Anda di halaman 1dari 2

AKUNTANSI KARPORASI

Sri ayuni T

19110096

Akuntansi

Kampus cililitan

Jawaban

1. PAPI 2008 diaturdalamSuratEdaran Bank Indonesia Nomor 11/4/DPNP tanggal 27 Janusri 2009
perihalPelaksanaanpedomanakuntansiperbankan Indonesia dansuratedaran Bank Indonesia
No./11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2018 perihalperubahanatassuratedaran No.11/4/DPNP.
Sebagaipetunjukpelaksanaandari PSAK makauntukhal-hai yang tidakdiaturdalam PAPI
tetapmengacukepada PSAK yang berlaku.
2. LaporanKeuangan Interim suatubentukpelaporankeuangan yang
jangkawaktunyapendekdalampembukuansatutahun.
Biasanyadilaporkansecarabertahapyaitusetiaptriwulan.
3. KomponenLaporan Interim
 Laporanposisikeuanganringkas
 Laporanaruskasringkas
 Laporanlabarugisisertaidenganpenghasilankomprehensif lain yang
disusunsecararingkasbaikdipisahataudigabung
 Laporanperubahanekuitasringkas
 CatatanPenjelasan
4. pihak-pihak yang
mempunyaihubunganistimewaadalahperusahaandibawahpengendaliansatuataulebihperantara
(intermediaries), perusahaanasosiasi (associated company); perorangan yang memilikihaksuara
yang berpengaruhsecarasignifikan, dananggotakeluargadekat ; karyawankunci; danperusahaan
yang dimilikibaiksecaralangsungmaupuntidaklangsungolehsetiap orang yang
berpengaruhsignifikan.
5. Dampak Covid-19 TerhadapPenerapan PSAK 71 InstrumenKeuangan
Penerapan PSAK 71 InstrumenKeuangandimulaipada 1 Januari 2020
daninstitusikeuangansepertiperbankandenganperusahaanpembiayaanharusmenerapkanstandar
akuntansiini.Penghitungancadanganatasasetkeuanganberdasarkan PSAK 71 menggunakan
model kerugiankreditekspetasian (Expected Credit Loss/ECL) di
manaentitasharusmenghitungcadangankerugiannilaibukanhanyadari data masalalutapijuga
data-data di masadepan.Menyadaribahwapandemi corona dapatmemberikandampak yang
signifikanterhadapbisnis di Indonesia, OJK
mengeluarkanrelaksasibagiperbankanmengenaipenilaiankualitaskreditdanrestrukturisasiutangb
ermasalah (PO OJK NO 11/2020). Dengan adanya relaksasi ini diharapkan entitas bisnis dapat
bertahan lebih lama menghadapi kelesuan bisnis akibat pandemic corona ini.
Penghitungan cadangan sesuai dengan PSAK 71 harus mempertimbangkan apakah suatu asset
keuangan (dalam hal ini pinjaman yang diberikan ke nasabah) mengalami kenaikan risiko kredit
signifikan. Pelanggan atau nasabah dapat memiliki kenaikan risiko kredit signifikan akibat
pandemi corona, sehingga dengan peraturan relaksasi dari pemerintah (misalnya restrukturisasi
pinjamannya), bisnis
entitasdapatterusberjalanbaik.Namunbisasajawalaupunsudahmendapatkanrelaksasidaripemerin
tah, bisnistersebuttidakakanbertahansampai 12
bulankedepansehinggadinilairisikokredittelahmeningkat.Pemodelan PSAK 71 yang dilakukan di
awaltahun 2020 mungkintidakmemperhitungkandampakdaripandemi corona
(danjugaperaturanrelaksasipemerintah) kedalam model pencadangan. CAS
Unpadmerekomendasikanperusahaankhususnyainstitusikeuangan yang
terkenadampaksignifikanataspenerapan PSAK 71 jugamempertimbangkanfakta-fakta yang
berkembangdalamtigabulanterakhir.
Apabilasetelahmempertimbangkanfakta-faktatersebut,
entitasmeningkatkancadangankerugiannya,
makahaltersebutakanmempengaruhilabarugilaporankeuangantahun 2020.
Kerugiantersebuttidakdapatdiakuidalamlaporankeuangantahun 2019
denganalasantransisipenerapan PSAK 71.Entitas yang menerapkan PSAK 71
tidakdapatmengakuikerugianakibat corona
sebagaibagiandaritransisisehinggadapatdiakuidalamsaldolabatahun 2019.Hal
inibertentangandenganketentuantransisi PSAK 71
dimanaentitashanyamempertimbangkaninformasi yang
tersediapadatanggalpenerapanawalstandaryaitu 1 Januari 2020.Dampakpandemi corona di
Indonesia barumulaisetelahtanggal 1 Januari 2020.

Anda mungkin juga menyukai