Anda di halaman 1dari 3

RYAN PANGESTU ARIANDI

19120006
REGULER PAGI

Windows User
[Pick the date]
1. Brand adalah adalah segala sesuatu yang terkait dengan perusahaan, produk, atau layanan –
semua atribut, baik yang berwujud maupun tidak berwujud.

2. Brand awareness dapat diukur dengan cara :

a. Social Media Reach

Jangkauan konten yang diposting di media sosial menjadi salah satu indikator dari
kesuksesan suatu campaign brand awareness. Walaupun cara mengukur jangkauan
reach dari konten media sosial kini tidak dapat semudah dan seakurat dahulu, ada
beberapa situs yang bisa membantu Anda dalam mengukurnya. Salah satu yang
mudah digunakan yaitu Shared Count, situs yang dapat menganalisa seberapa banyak
shares dan likes dari sebuah url.

b. Brand Mention

Cara lain untuk mengukur brand awareness adalah dengan melacak seberapa sering
suatu brand disebutkan atau dimention secara online. Hal ini tentunya akan lebih
mudah jika nama brand tersebut adalah sesuatu yang unik. Namun, jika brand Anda
memiliki nama yang cukup familiar dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-
hari, maka akan cukup sulit untuk memilahnya.

Jika bisnis Anda memiliki nama brand yang unik maka ada beberapa tools yang bisa
digunakan secara online. Misalnya tools yang dimiliki oleh Google yaitu Google Alert
yang bisa digunakan secara mudah dan gratis. Cukup ketikkan apa yang ingin dilacak
dan klik tombol ‘Create Alert’ untuk menjalankannya.

c. Branded Search

Metrik terakhir yang bisa dijadikan tolak ukur adalah seberapa banyak orang yang
mencari suatu brand secara online. Anda bisa melacak Branded Search dengan mudah
melalui kata kunci yang terlihat pada traffic di Google Analytic. Selain itu, Anda juga
bisa memanfaatkan Google Trends, cukup masukkan nama brand yang ingin dilacak
pada kotak ‘Search’ dan pilih beberapa filter yang sesuai. Dari sini, Anda bisa melihat
seberapa banyak peningkatan pencarian dari suatu brand dan Anda juga bisa melihat
data kompetitor ataupun kata kunci yang berkaitan.
3. Tahapan menciptakan brand yang kuat :

- Tentukan Target Audiens.

- Tentukan Fokus dan Karakteristik Brand.

- Tentukan Nama Brand.

- Tentukan Slogan Brand.

- Tentukan Penampilan/Gaya Brand.

- Desain Logo Brand.

- Kembangkan Terus Bisnismu.

4. Brand architecture adalah sebuah strategi yang dapat menjadi solusi untuk permasalahan
tersebut. Istilah satu ini mengacu pada sistem yang dapat mengelola masing-masing wujud
identitas brand di dalam perusahaan.

5. Dengan menerapkan single brand alias monolithic, mungkin saja perusahaan bisa lebih
efisien dalam membangun merek. Namun, efisien belum tentu efektif. Menurut pakar
pemasaran dan merek, Jack Trout dan Al Ries, “Kesulitan menerapkan pendekatan
monolithic adalah karena brand personality dan kualitas yang diwakilinya mungkin tidak
cukup elastis untuk mengcover semua produk yang dimiliki perusahaan.”

Selain soal elastisitas single brand dalam mengkomunikasikan pelbagai produk yang
dipresentasikan, ada hal lain yang perlu diperhitungkan, yaitu soal regulasi. Secara transparan
bisa diketahui publik bahwa industri telekomunikasi di sini tak cuma ketatnya persaingan,
tapi juga padatnya regulasi. Contohnya, meski didengung-dengungkan liberalisasi
telekomunikasi, tapi penetapan harga yang tidak bisa semaunya, mesti mengikuti ketentuan
rambu-rambu tarif yang ditetapkan regulator.

Anda mungkin juga menyukai