Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
TESIS
TESIS
ii
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
TESIS
Untuk memperoleh Gelar Magister dalam Program Studi Magistes Ilmu Hukum
Pada Program Pascasarjana Universitas Jember
Oleh :
iii
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
PERSETUJUAN
TESIS INI TELAH DISETUJUI
TANGGAL 21 JULI 2018
Oleh :
Dosen Pembimbing Utama
iv
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
PENGESAHAN
Oleh :
Prof. Dr. M. Khoidin, S.H., M.Hum., CN. Dr. Dyah Ochtorina S, S.H., M.Hum
NIP : 196303081988021001 NIP : 198010262008122001
Mengesahkan,
Program Studi Magister Ilmu Hukum
Fakultas Hukum
Universitas Jember
Dekan,
v
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
Hari : Sabtu
Tanggal : 21
Bulan : Juli
Tahun : 2018
Ketua Sekertaris
Dr.Y.A Triana Ohoiwutun, S.H., M.H. Dr. Ermanto Fahamsyah, S.H., M.H
NIP : 196310131990032001 NIP : 197905142003121002
vi
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
1. Tesis ini asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan Gelar Akademik (Magister
2. Tesis ini merupakan hasil dari gagasan, ide, pemikiran, dan penelitian saya sendiri, tanpa
3. Dalam tesis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan
oleh orang lain, kecuali secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkkan dalam
4. Apabila teryata dalam Naskah Tesis ini dapat dibuktikan adanya unsur – unsur jiplakan,
maka saya bersedia menerima sanksi akademik maupun sanksi lainya yang berlaku
vii
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
UCAPAN TERIMAKASIH
Syukur Alhamdulillah, segala Puja dan Puji syukur Penulis panjatkan kepada Allah
S.W.T, Tuhan Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang atas segala Rahmat, Petunjuk,
serta Hidayah yang telah diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis dengan
judul:Prinsip Deklaratif Pada Hak Cipta Fotografi Jurnalistik Melalui Media Internet,
penulisan tesis ini merupakan tugas akhir sebagai syarat untuk menyelesaikan Program Studi
Magister Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Jember serta mencapai gelar Magister
Hukum periode tahun 2018. Pada kesempatan ini mengucapkan terimakasih kepada pihak -
pihak yang telah banyak membantu dan memberikan dukungan dalam penulisan
1. Prof. Dr. M. Khoidin, S.H., M.Hum., CN, selaku Dosen Pembimbing Utama
Penyusunan Tesis;
Penyusunan Tesis;
3. Dr. Y.A. Triana Ohoiwutun, S.H., M.H, selaku Kaprodi Pascasarjana Fakultas Hukum
Universitas Jember;
6. Dr. Nurul Ghufron, S.H., M.H, selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Jember,
Dr. Dyah Octorina Susanti, S.H., M.Hum, selaku Penjabat Wakil Dekan I Fakultas
Hukum Universitas Jember, Echwan Iriyanto, S.H.,M.H selaku Penjabat Wakil Dekan
II Fakultas Hukum Universitas Jember, dan Dr. Aries Harianto, S.H.,M.H, selaku
viii
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
7. Bapak dan Ibu dosen, civitas akademika, serta seluruh karyawan Fakultas Hukum
8. Orang tua saya, semua keluarga dan kerabat atas do’a dan dukunngan yang telah
Jember angkatan tahun 2016 yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah
10. Semua pihak dan rekan-rekan yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah
Menyadari sepenuhnya akan keterbatasan penulis baik dari segi kemampuan dan
keterbatasan bekal ilmu saat menulis tesis ini. Oleh karena itu, senantiasa penulis akan
menerima segala kritik dan saran dari semua. Akhirnya penulis mengharapkan, mudah-
mudahan tesis ini minimal dapat menambah khasanah refrensi serta bermanfaat bagi pembaca
sekalian.
ix
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
MOTTO
( R.A Kartini )1
1
Pradnya Paramitha, Celoteh R. A. Kartini (232 Ujaran Bijak Sang Pejuang Emansipasi), (Jakarta: PT.
Elex Media Komputindo, 2018). hlm.33
x
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
RINGKASAN
Prinsip deklaratif pada penerapannya harus mengutamankan pengumuman
awal agar ciptaan mendapat perlindungan, terkait pada permasalah yang terjadi
khususnya para jurnalis mereka masih belum menyadari dan memahami arti
pentingnya perlindungan pada karya hak cipta fotografi jurnalistik, perlindugan
hak cipta diatur pada Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang hak cipta.
Pada umumnya untuk mendapatkan perlindungan hukum pada hak cipta ialah
melakukan pencatatan ciptaan pada karya cipta, akan tetapi pencatatan karya
ciptaan bukan sebagai bukti bahwa karya tersebut sudah mendapatkan
perlindungan hukum hanya saja sebagai sangkaan awal untuk proses pembuktian
apabila terjadi sengeketa hak cipta. Berdasarkan uraian diatas permasalahan yang
dibahas ada 3 (tiga) yaitu : pertama. Dasar pertimbangan kewajiban prinsip
deklaratif pada hak cipta fotografi jurnalistik melalui media internet, kedua.
Kriteria prinsip deklaratif pada hak cipta fotografi jurnalistik melalui media
internet di masa yang akan datang, ketiga. Bentuk perlindungan hukum terhadap
pencipta atas pelanggaran fotografi jurnalistik
Metode pada penulisan yang digunakan penulis adalah yuridis normatif.
Pendekatan masalah yang digunakan adalah pendekatan Undang – Undang,
pendekatan konseptual dan Pendekatan Sejarah. Bahan hukum yang digunakan
adalah bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Tujuan dalam penelitian
adalah untuk mengetahui memahami dan menguraikan dasar pertimbangan
kewajiban prinsip deklaratif pada hak cipta fotografi jurnalistik melaui media
internet, untuk mengetahui memahami dan menguraikan kriteria prinsip deklaratif
pada hak cipta fotografi jurnalistik melalui media internet dimasa yang akan
datang, untuk mengetahui memahami dan menguraikan bentuk perlindungan
hukum terhadap pencipta atas pelanggaran fotografi jurnalstik.
Hasil kajian yang diperoleh bahwa : pertama dasar pertimbangan Prinsip
Deklaratif adalah asas orisinalitas, bentuk fisik, diwujudkan pada media tertentu,
jangka waktu, serta tujuan dan fungsi hukum pada hak cipta tujuan pada hak cipta
fotografi jurnalistik adalah untuk mendapatkan kepastian hukum dan keadilan
serta perlindungan hukum fungsi hukum pada hak cipta yaitu untuk memberikan
manfaat pada pencipta fotografi jurnalistik, dan memberikan rasa aman kepada
pencipta karya fotografi jurnalistik, dari manfaat itu seorang jurnalis akan
mendapatkan manfaat dari ciptaan yaitu berupa manfaat secara ekonomi dari hasil
ciptaannya, berkaitan pada hak moral jurnalis yang dipublikasikan dimedia
internet mempunyai hak moral yaitu untuk mencantumkkan identitas dikarenakan
hak moral adalah jiwa dari karya fotografi jurnalisitik, kedua. Kriteria prinsip
deklratif adalah karakter dari prinsip deklaratif ialah first to use berarti pencatatan
bukan merupakan keharusan, sifat yang khas pada prinsip deklaratif ialah pada
bentuk pengumuman awal atau publikasi dan menggandakan ciptaan, serta
pergeseran mengenai peraturan hukum hak cipta dari waktu ke waktu, ketiga.
Bentuk perlindungan hukum terhadap pencipta atas pelanggaran fotografi
jurnalistik ialah dapat dilakukan melalui bentuk Preventif yaitu dengan tujuan
untuk mencegah terjadinya sengketa dengan cara melakukan sosialisai dan
penyuluhan hukum terkait hak cipta dan implementasi pad Undang – Undang Hak
Cipta dan melalui bentuk Represif dengan tujuan akhir yaitu pada penyelesaian
xi
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
sengketa dapat dilakukan melalui abritrase atau Pengadilan Niaga. Dan sudah
diatur secara tegas pada Undang – Undang Hak Cipta.
Berdasarkan dari hasil kajian tersebut penulis memberikan saran, antara lain ;
pertama. Kepada pemerintah seharusnya lebih memberantas plagiat atas hak cipta
yang semakin marak di Indonesia, berkaitan dengan dasar utama pertimbangan
kewajiban dalam prinsip deklaratif khusunya pada pencipta karya fotografi
jurnalistik masih mempunyai keterbatasan untuk menanggulangi pelanggaran hak
cipta, maka dari itu perlindungan dan kepastian hak cipta jurnalistik tidak akan
tercapai dengan maksimal apabila masyarakat masih lemah untuk memahami
sistem prinsip deklaratif ini, pencegahan pelanggaran melalui media internet
khususnya mengenai hak cipta ini dengan menitik beratkan pada edukasi kepada
masyarakat tentang mengenai sistem deklaratif ini, selain itu pencegahan
pelanggaran hak cipta fotografi jurnalistik dibidang teknologi dengan
meningkatkan sistem keamanan informasi, kedua. Kepada pencipta seharusnya
lebih menyadari akan pentingnya perlindungan hukum hak cipta sehingga perlu
adanya kesadaran dari pencipta untuk segera mendaftarkan karya ciptanya ke
Direktorat Jenderal HKI agar dapat menghindari hal-hal yang terjadi di kemudian
hari, ketiga. Pelaksanaan perlindungan, hak cipta baik itu perlindungan secara
preventif maupun secara represif, iharapkan dengan dilakukan sosialisasi yang
lebih efektif pengetahuan akan sistem Hak kekayaan Intelektual, khususnya Hak
Cipta dapat diketahui seluruh lapisan masyarakat khusunya para jurnalis
xii
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
SUMMARY
The principle of declarative at the applications have to give priority to the
announcement early so that the creation of and find refuge , related on the areas
that can specifically journalists they still have not realized and understand the
importance of copyright protection on works journalistic photography , copyright
protection arranged on of act number 28 years 2014 on copyright .In general to
get the protection of the law on the rights of copyright is to do recording the
creation of on works copyright , but the registration of the work of the creation of
not as evidence that of that work have received the protection of the law it is just
as the notions of the preliminary to the process of evidence copyright dispute
when your words come true .Based on the description above issues discussed
there ;The principle of the basic consideration of the obligation declarative in
copyright photography journalistic through the medium of the internet , second
.The criteria for the principle of declarative in copyright photography journalistic
through the medium of the internet in the future.
Method of writing used on juridical writer is normative. An approach to a
problem that is used is the approach act, conceptual and approach the history of
approach .A law used material is the law primary and secondary law material
.The purpose of the research is to find understand and outlines the principle
declarative the basic consideration of the obligation on the rights of copyright
photography journalistic through the medium of the internet , to know understand
and outlines the criteria for the principle of declarative in copyright photography
journalistic through the medium of the internet to their own generation to come ,
to know understand and outlines the form of the protection of the law beware for
violation of journalistic photograph.
The results obtained that: first basis of consideration is the principle of
declarative originality, physical form, embodied in certain media, a period of
time, and objectives and function copyright laws on objectives in copyright
photography journalistic is to get legal certainty and justice and legal protection
function copyright laws on the benefit of journalistic on photography, and provide
security for the creator of photographs journalistic, from benefit it a journalist
will benefit of creation in the form of economically benefit from the his, pertaining
to right moral journalist who published dimedia the internet has the right moral
that is to mencantumkkan because right moral identity is the soul of jurnalisitik
photographs, both.Criteria deklratif principle is character of the first declarative
is to use recording not mean is mandatory, the unique to the deck
Based on from the review the writers give advice, among other; first.To the
government should be more combat plagiat on the rights of then is mushrooming
in indonesia, relating to a base consideration the main in principle declarative
especially in the creator of photographs journalistic still had limited to address
rights violations, therefore protection and confidence copyright journalistic will
not be achieved in full when the weak to understand this system of declarative,
prevention offense through the internet particularly on copyright this menitik
beratkan on education to the public about on the system declarative this, in
addition the prevention of photography journalistic copyright in technology by
xiii
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
increasing the security system information, both.In the lord supposed to be aware
of the importance of protection copyright law to an awarenes
xiv
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
DAFTAR ISI
xv
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
xvi
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
xvii
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 1
BAB I
PENDAHULUAN
men gartikan pada Bahasa Indonesia bahwa memiliki istilah Hak Kekayaan
Indonesia. HKI menejalsakan pada benda tidak berwujud merupaka hasil dari
kegiatan intelektual manusia yang harus dan wajib untuk dituangkan pada bentuk
karya ciptaan dan atau penemuan. Terkai daya cipta pada ilmu pengetahuan, dan
atau seni lainya, dan pada teknologi. Pada segi hukum, bahwa yang memdapatkan
perlindungan oleh hukum adalah HKI, bukan benda material yang masih dalam
bentuk jelmaan atau ide. permasalahannya pada HKI terhadap hak eksklusif yang
hanya ada dan melekat pada pemilik karya cipta dan atau pemegang hak.1
manusia tidak selalu terlepas dari bidang fotografi, beberapa bidang spesialisai
1
Abdul Kadir Muhammad, Kajian Hukum Ekonomi Hak Kekayaan Intelektual,
( B a n d u n g ; PT. Citra Aditya Bakti, 2001), hlm 1.
1
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 2
sebagai foto yang pada objek utamanya adalah suatu pemandangan. Panning
Photography, sebagai foto yang pa da objek utaman ya benda bergerak. Fine Art
Photography, pada foto-foto yang dibuat untuk kreatif para seniman. Forensic
Photography, sebagai tera pan reproduksi yang akurat dari tempat kejadian
cepat, kemajuan pada teknologi yang pesat berkembang menjadi era dunia
fotografi digital. Penggunaan kaset atau disebut dengan media Film sudah tidak
ada menggunakannya, melainkan dalam bentuk file digital hal inilah yang
hasilnya. Dengan sangat mudahnya untuk digandakan dan atau diambil oleh
akan timbul masalah – masalah hukum khusunya pada bidang hak cipta.
2
Anas Irwan, Panduan Fotografi Digital, (Depok; Kanaya Press, 2012), hlm 7
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 3
berakibat berupa pelanggran terhadap karya cipta hal ini yang sangat dirugikan
kehidupan dunia modern ini yang sangat berkaitan erat pada bidang teknologi,
bidang ekonomi, maupun bidang pada seni budaya. Terkait hak cipta terhadap
karya cipta digital seperti pada karya fotografi jurnalistik harus mendapat
pengorbanan tenaga, pikiran dan waktu bahkan dalam bentuk biaya yang tidak
Hak cipta fotografi digital, dan program atau dokumen dan karya cipta
non digital seperti pada karya bentuk seni rupa, dalam bentuk lukisan, dalam
bentuk ukiran, dalam bentuk seni pahat, dalam bentuk patung, dalam bentuk
sketsa, dikarenakan hanya merujuk pada karya cipta saja. Terkait pada spesifikasi
dalam bentuk karya cipta digital yang dibuat buat dengan bantuan media digital
yaitu beruapa karya intelektual misal pada CD maupun E-Book merupaka bentuk
hasil ciptaan digital, hal ini lah yang menjadi permasalah hukum pada bidang hak
cipta digital.
perlindungan terhadap karya cipta dan hak cipta dan yang terutama pada karya
didunia digital maupun yang bukan digital yang pada prinsipnya adalah
3
Sutan Remy Syahdeini, Kejahatan & Tindak Pidana Komputer,( Jakarta; Pustaka
Utama Grafiti, 2009), hlm, 59.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 4
memperbanyak dan atau menggandkan karya cipta tanpa seizin pencipta dan atua
pemegangi hak cipta. Terkait pada bentuk karya digital permasalahan pembajakan
ini lebih rumit, dikarenakan karya cipta digital mudah untuk didapatkan dengan
cara copy atau digandakan. Terkait dengan penggandaan terhadap karya cipta
yang dapat dikatakan sulit untuk meniru ialah dalam bentuk karya seperti halnya
karya seni patung maupun dalam karya seni lukisan, dalam bentuk ukiran, dan
lain – lain, pada penggandaan ini sangat diperlukan waktu dan upaya untuk
menganddakan dikarenakan bentuk karya yang berupa fisik ini mempunyai nilai
yang khas disetiap karya ciptaanya. Terkait pada permasalahan ini tidak berlaku di
berita, sehingga dalam hal inilah foto jurnalistik dapat menjadi jawaban atas
sehubungan dengan hak kepemilikan dari foto tersebut. Biasanya pihak yang
bertikai adalah pewarta foto dengan media. Jika ditarik garis lebih jauh, pangkal
4
Soelistyo dan Henry, Pelanggaran Hak Cipta Plagiat Dan Etika, (Yogyakarta ;
Kanisius, 2011), hlm 2
5
Hikmat dan Purnama Kusumaningrat, Jurnalistik: Teori dan Praktik,, (Bandung;
Remaja Rosdakarya, 2005), hlm 21
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 5
seolah menjadi semacam virus yang mulai menjalar ke berbagai lini profesi
plagiat mengingat output yang dihasilkan adalah sebuah karya jurnalistik dalam
bentuk gambar / foto yang bisa dijiplak atau ditiru oleh orang lain. Penjiplakan
karya yang dilakukan para jurnalis tersebut seringkali dilakukan oleh sesama
jurnalis. Salah satunya adalah dengan mengambil atau menjiplak informasi untuk
dengan kode etik jurnalistik. Sesuai dengan pasal 13 Kode Etik Jurnalistik
6
Ibid, hlm 23
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 6
telah merubah pola kerja jurnalis dalam mengumpulkan informasi menjadi berita
atau karya foto jurnalistik. Teknologi juga mempermudah sistem kerja redaksi
kinerja jurnalis. Pada satu sisi, seringkali kemudahan akses dan pertukaran
melakukan copy paste press release atau karya dari jurnalis lain. Berita hasil copy
paste tersebut tinggal dipercantik dengan menambahkan kode pada tulisan yang
jurnalis dalam bidang yang sama saat mencari sumber berita. Kesamaan bidang
yang diampu tersebut pada akhirnya berkaitan pula dengan sumber berita yang
7
Ibid, hlm 25
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 7
sama atau berbagai kegiatan yang sama yang dicari jurnalis untuk menghasilkan
berita. Para jurnalis tidak jarang saling membantu dan bertukar informasi. Dari
wartawan lain yang biasanya telah ditayangkan di media online, untuk dijiplak
dan dibuat berita di media cetak. Pengalaman dijiplak karyanya oleh jurnalis lain
ini tentu saja banyak dialami oleh wartawan media online. karakteristik media
yang real time, jurnalis media online dituntut untuk dengan cepat menyiarkan
wartawan baik cetak maupun elektronik untuk mendapatkan data dengan mudah
dan mengutakatik karya jurnalis online menjadi berita miliknya, tidak jarang
tingkat pemahaman masyarakat tentang bentuk karya cipta dan hak cipta,
satu pelanggaran hak cipta atas karya fotografi jurnalistik yang terjadi adalah
antara media masaa Inews dengan seorang pencipta karya fotografi jurnalistik
yang menyatakan bahwa ia adalah pencipta atas karya tersebut dan merasa
8
Sirikit Syah, Rambu-Rambu Jurnalistik, (Jakarta ; Sukma Citra, 2001), hlm 29.
9
Ibid, hlm 30.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 8
tanpa sepengetahuan pemegang hak cipta ialah media tempat pewarta tersebut
bekerja dan tidak mencantumkan nama asli dari pencipta atas karya fotografi
tersebut.
pencipta dalam artian bahwa pencipta harus menggunakan prinsip deklaratif untuk
seorang jurnalis Inews yang karya nya digunakan oleh jurnalis lain tanpa seizin
jurnalistik yang digunakan oleh sesama profesi jurnalis ialah foto jurnalistik
terhadap bencana alam yang terjadi di kota kediri 14 Februari 2014, saat gunung
kelud meletus, jurnalis Inews memotret detik – detik terjadinya letusan gunung
jurnalis Inews kembali menuju tempat pengungsian di dalam perjalanan nya dia
tidak mengetahui bahwa memory card yang berada dalama camera digitalnya
ada seorang jurnalis lain yang meng upload hasil karrya tersebut sebagai berita di
Terkait hal ini juga berdampak pada keinginan jurnalis untuk berupaya
melindungi hasil karya mereka tersebut agar tidak dimanfaatkan oleh orang yang
mencari keuntungan pribadi tanpa meminta izin terlebih dahulu pada siapa yang
sudah menciptakannya pertama kali. HKI muncul pada upaya untuk memberikan
perlindungan dan upaya pengakuan bagi setiap orang yang mampu menggunakan
10
Dikutip dari www.Inews.com/pelanggaranhakciptafotografijurnalistik Diakses pada
tanggal 08 November 2017, pukul 13.00 Wib.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 9
ide pikirannya dan menuangkannya menjadi hasil karya cipta yang berwujud yang
dapat dinikmati oleh diri pribadi maupun orang lain yang menggunakan karya
pelanggaran yang dilakukan sering dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung
jawab demi meraup keuntungan pribadi dengan meniru atau mendompleng karya
pelanggaran hak cipta umumnya yang sering terjadi adalah penggandaan dengan
cara ciptaan yang diperbanyak dengan tanpa seizin seoarang pencipta dan atau
pemegang hak cipta yang biasa disebut dengan pembajakan atau plagiat.
pelanggaran pada hak cipta. Ciptaan yang dilindungi khususnya karya fotografi
terdapat dalam Pasal 40 ayat 1 tentang Hak Cipta huruf (K) Undang – Undang
Nomor 28 Tahun 2014 yang selanjutnya disebut dengan (UUHC 2014) yang
1. Apa dasar pertimbangan kewajiban prinsip deklaratif pada hak cipta fotografi
2. Apa kriteria prinsip deklaratif pada hak cipta fotografi jurnalistik melalui
jurnalistik ?
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 11
1. Melengkapi salah satu tugas dan persyaratan akademis guna mencapai gelar
prinsip deklaratif pada hak cipta fotografi jurnalistik melalui media internet.
cipta fotografi jurnalistik melalui media internet di masa yang akan datang
2. Berguna untuk sebagai bahan untuk pengembangan dan wawasan atau kajian
internet
lingkungan jurnalis.
jurnalistik fotografi.
penelitian hukum dengan penelitian sebelumnya dengan acuan agar penelitian ini
merupakan bentuk yang orisinil dan belum ada yang mengkaji mengenai prinsip
deklaratif pada hak cipta fotogrfi jurnalistik melalui media internet, maka dari itu
yang ditulis oleh Rani Dwi Lestari pada tahun 2012, dengan judul “Jurnalisme,
Jurnalisme Kloning di Kalangan Jurnalis di DIY) pada Fakultas Ilmu sosial dan
dengan kesimpulan bahwa jurnalis kloning mempunyai subtansi Tesis ini dalam
pembahasan nya menitik beratkan kepada jenis – jenis kloning ,Plagiarisme ide
(plagiarism of authorship)., Self plagiaris. Selai jenis – jenis dari kloning tesis ini
juga membahasa tentang etika para jurnalis Praktik jurnalisme kloning tergolong
melakukan kloning. Pemahaman dan penerapan kode etik bagi jurnalis juga perlu
terus ditingkatkan. Salah satu cara yang sudah dilakukan saat ini adalah dengan
Selanjuntnya pada penelitian selanjutnya yang ditulis oleh Danu Giritono pada
tahun 2010, dengan judul “Pelanggaran Pada Hak Cipta Karya Lagu Musik
akibat hukum apabila terjadi pelanggaran pada karya cipta lagu, Kedua,
hukum yang berbeda dikarenakan pada penelitian diatas tidak sama dengan
penelitian hukum yang penulis dengan judul “ prinsip deklaratif pada hak cipta
apa dasar pertimbangan kewajiban prinsip deklaratif pada hak cipta fotografi
jurnalistik melalui media internet, kedua apa kriteria prinsip deklaratif pada hak
cipta fotografi jurnalistik melalui media internet di masa yang akan datang, ketiga,
jurnalistik, maka dari itu penelitian hukum yang penulis kaji berbeda. Berikut
2 Danu Giritono Fakultas Hukum Pelanggaran Pada Hak Cipta 1. Apa akibathukum yang Tesismembahas tentang
Universitas Gajah Mada. Karya Lagu Musik Instrumen ditimbulkanolehpelanggar akibat hukum yang terjadi
2010 Melalui Media Internet an hak cipta atas karya ataspelanggaran hak cipta
lagu atau musik melalui karya lagu dapat
Internet? berimplikasi baik secara
2.Bagaimanaperlindunga pidana maupun perdata.
nhukum pencipta atas Secara pidana tindakan
pelanggaran hak cipta penggandaan karya cipta
karyalagumelalui Internet lagu atau musik yang
? dilakukan tanpa seizin
pencipta atau pemegang
hak cipta lagu tersebut
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 18
berdampak terhadap
jumlah royalti yang
diterima pencipta.
Padahal pembayaran
royalti merupakan
konsekuensi wajib dari
penggunaan hak cipta
seseorang dalam hal ini
adalah pencipta.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 20
pada penelitian yang telah diuraikan pada tabel diatas. Tesis ini membahas 3 (tiga)
pada hak cipta fotografi jurnalistik melalui media internet. Kedua, bentuk
Ketiga, kriteria prinsip deklaratif pada hak cipta fotografi jurnalistik melalui
media internet di masa yang akan datang Dengan demikian tesis ini berbeda
karena hal tersebut sangat diperlukan dan merupakan pedoman dalam rangka
mengadakan analisis terhadap data hasil penelitian. Ciri dari karya ilmiah di
akan berlangsung pada suatu rencana tertentu, artinya peneliti tidak bekerja secara
acak-acakan melainkan setiap langkah yang diambil harus jelas dan atau harus
terkendalikan. 32
Pada tipe penelitian yang digunakan pada penelitian tesis ini menggunakan
metode Yuridis Normatif (Legal Research). Pada penelitian hukum metode untuk
menemukan aturan hukum yang ada, yang akan nantinya dijadikan sebagai
pedoman dan atau dasar pada prinsip hukum, dan juga mengadopsi dari doktrin-
dengan merujuk pendapat para ahli hukum dan pada prinsip-prinsip hukum,
tujuan untuk mengetahui aturan hukum dari waktu ke waktu pada rangka
33
Peter Mahmud Marzuki, Op Cit, hlm 60
34
Ibid,
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 22
dan untuk memecahkan isu hukum yang sekaligus memberikan preskripsi dalam
aturan yang ada. Sumber penelitian hukum yang digunakan pada penelitian tesis
ini adalah sumber penelitian berupa bahan hukum primer, bahan hukum
sekunder: 35
undangan,36 Bahan hukum primer yang digunakan penulis dalam penulisan tesis
35
Ibid. hlm,181.
36
Dyah Ochtorina Susanti, A’an efendi, Penelitian Hukum, (Jakarta; Sinar Grafika, 2014)
hlm 53
37
Ibid, hlm, 87
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 23
tidak relevan untuk menetapkan isu hukum yang hendak dipecahkan; kedua,
bahan-bahan hukum yang sekiranya dipandang dapat menjadi acuan juga terhadap
bahan-bahan non hukum; ketiga, metode yang dilakukan dengan menelaah pada
38
Peter Mahmud Marzuki. Op.Cit hlm, 213.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 24
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Prinsip
“dasar“ Oxford Dictionary menguraikan principle sebagai (1) moral rule of strong
belief that influences your actions; (2) basic general truthPrinsip yang pada
disimpulkan bahwa prinsip merupakan suatu yang menjadi dasar tumpuan berfikir
atau bertindak, atau kebenaran yang menjadi pokok dasar berpikir.39 Prinsip
dibagi menjadi dua yaitu principia prima (norma – norma kehidupan yang berlaku
secara fundamental, universal, dan mutlak serta kekal (berlaku bagi segala bangsa
dan masa ) dan principia secundaria ( norma – norma yang tidak fundamental,
sebagai dasar dan juga sebagai sebuah, podansi atau hakikat untuk dasar berfikir
dalam mememcahkan sesuatu yang belum terungkap, asas juga mempunyai arti
bahwa sebagai huku, kaidah, norma maupun pijakan sebagai dasar pada olah fikir.
39
Dyah Ochtorina Susanti, IGN Parikesit Widiatedja, Asas keadilann konsep dan
implementasinya dalam perspektif hukum islam dan hukum barat, (Malang; bayu media publishing
2011), hlm 1
40
Ibid, hlm 2
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 25
kata prinsip juga dimaknai sebagai keyakinan dan paha, serta filsafat, dan
kepercayaan sebagai pendirian sikap atau pandangan dan dasar berolah fikir.130
dan jelas” begitu juga dengan deklarasi mempunai arti yang sama dengan
deklaratif yaitu “peryataan” ataupun “pengumuman”. 131 Saat ini istilah deklarasi
sudah sangat umum digunakan dalam wacana bahasa indonesi. Pada kebanyakan
inti dari isi deklarasi merupakan pokok – pokok saja dan kesepakatan anatara
pihak yang masih bersifat umum. Saat ada pula biasanya deklarasi juga tentang
kaidah atau norma hukum mengikat secara ebagai kaidah hukum dalam
Pada hubungan ini cukup menarik apa yang dikemukakan oleh J. G starke,
1. Deklarasi merupakan perjanjian dalam arti yang sejati dan atau sebenarnya.
130
Ibid, hlm 3
131
I wayan parthiana, Hukum Perjanjian Internasional, ( Bandung; Mandar Maju 2002),
hlm 29
132
Ibid, hlm 29
133
J. G. Starke, Introduction To Internasional Law, sevent edition (London ;
Butterworths 1997), hlm 404
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 26
Organization.
yang berisi beberapa peryataan tentang beberapa prinsip yang harus dihormati
nasional ) 135
134
Ibid, 405
135
Ibid,
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 27
Pengumuman ciptaan adalah wujud nyata dari pencipta sebagai salah satu cara
melindungi ciptaan dari tindakan-tindakan yang merugikan pencipta baik dari segi
Hak cipta mempunyai arti pada bahasa Inggris dengan istilah copyright,
terjemahnya (to) copy, yang dapat berarti untuk menggadakan dan right berarti
ketentuan pasal 1 angka 1 UUHC 2014 yang pada intimya menjelaskan pencipta
tersebut di atas, bahwa unsur-unsur hak cipta dapat dibagi menjadi 3 (tiga)
yaitu 139:
136
I Wayan Parthiana, Op.Cit, hlm 31
137
Ibid, hlm 32
138
Insan Budi Maulana, Kapita Selekta Hak Kekayaan Intelektual lirtelaktual
I,(Yogyakarta ; Yayasan Klinik HaKI Jakarta dan Pusat Studi Hukum UII Yogyakarta 2002, hlm
57
139
Ibid hlm 4.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 28
(Asignment rights).
ForLibrarians bahwa 140: “ perlindungan HKI adalah ekspresi dari sebuah ide,
bukan melindungi idenya akan tetapi, yang dilindungi ialah hak ciptanya yang
kreatifitas intelektualnya terhadap HKI dapat merajuk pada teori yang diuraikan
perlindungan hukum.
140
Rachmadi Usman, Op Cit. hlm, 114
141
Hamda Zoelva, Globalisasi Dan Politik Hukum HaKI, Law Review, Volume X No. 3
– (Jakarta; Sinar Grafika), hlm, 323 - 324.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 29
Pemegang hak cipta merupakan pihak yang menerima hak tersebut secara sah
Pencatatan ciptaan dan hak cipta diajukan oleh pencipta dan atau
pemegang hak cipta kepada Menteri secara tertulis dengan menggunakan bahasa
1. Formulir pendaftaran ciptaan ada rangkap dua (formulir dapat diminta secara
cuma-cuma pada kantor Direktorat Hak Cipta), lembar pertama dari formulir
ciptaan;
142
Ibid, hlm 7.
143
Muhammad Firmansyah, Tata Cara mengurus HaKi (Hak atas Kekayaan Intelektual),
(Jakarta; Visimedia, 2008), hlm 19-20.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 30
6. Pendaftaran pada ciptaan diajuan diatas nama lebih perorangan dan atau suatu
badan hukum, dan atau pemohonan pada pemohonwa wajib ditulis semuanya,
dipindahkan;
dalam UUHC 2014. Kepastian hukum untuk memberikan jangka waktu atas
ciptaan dan atau karya HKI lainnya. Jangka perlindungannya diharapkan mampu
kreativitas pada hak cipta 144 Terdapat pembagian pada masa berlaku hak cipta dan
hak terkait, terkait berlaku hak cipta dan hak terkait diatur di dalam pada UUHC
2014 terdapat beberapa pengaturan tentang masa berlaku hak cipta dan hak
terkait.Perlindungan dan masa berlaku hak cipta dan hak terkait yang diatur dalam
144
Arif Lutviansori, Hak Cipta dan Perlindungan Foklor di Indonesia, (Yogyakarta ;
Graha Ilmu 2010), hlm 81.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 31
1. Masa berlaku pada hak cipta selama hidup terus berlangsung selama 70 tahun
setelah pecipta meninggal dunia, mulai terhitung pada tanggal 1 Januari tahun
2. Masa yang berlaku ciptaan selama 50 (lima puluh ) tahun sejak pertama kali
atau bentuk berupa perwajahan karya tulis, terkait pada bentuk terjemahan,
karya lain dari hasiltranformasi, terkait pada bentuk kompilasi ciptaan atau
perbuatan memberikan izin.145 Pemberian izin dapat dilakukan jika ada pihak
yang memberikan izin dan pihak yang memerima izin sebagai bentuk perjanjian,
salah satu jenis pemberian izin hak cipta.146 Pemilik izin memberikan hak kepada
pengguna untuk memakai dan menyalin sebuah perangkat dan atau dokumen ke
dalam sebuah lisensi. Lisensi atas hak cipta memiliki beberapa hal penting seperti
ini, syarat dan ketentuan berlaku, wilayah, pembaruan, dan syarat – syarat lain
4 UUHC 2014 adalah pencipta sebagai pemilik Hak Cipta, pihak yang menerima
hak tersebut secara sah dari pencipta, atau pihak lain yang menerima lebih lanjut
hak dari pihak yang menerima hak tersebut secara sah. Menurut yang
dikemukakan C.S.T Kansil menyebutkan, dalam setiap hak pasti ada sebuah
kewajiban, setiap hak dan kewajiban disebut sebagai subjek hukum yang terdiri
hak cipta,pemegang hak cipta ialah subjek hukum maka untuk mendapatkan hak
145
Iswi Hariyani, Op.Cit hlm 72
146
Harsono Adisumarto, Hak Milik Intelektual Khususnya Hak Cipta, (Jakarta ;
Akademika Pressindo 1999), hlm 18.
147
C.S.T Kansil, Pengantar Ilmu Hukum, (Jakarta ; Balai Pustaka 2007), hlm 2.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 33
Utilitarianisme lahir sebagai reasi terhadap ciri dari metafisik dan abstrak
dari filsafat hukum dan politik. kata Utilitas berasaldari bahasa latin yang berarti
suatu paham yang berpendapat bahwa yang baik adalah yang berguna, berfaedah
dan menguntungkan, sebaliknya yang jahat atau buruk adalah yang tidak
yang dapat mencerminkan nilai keadilan dan nilai manfaat umum bagi semua
golongan individu151
kebahagiaan dan manfaat secara umum, 153 Teori ini mempunyai tujuan untuk
148
Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum, (Bandung, Citra Aditya Bakti 1989), hlm 48
149
Ibid, hlm 49
150
Ibid, hlm 50
151
Ridwan Halim A. Pengantar Ilmu Hukum Dalam Tanya Jawab, (Bogor ; Graha
Indonesia 2007), hlm 7
152
Ibid, hlm 9
153
Achmad dan Ali Teori Hukum (Legal Theory) dan Teori Peradilan (Judicial
Prudence), (Jakarta; Kencana Prenada Media Group), hlm 78
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 34
mewujudkan apa yang berfaedah dan atau yang sesuai dengan daya guna
(efektif).154
dan misi hukum dari perspektif psikologis Bentham menguraikan bahwa manusia
mempunyai hak yang berada pada alam kekuasaan dua tuan terkait rasa sakit dan
kesenanagan. Adapun yang harus di lakukan dan apa yang akan kita perbuat,
semuanya ditujukan dan ditetapkan dalam rangka keduanya. Standar baik dan
buruk, serta mata rantai sebab dan akibat, juga terkait erat dengan kedua hal itu.
Keduanya memandu kita dalam segala yang kita diperbuat, pada segala yang kita
katakan dan pikirkan dan segala usaha yang dapat dilakukan untuk menolak
ketakutan kita terhadap dua kekuasaan itu, hanya akan membuktikan dan
tindakannya cenderung untuk menghindari diri dari situasi kemalangan, rasa sakit,
ketenangan dirinya.155
2. Hukuman diharuskan memberikan rasa puas terhadap korban dan orang lain,
154
Ibid, hlm 80
155
Frederikus Fios, Keadilan Hukum Jeremy Bentham Dan Relevansinya Bagi Praktik
Hukum Kontemporer, (Jakarta; Jurnal, Jurusan Psikologi, Faculty of Humanities, BINUS
University), hlm 303
156
Ibid, hlm 304
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 35
penjara seumur hidup, dan atau tangannya dipotong atau bahkan dieksekusi
mati oleh vonis lembaga hukum formalagar suapay memberikan efek yang
jera.
2. Efek jera dan penangkalan (deterrence). Hukuman ini membuat orang yang
sudah bebas dari penjara kapok (jera) untuk berbuat melawan hukum agar
sekaligus memberi pesan bagi anggota masyarakat lain untuk tidak lagi
orang dan atau masyarakat. bahwa hukum bertujuan untuk membuat manfaat
157
Ibid, hlm 306
158
Ibid, hlm 81
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 36
Fitzgerald sebagaimana yang dikutip oleh Satjipto Raharjo awal mula dari
munculnya teori perlindungan hukum bersumber pada teori hukum alam dan atau
aliran hukum alam. Pemahaman ini dipelopori oleh Plato dan Aristoteles dan
bersumber dari Tuhan yang bersifat universal dan abadi dalam artian antara
hukum dan moral tidak boleh dipisahkan dikarenakan bentuk satu kesatuan organ
yang utuh. Para penganut pemahaman ini memandang bahwa hukum dan moral
adalah cerminan dan aturan secara internal dan eksternal dari kehidupan
pada posisi yang sangat lemah, baik secara ekonomis maupun lemah dari aspek
yuridis dan ketidaktahuan terhadap pemahaman hukum ialah salah satu teori yang
sangat penting untuk kita pahami. dikarena fokus pemahaman teori ini pada
dan atau “hukum” yang artinya ialah perlindungan hukum menurut Undang-
keadilan yang menjadi jiwa dan tujuan dari hukum. Pada pengertian perlindungan
159
Satjipto Raharjo, Ilmu Hukum, (Bandung ; PT. Citra Aditya Bakti 2000), hlm 53
160
Erlies Septiana Nurbani Salim HS dan, Teor HukumPadaPenelitianTesisDan
Disertasi, (Jakarta RajaGrafindo Persada2004), hlm 259
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 37
membatasi berbagai kepentingan hak tersebut, karena pada suatu lalu lintas
hukum lahir dari suatu ketentuan hukum dan segala peraturan hukum yang
masyarakat.163
kekuasaan kepadanya secara terukur orang dari cara mengalokasikan suatu, pada
kepentingannya, yang disebut sebgai hak, setiap kekuasaan pada masyarakat bisa
161
R.Soeroso,Pengantar Ilmu Hukum, (Jakarta:Sinar Grafika 1992), hlm 24.
162
Dyah Ochtorina Susanti, Bahan ajar mata kuliah Teori Hukum, disampaikan di
(Program Pasca Sarjana Ilmu Hukum Universitas Kediri), hlm 8
163
Ibid,
164
Ibid,
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 38
dapat menikmati semua hak-hak yang diberikan oleh hukum. Hukum juga dapat
maupun fleksibel, melainkan juga prediktif dan atau antisipatif, hukum juga
dibutuhkan untuk mereka yang lemah dan belum kuat secara ekonomi sosial
suatu bentuk diberikan kepada subyek hukum sesuai dengan peraaturan hukum
yang ada, baik itu yang bersifat preventif (pencegahan) maupun dalam bentuk
yang bersifat represif (pemaksaan), baik yang secara tertulis maupun tidak
165
Ibid, hlm 55
166
Phillipus M. Hadjon, Perlindungan Hukum Bagi Rakyat Indonesia, (Surabaya ; PT.
Bina Ilmu 1987), hlm 29
167
SudiknoMertokusumo, PenemuanHukum, (Bandung;CitraAdityaBakti2009) hlm, 41
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 39
2.6 Fotografi
gambar atau foto dari suatu objek yang ditujudengan media kameran cahaya yang
penyampaiannya yait etika dalam menjalaka sebuah profesi fotografi, kode etik
itu y belum tertulis secara formal, akan tetapru dal tahapan sekadsesuatu yang
dipahami’ yang dapat diartikan sampai hari ini kode etik tersebut masih sampai
Pada karya fotografi dapat disebut memiliki nilai yang komunikasi untuk
menyampaikan sesuatu dalam bentuk foto dan mempunyai nilai pesan yang
diharapkan dapat mengerti kedapa pembaca objek tujuan, sehingga terjalin suatu
kontak pemahaman makna. Terkait karya foto tersebut juga dapat dikatakan
sebagai media yang memiliki nilai guna “fungsional” dan sekaligus sebagai
168
Aditiawan rangga dan Bianca ferren, Belajar Fotografi Untuk Hobi Dan Bisnis,
(Jakarta ; Dunia Komputer 2011), hlm 11
169
Ibid, hlm 12
170
Ibid, hlm 12
171
Ibid, hlm 13
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 40
1. Foto Manusia
Pada foto ini sebagai objek utamanya adalah manusia menjadi unsur, foto
2. Foto Nature
Pada Jenis foto ini biasanya objek adalah benda flaura dan fauna maupun
b) Foto Fauna, merupakan binatang dan keanekaragaman lainya sebagi objek foto
utamany.
172
Soeprapto Soedjono, Pot-Pourri Fotografi.( Jakarta; Paramita Indo 2007), hlm 27
173
Ibid, hlm 15
174
Ibid, hlm 17
175
Ibid,
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 41
2.7 Jurnalistik
Jurnalistik berasal dari bahasa Perancis Journa atau dujour yang artinya
Hari, yaitu segala macam berita atau warta sehari-hari yang termuat dalam
lembaran yang tercetak maupun tidak.176 Secara umum jurnalistik dapat diartikan
pewarta didalam perkerjaan kode etik merupakan pegangan untuk jurnalis dalam
ayat 2 Undang – Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang PERS, yang menyebutkan
bahwa :
mengandung dan unsur nilai berita, fungsinya adalah untuk melengkapi teks berita
pada media cetak mau pun media online. Terkait foto jurnalistik sebagai bentuk
176
Masduki, Kebebasan Pers Dan Kode Etik Jurnalistik, (Yogyakarta; UII Pers 2003),
hlm 6
177
Hikmat dan Purnama Kusumaningrat, Jurnalistik: Teori dan Praktik, (Bandung
;Remaja Rosdakarya 2005), hlm 4
178
Ibid, hlm 10
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 42
nilai berita dan foto sebagai pelengkap. Foto jurnalistik dibuat oleh seorang
jurnalis dan foto jurnalistik adalah bagian penting dalam pemberitaan suatu
informasi oleh media massa. Sebagai bagian dari berita itu sendiri, foto jurnalistik
sebagai berikut :
Foto pada jurnalistik adalah jenis foto yang digolongkan pada foto
yang dengan tujuan pemotretan karena keinginan bercerita
kepada orang lain dalam penyampaiannya. Foto pada jenis ini
berkepentingan dalam menyampaikan pesan kepada orang
laindengan maksud agar orang lain memahami sesuatu tindakan
pada media foto180
tidak dapat diartikan sebagai khusus mencari berita satu kategori saja, akan tetapi
seorang jurnalis dalam mencari berita mencangkup semua yang berkaitan dengan
179
Zainuddin Nasution, Fotografi Jurnalistik Dalam Peranan Berita, (Solo ; Yayasan
Hikmah 2008), hlm 45 - 46
180
Ibid, 48
181
Ibid, 49
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 43
3. News Photo People : merupakan bentuk foto ysng menjadi objek orang,
5. Culture Photo Art : merupakan bentuk utama foto dengan objek budaya
menggunakan teknik. Teknik yang digunakan agar foto yang dihasilkan nantinya
terlihat menjadi indah dan bagus. Terkait macam teknik yang digunakan maka
1. Momen, merupakan bentuk pada dunia jurnalistik akan terjadi sekali tidak bisa
2. Sudut pengambilan, pada teknik ini untuk pengambilan gambar sangat penting,
dikarenakan pada sebuah fotografi jurnalistik dapat menciptakan ciri yang khas
182
Ibid, hlm 80
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 44
2.8 Internet
Internet berasal dari bahasa latin yaitu "inter" yang berarti pada bahasa
183
Ibid, hlm 47
184
Kriyantono dan Rachmat, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta; Kencana Prenada
Media 2006), hlm 5
185
Ibid, hlm 6
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 45
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL
mengenai prinsip deklaratif pada hak cipta fotografi jurnalistik melalui media
dalamUUHC 2014. Prinsip adalah suatu dasar untuk berpikir maupun bertindak.
Ciptaan karya fotografi tertuang dalam Pasal 40 Ayat (1) huruf (k)UUHC 2014.
Hal tersebut dikarenakan keberadaan karya fotografi yang berada dalam ranah
seni, karya fotografi yang berada dalam ranah seni, karya fotografi khususnya
ranah jurnalistik mempunyai unsur berita yang tertuang dalam karya seni foto.
para pencipta khususnya fotografi jurnalistik harus dan wajib untuk menjalankan
prinsip deklaratif terlebih dahulu. Apabila para pencipta ini tidak menjalankan
prinsip deklaratif maka hak para pencipta tidak dapat terlindungi. Maka dari itu
yang dilakukan dengan cara mendaftarkan hak cipta tersebut kepada DIRJEN
oleh pemerintah untuk menyelesaikan sengketa yang terjadi dalam hak cipta yang
media internet dimasa yang akan datang. Karya fotografi jurnalistik memiliki
fotografi lainnya, karya fotografi jrunalistik menuangkan foto atau potret dalam
setiap pemberitaan sebagai pelengkap suatu berita dengan kalimat berita sebagai
bahan pemberitaan. Hal ini yang menjadi unsur krusial dalam membedakan suatu
berbicara mengenai penerapan prinsip deklaratif dalam hak cipta tentunya tidak
terlepas dari adanya syarat-syarat yang harus dipenuhi agar suatu ciptaan
rumusan masalah dalam tesis ini ialah teori utilitas dan teori perlindungan hukum.
ialah teori utilitas dan teori perlindunganhukum. Rumusan masalah kedua, teori
Sedangkan pada rumusan masalah ketiga, teori yang dipergunakan sebagai pisau
Pendekatan Perundang-
undangan Pendekatan Perundang- Pendekatan Perundang-
Pendekatan Konseptual undangan undangan
Pendekatan Historis Pendekatan Konseptual Pendekatan Konseptual
Kesimpulan
Saran
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 85
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Dasar pertimbangan dalam risalah sidang terhadap prinsip deklaratif pada hak
cipta yakni setelah ciptaan dalam bentuk nyata dan diumumkan tanpa harus
hak cipta atas karya fotografi dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu
hukum yaitu didalam Pasal 1365 KUH Perdata sebagai pasal yang mengatur
cipta. Tekait pelanggaran hak cipta tidak hanya diatur dalamUUHC, tetapi
juga diatur dalam UU ITE. Bentuk Secara represif dengan tujuan untuk
fotografi jurnalistik melalui media internet, secara represif sudah diatur dalam
3. Kriteria prinsip deklaratif pada hak cipta fotografi jurnalistik melalui media
internet yaitu sifat dari sistem deklaratif dalam hak cipta menuntut pentingnya
yang merugikan pencipta baik dari segi materil maupun immaterial. Karakter
dalam prinsip deklatarif menganut asas first to use bahwa pendaftaran bukan
2002 dengan UUHC 2014 adalah upaya sunguh – sunguh dari negara untuk
melindungi hak ekonomi dan hak moral pencipta dan pemilik hak terkait
berkreasi. Supaya motivasi para pencipta dan secara nasional akan berdampak
5.2 Saran
diberantas dan upaya tersebut dapat pula dilakukan melalui sosialisasi dan
maka dari itu perlindungan dan kepastian hak cipta jurnalistik tidak akan
melalui media internet khususnya mengenai hak cipta ini dengan menitik
ini, selain itu pencegahan pelanggaran hak cipta fotografi jurnalistik dibidang
perlindungan hukum hak cipta sehingga perlu adanya kesadaran dari jurnalis
dilaksanakan oleh pihak yang berwajib dalam hal ini adalah pihak Dirjen HKI
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 21
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Prinsip
“dasar“ Oxford Dictionary menguraikan principle sebagai (1) moral rule of strong
belief that influences your actions; (2) basic general truthPrinsip yang pada
disimpulkan bahwa prinsip merupakan suatu yang menjadi dasar tumpuan berfikir
atau bertindak, atau kebenaran yang menjadi pokok dasar berpikir. 21 Prinsip
dibagi menjadi dua yaitu principia prima (norma – norma kehidupan yang berlaku
secara fundamental, universal, dan mutlak serta kekal (berlaku bagi segala bangsa
dan masa ) dan principia secundaria ( norma – norma yang tidak fundamental,
21
Dyah Ochtorina Susanti, IGN Parikesit Widiatedja, Asas keadilann konsep dan
implementasinya dalam perspektif hukum islam dan hukum barat, (Malang; bayu media publishing
2011), hlm 1
22
Ibid, hlm 2
21
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 21
sandaran,sendi,teras,tiang,tonggak;(2)hukum,kaidah,kodeetik,normapatokan,peda
man,pijakan, tata cara. Masih berdasarkan tesaurus bahasa indonesia, kata prinsip
pendirian sikap; (3) ajaran, diktum, dogma, doktrin, etik, hukum, kaidah, patokan,
pedoman, pijakan. 23
dan jelas” begitu juga dengan deklarasi mempunai arti yang sama dengan
sudah sangat umum digunakan dalam wacana bahasa indonesi. Pada kebanyakan
inti dari isi deklarasi merupakan pokok – pokok saja dan kesepakatan anatara
pihak yang masih bersifat umum. Saat ada pula biasanya deklarasi juga tentang
kaidah atau norma hukum mengikat secara ebagai kaidah hukum dalam
Pada hubungan ini cukup menarik apa yang dikemukakan oleh J. G starke,
1. Deklarasi merupakan perjanjian dalam arti yang sejati dan atau sebenarnya.
23
Ibid, hlm 3
24
I wayan parthiana, Hukum Perjanjian Internasional, ( Bandung; Mandar Maju 2002),
hlm 29
25
Ibid, hlm 29
26
J. G. Starke, Introduction To Internasional Law, sevent edition (London ; Butterworths
1997), hlm 404
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 22
Organization.
yang berisi beberapa peryataan tentang beberapa prinsip yang harus dihormati
27
Ibid, 405
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 23
nasional )28
Pengumuman ciptaan adalah wujud nyata dari pencipta sebagai salah satu cara
melindungi ciptaan dari tindakan-tindakan yang merugikan pencipta baik dari segi
yang dapat berarti untuk menggadakan dan right berarti hak. Terkaitdemikian
diartikan kedalam bahasa indonesia sebagaai hak cipta.31 Pada ketentuan pasal 1
perlindungan atas haknya dengan cara otomatis dan harus menjalankan prinsip
tersebut di atas, bahwa unsur-unsur hak cipta dapat dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu32:
28
Ibid,
29
I Wayan Parthiana, Op.Cit, hlm 31
30
Ibid, hlm 32
31
Insan Budi Maulana, Kapita Selekta Hak Kekayaan Intelektual lirtelaktual
I,(Yogyakarta ; Yayasan Klinik HaKI Jakarta dan Pusat Studi Hukum UII Yogyakarta 2002, hlm
57
32
Ibid hlm 4.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 24
(Asignment rights).
bukan melindungi idenya akan tetapi, yang dilindungi ialah hak ciptanya yang
kreatifitas intelektualnya terhadap HKI dapat merajuk pada teori yang diuraikan
perlindungan hukum.
Pemegang hak cipta merupakan pihak yang menerima hak tersebut secara sah
Pencatatan ciptaan dan hak cipta diajukan oleh pencipta dan atau
pemegang hak cipta kepada Menteri secara tertulis dengan menggunakan bahasa
1. Formulir pendaftaran ciptaan ada rangkap dua (formulir dapat diminta secara
cuma-cuma pada kantor Direktorat Hak Cipta), lembar pertama dari formulir
ciptaan;
35
Ibid, hlm 7.
36
Muhammad Firmansyah, Tata Cara mengurus HaKi (Hak atas Kekayaan Intelektual),
(Jakarta; Visimedia, 2008), hlm 19-20.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 26
6. Pendaftaran pada ciptaan diajuan diatas nama lebih perorangan dan atau suatu
badan hukum, dan atau pemohonan pada pemohonwa wajib ditulis semuanya,
dipindahkan;
dalam UUHC 2014. Kepastian hukum untuk memberikan jangka waktu atas
ciptaan dan atau karya HKI lainnya. Jangka perlindungannya diharapkan mampu
kreativitas pada hak cipta37 Terdapat pembagian pada masa berlaku hak cipta dan
hak terkait, terkait berlaku hak cipta dan hak terkait diatur di dalam pada UUHC
2014 terdapat beberapa pengaturan tentang masa berlaku hak cipta dan hak
terkait.Perlindungan dan masa berlaku hak cipta dan hak terkait yang diatur dalam
37
Arif Lutviansori, Hak Cipta dan Perlindungan Foklor di Indonesia, (Yogyakarta ;
Graha Ilmu 2010), hlm 81.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 27
1. Masa berlaku pada hak cipta selama hidup terus berlangsung selama 70 tahun
setelah pecipta meninggal dunia, mulai terhitung pada tanggal 1 Januari tahun
2. Masa yang berlaku ciptaan selama 50 (lima puluh ) tahun sejak pertama kali
atau bentuk berupa perwajahan karya tulis, terkait pada bentuk terjemahan,
karya lain dari hasiltranformasi, terkait pada bentuk kompilasi ciptaan atau
perbuatan memberikan izin. 38 Pemberian izin dapat dilakukan jika ada pihak yang
memberikan izin dan pihak yang memerima izin sebagai bentuk perjanjian, salah
satu jenis pemberian izin hak cipta.39 Pemilik izin memberikan hak kepada
pengguna untuk memakai dan menyalin sebuah perangkat dan atau dokumen ke
dalam sebuah lisensi. Lisensi atas hak cipta memiliki beberapa hal penting seperti
ini, syarat dan ketentuan berlaku, wilayah, pembaruan, dan syarat – syarat lain
4 UUHC 2014 adalah pencipta sebagai pemilik Hak Cipta, pihak yang menerima
hak tersebut secara sah dari pencipta, atau pihak lain yang menerima lebih lanjut
hak dari pihak yang menerima hak tersebut secara sah. Menurut yang
dikemukakan C.S.T Kansil menyebutkan, dalam setiap hak pasti ada sebuah
kewajiban, setiap hak dan kewajiban disebut sebagai subjek hukum yang terdiri
hak cipta,pemegang hak cipta ialah subjek hukum maka untuk mendapatkan hak
38
Iswi Hariyani, Op.Cit hlm 72
39
Harsono Adisumarto, Hak Milik Intelektual Khususnya Hak Cipta, (Jakarta ;
Akademika Pressindo 1999), hlm 18.
40
C.S.T Kansil, Pengantar Ilmu Hukum, (Jakarta ; Balai Pustaka 2007), hlm 2.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 29
Utilitarianisme lahir sebagai reasi terhadap ciri dari metafisik dan abstrak
dari filsafat hukum dan politik. kata Utilitas berasaldari bahasa latin yang berarti
suatu paham yang berpendapat bahwa yang baik adalah yang berguna, berfaedah
dan menguntungkan, sebaliknya yang jahat atau buruk adalah yang tidak
yang dapat mencerminkan nilai keadilan dan nilai manfaat umum bagi semua
golongan individu44
kebahagiaan dan manfaat secara umum, 46 Teori ini mempunyai tujuan untuk
41
Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum, (Bandung, Citra Aditya Bakti 1989), hlm 48
42
Ibid, hlm 49
43
Ibid, hlm 50
44
Ridwan Halim A. Pengantar Ilmu Hukum Dalam Tanya Jawab, (Bogor ; Graha
Indonesia 2007), hlm 7
45
Ibid, hlm 9
46
Achmad dan Ali Teori Hukum (Legal Theory) dan Teori Peradilan (Judicial
Prudence), (Jakarta; Kencana Prenada Media Group), hlm 78
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 30
mewujudkan apa yang berfaedah dan atau yang sesuai dengan daya guna
(efektif).47
dan misi hukum dari perspektif psikologis Bentham menguraikan bahwa manusia
mempunyai hak yang berada pada alam kekuasaan dua tuan terkait rasa sakit dan
kesenanagan. Adapun yang harus di lakukan dan apa yang akan kita perbuat,
semuanya ditujukan dan ditetapkan dalam rangka keduanya. Standar baik dan
buruk, serta mata rantai sebab dan akibat, juga terkait erat dengan kedua hal itu.
Keduanya memandu kita dalam segala yang kita diperbuat, pada segala yang kita
katakan dan pikirkan dan segala usaha yang dapat dilakukan untuk menolak
ketakutan kita terhadap dua kekuasaan itu, hanya akan membuktikan dan
tindakannya cenderung untuk menghindari diri dari situasi kemalangan, rasa sakit,
ketenangan dirinya.48
2. Hukuman diharuskan memberikan rasa puas terhadap korban dan orang lain,
47
Ibid, hlm 80
48
Frederikus Fios, Keadilan Hukum Jeremy Bentham Dan Relevansinya Bagi Praktik
Hukum Kontemporer, (Jakarta; Jurnal, Jurusan Psikologi, Faculty of Humanities, BINUS
University), hlm 303
49
Ibid, hlm 304
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 31
yang dikemukakan: 50
penjara seumur hidup, dan atau tangannya dipotong atau bahkan dieksekusi
mati oleh vonis lembaga hukum formalagar suapay memberikan efek yang
jera.
2. Efek jera dan penangkalan (deterrence). Hukuman ini membuat orang yang
sudah bebas dari penjara kapok (jera) untuk berbuat melawan hukum agar
sekaligus memberi pesan bagi anggota masyarakat lain untuk tidak lagi
orang dan atau masyarakat. bahwa hukum bertujuan untuk membuat manfaat
50
Ibid, hlm 306
51
Ibid, hlm 81
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 32
Fitzgerald sebagaimana yang dikutip oleh Satjipto Raharjo awal mula dari
munculnya teori perlindungan hukum bersumber pada teori hukum alam dan atau
aliran hukum alam. Pemahaman ini dipelopori oleh Plato dan Aristoteles dan
bersumber dari Tuhan yang bersifat universal dan abadi dalam artian antara
hukum dan moral tidak boleh dipisahkan dikarenakan bentuk satu kesatuan organ
yang utuh. Para penganut pemahaman ini memandang bahwa hukum dan moral
adalah cerminan dan aturan secara internal dan eksternal dari kehidupan
pada posisi yang sangat lemah, baik secara ekonomis maupun lemah dari aspek
yuridis dan ketidaktahuan terhadap pemahaman hukum ialah salah satu teori yang
sangat penting untuk kita pahami. dikarena fokus pemahaman teori ini pada
dan atau “hukum” yang artinya ialah perlindungan hukum menurut Undang-
keadilan yang menjadi jiwa dan tujuan dari hukum. Pada pengertian perlindungan
52
Satjipto Raharjo, Ilmu Hukum, (Bandung ; PT. Citra Aditya Bakti 2000), hlm 53
53
Erlies Septiana Nurbani Salim HS dan, Teor HukumPadaPenelitianTesisDan
Disertasi, (Jakarta RajaGrafindo Persada2004), hlm 259
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 33
membatasi berbagai kepentingan hak tersebut, karena pada suatu lalu lintas
hukum lahir dari suatu ketentuan hukum dan segala peraturan hukum yang
masyarakat.56
kekuasaan kepadanya secara terukur orang dari cara mengalokasikan suatu, pada
kepentingannya, yang disebut sebgai hak, setiap kekuasaan pada masyarakat bisa
54
R.Soeroso,Pengantar Ilmu Hukum, (Jakarta:Sinar Grafika 1992), hlm 24.
55
Dyah Ochtorina Susanti, Bahan ajar mata kuliah Teori Hukum, disampaikan di
(Program Pasca Sarjana Ilmu Hukum Universitas Kediri), hlm 8
56
Ibid,
57
Ibid,
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 34
dapat menikmati semua hak-hak yang diberikan oleh hukum. Hukum juga dapat
maupun fleksibel, melainkan juga prediktif dan atau antisipatif, hukum juga
dibutuhkan untuk mereka yang lemah dan belum kuat secara ekonomi sosial
suatu bentuk diberikan kepada subyek hukum sesuai dengan peraaturan hukum
yang ada, baik itu yang bersifat preventif (pencegahan) maupun dalam bentuk
yang bersifat represif (pemaksaan), baik yang secara tertulis maupun tidak
58
Ibid, hlm 55
59
Phillipus M. Hadjon, Perlindungan Hukum Bagi Rakyat Indonesia, (Surabaya ; PT.
Bina Ilmu 1987), hlm 29
60
SudiknoMertokusumo, PenemuanHukum, (Bandung;CitraAdityaBakti2009) hlm, 41
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 35
2.6 Fotografi
gambar atau foto dari suatu objek yang ditujudengan media kameran cahaya yang
penyampaiannya yait etika dalam menjalaka sebuah profesi fotografi, kode etik
itu y belum tertulis secara formal, akan tetapru dal tahapan sekadsesuatu yang
dipahami’ yang dapat diartikan sampai hari ini kode etik tersebut masih sampai
Pada karya fotografi dapat disebut memiliki nilai yang komunikasi untuk
menyampaikan sesuatu dalam bentuk foto dan mempunyai nilai pesan yang
diharapkan dapat mengerti kedapa pembaca objek tujuan, sehingga terjalin suatu
kontak pemahaman makna. Terkait karya foto tersebut juga dapat dikatakan
sebagai media yang memiliki nilai guna “fungsional” dan sekaligus sebagai
61
Aditiawan rangga dan Bianca ferren, Belajar Fotografi Untuk Hobi Dan Bisnis,
(Jakarta ; Dunia Komputer 2011), hlm 11
62
Ibid, hlm 12
63
Ibid, hlm 12
64
Ibid, hlm 13
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 36
Jenis pada fotografi ini dapat dijeaskan dan diuraikan sebagai berikut 66 :
1. Foto Manusia
Pada foto ini sebagai objek utamanya adalah manusia menjadi unsur, foto
2. Foto Nature
Pada Jenis foto ini biasanya objek adalah benda flaura dan fauna maupun
b) Foto Fauna, merupakan binatang dan keanekaragaman lainya sebagi objek foto
utamany.
65
Soeprapto Soedjono, Pot-Pourri Fotografi.( Jakarta; Paramita Indo 2007), hlm 27
66
Ibid, hlm 15
67
Ibid, hlm 17
68
Ibid,
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 37
2.7 Jurnalistik
Jurnalistik berasal dari bahasa Perancis Journa atau dujour yang artinya
Hari, yaitu segala macam berita atau warta sehari-hari yang termuat dalam
lembaran yang tercetak maupun tidak. 69 Secara umum jurnalistik dapat diartikan
pewarta didalam perkerjaan kode etik merupakan pegangan untuk jurnalis dalam
ayat 2 Undang – Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang PERS, yang menyebutkan
bahwa :
mengandung dan unsur nilai berita, fungsinya adalah untuk melengkapi teks berita
pada media cetak mau pun media online. Terkait foto jurnalistik sebagai bentuk
69
Masduki, Kebebasan Pers Dan Kode Etik Jurnalistik, (Yogyakarta; UII Pers 2003),
hlm 6
70
Hikmat dan Purnama Kusumaningrat, Jurnalistik: Teori dan Praktik, (Bandung
;Remaja Rosdakarya 2005), hlm 4
71
Ibid, hlm 10
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 38
nilai berita dan foto sebagai pelengkap. Foto jurnalistik dibuat oleh seorang
jurnalis dan foto jurnalistik adalah bagian penting dalam pemberitaan suatu
informasi oleh media massa. Sebagai bagian dari berita itu sendiri, foto jurnalistik
sebagai berikut :
Foto pada jurnalistik adalah jenis foto yang digolongkan pada foto
yang dengan tujuan pemotretan karena keinginan bercerita
kepada orang lain dalam penyampaiannya. Foto pada jenis ini
berkepentingan dalam menyampaikan pesan kepada orang
laindengan maksud agar orang lain memahami sesuatu tindakan
pada media foto73
tidak dapat diartikan sebagai khusus mencari berita satu kategori saja, akan tetapi
seorang jurnalis dalam mencari berita mencangkup semua yang berkaitan dengan
72
Zainuddin Nasution, Fotografi Jurnalistik Dalam Peranan Berita, (Solo ; Yayasan
Hikmah 2008), hlm 45 - 46
73
Ibid, 48
74
Ibid, 49
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 39
3. News Photo People : merupakan bentuk foto ysng menjadi objek orang,
5. Culture Photo Art : merupakan bentuk utama foto dengan objek budaya
menggunakan teknik. Teknik yang digunakan agar foto yang dihasilkan nantinya
terlihat menjadi indah dan bagus. Terkait macam teknik yang digunakan maka
1. Momen, merupakan bentuk pada dunia jurnalistik akan terjadi sekali tidak bisa
2. Sudut pengambilan, pada teknik ini untuk pengambilan gambar sangat penting,
dikarenakan pada sebuah fotografi jurnalistik dapat menciptakan ciri yang khas
75
Ibid, hlm 80
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 40
2.8 Internet
Internet berasal dari bahasa latin yaitu "inter" yang berarti pada bahasa
76
Ibid, hlm 47
77
Kriyantono dan Rachmat, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta; Kencana Prenada
Media 2006), hlm 5
78
Ibid, hlm 6
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL
mengenai prinsip deklaratif pada hak cipta fotografi jurnalistik melalui media
dalamUUHC 2014. Prinsip adalah suatu dasar untuk berpikir maupun bertindak.
Ciptaan karya fotografi tertuang dalam Pasal 40 Ayat (1) huruf (k)UUHC 2014.
Hal tersebut dikarenakan keberadaan karya fotografi yang berada dalam ranah
seni, karya fotografi yang berada dalam ranah seni, karya fotografi khususnya
ranah jurnalistik mempunyai unsur berita yang tertuang dalam karya seni foto.
para pencipta khususnya fotografi jurnalistik harus dan wajib untuk menjalankan
prinsip deklaratif terlebih dahulu. Apabila para pencipta ini tidak menjalankan
prinsip deklaratif maka hak para pencipta tidak dapat terlindungi. Maka dari itu
yang dilakukan dengan cara mendaftarkan hak cipta tersebut kepada DIRJEN
oleh pemerintah untuk menyelesaikan sengketa yang terjadi dalam hak cipta yang
media internet dimasa yang akan datang. Karya fotografi jurnalistik memiliki
fotografi lainnya, karya fotografi jrunalistik menuangkan foto atau potret dalam
setiap pemberitaan sebagai pelengkap suatu berita dengan kalimat berita sebagai
bahan pemberitaan. Hal ini yang menjadi unsur krusial dalam membedakan suatu
berbicara mengenai penerapan prinsip deklaratif dalam hak cipta tentunya tidak
terlepas dari adanya syarat-syarat yang harus dipenuhi agar suatu ciptaan
rumusan masalah dalam tesis ini ialah teori utilitas dan teori perlindungan hukum.
ialah teori utilitas dan teori perlindunganhukum. Rumusan masalah kedua, teori
Sedangkan pada rumusan masalah ketiga, teori yang dipergunakan sebagai pisau
Pendekatan Perundang-
undangan Pendekatan Perundang- Pendekatan Perundang-
Pendekatan Konseptual undangan undangan
Pendekatan Historis Pendekatan Konseptual Pendekatan Konseptual
Kesimpulan
Saran
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 73
BAB IV
PEMBAHASAN
keadilan. 110 Merujuk pada pendapat tersebut maka tujuan hukum dalam hukum
dan kepastian hukum atas pemanfaatan dibidang hak cipta. Berkaitan dengan hak
cipta kepastian hukum atas pemanfaatan hak cipta ialah untuk mendapatkan hak
khusunya bagi pencipta sudah diatur pada Pasal 40 ayat 1 huruf (k) UUHC 2014
menguraikan yang pada intinya dalam bentuk karya fotografi berhak untuk
110
Barda Nawawi Arif, Bunga Rampai Hukum Pidana, (Bandung ; PT. Citra Aditya
Bakti 2002), h1m 14
52
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 74
pembahasan dalam penelitian ini fungsi hukum dalam hak cipta yaitu untuk
dari manfaat itu seorang jurnalis akan mendapatkan manfaat dari ciptaan yaitu
utama hukum . Teori ini bertujuan mewujudkan yang sesuai dengan daya guna
dikaitkan dengan honor atau upah. banyak sekali jurnalis yang tidak mengerti
tentang aturan mengenai hak ekonomi ciptaan. Salah satu contoh yang terjadi
pada prakteknya ialah seorang jurnalis Inews, jurnalis mencari berita untuk
jurnalis dengan media foto sebagai pelengkap isi berita tersebut, namun yang
terjadi setelah berita telah sampai kepada masyarakat, jurnalis yang sebagai
pencipta tidak mendapatkan manfaat dari hasil ciptaanya dalam artian jurnalis
Inews memberikan berita ke kantor tempat jurnalis berkerja, tetapi media lain juga
111
SoerjonoSoekanto,KesadaranHukumdanKepatuhanHukum,(Jakarta Rajawali1982),
hlm 9
112
Satjipto Rahardjo, Op Cit, hlm 48
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 75
yaitu berupa upah atau honor dikarenakan jurnalis kurang mengetahui bahwa hak
royalti, managemen kolektif, hak ekonomi dan hak moral untuk pencipta. Tidak
“pengumuman dan pendistribusian doktrin itu yang disebut pengumuman itu ada
Artinya, orang bisa beli, orang bisa menikmati ciptaan. Itu biasanya dalam bentuk
distribusi dalam bentuk penjualan, dalam bentuk penyewaan. Itu termasuk dalam
ciptaannya yaitu kalau misalnya karya ciptanya bentuknya musik maka salah satu
Kalau itu lukisan, mendisplay. Kalau itu 3 dimensi patung, itu memajang, ya
display juga. Jadi 2 katagori itu belum jelas di dalam RUU, padahal implikasinya
113
Surya Adiningrat, Hak Cipta Fotografi, (Semarang ; Paramita 2013), hlm 56
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 76
hak cipta itu ada pihak-pihak yang memang menjadi pemegang hak pengumuman
jurnalitik yang diberikan langsung otomatis setelah ciptaan berbentuk secara utuh
pemberian hak eksklusif dan menjalakan prinsip deklaratif. 115 Pencipta harus
Sedangkan pada prinsip deklaratif adalah pencatatan ketidak harusan pada hak
selesai dibuat dan berbentuk nyata, tanpa seizin pencipta maka orang lain tidak
bisa mengontrol ciptaannya. 116 Dasar utama pertimbangan pada prinsip deklaratif
orisinalitas dalam bentuk alat bukti secara factual apabila terjadi sengketa
2. Dasar pada bentuk hak cipta secara fisik atau nyata (Phisycal Form).
114
Risalah Undang – Undang Nomor 28 ahun 2014 Tentang Hak cipta, disampaikan
digedung DPR RI, Jakarta, 13 Februari 2014, hlm 5
115
Rachmadi Usman, Hukum, Hak Atas Kekayaan Intelektual: Perlindungan dan
Dimensi Hukumnya di Indonesia, (Bandung ; PT Alumni 2003), hlm 13
116
Ibid, hlm 20
117
Eddy Damain, Hukum Hak Cipta, ( Bandung; PT Alumni 2014), hlm 146
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 77
diumumkan pada media yang dapat dibaca, didengar, atau dilihat serta dapat
pencatatan ciptaan, dan dapat dipahami bahwa pada fungsi pencatatan hak cipta
sengketa mengenai HKI. Terkait pencipta dalam hal pencatatkan hasil ciptaannya
akan mendapatkan surat pencatatan dari Dirjen HKI maka sudah dapat digunakan
sebagai bukti awal pada kepemilikan suatu karya cipta. Pada saat pencatatan tidak
melahirkan perlindungan pada hak cipta, akan tetapi melalui pencatatanlah akan
Hak moral yang berprinsip pada identitaas diri manusia yang terpancar
pada karya ciptaannya berpijak pada pendapat Georg Wilhelm Friedrich Hegel.118
Hak moral merupakan bentuk jati diribagian dari jiwa penciptanya sehingga hanya
dapat pencipta yang hanya berhak untuk mengubah ciptaannya dan menentukan
untuk dipublikasikan kepada umum. 119 Hak moral yang kemudian diberikan
1. Droit paternite de, hak ini selamanya akan melekat pada diri pencipta
kembali ciptaannya
Terkait pada pengakuan terhadap hak moral maka bentuk konsepnya ialah
penghargaan penghormatan dan kekaguman. 121 Terkait dengan hak moral yang
118
Etty S Suhardo, Implikasi Undang-undang No. 19 Tahun 2002 Bagi Pengguna Hak
Cipta, (Semarang ; Fakultas Hukum Universitas Semarang, 2003) hlm 7
119
Ibid, hlm 12
120
Achmad Zen Umar Purba, Hak Kekayaan Intelektual Pasca TRIPs, (Bandung; PT
Alumni 2007), hlm 67
121
Ibid, hlm 68
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 79
di media internet mempunyai hak moral yaitu untuk mencantumkan identitas dari
pencipta atau pemgang hak cipta, hak moral dari jurnalis sangatlah penting maka
dari itu penting hak moral jurnalis untuk mendapatkan perlindungan dari plagiat,
mengcopy – paste file tersebut sangat merugikan jurnalis apabila hak moral tidak
dibidang jurnalis sesama rekan jurnalis banyak sekali terjadi plagiat dalam
plagiat juga bertentangan dengan kode etik jurnalis didalam pasal 15 ayat 2 huruf
menjelasakanbyang pada intinya pelaksaaan kode etik jurnalis harus benar – benar
Terkait hak moral yang mempunyai sifat manunggal hak cipta dengan
karya cipta selain oelh pencipta, baik itu mengenai isi judul, dan lain –lain, terkait
demikian hanya dapat dilakukan orang lain apabila mendapatkan izin dari
pencipta atau ahli waris jika pencipta sudah meninggal dunia. Pencipta atau ahli
122
Ibid, hlm 69
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 80
Akibat pelanggaran yang terjadi dan dilakukan oleh pihak yang tidak
juga merugikan jurnalis, hak moral jurnalis yang dilanggar maka akibat dari
Sebagai contoh yang terjadi, jurnalis Inews yang meliput berita dengan
kelud. 123 Kemudian diunggah oleh jurnalis lain tanpa sepengetahuan dan ijin dari
termasuk dalam pembajakan hak cipta ini sudah diatur dalam pasal 1 angka 23
gugatan ganti rugi kepada pengadilan niaga atas pelanggaran hak cipta. Pada
perbuatan apa saj yang disebut sebagai tindak pidanahak cipta dan hak terkait.
123
Dikutip dari www.Inews.com/pelanggaranhakciptafotografijurnalistik Diakses pada
tanggal 08 November 2017, pukul 13.00 Wib.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 81
ketentuan pidaana akibat melakukan pelanggaran hak ekonomi dan hak moral
sudah diatur dalam UUHC 2014 dalam bab XVII dalam Pasal 112 ayat (1)
mejelasakan ;
dengan segala aspeknya sudah cukup memadai dan mendukung perlindungan hak
cipta. Namun demikian meskipun ketentuan hukum telah cukup memadai untuk
masih ada saja hambatan yang sering menghadang dalam upaya penegakan
hukum tersebut sehingga perlu ada solusi atau pemecahan terhadap hambatan
tersebut.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 82
Fotografi Jurnalistik
Plagiat karya fotografi jurnalistik tidak lagi berada di ranah kode etik
jurnalis sudah memasuki ranah hukum untuk diselesaikan. Salah contoh kasus
yang terjadi karya fotgrafi jurnalis Inews dijiplak secara keseluruhan oleh jurnalis
lain dignakan tanpa menyebutkan sumber berita dan nama jurnalis sebagai
pemilik karya. Jurnalis Inews memotret fenomena saat terjadinya letusan gunung
kelud di Kediri dengan jarak 5 Km dari puncak gunung. 124 Permasalahan hukum
yang sedang dihadapi adalah ketika terkait dengan publikasi dan penyampaian
pada masyarakat memalui media online, sangatlah mudah didunia yang modern
Pelanggaran atas hak cipta foto, khususnya karya foto jurnalisitik ada
ekonomis dengan cara cepat dan mudah, sikap dan tindakan aparat penegak
hukum dalam menghadapi pelanggaran hak cipta masih krang maksimal. Selain
itu pelanggaran atas hak cipta fotgrafi jurnalistik saat ini mudah terjadi seiring
124
Dikutip dari www.Inews.com/pelanggaranhakciptafotografijurnalistik Diakses pada
tanggal 08 November 2017, pukul 13.00 Wib.
125
Suyud, Margono, Hukum dan Perlindungan Hak Cipta, (Jakarta; Novindo Pustaka
Mandiri 2003) hlm 37. 62
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 83
semakin mudahnya seseorang untuk mengakses karya cipta dalam bentuk file
melalui digital.126
secara optimal. Terkait pada bentuk perlindungan hukum suatu perlindungan yang
yang berlaku dalam bentuk perangkat hukum baik yang bersifat preventif maupun
yang bersifat represif, baik yang tertulis maupun tidak tertulis. 127
pemerintahan yang didasarkan pada kebebasan bertindak dan bersikap hati – hati
hak cipta merupakan suatu upaya yang dilakukan sebelum terjadinya pelanggaran
pencegahan adalah proses, cara, tindakan mencegah atau tindakan menahan agar
126
Ibid, hlm 40
127
Philipus M. Hadjon, Perlindungan Hukum Bagi Rakyat Indonesia, (Surabaya ; PT
Bina Ilmu 1987), hlm 1
128
Ibid, hlm 2
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 84
upaya awal dalam menanggulangi sengketa hak cipta, upaya pada menanggulangi
perlindungan hukum
penegak hukum
melawan hukum yaitu didalam Pasal 1365 KUH Perdata yang pada inintinya
penting pada hak cipta. Pengaturan terhadap pelanggaran hak cipta tidak hanya
diatur dalamUUHC, tetapi juga diatur dalam Undang Undang Nomor 11 Tahun
2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) yang selanjutnya disebut
129
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 85
Pelanggaran terhadap hak tersebut ditegaskan pada Pasal 32 ayat (1) Jo. Pasal 48
ayat (1) UU ITE dengan sanksi pidana penjara paling lama 8 (delapan) tahun
dan/atau denda paling banyak Rp. 2.000.000.000,- (dua milyar rupiah). Terkait
pelanggaran karya cipta foto jurnalisitik yang melalui media internet, selain dapat
dijerat dengan ancaman pidana sebagaimana disebutkan dalam UUHC juga dapat
karya cipta fotografi jurnalisitik yang digunakan tanpa hak, bahwa perlindungan
yang diberikan oleh Undang - Undang terhadap hak cipta adalah untuk
menstimulir atau merangsang aktivitas para pencipta agar terus mencipta dan
ternyata belum mencapai hasil yang diharapkan. Pada realitanya pelanggaran hak
cipta masih terus berlangsung bahkan dapat dilihat dan dirasakan pada kehidupan
budaya
130
Hanafi, Tindak Pidana Hak Cipta dalam Problematika Penegakkan Hukumnya.
dalam Insane Budi Maulana, Kapita Selekta Hak Kekayaan Intelektual ,( Yogyakarta ; Yayasan
Klinik HAKI 2011), hlm 189
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 86
2. Mengakibatkan lesunya hasrat berkarya pada bidang ilmu seni alam bentuk
pengetahuan, sastra.
3. Pajak penghasilan yang seharusnya dibayar oleh pencipta atau pemegang hak
berupa
jurnalistik melalui media internet, secara represif sudah diatur dalam Bab XIV
Perlindungan pada ciptaan yang berwujud atau berupa ekspresi yang dapat
melindungi ciptaan yang masih berupa ide. Terkait ciptaan yang dapat dilindungi,
maka ciptaan itu harus berbentuk nyata dalam bentuk yang khas dan bersifat
pribadi, sejak saat itulah ciptaan sudah dilindungi. Pencipta juga memiliki hak
moral untuk menikmati hasil kerjanya, termasuk pada keuntungan yang dihasilkan
dengan nilai sumbangannya. Jadi dapat disimpulkan hak cipta memiliki hak
131
Ibid, hlm 190
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 87
Hak cipta merupakan suatu bentuk pengakuan yang universal pada hak
setiap individu terhadap kepentingan yang perlu diberikan perlindungan baik yang
bersifat moral maupun yang bersifat ekonomia. Karya ciptaan sangat memberikan
kepuasan batin dan juga memliki manfaat ekonomi dari ciptaan.Terkait dengan
pembahasan dalam bab ini bahwasanya karya cipta fotografi juga salah satu
bentuk karya cipta sebagai hak cipta yang perlu mendapatkan perlindungan
perlindungan karya fotografi dalam undang-undang hak cipta, namun bisa dikaji
dilindungi sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 40 ayat 1 huruf (K) UUHC
2014 yang pada intinya menjelasakan ciptaan dalam bidang fotograi mendapatkan
perlindungan :
Dalam Pasal 59 ayat (1) UUHC 2014 menjelaskan masa pelindungan hak
(a) KaryaFotografi,
(b) Potret,
(c) KaryaSinematografi,
(d) PermainanVideo,
(e) ProgramKomputer,
(f) Perwajahankarya tulis,
(g) Terjemahan,tafsir,saduran bunga rampai, basis data, adaptasi,
aransemen, modifikas dan karyalain dari hasil transformasi,
(h) Terjemahan, adaptasi,aransemen, transformasi atau modifikasi
ekspresi budayatradisional,
(i) Komplikasiciptaan atau data, baik alamformat yang dapat
dibacadengan programkomputer ata media lain,
(j) Komplikasi ekspresibudaya tradisionalelama kompilasi tersebut
merupakan karya yang asli.
Berlakuselam50(lima puluh) Tahuejak pertama kali
diumumkan.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 88
bahwa karya fotografi dilindungi oleh hukum, sehingga seorang tidak dapat
media yang berbentuk gambar atau foto. foto jurnalistik merupakan foto yang
empunyai nilai berita, dan mempunyai fungsinya adalah untuk melengkapi teks
berita pada media cetak maupun media online. 132 Permasalahan mengenai
menyebutkan bahwa hukum itu bersumber dari Tuhan yang bersifat universal dan
abadi, serta antara hukum dan moral tidak boleh dipisahkan. Para penganut aliran
ini memandang bahwa hukum dan moral adalah cerminan dan aturan secara
132
Assegaf, Dja’far,, Jurnalistik Masa Kini: Pengantar ke Praktek Kewartawanan,
(Jakarta ; Ghalia Indonesia 2009), hlm 37
133
Ibid, hlm 53
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 89
internal dan eksternal dari kehidupan manusia yang diwujudkan melalui hukum
perlindungan hukum lahir dari suatu ketentuan hukum dan segala peraturan
masyarakat.136
(HAM) yang sanagatn dirugikan orang lain dan atau perlindungan itu di berikan
kepada masyarakat supaya dapat menikmati semua hak-hak yang diberikan oleh
kepada subyek hukum sesuai dengan aturan hukum yang berlaku, baik itu yang
bersifat preventif maupun dalam bentuk yang bersifat represif, baik yang secara
134
R.Soeroso,Pengantar Ilmu Hukum, (Jakarta; Sinar Grafika 1992), hlm 24.
135
Dyah Ochtorina Susanti, Bahan ajar mata kuliah Teori Hukum, disampaikan di
(Program Pasca Sarjana Ilmu Hukum Universitas Kediri), hlm. 8
136
Ibid,
137
Ibid, hlm 55
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 90
1912, yang kemudian digantikan dengan UUHC 1982 tentang Hak Cipta. Pada
diperbaharui lagi yang dikenal dengan UUHC 2014 tentang Hak Cipta. 139 Pada
ruang lingkup internasional, salah satu contoh negara yang telah mengatur
mengenai pemberian perlindungan atas hak cipta ialah USA (Amerika Serikat)
perlindungan atas hak cipta oleh USA (Amerika Serikat) yang tertuang dalam 17
U.S.C. § 101- 1101 (US Copyright Act) akan dibandingkan dengan Undang-
139
Syarifin dan Pipin, Peraturan Hak Kekayaan Intelektual di Indonesia, Bandung ;
Pustaka Bani Quraisy 2004) hlm 90
140
Adya Paramita Prabandari, Komparasi Pengaturan Hak Cipta Di Indonesia Dan
Amerika Serikat, (Semaranng ;Nomor 2, Vol 2 Tahun Fakultas Hukum, Universitas diponegoro
2009), hlm 170
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 74
PERSAMAAN PERBEDAAN
1. Hak eksklusif dan hak ekonomi sama sama diakui 1. Indonesia memberikan hak moral kepada seluruh bentuk
oleh negara ciptaan yang dilindungi oleh hak cipta. Sedangkan Amerika
2. Hak cipta melekat pada suatu hasil ciptaan merupakan hanya memberikan hak moral kepada visual works (ciptaan
hak moral, sehingga pencatatan hak cipta bukan visual)
kewajiban. Aturan tersebut diakui dan diatur baik di 2. Pada bagian hak cipta khusunya program komputer
Indonesia maupun di USA (Amerika Serikat) merupakan bentuk hak cipta di Indonesia. Sedangkan pa
Amerika Serikat tidak menempatkan sebagai hak cipta tetapi
dengan paten
3. Di indonesia masa berlaku hak cipta memiliki masa berlaku
seumur hidup pencipta ditambah 50 tahun berdasarkan
pemegang hak ciptanya (berlaku 50 tahun soejak pertama kali
diumumkan apabila hak cipta tersebut dipegang oleh badan
hukum dan berlakutanpa batas waktuapabila hak cipta
tersebutdipegangoleh negara). Seedangkan Amerika Serikat,
masa berlaku hak ciptanya tergantung terhadap tanggal
pembuatannya ciptaan yang tidak dipiublikasikan namun
dibuat sebelum tahun 1978 mas berlakunya seumur hidup
pencipta ditambah 70 tahun; ciptaan yang dipublikasikan
dipublikasikan antara tahun 1923-1963 memiliki masa
berlaku selama 28 tahun dengan catatan harus memperbaharui
untuk masa 67 tahun, jika hak tersebut tidak dilakukan maka
akan tergolong ke dalam public domain; ciptaan yang
dipublikasikan antara tahun 1964-1977 memiliki masa
berlaku selama 95 tahun; ciptaan yang dibuat pada tahun
1978 dan setelahnya memiliki masa berlaku seumur hidup
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 75
seni, serta sastra yang memiliki fungsi penting dalam hal mendukung
dan hak terkait. implementasi lebih lanjut pada hukum nasional supaya
4. UUHC 2002 tentang hak cipta sudah tidak lagi sesuai dengan
Hak Cipta.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 82
andalan bagi Indonesia. Dan berbagai negara lainya, mengingat pada hak
cipta menjadi basis terpenting pada ekonomi kreatif nasional, dengan UUHC
sangat diharapkan menjadi kontribusi pada sektor hak cipta dan hak terkait
merupakan upaya yang sunguh – sunguh dari negara untuk melindungi hak
ekonomi dan hak moral serta pemilik hak terkait sebagi unsur pada
Point penting yang perlu penulis garis bawahi dari uraian konsiderans
2. Hak cipta menjadi basis terpenting pada ekonomi kreatif nasional. Pada
tidak terbantahkan lagi bahwa ekonomi kretaif dari berbagai negara untuk
Karakter yang khas dalam prinsip deklaratif ini menagunut asas first
to use) yang berarti pendaftaran bukan merupakan keharusan. Sifat yang ada
yang merugikan pencipta baik dari segi materil maupun immaterial. 142
Pemanfaatan ciptaan dapat dilakukan oleh orang lain atas seizing pencipta,
141
Bernard Nainggolan, Op Cit, hlm 30
142
Eddy Damian, Hukum Hak Cipta, Edisi IV, Cetakan ke-1, (Bandung; PT Alumni
2014), hlm 35
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 84
sifat dari prinsip deklaratif hak cipta terbagi atas pengumuman dan
dengan cara apapun sehingga suatu ciptaan dapat dibaca, didengar, atau
dilihat orang lain. Pada UUHC 2014 dikemukakan bahwa untuk karya
batas pada waktu setelah diumumkan, dari batas waktu yang ditentukan
Terkait karya yang sudah telah habis masa perlindungannya maka dapat
143
Ibid, hlm 45
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 85
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
81
Undang – Undang Undang – Undang Nomor 7 Undang – Undang Undang – Undang Undang – Undang
Nomor 6 Tahun 1982 Tahun 1987 tentang Hak Nomor 12 Tahun 1997 Nomor 19 Tahun 2002 Nomor 28 Tahun 2014
tentang Hak Cipta Cipta tentang Hak Cipta tentang Hak Cipta tentang Hak Cipta
1) Tidak ada aturan 1) Hukuman atas kejahatan 1) Adanya aturan 1) Pasal 29 ayat (1) 1) Pasal 16 ayat (1)
mengenai Hak hak cipta diperberat Pasal mengenai hak masa berlaku hak bahwa hak cipta
ekonomi dan Hak 41 ayat (1) hukuman penyewaan diatur cipta selama hidup dapat diwakafkan
terkait pidana 7 tahun penjara dalam Pasal 2 dan ditambah 2) Masa berlaku hak
2) Masa berlaku dan denda Rp 2) Masa berlaku hak menjadi 50 tahun cipta dibagi 2 yaitu
selama 25 tahun 100.000.000 (seratus juta cipta selama hidup setelah pencipta hak moral dan hak
3) Tidak ada aturan rupiah) ditambah 50 tahun meninggal ekonomi
mengenai teknologi 2) Masaberlakuhak setelah pencipta 2) Pasal 49 ayat (1) dan 3) Pasal 57 ayat (1)
infomatika ciptaterhadappenciptasela meninggal dunia. ayat (2) dipidana berlaku tanpa batas
4) Pasal 49 ayat (1) ma hidup ditambah 50 3) Pasal 42 ayat (2) penjara paling untuk hak moral
ancaman hukuman tahun setelah meninggal mengatur mengenai singkat 1 bulan dan 4) Pasal 58 ayat (1)
pidana pembajakan dunia pengadilan yang denda paling sedikit untuk hak ekonomi
paling lama 3 tahun 3) Adanya aturan Lisensi berwenang. Rp. 1.000.000,00 berlaku selama
denda Rp 4) Program komputer 4) Pasal 27 ayat (1) (satu juta rupiah ) pencipta hidup dan
5.000.000,00( lima menjadi sebagai karya mengenai dan denda pidana terus berlangsung
juta rupiah) cipta dan masa berlaku perlindungan penjara paling lama 7 selama 70 tahun
5) Delik aduan 25 tahun komputer sebagai tahun atau denda setelah pencipta
5) Delik biasa karya cipta dan paling banyak Rp. meninggal dunia
masa berlaku 5.000.000.000,00 5) Adanya aturan
samapi 50 tahun (lima milyar rupiah ) mengenai lembaga
5) Delik biasa 3) Tidak ada aturan management kolektif
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
82
jika pengakses tersebut mendownload isi dari situs yang dibukanya dan
cipta fotografi jurnalistik? Kasus ini dapat dijelaskan bahwa hak cipta secara
pencipta meninggal dunia yang tertuang dalam Pasal 58 huruf I dalam UUHC
2014
Pencipta yang dapat juga disebut sebagai pewarta atau jurnalis akan kesulitan
dalam membuktikan bahwa ciptaan tersebut adalah hasil karyanya jika ciptaan itu
tidak didaftarkan. Terkait hal terjadinya sengketa terhadap pelanggaran hak cipta,
jurnalis tidak memiliki bukti yang kuat yang menyatakan bahwa hak cipta itu
119
adalah miliknya. Melalui media internet ciptaan dapat diubah dan
disebarluaskan dengan sangat mudah, pencipta atau jurnalis atau pemegang hak
cipta akan kesulitan dalam mencegah dilanggarnya hak cipta mereka, apabila
119
Saidin, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual (Intellectual Property Rights). Edisi
revisi, ( Jakarta ; Raja Grafindo Persada 1997), hlm 19
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 53
membantu dalam melacak akan terjadinya pelanggaran hak cipta yang terjadi di
wujud pad pemberian pada hak eksklusif dan atau pada penerapan prinsip
deklaratif. 121 Hak eksklusi adalah diperuntukan pada pencipta, sehingga tidak ada
pihak lain lagi yang dapat meemanfaatkan hak pencipta tanpa seizin pencipta.122
ketika karya ciptaan selesai dibuat, yakni hak untuk mengontrol agar tidak ada
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia juga dapa menyelenggarakan pencatatan
ciptaan. Terkait fungsi pencatatan ciptaan agar supaya untuk memudahkan dalam
hal pembuktian apabila terjadi suatu sengketa hak cipta. Pada pencipta yang
ciptaan maka surat tersebut dapat digunakan sebagai bukti awal kepemilikan suatu
120
Ibid, hlm 30
121
Bernard Nainggolan, Op Cit, hlm 41
122
Ibid, hlm42
123
Ibid, hlm43
124
Ibid, hlm45
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 54
kenyataannya setipa seorang yang tidak mampu dalam hal pembuktian maka yang
dapat dianggap sebagai pencipta adalah orang lain, surat pencatatan karya ciptaan
diketahuai bahwa perlindungan terhadap karya cipata hak cipta tidak didasarkan
berbentuk nyata.
internet suatu perbuatan yang dapat dikatakan sebagai pelanggaran hak cipta.
Apabila perbuatan tersebut melanggar hak khusus dari pencipta atau pemegang
1. Memperbanyak karya cipta lagu baik secara tradisional maupun online, baik
untuk kepentingan pribadi tanpa ada unsur komersil maupun bertujuan untuk
diperdagangkan.
2. Memanfaatkan karya cipta fotografi jurnalistik dari hasil download ilegal untuk
keperluan pribadi.
125
Gold dan Paul, Hak Cipta : Dahulu, Kini Dan Esok, (Jakarta; Yayasan Obor Indonesia
1997), hlm 32
126
Bernard Nainggolan, Pemberdayaan hukum pada Hak Cipta dan atau Lembaga
Manajemen Kolektif, (Bandung;PT alumni201), hlm 28
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 55
situs - situs internet pribadi seperti blog yang bertujuan untuk meningkatkan
Terkait pada perlindungan karya cipta bukan hanya sekedar terkait hak
eksklusif akan tetapi juga memberikan rasa aman bagi pencipta dan dapat
mengontrol karya ciptaan dan bagaimana pun dalam hal pencatatan ciptaan tidak
UUHC 2014 prinsip perlindungan secara otomatis pada dan tidak terlepas pada
peraturan pada hak cipta pada masa Blanda yaitu Auteurs Wet (S.1912.600).127.
untuk yang lebih baik dan kemudian lahirlah aturan mengenai Auteurs Wet
pada Konvensi Bern Tahun 1886 pada tanggal 1 April 11913 dan sebagai negara
diumumkan dalam Staatsblad 7997 Tahun 194. Hingga pada saat ini Indonesia
masih tergabung dalam Konvensi Bern khususnya yang berkenaan dengan hak
terkususnya cipta.128
127
Eddy Damian, Hukum Hak Cipta Menurut Beberapa Konvensi Internasional, Undang-
Undang Hak Cipta 2002 dan Perlindungannya Terhadap Buku Serta Perjanjian, (Bandung;
Alumni 2002), hlm 92
128
Ibid, hlm 102
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 56
kewajiban untuk menerapkan 3 prinsip dasar pada peraturan HKI, Sebagai bentuk
dari prinsip dasar yakni prinsip perlindungan langsung. 129 Pada setiap pencipta.
prinsip ini berprinsip pada falsafah Perancis yang erat dengan ciri khas pada civil
ciptaan maka hak cipta telah lahir saat dimumkan pertama kali. 130 Pada prinsip
lansung ini berkaitan dengan doktrin hak moral pada Perancis karena sama lahir
pada aliran hukum alam. Peraturan mengenai hak moral pada hukum hak cipta
Kedua hal tersebut juga tercantum pada Bern Convention 1886 pada Article 6
129
Ibid, hlm 103
130
Muhammad Ikhsan Lubis, Copyleft Dalam perspektif Hukum Islam Dan Kaitannya
Terhadap Perkembangan Copyright (Hak Cipta) Pada Masyarakat Islam Indonesia, (Tesis,
Magister Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara 2011), hlm. 48-50.
131
Ibid, hlm 51
132
Ibid,
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 57
hak moral pencipta tidak dapat diperuntukan oleh orang lain dalam artian bahwa
hak moral pencipta berhak untuk kepemilikan karyanya dan dapat mengajukan
Pada pencatatan hak cipta dan HKI yaitu dengan pencatatan konstitutif
mempunyai fungsimelahirkan hak cipta atas ciptaan krya hak cipta. 133 Terkait
jurediakui sebagai pencipta dan atau orang yang berhak pada hak cipta
cperlindungan hak cipta itu lahir. Pada pencatatan ciptaan bukanlah sesuatu yang
mutlak dilaksanakan, pada pemerintah dalam hal ini Dirjen HKI tetap
133
Elyta Ras Ginting, Hukum Hak Cipta Indonesia Analisis Teori dan Praktik, (Bandung
; Citra Aditya Bakti 2012) hlm 186-187
134
Ibid, h1m 90
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 58
1) Seorang atau lebih bersama – sama datang ke kantor Dirjen HKI untk
2) Permohonan yang dilakukan oleh badan hukum maka haru melampirkan akta
investigasi tehadap ciptaan. Terkait pada investigasi dirjen HKI akan melakukan
tindakan akan menerima atau menolak permohoan dengan alasan tertera dikarenak
135
Widjaja Gunawan, Lisensi, Seri Hukum, Bisnis, ( Jakarta ; Raja Grafindo Persada
2001) hlm 31
136
Hendra Tanu Atmadja, Hak Cipta – Musik atau lagu, Cetakan I, ( Jakarta; Universitas
Indonesia / UI – Press 2003), hlm 19
137
Ibid, hlm 29
138
Ibid, hlm 30
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 59
dalam daftar umum ciptaan maka orang tersebut dapat dikatan sebagai pencipta.
Akan tetapi apabila terjadi sengketa mengenai hak cipta, daftar ciptaan pada daftar
umum ciptaan bukan merupakan bentuk alat bukti sebagai pencipta hanya saja
sebagai lagkah awal untuk membenarkan suatau ciptaa. Apabila orang lain dapat
membuktikan hasil ciptaan tersebut maka penghapusan pada daftar umum ciptaan
akan dilakukan dalam daftar umum ciptaan tersebutakan gugur, setelah dapat
ciptaa tersebut miliknya, apabila tidak bisa dibuktikan dengan kendala yang
seperti melihat tanggal pembuatan , media yang digunakan dan lain- lain maka
chakim kan memutuskan bahwa ciptaan tersebut masih milik orang lain yang
kali ini dapat mencederai hak dari pencipt,sebab prinsip deklaratif tidak secara
139
Achmad Zen Umar Purba, Op Cit, hlm 126
140
Ibid,
141
Ibid, hlm 130
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 97
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Dasar pertimbangan dalam risalah sidang terhadap prinsip deklaratif pada hak
cipta yakni setelah ciptaan dalam bentuk nyata dan diumumkan tanpa harus
hak cipta atas karya fotografi dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu
97
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 98
hukum yaitu didalam Pasal 1365 KUH Perdata sebagai pasal yang mengatur
cipta. Tekait pelanggaran hak cipta tidak hanya diatur dalamUUHC, tetapi
juga diatur dalam UU ITE. Bentuk Secara represif dengan tujuan untuk
fotografi jurnalistik melalui media internet, secara represif sudah diatur dalam
3. Kriteria prinsip deklaratif pada hak cipta fotografi jurnalistik melalui media
internet yaitu sifat dari sistem deklaratif dalam hak cipta menuntut pentingnya
yang merugikan pencipta baik dari segi materil maupun immaterial. Karakter
dalam prinsip deklatarif menganut asas first to use bahwa pendaftaran bukan
2002 dengan UUHC 2014 adalah upaya sunguh – sunguh dari negara untuk
melindungi hak ekonomi dan hak moral pencipta dan pemilik hak terkait
berkreasi. Supaya motivasi para pencipta dan secara nasional akan berdampak
5.2 Saran
diberantas dan upaya tersebut dapat pula dilakukan melalui sosialisasi dan
maka dari itu perlindungan dan kepastian hak cipta jurnalistik tidak akan
melalui media internet khususnya mengenai hak cipta ini dengan menitik
ini, selain itu pencegahan pelanggaran hak cipta fotografi jurnalistik dibidang
perlindungan hukum hak cipta sehingga perlu adanya kesadaran dari jurnalis
dilaksanakan oleh pihak yang berwajib dalam hal ini adalah pihak Dirjen HKI
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 101
DAFTAR PUSTAKA
A. BUKU
Abdul Kadir Muhamad, 1999. Kajian Hukum Ekonomi Hak Kekayaan Intelektua,.
Bandung : Citra Aditya Bakti
Adami Chazawi, 2007. Tindak Pidana Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI),
Malang: Bayumedia.
Aditiawan rangga dan Bianca,2011. Belajar Fotografi Untuk Hobi Dan Bisnis,
Jakarta : Dunia Komputer.
Budi Agus Riswandi dan Syamsuddin, 2005. Hak Kekayaan Intelektual dan
Budaya Hukum. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Dyah Ochtorina Susanti dan A’an efendi, 2014. Penelitian hukum. Jakarta : Sinar
Grafika
Dyah Ochtorina Susanti dan IGN Parikerit Widiatedja, 2011, Asas Keadilan,
konsep dan implementasinya dalam perspektif hukum islam dan hukum
barat, Malang : Bayu Media Publishing
Harsono Adisumarto, 1999, Hak Milik Intelektual Khususnya Hak Cipta, Jakarta :
Akademika Pressindo.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 102
Hanafi, 2000. Tindak Pidana Hak Cipta dalam Problem Penegakan Hukumnya.
Jakarta : Yayasan Klinik HAKI.
Iswi Hariyani, 2010. Prosedur Mengurus HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual)
Yogyakarta: Pustaka Yustisia.
Muhammad Firmansyah, 2008. Tata Cara Mengurus Haki (Hak atas Kekayaan
Intelektual). Jakarta: Visimedia
Rahmadi Usman, 2003. Hukum Hak atas kekayaan Intelektual. Bandung: P.T
ALUMNI.
Soelistyo dan Henry, 2011, Plagiarisme Pelanggaran Hak Cipta dan Etika,
Yogyakarta : Kanisius
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 103
Sophar Maru Hutalalung, 2012. Hak Cipta (Kedudukan dan Peranannya dalam
Pembangunan). Jakarta Timur: Sinar Grafika.
Suyud Margono, 2003. Hukum dan Perlindungan Hak Cipta. Jakarta: Novindo
Pustaka.
Sutan Remy Syahdeini, 2009, Kejahatan & Tindak Pidana Komputer, Jakarta :
Pustaka Utama Grafiti,
Tim Lindsey, dkk. 2006. Hak Kekayaan Intelektual Sebuah Pengantar. Bandung:
P.T Alumni
B. Karya Ilmiah
Danu Giritono, 2014, Pelanggaran Hak Cipta Atas Karya Lagu Musik Melalui
Internet,Yogyakarta : Tesis Program Ilmu Hukum Fakultas Hukum
Universitas Gajah Mada
C. Makalah / Artikel
Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 266 Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5599
E. INTERNET