Anda di halaman 1dari 3

Pemetaan Vaksinasi Covid-19 di Kota Jayapura

Tahun 2020 lalu bisa disebut tahun yang telah mengubah berbagai macam aspek
kehidupan masyarakat global seperti dimulainya kebiasaan baru work from home. Hal itu tak
lain diakibatkan permasalahan yang sama, yaitu pandemi Covid-19. Berbagai macam
kebijakan telah dilakukan oleh pemerintah untuk meminimalisir persebaran virus di
Indonesia. Dengan merujuk pada UU Nomor 6 Tahun 2018 mengenai Kekarantinaan
Kesehatan dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial
Berskala Besar (PSBB), sejak 31 Maret 2020. Akibatnya, berbagai aspek yang berkaitan
dengan ekonomi menjadi tuntutan masyarakat dalam penerapan kebijakan seperti social
distancing, physical distancing, hingga lockdown. Belum lagi pada sektor kesehatan, bahwa
pandemi Covid-19 benar-benar begitu kompleks karena hingga kini telah munculnya varian
baru virus Covid-19. Oleh karena itu, selain ditambahnya fasilitas kesehatan, diperlukan
gencaran pembuatan vaksin hingga vaksinasi oleh pemerintah yang menjadi prioritas utama
untuk menyelesaikan pandemi Covid- 19.

Program vaksinasi corona di Indonesia sudah dimulai sejak tanggal 13 Januari 2021,
dengan bukti Presiden Jokowi menjadi orang pertama yang disuntik vaksin Covid-19.
Menyusul kemudian, sesuai Peraturan Menteri Kesehatan No 84/2020 tentang Pelaksanaan
Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19, mereka yang berhak
mendapatkan vaksin corona adalah:

1) Pertama: tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, tenaga penunjang yang bekerja
pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan, TNI/Polri, aparat hukum, dan petugas pelayanan publik
lain.

2) Kedua: tokoh masyarakat/agama, pelaku perekonomian strategis, perangkat daerah


kecamatan, perangkat desa, dan perangkat rukun tetangga/rukun warga.

3) Ketiga: guru/tenaga pendidik dari PAUD/TK, SD, SMP, SMA, atau


setingkat/sederajat, dan perguruan tinggi.

4) Keempat: Aparatur kementerian/lembaga, aparatur organisasi perangkat Pemerintah


Daerah, dan anggota legislatif.

5) Kelima: masyarakat rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi.

6) Terakhir: masyarakat sipil dan pelaku perekonomian lainnya. Penyebaran vaksin harus
dilakukan secara merata agar tidak terjadi kelangkaan persediaan vaksin dan ketidakmerataan
masyarakat Indonesia maka diperlukan monitoring pada pendistribusian vaksin ke daerah
secara merata. Dengan adanya monitoring maka akan mencegah penimbunan yang dilakukan
oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab dalam mendapatkan dapat mengendalikan
harga disuatu daerah.
Dilansir dari kutipan Menteri Kesehatan sejak 2015 lalu bahwa pemanfaatan teknologi
informasi geospasial di bidang kesehatan sangat berperan untuk membantu mengamati
kejadian penyakit dari hari ke hari, sehingga secara cepat dapat mengantisipasi kemungkinan
terjadinya wabah atau kejadian luar biasa. Dengan adanya data dan informasi posisi geografis
atau distribusi masyarakat yang berhak menerima bantuan tentunya akan memudahkan
pendistribusian bantuan tepat sasaran.
Perlu kita ketahui, Berdasarkan Sensus Penduduk 2020, jumlah penduduk Papua sebanyak 4,3
juta jiwa yang terdiri dari 2,94 juta laki-laki dan 2 juta perempuan. Jumlah itu hanya sebesar
41% dari total penduduk Jakarta yang mencapai 10,56 juta jiwa .Penduduk terbanyak di Papua
ada di Kota Jayapura, yakni 398 ribu jiwa. Mereka terdiri dari 212 ribu laki-laki dan 186 ribu
perempuan.. Disusul 4,205 penduduk telah melakukan vaksinasi tahap pertama ,3,821 vaksinasi
tahap 2,dan 973 vaksinasi pada tahap ketiga .

Anda mungkin juga menyukai