Nats I Yoh 4:7 Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu
berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.
Pengantar.
”Valentin Day’s”
Itulah salah satu dari sekian banyak sepenggal puisi yang saya baca di salah satu instagram,
sebagai ungkapan perasaan seseorang kepada keluarga atau sahabat yang dikasihinya pada
hari Valentin atau yang disebut orang sebagai ”Hari Kasih Sayang”. Tepatnya setiap tanggal 14
Pebruari, tiap tahunnya, semua umat manusia, khususnya kaum muda saling mengungkapkan
selamat hari Valentin.
Saling mengungkapkan perasaan kasih dengan keluarga, teman dan juga pacar.
Juga saling memberikan kartu dengan bergambarkan burung merpati dan Cupid (sosok
anak kecil bersayap memegang busur panah yang menyebarkan cinta dengan anak
panahnya yang disebut sebagai dewa cinta orang Romawi). Kartu dengan gambar hati
berwarna merah muda pada kartu bertuliskan kalimat manis atau terkadang konyol.
Selain itu ada juga yang memberikan bunga mawar, parfum, sapu tangan, cincin dan
cokelat sebagai tanda kasih.
Bahkan menurut catatan rekor dunia, Guinness Book of World Records, ciuman massal
terbesar terjadi pada 1 September 2007 saat 6.980 di kota Tuzla, Bosnia-
Herzegovina. (rileks.com)
Beberapa tahun lalu di Thailand sekitar 200 pasangan akan menikah masal bertepatan
dengan hari valentine (detiknews.com)
Di Indonesia khususnya di kota besar juga kita dapat melihat bagaimana pusat
perbelanjaan (mall) sampai ke pedagang kaki lima memperjualbelikan pernak pernik hari
valentine.
Ya, inilah fenomena Hari Valentine, Hari Kasih Sayang!. Namun, apakah itu sebenarnya makna
dari hari kasih sayang atau valentin tersebut?.
Pemberian nama Valentine sendiri merujuk pada seorang martir (yang meninggal demi
kepercayaan kepada Kristus) yang meninggal sekitar dua abad sebelumnya yang bernama
Valentinus. Valentinus adalah pendeta dan ahli fisika Roma yang menentang pemerintahan
Kaisar Claudius II (yang bukan pemeluk agama Kristen), Pada masa itu, Kaisar Romawi
Claudius II ini, mengharuskan para pria lajang bergabung dalam bala tentara Roma. Karena
ambisi Claudius, akhirnya pernikahan pun tidak diizinkan sehingga lebih banyak lelaki pergi
berperang.
Valentine menentang hal di atas. Pada setiap kesempatan dia selalu berkhotbah tentang kasih
dan membagikan kartu bergambar hati sebagai tanda kasih Kristus kepada sesama. Selain itu,
diam-diam memberkati beberapa pasangan yang ingin menikah, tanpa mengindahkan ancaman
pemerintah, sehingga mendekam di penjara dan kemudian dijatuhi hukuman mati. Dalam cerita
itu dikisahkan, selama berada di penjara, Valentinus meneruskan kebiasaannya untuk
menyatakan kasih, sehingga orang-orang di dalam penjara banyak yang bertobat dan
menerima Kristus. Selain itu di dalam penjara Valentin, diminta seorang sipir penjara untuk
mengajar putri sang sipir yang buta. Lalu, Valentinus dengan sabar mengajarnya berhitung,
mengenalkannya kepada Tuhan, dan membacakan sejarah Roma. Hubungan mereka menjadi
sangat dekat, dan sebelum kematiannya, Valentinus meninggalkan pesan terakhir untuk putri
sang sipir dengan kalimat penutup “from your Valentine” (dari Valentinmu). Valentinus dihukum
mati esok harinya, tanggal 14 Februari 270, dekat sebuah gerbang yang kemudian diberi nama
Porta Valentini untuk mengenang namanya. Di atas kuburannya di Roma lalu dibangun sebuah
gereja. Diceritakan pula bahwa putri sang sipir menanam sebatang pohon almond di dekat
kuburannya, yang sekarang menjadi simbol cinta dan persahabatan yang abadi.
Berdasar kisah itu, nama Valentinus lalu dikenang sebagai simbol kasih sayang dan diterapkan
untuk menggantikan tradisi festival kuno. Meskipun Gereja Katolik tidak lagi memperingati
Santo Valentinus setiap tanggal 14 Februari dalam kalender liturgi resminya, tradisi Valentine
terus diselenggarakan dari masa ke masa, dimulai dengan saling mengirimkan kartu ucapan.
Kartu Valentine sendiri, mulai menjadi tradisi di abad pertengahan, dan kartu ucapan yang
dikirimkan pada hari Valentine tercatat sebagai kartu ucapan tertua kedua setelah kartu ucapan
tahun baru.. Dalam hampir setiap kartu, kalimat penutup pesan terakhir Valentinus kepada putri
sang sipir, “from your Valentine”, menjadi kalimat favorit yang terus digunakan sampai
sekarang.
Sekarang, bagi kita sebagai pemuda Kristen apa makna dari hari Valentin untuk kita:
Di dalam kehidupan kita sehari-hari, tanpa kita sadari bahwa begitu besarnya kasih setia Tuhan
di dalam kehidupan kita baik melalui nafas kehidupan, makanan, pekerjaan, keluarga, dll.
Bahkan Dia melupakan kesalahan kita, dan menerima kita sebagai anak-Nya. Namun, tanpa
disadari kadang-kadang manusia ”kurang berterimakasih” atas apa yang telah diterimanya.
Manusia lalai dan menganggap bahwa apa yang diterima adalah karena kekuatan kita sendiri,
padahal itu semua karena kasih setia Tuhan seperti pemazmur berkata ”Bersyukurlah kepada
Tuhan, sebab Ia baik!. Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya” (Maz. 136:1) Untuk
itu kita melalui perayaan valentine diingatkan agar kita mengingat kasih setia Tuhan itu. Yesus
berkata ”Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu;
tinggallah di dalam kasih-Ku itu” (Yoh. 15:9). Dalam hal ini kita diingatkan bahwa Tuhanlah
terlebih dahulu yang mengasihi kita, sehingga kita juga harus hidup di dalam kasih-Nya itu.
Setiap manusia memiliki kesalahan dan kelemahan. Hari valentin waktu yang tepat untuk saling
membangun dan menerima keberadaan masing-masing. Yesus berkata ”Inilah perintah-Ku
kepadamu:kasihilah seorang akan yang lain” (Yoh. 9:17). Di dalam perintah ini sudah tercakup
bahwa mengampuni adalah bagian dari mengasihi.
DISKUSI
4. Penutup.
Valentine Day atau Hari Kasih Sayang dirayakan banyak orang setiap tanggal 14 Februari
setiap tahunnya, tetapi sebagai Pemuda, kita diberi tanggungjawab oleh Tuhan kita untuk
menjadikan setiap hari didalam hidup kita adalah Hari Kasih Sayang, memberi kasih dan
menyayangi sesama, murah senyum dan senang melihat orang bahagia dan sedih ketika
sesama menderita
Dalam pelayanannya Pemuda diharapkan mampu mengenakan Kasih sebagai pengikat yang
mempersatukan dan menyempurnakan (Kolose 3:14). Ungkapan bijak yang harus kita
pedomani oleh Pemuda “Ketika mata terbuka, hal pertama yang teringat dan terlintas adalah
bagaimana mengasihi dan menyayangi. Malam hari ketika mata akan terpejam, hal terakhir
yang teringat adalah seberapa banyak orang yang bahagia dan tersayangi”. Akhir kata marilah
kita saling mengungkapkan ”Selamat Hari Valentin” dengan orang yang berada di samping
kanan dan kiri kita masing-masing. Tuhan memberkati. Amin…..