Anda di halaman 1dari 17

Pengoperasian Komputer

dan Alat Peripheral

Berikut ini merupakan materi yang perlu kamu baca sebelum mulai mempelajari
tentang Microsoft Office dan korespondensi. Materi ini diberikan dengan tujuan agar
kamu mengetahui bagaimana caranya mengoperasikan komputer (khususnya
komputer dengan sistem operasi Windows 10), mengenal perangkat-perangkat
dasar komputer serta cara menggunakannya, juga beberapa cara menggunakan
perangkat input atau perangkat peripheral yang sangat umum digunakan dalam
lingkungan perkantoran. Perlu diketahui pula bahwa ada banyak sekali tipe dan
merek komputer yang beredar saat ini, sedangkan materi ini akan mencakup tipe
komputer secara umum dan mungkin memiliki sedikit perbedaan untuk tipe-tipe
tertentu yang spesifik.

Komputer

Penggunaan komputer telah menjadi kebutuhan utama dalam kegiatan kerja. Mulai
dari kegiatan pencatatan, transaksi bisnis, komunikasi, hingga kegiatan kompleks
seperti pemograman dapat dilakukan dengan komputer. Awalnya, komputer
digunakan untuk mengolah angka, dan nama komputer sendiri berasal dari kata
“compute” yang berarti “menghitung”. Namun hingga saat ini, komputer memiliki
fungsi yang jauh lebih bervariasi daripada sekadar menghitung. Misal, seorang
sekretaris dapat membuat dan mencetak dokumen, dapat membuat database
karyawan, hingga berkomunikasi dengan pemangku kepentingan menggunakan
email maupun media sosial secara online.

Perangkat Keras dan Perangkat Lunak


Saat ini, komputer memiliki banyak sekali tipe atau jenis. Namun pada dasarnya,
semua tipe komputer memiliki setidaknya dua jenis perangkat, yaitu perangkat
keras (hardware) dan perangkat lunak (software).

1
1. Perangkat keras (hardware)
Perangkat keras merupakan komponen fisik dari komputer. Semua bagian
komputer yang memiliki wujud termasuk dalam kategori perangkat keras. Tipe
komputer yang berbeda sangat mungkin memiliki komponen hardware yang
berbeda pula. Namun, setidaknya ada dua tipe komputer yang paling umum
digunakan saat ini, yakni desktop dan notebook. Komputer tipe desktop adalah tipe
komputer yang terdiri dari beberapa komponen terpisah (lihat gambar 1).
Sedangkan tipe notebook dibuat dalam satu kesatuan unit yang padu sehingga
mudah dipindah-pindahkan, atau seperti yang kita kenal sebagai laptop (lihat
gambar 2).

Gambar 1.
Komputer Tipe Desktop

Gambar 2.
Komputer Tipe Notebook

2
Saat ini, banyak komputer desktop yang unit sistemnya menjadi satu
dengan monitor, sehingga tidak memakan banyak tempat. Namun pada dasarnya,
komputer desktop memang tidak se-compact komputer notebook atau laptop yang
mudah dibawa kemana-mana. Hal ini karena komputer desktop tidak memiliki
baterai yang terpasang langsung di dalam unit sistem seperti pada komputer
notebook. Baik komputer desktop maupun notebook, umumnya memiliki perangkat
keras yang terdiri dari beberapa komponen berikut:

a. Unit sistem

Unit sistem adalah bagian komputer yang berisi komponen elektronik


untuk memproses data. Unit sistem terdiri atas motherboard, yakni “rumah”
untuk microprocessor (CPU), kartu memori, dan kartu lainnya sehingga komputer
dapat menyala dan berfungsi. Sistem unit inilah yang menjadi pusat dari
keseluruhan sistem komputer, semua perangkat lainnya terhubung di sini. Kamu
bisa menginput CD drive atau menghubungkan USB ke sistem unit,
untuk memindahkan data atau agar komputermu dapat memproses data di
dalamnya. Karena itulah perangkat ini memiliki banyak port atau tempat
untuk menguhubungkan atau mencolokkan kabel dan perangkat lainnya seperti
monitor, speaker, bahkan perangkat tambahan seperti printer, scanner, dan lainnya.

Gambar 4.
Unit Sistem pada Komputer
Tipe Notebook
(Bertanda Garis Oranye)
Gambar 3.
Unit Sistem pada Komputer
Tipe Desktop

3
Dalam komputer desktop, sistem unit adalah kotak besar yang berada di
dekat monitor. Biasanya tombol untuk menyalakan dan mematikan komputer
berada di sini. Sedangkan posisi port untuk tiap komputer desktop bisa berbeda-
beda. Ada yang semuanya berada di belakang, ada pula yang menempatkan port
untuk perangkat-perangkat portabel di bagian depan agar lebih mudah dilepas-
pasang. Sedangkan di notebook atau laptop, sistem unit biasanya berada di
bawah keyboard, sedangkan port berada di sisi samping.

b. Monitor

Monitor atau layar tampilan berfungsi untuk menampilkan hasil proses data
yang dilakukan sistem unit ke dalam bentuk teks, gambar, video, atau elemen
visual lainnya. Monitor ini merupakan area kerjamu untuk melakukan fungsi-fungsi
yang ingin kamu lakukan di komputer.

Gambar 5. Gambar 6.
Monitor pada Komputer Monitor pada Komputer
Tipe Desktop Tipe Notebook
(Bertanda Garis Oranye)

c. Keyboard

Keyboard merupakan jenis alat input, karena keyboard berfungsi untuk menginput
teks ke dalam komputer. Tidak hanya berisi huruf, tanda baca, dan angka, tetapi
keyboard komputer juga berisi tombol yang dapat membantumu berpindah-pindah
dalam sebuah program atau file (PgUp, PgDn, Home, End) dan tombol yang memiliki
fungsi tertentu (Ctrl, Fn, Alt, dan lain-lain).

4
Gambar 7.
Keyboard pada Komputer
Tipe Desktop dan Notebook

d. Mouse atau touchpad

Mouse atau touchpad berfungsi untuk memindahkan kursor di dalam


monitor. Ketika ingin memilih suatu file atau memindahkan suatu objek dalam
monitor, kamu perlu memilihnya dengan menggerakkan kursor atau pointer ke file
atau objek yang dituju. Di komputer desktop, menggerakkan mouse dengan
menggesekkannya di permukaan datar dapat menggerakkan kursor. Sedangkan di
laptop, kamu bisa menggerakkan kursor dengan menyentuhkan dan menggeser
jarimu di atas touchpad.

Gambar 8. Gambar 9.
Mouse Touchpad

5
e. Speaker

Speaker merupakan alat yang mengeluarkan suara. Posisi speaker di tiap komputer
berbeda-beda. Misal di komputer desktop, speaker bisa berada di dekat CPU, atau
bahkan merupakan bagian yang terpisah. Sedangkan di laptop, speaker dapat
diletakkan di dekat touchpad atau keyboard, di bagian samping, bahkan di bagian
belakang. Kamu bisa pula menginput speaker tambahan atau jenis audio jack lain
(headset, earphone, dan lain-lain) untuk kualitas suara yang lebih baik.

Gambar 10.
Speaker Audio Jack

2. Perangkat lunak (software)


Perangkat lunak adalah komponen tidak berwujud dari komputer. Ia tidak berwujud
karena terbentuk atas bits dan bytes yang bersatu dan membentuk sebuah program.
Perangkat keras yang sudah dirakit dan dirangkai tidak akan bisa bekerja jika tidak
ada perangkat lunaknya, dan setiap perangkat lunak memiliki fungsinya masing-
masing. Misal untuk mengolah kata, kamu akan membutuhkan software pengolah
kata. Untuk membuat sebuah sheet kamu membutuhkan software spreadsheet.
Pada dasarnya, kamu membutuhkan software yang berbeda untuk melakukan fungsi
yang berbeda pula.

Untuk mengakses perangkat keras komputer, software yang kamu butuhkan adalah
software yang disebut sistem operasi. Saat ini, perangkat keras komputer biasanya
datang sepaket dengan sistem operasi yang sudah terpasang di dalamnya. Sebuah
sistem operasi pun biasanya memiliki software atau aplikasi bawaan. Sistem operasi
yang paling umum digunakan adalah Microsoft Windows, dengan salah satu contoh

6
aplikasi bawaannya yakni Microsoft Office. Terdapat sistem operasi lain pula seperti
Mac OS, yang terinstal langsung dalam komputer keluaran Apple. Namun di sini, kita
akan membahas spesifik untuk Microsoft Windows versi Windows 10, karena kita
akan mempelajari software bawaan Microsoft, yakni Microsoft Office di sepanjang
kelas.

Gambar 11.
Tampilan Software Microsoft Windows
dan Aplikasi Microsoft Office
(Bertanda Lingkar Oranye)

Menyalakan Komputer

Akan lebih rumit untuk mempersiapkan komputer desktop sebelum menyalakannya


dengan tombol power. Karena bagian-bagiannya terpisah, kamu perlu
menghubungkan monitor, keyboard, mouse, dan speaker ke port yang sesuai di unit
sistem. Kamu bisa membaca manual book atau buku panduan yang datang bersama
dengan komputer untuk cara yang lebih lengkap. Namun ketika bekerja di kantor,
biasanya kamu akan mendapati komputer yang telah terangkai dengan rapih dan
siap digunakan, sehingga kamu tidak perlu mengkhawatirkan hal tersebut.

7
1. Aliran listrik
Jika seluruh perangkat komputer sudah terangkai dengan baik, maka hal pertama
perlu dilakukan adalah memastikan komputer sudah tersambung dengan aliran
listrik, terutama untuk komputer desktop yang tidak akan mendapatkan aliran listrik
jika steker (colokan listrik) tidak dicolok ke stop kontak.

2. Tombol power
Jika komputer sudah terhubung dengan listrik, maka kita pun bisa menekan tombol
power yang biasanya merupakan tombol bulat besar dengan ikon power ( ) atau
titik di tengahnya. Di komputer desktop, tombol power dapat ditemukan pada unit
sistem. Namun kamu juga perlu menyalakan tombol power monitornya, karena kalau
tidak, monitornya tidak akan menyala dan tidak menampilkan apa-apa walau unit
sistem menyala. Jika unit sistemnya menyatu dengan monitor, maka kamu hanya
perlu menekan tombol power yang berada di monitor. Sedangkan pada laptop
posisinya beragam, tetapi biasanya terletak pada area di atas keyboard atau di
bawah monitor. Kamu dapat mengetahui komputer sudah dinyalakan jika tombol
power mengeluarkan cahaya atau monitor mulai menampakkan tampilannya.

3. Proses booting dan log in


Monitor yang menyala setelah tombol power ditekan menandakan bahwa komputer
sedang melakukan proses booting. Dalam Windows, biasanya monitor akan
menampakkan teks atau pesan berisi hal-hal yang dilakukan Windows dalam proses
booting ini. Proses booting dapat berlangsung kurang dari dua puluh detik atau
bahkan beberapa menit, tergantung dari performa mesin dan kegiatan booting.
Ketika proses booting sudah selesai, biasanya monitor akan menampilkan akun yang
digunakan dalam komputer. Sebuah akun bisa memiliki kata sandi, bisa pula tidak.

Untuk log in atau masuk ke salah satu akun, pilih akun yang diinginkan dan pastikan
kamu mengetahui kata sandi akun tersebut. Ketik kata sandi dan tekan enter jika
sudah selesai. Monitor pun akan menampilkan layar desktop Windows atau layar
utama. Jika komputer hanya memiliki satu akun yang tidak bersandi, maka bisa pula
monitor langsung menampilkan layar desktop setelah proses booting.

8
Desktop Windows 10

Semua desktop Windows biasanya terdiri atas monitor aktif, yakni bagian yang
menampilkan gambar background. Monitor aktif akan menampilkan program atau
kegiatan yang sedang aktif berjalan atau dilakukan, misal seperti aplikasi atau
software yang sedang dibuka. Tidak hanya satu aplikasi, monitor aktif juga dapat
menampilkan beberapa aplikasi yang sedang berjalan sekaligus. Di sinilah area kerja
pengguna komputer. Sedangkan di bagian paling bawah, terdapat persegi panjang
yang berisi beberapa ikon. Bagian tersebut adalah monitor default. Monitor default
berisi menu Start, taskbar, dan area notifikasi. Monitor default bisa saja tidak berada
di paling bawah karena dapat diatur untuk berada di sebelah kanan, kiri, bahkan atas
monitor.

Monitor afktif
(area kerja)

Monitor
default
Gambar 12.
Desktop Windows 10

a. Menu Start
Menu Start biasanya ditandai dengan ikon Microsoft dan berada di ujung monitor
default atau taskbar. Menu ini berfungsi untuk mengakses segala sesuatu yang ada
di dalam komputer. Ketika di klik, biasanya menu Start akan memunculkan fitur
sistem seperti Setting untuk melakukan pengaturan, Documents untuk
memunculkan lokasi folder dimana kita biasanya menyimpan file, dan juga Power
untuk mematikan, menghidupkan kembali, atau menidurkan komputer. Selain itu,
ada pula kumpulan aplikasi atau program yang paling sering digunakan atau yang
belakangan ini telah digunakan.

9
b. Search
Jika kita sudah tahu ingin mencari apa namun sulit mencarinya di menu Start atau
ingin menemukannya dengan cepat, kita bisa mengetiknya di bagian Search.

c. Taskbar
Pada dasarnya, area taskbar mencakup semua monitor default. Tapi di sini, fungsi
taskbar yang perlu diketahui adalah area kosong di tengah-tengah taskbar. Program
yang sedang berjalan akan muncul dan terlihat di area tersebut. Dengan munculnya
keterangan program yang sedang berjalan, pengguna pun dapat mobilisasi dari satu
program ke program lain dengan mudah menggunakan taskbar.

d. Area notifikasi
Area notifikasi berada di ujung lainnya menu Start. Biasanya area ini memberikan
informasi akan kondisi baterai, waktu, tanggal, volume, koneksi internet, dan lainnya.
Pada dasarnya kamu bisa mengatur notifikasi apapun yang kamu butuhkan untuk
muncul di area notifikasi ini.

Manajemen File

Sebagai sekretaris, kamu akan bekerja dengan banyak file. Karena itu, penting sekali
untuk mengatahui dasar-dasar dalam mengatur file-file yang tersimpan dalam
komputermu agar file nya tersimpan dengan rapih dan mudah untuk dicari. Untuk
melihat lokasi apa saja yang bisa kamu jadikan tempat penyimpanan file, kamu bisa
klik menu Start dan pilih Documents atau mencari “File Explorer” di search box.

Gambar 13. Mencari File Melalui File Explorer

10
Nantinya, akan muncul jendela yang berisi berbagai folder. Di sebelah kiri, kamu
akan menemukan daftar lokasi folder-folder utama seperti folder yang sudah
disediakan oleh Windows (Documents, Music, Downloads, dan lain-lain), folder
desktop, hingga folder-folder di keseluruhan komputer dalam Computer atau This PC.

1) Membuat folder baru


Kamu bisa memilih, lokasi mana yang akan kamu jadikan tempat penyimpanan file-
file pekerjaanmu. Misal kamu ingin menempatkannya di folder Documents, maka
kamu bisa mulai membuat folder personalmu untuk bekerja dengan klik kanan, klik
“New”, klik “Folder”. Maka kamu pun akan mendapatkan sebuah folder baru. Beri
nama pada foldermu, kemudian klik enter jika sudah selesai diberi nama. Jika kamu
klik folder barumu, kamu akan melihat bahwa isinya kosong. Di sini, kamu bisa
menyimpan file tanpa tercampur dengan file lain di luar pekerjaan. Misalnya kamu
ingin menyimpan file spreadsheet, maka ketika menyimpan file-nya, kamu bisa
memilih lokasi folder yang telah kamu buat agar tersimpan di sana, sehingga mudah
untuk kamu cari ketika dibutuhkan. Kamu pun bisa membuat folder dalam folder,
sehingga kamu bisa buat pengkategorian file sesuai preferensimu. Kamu bisa
memisahkan file dengan format yang berbeda ke beberapa folder atau kamu bisa
mengelompokkannya sesuai jenis dokumen yang dibuat (surat, laporan, proposal,
database, dan lain-lain).

2) Mengurutkan file
Untuk memudahkan pencarian dari banyaknya file yang kamu miliki, kamu bisa
mengubah urutan file sesuai dengan alfabet, tanggal file dibuat, atau bahkan ukuran
file. Kamu juga bisa mengurutkannya dari yang paling besar atau sebaliknya. Untuk
melakukan ini, kamu bisa klik kanan, klik “sort by”, kemudian pilih filter urutan yang
kamu inginkan. Dengan mengurutkan file, kamu pun bisa dengan mudah melakukan
pencarian.

3) Memindahkan, menyalin, dan menghapus file serta folder


Kamu bisa pula memindahkan file ke folder lain dengan cara drag and drop, yakni
dengan klik dan tahan file yang ingin dipindahkan, kemudian geser ke folder tujuan.

11
Jika sudah muncul kotak di sekitar folder tujuan, maka lepaskan file-nya. File pun
akan berpindah ke dalam folder tujuan.

Kamu juga bisa menyalin file ataupun folder dengan klik kanan file atau foldernya,
klik “Copy”, kemudian klik kanan lagi di lokasi yang diinginkan, dan klik “Paste”.
Kamu tidak dapat menyimpan file dengan nama yang sama dalam satu folder,
sehingga kamu harus mengubah nama file tersebut. Biasanya, ketika sebuah file
disalin, maka Windows akan otomatis mengganti nama file atau folder dengan
menambahkan kata “Copy” di belakangnya. Kamu bisa mengubah namanya dengan
klik kanan, kemudian pilih “Rename”. Lalu ketik namanya dan tekan enter jika sudah
selesai.

Sedangkan untuk menghapus sebuah folder atau file yang sudah tidak digunakan lagi,
kamu bisa klik kanan, kemudian pilih “Delete”. Jika ternyata kamu masih
membutuhkan file atau folder yang telah dihapus, kamu bisa cari folder Recycle Bin
dan cari segala sesuatu yang telah dihapus di dalamnya. Caranya adalah dengan
mengklik kanan di file atau folder yang ingin dikembalikan, kemudian pilih “Restore”.
Maka file atau folder tersebut akan muncul kembali di lokasi awal sebelum kamu
menghapusnya. Namun, jika file atau folder sudah terhapus dari Recycle Bin, maka
kamu tidak bisa mengembalikannya karena sudah terhapus secara permanen.

Perangkat Peripheral

Apa yang sebetulnya dimaksud dengan alat peripheral? Semua perangkat keras yang
berada di luar unit sistem dapat dikatakan sebagai alat peripheral. Dalam artian,
perangkat yang bisa dihubungkan ke unit sistem seperti monitor, speaker, mouse,
keyboard, adalah alat peripheral. Namun, keempat alat tersebut merupakan
komponen dasar perangkat keras komputer, sehingga termasuk dalam alat
peripheral yang utama. Peripheral utama dibutuhkan agar komputer dapat
beroperasi. Sedangkan, ada pula perangkat-perangkat lain yang dapat dihubungkan
dengan unit sistem, tetapi tidak semata-mata dibutuhkan agar komputer dapat
berfungsi, melainkan dapat melakukan fungsi tambahan yang benar-benar baru.

12
Misalnya seperti printer, scanner, dan webcam. Perangkat-perangkat ini merupakan
perangkat tambahan yang memiliki tugas spesifik dan termasuk dalam kategori
peripheral pendukung.

Salah satu peran sekretaris adalah mengurus surat-menyurat dan dokumen-


dokumen kesekretariatan. Sehingga, pekerjaan sekretaris erat sekali hubungannya
dengan menghasilkan dokumen, mulai dari mengelola file di komputer (soft copy),
hingga bentuk fisiknya (hard copy). Karena itu, tidak hanya mempelajari cara
membuat dan menulis dokumen-dokumen yang dibutuhkan dalam komputer,
sekretaris juga perlu tahu caranya mencetak dokumen-dokumen tersebut, atau
bahkan mendokumentasi dokumen fisik ke dalam file digital agar lebih mudah
disimpan. Karena itu, materi di sini akan membahas dua alat peripheral untuk
melakukan kedua tugas tersebut, yakni printer untuk mencetak dokumen, dan
scanner untuk mengubah dokumen fisik menjadi dokumen digital.

Menggunakan Printer
Printer merupakan alat pencetak dokumen yang dapat digunakan dengan perintah
komputer. Untuk mencetak sebuah dokumen soft copy, kamu perlu mengetahui dua
hal, yaitu cara mempersiapkan dan menghubungkan perangkat keras printer dengan
komputer, dan cara memberikan perintah untuk mencetak dokumen melalui
komputer.
1. Mempersiapkan dan menghubungkan perangkat printer
Ada banyak sekali tipe printer yang tersedia saat ini. Beberapa ada yang
menggunakan kabel, ada pula yang wireless atau menggunakan bluetooth. Ada pula
yang tidak hanya untuk mencetak di media kertas HVS, tapi juga untuk spanduk, kain,
dan berbagai media lainnya. Tentu materi di sini hanya akan menjelaskan tentang
printer yang mencetak kertas. Namun printer pencetak kertas sendiri pun jenisnya
sangat banyak. Pengaturan dan panduan untuk menggunakan printer yang kamu
miliki pastinya akan lebih lengkap dijelaskan dalam manual book yang datang dengan
printer. Namun, ada dua hal mendasar berikut yang bisa dilakukan untuk
mempersiapkan printer.

13
Pertama, printer memerlukan tinta untuk mencetak sesuatu. Sehingga pastikan tinta
printer telah terisi. Kedua, siapkan beberapa lembar kertas HVS. Ratakan bawah
kertas, kemudian masukkan kertas ke dalam printer. Pastikan posisi kertas sudah
rata untuk menghindari adanya lipatan ketika kertas masuk ke dalam printer dalam
melakukan proses pencetakan. Kertas yang tidak dimasukkan dengan benar akan
menyebabkan printer macet dan proses pencetakan eror.

Area kertas
masuk

Area kertas
keluar

Gambar 14.
Printer

Selanjutnya, pastikan printer telah tersambung dengan aliran listrik. Hubungkan pula
kabel atau konektor printer ke port USB di unit sistem atau di laptop jika
menggunakan komputer notebook. Ketika ingin mencetak dokumen, jangan lupa
untuk menyalakan printer secara terpisah dengan menekan tombol power-nya.
Printer yang telah tersambung ke komputer tidak akan otomatis ikut nyala ketika
komputer dinyalakan.

Pengaturan printer tidak akan muncul jika komputer belum menginstal software
printer. Software printer biasanya datang bersama dengan printer dan perlu diinstal
terlebih dahulu sebelum menggunakan printer. Jika CD drive untuk menginstal

14
software sudah tidak ada, kamu bisa mencarinya di internet dan menggunakannya.
Komputer yang telah terpasang software printer akan menampilkan pengaturan
printer secara otomatis atau memberikan notifikasi di area notifikasi. Jika kabel
sudah tersambung dan software sudah terinstal, maka printer pun sudah siap
digunakan.

2. Perintah mencetak dokumen


Untuk mencetak suatu dokumen, kamu perlu memberikan perintah pada printer.
Pertama, kamu perlu membuka file yang ingin kamu cetak. Biasanya, file akan
terbuka dalam bentuk dokumen Microsoft Word atau format docx, format PDF,
PowerPoint, dan lainnya. Setiap jenis aplikasi akan memiliki langkah yang agak
berbeda dalam memberikan perintah mencetak dokumen. Namun pada dasarnya,
perintah mencetak dokumen dapat diberikan dengan menekan tombol “Ctrl” dan
huruf “P” dalam keyboard secara bersamaan, atau klik menu “File” pada aplikasi
apapun yang sedang kamu buka, kemudian klik “Print”. Perintah ini akan membuka
jendela pengaturan untuk mencetak dokumen. Kamu bisa melakukan pengaturan
seperti ukuran kertas, halaman mana yang akan dicetak, orientasi kertas, berapa kali
pencetakan dilakukan, hingga melihat pratinjau dari dokumen yang akan dicetak. Di
jendela pengaturan ini pula kamu dapat memilih perangkat apa yang ingin kamu
gunakan untuk mencetak dokumen. Pastikan kamu memilih perangkat printer yang
sudah terhubung dengan komputermu. Jika printermu sudah terhubung dengan
komputer dan siap dipakai, biasanya akan ada keterangan “online” atau “connected”
di bawah nama perangkat printermu.

Jika printer sudah dipilih dan kamu sudah puas dengan pengaturan pencetakan,
maka kamu bisa klik “Print”. Biasanya perangkat printer akan merespon dengan
mengeluarkan bunyi, kemudian menarik kertas ke dalam printer dan mulai mencetak
dokumen.

15
Menggunakan Scanner

Scanner memiliki fungsi yang bisa dikatakan berkebalikan dengan printer. Jika printer
dapat mengubah dokumen soft copy menjadi hard copy, maka scanner dapat
mengubah dokumen hard copy menjadi soft copy. Namun, dokumen soft copy yang
dihasilkan dari proses scanning tidak akan dapat diedit dengan leluasa, karena
formatnya biasanya akan menjadi format PDF atau format gambar. Artinya, jika
dokumen yang di-scan adalah dokumen teks, maka kamu tidak akan bisa mengedit
teksnya satu per satu setelah sudah diubah menjadi format digital. Namun, proses
scanning dapat sangat membantu jika kamu ingin memindahkan gambar atau
sesuatu yang sulit untuk diketik ulang ke bentuk digitalnya.

Saat ini banyak pula tipe printer yang dibuat sepaket dengan scanner, sehingga
pengguna komputer tidak perlu membeli dua perangkat secara terpisah. Untuk
pengaturan scanner pun kurang lebih sama dengan pengaturan untuk
mempersiapkan dan menyalakan printer. Kamu perlu menghubungkannya dengan
aliran listrik, menyalakannya secara terpisah dengan komputer, dan menghubungkan
perangkatnya ke komputer dengan software. Namun cara kerja untuk mengubah
dokumen fisik menjadi digital cukup berbeda.

Area scanning

Gambar 15.
Scanner

16
Pertama, kamu perlu membuka software scanner yang telah terpasang di
komputermu, dan pilih perintah untuk melakukan proses scanning. Jika sudah,
siapkan dokumen fisik yang akan diubah menjadi dokumen digital. Kemudian,
masukkan dokumen tersebut ke dalam area scanning, dengan isi dokumen yang
ingin di-scan menghadap ke bawah, lalu tutup bagian atasnya. Klik tombol untuk
memulai scanning di perangkat scanner, dan mesin scanner pun akan melakukan
proses scanning. Hasil scanning akan otomatis tersimpan di hard disk komputer,
sehingga kamu bisa cek hasil scanning dokumenmu di sana.

Kesimpulan
Demikianlah materi mengenai cara pengoperasian komputer beserta alat peripheral-
nya. Kamu bisa menjadikan materi ini sebagai pengingat kembali atau kegiatan
review agar kamu memiliki persiapan yang lebih baik dalam mengikuti seluruh
rangkaian kelas. Jika komputermu menggunakan Windows versi lain, materi ini
masih tetap relevan dan dapat menjadi dasar, walaupun akan ada langkah-langkah
atau bagian yang memiliki sedikit perbedaan. Selanjutnya, kamu akan menonton
video materi mengenai pengenalan Miscrosoft Word. Selamat belajar!

17

Anda mungkin juga menyukai