Ditetapkan TANGGAL STRANDAR PROSEDUR TERBIT/REVISI OPERASIONAL
Pelayanan pasien koinfeksi TB dan HIV/AIDS (ODHA) secara
Pengertian bersamaan oleh tim DOTS dan tim VCT
Tujuan Memberikan pelayanan kepada pasien koinfeksi TB dan HIV/AIDS
(ODHA) secara terpadu, proporsional dan menyeluruh
Kebijakan
1. Pasien TB yang dirawat
a. Pasien TB yang dirawat oleh tim DOTS, di klinik rawat jalan maupun bangsal rawat inap, apabila ditemukan salah satu atau lebih indikasi terinfeksi HIV/AIDS; MDR-TB Hasil terapi dengan OAT tidak memuaskan Perilaku berisiko tertular HIV/AIDS dibuatkan surat Prosedur konsultasi kepada tim VCT b. Tim VCT melakukan pemeriksaan terhadap pasien yang dikonsulkan oleh tim DOTS. Apabila pasien sero positif/positif HIV, selanjutnya dilakukan rawat bersama antara tim DOTS dengan tim VCT, dan masuk pencatatan, pelaporan bersama tim DOTS-tim VCT. Apabila pasien sero(-)/negatif HIV, selanjutnya pasien dikembalikan kepada tim DOTS untuk penatalaksanaan . 2. Pasien ODHA yang dirawat tim VCT a. Pasien ODHA yang dirawat oleh tim VCT di klinik rawat jalan maupun bangsal rawat inap, apabila ditemukan salah satu atau lebih indikasi terinfeksi TB: (1) Batuk lebih dari 3 minggu (2) Batuk darah (3) Pembesaran kelenjar getah bening (4) Gambaran radiologi thorax mendukung (5) Gambaran TB ekstra paru Maka pasien dibuatkan surat konsultasi kepada tim DOTS. b. Tim DOTS melakukan pemeriksaan terhadap pasien yang dikonsulkan oleh tim VCT: - Apabila pasien positif TB, selanjutnya dilakukan rawat bersama antara tim VCT dan tim DOTS, dan masuk dalam registrasi pencatatan, pelaporan bersama tim VCT - tim DOTS Apabila pasien negatif TB, selanjutnya pasien dikembalikan kepada tim VCT untuk penatalaksanaan HIV/AIDS. Unit terkait Tim DOTS, tim VCT, SMF Anak, SMF Bedah, SMF Saraf, SMF Mata, SMF Obgyn, SMF Penyakit Dalam