Anda di halaman 1dari 3

TUGAS PEMBANGUNAN PERTANIAN

HUBUNGAN TEORI ROSTOW DENGAN EKONOMI INDONESIA SAAT INI

M RIZAL ANWAR
17410036
HUSNUL MUFIDAH
19410015
FAKULTAS PERTANIAN
Rostow membagi proses pembangunan dalam lima tahap sebagai
berikut:
1. Tahap Masyarakat Tradisional, Masyarakat tradisional memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a) Tingkat produksi per kapita dan tingkat produktivitas para pekerja masih sangat terbatas.
Sebagian besar sumber daya masyarakat digunakan untuk sektor pertanian.
b) Struktur sosial dalam pertanian yang masih bersifat hierarkis dimana anggota masyarakat
kemungkinan kecil mengadakan mobilitas vertikal. Hubungan keluarga dan kesukuan sangat
besar pengaruhnya terhadap organisasi masyarakat dan dalam menentukan kedudukan
seseorang
c) Kebijaksanaan Pemerintah Pusat dipengaruhi oleh tuan tanah yang berkuasa di daerah.
berdasarkan sumber peluang-sektor-pertanian-di-indonesia. Hal ini sejalan dengan Peran Pemerintah
yang Belum Maksimal Sebagai pemangku kebijakan untuk seluruh sektor bisnis termasuk pertanian,
pemerintah memang diharapkan mampu memberikan solusi serta perhatiannya untuk bisa
mengembangkan potensi dan peluang yang ada. Mayoritas petani di Indonesia sendiri hingga saat ini
memang masih berskala kecil, sehingga pendapatannya pun tidak seberapa. Dibutuhkan peran aktif
pemerintah untuk dapat memfasilitasi serta meningkatkan pendapatan para petani kecil.
2. Tahap Prasyarat Lepas Landas, Pada tahap ini dibedakan menjadi dua ciri yaitu:
a) Tahapan yang dicapai oleh negara-negara sepe Eropa, Asia Timur, Timur Tengah dan Afrika
yang dilakukan dengan merombak masyarakat tradisional lama yang sudah ada;
b) Tahapan yang dicapai oleh negara-negara Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Selandia
Baru (born free) yang dilakukan tanpa merombak masyarakat tradisional lama yang sudah
ada.
3. Tahap Lepas Landas, Ciri-ciri dari tahap lepas landas yaitu:
a) Berlakunya kenaikan dalam penanaman modal yang produktif dari 5% atau kurang menjadi
10% dari produk nasional neto
b) Terjadi perkembangan satu atau beberapa sektor industri dengan tingkat laju pertumbuhan
yang tinggi
c) Terciptanya suatu kerangka dasar politik, sosial, dan institusional yang akan menciptakan:
d) Segala gejolak-gejolak untuk membuat perluasan di sektor modern;
e) Potensi eksternalitas ekonomi yang ditimbulkan oleh kegiatan lepas landas sehingga
menyebabkan pertumbuhan akan terus menerus terjadi.

4. Tahap Menuju Kematangan


Pada tahap ini keadaan perekonomian yang terus menerus bertumbuh meskipun kadang-kadang
disertai dengan laju yang fluktuatif, terjadi perluasan pemakaian teknologi modern secara
menyeluruh pada kegiatan-kegiatan perekonomian, timbul industry industri baru dengan cepat dan
tertinggalnya industri-industri lama. Sehingga barang-barang yang dulunya impor sekarang mampu
diproduksi di dalam negeri sendiri
5. Tahap Konsumsi Tinggi
a) Pada tahap konsumsi tinggi ini pendapatan riil perkapita meningkat sampai pada suatu titik
dimana sejumlah besar orang dapat membeli barang-barang konsumsi selain kebutuhan
pokok seperti sandang, pangan, dan papan.
Rostow juga menyebutkan ada tiga macam tujuan masyarakat yang saling bersaing untuk
mendapatkan sumber daya dan dukungan politik antara lain:
b) Memperbesar kekuasaan dan pengaruh negara tersebut terhadap negara lain
c) Menciptakan suatu welfare state yaitu kemakmuran yang lebih merata kepada penduduknya
dengan cara mengusahakan terciptanya pembagian pendapatan yang lebih merata melalui
sistem perpajakan yang progresif.
d) Meningkatkan konsumsi masyarakat dari konsumsi kebutuhan primer menjadi konsumsi
kebutuhan sekunder dan tersier
Hal ini sejalan dengan teoti Rostow pada butir 4 (empat) tahap menuju kematangan dan butir 5 (lima)
di mana apa yg terjadi ssat ini di Indonesia
menurtu data dari Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional,
perekonomian global dan Indonesia, mengalami perbaikan secara signifikan.
melihat ada tiga indikator yang membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami perbaikan
1. Purchasing Manager Index (PMI) Manufaktur Indonesia November 2021 yang berada di poin
53,9 melampaui PMI Manufaktur rata-rata Asia Tenggara yang berada di angka 52,3 dan
negara-negara lain seperti Korea Selatan dan China yang masing-masing berada di angka 50,9
dan 49,9.
2. ndikator kedua dilihat dari pertumbuhan ekonomi dan manufaktur indonesia, perekonomian
Indonesia mampu tumbuh positif 3,91%, pada kuartal III/2021, di mana manufaktur
memberikan kontribusi sebesar 0,75% atau jika dipisahkan tersendiri, sektor ini mencatatkan
pertumbuhan 3,68% , Selain itu nilai ekpor kuartal III/2021 mencapai US$ 46,64 miliar
meningkat 10,75% dari kuartal sebelumnya.
3. Ketiga indikator ini memberikan harapan bahwa ekonomi Indonesia, khususnya industri tetap
pada jalur yang tepat, menuju ke titik yang lebih cerah, Indikator-indikator pertumbuhan
ekonomi Indonesia tersebut tidak lepas dari kuatnya peran dari seluruh pemangku
kepentingan yang terlibat bersama dalam pembangunan maupun akselerasi pengembangan
kawasan ekonomi khusus...

Anda mungkin juga menyukai