Anda di halaman 1dari 10

PETUNJUK PRAKTIKUM

AGRIBISNIS PERIKANAN

IKAN LELE

DISUSUN OLEH :
Ir. Subeni, Ms

PRODI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JANABADRA YOGYAKARTA

2022
DAFTAR ISI
ACARA I : PERSIAPAN KOLAM....................................................................................................................
ACARA II : PENEBARAN BENIH IKAN LELE.............................................................................................
ACARA III : PEMELIHARAAN DAN PEMBESARAN IKAN LELE.............................................................
ACARA IV : PEMBUATAN PAKAN IKAN LELE.........................................................................................
ACARA V : ANALISIS USAHA BUIDIDAYA IKAN LELE..........................................................................
ACARA I : PERSIAPAN KOLAM
A. Tujuan

B. Kegunaan

C. Tinjauan Pustaka

D. Bahan dan Alat

E. Cara Kerja

Silahkan buat laporan sesuai dengan kegiatan yang dilakukan


pada kegiatan pertama praktikum

F. Hasil Pengamatan

a) Kelebihan

b) Kekurangan

G. Pembahasan

H. Kesimpulan

I. Lampiran
ACARA II : PENEBARAN BENIH IKAN LELE
Pengantar
Penebaran benih dilakukan pada tanggal 19 Maret
2022dengan isi sekitar 2000 ekor
A. Tujuan
1. Mengetahui cara penebaran benih ikan lele
2. Mengetahui waktu yang tepat pada saat penebaran benih ikan lele
B. Kegunaan
C. Tinjauan Pustaka
Benih ikan lele dumbo yang baru saja diangkut dari jarak jauh
tidak boleh langsung ditebarkan ke kolam, tetapi harus diadaptasi suhu
terlebih dahulu dengan cara masukkan kantong plastik berisi benih ke
dalam bak atau kolam selama 10 menit hingga plastik terlihat berembun.
Selanjutnya di tambahkan air ke dalam kantong plastik sedikit demi
sedikit agar suhunya menjadi sama. Setelah itu barulah benih di dalam
kantong plastik ditebarkan dalam kolam pembesaran (Prihartono dkk,
2007).
5 Benih ikan lele dumbo untuk pembesaran sebaiknya berukuran
3-5 cm dengan kepadatan yang cukup tinggi dalam usaha budi daya ikan
lele dumbo sistem intensif, dalam suatu unit area kolam diusahakan agar
dapat dipelihara ikan lele dumbo sebanyak mungkin. Benih ikan lele
dumbo berukuran 3-5 cm dapat ditebarkan di kolam dengan kepadatan
450-500 ekor/m3 (Suyanto, 2009).
Padat penebaran yaitu jumlah individu yang ditebarkan per
satuan luas tertentu (Hicking 1971). Kepadatan ikan merupakan salah
satu faktor pembatas utama yang mempengaruhi pertumbuhan ikan
(Bennet 1970). Hal ini disebabkan ikan tersebut saling mempengaruhi
satu dengan yang lain yaitu terjadi persaingan dalam memperebutkan
makanan dan ruang gerak (Prowse 1969). Ikan akan mengeluarkan
bahan-bahan kotoran atau bahan buangan ke dalam air dan ini tidak
hanya akan mempengaruhi pertumbuhan tetapi juga menjadi bahan yang
beracun. Padat penebaran yang terlalu tinggi akan akan menyebabkan
berkurangnya oksigen terlarut di dalam air dan secara tidak langsung
akan mempengaruhi nafsu makan ikan (Stickney 1970). Spotte 1970
menyatakan bahwa daya dukung adalah banyaknya hewan yang dapat
didukung oleh suatu sistem.
Hickling 1971 menjelaskan bahwa daya dukung suatu kolam
adalah batas suatu wadah atau kolam dapat menampung jumlah ikan
yang dipelihara dimana ikan tersebut dapat melangsungkan
kehidupannya. Lebih lanjut dijelaskan bahwa bila kepadatan ikan
melebihi daya tampung suatu wadah atau kolam, maka ikan akan
kehilangan bobot. Sebaliknya bila kurang dari batas daya tampung
wadah atau kolam, maka ikan akan segera berkembang sampai bobotnya
yang maksimal.
D. Bahan dan Alat
1. Ikan lele dengan isi sekitar 2000 ekor
2. Garam
3. Humalit
E. Cara Kerja
1. Isi air pada kolam dengan kedalaman sekitar 70-80cm.
2. Taburkan garam pada kolam secukupnya.
3. Berikan Humalit pada kolam.
4. Diamkan air selama 3-7 hari, atau sampai air pada kolam berwarna
hijau untuk pakan benih ikan nantinya.
5. Bagitu benih sampai di kolam ikan, jerigen yang berisi benih ikan
lele dimasukan ke dalam kolam budidaya tnpa dibuka terlebih
dahulu selama -+ 15 menit. Hal ini dilakukan untuk penyesuian
antara suhu didalam wadah dengan suhu air di kolam terpal.
6. Setelah lebih dari 15 menit jerigen dibuka untuk mempercepat
penyesuaian pH, biar air kolam masuk ke dalam wadah benih.
7. Biarkan ikan keluar dari wadah (jerigen) dengan sendirinya.
8. Waktu yang tepat untuk menebar benih ikan adalah sore hari atau
malam hari pada saat sinar matahari tidak terik.
F. Hasil Pengamatan
1. Kelebihan
2. Kekurangan
G. Pembahasan
H. Kesimpulan
I. Lampiran
ACARA III : PEMELIHARAAN DAN PEMBESARAN
IKAN LELE
Pengantar
Budidaya ikan lele dilakukan pada tanggal 19 Maret 2022 sampai Juni
2022
A. Tujuan
1. Mengetahui cara pembesaran ikan lele.
2. Mengetahui cara pemeliharaan ikan lele
B. Kegunaan
C. Tinjauan Pustaka
Kualitas air merupakan salah satu faktor yang penting dalam
pertumbuhan ikan (Wijaya, 2014). Budidaya lele dengan tanpa
penambahan suplemen/probiotik sangat rentan terhadap perubahan
kualitas air. Limbah budidaya ikan yang merupakan hal aktivitas
metabolisme banyak mengandung amonia (Effendi, 2005). Ikan
mengeluarkan 80- 90% amonia (N- anorganik) melalui proses
osmoregulasi, sedangkan dari feses dan urine sekitar 10-20% dari total
nitrogen (Rakocy et al., 1992 dalam Sumoharjo, 2010). Akumulasi
amonia pada media budidaya merupakan salah satu penyebab penurunan
kualitas perairan yang dapat berakibat pada kegagalan produksi
budidaya ikan (Wijaya, 2014). Kandungan ammonia hasil metabolisme
yang meningkat cenderung menyebabkan gangguan yang bersifat
fisiologis dan memicu stress pada ikan (Boyd, 1990).
Pada saat yang sama protein dalam feses dan pakan yang tidak
termakan akan diuraikan oleh bakteri menjadi produk yang sama.
semakin intensif suatu kegiatan budidaya akan semakin tinggi
konsentrasi senyawa nitrogen terutama amoniak (Avnimelech and
Kochba, 2009). Menurut Craigh and Helfrich (2002), meskipun melalui
menajemen yang baik, pakan yang diberikan pada ikan pasti akan
menghasilkan limbah. Contohnya dari 100 unit pakan yang diberikan,
biasanya 10% tidak termakan, 10% limbah padatan, dan 30% limbah
cair yang dihasilkan oleh ikan. sisanya, 25% digunakan untuk tumbuh
dan 25% lainnya untuk metabolisme.
D. Bahan dan Alat
1. Pelet
2. Gayung 1
3. Em4 1 botol
4. Sendok 1 buah
5. Timbangan
6. Wadah
E. Cara Kerja
1. Pemberian pakan yang baik dilakukan 3 kali dalam sehari pukul
07.00-09.00 WIB pagi hari, pukul 16.00-17.00 WIB sore hari, dan
pukul 21.00-22.00 WIB malam hari. Tapi kami melakukan
pemberian pakan 2 kali dalam sehari yaitu pada pagi hari dan sore
hari.
2. Siapkan pakan pelet sesuaikan dengan berat seluruh ikan
3. Masaukan pakan ke dalam gayung dan campurkan larutan air EM4
sekitar 30-50ml, kemudian di aduk sampai rata. Diamkan pakan -+
15menit.
4. Kemudian tebar pakan 1 sendok, untuk melakukan pengamatan pada
ikan.
5. Tebar pakan 1 sendok di sisi yang lain agar ikan disisi yang lain juga
mendapatkan pakan.
6. Pada tengah kolam di terbar pakan pada tengkah kolam agar ikan
berkumpul di tengah kolam, lakukan pengematan apabila ada ikan
yang terkena penyakit/ ikan yang terluka.
7. Apabila ada ikan yang terkena penyakit/terluka pisahkan ikan dengan
cara dijaring pada saat memberikan pakan/ pada saat pengantian air
kolam.
8. Lakukan pengatian air pada kolam apabila pH air sudah kurang dari 6
atau pada saat air kolam saat keruh/berbau. Hal tersebut dilakukan
agar ikan tidak terkena penyakit atau mengurangi resiko kematian
pada ikan dan pertumbuhan ikan dapat maksimal.
9. Pada saat melakukan pengurasan air/pergantian air sisakan 10-15%
air asli pada kolam. Agar ikan tidak mengalami stres pada saat ada air
yang baru.
10. Pada saat melakukan penambahan air lebih baik dilakukan secara
bertahap agar ikan mudah dalam menyesuaikan suhu air, pH air, dan
agar ikan tidak mengalami stres.
11. Apa bila ikan susah makan pada saat pergantian air lakukan
pemberian jamu/obat pada ikan agar nafsu makan yaitu diberikan
cacahan pepaya dan daun pepaya berikan pakan tersebut sebagai
penganti pelet pada ikan
F. Hasil Pengamatan
1. Kelebihan
2. Kekurangan
G. Pembahasan
H. Kesimpulan
I. Lampiran
ACARA IV : PEMBUATAN PAKAN IKAN LELE
A. Tujuan
B. Kegunaan
C. Tinjauan Pustaka
D. Bahan dan Alat
E. Cara Kerja
Silahkan buat laporan sesuai dengan kegiatan yang dilakukan
pada kegiatan pertama praktikum
F. Hasil Pengamatan
G. Kelebihan
1. Kekurangan
2. Pembahasan
H. Kesimpulan
I. Lampiran
ACARA V : ANALISIS USAHA BUIDIDAYA IKAN LELE
A. Tujuan
1. Mengetahui pendapatan pada budidaya ikan lele
2. Mengetahui kelayakan/ tidak layal melakukan budidya ikan lele
B. Biaya Investasi

No Nama Barang Unit Harga Satuan Harga


1 Terpal Kolam 1x8 1 Rp 1.500.000 Rp 1.500.000
2 Pompa Aquarium 1 Rp 190.000 Rp 190.000
JUMLAH Rp 1.690.000
Biaya penyusutan investasi diperkirakan bisa dilakukan selama 8 kali
panen ikan lele atau selama 2 tahun bisa dilakukan budidaya ikan lele
selama 8 kali
1.690.000
=Rp 211.250
8

C. Biaya Produksi

No Nama Barang Unit Harga Satuan Harga


1 Lele 2000 ekor Rp 500 Rp 1.000.000
Isi sesuai kegiatan praktikum
JUMLAH
Untuk biaya produksi pada 1 kali usaha budidaya lele membutuhkan
sebesar
D. Total Biaya Operasaional

Biaya Penyusutan+Biaya Variable/Produksi


Silahkanhitung sesuai kegiatan praktikum

E. Harga Ikan Lele


F. Penerimaan
G. Keuntungan
Keuntungan yang didapat dari hasil praktikum perikanan
Laba = Total Penerimaan – Total Biaya Operasional
H. Analisis Kelayaan Budidaya Ikan Lele

R Total Penerimaan
=
C Rasio Total Biaya Oprasional
Hasil perhitungan analisi kelayakan mendapatkan hasil sebesar sesuaikan hitungan
kalian
Menurut kriteria analisis R/C maka usaha tersebut dikatakan tidak layak karena lebih
kecil dari angka 1 (R/C < 1)
I. Kesimpulan
J. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai