Anda di halaman 1dari 4

Pelayanan Publik

Angkatan : 122
Nama : Andi Nurul Khalifatul Annisa
NDH : 08
Instansi : Rutan Kelas IIB Pangkajene
Fasilitator : Ir. Baharuddin,MM

BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN


HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA SULAWESI UTARA
KEMENKUMHAM
2021
Tiga isu yang menyangkut Pelayanan Publik di Rutan Kelas IIB Pangkajene, yaitu:

1) Kurang optimalnya waktu yang diberikan bagi WBP untuk menggunakan layanan tatap muka
dan video call
Di masa pandemi saat ini, Rutan Kelas IIB Pangkajene menciptakan Inovasi Layanan berupa
Tampan (Tatap Muka Rutan Kelas IIB Pangkajene). Dimana inovasi ini bertujuan untuk
mempertemukan warga binaan dengan keluarga/kerabatnya. Meskipun inovasi ini menjadi
terobosan baruuntuk mempertemukan kembali warga binaan dengan keluarga/kerabatnya
namun, masih memiliki kekurangan diantaranya terbatasnya waktu yang di berikan kepada
pengguna layanan .
Dampaknya :
1. Seringkali saat melakukan tatap muka melebihi waktu yang ditentukan
2. Komunikasi yang tidak efektif

2) Sistem administrasi dan penggeledahan yang masih manual


Di era sekarang ini, teknologi bukanlah hal yang tabuh dalam setiap kehidupan manusia baik
itu di rumah maupun di tepat kerja. Namun dengan keterbatasan yang ada, Rutan Kelas IIB
Pangkajene masih menggunakan sistem manual. Dimana proses administrasi dan
penggeledahan dilakukan tanpa dukungan perangkat teknologi seperti mesin X-rey dan
Komputer.
Dampaknya :
1. Masih rentan penyeludupan barang terlarang
2. Petugas kewalahan dalam melakukan penggeledahan barang bawaan pengunjung

3) Kurangnya pengetahuan pengunjung tentang barang – barang yang tidak boleh dibawa
kedalam Lapas/Rutan
Dalam mekanisme layanan penitipan barang di Lapas/Rutan memiliki aturan dan tata tertib
guna untuk membatasi barang bawaan pengunjung yang akan dititipkan kepada
keluarga/kerabatnya. hal ini sesuai dengan permenkumham no.6 tahun 2013 tentang tata
tertib lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan negara.
Dampaknya :
1. Seringkali pengunjung membawa barang bawaan yang berlebihan
2. Seringkali terjadi komplen dari pengunjung akan barang bawaan yang dititipkan
Analisis USG

Dalam menentukan prioritas masalah, penulis juga menggunakan analisis USG sebagai alat untuk
mengetahui isu mana yang menjadi paling prioritas dengan menggunakan
kriteria Urgency (U), Seriousness (S), Growth (G) atau yang biasa disebut identifikasi USG. Lebih
jelasnya, kriteria USG dijelaskan sebagai berikut:
1.  Urgency: Berarti seberapa mendesaknya masalah tersebut untuk diselesaikan berkaitan dengan
dimensi waktu;
2.  Seriousness: Mengacu pada penyelesaian masalah dikaitkan dengan akibat, bisa menimbulkan
masalah baru; dan
3.  Growth: Berkaitan dengan kemungkinan berkembang memburuk kalau tidak diselesaikan

No. ISU KRITERIA PRIORITAS


U S G
1 Kurang optimalnya waktu yang diberikan bagi 4 3 3 10
WBP untuk menggunakan layanan tatap muka
dan video call
2 Sistem administrasi dan penggeledahan yang 5 4 3 12
masih manual
3 Kurangnya pengetahuan pengunjung tentang 4 5 5 14
barang – barang yang tidak boleh dibawa kedalam
Lapas/Rutan

Keterangan:
U: Urgency; S=Seriousness; G: Growth.
Interval penentuan prioritas:
Angka 1: sangat tidak mendesak/gawat dan dampak;
Angka 2: tidak mendesak/gawat dan dampak;
Angka 3: cukup mendesak/gawat dan dampak;
Angka 4: mendesak/gawat dan dampak;
Angka 5: sangat mendesak/gawat dan dampak.

Berdasarkan analisis memakai teknik USG didapatkan isu yang paling prioritas adalah “Kurangnya
pengetahuan pengunjung tentang barang – barang yang tidak boleh dibawa kedalam Lapas/Rutan”
dari isu “Kurang optimalnya waktu yang diberikan bagi WBP untuk menggunakan layanan tatap
muka dan video call,dan Sistem administrasi dan penggeledahan yang masih manual”
Solusi yang di ambil dari isu Kurangnya pengetahuan pengunjung tentang barang – barang yang tidak
boleh dibawa kedalam Lapas/Rutan adalah :
1) Melakukan sosialisasi kepada pengunjung mengenai barang – barang yang boleh dan
tidak diperbolehkan dibawa kedalam Lapas/Rutan.
2) Membagikan brosur kepada pengunjung tentang barang – barang yang boleh dan
tidak diperbolehkan dibawa kedalam Lapas/Rutan.
3) Memberikan peringatan kepada pengunjung apabila terdapat barang bawaan yang
ingin di seludupkan ke dalam Lapas/Rutan.

Anda mungkin juga menyukai