Anda di halaman 1dari 9

Tugas kelompok 8

“Aliran Esensialisme”

Disusun Oleh:
 Muh. Syaiful rahman
 Alif faizal
 Kamil asraf
LATAR BELAKANG
• Esensialisme adalah pendidikan yang didasarkan kepada

nilai-nilai kebudayaan yang telah ada sejak awal peradaban

umat manusia. Esensialisme muncul pada zaman

Renaissance dengan ciri-ciri utama yang berbeda dengan

progresivisme. Perbedaannya yang utama ialah dalam

memberikan dasar berpijak pada pendidikan yang penuh

fleksibilitas, di mana serta terbuka untuk perubahan, toleran

dan tidak ada keterkaitan dengan doktrin tertentu.

Esensialisme memandang bahwa pendidikan harus berpijak

pada nilai-nilai yang memiliki kejelasan dan tahan lama yang

memberikan kestabilan dan nilai-nilai terpilih yang

mempunyai tata yang jelas.


PENGERTIAN ALIRAN ESENSIALISME
1. Pengertian Aliran Essensialisme

Esensialisme adalah pendidikan yang didasarkan pada nilai–nilai kebudayaan

yang telah ada sejak awal peradaban umat manusia.

Secara Etimologi Esensialisme berasal dari bahasa Inggris

yakni essential ( inti atau pokok dari sesuatu), dan isme berarti aliran, mazhab

atau paham.

Esensialisme memandang bahwa pendidikan harus berpijak pada nilai–nilai yang

memiliki kejelasan dan tahan lama yang memberikan kestabilan dan nilai–nilai

terpilih yang mempunyai tata nilai yang jelas. Esensialisme pendidikan harus

bertumpu pada nilai-nilai yang telah teruji ketangguhannya, dan kekuatannya

sepanjang masa sehingga nilai-nilai yang tertanam dalam warisan budaya/social

adalah nilai-nilai kemanusiaan yang berbentuk secara berangsur-angsur melalui

kerja keras dan susah payah selama beratus tahun, didalam telah teruji dalam

gagasan-gagasan dan cita-cita yang telah teruji dalam perjalanan waktu. Aliran

Esensialisme bersumber dari filsafat idealisme dan realisme.


CIRI-CIRI ALIRAN ESENSIALISME
• Ciri-ciri Utama aliran esensialisme
Bagi aliran ini “Education as Cultural Conservation”,

pendidikan sebagai pemelihara kebudayaan. Karena dalil ini maka

aliran Essensialisme dianggap para ahli sebagai “Conservative road

to culture”, yakni aliran ini ingin kembali kepada kebudayaan lama,

warisan sejarah yang telah membuktikan kebaikan-kebaikannya

bagi kehidupan manusia. Esensialisme percaya bahwa pendidikan

harus didasarkan kepada nilai-nilai kebudayaan yang telah ada

sejak awal peradaban umat manusia. Kebudayaan yang mereka

wariskan kepada kita hingga sekarang, telah teruji oleh segala

zaman, kondisi dan sejarah.


Ciri-ciri aliran Esensialisme menurut William C.Bagley adalah sebagai

berikut:

• Minat-minat yang kuat dan tahan lama sering tumbuh dari upaya-

upaya belajar awal yang memikat atau menarik perhatian bukan

karena dorongan dari dalam diri seseorang.

• Pengawasan pengarahan, dan bibingan orang yang dewasa adalah

melekat dalam masa balita yang panjang atau keharusan

ketergantungan yang khusus pada spesies manusia.

• Oleh karena untuk mendisiplinkan diri harus menjadi tujuan

pendidikan, maka menegakkan disiplin adalah suatu cara yang di

perlukan untuk mencapai tujuan tersebut.

• Esensialisme menawarkan sebuah teori yang kokoh, kuat tentang

pendidikan, sedangkan sekolah-sekolah pesaingnya (progresivisme)

memberikan sebuah teori yang lemah.


KELEBIHAN DAN KELEMAHAN ALIRAN
ESENSIALISME
A. Kelebihan:

• Esensialisme membantu untuk mengembalikan subject matter ke


dalam proses pendidikan, namun tidak mendukung perenialisme

bahwa subject matter yang benar adalah realitas abadi yang

disajikan dalam buku-buku besar dari peradaban barat.

• Esensialis berpendapat bahwa perubahan merupakan suatu

kenyataan yang tidak dapat diubah dalam kehidupan sosial. Mereka

mengakui evolusi manusia dalam sejarah, namun evolusi itu harus

terjadi sebagai hasil desakan masyarakat secara terus-menerus.

Perubahan terjadi sebagaikemampuan imtelegensi manusia yang

mampu mengenal kebutuhan untuk mengadakan amandemen cara-

cara bertindak,organisasi,dan fungsisosial.


• Kelemahan:
• Menurut esensialis, sekolah tidak boleh mempengaruhi atau

menetapkan kebijakan-kebijakan sosial. Hal ini mengakibatkan

adanya orientasi yang terikat tradisi pada pendidikan sekolah yang

akan mengindoktrinasi siswa dan mengenyampingkan kemungkinan

perubahan

• Para pemikir esensialis pada umumnya tidak memiliki kesatuan garis

karena mereka berpedoman pada filsafat yang berbeda. Beberapa

pemikir esensialis bahkan memandang seni dan ilmu sastra sebagai

embel-embel dan merasa bahwa pelajaran IPA dan teknik serta

kejuruan yang sukar adalah hal-hal yang benar-benar penting yang

diperlukan siswa agar dapat memberi kontribusi pada masyarakat.


Implikasi Aliran Essentialisme
Terhadap Pendidikan
1. Pandangan ontologi essensialisme
2. Pandangan epistemologi essensialisme
3. Pandangan Aksiologi esensialisme
4. Pandangan mengenai belajar
5. Pandangan Kurikulum Essentialisme
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai