Anda di halaman 1dari 2

1.

Hak untuk hidup sendiri bisa dikatakan sebagai suatu prinsip moral yang didasarkan pada
keyakinan bahwa seorang manusia ini memiliki atau mempunyai hak untuk hidup, terutama
tidak seharusnya dibunuh oleh manusia yang lainnya. Proses penegakannya di Indonesia sendiri
ditegakkan oleh lembaga peradilan. Yang mana penegakan hukum ini tidak akan bisa berjalan
jika tidak ada hukum yang digunakan sebagai landasan bagi lembaga peradilan dalam
menegakkan hukum tersebut.
Hak atas kelangsungan hidup yang tertuang pada pasal UUD salah satunya yakni “Setiap anak
berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan Berkembang”.Selain itu ada pula hak untuk hidup
dan mempertahankan kehidupan, hal ini tertuang pada pasal 28A UUD dengan bunyi “setiap
orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.Kemudian
pada pasal 28I ayat 1 UUD yang bunyinya yakni hak untuk mempunyai hak milik pribadi seperti
hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak
beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan
hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia (HAM)
yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun.
2. Istilah Genosida ini ialah sangat spesifik yang merujuk pada kejahatan kekerasan yang dilakukan
terhadap kelompok masyarakat dengan tujuan untuk membasmi keberadaan kelompok itu.
Jadi, Pada tahun 2001 di Sampit, Kalimantan Tengah terjadi peperangan antara etnis Madura
dan etnis Dayak. Kejadian berlangsung selama 1 minggu, namun permusuhan atau kesenjangan
sosial dari kedua belah pihak selama bertahun-tahun, sebab di tahun 2007 etnis Madura masih
dilarang masuk atau berdomisili di Sampit (Kalteng).
Karena kejadian tersebut sangat sadis, jadi bisa dibilang kejahatan genosida yang merupakan
bentuk pemusnahan ras, ribuan orang meninggal dari suku Madura, dengan korban meninggal
yang sangat mengerikan, tidak kalah banyaknya dengan jumlah korban dari suku Dayak.
3. Dalam pelaksanaannya hak dan kewajiban asasi manusia harus berjalan secara seimbang agar
terjalinnya keseinambungan didalam berkehidupan baik di masyarakat maupun bernegara. Hal
ini dimaksudkan agar kehidupan senantiasa harmonis dan terciptanya hubungan timbal balik
yang positif antar sesama manusia serta tetap terjaganya persatuan dan kesatuan berkehidupan
berbangsa dan bernegera.
Contohnya untuk memperoleh hak- hak bagi warga negara seperti jaminan kesehatan, bantuan
sosial, kemudahan memperoleh pendidikan dan memenuhi kebutuan hidupanya. Oleh sebab itu
warga negara juga harus melaksanakan kewajibannya sebagai warga negara yang baik seperti
menaati peraturan hukum perundang-undangan dan membayar pajak sesuai dengan
pendapatannya.
4. A. Adapun dampak positif dengan adanya HAM terhadap masyarakat secara umum yaitu:
- Adanya pengakuan terhadap HAM kepada setiap orang.
- Adanya perlindungan HAM yang dimiliki oleh setiap orang tanpa memandang latar belakang.
-Meningkatkan keadilan kepada seluruh lapisan mayarakat secara merata.
-Adanya pengakuan kesetaraan atau kedudukan bagi seluruh masyarakat, suku, bangsa maupun
ras.
-Meningkatkan kualitas pembangunan diri dan negara secara keseluruhan.
-Meningkatkan pengakuan kesetaran gender guna meningkatkan kualitas masyarakat.
-Menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan yang muncul dari meningkatkan kesadaran
toleransi terhadap sesama.
-Memperkokoh rasa solidaritas bangsa, negara, ras dan golongan.
-Memperkuat rasa empati dan simpati masyarakat.
-Memingkatkan peran masyarakat dalam menilai kinerja penguasa negara.
-Memperluas kebebasan masyarakat dan pers dalam mengekspresikan pendapatnya.
-Mencegah terjadinya kekuasaan dan kediktatoran penguasa kebijakan.
-Mencegah terjadinya pendekriminasian terhadap golongan minoritas.
B. Adapun dampak negatif keberadaan HAM terhadap masyarakat secara umum yaitu:
-Terjadinya pergeseran budaya di masyarakat terhadap budaya nasional dan budaya
internasional.
-Terjadinya hambatan dalam penegakan keadilan kepada para pelaku kejahatan.
-Terjadinya penyampaia aspirasi yang berlebihan sehingga menghambat kebijakan.
-Membentuk kekeliruan, kesalahpahaman dan penyempitan pemikiran masyarakat terhadap
peran HAM.
-Mempercepat perubahan terutama pada pola kehidupan dimasyarakat secara umum.
- Menghambat penindakan pemberantasan dan penyelesaian konflik yang dianggap melanggar
HAM.
- Menjadi dalih dalam menutupi kesalahan maupun kekeliruan demi kepentingan tertentu.

Anda mungkin juga menyukai