badan yang cukup tinggi. Orang tuannya membawa Aldo ke dokter, setelah sembuh, tiba-tiba orang
tuanya menyadari bahwa Aldo tidak memberikan reaksi ketika dipanggil.
Hasil pemeriksaan dokter menunjukkkan bahwa Aldo menderita gaguan pendengaran yang cukup
serius. Rasa malu, kasihan, sedih, dan malang bercampur menjadi satu. Saudara-saudara Aldo
mulai merasa malu pada teman-temannya karena mempunyai adik yang tuli.
Secara fisik, Aldo tumbuh normal. Namun, ia tidak mampu berkomunikasi dengan orang luar
sehingga ia hanya tinggal di rumah. Orang tuannya sendiri tampaknya tidak berusaha membantu
Aldo. Ia di biarkan sendiri dengan keadaannya dan tidak disekolahkan. Tetangga Aldo sebenarnya
merasa kasihan pada Aldo namun mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Anak-anak sekitar sering
menjadikan Aldo sebagai bahan ejekan. Dia dipanggil dengan berbagai julukan dan yang tidak
menyenangkan.
Berdasarkan contoh kasus tersebut saudara di minta untuk :
a. Jenis disabeli apa yang di alami oleh Aldo? Jelaskan penyebab munculnnya kebutuhan khusus
tersebut ?
b. Jelaskan 2 dampak kelainan bagi anak, keluarga dan masyarakat, dan kebutuhann Khusus
1. a. Jenis disabeli yang dialami Aldo adalah Tunarungu atau kelainan pendengaran.
Gangguan ini dapat terjadi sejak lahir (merupakan bawaan), dapat juga terjadi setelah kelahiran.
2. Jenis disabilitas yang menempati jumlah tertinggi adalah Tuna grahita yaitu sebanyak 71,4 ribu siswa
Klasifikasi:Tunagrahita dapat dilasifikasikan menjadi tunagrahita ringan, sedang dan berat
Penyebab: penyebab kelainan dapat dikelompokkan berdasarkan agen pembawa kelainan. Banyak jenis
pengelompokan yang dibuat oleh berbagai organisasi, namun pada dasarnya pengelompokan ini bertitik tolak
dari jenis kelainan. Dapat terjadi karena virus infeksi dan keracunan. Trauma, gangguan metabolisme atau
kekurangan gizi, serangan/gegar otak, kelainan kromosom, dan pengaruh lingkungan atau karena bawaan
(keturunan).
Dampak: menurunnya kemampuan akademik, Cenderung cepat lupa, sulit untuk membuat kreasi
baru, serta rentang perhatiannya pendek.
Dampak sosial emosional anak tunagrahita dapat berasal dari ketidakmampuannya dalam menerima
dan melaksakan norma sosial dan pandangan masyarakat yang masih menyamakan keberadaan
tunagrahita dengan anggota masyarakat lainnya, ataupun masyarakat yang masih menganggap
bahwa anak tunagrahita tidak dapat berbuat sesuatu karena ketunagrahitaannya.
Dampak ketunangrahitaannya dalam sosial dan emosiaonalnya adalah anak tunagrahita memiliki
ketidakmampuan untuk memahami aturan sosial dan keluarga, sekolah serta masyarakat. Dalam
pergaulannya anak tunagrahita tidak dapat menngurus diri, memelihara dan memimpin diri.
3.