Anda di halaman 1dari 3

Nama : Feryco Yongky Ervando

NIM : 2019101103111080
Kelas : Praktikum Perdata Kel. 6,7

TUGAS PRAKTIKUM HUKUM ACARA PERDATA

Kasus Posisi A

Dalam kasus posisi A para pihak yang bersengketa adalah Tandya Suanto sebagai
penggugat dan PT Mandala Surya sebagai tergugat. Adapun pokok perkara dalam
permasalahan tersebut adalah PT Mandala Surya yang memutuskan hubungan kerja dengan
Tandya Susanto sebagai asisten manager area Jawa Timur. Pemutusan hubungan kerja
Tandya Susanto berawal dari adanya surat edaran nomor : 056/HRGA-Geg/CPD/II/2022
pada tanggal 9 Februari 2022 ditanda tangani oleh Arnold Thamrin selaku Direktur ditujukan
kepada seluruh mitra kerja PT. Mandala Surya, per tanggal 5 Februari 2022 menyatakan
bahwa Tandya Susanto sudah tidak berhak untuk melakukan transaksi distribusi dan segala
hal yang berkaitan dengan perusahaan di wilayah Jawa Timur. Hal tersebut karena per
tanggal 2 Februari 2022 berdasarkan 048/HRGA-Geg/CPD/II/2020 tertanggal 1 Februari
2022 yang ditandatangani oleh Diana Utami selaku Corp. Manager PT. Mandala Surya
menonaktifkan Tandya Susanto. Penonaktifan tersebut disebabkan oleh PT. Mandala Surya
yang melaporkan dirinya ke kepolisan dalam perkara penggelapan dan berakhir melalui
putusan Pengadilan Nomor: 888/Pid.B/2021/PN. Gsk, kemudian Tandya Susanto telah
membayar melalui kejaksaan sejumlah Rp.10.457.000,00 (sepuluh juta empat ratus lima
puluh tujuh rupiah), namun PT. Mandala Surya masih menganggap dirinya merugikan
perusahaan. Dapat ditarik kesmpulan bahwa penggugat tidak menerima pemutusan hubungan
kerja karena merasa dirinya sudah membayar denda yang sudah diputuskan dipengadilan,
sedangkan pihak tergugat masih merasa penggugat dapat merugikan perusahaan. Tindakan
PHK yang dilakukan oleh pihak tergugat sebenarnya dibenarkan atau diperbolehkan oleh
hukum, karena jenis pelanggaran yang dilakukan oleh pihak pengguat adalah termasuk
pelanggaran berat dan pihaktergugat berhak untuk melakukan pemutusan hubungan kerja.
Dilihat dari pokok permasalahan atau pokok sengketa dari kasus posisi A maka bisa ditarik
kesimpulan bahwa jenis atau kualifikasi perkara tersebut termasuk perkara hubungan
industrial. Sengketa tersebut dapat di selesaikan dalam peradilan hubungan industria, dalam
kasus posisi tersebut lokasi sengketa berada di Gresik jadi pengadilan yang berhak mengadili
adalah pengadilan hubungan industrial Surabaya.

Kasus Posisi B

Dalam kasus posisi B yang menjadi pemohon adalah Pradana Surya dan yang menjadi
tergugat adalah Dinar Amanda. Pradana Surya mengajukan permohonan cerai, karena pihak
yang mengajukan cerai adalah pihak laki laki atau suami maka perceraian tersebut adalah
cerai karena talak. Pokok masalah dari kasus posisi B ini adalah Dinar Amanda sebagai
seorang istri tidak memenuhi kewajibannya selaknya seorang istri dan lebih memntingkan
dirinya sendiri dibandingkan keluarganya yang sedang membutuhkan dirinya. Permohonan
cerai tersebut dapat diselsaikan dalam peradilan agama, dalam kasus posisi tersebut dapat
diajukan pada pengadilan agama Kabupaten Magelang.

Kasus Posisi C

Dalam kasus posisi C yang menjadi pihak penggugat adalah Rahma Sania dan yang
menjadi pihak tergugat adalah Kinanti. Pokok permasalahan dari kasus posisi tersebut adalah
Ketika Rahma Sania menjual sebidang tanahnya kepada KInanti dengan harga Rp 50.000.000
dan dibayar dengan cicilan, cicilan pertama dibayar sebesar 25 juta dan sisanya akan dibayar
menyusul. Ketika menunggu proses pelunasan Kinanti meminta sertifikat tanah tersebut,
karena ketidak tahuan Rahma Sania pun memberikan serifikat tanah kepada Kinanti. Pada
tanggal jatuh tempo pelunasan cicilan tanah Kinanti tiba tiba tidak dapat dihubungi sampai
pada akhirnya Kinanti dapat dihubungi dan membuat perjanjian kembali untuk melunasi
segala kewajibanya jika tidak dirinya akan mengembalikan sertifikat tanah tersebut. Namun
sampai tanggal jatuh tempo Kinanti tidak melaksanakan kewajibannya, akhirnya Rahma
Sania mendatangi kantor pertanahan kota Batu untuk memblokir sertifikat dan ternyata
sertifikat tanahnya sudah berganti nama menjadi milik Kinanti. Dilihat dari pokok
permasalahan atau pokok sengketa kasus posisi C maka dapat ditarik kesimpulan termasuk
perka sengketa pertanahan. Sengketa tanah tersebu dapat diselesaikan dalam peradilan Tata
Usaha Negara, dalam kasus posisi tersebut lokasi sengketa berada di Batu jadi gugatan dapat
diajukan ke pengadilan negri TUN Surabaya.
Kasus Posisi D

Dalam kasus posisi D yang menjadi pihak penggugat adalah PT Bank Mandiri
(persero) Tbk dan yang enjadi pihak tergugat adalah PT Jaya Abadi. Pokok sengketa dalam
kasus ini adalah PT Jaya abadi melakukan wanprestasi perjanjian terhadap PT Bank Mandiri.
Pt Jaya abadi mengajukan permohonan kredit kepada PT. Bank Mandiri dengan perjanjian
kredit yang telah disepakati oleh kedua belah pihak pada tanggal 8 Desember 2021 dengan
nomor surat kredit 1234/MANDIRI-KRDT/2021. Pinjaman yang diajukan oleh PT. Jaya
Abadi kepada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk adalah sebesar Rp. 3.500.000.000,- (tiga
milyar lima ratus juta rupiah), dengan jaminan berupa 3 (tiga) bidang tanah untuk jatuh
tempo kredit yang diajukan oleh PT. Jaya Abadi pada tanggal 1 Maret 2022. Namun pada
saat jatuh tempo PT. Jaya Abadi belum juga melunasi hutangnya kepada PT. Bank Mandiri
(Persero) Tbk. Karena hal tersebut PT. Bank Mandiri telah mengirimkan somasi sebanyak
dua (2) kali yakni pada tanggal 10 Maret 2022 dengan nomor surat 8/Mandiri-Per-Tbk/2022
dan 10 April 2022 dengan nomor surat 12/Mandiri-Per-Tbk/2022. Namun PT. Jaya Abadi
tidak menghiraukan somasi yang telah diberikan oleh PT. Bank Mandiri. Sengketa Wan
prestasi tersebut dapat diselesaikan di peradilan niaga, kasus tersebut terjadi di Surabaya
maka gugatan dapat diajukan di pengadilan Niaga Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai