mengembangkan dan membudidayakan beberapa jenis jamur, diantaranya: jamur tiram (tiram putih, abu-abu, kuning, cokelat), jamur merang, jamur kuping, jamur ling zhi dan jamur shiitake. Berikut cara budidaya jamur: a. Membudidayakan Jamur Merang Jamur merupakan tanaman yang unik. Membutuhkan serangkaian proses dan waktu beberapa minggu untuk menumbuhkannya. Ada beberapa tahap yang harus dilakukan dalam budidaya jamur. 1. Membuat media tanam Tidak seperti tanaman lain, jamur tidak memiliki kemampuan menggunakan energi matahari karena tidak memiliki chlorophyll (zat hijau daun). Jamur hidup dengan mengambil karbohidrat dan protein dari tempat dimana dia tumbuh. Media tumbuh ini sering disebut dengan kompos. Karena kompos merupakan sumber makanan jamur, menjadi hal penting dalam membuat kompos yang sesuai untuk pertumbuhan dan pembentukan jamur. Kompos terbuat dari jerami kering, bekatul (dedak) dan kapur (CaCo3). Bahan-bahan ini kemudian dicampur dengan ditambahkan air dan ditumpuk memanjang seperti kubus. Proses ini disebut pengomposan. Melalui pengomposan, campuran bahan-bahan organik ini akan di ubah menjadi media selektif yang sesuai untuk pertumbuhan jamur merang. Selama proses ini suhu kompos dapat mencapai 70ºC. Setelah 10 hari, kompos dipindahkan kedalam rumah jamur ( kumbung jamur) untuk tahap pasteurisasi. 2. Pasteurisasi Kompos ditempatkan pada rak-rak yang terdapat didalam rumah jamur. Untuk proses pasteurisasi, uap air panas dimasukkan kedalam rumah jamur hingga suhu didalam ruangan mencapai 58ºC. Suhu ini dipertahankan selama 4 dan kemudian diturunkan secara bertahap hinga 48ºC. Proses Pasteurisasi bertujuan untuk mematikan organisme hidup yang merugikan pertumbuhan jamur. 3. Penebaran benih jamur Jamur berkembang biak dari partikel kecil yang disebut dengan sepora. Spora-spora ini kemudian akan membentuk jaringan menyerupai jalinan benang-benang halus yang disebut miselium. Benih jamur merang terbuat dari jerami atau biji-bijian (gabah, jagung) yang telah diseterilkan dan memasukkan (inokulasi) miselium jamur kedalamnya. Proses pembuatan benih jamur ini dilakukan didalam laboraturium yang bersih dan seteril. Di akhir proses pasteurisasi suhu kompos diturunkan hingga 36ºC. Benih jamur kemudian ditebarkan merata diatas permukaan kompos merata. 4. Pertumbuhan jamur Pertumbuhan jamur dimulai dengan tumbuhnya miselium putih, berbulu halus dipermukaan kompos. Pada hari ke enam setelah penebaran bibit mulai terlihat bulatan-bulatan kecil jamur atau sering disebut pinhead. Dalam lima hari kedepan jamur sudah dapat di panen. Selama masa ini, pengakabutan, suhu, kelembapan dan sirkulasi udara harus tetap terjaga agar pertumbuhan miselium menjadi jamur dapat merata diseluruh permukaan kompos. 5. Panen Jamur dipanen dengan menggunakan tangan dengan cara dipetik satu persatu. Masa panen ini akan berlangsung setiap hari selama 10 hari. Untuk menjaga kesegaran dan kualitasnya, pemanenan dilakuan pada waktu pagi hari. Seluruh jamur segar berkualitas ini kemudian diolah oleh “jeJamuran” menjadi hidangan yang lezat dan sehat. Dari tahap awal hingga akhir, budidaya jamur merang membutuhkan waktu 32 hari. b. Budidaya Jamur Tiram 1. Persiapan media Tidak seperti tanaman lain, jamur tidak memiliki kemampuan menggunakan energi matahari karena tidak memiliki klorofil (zat hijau daun). Jamur hidup dengan mengambil karbohidrat dan protein dari tempat dimana dia tumbuh. Jamur tiram biasanya dibudidayakan dalam bentuk baglog-baglog (media tumbuh yang dibungkus dengan plastik). Media tumbuh ini terbuat dari serbuk kayu, bekatul (dedak), kapur (CaCo3). Bahan bahan ini kemudian dicampur dengan ditambahkan sedikit air. Campuran ini kemudian dikemas dalam kantong-kantong plasik dan bagian mulut plastik diberi sumbat/tutup (cincin paralon dan kapas). Baglog-baglog ini kemudian disusun kedalam kranjang untuk proses seterillisasi. 2. Seterillisasi Seterillisasi ini bertujuan untuk mematikan organisme hidup (termasuk jamur liar) yang akan merugikan pertumbuhan jamur. Baglog-baglog ini kemudian dimasukkan kedalam ruangan seterillisasi (tunel). Uap panas kemudian dimasukkan kedalam tunel hingga mencapai suhu 100º C. Proses bertujuan untuk mematikan organisme hidup pada media tanam. 3. Inokulasi Jamur berkembang biak dari partikel kecil yang disebut dengan sepora. Spora-spora ini kemudian akan membentuk jaringan menyerupai jalinan benang-benang halus yang disebut miselium. Benih jamur tiram terbuat dari media biji-bijian (gabah, jagung, cantel, dll) yang telah diseterilkan dan memasukkan (inokulasi) miselium jamur kedalamnya. Proses pembuatan benih jamur ini dilakukan didalam laboraturium yang bersih dan seteril. Media tanam yang telah seteril tersebut kemudian diberi benih jamur dengan cara inokulasi. Proses ini dilakukan didalam ruangan yang bersih dan seteril untuk menghindari masuknya jamur lain kedalam media tanam (baglog). 4. Inkubasi Inkubasi adalah proses pertumbuhan miselium jamur pada media tanam. Proses ini memerlukan waktu 25 hari hingga miselium tumbuh merata diseluruh permukaan media tanam (full grown). Selama proses ini media tanam ditempatkan pada tempat yang terhindar dari sinar matahari langsung dan sejuk (28-30º C). Media tanam kemudian dipindahkan kedalam ruamah jamur (kumbung). Media tanam ditata dengan cara direbahkan dengan posisi penutup saling berlawanan di setiap barisan. Baglog-baglog ini kemudian diberi sayatan/lubang pada bagian bawah dan atas sebagai tempat keluarnya jamur. 5. Pemeliharaan Untuk mendorong pertumbuhan jamur, kondisi suhu (26-28º C) dan kelembapan (80- 90%) didalam rumah jamur harus disesuaikan dengan kebutuhan jamur. Pengkabutan/penyiraman senantiasa dilakukan untuk menjaga kelembapan didalam rumah jamur. Setelah lima hari akan mulai muncul jamur dari bekas sayatan/ lubang pada baglog. Jamur tiram umumnya tumbuh secara berkelompok. 6. Panen Pemanenan hanya dilakukan pada jamur dewasa yang mempunyai bentuk tudung mekar sempurna. Pemanenan dilakukan dengan mencabut jamur dari media tanam (baglog). Masa panen ini akan berlansung selama tiga bulan dengan tiga hingga empat kali panen. Untuk menjaga kesegaran dan kualitasnya, pemanenan dilakuan pada waktu pagi hari. Seluruh jamur segar berkualitas ini kemudian diolah oleh “jeJamuran” menjadi hidangan yang lezat dan sehat.