Anda di halaman 1dari 9

Perumusan Tujuan, Konsep & Strategi Pengembangan Tata Ruang Laporan Rencana

Perumusan Tujuan, Konsepsi & Strategi Pengembangan Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ciamis

Bab

penataan sarana prasarana sesuai dengan skala pelayanan. 3. Terwujudnya lingkungan pengendalian budidaya, 4. Menarik investasi pembangunan dengan memberikan keseimbangan hidup dengan kawasan dan kelesatarian dan dan kawasan

pengaturan

lindung

4.1

Asas Dan Tujuan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupayen Ciamis


alam melakukan suatu pengkajian pada

arahan alokasi ruang sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh daerah, 5. Meminimalkan lingkungan. bencana dan dampak lingkungan

wilayah tertentu diperlukan suatu dasar acuan yang disesuaikan dengan lokasi dan jenis kajian yang akan dilakukan, demikian halnya dengan Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Ciamis disusun berasaskan: 1) Pemanfaatan ruang bagi semua kepentingan secara terpadu, berdayaguna dan berhasil guna, serasi, selaras, seimbang dan berkelanjutan. 2) Keterbukaan, persamaan, keadilan dan perlindungan hukum.

dengan pengendalian tata ruang dan pengendalian

4.2

Kebijaksanaan Dasar Pengembangan


ntuk mencapai tujuan seperti tersebut di atas, diperlukan suatu konsep pengembangan dan

pembangunan yang meliputi aspek pengembangan fisik, sosial, ekonomi serta tata ruangnya. Konsep pengembangan tersebut dalam kaitannya dengan RTRW dirumuskan dalam kebijaksanaan dasar pengembangan.

4.2.1 Aspek Dasar Pengembangan Fisik


Tujuan Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ciamis adalah untuk mengoptimalkan pemanfaatan ruang wilayah dan mengatasi beberapa permasalahan pembangunan di Kabupaten Ciamis. Untuk itu tujuan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ciamis secara lebih detail adalah: 1. Terwujudnya pertumbunan dan pemerataan ekonomi di seluruh wilayah kabupaten, 2. Terwujudnya kabupaten keterpaduan, rencana keterkaitan pengembangan dan dan Kebijaksanaan pengembangan dasar fisik dimaksudkan untuk melestarikan keadaan alam lingkungan hidup agar terdapat keseimbangaqn tetap terjaga antara daya dukung fisik dan kegiatan kegiatan yang ada di atasnya. Dari segi fisik dasar perumusan dititik beratkan pada keadaan kemiringan lahan, ketinggian tanah, sifat sifat dari geologi lingkungan (stabilitas dan bahaya geologi lainnya) serta perlindungan terhadap sumber daya alam yang ada. Adapun dari segi kegiatan yang ada di

keseimbangan pembangunan antar wilayah diseluruh dengan

Evaluasi RTRW Kabupaten Ciamis, Tahun 2003

Bab IV - 1

Perumusan Tujuan, Konsep & Strategi Pengembangan Tata Ruang Laporan Rencana

atasnya, rumusannya dititik beratkan pada kegiatan yang diantisipasi akan merusak lingkungan seperti adanya pencemaran lingkungan, daya dukung lingkungan yang tidak seimbang dan lainnya. Aspek aspek tersebut dikaitkan dengan kondisi, permasalahan dan potensi Kabupaten Ciamis, maka sebagai rumusan dari konsep dasar pengembangan fisik adalah dapat dilihat dalam Tabel IV.1.
Tabel IV.1. KONSEP ARAHAN PENGEMBANGAN FISIK
KEPPRES/ KRITERIA 1. Keppres 32/1990 2. Industri KEBIJAKSANAAN/ LANGKAH LANGKAH Pelestarian Lindung Kawasan ARAH LOKASI

4.2.2 Konsep Dasar Pengembangan Sosial Ekonomi


Laju perkembangan ekonomi terlepas dari daya dukung 4 (empat) faktor utama, yaitu: Sumber daya manusia Sumber daya alam Sumber dana Pemasaran Keempat faktor tersebut satu sama lain memiliki

kemudahan serta ketersediaan prasarana dan sarana yang disiapkan oleh pemerintah.
d). Peningkatan

pemasaran, faktor

pemasaran dalam

merupakan menunjang

salah

satu

penting

kelancaran/ laju perekonomian. Oleh karena itu disamping menyiapkan strategi yang tepat juga diusahakan memanfaatkan sistem Bapak Angkat sebagai salah satu media pemasaran.

4.2.3 Konsep Pengembangan Tata Ruang


Pengembangan fisik dasar dan kegiatan kegiatan yang ada di atasnya akan lebih baik ditunjang dengan adanya pengaturan tata ruang. Karena pengaturan tata ruang ini akan mengarahkan penggunaan lahan, sistem pusat pertumbuhan dan skala pelayanan, aksesibilitas dan lainnya. Oleh karena itu kebijaksanaan dasar pengembangan tata ruang akan mencakup: pemanfaatan alam sumber daya alam. untuk Perencanaan struktur tata ruang, Identifikasi kawasan kawasan strategis, Penataan sistem pusat pusat pertumbuhan dan pelayanan serta
Tabel IV.2 KONSEP PENGEMBANGAN TATA RUANG
N O 1 POTENSI/ MASALA H Pengguna an Lahan KEBIJAKSANAAN KRITERIA

keterkaitan dan merupakan mekanisme perekonomian. Adapun konsep dasar pengembangan sosial ekonomi dapat dijelaskan sebagai berikut: a). Peningkatan sumber daya manusia, yaitu dengan adanya pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan, b). Peningkatan

Wilayah Kabupaten Ciamis Wilayah Kabupaten Ciamis

Penetapan kawasan industri sesuai daya dukungnya Penanganan limbah

3. Pertambanga n/ Galian

Reklamasi kawasan

Banjarsari Padaherang Kalipucang Parigi Cijilang Cigugur Rancah Padaherang Kalipucang Panjalu Cihaurbeuti Padaherang Kalipucang Pangandaran Parigi Cimerak Cijulang Lakbok Ciamis Banjarsari Pangandaran Kawali

Sumber

daya

yang

potensial

dikembangkan diantaranya adalah: Lahan, yaitu lahan untuk pengembangan kegiatan pertanian dan non pertanian seperti industri, perkotaan dan lainnya. Bahan galian/ tambang, seperti galian C, phosfat, kalsit, marmer dan lainnya,

4. Rawan Longsor

Reboisasi

5. Rawan Banjir

Pelestarian bagian hulu DAS Pelurusan sungai Normalisasi sungai Pengembangan sesuai daya dukung dan kesesuaian lahan Rekayasa alur

Panorama yang indah, yaitu untuk pengembangan


kepariwisataan.
c). Peningkatan

pemanfaatan Dalam rangka

sumber

dana,

baik dana
2 Pelayanan

Perencanaan struktur tata ruang

Keppres 32/1990 Kesesuaian lahan Kecenderungan arah perkembangan Tingkat pertumbuhan Faktor lokasi/ lokasi geografis Kelengkapan prasarana dan sarana Peran aktif (pendorong), yaitu pada kawasan kawasan strategis dan sentra produksi

masyarakat, swasta pemerintah ataupun bantuan luar negeri. meningkatkan investasi yang bersumber daya dari masyarakat dan swasta perlu ditunjang dengan adanya kemudahan

6. Perkotaan

Perencanaan sistem dan hirarki sebagai pusat pusat pertumbuhan/ pelayanan Peningkatan prasarana perhubungan

Aksesibilit as

Evaluasi RTRW Kabupaten Ciamis, Tahun 2003

Peran pasifBab IV (pelayanan), yaitu keseluruh wilayah/ daerah

Perumusan Tujuan, Konsep & Strategi Pengembangan Tata Ruang Laporan Rencana

Peningkatan aksesibilitas Pada Tabel IV.2, memperlihatkan rumusan tenatang kebijaksanaan dasar pengembangan tata ruang Kabupaten Ciamis.

Evaluasi RTRW Kabupaten Ciamis, Tahun 2003

Bab IV - 3

Perumusan Tujuan, Konsep & Strategi Pengembangan Tata Ruang Laporan Rencana

4.3

Strategi Pengembangan Tata Ruang Wilayah


engembangan tata ruang dilakukan secara terpadu dalam satu kesatuan tata lingkungan

ekonomi, peningkatan produktivitas tenaga kerja (mutu SDM) dan mengurangi ketimpangan antar daerah.

Mengendalikan di sekitar hutan.

kawasan

lindung

dengan

mengembangkan kawasan penyangga/ buffer zone

4.3.2

Strategi Kependudukan

Menetapkan kawasan berfungsi lindung yang juga mencakup perlindungan terhadap kawasan rawan bencana.

yang

dinamis

serta

tetap sesuai

memelihara dengan

kelestarian

Penduduk Kabupaten Ciamis pada akhir Tahun 2013 diprediksi berkisar 1.517.461 jiwa dengan laju rata rata untuk Kabupaten Ciamis adalah 0.26 % dengan tingkat kepadatan rata rata 6 jiwa/ ha. Penyebaran penduduk terbesar adalah di pusat perkotaan, yaitu pada Kecamatan Ciamis, Banjarsari dan Padaherang (hirarki tingkat kepadatan penyebaran penduduk dapat dilihat pada Tabel V.3 pada Bab 5).
B).

lingkungan

hidup

pembangunan

berwawasan lingkungan. Untuk mewujudkan tata ruang tersebut, maka strategi pengembangan tata ruang yang diperlukan adalah strategi pemanfaatan ruang dan strategi pengembangan struktur tata ruang. Untuk mewujudkan disamping tata ruang strategi yang diinginkan, juga maka di kedua tersebut terkait

Strategi Pengembangan Kawasan Budidaya pengembangan budidaya di dan wilayah sekaligus penataan Ciamis

Strategi kawasan

Kabupaten

diarahkan pada: Memanfaatkan ruang kawasan budidaya secara

dalamnya aspek perekonomian dan kependudukan yang akan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh penataan ruang.

4.3.3 Strategi Pemanfaatan Ruang


Sesuai dengan tujuan penataan ruang yaitu tercapainya pemanfaatan ruang yang berkualitas, maka strategi

optimal sesuai dengan kemampuan daya dukung lingkungan serta kesesuaian lahan. Secara umum pengembangan kawasan budidaya diarahkan untuk mengakomodasi kegiatan produksi lahan basah dan lahan kering (perkebunan, tanaman pangan dan peternakan), permukiman (kota dan pedesaan), kegiatan pertambangan, industri dan kepariwisataan.

4.3.1

Strategi pengembangan perekonomian


Pengembangan perekonomian sampai akhir tahun

pemanfaatan

ruang

di

Kabupaten

Ciamis

meliputi

strategi pemantapan kawasan lindung serta strategi pengembangan dan penataan kawasan budidaya.
A).

perencanaan (Tahun 2013) menerapkan Strategi yang dikembangkan adalah: Strategi pengembangan ekspor non migas dengan menyerap banyak tenaga kerja. Strategi ini diarahkan pada percepatan laju pertumbuhan ekonomi dan kesempatan kerja Strategi pemerataan pembangunan antar daerah, yaitu diarahkan untuk memperbaiki kondisi daerah yang dengan belum berkembang yang laju dalam maju hubungannya dan tetap ekonomi, daerah sudah

Strategi Pemantapan Kawasan Lindung

Mengendalikan pemanfaatan ruang pada kawasan budidaya agar tidak terjadi konflik antar sektor kegiatan. Penentuan prioritas dalam penataan pemanfaatan ruang antar kegiatan budidaya, sehingga akan lebih terarah dan fleksibel sesuai dengan tuntutan perkembangan. Penentuan prioritas pengembangan sistem prasarana wilayah pada bidang transportasi dan faktor produksi, yaitu mengaktifkan kembali jalur kereta api Banjar Cijulang yang melewati Banjarsari, Padaherang, Kalipucang, Pangandaran, Sidamulih, Parigi dan Cijulang. Selain itu pengembangan dan di

Strategi pemantapan kawasan lindung dengan tujuan untuk menjamin kelestarian lingkungan daya alam keseimbangan pengelolaan sumber

Kabupaten Ciamis, dilakukan dengan melalui : Mempertahankan kawasan lindung yang telah ada Mengalihfungsikan hutan produksi yang berada di kawasan lindung menjadi fungsi lindung serta memantapkan hutan produksi yang berada di luar kawasan lindung

mempertimbangkan

pertumbuhan

serta mengantisipasi kantong kantong kemiskinan. Dengan kedua strategi tersebut maka diharapkan

adanya optimasi yang teratur antara laju pertumbuhan

Evaluasi RTRW Kabupaten Ciamis, Tahun 2003

Bab IV - 4

Perumusan Tujuan, Konsep & Strategi Pengembangan Tata Ruang Laporan Rencana

jaringan

jalan

yang

menghubungkan

sentra

2. Sementara untuk pusat - pusat pertumbuhan pada

1. Sistem Transportasi Darat

sentra produksi dengan pusat koleksi dan distribusi di tingkat lokal, intraregional serta interregional. Pengalokasian rencana pemanfaatan lahan yang lebih tegas dan bersifat fleksibel. Ketegasan rencana pemanfaatan ruang untuk kawasan potensial dan sentra produksi. Fleksibel produksi bervariasi. untuk yang pemanfaatan dapat ruang kawasan secara

bagian wilayah Selatan diarahkan pada kegiatan koleksi dan distribusi dengan lingkup intraregion.
3. Selain itu pusat pertumbuhan pada bagian Selatan

Mengembangkan berfungsi sebagai

jaringan arteri

jalan dan

vertikal kolektor

yang untuk

diarahkan untuk kegiatan penunjang dan pelayanan pariwisata serta pusat produksi dalam lingkup lokal.

melayani arus pergerakan dari bagian wilayah Selatan Kabupaten Ciamis ke Tengah Utara (pusat pertumbuhan mencakup pusat produksi dan pusat pemasaran) peran sistem dalam wilayah transportasi rangka Selatan. terpadu meningkatkan Mengembangkan

4.3.5 Strategi Pengembangan Prasarana dan Sarana Wilayah Ruang


Berdasarkan kajian terhadap kondisi potensi dan

dikembangkan

melalui penyediaan prasarana yang memadai. Mengaktifkan moda angkutan kerata api untuk meningkatkan perkembangan kepariwisataan di Kawasan Pangandaran. Mengembangkan jalan lokal untuk meningkatkan hubungan antara perumahan dan permukiman ke pusat pertumbuhan. Pengembangan Dermaga Majingklak dan Santolo sebagai outlet untuk pengembangan kepariwisataan di Pangandaran dan sekitarnya serta pengembangan wilayah di Kabupaten Ciamis bagian Selatan. Diarahkan untuk dikembangkan adalah sistem transportasi baik darat, laut maupun udara.
2. Sistem Transportasi Laut

4.3.4

Strategi Pengembangan Struktur Tata Ruang

permasalahan, maka arahan pengembangan prasarana dan sarana Kabupaten Ciamis mencakup:

Pola pengembangan kota kota di wilayah perencanaan memiliki tingkat yang berbeda. Pada wilayah bagian Tengah Utara perkembangan kota kota lebih cepat dibandingkan dengan pada bagian Selatan. Hal tersebut disebabkan karena terlintasinya wilayah tersebut oleh jaringan jalan regional. Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka strategi yang perlu diterapkan adalah membuka dan meningkatkan fungsi pusat pusat pertumbuhan sistem, yaitu:
1. Pusat

menjadi

satu

kesatuan

dalam

suatu

pusat pada

pertumbuhan kegiatan dan

di

bagian

Utara dengan itu hasil

diarahkan lingkup

perekonomian interregion. dan

intraregion

Untuk

dibutuhkan pintu pintu keluar yang dapat melayani pergerakan pertukaran pemasaran produksi, yaitu pintu pintu/ outlet Banjar dan Cirebon. Sedang pada bagian wilayah Tengah tetap mengacu pada outlet/pintu Jakarta. Ciamis Bandung

Mengembangkan pelabuhan pelabuhan laut sebagai outlet di Wilayah Kabupaten Ciamis bagian Selatan.
3. Sistem Transportasi Udara

Mengembangkan peran dan fungsi Bandar Udara Nusawiru untuk dan pengembangan pengembangan kegiatan wilayah kepariwisataan

Kabupaten Ciamis bagian Selatan.


Evaluasi RTRW Kabupaten Ciamis, Tahun 2003 Bab IV - 5

Perumusan Tujuan, Konsep & Strategi Pengembangan Tata Ruang Laporan Rencana

1) Elemen

sosial

budaya,

meliputi

pendidikan,

Disamping itu konsep terpusat sangat menguntungkan terhadap efisiensi penyediaan jaringan infrastruktur sehingga biaya pembangunan dan perawatan akan lebih murah.

kesehatan, peribadatan serta fasilitas lainnya.


4. Sistem Prasarana Umum

2) Elemen sekaligus menata sistem

sosial

ekonomi,

meliputi

perdagangan,

Mengembangkan

dan

industri, jasa dan lainnya. 3) Elemen infrastruktur dan utilitas berupa jalan, air bersih, limbah (cair dan padat), drainase, listrik, telepon dan lainnya. Untuk mencapai hubungan secara harmonis antar

prasarana di wilayah perencanaan yang mencakup: sistem drainase, sistem saluran untuk air limbah baik limbah cair maupun limbah padat (termasuk Kabupaten sampah), telepon dan lainnya. Maksudnya untuk menunjang pengembangan wilayah Ciamis secara menyeluruh.
5. Sistem

Tabel IV.3 KARAKTERISTIK SETIAP ELEMEN WILAYAH YANG TERDAPAT DI WILAYAH PERENCANAAN
NO 1 JENIS KEGIATAN Perdagangan Eceran KARAKTERISTIK Merupakan fasilitas perekonomian yang langsung diperlukan sehari hari oleh masyarakat maupun oleh kegiatan lainnya, dapat berupa pertokoan maupun pasar harian yang mempunyai jangkauan pelayanan lokal Merupakan sarana dan prasarana perhubungan yang menghubungan kegiatan yang satu dengan yang lainnya, serta sebagai alat untuk kemudahan untuk melakukan pergerakan/ mobilitas Merupakan sarana tempat tinggal yang diperlukan setiap penduduk, lokasinya tergantung pada lokasi tempat kerja hanya saja memerlukan lingkungan yang tenang. Merupakan pelayanan medis bagi masyarakat. Kegiatan ini memerlukan lokasi yang bebas dari pencemaran/ polusi air, udara dan suara. Dengan demikian lokasi kegiatan kesehatan sebaiknya berdekatan sebaiknya tidak berdekatan dengan kawasan yang intensitas penggunaan ruangnya tinggi Merupakan kegiatan yang berhubungan langsung dengan penduduk, lokasi yang berdekatan dengan perumahan dan berada pada daerah yang relatif tenang. Merupakan kegiatan yang berhubungan langsung dengan penduduk, lokasinya harus berdekatan dengandaerah perumahan dan harus berada pada daerah yang relatif tenang (tidak bising). Merupakan kegiatan untuk melayani kebutuhan administrasi pemerintahan & Kegiatan ini dapat berupa out door maupun in door. Keduanya sama yaitu memberikan rasa segar bagi rohani jasmani (refreshing). Kegiatan yang termasuk out door berupa stadion atau lapangan terbuka lainnya, sehingga dapat diletakan pada kawasan yang Bab IV memerlukan jalur hijau. Sedangkan kegiatan yang termasuk in door adalah mempunyai kapasitas penampungan terbatas, tetapi mempunyai nilai

elemen tersebut terutama dalam hubungannya dengan struktur ruang kota, maka penempatan elemen tersebut perlu diatur dalam suatu pola yang didasarkan pada karakteristik tiap elemen serta tingkat hubungan masing masing elemen tersebut. Adapun karakteristik

prasarana

pengelolaan

lingkungan,

yang

berfungsi sebagai untuk meningkatkan pelayanan pengelolaan lingkungan di Kabupaten Ciamis secara menyeluruh.
6. Mengembangkan

Transportasi

karakteristik elemen yang direncanakan di wilayah jaringan dari ke jalan vertikal wilayah Utara yang Selatan (pusat peran perencanaan dapat dilihat dalam Tabel IV.3 serta matriks hubungan fungsional dalam Gambar 4.1. Dalam pengaturan pada setiap elemen agar pada posisi yang tepat adalah dengan menempatkan elemen yang mempunyai tingkat hubungan tinggi atau memerlukan akses tinggi sebaiknya ditempatkan pada lokasi yang berdekatan untuk memudahkan melakukan interkoneksi yang diperlukan. Berdasarkan hal tersebut di atas dikembangkan suatu arahan konsep struktur ruang wilayah perencanaan yang merupakan kombinasi antara struktur radial dan terpusat (konsentris). Konsep radial dimaksudkan untuk mempertahankan kondisi eksisting dengan melakukan pembatasan pembatasan terhadap perkembangannya.
7 Pemerintahan Rekreasi/ Hiburan Olahraga 6 Pendidikan 5 Peribadatan 4 Kesehatan 3 Perumahan

berfungsi sebagai arteri dan kolektor untuk melayani arus pergerakan Ciamis dalam bagian Tengah Kabupaten pemasaran)

pertumbuhan mencakup pusat produksi dan pusat rangka meningkatkan wilayah Selatan.
7. Mengembangkan sistem transportasi terpadu.

Dalam mengarahkan penataan pengembangan wilayah perencanaan karena suatu perlu kota/ diketahui wilayah hubungan merupakan fungsional kumpulan elemen pada wilayah tersebut, Hal ini disebabkan berbagai jenis kegiatan yang saling berinteraksi dengan intensitas tinggi dan berbeda beda sesuai karakteristik kegiatan tersebut.

Sedangkan terpusat dimaksudkan untuk membentuk Elemen elemen wilayah/ kota secara umum dapat dibedakan dalam 3 (tiga) bagian, yaitu: orientasi wilayah yang jelas sehingga sistem pelayanan sarana dapat merata ke seluruh wilayah perencanaan.
8

Evaluasi RTRW Kabupaten Ciamis, Tahun 2003

Perumusan Tujuan, Konsep & Strategi Pengembangan Tata Ruang Laporan Rencana

Dalam mengarahkan perkembangan secara terpusat perlu ditetapkan adanya pusat pusat pelayanan secara hirarkis. (PKL). Berdasarkan RTRWP Jawa Barat wilayah perencanaan termasuk dalam Pusat Kegiatan Lokal

Gambar 4.1 MATRIKS HUBUNGAN ELEMEN WILAYAH/ KOTA

e. Kemudahan dan efisiensi fasilitas pelayanan, berupa penyediaan fasilitas, keterjangkauan seluruh WP dan sistem pengelolaan, f. Kemudahan dan efisiensi infrastruktur g. Investasi dan pengembalian, h. Kemudahan pengelolaan Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis Nomor 24 Tahun 2002 mengenai Rencana Strategik (Renstra) Kabupaten Ciamis, mengemukakan pola struktur wilayah Kabupaten Ciamis sebelum terjadinya proses pemekaran pada beberapa kecamatan di wilayah kabupaten. Untuk menunjang berfungsinya WP dan SWP yang telah ditentukan, maka diperlukan kelengkapan sarana yang mencakup: 1. Pusat Pelayanan Kota, mencakup: Balai Kota, Kantor Polisi Pusat, Kantor PLN, PDAM, Pos Pusat, Telkom Pusat, Perguruan Tinggi, Rumah Sakit, Mesjid Agung, Pusat Perbelanjaan, Stadion Olah Raga, Gelanggang Remaja, Gedung Kesenian, Gedung Bioskop dan Alun alun.

Berdasarkan standar penduduk pendukung menurut Deptemen PU, jumlah penduduk pendukung untuk tingkat pelayanan satu wilayah pengembangan adalah 480.000 - 1.000.000 jiwa yang terdiri dari beberapa sub wilayah pengembangan dengan penduduk pendukung 120. 000 jiwa. Dengan demikian untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan pengkajian pada beberapa aspek perencanaan, yang meliputi: a. Lingkungan fisik dan sosial, b. Karakteristik kelautan), c. Aksesibilitas (ke pusat primer, antar pusat sekunder dan pusat sekunder tersier), d. Skala intensitas,
Evaluasi RTRW Kabupaten Ciamis, Tahun 2003

wilayah

(pertanian

dan

Nelayan/

2. Pusat Wilayah Pengembangan (WP), mencakup: Kantor Wilayah,


Bab IV - 7

Perumusan Tujuan, Konsep & Strategi Pengembangan Tata Ruang Laporan Rencana

Kantor Polisi, Kantor Telephon, Pos pemadam Kebakaran, Gedung Kesenian, Gedung Serba Guna, Gedung Bioskop, SLTA dan sederajat, Rumah Sakit Wilayah, Mesjid Agung Wilayah, Pusat Perbelanjaan Wilayah, Lapangan Olah Raga dan Alun alun. Sub Wilayah Pengembangan (SWP),

Strategi pengembangan Kawasan pedesaan, adalah sebagai berikut:


1. Pengembangan kawasan pedesaan diarahkan pada

perumahan dan permukiman serta perikanan (baik darat maupun laut).


2.

Mengembangkan

kawasan

khusus

wilayah wilayah yang memiliki potensi/ kesesuaian lahan serta keadaan wilayah yang memungkinkan memiliki dukungan pengembangan prasarana pengairan untuk kelangsungan kegiatan pertanian.
2. Pengembangan

Penanganan Khusus untuk mampu menjadi pusat pertumbuhan dan dapat mendorong pengembangan bagi kawasan sekitarnya.

kawasan

pemukiman

pedesaan

diarahkan pada wilayah wilayah yang memiliki kesesuaian lahan terbangun untuk pengembangan perumahan dan permukiman. Strategi pengembangan Kawasan perkotaan, adalah sebagai berikut:
1. Pengembangan

4.3.7 Strategi Pengembangan Sistem Kegiatan Pembangunan Perumahan dan Permukiman Pedesaan Perkotaan
Strategi pengembangan sistem kegiatan pembangunan adalah sistem dengan membentuk dan keterkaitan mengarahkan yang jelas antara pusat pusat pertumbuhan sebagai kesatuan wilayah serta orientasi secara pergerakannya penyebaran pelayanan

3. Pusat

mencakup: Kantor Kecamatan, Kantor Polisi, Pos Pemadam Kebakaran, Mesjid Kecamatan, Gedung Serba Guna, Gedung Bioskop, Pasar, SLTA dan SLTP sederajat, Puskesmas dan Balai Pengobatan, Taman dan Lapangan Olah Raga.

kawasan

permukiman

perkotaan

proposional dan terstruktur. Strategi pengembangan sistem permukiman pedesaan dan perkotaan adalah dengan meningkatkan dan mengembangkan serta sekaligus menata perumahan

diarahkan

dengan

melalui

pengembangan

perumahan dan permukiman dengan skala besar, dengan tujuan untuk mendukung perkembangan kawasan untuk tumbuh dengan cepat.
2. Pengembangan

kawasan

permukiman

perkotaan

dan permukiman yang tersebar di kawasan perkotaan maupun pedesaan agar sesuai dengan struktur ruang wilayah.

perlu didukung dengan peningkatan dan penataan pelayanan prasarana dan saranan umum sosial yang memadai. Strategi pengembangan Kawasan Penanganan Khusus, adalah sebagai berikut:
1. Mengakomodasikan

4.3.8 Strategi Penatagunaan Tanah, Air, Udara


dan Sumberdaya Alam lainnya penatagunaan tanah, air, Strategi udara serta

sumberdaya alam lainnya adalah sebagai berikut: kepentingan sektor sektor


1. Menciptakan

4.3.6 Strategi Pengembangan Pedesaan, Perkotaan dan Penangan Khusus.

Kawasan Kawasan

keterpaduan

antara

sumberdaya

strategis dan perlu mendapatkan penataan ruang. Beberapa kawasan Penanganan Khusus di Kabupaten Ciamis yang perlu mendapat perhatian khusus dalam penataan ruang sehubungan dengan potensi wilayah yang dimilikinya adalah kawasan industri, pariwisata,

manusia dengan sumberdaya buatan.


2. Meningkatkan

kualitas sumberdaya manusia dan

meningkatkan kesejahteraan masyarakat.


3. Mengupayakan secara optimal serta sesuai dengan

kemampuan daya dukung lingkungan.

Evaluasi RTRW Kabupaten Ciamis, Tahun 2003

Bab IV - 8

Perumusan Tujuan, Konsep & Strategi Pengembangan Tata Ruang Laporan Rencana

4. Mewujudkan

perlindungan dampak

fiungsi negatif

ruang

serta

menanggulangi lingkungan.

terhadap

Evaluasi RTRW Kabupaten Ciamis, Tahun 2003

Bab IV - 9

Anda mungkin juga menyukai