Perumusan Tujuan, Konsepsi & Strategi Pengembangan Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ciamis
Bab
penataan sarana prasarana sesuai dengan skala pelayanan. 3. Terwujudnya lingkungan pengendalian budidaya, 4. Menarik investasi pembangunan dengan memberikan keseimbangan hidup dengan kawasan dan kelesatarian dan dan kawasan
pengaturan
lindung
4.1
arahan alokasi ruang sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh daerah, 5. Meminimalkan lingkungan. bencana dan dampak lingkungan
wilayah tertentu diperlukan suatu dasar acuan yang disesuaikan dengan lokasi dan jenis kajian yang akan dilakukan, demikian halnya dengan Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Ciamis disusun berasaskan: 1) Pemanfaatan ruang bagi semua kepentingan secara terpadu, berdayaguna dan berhasil guna, serasi, selaras, seimbang dan berkelanjutan. 2) Keterbukaan, persamaan, keadilan dan perlindungan hukum.
4.2
pembangunan yang meliputi aspek pengembangan fisik, sosial, ekonomi serta tata ruangnya. Konsep pengembangan tersebut dalam kaitannya dengan RTRW dirumuskan dalam kebijaksanaan dasar pengembangan.
Bab IV - 1
Perumusan Tujuan, Konsep & Strategi Pengembangan Tata Ruang Laporan Rencana
atasnya, rumusannya dititik beratkan pada kegiatan yang diantisipasi akan merusak lingkungan seperti adanya pencemaran lingkungan, daya dukung lingkungan yang tidak seimbang dan lainnya. Aspek aspek tersebut dikaitkan dengan kondisi, permasalahan dan potensi Kabupaten Ciamis, maka sebagai rumusan dari konsep dasar pengembangan fisik adalah dapat dilihat dalam Tabel IV.1.
Tabel IV.1. KONSEP ARAHAN PENGEMBANGAN FISIK
KEPPRES/ KRITERIA 1. Keppres 32/1990 2. Industri KEBIJAKSANAAN/ LANGKAH LANGKAH Pelestarian Lindung Kawasan ARAH LOKASI
kemudahan serta ketersediaan prasarana dan sarana yang disiapkan oleh pemerintah.
d). Peningkatan
pemasaran, faktor
pemasaran dalam
merupakan menunjang
salah
satu
penting
kelancaran/ laju perekonomian. Oleh karena itu disamping menyiapkan strategi yang tepat juga diusahakan memanfaatkan sistem Bapak Angkat sebagai salah satu media pemasaran.
keterkaitan dan merupakan mekanisme perekonomian. Adapun konsep dasar pengembangan sosial ekonomi dapat dijelaskan sebagai berikut: a). Peningkatan sumber daya manusia, yaitu dengan adanya pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan, b). Peningkatan
3. Pertambanga n/ Galian
Reklamasi kawasan
Banjarsari Padaherang Kalipucang Parigi Cijilang Cigugur Rancah Padaherang Kalipucang Panjalu Cihaurbeuti Padaherang Kalipucang Pangandaran Parigi Cimerak Cijulang Lakbok Ciamis Banjarsari Pangandaran Kawali
Sumber
daya
yang
potensial
dikembangkan diantaranya adalah: Lahan, yaitu lahan untuk pengembangan kegiatan pertanian dan non pertanian seperti industri, perkotaan dan lainnya. Bahan galian/ tambang, seperti galian C, phosfat, kalsit, marmer dan lainnya,
4. Rawan Longsor
Reboisasi
5. Rawan Banjir
Pelestarian bagian hulu DAS Pelurusan sungai Normalisasi sungai Pengembangan sesuai daya dukung dan kesesuaian lahan Rekayasa alur
sumber
dana,
baik dana
2 Pelayanan
Keppres 32/1990 Kesesuaian lahan Kecenderungan arah perkembangan Tingkat pertumbuhan Faktor lokasi/ lokasi geografis Kelengkapan prasarana dan sarana Peran aktif (pendorong), yaitu pada kawasan kawasan strategis dan sentra produksi
masyarakat, swasta pemerintah ataupun bantuan luar negeri. meningkatkan investasi yang bersumber daya dari masyarakat dan swasta perlu ditunjang dengan adanya kemudahan
6. Perkotaan
Perencanaan sistem dan hirarki sebagai pusat pusat pertumbuhan/ pelayanan Peningkatan prasarana perhubungan
Aksesibilit as
Perumusan Tujuan, Konsep & Strategi Pengembangan Tata Ruang Laporan Rencana
Peningkatan aksesibilitas Pada Tabel IV.2, memperlihatkan rumusan tenatang kebijaksanaan dasar pengembangan tata ruang Kabupaten Ciamis.
Bab IV - 3
Perumusan Tujuan, Konsep & Strategi Pengembangan Tata Ruang Laporan Rencana
4.3
ekonomi, peningkatan produktivitas tenaga kerja (mutu SDM) dan mengurangi ketimpangan antar daerah.
kawasan
lindung
dengan
4.3.2
Strategi Kependudukan
Menetapkan kawasan berfungsi lindung yang juga mencakup perlindungan terhadap kawasan rawan bencana.
yang
dinamis
serta
tetap sesuai
memelihara dengan
kelestarian
Penduduk Kabupaten Ciamis pada akhir Tahun 2013 diprediksi berkisar 1.517.461 jiwa dengan laju rata rata untuk Kabupaten Ciamis adalah 0.26 % dengan tingkat kepadatan rata rata 6 jiwa/ ha. Penyebaran penduduk terbesar adalah di pusat perkotaan, yaitu pada Kecamatan Ciamis, Banjarsari dan Padaherang (hirarki tingkat kepadatan penyebaran penduduk dapat dilihat pada Tabel V.3 pada Bab 5).
B).
lingkungan
hidup
pembangunan
berwawasan lingkungan. Untuk mewujudkan tata ruang tersebut, maka strategi pengembangan tata ruang yang diperlukan adalah strategi pemanfaatan ruang dan strategi pengembangan struktur tata ruang. Untuk mewujudkan disamping tata ruang strategi yang diinginkan, juga maka di kedua tersebut terkait
Strategi Pengembangan Kawasan Budidaya pengembangan budidaya di dan wilayah sekaligus penataan Ciamis
Strategi kawasan
Kabupaten
dalamnya aspek perekonomian dan kependudukan yang akan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh penataan ruang.
optimal sesuai dengan kemampuan daya dukung lingkungan serta kesesuaian lahan. Secara umum pengembangan kawasan budidaya diarahkan untuk mengakomodasi kegiatan produksi lahan basah dan lahan kering (perkebunan, tanaman pangan dan peternakan), permukiman (kota dan pedesaan), kegiatan pertambangan, industri dan kepariwisataan.
4.3.1
pemanfaatan
ruang
di
Kabupaten
Ciamis
meliputi
strategi pemantapan kawasan lindung serta strategi pengembangan dan penataan kawasan budidaya.
A).
perencanaan (Tahun 2013) menerapkan Strategi yang dikembangkan adalah: Strategi pengembangan ekspor non migas dengan menyerap banyak tenaga kerja. Strategi ini diarahkan pada percepatan laju pertumbuhan ekonomi dan kesempatan kerja Strategi pemerataan pembangunan antar daerah, yaitu diarahkan untuk memperbaiki kondisi daerah yang dengan belum berkembang yang laju dalam maju hubungannya dan tetap ekonomi, daerah sudah
Mengendalikan pemanfaatan ruang pada kawasan budidaya agar tidak terjadi konflik antar sektor kegiatan. Penentuan prioritas dalam penataan pemanfaatan ruang antar kegiatan budidaya, sehingga akan lebih terarah dan fleksibel sesuai dengan tuntutan perkembangan. Penentuan prioritas pengembangan sistem prasarana wilayah pada bidang transportasi dan faktor produksi, yaitu mengaktifkan kembali jalur kereta api Banjar Cijulang yang melewati Banjarsari, Padaherang, Kalipucang, Pangandaran, Sidamulih, Parigi dan Cijulang. Selain itu pengembangan dan di
Strategi pemantapan kawasan lindung dengan tujuan untuk menjamin kelestarian lingkungan daya alam keseimbangan pengelolaan sumber
Kabupaten Ciamis, dilakukan dengan melalui : Mempertahankan kawasan lindung yang telah ada Mengalihfungsikan hutan produksi yang berada di kawasan lindung menjadi fungsi lindung serta memantapkan hutan produksi yang berada di luar kawasan lindung
mempertimbangkan
pertumbuhan
serta mengantisipasi kantong kantong kemiskinan. Dengan kedua strategi tersebut maka diharapkan
Bab IV - 4
Perumusan Tujuan, Konsep & Strategi Pengembangan Tata Ruang Laporan Rencana
jaringan
jalan
yang
menghubungkan
sentra
sentra produksi dengan pusat koleksi dan distribusi di tingkat lokal, intraregional serta interregional. Pengalokasian rencana pemanfaatan lahan yang lebih tegas dan bersifat fleksibel. Ketegasan rencana pemanfaatan ruang untuk kawasan potensial dan sentra produksi. Fleksibel produksi bervariasi. untuk yang pemanfaatan dapat ruang kawasan secara
bagian wilayah Selatan diarahkan pada kegiatan koleksi dan distribusi dengan lingkup intraregion.
3. Selain itu pusat pertumbuhan pada bagian Selatan
jaringan arteri
jalan dan
vertikal kolektor
yang untuk
diarahkan untuk kegiatan penunjang dan pelayanan pariwisata serta pusat produksi dalam lingkup lokal.
melayani arus pergerakan dari bagian wilayah Selatan Kabupaten Ciamis ke Tengah Utara (pusat pertumbuhan mencakup pusat produksi dan pusat pemasaran) peran sistem dalam wilayah transportasi rangka Selatan. terpadu meningkatkan Mengembangkan
dikembangkan
melalui penyediaan prasarana yang memadai. Mengaktifkan moda angkutan kerata api untuk meningkatkan perkembangan kepariwisataan di Kawasan Pangandaran. Mengembangkan jalan lokal untuk meningkatkan hubungan antara perumahan dan permukiman ke pusat pertumbuhan. Pengembangan Dermaga Majingklak dan Santolo sebagai outlet untuk pengembangan kepariwisataan di Pangandaran dan sekitarnya serta pengembangan wilayah di Kabupaten Ciamis bagian Selatan. Diarahkan untuk dikembangkan adalah sistem transportasi baik darat, laut maupun udara.
2. Sistem Transportasi Laut
4.3.4
permasalahan, maka arahan pengembangan prasarana dan sarana Kabupaten Ciamis mencakup:
Pola pengembangan kota kota di wilayah perencanaan memiliki tingkat yang berbeda. Pada wilayah bagian Tengah Utara perkembangan kota kota lebih cepat dibandingkan dengan pada bagian Selatan. Hal tersebut disebabkan karena terlintasinya wilayah tersebut oleh jaringan jalan regional. Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka strategi yang perlu diterapkan adalah membuka dan meningkatkan fungsi pusat pusat pertumbuhan sistem, yaitu:
1. Pusat
menjadi
satu
kesatuan
dalam
suatu
pusat pada
di
bagian
diarahkan lingkup
intraregion
Untuk
dibutuhkan pintu pintu keluar yang dapat melayani pergerakan pertukaran pemasaran produksi, yaitu pintu pintu/ outlet Banjar dan Cirebon. Sedang pada bagian wilayah Tengah tetap mengacu pada outlet/pintu Jakarta. Ciamis Bandung
Mengembangkan pelabuhan pelabuhan laut sebagai outlet di Wilayah Kabupaten Ciamis bagian Selatan.
3. Sistem Transportasi Udara
Mengembangkan peran dan fungsi Bandar Udara Nusawiru untuk dan pengembangan pengembangan kegiatan wilayah kepariwisataan
Perumusan Tujuan, Konsep & Strategi Pengembangan Tata Ruang Laporan Rencana
1) Elemen
sosial
budaya,
meliputi
pendidikan,
Disamping itu konsep terpusat sangat menguntungkan terhadap efisiensi penyediaan jaringan infrastruktur sehingga biaya pembangunan dan perawatan akan lebih murah.
sosial
ekonomi,
meliputi
perdagangan,
Mengembangkan
dan
industri, jasa dan lainnya. 3) Elemen infrastruktur dan utilitas berupa jalan, air bersih, limbah (cair dan padat), drainase, listrik, telepon dan lainnya. Untuk mencapai hubungan secara harmonis antar
prasarana di wilayah perencanaan yang mencakup: sistem drainase, sistem saluran untuk air limbah baik limbah cair maupun limbah padat (termasuk Kabupaten sampah), telepon dan lainnya. Maksudnya untuk menunjang pengembangan wilayah Ciamis secara menyeluruh.
5. Sistem
Tabel IV.3 KARAKTERISTIK SETIAP ELEMEN WILAYAH YANG TERDAPAT DI WILAYAH PERENCANAAN
NO 1 JENIS KEGIATAN Perdagangan Eceran KARAKTERISTIK Merupakan fasilitas perekonomian yang langsung diperlukan sehari hari oleh masyarakat maupun oleh kegiatan lainnya, dapat berupa pertokoan maupun pasar harian yang mempunyai jangkauan pelayanan lokal Merupakan sarana dan prasarana perhubungan yang menghubungan kegiatan yang satu dengan yang lainnya, serta sebagai alat untuk kemudahan untuk melakukan pergerakan/ mobilitas Merupakan sarana tempat tinggal yang diperlukan setiap penduduk, lokasinya tergantung pada lokasi tempat kerja hanya saja memerlukan lingkungan yang tenang. Merupakan pelayanan medis bagi masyarakat. Kegiatan ini memerlukan lokasi yang bebas dari pencemaran/ polusi air, udara dan suara. Dengan demikian lokasi kegiatan kesehatan sebaiknya berdekatan sebaiknya tidak berdekatan dengan kawasan yang intensitas penggunaan ruangnya tinggi Merupakan kegiatan yang berhubungan langsung dengan penduduk, lokasi yang berdekatan dengan perumahan dan berada pada daerah yang relatif tenang. Merupakan kegiatan yang berhubungan langsung dengan penduduk, lokasinya harus berdekatan dengandaerah perumahan dan harus berada pada daerah yang relatif tenang (tidak bising). Merupakan kegiatan untuk melayani kebutuhan administrasi pemerintahan & Kegiatan ini dapat berupa out door maupun in door. Keduanya sama yaitu memberikan rasa segar bagi rohani jasmani (refreshing). Kegiatan yang termasuk out door berupa stadion atau lapangan terbuka lainnya, sehingga dapat diletakan pada kawasan yang Bab IV memerlukan jalur hijau. Sedangkan kegiatan yang termasuk in door adalah mempunyai kapasitas penampungan terbatas, tetapi mempunyai nilai
elemen tersebut terutama dalam hubungannya dengan struktur ruang kota, maka penempatan elemen tersebut perlu diatur dalam suatu pola yang didasarkan pada karakteristik tiap elemen serta tingkat hubungan masing masing elemen tersebut. Adapun karakteristik
prasarana
pengelolaan
lingkungan,
yang
berfungsi sebagai untuk meningkatkan pelayanan pengelolaan lingkungan di Kabupaten Ciamis secara menyeluruh.
6. Mengembangkan
Transportasi
karakteristik elemen yang direncanakan di wilayah jaringan dari ke jalan vertikal wilayah Utara yang Selatan (pusat peran perencanaan dapat dilihat dalam Tabel IV.3 serta matriks hubungan fungsional dalam Gambar 4.1. Dalam pengaturan pada setiap elemen agar pada posisi yang tepat adalah dengan menempatkan elemen yang mempunyai tingkat hubungan tinggi atau memerlukan akses tinggi sebaiknya ditempatkan pada lokasi yang berdekatan untuk memudahkan melakukan interkoneksi yang diperlukan. Berdasarkan hal tersebut di atas dikembangkan suatu arahan konsep struktur ruang wilayah perencanaan yang merupakan kombinasi antara struktur radial dan terpusat (konsentris). Konsep radial dimaksudkan untuk mempertahankan kondisi eksisting dengan melakukan pembatasan pembatasan terhadap perkembangannya.
7 Pemerintahan Rekreasi/ Hiburan Olahraga 6 Pendidikan 5 Peribadatan 4 Kesehatan 3 Perumahan
berfungsi sebagai arteri dan kolektor untuk melayani arus pergerakan Ciamis dalam bagian Tengah Kabupaten pemasaran)
pertumbuhan mencakup pusat produksi dan pusat rangka meningkatkan wilayah Selatan.
7. Mengembangkan sistem transportasi terpadu.
Dalam mengarahkan penataan pengembangan wilayah perencanaan karena suatu perlu kota/ diketahui wilayah hubungan merupakan fungsional kumpulan elemen pada wilayah tersebut, Hal ini disebabkan berbagai jenis kegiatan yang saling berinteraksi dengan intensitas tinggi dan berbeda beda sesuai karakteristik kegiatan tersebut.
Sedangkan terpusat dimaksudkan untuk membentuk Elemen elemen wilayah/ kota secara umum dapat dibedakan dalam 3 (tiga) bagian, yaitu: orientasi wilayah yang jelas sehingga sistem pelayanan sarana dapat merata ke seluruh wilayah perencanaan.
8
Perumusan Tujuan, Konsep & Strategi Pengembangan Tata Ruang Laporan Rencana
Dalam mengarahkan perkembangan secara terpusat perlu ditetapkan adanya pusat pusat pelayanan secara hirarkis. (PKL). Berdasarkan RTRWP Jawa Barat wilayah perencanaan termasuk dalam Pusat Kegiatan Lokal
e. Kemudahan dan efisiensi fasilitas pelayanan, berupa penyediaan fasilitas, keterjangkauan seluruh WP dan sistem pengelolaan, f. Kemudahan dan efisiensi infrastruktur g. Investasi dan pengembalian, h. Kemudahan pengelolaan Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis Nomor 24 Tahun 2002 mengenai Rencana Strategik (Renstra) Kabupaten Ciamis, mengemukakan pola struktur wilayah Kabupaten Ciamis sebelum terjadinya proses pemekaran pada beberapa kecamatan di wilayah kabupaten. Untuk menunjang berfungsinya WP dan SWP yang telah ditentukan, maka diperlukan kelengkapan sarana yang mencakup: 1. Pusat Pelayanan Kota, mencakup: Balai Kota, Kantor Polisi Pusat, Kantor PLN, PDAM, Pos Pusat, Telkom Pusat, Perguruan Tinggi, Rumah Sakit, Mesjid Agung, Pusat Perbelanjaan, Stadion Olah Raga, Gelanggang Remaja, Gedung Kesenian, Gedung Bioskop dan Alun alun.
Berdasarkan standar penduduk pendukung menurut Deptemen PU, jumlah penduduk pendukung untuk tingkat pelayanan satu wilayah pengembangan adalah 480.000 - 1.000.000 jiwa yang terdiri dari beberapa sub wilayah pengembangan dengan penduduk pendukung 120. 000 jiwa. Dengan demikian untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan pengkajian pada beberapa aspek perencanaan, yang meliputi: a. Lingkungan fisik dan sosial, b. Karakteristik kelautan), c. Aksesibilitas (ke pusat primer, antar pusat sekunder dan pusat sekunder tersier), d. Skala intensitas,
Evaluasi RTRW Kabupaten Ciamis, Tahun 2003
wilayah
(pertanian
dan
Nelayan/
Perumusan Tujuan, Konsep & Strategi Pengembangan Tata Ruang Laporan Rencana
Kantor Polisi, Kantor Telephon, Pos pemadam Kebakaran, Gedung Kesenian, Gedung Serba Guna, Gedung Bioskop, SLTA dan sederajat, Rumah Sakit Wilayah, Mesjid Agung Wilayah, Pusat Perbelanjaan Wilayah, Lapangan Olah Raga dan Alun alun. Sub Wilayah Pengembangan (SWP),
Mengembangkan
kawasan
khusus
wilayah wilayah yang memiliki potensi/ kesesuaian lahan serta keadaan wilayah yang memungkinkan memiliki dukungan pengembangan prasarana pengairan untuk kelangsungan kegiatan pertanian.
2. Pengembangan
Penanganan Khusus untuk mampu menjadi pusat pertumbuhan dan dapat mendorong pengembangan bagi kawasan sekitarnya.
kawasan
pemukiman
pedesaan
diarahkan pada wilayah wilayah yang memiliki kesesuaian lahan terbangun untuk pengembangan perumahan dan permukiman. Strategi pengembangan Kawasan perkotaan, adalah sebagai berikut:
1. Pengembangan
4.3.7 Strategi Pengembangan Sistem Kegiatan Pembangunan Perumahan dan Permukiman Pedesaan Perkotaan
Strategi pengembangan sistem kegiatan pembangunan adalah sistem dengan membentuk dan keterkaitan mengarahkan yang jelas antara pusat pusat pertumbuhan sebagai kesatuan wilayah serta orientasi secara pergerakannya penyebaran pelayanan
3. Pusat
mencakup: Kantor Kecamatan, Kantor Polisi, Pos Pemadam Kebakaran, Mesjid Kecamatan, Gedung Serba Guna, Gedung Bioskop, Pasar, SLTA dan SLTP sederajat, Puskesmas dan Balai Pengobatan, Taman dan Lapangan Olah Raga.
kawasan
permukiman
perkotaan
proposional dan terstruktur. Strategi pengembangan sistem permukiman pedesaan dan perkotaan adalah dengan meningkatkan dan mengembangkan serta sekaligus menata perumahan
diarahkan
dengan
melalui
pengembangan
perumahan dan permukiman dengan skala besar, dengan tujuan untuk mendukung perkembangan kawasan untuk tumbuh dengan cepat.
2. Pengembangan
kawasan
permukiman
perkotaan
dan permukiman yang tersebar di kawasan perkotaan maupun pedesaan agar sesuai dengan struktur ruang wilayah.
perlu didukung dengan peningkatan dan penataan pelayanan prasarana dan saranan umum sosial yang memadai. Strategi pengembangan Kawasan Penanganan Khusus, adalah sebagai berikut:
1. Mengakomodasikan
Kawasan Kawasan
keterpaduan
antara
sumberdaya
strategis dan perlu mendapatkan penataan ruang. Beberapa kawasan Penanganan Khusus di Kabupaten Ciamis yang perlu mendapat perhatian khusus dalam penataan ruang sehubungan dengan potensi wilayah yang dimilikinya adalah kawasan industri, pariwisata,
Bab IV - 8
Perumusan Tujuan, Konsep & Strategi Pengembangan Tata Ruang Laporan Rencana
4. Mewujudkan
perlindungan dampak
fiungsi negatif
ruang
serta
menanggulangi lingkungan.
terhadap
Bab IV - 9