Anda di halaman 1dari 1

C.

Kedatangan dan Penjajahan Bangsa Barat di Nusantara

Bangsa belanda datang kewilayah nusantara pada akhir abad XVI (1595-1600) untuk
mengembangkan usaha perdagangan yaitu mencari rempah-rempah yang mahal di eropa.pada
masa ini beberapa prdagangan bergabung dan disahkan oleh staten general republic dengan satu
piagam yang memberikan hak khusus pada perusahaan gabungan untuk berdagang, berlayar dan
memegang kekuasaan di kaasan nusantara.perusahaan dagang itu bernama VOC.sampai dengan
abad VIII perusahan ini mengorganisasikan pedagang-pedagang belanda dalam melakukan
perdagangan dengan masyarakat pribumi pada tahap ini mereka hanya bergerak di sector
ekonomi belum memasuki wilyah politik.pada akhir abad VIII (1799),VOC bubar.kekuasaan
diambil alih oleh pemerintah belanda.

Pada awal XIX pemerintah hindia belanda mulai mengambil langkah-langkah kebijakan
baru .pemerintah colonial mulai memberiakn porsi pada organisasi-organisasi politik untuk ikut
menentukan kebijkan yang akan dijalankan oleh pemerintah hindia belanda,hal ini dinyakan oleh
Ricklets (2007)sebagai berikut:

Langkah paling nyata kearah desentralisasi dan peningkatan peran serta orang-orang
Indonesia dalam pemerintahan adalah pembentukan dewan rakyat yang menyelenggarakan
sidangnya yang ertama tahun 1918 asal –usul lembaga yang berhungan dengan aksi benteng
hindia .volksraad didirikan sebagai lembaga dengan satu majellis yang hanya mmiliki wewenang
menasehati tetapi juga masalah keuangan .

Pada perkembangan selanjutnya dewan inin menjadi media bagi tokoh-tokoh nasionalis
untuk menyalurkan aspirasi masyrakat pribumi kepada pemerintah hindia belanda tetapi
pembentukan dewan ini tidak secara sungguh—sungguh di upayakan pemerintah.kesempatan
yang diberikan oleh pemerintah hindia belanda pada mayarakat pribumi untuk duduk dalam
volksraad beberapa orang tokoh poltik Indonesia untuk terlibat didalamnya dala menyalurkan
aspirasi masyrakat pribumi melalui dewan ini,namun kepetingan masyarakt pribumi lebih sering
tidak terpenuhi.

Keberpihakan pemerintah hindia belanda pada lembaga2 pendidikn non-islam terlihat


pada pendidikan yang tidak merata untuk lembaga pendidikn yang menelolah pribumi muslim
seprti sekolah,pesantren atau madrasah yang tidak mendapat perhatian secra adil .ketidakadilan
pemerintah hindia belanda juga dalam pemberian subsidi yang sangat kecil dibandingkan subsidi
pada rumah ibadah .keberpihakan pemerintah hindia belanda pada kristenisasi didorong oleh
desakan partai-partai Kristen yang menuntut penerapan prinsip-prinsip Kristen daalm
pemerinth .mereka menuntut agar pemerintah hindia belanda terbuka untuk kegiatan misi
keagamaan dan menutut dukungn pemrinth colonial pada kegiatan tersebut.

Kebijakan pemerintah hindia belanda yang tidak adil pada penduduk pribumi ,terutama
terhada kalngan islam mendrong munculnya tokoh-tokoh islam untuk memperjuangkan nasib
masyarakat islam .

Anda mungkin juga menyukai