KELOMPOK 8
HAIRIAH (219190112)
Puji syukur kehadirat allah swt.tak lupa kami haturkan Atas rahmat yang
diberikan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan mkalah tentang KITAB
MASAIL ini.makalah ini kami susun degan tujuan untuk membantu bapak/ibuk
saudara dapat lebih mudah memahami tentang pengertian dan kedudukan serta isi
dari Masail Khamsah.dan kami juga berharap makalah ini bisa bermanfaat untuk
kita semua.
Kepada semua pihak yang baik secara langsung maupun tidak langsung telah
membantu kami demi menyelesaikan penyusunan makalah ini kami ucapkan
banyak terima kasih yang sebesar besarnya.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan didalam makalah ini baik
dari struktur penulisan kata ataupun yang lainnya,maka dari itu kami senantiasa
terbuka untuk meneima saran dan kritik dari pembaca demi memperbaiki makalah
ini.
penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………....
DAFTAR ISI………………………………………………………………….......
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………...
A. Latar Belakang……………………………………………………………
B. Rumusan Masalah………………………………………………………..
C. Tujuan…………………………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………
A. Kesimpulsn……………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….....
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Syari’at Allah
2. Dibawa oleh para nabi
3. Berisi perintah, larangan dan petunjuk
4. Sebagai sarana menuju kemaslahatan dunia dan akhirat.
1. Syari’at Allah
2. Dibawa oleh para nabi Muhammad saw
3. Yang tertera dalam al Qur an dan Sunnah Maqbulah (sunnah
yg diterima)
4. Berisi perintah, larangan dan petunjuk
5. sebagai sarana menuju kemaslahatan dunia dan akhirat.
Dan ibadah itu terbagi dua yaitu ammah (umum) dan khasshah
(khusus)
Ibadah ammah (umum) ialah segala amal yang di
izinkan Allah.
5. Qias/ijtihad
1. Setelah persoalan Qiyas dibicarakan dalam tiga (3) kali sidang,
dengan mengadakan tiga kali pemandangan umum dan satu kali
Tanya jawab antara kedua belah pihak.
2. Setelah mengikuti dengan teliti akan jalannya pembicaraan dan
alasan- alasan yang dikemukakan oleh kedua belah pihak, dan dengan
MENGINSAFI bahwa tiap-tiap keputusan yang diambil olehnya itu
hanya sekedar mentarjihkan diantara pendapat-pendapat yang ada,
tidak berarti menyalahkan pendapat yang lain.
Memutuskan :
a. Bahwa dasar muthlaq untuk berhukum dalam agama Islam adalah al
Qur an dan al Hadits.
b. Bahwa dimana perlu dalam menghadapi soal-soal yang telah terjadi dan
sangat dihajatkan untuk diamalkan, mengenai hal-hal yang tidak
bersangkutan dengan ibadah mahdhah, pada hal untuk alasan atasnya
tiada terdapat nash sharih didalam al Qur an atau Sunnah shahihah,
maka dipergunakan alasan dengan jalan ijtihad dan istinbath dari nash-
nash yang ada melalui persamaan illat, sebagaimana telah dilakukan
oleh ulama-ulama Salaf dan Khalaf.
PENUTUP
A. Kesimpulan