Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH BAHTSUL KUTUB

RUKUN ISLAM

Diajukan untuk memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Bahtsul Kutub


Dosen Pengampu: Azizil Ghofar, M.Pd

Disusun Oleh :

1. Alfina Damayanti ( 22014186 )


2. Jihan Kirana ( 22014194 )
3. Rizka Ayu Amaliyah ( 22014203 )

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM BREBES TAHUN
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT Yang Maha Kuasa dan
Maha Menguasai apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, karna hanya
dengan usaha penulis beserta kehendak-Nya makalah ini dapat terselesaikan
dengan baik tanpa ada masalah. Tidak lupa shalawat serta salam kita limpahkan
kepada Nabi Muhammad SAW sebagai penyampai wahyu dari Allah untuk
umatnya yang sesat jauh dari ridha Allah, beserta keluarganya para sahabatnya
dan para pengikutnya hingga akhir zaman kelak.
Maksud pembuatan makalah ini adalah supaya mahasiswa mengetahui
tentang Rukun Islam dan tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas dari mata kuliah Telaah Kitab-Kitab Pendidikan di Sekolah
Tinggi Agama Islam (STAI) Brebes.
Penulis mengucapkan kepada Bapak Azizil Ghofar, M.Pd yang telah
mendorong dan membimbing penulis atas terselesaikannya makalah ini, mudah-
mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca serta
menjadikan bahan pertimbangan bagi bapak dosen untuk sedikit memberikan
kebijakannya terhadap penulis.
Tak lupa penulis ucapakn terimakasih terhadap semua pihak yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan masalah ini. Kritik dan saran yang
bersifat membangun, sangat penulis butuhkan dalam memperbaiki penulisan
makalah berikutnya.

Brebes, 14 Maret 2024

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................... 1

1.3 Tujuan ....................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................3

2.1 Pengertian Rukun Islam............................................................................ 3

2.2 Hadist Tentang rukun Islam ..................................................................... 3

1. Dua Kalimat Syahadat ...............................................................................4

2. Mendirikan salat.........................................................................................5

3. Mengeluarkan zakat ...................................................................................5

4. Haji ............................................................................................................6

5. Puasa ..........................................................................................................6

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ...............................................................8

3.1 KESIMPULAN ......................................................................................... 8

3.2 SARAN ..................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Karena sangat pentingnnya Rukun Islam dalam kehidupan


beragama, maka Nabi Muhammad SAW bersabda, yang artinnya:
”Barang siapa yang mendirikan shalat, sesungguhnnya ia telah
meneggakan agama dan barang siapa yang meninggalkannya,
sesungguhnnya ia telah meruntuhkan agama”.
Sebagai tiang agama, shalat adalah do’a yang dihadapkan dengan
sepenuh jiwa hati kehadirat Allah SWT, untuk membersihkan jiwa dan
pikiran dari segala bentuk perbuatan yang keji dan munkar, agar
mendapat kekuataan untuk membangun diri, keluarga, masyarakat, dan
negara dalam menjalani kehidupan sehari-hari yang diridhoi oleh Allah
SWT.
Karena sangat pentingnnya shalat, maka dalam situasi dan
kondisi apapun, kita wajib melaksanakan shalat, selama akal dan pikiran
kita masih sadar. Maka kemurahan dari agama kita, bagi orang sakit
dapat mengerjakan shalat sesuai dengan kemampuannya. Bagi yang
tidak bisa berdiri dapat mengerjakannya dengan terlentang berbaring.
Itulah kemurahan dalam agama Islam, yang hendaknya bisa
dimanfaatkan sebaik-baik bagi kaum muslim dan muslimah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara membacakan dua kalimat syahadat?
2. Kapan kita mendirikan sholat?
3. Wajib untuk mengeluarkan zakat?
4. Kapan di laksanakan haji?
5. Kapan di laksanakannya puasa?

1
1.3 Tujuan
1. Mengetahui cara membacakan dua kalimat syahadat.
2. Mengetahui Kapan kita mendirikan sholat.
3. Mengetahui Wajib untuk mengeluarkan zakat.
4. Mengetahui Kapan di laksanakan haji.
5. Mengetahui Kapan di laksanakannya puasa.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Rukun Islam


Rukun islam adalah pokok-pokok ajaran yang wajib dilaksanakan oleh
umat Islam dengan syarat serta waktu yang telah ditentukan dalam hukum
syara’.Rukun islam ada 5 yang sifatnya wajib, apabila dikerjakan mendapat
pahala dan ditinggalkan akan mendapat dosa.
Rukun Islam ( ‫ ) مالسإلا ناكرأ‬adalah lima hal dasar yang diajarkan dalam
agama Islam. Lima hal tersebut antara lain mengucapkan dua kalimat
syahadat, melaksanakan salat, melaksanakan puasa, membayar zakat, dan
pergi haji (bagi yang mampu). Kelima rukun itu disebut dalam hadits Jibril.
Secara terminologi Rukun Islam berasal dari dua kata yaitu "rukun" dan
"Islam". Kata "rukun" merupakan kata yang digunakan oleh para ulama untuk
menyebut sesuatu yang menjadi tiang sandaran atau tiang bangunan. Ulama
juga menyepakati bahwa rukun ini ada lima berdasarkan pada jumlah sudut-
sudut tiang yang ada di dalam Ka'bah yang berjumlah lima. Rukun juga
diartikan sebagai keadaan berdampingan, berdekatan, bersanding atau
menyatu dengan bagian lain. Kata "Islam" berarti berserah diri untuk
memperoleh keselamatan dan kedamaian. Dari kedua makna kata tersebut,
rukun Islam diartikan sebagai sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan
berserah diri untuk memperoleh keselamatan dan kedamaian yang sifatnya
saling berhubungan satu sama lain. Rukun Islam juga dapat diartikan sebagai
sesuatu yang harus dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh pengakuan
sebagai seorang muslim.
2.2 Hadist Tentang rukun Islam
Ulama besar ahli hadits dari mazhab Syafi'i, Imam an-Nawawi,
menyusun 42 hadits shahih yang dikenal dengan hadits arbain. Ia menukil
riwayat tentang rukun Islam pada hadits arbain 3.

3
Artinya: Dari Abu Abdirrahman Abdullah bin Umar bin Khaththab
Radhiyallahu Anhu berkata, "Aku mendengar Rasulullah Shallallahu
Alaihi wa Sallam bersabda, 'Islam dibangun di atas lima perkara:
bersaksi bahwa tiada tuhans elain Allah dan Muhammad adalah utusan
Allah, mendirikan salat, menunaikan zakat, mengerjakan haji ke
Baitullah dan berpuasa pada bulan Ramadan."
Menurut Musthafa Al-Bugha dan Muhyiddin Mistu dalam kitab
Syarah Hadits Arbain Imam an-Nawawi, Al Wafi, hadits arbain ke-3
tersebut merupakan hadits yang agung sekali. Dikatakan, rukun Islam
merupakan salah satu pilar Islam dan pokok-pokok hukum karena
melalui hadits tersebut seluruh ajaran Islam akan diketahui. Kelima
rukun Islam dalam hadits tersebut telah termuat dalam Al-Qur'an.
Dalam memahami hadits tentang rukun Islam ini, Musthafa Al-Bugha
dan Muhyiddin Mistu membaginya ke dalam lima pokok pembahasan.
Pertama, bangunan Islam. Melalui hadits tersebut, Rasulullah
SAW mengibaratkan Islam sebagai sebuah bangunan kokoh yang berdiri
di atas pondasi yang kokoh. Pondasi yang dimaksud adalah sebagai
berikut:
1. Dua Kalimat Syahadat
Bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah SWT dan
Muhammad SAW adalah utusan Allah SWT. Rasulullah SAW
bersabda, "Saya diutus untuk memerangi manusia sampai
mereka bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad
adalah utusan Allah." (HR Bukhari dan Muslim).
Dalam riwayat lain, Nabi SAW juga bersabda, "Barang
siapa yang mengatakan Laa ilaha illallah dengan penuh

4
keikhlasan, dia akan masuk surga." (HR Al- Bazar, shahih).
2. Mendirikan salat
Maksud mendirikan salat, seperti dijelaskan dalam kitab
Syarah Hadits Arbain adalah mengerjakan pada waktunya,
menunaikan dengan menyempurnakan syarat dan rukunnya,
dan memperhatikan sunnah dan adabnya. Dengan demikian,
salat yang dikerjakan tersebut dapat mencegah seseorang dari
perbuatan keji dan mungkar, sebagaimana Allah SWT
berfirman,

Artinya: "Dan dirikanlah salat. Sesungguhnya salat itu


mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar." (QS Al
Ankabut: 45).

Rasulullah SAW dalam salah satu sabdanya menyebut bahwa


salat merupakan tanda seorang mukmin. Beliau bersabda,
"Pembeda antara seorang laki-laki dengan syirik dan kufur
adalah meninggalkan salat." (HR Muslim dan lainnya) Dalam
hadits hasan yang diriwayatkan Abu Nu'aim, Rasulullah SAW
bersabda bahwa salat adalah tiang agama.
3. Mengeluarkan zakat
Zakat ini adalah jumlah tertentu dari harta yang dimiliki
bagi orang yang memenuhi syarat wajib zakat. Zakat disalurkan
kepada fakir miskin dan penerima zakat lainnya. Lebih lanjut
dijelaskan, zakat merupakan ibadah harta untuk mewujudkan
keadilan sosial dan mengentaskan kemiskinan. Zakat juga bisa
menjadi sarana dalam menyebarkan kasih sayang, solidaritas,
dan rasa saling menghormati antar sesama.

5
4. Haji
Menunaikan haji dilakukan dengan pergi ke Masjidil
Haram pada bulan-bulan haji, yakni mulai Syawal, Zulkaidah,
dan puncaknya pada 10 Zulhijah. Perintah haji disebutkan dalam
Al-Qur'an surah Al Hajj ayat 27-28, Allah SWT berfirman,

Artinya: "(Wahai Ibrahim, serulah manusia untuk


(mengerjakan) haji, niscaya mereka akan datang kepadamu
dengan berjalan kaki dan mengendarai unta kurus yang
datang dari segenap penjuru yang jauh. (Mereka berdatangan)
supaya menyaksikan berbagai manfaat untuk mereka dan
menyebut nama Allah pada beberapa hari yang telah ditentukan
atas rezeki yang telah dianugerahkan- Nya kepada mereka
berupa binatang ternak. Makanlah sebagian darinya dan
(sebagian lainnya) berilah makan orang yang sengsara lagi
fakir."
5. Puasa

Ibadah ini diwajibkan pada tahun kedua Hijriah melalui


firman Nya

Artinya: "Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya


diturunkan Al- Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda

6
(antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di
antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir)
pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam
perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya)
sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari- hari yang lain.
Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak
menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan
bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang
diberikan kepadamu agar kamu bersyukur." (QS Al Baqarah:
185).

Puasa disebut sebagai ibadah untuk menyucikan jiwa,


meninggikan roh, dan menyehatkan badan. Amalan ini juga
dapat menjadi salah satu pengampun dosa, sebagaimana sabda
Rasulullah SAW,

"Barang siapa yang berpuasa di bulan Ramadan dengan


penuh keimanan dan keikhlasan, maka akan diampuni
dosa-dosanya yang telah lalu."

7
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 KESIMPULAN
Rukun Islam merupakan pilar-pilar utama dalam praktik
keagamaan umat Islam, yang membentuk landasan kokoh bagi kehidupan
beragama mereka. Dari pengakuan atas keesaan Allah dan kenabian
Muhammad SAW, hingga praktik ibadah seperti shalat, zakat, haji, dan
puasa, lima rukun ini tidak hanya menjadi kewajiban, tetapi juga jalan
untuk memperdalam hubungan spiritual dengan Allah SWT. Sebagai
ajaran yang menyeluruh, Islam mendorong umatnya untuk membangun
kesadaran sosial, kebersamaan, serta keseimbangan antara ibadah dan
kehidupan sehari-hari, mencerminkan nilai-nilai yang luhur dan
kemanusiaan yang universal

3.2 SARAN
Sangat dianjurkan untuk memperkaya pembahasan dengan
penjelasan yang lebih mendalam tentang makna dan praktik dari setiap
rukun Islam, seperti cara membacakan dua kalimat syahadat dengan
khusyuk, pentingnya waktu dalam mendirikan shalat, hikmah di balik
kewajiban mengeluarkan zakat, kesempatan untuk beribadah dan
mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui ibadah haji, serta nilai-nilai
pengendalian diri dan kesabaran yang diajarkan melalui ibadah puasa.
Dengan pemahaman yang lebih mendalam, diharapkan umat Islam dapat
menjalankan Rukun Islam dengan lebih bermakna dan konsisten dalam
kehidupan sehari-hari.

8
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Maulana Muhammad. Islamologi: Panduan Lengkap Memahami


Sumber Ajaran Islam, Rukun Iman, Hukum & Syariat Islam. Darul Kutubil
Islamiyah, 2016.
Zulfa, Nadhifatuz. "Nilai-Nilai dan Makna Bimbingan Konseling Islam
dalam Hadis Shahîh Bukhari (Studi Hadis Tentang Rukun Islam)." Religia: Jurnal
Ilmu-ilmu Keislaman 20.2 (2017): 124-144.

Anda mungkin juga menyukai