RUKUN ISLAM
Disusun Oleh :
JURUSAN TARBIYAH
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT Yang Maha Kuasa dan
Maha Menguasai apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, karna hanya
dengan usaha penulis beserta kehendak-Nya makalah ini dapat terselesaikan
dengan baik tanpa ada masalah. Tidak lupa shalawat serta salam kita limpahkan
kepada Nabi Muhammad SAW sebagai penyampai wahyu dari Allah untuk
umatnya yang sesat jauh dari ridha Allah, beserta keluarganya para sahabatnya
dan para pengikutnya hingga akhir zaman kelak.
Maksud pembuatan makalah ini adalah supaya mahasiswa mengetahui
tentang Rukun Islam dan tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas dari mata kuliah Telaah Kitab-Kitab Pendidikan di Sekolah
Tinggi Agama Islam (STAI) Brebes.
Penulis mengucapkan kepada Bapak Azizil Ghofar, M.Pd yang telah
mendorong dan membimbing penulis atas terselesaikannya makalah ini, mudah-
mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca serta
menjadikan bahan pertimbangan bagi bapak dosen untuk sedikit memberikan
kebijakannya terhadap penulis.
Tak lupa penulis ucapakn terimakasih terhadap semua pihak yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan masalah ini. Kritik dan saran yang
bersifat membangun, sangat penulis butuhkan dalam memperbaiki penulisan
makalah berikutnya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
2. Mendirikan salat.........................................................................................5
4. Haji ............................................................................................................6
5. Puasa ..........................................................................................................6
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1. Mengetahui cara membacakan dua kalimat syahadat.
2. Mengetahui Kapan kita mendirikan sholat.
3. Mengetahui Wajib untuk mengeluarkan zakat.
4. Mengetahui Kapan di laksanakan haji.
5. Mengetahui Kapan di laksanakannya puasa.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Artinya: Dari Abu Abdirrahman Abdullah bin Umar bin Khaththab
Radhiyallahu Anhu berkata, "Aku mendengar Rasulullah Shallallahu
Alaihi wa Sallam bersabda, 'Islam dibangun di atas lima perkara:
bersaksi bahwa tiada tuhans elain Allah dan Muhammad adalah utusan
Allah, mendirikan salat, menunaikan zakat, mengerjakan haji ke
Baitullah dan berpuasa pada bulan Ramadan."
Menurut Musthafa Al-Bugha dan Muhyiddin Mistu dalam kitab
Syarah Hadits Arbain Imam an-Nawawi, Al Wafi, hadits arbain ke-3
tersebut merupakan hadits yang agung sekali. Dikatakan, rukun Islam
merupakan salah satu pilar Islam dan pokok-pokok hukum karena
melalui hadits tersebut seluruh ajaran Islam akan diketahui. Kelima
rukun Islam dalam hadits tersebut telah termuat dalam Al-Qur'an.
Dalam memahami hadits tentang rukun Islam ini, Musthafa Al-Bugha
dan Muhyiddin Mistu membaginya ke dalam lima pokok pembahasan.
Pertama, bangunan Islam. Melalui hadits tersebut, Rasulullah
SAW mengibaratkan Islam sebagai sebuah bangunan kokoh yang berdiri
di atas pondasi yang kokoh. Pondasi yang dimaksud adalah sebagai
berikut:
1. Dua Kalimat Syahadat
Bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah SWT dan
Muhammad SAW adalah utusan Allah SWT. Rasulullah SAW
bersabda, "Saya diutus untuk memerangi manusia sampai
mereka bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad
adalah utusan Allah." (HR Bukhari dan Muslim).
Dalam riwayat lain, Nabi SAW juga bersabda, "Barang
siapa yang mengatakan Laa ilaha illallah dengan penuh
4
keikhlasan, dia akan masuk surga." (HR Al- Bazar, shahih).
2. Mendirikan salat
Maksud mendirikan salat, seperti dijelaskan dalam kitab
Syarah Hadits Arbain adalah mengerjakan pada waktunya,
menunaikan dengan menyempurnakan syarat dan rukunnya,
dan memperhatikan sunnah dan adabnya. Dengan demikian,
salat yang dikerjakan tersebut dapat mencegah seseorang dari
perbuatan keji dan mungkar, sebagaimana Allah SWT
berfirman,
5
4. Haji
Menunaikan haji dilakukan dengan pergi ke Masjidil
Haram pada bulan-bulan haji, yakni mulai Syawal, Zulkaidah,
dan puncaknya pada 10 Zulhijah. Perintah haji disebutkan dalam
Al-Qur'an surah Al Hajj ayat 27-28, Allah SWT berfirman,
6
(antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di
antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir)
pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam
perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya)
sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari- hari yang lain.
Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak
menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan
bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang
diberikan kepadamu agar kamu bersyukur." (QS Al Baqarah:
185).
7
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 KESIMPULAN
Rukun Islam merupakan pilar-pilar utama dalam praktik
keagamaan umat Islam, yang membentuk landasan kokoh bagi kehidupan
beragama mereka. Dari pengakuan atas keesaan Allah dan kenabian
Muhammad SAW, hingga praktik ibadah seperti shalat, zakat, haji, dan
puasa, lima rukun ini tidak hanya menjadi kewajiban, tetapi juga jalan
untuk memperdalam hubungan spiritual dengan Allah SWT. Sebagai
ajaran yang menyeluruh, Islam mendorong umatnya untuk membangun
kesadaran sosial, kebersamaan, serta keseimbangan antara ibadah dan
kehidupan sehari-hari, mencerminkan nilai-nilai yang luhur dan
kemanusiaan yang universal
3.2 SARAN
Sangat dianjurkan untuk memperkaya pembahasan dengan
penjelasan yang lebih mendalam tentang makna dan praktik dari setiap
rukun Islam, seperti cara membacakan dua kalimat syahadat dengan
khusyuk, pentingnya waktu dalam mendirikan shalat, hikmah di balik
kewajiban mengeluarkan zakat, kesempatan untuk beribadah dan
mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui ibadah haji, serta nilai-nilai
pengendalian diri dan kesabaran yang diajarkan melalui ibadah puasa.
Dengan pemahaman yang lebih mendalam, diharapkan umat Islam dapat
menjalankan Rukun Islam dengan lebih bermakna dan konsisten dalam
kehidupan sehari-hari.
8
DAFTAR PUSTAKA