ASWAJA III
dosen pengampuh :
Disusun oleh:
Faturrahman Bachdar
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan
kasih dan sayangnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul
“MEMAHAMI KONSEP FIQIH ASWAJA” Sholawat serta salam semoga senantiasa
tercurahkan kepanda baginda Nabi besar Muhammad SAW beserta seluruh keluarga
dan sahabatnya yang selalu eksis membantu perjuangan beliau dalam menegakan
Dinullah dimuka bumi ini.
Maksud dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat
dalam menempuh pendidikan Sarjana pada Fakultas Ushuluddin Program Studi Ilmu
Al-Quran dan Tafsir Insitut Pesantren Kh. Abdul Chalim.
Tentunya sebagai manusia tidak pernah luput dari kesalahan, penulis menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saran dan kritik yang
konstruktif dari semua pihak sangat diharapkan demi penyempurnaan selanjutnya.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita kembalikan semua urusan dan semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis dan para
pembaca pada umumnya. Semoga Allah SWT meridhoi dan dicatat sebagai ibadah
disisinya, aamiin.
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Waktu nabi Muhammad SAW wafat, dasar dasar syariah yang
fundamental atau khusus telah diletakan secara lengkap dan memadai, sehingga
para sahabat lebih banyak melakukan penerapan serta pengembangan terhadap
hukum atau ketetapan tersebut. Apabila ditemukan sesuatu yang belum
diketahui, maka akan dilakukan semacam musyawarah atau dialog terbuka
untuk menemukan kesepakatan bersama.
Pada saat kekuasaan islam telah meluas menembus lintas geografis dan
budaya, banyak masalah baru yang dihadapi oleh umat dan pemerintahan islam.
Bukan hanya masalah politik tetapi juga masalah hukum terkait masalah agama.
Sebab banyak realitas kehidupan baru yang tidak dapat diatasi dengan fatwa
fatwa sebelumnya tetapi dibutuhkan penalaran baru untuk memecahkannya.
Disitulah kebutuhan ijtihad baru harus dilakukan oleh para mutjahid
baik dari kalangan sahabat,disisi lain banyak kalangan sahabat yang
mengetahui banyak masalah syariah terus berkurang baik kuantitatif maupun
kualitatifnya akibat banyak yang wafat akibat sakit ataupun gugur di medan
perang.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi fiqih?
2. Apa saja sumber fiqih?
3. Mengapa penting mempelajari fiqih?
4. Apa itu fiqih dan ushul fiqih?
C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan definisi fiqih
2. Menerangkan sumber fiqih
3. Menjelaskan pentingnya memperlajari fiqih
4. Menjelaskan fiqih dan ushul fiqih
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Fiqih
Fiqih menurut bahasa berarti ‘paham’, seperti dalam firman Allah:
1
Redaksi muslim, fiqih islam,(jakarta:redaksi islam co.id, 2022)
B. Sumber fiqih
1) Al-Qur’an
Bila kita ditanya tentang masalah jual beli dan riba, maka kita
dapatkan hukum hal tersebut dalam Kitab Allah (QS. Al baqarah: 275).
Dan masih banyak contoh-contoh yang lain yang tidak memungkinkan
untuk di perinci satu persatu.
2) As-Sunnah
Contoh perbuatan:
3) Ijma
Jumhur ulama ushul fiqh yang lain seperti Abu Zahra dan Wahab
Khallaf, merumuskan ijma dengan kesepakatan atau konsensus para
mujtahid dari umat Muhammad pada suatu masa setelah wafatnya
Rasulullah SAW terhadap suatu hukum syara' mengenai suatu kasus
atau peristiwa.
Ijma dapat dibagi menjadi dua bentuk yaitu ijma sharih dan ijma sukuti.
Ijma sharih atau lafzhi adalah kesepakatan para mujtahid baik melalui
pendapat maupun perbuatan terhadap hukum masalah tertentu. Ijma
sharih ini juga sangat langka terjadi, bahkan jangankan yang dilakukan
dalam suatu majelis, pertemuan tipdak dalam forum pun sulit dilakukan.
Bentuk ijma yang kedua dalah ijma sukuti yaitu kesepakatan ulama
melalui cara seorang mujtahid atau lebih mengemukakan pendapatanya
tentang hukum satu masalah dalam masa tertentu kemudian pendapat
itu tersebar luas serta diketahui orang banyak. Tidak ada seorangpun di
antara mujtahid lain yang menggungkapkan perbedaan pendapat atau
menyanggah pendapat itu setelah meneliti pendapat itu.2
4) Qiyas
2
Tim hikmah detik, sumber hukum yang disepakati ulamai,(bandung:detiknews,2021)
3
Kristina, pengertian qiyas sebagai sumber hukum islam keempat,(detikedu,2021)
C. Pentingnya mempelajari fiqih
Fiqih berasal dari kata bahasa Arab, fiqh, yang artinya pemahaman
mendalam, pemikiran yang tepat, dan kecerdasan. Dalam Islam, fiqih
adalah ilmu yang mempelajari hukum-hukum syariat Islam yang diperoleh
dari sumber-sumber hukum Islam, seperti Al-Quran, Hadis, dan ijma
(kesepakatan ulama). Fiqih mempelajari semua aspek kehidupan manusia,
seperti ibadah, muamalah, dan muamalat. Tujuan utama dari mempelajari
fiqih adalah untuk menerapkan hukum-hukum syariat Islam dalam
kehidupan sehari-hari sehingga dapat mencapai kesejahteraan dan
kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Sedangkan Ushul fiqh, atau juga disebut dengan usul al-fiqh, adalah
ilmu yang mempelajari prinsip-prinsip dasar dalam menetapkan hukum-
hukum syariat Islam. Ushul fiqh juga mempelajari metode-metode deduksi
hukum dari sumber-sumber hukum Islam, seperti Al-Quran, Hadis, ijma,
dan qiyas (analogi).Ushul fiqh bertujuan untuk mengembangkan cara
berpikir yang objektif dan kritis dalam mendapatkan hukum-hukum syariat
4
Artikel,Mahasiswa Islamic Studies International University of Africa, Republic Sudan, 2017. Sekarang tinggal
di Pati, Jawa Tengah.
Islam. Dengan mempelajari ushul fiqh, seseorang dapat memahami
bagaimana hukum-hukum syariat Islam diturunkan dan diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Fiqih dan ushul fiqh adalah dua cabang ilmu penting dalam agama
Islam yang memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-
hari. Fiqih mempelajari hukum-hukum syariat Islam dan ushul fiqh
mempelajari prinsip-prinsip dasar dalam menetapkan hukum-hukum
syariat Islam. Dengan mempelajari fiqih dan ushul fiqh, seseorang dapat
mengetahui hukum-hukum syariat Islam, meningkatkan kualitas ibadah,
dan mengembangkan cara berpikir yang objektif dan kritis dalam
mendapatkan hukum-hukum syariat Islam.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fiqih dan ushul fiqh adalah dua cabang ilmu penting dalam
agama Islam yang memiliki peran yang sangat penting dalam
kehidupan sehari-hari. Fiqih mempelajari hukum-hukum syariat
Islam dan ushul fiqh mempelajari prinsip-prinsip dasar dalam
menetapkan hukum-hukum syariat Islam. Dengan mempelajari
fiqih dan ushul fiqh, seseorang dapat mengetahui hukum-hukum
syariat Islam, meningkatkan kualitas ibadah, dan mengembangkan
cara berpikir yang objektif dan kritis dalam mendapatkan hukum-
hukum syariat Islam.
1. Al-Qur’an
2. As-Sunnah
3. Ijma’
4. Qiyas