Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“STRUKTUR BAJA”

NAMA : HAIRIAH

NIM : 219190112

KELAS : SIPIL C

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PARE-PARE

FAKULTAS TEKNIK

TAHUN AJARAN 2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
ini tentang “Struktur Baja”  ini dengan baik meskipun masih banyak kekurangan
didalamnya.

saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai bahan bahan struktur baja. saya juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah  ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Pare-pare . 6 November 2020

Hariah
BAB I

PENDAHULUAN
1.    LATAR BELAKANG
Semakin berkembangnya peradaban manusia, semakin beragam pula
kebutuhanmanusia.Ini dapat dilihat dari aspek teknik sipil. Pada jaman dahulu
orang membuat jalan hanya dengan menyusun batu-batuan atau kerikil-kerikil, tapi
kini semuanya telah berubah,manusia berusaha membuat jalan sebagai
sarana transportasi dengan kualitas yang baik menggunakan teknologi rekayasa
guna memenuhi kebutuhannya.Pembangunan dalam setiap bidang yang
berhubungan dalam teknik sipil dimulai dari bangunan gedung, jembatan, jalan dan
bangunan lainnya tidak akan terpisahkan dari bahan yang berasal dari dalam perut
bumi. Mulai dari batuan, batu bara, minyak bumi sampai berbagai macam mineral
yang langsung digunakan maupun yang diolah terlebih dahulu. Untuk itu dalam
kesempatan ini, akan dibahas tentang baja. Masalah ini diangkat karena ingin
mengetahui jenis-jenis baja, proses pembuatan baja serta syarat apa saja yang harus
dipenuhi oleh baja sebagai bahan pembuatan baja .Bertitik tolak dari latar belakang
masalah diatas, timbulah suatu permasalahan dalam diri kami dan menjadi suatu
dorongan bagi kami untuk melaksanakan suatu analisa tentang jenis-jenis
baja, proses pembuatan baja serta syarat apa saja yang harus dipenuhi oleh baja.

2. TUJUAN
1. Untuk mengenal apa itu baja.
2. Sifat-sifat baja
2. Agar bisa membedakan baja yang baik.
3. Mengetahui kekurangan dan kelebihan baja dalam konstruksi .
4. Mengetahui agar bisa membedakan perhitungan ASD dan LRFD.
BAB II

PEMBAHASAN
A.   PENGERTIAN BAJA  
      
            Baja adalah logam paduan, logam besi sebagai unsur dasar
dengan karbon sebagai unsur paduan utamanya. Kandungan unsur karbon dalam
baja berkisar antara 0.2% hingga 2.1% berat sesuai grade-nya. Fungsi karbon
dalam baja adalah sebagai unsur pengeras dengan mencegah dislokasi bergeser
pada kisi kristal (crystal lattice) atom besi.
Unsur paduan lain yang biasa ditambahkan selain karbon adalah (titanium),
krom (chromium), nikel, vanadium, cobalt dan tungsten (wolfram). Penambahan
kandungan karbon pada baja dapat meningkatkan kekerasan (hardness) dan
kekuatan tariknya(tensile strength), namun di sisi lain membuatnya menjadi getas
(brittle) serta menurunkan keuletannya (ductility). Baja tahan karat atau lebih
dikenal dengan Stainless Steel adalah senyawa besi yang mengandung setidaknya
10,5% Kromium untuk mencegah proses korosi (pengkaratan logam). Kemampuan
tahan karat diperoleh dari terbentuknya lapisan film oksidakromium, dimana
lapisan oksida ini menghalangi proses oksidasi besi (Ferum). Stainless Steel sering
digunakan dalam perlengkapan Stainless Steel untuk industri makanan.

B.     SIFAT BAJA
Beberapa sifat - sifat baja secara umum adalah :

v  Keteguhan (solidity)
Mempunyai ketahanan terhadap tarikan, tekanan atau lentur

v  Elastisitas (elasticity)
Kemampuan / kesanggupan untuk dalam batas –batas pembebanan tertentu,
sesudahnya pembebanan ditiadakan kembali kepada bentuk semula.

v  Kekenyalan / keliatan (tenacity)


Kemampuan/kesanggupan untuk dapat menerima perubahan perubahan bentuk
yang besar tanpa menderita kerugian-kerugian berupa cacat atau kerusakan yang
terlihat dari luar dan dalam untuk jangka waktu pendek

v  Kemungkinan ditempa (maleability)


Sifat dalam keadaan merah pijar menjadi lembek dan plastis sehingga dapat
dirubah bentuknya
v  Kemungkinan dilas (weklability)
Sifat dalam keadaan panas dapat digabungkan satu sama lain dengan memakai atau
tidak memakai bahan tambahan, tampa merugikan sifat-sifat keteguhannya.

v  Kekerasan (hardness)
Kekuatan melawan terhadap masuknya benda lain.

C.JENIS- JENIS BAJA

Baja secara umum dapat dikelompokkan atas 2 jenis yaitu :


1.      Baja karbon (Carbon steel)
Baja karbon terdiri atas :
a.                  Baja karbon rendah (low carbon steel) Machine, machinery dan mild steel
(0,05 % – 0,30% C ) Sifatnya mudah ditempa dan mudah di
mesin  Penggunaannya:
b.                  0,05 % – 0,20 % C : automobile bodies, buildings, pipes, chains, rivets,
screws, nails.
c.           0,20 % – 0,30 % C : gears, shafts, bolts, forgings, bridges,
buildings.
d.                  Baja karbon menengah (medium carbon steel )
·         Kekuatan lebih tinggi daripada baja karbon rendah.
·         Sifatnya sulit untuk dibengkokkan, dilas, dipotong.

Penggunaan:

Ø  0,30 % – 0,40 % C : connecting rods, crank pins, axles.


Ø  0,40 % – 0,50 % C : car axles, crankshafts, rails, boilers, auger bits, screwdrivers.
Ø  0,50 % – 0,60 % C : hammers dan sledges.
Ø  Baja karbon tinggi (high carbon steel)  tool steel Sifatnya sulit dibengkokkan, dilas
dan dipotong. Kandungan 0,60 % – 1,50 % C

2.    Baja Paduan (Alloy steel)


Tujuan dilakukan penambahan unsur yaitu:
·         Untuk menaikkan sifat mekanik baja (kekerasan, keliatan, kekuatan tarik dan
sebagainya)
·         Untuk menaikkan sifat mekanik pada temperatur rendah
·         Untuk meningkatkan daya tahan terhadap reaksi kimia (oksidasi dan reduksi)
·         Untuk membuat sifat-sifat spesial

Baja paduan yang diklasifikasikan menurut kadar karbonnya dibagi menjadi:


a)     Low alloy steel, jika elemen paduannya ≤ 2,5 %
b)    Medium alloy steel, jika elemen paduannya 2,5 – 10 %
c)     High alloy steel, jika elemen paduannya > 10 %
Baja paduan juga dibagi menjadi dua golongan yaitu baja campuran khusus
(special alloy steel) &high speed steel.
·       Baja Paduan Khusus (special alloy steel)
Baja jenis ini mengandung satu atau lebih logam-logam seperti nikel,
chromium, manganese, molybdenum, tungsten dan vanadium. Dengan
menambahkan logam tersebut ke dalam baja maka baja paduan tersebut akan
merubah sifat-sifat mekanik dan kimianya seperti menjadi lebih keras, kuat dan
ulet bila dibandingkan  terhadap baja karbon (carbon steel).

-High Speed Steel (HSS) Self Hardening Steel

Kandungan karbon : 0,70 % – 1,50 %. Penggunaan membuat alat-alat


potong seperti drills, reamers, countersinks, lathe tool bits dan milling
cutters. Disebut High Speed Steel karena alat potong yang dibuat dengan
material tersebut dapat dioperasikan dua kali lebih cepat dibanding dengan
carbon steel. Sedangkan harga dari HSS besarnya dua sampai empat kali
daripada carbon steel
Selain jenis-jenis baja di atas juga terdapat jenis – jenis baja lainnya
antara lain :
-Baja dengan sifat fisik dan kimia khusus:
-Baja tahan garam (acid-resisting steel)
-Baja tahan panas (heat resistant steel)
-Baja tanpa sisik (non scaling steel)
- Electric steel
-Magnetic steel
-Non magnetic steel
-Baja tahan pakai (wear resisting steel)
-Baja tahan karat/korosi

Dengan mengkombinasikan dua klasifikasi baja menurut kegunaan


dan komposisi kimia maka diperoleh lima kelompok baja yaitu:
-Baja karbon konstruksi (carbon structural steel)
-Baja karbon perkakas (carbon tool steel)
-Baja paduan konstruksi (Alloyed structural steel)
-Baja paduan perkakas (Alloyed tool steel)
-Baja konstruksi paduan tinggi (Highly alloy structural steel)

D.    KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BAJA


Kelebihan Baja sebagai Material Struktur antara lain :
1.Kekuatan Tinggi
Kekuatan yang tinggi dari baja per satuan berat mempunyai
konsekuensi bahwa beban mati akan kecil. Hal ini sangat penting
untuk jembatan bentang panjang, bangunan tinggi, dan bangunan
dengan kondisi tanah yang buruk.
2.Keseragaman
Sifat baja tidak berubah banyak terhadap waktu, tidak seperti
halnya pada struktur beton bertulang.
3. Elastisitas
Baja berperilaku mendekati asumsi perancang teknik
dibandingkan dengan material lain karena baja mengikuti hukum
Hooke hingga mencapai tegangan yang cukup tinggi. Momen inersia
untuk penapang baja dapat ditentukan dengan pasti dibandingkan
dengan penampang beton bertulang.
4. Permanen
Portal baja yang mendapat perawatan baik akan berumur sangat
panjang, bahkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kondisi
tertentu baja tidak memerlukan perawatan pengecatan sama sekali.
5.Daktilitas
Daktilitas didefinisikan sebagai sifat material untuk menahan
deformasi yang besar tanpa keruntuhan terhadap beban tarik. Suatu
elemen baja yang diuji terhadap tarik akan mengalami pengurangan
luas penampang dan akan terjadi perpanjangan sebelum terjadi
keruntuhan. Sebaliknya pada material keras dan getas (brittle) akan
hancur terhadap beban kejut. SNI 03-1729-2002 mendefinisikan
daktilitas sebagai kemampuan struktur atau komponennya untuk
melakukan deformasi inelastis bolak-balik berulang (siklis) di luar
batas titik leleh pertama, sambil mempertahankan sejumlah besar
kemampuan daya dukung bebannya. Beban normal yang bekerja pada
suatu elemen struktur akan mengakibatkan konsentrasi tegangan yang
tinggi pada beberapa titik. Sifat daktil baja memungkinkan terjadinya
leleh lokal pada titik-titik tersebut sehingga dapat mencegah
keruntuhan prematur. Keuntungan lain dari material daktil adalah jika
elemen struktur baja mendapat beban cukup maka akan terjadi
defleksi yang cukup jelas sehingga dapat digunakan sebagai tanda
keruntuhan.
6.Liat (Toughness) 
Baja strukur merupakan material yang liat artinya memiliki
kekuatan dan daktilitas. Suatu elemen baja masih dapat terus memikul
beban dengan deformasi yang cukup besar. Ini merupakan sifat
material yang penting karena dengan sifat ini elemen baja bisa
menerima deformasi yang besar selama pabrikasi, pengangkutan, dan
pelaksanaan tanpa menimbulkan kehancuran. Dengan demikian pada
baja struktur dapat diberikan lenturan, diberikan beban kejut, geser,
dan dilubangi tanpa memperlihatkan kerusakan. Kemampuan material
untuk menyerap energi dalam jumlah yang cukup besar
disebuttoughness.
7.Tambahan pada Struktur yang Telah Ada
Struktur baja sangat sesuai untuk penambahan struktur. Baik
sebagian bentang baru maupun seluruh sayap dapat ditambahkan pada
portal yang telah ada, bahkan jembatan baja seringkali diperlebar.
8.Lain-lain
Kelebihan lain dari materia baja struktur adalah:
a) Kemudahan penyambungan baik dengan baut, paku keling
maupun las,
b) Cpat dalam pemasangan,
c) Dapat dibentuk menjadi profil yang diinginkan,
d) Kemungkinan untuk penggunaan kembali setelah
pembongkaran,
e)     Masih bernilai meskipun tidak digunakan kembali sebagai
elemen struktur.
f)     Adaptif terhadap prefabrikasi

Kelemahan Baja sebagai Material Struktur 


Secara umum baja mempunyai kekurangan seperti dijelaskan pada paragraf
dibawah ini.

1.    Biaya Pemeliharaan

Umumnya material baja sangat rentan terhadap korosi jika


dibiarkan terjadi kontak dengan udara dan air sehingga perlu dicat
secara periodik.

2.    Biaya Perlindungan Terhadap Kebakaran

Meskipun baja tidak mudah terbakar tetapi kekuatannya


menurun drastis jika terjadi kebakaran. Selain itu baja juga merupakan
konduktor panas yang baik sehingga dapat menjadi pemicu kebakaran
pada komponen lain. Akibatnya, portal dengan kemungkinan
kebakaran tinggi perlu diberi pelindung. Ketahanan material baja
terhadap api dipersyaratkan dalam Pasal 14 SNI 03-1729-2002.

3.    Rentan Terhadap Buckling

Semakin langsung suatu elemen tekan, semakin besar pula


bahaya terhadapbuckling (tekuk). Sebagaimana telah disebutkan
bahwa baja mempunyai kekuatan yang tinggi per satuan berat dan jika
digunakan sebagai kolom seringkali tidak ekonomis karena banyak
material yang perlu digunakan untuk memperkuat kolom
terhadapbuckling.

4.    Fatik

Kekuatan baja akan menurun jika mendapat beban siklis.


Dalam perancangan perlu dilakukan pengurangan kekuatan jika pada
elemen struktur akan terjadi beban siklis.

5.    Keruntuhan Getas

Pada kondisi tertentu baja akan kehilangan daktilitasnya dan


keruntuhan getas dapat terjadi pada tempat dengan konsentrasi
tegangan tinggi. Jenis beban fatik dan temperatur yang sangat rendah
akan memperbesar kemungkinan keruntuhan getas (ini yang terjadi
pada kapal Titanic).
BAB III
PENUTUPAN
A. KESIMPULAN

Baja adalah logam paduan, logam besi sebagai unsur dasar


dengan karbon sebagai unsur paduan utamanya. Kandungan unsur karbon
dalam baja berkisar antara 0.2% hingga 2.1% berat sesuai grade-nya. Fungsi
karbon dalam baja adalah sebagai unsur pengeras dengan
mencegah dislokasi bergeser pada kisi kristal (crystal lattice) atom besi.
Baja pada dasarnya adalah besi (Fe) dengan tambahan unsur karbon (C)
sampai dengan 1,67 % (maksimal). Jenis-jenis baja dibagi menjadi beberapa
macam, yaitu baja karbon, baja paduan dan baja tahan karat (Stainless Steel).
Proses pembuatan baja terbagi menjadi tiga, yaitu : proses konvertor, proses
terbuka (Open Hearth Furnace) dan proses dapur listrik (Electric Arc Furnace).

B.SARAN

1. Pemilihan metode pelaksanaan maupun penggunaan bahan dan peralatan


berpedoman pada faktor kamudahan dalam pelaksanaan pekerjaan di
lapangan, pengalaman tenaga kerja serta segi ekonomisnya. 
2. Maraknya supplier atau produksi atap baja ringan nampaknya merupakan
evolusi atau perubahan seiring berkembangnya teknologi pada saat ini
dimana manusia berfikir untuk melakukan perubahan serta perkembangan
untuk kemajuan teknologi tersebut dengan berbagai hal pertimbangan
termasuk dampak lingkungan, efisiensi serta keuntungan yang diperoleh
didalamnya.
3. Perlu di perhatikan ketika menggunakan baja sebagai bahan struktur,
pekerjaan baja harus di perhitungkan dengan matang, karena jika tidak
kualitas baja menurun.
DAFTAR PUSTAKA

https://yefrichan.wordpress.com/2011/04/16/jenis-jenis-baja/
http://bestananda.blogspot.co.id/2013/09/kelebihan-dan-kekurangan-baja-
sebagai.html
http://anwarpuady.blogspot.co.id/2014/10/v-behaviorurldefaultvmlo.html
http://satriopage.blogspot.com/2012/12/makalah-pembuatan-baja-
konvertor.html

Anda mungkin juga menyukai