6 Lpi2020 Bab4
6 Lpi2020 Bab4
OPTIMISME
PEMULIHAN
EKONOMI
Pemulihan ekonomi Indonesia yang telah menguat pada semester
II 2020 diprakirakan berlanjut pada 2021. Kemajuan penanganan
Covid-19 termasuk penggunaan vaksin, pemulihan ekonomi global,
stimulus kebijakan makroekonomi, serta berbagai upaya penajaman
strategi kebijakan mendukung optimisme penguatan ekonomi
tersebut. Sinergi kebijakan antara Pemerintah, Bank Indonesia,
dan otoritas terkait yang terus diperkuat juga mendukung prospek
pemulihan ekonomi nasional. Di jangka menengah, ekonomi
Indonesia diprakirakan kembali dalam lintasan meningkat, didukung
perbaikan ekonomi global dan peningkatan produktivitas domestik
sebagai dampak reformasi struktural, termasuk percepatan
digitalisasi ekonomi dan keuangan, serta penguatan UMKM.
Perekonomian Indonesia 2021
diprakirakan terus membaik "Perekonomian Indonesia 2021
didukung kemajuan penanganan
Covid-19 termasuk vaksinasi,
diprakirakan terus membaik didukung
pemulihan ekonomi global, kemajuan penanganan Covid-19 termasuk
serta stimulus dan penguatan
vaksinasi, pemulihan ekonomi global, serta
kebijakan. Perkembangan
sejumlah indikator dini stimulus dan penguatan kebijakan"
hingga akhir Desember 2020
mengonfirmasi optimisme
perbaikan ekonomi global,
masuk ke negara berkembang dan keuangan, khususnya terkait
yang didukung peningkatan
dan menopang penguatan mata pengembangan UMKM, juga
mobilitas dan stimulus kebijakan
uangnya. menjadi faktor yang memengaruhi
di berbagai negara. Secara
prospek pemulihan perekonomian
umum, kecepatan pemulihan Perekonomian domestik domestik. Dengan berbagai faktor
ekonomi global akan dipengaruhi yang mulai membaik pada pendukung tersebut, pertumbuhan
oleh kemajuan penanganan semester II 2020 diprakirakan ekonomi Indonesia 2021
Covid-19, terutama implementasi terus menguat pada 2021. diperkirakan meningkat di kisaran
vaksinasi; peningkatan mobilitas; Perkembangan sejumlah indikator 4,8-5,8%.
besaran dan kecepatan stimulus dini hingga akhir Desember 2020
kebijakan; kondisi sektor keuangan mengonfirmasi arah pemulihan Bank Indonesia akan terus
dan korporasi; serta struktur tersebut, seperti perbaikan memperkuat sinergi dengan
perekonomian suatu negara. Purchasing Manager’s Index Pemerintah dan otoritas terkait
Di negara maju, pemulihan (PMI) manufaktur, dan keyakinan dalam menempuh berbagai
ditopang terutama oleh ekonomi serta ekspektasi konsumen yang langkah kebijakan lanjutan
AS yang terus membaik sejalan menguat terhadap penghasilan, untuk mendukung perbaikan
dengan stimulus kebijakan yang ketersediaan lapangan kerja, ekonomi ke depan. Bank
berlanjut, meskipun peningkatan dan kegiatan usaha. Prospek Indonesia akan terus mengarahkan
kasus Covid-19 tetap menjadi kecepatan pemulihan akan seluruh instrumen kebijakan
perhatian. Di negara berkembang, banyak dipengaruhi vaksinasi untuk mendukung pemulihan
ekonomi Tiongkok diprakirakan dan disiplin masyarakat dalam ekonomi nasional, dengan tetap
pulih tercepat sebagai dampak penerapan protokol Covid-19, menjaga terkendalinya inflasi,
dari stimulus fiskal yang besar yang menjadi prasyarat pemulihan stabilitas nilai tukar Rupiah, serta
dan penyebaran Covid-19 yang ekonomi nasional tersebut. dukungan atas stabilitas sistem
berkurang, sedangkan perbaikan Selain itu, berbagai kebijakan keuangan. Koordinasi yang erat
ekonomi negara berkembang untuk medorong pemulihan dengan Pemerintah dan Komite
lainnya belum terlalu kuat. ekonomi perlu dilakukan, yaitu Stabilitas Sistem Keuangan
Perekonomian global pada (i) pembukaan sektor-sektor (KSSK) akan terus diperkuat
2021 diprakirakan tumbuh di produktif dan aman secara nasional sehingga dapat makin mendorong
kisaran 5%, meningkat setelah maupun di masing-masing daerah, pemulihan ekonomi nasional
terkontraksi sekitar 3,8% pada (ii) percepatan realisasi fiskal, (iii) dengan tetap menjaga stabilitas
2020. Perbaikan ekonomi dunia peningkatan kredit perbankan dari makroekonomi dan sistem
mendukung peningkatan volume sisi permintaan dan penawaran, (iv) keuangan. Stimulus moneter
perdagangan dan harga komoditas. keberlanjutan stimulus moneter dan kebijakan makroprudensial
Ketidakpastian pasar keuangan dan makroprudensial, serta (v) akomodatif akan dilanjutkan,
global juga mereda sehingga percepatan digitalisasi ekonomi yang dalam implementasinya akan
mendorong aliran modal kembali
terkoordinasi erat dengan stimulus fiskal Pemerintah global ini menopang perbaikan ekspor Indonesia yang
dan kebijakan mendorong kredit/pembiayaan dari kemudian meningkatkan aktivitas produksi, investasi,
OJK sehingga dapat terus mendorong permintaan dan konsumsi. Perbaikan iklim berusaha sebagai
dan pertumbuhan ekonomi ke depan. Digitalisasi dampak implementasi UU Cipta Kerja juga akan
sistem pembayaran dan pendalaman pasar uang juga mendukung perbaikan investasi. Sinergi kebijakan
dipercepat untuk makin mengembangkan ekonomi Bank Indonesia, Pemerintah dan otoritas terkait yang
keuangan digital, termasuk UMKM dan ekonomi- terus diperkuat juga akan mendorong percepatan
keuangan syariah. Implementasi kebijakan ini akan pemulihan ekonomi. Dengan kondisi tersebut,
terus diperkuat dengan sinergi yang erat dengan pertumbuhan ekonomi domestik diprakirakan
Pemerintah, KSSK, perbankan, lembaga fintech, dunia berada di kisaran 5,4-5,9% pada 2022. Dalam periode
usaha, dan masyarakat luas sehingga meningkatkan selanjutnya, pemulihan ekonomi global yang terus
kontribusi ekonomi keuangan digital dalam pemulihan berlanjut akan terus menopang peningkatan kinerja
ekonomi nasional. sektor eksternal Indonesia. Produktivitas ekonomi
domestik juga diprakirakan meningkat sebagai hasil
Dalam jangka menengah, perekonomian Indonesia reformasi struktural yang terus ditempuh, termasuk
diprakirakan akan kembali pada lintasan yang akselerasi ekonomi dan keuangan digital serta
meningkat, ditopang oleh membaiknya ekonomi penguatan UMKM. Dengan perkembangan tersebut,
dunia serta menguatnya sinergi kebijakan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia diprakirakan terus
reformasi struktural. Prospek ekonomi global meningkat hingga mencapai kisaran 5,5-6,1% pada
diprakirakan terus membaik pada 2022 sejalan 2025, dan bergerak menuju lintasan menjadi negara
tekanan Covid-19 yang berkurang dan dampak positif maju berpendapatan tinggi pada 2045.
stimulus kebijakan di banyak negara. Prospek ekonomi
Negara Maju
3,6 2,8 -3,8 5,0
dan berlanjutnya stimulus
2,2 1,6 -4,9 4,0
Amerika Serikat 2,9 2,2 -3,8 4,3 kebijakan"
Eropa 1,9 1,3 -7,2 5,0
Jepang 0,3 0,7 -5,7 2,5
Negara Berkembang 4,5 3,7 -2,9 5,6
Tiongkok 6,7 6,1 2,1 7,8
Perbaikan ekonomi global 2021 berlangsung baik
India 6,1 4,2 -8,8 8,2 di negara maju maupun negara berkembang. Di
Amerika Latin 1,1 0,0 -7,5 3,1 negara maju, pemulihan ekonomi terutama ditopang
Volume Perdagangan Dunia 3,8 -0,4 -6,3 4,4
perbaikan ekonomi AS sejalan dengan implementasi
Indeks Harga Komoditas Ekspor Indonesia -2,8 -3,0 -5,8 4,0
vaksin Covid-19, peningkatan mobilitas, stimulus
Keterangan: *Proyeksi Bank Indonesia
Sumber: World Economic Outlook Database Oktober 2020
-6
Perbaikan pertumbuhan ekonomi dunia
mendorong kenaikan volume perdagangan dan
-9
harga komoditas global pada 2021. Sejalan dengan
-12 kenaikan permintaan akibat pemulihan ekonomi
dunia, volume perdagangan dunia diprakirakan
-15
meningkat menjadi 4,4% (Tabel 4.1) Kenaikan
-18 permintaan ini akan mendorong harga komposit
IND
CN
PHL
MYS
VNM
THA
KOR
GHA
ZAF
ISR
SAU
POL
ROU
KEN
HUN
TUR
UKR
EGY
CZE
NGA
RUS
BRA
COL
PER
CHL
MEX
Asia Eropa Tengah & Timur, Timur Tengah & Afrika Amerika Latin
komoditas ekspor Indonesia sekitar 4,0%. Harga
Sumber: IMF Fiscal Monitor Oktober 2020 komoditas batubara, tembaga, aluminium, dan nikel
kembali meningkat pada 2021 seiring kenaikan
permintaan investasi, terutama sektor infrastruktur
fiskal yang lebih besar, dan ketidakpastian politik
dari Tiongkok. Harga CPO juga meningkat ditopang
yang mereda setelah pemilu Presiden, meskipun
permintaan global, terutama konsumsi yang
peningkatan kembali kasus Covid-19 tetap perlu
berangsur pulih. Sementara itu, prospek harga minyak
dicermati. Pemulihan ekonomi Eropa terutama
diprakirakan meningkat menjadi 43 dolar AS per
didukung stimulus fiskal lanjutan melalui European
barel pada 2021 dipengaruhi oleh permintaan yang
Recovery Fund. Di Jepang, perbaikan ekonomi
lebih tinggi dari suplai minyak dunia (net demand) dan
didukung oleh kebijakan moneter yang akomodatif
implementasi oil cuts OPEC+ hingga 2022.
dan stimulus fiskal yang berlanjut. Faktor yang
dapat menghambat pemulihan di Jepang ialah Prospek ekonomi dunia yang membaik berpotensi
permasalahan struktural terkait aging population dan menurunkan ketidakpastian pasar keuangan
tingkat tabungan yang tinggi. Di negara berkembang, global dan meningkatkan aliran modal ke negara
pertumbuhan ekonomi didukung oleh Tiongkok yang berkembang. Penurunan ketidakpastian tersebut
juga menerapkan kebijakan dual circulation strategy didorong oleh ekspektasi positif terhadap prospek
(DCS) 2021-2025 untuk menuju lintasan pertumbuhan perekonomian global yang membaik seiring dengan
ketersediaan vaksin, peningkatan mobilitas dan
Grafik 4.2. Proyeksi Suku Bunga Acuan 2021
berlanjutnya respons kebijakan stimulus fiskal dan
% moneter di banyak negara. Perkembangan indikator
25 dini menunjukkan ketidakpastian pasar keuangan
Proyeksi 2021
2020 global semakin menurun sejak awal November
20
Kisaran Suku Bunga Acuan Historis
Sejak 2008
2020 pascahasil pemilihan umum Presiden di AS,
15 meskipun volatilitas perlu tetap diwaspadai di tengah
kekhawatiran peningkatan kembali kasus Covid-19 di
10 beberapa negara. Indikator volatilitas (VIX) di pasar
keuangan diprakirakan menurun, dengan membaiknya
5
prospek perekonomian, termasuk di negara
0
berkembang. Penurunan ketidakpastian global ini
diharapkan akan mendorong aliran masuk modal asing
Turki
Vietnam
Tiongkok
Meksiko
India
Indonesia
Afrika Selatan
Brasil
Malaysia
Taiwan
Chili
Korea
Thailand
Filipina
Tanaman Perkebunan
PRIORITAS 2 21,6%
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib
Industri Kayu
Industri Furnitur
RISIKO MEDIUM 41,75% 5 RISIKO MEDIUM 3,99% 6 Peternakan
DAMPAK MEDIUM DAMPAK TINGGI Industri Logam Dasar
Angkutan Darat Industri Makanan dan Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional Tanaman Pangan
Angkutan Laut Minuman Industri Logam Dasar Jasa Pertanian dan Perburuan
Angkutan Rel Industri Mesin dan Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Pengadaan Air
Industri Alat Angkutan Perlengkapan Daur Ulang Pengolahan Tembakau
Industri Tekstil dan Industri TPT
Industri Barang dari Industri Kulit
Pakaian Jadi
Logam Industri Kertas Informasi dan Komunikasi
Jasa Perusahaan
Industri Barang Galian Real Estate
Bukan Logam Ketenagalistrikan
Industri Barang dari Logam
Industri Furnitur Konstruksi
Industri Barang Galian Bukan Logam
Industri Karet Perdagangan Besar dan
Eceran Industri Kulit
Industri Karet Industri Mesin dan Perlengkapan
Pengadaan Gas dan
Industri Kayu
Produksi Es
Industri Pengolahan
Pengolahan Tembakau
Lainnya
Real Estate
DAMPAK EKONOMI
(Deviasi, Pertumbuhan, Multiplier Output, Tenaga Kerja, dan Nilai Tambah)
Kuadran III: Credit (-) dan UL (+): Lagging Credit Growth Area Kuadran IV: Credit (+) dan UL (+): Sustainanble Credit Growth Area
Terdapat pengurangan kredit korporasi yang disertai dengan penambahan undisbursed loan. Terdapat Penambahan kredit korporasi yang disertai dengan penambahan undisbursed loan.
Sales Repayment Likuiditas Leverage Profitabilitas Overall Sales Repayment Likuiditas Leverage Profitabilitas Overall
Kesinambungan Pertumbuhan
Dukungan nonpembiayaan
Tinggi Tinggi Tinggi Rendah Tinggi Higher Quality Tinggi Tinggi Rendah Tinggi Tinggi Higher Quality
Penjaminan+Subsidi Bunga
-20
Dukungan nonpembiayaan
Rendah Rendah Tinggi Tinggi Rendah Lower Quality Rendah Rendah Rendah Tinggi Rendah Lower Quality
Kuadran II: Credit (-) dan UL (-): Avoided Credit Growth Area Kuadran I: Credit (+) dan UL (-): Limited Credit Growth Area
Terdapat pengurangan kredit korporasi yang disertai dengan pengurangan undisbursed loan. Terdapat Penambahan kredit korporasi yang disertai dengan pengurangan undisbursed loan.
sisi pengeluaran, kinerja ekspor diprakirakan terus Secara lebih rinci untuk PDB sisi pengeluaran,
membaik sejalan peningkatan permintaan global, kinerja ekspor diprakirakan meningkat dan
terutama dari AS dan Tiongkok, serta kenaikan harga mendukung berlanjutnya pemulihan ekonomi
komoditas. Kinerja seluruh komponen permintaan pada 2021. Perbaikan perekonomian global yang
domestik juga diprakirakan membaik. Konsumsi diprakirakan berlanjut, baik di negara maju maupun
pemerintah terus menguat didorong oleh stimulus negara berkembang, mendorong perbaikan ekspor,
fiskal yang berlanjut untuk akselerasi pemulihan sehingga menopang pemulihan ekonomi nasional.
ekonomi. Konsumsi swasta diprakirakan meningkat Volume perdagangan dunia dan harga komoditas
sejalan dengan kenaikan upah minimum dan global yang diprakirakan meningkat turut mendukung
pendapatan ekspor, serta peningkatan ekspektasi peningkatan permintaan atas produk ekspor
konsumen. Kinerja investasi juga akan membaik Indonesia (Grafik 4.3). Prospek positif ekspor yang
didorong perbaikan ekspor dan pembangunan berlanjut turut didukung oleh kenaikan aktivitas
infrastruktur pada Proyek Strategis Nasional (PSN)
yang berlanjut. Selain itu, perbaikan iklim berusaha Grafik 4.3. Pertumbuhan Volume Perdangan Dunia
sebagai dampak positif implementasi UU Cipta Kerja, dan Harga Komoditas Global
%, yoy
juga akan menopang perbaikan investasi. Dari sisi 20
lapangan usaha (LU), kinerja LU yang terkait dengan
15
penanganan Covid-19, seperti LU Informasi dan
IHKEI
Komunikasi, serta LU Jasa Kesehatan dan Kegiatan 10
positif dengan permintaan eksternal. Perbaikan 1. Penerimaan Perpajakan 1404,5 144,5 2,9
ekspor diprakirakan akan bertumpu pada komoditas 2. Penerimaan Negara Bukan Pajak 294,1 298,2 1,4
pertambangan batu bara dan tembaga serta produk II. Hibah 1,3 0,9 -30,6
oleh pemulihan aktivitas ekonomi di negara tujuan 2. Dana Desa 71,2 72,0 1,1
sejalan dengan berlanjutnya stimulus fiskal pada Surplus (Defisit) %(PDB) -6,3 -5,7
dari PDB) pada 2020 (Tabel 4.2). Kebijakan APBN Rata-rata suku bunga SPN 3 bln (% per tahun) 4,5 7,3
2021 difokuskan pada belanja untuk mendukung Harga minyak internasional-ICP (dolar AS per barel) 33,0 45,0
akselerasi pemulihan dalam jangka pendek dan Lifting minyak Indonesia (ribu barel per hari) 705,0 705,0
992,0 1007,0
transformasi ekonomi. Total belanja negara sebesar Lifting gas Indonesia
(ribu barel setara minyak per hari)
Grafik 4.4. Perkembangan PMI Negara Maju dan Negara Gambar 4.3. Stimulus Pemerintah 2021
Berkembang
Indeks Pendidikan Kesehatan Perlindungan Sosial
Rp550,0 Triliun Rp169,7 Triliun Rp408,7 Triliun
60 Akselerasi pemulihan Melanjutkan perlinsos
Peningkatan skor PISA
Advanced Economy kesehatan akibat Covid-19
Penguatan PAUD Reformasi secara bertahap:
54,5
55 Kebijakan Peningkatan kompetensi
Reformasi JKN perlinsos komprehensif
Health Security berbasis siklus hidup dan
Strategis guru
Preparedness antisipasi aging population
Pemulihan investasi diprakirakan berlanjut secara Konsumsi swasta diprakirakan tumbuh meningkat
bertahap, ditopang perbaikan iklim investasi dan pada 2021 sejalan dengan perbaikan pendapatan
pembangunan proyek infrastruktur yang berlanjut. dan ekspektasi pelaku ekonomi terhadap prospek
Kinerja investasi diprakirakan meningkat seiring ekonomi sejalan dengan penanggulangan pandemi.
keyakinan berusaha yang membaik sebagai dampak Perbaikan pendapatan bersumber dari ekspor
implementasi UU Cipta Kerja yang akan meningkatkan nonmigas, terutama manufaktur, pertambangan
daya saing investasi Indonesia. Implementasi UU dan pertanian. Perbaikan pendapatan juga ditopang
Cipta Kerja akan memperbaiki ekosistem investasi oleh kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) di
dan kemudahan berusaha, serta insentif untuk sebagian provinsi, seperti DKI Jakarta, Jawa Timur,
mendorong pertumbuhan ekonomi. Hal tersebut Sulawesi Selatan, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan
pada gilirannya akan meningkatkan keyakinan Jawa Tengah, dengan kisaran 2,0% hingga 5,6% pada
berusaha, sehingga mendorong investasi yang juga 2021. Ekspektasi terhadap penanganan pandemi
berperan penting dalam penyerapan lapangan kerja diprakirakan membaik sejalan dengan rencana
dan perekonomian Indonesia. Peningkatan investasi implementasi vaksin Covid-19 yang akan dilaksanakan
juga ditopang oleh Proyek Strategis Nasional mulai awal 2021. Keberhasilan pelaksanaan vaksinasi
(PSN), termasuk pembangunan infrastruktur, yang diharapkan dapat mendorong peningkatan mobilitas
terus berlanjut. Pada 2021, diprakirakan terdapat masyarakat sehingga menopang kinerja konsumsi
tambahan sekitar 35 proyek yang dapat diselesaikan swasta. Selain itu, stimulus fiskal Pemerintah melalui
oleh Pemerintah (Grafik 4.6). Pembangunan proyek bantuan sosial dan program lainnya turut membantu
infrastruktur pada 2021 akan difokuskan pada menjaga daya beli masyarakat (Tabel 4.3).
infrastruktur konektivitas dan pelayanan dasar,
seperti pembangunan bendungan, jalan, serta Tabel 4.3. Proyeksi Pertumbuhan PDB Sisi Pengeluaran
pembangkit, yang akan mendorong perbaikan
investasi bangunan (Gambar 4.4). Sementara itu, Komponen Proyeksi 2020 Proyeksi 2021
mega proyek energi dan ketenagalistrikan, serta Produk Domestik Bruto -2,0 - -1,0 4,8 - 5,8
teknologi informasi berpotensi mendorong perbaikan Konsumsi Swasta -2,6 - -1,6 4,6 - 5,6
investasi nonbangunan 2021. Prospek investasi juga Konsumsi Pemerintah 4,5 - 5,5 4,9 - 5,9
dipengaruhi oleh aksi sejumlah korporasi, baik yang Pembentukan Modal Tetap Bruto -4,5 - -3,5 3,8 - 4,8
telah berkomitmen maupun yang dalam proses Ekspor Barang dan Jasa -8,2 - -7,2 4,5 - 5,5
penjajakan, untuk melakukan relokasi industri ke Impor Barang dan Jasa -15,3 - -14,3 3,3 - 4,3
Anggaran Dirjen SDA Target Pengerjaan Proyek Rata-rata Progres Proyek bendungan yang sedang dalam proses
2020-2021 2019-2024 Fisik Bendungan yang konstruksi (termasuk carry over sebelum 2019)
Sedang Konstruksi
60 61 Sumatera (46%) Kalimantan(98%) Sulawesi (49%)
17,7 Triliun 47 6 Bendungan 2 Bendungan 8 Bendungan
9,1 Triliun
15 17
31
50,5%
Tambahan
Pengerjaan
2020 2021 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Jawa (53%) Balinusra (38%)
Bendungan Baru
Sumber: Kementerian PUPR, Ditjen SDA 17 Bendungan 8 Bendungan
55,7% 49,9%
Pembangkit (MW) 4637,89 1.651,83
2017 2018 2019 2020 2021
2020 2021
Sebaran Realisasi Keuangan per Wilayah Sebaran Status Proyek Pembangkit per Wilayah
14% 6%
Sumatera (60%) Kalimantan(49%) Sulawesi (52%) 45% Nusa 52% 1%
9%
3,8 Triliun 2,3 Triliun 5,3 Triliun Sumatera 38% Sulawesi 3% Tenggara 13%
(26%) (7%) (2%)
45% 37% 34%
23% 8% 26%
26% 4% 23%
Kalimantan 6% Jawa-Bali Mapua
18%
(10%) (52%) (3%) 50%
41% 69% 6%
Jawa (42%) Balinusra (48%)
3,8 Triliun 1,3 Triliun
Porsi Proyek Commisioning Konstruksi Kontrak Pengadaan Perencanaan
Sumber: Kementerian PUPR, Ditjen Binamarga Sumber: PLN, Divisi Pengendalian Kinerja Korporat
Jasa Kesehatan Dan Kegiatan Sosial 8,68 11,5 - 12,5 10,7-11,7 Secara spasial, pemulihan ekonomi pada 2021
Jasa Lainnya 10,55 -3,5 - -2,5 6,3-7,3 terjadi di seluruh wilayah Indonesia. Pelonggaran
Sumber: Bank Indonesia PSBB di banyak daerah diprakirakan akan mendorong
perbaikan ekonomi ke depan. Selain itu, kebijakan
percepatan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD)
Pertumbuhan LU lainnya, seperti LU Industri
oleh Pemerintah melalui kemudahan persyaratan
Pengolahan, LU Konstruksi, LU Perdagangan Besar
transfer mendukung realisasi belanja daerah sehingga
dan Eceran, LU Penyediaan Akomodasi dan Makan
menopang perbaikan ekonomi daerah. Dari sisi
Minum, serta LU Transportasi dan Pergudangan
eksternal, pulihnya perekonomian Tiongkok dan AS
diprakirakan juga membaik. Di sisi industri,
menjadi pendorong perbaikan kinerja ekspor sejumlah
pertumbuhan LU Industri Pengolahan diprakirakan
produk industri di Jawa, Sulawesi-Maluku-Papua
tumbuh positif setelah pada tahun sebelumnya
(Sulampua), dan Sumatera. Dari sisi lapangan usaha,
mengalami kontraksi. Hal ini seiring dengan perbaikan
perbaikan ekonomi di wilayah Sulampua didorong
iklim investasi, pembangunan infrastruktur, dan
oleh kelanjutan investasi dan permintaan industri
upaya Pemerintah meningkatkan daya saing industri
baja dan tambang yang meningkat dari luar negeri.
manufaktur. LU Konstruksi tumbuh positif seiring
Di Jawa, perbaikan ekonomi terutama ditopang
dengan optimisme Pemerintah dalam mencapai
oleh membaiknya konsumsi sejalan meningkatnya
target output infrastruktur 2021. Sementara itu,
mobilitas sehingga mendukung perbaikan di lapangan
LU Perdagangan Besar dan Eceran, LU Penyediaan
usaha industri. Sementara itu, lapangan usaha
Akomodasi dan Makan Minum, serta LU Transportasi
perdagangan membaik di seluruh wilayah sejalan
dan Pergudangan tumbuh positif setelah terkontraksi
dengan aktivitas konsumsi dan ekspor-impor yang
cukup dalam pada 2020. Mobilitas masyarakat
membaik. Perbaikan pertumbuhan ekonomi daerah
yang secara bertahap pulih dan upaya Pemerintah
diperkirakan berlanjut pada tahun 2021.
mempromosikan kembali pariwisata Indonesia
akan mendorong pertumbuhan ketiga LU tersebut. Stabilitas eksternal pada tahun 2021 tetap terjaga
Kegiatan prioritas Pemerintah untuk pariwisata 2021 didukung Neraca Pembayaran Indonesia (NPI)
difokuskan untuk mendorong pemulihan sektor 2021 yang diprakirakan surplus. Surplus NPI 2021
pariwisata melalui pengembangan destinasi super
tersebut didukung oleh defisit transaksi berjalan baik, dan premi risiko yang menurun. Berdasarkan
yang terjaga dan transaksi modal dan finansial yang jenisnya, aliran investasi langsung juga diprakirakan
meningkat. Defisit transaksi berjalan diprakirakan meningkat seiring perbaikan iklim usaha. Aliran
berada di kisaran 1,0-2,0% dipengaruhi ekspor yang investasi portofolio juga diprakirakan meningkat
tumbuh positif seiring dengan permintaan global yang sejalan dengan kebijakan moneter ekspansif di
mulai pulih dan impor yang diprakirakan naik untuk negara-negara maju yang terus berlanjut sehingga
memenuhi permintaan domestik yang meningkat. menopang likuiditas global. Sementara itu, aliran
Berbagai upaya terus dilakukan untuk mendorong investasi lainnya juga diprakirakan akan meningkat
peningkatan ekspor dan mengurangi ketergantungan seiring dengan kebutuhan pendanaan infrastruktur
impor. Ekspor manufaktur ditingkatkan dengan yang meningkat dan pertumbuhan ekspor-impor yang
mendorong implementasi kebijakan di industri membaik.
manufaktur, seperti percepatan pemulihan
sektor prioritas dan proses digitalisasi 4.0. Peran Inflasi pada 2021 tetap terkendali dalam sasaran
pariwisata juga ditingkatkan dengan mengakselerasi 3,0±1%. Hal ini tidak terlepas dari konsistensi
pengembangan destinasi super prioritas. Program Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas harga
PEN untuk pemulihan pariwisata juga dilakukan dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan
dengan memberikan insentif pada pelaku usaha Pemerintah (TPIP dan TPID). Inflasi inti pada 2021
pariwisata. Proses pemulihan sektor pariwisata diprakirakan tetap terkendali, meskipun meningkat
diharapkan mengurangi dampak pandemi Covid-19 sejalan dengan kenaikan permintaan domestik.
dan membantu persiapan pada saat wisatawan Peningkatan inflasi inti pada 2021 bersumber dari
mancanegara (wisman) kembali berkunjung ke permintaan domestik seiring peningkatan mobilitas
Indonesia. masyarakat dan kenaikan harga komoditas global.
Inflasi inti diprakirakan tetap terkendali diimbangi
Aliran modal masuk asing membaik sehingga oleh nilai tukar yang sesuai dengan fundamentalnya
meningkatkan surplus transaksi modal dan dan ekspektasi inflasi yang tetap terjangkar dalam
finansial. Surplus transaksi modal dan finansial rentang sasaran. Pergerakan inflasi inti yang
pada 2021 diprakirakan lebih besar dari surplus yang semakin rendah sejak 2015 dan konsistensi kebijakan
dicapai pada tahun sebelumnya. Satu sisi, aliran modal dalam mengarahkan inflasi dalam rentang sasaran
masuk tersebut didorong oleh likuiditas global yang berkontribusi dalam membawa ekspektasi inflasi
memadai. Sisi lain, aliran modal masuk dipengaruhi tetap terjangkar ke sasaran inflasi. Inflasi Volatile
oleh prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang Food (VF) diprakirakan tetap terkendali didukung
berada pada lintasan pemulihan yang meningkat, oleh iklim yang kondusif dan langkah Pemerintah
daya tarik aset keuangan domestik yang tetap dalam menjaga stabilitas harga pangan. Sementara