Program pengendalian HIV/AIDS bertujuan utama untuk menghentikan epidemi
AIDS di Indonesia pada tahun 2030, dengan tujuan khusus (‘three zeros’) untuk (a) menurunkan hingga meniadakan infeksi HIV baru; (b) menurunkan hingga meniadakan kematian yang disebabkan oleh keadaan yang berkaitan dengan AIDS; dan (c) meniadakan diskriminasi terhadap ODHA. Adapun dalam rangka mencapai target akhiri HIV/AIDS 2030 tersebut, Kementerian Kesehatan menerapkan strategi akselerasi Suluh, Temukan, Obati dan Pertahankan (STOP). Suluh dilaksanakan melalui edukasi yang menargetkan sekitar 90 persen masyarakat paham apa itu HIV/AIDS. Berikutnya, 'Temukan' dilakukan melalui percepatan tes dini dan diharapkan sekitar 90 persen ODHA mengetahui statusnya. Lalu, 'Obati' dilakukan untuk mencapai 90 persen ODHA segera mendapatkan terapi ARV. Serta, strategi yang terakhir adalah 'Pertahankan' yaitu setidaknya 90 persen ODHA yang mengonsumsi anti retroviral therapi (ART) tidak terdeteksi virusnya. Selain itu, Kementerian Kesehatan melakukan akselerasi ARV, dengan target pada tahun 2020 sebanyak 258.340 ODHA yang mendapatkan terapi obat ARV. Berdasarkan hal di atas, maka pencapaian Program HIV, AIDS, dan IMS Puskesmas Kampung Baru tahun 2021, di dapatkan hasil sebagai berikut:
No. JENIS KEGIATAN HASIL CAPAIAN KETERANGAN
1 Deteksi dini kasus Telah dilakukan pemeriksaan Dari semua ibu HIV/AIDS pada ibu hamil HIV, AIDS pada ibu hamil, hamil yang dengan hasil capaian sebagai diperiksa, di berikut: dapatkan hasil Bulan Juli: 118 Ibu Hamil Negatif pada Bulan Agustus : 118 Ibu pemeriksaan HIV, Hamil AIDS, dan IMS. Bulan September : 111 Ibu Hamil. Bulan Oktober: 178 Ibu Hamil. 2 Deteksi Dini Kasus Telah dilakukan pemeriksaan Dari kesemua HIV/AIDS pada ibu hamil HIV, AIDS, dan IMS pada pasien TB yang dan Kelompok Berisiko kelompok-kelompok diperiksa, di (pasien TB, Pasien IMS, beresiko, dengan hasil dapatkan hasil Waria/ transgender, WPS, capaian sebagai berikut: negatif pada LSL, Penasun, WBP). 1. Pendataan kelompok pemeriksaan sasaran hiv/aids & ims: HIV, AIDS dan pada pasien TB dari juli sampai dengan oktober IMS. 2021, dengan hasil sebagai berikut: Bulan juli: 10 Pasien Bulan Agustus: 8 Pasien Bulan september: 13 Pasien Bulan Oktober: 11 Pasien.
2. Pendataan kelompok Dari semua
sasaran hiv/aids & ims karyawan yng (screening) di salon-salon, bekerja di salon- dengan hasil sebagai salon tersebut, berikut: lebih banyak Terdapat 10 salon yang terdapat terdapat di wilayah kerja waria/trasgender, Puskesmas Kampung dan semua telah baru yang telah diperiksa, dan dipatkan hasil dikunjungi, dan telah Negatif pada dilakukan pemeriksaan pemeriksaan pada setiap karyawan yang HIV, AIDS, dan bekerja di salon-salon IMS. tersebut. Dari semua 3. Pendataan kelompok kelompok sasaran HIV/AIDS, dan beresiko ini IMS pada Wanita Pekerja didapatkan hasil Seks Langsung (WPSL), 12 Orang Positif Wanita Penjaja Seks Tidak terinfeksi HIV, Langsung (WPSTL), Pria yang terdapat di berisiko tinggi (Pria risti), beberapa wilayah Pengguna Napza Suntik puskesmas (Penasun), Wanita-Pria kampung baru, (Waria), Lelaki suka Seks antara lain: dengan Lelaki (LSL), dan a) Kel.Luwuk: 1 lainnya, baik yang orang berkunjung ke puskesmas b) Kel.Mangkio maupun yang dikunjungi Baru: 3 Orang rumahnya oleh petugas c) Kel. Soho: 4 pemegang program. Orang d) Kel. Bungin Timur: 1 Orang e) Kel. Baru: 1 Orang f) Kel. Keraton: 2 Orang.
3 Pendampingan Penderita Telah dilakukan kunjungan Dari hasil
Penyakit Menular rumah untuk melakukan kunjungan rumah Menahun (Kunjungan pemeriksaan, serta yang telah dilakukan Rumah ODHA) pendampingan dalam di dapatkan hasil: pengawasan minum obat Sebanyak 10 orang kepada 12 orang ODHA yang masih aktif tersebut. mengkonsumsi obat ARVnya, sedangkan 2 orang lainnya, tidak lagi aktif mengkonsumsi obatnya, dikarenakan kartu BPJS yang sudah di non aktifkan.