melalui email:
standarsuplemenkesehatan@gmail.com cc: standar_sk@pom.go.id
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
TENTANG KRITERIA DAN TATA LAKSANA REGISTRASI
SUPLEMEN KESEHATAN.
-3-
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Badan ini yang dimaksud dengan:
1. Registrasi Suplemen Kesehatan yang selanjutnya disebut
Registrasi adalah prosedur pendaftaran dan evaluasi
Suplemen Kesehatan secara elektronik untuk mendapatkan
persetujuan edar.
2. Suplemen Kesehatan adalah produk yang dimaksudkan
untuk melengkapi kebutuhan zat gizi, memelihara,
meningkatkan dan/atau memperbaiki fungsi kesehatan,
mempunyai nilai gizi dan/atau efek fisiologis, mengandung
satu atau lebih bahan berupa vitamin, mineral, asam amino
dan/atau bahan lain bukan tumbuhan yang dapat
dikombinasi dengan tumbuhan.
3. Izin Edar adalah bentuk persetujuan Registrasi Suplemen
Kesehatan untuk dapat diedarkan di wilayah Indonesia yang
diterbitkan oleh Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan.
4. Industri Farmasi adalah badan usaha yang memiliki izin dari
lembaga pemerintah yang menyelenggarakan urusan di
bidang kesehatan untuk melakukan kegiatan pembuatan
obat atau bahan obat.
5. Industri Obat Tradisional yang selanjutnya disingkat IOT
adalah industri yang membuat semua bentuk sediaan obat
tradisional.
6. Usaha Kecil Obat Tradisional yang selanjutnya disingkat
UKOT adalah usaha yang membuat semua bentuk sediaan
obat tradisional, kecuali bentuk sediaan tablet dan efervesen.
7. Industri Pangan adalah perusahaan yang memproduksi
pangan olahan.
-4-
BAB II
KRITERIA
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 2
Pelaku Usaha wajib menjamin Suplemen Kesehatan yang
dibuat, diimpor, dan/atau diedarkan di wilayah Indonesia
memenuhi kriteria keamanan, kemanfaatan, mutu, dan
Penandaan.
Bagian Kedua
Keamanan, Manfaat, dan Mutu
Pasal 3
(1) Kriteria keamanan, manfaat, dan mutu sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 meliputi:
a. penggunaan bahan baku sesuai dengan ketentuan
Farmakope Indonesia, Farmakope Herbal Indonesia,
farmakope negara lain atau referensi ilmiah yang
diakui;
-7-
Pasal 4
Pembuktian keamanan dan manfaat melalui empiris dan/atau
ilmiah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf b
dilaksanakan berdasarkan referensi ilmiah, data nonklinik,
dan/atau data klinik sesuai dengan perkembangan terkini
ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang Suplemen
Kesehatan.
Pasal 5
(1) Suplemen Kesehatan dapat mengandung bahan aktif dan
bahan tambahan.
(2) Dalam hal bahan aktif sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) berupa tumbuhan, harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
a. telah dilengkapi informasi mengenai asal tumbuhan,
bagian yang digunakan dan cara penyiapan; dan
b. telah dilakukan standardisasi mutu sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Dalam hal pada kemasan Suplemen Kesehatan
dicantumkan kandungan senyawa aktif sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), harus dilakukan uji kuantitatif.
Pasal 6
(1) Bahan tambahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
ayat (1), dapat berupa:
a. pengawet;
-8-
b. pewarna;
c. pemanis;
d. perisa;
e. antikempal;
f. pengemulsi;
g. pelapis;
h. penstabil;
i. pelarut; dan/atau
j. bahan tambahan lain.
(2) Bahan tambahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan bahan tambahan yang diizinkan untuk
digunakan dalam pembuatan Suplemen Kesehatan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 7
(1) Bahan aktif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat
(2) dan bahan tambahan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 6 berasal dari selain tumbuhan, harus
melampirkan dokumen sumber perolehan.
(2) Dokumen sumber perolehan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan evaluasi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 8
(1) Uji stabilitas untuk pemenuhan kriteria mutu
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dilakukan pada
temperatur dan kelembaban zona IVb.
(2) Dalam hal produk tidak stabil sesuai dengan zona IVb
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pelaku Usaha
harus memberikan justifikasi dan melakukan pengujian
stabilitas pada temperatur dan kelembaban yang sesuai.
-9-
Bagian Ketiga
Penandaan
Pasal 9
Penandaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 wajib
memenuhi kriteria lengkap, objektif, dan tidak menyesatkan.
Pasal 10
(1) Penandaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 harus
memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. dicetak langsung atau melekat erat pada wadah
dan/atau kemasan;
b. tidak mudah lepas; dan
c. tidak rusak oleh air, gesekan, atau pengaruh sinar
matahari.
(2) Selain memenuhi kriteria Penandaan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9, dalam memberikan Penandaan
Pelaku Usaha juga harus memenuhi persyaratan teknis
Penandaan.
(3) Persyaratan teknis Penandaan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) harus memenuhi informasi pada
Penandaan.
(4) Dalam hal Suplemen Kesehatan dikemas dalam strip
atau blister, Penandaan harus dicetak langsung pada
kemasan.
Pasal 11
(1) Informasi pada Penandaan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 10 ayat (3) paling sedikit berupa keterangan
mengenai:
a. nama produk;
b. nama dan alamat industri dan/atau Pelaku Usaha;
c. nama dan alamat Pemberi Kontrak dan/atau
Penerima Kontrak;
d. nama dan alamat Pemberi Lisensi dan/atau
Penerima Lisensi;
e. ukuran, isi, berat bersih;
- 10 -
Pasal 12
1 (satu) nama Suplemen Kesehatan dengan formula dan
manfaat yang sama hanya dapat diregistrasikan oleh 1 (satu)
Pelaku Usaha.
Pasal 13
(1) Keterangan dan/atau informasi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 11 harus menggunakan bahasa Indonesia,
angka arab, dan huruf latin.
- 11 -
Pasal 14
Dalam hal terjadi perubahan komposisi pada Suplemen
Kesehatan sehingga berdampak pada aspek manfaat, nama
produk sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) huruf
a, harus diubah.
Pasal 15
Pencantuman Penandaan berupa informasi mengenai nilai gizi
harus sesuai dengan hasil uji dari laboratorium di Indonesia
yang terakreditasi atau laboratorium industri di Indonesia
yang memiliki Sertifikat CPOB/CPOTB.
Pasal 16
(1) Pelaku Usaha dapat mencantumkan klaim manfaat
dalam Penandaan Suplemen Kesehatan pada saat
mengajukan permohonan Registrasi.
(2) Klaim manfaat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat berupa:
a. klaim umum atau nutrisi;
b. klaim fungsional; dan/atau
- 12 -
Pasal 17
Ketentuan lebih lanjut mengenai Penandaan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 11 sesuai dengan Peraturan Badan
Pengawas Obat dan Makanan yang mengatur mengenai
Penandaan Suplemen Kesehatan.
BAB III
REGISTRASI SUPLEMEN KESEHATAN
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 18
(1) Suplemen Kesehatan yang akan diedarkan di wilayah
Indonesia wajib memenuhi kriteria sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2.
(2) Untuk menjamin Suplemen Kesehatan yang diedarkan di
wilayah Indonesia memenuhi kriteria sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), Pelaku Usaha wajib
mengedarkan Suplemen Kesehatan yang telah memiliki
Izin Edar.
(3) Izin Edar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diperoleh
dengan mengajukan permohonan Registrasi.
(4) Permohonan Registrasi sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) disampaikan oleh Pelaku Usaha kepada Kepala
Badan.
- 13 -
Pasal 19
(1) Izin Edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (2)
dikecualikan bagi Suplemen Kesehatan yang dimasukkan
ke dalam wilayah Indonesia untuk tujuan penggunaan
khusus.
(2) Pemasukan Suplemen Kesehatan untuk tujuan
penggunaan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 20
Pelaku Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (4)
meliputi:
a. Industri Farmasi;
b. IOT atau UKOT;
c. Industri Pangan;
d. Importir; atau
e. Badan usaha di bidang pemasaran Suplemen Kesehatan.
Bagian Kedua
Persyaratan
Paragraf 1
Umum
Pasal 21
(1) Permohonan Registrasi diajukan oleh Pelaku Usaha
kepada BPOM.
(2) Registrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri
atas:
a. Registrasi Baru;
b. Registrasi Variasi; dan
c. Registrasi Ulang.
- 14 -
Pasal 22
Permohonan Registrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal
21 ayat (1) meliputi:
a. Registrasi Dalam Negeri;
b. Registrasi Ekspor; dan
c. Registrasi Impor.
Paragraf 2
Registrasi Dalam Negeri
Pasal 23
Registrasi dalam negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal
22 huruf a meliputi:
a. Registrasi untuk Suplemen Kesehatan yang dibuat secara
mandiri oleh Pelaku Usaha;
b. Registrasi berdasarkan kontrak; dan/atau
c. Registrasi berdasarkan Lisensi.
Pasal 24
(1) Permohonan Registrasi untuk Suplemen Kesehatan
yang dibuat secara mandiri oleh Pelaku Usaha
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 huruf a
diajukan oleh Pelaku Usaha.
(2) Pelaku Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berupa Industri Farmasi, IOT, UKOT atau Industri
Pangan.
(3) Pelaku Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
yang mengajukan permohonan registrasi harus
memenuhi persyaratan dokumen sebagai berikut:
a. NIB;
b. Nomor Pokok Wajib Pajak;
c. Sertifikat Cara Pembuatan yang Baik/Izin Penerapan
Cara Pembuatan yang Baik sesuai dengan bentuk
dan jenis sediaan yang akan diregistrasi, meliputi:
1. Sertifikat CPOB dan persetujuan penggunaan
fasilitas bersama untuk Suplemen Kesehatan
dengan komposisi bahan golongan non obat;
- 15 -
Pasal 25
(1) Permohonan Registrasi berdasarkan kontrak
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 huruf b
diajukan oleh Pelaku Usaha.
(2) Pelaku Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berupa Industri Farmasi, IOT, UKOT, Industri Pangan,
atau badan usaha di bidang pemasaran Suplemen
Kesehatan.
(3) Industri Farmasi, IOT, UKOT, Industri Pangan, atau
badan usaha di bidang pemasaran Suplemen Kesehatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai Pemberi
Kontrak.
(4) Suplemen Kesehatan yang dibuat berdasarkan kontrak
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 huruf b
meliputi:
a. sebagian tahapan pembuatan; atau
b. seluruh tahapan pembuatan.
(5) Pemberi Kontrak sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
sebagai Pemilik Izin Edar.
(6) Pelaku Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
yang mengajukan permohonan registrasi harus
memenuhi persyaratan dokumen sebagai berikut:
a. NIB;
b. Nomor Pokok Wajib Pajak;
c. Sertifikat Cara Pembuatan yang Baik/Izin Penerapan
Cara Pembuatan yang Baik sesuai dengan bentuk
dan jenis sediaan yang akan diregistrasi, meliputi:
1. Sertifikat CPOB dan/atau persetujuan
penggunaan fasilitas bersama untuk Suplemen
Kesehatan dengan komposisi bahan golongan
non obat;
2. Sertifikat CPOTB; atau
3. Izin Penerapan CPPOB dan persetujuan
memproduksi Suplemen Kesehatan di fasilitas
produksi pangan.
d. dokumen perjanjian kerja sama kontrak produksi
dengan Industri Farmasi, IOT atau UKOT yang telah
- 17 -
Pasal 26
(1) Petugas melakukan audit terhadap fasilitas
penyimpanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25
ayat (7) huruf b.
(2) Audit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
sebelum Pemberi Kontrak menyerahkan dokumen
permohonan pendaftaran akun dan dokumen Registrasi.
(3) Dalam hal permohonan Registrasi dilakukan oleh
Pelaku Usaha yang memiliki sertifikat merek maka
selain harus memenuhi persyaratan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 25 ayat (6) dan ayat (7), Pelaku
Usaha juga harus melampirkan fotokopi sertifikat merek
dengan menunjukan dokumen aslinya.
(4) Dalam hal permohonan Registrasi dilakukan oleh
Pelaku Usaha yang ditunjuk sebagai penerima lisensi
merek maka Pelaku Usaha selain harus melampirkan
dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat
- 18 -
Pasal 27
(1) Dokumen perjanjian kerja sama kontrak sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 25 ayat (6) huruf d dan huruf e
paling sedikit harus memuat kesepakatan mengenai:
a. masa berlaku perjanjian kontrak;
b. nama dan formula Suplemen Kesehatan yang
dikontrakkan;
c. sebagian atau seluruh tahapan pembuatan yang
dilakukan oleh Penerima Kontrak; dan
d. Kewajiban dan tanggung jawab para pihak.
(2) Dokumen perjanjian kerja sama kontrak sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) harus disahkan oleh notaris.
Pasal 28
(1) Penerima Kontrak pembuatan Suplemen Kesehatan
harus memiliki sertifikat Cara Pembuatan yang Baik
sesuai dengan bentuk sediaan yang dikontrakkan.
(2) Penerima Kontrak tidak dapat mengalihkan pembuatan
Suplemen Kesehatan yang dikontrakkan kepada pihak
ketiga.
- 19 -
Pasal 29
(1) Pemberi Kontrak dan Penerima Kontrak wajib
bertanggung jawab terhadap keamanan, manfaat, dan
mutu Suplemen Kesehatan yang dibuat berdasarkan
kontrak dengan penanggung jawab utama Pemberi
Kontrak.
(2) Pemberi Kontrak dapat mengajukan penambahan dan/
atau perubahan tempat produksi (alternative site) untuk
mengantisipasi keadaan kahar (force majeure)
sebagaimana tercantum dalam kesepakatan kontrak.
(3) Pemberi Kontrak wajib mendaftarkan penambahan dan/
atau perubahan tempat produksi (alternative site)
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai Registrasi
Variasi Mayor.
Pasal 30
(1) Permohonan Registrasi berdasarkan Lisensi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 23 huruf c diajukan oleh Pelaku
Usaha.
(2) Pelaku Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berupa Industri Farmasi, IOT, UKOT dan Industri
Pangan.
(3) Industri Farmasi, IOT, UKOT dan Industri Pangan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai penerima
Lisensi.
(4) Pengajuan permohonan registrasi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diajukan oleh Penerima Lisensi berdasarkan
Lisensi yang diberikan oleh:
a. industri di luar negeri; atau
b. badan riset pemilik formula dan teknologi di dalam
negeri.
(5) Penerima Lisensi sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
harus memiliki:
a. Sertifikat Cara Pembuatan yang Baik/Izin Penerapan
Cara Pembuatan yang Baik sesuai dengan bentuk
dan jenis sediaan yang akan dilisensikan, meliputi:
- 20 -
Paragraf 3
Registrasi Ekspor
Pasal 31
(1) Permohonan Registrasi ekspor sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 22 huruf b diajukan oleh Pelaku Usaha.
(2) Pelaku Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berupa Industri Farmasi, IOT, UKOT, Industri Pangan
- 21 -
Pasal 32
Ketentuan mengenai Registrasi dalam negeri berdasarkan
kontrak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (6) dan
(7) berlaku secara mutatis mutandis terhadap Registrasi
ekspor yang diajukan oleh badan usaha di bidang pemasaran
Suplemen Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31
ayat (2).
Pasal 33
(1) Suplemen Kesehatan ekspor sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 31 ayat (1) harus memenuhi ketentuan
sebagai berikut:
a. memenuhi aspek keamanan, manfaat dan mutu; dan
b. diproduksi dengan menerapkan Cara Pembuatan
yang Baik yang dibuktikan dengan sertifikat.
(2) Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a memiliki perbedaan dengan aspek keamanan,
- 22 -
Pasal 34
Suplemen Kesehatan ekspor dilarang diedarkan di wilayah
Indonesia.
Paragraf 4
Registrasi Impor
Pasal 35
(1) Permohonan Registrasi Impor diajukan oleh Pelaku
Usaha.
(2) Pelaku Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan Importir.
Pasal 36
(1) Importir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (2)
harus memenuhi persyaratan dokumen sebagai berikut:
a. NIB;
b. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
c. surat penunjukan keagenan yang masih berlaku
paling singkat 3 (tiga) tahun sebelum penunjukan
berakhir, yang dibuat dalam Bahasa Indonesia
dan/atau Bahasa Inggris dan paling sedikit
mencantumkan keterangan mengenai:
1. nama dan alamat produsen/Prinsipal Negara asal;
2. nama Importir;
3. merek dan/atau nama dan ukuran kemasan
produk;
4. tanggal diterbitkan;
5. masa berlaku penunjukan keagenan;
- 23 -
Pasal 37
Importir yang melakukan Registrasi Impor dalam bentuk
produk ruahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat
(5) huruf a, harus melampirkan salinan dokumen perjanjian
kerja sama dengan industri yang memiliki sertifikat Cara
Pembuatan yang Baik sesuai dengan bentuk sediaan yang
diimpor.
Pasal 38
Pasal 39
(1) Dalam hal Suplemen Kesehatan impor yang dimasukkan
ke dalam wilayah Indonesia berupa produk jadi,
Penandaan harus sudah dicantumkan pada saat
memasuki wilayah negara Indonesia.
(2) Penandaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
sesuai dengan informasi dan/atau keterangan dalam
- 25 -
Pasal 40
(1) Selain harus memenuhi persyaratan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 36 ayat (1), Importir juga harus
menyampaikan dokumen teknis berupa:
a. metode dan hasil pengujian mutu bahan baku dan
produk jadi;
b. hasil pengujian mutu produk jadi dari laboratorium
terakreditasi di Indonesia atau laboratorium industri
di Indonesia yang memiliki sertifikat Cara
Pembuatan yang Baik dengan masa berlaku paling
lama 1 (satu) tahun setelah diterbitkan oleh pihak
laboratorium;
c. hasil uji toksisitas, uji farmakodinamik, dan/atau uji
klinik;
d. contoh produk, kemasan, dan Penandaan asli yang
beredar di negara asal;
e. rekomendasi Importir dalam pemenuhan
persyaratan fasilitas distribusi Suplemen Kesehatan
impor sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
f. daftar dan alamat seluruh fasilitas penyimpanan
produk yang digunakan; dan
g. surat pernyataan memiliki penanggung jawab
Apoteker di atas materai.
(2) Jika pada saat Registrasi diperlukan pemastian profil
keamanan Suplemen Kesehatan, Importir harus
melampirkan uji toksisitas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf c.
(3) Jika pada saat Registrasi diperlukan pemastian profil
manfaat Suplemen Kesehatan, Importir harus
melampirkan hasil pengujian farmakodinamik
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
(4) Jika pada saat Registrasi diperlukan pemastian profil
manfaat dan/atau keamanan Suplemen Kesehatan,
- 26 -
Pasal 41
(1) Petugas melakukan audit terhadap fasilitas penyimpanan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 ayat (1) huruf f.
(2) Audit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
sebelum Pelaku Usaha menyerahkan dokumen
permohonan pendaftaran akun dan dokumen Registrasi.
Pasal 42
Penunjukan keagenan dan hak untuk melakukan registrasi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (1) huruf c
dengan nama produk serta formula dan manfaat yang sama
dari produsen yang sama di luar negeri, hanya dapat
diberikan kepada 1 (satu) Importir di bidang Suplemen
Kesehatan.
Pasal 43
(1) Dalam hal terjadi pemutusan surat penunjukan
keagenan Suplemen Kesehatan Impor sebelum
berakhirnya masa berlaku surat penunjukan keagenan,
pemohon Registrasi yang ditunjuk oleh Prinsipal harus
melampirkan:
a. fotokopi dokumen penunjukan keagenan antara
pemohon Registrasi dengan Prinsipal dengan
menunjukkan dokumen aslinya; dan
- 27 -
Pasal 44
Importir wajib bertanggung jawab terhadap keamanan,
manfaat dan mutu Suplemen Kesehatan yang diimpor.
Pasal 45
(1) Dalam hal Suplemen Kesehatan Impor yang diregistrasi
dan diproduksi berdasarkan kontrak ke luar negeri dapat
dilakukan dengan ketentuan:
a. teknologi dan fasilitas produksi yang digunakan
belum dimiliki oleh industri di Indonesia; atau
- 28 -
Pasal 46
(1) Registrasi untuk Suplemen Kesehatan kontrak produksi
di Luar Negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45
dilakukan oleh Pelaku Usaha berupa Industri Farmasi
dan IOT.
(2) Pelaku Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus memiliki:
a. sertifikat CPOB atau CPOTB; dan
b. dokumen perjanjian kontrak produksi.
(3) Penerima kontrak produksi di luar negeri harus
memenuhi ketentuan:
a. memiliki sertifikat Cara Pembuatan yang Baik untuk
sesuai dengan bentuk sediaan yang dikontrakkan;
dan
b. hasil inspeksi 2 (dua) tahun terakhir.
(4) Ketentuan sertifikat cara pembuatan yang baik
sebagaimana dimaksud dalam pasal 36 ayat (1) huruf e
berlaku secara mutatis mutandis terhadap sertifikat cara
pembuatan yang baik sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) huruf a.
- 29 -
Pasal 47
(1) Suplemen Kesehatan Impor sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 45 ayat (1) secara bertahap harus dilakukan
alih teknologi untuk dapat diproduksi di dalam negeri.
(2) Alih teknologi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
berupa alih pengetahuan/kemampuan di bidang:
a. pengembangan produk;
b. teknik dan metode/proses produksi; dan/atau
c. pengawasan mutu.
(3) Alih teknologi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
diberikan kepada perwakilan industri luar negeri di
Indonesia atau industri lain di Indonesia berdasarkan
kesepakatan antara pemilik dan penerima teknologi.
Bagian Ketiga
Registrasi Baru
Pasal 48
Registrasi Baru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat
(2) huruf a terdiri atas:
a. Registrasi Baru Lokal, terdiri atas:
1. Kategori 1 (satu) untuk bahan aktif tunggal berupa
vitamin atau mineral yang sudah diketahui profil
keamanan dan kemanfaatannya
2. Kategori 2 (dua) untuk bahan aktif tunggal (selain
vitamin dan mineral) atau kombinasi yang sudah
diketahui profil keamanan dan kemanfaatannya.
3. Kategori 3 (tiga) untuk:
- 30 -
Bagian Keempat
Registrasi Variasi
Pasal 49
(1) Registrasi variasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21
ayat (2) huruf b terdiri atas:
a. Registrasi Variasi Minor dengan notifikasi;
b. Registrasi Variasi Minor dengan persetujuan; dan
c. Registrasi Variasi Mayor.
(2) Registrasi variasi minor dengan notifikasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan melalui
mekanisme perubahan terlebih dahulu (do and tell) dan
kemudian melakukan pelaporan paling lambat 6 (enam)
bulan setelah perubahan.
(3) Registrasi Variasi Minor Suplemen Kesehatan dengan
notifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
merupakan registrasi variasi untuk aspek-aspek tertentu
yang tidak berpengaruh terhadap aspek keamanan,
manfaat, dan/atau mutu Suplemen Kesehatan serta tidak
merubah informasi pada label dan Izin Edar.
- 31 -
Pasal 50
(1) Jika perubahan yang dilaporkan tidak sesuai dengan
jenis perubahan sebagaimana tercantum dalam Pasal 49
ayat (3), maka Registrasi variasi minor dengan notifikasi
tersebut ditolak dan Pendaftar harus melakukan
Registrasi sesuai dengan kategori Registrasi Variasi yang
ditetapkan.
(2) Implementasi perubahan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilakukan melalui mekanisme pengendalian
perubahan.
(3) Terhadap perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dapat dilakukan verifikasi setempat dan Pelaku Usaha
harus dapat menunjukkan dokumentasi terkait
perubahan yang diajukan.
(4) Jika hasil verifikasi tidak sesuai dengan jenis perubahan
notifikasi yang dilaporkan, notifikasi tersebut ditolak dan
Pelaku Usaha dapat dikenai sanksi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Bagian Kelima
Registrasi Ulang
Pasal 51
(1) Registrasi ulang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21
ayat (2) huruf c merupakan registrasi ulang yang dapat
dilakukan dengan:
a. tanpa disertai perubahan; dan
b. disertai perubahan.
(2) Perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
yang dapat diajukan bersamaan dengan Registrasi ulang
merupakan jenis perubahan minor kecuali untuk
perubahan kemasan paket atau kemasan khusus.
- 32 -
Bagian Keenam
Tata Laksana Registrasi
Paragraf 1
Pendaftaran Akun
Pasal 52
(1) Pelaku Usaha harus melakukan pendaftaran akun
sebelum mengajukan permohonan Registrasi.
(2) Pendaftaran akun perusahaan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) bertujuan untuk mendapatkan nama
pengguna dan kata sandi.
Pasal 53
(1) Pendaftaran akun sebagaimana dimaksud dalam Pasal
52 ayat (1) dilakukan melalui laman resmi pelayanan
Registrasi BPOM.
(2) Dalam hal diperlukan verifikasi keabsahan dokumen
pendukung data pendaftaran akun sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) Pelaku Usaha menunjukan
dokumen asli dan menyerahkan salinan dokumen
pendukung data pendaftaran akun kepada Petugas.
(3) Dalam hal berdasarkan hasil verifikasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dokumen pendukung
pendaftaran akun dinyatakan lengkap dan benar, Pelaku
Usaha mendapatkan nama pengguna dan kata sandi.
Pasal 54
(1) Pendaftaran akun sebagaimana dimaksud dalam Pasal
52 ayat (1) dilakukan dengan mengisi data melalui laman
resmi pelayanan registrasi Suplemen Kesehatan BPOM.
(2) BPOM melakukan verifikasi pendaftaran akun
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menggunakan
- 33 -
Pasal 55
(1) Nama pengguna dan kata sandi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 54 ayat (4) merupakan data rahasia
perusahaan.
(2) Perusahaan wajib bertanggung jawab apabila terjadi
penyalahgunaan terhadap nama pengguna dan kata
sandi sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
Pasal 56
(1) Pendaftaran akun sebagaimana dimaksud dalam Pasal
52 dan Pasal 53 hanya dilakukan 1 (satu) kali sepanjang
tidak terjadi perubahan data Pelaku Usaha.
(2) Dalam hal terjadi perubahan data sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), Pelaku Usaha harus:
a. menyampaikan pemberitahuan perubahan data;
atau
b. mengajukan pendaftaran akun kembali.
- 34 -
Paragraf 2
Dokumen Registrasi
Pasal 57
Dokumen Registrasi merupakan dokumen rahasia yang
dipergunakan terbatas hanya untuk keperluan evaluasi oleh
petugas yang berwenang.
Pasal 58
(1) Dokumen Registrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal
57 meliputi:
a. Dokumen Administratif;
b. Dokumen Keamanan, Manfaat dan Mutu; dan
c. Dokumen Penandaan.
(2) Dokumen Registrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat menggunakan bahasa Indonesia dan/atau bahasa
Inggris.
(3) Dokumen Penandaan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf c harus dilengkapi dengan rancangan kemasan
yang akan diedarkan.
(4) Keterangan paling sedikit yang wajib dicantumkan oleh
Pelaku Usaha pada rancangan kemasan sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) tercantum dalam Lampiran I
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Badan ini.
Paragraf 3
Pengajuan Permohonan Registrasi Baru
Pasal 59
(1) Tahapan Registrasi baru sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 48 terdiri atas:
a. pra Registrasi; dan
b. Registrasi.
(2) Tahapan pra Registrasi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a meliputi:
- 35 -
Pasal 60
(1) Petugas melakukan evaluasi pada tahapan pra Registrasi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 ayat (1) huruf a.
(2) Evaluasi tahap pra Registrasi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan paling lama 15 (lima belas) Hari
terhitung sejak permohonan pra Registrasi diterima.
(3) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) untuk evaluasi tahap pra Registrasi
Suplemen Kesehatan Kategori I dilakukan paling lama 10
(sepuluh) Hari terhitung sejak permohonan pra Registrasi
diterima.
Pasal 61
Keputusan terhadap evaluasi pada saat tahap pra Registrasi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60 berupa:
a. diterima; atau
b. ditolak.
Pasal 62
(1) Keputusan diterima pada tahap pra Registrasi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 ayat (1) huruf a
berlaku paling lama 20 (dua puluh) Hari sejak tanggal
diterbitkan.
(2) Keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi
dasar untuk tahapan Registrasi.
(3) Dalam hal permohonan pada tahap pra Registrasi
diterima, Pelaku Usaha harus menyampaikan dokumen
- 36 -
Pasal 63
(1) Dokumen administrasi keamanan, manfaat, mutu dan
Penandaan untuk tahapan Registrasi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 59 ayat (1) huruf b meliputi:
a. surat keputusan hasil evaluasi pra Registrasi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 huruf a; dan
b. Dokumen Registrasi sebagaimana tercantum dalam
Lampiran III yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Badan ini.
(2) Dokumen administrasi, keamanan, manfaat, mutu dan
Penandaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan dokumen registrasi yang harus disiapkan
untuk diunggah dan/atau disimpan oleh Pendaftar.
(3) Petugas dapat melakukan verifikasi terhadap dokumen
registrasi sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2).
Pasal 64
Surat perintah bayar Registrasi diterbitkan setelah Pelaku
Usaha melengkapi dokumen Registrasi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 63.
Paragraf 4
Pengajuan Permohonan Registrasi Variasi
Pasal 65
(1) Pengajuan permohonan Registrasi Variasi dilakukan oleh
Pelaku Usaha dengan melampirkan dokumen Registrasi
Variasi sesuai dengan perubahan yang diajukan.
- 37 -
Paragraf 5
Pengajuan Permohonan Registrasi Ulang
Pasal 66
(1) Dalam hal masa berlaku Izin Edar akan berakhir dan
Suplemen Kesehatan masih akan diedarkan maka Pelaku
Usaha wajib mengajukan permohonan Registrasi Ulang
untuk memperpanjang masa berlaku Izin Edar.
(2) Pelaku Usaha yang mengajukan permohonan Registrasi
Ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus
menyampaikan permohonan dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. paling cepat 180 (seratus delapan puluh) hari
kalender sebelum masa berlaku Izin Edar berakhir;
dan
b. paling lambat 1 (satu) hari kalender sebelum masa
berlaku Izin Edar berakhir.
Pasal 67
(1) Pelaku Usaha dalam mengajukan permohonan Registrasi
Ulang tanpa disertai perubahan sebagaimana dimaksud
pada pasal 51 huruf a, harus melampirkan dokumen
sebagai berikut:
a. keputusan persetujuan Izin Edar dan Penandaan
yang disetujui;
b. formula produk;
c. surat pernyataan produk masih diproduksi dan
diedarkan dengan menyatakan nomor bets terakhir
yang diproduksi;
d. surat keterangan impor terakhir untuk Suplemen
Kesehatan Impor;
- 38 -
Pasal 68
Pelaku Usaha dalam mengajukan permohonan Registrasi
Ulang disertai perubahan sebagaimana dimaksud dalam
- 39 -
Pasal 69
(1) Nomor Izin Edar Suplemen Kesehatan tidak berlaku jika
Pelaku Usaha tidak melakukan Registrasi Ulang sesuai
dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
66 ayat (2) untuk Suplemen Kesehatan yang Izin Edarnya
telah berakhir.
(2) Pelaku Usaha dapat mengajukan permohonan Registrasi
Baru untuk Suplemen Kesehatan yang memenuhi
ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
Paragraf 6
Layanan Prioritas
Pasal 70
(1) Pelaku Usaha yang melakukan Registrasi dapat diberikan
layanan prioritas berupa percepatan penerbitan Izin
Edar.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai layanan prioritas
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh
Kepala Badan.
- 40 -
Bagian Ketujuh
Tanggung Jawab
Paragraf 1
Tanggung Jawab Pelaku Usaha
Pasal 71
(1) Pelaku Usaha wajib bertanggung jawab terhadap:
a. kelengkapan dokumen yang diserahkan;
b. kebenaran dan keabsahan informasi yang tercantum
dalam dokumen Registrasi;
c. jaminan terhadap keamanan, manfaat, dan mutu
produk yang diregistrasi, dibuat, dan diedarkan;
d. jaminan tidak adanya bahan kimia obat dan/atau
bahan yang dilarang dalam produk Suplemen
Kesehatan yang dibuat dan/atau diedarkan;
e. perbaikan dan penyerahan data serta informasi
produk yang dipersyaratkan pada saat proses
registrasi atau ketika produk sudah ada di
peredaran;
f. perubahan data dan informasi produk yang sedang
dalam proses pengajuan permohonan Registrasi atau
telah memiliki nomor Izin Edar; dan
g. penyediaan baku pembanding sesuai dengan
kebutuhan dalam rangka pengawasan.
(2) Pelaku Usaha wajib memproduksi atau mengimpor
Suplemen Kesehatan yang telah mendapat Izin Edar
dalam batas waktu paling lambat 1 (satu) tahun sejak
tanggal persetujuan Izin Edar.
(3) Tanggung jawab Pelaku Usaha sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) harus dinyatakan secara tertulis dalam
surat pernyataan menggunakan format sebagaimana
tercantum dalam Lampiran V yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Badan ini.
(4) Komisaris, direksi dan/atau pimpinan perusahaan
Pelaku Usaha harus tidak pernah terbukti secara hukum
- 41 -
Paragraf 2
Tanggung Jawab Pemegang/Pemillik Izin Edar
Pasal 72
(1) Pemegang/Pemilik Izin Edar nomor izin edar wajib
melakukan pemantauan terhadap keamanan, manfaat,
dan mutu produk yang beredar.
(2) Dalam hal terjadi ketidaksesuaian terhadap keamanan,
manfaat, dan mutu produk, Pemegang/Pemilik nomor
Izin Edar wajib melakukan penarikan produk dari
peredaran dan melaporkan kepada Kepala Badan.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemantauan, penarikan
produk dari peredaran, dan pelaporan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan
Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Pasal 73
(1) Pemantauan terhadap keamanan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 72 ayat (1) berupa keluhan atas kasus efek
yang tidak diinginkan dari Suplemen Kesehatan selama
beredar.
(2) Pemantauan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan oleh Pemegang/Pemilik Izin Edar berupa
kewajiban untuk menanggapi dan menangani keluhan
atas kasus efek yang tidak diinginkan dari Suplemen
Kesehatan selama beredar.
(3) Kasus efek yang tidak diinginkan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) wajib dilaporkan kepada Kepala Badan
melalui mekanisme monitoring efek samping Suplemen
Kesehatan.
(4) Mekanisme monitoring efek samping Suplemen
Kesehatan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
- 42 -
Bagian Kedelapan
Evaluasi dan Penerbitan Keputusan
Paragraf 1
Umum
Pasal 74
(1) BPOM melakukan evaluasi terhadap setiap pengajuan
permohonan Registrasi Suplemen Kesehatan yang telah
diterima secara lengkap.
(2) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan melalui pemeriksaan dan penilaian
kesuaian dokumen registrasi terhadap pemenuhan
standar dan/atau persyaratan keamanan, manfaat, dan
mutu.
Paragraf 2
Evaluasi
Pasal 75
(1) Evaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74
dilaksanakan setelah:
a. diterimanya dokumen registrasi secara lengkap; dan
b. Pelaku Usaha melakukan pembayaran sesuai dengan
nominal sebagaimana tercantum dalam surat
pemberitahuan perintah bayar paling lama 7 hari
kalender terhitung sejak tanggal surat pemberitahuan
perintah bayar.
(2) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan menggunakan mekanisme time to respond.
(3) Keputusan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diterbitkan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Kategori 1 (satu) paling lama 15 (lima belas) Hari
b. Kategori 2 (dua) paling lama 30 (tiga puluh) Hari
c. Kategori 3 (tiga) paling lama 50 (lima puluh) Hari
d. Kategori 4 (empat) paling lama 30 (tiga puluh) Hari
e. Kategori 5 (lima) paling lama 60 (enam puluh) Hari
- 43 -
Pasal 76
(1) Dalam hal hasil evaluasi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 75 Suplemen Kesehatan belum memenuhi
ketentuan dan/atau persyaratan Registrasi, BPOM dapat
menerbitkan permintaan perbaikan dan/atau tambahan
data kepada Pendaftar.
(2) Permintaan tambahan data sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diterbitkan melalui laman resmi pelayanan
Registrasi BPOM.
(3) Mekanisme evaluasi time to respond sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 75 ayat (2) dilaksanakan dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. perhitungan jangka waktu evaluasi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 75 ayat (3) dihentikan apabila
berdasarkan hasil evaluasi memerlukan perbaikan
dan/atau tambahan data; dan
b. perhitungan jangka waktu evaluasi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 75 ayat (3) dimulai kembali
- 44 -
Pasal 77
Dalam hal Pelaku Usaha tidak dapat menyampaikan
perbaikan dan/atau tambahan data sesuai dengan jangka
waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76 ayat (3) dan
ayat (4), permohonan Registrasi dianggap batal dan biaya yang
telah dibayarkan tidak dapat ditarik kembali.
Paragraf 3
Tim Penilai dan Komite Nasional Penilai Suplemen Kesehatan
Pasal 78
(1) Evaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75
dilakukan oleh Tim Penilai Keamanan, Manfaat, dan
Mutu Suplemen Kesehatan.
(2) Dalam melaksanakan evaluasi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Tim Penilai Keamanan, Manfaat, dan Mutu
Suplemen Kesehatan dapat mengikutsertakan Komite
Nasional Penilai Suplemen Kesehatan yang selanjutnya
disebut sebagai KOMNAS Penilai Suplemen Kesehatan.
(3) KOMNAS Penilai Suplemen Kesehatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) memberikan rekomendasi, saran,
tanggapan, dan masukan terhadap kriteria, keamanan,
manfaat, dan mutu untuk:
- 45 -
Pasal 79
(1) Tim Penilai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 78 ayat
(1) terdiri atas Petugas.
(2) KOMNAS Penilai Suplemen Kesehatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 78 ayat (2) dapat terdiri atas:
a. akademisi;
b. peneliti;
c. praktisi; dan/atau
d. Perwakilan Kementerian/Lembaga terkait.
(3) Tim Penilai dan KOMNAS Penilai Suplemen Kesehatan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 78 ditetapkan
dengan Keputusan Kepala Badan.
Paragraf 4
Dengar Pendapat
Pasal 80
(1) Dalam hal diperlukan klarifikasi dan/atau penjelasan
lebih lanjut terkait aspek keamanan, manfaat, dan mutu
terhadap dokumen Registrasi, Kepala Badan dapat
meminta klarifikasi kepada Pelaku Usaha melalui
mekanisme dengar pendapat yang disampaikan secara
tertulis.
(2) Dengar pendapat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diberikan sebelum penerbitan keputusan persetujuan
atau penolakan.
Pasal 81
(1) Pelaku Usaha dapat mengajukan permohonan dengar
pendapat melalui permintaan tertulis yang disampaikan
kepada BPOM.
- 46 -
Pasal 82
Kepala Badan menyampaikan keputusan hasil evaluasi
dengar pendapat secara tertulis kepada Pelaku Usaha paling
lama 30 (tiga puluh) Hari terhitung sejak surat permohonan
dengar pendapat diterima oleh BPOM.
Paragraf 5
Penerbitan Keputusan
Pasal 83
(1) Kepala Badan menerbitkan keputusan terhadap hasil
evaluasi Suplemen Kesehatan yang diajukan oleh Pelaku
Usaha melalui pengajuan permohonan Registrasi.
(2) Keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa:
a. persetujuan; atau
b. penolakan.
Pasal 84
(1) Kepala Badan menerbitkan Keputusan Persetujuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 ayat (2) huruf a
jika berdasarkan hasil evaluasi telah memenuhi
ketentuan dan/atau persyaratan Registrasi.
(2) Kepala Badan menerbitkan keputusan berupa penolakan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 ayat (2) huruf b
jika berdasarkan hasil evaluasi tidak memenuhi
ketentuan dan/atau persyaratan Registrasi.
Pasal 85
Penerbitan keputusan berupa persetujuan atau penolakan
Registrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 ayat (2)
dilaksanakan secara elektronik.
- 47 -
Pasal 86
(1) Dalam hal berdasarkan hasil evaluasi BPOM menerbitkan
keputusan berupa persetujuan untuk Registrasi Variasi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 dan registrasi
ulang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66, Pelaku
usaha wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. melaksanakan keputusan tersebut paling lama 6
(enam) bulan sejak tanggal persetujuan diterbitkan;
dan
b. melaporkan jumlah, nomor bets, dan tanggal
kedaluwarsa bets terakhir yang diedarkan sebelum
pelaksanaan persetujuan baru kepada Kepala Badan.
(2) Produk dengan persetujuan lama sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) masih dapat diproduksi atau diimpor paling
lama 6 (enam) bulan sejak tanggal persetujuan baru
diterbitkan dan selama persetujuan baru belum
dilaksanakan.
Pasal 87
Suplemen Kesehatan dengan kemasan lama yang diproduksi
atau diimpor sebelum pelaksanaan persetujuan baru dapat
diedarkan sepanjang masih memenuhi persyaratan mutu,
kecuali variasi perubahan formula yang diajukan dalam
Registrasi sebagaimana dimaksud pada Pasal 65
mempengaruhi keamanan.
Pasal 88
(1) Dalam hal 6 (enam) bulan setelah penerbitan persetujuan
baru masih terdapat sisa stok kemasan lama, Pelaku
Usaha dapat mengajukan permohonan penghabisan sisa
stok kemasan lama.
(2) Permohonan penghabisan sisa stok kemasan lama
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan secara
tertulis kepada BPOM dan dilengkapi justifikasi.
(3) Terhadap permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), BPOM melakukan analisis risiko berdasarkan hasil
pengawasan produk selama beredar.
- 48 -
Paragraf 6
Permohonan Peninjauan Kembali
Pasal 89
(1) Dalam hal Pelaku Usaha keberatan terhadap keputusan
berupa penolakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
83 ayat (2) huruf b yang diterbitkan oleh BPOM, Pelaku
Usaha dapat mengajukan permohonan peninjauan
kembali.
(2) Permohonan peninjauan kembali sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diajukan oleh Pelaku Usaha disertai dengan
kelengkapan data baru atau data yang sudah pernah
diajukan beserta justifikasi.
(3) Permohonan peninjauan kembali sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) hanya dapat diajukan apabila dalam proses
evaluasi Registrasi diperlukan bukti dukung berupa data
praklinik dan/atau data klinik.
(4) Permohonan peninjauan kembali sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) disampaikan secara tertulis oleh Pelaku
Usaha kepada Kepala Badan paling lama 30 (tiga puluh)
Hari terhitung sejak tanggal terbit surat penolakan.
Pasal 90
(1) Pelaku Usaha dapat mengajukan permohonan
peninjauan kembali sebagaimana dimaksud dalam Pasal
89 ayat (1) sebanyak 1 (satu) kali.
(2) Kepala Badan menerbitkan keputusan terhadap
pengajuan permohonan peninjauan kembali sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dalam waktu paling lama 100
(seratus) Hari sejak surat permohonan peninjauan
kembali diterima.
(3) Keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berupa:
a. persetujuan; atau
b. penolakan.
- 49 -
Pasal 91
(1) Pelaku Usaha dapat mengajukan permohonan Registrasi
Baru apabila berdasarkan evaluasi, Kepala Badan
menerbitkan keputusan berupa:
a. penolakan terhadap permohonan Registrasi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 ayat (2)
huruf b yang diajukan oleh Pelaku Usaha; atau
b. penolakan terhadap permohonan peninjauan
kembali sebagaimana dimaksud dalam Pasal 91 ayat
(3) huruf b yang diajukan oleh Pelaku Usaha.
(2) Permohonan Registrasi Baru sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) harus diajukan oleh Pelaku Usaha
dilengkapi dengan data dukung yang baru.
Bagian Kesembilan
Produk yang Tidak Dapat Diajukan Registrasi
Pasal 92
Produk yang tidak dapat dilakukan Registrasi dapat berupa:
a. bentuk sediaan injeksi dan tetes mata;
b. produk yang mengandung bahan vitamin, mineral, asam
amino dan/atau bahan lain melebihi batas maksimum
sebagaimana tercantum dalam Lampiran VI yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Badan ini;
c. produk yang mengandung bahan yang berdasarkan
pertimbangan kesehatan dan/atau berdasarkan
penelitian membahayakan kesehatan sebagaimana
tercantum dalam Lampiran VII yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Badan ini;
d. produk yang mengandung etil alkohol dengan kadar lebih
besar dari 1% (satu persen) dan dalam bentuk sediaan
cairan oral;
e. produk yang mengandung obat, bahan kimia obat,
narkotika atau psikotropika; dan
- 50 -
BAB IV
MASA BERLAKU IZIN EDAR
Pasal 93
(1) Izin Edar berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun
sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
(2) Izin Edar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
diperpanjang melalui mekanisme Registrasi ulang.
(3) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), untuk Suplemen Kesehatan yang diajukan
melalui Registrasi Impor dapat diberikan masa berlaku
izin edar sesuai dengan masa berlaku penunjukkan
keagenan.
(4) Masa berlaku penunjukkan keagenan sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) paling singkat 3 (tiga) tahun dan
paling lama 5 (lima) tahun.
Pasal 94
Suplemen Kesehatan yang telah habis masa berlaku Izin
Edarnya dan tidak diperpanjang dinyatakan sebagai
Suplemen Kesehatan yang tidak memiliki Izin Edar.
BAB V
BIAYA
Pasal 95
(1) Pelaku Usaha yang mengajukan permohonan Registrasi
untuk tahap pra Registrasi dan Registrasi dikenai biaya
- 51 -
BAB VI
PENILAIAN/EVALUASI KEMBALI
Pasal 96
(1) Kepala Badan dapat melakukan evaluasi kembali
terhadap Suplemen Kesehatan yang beredar.
(2) Evaluasi kembali sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan apabila berdasarkan hasil pemantauan
ditemukan perkembangan baru mengenai keamanan,
manfaat, dan mutu Suplemen Kesehatan yang
berpengaruh pada kesehatan dan keselamatan
masyarakat.
(3) Data dan/atau informasi mengenai kriteria keamanan
yang berpengaruh pada kesehatan dan keselamatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat diperoleh
melalui mekanisme pengawasan dan pemantauan
diantaranya melalui monitoring efek samping dan data
hasil pengujian Suplemen Kesehatan.
(4) Berdasarkan penilaian/evaluasi kembali sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) Kepala Badan menerbitkan
keputusan berupa:
a. perubahan Penandaan;
b. perubahan komposisi/formula; dan/atau
c. pemberian batasan penggunaan;
(5) Selain dapat diberikan keputusan berdasarkan
penilaian/evaluasi kembali sebagaimana dimaksud pada
ayat (4), berdasarkan kajian risiko BPOM juga dapat
memberikan keputusan berupa:
a. penarikan produk dari peredaran;
b. pembekuan Izin Edar; dan/atau
- 52 -
Pasal 97
(1) Pemegang/Pemilik Izin Edar dapat mengajukan
permohonan pengembalian nomor Izin Edar kepada
Kepala Badan disertai dengan justifikasi pengembalian
nomor Izin Edar.
(2) Terhadap permohonan pengembalian nomor Izin Edar
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala Badan
menerbitkan keputusan pembatalan Izin Edar.
BAB VII
KEADAAN KAHAR (FORCE MAJEUR)
Pasal 98
(1) Dalam hal terjadi keadaan kahar dalam pelaksanaan
registrasi maka pengajuan permohonan dan/atau
penerbitan keputusan Registrasi dapat dilakukan secara
manual.
(2) Keadaan kahar sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat berupa sistem elektronik tidak berfungsi,
kerusuhan, kebakaran, dan/atau bencana alam.
(3) Dalam hal terjadi keadaan kahar sebagaimana dimaksud
pada ayat (2), perhitungan jangka waktu sebagaimana
dimaksud dalam pasal 75 ayat (3) diberhentikan.
BAB VIII
SANKSI
Pasal 99
(1) Pelaku Usaha yang melanggar Pasal 2, Pasal 9, Pasal 18
ayat (1), Pasal 18 ayat (2), Pasal 25 ayat (7), Pasal 29 ayat
(1), Pasal 29 ayat (3), Pasal 30 ayat (8), Pasal 34, Pasal
44, Pasal 55 ayat (2), Pasal 58 ayat (4), Pasal 66 ayat (1),
- 53 -
Pasal 100
Sanksi administratif berupa pembatalan/pencabutan nomor
Izin Edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 99 ayat (2)
huruf f diberikan berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:
a. tidak melakukan produksi atau impor selama 2 (dua)
tahun berturut-turut;
b. Rekomendasi berdasarkan hasil pengawasan BPOM
dan/atau instansi/lembaga terkait.
Pasal 101
Tata cara pengenaan sanksi administratif sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 99 dilaksanakan sesuai dengan
Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan yang
mengatur mengenai tindak lanjut hasil pengawasan obat
tradisional, obat kuasi, suplemen kesehatan dan kosmetika.
- 54 -
BAB IX
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 102
(1) Pelaku Usaha yang mengajukan permohonan Registrasi
sebelum berlakunya Peraturan Badan ini tetap diproses
berdasarkan Peraturan Badan Pengawas Obat dan
Makanan Nomor 11 Tahun 2011 tentang Kriteria dan
Tata Laksana Registrasi Suplemen Kesehatan.
(2) Pelaku Usaha yang telah memiliki Izin Edar Suplemen
Kesehatan sebelum berlakunya Peraturan Badan ini,
tetap berlaku sampai dengan berakhirnya masa berlaku
Izin Edar sepanjang memenuhi standar dan/atau
persyaratan keamanan, manfaat, dan mutu.
(3) Dalam hal produk dengan Izin Edar masih berlaku dan
diterbitkan berdasarkan Peraturan Badan Pengawas Obat
dan Makanan Nomor 11 Tahun 2020 tentang Kriteria dan
Tata Laksana Registrasi Suplemen Kesehatan tidak
sesuai dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam
Peraturan Badan ini, wajib menyesuaikan dengan
Peraturan Badan ini paling lama 2 (dua) tahun terhitung
sejak Peraturan Badan ini diundangkan.
BAB X
PENUTUP
Pasal 103
Pada saat Peraturan Badan ini mulai berlaku:
1. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Nomor 11 Tahun
2020 tentang Kriteria dan Tata Laksana Registrasi
Suplemen Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2020 Nomor 610);
2. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
Nomor HK. 03.1.23.05.12.3428 Tahun 2012 tentang
Larangan Memproduksi dan Mengedarkan Obat
Tradisional dan Suplemen Makanan yang Mengandung
- 55 -
Pasal 104
Peraturan Badan ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
- 56 -
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal
PENNY K. LUKITO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
BENNY RIYANTO
LAMPIRAN I
PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
NOMOR 11 TAHUN 2020
TENTANG
KRITERIA DAN TATA LAKSANA REGISTRASI
SUPLEMEN KESEHATAN
DOKUMEN PENANDAAN
Etiket/
Kemasan Strip/
Informasi Label/ Brosur
Sekunder Blister
Sachet
12. Klaim Kegunaan -
13. Aturan Pakai/ Cara -
Penggunaan
14. Efek samping, + + -
Peringatan-Perhatian,
Kontra Indikasi,
Interaksi Obat (bila
ada)
15. Kondisi penyimpanan -
16. Informasi khusus -
(misal berkaitan
dengan asal bahan
tertentu, kadar alkohol,
penggunaan radiasi,
bahan yang berasal
dari GMO (Genetic
Modify Organism).
17 Informasi bahan + -
pemanis, pewarna,
pengawet, dan perisa
Keterangan:
: Informasi harus dicantumkan
+ : Informasi dapat dicantumkan atau dapat dengan menyebutkan ‘Lihat
Brosur’ bila kemasan tidak dapat memuat informasi tersebut. Bila tidak
tersedia brosur, maka informasi tersebut harus dicantumkan
- : Informasi tidak perlu dicantumkan
* : Sesuai dengan status produk
ttd.
PENNY K. LUKITO
- 59 -
LAMPIRAN II
PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
NOMOR 11 TAHUN 2020
TENTANG
KRITERIA DAN TATA LAKSANA REGISTRASI
SUPLEMEN KESEHATAN
REGISTRASI VARIASI
10 Peningkatan ukuran bets produk lebih dari sepuluh kali yang tidak
memengaruhi reprodusibilitas dan spesifikasi produk jadi
11 Perubahan cara produksi
ttd.
PENNY K. LUKITO
- 63 -
LAMPIRAN III
PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
NOMOR 11 TAHUN 2020
TENTANG
KRITERIA DAN TATA LAKSANA REGISTRASI
SUPLEMEN KESEHATAN
B. DOKUMEN ADMINISTRATIF
1. Registrasi Produk Dalam Negeri
a. Izin Industri Farmasi atau Izin Industri Obat Tradisional (IOT) atau
Izin Usaha Kecil Obat Tradisional (UKOT) atau Izin Industri
Pangan;
b. Sertifikat Cara Pembuatan yang Baik sesuai dengan bentuk
sediaan;
c. Surat Pernyataan Apoteker/ Tenaga Teknis Kefarmasian sebagai
penanggung jawab teknis.
c. Izin Industri Farmasi atau Izin Industri Obat Tradisional (IOT) atau
Izin Usaha Kecil Obat Tradisional (UKOT) atau Izin Industri Pangan
sebagai Penerima Lisensi;
d. Sertifikat Cara Pembuatan yang Baik Penerima Lisensi untuk
bentuk sediaan yang dilisensikan;
e. Surat Pernyataan Apoteker/ Tenaga Teknis Kefarmasian sebagai
penanggung jawab teknis;
f. Dokumen perjanjian lisensi;
g. Certificate of Free Sale atau Certificate of Pharmaceutical Product
yang masih berlaku dan diterbitkan oleh otoritas pemerintah yang
berwenang atau lembaga lain yang ditunjuk oleh pemerintah dari
negara asal serta telah disahkan oleh pejabat perwakilan
Pemerintah Republik Indonesia setempat.
7. Persyaratan Lainnya
a. Contoh produk jadi dengan rancangan kemasan dan penandaan
untuk Suplemen Kesehatan Dalam Negeri;
b. Contoh produk jadi dengan kemasan dan penandaan asli yang
beredar di negara asal untuk Suplemen Kesehatan Impor.
C. DOKUMEN MUTU
1. Formula
a. Formula tiap bentuk sediaan/ saji yang mencantumkan nama dan
jumlah masing-masing bahan yang digunakan baik bahan aktif
maupun bahan tambahan disertai fungsi dari masing-masing
bahan.
b. Asal-usul masing-masing komponen bahan aktif dalam komposisi.
2. Cara Pembuatan
c. Jumlah yang direncanakan untuk satu kali pembuatan, misal:
Kapsul : 1.000.000 kapsul @ 300 mg;
d. Jumlah masing-masing bahan yang digunakan untuk satu kali
pembuatan dinyatakan dalam satuan berat atau volume (kg atau
liter) dari masing-masing bahan;
e. Cantumkan setiap pelaksanaan pekerjaan mulai dari penyiapan
bahan baku sampai diperoleh produk jadi, sesuai Prosedur
Operasional Baku (POB). Semua tahap pekerjaan yang dilakukan
harus diterangkan dengan jelas dan rinci terutama untuk
beberapa pekerjaan yang dianggap perlu mendapat perhatian;
f. Alat atau mesin yang digunakan.
- 66 -
E. DOKUMEN PENANDAAN
Melampirkan rancangan penandaan yang mencantumkan informasi
sesuai dengan Lampiran I.
ttd.
PENNY K. LUKITO
- 68 -
LAMPIRAN IV
PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
NOMOR 11 TAHUN 2020
TENTANG
KRITERIA DAN TATA LAKSANA REGISTRASI
SUPLEMEN KESEHATAN
2 Tata letak gambar ataupun informasi 1. Surat Pengantar yang menyatakan perubahan yang
produk diajukan
2. SK Persetujuan izin edar & desain kemasan disetujui
3. Persetujuan variasi & desain kemasan disetujui (bila
ada)
4. Matriks sandingan
5. Desain kemasan terbaru
3 Jenis atau ukuran tulisan 1. Surat Pengantar yang menyatakan perubahan yang
diajukan
2. SK Persetujuan izin edar & desain kemasan disetujui
3. Persetujuan variasi & desain kemasan disetujui (bila
ada)
4. Matriks sandingan
5. Desain kemasan terbaru
diajukan
2. SK Persetujuan izin edar & desain kemasan disetujui
3. Persetujuan variasi & desain kemasan disetujui (bila
ada)
4. Matriks sandingan
5. Desain kemasan terbaru
6. Sertifikat halal MUI yang masih berlaku
6 Penghilangan bahasa asing dari 1. Surat Pengantar yang menyatakan perubahan yang
penandaan diajukan
2. SK Persetujuan izin edar & desain kemasan disetujui
3. Persetujuan variasi & desain kemasan disetujui (bila
ada)
4. Matriks sandingan
5. Desain kemasan terbaru
7 Bentuk dan/atau dimensi kemasan 1. Surat Pengantar yang menyatakan perubahan yang
tanpa perubahan diajukan
2. SK Persetujuan izin edar & desain kemasan disetujui
3. Persetujuan variasi & desain kemasan disetujui (bila
ada)
4. Matriks sandingan
5. Desain kemasan terbaru
6. Spesifikasi bentuk dan/atau dimensi kemasan yang
lama dan yang baru
11 Pencantuman Logo Penghargaan atau 1. Surat Pengantar yang menyatakan perubahan yang
logo lainnya diajukan
2. SK Persetujuan izin edar & desain kemasan disetujui
3. Persetujuan variasi & desain kemasan disetujui (bila
ada)
4. Matriks sandingan perubahan
5. Sertifikat logo penghargaan/logo lainnya dari
lembaga berwenang
6. Desain kemasan terbaru
12 Penambahan informasi produk dalam 1. Surat Pengantar yang menyatakan perubahan yang
bahasa inggris atau bahasa lainnya diajukan
2. SK Persetujuan izin edar & desain kemasan disetujui
3. Persetujuan variasi & desain kemasan disetujui (bila
ada)
4. Matriks sandingan perubahan
5. Surat terjemahan dari penerjemah tersumpah untuk
bahasa asing selain bahasa inggris
6. Desain kemasan terbaru
13 Perubahan tag line yang tidak 1. Surat Pengantar yang menyatakan perubahan yang
mempengaruhi khasiat kegunaan diajukan
produk 2. SK Persetujuan izin edar & desain kemasan disetujui
3. Persetujuan variasi & desain kemasan disetujui (bila
ada)
4. Matriks sandingan perubahan
5. Desain kemasan terbaru
15 Perubahan informasi pada desain 1. Surat Pengantar yang menyatakan perubahan yang
kemasan. diajukan
2. SK Persetujuan izin edar & desain kemasan disetujui
3. Persetujuan variasi & desain kemasan disetujui (bila
ada)
4. Matriks sandingan perubahan
5. Desain kemasan terbaru
6. Data pendukung (bila ada)
diajukan
2. SK Persetujuan izin edar & desain kemasan disetujui
3. Persetujuan variasi & desain kemasan disetujui (bila
ada)
4. Matriks sandingan perubahan
5. Spesifikasi kemasan sekunder
6. Desain kemasan terbaru
21 Perubahan nama dan/atau alamat 1. Surat Pengantar yang menyatakan perubahan yang
Pendaftar, pemberi lisensi dan/atau diajukan
produsen tanpa perubahan lokasi 2. SK Persetujuan izin edar & desain kemasan disetujui
(tanpa perubahan status kepemilikan) 3. Persetujuan variasi & desain kemasan disetujui (bila
ada)
4. Matriks sandingan perubahan
5. Dokumen administratif perubahan nama dan/atau
alamat dari lembaga berwenang
(NIB/SIUP/Sertifikat Produksi/GMP)
6. Surat keterangan perubahan alamat dari Lembaga
yang berwenang
7. Daftar data produk (Nama produk, Bentuk sediaan,
Ukuran kemasan, NIE) yang mengalami perubahan
8. Desain kemasan terbaru
22 Perubahan nama dan/atau alamat 1. Surat Pengantar yang menyatakan perubahan yang
Pendaftar (kantor)/ pemberi lisensi/
- 74 -
23 Perubahan atau Penambahan pabrik 1. Surat Pengantar yang menyatakan perubahan yang
pengemas sekunder diajukan
2. SK Persetujuan izin edar & desain kemasan disetujui
3. Persetujuan variasi & desain kemasan disetujui (bila
ada)
4. Matriks sandingan perubahan
5. Justifikasi penambahan pabrik pengemas
6. Surat perjanjian kerjasama dengan pabrik pengemas
sekunder
7. Izin Industri pabrik pengemas sekunder
8. Sertifikat cara pembuatan yang baik dari pabrik
pengemas sekunder sesuai bentuk sediaan yang
akan dikemas
9. Desain kemasan terbaru
24 Permohonan kemasan paket atau 1. Surat Pengantar yang menyatakan perubahan yang
kemasan khusus diajukan
2. SK Persetujuan izin edar & desain kemasan disetujui
3. Persetujuan variasi & desain kemasan disetujui (bila
ada)
4. Matriks sandingan perubahan
5. Justifikasi permohonan kemasan paket atau
kemasan khusus
6. Desain kemasan khusus
25 Perubahan warna cangkang kapsul 1. Surat Pengantar yang menyatakan perubahan yang
diajukan
2. SK Persetujuan izin edar
3. Persetujuan variasi (bila ada)
4. Matriks sandingan perubahan
5. Justifikasi perubahan warna cangkang kapsul
6. Sertifikat analisa cangkang kapsul, sertifikat bebas
BSE, sertifikat halal dan surat pernyataan
bermaterai cangkang kapsul bebas BSE
7. Sertifikat Analisa Produk Jadi
8. Spesifikasi produk jadi
9. Protokol dan data stabilitas minimal 6 bulan
sebanyak 2 bets (real time dan accelerated) disertai
komitmen stabilitas hingga masa kedaluwarsa
produk
10. Data dukung lainnya (misal: perhitungan
kandungan bahan tambahan pada cangkang kapsul
yang dibatasi sesuai peraturan yang berlaku)
- 75 -
26 Perubahan spesifikasi produk jadi 1. Surat Pengantar yang menyatakan perubahan yang
untuk menyesuaikan dengan diajukan
kompendial atau peraturan 2. SK Persetujuan izin edar
perundang-undangan yang berlaku 3. Persetujuan variasi (bila ada)
4. Matriks sandingan
5. Spesifikasi produk jadi lama & baru
6. Sertifikat analisa produk jadi lama dan baru
7. Protokol dan data stabilitas dengan spesifikasi
produk jadi baru minimal 6 bulan sebanyak 2 bets
(real time dan accelerated)
8. Kompendial atau peraturan yang digunakan sebagai
referensi perubahan
27 Perubahan metode analisis bahan 1. Surat Pengantar yang menyatakan perubahan yang
baku (nonkompedial) yang tidak diajukan
merubah spesifikasi bahan baku dan 2. SK Persetujuan izin edar
produk jadi 3. Persetujuan variasi (bila ada)
4. Matriks sandingan
5. Justifikasi dari perubahan yang diajukan.
6. Metode analisis lama & baru
7. Sertifikat analisa bahan baku lama dan baru
8. Sertifikat analisa produk jadi lama dan baru
9. Referensi atau Data dukung yang mendukung
perubahan terkait metode analisis yang diacu
31 Perubahan ukuran cangkang kapsul 1. Surat Pengantar yang menyatakan perubahan yang
lepas cepat yang tidak mempengaruhi diajukan
formula, spesifikasi produk dan 2. SK Persetujuan izin edar
stabilitas 3. Persetujuan variasi (bila ada)
4. Matriks sandingan
5. Justifikasi perubahan yang diajukan
6. Formula per kapsul
7. Spesifikasi dan Sertifikat analisa cangkang kapsul
(lama dan baru)
8. Sertifikat bebas BSE, sertifikat halal dan surat
pernyataan bermaterai cangkang kapsul bebas BSE
dari produsen baru
9. Spesifikasi dan sertifikat analisa produk jadi (lama
dan baru)
10. Data dukung penunjang lainnya (misal: perhitungan
kandungan bahan tambahan pada cangkang kapsul
yang dibatasi sesuai peraturan yang berlaku)
32 Perubahan bentuk atau dimensi tablet 1. Surat Pengantar yang menyatakan perubahan yang
lepas cepat yang tidak merubah diajukan
formula, bobot rata-rata dan 2. SK Persetujuan izin edar
spesifikasi produk (kecuali dimensi) 3. Persetujuan variasi disetujui (bila ada)
4. Matriks sandingan
5. Justifikasi dari perubahan yang diajukan.
6. Formula per tablet
7. Spesifikasi dan Sertifikat Analisa Produk Jadi (lama
dan baru)
33 Perubahan metode analisis produk jadi 1. Surat Pengantar yang menyatakan perubahan yang
yang tidak merubah spesifikasi produk diajukan
jadi 2. SK Persetujuan izin edar
3. Persetujuan variasi (bila ada)
4. Matriks sandingan
5. Metode analisis lama & baru
6. Sertifikat analisa produk jadi lama dan baru
7. Referensi atau data dukung yang mendukung
perubahan terkait metode analisis yang diacu
34 Perubahan bentuk dan /atau dimensi 1. Surat Pengantar yang menyatakan perubahan yang
kemasan primer yang tidak diajukan
mempengaruhi spesifikasi bahan 2. SK Persetujuan izin edar
kemasan primer 3. Persetujuan variasi (bila ada)
- 77 -
4. Matriks sandingan
5. Justifikasi dari perubahan yang diajukan.
6. Desain kemasan Baru
7. Spesifikasi bentuk dan/atau dimensi kemasan yang
lama dan yang baru
1 Perubahan spesifikasi produk jadi 1. Surat Pengantar yang menyatakan perubahan yang
diajukan
2. SK Persetujuan izin edar & desain kemasan disetujui
3. Persetujuan variasi (bila ada)
4. Matriks sandingan
5. Justifikasi perubahan
6. Spesifikasi dan Sertifikat analisa produk jadi (lama
& baru)
7. Metode pengujian produk jadi
8. Protokol dan data stabilitas dipercepat & jangka
panjang masing – masing sebanyak 2 batch minimal
selama 6 bulan disertai komitmen pelaksanaan uji
stabilitas hingga masa kedaluwarsa produk
9. Referensi / data yang mendukung perubahan (jika
diperlukan)
2 Perubahan komposisi produk yang 1. Surat Pengantar yang menyatakan perubahan yang
tidak memengaruhi keamanan dan diajukan
2. SK Persetujuan izin edar & desain kemasan disetujui
- 78 -
3 Perubahan klaim kegunaan, tagline 1. Surat Pengantar yang menyatakan perubahan yang
dan/atau aturan pakai diajukan
2. SK Persetujuan izin edar & desain kemasan disetujui
3. Persetujuan variasi & desain kemasan disetujui (bila
ada)
4. Matriks sandingan
5. Justifikasi perubahan
6. Desain kemasan Baru
7. Data ilmiah atau referensi yang mendukung
perubahan
4 Perubahan jenis atau spesifikasi bahan 1. Surat Pengantar yang menyatakan perubahan yang
pengemas primer diajukan
2. SK Persetujuan izin edar & desain kemasan disetujui
3. Persetujuan variasi & desain kemasan disetujui (bila
ada)
4. Matriks sandingan
5. Justifikasi perubahan
6. Desain kemasan Baru
7. Sertifikat analisa produk jadi dengan kemasan baru
8. Protokol dan data stabilitas dipercepat & jangka
panjang masing – masing sebanyak 2 batch minimal
selama 6 bulan disertai komitmen pelaksanaan uji
stabilitas hingga masa kedaluwarsa produk
9. Spesifikasi dan/atau sertifikat analisa bahan
pengemas lama & baru
6 Perubahan atau penambahan tempat 1. Surat Pengantar yang menyatakan perubahan yang
produksi dan/atau pengemas primer diajukan
2. SK Persetujuan izin edar & desain kemasan disetujui
3. Persetujuan variasi & desain kemasan disetujui (bila
- 79 -
ada)
4. Matriks sandingan
5. Justifikasi perubahan
6. Desain kemasan terbaru
7. Sertifikat produksi pabrik baru
8. Sertifikat Cara Pembuatan yang Baik pabrik baru
yang masih berlaku
9. Formula per sediaan dan per bets
10. Cara pembuatan
11. Sertifikat analisa produk jadi
12. Spesifikasi dan Metode pengujian produk jadi
13. Protokol dan data stabilitas dipercepat & jangka
panjang masing – masing sebanyak 2 batch minimal
selama 6 bulan disertai komitmen pelaksanaan uji
stabilitas hingga masa kedaluwarsa produk
14. Kode produk/ bets disertai arti kode tersebut
15. Dokumen administratif yang mendukung perubahan
yang diajukan: (misal: perjanjian kerja sama
produksi yang berlaku)
7 Perubahan status izin industri tanpa 1. Surat Pengantar yang menyatakan perubahan yang
perubahan lokasi pabrik diajukan
2. SK Persetujuan izin edar & desain kemasan disetujui
3. Persetujuan variasi & desain kemasan disetujui (bila
ada)
4. Matriks sandingan
5. Justifikasi perubahan
6. Desain kemasan terbaru
7. Sertifikat produksi
8. Sertifikat cara pembuatan yang baik yang masih
berlaku
8 Perubahan spesifikasi bahan baku 1. Surat Pengantar yang menyatakan perubahan yang
diajukan
2. SK Persetujuan izin edar
3. Persetujuan variasi (bila ada)
4. Matriks sandingan
5. Justifikasi perubahan
6. Spesifikasi dan Sertifikat analisa bahan baku yang
berubah (lama dan baru)
7. Spesifikasi dan Sertifikat analisa produk jadi (lama
dan baru)
8. Protokol dan data stabilitas dipercepat & jangka
panjang masing – masing sebanyak 2 batch minimal
selama 6 bulan disertai komitmen pelaksanaan uji
stabilitas hingga masa kedaluwarsa produk
9. Referensi / data yang mendukung perubahan (jika
perlu)
9 Peningkatan ukuran bets produk lebih 1. Surat Pengantar yang menyatakan perubahan yang
dari sepuluh kali yang tidak diajukan
memengaruhi reprodusibilitas dan 2. SK Persetujuan izin edar
spesifikasi produk jadi 3. Persetujuan variasi (bila ada)
4. Matriks sandingan
5. Justifikasi perubahan
6. Formula per sediaan dan per bets
7. Cara pembuatan
- 80 -
ttd.
PENNY K. LUKITO
- 81 -
LAMPIRAN V
PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
NOMOR 11 TAHUN 2020
TENTANG
KRITERIA DAN TATA LAKSANA REGISTRASI
SUPLEMEN KESEHATAN
SURAT PERNYATAAN
......................, ...........................
Materai 6000
ttd.
PENNY K. LUKITO
- 82 -
LAMPIRAN VI
PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
NOMOR 11 TAHUN 2020
TENTANG
KRITERIA DAN TATA LAKSANA REGISTRASI
SUPLEMEN KESEHATAN
1. Glutamin 2000 mg
2. Glutation 600 mg
3. Inositol 200 mg
4. Karnitin 2000 mg
5. Ko Enzim Q 10 100 mg
6. Kolin 3000 mg
7. l-Arginin 1000 mg
8. Leusin 500 mg
9. Lisin 1000 mg
10. Metil sistein 200 mg
11. Sistein 1500 mg
12. Taurin 3000 mg
13 Tirosin 500 mg
- 84 -
4. Glukosamin 1500 mg
5. Kafein 150 mg Dibagi minimal
dalam 3 (tiga)
dosis
ttd.
PENNY K. LUKITO
- 85 -
LAMPIRAN VII
PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
NOMOR 11 TAHUN 2020
TENTANG
KRITERIA DAN TATA LAKSANA REGISTRASI
SUPLEMEN KESEHATAN
A. Tumbuhan
Nama Tumbuhan Bagian yang
No Nama Umum Nama Simplisia
(spesies) Dilarang
1. Abrus precatorius L. Saga Biji Abri Precatorii
Semen
2. Aconitum spp. Akonitum Seluruh Aconiti Herba dan
bagian Aconiti Radix
3. Actaea racemosa L. Black Rimpang dan Actaeae Racemosae
Syn. Cimicifuga Cohosh akar Rhizoma dan
racemosa (L.) Nutt. Actaeae Racemosae
Radix (syn.
Cimicifugae
Racemosae
Rhizoma dan
Cimicifugae
Racemosae Radix)
4. Adonis vernalis L. Adonis Seluruh Adonis Vernalidis
bagian Herba dan Adonis
Vernalidis Radix
5. Antiaris toxicaria Upas Getah Antiaris Toxicariae
Lesch. Latex
6. Arcangelisia flava Kayukuning, Kayu Arcangelisiae
(L.) Merr. akar kuning Flavae Caulis
7. Aristolochia spp. Aristolokia Seluruh Aristolochiae Herba
bagian dan Aristolochiae
Radix
8. Artemisia spp. Artemisia Daun Artemesiae Folium
9. Aspidosperma Bracho, Kulit batang Aspidospermae
quebracho- blanco quebracho Quebracho-blancoi
Schltdl. Cortex
10. Atropa belladonna L. Beladona Seluruh Atropae
bagian Belladonnae Herba
dan Atropae
Belladonnae Radix
11. Azadirachta indica Mimba, Biji Azadirachtae
A. Juss. Nimba Indicae Semen
12. Barnardia japonica - Umbi Barnardiae
(Thunb.) Schult. & Japonicae Bulbus
Schult.f. Syn. Scillae
Syn. Scilla sinensis Sinensidis Bulbus
(Lour.) Merr.
- 86 -
Citrulli
Colocynthidis
Semen
25. Claviceps purpurea Ergot Sklerotium Clavicepsis
(Fr.) Tul Purpureae Thallus
26. Colchicum Kolkhisi Biji Colchici
autumnale L. Autumnalis Semen
27. Conium maculatum Konii Seluruh Conii Maculati
L. bagian Herba dan Conii
Maculati Radix
28. Coptis spp. Koptidis Rimpang Coptis Rhizoma
29. Croton tiglium L. Cerakin Seluruh Croton Tiglii Semen
bagian dan Croton Tiglii
Oleum
30. Datura spp. Kecubung Seluruh Daturae Herba dan
bagian Daturae Radix
31. Delphinium - Biji Delphinii
staphisagria L. Staphisagriae
Semen
32. Digitalis spp. Digitalis Seluruh Digitalis Herba dan
bagian Digitalis Radix
33. Drimia maritima (L.) Skilla Umbi lapis Drimiae Maritimae
Stearn Bulbus
Syn.Urginea Syn. Urgineae
maritima, Urginea Maritimae Bulbus,
pancration, Urginea Urgineae
scilla, Scilla maritima Pancrationis
Bulbus, Urgineae
Scillae Bulbus,
Scillae Maritimae
Bulbus
34. Dryobalanops Kayu kapur Seluruh Dryobalanopsis
sumatrensis (J.F. bagian Sumatrensis Radix,
Gmel.) Kosterm. Dryobalanopsis
Syn. D. aromatica Sumatrensis
C.F. Gaertn.; Caulis,
D. lanceolata Burck; Dryobalanopsis
D. camphora Colebr. Sumatrensis
Folium,
Dryobalanopsis
Sumatrensis Flos,
Dryobalanopsis
Sumatrensis
Fructus,
Dryobalanopsis
Sumatrensis
Semen
Syn,
Dryobalanopsis
Aromaticae Radix,
Dryobalanopsis
- 88 -
Aromaticae Caulis,
Dryobalanopsis
Aromaticae Folium,
Dryobalanopsis
Aromaticae Flos,
Dryobalanopsis
Aromaticae
Fructus,
Dryobalanopsis
Aromaticae Semen,
Dryobalanopsis
Lanceolatae Radix,
Dryobalanopsis
Lanceolatae Caulis,
Dryobalanopsis
Lanceolatae
Folium,
Dryobalanopsis
Lanceolatae Flos,
Dryobalanopsis
Lanceolatae
Fructus,
Dryobalanopsis
Lanceolatae
Semen,
Dryobalanopsis
Champorae Radix,
Dryobalanopsis
Champorae Caulis,
Dryobalanopsis
Champorae Folium,
Dryobalanopsis
Champorae Flos,
Dryobalanopsis
Champorae
Fructus,
Dryobalanopsis
Champorae Semen
35. Dryopteris filix-max Filisis Seluruh Dryopteridis Filisis
(L.) Schott bagian Herba dan
Dryopteridis Filisis
Radix
36. Ephedra spp. Efedra Seluruh Ephedrae Herba
bagian dan Ephedrae
Radix
37. Euphorbia tirucalli L. Patah tulang Herba Euphorbiae Tirucallii
Herba
Garciniae
Ellipticae Fructus,
Garciniae
Ellipticae Semen
44. Gelsemium Yellow Akar, Daun, Gelsemii
sempervirens (L.) Jasmine Rimpang Sempervirensis
J.St.Hil. Herba, Gelsemii
Sempervirensis
Rhizoma, Gelsemii
Sempervirensis
Radix
45. Gelsemium elegans Lemuan Akar, Daun, Gelsemii Elegansis
(Gardn. et Champ.) Rimpang Herba,
Benth. Gelsemii Elegansis
Rhizoma,
Gelsemii Elegansis
Radix
46. Gluta usitata (Wall.) Krengas Getah Glutae Usitatae
Ding Hou Latex
Syn. Melanorrhoea Syn.
usitata Wall. Melanorrhoeae
Usitatae Latex
47. Hydrastis Golden seal Akar dan umbi Hydrastis
canadensis L. Canadensidis
Radix,
Hydrastis
Canadensidis
Rhizoma
48. Hypericum St. John’s Herba Hyperici Perforati
perforatum L wort Herba
49. Hyoscyamus niger L.Hiosiami, Seluruh Hyoscyami Nigeris
Bisson bagian Herba,
Tobacco, Hyoscyami Nigeris
Black Radix
Henbane
50. Hyoscyamus muticus Henbane Seluruh Hyoscyami Mutici
L. bagian Herba,
Hyoscyami Mutici
Radix
51. Jatropha multifida L. Jarak tintir Buah, Biji Jatrophae
Syn. Jatropha Multifidae Fructus,
janipha Blanco Jatrophae
Multifidae Semen
Syn. Jatrophae
Janiphae Fructus,
Jatropha Janiphae
Semen
- 91 -
Officinalis Fructus,
Magnoliae
Officinalis Semen
61. Mahonia spp. Mahonia Akar, Kulit Mahoniae Radix,
batang, Mahoniae Cortex,
Rimpang Mahoniae Rhizoma
62. Melaleuca alternifolia Tea Tree Oil Daun, Minyak Melaleucae
(Maiden&Betche) dari seluruh Alternifoliae Oleum
Cheel bagian
(dilarang bila
untuk oral)
63. Mitragyna speciosa Kratom Seluruh Mitragynae
(Korth.) Havil. bagian Speciosae Herba,
Syn. Mitragyna Mitragynae
stivulosa (DC.) Speciosae Radix
Kuntze.
64. Mucuna pruriens (L.) Kara benguk, Biji Mucunae
DC. kacang koas Pruriensis Semen
65. Nerium oleander L. Oleander Seluruh Nerii Oleanderis
Syn. Nerium indicum bagian Herba,
Mill Nerii Oleanderis
Radix
Syn. Nerii Indici
Herba, Nerii Indici
Radix
66. Nicotiana tabacum Tembakau Daun Nicotianae
L. Tabacum Folium
67. Papaver spp. Opium, Seluruh Papaveris Herba
Poppy Bagian dan Papaveris
Radix
68. Pausinystalia Yohimbe Kulit Batang Pausinystaliae
johimbe (K.Schum) Johimbe Cortex
Pierre ex Beille
69. Physostigma Calabar Bean Biji Physostigmae
venenosum Venenosum Semen
70. Phellodendron spp. Amur Cork Kulit Batang Phellodendronis
tree Cortex
71. Pilocarpus spp. - Seluruh Pilocarpi Folium
bagian dan Pilocarpi
Cortex
73. Piper methysticum G. Kava-kava Seluruh Piperis Methystici
Forst. Daun wati bagian Herba
74. Podophyllum emodi Mandrake Akar dan Podophylli Emodii
Wall.ex. Hook.f. & Daun Folium dan
Thomson Podophylli Emodii
Radix
75. Podophyllum Mayapple Akar dan Podophylli Peltati
peltatum L. Daun Folium dan
Podophylli Peltati
Radix
76. Psilocybe cubensis Seluruh Psilocybis cubensis
- 93 -
oleander
90. Strychnos spp. Nux vomica, Biji dan Buah Strycni Semen dan
Ignatius Strycni Radix
bean,
Phayaa mue
Lek
91. Symphytum spp Komfrey Seluruh Symphyti Herba
bagian dan Symphyti
Radix
92. Tinospora crispa (L.) Brotowali Akar Tinosporae Crispae
Miers ex Hook.f. & Radix
Thoms
93. Valerian spp. Valerian Akar Valerianae Radix
B. Hewan
1. Bufo gargarizans Cantor, Bufo melanostictus Schneider, Bufo vulgaris
Lour (Samsu, Kodok Kerok)
2. Glandula parathyreoideae, glandula suprarenalis, glandula thyreoideae,
Glandula pinealis (Pituitary gland), Glandula thyreoidea (Thymus gland),
hypophysis posterior, hypophysis anterior, ovarium, pankreas, testis,
plasenta, hormon.
3. Lytta vesicatoria (Cantharis)
4. Mylabris phalerata Pall
5. Mylabris cichorii Linnaeus
6. Hewan yang dilindungi berdasarkan peraturan pemerintah Indonesia.
C. Mineral
1. Senyawa Tembaga: Chalcanthite/blue stone/blue vitriol/Terusi/
Tembaga (II) sulfat pentahidrat
2. Senyawa Timbal:
a. Litharge/Timbal oksida
b. Minium/ Timbal tetraoksida
3. Senyawa Arsen:
a. Arsen trioksida
b. Arsen triklorida
c. Orpiment (Arsen Trisulfida)
- 95 -
d. Realgar
4. Senyawa raksa:
a. Kalomel/Merkuro klorida
b. Sublimat/Merkuri klorida
c. Cinnabaris/Sinabar/Merkuri sulfida
5. Sulfur kecuali untuk obat luar.
ttd.
PENNY K. LUKITO