Anda di halaman 1dari 16

INVESTIGASI ATAS PRAKARSA SENDIRI

DUGAAN MALADMINISTRASI DALAM INTEGRASI DAN


PENGALIHAN PEGAWAI OLEH BADAN RISET DAN
INOVASI NASIONAL

Ombudsman Republik Indonesia


BAB 1

Dasar Hukum Investigasi

1. Pasal 1 angka 3, Pasal 7, Pasal 8 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor
37 Tahun 2008 tentang Ombudsman Republik Indonesia;

1. Pasal 5 ayat (1), (3), (4) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik; dan

1. Pasal 15 ayat (1) Peraturan Ombudsman RI Nomor 38 Tahun 2019 tentang


Tata Cara Investigasi atas Prakarsa Sendiri.
PARA PIHAK

TERLAPOR
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional

PIHAK TERKAIT
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi
BAB 2 URAIAN LAPORAN
Tahun 2020, terbit Tanggal 7 Desember 2021, terbit Surat Edaran Hingga Januari
UU Nomor 11 Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan 2022, telah terdapat
Tahun 2020 Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Nomor 919 unit riset pada
tentang Cipta B/601/M.SM.02.03/2021 tentang Pengalihan 74 kementerian dan
Kerja. (Pasal 121 PNS yang melaksanakan fungsi Litbangjirap lembaga yang sudah
termuat dan diatur dalam Jabatan Fungsional Peneliti, Perekayasa resmi berintegrasi
pembentukan dan Teknisi Litkayasa pada ke BRIN
BRIN) Kementerian/Lembaga ke BRIN

Tanggal 24 Fakta di lapangan,


Agustus 2021 proses pengalihan
diterbitkan Perpres tersebut masih
Nomor 78 Tahun mengalami
2021 tentang hambatan pada
Badan Riset dan beberapa
Inovasi Nasional kementerian/
Lembaga
BAB 3 PEMERIKSAAN

1. Pemeriksaan Data dan Dokumen


Pemeriksaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku
dan Salinan dokumen yang diberikan oleh para pihak.

2. Permintaan Keterangan Terlapor dan Pihak Terkait


Tim Pemeriksa telah melakukan permintaan keterangan kepada para
pihak dan juga meminta keterangan kepada beberapa
Kementerian/Lembaga yang berdampak langsung terhadap peralihan
pegawai ke BRIN termasuk melakukan permintaan keterangan kepada
peneliti yang beralih maupun tidak beralih ke BRIN.
Permintaan Keterangan oleh Tim Pemeriksa kepada beberapa
Kementerian/Lembaga adalah sebagai berikut:

Tim Pemeriksa telah meminta klarifikasi dan data/dokumen secara langsung kepada Badan
Riset dan Inovasi Nasional pada tanggal 4 Maret 2022;

Tim Pemeriksa telah meminta klarifikasi langsung, informasi dan data/dokumen secara daring
kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dan Badan
Kepegawaian Negara pada tanggal 17 Maret 2022;

Tim Pemeriksa telah meminta klarifikasi dan data/dokumen secara langsung kepada Kepala
Balai Riset Pemulihan Sumber Daya Ikan Kementerian Kelautan dan Perikanan pada tanggal 24
Maret 2022;

Tim Pemeriksa telah meminta klarifikasi dan data/dokumen secara langsung kepada
Kementerian Pertanian dan Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian pada tanggal 22
Maret 2022;

Tim Pemeriksa telah meminta klarifikasi dan data/dokumen secara langsung kepada Biro
Sumber Daya Manusia di Komisi Nasional Hak Asasi Manusia pada tanggal 5 April 2022
Tim Pemeriksa telah meminta klarifikasi dan data/dokumen secara langsung kepada Peneliti di
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia pada tanggal 5 April 2022;

Tim Pemeriksa telah meminta klarifikasi dan data/dokumen secara langsung kepada Biro Sumber Daya
Manusia Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada tanggal 6 April 2022;

Tim Pemeriksa telah meminta klarifikasi dan data/dokumen secara langsung kepada Biro Sumber Daya
Manusia Aparatur Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Peneliti di DPR pada
tanggal 7 April 2022;

Tim Pemeriksa telah meminta klarifikasi dan data/dokumen secara langsung kepada Biro SDM Aparatur
dan Organisasi Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Peneliti di Badan Narkotika Nasional (BNN);

Tim Pemeriksa telah meminta klarifikasi dan data/dokumen secara langsung kepada Staf Ahli Menteri
Bidang Kemasyarakatan dan Hubungan Antarlembaga Kementerian Kelautan dan Perikanan pada
tanggal 12 April 2022;

Tim Pemeriksa telah meminta klarifikasi dan data/dokumen secara langsung kepada Biro Kepegawaian
Kementerian Agama pada tanggal 12 April 2022
Tim Pemeriksa telah meminta klarifikasi dan data/dokumen secara langsung kepada Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian Banten pada tanggal 5 April 2022;

Tim Pemeriksa telah meminta klarifikasi dan data/dokumen secara langsung kepada Balai Besar
Pengembangan Mekanisasi Pertanian (BBP Mektan) pada tanggal 7 April 2022;

Tim Pemeriksa telah meminta klarifikasi dan data/dokumen secara langsung kepada Organisasi Riset
Tenaga Nuklir pada tanggal 8 April 2022;

Tim Pemeriksa telah meminta klarifikasi dan data/dokumen secara langsung kepada Peneliti ex Balai
Besar Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetika Pertanian (BB Biogen) Kementerian Pertanian
pada tanggal 20 April 2022;

Tim Pemeriksa telah meminta klarifikasi dan data/dokumen secara langsung kepada Kepala Balai Besar
Penelitian Veteriner (BB-Litvet) Kementerian Pertanian pada tanggal 20 April 2022;

Tim Pemeriksa telah meminta klarifikasi dan data/dokumen secara langsung kepada Kepala Balai Besar
Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetika Pertanian (BB Biogen), Kementerian Pertanian pada
tanggal 20 April 2022;
Tim Pemeriksa telah meminta klarifikasi dan data/dokumen secara langsung kepada Kepala Pusat
Teknologi Satelit, Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN pada tanggal 20 April 2022

Tim Pemeriksa telah meminta klarifikasi dan data/dokumen secara langsung kepada Peneliti ex Pusat
Teknologi Satelit, Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN pada tanggal 20 April 2022;

Tim Pemeriksa telah meminta klarifikasi dan data/dokumen secara langsung kepada Kepala Balai Riset
Perikanan Budidaya Air Tawar dan Penyuluhan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan pada
tanggal 20 April 2022;

Tim Pemeriksa telah meminta klarifikasi dan data/dokumen secara langsung kepada Peneliti ex Balai
Riset Perikanan Budidaya Air Tawar dan Penyuluhan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan
pada tanggal 20 April 2022
BAB 4 PENDAPAT
1.
Bahwa dari hasil pemeriksaan BRIN secara langsung telah meminta aset dan anggaran (terkait
penelitian) kepada K/L yang seharusnya menjadi tugas dari Kemenkeu dan meminta SDM yang
seharusnya menjadi tugas dari BKN dan Kemenpan-RB. Hal tersebut tidak sesuai dengan Surat
Edaran Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
(Menpan-RB) Nomor B/601/M.SM.02.03/2021 tentang Pengalihan PNS yang melaksanakan
fungsi Litbangjirap dalam Jabatan Fungsional Peneliti, Perekayasa dan Teknisi Litkayasa pada
Kementerian/Lembaga ke BRIN dan Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Nomor B/295/M.SM.02.03/2021 tentang Pengalihan Peneliti
pada Lembaga Penelitian dan Pengembangan Kementerian/Lembaga ke Badan Riset dan
Inovasi Nasional (BRIN) tertanggal 22 Juli 2021.

2.
Berdasarkan hasil pemeriksaan,terdapat pegawai pada Kementerian atau Lembaga yang
pegawainya terkena konsekuensi untuk beralih ke BRIN sampai saat ini memilih untuk tetap
menjadi pegawai di instansi semula atau asal dengan berbagai alasan dan kepentingannya seperti
di Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Agama, Badan
Narkotika Nasional dan beberapa instansi lainnya. Terdapat hak pelayanan kepegawaian seperti
naik jenjang dan jabatan yang sedang berproses dalam waktu yang tidak lama, namun terhenti
pada saat dilakukan proses peralihan ke BRIN. proses peralihan alat dan fasilitas (aset) untuk
bekerja para pegawai dari beberapa instansi ke BRIN masih mengalami kendala karena aset
tersebut dianggap masih digunakan oleh instansi semula/asal sehingga tidak bersedia untuk
dialihkan namun hanya bersedia dipinjamkan ke BRIN.
BAB 4 PENDAPAT
3.
Bahwa para Peneliti yang sudah beralih menjadi pegawai BRIN saat ini belum
melakukan kegiatan riset karena masih belum ada fasilitas dan anggaran yang belum
tersedia, jo pada [ 3.18] poin n bahwa karena tidak ada fasilitas dan tidak tersedia
anggaran mengakibatkan tidak ada program atau kegiatan penelitian/riset yang dapat
dilakukan. Hal tersebut menjadi permasalahan karena para Peneliti harus
menyampaikan SKP/Penilaian Kinerja yang berdampak pada tunjangan kinerja yang
akan diterima.

4.
Dampak peralihan pegawai Litbangjirap yaitu tertundanya atau tidak dapat
dilaksanakan kenaikan pangkat pegawai yang dapat diajukan pada bulan April 2022
karena masih dalam proses peralihan ke BRIN, hal tersebut berarti ada hak pegawai
yang tidak dapat diberikan dan atau tertunda. Dalam proses peralihan ke BRIN
terdapat kendala karena faktor ketidaksiapan pihak BRIN dalam melaksanakan proses
peralihan, mengakibatkan beberapa Peneliti yang sudah beralih ke BRIN ingin kembali
ke instansi asal.
BAB 5 TEMUAN
1. Proses peralihan pegawai

a. Penyimpangan prosedur oleh pihak BRIN, karena peralihan pegawai merupakan amanat
Undang-Undang yang seharusnya merupakan kewenangan Kementerian yang berwenang
dalam urusan tata kelola dan pendayagunaan aparatur, selanjutnya dilakukan
pengadministrasian oleh lembaga yang mengurusi administrasi kepegawaian;
b. BRIN tidak siap dalam menerima peralihan pegawai dibuktikan dengan banyaknya Peneliti
yang tidak dapat melaksanakan kegiatan penelitian karena terkendala aset, struktur
organisasi dan anggaran.

2. Proses peralihan aset

a. Dalam proses peralihan aset dari Kementerian atau Lembaga ke BRIN tidak melalui koordinasi
kelembagaan yang berwenang dalam urusan pengelolaan aset dan kekayaan negara
(Kemenkeu), melainkan langsung dilakukan permintaan oleh BRIN kepada Kementerian atau
Lembaga terkait;
b. Aset atau alat kerja penelitian di beberapa Kementerian dan Lembaga tidak bersedia dialihkan
ke BRIN karena alasan masih digunakan dan difungsikan untuk mendukung kerja oleh instansi
semula atau asal.
BAB 5 TEMUAN

3. Kesejahteraan Pegawai

a. BRIN tidak tidak optimal dalam pelayanan hak administrasi kepegawaian


terhadap pegawai yang sedang berproses naik golongan atau jabatan,
sedangkan secara prosedur para pegawai tersebut membutuhkan pengurusan
oleh instansi tempat bekerja
b. Hak normatif kepegawaian tidak dapat diterimakan kepada pegawai karena
kendala administratif oleh pihak BRIN, seperti pemberian THR dan tunjangan
lainnya
Tindakan Korektif
Kepala BRIN
1.
a. Berkoordinasi dengan KemenPAN RB dan BKN dalam proses peralihan dan pendataan
pegawai ke BRIN, untuk disiapkan struktur tata kerja yang memadai dalam menerima
peralihan pegawai;

b. Memastikan agar hak administratif dan hak normatif pegawai dapat diberikan oleh
BRIN, yaitu terkait tunjangan, kenaikan golongan, pangkat dan karir serta hak
kesejahteraan lainnya sesuai peraturan yang berlaku;

c. Menjamin atas fasilitas dan dukungan administrasi untuk kegiatan penelitian/riset


bagi pegawai BRIN sesuai kebutuhan pada sektor atau bidang masing-masing;

d. Berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan dalam hal proses peralihan aset dan
alat kerja bagi peneliti yang bekerja di BRIN, agar pendataan dan tata kelola peralihan
dilakukan melalui mekanisme pada Ditjen Pengelolaan Aset;

e. Terhadap poin a, b, c dan d tersebut di atas, Kepala BRIN agar membuat produk
kebijakan dan peraturan dalam pelaksanaannya.
Menteri PAN-RB
2.
a. Melakukan koordinasi menyeluruh terhadap Kementerian dan Lembaga yang
terdapat pegawai Litbangjirab untuk dialihkan ke BRIN, agar proses peralihan
merupakan kebijakan berdasarkan Undang-undang dilakukan melalui
mekanisme kewenangan pada KemenPAN RB secara langsung
b. Bersama BKN melakukan konsolidasi dan pemutakhiran data, agar setiap
pegawai yang akan dialihkan ke BRIN tidak mengalami kendala administrasi
c. Membuat kebijakan dan mekanisme untuk memastikan perlindungan
terhadap hak normatif pegawai, termasuk terhadap pegawai yang memilih
untuk bertahan di instansi semula/asal dan atau berstatus tugas belajar dan
tugas lainnya.

“Ombudsman Republik Indonesia memberikan waktu selama 30 (tiga puluh) hari


kerja untuk melaksanakan tindakan korektif sejak diterimanya LAHP dan
Ombudsman Republik Indonesia akan melakukan monitoring terhadap
perkembangan pelaksanaannya”

Anda mungkin juga menyukai