Anda di halaman 1dari 3

MAKALAH K3 BAHAYA BIOLOGIS

VIRUS, BAKTERI, PARASIT

Dosen Pengampu : Muhammad Riyono Edi Prayitno, S.Pi, M.Si

Nama: Erlis Ludimarwati

NIT: 20.7.08.073

Prodi: Teknologi Kelautan

Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran

Kompleks, PPI Cikadang Jl. Raya Babakan Km.2 Kab. Pangandaran, Jawa barat
46396

Telp (085295397
BAHAYA BIOLOGI

Bahaya biologi dapat terjadi di dalam keselamatan kesehatan kerja, bahaya biologi
yaitu potensi bahaya yang berasal dari kuman-kuman penyakit yang ada di udara dan berasal
dari tenaga kerja yang memiliki riwayat penyakit, seperti: Hepatitis A/B, AIDS,TBC maupun
yang berasal dari bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi. Dalam dunia kerja
faktor biologi merupakan salah satu bahaya yang kemungkinan ditemukan diberbagai tempat
kerja. Seperti faktor biologi eksternal yang mengancam kesehatan diri kita saat bekerja.
Namun demikian seringkali hal tersebut diabaikan, sehingga bahaya dari faktor ini tidak
dikenal, dikontrol, diantisipas sampai suatu ketika menjadi keadaan yang sulit diperbaiki.

Bahaya biologi dapat dibagi menjadi dua yaitu bahaya yang menyebabkan infeksi dan non-
infeksi. Bahaya dari yang bersifat non infeksi dapat dibagi lagi menjadi organisme viable,
racun biogenik dan alergi biogenik.

 Organisme viable dan racun biogenic Organisme viable termasuk di dalamnya jamur, spora
dan mycotoxins; Racun biogenik termasuk endotoxins, aflatoxin dan bakteri. Perkembangan
produk bakterial dan jamur dipengaruhi oleh suhu, kelembapan dan media dimana mereka
tumbuh. Pekerja yang beresiko: pekerja pada silo bahan pangan, pekerja pada sewage &
sludge treatment, Contoh : Byssinosis, “grain fever”, Legionnaire’s disease.

 Alergi Bionik disebabkan oleh jamur, animal-derived protein, enzim. Bahan alergen dari
pertanian berasal dari protein pada kulit binatang, rambut dari bulu dan protein dari urine dan
feaces binatang. Bahan-bahan alergen pada industri berasal dari proses fermentasi,
pembuatan obat, bakery, kertas, proses pengolahan kayu , juga dijumpai di bioteknologi
( enzim, vaksin dan kultur jaringan). Pada orang yang sensitif, pemajanan alergen dapat
menimbulkan gejala alergi seperti rinitis, conjunctivitis atau asma. Contoh : Occupational
asthma : wool, bulu, butir gandum, tepung bawang.

 Bahaya Infeksi Penyakit akibat kerja karena infeksi relatif tidak umum dijumpai. Pekerja
yang potensial mengalaminya yaitu pekerja di rumah sakit, laboratorium, jurumasak, penjaga
binatang, dokter hewan. Contoh : Hepatitis B, tuberculosis, anthrax, brucella, tetanus,
salmonella, chlamydia, psittaci

Terdapat berbagai Faktor biologi ditempat kerja yang pada umunya berbentuk mikro
organisme sebagai berikut:

 Bakteri

Bakteri mempunyai tiga bentuk dasar yaitu bulat (kokus), lengkung dan batang (basil).
Banyak bakteri penyebab penyakit timbul akibat kesehatan dan sanitasi yang buruk, makanan
yang tidak dimasak dan dipersiapkan dengan baik dan kontak dengan hewan atau orang yang
terinfeksi. Contoh penyakit yang diakibatkan oleh bakteri : anthrax, tbc, lepra, tetanus,
thypoid, cholera, dan sebagainya.

 Virus
Virus mempunyai ukuran yang sangat kecil antara 16 - 300 nano meter. Virus tidak mampu
bereplikasi, untuk itu virus harus menginfeksi sel inangnya yang khas. Contoh penyakit yang
diakibatkan oleh virus : influenza, varicella, hepatitis, HIV, dan sebagainya.  Jamur Jamur
dapat berupa sel tunggal atau koloni, tetapi berbentuk lebih komplek karena berupa multi sel.
Mengambil makanan dan nutrisi dari jaringan yang mati dan hidup dari organisme atau
hewan lain.

 Parasit

Parasit adalah organisme mikroskopik yang hidup bergantung pada organisme spesies lain
dengan cara mengambil persediaan nutrisi dari tubuh inang tersebut. Infeksi parasit terjadi
ketika parasit masuk ke dalam tubuh manusia melalui mulut atau kulit. Di dalam tubuh,
parasit akan berkembang dan menginfeksi organ tubuh tertentu.

Upaya Pencegahan Penyakit Akibat Kerja

1. Lakukan substitusi pengenalan lingkungan kerja lewat cara lihat serta menganal potensial
bahaya lingkungan kerja. Mengganti perlengkapan kerja yang tidak wajar gunakan.

2. Pelajari lingkungan kerja dalam perihal ini menilai karakter serta besarnya potensipotensi
bahaya yang mungkin muncul hingga dengan mudah bisa mengutamakan dalam menangani
permasalahan yang lebih potensial.

3. Pengendalian lingkungan kerja dengan bertindak mengurangi bahkan juga menghilangkan


pajanan pada masalah kesehatan pekerja dilingkungan kerja lewat cara teknologi
pengendalian.

4. Pengendalian administratif dengan memperingatkan pekerja agar bisa memakai alat


pelindung diri yang benar dan baik, membuat rambu-rambu bahaya dilingkungan kerja yang
punya potensi bahaya.

5. Kontrol kesehatan pekerja dengan berkala untuk mencari aspek pemicu serta upaya
penyembuhan.

6. Pendidikan serta penyuluhan kesehatan serta keselamatan kerja buat pekerja di lingkungan
rumah sakit.

7. Pengendalian fisik lingkungan kerja, mengidentifikasi suhu, kelembapan, pencahayaan,


getaran, kebisingan, pengendalian sistem ventilasi dan sebagainya.

8. Lakukan pengawasan serta monitoring dengan berkala pada lingkungan kerja rumah sakit.

9. Substitusi berbahan kimia, alat kerja serta mekanisme kerja.

Anda mungkin juga menyukai