Anda di halaman 1dari 2

INSTRUMENT DISKUSI PERSENTASI

ISI DISKUSI

1. Ocha Shinta (2019-363) Dalam PPh pasal 24 dikatakan bahwa pajak boleh
dikreditkan maksud dikreditkan itu pembayarannya secara kredit atau bagaimana?
Dan jika kredit, Apakah seluruh pajak yang dibayar di luar negeri dapat dikreditkan di
Indonesia?
Jawaban :
Berdasarkan ketentuan Pasal 24 dalam UU No. 36 Tahun 2008 tentang Perubahan
Keempat UU PPh, diatur bahwa pajak yang dibayar dan terutang di luar negeri atas
penghasilan yang diperoleh dari luar negeri, dapat dikreditkan terhadap pajak yang
terutang. Pajak Luar Negeri Dapat Dikreditkan
Namun, tidak semua pajak terutang di luar negeri dapat Wajib Pajak kreditkan di
Indonesia. PPh Pasal 24 dapat dikreditkan terhadap pajak yang teutang di Indonesia.

2. Aisyah Kartika Dwi S (2019-331) Apakah Pajak yang dipotong atas gaji karyawan
diluar negeri dapat dikreditkan terhadap pajak penghasilan yang terutang di
Indonesia?
Jawaban :
Pasal 24 Undang Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan
(PPh)
a. Ayat (1)
Pajak yang dibayar atau terutang di luar negeri atas penghasilan dari luar negeri yang
diterima atau diperoleh Wajib Pajak dalam negeri boleh dikreditkan terhadap pajak
yang terutang berdasarkan Undang-undang ini dalam tahun pajak yang sama.
b. Ayat (2)
Besarnya kredit pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebesar pajak
penghasilan yang dibayar atau terutang di luar negeri tetapi tidak boleh melebihi
penghitungan pajak yang terutang berdasarkan Undang-undang ini.

3. Muhammad Refamil Akbar (2019-346) Izin bertanya Apakah orang pribadi yang
menjalankan usaha wajib melakukan angsuran PPh pasal 25?
Jawaban :
Setiap wajib pajak badan yang menjalankan suatu kegiatan usaha maka akan dikenai
Pajak Penghasilan atau PPh. Termasuk dalam hal ini PPh Pasal 25 yang berupa
angsuran pajak setiap bulannya.6 Mei 2021.
4. Bobby Ardiyanto Ishak (2019-357) Mengapa penghasilan yang sudah dipotong pajak
di luar negeri dapat dikreditkan terhadap penghasilan yang terutang ?
Jawaban :
Untuk menghindari pengenaan pajak berganda dan memberikan perlakukan
pemajakan yang sama, maka atas penghasilan yang dibayar atau terutang dari
penghasilan yang diterima atau diperoleh dari luar negeri dapat dikreditkan dengan
pajak yang terutang pada tahun yang sama.

5. Akbar Chana Kurniawan (2019-345) PPh pasal 25 menerapkan sanksi denda


keterlambatan sebesar 2% perbulan, atas dasar apa pemerintah menetapkan 2% denda,
mengapa tidak 5% atau 10%?
Jawaban :
Ditetapkannya denda sebesar 2% oleh pemerintah dikarenakan sudah di rapatkan
matang matang dan dipersiapkan oleh pemerintah dan dirjen pajak. Meskipun hanya
2% perbulan, bisa dikatakan sudah lumayan banyak dagi penerima sanksi PPh pasal
25.

Disusun oleh kelompok 5:


Nadhia Chintya S 201910160311251
Muhammad Iqbal F 201910160311236
Arya Dewa 201910160311232
Muhammad Zam Zam 201910160311244
Refaldi Rheza W 201910160311366
Alvian Rizaldi S 201910160311399
Nurchalish Luqman 201810160311191

Anda mungkin juga menyukai