Model evaluasi ini dikemukakan oleh Beebe. Model evaluasi ini berbentuk roda
karena menggambarkan usaha evaluasi yang berkaitan dan berkelanjutan dan
satu proses ke proses selanjutnya. Model ini digunakan untuk mengetahui apakah
pelatihan yang dilakukan suatu instansi telah berhasil, untuk itu diperlukan sebuah
alat untuk mengevaluasinya. Proses evaluasi dimulai dari upaya menganalisis
kebutuhan organisasi ataupun kebutuhan individu, yaitu apa yang hendak
dicapainya dengan menjalankan suatu pelatihan.
Secara singkat, model wheel ini mempunyai 3 tahap utama. Tiga tahap tersebut
adalah pembentukan tujuan pembelajaran, pengukuran outcomes pembelajaran,
dan penginterpretasian hasil pengukuran dan penilaian. Kemudian tiga tahap
tersebut akan membentuk tujuan, pengukuran dan nilai suatu program (Widoyoko,
2009: 185).
Sumber: