Anda di halaman 1dari 5

Nama : Puja Lestari

Nim : 190211011
Mapel : Komplikasi dalam Kehamilan, Perasalinan dan Nifas

1. Polihidramnion merupakan peningkatan volume cairan amnion yang abnormal.


jelaskan etiologi terjadinya polihidramnion!
2. Jelaskan faktor penyebab terjadinya persalinan prematur?
3. Sebutkan dan jelaskan pembagian klasifikasi kelainan posisi dan presentasi pada
persalinan
4. Perubahan perilaku bertujuan untuk mengurangi resiko komplikasi dari sauatu
penyakit. pada kasus diabetes melitus pada kehamilan, perilaku yang bagaimanakah
yang diharapkan dari seorang ibu hamil?? jelaskan
5. Jelaskan komplikasi yang dapat terjadi akibat kelainan HIS pada saat proses
persalinan

Penjelasan :
1. Adapaun Etiologi terjadinya polihidramnion, yaitu:
•Cacat lahir pada janin yang memengaruhi kemampuannya menelan air ketuban,
misalnya kelainan pada saluran pencernaan atau sistem saraf pusat janin, dan
gangguan kendali otot janin
•Anemia pada janin
•Diabetes pada ibu, baik diabetes gestasional maupun diabetes yang sudah ada
sebelum hamil
•Infeksi pada janin selama masa kehamilan, seperti toksoplasma atau rubella
•Penumpukan cairan pada salah satu bagian tubuh janin (hydrops fetalis)
•Masalah pada plasenta
•Gangguan pada detak jantung bayi
•Twin to twin transfusion syndrome (TTTS) yang menyebabkan salah satu janin
menerima terlalu banyak darah dari plasenta sehingga cairan yang dikeluarkan janin
tersebut melalui urine bertambah dan meningkatkan volume air ketuban
•Kondisi kromosom atau genetik yang abnormal, seperti sindrom Down, sindrom
Edward, achondroplasia, dan sindrom Beckwith Wiedemann
•Ketidaksesuaian darah antara ibu dan janin
2. Beberapa faktor yang dapat memicu terjadinya kelahiran prematur, yaitu:

 Faktor ibu, di antaranya:


o Preeklamsia.
o Penyakit yang bersifat kronis, seperti penyakit ginjal atau jantung.
o Penyakit infeksi, seperti infeksi saluran kemih, infeksi cairan ketuban,
dan infeksi vagina.
o Kelainan bentuk rahim.
o Ketidakmampuan serviks menutup selama masa kehamilan
o Stres.
o Kebiasaan merokok sebelum dan selama masa kehamilan
o Pernah mengalami kelahiran prematur sebelumnya.
 Faktor kehamilan, seperti:

o Kelainan atau menurunnya fungsi ari-ari.


o Kelainan posisi ari-ari.
o Ari-ari yang lepas sebelum waktunya.
o Terlalu banyak cairan ketuban (polihidramnion).
o Ketuban pecah lebih awal.

 Faktor yang melibatkan janin, yaitu:

o Kehamilan kembar.
o Kelainan darah pada janin.

3. Klasifikasi kelainan posisi dan presentasi pada persalinan

Yang termasuk kelainan posisi dan presentasi yaitu :

A.Presentasi muka

Presentasi muka adalah presentasi kepala dengan defleksi maksimal hingga oksiput
mengenai punggung dan muka terarah ke bawah (kaudal terhadap ibu). Presentasi
muka dapat disebabkan:

1. Panggul sempit

2. Bayi besar

3. Multiparitas

4. Lilitan tali pusat di leher Anencephal

B. Presentasi Dahi

Presentasi dahi adalah presentasi kepala dengan defleksi yang sedang. Etiologinya
hampir sama dengan presentasi muka. Biasanya merupakan keadaan sementara dan
sering berubah menjadi presentasi muka atau belakang kepala. Presentasi dahi jarang
dapat diketahui dalam kehamilan. Namun dapat dicurigai keadaan tersebut bila
dengan pemeriksaan luar ditemukan:

1. Tonjolan kepala teraba sepihak dengan punggung anak.

2. BJJ sepihak dengan bagian kecil.

C.Letak Lintang

Pada letak lintang, sumbu panjang anak tegak lurus atau hampir tegak lurus pada
sumbu panjang ibu. Pada letak lintang, bahu menjadi bagian terendah, yang disebut
presentasi bahu, atau presentasi akromion. Jika pungung terdapat di depan disebut
dorsoanterior, jika di belakang disebut dorsoposterior.

Penyebab letak lintang ialah:

- Dinding perut yang kendur, seperti pada multiparitas


- Kesempitan panggul

- Plasenta previa

- Prematuritas

- Kelainan bentuk rahim

- Mioma uteri

- Kehamilan ganda

D. Kelainan Posisi (Positio Occipito Posterior Persistent)

Keadaan Positio Occipito Posterior Persistent atau presentasi ubun-ubun kecil di


belakang adalah suatu keadaan yang disebabkan kegagalan rotasi interna.Etiologinya
yaitu kelainan panggul, kesempitan panggul tengah, KPD, fleksi kepala kurang serta
inersia uteri.

4. Perilaku sehat bagi penyandang diabetes

Tujuan perubahan perilaku adalah agar penyandang diabetes dapat menjalani pola
hidup sehat. Perilaku yang diharapkan adalah:

1. Mengikuti polamakan sehat : Metode sehat untuk mengendalikan berat badan, yaitu
: Makanlah lebih sedikit kalori mengurangi makanan setiap 500 kalori setiap
hari,kanan, Hindari makanan yang di goreng dan jauhi makanan juckfood dan
fastfood

2. Meningkatkan kegiatan jasmani

3. Menggunakan obat diabetes dan obat-obat pada keadaan khusus secara aman,
teratur

4. Melakukan Pemantauan Glukosa Darah Mandiri (PGDM) dan memanfaatkan data


yang ada

5. Melakukan perawatan kaki secara berkala

6. Memiliki kemampuan untuk mengenal dan menghadapi keadaan sakit akut dengan
tepat

7. Mempunyai keterampilan mengatasi masalah yang sederhana, dan mau bergabung


dengan kelompok penyandang diabetes serta mengajak keluarga untuk mengerti
pengelolaan penyandang diabetes.

8. Mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada.


5. Komplikasi akibat kelainan HIS pada saat persalinan

1.inertia uteri hopotonik:

a.Bagi ibu :

- Infeksi

- Kelelahan

- Dehidrasi

- Asidosis

- Atonia uteri

b.Bagi janin :

- Infeksi

- Gawat janin

- Kematian dalam kandungan

2.inertia uteri hipertonik :

a.Bagi ibu :

- Emboli air ketuban

- Trauma jalan lahir

- Partus presipitatus

- Ruptur uteri

b.Bagi janin :

- Hipoksia

- Trauma lahir

- Bayi jatuh

3. Aksi uterus inkoordinasi :

a. Bagi ibu

- Infeksi
- Kelelahan hingga kehabisan tenaga

- Dehidrasi

b. Bagi janin

- Kematian janin

- Infeksi

Anda mungkin juga menyukai