Anda di halaman 1dari 449

BUPATI NGANJUK

PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK


NOMOR 4 TAHUN 2022

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK


NOMOR 2 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
MENENGAH DAERAH KABUPATEN NGANJUK TAHUN 2018-2023

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI NGANJUK,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 264 ayat (5) Undang–


Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah dapat diubah
apabila berdasarkan hasil pengendalian dan evaluasi tidak
sesuai dengan perkembangan keadaan atau penyesuaian
terhadap kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat;
b. bahwa berdasarkan hasil pengendalian dan evaluasi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Nganjuk Tahun 2018-2023, meliputi perubahan
Klasifikasi, Kodefikasi, dan Nomenklatur Perencanaan
Pembangunan dan Keuangan Daerah, perubahan Susunan
Organisasi Tata Kerja dan adanya dampak pandemi Corona
Virus Disease (Covid-19), maka Peraturan Daerah Kabupaten
Nganjuk Nomor 2 Tahun 2019 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten
Nganjuk Tahun 2018-2023 perlu dilakukan perubahan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan
Daerah tentang Perubahan atas Peraturan Daerah
Kabupaten Nganjuk Nomor 2 Tahun 2019 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten
Nganjuk Tahun 2018-2023;

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik


Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan
Provinsi Jawa Timur (Berita Negara Republik Indonesia
-2-

Tahun 1950 Nomor 41), sebagaimana telah diubah dengan


Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 tentang Perubahan
Batas Wilayah Kotapraja Surabaya dan Daerah Tingkat II
Surabaya dengan Mengubah Undang-Undang Nomor 12
Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah
Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Timur dan
Undang-Undang nomor 16 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-Daerah Kota Besar dalam Lingkungan
Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan dalam
Daerah Istimewa Jogyakarta (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 2730);
3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1985 tentang Pengesahan
Konvensi Mengenai Penghapusan Segala Bentuk
Diskriminasi Terhadap Wanita (Convention On The Elimation
of All Forms Discrimination Against Women) (Lembaran
Negara Republik Indonesi1a Tahun 1984, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3277);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 109, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4235)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor
35 Tahun 2014 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 297, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5606);
5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);
6. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
7. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tangggung Jawab Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4400);
8. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
9. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438);
10. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
-3-

Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia


Nomor 4700);
11. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4725);
12. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik (Lembaran negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4846);
13. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan lingkungan Hidup (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5059);
14. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5234), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 15 Tahun 2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2019 Nomor 183, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6398);
15. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2012 tentang Pengesahan
Optional Protocol to The Convention on The Right of The Child
on The Sale of Children, Child Prostitution and Child
Pornography (Protokol Opsional Konvensi Hak-Hak Anak
Mengenai Penjualan Anak, Prostitusi Anak, dan Pornografi
Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 149, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5330);
16. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5495);
17. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5495);
18. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);
19. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan
Stabililitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi
Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) dan/ atau dalam
Rangka Menghadapi Ancaman yang Membahayakan
Perekonomian Nasional dan/ atau Stabilitas Sistem
-4-

Keuangan Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara


Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 87, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6485);
20. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6573);
21. Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 tentang Tata
Cara Pertangggungjawaban Kepala daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 209, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor
4027);
22. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006
Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4614);
23. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata
Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaaan Rencana
Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4663);
24. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata
Cara Penyusunan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia tahun 2006 nomor 97, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);
25. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang
Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2008 Nomor
19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4693);
26. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 13 Tahun 2017 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 77, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6042);
27. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2016 Nomor 114
Tambahan Lembaran Negara Nomor 5887), sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72
Tahun 2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2019 Nomor 187, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6402);
28. Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2016 tentang Tata
Cara Penyelenggaraan Kajian Lingkungan Strategis
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
228, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5941);
29. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan
-5-

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017


Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6041);
30. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2017 tentang Inovasi
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 206, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6123);
31. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar
Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6178);
32. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 42 Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6322);
33. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang
Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6323);
34. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 31, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6633);
35. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2021 tentang
Kemudahan Proyek Strategis Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 52, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6654);
36. Peraturan Presiden Nomor 81 tahun 2010 tentang Grand
Design Reformasi Birokrasi;
37. Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan
Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden
Nomor 109 Tahun 2020 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 259);
38. Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang
Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2017 Nomor 136);
39. Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan
dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 223);
40. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor
63);
41. Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2019 tentang
Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik –
Bangkalan – Mojokerto – Surabaya – Nganjuk - Lamongan,
Kawasan Bromo – Tengger - Semeru, serta Kawasan
-6-

Selingkar Wilis dan Lintas Selatan (Lembaran Negara


Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 225);
42. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-
2024 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 10);
43. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2008
tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengarustamaan
Gender di Daerah sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2011;
44. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 73 tahun 2009
tentang Tata Cara Pelaksanaan Evaluasi Kinerja
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;

45. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015


tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah, sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 120 Tahun 2018;
46. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017
tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi
Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan
Peraturan Daerah tentang Rencaa Pembangunan Jangka
Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah;
47. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2018
tentang Pembuatan dan Pelaksanaan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis dalam Penyusunan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah;
48. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 70 Tahun 2019
tentang Sistem Informasi Pemerintahan Daerah;
49. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019
tentang Klasifikasi, Kodefikasi, dan Nomenklatur
Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah;
50. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2020
tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor
13 Tahun 2019 tentang Laporan dan Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
51. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020
tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah;
52. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 50/PMK.07/2017
tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa,
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 121/ PMK.07/2018;
53. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
P.69/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2017 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2016
tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis;
54. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2009
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
-7-

Provinsi Jawa Timur Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah


Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 Nomor 1 Seri E);
55. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
Tahun 2011-2031 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur
Tahun 2012 Nomor 3 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah
Provinsi Jawa Timur Nomor 15);
56. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 7 Tahun 2019
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
tahun 2019-2024. (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur
Tahun 2019 Nomor 5 Seri D), Tambahan Lembaran Daerah
Provinsi Jawa Timur Nomor 94);
57. Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 15 Tahun
2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2006 Nomor 12 Seri E);
58. Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 14 Tahun
2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD) Kabupaten Nganjuk Tahun 2005-2025
(Lembaran Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2008 Nomor
4);
59. Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 5 Tahun 2015
tentang Penyelenggaraan Perlidungan Perempuan dan Anak
(Lembaran Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2015 Nomor
7);
60. Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 5 Tahun 2016
tentang Pencegahan dan Penanggulangan HIV AIDS
(Lembaran Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2016 Nomor
5);
61. Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 08 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Nganjuk sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 8 Tahun 2020;
(Lembaran Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2020 Nomor
8);
62. Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 2 Tahun 2017
tentang Sistem Kesehatan Daerah (Lembaran Daerah
Kabupaten Nganjuk Tahun 2017 Nomor 2);
63. Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 2 Tahun 2019
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah daerah
Kabupaten Nganjuk tahun 2018-2023 (Lembaran Daerah
Kabupaten Nganjuk Tahun 2019 Nomor 2);
64. Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 3 Tahun 2020
tentang Pengarusutamaan Gender (Lembaran Daerah
Kabupaten Nganjuk Tahun 2020 Nomor 3);
65. Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 2 Tahun 2021
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2021 – 2041 (Lembaran Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2021 Nomor 2);
-8-

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN NGANJUK


dan
BUPATI NGANJUK

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PERUBAHAN ATAS


PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 2
TAHUN 2019 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
MENENGAH DAERAH KABUPATEN NGANJUK TAHUN 2018-
2023

Pasal I
Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 2 Tahun 2019 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2018-2023
(Lembaran Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2019 Nomor 2), diubah:
1. Ketentuan Pasal 4 ayat (1) diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut:
Pasal 4
(1) Sistematika Perubahan RPJMD Tahun 2018-2023 meliputi:
BAB I : PENDAHULUAN
memuat latar belakang, dasar hukum penyusunan,
maksud dan tujuan, hubungan antar dokumen, serta
sistematika penulisan
BAB II : GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
memuat gambaran umum kondisi daerah yang
meliputi aspek geografi dan demografi serta indikator
kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah yang
meliputi aspek kesejahteraan masyarakat, aspek
pelayanan umum, dan aspek daya saing daerah.
BAB III : GAMBARAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN
DAERAH
memuat gambaran hasil pengolahan data dan analisis
terhadap pengelolaan keuangan daerah.
BAB IV : PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS DAERAH
memuat analisis permasalahan pembangunan dan
isu-isu strategis pembangunan daerah tahun 2018-
2023.
BAB V : VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
Memuat visi, misi, tujuan dan sasaran.
BAB VI : STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN, DAN PROGRAM
PEMBANGUNAN DAERAH
memuat strategi, arah kebijakan pembangunan serta
program pembangunan prioritas berdasarkan strategi
yang dipilih dengan target capaian indikator kinerja.
BAB VII : KERANGKA PENDANAAN PEMBANGUNAN DAN
PROGRAM PEMERINTAH DAERAH
memuat program prioritas dalam pencapaian visi dan
misi serta seluruh program yang dirumuskan dalam
Rencana Strategis Perangkat Daerah beserta indikator
kinerja, target kinerja, pagu indikatif, dan Perangkat
- 10 -

PENJELASAN ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK
NOMOR TAHUN 2022
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
TAHUN 2018-2023

I. UMUM

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten


Nganjuk Tahun 2018-2023 telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Nganjuk Nomor 2 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2018-2023 yang
merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Bupati dan Wakil Bupati
yang penyusunannya berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2005-2025 serta dengan
memperhatikan dokumen perencanaan lainnya di tingkat Provinsi dan
Nasional maupun dokumen perencanaan strategis lainnya di tingkat
Kabupaten Nganjuk. Selain visi dan misi, RPJMD Tahun 2018-2023 memuat
tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan dan program-program beserta pagu
indikatifnya yang disusun dalam rangka pencapaian visi dan misi Bupati
dan Wakil Bupati. RPJMD selanjutnya digunakan sebagai pedoman
penetapan Renstra Perangkat Daerah (Renstra-PD) dan penyusunan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) serta digunakan sebagai
instrumen evaluasi penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
Pasal 264 ayat (5) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
menyatakan bahwa RPJMD dapat diubah apabila berdasarkan hasil
pengendalian dan evaluasi tidak sesuai dengan perkembangan keadaan atau
penyesuaian terhadap kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.
Selain itu dalam Pasal 342 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86
Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah diatur tentang perubahan RPJMD yang dapat dilakukan
apabila :
- 11 -

a. hasil pengendalian dan evaluasi menunjukkan bahwa proses


perumusan tidak sesuai dengan tahapan dan tata cara penyusunan
rencana pembangunan daerah sebagaimana diatur dalam Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata
Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah;
b. hasil pengendalian dan evaluasi menunjukkan bahwa substansi yang
dirumuskan tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian
dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan
Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta
Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah; dan
c. terjadi perubahan yang mendasar.

Berdasarkan hasil evaluasi dan pengendalian terhadap Peraturan


Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 2 Tahun 2019 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2018-
2023, maka diketahui hal-hal sebagai berikut :
a. substansi dokumen RPJMD belum memuat arah kebijakan tahunan
sebagai pedoman penyusunan RKPD sehingga prioritas pembangunan
Kabupaten Nganjuk setiap tahun belum jelas arahnya.
b. bahwa dalam rangka memberikan ukuran pencapaian tujuan dalam
RPJMD 2018-2023 perlu ditambahakan indikator tujuan yang
merupakan dasar mengukur keberhasilan Pemerintah Daerah dalam
mencapai visi dan misi Bupati, Wakil Bupati.
c. RPJMD Kabupaten Nganjuk Tahun 2018-2023 perlu menambahkan
indikator daya saing daerah sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata
Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah.
- 12 -

d. RPJMD Kabupaten Nganjuk Tahun 2018-2023 dalam mendukung


program penanggulangan kemiskinan sasaran, strategi, arah kebijakan
maupun indikatornya belum selaras dan berdampak langsung pada
keluarga miskin.
e. Dalam rangka peningkatan akuntabilitas kinerja, perlu dilakukan
sinkronisasi kebijakan daerah RPJMD dengan kebijakan Perangkat
Daerah Renstra Perangkat Daerah dan penjabaran (cascading) kinerja
dituangkan secara berjenjang dalam indikator kinerja RPJMD.
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka RPJMD
Kabupaten Nganjuk Tahun 2018-2023 perlu diubah dengan Peraturan
Daerah dan selanjutnya dijadikan pedoman dalam menyusun Perubahan
Renstra Perangkat Daerah. Pelaksanaan Perubahan RPJMD dijabarkan
lebih lanjut dalam RKPD sebagai dokumen perencanaan tahunan
Pemerintah Kabupaten Nganjuk untuk Tahun 2022-2023.

II. PASAL DEMI PASAL


Pasal I
Cukup Jelas
Pasal II
Cukup Jelas
Daftar Isi

Sampul Depan
Daftar Isi ............................................................................................................ i
Daftar Tabel ....................................................................................................... vi
Daftar Gambar .................................................................................................. xvi
Daftar Grafik ..................................................................................................... xvii

Bab I Pendahuluan ............................................................................... I-1


1.1 Latar Belakang ............................................................................. I-1
1.2 Dasar Hukum Penyusunan ....................................................... I-4
1.3 Hubungan Antar Dokumen ...................................................... I-12
1.3.1 Hubungan RPJMD dengan RPJM Nasional ............................ I-12
1.3.2 Hubungan RPJMD Kabupeten Nganjuk dengan RPJMD
Provinsi Jawa Timur ................................................................... I-14
1.3.3 Hubungan RPJMD dengan RPJPD Kabupaten Nganjuk ...... I-16
1.3.4 Hubungan RPJMD dan RTRW .................................................. I-23
1.3.5 Hubungan Antara RPJMD Kabupaten Nganjuk Tahun
2018-2023 dengan RPJMD Kabupaten Sekitarnya ................. I-62
1.3.6 Keterkaitan Perubahan RPJMD Kabupaten Nganjuk Tahun
2018-2023 dengan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
(KLHS) Kabupaten Nganjuk Tahun 2018-2023 ...................... I-67
1.4 Maksud dan Tujuan .................................................................... I-72
1.5 Sistematika Penulisan ................................................................. I-73

BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah ......................................... II-1


2.1 Aspek Geografi dan Demografi ................................................ II-1
2.1.1 Kondisi Geografi ......................................................................... II-1
2.1.1.1 Topografi ...................................................................................... II-3
2.1.1.2 Geologi dan Jenis Tanah ............................................................. II-5
2.1.1.3 Iklim .............................................................................................. II-7
2.1.1.4 Hidrologi ...................................................................................... II-8

i
2.1.1.5 Penggunaan Lahan dan Lahan Kritis ....................................... II-9
2.1.1.6 Daya Dukung Daya Tampung Lingkungan Hidup ............... II-12
2.1.1.6.1 Daya Dukung Penyedia Bahan Pangan ................................... II-12
2.1.1.6.2 Daya Dukung Penyediaan Air Bersih ...................................... II-14
2.1.1.6.3 Daya Tampung Air Sungai ........................................................ II-15
2.1.1.6.4 Pengelolaan Sampah ................................................................... II-17
2.1.2 Demografi ..................................................................................... II-19
2.1.3.1 Potensi Pengembangan Wilayah .............................................. II-34
2.1.4 Wilayah Rawan Bencana ............................................................ II-40
2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat ............................................. II-40
2.2.1 Fokus Kesejahteraan Sosial dan Pemerataan Ekonomi ......... II-41
2.2.1.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) .............................. II-41
2.2.1.2 Pertumbuhan Ekonomi .............................................................. II-49
2.2.1.3 Laju Inflasi .................................................................................... II-51
2.2.1.4 PDRB Perkapita ........................................................................... II-52
2.2.2 Fokus Kesejahteraan Sosial ........................................................ II-53
2.2.2.1 Persentase Penduduk di atas Garis Kemiskinan .................... II-53
2.2.2.2 Indeks Pembangunan Manusia ................................................. II-55
2.2.2.3 Indeks Pembangunan Gender dan Indeks Pemberdayaan
Gender .......................................................................................... II-57
2.2.2.4 Tingkat Pengangguran Terbuka ............................................... II-58
2.2.3 Fokus Seni Budaya dan Olahraga ............................................. II-59
2.3 Aspek Pelayanan Umum ........................................................... II-61
2.3.1 Pelayanan Umum Urusan Wajib Dasar ................................... II-61
2.3.1.1 Pendidikan ................................................................................... II-61
2.3.1.2 Kesehatan ..................................................................................... II-68
2.3.1.3 Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang ................................... II-76
2.3.1.4 Perumahan dan Kawasan Permukiman .................................. II-83
2.3.1.5 Ketentraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan
Masyarakat ................................................................................... II-88
2.3.1.6 Sosial ............................................................................................. II-93
2.3.2 Pelayanan Umum Urusan Wajib Non Pelayanan Dasar ....... II-94
2.3.2.1 Ketenagakerjaan .......................................................................... II-94
2.3.2.2 Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ............ II-96

ii
2.3.2.3 Ketahanan Pangan ...................................................................... II-99
2.3.2.4 Lingkungan Hidup ..................................................................... II-101
2.3.2.5 Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil ............... II-104
2.3.2.6 Pemberdayaan Masyarakat dan Desa ...................................... II-105
2.3.2.7 Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana ................. II-107
2.3.2.8 Perhubungan ................................................................................ II-109
2.3.2.9 Komunikasi dan Informatika .................................................... II-112
2.3.2.10 Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah ..................................... II-113
2.3.2.11 Penanaman Modal ...................................................................... II-114
2.3.2.12 Kepemudaan dan Olahraga ....................................................... II-115
2.3.2.13 Statistik ......................................................................................... II-116
2.3.2.14 Kebudayaan ................................................................................. II-116
2.3.2.15 Pertanahan .................................................................................... II-118
2.3.2.16 Perpustakaan ............................................................................... II-118
2.3.2.17 Kearsipan ...................................................................................... II-119
2.3.3 Pelayanan Umum Urusan Pilihan ............................................ II-120
2.3.3.1 Pertanian ....................................................................................... II-120
2.3.3.2 Pariwisata ..................................................................................... II-122
2.3.3.3 Perdagangan ................................................................................ II-123
2.3.3.4 Perindustrian ............................................................................... II-124
2.3.4 Urusan Fungsi Penunjang Pemerintah .................................... II-124
2.3.4.1 Perencanaan, Peneltian dan Pengembangan .......................... II-124
2.3.4.2 Keuangan ...................................................................................... II-125
2.3.4.3 Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan ................................ II-127
2.3.4.4 Fungsi Penunjang Lainnya ........................................................ II-128
2.4 Aspek Daya Saing ....................................................................... II-131
2.4.1 Kemampuan Ekonomi Daerah ................................................... II-131
2.4.2 Fasilitas Wilayah/Infrastuktur ................................................. II-132
2.4.3 Iklim Berinvestasi ........................................................................ II-135
2.4.4 Sumber Daya Manusia ............................................................... II-135
2.4.5 Indeks Reformasi Birokrasi ........................................................ II-136
2.4.5. Proses Perijinan ........................................................................... II-137

iii
Bab III Gambaran Umum Pengelolaan Keuangan .......................... III-1
3.1. Kinerja Keungan Masa Lalu .................................................... III-1
3.1.1 Kinerja Pelaksanaan APBD ...................................................... III-2
3.1.2 Neraca Daerah ........................................................................... III-15
3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu ....................... III-26
3.2.1 Proporsi Penggunaan Anggaran ............................................. III-26
3.2.2 Analisis Pembiayaan ................................................................. III-28
3.3. Kerangka Pendanaan ................................................................ III-31
3.3.1 Proyeksi Pendapatan dan Belanja ........................................... III-31
3.3.2 Perhitungan Kerangka Pendanaan ......................................... III-34

Bab IV Permasalahan dan Isu-isu Strategis ........................................ IV-1


4.1. Permasalahan Pembangunan Daerah ...................................... IV-1
4.2. Isu-Isu Strategis ........................................................................... IV-16
4.2.1. Lingkungan Internal ................................................................... IV-16
4.2.2 Lingkungan Eksternal ................................................................ IV-20
4.2.3. Isu Strategis Kabupaten Nganjuk .............................................. IV-28

Bab V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran ............................................... V-1


5.1. Visi ................................................................................................. V-1
5.2. Misi ................................................................................................ V-4
5.3. Tujuan dan Sasaran ..................................................................... V-9

Bab VI Strategi, Arah Kebijakan dan program Pembangunan


Daerah .......................................................................................... VI-1

Bab VII Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat


Daerah .......................................................................................... VII-1
7.1. Kerangka Pendanaan Pembangunan ....................................... VII-1
7.2. Program Perangkat Daerah ....................................................... VII-3

Bab VIII Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah ................... VIII-1

iv
Bab IX Penutup ........................................................................................ IX-1
9.1 Pedoman Transisi ........................................................................ IX-1
9.2 Kaidah Pelaksanaan .................................................................... IX-2

v
Daftar Tabel

Tabel 1.1 Hubungan Antara RPJPD dengan RPJMD Kabupaten


Nganjuk ................................................................................. I-19
Tabel 1.2 Hasil Telaahan Struktur Ruang dan Pola Ruang RTRW
Kabupaten Nganjuk Tahun 2010-2030 .............................. I-24
Tabel 1.3 Hubungan antara Visi dan Misi Perubahan RPJMD
Kabupaten Nganjuk dengan Visi dan Misi RPJMD
Kabupaten sekitarnya .......................................................... I-63
Tabel 1.4 Keterkaitan Perubahan RPJMD Kabupaten Nganjuk
Tahun 2018-2023 dengan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis (KLHS) Kabupaten Nganjuk Tahun 2018-
2023 ........................................................................................ I-70
Tabel 2.1 Ketinggian dan Luas Wilayah Kabupaten Nganjuk Per
Kecamatan ............................................................................. II-2
Tabel 2.2 Jenis Tanah Menurut Kecamatan di Kabupaten
Nganjuk ................................................................................. II-7
Tabel 2.3 Rata-Rata Curah Hujan Per Bulan Menurut
Kecamatan ............................................................................. II-7
Tabel 2.4 Nama dan Panjang Sungai di Kabupaten Nganjuk ........ II-8
Tabel 2.5 Tata Guna Lahan di Kabupaten Nganjuk ........................ II-12
Tabel 2.6 Kajian Daya Dukung dan Daya Tampung Kesediaan
Pangan di Kabupaten Nganjuk .......................................... II-13
Tabel 2.7 Capaian Kinerja Urusan Perumahan di Kabupaten
Nganjuk Tahun 2016-2020 .................................................. II-15
Tabel 2.8 Kualitas Air Sungai di Kabupaten Nganjuk .................... II-15
Tabel 2.9 Pencapaian Kinerja Sasaran Urusan Lingkungan
Hidup Bidang Persampahan .............................................. II-19
Tabel 2.10 Jumlah Penduduk Kabupaten Nganjuk ........................... II-19
Tabel 2.11 Jumlah Penyebaran Penduduk per Kecamatan di
Kabupaten Nganjuk ............................................................. II-20

vi
Tabel 2.12 Laju Pertumbuhan Penduduk per Kecamatan ................ II-20
Tabel 2.13 Kepadatan penduduk per Kecamatan .............................. II-21
Tabel 2.14 Jumlah Pemeluk Agama Kabupaten Nganjuk per
Kecamatan ............................................................................. II-22
Tabel 2.15 Penduduk Kabupaten Nganjuk Menurut Jenis
Kelamin dan Kelompok Umur Tahun 2020 ..................... II-27
Tabel 2.16 Jumlah Penduduk yang Memiliki KTP di Kabupaten
Nganjuk per Kecamatan Tahun 2018 - 2020 .................... II-29
Tabel 2.17 Jumlah Penduduk yang Memiliki Kartu Keluarga (KK)
di Kabupaten Nganjuk Per Kecamatan Tahun 2020 ....... II-30
Tabel 2.18 Jumlah Penduduk yang Memiliki Akta Kelahiran di
Kabupaten Nganjuk per Kecamatan Tahun 2020 ........... II-31
Tabel 2.19 Jumlah Pencari Kerja menurut Tingkat Pendidikan
Tahun 2020 ............................................................................ II-33
Tabel 2.20 Penduduk yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan
Utama dan Jenis Kelamin Kabupaten Nganjuk Tahun
2018 - 2020 ............................................................................. II-33
Tabel 2.21 Persentase Penduduk yang Bekerja menurut
Lapangan Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin
Kabupaten Nganjuk Tahun 2018 – 2020 ........................... II-34
Tabel 2.22 Kawasan Strategis Pertumbuhan Ekonomi ..................... II-36
Tabel 2.23 Kawasan Strategis Perbatasan Jombang-Nganjuk-
Kediri ..................................................................................... II-36
Tabel 2.24 Kawasan Jalur Jalan Jembatan Kelutan (Nganjuk)-
Papar (Kediri) ....................................................................... II-36
Tabel 2.25 Kawasan Strategis Sepanjang Koridor Jalan Arteri ........ II-37
Tabel 2.26 Kawasan Sekitar Interchange Jalan Tol ............................ II-38
Tabel 2.27 Perbatasan pembangunan bandara Kediri ....................... II-38
Tabel 2.28 Jumlah Kejadian Bencana berdasarkan Jenis Bencana
di Kabupaten Nganjuk Tahun 2014 - 2019 ....................... II-40
Tabel 2.29 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten
Nganjuk Atas Dasar Harga Berlaku 2016-2020 (Juta
Rupiah) .................................................................................. II-42

vii
Tabel 2.30 Persentase PDRB Kabupaten Nganjuk Atas Dasar
Harga Berlaku 2016-2020 .................................................... II-43
Tabel 2.31 Kontribusi per sektor Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) Kabupaten Nganjuk Menurut Harga
Konstan 2016-2020 (Juta Rupiah) ....................................... II-45
Tabel 2.32 Persentase PDRB Kabupaten Nganjuk Atas Dasar
Harga Konstan 2016-2020 ................................................... II-47
Tabel 2.33 Pertumbuhan Sektoral PDRB Kabupaten Nganjuk
Menurut Harga Konstan (dalam %) .................................. II-49
Tabel 2.34 Perkembangan Tingkat Kemiskinan Kabupaten
Nganjuk Tahun 2018 – 2020 ............................................... II-54
Tabel 2.35 Capaian Kinerja Kesenian dan Kebudayaan Tahun
2017 – 2020 ............................................................................ II-60
Tabel 2.36 Data Bidang Pendidikan di Kabupaten Nganjuk
Tahun 2016 – 2020 ................................................................ II-62
Tabel 2.37 Angka Partisipasi Murni (APM) di Kabupaten
Nganjuk Tahun 2016 - 2020 ................................................ II-63
Tabel 2.38 Angka Partisipasi Kasar (APK) di Kabupaten Nganjuk
Tahun 2016 - 2020 ................................................................. II-63
Tabel 2.39 Rata - Rata Nilai UN dan UASB di Kabupaten
Nganjuk Tahun 2016 – 2020 ............................................... II-64
Tabel 2.40 Jumlah Kelulusan Sekolah di Kabupaten Nganjuk
Tahun 2016 – 2020 ................................................................ II-65
Tabel 2.41 Rasio Guru terhadap Murid dalam 5 tahun terakhir di
Kabupaten Nganjuk Tahun 2016-2020 .............................. II-65
Tabel 2.42 Rasio Murid dan Guru di Kabupaten Nganjuk Tahun
2016 – 2020 ............................................................................ II-65
Tabel 2.43 Jumlah Anak Putus Sekolah di Kabupaten Nganjuk
Tahun 2016 – 2020 ................................................................ II-66
Tabel 2.44 Angka Putus Sekolah SD/MI dan SMP/MTs di
Kabupaten Nganjuk Tahun 2016 – 2020 ........................... II-66
Tabel 2.45 Kualifikasi Guru di Kabupaten Nganjuk Tahun
2016 – 2020 ............................................................................ II-67

viii
Tabel 2.46 Pendidikan Anak Usia Dini di Kabupaten Nganjuk
Tahun 2016 – 2020 ................................................................ II-67
Tabel 2.47 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan ............ II-68
Tabel 2.48 Indikator Bidang Kesehatan di Kabupaten Nganjuk
Tahun 2016 – 2020 ................................................................ II-69
Tabel 2.49 Jumlah Kematian Bayi, Kematian Ibu dan Jumlah
Kelahiran Hidup di Kabupaten Nganjuk Tahun 2016 –
2020 ........................................................................................ II-69
Tabel 2.50 Balita Gizi Buruk dan Balita Stunting di Kabupaten
Nganjuk Tahun 2018 – 2020 ............................................... II-70
Tabel 2.51 Penduduk Miskin yang Dilayani Puskesmas di
Kabupaten Nganjuk Tahun 2016-2020 .............................. II-71
Tabel 2.52 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil di Kabupaten
Nganjuk Tahun 2016 – 2020 ............................................... II-71
Tabel 2.53 Desa dengan cakupan UCI di Kabupaten Nganjuk
Tahun 2016 – 2020 ................................................................ II-71
Tabel 2.54 Prevalensi HIV di Kabupaten Nganjuk Tahun 2016 –
2020 ........................................................................................ II-72
Tabel 2.55 Prevalensi Penderita Kusta di Kabupaten Nganjuk
Tahun 2016 – 2020 ................................................................ II-72
Tabel 2.56 Jumlah Kasus TB Per Fasilitas Kesehatan di Kabupaten
Nganjuk Tahun 2016 – 2020 ............................................... II-72
Tabel 2.57 Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Nganjuk
2016 – 2020 ............................................................................ II-73
Tabel 2.58 Jumlah Tenaga Medis di Puskesmas Tahun 2020 ........... II-74
Tabel 2.59 Jumlah Tenaga Medis Dinas Kesehatan dan RSUD
Tahun 2020 ............................................................................ II-74
Tabel 2.60 Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan .............. II-75
Tabel 2.61 Capaian Kinerja Pengelolaan Prasarana Jalan Tahun
2016 – 2020 (Persen) ............................................................. II-78
Tabel 2.62 Kinerja Pengelolaan Prasarana Jalan (Km) di
Kabupaten Nganjuk Tahun 2016 – 2020 ........................... II-78
Tabel 2.63 Kinerja Pengelolaan Prasarana Jembatan di Kabupaten
Nganjuk Tahun 2016 – 2020 ............................................... II-79

ix
Tabel 2.64 Capaian Kinerja Pengelolaan Jaringan Irigasi
Kabupaten Nganjuk Tahun 2016 – 2020 ........................... II-79
Tabel 2.65 Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) di Kabupaten
Nganjuk Tahun 2016 – 2020 ............................................... II-80
Tabel 2.66 Jaringan Irigasi di Kabupaten Nganjuk Tahun 2016 –
2020 ........................................................................................ II-80
Tabel 2.67 Ketersediaan Air Irigasi di Kabupaten Nganjuk Tahun
2016 – 2020 ............................................................................ II-81
Tabel 2.68 Capaian Kinerja Urusan Penataan Ruang Kabupaten
Nganjuk Tahun 2016 – 2020 (Persen) ................................ II-83
Tabel 2.69 Tersusunnya RDTR Perkotaan/Perdesaan di
Kabupaten Nganjuk Tahun 2016-2020 .............................. II-83
Tabel 2.70 Persentase Rekomendasi Ijin Pemanfaatan Ruang
Sesuai Perda RTRW di Kabupaten Nganjuk Tahun
2016 – 2020 ............................................................................ II-83
Tabel 2.71 Standar Pelayanan Minimal Bidang Penataan Ruang .... II-84
Tabel 2.72 Capaian Kinerja Urusan Perumahan di Kabupaten
Nganjuk Tahun 2016 – 2020 ............................................... II-85
Tabel 2.73 Penduduk Yang Mendapatkan Air Bersih di
Kabupaten Nganjuk Tahun 2016 – 2020 ........................... II-85
Tabel 2.74 Ketersediaan Drainase Lingkungan di Kabupaten
Nganjuk Tahun 2016 – 2020 ............................................... II-87
Tabel 2.75 Rumah Layak Huni di Kabupaten Nganjuk Tahun
2016 – 2020 ............................................................................ II-87
Tabel 2.76 Pemenuhan kebutuhan jalan lingkungan di Kabupaten
NganjukTahun 2019 – 2020 ................................................ II-88
Tabel 2.77 Standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan
Rakyat .................................................................................... II-89
Tabel 2.78 Capaian Kinerja Urusan Ketentraman, Ketertiban
Umum, dan Perlindungan Masyarakat di Kabupaten
Nganjuk Tahun 2015 – 2020 ............................................... II-90
Tabel 2.79 Jumlah Kriminalitas di Kabupaten Nganjuk Menurut
Jenis Kriminal Tahun 2018 – 2019 ..................................... II-92
Tabel 2.80 Kinerja Kebencanaan Kabupaten Nganjuk 2016-2020 .... II-93

x
Tabel 2.81 Capaian Kinerja Penanganan Bencana Kabupaten
Nganjuk Tahun 2016-2020 .................................................. II-93
Tabel 2.82 Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketentraman
Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat ......... II-94
Tabel 2.83 Capaian Kinerja Urusan Sosial di Kabupaten Nganjuk
Tahun 2019 – 2020 ................................................................ II-95
Tabel 2.84 Perusahaan yang Menerapkan Norma K3 dan
Jamsostek di Kabupaten Nganjuk Tahun 2016 – 2020 ... II-96
Tabel 2.85 Data Ketenagakerjaan Kabupaten Nganjuk Tahun
2016 – 2020 ............................................................................ II-97
Tabel 2.86 Capaian Kinerja Urusan Pemberdayaan Perempuan
dan perlindungan Anak Kabupaten Nganjuk Tahun
2016 – 2020 ............................................................................ II-98
Tabel 2.87 Data Kasus Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak
Tahun 2020 ............................................................................ II-99
Tabel 2.88 Standar Pelayanan Minimal Bidang Sosial ...................... II-100
Tabel 2.89 Capaian Kinerja Ketahanan Pangan Kabupaten
Nganjuk Tahun 2016 – 2020 ............................................... II-101
Tabel 2.90 Ketersediaan Energi dan Protein Berdasarkan Neraca
Bahan Makanan Kabupaten Nganjuk Tahun 2018 –
2020 ........................................................................................ II-101
Tabel 2.91 Jumlah Penduduk Miskin berdasarkan Desa Stunting
dan Desa Rawan Pangan Kabupaten Nganjuk ............... II-102
Tabel 2.92 Capaian Kinerja Urusan Lingkungan Hidup
Kabupaten Nganjuk Tahun 2016 – 2020 ........................... II-103
Tabel 2.93 Sampah Perkotaan dalam Penanganan yang terangkut
ke TPA di Kabupaten Nganjuk Tahun 2019 – 2020
(Ton) ....................................................................................... II-104
Tabel 2.94 Sampah Perkotaan dalam Pengurangan yang
terangkut ke TPA di Kabupaten Nganjuk Tahun 2019
– 2020 (Ton) .......................................................................... II-105
Tabel 2.95 Peningkatan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di
Kabupaten Nganjuk Tahun 2016 – 2020 ........................... II-105

xi
Tabel 2.96 Capaian Kinerja Urusan Kependudukan dan Catatan
Sipil Kabupaten Nganjuk Tahun 2016–2020 .................... II-106
Tabel 2.97 Jumlah Capaian Kepemilikan KIA di Kabupaten
Nganjuk Tahun 2019-2021 .................................................. II-107
Tabel 2.98 Capaian Kinerja Urusan Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa Kabupaten Nganjuk Tahun 2016-2020 ............ II-107
Tabel 2.99 Capaian Kinerja Urusan Keluarga Berencana dan
Sejahtera Kabupaten Nganjuk Tahun 2016 – 2020 .......... II-109
Tabel 2.100 Capaian Kinerja Urusan Perhubungan Kabupaten
Nganjuk Tahun 2016 – 2020 (Persen) ................................ II-111
Tabel 2.101 Sarana Angkutan Umum Laik Jalan di Kabupaten
Nganjuk Tahun 2016 – 2020 ............................................... II-112
Tabel 2.102 Pemasangan Rambu Lalu Lintas di Kabupaten
Nganjuk Tahun 2016 – 2020 ............................................... II-112
Tabel 2.103 Pemenuhan Prasarana Lalu Lintas di Kabupaten
Nganjuk Tahun 2016 – 2020 ............................................... II-113
Tabel 2.104 Capaian Kinerja Komunikasi dan Informatika
Kabupaten Nganjuk Tahun 2016 – 2020 ........................... II-114
Tabel 2.105 Capaian Kinerja Urusan Koperasi dan Usaha Mikro
Kabupaten Nganjuk Tahun 2016 – 2020 (Persen) ........... II-115
Tabel 2.106 Capaian Kinerja Urusan Penanaman Modal
Kabupaten Nganjuk Tahun 2016-2020 .............................. II-116
Tabel 2.107 Capaian Kinerja Urusan Pemuda dan Olah Raga
Kabupaten Nganjuk tahun 2016 – 2020 ............................ II-116
Tabel 2.108 Capaian Kinerja Urusan Statistik Kabupaten Nganjuk
Tahun 2016 – 2020 (Dokumen) ........................................... II-118
Tabel 2.109 Capaian Kinerja Urusan Kebudayaan Kabupaten
Nganjuk Tahun 2016 – 2020 ............................................... II-118
Tabel 2.110 Capaian Kinerja Kesenian dan Kebudayaan Tahun
2017 – 2020 ............................................................................ II-118
Tabel 2.111 Jumlah Aset Tanah Pemda yang Sudah Bersertifikat
Tahun 2016 – 2020 ................................................................ II-120
Tabel 2.112 Capaian Kinerja Urusan Perpustakaan Kabupaten
Nganjuk Tahun 2016 - 2020 (Persen) ................................. II-121

xii
Tabel 2.113 Capaian Kinerja Urusan Kearsipan Kabupaten
Nganjuk Tahun 2016-2020 (Persen) ................................... II-122
Tabel 2.114 Produktivitas Pertanian Tanaman Pangan,
Perkebunan, Ternak dan Perikanan di Kabupaten
Nganjuk Tahun 2016 – 2020 ............................................... II-122
Tabel 2.115 Capaian Kinerja Urusan Kepariwisataan Kabupaten
Nganjuk Tahun 2015 – 2020 (Persen) ................................ II-124
Tabel 2.116 Capaian Kinerja Urusan Perdagangan Kabupaten
Nganjuk Tahun 2016 – 2020 ............................................... II-125
Tabel 2.117 Capaian Kinerja Urusan Perindustrian Kabupaten
Nganjuk Tahun 2017 – 2020 ............................................... II-125
Tabel 2.118 Capaian Kinerja Perencanaan di Kabupaten Nganjuk
Tahun 2016 – 2020 (Persen) ................................................ II-126
Tabel 2.119 Capaian Kinerja Pendapatan Kabupaten Nganjuk
Tahun 2015 – 2020 (Persen) ................................................ II-127
Tabel 2.120 Capaian Kinerja Pengelolaan Keuangan dan Aset
Kabupaten Nganjuk Tahun 2016 – 2020 ........................... II-128
Tabel 2.121 Statistik Pegawai Pemkab Nganjuk Menurut Tipe
Pegawai Tahun 2016 – 2020 ................................................ II-129
Tabel 2.122 Statistik Pegawai Pemkab Nganjuk Menurut
Pendidikan Tahun 2016 – 2020 .......................................... II-129
Tabel 2.123 Capaian Kinerja Sekretariat Daerah Kabupaten
Nganjuk Tahun 2016 – 2020 ............................................... II-130
Tabel 2.124 Capaian Kinerja Pengawasan Kabupaten Nganjuk
Tahun 2018 (Persen) ............................................................ II-131
Tabel 2.125 Capaian Kinerja Pengawasan Kabupaten Nganjuk
Tahun 2019 - 2020 (Persen) ................................................. II-132
Tabel 2.126 Pengeluaran Rata-Rata Perkapita Kabupaten Nganjuk
Tahun 2016 – 2020 ................................................................ II-133
Tabel 2.127 Fasilitas Wilayah/Infrastruktur Kabupaten Nganjuk
Tahun 2018 – 2020 ................................................................ II-134
Tabel 2.128 Rumah Tangga Memiliki Telepon Seluler dan Rumah
Tangga Menggunakan Listrik Kabupaten Nganjuk
Tahun 2016 – 2020 ................................................................ II-135

xiii
Tabel 2.129 Jumlah Bank menurut Jenisnya Kabupaten Nganjuk
Tahun 2015 – 2017 ................................................................ II-136
Tabel 2.130 Rasio Ketergantungan di Kabupaten Nganjuk Tahun
2016 – 2020 ............................................................................ II-137
Tabel 2.131 Persentase Penduduk Usia di atas 15 Tahun menurut
Pendidikan yang Ditamatkan Tahun 2015 – 2017 ........... II-138
Tabel 2.132 Indeks Reformasi Birokrasi ................................................ II-138
Tabel 2.133 Lama Proses Perijinan Tahun 2016 – 2018 ........................ II-139
Tabel 3.1 Rata-Rata Pertumbuhan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun
2016 – 2020 ............................................................................ III-3
Tabel 3.2 Proporsi Sumber Pendapatan Daerah Kabupaten
Nganjuk Tahun 2016 – 2020 ............................................... III-12
Tabel 3.3 Kinerja Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2016 – 2020 (dalam Ribuan) ................................... III-13
Tabel 3.4 Proporsi Belanja Operasional, Belanja Modal, dan
Belanja Tidak Terduga Terhadap Total Belanja Daerah
Tahun 2016-2020 ................................................................... III-14
Tabel 3.5 Rata-Rata Pertumbuhan Neraca Daerah Kabupaten
Nganjuk Tahun 2016 – Tahun 2020 ................................... III-16
Tabel 3.6 Rata-rata Pertumbuhan Neraca Daerah Kabupaten
Nganjuk Tahun 2018 – 2020 (Accrual Basic) .................... III-20
Tabel 3.7 Rasio Likuiditas Neraca Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2018 – 2020 (Acrual Basic) ...................................... III-24
Tabel 3.8 Rasio Solvabilitas Neraca Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2018 – 2020 (Acrual Basic) ...................................... III-26
Tabel 3.9 Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan
Aparatur Tahun 2016 – 2020 ............................................... III-27
Tabel 3.10 Defisit Riil Anggaran Kabupaten Nganjuk Tahun 2016
– 2020 ..................................................................................... III-28
Tabel 3.11 Komposisi Penutup Defisit Riil Anggaran Kabupaten
Nganjuk Tahun 2016 – 2020 ............................................... III-29
Tabel 3.12 Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Kabupaten
Nganjuk Tahun 2016-2020 .................................................. III-30

xiv
Tabel 3.13 Proyeksi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Nganjuk Tahun 2021-2023 .............................. III-32
Tabel 3.14 Proyeksi Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan
Daerah Kabupaten Nganjuk untuk Mendanai
Pembangunan Daerah Tahun 2021 - 2023 ........................ III-34
Tabel 3.15 Proyeksi Rencana Penggunaan Kapasitas Riil
Kemampuan Keuangan Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2021-2023 ................................................................... III-36
Tabel 4.1 Kerangka Pikir Permasalahan Pembangunan Daerah
Kabupaten Nganjuk ............................................................. IV-2
Tabel 5.1 Perwujudan Visi RPJMD Kabupaten Nganjuk 2018 –
2023 ........................................................................................ V-2
Tabel 5.2 Perwujudan Misi RPJMD Kabupaten Nganjuk 2018 –
2023 ........................................................................................ V-7
Tabel 5.3 Visi, Misi, Tujuan,dan Sasaran Jangka Menengah
Kabupaten Nganjuk ............................................................. V-14
Tabel 6.1 Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, dan Strategi Kabupaten
Nganjuk ................................................................................. VI-1
Tabel 6.2 Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten Nganjuk ..... VI-7
Tabel 6.3 Strategi Umum dan Arah Kebijakan Umum ................... VI-25
Tabel 6.4 Program Pembangunan Daerah yang disertai Pagu
Indikatif ................................................................................. VI-34
Tabel 7.1 Kerangka Pendanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Nganjuk Tahun 2019-2023 .............................. VII-2
Tabel 7.2 Program Prioritas dan Pagu Indikatif ............................... VII-4
Tabel 8.1 Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten
Nganjuk ................................................................................. VIII-8
Tabel 8.2 Indikator Kinerja Daerah (IKD) Pemerintah Kabupaten
Nganjuk .............................................................................. VIII-10

xv
Daftar Gambar

Gambar 1.1 Visi RPJMN Tahun 2020-2024 ............................................ I-13


Gambar 1.2 Strategi RPJMD Provinsi Jawa Timur tahun 2019-2024 . I-15
Gambar 1.3 Arah Kebijakan RPJMD Provinsi Jawa Timur tahun
2019-2024 ............................................................................... I-16
Gambar 1.4 Tahapan Pembangunan dan Prioritas Utama RPJPD
Kabupaten Nganjuk Tahun 2005-2025 .............................. I-17
Gambar 2.1 Peta Administrasi Kabupaten Nganjuk ............................ II-2
Gambar 2.2 Peta Rencana Kawasan Strategis Kabupaten Nganjuk .. II-35
Gambar 6.1 Tema/Fokus Pembangunan Daerah Tahun 2019-2023 .. VI-27

xvi
Daftar Grafik

Grafik 2.1 Struktur Penduduk Kabupaten Nganjuk menurut


Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Tahun 2020 ............ II-26
Grafik 2.2 Perkembangan Kontribusi 4 Sektor Terbesar PDRB
ADHB Kabupaten Nganjuk Tahun 2016 – 2020
(Persen) .................................................................................. II-48
Grafik 2.3 Pertumbuhan PDRB ADHB dan ADHK tahun 2016 –
2020 ........................................................................................ II-48
Grafik 2.4 Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten
Nganjuk, Provinsi Jawa Timur dan Nasional Tahun
2016 – 2020 (Persen) ............................................................. II-51
Grafik 2.5 Tingkat Inflasi Kabupaten Nganjuk, Provinsi Jawa
Timur dan Nasional Tahun 2016 – 2020 ........................... II-52
Grafik 2.6 Perkembangan pendapatan Perkapita Penduduk
Kabupaten Nganjuk Tahun 2016 – 2020
(dalam ribuan) ...................................................................... II-52
Grafik 2.7 Indeks Gini Kabupaten Nganjuk dan Provinsi Jawa
Timur Tahun 2016 – 2020 .................................................... II-53
Grafik 2.8 Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Nganjuk,
Provinsi Jawa Timur dan Nasional Tahun 2016 – 2020 .. II-55
Grafik 2.9 Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Kabupaten Nganjuk, Provinsi Jawa Timur dan
Nasional Tahun 2016 – 2020 ............................................... II-56
Grafik 2.10 Indeks Pembangunan Gender Kabupaten Nganjuk
Tahun 2017 – 2020 ................................................................ II-57
Grafik 2.11 Indeks Pemberdayaan Gender Kabupaten Nganjuk
Tahun 2017 - 2019 ................................................................. II-58
Grafik 2.12 Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
di Kabupaten Nganjuk Tahun 2017 – 2020 ...................... II-59
Grafik 2.13 Cabang Olahraga Berprestasi Kabupaten Nganjuk
2017-2020 ............................................................................... II-61

xvii
LAMPIRAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK
NOMOR 4 TAHUN 2022
TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN
NGANJUK NOMOR 2 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA
PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN
NGANJUK TAHUN 2018-2023

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang
selanjutnya disingkat RPJMD, adalah dokumen perencanaan
pembangunan daerah Kabupaten Nganjuk untuk periode 5 (lima) tahun
terhitung sejak dilantik H. Novi Rahman Hidhayat, S.Sos, MM dan Dr.
Drs. H. Marhaen Djumadi, SE, SH, MM, MBA sebagai Bupati dan Wakil
Bupati Nganjuk tanggal 24 September 2018 untuk masa jabatan 2018-
2023 sampai dengan berakhirnya masa jabatan Kepala Daerah. RPJMD
disusun untuk menjabarkan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati
terpilih, yang telah diselaraskan dengan Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2005-2025. Pemerintah
Kabupaten Nganjuk melalui Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2019
telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Nganjuk Tahun 2018 – 2023. Pada perkembangan
selanjutnya, terdapat berbagai kebijakan nasional yang memiliki
dampak langsung terhadap RPJMD, serta terdapat perubahan asumsi
kondisi makro ekonomi dan sosial dampak dari krisis ekonomi global
sebagai imbas dari pandemi Covid-19 yang sudah ditetapkan sebagai
bencana nasional non alam sesuai Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun
2020 berdampak signifikan terhadap perekonomian secara nasional.
Pada sisi lain, hasil pengendalian dan evaluasi juga menunjukkan
perlunya penyelarasan RPJMD Kabupaten Nganjuk Tahun 2018-2023.
Dasar hukum yang menjadi pijakan dalam perubahan RPJMD
Kabupaten Nganjuk Tahun 2018-2023 mengacu pada Pasal 342
Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 yang mengatur mengenai
perubahan RPJPD dan RPJMD menyatakan bahwa RPJMD dapat
dirubah manakala hasil pengendalian dan evaluasi menunjukan bahwa

I-1
substansi yang dirumuskan, tidak sesuai dengan Peraturan Menteri ini,
dan terjadi perubahan yang mendasar. Adapun secara detil perubahan
RPJMD Kabupaten Nganjuk tahun 2018-2023 dilaksanakan sebagai
upaya untuk menyesuaikan dengan beberapa hal sebagai berikut;
1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun
2020-2024; Beberapa poin kebijakan dalam RPJMN yang perlu
untuk ditindaklanjuti dalam perubahan RPJMD Kabupaten Nganjuk
antara lain; a. Infrastruktur pelayanan dasar; b. Infrastruktur
penunjang perekonomian; c. Peningkatan kesehatan ibu dan anak;
d. Upaya penurunan Stunting; e. Penguatan sistem Kesehatan; f.
Peningkatan SDM ketenagakerjaan berbasis kompetensi; g. Iklim
ketenagakerjaan yang kondusif; h. Kepastian hukum dan
kemudahan dalam berinvestasi; i. Penyederhanaan proses perijinan;
dan j. Penataan struktur kelembagaan birokrasi.
2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2019
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 70 Tahun 2019 tentang
Sistem Informasi Pemerintahan Daerah;
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 tentang
Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan
dan Keuangan Daerah; sebagaimana telah di sesuaikan dengan
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050-3708 tentang Hasil
Verifikasi dan Validasi Pemutakhiran Klasifikasi, Kodefikasi dan
Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah;
5. Perubahan RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2019-2024 yang
dilaksanakan beriringan dengan dilakukannya perubahan RPJMD
Kabupaten/Kota.
6. Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang berdampak
pada kontraksi ekonomi dan sosial masyarakat di daerah. Pada sisi
lain, pandemi Covid-19 ini juga merubah kebijakan perencanaan
dan penganggaran, sehingga terdapat beberapa program percepatan
pencapaian visi misi kepala daerah mengalami pengurangan
anggaran atau bahkan dialihkan anggarannya untuk penanganan
wabah Covid 19. Hal ini sebagaimana diatur dalam Pasal 342
Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 ayat 3 yang menyatakan bahwa

I-2
perubahan yang mendasar sebagaimana dimaksud mencakup
terjadinya bencana alam, goncangan politik, krisis ekonomi, konflik
sosial budaya, gangguan keamanan, pemekaran daerah, atau
perubahan kebijakan nasional dan daerah.

Proses penyusunan dokumen perubahan RPJMD diatur dalam


pasal 344 Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 bersifat mutatis
mutandis terhadap tahapan penyusunan perubahan RPJMD, dengan
demikian mengikuti tata cara penyusunan sebagaimana tertuang
dalam Bagian Keempat Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86
Tahun 2017. Proses dimulai dengan dengan persiapan penyusunan
perubahan RPJMD yang meliputi: (a) penyusunan rancangan
keputusan Kepala Daerah tentang pembentukan tim penyusun
perubahan RPJMD; (b) orientasi mengenai Perubahan RPJMD; (c)
penyusunan agenda kerja tim penyusun perubahan RPJMD; dan (d)
penyiapan data dan informasi perencanaan pembangunan daerah
berdasarkan Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD). Perubahan
RPJMD Kabupaten Nganjuk ini tidak merubah substansi visi, misi,
arah kebijakan dan substansi program prioritas Kepala Daerah
terpilih. Perubahan RPJMD Kabupaten Nganjuk bertujuan untuk
menjamin ketercapaian target program di tahun 2021 hingga tahun
2023 berdasarkan hasil pengendalian dan evaluasi tahun 2019
sampai tahun 2020.
Kedudukan RPJMD Kabupaten Nganjuk tahun 2018-2023 berada
dalam periodisasi ke-III dan IV RPJPD Kabupaten Nganjuk tahun 2005–
2025, dengan Visi RPJPD “Nganjuk yang Maju, Adil dan Sejahtera”.
Sasaran Pokok RPJPD ke-III ditujukan untuk lebih memantapkan
pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang dengan
menekankan pencapaian daya saing kompetitif perekonomian
berlandaskan keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia
berkualitas serta kemampuan ilmu dan teknologi yang terus meningkat.
Sedangkan sasaran pokok RPJPD ke-IV ditujukan untuk mewujudkan
masyarakat Nganjuk yang maju, adil, dan sejahtera melalui percepatan
pembangunan di berbagai bidang dengan menekankan terbangunnya
struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan
kompetitif yang didukung oleh SDM berkualitas dan berdaya saing.

I-3
Dengan demikian tujuan pembangunan dalam Perubahan RPJMD
Kabupaten Nganjuk tahun 2018-2023 mengarah pada pencapaian
target RPJPD Kabupaten Nganjuk di atas.
Dokumen perubahan RPJMD ini digunakan sebagai pedoman
penyusunan RKPD setiap tahun dan sekaligus menjadi pedoman bagi
Perangkat Daerah untuk menyusun Perubahan Rencana Strategis
(Renstra) Perangkat Daerah. Selanjutnya perubahan rencana strategis
Perangkat Daerah ini juga menjadi dasar bagi penyusunan Rencana
Kerja (Renja). Hirarkhi antar dokumen perencanaan daerah ini
memastikan bahwa terjadi konsistensi antara perencanaan jangka
panjang, jangka menengah dan jangka pendek.

1.2. DASAR HUKUM PENYUSUNAN


Dasar hukum Perubahan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Nganjuk Tahun 2018-2023:
a) Landasan Idiil: Pancasila
b) Landasan Konstitusional: Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
c) Landasan Operasional:
1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa
Timur (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 41),
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2
Tahun 1965 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotapraja
Surabaya dan Daerah Tingkat II Surabaya dengan Mengubah
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa
Timur dan Undang – Undang nomor 16 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah – Daerah Kota Besar dalam Lingkungan
Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan dalam
Daerah Istimewa Jogyakarta (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 2730);

I-4
3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1985 tentang Pengesahan
Konvensi Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi
Terhadap Wanita (Convention On The Elimation of All Forms
Discrimination Against Women) (Lembaran Negara Republik
Indonesi1a Tahun 1984, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3277);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor
35 Tahun 2014 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2002 Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4235) sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 297, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5606);
5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor
47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4286);
6. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
7. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tangggung Jawab Keuangan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
8. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4421);
9. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
10. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025

I-5
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
11. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
(Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4725);
12. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4846);
13. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5059);
14. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234), sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 183, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6398);
15. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2012 tentang Pengesahan
Optional Protocol to The Convention on The Right of The Child on
The Sale of Children, Child Prostitution and Child Pornography
(Protokol Opsional Konvensi Hak-Hak Anak Mengenai Penjualan
Anak, Prostitusi Anak, dan Pornografi Anak (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 149, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5330);
16. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);
17. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);
18. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

I-6
Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
19. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabililitas
Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona Virus
Desease 2019 (Covid-19) dan/ atau dalam Rangka Menghadapi
Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/
atau Stabilitas Sistem Keuangan Menjadi Undang-Undang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 87,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6485);
20. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6573);
21. Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 tentang Tata Cara
Pertangggungjawaban Kepala daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2000 Nomor 209, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 4027);
22. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
23. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaaan Rencana Pembangunan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);
24. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Penyusunan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 2006 nomor 97, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4664);
25. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran

I-7
Negara Republik Indonesia Nomor 2008 Nomor 19, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);
26. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4725), sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 77, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6042);
27. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah (Lembaran Negara Tahun 2016 Nomor 114 Tambahan
Lembaran Negara Nomor 5887), sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2019 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 187, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6402);
28. Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2016 tentang Tata Cara
Penyelenggaraan Kajian Lingkungan Strategis (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 228, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5941);
29. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6041);
30. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2017 tentang Inovasi
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 206, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6123);
31. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar
Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6178);
32. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 42 Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6322);

I-8
33. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan
dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 52, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6323);
34. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2021 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6633);
35. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2021 tentang
Kemudahan Proyek Strategis Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 52, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6654);
36. Peraturan Presiden Nomor 81 tahun 2010 tentang Grand Design
Reformasi Birokrasi;
37. Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan
Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 109
Tahun 2020 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 259);
38. Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan
Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 136);
39. Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan
dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan
Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 223);
40. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 63);
41. Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan
Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik – Bangkalan –
Mojokerto – Surabaya – Nganjuk - Lamongan, Kawasan Bromo –
Tengger - Semeru, serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas
Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 225);

I-9
42. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 10);
43. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2008 tentang
Pedoman Umum Pelaksanaan Pengarustamaan Gender di Daerah
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 67 Tahun 2011;
44. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 73 tahun 2009 tentang
Tata Cara Pelaksanaan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah;
45. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang
Pembentukan Produk Hukum Daerah, sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 120 Tahun 2018;
46. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang
Tata Cara Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi
Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan
Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta
Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
47. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2018 tentang
Pembuatan dan Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
dalam Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah;
48. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 70 Tahun 2019 tentang
Sistem Informasi Pemerintahan Daerah;
49. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 tentang
Klasifikasi, Kodefikasi, dan Nomenklatur Perencanaan
Pembangunan dan Keuangan Daerah;
50. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2020 tentang
Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun
2019 tentang Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah;
51. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah;

I-10
52. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 50/PMK.07/2017 tentang
Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa, sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 121/ PMK.07/2018;
53. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
P.69/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2017 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2016 tentang Tata Cara
Penyelenggaraan Kajian Lingkungan Hidup Strategis;
54. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2009
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi
Jawa Timur Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa
Timur Tahun 2009 Nomor 1 Seri E);
55. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Tahun 2011-2031
(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2012 Nomor 3
Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor
15);
56. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 7 Tahun 2019
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah tahun
2019-2024. (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2019
Nomor 5 Seri D), Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa
Timur Nomor 94);
57. Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 15 Tahun 2006
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah
Kabupaten Nganjuk Tahun 2006 Nomor 12 Seri E);
58. Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 14 Tahun 2008
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
Kabupaten Nganjuk Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah
Kabupaten Nganjuk Tahun 2008 Nomor 4);
59. Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 5 Tahun 2015
tentang Penyelenggaraan Perlidungan Perempuan dan Anak
(Lembaran Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2015 Nomor 7);
60. Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 5 Tahun 2016
tentang Pencegahan dan Penanggulangan HIV AIDS (Lembaran
Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2016 Nomor 5);

I-11
61. Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 08 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Nganjuk sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 8 Tahun 2020; (Lembaran
Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2020 Nomor 8);
62. Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 2 Tahun 2017
tentang Sistem Kesehatan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten
Nganjuk Tahun 2017 Nomor 2);
63. Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 2 Tahun 2019
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Nganjuk Tahun 2018-2023 (Lembaran Daerah
Kabupaten Nganjuk Tahun 2019 Nomor 2);
64. Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 3 Tahun 2020
tentang Pengarusutamaan Gender (Lembaran Daerah Kabupaten
Nganjuk Tahun 2020 Nomor 3);
65. Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 2 Tahun 2021
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Nganjuk Tahun
2021 – 2041 (Lembaran Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2021
Nomor 2);

1.3. HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN


1.3.1. Hubungan RPJMD dengan RPJM Nasional
Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, RPJMD harus
mengacu dan selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
karena keberhasilan pembangunan di daerah seperti yang
direncanakan akan menjadi bagian dari keberhasilan pembangunan
nasional. Rencana pembangunan nasional tahun 2020-2024 yang
tertuang dalam RPJMN yang ditetapkan melalui Peraturan Presiden
Nomor 18 Tahun 2020, menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten
Nganjuk dalam merancang pembangunan di daerah sesuai kondisi
daerah. Program-program Nasional disinergikan dengan sasaran
program/kegiatan diantaranya sebagai berikut: a. Infrastruktur
pelayanan dasar dan Infrastruktur penunjang perekonomian sesuai
dengan sasaran meningkatnya infrastruktur pekerjaan umum,

I-12
perumahan rakyat dan perhubungan yang handal ; b. Peningkatan
kesehatan ibu dan anak serta upaya penurunan stunting sesuai dengan
sasaran meningkatnya derajat kesehatan masyarakat termasuk
menurunkan stunting serta pengendalian penduduk; dan c. Penataan
struktur kelembagaan birokrasi sesuai dengan sasaran Meningkatnya
tata kelola pemerintahan yang baik.

Gambar 1.1. Visi RPJMN Tahun 2020-2024

VISI RPJMN TAHUN 2020-2024

Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan


Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong

I-13
Mengacu pada gambar di atas, maka dapat ditarik benang merah
arah pembangunan nasional yang dapat dijadikan sebagai guidance
bagi perumusan arah pembangunan Kabupaten Nganjuk yang sesuai
dengan kewenangan daerah berdasarkan Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.

1.3.2. Hubungan RPJMD Kabupaten Nganjuk dengan RPJMD


Provinsi Jawa Timur
Hubungan antara perubahan RPJMD Kabupaten Nganjuk tahun
2018-2023 dengan RPJMD Provinsi Jawa Timur tahun 2019-2024,
dilakukan dengan mengidentifikasi visi, misi dan arah kebijakan
RPJMD Provinsi Jawa Timur sebagai panduan untuk merumuskan arah
pembangunan Kabupaten Nganjuk manakala Visi, Misi dan Janji Politik
Kepala Daerah Kabupaten Nganjuk telah terpilih. Adapun visi, misi dan
arah kebijakan Gubernur Jawa Timur tahun 2019-2024 sebagai
berikut.

Visi RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2019-2024


“Terwujudnya Masyarakat Jawa Timur yang Adil, Sejahtera,
Unggul, dan Berkarakter dengan Tata Kelola Pemerintahan yang
Partisipatoris, Inklusif melalui Kerja Bersama dan Semangat Gotong
Royong”.

Misi RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2019-2024


Sedangkan misi RPJMD Provinsi Jawa Timur tahun 2019-2024
sebagai penjabaran dari visi Pembangunan adalah;
1. Mewujudkan Keseimbangan Pembangunan Ekonomi, Baik antar
Kelompok, antar Sektor dan Keterhubungan Wilayah.
2. Terciptanya Kesejahteraan yang Berkeadilan Sosial, Pemenuhan
Kebutuhan Dasar Terutama Kesehatan dan Pendidikan, Penyediaan
Lapangan Kerja dengan Memperhatikan Kelompok Rentan.
3. Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih, Inovatif, Terbuka,
Partisipatoris Memperkuat Demokrasi Kewargaan untuk
Menghadirkan Ruang Sosial yang menghargai prinsip Kebhinekaan.

I-14
4. Melaksanakan Pembangunan Berdasarkan Semangat Gotong
Royong, Berwawasan Lingkungan untuk Menjamin Keselarasan
Ruang Ekologi, Ruang Sosial, Ruang Ekonomi dan Ruang Budaya.

Strategi Pembangunan RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2019-


2020
Guna mendukung pencapaian keempat misi di atas, maka
dilakukan melalui serangkaian Strategi Pembangunan sebagai berikut;

Gambar 1.2 Strategi RPJMD Provinsi Jawa Timur tahun 2019-2024

Pembangunan
Berkelanjutan Pengarusutamaan
Penegasan Nilai Inklusif Gender, Perlindungan
Luhur dan Agama menyelesaikan Anak dan Kelompok
sebagai kemiskinan, Rentan berpartisipasi
Perspektif dan Spirit kebutuhan dasar dalam Pembangunan
dalam Pembangunan dan disrupsi (Righ Based Development)
ekonomi

Percepatan
Memperluas Pembangunan
Pembangunan
akses kesempatan Melalui Inovasi
Kawasan yang
warga yang di Segala Bidang
sensitive local untuk
bermakna berbasis
memastikan setiap
(Development as Information
wilayah dapat tumbuh bersama
Freedom) Communication
Technology (ICT)

Arah Kebijakan RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2019-2020


Mengacu pada Visi, Misi, dan Strategi Pembangunan di atas, maka
Arah Kebijakan Pembangunan Jawa Timur Tahun 2019-2024
sebagaimana disajikan dalam ilustrasi milestone di bawah ini;

I-15
Gambar 1.3 Arah Kebijakan RPJMD Provinsi Jawa Timur tahun
2019-2024

Telaah mengenai Visi, Misi, Strategi dan Arah Kebijakan


Pembangunan dalam RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2019-2024 di
atas dapat memberikan peta mengenai orientasi dan arah
pengembangan pembangunan Kabupaten Nganjuk Tahun 2018-2023.
Diantaranya yaitu peningkatan produktivitas dan nilai tambah sektor
primer dengan cara meningkatnya pertumbuhan lapangan usaha
pertanian dan perikanan, serta kesejahteraan petani.

1.3.3. Hubungan RPJMD dengan RPJPD Kabupaten Nganjuk


RPJMD Tahun 2018-2023 merupakan RPJMD Ketiga dan Keempat
dari tahapan pelaksanaan RPJPD Tahun 2005-2025. Oleh sebab itu,
penyusunan RPJMD selain menjabarkan visi, misi dan program Bupati
Nganjuk dan Wakil Bupati Nganjuk masa jabatan 2018-2023, juga
mempedomani visi, misi dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD
Tahun 2005-2025. Pada RPJPD Kabupaten Nganjuk memiliki visi yang
akan dicapai adalah “Nganjuk yang Maju, Adil dan Sejahtera”.

I-16
Visi RPJPD ini mengandung makna bahwa pada akhir tahun 2025
mendatang diharapkan Kabupaten Nganjuk mencapai kondisi
masyarakat yang lebih Maju, Adil dan Sejahtera. RPJMD disusun untuk
mencapai tujuan dan prioritas pembangunan sebagaimana tertuang
dalam RPJPD Kabupaten Nganjuk tahun ketiga yang sudah ditetapkan.

Gambar 1.4 Tahapan Pembangunan dan Prioritas Utama RPJPD


Kabupaten Nganjuk Tahun 2005-2025

RPJMD 4
(2018-2023)
RPJMD 3
(2014-2018)
RPJMD 2 Mewujudkan
(2009-2013) masyarakat
RPJMD 1 Memantapkan Nganjuk yang
(2005-2009) pembangunan maju, adil, dan
Memantapkan secara menyeluruh sejahtera melalui
penataan kembali di berbagai bidang percepatan
Nganjuk di segala dengan pembangunan di
Menata kembali
bidang dengan menekankan berbagai bidang
dan membangun
menekankan pencapaian daya dengan
Nganjuk di segala
upaya peningkatan saing kompetitif menekankan
bidang yang
kualitas sumber perekonomian terbangunnya
ditujukan untuk
daya manusia berlandaskan struktur
menciptakan
termasuk keunggulan perekonomian
Nganjuk yang
pengembangan sumber daya alam yang kokoh
aman dan damai,
ilmu dan teknologi dan sumber daya berdasarkan
yang adil dan
serta penguatan manusia keunggulan
demokratis, dan
daya saing berkualitas serta kompetitif yang
yang tingkat
perekonomian kemampuan ilmu didukung sumber
kesejahteraan
dan teknologi yang daya manusia
rakyatnya
terus meningkat berkualitas dan
meningkat
berdaya saing

I-17
RPJMD tahun 2018-2023 terletak pada periodisasi RPJPD 2005-
2024 periode RPJMD 3 tahun kelima dan periode RPJMD 4 tahun
pertama, hingga tahun keempat, yaitu:
RPJMD 3 : Memantapkan pembangunan secara menyeluruh di
berbagai bidang dengan menekankan pencapaian daya
saing kompetitif perekonomian berlandaskan keunggulan
sumber daya alam dan sumber daya manusia berkualitas
serta kemampuan ilmu dan teknologi yang terus meningkat.
RPJMD 4 : Mewujudkan masyarakat Nganjuk yang maju, adil, dan
sejahtera melalui percepatan pembangunan di berbagai
bidang dengan menekankan terbangunnya struktur
perekonomian yang kokoh berdasarkan keunggulan
kompetitif yang didukung sumber daya manusia berkualitas
dan berdaya saing.
Dengan penekanan pada peningkatan daya saing kompetitif
perekonomian yang berdasarkan pada keunggulan potensi sumber daya
alam, sumber daya manusia, ilmu pengetahuan dan teknologi, untuk
percepatan pembangunan Nganjuk yang maju, adil, sejahtera. Adapun
hubungan RPJPD dengan RPJMD Kabupaten Nganjuk dapat
digambarkan dalam matrik berikut:

I-18
Tabel 1.1 Hubungan Antara RPJPD dengan RPJMD Kabupaten Nganjuk
RPJMD Kabupaten Nganjuk Tahun 2018-
RPJPD Kabupaten Nganjuk Tahun 2005-2025
2023
Visi: Visi:
Nganjuk Yang Maju, Adil, dan Sejahtera Terwujudnya Kabupaten Nganjuk yang Maju
dan Bermartabat (Nganjuk Nyawiji Mbangun
Deso Noto Kutho)
Arah Pembangunan
Misi Sasaran Pokok Misi Penjelasan
Lima Tahunan Ke-IV
1. Mewujudkan Terwujudnya a. Menciptakan Misi 1: Misi 1 RPJMD telah
masyarakat masyarakat Nganjuk masyarakat yang Mewujudkan tatanan sesuai dengan RPJPD
Nganjuk yang yang beriman dan berakhlak kehidupan
beriman dan bertaqwa kepada mulia,bermoral, dan masyarakat yang
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha beretika dinamis dan
Tuhan Yang Maha Esa, beretika dan b. Menciptakan suasana harmonis,
Esa, beretika dan berbudaya kehidupan masyarakat berdasarkan
berbudaya yang penuh toleransi, Ketuhanan Yang
tenggang rasa, dan Maha Esa, serta
harmonis dapat memelihara
c. Memantapkan jati diri kerukunan,
masyarakat Nganjuk ketentraman dan
untuk mewujudkan ketertiban
karakter dan sistem
sosial yang berakar
nilai luhur dan
kearifan lokal

2. Mewujudkan Terwujudnya a. Membangun sumber Misi 3: Misi 3 dan 4 RPJMD


Nganjuk yang Nganjuk yang daya manusia yang Meningkatkan telah sesuai dengan
berdaya saing berdaya saing berkualitas. kualitas, pelayanan, RPJPD

I-19
RPJMD Kabupaten Nganjuk Tahun 2018-
RPJPD Kabupaten Nganjuk Tahun 2005-2025
2023
b. Memperkuat dan mutu
perekonomian daerah pendidikan dan
dengan orientasi kesehatan untuk
berdaya saing nasional menghasilkan
dan global. sumber daya
c. Meningkatkan manusia yang
penguasaan, berkualitas
pemanfaatan, dan pen-
ciptaan ilmu Misi 4:
pengetahuan dan Meningkatkan keber-
teknologi pihakan pemerintah
d. Membangun dalam peningkatan
infrastruktur yang ekonomi kerakyatan
maju berbasis pertanian
dan potensi lokal
serta sektor
produktif lain
berbasis teknologi
tepat guna

3. Mewujudkan Terwujudnya a. Percepatan Misi 5: Misi 5 RPJMD telah


kesejahteraan pembangunan yang pembangunan dan Meningkatkan sesuai dengan RPJPD
masyarakat dan lebih merata dan pertumbuhan kebanggaan
pemerataan berkeadilan kecamatan, desa, dan terhadap kesenian,
pembangunan kelurahan kebudayaan dan
yang berkeadilan b. Peningkatan sinergi kearifan lokal yang
kegiatan perekonomian mampu mendorong
pedesaan dan pembangunan sektor
perkotaan dengan pariwisata

I-20
RPJMD Kabupaten Nganjuk Tahun 2018-
RPJPD Kabupaten Nganjuk Tahun 2005-2025
2023
model backward
linkage
4. Mewujudkan Terwujudnya Meningkatkan tata kelola Misi 2: Misi 2 RPJMD telah
masyarakat yang masyarakat yang pemerintahan yang baik, Meningkatkan sesuai dengan RPJPD
demokratis, demokratis, bersih, dan berwibawa kinerja birokrasi
berlandaskan berlandaskan hukum yang berdasarkan yang bersih,
hukum yang yang didukung oleh hukum, serta birokrasi profesional dan
didukung oleh profesionalisme yang profesional dan akuntabel
profesionalisme aparatur netral (accountable) demi
aparatur masyarakat
Kabupaten Nganjuk
yang efektif dan
efisien melalui
penyelenggaraan
Pemerintahan yang
aspiratif, partisipatif
dan transparan

5. Mewujudkan Terwujudnya Memantapkan kesadaran Misi 1: Misi 1 RPJMD telah


Nganjuk yang Kabupaten Nganjuk masyarakat untuk Mewujudkan tatanan sesuai dengan RPJPD
aman, tentram, yang aman, tentram, meciptakan keamanan kehidupan
tertib, dan damai tertib, dan damai daerah masyarakat yang
dinamis dan
harmonis,
berdasarkan
Ketuhanan Yang
Maha Esa, serta
dapat memelihara
kerukunan,

I-21
RPJMD Kabupaten Nganjuk Tahun 2018-
RPJPD Kabupaten Nganjuk Tahun 2005-2025
2023
ketentraman,
ketertiban, dan
perlindungan
masyarakat

6. Mewujudkan Terwujudnya a. Meningkatnya Misi 6: Misi 6 RPJMD telah


Nganjuk yang Nganjuk yang asri, pemenuhan Infrastruktur publik sesuai dengan RPJPD
asri, nyaman dan nyaman dan lestari kebutuhan hunian yang memadai dan
lestari bagi seluruh berkualitas sebagai
masyarakat sehingga penunjang
terwujud kota tanpa pertumbuhan
pemukiman kumuh. ekonomi dengan
b. Memantapkan memperhatikan
pembangunan yang kelestarian
berkelanjutan, lingkungan dan
keanekaragaman perlindungan dari
hayati dan kekhasan bencana
sumber daya alam

I-22
1.3.4. Hubungan RPJMD dan RTRW
Selain RPJPD, penyusunan RPJMD juga memperhatikan dan
mempertimbangkan rencana struktur ruang wilayah, rencana pola
ruang wilayah dan penetapan kawasan strategis kabupaten yang sesuai
dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Nganjuk telah
ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 02
Tahun 2021 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2021 – 2041. Pada proses perumusan perubahan RPJMD
Kabupaten Nganjuk tahun 2018 – 2023, RTRW Kabupaten digunakan
sebagai dasar untuk menetapkan indikasi program pembangunan yang
berkaitan dengan pemanfaatan ruang di daerah.
RTRW Kabupaten Nganjuk secara umum ditetapkan pada 2
kawasan, yaitu kawasan peruntukan lindung dan kawasan budidaya.
Kawasan Peruntukan Lindung terdiri dari 3 jenis kawasan yaitu:
kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya,
kawasan perlindungan setempat dan kawasan cagar budaya.
Sedangkan, kawasan budidaya meliputi 8 kawasan, yaitu : kawasan
hutan produksi, kawasan perkebunan rakyat, kawasan pertanian,
kawasan pertambangan dan energi, kawasan peruntukan industri,
kawasan pariwisata, kawasan permukiman dan kawasan pertahanan
dan keamanan.

I-23
Tabel 1.2 Hasil Telaahan Struktur Ruang dan Pola Ruang RTRW Kabupaten Nganjuk Tahun 2010-2030

WAKTU PELAKSANAAN
I II III IV
No. Program Utama Program Kegiatan Lokasi Tahun ke Tahun ke Tahun ke Tahun ke
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
A PERWUJUDAN STRUKTUR RUANG
1 Sistem Pusat Permukiman
1.1 Pengembang a. Program • Perkotaan Nganjuk
an sistem Pengembangan • Perkotaan Tanjunganom;
Pusat –pusat Perkotaan • Perkotaan Kertosono;
Kegiatan sebagai Pusat dan
Perkotaan Kegiatan Lokal • Perkotaan Rejoso.
(PKL) :
- Penyusunan
Rencana
Detail Tata
Ruang
Kawasan
Perkotaan.
- Penyusunan
Rencana Tata
Bangunan
dan
Lingkungan.
- Penataan dan
pengendalian
kegiatan
komersial/

I-24
WAKTU PELAKSANAAN
I II III IV
No. Program Utama Program Kegiatan Lokasi Tahun ke Tahun ke Tahun ke Tahun ke
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
perdagangan,
mencakup
pertokoan,
pusat
belanja, dan
sejenisnya.

b. Program • Perkotaan Pace di


Pengembangan Kecamatan Pace;
perkotaan • Perkotaan Berbek di
ibukota Kecamatan Berbek; dan
kecamatan • Perkotaan Lengkong di
sebagai Pusat Kecamatan Lengkong.
Pelayanan
Kawasan (PPK):
- Penyusunan
Penetapan
Batas
Fungsional

I-25
WAKTU PELAKSANAAN
I II III IV
No. Program Utama Program Kegiatan Lokasi Tahun ke Tahun ke Tahun ke Tahun ke
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
Kawasan
Perkotaan
(PPK)/penyus
unan Perda.
- Penyusunan
Rencana
Detail Tata
Ruang
Kawasan
Perkotaan.
- Penataan dan
pengendalian
kegiatan
komersial/pe
rdaganga,
mencakup
pertokoan,
pusat
belanja, dan
sejenisnya.

c. Program • Perkotaan Sawahan di


Pengembangan Kecamatan Sawahan;
PPL: • Perkotaan Ngetos di
- Penetapan Kecamatan Ngetos;
Batas • Perkotaan Prambon di

I-26
WAKTU PELAKSANAAN
I II III IV
No. Program Utama Program Kegiatan Lokasi Tahun ke Tahun ke Tahun ke Tahun ke
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
Fungsional Kecamatan Prambon;
Sistem • Perkotaan Ngronggot di
Perdesaan Kecamatan Ngronggot;
- Penysunan • Perkotaan Loceret di
Pusat Kecamatan Loceret;
Pelayanan • Perkotaan Baron di
Lingkungan Kecamatan Baron;
Permukiman • Perkotaan Sukomoro di
- Penyusunan Kecamatan Sukomoro;
KTP2D • Perkotaan Bagor di
- Pengembanga Kecamatan Bagor;
n pusat • Perkotaan Wilangan di
pelayanan Kecamatan Wilangan;
agrobisnis • Perkotaan Patianrowo di
Kecamatan Patianrowo;
• Perkotaan Gondang di
Kecamatan Gondang;
• Perkotaan Jatikalen di
Kecamatan Jatikalen;
dan
• Perkotaan Ngluyu di
Kecamatan Nguluyu
2 Sistem Jaringan Transportasi
2.1.1 Pengembangan Sistem Jaringan Jaringan Jalan
a. Pengembangan • Pemeliharaan • Ruas jalan batas
Jaringan Jalan ruas jalan arteri Kabupaten Madiun-
umum primer Batas Kota Nganjuk;

I-27
WAKTU PELAKSANAAN
I II III IV
No. Program Utama Program Kegiatan Lokasi Tahun ke Tahun ke Tahun ke Tahun ke
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
• Jalan Gatot Subroto;
• Jalan Lingkar Nganjuk;
• Ruas jalan Batas Kota
Nganjuk-Kertosono; dan
• Ruas jalan Kertosono-
Batas Kabupaten
Jombang.
• pengembangan • ruas jalan Batas
jaringan jalan Kabupaten Nganjuk
jalan kolektor (Simpang 4 Candi) –
primer yang Batas Kabupaten Kediri;
sudah ada • ruas jalan Guyangan –
Simpang Empat Candi
• ruas jalan Jetis –
Watudandang;
• ruas jalan Tanjungtani-
Gondanglegi;
• ruas jalan Warujayeng –
Jetis; dan
• ruas jalan Waung –
Warujayeng.
• Rencana • ruas jalan Batas
pembangunan Kabupaten Bojonegoro
baru jaringan (Pajeng) – Nganjuk
jalan kolektor (Guyangan);
primer • ruas batas kabupaten
Kediri – Magersari.
• ruas jalan Magersari –

I-28
WAKTU PELAKSANAAN
I II III IV
No. Program Utama Program Kegiatan Lokasi Tahun ke Tahun ke Tahun ke Tahun ke
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
Pogoh;
• ruas jalan Pogoh -
Selopuro;
• ruas jalan Selopuro –
Kepel;
• ruas jalan Kepel - Bulak;
• ruas jalan Bulak–
Sidorejo;
• ruas jalan Sidorejo –
Proliman; dan
• ruas jalan Proliman -
Bendolo – Bendolo
(Batas Kab.Madiun).
• Peningkatan • ruas jalan Gondang
fungsi jaringan Kulon-Ngujung;
jalan kolektor • ruas jalan Ngangkatan-
primer Gondang Kulon;
• ruas jalan Ngujung –
Lengkong;
• ruas jalan Lengkong-
Ngasem;
• ruas jalan Ngasem-
Munung;
• Ruas jalan Kemaduh-
Lengkong;
• Ruas jalan Banaran-
Kemaduh;
• Jalan Gatot Subroto

I-29
WAKTU PELAKSANAAN
I II III IV
No. Program Utama Program Kegiatan Lokasi Tahun ke Tahun ke Tahun ke Tahun ke
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
(Kecamatan Kertosono);
• Jalan A Yani
(Kecamatan Kertosono);
• ruas jalan Rejoso –
Ngangkatan; dan
• ruas jalan Tamanan -
Rondokuning - Klangon
(batas Kabupaten
Madiun).
• pemeliharaan • Ruas jalan Banjarsari –
jalan lokal primer Kurungrejo;
yang sudah ada • Ruas jalan Banjarsari –
Kelutan;
• Ruas jalan Baron –
Kwajon;
• Ruas jalan Berbek –
Kuncir;
• Ruas jalan Berbek –
Nglajer;
• Ruas jalan Cerme –
Berbek;
• Ruas jalan Gajahbelur –
Jetis;
• Ruas jalan Gareman-
Babadan;
• Ruas jalan Gebangkerep
– Kaloran;
• Ruas jalan
Gebangkerep-Kaloran;

I-30
WAKTU PELAKSANAAN
I II III IV
No. Program Utama Program Kegiatan Lokasi Tahun ke Tahun ke Tahun ke Tahun ke
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
• Ruas jalan
Gondangkulon-Ngluyu;
• Ruas jalan Jekek –
Kemaduh;
• Ruas jalan Kandeg –
Jekek;
• Ruas jalan Kandeg-
Kandangan;
• Ruas jalan Kudu-
Tambak;
• Ruas jalan Kuncir –
Sidorejo;
• Ruas jalan Loceret-
Berbek;
• Ruas jalan Mungkung –
Berbek;
• Ruas jalan Ngluyu –
Bajang;
• Ruas jalan Ngrami –
Gondangkulon;
• Ruas jalan Ngrombot –
Tirobinangun;
• Ruas jalan Patihan-
Gajah Belur;
• Ruas jalan Semanding –
Berbek;
• Ruas jalan Sidorejo-
Ngliman;

I-31
WAKTU PELAKSANAAN
I II III IV
No. Program Utama Program Kegiatan Lokasi Tahun ke Tahun ke Tahun ke Tahun ke
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
• Ruas jalan Siwalan –
Sawahan;
• Ruas jalan
Tirtobinangun –
Begendeng;
• Ruas jalan Trayang –
Kelutan;
• Ruas jalan Warujayeng –
Jetis;
• Ruas jalan Warujayeng –
Trayang;
• Ruas jalan
Watudandang-Kelutan;
dan
• Ruas jalan Wilangan -
Bomo(Proliman).
• Peningkatan • Ruas jalan Baron –
fungsi jaringan Gareman;
jalan lokal primer • Ruas jalan Gajahbelor –
Watudandang;
• Jalan Supriadi
• Ruas jalan Kandeg-
Demangan;
• Ruas jalan Kandeg-
Jekek;
• Ruas jalan Kedunglo –
Tanjungtani;
• Ruas jalan Kelutan –

I-32
WAKTU PELAKSANAAN
I II III IV
No. Program Utama Program Kegiatan Lokasi Tahun ke Tahun ke Tahun ke Tahun ke
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
Jabon;
• Ruas jalan Kudu –
Ngrombot;
• Ruas jalan Kuncir –
Pogoh;
• Ruas jalan Loceret-
Ngepeh;
• Ruas jalan Mangunsari –
Bajulan;
• Ruas jalan Ngepung-
Babadan;
• Ruas jalan Ngrajeg –
Ngujung;
• Ruas jalan Sekaran-
Patihan;
• Ruas jalan Tamanan –
Sambikerep; dan
• Ruas jalan Tanjungrejo-
Sekaran.
• Bukur-Pakucen; dan
• Kedung Ingas-Kedung
Mlaten.
• Pembangunan ruas jalan Dukuhan-
jalan lokal primer Tambak.
b. Pengembangan • Pemeliharaan Ruas jalan tol ngawi –
jalan jalan tol jalan tol yang kertosono
sudah ada
• pembangunan Ruas jalan Kediri-Nganjuk

I-33
WAKTU PELAKSANAAN
I II III IV
No. Program Utama Program Kegiatan Lokasi Tahun ke Tahun ke Tahun ke Tahun ke
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
jaringan jalan tol
baru
• Pembangunan Seluruh kecamatan
RTH dan sistem
drainase yang
baik disetiap
pembangunan
jalan
c. Pengembangan a. Optimalisasi dan Kecamatan Nganjuk
terminal pemeliharaan
penumpang terminal
penumpang tipe
B yang sudah ada
yaitu Terminal
Anjuk Ladang
b. Optimalisasi dan •
Kecamatan Berbek;
pemeliharaan •
Kecamatan Gondang,
terminal •
Kecamatan Sawahan
penumpang tipe dan
C yang sudah ada • Kecamatan
Tanjunganom
c. Pembangunan • Kecamatan Kertosono,
baru terminal • Kecamatan Lekong,
penumpang tipe • Kecamatan Pace,
C • Kecamatan Rejoso , dan
• Kecamatan Nganjuk.
d. Pengembangan Optimalisasi dan Kecamatan Bagor
jembatan
pemeliharaan
timbang

I-34
WAKTU PELAKSANAAN
I II III IV
No. Program Utama Program Kegiatan Lokasi Tahun ke Tahun ke Tahun ke Tahun ke
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
jembatan timbang
yang sudah ada
2.1.2 Pengembangan Sistem Jaringan Kereta Api
Pengembangan a. Pembangunan Kecamatan Wilangan-
Jaringan Jalur dan pemeliharaan Kecamatan Bagor-
Kereta Api jaringan jalur Kecamatan Nganjuk-
kereta api umum Kecamatan Sukomoro-
yaitu jaringan Kecamatan Tanjunganom-
jalur kereta api Kecamatan Baron-
antar kota jalur Kecamatan Kertosono.
ganda yaitu
jaringan jalur
kereta api
antarkota jalur
ganda Surabaya-
Jember-
Banyuwangi dan
Bangil-Malang-
Blitar-Kertosono

b. Pengembangan • Kecamatan Nganjuk,


dan pemeliharaan • di perbatasan
fungsi stasiun Kecamatan Baron dan
penumpang Kecamatan
Tanjunganom;
• Kecamatan Kertosono,
• Kecamatan Bagor,

I-35
WAKTU PELAKSANAAN
I II III IV
No. Program Utama Program Kegiatan Lokasi Tahun ke Tahun ke Tahun ke Tahun ke
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
• Kecamatan Sukomoro
dan di
• Kecamatan Wilangan
3 Sistem Jaringan Energi
3.1 Pengembanga Pembangunan dan Kecamatan Kertosono-
n jaringan Kecamatan Baron-
pemeliharaan
infrastruktur Kecamatan Tanjung Anom-
berupa jaringan Kecamatan Sukomoro-
dan gas bumi
Kecamatan Nganjuk-
yang menyalurkan
Kecamatan Bagor-
minyak dan gas Kecamatan Wilangan-
Kecamatan Rejoso-
bumi dari fasilitas
Kecamatan Ngondang-
produksi-kilang Kecamatan Lengkong-
Kecamatan Jatikalen
pengolahan yaitu
yaitu jalur minyak
dan gas bumi
3.2 Pengembanga a. Optimalisasi dan • Kecamatan Sawahan
n jaringan pemeliharaan • Kecamatan Loceret
ketenagalistri Pembangkit Listrik
Tenaga Air (PLTA)
kan
b. Optimalisasi dan • Kecamatan Sawahan
(infrstruktur
pemeliharaan • Kecamatan Rejoso
pembangkita Pembangkit Listrik
n listrik dan Tenaga Panas
sarana Bumi/Geothermal
(PLTP)

I-36
WAKTU PELAKSANAAN
I II III IV
No. Program Utama Program Kegiatan Lokasi Tahun ke Tahun ke Tahun ke Tahun ke
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
pendukung)

3.3 Pengembanga a. Optimalisasi dan • Kecamatan Ngronggot


n jaringan pemeliharaan • Kecamatan
ketenagalistri jaringan transmisi Tanjunganom,
tenaga listrik • Kecamatan Sukomoro,
kan
untuk • Kecamatan Nganjuk,
(infrstruktur menyalurkan • Kecamatan Rejoso,
penyaluran tenaga listrik • Kecamatan Bagor dan
tenaga listrik antar sistema • Kecamatan Wilangan
dan sarana berupa SUTET
pendukung)

b. Optimalisasi dan • Kecamatan Prambon,


pemeliharaan • Kecamatan Pace,
jaringan transmisi • Kecamatan Locoret,
tenaga listrik • Kecamatan Berbek dan
untuk • Kecamatan Sawahan.
menyalurkan
tenaga listrik
antar sistema
berupa SUTT
c. Optimalisasi dan Kecamatan Sawahan
pemeliharaan
jaringan
distribusi tenaga
listrik berupa
rencana
penambahan

I-37
WAKTU PELAKSANAAN
I II III IV
No. Program Utama Program Kegiatan Lokasi Tahun ke Tahun ke Tahun ke Tahun ke
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
jaringan baru
SUTM
d. Optimalisasi dan Seluruh kecamatan
pemeliharaan
jaringan distribusi
tenaga listrik
berupa jaringan
SUTR
e. Pengembangan • Kecamatan Berbek;
gardu induk • Kecamatan Kertosono;
Optimalisasi dan dan
pemeliharaan • Kecamatan Nganjuk
gardu induk
listrik yang sudah
ada PLN
4 Sistem Jaringan Telekomunikasi
4.1 Pengembanga pembangunan dan Seluruh kecamatan
n jaringan pemeliharaan
tetap
jaringan tetap
4.2 Pengembanga a. Pengendalian BTS Seluruh kecamatan
n jaringan yang sudah ada
bergerak

b. Pembangunan Seluruh kecamatan


penambahan baru
BTS

I-38
WAKTU PELAKSANAAN
I II III IV
No. Program Utama Program Kegiatan Lokasi Tahun ke Tahun ke Tahun ke Tahun ke
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
5 Sistem Jaringan Sumber Daya Air
5.1 Pengembanga a. Optimalisasi dan • saluran primer Widas
n sistem pemeliharaan Utara di Daerah Irigasi
jaringan jaringan irigasi (D.I) Waduk Bening;
primer • saluran primer
Irigasi
Warujayeng-Kertosono
(W-K) di Daerah Irigasi
(D.I) Mrican Kiri;
• saluran primer
Ngudikan Kiri dan
Ngudikan Kanan di
Daerah Irigasi (D.I)
Waduk Bening; dan
• saluran primer
Bulakmojo di Daerah
Irigasi (D.I) Bulakmojo
b. Optimalisasi dan Seluruh kecamatan
pemeliharaan
jaringan irigasi
sekunder
c. Optimalisasi dan Seluruh kecamatan
pemeliharaan
jaringan irigasi
tersier

I-39
WAKTU PELAKSANAAN
I II III IV
No. Program Utama Program Kegiatan Lokasi Tahun ke Tahun ke Tahun ke Tahun ke
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0

5.2 Pengembanga Pengendalian banjir • Bendungan Semantok


n sistem Kecamatan Rejoso,
dengan cara
jaringan • Bendungan Margopatut
normalisasi di Kecamatan Sawahan,
Irigasi
bendungan • Dam Kuncir Kecamatan
Ngetos, dan
• Dam Malangsari
Kecamatan

I-40
WAKTU PELAKSANAAN
I II III IV
No. Program Utama Program Kegiatan Lokasi Tahun ke Tahun ke Tahun ke Tahun ke
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
Tanjunganom.
5.3 Pengembanga • Pembangunan • Bendungan Semantok di
n bangunan dan pemeliharaan Kecamatan Rejoso;
sumber daya bendungan • Bendungan Margopatut
air di Kecamatan Sawahan

• Optimalisasi dan • embung Kulak Secang,


pemeliharaan embung Gondang (Pojok
embung yang Dua) dan embung Joho,
sudah ada di Kecamatan Pace;
• embung Oro-oro Ombo
dan emung Suru di
Kecamatan Ngetos;
• embung Bajulan di
Kecamatan Loceret;
• embung Estu Mulyo,
embung Suwaru dan
embung Klonggean di
Kecamatan Sawahan.
• embung Tempuran dan
embung Bajang di
Kecamatan Ngluyu; dan
• embung Bangle di
Kecamatan Lengkong;
dan
• embung Sumberurip di
Kecamatan Berbek

I-41
WAKTU PELAKSANAAN
I II III IV
No. Program Utama Program Kegiatan Lokasi Tahun ke Tahun ke Tahun ke Tahun ke
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
• Optimalisasi dan • waduk Mbah Irun atau
pemeliharaan Pohsalak, waduk
waduk yang Sumber Suko di
sudah ada Kecamatan Bagor;
• waduk Sumberkepuh,
waduk Sumbersono dan
waduk Logawe di
Kecamatan Lengkong;
• waduk Kedungsengon
dan waduk Sumberagung
di Kecamatan Gondang;
• waduk Perning di
Kecamatan Jatikalen;
dan
• waduk Manggarejo di
Kecamatan Wilangan.
6 Sistem Jaringan Prasarana Lainnya
6.1 Pengembanga a. Sistem Penyediaan
n Sistem Air Minum
Penyediaan regional lintas
kabupaten/kota
Air Minum
terdiri atas : • Kabupaten/Kota Kediri,
(SPAM) 1. Sistem Kabupaten Nganjuk dan
Penyediaan Air Kabupaten Jombang;
Minum
Regional
Klaster Besar
merupakan
SPAM Regional

I-42
WAKTU PELAKSANAAN
I II III IV
No. Program Utama Program Kegiatan Lokasi Tahun ke Tahun ke Tahun ke Tahun ke
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
Lintas Tengah
memanfaatkan
Sungai Brantas
2. Sistem
Penyediaan Air • Kabupaten Madiun dan
Minum Kabupaten Nganjuk
Regional
Klaster Kecil
terdiri atas : • Kabupaten Nganjuk dan
a) Kabupaten Kabupaten Jombang
Madiun -
Kabupaten
Nganjuk;
dan
b) Kabupaten
Kediri -
Kabupaten
Nganjuk -
Kabupaten
Jombang.
a. Sistem
Penyediaan Air
Minum dalam
kabupaten terdiri
atas : • Kecamatan Wilangan,
1. Pembangunan • Kecamatan Ngetos,
dan • Kecamatan Jatikalen,
pemeliharaan • Kecamatan Rejoso,
jaringan • Kecamatan Lengkong,

I-43
WAKTU PELAKSANAAN
I II III IV
No. Program Utama Program Kegiatan Lokasi Tahun ke Tahun ke Tahun ke Tahun ke
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
perpipaan •Kecamatan Sawahan,
SPAM berupa •Kecamatan Gondang,
unit air bau, •Kecamatan Ngluyu,
unit produksi, •Kecamatan Bogor,
unit distribusi •Kecamatan Berbek,
dan unit •Kecamatan Pace,
pelayanan •Kecamatan Loceret,
•Kecamatan Sukomoro
dan
• Kecamatan Nganjuk
b. Optimalisasi dan • Kecamatan Loceret,
pemeliharaan • Kecamatan Ngetos,
jaringan non • Kecamatan Berbek,
perpipaan berupa • Kecamatan
sumur pompa Tanjunganom,
• Kecamatan Nganjuk,
• Kecamatan Baron,
• Kecamatan Kertosono,
• Kecamatan Bagor,
• Kecamatan Wilangan,
• Kecamatan Jatikalen
dan
• Kecamatan Lengkong..
6.2 Pengembanga Optimalisasi dan Kecamatan Pace
n Sistem pemeliharaan sistem -
Pengelolaan
pengelolaan air
Air Limbah

I-44
WAKTU PELAKSANAAN
I II III IV
No. Program Utama Program Kegiatan Lokasi Tahun ke Tahun ke Tahun ke Tahun ke
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
(SPAL) limbah domestik
yaitu IPAL
6.3 Pengembanga a. pengembangan Kecamatan Prambon
n Sistem dan pemeliharaan
Jaringan Tempat
Pengolahan
Persampahan
SampahTerpadu
(TPST)
b. pengembangan • Kecamatan Nganjuk
dan • Kecamatan Pace,
pembangunan • Kecamatan Berbek. dan
Tempat • Kecamatan Kertosono
Pemrosesan Akhir
(TPA)
c. Program • Kecamatan Prambon
penyusunan • Kecamatan Nganjuk
Rencana Induk • Kecamatan Pace,
Persampahan • Kecamatan Berbek. dan
• Kecamatan Kertosono
6.4 Pengembanga a. Penyediaan Seluruh kecamatan
n sistem penunjuk arah
jaringan jalur evakuasi
evakuasi

I-45
WAKTU PELAKSANAAN
I II III IV
No. Program Utama Program Kegiatan Lokasi Tahun ke Tahun ke Tahun ke Tahun ke
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
b. Penyedian tempat • Kecamatan Bagor,
evakuasi bencana • Kecamatan Berbek,
(ruang terbuka • Kecamatan Gondang,
ataupun • Kecamatan Kertosono,
dalambentuk • Kecamatan Lengkong,
bangunan) • Kecamatan Loceret,
• Kecamatan Nganjuk,
• Kecamatan Pace dan
• Kecamatan Prambon.
B PERWUJUDAN POLA RUANG
1 Kawasan Lindung
1.1. Kawasan a. Pemantapan dan • Kecamatan Gondang,
yang identifikasi batas • Kecamatan Jatikalen,
memberikan peruntukan • Kecamatan Lengkong,
kawasan hutan • Kecamatan Loceret,
perlindungan
lindung • Kecamatan Ngetos,
terhadap b. Pengembangan • Kecamatan Ngluyu,
kawasan jenis tanaman • Kecamatan Pace,
bawahannya lindung dan
• Kecamatan Rejoso, dan
reboisasi
• Kecamatan Sawahan.
c. Pengendalian
dan pencegahan
ahli fungsi hutan
lindung
d. Penyusunan
ketentuan dan
prasayarat
lingkungan

I-46
WAKTU PELAKSANAAN
I II III IV
No. Program Utama Program Kegiatan Lokasi Tahun ke Tahun ke Tahun ke Tahun ke
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
hidup
1.2. Kawasan a. Penentapan Seluruh Kecamatan
Perlindungan lokasi,
Setempat identifikasi dan
perencanaan
b. Pengendalian
dan pencegahan
ahli fungsi
kawasan
perlindungan
setempat
c. Pengembangan
jenis tanaman
lindung dan
penyediaan
sarana dan
prasaana pada
kawasan
perlindungan
setempat
d. Penyusunan
ketentuan dan
prasayarat
lingkungan
hidup
1.3. Kawasan a. Penetapan lokasi, • Situs Makam Pakuncen,
Cagar Budaya identifikasi dan situs Masjid Baitur
perencanaan Rohman Pakuncen dan
kawasan cagar Situs Masjid Kuno

I-47
WAKTU PELAKSANAAN
I II III IV
No. Program Utama Program Kegiatan Lokasi Tahun ke Tahun ke Tahun ke Tahun ke
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
budaya Darussalam di
b. Pengendalian Kecamatan Patianrowo;
dan pencegahan • Situs makam Kanjeng
ahli funsi Djimat dan situs Masjid
kawasan cagar Besar Al Mubarok di
budaya Kecamatan berbek;
c. Pengembangan • Situs makam Ki Ageng
manajemen Ngaliman di Kecamatan
perlindungan Sawahan;
dan sarana • Situs Masjid Besar
prasarana pada Kauman Kertosono di
kawasan cagar Kecamatan Kertosono;
budaya • Situs Makam Nduro
d. Penyusunan Prambon di Kecamatan
ketentuan dan Prambon;
prasayaratan • Situs Makam Syeh
lingkungan Sulukhi di Kecamatan
hidup Wilangan;
• Situs Makan Hargo Jali
di Kecamatan
Tanjunganom;
• Situs Candi Ngetos di
Kecamatan Ngetos; dan
• Situs Candi Lor di
Kecamatan Loceret.
2 Kawasan Budidaya
2.1. Kawasan a. Penetapan dan • Kecamatan Bagor,
Hutan identifikasi batas • Kecamatan Berbek,

I-48
WAKTU PELAKSANAAN
I II III IV
No. Program Utama Program Kegiatan Lokasi Tahun ke Tahun ke Tahun ke Tahun ke
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
Produksi peruntukan jenis • Kecamatan Gondang,
kawasan hutan • Kecamatan Jatikalen,
produksi • Kecamatan Lengkong,
b. Pengembangan, • Kecamatan Loceret,
reboisasi dan • Kecamatan Ngetos,
diversifikasi jenis • Kecamatan Ngluyu,
tanaman • Kecamatan Pace,
produksi
• Kecamatan Rejoso,
c. Penentapan
• Kecamatan Sawahan,
lokasi dan
dan
pengembangan
• Kecamatan Wilangan.
pengelolaan
hutan bersama
masyarakat; dan
d. Menyusun
ketentuan dan
prasayarat
lingkungan
hidup
2.2. Kawasan Penetapan lokasi, • Kecamatan Berbek,
Perkebunan identifikasi batas • Kecamatan Loceret,
Rakyat • Kecamatan Ngetos,
dan potensi serta • Kecamatan Ngluyu,
perencanaan • Kecamatan Pace,
• Kecamatan Rejoso dan
pengembangan • Kecamatan Sawahan
kawasan
perkebunan

I-49
WAKTU PELAKSANAAN
I II III IV
No. Program Utama Program Kegiatan Lokasi Tahun ke Tahun ke Tahun ke Tahun ke
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
2.3 Kawasan Pertanian
a. Perwujudan • Penentapan Seluruh kecamatan
kawasan lokasi, identifikasi
tanaman batas dan potensi
pangan serta
perencanaan
pengembangan
peruntukan
tanaman pangan

• Penetapan • Kecamatan Bagor,


kawasan • Kecamatan Baron,
pertanian pangan • Kecamatan Berbek,
berkelanjutan • Kecamatan Gondang,
(KP2B) • Kecamatan Jatikalen,
• Kecamatan Kertosono,
• Kecamatan Lengkong,
• Kecamatan Loceret,
• Kecamatan Nganjuk,
• Kecamatan Ngetos,
• Kecamatan Ngronggot,
• Kecamatan Pace,
• Kecamatan Patianrowo,
• Kecamatan Prambon,
• Kecamatan Rejoso,
• Kecamatan Sawahan,
• Kecamatan Sukomoro,

I-50
WAKTU PELAKSANAAN
I II III IV
No. Program Utama Program Kegiatan Lokasi Tahun ke Tahun ke Tahun ke Tahun ke
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
• Kecamatan
Tanjunganom,
• Kecamatan Ngluyu, dan
• Kecamatan Wilangan
• Pembangunan Seluruh kecamatan
tanaman pangan
diarahkan untuk
swasembada
pangan,
meningkatkan
pendapatan,
kesejahteraan,
taraf hidup
petani,
memperbaiki
derajat mutu
konsumsi
masyarakat yang
berimbang
• Peningkatan Seluruh kecamatan
kapasitas
produktivitas
pertanian
sustainable
• Peningkatan dan Seluruh Kecamatan
peluang -
ekstensifikasi
• Pengembangan Seluruh Kecamatan .
tanaman/ -

I-51
WAKTU PELAKSANAAN
I II III IV
No. Program Utama Program Kegiatan Lokasi Tahun ke Tahun ke Tahun ke Tahun ke
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
komoditi
unggulan
b. Perwujudan • Penetapan arahan • Kecamatan Berbek,
Kawasan lokasi peruntukan • Kecamatan Jatikalen,
Peternakan pengembangan • Kecamatan Loceret
produksi • Kecamatan Pace
peternakan • Kecamatan Patianrowo
2.4. Kawasan Pertambangan dan energi
a. Perwujud • Penyusunan • Kecamatan Berbek,
an kawasan masterplan/Renc • Kecamatan Loceret,
pertambangan ana Induk • Kecamatan Ngetos,
mineral yaitu Kawasan dan
Pertambangan • Kecamatan Sawahan
kawasan
mineral bukan
pertambangan logam
mineral bukan • Pengendalian,
logam pengelolaan dan
pemanfaatan
hasil
pertambangan
mineral bukan
logam
• Konservasi dan
perlindungan
lingkungan
b. Perwujud • Penyusunan • Kecamatan Bagor,
an kawasan masterplan/Renc • Kecamatan Berbek,
pertambangan ana Induk • Kecamatan Jatikalen,
Kawasan

I-52
WAKTU PELAKSANAAN
I II III IV
No. Program Utama Program Kegiatan Lokasi Tahun ke Tahun ke Tahun ke Tahun ke
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
mineral yaitu Pertambangan • Kecamatan Lengkong,
kawasan batuan • Kecamatan Loceret;
peruntukan • Pengendalian, • Kecamatan Pace; dan
pertambangan pengelolaan dan • Kecamatan Wilangan
pemanfaatan
batuan
hasil
pertambangan
batuan
• Konservasi dan
perlindungan
lingkungan

2.5. Kawasan a. Penetapan lokasi • Kecamatan Bagor,


peruntukan dan identifikasi • Kecamatan Baron,
Industri lahan kawasan • Kecamatan Berbek,
peruntukan • Kecamatan Gondang,
industri • Kecamatan Jatikalen,
b. Penyusunan • Kecamatan Kertosono,
Rencana • Kecamatan Lengkong,
Induk/Masterplan
• Kecamatan Loceret,
kawasan
• Kecamatan Nganjuk,
peruntukan
• Kecamatan Ngronggot,
industri
• Kecamatan Pace,
• Kecamatan Patianrowo,
• Kecamatan Prambon,
• Kecamatan Rejoso,
• Kecamatan Sukomoro,
• Kecamatan

I-53
WAKTU PELAKSANAAN
I II III IV
No. Program Utama Program Kegiatan Lokasi Tahun ke Tahun ke Tahun ke Tahun ke
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
Tanjunganom dan
• Kecamatan Wilangan.

2.6. Perwujudan Kawasan Pariwisata


a. Perwujudan • Pengembangan • Air terjun Sedudo,
pengembanga dan wisata Watu Lawang,
n Lokasi pembangunan agrowisata lingkar
Pariwisata lokasi pariwisata Gunung Wilis, air terjun
Alam alam Watu Lumbung, air
terjun Banyu Anjlok, air
terjun Selo Leter, wisata
agroforestry, wisata alam
Watu Belah, air terjun
Singokromo, air terjun
Gedangan, kebun mawar
(Agrowisata Ganter),
embung estumulyo,
Bukit Persinggahan
Jend. Sudirman (BPJS),
wisata hutan Bambu,
bukit batu Songgong,
Petungulung Tubing
Adventure dan Gua
Ndalem Kebunagung di
Kecamatan Sawahan;
• Air Merambat Roro

I-54
WAKTU PELAKSANAAN
I II III IV
No. Program Utama Program Kegiatan Lokasi Tahun ke Tahun ke Tahun ke Tahun ke
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
Kuning, air terjun Pring
Jowo, pendakian
Sekartaji, air terjun
Coban Unut, pemandian
Sri Tanjung Wisata
Tirta, wisata Jolotundo,
Gua Alap-alap dan Bukit
Gua Dali Sumber
Klampok di Kecamatan
Loceret;
• Air Terjun Ngebleng di
Kecamatan Jatikalen;
• Grojogan Dhuwur
Sumbermiri di
Kecamatan Lengkong.
• Wisata bukit Salju,
sumber mata air Banyu
Towo, air terjun Coban
Tretes dan air terjun
Sumber Manik di
Kecamatan Ngetos;
• Gua Margo Tresno dan
wisata watu Gandul di
Kecamatan Ngluyu;
• Gua dan Grojogan Putri
ayu di Kecamatan
Rejoso; dan
• Lokasi pariwisata wisata
alam lainnya yang

I-55
WAKTU PELAKSANAAN
I II III IV
No. Program Utama Program Kegiatan Lokasi Tahun ke Tahun ke Tahun ke Tahun ke
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
terdapat di seluruh
kecamatan
b. Perwujudan • Pengembangan • Makam Kanjeng Djimat
pengembanga dan pemeliharaan dan Masjid Al-Arfiyyah
n Lokasi lokasi pariwisata di Kecamata Berbek;
Pariwisata budaya • Petilasan Gajah Mada di
Budaya Kecamatan Kertosono;
• Candi Lor, monumen
DR. Soetomo, pura Kerta
Bhuwana Giri Wilis,
monumen Panglima
Besar Jenderal
Sudirman dan Gua
Romusha di Kecamatan
Loceret;
• Gedung Juang 45,
klenteng Hok Yoe Kiong
dan museum Anjuk
Ladang di Kecamatan
Nganjuk;
• Makam Kyai Poleng,
pertapaan Argojali,
makam Sunan Ngatas
Angin, kampung
Mangga, candi Ngetos
dan Makam Para Aulia
Ngetos di Kecamatan
Ngetos;
• Makam Sono Gedong

I-56
WAKTU PELAKSANAAN
I II III IV
No. Program Utama Program Kegiatan Lokasi Tahun ke Tahun ke Tahun ke Tahun ke
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
dan makam Rajeg Wesi
di Kecamatan Ngluyu;
• Makam Nyi Ageng Sepet
dan makam Sentono
Kacek di Kecamatan
Pace;
• Petilasan Kadipaten
Posono, makam
Tumenggung Kopek dan
Masjid Pakuncen
Kecamatan Patianrowo;
• Situs Condrogeni,
makam Ki Ageng
Ngaliman, makam
Gedhong Wetan,
petilasan Watu Banteng,
makam Eyang Kabul
Misuwur, pertapaan
Sadepok dan Makam
Menteri Supeno di
Kecamatan Sawahan;
• Makam Keniten dan
padepokan Langen
Tayub di Kecamatan
Tanjunganom; dan
• Makam Syech Sulukhi di
Kecamatan Wilangan

I-57
WAKTU PELAKSANAAN
I II III IV
No. Program Utama Program Kegiatan Lokasi Tahun ke Tahun ke Tahun ke Tahun ke
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
c. Perwujudan • Pembangunan Seluruh kecamatan
pengembanga dan pemeliharaan
n Lokasi lokasi pariwisata
Pariwisata buatan
buatan
• Pembangunan Seluruh kecamatan
Infrastruktur -
Penunjang pada
Kawasan
Pariwisata
2.7. Kawasan Permukiman
a. Pengembangan • Penyusunan Seluruh kecamatan
kawasan master
permukiman plan/rencana
perkotaan induk kawasan
permukiman
perkotaan
b. Pengembangan • Penyusunan Seluruh kecamatan
kawasan master
permukiman plan/rencana
perkotaan induk kawasan
permukiman
perdesaan
• Rencana Seluruh kecamatan
pengembangan
dan peningkatan
jaringan sarana
dan prasarana

I-58
WAKTU PELAKSANAAN
I II III IV
No. Program Utama Program Kegiatan Lokasi Tahun ke Tahun ke Tahun ke Tahun ke
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
dasar

• Program
lingkungan sehat
di kawasan
permukiman
berbasis kearifan
lokal yang
berwawasan
lingkungan
• Identifikasi dan
inventarisasi
untuk kegiatan
penataan dan
relokasi
permukiman yang
berada pada zona
bencana,
kawasan
peyangga, dan
kawasan lindung
perlu segera
dilakukan untuk
memberikan
keamanan pada
masyarakat yang
tinggal pada
kawasan tersebut

I-59
WAKTU PELAKSANAAN
I II III IV
No. Program Utama Program Kegiatan Lokasi Tahun ke Tahun ke Tahun ke Tahun ke
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
dan untuk
mengurangi
terjadinya konflik
pemanfaatan
ruang
2.3. Kawasan Pengembangan Kecamatan Nganjuk
Pertahanan kawasan Kodim
dan Keamanan

C Perwujudan Kawasan Strategis Kabupaten


1.1 Kawasan a. Pengembangan • Kecamatan Sawahan;
Strategis kawasan • Kecamatan Ngetos;
Bidang agropolitan • Kecamatan Loceret; dan
Ekonomi selingkar wilis • Kecamatan Berbek
-
b. Pengembangan • Kecamatan Sukomoro,
kawasan • Kecamatan Bagor,
agropolitan • Kecamatan Rejoso dan
• Kecamatan Gondang.
c. Pengembangan • Kecamatan Jatikalen,
kawasan • Kecamatan Lengkong,
industrii • Kecamatan Rejoso,
• Kecamatan Nganjuk,
dan
• Kecamatan Sukomoro.
-
d. Pengembangan Kecamatan Rejoso
kawasan

I-60
WAKTU PELAKSANAAN
I II III IV
No. Program Utama Program Kegiatan Lokasi Tahun ke Tahun ke Tahun ke Tahun ke
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
pariwisata
Bendungan
Semantok
e. Pengembangan • Kecamatan
kawasan Tanjunganom,
minapolitan • Kecamatan Ngronggot,
• Kecamatan Prambon,
• Kecamatan Rejoso dan
• Kecamatan Sawahan
f. Kawasan Kecamatan Pace
ekonomi cepat
tumbuh

I-61
1.3.5. Hubungan Antara RPJMD Kabupaten Nganjuk Tahun 2018-
2023 dengan RPJMD Kabupaten Sekitarnya
Hasil analisis hubungan menunjukkan adanya keselarasan
RPJMD Kabupaten Nganjuk Tahun 2018-2023 terhadap RPJMD
Kabupaten lainnya yang berbatasan dalam hal visi dan misi
pembangunan daerah. Meskipun dalam perumusan detail di setiap visi
dan misi terkadang berbeda, akan tetapi secara substansi dan makna
tetap terdapat ada hubungan atau kesamaan. Walaupun terdapat
perbedaan visi dan misi, namun dalam penjabaran tujuan dan sasaran
memiliki kesamaan. Dalam penyusunan program pembangunan daerah
memiliki ciri khas sesuai dengan potensi dan permasalahan masing-
masing daerah.
Perbedaan potensi setiap daerah ini juga menjadi dasar untuk
menentukan fungsi khusus suatu daerah dalam sebuah sistem
pembangunan wilayah yang lebih makro. Fungsi khusus tersebut
mempengaruhi pada program yang akan dilaksanakan oleh daerah
tersebut. Berikut dijelaskan hubungan antara Visi dan Misi RPJMD
Kabupaten Nganjuk dengan Visi dan Misi RPJMD Kabupaten
sekitarnya.

I-62
Tabel 1.3 Hubungan antara Visi dan Misi Perubahan RPJMD Kabupaten Nganjuk dengan Visi dan Misi
RPJMD Kabupaten sekitarnya
RPJMD Kabupaten RPJMD Kabupaten RPJMD Kabupaten RPJMD Kabupaten RPJMD Kabupaten
Nganjuk Tahun Kediri Tahun 2016- Madiun Tahun 2018- Bojonegoro Tahun Jombang Tahun
2018-2023 2021 2023 2018-2023 2018-2023
Visi: Visi : Visi : Visi : Visi :
Terwujudnya Terwujudnya Terwujudnya Menjadikan Bojonegoro Bersama Mewujudkan
Kabupaten Nganjuk Masyarakat Kabupaten Kabupaten Madiun Sebagai Sumber Jombang Yang
yang Maju dan Kediri yang Maju, Aman, Mandiri, Ekonomi Kerakyatan Berkarakter Dan
Bermartabat (Nganjuk Berkarakter Nasionalis- Sejahtera, dan Untuk Terwujudnya Berdaya Saing
Nyawiji Mbangun Religius, serta Sejahtera Berakhlak Masyarakat Yang
Deso Noto Kutho) Berdasarkan Ekonomi Beriman, Sejahtera,
Kerakyatan yang Dan Berdaya Saing
Didukung Birokrasi
yang Melayani

Misi 1: Misi 1: Misi 1: Misi 1: Misi 2:


Mewujudkan tatanan Pengembangan Sumber Mewujudkan rasa Mewujudkan tata Mewujudkan
kehidupan Daya Manusia yang aman bagi seluruh kehidupan sosial yang masyarakat yang
masyarakat yang Berkarakter Nasionalis- masyarakat dan berlandaskan nilai-nilai berkompeten, religius
dinamis dan Religius aparatur Pemerintah religius dan kearifan
harmonis, Kabupaten Madiun lokal;
berdasarkan
Ketuhanan Yang Misi 5:
Maha Esa, serta dapat Mewujudkan
memelihara masyarakat berakhlak
kerukunan, mulia dengan
ketentraman dan meningkatkan
ketertiban kehidupan. beragama,
menguatkan budaya,

I-63
RPJMD Kabupaten RPJMD Kabupaten RPJMD Kabupaten RPJMD Kabupaten RPJMD Kabupaten
Nganjuk Tahun Kediri Tahun 2016- Madiun Tahun 2018- Bojonegoro Tahun Jombang Tahun
2018-2023 2021 2023 2018-2023 2018-2023
dan mengedepankan
kearifan

Misi 2: Misi 2: Misi 2: Misi 2: Misi 1:


Meningkatkan kinerja Reformasi Birokrasi dan Mewujudkan aparatur Mewujudkan tata kelola Mewujudkan tata
birokrasi yang bersih, Pelayanan Publik Pemerintah yang pemerintahan yang kelola pemerintahan
profesional dan profesional untuk bersih, transparan dan yang bersih dan
akuntabel meningkatkan bertanggungjawab; profesional
(accountable) demi pelayanan publik
masyarakat
Kabupaten Nganjuk
yang efektif dan
efisien melalui
penyelenggaraan
pemerintahan yang
aspiratif, partisipatif
dan transparan
Misi 3: Misi 1: Misi 4 Misi 3: Misi 2:
Meningkatkan Pengembangan Sumber Meningkatkan Mewujudkan Mewujudkan layanan
kualitas pelayanan, Daya Manusia yang kesejahteraan yang peningkatan kualitas dasar yang terjangkau
mutu pendidikan dan Berkarakter Nasionalis- berkeadilan sumber daya manusia
kesehatan untuk Religius yang berkelanjutan;.
menghasilkan sumber Misi 4:
daya manusia yang Mewujudkan rasa aman
berkualitas dan keberpihakan bagi
perempuan, anak,
penyandang disabilitas,
serta kaum dhuafa;

I-64
RPJMD Kabupaten RPJMD Kabupaten RPJMD Kabupaten RPJMD Kabupaten RPJMD Kabupaten
Nganjuk Tahun Kediri Tahun 2016- Madiun Tahun 2018- Bojonegoro Tahun Jombang Tahun
2018-2023 2021 2023 2018-2023 2018-2023
Misi 4: Misi 3: Misi 3: Misi 5: Misi 3:
Meningkatkan Pengembangan Meningkatkan Mewujudkan Meningkatkan daya
keberpihakan Ekonomi Kerakyatan pembangunan peningkatan saing perkonomian
pemerintah dalam dan Peningkatan ekonomi yang mandiri kesejahteraan berbasis daerah yang berbasis
peningkatan ekonomi Investasi Daerah berbasis agrobisnis, ekonomi kerakyatan kerakyatan.
kerakyatan berbasis agro industri, dan dan ekonomi kreatif;
pertanian dan potensi Misi 4: pariwisata yang
lokal serta sektor Revitalisasi Pertanian berkelanjutan
produktif lain untuk Ketahanan dan
berbasis teknologi Swasembada Pangan
tepat guna.
Misi 6:
Optimalisasi
Kepariwisataan
berbasis Kearifan Lokal

Misi 9:
Perwujudan
Kemandirian Desa
untuk Kesejahteraan
Masyarakat
Misi 5: Misi 6: Misi 3: Misi 6:
Meningkatkan Optimalisasi Meningkatkan Mewujudkan daya saing
kebanggaan terhadap Kepariwisataan pembangunan ekonomi daerah
kesenian, kebudayaan berbasis Kearifan Lokal ekonomi yang mandiri berbasis potensi lokal;
dan kearifan lokal berbasis agrobisnis,
yang mampu agro industri, dan
mendorong pariwisata yang

I-65
RPJMD Kabupaten RPJMD Kabupaten RPJMD Kabupaten RPJMD Kabupaten RPJMD Kabupaten
Nganjuk Tahun Kediri Tahun 2016- Madiun Tahun 2018- Bojonegoro Tahun Jombang Tahun
2018-2023 2021 2023 2018-2023 2018-2023
pembangunan sektor berkelanjutan
pariwisata.,
kebudayaan dan
kearifan lokal
Misi 6: Misi 5: Misi 3: Misi 3:
Infrastruktur publik Peningkatan Meningkatkan Daya Mewujudkan
yang memadai dan Infrastruktur dan Saing Daerah dan pembangunan
berkualitas sebagai Konektivitas antar Kelestarian insfrastruktur yang
penunjang Wilayah Lingkungan Hidup merata dan ramah
pertumbuhan lingkungan
ekonomi dengan Misi 7:
memperhatikan Optimalisasi Tata
kelestarian Kelola Lingkungan
lingkungan dan Hidup. Sumber Daya
perlindungan dari Alam dan Mitigasi
bencana Bencana

I-66
1.3.6 Keterkaitan Perubahan RPJMD Kabupaten Nganjuk Tahun
2018-2023 dengan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
(KLHS) Kabupaten Nganjuk Tahun 2018-2023

Berdasarkan Penelaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis


(KLHS) Kabupaten Nganjuk Tahun 2018-2023 adalah sebagai
berikut:
1. Berdasarkan Perpres No 59 tahun 2017 tentang Pelaksanaan
Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan telah
dilakukan pemetaan indikator Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan, Kabupaten memiliki wewenang atas 16 tujuan,
87 target, dan 220 indikator. Dalam menentukan indikator
yang bukan wewenang Kabupaten Nganjuk mempertimbangkan
Ketidaksesuaian indikator TPB dengan kondisi umum dan
geografis Kabupaten Nganjuk, ketidaksesuaian indikator TPB
dengan tugas pokok dan fungsi dari Organisasi Perangkat
Daerah Kabupaten Nganjuk, Indikator TPB tidak termasuk
kewenangan Pemerintah Kabupaten Nganjuk. Berdasarkan
bertimbangkan tersebut dihasilkan 204 indikator wewenang
Kabupaten Nganjuk dan 16 indikator bukan wewenang
Kabupaten Nganjuk.
2. Hasil perhitungan capaian tujuan berkelanjutan didapatkan 4
kategori ketercapaian yaitu:
a. Indikator TPB yang sudah dilaksanakan dan sudah mencapai
target
Indikator TPB Kabupaten Nganjuk yang sudah dilaksanakan
dan sudah mencapai target nasional sejumlah 111 indikator
atau 54,41% dari 204 indikator yang menjadi kewenangan
Kabupaten Nganjuk.
b. Indikator TPB yang sudah dilaksanakan tetapi belum mencapai
target
Indikator TPB Kabupaten Nganjuk yang sudah dilaksanakan
tetapi belum mencapai target nasional sejumlah 42 indikator
atau 20,59% dari total indikator yang menjadi kewenangan
Kabupaten Nganjuk.

I-67
c. Indikator TPB yang belum dilaksanakan dan belum mencapai
target
Indikator TPB Kabupaten Nganjuk yang belum dilaksanakan
dan belum mencapai target nasional masing-masing sejumlah
10 indikator atau 4,90% dari total indikator yang menjadi
kewenangan Kabupaten Nganjuk.
d. Indikator belum ada data
Indikator TPB Kabupaten Nganjuk yang tidak/belum ada data
pada target nasional sejumlah 41 indikator atau 20,10% dari
total indikator kewenangan Kabupaten Nganjuk.
3. Berdasarkan hasil kajian ketercapaian tujuan pembangunan
berkelanjutan didapatkan 73 indikator yang memerlukan
upaya tambahan dan 111 indikator yang tidak memerlukan
upaya tambahan.
4. Pandemi yang terjadi diawal 2020 menyebabkan terputusnya
mata rantai pasokan barang dan jasa, terganggunya mobilitas
masyarakat, dan terhentinya kegiatan ekonomi khususnya
pada sektor industri dan pariwisata yang berdampak pada
peningkatan angka pengangguran dan kemiskinan serta pada
akhirnya dapat menimbulkan kontraksi pada pertumbuhan
ekonomi. Akibat dari pademi COVID-19 angka laju
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Nganjuk mencapai angka
minus (-1,94). Selain berdampak kepada laju pertumbuhan
ekonomi pandemi COVID-19 berdampak pada peningkatan
angka pengangguran yaitu sejumlah 86.013 orang.
5. Kontribusi pendanaan mitra pemerintah terdapat 10 tujuan
dari 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang mendapat
kontribusi pendanaan mitra pemerintah. TPB yang
mendapatkan bantuan dana terbesar adalah Tujuan 11 yakni
Kota dan Komunitas Berkelanjutan dengan jumlah Rp
867,809,500. Sementara terbesar kedua yakni terletak pada
Tujuan 4 yakni Memastikan Pendidikan Berkualitas dengan Rp
490,100,00.00.
6. Berdasarkan hasil perhitungan Daya Dukung dan Daya
Tampung Air Kabupaten Nganjuk memiliki Status daya dukung
defisit yang berarti Kabupaten Nganjuk tidak memenuhi

I-68
kebutuhan akan air. Untuk Daya Dukung dan Daya Tampung
Pangan termasuk kedalam kategori surplus yang berarti lahan
pangan di Kabupaten Nganjuk masih mencukupi kebutuhan
pangan Kabupaten Nganjuk.
7. Berdasarkan analisis pemetaan Daya Dukung dan Daya
Tampung Lingkungan Hidup (DDDTLH) terdapat 157 indikator
TPB atau 71% tidak terkait dengan DDDT-LH, dan 63 indikator
TPB atau 29% terkait dengan DDDT-LH. Indikator-indikator
yang terkait dengan DDDT-LH termasuk dalam TPB ke 1, 2, 3,
6, 8, 9, 11, 13, dan 15.
8. Perumusan isu pembangunan berkelanjutan dalam KLHS
RPJMD Kabupaten Nganjuk tahun 2018-2023 dilakukan
melalui 3 tahap yaitu penjaringan isu dari berbagai
stakeholder, penapisan isu dan Penentuan isu pembangunan
berkelanjutan dihasilkan dari hasil integrasi antar isu TPB
prioritas, isu prioritas hasil penapisan serta isu berdasarkan
Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup
(DDDTLH) dan jasa ekosistem. Berdasarkan hasil perumusan
tersebut didapatkan 4 rumusan isu yaitu:
a. X1 Ancaman penurunan efektivitas upaya pengelolaan
sumber daya air;
b. X2 Masih lemahnya penanganan kemiskinan masyarakat
terutama dalam pengembangan potensi ekonomi local
dan peningkatan ketersediaan lapangan kerja;
c. X3 Belum optimalnya peningkatan kualitas kesehatan
masyarakat;
d. X4 Masih rendahnya kualitas sumber daya manusia,
khususnya dari perpektif tingkat pendidikan
Berdasarkan hasil analisa relasi antar isu hasil integrasi,
didapatkan bahwa isu Masih rendahnya kualitas sumber
daya manusia, khususnya dari perspektif tingkat
pendidikan merupakan isu kunci atau isu paling strategis
dalam pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan di
Kabupaten Nganjuk. Kualitas SDM berpengaruh terhadap
kondisi kualitas kesehatan serta kondisi kemiskinan
masyarakat. Sementara, isu tentang pengelolaan sumber daya

I-69
air, meskipun mempunyai tingkat kepentingan yang tinggi,
hanya memberikan pengaruh pada kualitas kesehatan
masyarakat. Dengan demikian, prioritas utama dari
pembangunan berkelanjutan di kabupaten Nganjuk adalah
pembangunan kualitas SDM, khususnya dari perspektif
pendidikan demi meningkatkan daya saing SDM baik dari sisi
sosial, kesehatan, maupun ekonomi dan lingkungan.
9. Perumusan TPB prioritas dihasilkan dari penjumlahan skor
tiga kriteria yaitu ketercapaian TPB, keuangan daerah dan
keterkaitan dengan Daya Dukung dan Daya Tampung
(DDDTLH). Berdasarkan hasil perhitungan skor didapatkan
TPB yang termasuk kedalam kategori tinggi adalah tujuan 1.
Tujuan yang termasuk kedalam kategori sedang adalah tujuan
4, 8 dan 6. Berdasarkan hasil integrasi isu pembangunan
berkelanjutan didapat kan 4 TPB prioritas yaitu TPB 1, TPB 3,
TPB 8 dan TPB 9.

Tabel 1.4
Keterkaitan Perubahan RPJMD Kabupaten Nganjuk Tahun 2018-
2023 dengan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Kabupaten
Nganjuk Tahun 2018-2023

Isu TPB Prioritas Isu Prioritas Isu berdasarkan Keterkaitan


(hasil evaluasi D3TLH dan Dengan
penapisan) Jasa Ekosistem Perubahan
RPJMD
Tahun
2018 -
2023
TPB 1 Mengakhiri Rendahnya Daya dukung air bagi Misi 3
Kemiskinan daya saing kebutuhan hidup layak
dalam Segala Sumber Daya penduduk Kabupaten
Bentuk Manusia Nganjuk defisit sebesar
Dimanapun (SDM) 1.472.196.537,61 m3
atau 77,22 %
TPB 3 Menjamin Permasalahan Misi 3
Kehidupan dalam Misi 4
yang Sehat pengelolaan Misi 6
dan sumber daya
Meningkatkan air
Kesejahteraan
Seluruh
Penduduk
Semua Usia

I-70
Isu TPB Prioritas Isu Prioritas Isu berdasarkan Keterkaitan
(hasil evaluasi D3TLH dan Dengan
penapisan) Jasa Ekosistem Perubahan
RPJMD
Tahun
2018 -
2023
TPB 8 Meningkatkan Belum Kekurangan jasa Misi 3
Pertumbuhan optimalnya pengaturan air yang Misi 4
Ekonomi yang penanganan menyebabkan bencana Misi 6
Inklusif dan terhadap yang terjadi di tahun
Berkelanjutan, permasalahan 2019 adalah bencana
Kesempatan kemiskinan banjir yang merendam
Kerja yang 43 desa/kelurahan
Produktif dan dan bencana tanah
Menyeluruh, longsor berjumlah 7
serta kejadian
Pekerjaan
yang Layak
untuk Semua
TPB 9 Membangun Belum Misi 2
Infrastruktur optimalnya Misi 4
yang Tangguh, kelembagaan Misi 6
Meningkatkan dan birokrasi
Industri
Inklusif dan
Berkelanjutan,
serta
Mendorong
Inovasi
Intergrasi Isu (tidak berhirarki) Keterangan
X1. Ancaman penurunan pada kenyataannya, Misi 6
efektivitas upaya pengelolaan Kabupaten Nganjuk
sumber daya air menghadapi ancaman
semakin berkurangnya
daya dukung air baik
untuk pertanian
maupun kebutuhan
domestik, khususnya
pada masa kemarau.
Sedangkan pada masa
musim penghujan,
Kabupaten Nganjuk
mempunyai tingkat
kerawanan yang cukup
tinggi untuk bencana
terkait kondisi
hidrologi yaitu banjir
dan tanah longsor
X2. Masih lemahnya penanganan Kemiskinan di Misi 3
kemiskinan masyarakat Kabupaten Nganjuk Misi 4
terutama dalam salah satunya
pengembangan potensi berbentuk kesulitan
ekonomi lokal dan masyarakat untuk
peningkatan ketersediaan mendapatkan
lapangan kerja lapangan pekerjaan,
atau meningkatkan
nilai tambah usaha
pertanian yang mereka

I-71
Isu TPB Prioritas Isu Prioritas Isu berdasarkan Keterkaitan
(hasil evaluasi D3TLH dan Dengan
penapisan) Jasa Ekosistem Perubahan
RPJMD
Tahun
2018 -
2023
lakukan.
Kenyataannya pekerja
pertanian adalah
pekerja dengan tingkat
pendapatan rendah
dan memilik akses
yang kurang terhadap
layanan dari berbagai
fasilitas sosial dan
kesehatan.
X3. Belum optimalnya beberapa indikator Misi 3
peningkatan kualitas kesehatan masih
kesehatan masyarakat menunjukkan tingkat
capaian yang rendah
X4. Masih rendahnya kualitas Kenyataannya tingkat Misi 3
sumber daya manusia, pendidikan mayoritas
khususnya dari perspektif masyarakat Nganjuk
tingkat pendidikan berada pada
pendidikan dasar dan
menengah, serta belum
teridentifikasinya
kualitas pendidikan
keahlian non formal
yang dapat diikuti oleh
masyarakat.

1.4. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud penyusunan perubahan RPJMD Kabupaten Nganjuk
Tahun 2018-2023 adalah untuk penguatan penjabaran visi, misi, dan
program Bupati Nganjuk dan Wakil Bupati Nganjuk masa bhakti 2018-
2023 yang disesuaikan dengan berbagai kebijakan nasional dan
nomenklatur program baru serta penyesuaian dengan dampak
pandemic Covid-19.
Dengan berpijak pada maksud tersebut, maka tujuan
penyusunan perubahan RPJMD Kabupaten Nganjuk Tahun 2018-2023
adalah:
1. Penguatan terhadap keterkaitan antara Visi, Misi, Tujuan dan
Sasaran terhadap tujuan, sasaran dan program perangkat daerah
setelah perubahan nomenklatur program yang baru;

I-72
2. Menjamin terciptanya sinergi, integrasi, dan sinkronisasi
pelaksanaan pembangunan daerah baik antar wilayah, antar waktu,
antar fungsi pemerintahan, maupun antara pusat dan daerah;
3. Penyesuaian target Indikator Kinerja Utama (IKU), Indikator Sasaran
Jangka Menengah Daerah dan Indikator program Perangkat Daerah.
4. Penyesuaian arah kebijakan dan target keuangan daerah;
5. Instrumen pengendalian dan evaluasi penyelenggaraan
pemerintahan daerah bagi pemangku kepentingan terkait.
1.5. SISTEMATIKA PENULISAN
Penyajian dokumen Perubahan Rencana Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Nganjuk Tahun 2018-2023 dimuat dengan
sistematika sebagai berikut:
1. Bab I: Pendahuluan
Menjelaskan tentang latar belakang, dasar hukum penyusunan,
hubungan antar dokumen dalam perencanaan, maksud dan tujuan
serta sistematika penulisan RPJMD Perubahan Kabupaten Nganjuk
tahun 2018-2023.
2. Bab II: Gambaran Umum Kondisi Daerah
Menjelaskan tentang gambaran umum kondisi daerah yang
memaparkan tentang kondisi Kabupaten Nganjuk yang meliputi
aspek geografi dan demografi, aspek kesejahteraan masyarakat,
aspek pelayanan umum, serta aspek daya saing daerah.
3. Bab III: Gambaran Keuangan Daerah
Menjelaskan tentang kinerja keuangan, kebijakan pengelolaan
keuangan selama 5 tahun sebelumnya dan kerangka pendanaan
dalam 5 tahun ke depannya.
4. Bab IV: Permasalahan dan Isu-Isu Strategis
Menjelaskan tentang identifikasi permasalahan pembangunan dan
berbagai isu strategis sektoral serta isu strategis kabupaten
berdasarkan analisis kondisi lingkungan strategis eksternal dan
internal yang berpengaruh terhadap kebijakan jangka menengah
Pemerintah Kabupaten Nganjuk. Berdasarkan Isu-isu Strategis
tersebut, maka diidentifikasi dan dirumuskan permasalahan
pembangunan yang dihadapi oleh Pemerintah Kabupaten Nganjuk.

I-73
5. Bab V: Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
Menjelaskan tentang Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran beserta
indikator kinerja tujuan dan sasaran. Perumusan Visi, Misi dan
Tujuan harus menunjukkan kerangka logis sistematis dan
komprehensif, agar mampu menjadi dasar pedoman bagi Perangkat
Daerah dalam rangka menyusun program dan kegiatan untuk
mencapainya.
6. Bab VI: Strategi, Arah Kebijakan, dan Program Pembangunan
Daerah
Menjelaskan tentang bagaimana strategi dan arah kebijakan serta
program-program prioritas pembangunan daerah yang akan
dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah yang didukung Perangkat
Daerah untuk mewujukan misi dan mencapai visi daerah.
7. Bab VII: Kerangka Pendanaan dan Program Perangkat Daerah
Menjelaskan kebijakan alokasi pendanaan/anggaran program yang
dilaksanakan oleh perangkat daerah melalui penentuan pagu
indikatif kepada perangkat daerah, sehingga alokasi anggaran ke
dalam program benar-benar dapat mendukung pencapaian kinerja
tujuan dan sasaran yang sudah ditetapkan.
8. Bab VIII: Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Menjelaskan apa dan bagaimana pengukuran kinerja Pemerintah
Daerah dengan indikator dan target kinerja yang terukur dan tepat
dalam mengukur pencapaian tujuan dan sasaran yang akhirnya
akan mampu mewujudkan Visi dan Misi Pemerintah Daerah.
9. Bab IX: Penutup
Merupakan kata penutup, catatan serta arahan rekomendasi
kebijakan yang diambil Pemerintah Daerah dalam mewujudkan visi
dan misinya.

I-74
BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Pada bab ini, menyajikan hasil analisis capaian kinerja


penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Nganjuk periode
RPJMD 2018-2023. Melalui evaluasi kinerja periode sebelumnya, maka
akan diketahui gambaran hasil pembangunan yang telah dicapai dan
yang belum dicapai. Hal ini, sebagai dasar materi perumusan masalah
pokok pembangunan di Kabupaten Nganjuk pada periode 2018-2023.
Gambaran umum kondisi daerah memuat gambaran geografi dan
demografi serta capaian kinerja daerah yang meliputi aspek
kesejahteraan, aspek daya saing, dan aspek pelayanan publik, secara
rinci sebagai berikut:

2.1. ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI


2.1.1. Kondisi Geografi
Kabupaten Nganjuk merupakan salah satu kabupaten di Provinsi
Jawa Timur yang terletak di bagian barat Provinsi Jawa Timur. Secara
Astronomis Kabupaten Nganjuk terletak pada koordinat 111º5’ sampai
dengan 111º13’ Bujur Timur dan 7º20’ sampai dengan 7º50’ Lintang
Selatan. Luas wilayah Kabupaten Nganjuk adalah seluas 1.288,22 km².
Kabupaten Nganjuk memiliki 20 kecamatan, dimana wilayah yang paling
luas berada di Kecamatan Rejoso, yaitu sebesar 156,82 km² dan paling
kecil di wilayah Kecamatan Nganjuk dengan luas 23,49 km². Posisi
Kabupaten nganjuk dibatasi oleh beberapa kabupaten lain, yaitu:
• Sebelah utara : Kabupaten Bojonegoro,
• Sebelah selatan : Kabupaten Kediri dan Tulungagung.
• Sebelah timur : Kabupaten Jombang dan Kediri.
• Sebelah barat : Kabupaten Ponorogo dan Madiun.
Geografis Kabupaten Nganjuk berada pada titik tengah
persimpangan jalan Provinsi Jawa Timur. Keberadaannya menjadi
penghubung antara Ibukota Provinsi, Surabaya, dengan wilayah Jawa
Timur bagian barat. Hal ini menjadikan Kabupaten Nganjuk memiliki
potensi sektor jasa dan perdagangan yang besar sebagai daerah
penghubung perdagangan. Selain itu, kondisi geografis yang luas dengan
jenis wilayah yang beragam, maka jumlah kecamatan juga cukup banyak

II-1
dan variatif, sehingga membutuhkan adanya pendekatan dalam
pengembangan tata ruang.

Gambar 2.1
Peta Administrasi Kabupaten Nganjuk

Secara rinci luas wilayah Kabupaten Nganjuk per kecamatan dapat


dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.1.
Ketinggian dan Luas Wilayah Kabupaten Nganjuk Per Kecamatan
Persentase
Ibukota Terhadap
No Kecamatan Luas
Kecamatan Luas
Kabupaten
1 Sawahan Sawahan 111,38 8,56
2 Ngetos Ngetos 78,41 6,22
3 Berbek Berbek 57,48 4,30
4 Loceret Loceret 68,65 5,31
5 Pace Pace 51,05 4,03
6 Tanjunganom Tanjunganom 75,54 6,01
7 Prambon Prambon 44,94 3,42

II-2
Persentase
Ibukota Terhadap
No Kecamatan Luas
Kecamatan Luas
Kabupaten
8 Ngronggot Ngronggot 52,94 4,13
9 Kertosono Kertosono 24,79 1,93
10 Patianrowo Patianrowo 35,14 2,74
11 Baron Baron 40,05 2,87
12 Gondang Gondang 114,18 8,75
13 Sukomoro Sukomoro 37,53 2,90
14 Nganjuk Nganjuk 23,49 1,90
15 Bagor Bagor 54,35 4,18
16 Wilangan Wilangan 51,44 4,05
17 Rejoso Rejoso 156,82 12,65
18 Ngluyu Ngluyu 89,77 6,66
19 Lengkong Lengkong 71,99 5,89
20 Jatikalen Jatikalen 48,28 3,51
JUMLAH 1.288,22 100,00
Sumber: BAPPEDA Kabupaten Nganjuk 2021

2.1.1.1. Topografi
Topografi Kabupaten Nganjuk berdasarkan data dari Badan
Informasi Geospasial (BIG) yang dikompilasikan dengan citra spot 7
path/row, RTRW Kabupaten Nganjuk tahun 2021-2041 meliputi,
Topografi wilayah menjadi salah satu pertimbangan untuk melihat
kesesuaian penggunaan lahan. Wilayah Kabupaten Nganjuk merupakan
daratan yang memiliki kontur datar, bergelombang dan berbukit. Kondisi
topografi ini terbagi menjadi dua bagian menurut ketinggiannya yaitu 25
– 100 meter dari permukaan laut (dpl) dan 100 – 1.000 meter dpl. Wilayah
dengan ketinggian 25 – 100 meter dpl seluas 62%, sedang ketinggian 100
– 1.000 meter dpl seluas 34,05%. Kondisi luasan topografi tersebut
tersebar keseluruh wilayah dengan rincian sebagai berikut:
• Kondisi wilayah yang berada diketinggian 25 – 100 meter di atas
permukaan air laut dengan luas wilayah sekitar 798,670 Km2 atau
62% dari seluruh luas wilayah. Wilayah kecamatan yang berada pada
ketinggian ini sebanyak 15 kecamatan, yaitu Kecamatan: Wilangan,

II-3
Bagor, Nganjuk, Sukomoro, Rejoso, Gondang, Loceret, Pace,
Tanjunganom, Prambon, Ngronggot, Kertosono, Patianrowo,
Lengkong, dan Kecamatan Jatikalen.
• Kondisi wilayah yang berada diketinggian 100 – 1.000 meter di atas
permukaan air laut dengan luas wilayah sekitar 437,99 Km2 atau
34,05% dari seluruh luas wilayah. Wilayah kecamatan yang berada
pada ketinggian ini sebanyak 11 kecamatan, yaitu Kecamatan:
Ngluyu, Lengkong, Gondang, Rejoso, Wilangan, Bagor, Berbek,
Ngetos, Pace, sawahan, dan Kecamatan Loceret. Adapun wilayah
Kecamatan Rejoso, Ngluyu, Gondang, Jatikalen berada di bagian
utara Kabupaten Nganjuk merupakan daerah pegunungan
(Pegunungan Kendeng) dengan ketinggian 60-897 m DPL, yang
merupakan daerah hutan jati, lahan potensial untuk tanaman
tembakau, bahan galian kapur, hutan produksi, dan hutan lindung.
Sedangkan wilayah Kecamatan Ngetos, Sawahan, Brebek, Loceret,
Pace, dan Wilangan berada di sebelah selatan dan Barat wilayah
Kabupaten Nganjuk berada di lereng Gunung Wilis potensial untuk
tanaman perkebunan, hortikultura, hutan produksi dan hutan
lindung.
• Wilayah dengan ketinggian lebih dari 1.000 meter di atas permukaan
air laut dengan luas wilayah 631,23 Km2 atau 4,89% dari luas wilayah
terdiri atas 2 wilayah kecamatan saja, yaitu : Kecamatan Sawahan
dan Kecamatan Ngetos. Wilayah ini berada di bagian Selatan
Kabupaten Nganjuk merupakan daerah pegunungan (Gunung Wilis)
dengan ketinggian 1.000 sampai dengan 2.563 m DPL, potensial
untuk hutan produksi dan hutan lindung. Terdapat enam kecamatan
memiliki dua jenis topografi yaitu berada pada ketinggian 25 – 100
meter dpl dan 100 – 1.000 meter dpl. Keenam kecamatan tersebut
yaitu Kecamatan : Lengkong, Rejoso, Wilangan, Bagor, Pace, dan
Loceret. Selain dikelompokkan dari kondisi konturnya, wilayah
Kabupaten Nganjuk juga terbagi menurut kelerengannya. Menurut
kelerengannya wilayah ini dikelompokkan menjadi empat bagian,
yaitu:
• Wilayah dengan kelerengan antara 0 % – 2 %, luasnya meliputi 52,95
% dari luas wilayah Kabupaten Nganjuk yang tersebar di hampir

II-4
seluruh wilayah. Wilayah ini cukup baik untuk kegiatan budidaya
berupa pertanian maupun untuk kegiatan permukiman.
• Wilayah dengan kelerengan 2 % – 15 %, luasnya meliputi 29,86% dari
seluruh luas wilayah kabupaten dan tersebar di seluruh wilayah
kecamatan. Wilayah ini cukup sesuai untuk kegiatan pertanian dan
permukiman.
• Wilayah dengan kelerengan 15 % – 40 %, luasnya meliputi 10,50%
dari luas wilayah kabupaten yang tersebar di Kecamatan Ngetos,
Sawahan, Berbek, Loceret, Wilangan, Rejoso, Gondang, Ngluyu dan
Lengkong. Wilayah ini sesuai untuk kegiatan pertanian tanaman
tahunan/tanaman keras.
• Wilayah dengan kelerengan > 40 %, luasnya meliputi sekitar 6,68%
dari luas wilayah kabupaten yang tersebar di Kecamatan Sawahan,
Ngetos, Wilangan dan Ngluyu. Merupakan wilayah yang seharusnya
dihutankan karena merupakan kawasan penyangga tanah, air dan
menjaga keseimbangan ekosistem.

2.1.1.2. Geologi dan Jenis Tanah


Kondisi geologi daerah dapat menggambarkan potensi sumberdaya
alam, serta beberapa kemungkinan bencana yang mungkin timbul.
Wilayah Kabupaten Nganjuk termasuk dalam Zona Solo dengan Sub
Zona Ngawi. Zona ini ditempati oleh gunung api yang berumur kwarter
dengan puncak seperti Wilis, Lawu, dll. Diantaranya terdapat dataran
seperti dataran Madiun, Kediri, Jember, yang umumnya tersusun oleh
endapan lahar dan batuan gunung api. Dataran tersebut merupakan
cekungan air tanah produktif yang didominasi oleh endapan alluvium
vulkanik.
Batuan di sebagian wilayah Kabupaten Nganjuk umumnya terdiri
dari endapan alluvium, sedangkan sebagian lainnya terdiri dari batuan
berumur piosen sampai plistosen. Wilayah Kabupaten Nganjuk
berdasarkan ciri-ciri fisik dan batuan penyusunnya secara garis besar
terbagi menjadi 3 (tiga) kelompok yaitu:
1. Perbukitan Kendeng
Di daerah ini tersusun oleh batuan sedimen pasir sampai lempung
liat setebal 40 – 80 meter dengan sisipan tipis pasir.

II-5
2. Gunung api Wilis
Pada daerah ini terdapat batu pasir tufa yang mengandung sisipan
pasir atau breksi. Batuan di daerah ini berupa lapisan batuan yang
berasal dari rombakan material letusan gunung api, breksi, lahar dan
batu pasir bersifat andesit. Pada daerah ini tanahnya terdiri dari
bahan-bahan asal pegunungan dengan ketebalan 80 – 110 meter
berupa pasir tufa berbutir halus sisipan kasar atau kerikil dengan
sisipan lempung tufaan atau pasir lempung di dalamnya.
3. Dataran Rendah
Di daerah ini bagian atas setebal 30 – 70 meter terdiri dari lempung
abu-abu hitam dengan pasiran coklat yang dipisahkan oleh lapisan
tipis pasiran sebagai pengandung air. Bagian bawah berupa lapisan
batu pasir tufaan atau lempung tufaan dengan sisipan pasir atau
kerikil.
Kabupaten Nganjuk terbagi menjadi tiga bagian menurut jenis
tanah, yaitu tanah sawah (35%), tanah kering (27%) dan tanah hutan
(38%). Sebagian besar kecamatan berada pada dataran rendah dengan
ketinggian antara 46 sampai dengan 95 meter di atas permukaan laut.
Sedangkan 4 (empat) kecamatan yang berada pada daerah pegunungan
terletak pada ketinggian 150 sampai dengan 750 meter di atas
permukaan laut. Daerah tertinggi yaitu desa Ngliman di Kecamatan
Sawahan.
Bila di lihat dari tipe sebaran tanah yang ada, maka wilayah
Kabupaten Nganjuk terbagi ke dalam 3 asal jenis tanah berdasarkan
pembentukannya, yaitu berasal dari Jenis tanah yang pembentukannya
berasal dari material gunung berapi seperti tanah andosol, latosol,
grumosol dan regosol tersebar hampir di seluruh kecamatan-kecamatan,
jenis tanah yang berasal dari endapan aliran sungai yang sering disebut
dengan tanah aluvial di dataran rendah dan tanah yang berasal dari
pelapukan bebatuan besar dengan jenis tanah litosol. Wilayah yang
memiliki jenis tanah tersebut adalah Rejoso dan Ngluyu. Sebaran jenis
tanah ini pada tabel berikut:

II-6
Tabel 2.2.
Jenis Tanah Menurut Kecamatan di Kabupaten Nganjuk
Kecamatan Jenis Tanah
1. Sawahan Andosol, Latosol
2. Ngetos Andosol, Latosol
3. Berbek Latosol, Gromosol
4. Loceret Andosol, Latosol, Gromosol, Aluvial
5. Pace Latosol, Gromosol, Aluvial
6. Tanjunganom Gromosol, Aluvial
7. Prambon Aluvial
8. Ngronggot Aluvial
9. Kertosono Aluvial
10. Patianrowo Aluvial, Regosol
11. Baron Aluvial
12. Gondang Aluvial, Regosol
13. Sukomoro Aluvial, Regosol
14. Nganjuk Gromosol, Aluvial, Regosol
15. Bagor Gromosol, Regosol
16. Wilangan Latosol, Gromosol, Regosol
17. Rejoso Latosol, Regosol, Litosol
18. Ngluyu Latosol, Regosol, Litosol
19. Lengkong Regosol
20. Jatikalen Aluvial, Regosol
Sumber: Kabupaten Nganjuk Dalam Angka Tahun 2020

2.1.1.3. Iklim
Iklim Kabupaten Nganjuk secara umum, curah hujan di Kabupaten
Nganjuk dibandingkan dengan wilayah lain di Provinsi Jawa Timur tidak
terlalu jauh berbeda. Kabupaten Nganjuk pada bulan Juni sampai
dengan September/Oktober terjadi musim kemarau dan pada bulan
November/Desember sampai bulan Mei mengalami musim penghujan.
Pada bulan-bulan tertentu pada musim kemarau yaitu bulan Juli -
September berhembus angin kencang dari Gunung Wilis menuju kota
Nganjuk, karena itu pula kota Nganjuk dikenal dengan sebutan kota
angin.

Tabel 2.3.
Rata-Rata Curah Hujan Per Bulan Menurut Kecamatan
Rata-rata Curah Hujan Per Bulan
Kecamatan Dpl (mm)
2016 2017 2018 2019 2020
Sawahan 750*) 23 23 16 29 22
Ngetos 500*) 24 24 22 23 24
Berbek 85 18 20 16 14 22
Loceret 63 19 22 21 15 23
Pace 60 17 9 11 15 20
Tanjunganom 47 18 24 19 15 17

II-7
Rata-rata Curah Hujan Per Bulan
Kecamatan Dpl (mm)
2016 2017 2018 2019 2020
Prambon 56 18 17 17 16 17
Ngronggot 45 29 19 23 36 27
Kertosono 40 36 24 32 42 36
Patianrowo 46*) - - - - -
Baron 46*) - - - - -
Gondang 60 21 20 22 16 25
Sukomoro 54*) - - - - -
Nganjuk 56 22 16 18 16 22
Bagor 100 21 16 19 14 22
Wilangan 123 27 23 20 23 26
Rejoso 62 20 15 19 16 23
Ngluyu 155 38 30 30 29 29
Lengkong 40 19 22 23 23 23
Jatikalen 39 24 25 23 27 25

Sumber: BPS Kabupaten Nganjuk tahun 2020

2.1.1.4 Hidrologi
Secara hidrologis, Kabupaten Nganjuk terdiri atas 43 sungai.
Dengan jumlah sungai tersebut menyebabkan kondisi dan struktur
tanah Kabupaten Nganjuk cukup produktif.

Tabel 2.4.
Nama dan Panjang Sungai di Kabupaten Nganjuk
Panjang Luas daerah Debit Air
Nama Sungai
(Km) Pengairan (Km2) (liter/detik)
Sungai Widas 91,00 430.150 2.643
Sungai Sopang 4,70 6.562 -
Sungai Butuh 4,20 2.000 -
Sungai Manyung 8,30 19.240 100
Sungai Ngumpul 12,00 15.750 100
Sungai Mencaro 6,75 16.200 337
Sungai Kedungmaron 7,50 15.000 180
Sungai Semantok 18,50 27.000 905
Sungai Wedekan 6,10 7.000 250
SungaiWengkal 12,00 24.000 320
Sungai Kedungpadang 11,00 122.845 499
Sungai Senggowar 22,00 76.600 2.151
Sungai Babadan 7,00 1.400 300
Sungai Tretes 15,00 30.000 407
Sungai Kedungsengon 7,20 14.400 148
Sungai Jarakan 4,25 8.500 30
Sungai Jaan 5,10 10.200 45
Sungai Nglempoh 5,12 4.500 155
Sungai
2,75 19.700 149
Jurangdandang

II-8
Panjang Luas daerah Debit Air
Nama Sungai
(Km) Pengairan (Km2) (liter/detik)
Sungai Logawe 3,00 2.450 45
Sungai Sumberkepuh 5,60 34.300 160
Sungai Sumbersono 5,00 3.250 140
Sungai Perning 3,50 36.770 155
Sungai Kedungsoko 6,50 80.850 783
Sungai Kedungpedet 5,25 70.710 223
Sungai Puh Salak 12,60 14.624 126
Sungai Kedung Galih 18,20 24.375 77
Sungai Logo 11,50 4.500 -
Sungai Konang 31,70 28.050 118
Sungai Tunggak 15,20 18.562 46
Sungai Gandu 4,90 7.875 458
Sungai Kuncir Kanan 18,41 50.204 2.772
Sungai Kuncir Kiri 9,55 26.050 2.035
Sungai Bodor 16,00 21.800 31
Sungai Watulanang 7,00 14.600 46
Sungai Sumber Kemiri 5,00 3.750 45
Sungai Sumber Doko 3,00 1.500 -
Sungai
3,00 1.250 20
Sumberklampok
Sungai Beng 20,00 14.000 30
Sungai Rejoso 5,00 2.300 917
Sungai Margomulyo 7,00 3.200 377
Sungai Kedung Gupit 4,00 1.000 119
Sungai Kuncir 19,45 12.875 566
Sumber: Kabupaten Nganjuk dalam Angka, 2020

Berdasarkan data di atas, dapat diketahui bahwa sungai yang


berada di Kabupaten Nganjuk terdiri atas 43 sungai dengan panjang
antara 2,75 Km (Sungai Jurangdandang) sampai 91 Km (Sungai Widas).
Sedangkan, Kabupaten Nganjuk memiliki debit air antara 0 liter/detik
sampai 2.772 liter/detik. Sungai yang memiliki luas daerah pengairan
tertinggi yaitu Sungai Widas dengan luas 430.150 Km2, sedangkan
sungai yang memiliki daerah pengairan paling kecil yaitu Sungai Kedung
Gupit dengan luas 1.000 Km2.

2.1.1.5 Penggunaan Lahan dan Lahan Kritis


Penggunaan lahan Kabupaten Nganjuk merupakan informasi yang
menggambarkan sebaran pemanfaatan lahan. Luas wilayah administrasi
Kabupaten Nganjuk adalah 1.288,22 Km2 / 128.822 Ha yang terbagi
menjadi 20 kecamatan, 264 desa 20 kelurahan. Tata guna tanah akhir

II-9
tahun 2019 wilayah Kabupaten Nganjuk meliputi sawah irigasi
38.120,72 Ha, sawah tadah hujan 11.565,61 Ha, ladang/tegalan
6.058,82 Ha, permukiman 16.153,35 Ha, industri dan pergudangan
300,18 Ha, peternakan unggas 68,66 Ha, hutan lindung 7.708,40 Ha,
hutan produksi 41.997,65 Ha, pertambangan 10,95 Ha, waduk 297,73
Ha dan embung 2,32 Ha. Dalam beberapa tahun terakhir penggunaan
lahan tersebut mengalami perubahan penggunaan lahan yang cukup
signifikan terjadi pada jenis tanah sawah. Alih fungsi lahan sawah tidak
hanya pada daerah sub urban, akan tetapi telah masuk ke daerah
pedesaan. Jika ditinjau dari aspek pertanian, meskipun terjadi
perubahan penggunaan lahan sawah namun luas lahan pertanian yang
ada masih mampu untuk mencukupi kebutuhan dan ketersediaan
pangan bagi masyarakat Kabupaten Nganjuk, namun demikian alih
fungsi lahan tersebut harus dikendalikan secara ketat agar tidak
mengancam potensi pertanian dan ketersediaan bahan pangan.
Pemanfaatan lahan di Kabupaten Nganjuk, kawasan perkotaan
berpusat di sekitar Alun-Alun dan Pendopo Kabupaten Nganjuk,
kemudian berkembang kesemua arah. Penggunaan lahan berupa tegalan
masih cukup luas berlokasi di sebelah selatan dan barat Kabupaten
Nganjuk. Penggunaan lahan berupa sawah yang tidak luas terutama
terdapat di sekitar Kaliulo di sebelah utara kabupaten.
Untuk kawasan terbangun didominasi oleh kawasan permukiman,
perkantoran dan perdagangan; sedangkan untuk kawasan tidak
terbangun didominasi oleh kebun campuran/tegalan, ladang, sawah di
pinggiran kota. Secara lebih rinci penyebaran penggunaan lahan adalah
sebagai berikut:

1. Perumahan
Kawasan perumahan umumnya menyebar mengikuti pola jaringan
jalan utama kota. Pada kawasan pusat kota, kawasan perumahan ini
bersifat masif (memenuhi seluruh ruang) bersamaan dengan
penggunaan lahan intensif lainnya (perkantoran, perdagangan, jasa,
dan fasilitas kota). Pada kawasan bukan pusat kota, penyebaran
kawasan permukiman ini terlihat jelas mengikuti jaringan jalan,
sehingga membentuk kantong-kantong kawasan tidak terbangun
berupa kebun campuran, tegalan, dan ladang.

II-10
2. Kawasan Perkantoran
Kawasan perkantoran pemerintah seperti instansi pemerintah
sektoral (Kanwil dan Kandep) serta Perangkat Daerah, umumnya
beraglomerasi di kawasan pusat kota.
3. Kawasan Perdagangan dan Jasa
Kawasan perdagangan dan jasa terutama berlokasi di pusat kota.
Penyebaran kawasan perdagangan ini tampak membentuk pola
berbentuk pita (ribbon).
4. Fasilitas Umum
Untuk fasilitas kota, baik fasilitas pendidikan, kesehatan, dan
perdagangan, lokasinya menyebar di seluruh wilayah kota, sesuai
dengan lingkup pelayanannya.

Selain itu wilayah Kabupaten Nganjuk yang berupa Hutan


merupakan daerah yang berfungsi sebagai daerah penyimpan air dan
daerah penyangga untuk keseimbangan alam. Disamping itu hutan juga
dapat dieksploitasi sehingga memberi manfaat ekonomi, sebagai hutan
produksi. Luas lahan kritis tahun 2019 sebesar 5.767,28 ha. Lahan kritis
tersebut dikelompokkan dalam empat tingkat kekritisan, yaitu potensial
kritis, agak kritis, kritis dan sangat kritis.
Lahan kritis di Kabupaten Nganjuk tahun 2019 tersebar di 12
kecamatan, terdiri dari lahan berpotensi kritis seluas 1.198,79 Ha, lahan
agak kritis seluas 676,52 Ha, lahan kritis seluas 868,37 Ha dan kriteria
sangat kritis seluas 1.105,6 Ha. Lahan kritis terluas berada di Kecamatan
Sawahan dengan luas 287,37 Ha yang berada pada ketinggian rata-rata
750 m DPL. Luas lahan kritis berikutnya di Kecamatan Ngetos mencapai
238,00 Ha yang berada pada ketinggian rata-rata 550 m DPL dan
Kecamatan Loceret dengan luas 220,00 Ha. Dibandingkan dengan data
tahun 2017, terjadi kenaikan lahan kritis yang cukup signifikan yaitu
dari 5.765,28 Ha menjadi 5.767,28 Ha. Hal ini menunjukkan bahwa
lahan kritis belum dapat difungsikan menjadi lahan yang potensial untuk
lebih produktif dengan usaha diversifikasi lahan.
Berdasarkan analisis pemanfaatan lahan di atas, nampak bahwa
sebagian besar wilayah Kabupaten Nganjuk adalah hutan yaitu sebesar
40,94 persen dari luas wilayah keseluruhan, dan kemudian sawah
sebesar 35,03 persen di tahun 2018. Meskipun tidak mendominasi pada

II-11
seluruh wilayah Kabupaten Nganjuk, tetapi pemanfaatan sebagai sawah
mendominasi 11 kecamatan dari 20 kecamatan di Kabupaten Nganjuk.
Wilayah kecamatan yang didominasi pemanfaatan lahannya oleh
hutan ada 8 wilayah kecamatan, dan satu-satu kecamatan yang
didominasi penggunaan lahan kering adalah Kecamatan Ngronggot.
Pemanfaatan hutan yang mencapai 40,60 persen dari seluruh luas
wilayah Kabupaten Nganjuk ini sebagian besar merupakan hutan
produksi yaitu mencapai 34,30 persen dan sisanya sebesar 6,30 persen
merupakan hutan lindung. Maka dengan analisis pemanfaatan lahan di
Kabupaten Nganjuk sebagaimana diuraikan di atas dapat disimpulkan
bahwa berdasarkan pemanfaatan lahan Kabupaten Nganjuk memiliki
core competence (unggulan) daerah sebagai daerah Pertanian dalam arti
luas.

Tabel 2.5.
Tata Guna Lahan di Kabupaten Nganjuk
Luas Lahan Menurut Penggunaan (Ha)
Penggunaan Lahan
2018 2019 2020
Lahan Pertanian 42.893 42.754
42.893
Sawah
Irigasi 39.745 39.858 39.746
Tadah Hujan 3.148 3.035 3.008
Lahan Pertanian 45.101 44.301 48.024
Bukan Sawah
Tegal/Kebun 14.247 13.633 12.554
Ladang/Huma 271 2.074 973
Perkebunan 2.056 2.056 2.095
Hutan Rakyat 2.743 1.550 598
Hutan Negara 22.419 21.861 29.451
Lainnya 3.365 3.127 2.353
Lahan Bukan 35.239 31.655
34.439
Pertanian
Jumlah 122.433 122.433 122.433
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Nganjuk Tahun 2021

2.1.1.6 Daya Dukung Daya Tampung Lingkungan Hidup


2.1.1.6.1 Daya Dukung Penyedia Bahan Pangan
Secara umum analisis daya dukung dan daya tampung kebutuhan
pangan tergantung dari fungsi atau tujuan yang akan diukur apakah
menyangkut aspek ekonomi, demografi dan sebagainya. Setiap tujuan ini

II-12
memiliki formulasi tersendiri karena karakteristik unit dan ukuran yang
berbeda. Dalam kajian daya dukung dan daya tampung ketersediaan
pangan bagi Kabupaten Nganjuk akan memfokuskan pada sektor
pertanian, dimana dominansi dari kebutuhan pangan Kabupaten
Nganjuk masih tergantung pada sektor pertanian tanaman pangan yakni
padi, jagung, ketela pohon dan ubi rambat.
Daya dukung lahan pertanian merupakan perbandingan antara
lahan yang tersedia dan jumlah petani. Untuk itu perlu diketahui berapa
luas lahan rata-rata yang dibutuhkan per kepala keluarga, potensi lahan
yang tersedia dan penggunaannya untuk kegiatan pertanian. Berikut ini
akan disajikan perhitungan daya dukung lahan pertanian Kabupaten
Nganjuk:

Kabupaten Nganjuk masuk klasifikasi mampu swasembada pangan,


dikarenakan nilai α >1. Detail daripada kajian daya dukung dan daya
tampung kesediaan pangan di Kabupaten Nganjuk dapat dilihat pada
tabel sebagai berikut:

Tabel 2.6.
Kajian Daya Dukung dan Daya Tampung Kesediaan Pangan
di Kabupaten Nganjuk
Kebutuhan
Jumlah Fisik
Luas DD-
Penduduk Minimum Produksi
No Kecamatan Panen Lahan Status
(Ribu (*) (Ton)
(Ha) Pertanian
Jiwa) (Kg/Kapita/
Tahun)
1 Sawahan 38,67 5.802 114 45.467,19 62,37 Swasembada
2 Ngetos 37,57 4.167 114 63.719,87 66,86 Swasembada
3 Berbek 58,96 7.082 114 24.653,76 27,85 Swasembada
4 Loceret 75,32 8.669 114 12.999,84 14,05 Swasembada
5 Pace 65,71 8.812 114 36.565,92 47,46 Swasembada
6 Tanjunganom 117,01 11.968 114 26.001,92 24,11 Swasembada
7 Prambon 72,79 7.608 114 13.722,42 12,89 Swasembada
8 Ngronggot 83,04 6.216 114 62.168,08 43,12 Swasembada
9 Kertosono 56,18 3.032 114 12.350,85 6,17 Swasembada
10 Patianrowo 44,37 6.851 114 13.749,66 19,64 Swasembada
11 Baron 54,07 6.418 114 51.597,26 58,71 Swasembada
12 Gondang 55,03 9.063 114 20.224,07 31,56 Swasembada
13 Sukomoro 45,99 5.998 114 13.593,39 16,29 Swasembada
14 Nganjuk 69,01 2.420 114 13.341,06 4,13 Swasembada
15 Bagor 61,18 4.827 114 24.085,89 17,35 Swasembada
16 Wilangan 30,22 3.754 114 33.644,13 40,38 Swasembada

II-13
Kebutuhan
Jumlah Fisik
Luas DD-
Penduduk Minimum Produksi
No Kecamatan Panen Lahan Status
(Ribu (*) (Ton)
(Ha) Pertanian
Jiwa) (Kg/Kapita/
Tahun)
17 Rejoso 71,35 9.593 114 13.474,87 16,53 Swasembada
18 Ngluyu 14,16 3.668 114 11.248,90 26,16 Swasembada
19 Lengkong 33 4.359 114 39.640,67 47,21 Swasembada
20 Jatikalen 20,29 2.204 114 13.015,20 12,54 Swasembada
Jumlah Total 1.103.92 122.511 114 44.607,09 45,71 Swasembada
Sumber: Kabupaten Nganjuk Dalam Angka 2021

2.1.1.6.2 Daya Dukung Penyediaan Air Bersih


Pemerintah Indonesia mempunyai komitmen sangat kuat untuk
mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable
Development Goals (SDGs). Salah satu capaian TPB/SDGs, yaitu
menjamin ketersediaan serta pengelolaan air bersih dan sanitasi yang
berkelanjutan. Dalam rangka menyiapkan implementasi SDGs,
Pemerintah Kabupaten Nganjuk pada tahun 2019 akan menyusun Road
Map / Peta Jalan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Road Map SDGs)
yang berpijak dari capaian MDGs. Berkaitan dengan capaian pengelolaan
air bersih, gambaran capaian penyediaan air bersih pada saat
pelaksanaan Program MDGs adalah sebagai berikut:
Penduduk Kabupaten Nganjuk belum semuanya dapat dilayani air
bersih yang berasal dari PDAM. Jumlah rumah tangga dan sumber air
minum di Kabupaten Nganjuk umumnya memanfaatkan dari air sumur
yakni 202.636 rumah tangga, dimana yang paling banyak di Kecamatan
Tanjunganom 20.231 rumah tangga, dan di Kecamatan Ngronggot
sebanyak 17.683 rumah tangga sedangkan yang paling sedikit adalah di
Kecamatan Sawahan, yakni sebanyak 105 rumah tangga. Penduduk
yang memanfaatkan air ledeng sebanyak 34.506 rumah tangga, yang
terbanyak di Kecamatan Loceret yakni sebanyak 11.198 rumah tangga.
Rumah tangga yang memanfaatkan air hujan untuk air minum sebanyak
6 rumah tangga yang hanya dilakukan penduduk di Kecamatan Loceret
dan untuk kebutuhan air minum dengan kemasan sebanyak 3.545
rumah tangga, sedangkan memanfaatkan dengan sumber lainnya
sebanyak 2.010 rumah tangga di Kecamatan Sawahan.
Daya Dukung Sumber daya Air Kabupaten Nganjuk dilakukan
untuk mengetahui dan memahami distribusi ketersediaan air
berdasarkan input dari hujan untuk kebutuhan domestik di Kabupaten

II-14
Nganjuk. Air hujan sampai di permukaan bumi akan terkurangi oleh
proses evaporasi sebelum dimanfaatkan oleh manusia maupun vegetasi.
Dalam kajian keruangan ini, analisis kebutuhan air domestik
menggunakan standar kebutuhan air yang digunakan penduduk
perkotaan sebesar 150 liter/orang/hari dan penduduk perdesaan
sebesar 80 liter/orang/hari, sehingga diketahui sebaran kebutuhan air
domestik yang terdistribusi secara keruangan berdasarkan pada
administrasi kabupaten. Sedangkan capaian kinerja penyediaan
prasarana air bersih perpipaan dijelaskan pada tabel berikut:

Tabel 2.7.
Capaian Kinerja Urusan Perumahan di Kabupaten Nganjuk
Tahun 2016-2020
No Jenjang 2016 2017 2018 2019 2020
1 Persentase penduduk 17.75 18.75 132,38 106,61 116,24
perkotaan dan pedesaan (pipa (pipa +
mendapatkan pelayanan +non) non)
Air bersih dengan sistem
perpipaan (%)
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Nganjuk
2021

2.1.1.6.3 Daya Tampung Air Sungai


Kualitas air sungai pada tahun 2019 di Kabupaten Nganjuk untuk
wilayah sungai-sungai yang ada adalah sebagai berikut.

Tabel 2.8.
Kualitas Air Sungai di Kabupaten Nganjuk
Lokasi Sampling
Sungai Sungai
Parameter Satuan Sungai DAM Tambak Sungai Sungai
Klinter Klinter
Ploso Badug Begendeng Kedungsoko Kuncir
1 2
pH - 8 9,1 8,7 8,99 8 8 8,1
Suhu °C 21 33 29 36 32 32 32
TSS mg/l 12 10 6 17 18 38 36
TDS mg/l 160 200 199 204 106 731 727
BOD mg/l 7 5 4 3 3 14 14
COD mg/l 32 23 17 15 15 57 53
DO mg/l 3,7 4,2 5 5,3 5,3 2,5 2,8
Klorin Bebas mg/l 0,1 0,1 0,2 0,2 0,1 0,2 0,4
Minyak dan Lemak µg/L <200 <200 <200 <200 <200 <200 <200
Detergen µg/L <10 <10 <10 <10 <10 <10 <10
MPN/
Fecal Coliform 1.200 20 180 20 68 3.300 3.300
100 ml
Sianida mg/l <0,005 <0,005 <0,005 <0,005 <0,005 <0,005 <0,005
H2S mg/l <0,002 <0,002 <0,002 <0,002 <0,002 <0,002 <0,002
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Nganjuk, 2020

II-15
Berdasarkan hasil kualitas air sungai diatas, menunjukkan sungai
yang memiliki derajat keasaman baik/netral yaitu Sungai Ploso, Sungai
Kuncir dan Sungai Klinter I karena memiliki nilai pH 8 sedangkan sungai
yang memiliki pH sangat basa di Kabupaten Nganjuk adalah Dam Badug
dengan nilai pH 9.
Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan
Republik Indonesia Nomor P.68/Menlhk-Setjen/2016 Tentang Baku
Mutu Air Limbah Domestik Lampiran I adalah 30 mg/L, hasil
pengukuran kualitas air limbah sungai untuk parameter TSS
menunjukkan nilai yang melebihi baku mutu di 2 lokasi yaitu Sungai
Klinter I dengan nilai 38 mg/L dan Sungai Klinter II dengan nilai 36
mg/L. Sedangkan, Nilai standar baku mutu parameter TDS kualitas air
bersih berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 32 Tahun 2017 adalah 1.000 mg/L, hasil pengukuran air sungai
untuk parameter TDS menunjukkan nilai jauh dibawah baku mutu.
Nilai standar baku mutu BOD berdasarkan Peraturan Daerah
Provinsi Jawa Timur Nomor 2 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Kualitas
Air dan Pengendalian Pencemaran Air di Provinsi Jawa Timur untuk baku
mutu air kelas II yaitu 3 mg/L. Hasil pengukuran kualitas air sungai
untuk parameter BOD menunjukkan nilai nilai yang belum memenuhi
baku mutu di 5 lokasi yaitu Sungai Ploso dengan nilai 7 mg/L, DAM
Badug dengan nilai 5 mg/L, Tambak Begendeng dengan nilai 4 mg/L,
Sungai Klinter I dengan nilai 14 mg/L dan Sungai Klinter II dengan nilai
14 mg/L.
Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa pada parameter
Chemical Oxygen Demand (COD) yang mengukur kandungan oksigen
untuk mengurai seluruh bahan organik yang terkandung dalam air,
maka kualitas air sungai pada beberapa segmen di Kabupaten Nganjuk
tidak melebihi baku mutu yaitu sebesar 25 mg/l.
Berdasarkan hasil pemantauan kualitas air di Jawa Timur Tahun
2017, maka kondisi kualitas air sungai pada WS Brantas mengalami
penurunan yang disebabkan karena pencemaran air yang berasal dari
aktivitas domestik. Indeks kualitas air WS Brantas termasuk dalam
kategori kondisi “Waspada” dengan nilai indeks kualitas air 47,48 maka
perlu dilakukan upaya tambahan untuk mengembalikan kualitas air
tersebut.

II-16
2.1.1.6.4 Pengelolaan Sampah
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 1 Tahun
2015 tentang Pengelolaan Sampah, Kewajiban Pemerintah Daerah dalam
pengelolaan sampah meliputi:
a. menyediakan sarana dan prasarana pengelolaan sampah;
b. menyediakan TPS, TPST dan/atau TPA di tempat yang telah
ditentukan;
c. mengangkut sampah yang telah dikumpulkan oleh masyarakat dari
TPS ke TPA;
d. membersihkan sampah yang ada di jalan-jalan tertentu dan tempat
umum tertentu serta mengumpulkannya ke TPS;
e. mengangkut sampah yang telah dikumpulkan dari jalan-jalan
tertentu dan tempat-tempat umum tertentu dari TPS ke TPA; dan
f. memproses sampah di TPA.

Prinsip pengolahan sampah orang pribadi atau badan wajib


melakukan pengurangan dan penanganan sampah di daerah dengan
prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Dan penanganan sampah di TPA
secara terpadu dilakukan dengan system control landfill atau sanitary
landfill.
Berdasarkan study masterplan persampahan Bappeda Kabupaten
Nganjuk dapat disimpulkan bahwa, sistem pengelolaan sampah terpadu
merupakan sistem yang menerapkan prinsip dasar dari sistem
manajemen lingkungan. Hal tersebut akan dapat berjalan dengan baik
jika mampu mengoptimalkan keterlibatan stakeholder, kesetaraan dan
kemitraan, transparansi, kesetaraan kewenangan, kesetaraan
tanggungjawab, pemberdayaan dan kerjasama. Sehingga untuk
meningkatkan sistem persampahan Kabupaten Nganjuk
direkomendasikan:
1. Peningkatan sarana dan prasarana sistem persampahan di kawasan
perencanaan;
2. Perlunya kegiatan lanjutan sebagai respon dari aktivitas penyusunan
masterplan Kabupaten Nganjuk berupa RPJM jaringan persampahan
dan penyusunan DED sarana dan prasarana persampahan
Kabupaten Nganjuk;
3. Rencana tindak jaringan persampahan Kabupaten Nganjuk.

II-17
Inovasi yang telah dilakukan antara lain pembuatan pencacah
sampah organik non agitasi, pengadaan arisan jamban, pembayaran
BPJS tenaga kerja dengan sampah.
Jumlah penduduk Kabupaten Nganjuk tahun 2020 mencapai
1.103.902 jiwa dan jumlah penduduk di tahun 2019 sebesar 1.116.290
jiwa bila setiap orang menghasilkan sampah 1,9 liter/hari maka jumlah
timbunan sampah yang dihasilkan 2.125,040 m3/hr dan sampah yang
tertangani sebesar 75%, dengan pengurangan limbah sampah sebesar
18.75%.
Tempat Pemrosesan Akhir Kabupaten Nganjuk dan jangkauan
pelayanan saat ini berjumlah 4 (empat) unit, yaitu:
1. TPA Kedungdowo terletak di desa Kedungdowo Kecamatan Kota
Nganjuk dengan cakupan wilayah perkotaan Kecamatan Nganjuk,
Rejoso, Gondang, Bagor dan Sukomoro, dengan luas lahan 4,90 Ha
dan sistem pengolahan sampah control landfill dengan kapasitas
sebesar 12.072,38 m3.
2. TPA Pandantoyo terletak di desa Pandantoyo Kecamatan Kertosono
dengan cakupan wilayah perkotaan kecamatan Kertosono,
Tanjunganom, Ngronggot, Patianrowo, dengan luas lahan 1,20 Ha
dan sistem pengolahan sampah control landfill dengan kapasitas
sebesar 2.956,50 m3.
3. TPA Bendil terletak di desa Berbek Kecamatan Berbek dengan
cakupan wilayah perkotaan Kecamatan Sawahan, Pace, Berbek,
dengan luas lahan 1,2 Ha dan sistem pengolahan sampah control
landfill dengan kapasitas sebesar 1.463,75 m3.
4. TPA Tanjunganom terletak di Desa Warujayeng dengan cakupan
wilayah perkotaan Kecamatan Tanjunganom sebagian Prambon dan
Ngronggot.

Hasil-hasil program pembangunan tahun 2016-2020 yang


memberikan kontribusi terhadap pencapaian kinerja adalah sebagai
berikut:

II-18
Tabel 2.9.
Pencapaian Kinerja Sasaran
Urusan Lingkungan Hidup Bidang Persampahan
Sasaran Realisasi Kinerja
No. Indikator Satuan
Uraian 2016 2017 2018 2019 2020
Kinerja
1. Meningkatkan Prosentase % 60,11 88,72 95,4 95,8 96,42
kualitas luas cakupan
sumber daya pemukiman
alam dan perkotaan yang
lingkungan dilayani
hidup pengangkutan
sampah
Prosentase % 89,37 80 86,17 86,61 87,12
sampah
perkotaan yang
terangkut ke
tempat
pembuangan
akhir TPA
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Kab. Nganjuk 2021

2.1.2. Demografi
Penduduk Kabupaten Nganjuk pada tahun 2020 sebesar 1.103.902
jiwa, dengan perincian 555.280 jiwa penduduk laki – laki dan 548.622
jiwa penduduk perempuan. Dalam lima tahun terakhir ini, jumlah
penduduk Kabupaten Nganjuk bertambah terus, dari 1.045.375 jiwa
pada tahun 2016 menjadi 1.103.902 pada tahun 2020, yang berarti
pertumbuhan Penduduk selama 5 tahun rata-rata sebesar 2,56 persen
sebagaimana table berikut:

Tabel 2.10.
Jumlah Penduduk Kabupaten Nganjuk
Tingkat Kepadatan
Jumlah
Tahun Laki-Laki Perempuan Pertumbuhan Penduduk
Penduduk
Penduduk (%) (jiwa/km2)
2016 519.717 525.658 1.045.375 0,35% 854
2017 521.388 527.411 1.048.799 0,33% 857
2018 523.006 528.894 1.051.900 0,34 % 859
2019 524.282 530.329 1.054.611 0,49 % 911
2020 555.280 548.622 1.103.902 1,05 % 921
Sumber: Susenas dan Sensus Penduduk BPS

II-19
Tabel 2.11.
Jumlah Penyebaran Penduduk per Kecamatan di Kabupaten Nganjuk
Luas Jumlah Penduduk Tahun
Kecamatan wilayah
(km2) 2016 2017 2018 2019 2020
Sawahan 111,38 36.984 37.121 37.203 37.293 38.670
Ngetos 78,41 34.768 34.854 34.888 34.929 37.574
Berbek 57,48 54.875 55.029 55.101 55.183 58.955
Loceret 68,65 70.230 70.402 70.469 70.551 75.315
Pace 51,05 59.535 59.586 59.549 59.523 65.706
Tanjunganom 75,54 112.709 112.699 113.757 114.220 117.014
Prambon 44,94 70.777 71.106 71.330 71.571 72.788
Ngronggot 52,94 78.184 78.653 79.006 79.378 83.038
Kertosono 24,79 53.202 53.298 53.314 53.342 56.182
Patianrowo 35,46 41.939 42.086 42.170 42.263 44.370
Baron 40,04 49.327 49.505 49.609 49.723 54.068
Gondang 114,18 50.873 50.978 51.008 51.049 55.026
Sukomoro 37,52 43.610 43.927 44.179 44.442 45.988
Nganjuk 23,48 68.288 68.639 68.889 69.155 69.011
Bagor 54,34 58.542 58.802 58.975 59.161 61.181
Wilangan 51,43 27.391 27.452 27.472 27.499 30.222
Rejoso 156,82 68.307 68.620 68.832 69.057 71.347
Ngluyu 89,77 13.829 13.844 13.838 13.834 14.160
Lengkong 71,99 32.011 32.123 32.187 32.258 32.998
Jatikalen 48,71 19.994 20.075 20.124 20.180 20.289
Jumlah 1.288,22 1.045.375 1.048.799 1.051.900 1.054.611 1.103.902

Sumber: Kabupaten Nganjuk Dalam Angka Tahun 2016 – 2020

Dilihat dari data sebaran penduduk di 20 Kecamatan menunjukkan


bahwa jumlah penduduk terbesar berada di Kecamatan Baron,
Ngronggot dan Wilangan, sedangkan jumlah penduduk yang terkecil
berada di Kecamatan Ngluyu, Lengkong dan Gondang. Laju
pertumbuhan penduduk di setiap Kecamatan tahun 2016-2020 dapat
dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.12.
Laju Pertumbuhan Penduduk per Kecamatan
Laju Pertumbuhan Penduduk Per Tahun
Kecamatan
2016 2017 2018 2019 2020
Sawahan 0,33 0,37 0,28 0,24 0,71
Ngetos 0,21 0,25 0,15 0,12 0,97
Berbek 0,24 0,28 0,19 0,15 0,93
Loceret 0,21 0,24 0,15 0,12 0,89

II-20
Laju Pertumbuhan Penduduk Per Tahun
Kecamatan
2016 2017 2018 2019 2020
Pace 0,05 0,09 0,00 -0,04 1,09
Tanjunganom 0,51 -0,01 0,45 0,41 0,75
Prambon 0,43 0,46 0,37 0,34 0,61
Ngronggot 0,57 0,60 0,51 0,47 1,01
Kertosono 0,15 0,18 0,09 0,05 0,70
Patianrowo 0,32 0,35 0,26 0,22 0,82
Baron 0,32 0,36 0,27 0,23 1,18
Gondang 0,18 0,21 0,12 0,08 0,96
Sukomoro 0,69 0,73 0,63 0,60 1,02
Nganjuk 0,48 0,51 0,42 0,39 0,46
Bagor 0,41 0,44 0,35 0,32 0,75
Wilangan 0,19 0,22 0,13 0,10 1,17
Rejoso 0,42 0,46 0,37 0,33 0,76
Ngluyu 0,07 0,11 0,01 -0,03 0,34
Lengkong 0,31 0,35 0,26 0,22 0,56
Jatikalen 0,36 0,41 0,30 0,28 0,43
Jumlah 0,35 0,33 0,30 0,26 0,82
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2021

3 (tiga) wilayah dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi


berturut-turut adalah Kecamatan Nganjuk, Kertosono, dan Prambon.
Sedangkan 3 (tiga) wilayah dengan tingkat kepadatan penduduk
terendah berturut-turut adalah Ngluyu, Sawahan, dan Lengkong. Data
kepadatan penduduk per Kecamatan dapat dilihat di berikut ini:

Tabel 2.13.
Kepadatan penduduk per Kecamatan

Luas Kepadatan Penduduk (Jiwa/Km2)


Kecamatan
Wilayah
2016 2017 2018 2019 2020
Sawahan 111,38 319 327 321,03 321,81 335,75
Ngetos 78,41 577 606 579,42 580,10 630,44
Berbek 57,48 1.136 1.220 1.140,81 1.142,51 1.251,76
Loceret 68,65 1.012 1.089 1.025,87 1.027,06 1.117,90
Pace 51,05 1.229 1.358 1.228,90 1.228,37 1.395,77
Tanjunganom 75,54 1.591 1.655 1.605,78 1.612,32 1.686,97
Prambon 44,94 1.720 1.757 1.773,08 1.738,93 1.786,08
Ngronggot 52,94 1.475 1.549 1.491,10 1.498,12 1.590,21
Kertosono 24,79 2.346 2.479 2.351,22 2.352,46 2.511,29
Patianrowo 35,46 1.178 1.258 1.184,78 1.187,40 1.285,50
Baron 40,04 1.340 1.453 1.348,00 1.351,10 1.495,98
Gondang 114,18 530 570 531,65 532,08 586,41
Sukomoro 37,52 1.232 1.298 1.248,42 1.255,85 1.349,51
Nganjuk 23,48 3.023 3.070 3.050,08 3.061,85 3.111,24

II-21
Luas Kepadatan Penduduk (Jiwa/Km2)
Kecamatan
Wilayah
2016 2017 2018 2019 2020
Bagor 54,34 1.145 1.197 1.152,91 1.156,55 1.239,30
Wilangan 51,43 541 583 542,51 543,04 610,27
Rejoso 156,82 450 466 453,85 455,33 482,01
Ngluyu 89,77 161 163 160,63 160,58 165,82
Lengkong 71,99 367 384 369,23 370,05 390,33
Jatikalen 48,71 467 487 478,74 480,08 502,95
Jumlah 1.288,22 19.085 22.969 859,16 861,38 921,29
Sumber: Kabupaten Nganjuk Dalam Angka tahun 2016 - 2020

Penduduk di Kabupaten Nganjuk mayoritas memeluk agama Islam.


Pada tahun 2020 persentase jumlah penduduk yang beragama Islam
sebesar 99,07%. Islam menjadi agama mayoritas yang dianut oleh
masyarakat Kabupaten Nganjuk. Jumlah pemeluk agama berikutnya
adalah Kristen Protestan dengan persentase jumlah pemeluk sebesar
0.630%. persentase jumlah penduduk berikutnya adalah beragama
Kristen Katolik sebesar 0,23%, sisanya adalah penduduk yang memeluk
agama Hindu 0,031%, agama Budha sebesar 0,021% dan sisanya adalah
Kong Hu Cu 0,001% dan Lain-lain kepercayaan sebesar 0,017%.
Komposisi Ini menunjukkan bahwa agama Islam menjadi agama
mayoritas dan penentu bagi stabilitas sosial masyarakat di Kabupaten
Nganjuk. Data jumlah pemeluk agama bisa dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2.14.
Jumlah Pemeluk Agama Kabupaten Nganjuk per Kecamatan
Tahun
No Kecamatan Agama
2016 2017 2018 2019 2020
1 Sawahan Islam 41.873 37.754 38.092 38.235 38.734
Kristen 173 155 155 151 157
Katholik 13 0 11 15 15
Hindu 0 0 0 0 0
Budha 1 0 0 4 0
Konghuchu/
Penghayat 10 0 6 5 4
Kepercayaan
2 Ngetos Islam 41.830 36.475 37.229 37.390 37.911
Kristen 49 43 39 38 36
Katholik 16 8 10 12 8
Hindu 2 1 0 1 1
Budha 0 0 0 0 0
Konghuchu/
Penghayat 3 0 3 3 3
Kepercayaan
3 Berbek Islam 65.463 58.708 59.257 59.598 60.215

II-22
Tahun
No Kecamatan Agama
2016 2017 2018 2019 2020
Kristen 180 141 143 144 131
Katholik 118 100 112 107 103
Hindu 5 1 5 4 2
Budha 2 1 1 0 0
Konghuchu/
Penghayat 65 0 14 9 9
Kepercayaan
4 Loceret Islam 82.687 73.732 74.393 75.067 75.733
Kristen 526 415 406 410 410
Katholik 425 370 359 353 358
Hindu 314 279 275 267 271
Budha 8 6 8 8 10
Konghuchu/
Penghayat 27 1 13 16 18
Kepercayaan
5 Pace Islam 75.491 65.394 66.221 66.662 67.218
Kristen 424 370 364 353 349
Katholik 72 61 57 51 51
Hindu 0 1 1 1 1
Budha 1 1 1 3 2
Konghuchu/
Penghayat 36 0 14 10 18
Kepercayaan
6 Tanjunganom Islam 131.721 72.043 72.051 117.439 118.581
Kristen 662 169 166 536 553
Katholik 372 105 100 332 334
Hindu 9 2 2 5 5
Budha 17 0 0 13 13
Konghuchu/
Penghayat 67 1 16 20 19
Kepercayaan
7 Prambon Islam 83.087 81.877 82.477 72.437 73.247
Kristen 204 167 167 161 155
Katholik 134 44 45 101 101
Hindu 5 7 7 1 1
Budha 0 1 1 0 0
Konghuchu/
Penghayat 40 0 28 12 11
Kepercayaan
8 Ngronggot Islam 94.727 54.223 53.994 82.804 84.022
Kristen 202 1.603 1.619 161 173
Katholik 55 393 396 44 41
Hindu 9 13 12 6 6
Budha 1 60 62 1 2
Konghuchu/
Penghayat 48 2 5 24 21
Kepercayaan
9 Kertosono Islam 63.106 44.449 44.456 54.450 54.906
Kristen 1911 314 306 1.598 1.579
Katholik 483 35 37 389 394
Hindu 21 4 4 13 13
Budha 89 1 1 60 59

II-23
Tahun
No Kecamatan Agama
2016 2017 2018 2019 2020
Konghuchu/
Penghayat 9 0 5 5 5
Kepercayaan
10 Patianrowo Islam 49.933 53.133 53.478 44.419 45.399
Kristen 400 278 283 305 306
Katholik 47 70 78 38 38
Hindu 4 0 0 4 4
Budha 1 1 1 1 1
Konghuchu/
Penghayat 6 0 9 3 3
Kepercayaan
11 Baron Islam 60.952 116.340 116.708 53.898 54.704
Kristen 329 550 540 273 263
Katholik 84 324 331 77 78
Hindu 1 7 6 0 0
Budha 1 14 15 1 1
Konghuchu/
Penghayat 23 0 23 8 6
Kepercayaan
12 Gondang Islam 60.186 45.730 46.813 55.536 47.522
Kristen 294 201 205 253 200
Katholik 55 16 17 34 37
Hindu 4 3 3 3 3
Budha 1 6 5 1 5
Konghuchu/
Penghayat 8 0 7 2 2
Kepercayaan
13 Sukomoro Islam 51.890 66.603 66.868 46.999 55.964
Kristen 241 1.494 1.445 193 249
Katholik 20 853 855 18 21
Hindu 3 22 24 3 3
Budha 6 138 136 5 5
Konghuchu/
Penghayat 19 9 22 7 8
Kepercayaan
14 Nganjuk Islam 73.445 60.831 61.877 67.066 67.835
Kristen 1728 298 294 1.461 1.458
Katholik 1015 100 93 835 829
Hindu 26 0 0 22 22
Budha 168 2 3 130 122
Konghuchu/
Penghayat 39 1 2 21 17
Kepercayaan
15 Bagor Islam 67.527 29.485 30.253 62.311 62.969
Kristen 352 36 36 302 317
Katholik 115 41 37 95 100
Hindu 3 1 1 0 1
Budha 2 2 2 3 3
Konghuchu/
Penghayat 29 0 6 0 0
Kepercayaan
16 Wilangan Islam 33.929 70.529 71.539 30.395 30.819
Kristen 45 232 223 43 45

II-24
Tahun
No Kecamatan Agama
2016 2017 2018 2019 2020
Katholik 47 37 36 34 33
Hindu 1 2 4 0 0
Budha 8 1 1 1 2
Konghuchu/
Penghayat 8 0 5 5 5
Kepercayaan
17 Rejoso Islam 78.059 54.430 55.298 72.208 72.846
Kristen 287 243 256 211 209
Katholik 51 37 33 35 40
Hindu 4 4 3 0 3
Budha 1 1 2 1 0
Konghuchu/
Penghayat 5 0 2 4 3
Kepercayaan
18 Ngluyu Islam 15.107 14.010 14.155 14.187 14.257
Kristen 42 32 31 29 22
Katholik 4 5 5 5 5
Hindu 0 0 0 0 0
Budha 0 0 0 0 0
Konghuchu/
Penghayat 1 0 1 1 1
Kepercayaan
19 Lengkong Islam 36.532 33.203 33.584 33.749 33.862
Kristen 155 139 138 138 133
Katholik 29 16 18 18 23
Hindu 1 1 1 1 1
Budha 0 0 0 0 0
Konghuchu/
Penghayat 8 0 6 1 6
Kepercayaan
20 Jatikalen Islam 22.582 20.424 49 20.902 21.095
Kristen 57 48 7 44 41
Katholik 8 7 0 7 7
Hindu 1 0 0 0 0
Budha 0 0 0 0 0
Konghuchu/
Penghayat 5 0 3 1 1
Kepercayaan
Sumber: BPS Kabupaten Nganjuk 2021

Hasil Sensus Penduduk tahun 2020 menunjukkan bahwa


komposisi penduduk di Kabupaten Nganjuk didominasi oleh penduduk
muda dan dewasa. Namun demikian komposisi penduduk anak-anak
dibawah 10-14 tahun masih cukup tinggi yaitu 24.62 persen. Sedangkan
penduduk pada kelompok umur 20–24 tahun mengalami penurunan, hal
ini bisa dijelaskan karena sebagian penduduk pada kelompok umur
tersebut tinggal di luar wilayah Kabupaten Nganjuk baik untuk bekerja
maupun melanjutkan sekolah ke Perguruan Tinggi. Pada Usia kerja

II-25
kelompok umur yang paling banyak adalah umur 40-44 tahun sebesar
15,27 persen. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada grafik 2.1 yang
diilustrasikan pada gambar piramida penduduk dan tabel berikut ini:

Grafik 2.1
Struktur Penduduk Kabupaten Nganjuk menurut Jenis Kelamin
dan Kelompok Umur Tahun 2020
Laki-laki Perempuan

65 Th keatas
60-64 Th
55-59 Th
50-54 Th
45-49 Th
40-44 Th
35-39 Th
30-34 Th
25-29 Th
20-24 Th
15-19 Th
10-14 Th
5-9 Th
0-4 Th
60.000 40.000 20.000 0 20.000 40.000 60.000

Sumber : BPS Kab. Nganjuk 2021

Tabel 2.15.
Penduduk Kabupaten Nganjuk Menurut Jenis Kelamin dan
Kelompok Umur Tahun 2020
Umur Laki-laki Perempuan
0 - 4 Tahun 38.879 36.864
5 - 9 Tahun 40.743 39.026
10 - 14 Tahun 41.627 39.564
15 - 19 Tahun 40.629 38.966
20 - 24 Tahun 42.213 40.039
25 - 29 Tahun 40.889 37.933
30 - 34 Tahun 42.361 40.415
35 - 39 Tahun 43.801 41.819
40 - 44 Tahun 43.234 42.005
45 - 49 Tahun 39.911 39.886
50 - 54 Tahun 36.650 37.620
55 - 59 Tahun 32.653 33.995
60 - 64 Tahun 26.372 26.777
65 Th keatas 45.318 53.713
Jumlah 555.280 548.622
Sumber: Nganjuk Dalam Angka 2021

II-26
Tabel 2.16.
Jumlah Penduduk yang Memiliki KTP di Kabupaten Nganjuk
per Kecamatan Tahun 2018 - 2020
Tahun
No. Kecamatan
2018 2019 2020
1 Sawahan Wajib Memiliki KTP 29.865 30.141 30.592
Memiliki KTP 19.661 19.681 19.108
Belum Memiliki 10.204 10.460 11.484
KTP
2 Ngetos Wajib Memiliki KTP 28.537 28.819 29.490
Memiliki KTP 17.025 17.040 16.599
Belum Memiliki 11.512 11.779 12.891
KTP
3 Berbek Wajib Memiliki KTP 45.383 45.897 45.784
Memiliki KTP 29.384 29.423 28.355
Belum Memiliki 15.999 16.474 17.429
KTP
4 Loceret Wajib Memiliki KTP 57.819 58.537 58.550
Memiliki KTP 39.747 39.822 38.382
Belum Memiliki 18.072 18.715 20.168
KTP
5 Pace Wajib Memiliki KTP 50.852 51.460 51.398
Memiliki KTP 34.930 34.985 33.742
Belum Memiliki 15.922 16.475 17.656
KTP
6 Prambon Wajib Memiliki KTP 55.122 55.685 55.711
Memiliki KTP 36.766 36.798 35.229
Belum Memiliki 18.356 18.887 20.482
KTP
7 Ngronggot Wajib Memiliki KTP 62.159 62.740 63.696
Memiliki KTP 40.141 40.176 38.666
Belum Memiliki 22.018 22.564 25.030
KTP
8 Kertosono Wajib Memiliki KTP 42.601 43.046 42.607
Memiliki KTP 31.311 31.345 29.729
Belum Memiliki 11.290 11.701 12.878
KTP
9 Patianrowo Wajib Memiliki KTP 34.254 34.668 34.426
Memiliki KTP 24.570 24.631 23.530
Belum Memiliki 9.684 10.037 10.896
KTP
10 Baron Wajib Memiliki KTP 40.692 41.127 41.147
Memiliki KTP 29.383 29.422 28.247
Belum Memiliki 11.309 11.705 12.900
KTP
11 Tanjunganom Wajib Memiliki KTP 89.488 90.557 90.630

II-27
Tahun
No. Kecamatan
2018 2019 2020
Memiliki KTP 61.525 61.628 59.356
Belum Memiliki 27.963 28.929 31.274
KTP
12 Sukomoro Wajib Memiliki KTP 35.623 36.040 35.640
Memiliki KTP 26.442 26.491 25.315
Belum Memiliki 9.181 9.549 10.325
KTP
13 Nganjuk Wajib Memiliki KTP 52.933 53.730 53.095
Memiliki KTP 39.405 39.489 37.853
Belum Memiliki 13.528 14.241 15.242
KTP
14 Bagor Wajib Memiliki KTP 47.590 48.256 47.723
Memiliki KTP 32.093 32.173 30.886
Belum Memiliki 15.497 16.083 16.837
KTP
15 Wilangan Wajib Memiliki KTP 23.445 23.731 23.799
Memiliki KTP 17.164 17.192 16.577
Belum Memiliki 6.281 6.539 7.222
KTP
16 Rejoso Wajib Memiliki KTP 55.674 56.302 56.319
Memiliki KTP 41.374 41.412 39.907
Belum Memiliki 14.300 14.890 16.412
KTP
17 Gondang Wajib Memiliki KTP 42.858 43.219 42.998
Memiliki KTP 30.933 30.965 29.734
Belum Memiliki 11.925 12.254 13.264
KTP
18 Ngluyu Wajib Memiliki KTP 11.565 11.658 11.670
Memiliki KTP 8.590 8.592 8.319
Belum Memiliki 2.975 3.066 3.351
KTP
19 Lengkong Wajib Memiliki KTP 26.098 26.305 25.920
Memiliki KTP 18.973 18.996 18.060
Belum Memiliki 7.125 7.309 7.860
KTP
20 Jatikalen Wajib Memiliki KTP 16.232 16.342 16.211
Memiliki KTP 11.742 11.754 11.237
Belum Memiliki 4.490 4.588 4.974
KTP
Sumber: Dispenduk Capil Kabupaten Nganjuk, 2021

Pelayanan publik dibidang kependudukan salah satunya adalah


penerbitan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Cakupan kepemilikan

II-28
merupakan indikator yang menggambarkan kesadaran masyarakat dan
upaya dalam meningkatkan kualitas pelayanan administrasi
kependudukan. Data kepemilikan KTP penduduk Kabupaten Nganjuk
dapat dilihat pada tabel di atas.

Tabel 2.17.
Jumlah Penduduk yang Memiliki Kartu Keluarga (KK) di
Kabupaten Nganjuk Per Kecamatan Tahun 2020
Tahun
No. Kecamatan Keterangan
2018 2019 2020
1 Sawahan Jumlah KK 13.363 14.046 14.764
Memiliki KK 10.268 10.776 11.107
Belum memiliki KK 3.095 3.270 3.657
2 Ngetos Jumlah KK 13.313 14.058 14.850
Memiliki KK 10.650 11.213 11.618
Belum memiliki KK 2.663 2.845 3.232
3 Berbek Jumlah KK 20.426 21.378 22.474
Memiliki KK 15.635 16.344 16.905
Belum memiliki KK 4.791 5.034 5.569
4 Loceret Jumlah KK 25.942 27.240 28.790
Memiliki KK 20.249 21.233 21.951
Belum memiliki KK 5.693 6.007 6.839
5 Pace Jumlah KK 23.633 24.679 26.034
Memiliki KK 17.287 18.086 18.721
Belum memiliki KK 6.346 6.593 7.313
6 Prambon Jumlah KK 25.115 26.407 28.044
Memiliki KK 19.144 20.104 20.750
Belum memiliki KK 5.971 6.303 7.294
7 Ngronggot Jumlah KK 28.581 29.940 31.592
Memiliki KK 20.287 21.208 21.910
Belum memiliki KK 8.294 8.732 9.682
8 Kertosono Jumlah KK 19.807 20.798 21.997
Memiliki KK 15.491 16.214 16.737
Belum memiliki KK 4.316 4.584 5.260
9 Patianrowo Jumlah KK 15.418 16.153 17.084
Memiliki KK 12.113 12.672 13.065
Belum memiliki KK 3.305 3.481 4.019
10 Baron Jumlah KK 18.243 19.156 20.406
Memiliki KK 14.118 14.755 15.252
Belum memiliki KK 4.125 4.401 5.154
11 Tanjunganom Jumlah KK 40.242 42.146 44.551
Memiliki KK 30.574 31.929 32.867
Belum memiliki KK 9.668 10.217 11.684
12 Sukomoro Jumlah KK 16.504 17.225 18.111

II-29
Tahun
No. Kecamatan Keterangan
2018 2019 2020
Memiliki KK 13.083 13.626 14.014
Belum memiliki KK 3.421 3.599 4.097
13 Nganjuk Jumlah KK 24.133 25.375 26.887
Memiliki KK 17.643 18.526 19.165
Belum memiliki KK 6.490 6.849 7.722
14 Bagor Jumlah KK 21.753 22.688 23.850
Memiliki KK 17.057 17.741 18.278
Belum memiliki KK 4.696 4.947 5.572
15 Wilangan Jumlah KK 10.698 11.168 11.798
Memiliki KK 8.284 8.636 8.876
Belum memiliki KK 2.414 2.532 2.922
16 Rejoso Jumlah KK 24.229 25.272 26.633
Memiliki KK 18.755 19.551 20.216
Belum memiliki KK 5.474 5.721 6.417
17 Gondang Jumlah KK 18.986 19.780 20.936
Memiliki KK 14.960 15.535 16.036
Belum memiliki KK 4.026 4.245 4.900
18 Ngluyu Jumlah KK 4.674 4.839 5.040
Memiliki KK 3.357 3.473 3.539
Belum memiliki KK 1.317 1.366 1.501
19 Lengkong Jumlah KK 11.943 12.403 13.046
Memiliki KK 8.849 9.201 9.498
Belum memiliki KK 3.094 3.202 3.548
20 Jatikalen Jumlah KK 7.552 7.821 8.329
Memiliki KK 5.576 5.764 6.021
Belum memiliki KK 1.976 2.057 2.308
Sumber: DispendukCapil Kabupaten Nganjuk, 2021

Kartu keluarga adalah kartu identitas keluarga yang memuat data


lengkap tentang susunan, hubungan dan jumlah anggota keluarga.
Kartu keluarga wajib dimiliki oleh setiap keluarga. Cakupan penerbitan
Kartu Keluarga (KK) di Kabupaten Nganjuk merupakan indikator yang
menggambarkan upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan
pelayanan kependudukan. Data tentang kepemilikan Kartu Keluarga
(KK) di Kabupaten Nganjuk dapat dilihat pada tabel diatas.
Akta kelahiran merupakan salah satu dokumen resmi negara
sebagai bukti keabsahan status hubungan perdata seorang anak.
Berdasarkan akta, seorang anak bisa mengetahui siapa orangtuanya
yang sah menurut hukum negara. Cakupan kepemilikan akta kelahiran
merupakan indikator pemerintah daerah dalam pelayanan administrasi

II-30
kependudukan. Berbagai upaya telah dilakukan Pemerintah Daerah
Kabupaten Nganjuk dalam penerbitan akta kelahiran, diantaranya
melalui sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya kepemilikan
dokumen kependudukan dan pencatatan sipil serta pelayanan
kependudukan Mobile. Data jumlah kepemilikan akta kelahiran di
Kabupaten Nganjuk bisa dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.18.
Jumlah Penduduk yang Memiliki Akta Kelahiran di
Kabupaten Nganjuk per Kecamatan Tahun 2020
Tahun
No. Kecamatan Keterangan
2018 2019 2020
1 Sawahan Wajib Memiliki Akta Lahir 38.141 38.598 39.386
Memiliki Akta Lahir 11.763 12.071 13.476
Belum Memiliki Akta Lahir 26.378 26.527 25.910
2 Ngetos Wajib Memiliki Akta Lahir 37.132 37.701 38.756
Memiliki Akta Lahir 9.375 9.696 10.814
Belum Memiliki Akta Lahir 27.757 28.005 27.942
3 Berbek Wajib Memiliki Akta Lahir 59.223 60.036 60.232
Memiliki Akta Lahir 16.814 17.361 19.153
Belum Memiliki Akta Lahir 42.409 42.675 41.079
4 Loceret Wajib Memiliki Akta Lahir 75.279 76.339 76.752
Memiliki Akta Lahir 19.850 20.520 22.764
Belum Memiliki Akta Lahir 55.429 55.819 53.988
5 Pace Wajib Memiliki Akta Lahir 66.228 67.184 67.590
Memiliki Akta Lahir 17.739 18.363 20.426
Belum Memiliki Akta Lahir 48.489 48.821 47.163
6 Prambon Wajib Memiliki Akta Lahir 72.127 73.092 73.696
Memiliki Akta Lahir 18.296 19.008 21.154
Belum Memiliki Akta Lahir 53.831 54.084 52.542
7 Ngronggot Wajib Memiliki Akta Lahir 82.303 83.419 85.287
Memiliki Akta Lahir 15.401 16.158 18.577
Belum Memiliki Akta Lahir 66.902 67.261 66.710
8 Kertosono Wajib Memiliki Akta Lahir 55.756 56.492 56.463
Memiliki Akta Lahir 15.839 16.282 17.942
Belum Memiliki Akta Lahir 39.916 40.209 38.520
9 Patianrowo Wajib Memiliki Akta Lahir 44.636 45.332 45.407
Memiliki Akta Lahir 13.494 13.958 15.382
Belum Memiliki Akta Lahir 31.142 31.374 30.025
10 Baron Wajib Memiliki Akta Lahir 53.711 54.488 54.899
Memiliki Akta Lahir 13.889 14.395 16.121

II-31
Tahun
No. Kecamatan Keterangan
2018 2019 2020
Belum Memiliki Akta Lahir 39.822 40.093 38.778
11 Tanjunganom Wajib Memiliki Akta Lahir 116.844 118.623 119.388
Memiliki Akta Lahir 37.171 38.374 42.054
Belum Memiliki Akta Lahir 79.673 80.249 77.334
12 Sukomoro Wajib Memiliki Akta Lahir 46.753 47.420 47.322
Memiliki Akta Lahir 13.003 13.479 14.902
Belum Memiliki Akta Lahir 33.750 33.941 32.420
13 Nganjuk Wajib Memiliki Akta Lahir 68.947 69.878 69.533
Memiliki Akta Lahir 25.495 26.138 27.880
Belum Memiliki Akta Lahir 43.451 43.739 41.652
14 Bagor Wajib Memiliki Akta Lahir 62.034 62.921 62.640
Memiliki Akta Lahir 18.296 18.897 20.557
Belum Memiliki Akta Lahir 43.737 44.023 42.082
15 Wilangan Wajib Memiliki Akta Lahir 30.169 30.639 30.890
Memiliki Akta Lahir 4.228 4.513 5.374
Belum Memiliki Akta Lahir 25.941 26.126 25.516
16 Rejoso Wajib Memiliki Akta Lahir 71.764 72.662 72.963
Memiliki Akta Lahir 23.389 24.020 26.104
Belum Memiliki Akta Lahir 48.375 48.642 46.858
17 Gondang Wajib Memiliki Akta Lahir 55.221 55.870 55.966
Memiliki Akta Lahir 17.306 17.758 19.417
Belum Memiliki Akta Lahir 37.914 38.111 36.548
18 Ngluyu Wajib Memiliki Akta Lahir 14.121 14.247 14.308
Memiliki Akta Lahir 3.564 3.626 4.006
Belum Memiliki Akta Lahir 10.557 10.621 10.302
19 Lengkong Wajib Memiliki Akta Lahir 33.427 33.843 33.645
Memiliki Akta Lahir 9.055 9.328 10.396
Belum Memiliki Akta Lahir 24.372 24.515 23.249
20 Jatikalen Wajib Memiliki Akta Lahir 20.682 20.909 20.886
Memiliki Akta Lahir 6.535 6.676 7.386
Belum Memiliki Akta Lahir 14.146 14.232 13.499
Sumber: DispendukCapil Kabupaten Nganjuk, 2021

Jenis Pekerjaan dan Pendidikan berdasarkan data Badan Pusat


Statistik Kabupaten Nganjuk Tahun 2020, persentase jenis pekerjaan
penduduk Kabupaten Nganjuk adalah sebagai berikut:

II-32
Tabel 2.19.
Jumlah Pencari Kerja menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2020
Pencari Kerja
Pendidikan
Laki-Laki Perempuan Jumlah %
1. Tidak Tamat 0 0 0 0
SD
2. SD 0 0 0 0
3. SLTP 80 10 90 5,29
4. SMA
a. SMA 200 375 575 33,82
b. SMK 357 450 807 47,47
5. Sarjana Muda 22 25 47 2,76
6. Sarjana 103 78 181 10,65
7. S-2 0 0 0 0
Total 762 938 1700 100
Jumlah 2019 1.571 2.833 4.404 100
2018 1.027 1.368 2.395 100
2017 940 1.267 2.207 100
Sumber: Kabupaten Nganjuk Dalam Angka tahun 2021

Jumlah pencari kerja tahun 2020 didominasi oleh lulusan Sekolah


Menengah Kejuruan (SMK) sebanyak 807 orang atau sebesar 47,47%.
Disusul kemudian lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 575
orang atau sebesar 33,82%. Jumlah pencari kerja sedikit menurun pada
tahun 2020 jika dibandingkan dengan tahun 2017. (data 2019 tidak ada)
Namun demikian, komposisi tingkat pendidikan pencari kerja tidak
berubah selama hampir 5 tahun berturut-turut. Data ini menunjukkan
bahwa tren pencari kerja di Kabupaten Nganjuk berasal dari sekolah
kejuruan yang memang disiapkan untuk siap kerja. Sedangkan, apabila
dilihat dari jenis lowongan kerja, maka pada tahun 2017-2020 lowongan
kerja sebagai berikut:

Tabel 2.20.
Penduduk yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama dan
Jenis Kelamin Kabupaten Nganjuk Tahun 2018 – 2020
Lapangan Usaha
Tahun Pertanian Manufaktur Jasa Jumlah
L P L P L P
2018 156.142 69.942 79.697 22.003 105.955 116.474 550.213
2019 153.073 70.868 67.571 26.567 109.607 112.335 540.021
2020 159.334 63.255 71.684 28.633 93.518 109.064 525.488
Sumber: BPS Kabupaten Nganjuk 2021

II-33
Tabel 2.21.
Persentase Penduduk yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan
Utama dan Jenis Kelamin Kabupaten Nganjuk Tahun 2018 – 2020
Lapangan Pekerjaan Utama 2018 2019 2020
Pertanian 41,09 41,47 42,36
Manufaktur 18,48 17,43 19,09
Jasa 40,43 41,10 38,55
Jumlah 100 100 100
Sumber: BPS Kabupaten Nganjuk 2021

Terlihat pada tabel 2.21 bahwa mata pencaharian sebagian besar


masyarakat kabupaten Nganjuk pada sektor pertanian yaitu pada tahun
2018 sebesar 41,09 % pekerja, bekerja pada sektor pertanian dan
meningkat pada tahun 2020 menjadi 42,36 %. Jika dikaitkan dengan
tingkat kesejahteraan dan pertumbuhan sektor pertanian yang rendah
dan pekerjanya paling banyak , maka kesejahteraan penduduk yang
bekerja pada sektor ini lebih rendah dari sektor yang lain.

2.1.3.1. Potensi Pengembangan Wilayah


Berdasarkan kondisi geografis, Kabupaten Nganjuk dikenal sebagai
daerah yang mengandalkan sektor pertanian (Agraris). Lahan yang
digunakan sebagai areal persawahan ini mencapai 19.9 persen dari luas
wilayah, belum termasuk untuk sektor perikanan, peternakan,
kehutanan dan perkebunan. Dalam perkembangannya, di Kabupaten
Nganjuk mulai tumbuh perekonomian yang ditopang oleh industri dan
perdagangan. Hal ini terjadi seiring dengan pembangunan infrastruktur
dasar perhubungan seperti jalan tol dan jalur ganda kereta api.
Mempertimbangkan kondisi dan perkembangan tersebut, kawasan
strategis di wilayah kabupaten ditentukan berdasarkan sudut
kepentingan yang meliputi:
a. Kawasan strategis pertumbuhan ekonomi meliputi:
1. Kawasan strategis agropolitan lingkar Wilis dan agropolitan
Sukomoro dan sekitarnya;
Kawasan strategis Lingkar Wilis secara geografi berada di
daerah pegunungan Wilis yang meliputi wilayah Kecamatan
Sawahan, Ngetos, dan Loceret. Kawasan ini memiliki potensi
produk Agro antara lain padi, jagung, ketela pohon, kacang tanah,
dan cengkeh. Produk agro lainnya adalah durian, duku, alpukat,

II-34
manggis, jeruk, rambutan, salak, mangga, serta tanaman
biofarmaka. Selain potensi Agro, Kawasan Selingkar Wilis
memiliki potensi sektor pariwisata dan budaya.

Gambar 2.2
Peta Rencana Kawasan Strategis Kabupaten Nganjuk

Sumber: RTRW kab. Nganjuk tahun 2021

II-35
Tabel 2.22.
Kawasan Strategis Pertumbuhan Ekonomi
Padi Jagung Kacang Tanah Kedelai Kacang Hijau
N
Kecamatan Luas Luas Luas Luas Luas
o Produksi Produksi Produksi Produksi Produksi
Panen Panen Panen Panen Panen
(Ton) (Ton) (Ton) (Ton) (Ton)
(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha)
1 Loceret
5.294 37.432,31 3.797 26.024,84 182 329,39 583 1.184,15 256 377,06

2 Gondang
6.246 43.092,19 3.367 23.083,79 - - 203 411,99 118 173,05

3 Nganjuk
2.426 16.960,06 479 3.267,37 3 5,20 203 411,99 118 173,05

Sumber: Kabupaten Nganjuk Dalam Angka Tahun 2021

2. Kawasan strategis perbatasan Jombang-Nganjuk-Kediri;

Tabel 2.23.
Kawasan Strategis Perbatasan Jombang-Nganjuk-Kediri
Usaha Perdagangan

No Kecamatan Jumlah Pedagang


Toko Pasar Warung
Kecil Menengah Besar
1 Kertosono 528 3 570 78 6 -
2 Pace 418 2 330 48 5 -
3 Jatikalen 125 1 128 8 - -
Sumber: LKPJ Kabupaten Nganjuk Tahun 2019

Kawasan strategis perbatasan Jombang-Nganjuk-Kediri


perkembangan pada Kecamatan Kertosono dengan jumlah toko 528,
pasar 3, warung 570, jumlah pedagang kecil 78, dan pedagang menengah
6. Hal tersebut menunjukkan bahwa ketiga Kecamatan tersebut cukup
strategis untuk berkembang secara ekonomi.

3. Kawasan jalur jalan Jembatan Kelutan (Nganjuk)-Papar (Kediri);

Tabel 2.24.
Kawasan Jalur Jalan Jembatan Kelutan (Nganjuk)-Papar (Kediri)
Usaha Perdagangan
No Kecamatan Jumlah Pedagang
Toko Pasar Warung
Kecil Menengah Besar
1 Ngronggot 7 1 512 102 4 -

Sumber: LKPJ Kabupaten Nganjuk Tahun 2019

II-36
4. Kawasan strategis sepanjang koridor jalan arteri;

Tabel 2.25.
Kawasan Strategis Sepanjang Koridor Jalan Arteri
No Kecamatan Jumlah Perusahaan Jumlah Tenaga Kerja

1 Kertosono 3 589

2 Baron 2 134

3 Tanjunganom 4 220

4 Sukomoro 9 264

5 Nganjuk 9 776

6 Bagor 3 2.001

7 Wilangan - -

Sumber: LKPJ Kabupaten Nganjuk Tahun 2019

5. Kawasan pariwisata Bendungan Semantok;


Bendungan Semantok di Kabupaten Nganjuk Berlokasi di
Kecamatan Rejoso dengan Luas Lahan 375,57 Ha yang berfungsi
sebagai pengendali banjir yang diperkirakan dapat mengairi lahan
pertanian ± 1.400 Ha meliputi Kecamatan Rejoso dan Kecamatan
Gondang, sedangkan fungsi yang lainnya direncanakan untuk
pengembangan Kawasan Pariwisata dan diharapkan akan
meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar bendungan.
6. Kawasan sekitar interchange jalan tol dan perbatasan
pembangunan bandara Kediri.
Interchange jalan tol Ngawi – Kertosono (Nganjuk) berada di
kelurahan Begadung Kecamatan Nganjuk Kabupaten Nganjuk,
sedangkan Interchange jalan tol Kertosono – Kediri berada di Desa
Watudandang Kecamatan Prambon. Dengan adanya interchange
jalan tol Ngawi – Kertosono maupun Kertosono – Kediri maka
terbukanya akses sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhan
perekonomian masyarakat setempat.

II-37
Tabel 2.26.
Kawasan Sekitar Interchange Jalan Tol
Usaha Perdagangan Industri

Jumlah Pedagang
Kecamatan Interchange Besar
No Tenaga
Toko Pasar Warung dan
Kecil Menengah Besar Kerja
Sedang

1 Nganjuk Interchange
jalan tol Ngawi 1.290 4 641 80 3 - 9 776
– Kertosono
2 Prambon Interchange
jalan tol
584 5 314 108 - - 4 79
Kertosono –
Kediri

Sumber: LKPJ Kabupaten Nganjuk Tahun 2019

Sedangkan keberadaan Bandara Kediri akan mendorong


berkembangnya wilayah sekitar bandara yang meliputi pertumbuhan
perekonomian, perumahan permukiman, perhotelan, infrastruktur
pendukung, Lembaga Pendidikan Kedirgantaraan, kunjungan wisata dan
lain sebagainya di Kecamatan Pace.

Tabel 2.27.
Perbatasan pembangunan bandara Kediri
Usaha Perdagangan Industri

Jumlah Pedagang
No Kecamatan Kecil
Tenaga
Toko Pasar Warung dan
Kecil Menengah Besar Kerja
Sedang

1 Pace 418 2 330 2.157 32 20 272 654

Sumber: LKPJ Kabupaten Nganjuk Tahun 2019

b. Kawasan strategis dari sudut sosial budaya di wilayah kabupaten,


meliputi:
1. Candi Lor di Desa Candirejo Kecamatan Loceret;
2. Candi Ngetos di Desa Ngetos Kecamatan Ngetos;
3. Masjid Al Mubarok dan Makam Kanjeng Jimat serta para Bupati
Wilayah Nganjuk tempo dulu (Pangeran Sosrokusumo, Pangeran
Singosari) berada di Desa Kacangan Kecamatan Berbek;
4. Makam Syekh Suluki berada di Desa Wilangan Kecamatan
Wilangan;
5. Makam Ki Ageng Ngaliman di Wilayah Desa Ngliman Kecamatan
Sawahan;

II-38
6. Makam Suro Mangunjoyo (Mbah Gedhong) Desa Ngluyu
Kecamatan Ngluyu;
7. Makam Sunan Ngatas Angin di Wilayah Ngatas Angin Kecamatan
Ngetos;
8. Gedung Pusaka Ngliman di Kecamatan Sawahan;
9. Masjid Arfiyyah di Desa Mojoduwur Kecamatan Ngetos;
10. Pura Kerta Bhuana Giri Wilis di Desa Bajulan Kecamatan Loceret;
11. Makam Sentono Kocek di Desa Pacekulon Kecamatan Pace;
12. Masjid dan Makam kuno (Tumenggung Purwodiningrat,
Tumenggung Suryodiningrat, Patilasan Tumenggung Kopek)
Pakuncen di Desa Pakuncen Kecamatan Patianrowo;
13. Monumen Jenderal Sudirman berada di Desa Bajulan Kecamatan
Loceret;
14. Monumen dan Museum Dr. Sutomo berada di Desa Ngepeh
Kecamatan Loceret;
15. Museum Anjuk Ladang berada di Kota Nganjuk;
16. Pura Kerta Bhuwana Giri Wilis berada di Desa Bajulan Kecamatan
Loceret;
17. Pertapaan Sadepok Desa Ngliman Kecamatan Sawahan;
18. Pertapaan Argojali Kecamatan Ngetos;
19. Makam Ki Ageng Keniten Desa Karangsemi Kecamatan Gondang;
20. Makam Eyang Mangundikoro Kelurahan Mangundikaran
Kecamatan Nganjuk;
21. Makam Mbah Sepet Desa Joho Kecamatan Pace;
22. Patilasan Gajah Mada Desa Lambangkuning Kecamatan
Kertosono.

c. Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung


lingkungan hidup, meliputi Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas dan
sub DAS Widas, kawasan rawan bencana alam dan bencana gunung
berapi berada di Kecamatan Sawahan, Kecamatan Ngetos, Kecamatan
Loceret dan sebagian di Kecamatan Rejoso.

Adapun potensi pendukung pengembangan wilayah di Kabupaten


Nganjuk diantaranya dapat digambarkan dari data produktivitas
pertanian sebagaimana tabel 2.109, data kunjungan wisatawan

II-39
sebagaimana tabel 2.110, data okupansi hotel dalam 2 tahun terakhir
menunjukkan tren meningkat (tahun 2016 yaitu 18,5% dan 2017 yaitu
21,27%).

2.1.4. Wilayah Rawan Bencana


Dengan kondisi topografis Kabupaten Nganjuk yang sepanjang sisi
selatannya berada di lereng gunung Wilis, serta di sisi utara merupakan
pegunungan Kendeng serta dilalui oleh sungai Brantas dan Widas. Hal
tersebut merupakan potensi yang sangat menjanjikan namun juga
memiliki potensi bencana alam yang cukup beragam, antara lain:
a. Kawasan rawan longsor dan gerakan tanah, meliputi kawasan
Kecamatan Sawahan, Kecamatan Ngetos dan Kecamatan Loceret;
b. Kawasan rawan banjir, meliputi wilayah Kecamatan Prambon,
Kecamatan Kertosono, Kecamatan Patianrowo, Kecamatan
Tanjunganom, Kecamatan Pace, Kecamatan Nganjuk, Kecamatan
Lengkong, Kecamatan Gondang, Kecamatan Sukomoro dan
Kecamatan Jatikalen.

Tabel 2.28.
Jumlah Kejadian Bencana berdasarkan Jenis Bencana di
Kabupaten Nganjuk Tahun 2014 - 2019
Jumlah Kejadian Tahun
No. Jenis Bencana
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Bencana Tanah
1 9 4 12 10 17 4
Longsor
Bencana Angin
2 8 9 8 8 8 42
Puting Beliung
3 Bencana Kebakaran 4 21 1 2 40 107

4 Bencana Kekeringan 14 1 - 3 3 124

5 Bencana Banjir - 20 41 12 40 32

Jumlah 35 55 62 35 108 309


Sumber: Nganjuk Dalam Angka 2020

2.2. ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT


Kebijakan otonomi daerah memberikan tanggung jawab Pemerintah
Daerah sebagaimana termaktub dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun

II-40
2014 dengan mengoptimalkan sumberdaya yang dimiliki di daerah untuk
tujuan otonomi daerah dimaksud yaitu meliputi:
(i). peningkatan kesejahteraan masyarakat,
(ii). peningkatan pelayanan umum (public service), dan
(iii). peningkatan daya saing daerah.

Dalam rangka melaksanakan tanggungjawab itu Pemerintah Daerah


menyelenggarakan urusan pemerintahan dengan prinsip otonomi seluas-
luasnya, baik urusan yang bersifat wajib maupun urusan pilihan.
Pemerintah daerah memiliki local discretion (keleluasaan bertindak) yang
lebih besar untuk menyusun kebijakan daerah guna memberikan
pelayanan, meningkatkan peran serta, prakarsa dan memberdayakan
masyarakat agar tujuan peningkatan kesejahteraan dapat diwujudkan.
Keberhasilan penyelenggaraan pembangunan di daerah dapat
diukur antara lain dengan dua indikator penting, yaitu:
(i) Indikator Makro Ekonomi Regional, yang antara lain meliputi Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) baik Atas Dasar Harga Berlaku
(ADHB) maupun Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) tahun tertentu,
laju pertumbuhan ekonomi, tingkat perkembangan harga (inflasi),
tingkat pendapatan perkapita (PDRB Perkapita), tingkat
pengangguran, tingkat kemiskinan, tingkat ketimpangan pendapatan
dan lain sebagainya;
(ii) Indikator Makro Sosial Regional, antara lain berupa indikator Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI),
tingkat pendidikan, derajat kesehatan masyarakat dan kemampuan
daya beli masyarakat.
Secara makro ekonomi, maka indikator kesejahteraan dan pemerataan
ekonomi masyarakat dapat dilihat dari:

2.2.1. Fokus Kesejahteraan Sosial dan Pemerataan Ekonomi


2.2.1.1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menggambarkan jumlah
seluruh nilai produk barang dan jasa yang diproduksi di wilayah
Kabupaten Nganjuk dalam waktu satu tahun. Apabila ditinjau dari segi
pendapatan, merupakan jumlah dari semua pendapatan yang timbul

II-41
karena ikut sertanya faktor-faktor produksi dalam proses produksi.
Selama 5 tahun terakhir sbb:

Tabel 2.29.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Nganjuk
Atas Dasar Harga Berlaku 2016-2020 (Juta Rupiah)

No Sektor 2016 2017 2018 2019* 2020**

1 Pertanian, 6.774.650,72 7.016.838,18 7.232.657,67 7.522.361,16 7.767.690,52


Kehutanan,
dan Perikanan

2 Pertambangan 427.784,19 466.997,29 513.605,05 536.073,89 509.708,69


dan Penggalian

3 Industri 2.694.528,12 2.999.598,75 3.402.670,80 3.761.418,36 3.783.711,83


Pengolahan

4 Pengadaan 9.505,50 11.101,44 12.077,19 13.003,24 13.018,65


Listrik dan Gas

5 Pengadaan Air, 23.144,30 25.399,73 26.934,65 28.384,04 29.958,51


Pengelolaan
Sampah,
Limbah dan
Daur Ulang
6 Konstruksi 2.132.260,93 2.403.885,16 2.705.409,66 2.873.467,91 2.742.974,95

7 Perdagangan 3.999.952,00 4.390.564,49 4.924.270,94 5.410.105,25 5.206.089,51


Besar dan
Eceran;
Reparasi Mobil
dan Sepeda
Motor
8 Transportasi 306 257,17 346.756,89 384.162,46 430.594,63 407.615,96
dan
Pergudangan

9 Penyediaan 396.730,38 443.451,63 481.154,58 526.937,15 496.893,29


Akomodasi dan
Makan Minum

10 Informasi dan 911.622,40 998.404,95 1.068.240,16 1.163.011,82 1.254.051,91


Komunikasi

11 Jasa Keuangan 483.303,34 519.001,70 558.437,75 588.087,46 590.470,36


dan Asuransi

12 Real Estate 341.771,29 369.046,09 407.795,49 444.094,50 461.042,43

II-42
No Sektor 2016 2017 2018 2019* 2020**

13 Jasa 67.498,01 74.326,98 82.973,87 90.761,62 86.170,53


Perusahaan

14 Administrasi 1.019.537,97 1.089.073,21 1.209.317,29 1.340.857,00 1.371.094,22


Pemerintahan,
Pertahanan
dan Jaminan
Sosial Wajib
15 Jasa 803.179,35 864.805,49 927.775,65 1.011.466,00 1.043.122,70
Pendidikan

16 Jasa 124.313,46 137.821,34 148.254,18 162.917,54 181.499,97


Kesehatan dan
Kegiatan Sosial

17 Jasa lainnya 597.874,67 642.161,23 696.555,29 747.574,57 656.047,80

PDRB 21.113.913, 22.799.234, 24.782.292, 26.651.116, 26.601.161,


82 53 72 15 82

Sumber: BPS Kabupaten Nganjuk 2021

Perkembangan PDRB atas dasar harga berlaku (ADHB) tahun 2016-


2019 menunjukkan adanya rata-rata kenaikan 8,1 % setiap tahun
sedangkan terakhir pada tahun 2020 pertumbuhannya minus 0,19%
akibat menurunnya aktivitas ekonomi sebagai dampat pandemi covid 19.
Diperkirakan pada tahun 2021 akan mengalami pertumbuhan lagi.

Tabel 2.30
Persentase PDRB Kabupaten Nganjuk
Atas Dasar Harga Berlaku 2016-2020
2016 2017 2018 2019*
No Sektor 2020**(%)
(%) (%) (%) (%)
1 Pertanian,
Kehutanan, dan 32,09 30,78 29,18 28,23 29,20
Perikanan
2 Pertambangan dan
Penggalian 2,03 2,05 2,07 2,01 1,92

3 Industri Pengolahan
12,76 13,16 13,73 14,11 14,22

4 Pengadaan Listrik
dan Gas 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05

II-43
2016 2017 2018 2019*
No Sektor 2020**(%)
(%) (%) (%) (%)
5 Pengadaan Air,
Pengelolaan Sampah,
0,11 0,11 0,11 0,11 0,11
Limbah dan Daur
Ulang
6 Konstruksi
10,10 10,54 10,92 10,78 10,31

7 Perdagangan Besar
dan Eceran; Reparasi
18,94 19,26 19,87 20,30 19,57
Mobil dan Sepeda
Motor
8 Transportasi dan
Pergudangan 1,45 1,52 1,55 1,62 1,53

9 Penyediaan
Akomodasi dan 1,88 1,95 1,94 1,98 1,87
Makan Minum
10 Informasi dan
Komunikasi 4,32 4,38 4,31 4,36 4,71

11 Jasa Keuangan dan


Asuransi 2,29 2,28 2,25 2,21 2,22

12 Real Estate
1,62 1,62 1,65 1,67 1,73

13 Jasa Perusahaan
0,32 0,33 0,33 0,34 0,32

14 Administrasi
Pemerintahan,
4,83 4,78 4,88 5,03 5,15
Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib
15 Jasa Pendidikan
3,80 3,79 3,74 3,80 3,92

16 Jasa Kesehatan dan


Kegiatan Sosial 0,59 0,60 0,60 0,61 0,68

17 Jasa lainnya
2,83 2,82 2,81 2,81 2,47

PDRB
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Sumber: BPS Kabupaten Nganjuk

Sedangkan, berdasarkan kontribusi sektor usaha pada PDRB


menunjukkan bahwa sektor pertanian masih menempati urutan tertinggi
meskipun dengan kontribusi yang semakin menurun, yaitu 32,06%
tahun 2016 menurun menjadi sebesar 29,20 % pada tahun 2020**.

II-44
Kontribusi terbesar kedua adalah sektor usaha perdagangan besar dan
eceran, reparasi mobil dan sepeda motor dengan tingkat kontribusi yang
terus meningkat, yaitu 18,95% tahun 2016 naik menjadi 19,57% pada
tahun 2020**. Sedangkan, 2 sektor yang memiliki kontribusi PDRB di
atas 10% ada 2, yaitu sektor Industri Pengolahan dan sektor konstruksi
kontribusinya yang kontribusinya masing masing mencapai mencapai
14,22% sebesar 10,31% pada tahun 2020
Apabila dilihat dari kelompok sektor, yaitu kelompok sektor primer
(agraris), sekunder (industri dan pengolahan) dan tersier (perdagangan
dan jasa), maka PDRB Kabupaten Nganjuk menunjukkan adanya
perkembangan yang menarik di mana kontribusi kelompok sektor
terbesar adalah tersier di mana tahun 2020 sebesar 44,17%. Disusul
kemudian kelompok sektor primer yaitu sebesar 31,12%, dan kontribusi
paling kecil adalah kelompok sektor industri dan pengolahan yaitu 24,69.
Namun demikian data ketenagakerjaan menunjukkan bahwa serapan
lapangan kerja kelompok sektor industri dan pengolahan paling besar,
hal ini menunjukkan bahwa sektor tersier belum mampu memberikan
multiplier effect dalam serapan tenaga kerja meskipun kontribusinya
paling besar. Sehingga orang orang yang mata pencahariannya di sektor
tersier ini kesejahteraannya lebih baik di banding 2 sektor yang lain.

Tabel 2.31.
Kontribusi per sektor Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Kabupaten Nganjuk Menurut Harga Konstan 2016-2020
(Juta Rupiah)
N
Sektor 2016 2017 2018 2019* 2020**
o
1 Pertanian,
Kehutanan, 4.848.147,63 4.885.817,99 4.861.809 4.954.056 5.031.963
dan Perikanan
2 Pertambangan
dan 308.165,93 330.773,05 340.994 347.101 324.513
Penggalian
3 Industri
2.052.111,74 2.199.631,65 2.417.793 2.613.175 2.575.937
Pengolahan
4 Pengadaan
Listrik dan 8.135,28 8.490,29 8.861 9.374 9.258
Gas
5 Pengadaan
Air,
17.762,45 18.983,11 19.937 20.919 21.808
Pengelolaan
Sampah,

II-45
N
Sektor 2016 2017 2018 2019* 2020**
o
Limbah dan
Daur Ulang
6 Konstruksi 1.443.101,82 1.588.160,45 1.771.580 1.877.237 1.764.063
7 Perdagangan
Besar dan
Eceran;
3.032.854,37 3.283.514,94 3.534.585 3.786.128 3.606.881
Reparasi
Mobil dan
Sepeda Motor
8 Transportasi
dan 228.491,63 248.013,20 269.326 295.087 276.165
Pergudangan
9 Penyediaan
Akomodasi
293.909,52 320.434,36 344.563 370.411 343.732
dan Makan
Minum
10 Informasi dan
805.282,47 867.929,07 927.298 995.943 1.071.739
Komunikasi
11 Jasa
Keuangan dan 379.195,17 393.596,30 414.008 431.618 427.497
Asuransi
12 Real Estate 276.783,52 290.071,09 307.515 326.344 334.459
13 Jasa
53.197,49 56.470,01 60.584 64.635 60.344
Perusahaan
14 Administrasi
Pemerintahan,
Pertahanan 773.854,98 796.041,29 832.404 863.906 847.810
dan Jaminan
Wajib
15 Jasa
570.005,33 597.683,14 629.978 675.880 685.040
Pendidikan
16 Jasa
Kesehatan
94.157,01 100.158,26 107.540 115.719 127.380
dan Kegiatan
Sosial
17 Jasa lainnya 476.657,56 499.855,48 524.483 556.670 481.777
PDRB 15.661.813 16.485.623 17.373.258 18.304.205 17.990.365
Sumber: BPS Kabupaten Nganjuk

Perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK)


menunjukkan bahwa tahun 2016 – 2019 terdapat kenaikan rata rata
5,3%, namun pada tahun 2020 pertumbuhan ekonomi minus 1,7%
sebagai akibat menurunnya aktivitas perekonomian karena dampak
pandemi covid 19. Setelah pandemi covid 19 berakhir diharapkan
pertumbuhan ekonomi akan semakin baik.

II-46
Tabel 2.32.
Persentase PDRB Kabupaten Nganjuk
Atas Dasar Harga Konstan 2016-2020
No Sektor 2016 2017 2018 2019* 2020**
1 Pertanian, Kehutanan, dan
30,96 29,64 27,98 27,07 27,97
Perikanan
2 Pertambangan dan
1,97 2,01 1,96 1,90 1,80
Penggalian
3 Industri Pengolahan 13,10 13,34 13,92 14,28 14,32
4 Pengadaan Listrik dan Gas 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05
5 Pengadaan Air, Pengelolaan
Sampah, Limbah dan Daur 0,11 0,12 0,11 0,11 0,12
Ulang
6 Konstruksi 9,21 9,63 10,20 10,26 9,81
7 Perdagangan Besar dan
Eceran; Reparasi Mobil dan 19,36 19,92 20,34 20,68 20,05
Sepeda Motor
8 Transportasi dan
1,46 1,50 1,55 1,61 1,54
Pergudangan
9 Penyediaan Akomodasi dan
1,88 1,94 1,98 2,02 1,91
Makan Minum
10 Informasi dan Komunikasi 5,14 5,26 5,34 5,44 5,96
11 Jasa Keuangan dan
2,42 2,39 2,38 2,36 2,38
Asuransi
12 Real Estate 1,77 1,76 1,77 1,78 1,86
13 Jasa Perusahaan 0,34 0,34 0,35 0,35 0,34
14 Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan 4,94 4,83 4,79 4,72 4,71
Sosial Wajib
15 Jasa Pendidikan 3,64 3,63 3,63 3,69 3,81
16 Jasa Kesehatan dan
0,60 0,61 0,62 0,63 0,71
Kegiatan Sosial
17 Jasa lainnya 3,04 3,03 3,02 3,04 2,68
PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber: BPS Kabupaten Nganjuk

Sedangkan, berdasarkan kontribusi sektor usaha pada PDRB


menunjukkan bahwa sektor pertanian masih menempati urutan tertinggi
meskipun dengan kontribusi yang semakin menurun, yaitu 30,96%
tahun 2016 menurun menjadi sebesar 27,97% pada tahun 2020.
Kontribusi terbesar kedua adalah sektor usaha perdagangan besar dan
eceran, reparasi mobil dan sepeda motor dengan tingkat kontribusi yang
terus meningkat, yaitu 19,36% tahun 2016 naik menjadi 20,049% pada
tahun 2020. Sedangkan, sektor lain yang memiliki kontribusi PDRB di
atas 10% yaitu sektor Industri Pengolahan dengan kontribusinya pada
tahun 2016 sebesar 13,10% pada tahun 2016 dan pada tahun 2020
kontribusinya mencapai 14,32%.

II-47
Grafik 2.2
Perkembangan Kontribusi 4 Sektor Terbesar PDRB
ADHB Kabupaten Nganjuk Tahun 2016 – 2020 (Persen)
35
30,96 29,64
30 27,98 Pertanian, Kehutanan, dan
27,07
27,97 Perikanan
25

19,36 19,92 20,34 20,68 Perdagangan Besar dan


20 20,05 Eceran; Reparasi Mobil dan
Sepeda Motor

15 13,34 13,92 14,28 Industri Pengolahan


13,1 14,32

10 9,21 9,81 Konstruksi


9,63 10,2 10,26
5

0
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: BPS Kabupaten Nganjuk Tahun 2021

Perkembangan 4 sektor yang memberikan kontribusi terbesar pada


PDRB ADHB ada 4, yaitu pertanian, perdagangan eceran dan besar,
industri pengolahan dan konstruksi. Sektor pertanian memberikan
kontribusi yang paling besar pada PDRB tetapi tren kontribusinya makin
menurun, yaitu 30,96% tahun 2016 menurun menjadi 27,9% tahun
2020. Sedangkan, untuk 3 sektor lainnya, tren kontribusi menunjukkan
nilai yang semakin meningkat, tetapi di tahun 2020 ada penurunan
sebagai akibat dampak covid 19.

Grafik 2.3
Pertumbuhan PDRB ADHB dan ADHK tahun 2016 – 2020
30.000,00

25.000,00
Milyar Rupiah

20.000,00

15.000,00

10.000,00

5.000,00

-
2016 2017 2018 2019 2020
PDRB ADHK (Milyar Rupiah) 15.661,81 16.485,62 17.373,26 18.304,20 17.990,36
PDRB ADHB (Milyar Rupiah) 21.113,91 22.799,23 24.782,29 26.651,12 26.601,16

Sumber: PDRB Kabupaten Nganjuk, 2021

II-48
Secara umum pertumbuhan PDRB atas harga konstan maupun atas
harga berlaku mengalami peningkatan. Hanya saja pada tahun 2020,
pertumbuhan PDRB atas harga konstan maupun atas harga berlaku
mengalami perlambatan.

2.2.1.2. Pertumbuhan Ekonomi


Laju pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Nganjuk dihitung
dari perkembangan PDRB menurut harga konstan. Pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Nganjuk tahun 2016-2019 rata-rata adalah 5,3
persen, dan pada tahun 2020 mengalami perlambatan minus 1,7 dari
tahun sebelumnya. Tahun 2016 – 2029 secara umum 17 sektor PDRB
mengalami pertumbuhan yang positif, sedangkan pada tahun 2020
hanya 5 sektor lapangan usaha saja yang mengalami pertumbuhan yang
positif, sedangkan yang 12 sektor mengalami pertumbuhan yang negatif.
Pertumbuhan rata-rata sektoral diatas 7 % sampai tahun 2019 adalah
sektor konstruksi sebesar 8,57 %, Perdagangan Besar dan Eceran;
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor dengan pertumbuhan rata-rata sebesar
7,36 persen, kemudian sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 8,12%, dan sektor Informasi dan
Komunikasi yaitu rata-rata 7,42%, tansportasi dan pergudangan rata-
rata 8,49. Sedangkan pada tahun 2020 sektor yang mengalami
pertumbuhan adalah sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang sebesar 4,25%, Pertanian, Kehutanan, dan
Perikanan sebesar 1,57%, Informasi dan Komunikasi sebesar 7,61%,
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 10,08% dan sektor jasa
pendidikan sebesar 1,36%. Sedangkan sektor yang lain mengalami
pertumbuhan yang negatif.

Tabel 2.33.
Pertumbuhan Sektoral PDRB Kabupaten Nganjuk
Menurut Harga Konstan (dalam %)
No Sektor 2016 2017 2018 2019 2020*
1 Pertanian, Kehutanan,
3,27 0,78 -0,49 1,90 1,57
dan Perikanan
2 Pertambangan dan
4,09 7,34 3,09 1,79 -6,51
Penggalian
3 Industri Pengolahan 5,72 7,19 9,92 8,08 -1,43

II-49
No Sektor 2016 2017 2018 2019 2020*
4 Pengadaan Listrik dan
3,61 4,36 4,37 5,79 -1,24
Gas
5 Pengadaan Air,
Pengelolaan Sampah, 5,38 6,87 5,02 4,93 4,25
Limbah dan Daur Ulang
6 Konstruksi 6,74 10,05 11,55 5,96 -6,03
7 Perdagangan Besar dan
Eceran; Reparasi Mobil 6,39 8,26 7,65 7,12 -4,73
dan Sepeda Motor
8 Transportasi dan
7,28 8,54 8,59 9,57 -6,41
Pergudangan
9 Penyediaan Akomodasi
8,43 9,02 7,53 7,50 -7,20
dan Makan Minum
10 Informasi dan Komunikasi 7,66 7,78 6,84 7,40 7,61
11 Jasa Keuangan dan
7,31 3,80 5,19 4,25 -0,95
Asuransi
12 Real Estate 5,84 4,80 6,01 6,12 2,49
13 Jasa Perusahaan 5,59 6,15 7,29 6,69 -6,64
14 Administrasi
Pemerintahan,
4,90 2,87 4,57 3,78 -1,86
Pertahanan dan Jaminan
Sosial Wajib
15 Jasa Pendidikan 6,14 4,86 5,40 7,29 1,36
16 Jasa Kesehatan dan
5,86 6,37 7,37 7,61 10,08
Kegiatan Sosial
17 Jasa lainnya -
4,72 4,87 4,93 6,14
13,45
Pertumbuhan PDRB 5,29 5,26 5,38 5,36 -1,71
Sumber: BPS Kabupaten Nganjuk Tahun 2021

Sektor Pertanian adalah sektor yang memiliki kontribusi paling


besar dan menjadi sebagian besar mata pencaharian masyarakat
Kabupaten Nganjuk, akan tetapi mengalami pertumbuhan yang paling
rendah dibandingkan semua sektor yang ada, yaitu rata-rata sebesar 1,4
persen per tahun. Bahkan pada saat pandemi covid 19, sektor pertanian
bisa tumbuh 1,57 % saat banyak sektor yang lain minus. Sebagaimana
tabel diatas terlihat bahwa tahun 2020 hanya 5 sektor yang tumbuh
positif yaitu sektor pertanian, jasa informasi dan komunikasi, jasa
pendidikan serta Jasa Kesehatan dan kegiatan sosial sedangkan 12
sektor yang lain tumbuh negatif sehingga pertumbuhan ekonomi
kabupaten Nganjuk tahun 2020 adalah -1,71. Secara agregat

II-50
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Nganjuk tahun 2016 hingga tahun
2020 lebih tinggi dari Pertumbuhan ekonomi Nasional dan tetapi masih
rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa
Timur mulai tahun 2016-2020 (lihat grafik 2.4):

Grafik 2.4
Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Nganjuk, Provinsi
Jawa Timur dan Nasional Tahun 2016 – 2020 (Persen)

6
5
4
3
2
1
0
-1
-2
-3
2016 2017 2018 2019 2020
Nganjuk 5,29 5,26 5,38 5,36 -1,71
Jawa Timur 5,55 5,45 5,34 5,18 -2,39
Nasional 5,02 5,07 5,17 5,02 -2,07

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2021

2.2.1.3. Laju Inflasi


Sebagaimana terlihat pada grafik (2.5) tingkat inflasi di kabupaten
Nganjuk sangat fluktuatif. Hal ini tergambar dari lebarnya angka naik
dan turunnya inflasi yang terjadi di Kabupaten Nganjuk di tiap tahunnya.
Namun fluktuasi inflasi tersebut tidak berpengaruh besar terhadap
pertumbuhan ekonomi. Statistic empiris menunjukkan perekonomian di
Kabupaten Nganjuk masih cukup baik dalam lima tahun terakhir
walaupun inflasi naik turun tetapi tidak sampai mengurangi kemampuan
daya beli masyarakat karena nilai pertumbuhan masih lebih tinggi dari
inflasi. Sejak tahun 2017 tingkat inflasi Kabupaten Nganjuk sedikit
diatas rata rata inflasi jawa timur, tetapi lebih rendah dari rata rata inflasi
nasional.

II-51
Grafik 2.5
Tingkat Inflasi Kabupaten Nganjuk, Provinsi Jawa Timur
dan Nasional Tahun 2016 – 2020
6
5
4
3
2
1
0
2016 2017 2018 2019 2020
Nganjuk 4,87 3 3,49 2,07 1,55
Jawa Timur 2,74 4,04 2,86 2,12 1,44
Nasional 3,02 3,61 3,13 2,72 1,68

Nganjuk Jawa Timur Nasional

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2021

2.2.1.4. PDRB Perkapita


Pendapatan perkapita dihitung dengan cara membagi nilai total
pendapatan regional dengan jumlah penduduk rata-rata tengah tahun.
Tinggi rendahnya perkapita merupakan gambaran kasar tingkat
perekonomian daerah dan tingkat kemakmuran masyarakatnya. Nilai
pendapatan perkapita ini pada umumnya didasarkan atas pendapatan
regional atas dasar harga berlaku dan harga konstan. Pendapatan
perkapita Kabupaten Nganjuk pada Tahun 2016-2020 baik yang di
hitung atas dasar harga konstan maupun atas dasar harga berlaku
digambargan pada grafik 2.6 berikut.

Grafik 2.6
Perkembangan pendapatan Perkapita Penduduk Kabupaten Nganjuk
Tahun 2016 – 2020 (dalam ribuan)
30.000
25.000
Ribu Rupiah

20.000
15.000
10.000
5.000
-
2016 2017 2018 2019 2020
PDRB ADHK (Ribu
14.982 15.719 16.516 17.356 17.020
Rupiah)
PDRB ADHB (Ribu
20.197 21.738 23.560 25.271 25.166
Rupiah)

Sumber: BPS Kabupaten Nganjuk Tahun 2021

II-52
2.2.2. Fokus Kesejahteraan Sosial
Koefisien Gini atau Indeks Gini merupakan indikator yang
menunjukkan tingkat ketimpangan pendapatan secara menyeluruh.
Nilai Koefisien Gini berkisar antara 0 hingga 1. Koefisien Gini bernilai 0
menunjukkan adanya pemerataan pendapatan yang sempurna, atau
setiap orang memiliki pendapatan yang sama. Indeks gini di Kabupaten
Nganjuk tahun 2016 sebesar 0.36 dan pada tahun 2020 sebesar 0.34 hal
ini menunjukkan tingkat ketimpangan masyarakat Kabupaten Nganjuk
rendah dan bahkan ketimpangan semakin menurun.

Grafik 2.7
Indeks Gini Kabupaten Nganjuk dan Provinsi Jawa Timur
Tahun 2016 – 2020
0,45
0,4
0,35
0,3
0,25
0,2
0,15
0,1
0,05
0
2016 2017 2018 2019 2020
Nganjuk 0,36 0,33 0,31 0,42 0,335
Jawa Timur 0,402 0,396 0,379 0,37 0,366
Nasional 0,39 0,39 0,38 0,38 0,38

Sumber: BPS Kabupaten Nganjuk tahun 2021

2.2.2.1 Persentase Penduduk di atas Garis Kemiskinan


Kemiskinan merupakan fenomena sosial yang menuntut perhatian
serius dari semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat.
Pengertian Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan
untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat
berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan
oleh kelangkaan perangkat pemenuhan kebutuhan dasar, ataupun
sulitnya akses pada pendidikan dan pekerjaan. Jumlah penduduk
miskin di suatu daerah didasarkan atas garis kemiskinan. Penduduk
yang pendapatan perbulannya di bawah garis kemiskinan dikategorikan
sebagai penduduk miskin.

II-53
Tabel 2.34.
Perkembangan Tingkat Kemiskinan Kabupaten Nganjuk
Tahun 2018 – 2020
Tahun
Uraian
2018 2019 2020
Garis Kemiskinan 388.186 408.160 428.882
(Rp/Kapita/Bulan)
Penduduk Miskin (Ribu Jiwa) 127,28 118,51 122,73
Penduduk Miskin (%) 12,11 11,24 11,62
Indeks Kedalaman Kemiskinan 2,07 1,22 1,62
(P1)
Indeks Keparahan Kemiskinan 0,53 0,23 0,35
(P2)
Sumber: BPS Kabupaten Nganjuk 2021

Persentase penduduk miskin Kabupaten Nganjuk tahun 2018


sebesar 12,11 % dan menurun di tahun 2019 menjadi 11,24 %
sedangkan pada tahun 2020 meningkat lagi menjadi 11,62 % sebagai
dampak pandemi covid 19. Pandemi covid 19 berdampak pada
menurunnya aktivitas ekonomi masyarakat serta dunia usaha. Sehingga
mengakibatkan penurunan pendapatan masyarakat dan pemutusan
hubungan kerja. Angka kemiskinan ini merupakan data makro hasil
survei Sosial Ekonomi Nasional.
Angka kemiskinan sering dipertentangkan dengan Data Terpadu
Kesejahteraan Sosial yang merupakan data mikro sehingga by name dan
by addresnya ada. Data terpadu kesejahteraan sosial merupakan data
sasaran bagi calon penerima program program bantuan sosial yang
pendataannya berdasar 40% penduduk yang pengeluarannya terendah
secara nasional. Program yang secara nasional digunakan untuk
intervensi DTKS diantaranya Program Keluarga Harapan (PKH) , Jaminan
Kesehatan , Jaminan Pendidikan dan sebagainya.
Pada lima tahun terakhir rata rata angka kemiskinan di kabupaten
Nganjuk masih relatif lebih tinggi dibanding dengan angka provinsi dan
angka nasional. Meskipun secara umum presentasi kemiskinan di
kabupaten Nganjuk menurun, tetapi penurunannya masih landai atau
kurang tajam. Oleh karena itu perlu upaya yang lebih keras lagi dan
dengan cara yang tetap untuk menurunkan angka kemiskinan.

II-54
Grafik 2.8
Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Nganjuk, Provinsi
Jawa Timur dan Nasional Tahun 2016 – 2020
14,00

12,00

10,00

8,00

6,00

4,00

2,00

0,00
2016 2017 2018 2019 2020
Kabupaten Nganjuk 12,25 11,98 12,11 11,24 11,62
Prov. Jawa Timur 11,85 11,20 10,85 10,20 11,09
Nasional 10,70 10,12 9,66 9,22 9,78

Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur 2021

Untuk mengurangi tingkat kemiskinan di Kabupaten Nganjuk perlu


diketahui faktor-faktor yang berhubungan atau mempengaruhi tingkat
kemiskinan (jumlah penduduk miskin) di masing-masing wilayah
sehingga dapat diformulasikan sebuah kebijakan publik yang efektif
untuk mengurangi tingkat kemiskinan di negara ini dan tidak hanya
sekedar penurunan angka-angka saja melainkan secara kualitatif juga.

2.2.2.2 Indeks Pembangunan Manusia


Indikator kesejahteraan rakyat antara lain diukur dengan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) yang mencerminkan capaian kemajuan di
bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Selain dari itu
kesejahteraan masyarakat juga dapat tercermin dari faktor
ketenagakerjaan, pengangguran dan kemiskinan.
Angka IPM Kabupaten Nganjuk Tahun 2016-2020 terus mengalami
kenaikan. IPM Kabupaten Nganjuk Tahun 2016 dengan nilai 70,05 pada
Tahun 2020 IPM Kabupaten Nganjuk meningkat menjadi sebesar 71,72.
Peningkatan IPM yang konsisten tersebut menunjukkan bahwa program
pembangunan yang dilaksanakan berdampak positif bagi peningkatan
kesejahteraan masyarakat.

II-55
Grafik 2.9
Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Kabupaten Nganjuk, Provinsi Jawa Timur dan Nasional
Tahun 2016 – 2020

72,5
72
71,5
71
70,5
70
69,5
69
68,5
2016 2017 2018 2019 2020
Kab. Nganjuk 70,5 70,69 71,23 71,71 71,72
Prov. Jawa Timur 69,74 70,27 70,77 71,5 71,71
Nasional 70,18 70,81 71,39 71,92 71,94

Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur 2021

Komponen IPM dengan metode penghitungan baru terdiri dari 3


aspek yang diukur dengan 4 indikator. Aspek dan indikator tersebut
adalah aspek kesehatan yang diukur dengan Angka Harapan Hidup,
aspek pendidikan yang diukur dengan Rata-rata lama sekolah dan
harapan lama sekolah, dan aspek ekonomi yang diukur dengan
Pengeluaran Perkapita Tahun yang Disesuaikan. Metode ini berdampak
pada revisi nilai IPM setiap daerah baik Kabupaten/Kota maupun
Provinsi.
Angka IPM Kabupaten Nganjuk sejak tahun 2016 selalu di atas
Angka IPM rata-rata Provinsi Jawa Timur. Nilai IPM Tahun 2016 adalah
sebesar 70,05 diatas nilai rata rata IPM provinsi Jawa Timur yaitu 69,74.
Capaian angka IPM ini terus meningkat seiring dengan meningkatnya
kualitas pelayanan dasar baik pendidikan maupun kesehatan, sehingga
pada tahun 2020 nilai IPM Kabupaten Nganjuk sebesar 70,72 dan
Provinsi Jawa Timur yaitu sebesar 71,71. Hal ini menunjukkan bahwa
kesejahteraan masyarakat Kabupaten Nganjuk masih di atas rata-rata
Provinsi Jawa Timur.

II-56
2.2.2.3 Indeks Pembangunan Gender dan Indeks Pemberdayaan
Gender
IPG adalah indikator yang menggambarkan perbandingan (rasio)
capaian antara IPM Perempuan dengan IPM Laki-laki. Penghitungan IPG
mengacu pada metodologi yang digunakan oleh UNDP dalam menghitung
Gender Development Index (GDI) dan Human Development Indeks (HDI)
pada tahun 2010. IPG digunakan untuk mengukur pencapaian dalam
dimensi yang sama dan menggunakan indikator yang sama dengan IPM,
namun lebih diarahkan untuk mengungkapkan ketimpangan antara
laki-laki dan perempuan.
Nilai IPG berkisar antara 0-100 persen. Bila nilai IPG semakin tinggi
maka kesenjangan pembangunan antara laki-laki dan perempuan
semakin rendah. IPG digunakan untuk mengetahui tingkat
kesejahteraan antara laki-laki dan perempuan. Kesetaraan gender terjadi
apabila nilai IPM laki laki dan IPM perempuan sama seimbang.

Grafik 2.10
Indeks Pembangunan Gender Kabupaten Nganjuk Tahun 2017-2020

95,15

94,15
93,48
93,15 93,26 93,27 93,26

92,15

91,15

90,15
2017 2018 2019 2020

Sumber: BPS Kabupaten Nganjuk Tahun 2021

Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) merupakan indeks komposit


yang mengukur peran aktif perempuan dalam kehidupan ekonomi dan
politik. Peran aktif perempuan dalam kehidupan ekonomi dan politik
mencakup partisipasi berpolitik, partisipasi ekonomi dan pengambilan
keputusan serta penguasaan sumber daya ekonomi.

II-57
Grafik 2.11
Indeks Pemberdayaan Gender Kabupaten Nganjuk
Tahun 2017 – 2020

71,00
70,00 69,90
69,00
68,45
68,00
67,00
66,56
66,00
65,00 65,00
64,00
63,00
62,00
2017 2018 2019 2020

Sumber: BPS Kabupaten Nganjuk Tahun 2021

Indeks Pembangunan Gender dan Indeks Pemberdayaan Gender


adalah salah satu ukuran untuk melihat tingkat kesejahteraan laki-laki
dan perempuan. Perbedaan yang signifikan tingkat kesejahteraan laki-
laki dan perempuan di Kabupaten Nganjuk adalah perbedaan
pendapatan rata-rata antara perempuan jauh lebih kecil dari laki-laki
serta partisipasi perempuan dalam lembaga parlemen/DPRD serta
jabatan-jabatan lain dalam pengambilan keputusan masih kurang.

2.2.2.4 Tingkat Pengangguran Terbuka


Penganggur adalah penduduk angkatan kerja yang sedang mencari
pekerjaan dan belum mendapatkannya, sedang mempersiapkan usaha,
tidak mencari pekerjaan dan tidak mempersiapkan usaha karena putus
asa, atau sudah memiliki pekerjaan tapi belum memulainya.
Pengangguran terbuka meliputi mereka yang tidak mau bekerja karena
mengharapkan pekerjaan yang lebih baik (penganggur sukarela) maupun
mereka yang mau bekerja tetapi tidak memperoleh pekerjaan
(penganggur terpaksa). Salah satu ukuran keberhasilan kinerja suatu
daerah dalam hal penanganan pengangguran bila diamati dari sisi
ketenagakerjaan adalah dengan melihat tinggi rendahnya Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT). Perkembangan Tingkat Pengangguran
Terbuka (TPT) di Kabupaten Nganjuk dapat dilihat pada grafik 2.12. Data
Tingkat Pengangguran Terbuka Tahun 2016 dalam situs resmi Badan
Pusat Statistik Nganjuk tidak dirilis (N/A).

II-58
Grafik 2.12
Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
di Kabupaten Nganjuk Tahun 2017 – 2020

Nganjuk Jawa Timur Nasional

7,07
5,84
5,61

5,34

5,28
5,5

4,8
4,21

3,99

3,92
4
3,23

3,22
2,64
0

2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: BPS Kabupaten Nganjuk Tahun 2021

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa tingkat pengangguran


terbuka Kabupaten Nganjuk pada tahun 2017 mencapai 3,23 persen dan
pada tahun 2020 meningkat menjadi 4,80 % sehingga berdasarkan grafik
ada kecenderungan meningkat meskipun pada tahun 2018 sempat turun
menjadi 2,64 %. Rata-rata TPT tersebut masih tergolong tinggi. Tingginya
angka pengangguran ini banyak faktor penyebabnya. Selain masih
terbatasnya lapangan pekerjaan, pengangguran di Kabupaten Nganjuk
disebabkan juga oleh beberapa faktor seperti arus urbanisasi dari
daerah/kabupaten lain ke Kabupaten Nganjuk untuk mencari pekerjaan,
skill yang masih kurang dari pencari kerja sesuai standar dunia kerja
dan masih kurang minatnya pencari kerja untuk berwirausaha secara
mandiri.

2.2.3. Fokus Seni Budaya dan Olahraga


Seni budaya adalah segala hal yang diciptakan oleh manusia dengan
cara hidup yang berkembang pada suatu kelompok. Seni budaya
mempunyai unsur keindahan dan dilestarikan secara turun temurun
lintas generasi. Kegiatan budaya dan kesenian masyarakat yang saat ini
masih menjadi tradisi diantaranya adalah:

II-59
- Upacara/ prosesi siraman sedudo yang dilaksanakan pada awal bulan
syuro;
- Tradisi bersih desa/ nyadranan;
- Prosesi gembyangan waranggono;
- Langen Tayub wilayah Nganjuk Utara;
- Seni Jaranan, Seni Hadrah;
- Tari Salepuk, Tari Mongde, Sandur;
- Kentrung Desa Mojokendil Kecamatan Ngronggot;
- Jamasan pusaka di Gedung Pusaka Ngliman Kecamatan Sawahan;
- Pawai alegoris pada peringatan hari jadi Kabupaten Nganjuk;
- Wayang timplong Desa Jetis Kecamatan Pace.

Tabel 2.35.
Capaian Kinerja Kesenian dan Kebudayaan Tahun 2017 – 2020
No Data 2016 2017 2018 2019 2020
1 Jumlah seluruh situs 16 16 16 16 16
2 Jumlah situs yang dilestarikan 13 15 16 16 16
3 Jumlah seluruh cagar budaya 3 3 3 3 3
Jumlah cagar budaya yang 3 3 3 3 3
4
dilestarikan
Target peningkatan kegiatan seni 8 8 8 8 8
5
budaya daerah
Realisasi peningkatan kegiatan seni 8 8 8 8 8
6
budaya daerah
Sumber: Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga, dan Kebudayaan
Kab. Nganjuk 2020

Pemerintah Kabupaten Nganjuk memiliki komitmen yang tinggi


dalam melestarikan seni budaya yang tumbuh berkembang dan menjadi
kekayaan budaya kabupaten Nganjuk. Hal ini dapat dilihat dari kinerja
Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, Kebudayaan yang selalu
mencapaian 100 persen.

II-60
Grafik 2.13
Cabang Olahraga Berprestasi Kabupaten Nganjuk 2017-2020
-Target (jenis olah raga) -Realisasi (jenis olah raga)

13

12

12
10
8
2
2

2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga, dan Kebudayaan


Kab. Nganjuk 2020

Jumlah prestasi pemuda di bidang olahraga di Kabupaten Nganjuk


cukup baik. Hal ini ditunjukkan oleh grafik di atas, dimana target dan
realiasasinya selalu tercapai sejak tahun 2017-2020. Pada tahun 2019,
terjadi pencapaian prestasi olahraga melampaui target yang ditetapkan.

2.3. ASPEK PELAYANAN UMUM


2.3.1. Pelayanan Umum Urusan Wajib Dasar
2.3.1.1. Pendidikan
Selama lima tahun terakhir, capaian bidang pendidikan dapat
dilihat dari indikator-indikator makin meningkatnya angka kelulusan di
tiap jenjang pendidikan dari SD hingga SMP/MTs, angka putus sekolah
yang semakin menurun setiap tahun, angka kelulusan yang semakin
meningkat di seluruh jenjang, dan persentase guru yang memiliki
kualifikasi sarjana juga semakin meningkat. Berbagai indikator tersebut
menunjukkan bahwa perkembangan pendidikan di Kabupaten Nganjuk
sangat dinamis dan mampu bersaing dengan daerah lain. Angka
Partisipasi Murni salah satu tolok ukur keberhasilan pendidikan karena
dapat meningkatkan nilai indeks pendidikan yang merupakan bagian
dari Indeks Pembangunan Manusia. Angka APM di Kabupaten Nganjuk
di atas angka rata-rata APM Provinsi Jawa Timur selama 5 tahun

II-61
belakangan ini. Capaian indikator pembangunan di bidang pendidikan
ini dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 2.36.
Data Bidang Pendidikan di Kabupaten Nganjuk Tahun 2016 – 2020
No Jenjang 2016 2017 2018 2019 2020

Angka Partisipasi
1
Murni
- SD/MI 94.43 95.03 98,65 98,80 99,20
- SMP/MTs 79.57 97.28 92,57 94,44 96,50
Angka Partisipasi
2
Kasar
- SD/MI 108.25 104.86 107,34 111,18 115,20
- SMP/MTs 102.98 142.94 105,89 149,26 150,35
3 Angka Putus Sekolah
- SD/MI 0.01 0.01 0,00 0,00 0,00
- SMP/MTs 0.01 0.01 0,00 0,00 0,00
Angka Kelulusan
4
Sekolah
- SD/MI 100.00 100.00 99,75 100,00 100,00
- SMP/MTs 100.00 99.98 99,34 99,94 99,89
5 Angka Melek Huruf 92.13 93.54 100,00 100,00 100,00
Rata-rata Lama
6 7.34 7.38 7,61 7,63 7,64
Sekolah
Persentase Guru
7
Kualifikasi
- SD/MI 89.73 89.38 98,20 99,82 93,45
- SMP/MTs 95.83 95.76 98,63 98,98 91,91
Pendidikan Anak Usia
8 78.71 72.56 63,99 106,48 120,32
Dini (PAUD)
9 Indeks Pendidikan 0,601 0,602 0,610 0,611 0,612
Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Nganjuk Tahun 2021

Beberapa Faktor yang berpengaruh terhadap kualitas pendidikan


adalah rasio siswa terhadap daya tampung sekolah, kelayakan sarana
dan prasarana serta kualitas pendidik. Pencermatan atas dasar sebaran
Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) dan Angka Melek Huruf (AMH)
menunjukkan bahwa ketersediaan sarana prasarana, aksesibilitas, serta
kondisi sosial ekonomi, berpengaruh pada peningkatan Rata-Rata Lama
Sekolah (RLS) dan Harapan Lama Sekolah (HLS)

II-62
a. Angka Partisipasi Sekolah
Salah satu indikator yang sering digunakan untuk mengukur
capaian kinerja bidang pendidikan adalah Angka Partisipasi Sekolah
(APS). Indikator ini menunjukkan seberapa besar anak usia sekolah
menurut tingkat pendidikan tertentu berada dalam lingkup pendidikan
dan penyerapan dunia pendidikan formal terhadap penduduk usia
sekolah. APS dihitung berdasarkan jumlah murid kelompok pendidikan
yang masih menempuh pendidikan dasar per 1.000 jumlah penduduk
usia pendidikan mendasar.

Tabel 2.37.
Angka Partisipasi Murni (APM) di Kabupaten Nganjuk
Tahun 2016 - 2020
No Data 2016 2017 2018 2019 2020
1 Jumlah Anak Sekolah 77.022 91.852 94.028 85.779 89.887
SD/MI7 – 12
2 Jumlah Usia 7 – 12 81.569 96.657 95.318 86.821 90.612

APM SD/MI (%) 95.50 94.43 98,65 98,80 99,20

3 Jumlah Anak Sekolah 32.254 33.932 44.420 31.477 35.374


SMP/MTs13 – 15
4 Jumlah Usia 13 – 15 40.537 34.879 47.987 33.330 36.655

APM SMP/MTs (%) 89.39 79.57 92,57 94,44 96,50

Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Nganjuk Tahun 2021

Tabel 2.38.
Angka Partisipasi Kasar (APK) di Kabupaten Nganjuk
Tahun 2016 - 2020
No Data 2016 2017 2018 2019 2020

1 Jumlah Anak Sekolah SD/MI 88.301 101.356 102.310 96.532 104.385

2 Jumlah Usia 7 – 12 81.569 96.657 95.318 86.821 90.612


APK SD/MI (%) 108.25 104.86 107,34 111,18 115,20

3 Jumlah Anak Sekolah SMP/MTs 41.747 49.856 50.815 49.747 55.111

4 Jumlah Usia 13 – 15 40.537 34.879 47.987 33.330 36.655


APK SMP/MTs (%) 102.98 142.94 105,89 149,26 150,35

Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Nganjuk Tahun 2021

II-63
b. Rata - Rata Nilai UN dan UASB
Selain angka putus sekolah indikator capaian kinerja bidang
pendidikan adalah rata - rata nilai UN dan UASB di masing - masing
tingkatan sekolah. Lebih jelasnya ketersediaan fasilitas pendidikan di
Kabupaten Nganjuk dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.39.
Rata - Rata Nilai UN dan UASB di Kabupaten Nganjuk
Tahun 2016 – 2020
Tahun
No. Uraian Satuan
2016 2017 2018 2019 2020*
1 Sekolah Nilai 7,96 7,76 7,49 7,90 -
Dasar/MI
2 SLTP/MTs Nilai 5,98 7,35 5,33 5,91 -
Sumber: Dinas Pendidikan Kab. Nganjuk 2021
*(suasana pandemi Covid-19 tidak ada ujian di tahun 2020)

Rata-rata nilai UN dan UASB jenjang Sekolah Dasar (SD) masih


fluktuatif. Rata-rata nilai UN dan UASB pada tahun 2016 sebesar 7,96
kemudian mengalami penurunan dalam 2 (dua) tahun berturut-turut ke
angka 7,76 dan 7,49. Pada tahun 2019 kembali mengalami perbaikan
menjadi 7,90. Begitu pula dengan jenjang Pendidikan di Sekolah
Menengah Pertama (SMP) dan sederajat. Nilai UN dan UASB tingkat SMP
pada tahun 2016 sebesar 5,98 kemudian naik menjadi 7,35 pada tahun
2017 dan seterusnya mengalami penurunan yaitu 5,33 pada tahun 2018
dan 5,91 pada tahun 2019. Sementara itu pada tahun 2020 sesuai
dengan Surat Edaran Kemendikbud RI Nomor 4 Tahun 2020 tentang
pembatalan Ujian Nasional dan Kebijakan Pendidikan pada Masa
Darurat Covid-19 maka pelaksanaan UN ditiadakan, sehingga
pencapaian rata-rata nilai UN dan UASB tidak dapat dihitung. Naik
turunnya kualitas capaian nilai rata-rata UN dan UASB ini disebabkan
adanya fasilitas sarana dan prasarana Pendidikan yang belum memadai
sehingga berpengaruh pada kualitas belajar mengajar siswa.

c. Angka Kelulusan
Angka kelulusan menggambarkan jumlah murid yang dapat
menyelesaikan tingkatan pendidikan tertentu.

II-64
Tabel 2.40.
Jumlah Kelulusan Sekolah di Kabupaten Nganjuk
Tahun 2016 – 2020
No Data 2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah Siswa Tingkat
1 16.548 13.936 16.642 16.834 17.499
Akhir SD/MI
2 Lulusan Jenjang SD/MI 16.548 13.936 16.600 16.834 17.499
Jumlah Siswa Tingkat
3 16.555 11.346 14.352 16.266 16.022
Akhir SMP/MTs
4 Lulusan Jenjang SMP/MTs 16.555 11.344 14.257 16.256 16.039
Sumber: Dinas Pendidikan Kab. Nganjuk 2021

d. Rasio Guru/Murid
Rasio Guru/Murid dalam hal ini adalah perbandingan jumlah guru
dengan jumlah murid untuk masing-masing tingkat pendidikan di
Kabupaten Nganjuk Tahun 2016-2020.

Tabel 2.41.
Rasio Guru terhadap Murid dalam 5 tahun terakhir di
Kabupaten Nganjuk Tahun 2016 – 2020
Jenjang
Tahun
SD SMP
2016 1 : 13,30 1 : 17,42
2017 1 : 15,79 1 : 21,13
2018 1 : 12,24 1 : 13,41
2019 1 : 13,44 1 : 14,05
2020 1 : 14,13 1 : 13,70
Sumber: Dinas Pendidikan Kab. Nganjuk 2021

Tabel 2.42.
Rasio Murid dan Guru di Kabupaten Nganjuk Tahun 2016 – 2020
No Data 2016 2017 2018 2019 2020
1 Jumlah Siswa SD/MI 88.301 101.356 102.310 96.532 98.347

2 Jumlah Guru SD/MI 6.638 6.421 8.356 7.181 6.962

3 Jumlah Siswa SMP/MTs 41.747 49.856 50.815 49.747 49.772

4 Jumlah Guru SMP/MTs 2.396 2.359 3.790 3.540 3.633

Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Nganjuk Tahun 2021

Rasio guru terhadap jumlah siswa di Kabupaten Nganjuk pada


semua jenjang Pendidikan sudah memenuhi Standar Pelayanan Minimal
(SPM) di bidang pendidikan, yaitu setiap 1 (satu) orang Guru berbanding

II-65
dengan 13-17 orang siswa. Dalam beberapa waktu ke depan, SPM ini
akan ditingkatkan lagi melalui peningkatan kualitas Guru.

e. Angka Putus Sekolah


Angka putus sekolah menggambarkan jumlah siswa yang tidak
dapat menyelesaikan pendidikan pada tingkatan tertentu (Drop Out).
Angka putus sekolah di Kabupaten Nganjuk dalam kurun waktu 5 (lima)
tahun terakhir terus mengalami perbaikan. Angka putus sekolah
tertinggi terjadi pada tahun 2017. Namun pada tahun-tahun selanjutnya,
angka putus sekolah tersebut berhasil ditekan hingga angka nol.

Tabel 2.43.
Jumlah Anak Putus Sekolah di Kabupaten Nganjuk
Tahun 2016 – 2020
No Data 2016 2017 2018 2019 2020
1 Jumlah Anak Sekolah 88.301 101.356 102.310 96.532 98.347
SD/MI
2 Jumlah anak Putus Sekolah 10 12 3 0 0
SD/MI
3 Jumlah Anak Sekolah 41.747 49.856 50.815 49.747 49.772
SMP/MTs
4 Jumlah anak Putus Sekolah 4 7 0 2 0
SMP/MTs
Sumber: Dinas Pendidikan Kab. Nganjuk 2021

Tabel 2.44.
Angka Putus Sekolah SD/MI, dan SMP/MTs
di Kabupaten Nganjuk Tahun 2016 – 2020
Jenjang Pendidikan 2016 2017 2018 2019 2020
SD/MI 0.01 0.01 0 0 0
SMP/MTs 0.01 0.01 0 0 0
Sumber: Dinas Pendidikan Kab. Nganjuk 2021

f. Profesionalitas Guru
Guru merupakan salah satu faktor strategis dalam menentukan
keberhasilan pendidikan karena gurulah yang meletakkan dan
mempersiapkan dasar perkembangan potensi peserta didik untuk masa
depan bangsa. Untuk melaksanakan itu, tentu diperlukan guru yang
berkualitas dan dan berdedikasi tinggi. Tabel 2.45 menggambarkan
kualitas guru di Kabupaten Nganjuk. Ada sebagaian kecil guru SD/MI
dan SMP/MTs yang belum berijasah minimal S1 atau D4.

II-66
Tabel 2.45.
Kualifikasi Guru di Kabupaten Nganjuk Tahun 2016 – 2020
No Data 2016 2017 2018 2019 2020
1 Jumlah Guru SD/MI 6.638 6.421 8.356 7.181 6.962
2 Guru Berijazah S1/D IV 5.956 5.739 8.206 7.168 6.506
3 Jumlah Guru SMP/MTs 2.396 2.359 3.790 3.540 3.633
4 Guru Berijazah S1/D IV 2.296 2.259 3.738 3.504 3.339
5 Guru Berijazah S1/D IV 2.882 2.773 2.779 2.732 2.887
Sumber: Dinas Pendidikan Kab. Nganjuk 2021

g. Pendidikan Anak Usia Dini


Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan
sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya
pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia
enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam
memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur
formal, nonformal, dan informal.

Tabel 2.46.
Pendidikan Anak Usia Dini di Kabupaten Nganjuk
Tahun 2016 – 2020
No Data 2016 2017 2018 2019 2020
1 Jumlah Anak Sekolah TK/RA 41.646 36.547 34.083 33.250 41.598
2 Jumlah Usia 4 – 6 52.911 50.366 53.260 31.227 34.572
Sumber: Dinas Pendidikan Kab. Nganjuk 2021

h. Standar Pelayanan Minimal


Berdasarkan pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100
Tahun 2018 tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal dan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 32 Tahun 2018
tentang Standar Teknis Pelayanan Minimal Pendidikan, bahwa dalam
rangka pemenuhan capaian SPM Bidang Pendidikan diperlukan
penetapan target pada awal perencanaan Tahun 2020. Penetapan target
tersebut difungsikan sebagai langkah awal perencanaan serta
pengukuran atas kemampuan Pemerintah Kabupaten Nganjuk dalam
mewujudkan capaian standar pelayanan minimal bidang pendidikan.
Adapun penetapan target SPM sesuai dengan Permendagri Nomor 100

II-67
Tahun 2018 tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal adalah
sebagai berikut :

Tabel 2.47
Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan
Tahun
No Indikator
2016* 2017* 2018** 2019 2020
1 Jumlah Warga Negara - - - 97,59% 98,42%
Usia 7-15 Tahun yang
berpartisipasi dalam
pendidikan dasar
(SD/MI, SMP/MTs)
2 Jumlah Warga Negara - - - 0,87% 0%
Usia 7-18 Tahun yang
belum menyelesaikan
pendidikan dasar dan
atau menengah yang
berpartisipasi dalam
pendidikan kesetaraan
3 Jumlah Warga Negara - - - 93,06% 91,42%
Usia 5-6 Tahun yang
berpartisipasi dalam
pendidikan PAUD

Sumber: Dinas Pendidikan Kab. Nganjuk, Tahun 2021


Keterangan : (*): Indikator lama
(**): Tidak dihitung

2.3.1.2. Kesehatan
Pembangunan bidang kesehatan meliputi seluruh siklus atau
tahapan kehidupan manusia. Bila pembangunan kesehatan berhasil
dengan baik maka secara langsung atau tidak langsung akan terjadi
peningkatan kesejahteraan rakyat. Mempertimbangkan bahwa
pembangunan bidang kesehatan merupakan bagian yang sangat penting
bagi peningkatan SDM, pada calon generasi penerus, sejak dari
kandungan dan balita. Indikator bidang kesehatan selama kurun waktu
tahun 2016 sampai dengan tahun 2020 adalah sebagaimana disajikan
dalam Tabel berikut:

II-68
Tabel 2.48.
Indikator Bidang Kesehatan di Kabupaten Nganjuk
Tahun 2016 – 2020
No Jenjang 2016 2017 2018 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Angka Kematian Bayi per
9.15 9.51 6.73 7.2 8.14
1.000 kelahiran hidup
2 Angka Kematian Ibu per
70.35 84.10 77.63 63.42
100.000 kelahiran hidup 83.47
3 Balita dengan gizi buruk 0.11 0.09 0.1 0.12 1.74
4 Cakupan Kunjungan Ibu
81.63 53.54 78.7 77.9 80.6
Hamil
5 Penduduk miskin yang
66.04 71.36 73.13 74.10 -
dilayani
6 Desa dengan cakupan
80.63 85,91 84.9 92.3 85.21
UCI (%)
7 Cakupan Penemuan dan
Penanganan Penderita
Penyakit:
- Prevalensi HIV 0.0614 0.000115 0.060 0.001 0.01
- Penderita TBC BTA
sembuh setelah 62.00 42.29 78.41 78.8 74.5
pengobatan
- Prevalensi Penderita
0.44 0.51 0.43 0.4 0.19
Kusta
8. Indeks Kesehatan 0.785 0.786 0.788 0.791 0.792
Sumber: Dinas Kesehatan Kab. Nganjuk 2021

Tabel 2.49.
Jumlah Kematian Bayi, Kematian Ibu dan Jumlah Kelahiran Hidup
di Kabupaten Nganjuk Tahun 2016 – 2020
No Data 2016 2017 2018 2019 2020
1 Jumlah Kematian Bayi 143 147 104 102 117
2 Jumlah Kematian Ibu 11 13 12 9 12
3 Jumlah Kelahiran Hidup 15.635 15.458 15.458 14.192 14.376
Sumber: Dinas Kesehatan Kab. Nganjuk 2021

Dari data angka kematian bayi tahun 2016-2020 tercatat jumlah


kematian bayi mengalami penurunan dari angka 143 pada tahun 2016
dan 117 pada tahun 2020. Sedangkan jumlah kelahiran hidup juga
cenderung menurun yaitu di tahun 2016 yaitu 15.635 dan di tahun 2020
adalah 14.376. Menurunnya jumlah kelahiran merupakan dampak dari
menurunnya Total Fertility Rate (TFR).

II-69
Kematian ibu tahun 2016-2020 berflutuasi pada kisaran 11- 13
jiwa. Bahkan sejak tahun 2017 kecenderungannya turun yaitu
sebanyak 13 Jiwa di tahun 2017 dan 12 jiwa di tahun 2020.

Tabel 2.50.
Balita Gizi Buruk dan Balita Stunting di Kabupaten Nganjuk
Tahun 2018 – 2020
No Data 2018 2019 2020
1 Jumlah Balita Gizi Buruk (jiwa) 8.110 5.308 5.354
2 Persentase balita stunting )* (%) 16,1 11,87 11,02
2 Jumlah Balita 87.577 61.186 51.974
Sumber: Dinas Kesehatan Kab. Nganjuk 2021)* hasil bulan timbang
bulan februari

Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang


menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Kabupaten Nganjuk,
dari data tahun 2018-2020 memiliki angka balita gizi buruk yang
cenderung menurun, yaitu 8.110 balita di Tahun 2018 dan turun di 2020
menjadi 5.354 balita.
Status balita stunting di Kabupaten Nganjuk berdasar hasil Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dilaksanakan setiap 5 tahun, di
Tahun 2013 mencapai 44,3 % dan di Tahun 2018 menurun menjadi
29,7%. Angka ini relatif tinggi sehingga sejak tahun 2018 oleh
pemerintah pusat Kabupaten Nganjuk di tetap kan sebagai 100 daerah
kabupaten/kota di Indonesia yang menjadi prioritas dalam penanganan
stunting. Berdasarkan hasil pengukuran balita di Kabupaten Nganjuk
pada saat bulan timbang yaitu bulan februari dan agustus status balita
stunting dapat di lihat pada tabel 2.50. Terlihat bahwa prevalensi balita
stunting Tahun 2018 sebesar 16,1 % dan di Tahun 2020 turun menjadi
11,02 %. Jika di Bandingkan dengan hasil rekesdas selisihnya dengan
hasil pada bulan timbang memang cukup besar, tetapi yang jelas bahwa
stunting masih menjadi masalah di Kabupaten Nganjuk.

II-70
Tabel 2.51.
Penduduk Miskin yang Dilayani Puskesmas di Kabupaten Nganjuk
Tahun 2016-2020
No Data 2016 2017 2018 2019 2020
1 Jumlah Penduduk Miskin
Yang Berkunjung Ke 359.220 537.213 537.356 617.332 620.287
Puskesmas
2 Penduduk Miskin (BPS) 127.900 125.520 127.280 118.510 122.730
3 Jumlah DTKS (Dinsos) 463.798 515.815 515.554 518.141 507.787
Sumber: Dinas Kesehatan Kab. Nganjuk 2021

Pada Prinsipnya semua penduduk termasuk penduduk miskin


dilayani di puskesmas Kabupaten Nganjuk. Data jumlah penduduk
miskin yang dilayani puskesmas tahun 2016-2020, menunjukkan
jumlah penduduk miskin yang berkunjung ke puskesmas.

Tabel 2.52.
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil di Kabupaten Nganjuk
Tahun 2016 – 2020
No Data 2016 2017 2018 2019 2020
1 Jumlah Ibu Hamil 17.199 17.004 17.004 16.619 16.434
2 Jumlah Ibu Hamil yang Mendapatkan
14.040 13.578 13.381 12.950 13.247
Kunjungan
Cakupan (%) 81,6 79,9 78,7 77,9 80,6
Sumber: Dinas Kesehatan Kab. Nganjuk 2021

Dari data cakupan ibu hamil Kabupaten Nganjuk tahun 2016-2020


tercatat jumlah ibu hamil terbanyak pada tahun 2016 dengan angka
17.199 (81,6%) dan ibu hamil yang mendapatkan kunjungan tertinggi
pada tahun 2016 dengan angka 14.040 (80,6%) Jumlah kehamilan setiap
tahun terus menurun dan terendah pada tahun 2020 sebesar 16.434
kehamilan.
Tabel 2.53.
Desa dengan cakupan UCI di Kabupaten Nganjuk
Tahun 2016 – 2020
No Data 2016 2017 2018 2019 2020
1 Jumlah Desa/Kelurahan 284 284 284 284 284
2 Desa/Kelurahan Cakupan UCI 229 244 184 262 242
Cakupan 80,6 85,9 64,8 92,3 85,2
Sumber: Dinas Kesehatan Kab. Nganjuk 2021

Pencapaian Universal Child Immunization (UCI) pada dasarnya


merupakan proyeksi terhadap cakupan sasaran bayi yang telah

II-71
mendapatkan imunisasi secara lengkap. Dari data Desa dengan cakupan
UCI tahun 2016-2020 terlihat pada tabel tersebut diatas. Tahun 2017
dari sejumlah 284 Desa/Kelurahan cakupan UCI yaitu 244, tahun 2018
cakupan UCI 184, pada tahun 2019 menurun menjadi 262, dan terakhir
tahun 2020 yaitu 242.

Tabel 2.54.
Prevalensi HIV di Kabupaten Nganjuk Tahun 2016 – 2020
No Data 2016 2017 2018 2019 2020
1 Jumlah Penderita HIV
642 727 149 169 113
Yang Masih Hidup
2 Jumlah Penduduk 1.045.375 1.048.799 1.051.900 1.054.611 1.103.902
Prevalensi 0,061 0,069 0,014 0,016 0,011
Sumber: Dinas Kesehatan Kab. Nganjuk 2021

Tabel 2.55.
Prevalensi Penderita Kusta di Kabupaten Nganjuk
Tahun 2016 – 2020
No Data 2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah Temuan Baru
1 46 50 3 5 20
(PB + MB)
2 Jumlah Penduduk 1.045.375 1.048.799 1.051.900 1.054.611 1.103.902
Sumber: Dinas Kesehatan Kab. Nganjuk 2021

Indikator ini menunjukkan jumlah kasus kusta terdaftar Pausi


Basiler (PB) maupun Multi Basiler (MB) pada saat tertentu per 10.000
penduduk. Di Kabupaten Nganjuk pada data Prevalensi Penderita Kusta
2016-2020 pada tahun 2017 tercatat memiliki Jumlah Temuan Baru (PB
+ MB) paling tinggi dengan angka 50 dari 1.048.799 penduduk.

Tabel 2.56.
Jumlah Kasus TB Per Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Nganjuk
Tahun 2016 – 2020
No Data 2016 2017 2018 2019 2020
1 Jumlah Kasus TB 962 1035 564 1.028 711
2 Jumlah Penduduk 1.045.375 1.048.799 1.051.900 1.054.611 1.103.902
Sumber: Dinas Kesehatan Kab. Nganjuk 2021

Angka kematian bayi dan ibu melahirkan menunjukkan tren


menurun bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini
terjadi karena adanya peningkatan pelayanan dasar kesehatan, sehingga
mampu menekan kematian ibu melahirkan dan bayi lahir. Namun bila

II-72
dibandingkan dengan capaian SDGs (12 per 1000 kelahiran hidup) maka
angka tersebut masih lebih kecil.
Demikian pula angka kematian ibu melahirkan yang standard
capaian SDGs (70 per 100.000) maka angka kematian ibu melahirkan di
Kabupaten Nganjuk 83,47 pada Tahun 2020 berada diatas target.
Capaian bidang kesehatan yang paling tampak adalah pada penurunan
angka balita gizi buruk, penduduk yang memanfaatkan Puskesmas, dan
peningkatan rumah sehat.
Kabupaten Nganjuk termasuk dalam 100 Kabupaten/Kota yang
mendapat prioritas penanganan Stunting secara nasional. Hasil
pendataan riset kesehatan dasar yang dilaksanakan pada tahun 2013
dan dipublikasikan tahun 2016 prevalensi stunting Kabupaten Nganjuk
adalah 44,33 %. Hasil survey Provinsi Jawa Timur tahun 2018 prevalensi
stunting di Kabupaten Nganjuk menurun menjadi 25,9% sedangkan
menurut hasil pendataan bulan timbang dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Nganjuk bahwa prevalensi stunting Kabupaten Nganjuk
adalah 16,1 %.
a. Jumlah Rumah Sakit
Rumah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan yang
berfungsi menyelenggarakan pelayanan kesehatan rujukan, asuhan
keperawatan secara berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan
penyakit yang diderita oleh pasien. Semakin banyak jumlah ketersediaan
rumah sakit, akan semakin mudah bagi masyarakat dalam mengakses
layanan kesehatan. Ketersediaan rumah sakit diukur dari rasio jumlah
rumah sakit dibagi dengan jumlah penduduk. Jumlah rumah sakit di
Kabupaten Nganjuk dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 2.57.
Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Nganjuk 2016 – 2020
Fasilitas Kesehatan
Tahun Puskesmas Tempat Balai Rumah
RS Puskesmas Klinik
Pembantu Tidur Pengobatan Bersalin
2016 5 20 83 148 7 2 4
2017 5 20 83 148 7 2 4
2018 5 20 81 678 0 0 30
2019 5 20 82 1.023 0 0 31
2020 5 20 82 1.054 0 0 31
Sumber: Dinas Kesehatan Daerah Kab.Nganjuk 2021

II-73
b. Jumlah Tenaga Medis
Tenaga medis di rumah sakit yang dimiliki pemerintah daerah
Kabupaten Nganjuk sangat menentukan pelayanan terhadap masyarakat
sesuai dengan perkembangan jumlah penduduk. Dimana tenaga medis
merupakan salah satu sarana penunjang kesehatan dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Semakin banyak jumlah
ketersediaannya, maka semakin memudahkan masyarakat menerima
pelayanan kesehatan. Berikut adalah data secara lengkap mengenai
jumlah tenaga medis pada tahun 2020:

Tabel 2.58.
Jumlah Tenaga Medis di Puskesmas Tahun 2020
Kecamatan Dokter Perawat Bidan Farmasi Ahli Gizi
Sawahan 2 16 20 1 1
Ngetos 4 12 19 1 1
Berbek 6 19 33 3 1
Loceret 3 23 34 1 1
Pace 1 19 29 0 1
Tanjunganom 8 22 31 1 0
Prambon 6 22 44 2 1
Ngronggot 2 23 30 1 0
Kertosono 2 17 26 1 1
Patianrowo 3 16 22 1 1
Baron 6 18 21 2 0
Gondang 7 15 25 1 2
Sukomoro 2 20 24 2 2
Nganjuk 3 16 29 2 1
Bagor 2 9 31 1 1
Wilangan 1 16 21 1 1
Rejoso 7 29 42 3 2
Ngluyu 1 8 12 0 1
Lengkong 2 15 17 1 1
Jatikalen 6 7 18 0 0
Nganjuk 74 342 528 25 19
Sumber: Dinas Kesehatan Kab. Nganjuk 2021

Tabel 2.59.
Jumlah Tenaga Medis Dinas Kesehatan dan RSU Tahun 2020
RSU RSU
No Tenaga Kesehatan Dinkes
Nganjuk Kertosono
1 Dokter Spesialis 0 32 20
2 Dokter Umum 2 20 25
3 Dokter Gigi 0 2 1
4 Apoteker 3 21 12
5 Ahli Gizi 1 13 7
6 Pembantu Ahli Gizi 0 0 0
7 Bidan 13 39 55
8 Perawat 24 278 162

II-74
RSU RSU
No Tenaga Kesehatan Dinkes
Nganjuk Kertosono
9 Asisten Apoteker/SMF/Ak.F 0 0 0
10 Asisten Rontgen /APRO 0 0 0
11 Perawat Gigi 0 0 0
12 SPPH ( Hygiene ) 0 4 4
13 Kesehatan Masyarakat (SKM) 1 3 2
14 Analisis kesehatan/pranata 0 0 0
laboratorium kesehatan
15 Fisioterapis 0 3 2
16 Rekam Medik 0 11 4
17 Tenaga Kesehatan Lainnya 120 249 122
Sumber: Dinas Kesehatan Kab. Nganjuk 2021

Tabel 2.60
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
Realisasi
No Indikator
2016* 2017* 2018** 2019 2020
Pelayanan kesehatan ibu - 89,44% -
1 77,92% 69,63%
hamil
Pelayanan kesehatan ibu - 66,69% -
2 89,26% 91,64%
bersalin
Pelayanan kesehatan - 69,33% -
3 94,84% 86,32%
bayi baru lahir
Pelayanan kesehatan - 56,91% -
4 74,25% 50,40%
balita
Pelayanan kesehatan - 16,19% -
5 pada usia pendidikan 99,63% 60,00%
dasar
Pelayanan kesehatan - 42,39% -
6 11,99% 44,88%
pada usia produktif
Pelayanan kesehatan - 68,56% -
7 60,77% 40,51%
pada usia lanjut
Pelayanan kesehatan - 21,60% -
8 9,06% 41,99%
penderita hipertensi
Pelayanan kesehatan - 13,61% -
9 penderita diabetes 58,20% 78,05%
melitus
Pelayanan kesehatan - 83,52% -
10 orang dengan gangguan 125,40% 90,82%
jiwa berat
Pelayanan kesehatan - 24,21% -
11 orang terduga 100% 76,19%
tuberkulosis
Pelayanan kesehatan - 4,45% -
orang dengan risiko
terinfeksi virus yang
12 99,93% 59,98%
melemahkan daya tahan
tubuh manusia (Human
Immunodeficiency Virus)
Sumber: Dinas Kesehatan Kab. Nganjuk, Tahun 2021
Keterangan : (*): Indikator lama
(**): Tidak dihitung

II-75
2.3.1.3. Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Sarana dan prasarana wilayah yang meliputi infrastruktur
transportasi, sumber daya air dan irigasi, telekomunikasi, listrik dan
energi serta sarana dan prasarana dasar permukiman merupakan aspek
utama dalam pembangunan suatu daerah serta memiliki peran yang
penting bagi peningkatan perekonomian dan kehidupan sosial
masyarakat.
Prasarana transportasi merupakan tulang punggung
pengembangan wilayah sehingga sangat penting untuk menunjang
kelancaran aktivitas sosial dan ekonomi. Jaringan jalan yang baik,
memiliki keterkaitan yang sangat kuat dengan pertumbuhan ekonomi
suatu wilayah maupun terhadap kondisi sosial budaya kehidupan
masyarakat. Infrastruktur jalan yang baik adalah modal sosial
masyarakat dalam menjalani roda perekonomian, sehingga
pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak mungkin dicapai tanpa
ketersediaan infrastruktur jalan yang baik dan memadai.
Pada saat ini prasarana transportasi masih belum maksimal dalam
memfasilitasi tingginya pergerakan masyarakat yang ditunjukkan oleh
masih terdapat jalan dalam kondisi yang rusak. Belum maksimalnya
infrastruktur transportasi dalam memfasilitasi pergerakan masyarakat
disebabkan rendahnya jumlah jalan dalam kondisi baik dan
pembangunan jalan-jalan baru, serta belum maksimalnya struktur
konstruksi jalan. Kondisi tersebut diperburuk dengan tingginya beban
lalu lintas yang sering melampaui kapasitas. Namun demikian dari data
yang dihimpun, selain peningkatan panjang jalan, dapat dilihat proporsi
kondisi jalan yang baik tiap tahun mengalami peningkatan yang cukup
signifikan.

a. Penyelenggaraan Jalan
Penyelenggaraan jalan diarahkan untuk mewujudkan kondisi
jaringan jalan yang mantap dalam mendukung konektivitas antar
wilayah, pertumbuhan ekonomi dan kehidupan sosial masyarakat.
Berdasarkan Keputusan Bupati Nomor : 188/21/K/411.013/2016
Tentang Penetapan Status Ruas Jalan Sebagai Jalan Kabupaten yang
tersebar di 20 Kecamatan dengan panjang ruas 1.153,482 km. Untuk
mendukung konektifitas antar wilayah tersebut, pada periode Tahun

II-76
2016-2020 telah dilakukan peningkatan jalan sepanjang 187,782 km,
pemeliharaan jalan sepanjang 1.095,72 km, pembangunan saluran
drainase/gorong-gorong sepanjang 1.602,534 meter, pemeliharaan rutin
bahu jalan (Berm) sepanjang 9,405 km, dan pembangunan pengaman
badan jalan sepanjang 5,002 km. Pencapaian tersebut telah memenuhi
seluruh kebutuhan jalan sepanjang 1.153,482 km, dan menambah
panjang jaringan jalan dalam kondisi baik sampai tahun 2020 menjadi
1.019,10 km atau 88,33% dari keseluruhan panjang jalan.
Penyelenggaraan jalan juga mendukung aksesibilitas destinasi
pariwisata, pengembangan kawasan strategis Selingkar Wilis, dan
meningkatkan akses bagi daerah-daerah terisolir/terpencil. Untuk
mendukung kegiatan pariwisata telah dilaksanakan pelebaran jalan
Gondang-Ngluyu yang merupakan akses ke wisata Goa Margotresno,
peningkatan Kapasitas Jalan Mangunsari - Bajulan dan Pembangunan
pengaman badan jalan di pintu keluar obyek wisata Roro Kuning kiri
yang merupakan akses ke lokasi wisata Air Merambat Roro Kuning,
pemeliharaan Jalan Tengger - Argojali dan pemeliharaan Jalan
Sawahan - Gedangklutuk yang merupakan akses menuju wisata Air
Terjun Sedudo.
Untuk mendukung pengembangan kawasan strategis Selingkar
Wilis telah dilakukan pelebaran Jembatan Jurangringin dan Lanjutan
Opritan ruas Jalan Ngetos - Pogoh dan peningkatan kapasitas Jalan
Mangunsari - Bajulan. Sedangkan untuk meningkatkan akses bagi
daerah terisolir/terpencil telah dilakukan rekonstruksi jalan Losari -
Ngujung, pembangunan/rekonstruksi Jalan Tamanan - Bendoasri,
pembangunan jalan Losari - Lengkonglor, peningkatan jalan
Gampeng - Lengkonglor, pemeliharaan Berkala Jalan
Lumpangkuwik - Pule, dan pembangunan jalan antar kabupaten
Bendoasri - Klangon (Madiun),
Perkembangan capaian kinerja pemenuhan kebutuhan jaringan
jalan di Kabupaten Nganjuk Tahun 2016-2020 dapat dilihat pada tabel
berikut:

II-77
Tabel 2.61.
Capaian Kinerja Pengelolaan Prasarana Jalan Tahun 2016 – 2020
(Persen)
No Jenjang 2016 2017 2018 2019 2020
1 Persentase
pemenuhan
100 100 100 100 100
kebutuhan jalan
(%)
2 Persentase
jaringan jalan
62,86 62,88 75,65 75,72 88,33
dalam kondisi baik
(%)
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Nganjuk 2020

Tabel 2.62.
Kinerja Pengelolaan Prasarana Jalan (Km) di Kabupaten Nganjuk
Tahun 2016 – 2020
No Data 2016 2017 2018 2019 2020
1 Target Pemenuhan
1.153,482 1.153,482 1.153,482 1.153,482 1.153,482
Kebutuhan Jalan
2 Realisasi Panjang Jalan 1.153,482 1.153,482 1.153,482 1.153,482 1.153,482
3 Target panjang jalan
845,156 829,542 849,539 1.153,482 1.153,482
dalam kondisi baik
4 Panjang Jalan yang
293,867 141,573 238,446 238,446 238,446
diperbaiki/dipelihara
5 Realisasi panjang jalan
725,096 866,669 725,31 984,27 1.019,10
dalam kondisi baik
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Nganjuk 2020

Kinerja penyelenggaran jalan atau perawatan fasilitas jalan di Nganjuk


sudah terbilang baik. Tingkat pemenuhan kebutuhan jalan dan Panjang
jalan yang diperbaiki sesuai dengan target kinerja yang telah ditentukan.
Panjang jalan dalam kondisi baik mencapai 1019,10 km atau setara dengan
88,33 persen. Hal ini menunjukkan bahwa komitmen Pemerintah
Kabupaten Nganjuk dalam hal peningkatan pelayanan kepada masyarakat
cukup tinggi. Salah satunya diwujudkan dalam bentuk dukungan anggaran
dan realisasi perbaikan kualitas jalan di Kabupaten Nganjuk.

b. Kondisi Jembatan
Penyelenggaraan jalan harus didukung dengan kinerja jembatan
yang optimal. Untuk mencapai hal tersebut, pada periode Tahun 2020
telah dilaksanakan pembangunan jembatan sebanyak 20 unit, dengan
jumlah kebutuhan jembatan sebanyak 650 unit dan target jumlah

II-78
jembatan yang dibangun 484 unit. Sedangkan untuk realisasi jembatan
yang dibangun sebanyak 564 unit.
Perkembangan capaian kinerja pemenuhan jembatan di Kabupaten
Nganjuk Tahun 2016-2020 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.63.
Kinerja Pengelolaan Prasarana Jembatan di Kabupaten Nganjuk
Tahun 2016 – 2020
No Data 2016 2017 2018 2019 2020
1 Jumlah Kebutuhan 661 661 661 650 650
Jembatan Unit Unit Unit Unit Unit
2 Target Jumlah Jembatan 657 657 546 475 484
yang Dibangun Unit Unit Unit Unit Unit
3 Jumlah Jembatan yang 14 13 20
6 Unit 8 Unit
dibangun Unit Unit Unit
4 Realisasi jembatan yang 626 634 642 620 564
dibangun Unit Unit Unit Unit Unit
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Nganjuk 2020

c. Perkembangan Jaringan Irigasi


Pengelolaan jaringan irigasi dimaksudkan untuk menjamin
ketersediaan air irigasi guna mendukung ketahanan/kedaulatan pangan
dengan meningkatkan produksi padi. Salah satu infrastruktur yang
sangat diperlukan untuk peningkatan produksi pertanian khususnya
produksi beras adalah jaringan irigasi. Jaringan irigasi diperlukan untuk
pengaturan air, mulai dari penyediaan, pengambilan, pembagian,
pemberian dan penggunaanya. Secara operasional jaringan irigasi
dibedakan ke dalam tiga kategori yaitu jaringan irigasi primer, sekunder
dan tersier. Berikut secara lengkap disajikan capaian kinerja pengelolaan
jaringan irigasi di Kabupaten Nganjuk Tahun 2016-2020.

Tabel 2.64.
Capaian Kinerja Pengelolaan Jaringan Irigasi Kabupaten Nganjuk
Tahun 2016 – 2020
No Jenjang 2016 2017 2018 2019 2020
Persentase panjang jaringan 58 60,77 93,42 70,83 79,08
1
irigasi kondisi baik (%)
Persentase Kelompok HIPPA 76.05 76,05 99,31 99,31 99,31
2
yang aktif (%)
Rasio ketersediaan air 75.61 77.68 97,33 - -
3
irigasi (indikator lama)

II-79
No Jenjang 2016 2017 2018 2019 2020
Indeks Kinerja Saluran - - 70,41 85,77 60,78
4
Irigasi (indikator baru)
Sumber: LKPJ Kabupaten Nganjuk Tahun 2020

Tabel 2.65.
Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) di Kabupaten Nganjuk
Tahun 2016 – 2020
No Data 2016 2017 2018 2019 2020
1 Jumlah Kelompok HIPPA 284 284 284 284 284
Realisasi Kelompok HIPPA 220 222 228
2 216 216
Yang Aktif
Target Kelompok HIPPA 221 225 230
3 215 215
Yang Aktif
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Nganjuk 2021

Untuk mencapai ketersediaan air irigasi, selama periode Tahun


2016-2020 telah dilakukan pembangunan jaringan irigasi sepanjang
100.207,10 meter. Pencapaian tersebut telah meningkatkan panjang
jaringan irigasi dalam kondisi baik sampai Tahun 2020 sepanjang
316.627,00 meter atau 79,08% dari total panjang jaringan irigasi yang
ada yaitu 400.401 meter. Pengelolaan jaringan irigasi yang telah
dilakukan selama periode 2016 - 2020 juga telah menjamin ketersediaan
air irigasi pada Tahun 2018 mencapai 38.465 lt/det pada setiap musim
tanam atau 77,68% dari 49.404 lt/det kebutuhan air irigasi berdasarkan
rencana tanam Tahun 2017.

Tabel 2.66.
Jaringan Irigasi di Kabupaten Nganjuk Tahun 2016 – 2020
No Data 2016 2017 2018 2019 2020
1 Realisasi 400.401 m 400.401 m 400.401 m 400.401 m 400.401 m
Panjang
Jaringan
Irigasi Yang
Ada*)
2 Panjang 216.419,9 m 232.218,00 m 243.332,35 m 257.150,35 m 283.586,35 m
Jaringan
Irigasi Yang
Ada**)
3 Realisasi 15.798,45 m 11.114,00 m 13.818 m 26.436 m 33.040,65 m
Panjang
Jaringan
Irigasi yang
dibangun
4 Realisasi 232.218,35 m 243.332,35 m 257.150,35 m 283.586,35 m 316.627,00 m
Panjang

II-80
No Data 2016 2017 2018 2019 2020
Jaringan
Irigasi Dalam
Kondisi Baik
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Nganjuk 2021
Ket : *) Seluruh saluran primer dan sekunder yang ada di
Kabupaten Nganjuk
**) Saluran yang merupakan kewenangan kabupaten

Selain meningkatkan daya guna air, pengelolaan jaringan irigasi


juga diarahkan untuk mengendalikan daya rusak air. Melalui program
pengendalian banjir telah dilaksanakan kegiatan normalisasi yang
meliputi Normalisasi Kali Rejoso, Normalisasi Saluran Pembuang
Banjardowo - Jegreg, Normalisasi Saluran Pembuang Warujayeng,
Normalisasi Kali Gandu, dan lain-lain. Sedangkan kegiatan rehabilitasi
saluran dalam rangka pengendalian banjir meliputi Rehabilitasi Kali
Konang, Rehabilitasi Kali Joho, Rehabilitasi Saluran Pembuang B 25 KW
145 Desa Babadan, Rehabilitasi Kali Klampok Desa Dawuhan,
Rehabilitasi Kali Ngrapah Desa Musir Lor, Rehabilitasi Kali Bodor,
Rehabilitasi Kali Cincin Desa Sanan, Rehabilitasi Kali Widas, dan lain-
lain. Kejadian banjir terjadi pada 7 Januari 2018 di Sekitar Kali Bodor
Desa Bodor Kecamatan Pace disebabkan curah hujan yang sangat deras
di beberapa titik sungai, dengan luas genangan 27 ha dan lama genangan
2 jam di permukiman Desa Banaran, Desa Plosoharjo, dan Desa
Gemenggeng yang ketiganya berada di wilayah Kecamatan Pace.

Tabel 2.67.
Ketersediaan Air Irigasi di Kabupaten Nganjuk Tahun 2016 – 2020
Tahun
No Data
2016 2017 2018 2019 2020
1 Total Kebutuhan Air
Irigasi Berdasarkan
47.863 49.404 49.404 46.180 46.180
Rencana Tanam
(liter/Detik)
2 Total ketersediaan air
irigasi yang sampai di 108.566 108.566 108.566 - -
petak tersier (liter/Detik)
3 Realisasi ketersediaan
air irigasi pada setiap
36.188 38.465 38.465 26.727 25.566
musim tanam
(liter/Detik)
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Nganjuk 2021
Berdasarkan data pada table 2.67 ketersediaan air irigasi di petak
tersier cukup besar. Namun jika dilihat dari total kebutuhan dan realisasi

II-81
air irigasi di musim tanam masih mengalami deficit. Artinya ke depan
Pemerintah Kabupaten Nganjuk akan berusaha untuk memperbaiki tata
kelola air irigasi, sehingga jumlah kebutuhan air irigasi di musim tanam
dapat tercukupi.

d. Pengelolaan Bangunan Gedung Negara


Pengelolaan bangunan gedung negara dimaksudkan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap bangunan gedung sebagai
tempat melakukan kegiatan sosial maupun budaya. Untuk mencapai hal
tersebut Pemerintah Daerah melaksanakan kegiatan pembangunan dan
pemeliharaan guna menjaga kondisi bangunan gedung agar layak
dipergunakan, serta membuat regulasi tentang bangunan gedung.
Untuk mengatur dan mengendalikan penyelenggaraan Bangunan
Gedung sejak dari perizinan, perencanaan, pelaksanaan konstruksi,
pemanfaatan, kelaikan Bangunan Gedung agar sesuai dengan ketentuan
Peraturan Perundang-undangan, pada Tahun 2017 diterbitkan
Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 3 Tahun 2017 tentang
Bangunan Gedung.

e. Penataan Ruang
Penataan ruang wilayah Kabupaten bertujuan mewujudkan ruang
wilayah Kabupaten Nganjuk sebagai pusat kawasan peruntukan
pertanian di wilayah tengah pada wilayah Provinsi Jawa Timur yang
didukung dengan pengembangan kawasan peruntukan pariwisata,
perdagangan, jasa dan industri yang berdaya saing. Untuk mewujudkan
hal tersebut, maka dilakukan perencanaan tata ruang, pemanfaatan
ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. Dalam perencanaan tata
ruang sampai dengan Tahun 2020 telah tersusun dokumen RDTR
Perkotaan/Pedesaan sebanyak 26 dokumen. Dalam hal pengendalian
pemanfaatan ruang, telah diterbitkan rekomendasi ijin pemanfaatan
ruang sesuai RTRW sampai dengan tahun 2020 sebanyak 402 ijin.
Dengan tersusunnya Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2021
tentang RTRW Kabupaten Nganjuk Tahun 2021-2041 yang mengacu
pada Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
secara otomatis semua peraturan tentang tata ruang harus mengacu

II-82
pada Perda tersebut. Capaian kinerja urusan tata ruang dapat dilihat di
tabel berikut:

Tabel 2.68.
Capaian Kinerja Urusan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk
Tahun 2016 – 2020 (Persen)
No Jenjang 2016 2017 2018 2019 2020
1 Persentase tersusunnya dokumen
RDTR Perkotaan/Pedesaan (%)
*) Pengajuan Rekomendasi 100 100 100 100 100
Gubernur menunggu penetapan
Perda tentang Review RTRW
2 Persentase rekomendasi ijin
pemanfaatan ruang sesuai perda 100 100 100 100 100
RTRW (%)
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Nganjuk 2021

Tabel 2.69.
Tersusunnya RDTR Perkotaan/Perdesaan di Kabupaten Nganjuk
Tahun 2016-2020
Tahun
No Data
2016 2017 2018 2019 2020
1 Jumlah dokumen rencana detail
9 9 2 2 4
yang direncanakan
2 Realisasi dokumen rencana
detail yang telah disusun sampai 9 9 2 2 4
dengan tahun sebelumnya
3 Realisasi dokumen rencana
detail yang telah disusun sampai 9 9 2 2 4
dengan tahun ini
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Nganjuk 2021

Tabel 2.70.
Persentase Rekomendasi Ijin Pemanfaatan Ruang Sesuai
Perda RTRW di Kabupaten Nganjuk Tahun 2016 – 2020
Tahun
No Data
2016 2017 2018 2019 2020
1 Jumlah dokumen tata ruang
10 20 3 3 5
yang ada
2 Jumlah permohonan
rekomendasi ijin pemanfaatan 73 81 110 65 86
ruang yang masuk ke BKPRD
3 Jumlah rekomendasi ijin
pemanfaatan ruang sesuai 68 75 109 64 86
RTRW

II-83
Tahun
No Data
2016 2017 2018 2019 2020
4 Jumlah permohonan
rekomendasi ijin pemanfaatan 5 6 1 1 0
ruang yang tidak sesuai RTRW
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Nganjuk 2021

Berdasarkan data di atas, pemanfaatan ruang yang sesuai Perda


RTRW memiliki kesesuaian yang cukup tinggi. Dalam kurun waktu 3
(tiga) tahun terakhir hanya ada 2 ijin pemanfaatan ruang yang tidak
sesuai dengan Perda RTRW dari total 259 ijin yang diajukan.

Tabel 2.71
Standar Pelayanan Minimal Bidang Penataan Ruang
Tahun
No Indikator
2016* 2017* 2018** 2019 2020
1 Jumlah warga negara yang 76,91 78,17 - 80,21% 86,63%
memperoleh kebutuhan
pokok air minum sehari
hari
2 Jumlah warga negara yang 46,62 49,47 - 55,36% 55,38%
memperoleh layanan
pengolahan air limbah
domestik
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kab. Nganjuk,
Tahun 2021
Keterangan : (*): Indikator lama
(**): Tidak dihitung

2.3.1.4. Perumahan dan Kawasan Permukiman


Pembangunan prasarana dasar permukiman pada hakikatnya
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara merata dan
menyediakan pelayanan dasar. Pembangunan prasarana dasar
permukiman meliputi penyediaan prasarana air minum, sanitasi,
drainase, perumahan dan permukiman serta penataan dan pengendalian
pemanfaatan ruang.
Capaian kinerja urusan perumahan dapat dilihat dari
perkembangan penyediaan prasarana air bersih perpipaan, dan
lantainisasi/pemugaran rumah tidak layak huni. Capaian kinerja urusan
perumahan yang terdiri dari pemenuhan air bersih, pelayanan drainase,

II-84
pemenuhan rumah layak huni, dan pemenuhan kebutuhan jalan
lingkungan perumahan yang dijelaskan pada tabel berikut:

Tabel 2.72.
Capaian Kinerja Urusan Perumahan di Kabupaten Nganjuk
Tahun 2016 – 2020
Tahun
No Uraian
2016 2017 20192018
2020*
1 Persentase penduduk perkotaan
106,61 108,29
dan pedesaan mendapatkan
99,95 100,08 101,35 (pipa + (pipa +
pelayanan Air bersih dengan
non) non)
sistem perpipaan (%)
2 Persentase Sistem Air Limbah
Skala Rumah 99,234 100,24 105,99 95,02 91,10
Tangga/Komunitas/Kawasan/Kota
3 Presentase Pemenuhan Drainase
102,99 102,06 101,14 89,19 88,11
Lingkungan
4 Presentase Pemenuhan Kebutuhan
99,132 97,896 97,93 97,43 96,14
Jalan Lingkungan
5 Persentase Ketersediaan Rumah
99,5 101,07 110,45 98,09 95,89
Layak Huni
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Nganjuk
2021
Pelaksanaan program dan kegiatan urusan perumahan di tahun
2020 telah meningkatkan persentase penduduk perkotaan dan pedesaan
mendapatkan pelayanan Air bersih dengan sistem perpipaan dan non
perpipaan sebanyak 108,29%, Persentase ketersediaan drainase
lingkungan sebesar 88,11%, Persentase rumah layak huni sebesar
95,89%, dan pemenuhan kebutuhan jalan lingkungan sebesar 96,14
pada tahun 2020. Capaian kinerja yang melebihi 100% dikarenakan
target yang ditetapkan oleh perangkat daerah terlalu kecil dibandingkan
dengan kemampuan perangkat daerah dalam mencapai target tersebut.

Tabel 2.73.
Penduduk Yang Mendapatkan Air Bersih di Kabupaten Nganjuk
Tahun 2016 – 2020
No Data 2016 2017 2018 2019 2020
1 Perkiraan Jumlah 1.045.375 1.048.799 1.042.326 1.054.611 1.103.902
Penduduk (Jiwa)
2 Jumlah target 140.192 149.261 158.329 856.976 908.621
penduduk perkotaan (Perpipaan (Perpipaan
dan pedesaan + Non + Non
mendapatkan Perpipaan) Perpipaan)
pelayanan air bersih
dengan sistem
perpipaan sampai

II-85
No Data 2016 2017 2018 2019 2020
dengan tahun ini
(jiwa)
3 Jumlah penduduk 173.013 185.048 199.418 209.622 239.130
perkotaan dan
pedesaan
mendapatkan
pelayanan air bersih
dengan sistem
perpipaan tahun
sebelumnya (jiwa)
4 Jumlah penduduk 12.035 14.370 10.244 29.508 26.173
perkotaan dan
pedesaan
mendapatkan
pelayanan air bersih
dengan sistem
perpipaan (jiwa)
5 Realisasi jumlah 185.048 199.418 209.662 239.130 265.303
penduduk perkotaan
dan pedesaan
mendapatkan
pelayanan air bersih
dengan sistem
perpipaan (jiwa)
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Nganjuk 2021

Dalam rangka meningkatkan pelayanan air terhadap masyarakat,


dilaksanakan sistem penyediaan air minum atau SPAM dengan
pembangunan sarana-sarana air minum yang unit distribusinya melalui
perpipaan dan unit pelayanannya menggunakan sambungan rumah/
sambungan pekarangan, hidran umum, dan hidran kebakaran. Untuk
mendukung pencapaian target juga dilaksanakan dengan meningkatkan
partisipasi masyarakat juga dilakukan pengelolaan air minum melalui
kelompok HIPPAM, pelaksanaan program PAMSIMAS, dan peningkatan
partisipasi dan kesadaran masyarakat akan hidup bersih dan sehat.
Upaya-upaya tersebut telah meningkatkan realisasi jumlah penduduk
perkotaan dan pedesaan mendapatkan pelayanan air bersih dengan
sistem perpipaan sebesar 265.303 jiwa atau 24,03% dari 1.103.902 jiwa
perkiraan penduduk Kabupaten Nganjuk. Air Minum dan Sanitasi
merupakan sub urusan pemerintah bidang Pekerjaan Umum tetapi di
Kabupaten Nganjuk sampai dengan tahun 2021 sub urusan tersebut
diampuhkan atau dilaksanakan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman dan mulai Tahun 2022 pelaksanaannya diampuhkan Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.

II-86
Tabel 2.74.
Ketersediaan Drainase Lingkungan di Kabupaten Nganjuk
Tahun 2016 – 2020
N
Data 2016 2017 2018 2019 2020
o
1 Realisasi penduduk 384.570 407.008 415.744 297.785 313.560
perkotaan yang terlayani
drainase lingkungan sampai
dengan tahun (Jiwa)
2 Realisasi penduduk 22.438 8.736 7.606 15.775 2.480
perkotaan yang terlayani
drainase lingkungan pada
tahun (jiwa)
3 Realisasi panjang drainase 407.008 415.744 423.350 313.560 316.040
yang dibangun (km)
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Nganjuk 2021

Ketersediaan drainase lingkungan menggambarkan upaya


pemerintah daerah dalam membangun dan menyediakan drainase bagi
lingkungan perumahan dalam rangka peningkatan pelayanan publik
sehingga layak untuk dipergunakan dan meningkatkan kenyamanan
lingkungan. Beberapa program yang mendukung ketersediaan drainase
lingkungan diantaranya Program Penanggulangan Kemiskinan
Perkotaan (P2KP), Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP)
dan Program Kotaku. Upaya-upaya tersebut telah meningkatkan
Realisasi panjang drainase yang dibangun sebesar 316.040 km pada
tahun 2020 atau 67,54 % dari 467,947 km Panjang drainase lingkungan
yang dibutuhkan.

Tabel 2.75.
Rumah Layak Huni di Kabupaten Nganjuk Tahun 2016 – 2020
No Data 2016 2017 2018 2019 2020
1 Perkiraan Jumlah 294.45 317.34 319.32 321.31 323.30
rumah s/d Akhir Tahun 4 unit 1 unit 9 unit 7 unit 5 unit
2 Perkiraan Jumlah
68.301 41.116 40.837 40.951 42.101
Rumah Tidak Layak
unit unit unit unit unit
Huni s/d Akhir Tahun
3 Perkiraan Jumlah
276.22 278.49 280.36 81.204
Rumah Layak Huni s/d -
5 unit 2 unit 6 unit unit
Akhir Tahun
4 Jumlah Target Rumah
14.978 61.018 61.965 285.84 293.26
Layak Huni s/d Akhir
unit unit unit 3 unit 9 unit
Tahun

II-87
No Data 2016 2017 2018 2019 2020
5 Realisasi Rumah Layak
17.043 17.744 18.837 278.49 280.36
Huni Tahun
unit unit unit 2 unit 6 unit
Sebelumnya
6 Realisasi Rumah Layak 701 1.090 860 1.874 838
Huni unit unit unit unit unit
Sumber: Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan,
Tahun 2021

Rumah layak huni menggambarkan kebutuhan rumah yang


memenuhi persyaratan keselamatan bangunan dan kecukupan
minimum luas bangunan serta kesehatan penghuninya. Untuk
mengurangi jumlah rumah tidak layak huni, telah dilakukan
pembangunan rumah layak huni dengan pendanaan yang bersumber
dari APBD dan APBN. Selain itu juga dilakukan pembangunan rumah
layak huni melalui kegiatan bantuan stimulan perumahan swadaya
(BSPS). Upaya-upaya tersebut menghasilkan realisasi rumah layak huni
sebanyak 838 unit.

Tabel 2.76.
Pemenuhan kebutuhan jalan lingkungan di Kabupaten Nganjuk
Tahun 2019 – 2020
No Data 2019 2020
1 Panjang Jalan Lingkungan Yang
2.736 km 2.736 km
Dibutuhkan
2 Target Panjang Jalan Lingkungan Yang
2.105,352 km 2.139,55 km
Dibangun sampai dengan tahun ini
3 Panjang Jalan Yang Telah Dibangun
2.041,625 km 2.051,155 km
Tahun Sebelumnya
4 Realisasi Panjang Jalan Lingkungan
9,59 km 5,64 km
Yang Dibangun Tahun Ini
5 Realisasi panjang jalan lingkungan yang
2.051,155 km 2.056,795 km
dibangun sampai dengan Tahun ini
Sumber: LKPJ Kabupaten Nganjuk Tahun 2021

Pemenuhan jalan lingkungan menggambarkan upaya Pemerintah


Daerah dalam membangun dan menyediakan jalan bagi lingkungan
perumahan dalam rangka pelayanan publik sehingga layak untuk
dipergunakan dan meningkatkan kenyamanan lingkungan. Untuk
mencapai target tersebut telah dilaksanakan pembangunan jalan
lingkungan yang bersumber dari APBD, pembangunan jalan lingkungan
melalui program penanggulangan kemiskinan perkotaan (P2KP), dan

II-88
pembangunan jalan lingkungan melalui program pembangunan
infrastruktur perdesaan (PPIP), upaya-upaya tersebut telah
meningkatkan realisasi panjang jalan lingkungan yang dibangun
sepanjang 2.056,795 km atau 75,17 % dari 2.736 km panjang jalan
lingkungan yang dibutuhkan.

Tabel 2.77
Standar Pelayanan minimal Bidang Perumahan Rakyat
Tahun
No Indikator
2016* 2017* 2018** 2019 2020
Jumlahwarga negara
korban bencana yang
1 - - - 100% 0%
memperoleh rumah
layak huni
Jumlah warga negara
yang terkena relokasi
akibat program
pemerintah daerah
2 - - - 0% 0%
kabupaten/ kota yang
memperoleh fasilitas
penyediaan rumah yang
layak huni
Sumber: Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan
Pertanahan Kab. Nganjuk, Tahun 2021
Keterangan : (*): Indikator lama
(**): Tidak dihitung

Jenis pelayanan dasar adalah jenis-jenis pelayanan dasar yang


diselenggarakan oleh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang telah
ditetapkan SPM-nya oleh Pemerintah sesuai dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 100 Tahun 2018 adalah sebagai berikut :
a. Penyediaan dan rehabilitasi rumah yang layak huni bagi korban
bencana kabupaten/kota. Penyediaan dan rehabilitasi rumah yang
layak huni bagi korban bencana kabupaten/kota. Indikatornya
adalah Jumlah warga negara korban bencana yang memperoleh
rumah layak huni dengan nilai 100% pada tiap tahun. Tetapi untuk
Kabupaten Ngnajuk pada Tahun 2019 realisasinya adalah 100% dan
pada tahun 2020 realisasinya adalah 0% karena memang tidak ada
korban bencana yang harus di relokasi.

II-89
b. Fasilitasi penyediaan rumah yang layak huni bagi masyarakat yang
terkena relokasi program pemerintah daerah kabupaten/kota.
Fasilitasi penyediaan rumah yang layak huni bagi masyarakat yang
terkena relokasi program pemerintah daerah kabupaten/kota.
Indikatornya adalah Jumlah warga negara yang terkena relokasi akibat
program pemerintah daerah kabupaten.kota yang memperoleh fasilitasi
penyediaan rumah yang layak huni dengan nilai 100% pada tiap tahun.
Untuk kabupaten Nganjuk pada tahun 2019 -2012 realisasinya adalah
0% karena tidak ada program pemerintah yang memiliki dampak relokasi
untuk warganya

2.3.1.5. Ketentraman Ketertiban Umum dan Perlindungan


Masyarakat
Dalam rangka mensukseskan pembangunan yang dilaksanakan
secara berkesinambungan semakin dirasakan perlunya meningkatkan
keamanan, ketentraman dan ketertiban di Kabupaten Nganjuk terutama
upaya menciptakan kondisi ketentraman dan ketertiban di Kabupaten
Nganjuk terutama upaya menciptakan kondisi ketentraman dan
ketertiban yang mantap, suatu kondisi dimana pemerintah dan
masyarakat dapat melakukan kegiatan secara aman, tertib, tentram dan
teratur. Indikator urusan Trantibumlinmas mencakup 3 urusan, yaitu
urusan ketentraman dan ketertiban dan urusan perlindungan
masyarakat yang dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol
PP), dan urusan berikutnya adalah urusan kebencanaan yang
dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Capaian kinerja urusan trantibumlinmas adalah sebagai berikut:

Tabel 2.78.
Capaian Kinerja Urusan Ketentraman, Ketertiban Umum, dan
Perlindungan Masyarakat di Kabupaten Nganjuk
Tahun 2015 – 2020
Tahun
No. Indikator
2015 2016 2017 2018 2019 2020
Pelaksanaan 100 100 100 100 100 100
1. operasi penegakan
Perda
Tingkat 69,00 70,01 85,22 85,33 83,33 105,5
2.
penyelesaian
pelanggaran K3

II-90
Tahun
No. Indikator
2015 2016 2017 2018 2019 2020
(ketertiban,
ketentraman,
keindahan) di
Kabupaten
Terwujudnya 76,00 79,00 98,00 81,00 84,00 85,00
3. Keamanan
Lingkungan
Persentase forum 100% 100% 100% 100% 100% 100%
4. antar umat
beragama yang
difasilitasi
Cakupan pelayanan 100 100 100 100 100 100
5. penanggulangan
bencana alam
Persentase 100% 100% 100% 100% 100% 100%
kelengkapan sarana
6. dan prasarana
penanggulangan
bencana alam
Sumber: Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Nganjuk
2021

Berdasarkan data table di atas dapat dikatakan bahwa secara


umum capaian kinerja di bidang urusan trantibum sudah sangat baik.
Pada indicator tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban,
ketentraman, keindahan) di kabupaten capaian kinerjanya didasarkan
pada laporan yang diterima dan diselesaikan. Sementara itu capaian di
atas merupakan persentase capaian dari target yang ditetapkan. Seperti
pada capaian tahun 2019 dengan capaian sebesar 83,33 persen tidak
serta merta dianggap mengalami penurunan kinerja jika dibandingkan
dengan tahun 2018, karena dari 6 kasus yang ditargetkan hanya
terealisasi 5 kasus yang bisa diselesaikan sesuai dengan jumlah laporan
dari masyarakat.
Sedangkan pada indicator terwujudnya keamanan lingkungan
capaian kinerjanya dihitung berdasarkan pemenuhan personel linmas
yang ditargetkan dibandingkan dengan yang terpenuhi. Dalam kurun
waktu 5 (lima) tahun capaian kinerjanya belum mencakup 100 persen
karena minat/potensi masyarakat dalam penanganan ketentraman
masih kurang. Gambaran kondisi keamanan dan ketertiban di
Kabupaten Nganjuk ditunjukkan pada tabel berikut:

II-91
Tabel 2.79.
Jumlah Kriminalitas di Kabupaten Nganjuk Menurut Jenis Kriminal
Tahun 2018 – 2019
Dilaporkan Diselesaikan
NO Jenis Kriminal
2018 2019 2018 2019
1. Pengeroyokan 28 35 12 9
2. Pembakaran 0 0 0 0
3. Kebakaran 49 72 49 72
4. Pemerkosaan 1 0 1 0
5. Penganiayaan ringan 10 0 5 0
6. Penganiayaan berat 16 14 6 4
7. Pembunuhan 5 3 5 3
8. Pencurian biasa 39 35 16 15
9. Pencurian dengan 47 86 20 13
pemberatan
10. Pencurian kendaraan 42 49 4 8
bermotor
11. Pencurian kawat telepon 0 0 0 0
dan listrik
12. Pencurian hewan ternak 1 0 1 0
13. Pencurian kayu 27 20 19 15
14. Pencurian dengan 6 8 3 2
kekerasan
15. Perampasan 2 1 1 1
16. Perjudian 22 29 20 29
17. Pemerasan 6 0 2 0
18. Pengancaman 0 0 0 0
19. Penggelapan 14 13 5 7
20. Penipuan 83 95 14 27
21. Pengrusakan 9 0 2 0
22. Penadahan 0 0 0 0
23. Kejahatan senjata tajam 0 6 0 5
24. Petasan/handak 0 0 0 0
25. Kejahatan senjata api 0 0 0 0
26. Sengketa tanah 2 0 1 0
27. Kekerasan dalam rumah 14 6 10 5
tangga
28. Persetubuhan 0 0 0 0
29. Perzinahan 2 1 2 1
30. Pencabulan 0 0 0 0
31. Penculikan anak 0 0 0 0
32. Perlindungan anak 27 19 23 18
33. Membawa lari anak 1 3 1 0
34. Surat palsu 9 15 5 0
35. Tanda tangan palsu 0 0 0 0
36. Keterangan palsu 0 0 0 0

II-92
Dilaporkan Diselesaikan
NO Jenis Kriminal
2018 2019 2018 2019
37.Penghinaan 3 0 2 0
38.Penistaan 0 0 0 0
39.Aborsi 0 0 0 0
40.VCD 0 0 0 0
41.Korupsi 4 3 2 1
42.Penemuan mayat 18 13 18 13
43.Bunuh diri 19 36 19 36
44.Alat kesehatan Ilegal 0 0 0 0
45.Lain-lain 24 20 24 5
Jumlah 530 882 292 289
Sumber: Polres Nganjuk Tahun 2020

Tabel 2.80.
Kinerja Kebencanaan Kabupaten Nganjuk 2016-2020
TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
≤ 24 ≤ 24 ≤ 24 ≤ 24 ≤ 24
1 Response Time
jam jam jam jam jam
Kejadian Bencana yang
2 92 80 96 342 265
Tertangani
3 Indeks Resiko Bencana - - 152,8 132,87 118,22
Sumber: BPBD Kab. Nganjuk, Tahun 2021

Dalam merespon setiap kejadian bencana yang terjadi di Kabupaten


Nganjuk, BPBD telah berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan
respon penanganan dalam kurun waktu kurang dari 24 jam. Dari jumlah
kejadian bencana yang terjadi di Kabupaten Nganjuk sejak tahun 2016
hingga tahun 2020 telah berhasil ditangani 100 persen.

Tabel 2.81
Capaian Kinerja Penanganan Bencana Kabupaten Nganjuk
Tahun 2016-2020
TAHUN
NO URAIAN
2016* 2017* 2018* 2019** 2020**
Persentase desa tangguh
1 100 100 100 - -
bencana
Persentase kejadian
2 bencana yang direspon 125 125 125 - -
dalam waktu tanggap

II-93
TAHUN
NO URAIAN
2016* 2017* 2018* 2019** 2020**
Persentase pemulihan
3 daerah terdampak 62,50 25 24,93 - -
bencana
Persentase
Penanggulangan
4 Bencana (1. mitigasi dan - - - 81,25 81,25
kesiapsiagaan,
Penanganan darurat )
Persentase Penanganan
5 - - - 73,17 119
pasca bencana
Persentase kejadian
6 bencana yang ditangani - - - 125 122
dan atau difasilitasi
Cakupan pelayanan
7 bencana kebakaran 100 100 100 100 100
kabupaten (%)
Rata-rata waktu tanggap
8 65 14 33 27 31
<15 menit (%)
Sumber : BPBD Kab. Nganjuk, Tahun 2021
Keterangan : (*) Indikator lama, (**) Indikator baru

Tabel 2.82
Standar Pelayanan Minimal Bidang
Ketentraman Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat
No Indikator Tahun
2016* 2017* 2018** 2019 2020
1 Jumlah warga negara 100% 100%
yang memperoleh
layananan akibat dari - - -
penegakan hukum Perda
dan Perkada
2 Jumlah warga negara 100% 60,02%
yang memperoleh
- - -
layananan informasi
rawan bencana
3 Jumlah warga negara 100% 100%
yang memperoleh
layananan pencegahan - - -
dan kesiapsiagaan
terhadap bencana
4 Jumlah warga negara 100% 100%
yang memperoleh
layananan penyelamatan - - -
dan evakuasi korban
bencana

II-94
No Indikator Tahun
2016* 2017* 2018** 2019 2020
5 Jumlah warga negara 100% 100%
yang memperoleh
layananan penyelamatan - - -
dan evakuasi korban
bencana kebakaran
Sumber: Satpop PP dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab.
Nganjuk, Tahun 2021
Keterangan : (*): Indikator lama
(**): Tidak dihitung

2.3.1.6. Sosial
Kondisi masyarakat Kabupaten Nganjuk yang sebagian besar
bermata pencaharian petani masih banyak yang tergolong sebagai
masyarakat miskin. Untuk mengatasi hal tersebut perlu adanya
komitmen pemerintah untuk membantu memberdayakan secara
ekonomi masyarakat miskin, penyandang cacat, fakir miskin, anak
terlantar, anak jalanan dan kelompok rentan sosial lainnya dan
meningkatkan prakarsa dan peran aktif masyarakat termasuk
masyarakat mampu, dunia usaha, perguruan tinggi dan organisasi
Sosial/LSM dengan memberikan bantuan sosial, bantuan permodalan
dan bantuan pendidikan dan pelatihan ketrampilan agar mampu dan
mandiri. Indikator yang dapat digunakan untuk melihat kondisi sosial
masyarakat salah satunya adalah keberadaan sarana sosial dan PMKS
(Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial). Capaian kinerja urusan
sosial tersaji sebagai berikut:

Tabel 2.83.
Capaian Kinerja Urusan Sosial
di Kabupaten Nganjuk Tahun 2019 – 2020
Tahun
Indikator
2019 2020
Jumlah PMKS/PPKS 63.019 63.144
Persentase PMKS/PPKS yang
93,09% 99,87%
tertangani (orang)
Persentase PMKS/PPKS
5,97% 0,3%
menurun
Persentase PSKS yang Aktif 73,75% 78,61%
Sumber: Dinas Sosial PPPA Kab. Nganjuk 2021

II-95
Penanganan PPKS pada tahun 2019 mencapai 93,09 persen kemudian
mengalami peningkatan pada tahun 2020 menjadi 99,87 persen. Dari
kinerja penanganan PPKS tersebut telah berhasil menurunkan jumlah
PPKS sebesar 5,97 persen pada tahun 2019 dan 7,94 persen pada tahun
2020. Tingginya capaian penanganan PPKS ini merupakan hasil
kolaborasi program dan kegiatan Dinas Sosial dengan PSKS yang aktif di
Kabupaten Nganjuk.

2.3.2. Pelayanan Umum Urusan Wajib Non Dasar


2.3.2.1. Ketenagakerjaan
Peningkatan kesejahteraan di bidang ketenagakerjaan yang
dilaksanakan pada Tahun 2016 – 2020 difokuskan pada peningkatan
kepatuhan perusahaan terhadap ketentuan-ketentuan di bidang
ketenagakerjaan. Langkah ini dilakukan untuk memberikan kepastian
terhadap hak-hak buruh agar dapat diperoleh sebagaimana mestinya.
Kebijakan yang diambil diantaranya:
a. Meningkatkan kepatuhan perusahaan terhadap Norma Jamsostek;
dan
b. Meningkatkan jumlah perusahaan yang menerapkan Norma
Kesehatan dan keselamatan kerja;
Kedua hal tersebut menjadi sangat penting untuk lebih
meningkatkan kepedulian perusahaan terkait dengan jaminan kesehatan
pekerja dan pengurangan kecelakaan kerja.

Tabel 2.84.
Perusahaan yang Menerapkan Norma K3 dan Jamsostek di
Kabupaten Nganjuk Tahun 2016 – 2020

No Data 2016 2017 2018 2019 2020

1 Jumlah Perusahaan 350 350 353 355 358

Jumlah Perusahaan
2 336 366 341 346 352
Menerapkan Jamsostek
Persentase kepatuhan
3 perusahaan terhadap norma 96,00 96,85 97.70 98.55 99.40
Jamsostek (%)
Sumber: Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha Mikro Kab. Nganjuk
2020

II-96
Untuk diketahui jumlah perusahaan yang ada di Kabupaten
Nganjuk trendnya terus mengalami kenaikan pada tahun 2016 sampai
dengan tahun 2020. Tahun 2016 jumlah perusahaan sebanyak 350
perusahaan. Pada tahun 2020, jumlah tersebut terus meningkat
sehingga menjadi 358 perusahaan. Sedangkan, untuk capaian kinerja
atas perusahaan yang menerapkan norma K3 dan Jamsostek capaiannya
lebih fluktuatif disetiap tahunnya.

Tabel 2.85.
Data Ketenagakerjaan Kabupaten Nganjuk Tahun 2016 – 2020
Tahun
Uraian
2016 2017 2018 2019 2020
Penduduk 15 Tahun NA 487.899 550.213 540.021 525.488
Keatas yang Bekerja
(Jiwa)
Pencari Kerja yang 616 814 691 3.347 1.226
ditempatkan Menurut
Pendidikan (Jiwa)
TPAK NA 62 67,91 66,67 65,75
Sumber: Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha Mikro Kab. Nganjuk
2020

Penduduk usia kerja adalah semua orang berumur 15 tahun ke


atas. Jumlah penduduk usia kerja di Nganjuk pada Agustus 2020
sebanyak 525.488 ribu orang, turun sebesar 14,5 ribu orang
dibandingkan Agustus 2019. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
pada Agustus 2020 di Nganjuk mengalami penurunan sebesar 0,92
persen dibandingkan Agustus 2019. Sementara itu pencari kerja yang
berhasil ditempatkan menurut Pendidikan pada tahun 2020 mengalami
penurunan juga dibandingkan dengan tahun 2019. Penurunan ini
disebabkan oleh adanya Pandemi Covid-19 yang juga berdampak cukup
signifikan pada dunia ketenagakerjaan.

2.3.2.2. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak


Pemberdayaan Perempuan dalam pembangunan di Kabupaten
Nganjuk dilakukan dengan peningkatan peran perempuan dalam
pengambilan keputusan. Selain itu perlu fasilitasi pemberdayaan
perempuan menuju keluarga sehat dan sejahtera dengan meningkatkan

II-97
ketrampilan perempuan dan kualitas hidup perempuan di bidang
pendidikan, kesehatan, hukum, ketenagakerjaan, sosial dan
pemberdayaan ekonomi. Capaian kinerja urusan pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak sebagai berikut:

Tabel 2.86.
Capaian Kinerja Urusan Pemberdayaan Perempuan dan
perlindungan Anak Kabupaten Nganjuk Tahun 2016 – 2020
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020
Persentase partisipasi 3,31 3,29 80,27 134,72 109,26
perempuan di lembaga
pemerintah (%)
Persentase Penyelesaian 100 100 100 100 100
KDRT yang difasilitasi (%)
Persentase penyelesaian 100 100 86,67 100 100
pengaduan perlindungan
perempuan dan anak dari
tindakan kekerasan (%)
Sumber: Dinas Sosial PPPA Kab. Nganjuk 2021

Perlindungan anak dalam pembangunan di Kabupaten Nganjuk


untuk mewujudkan Kabupaten Nganjuk sebagai kabupaten layak anak.
Upaya untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan pemenuhan hak-
hak anak yaitu:
• hak sipil dan kebebasan,
• hak dalam lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif,
• hak kesehatan dasar dan kesejahteraan,
• hak mendapatkan pendidikan, pemanfaatan waktu luang, dan
kegiatan budaya,
• hak untuk mendapatkan perlindungan khusus.

Dalam pelaksanaannya Pemerintah Kabupaten Nganjuk


bekerjasama dengan lembaga-lembaga lain yang mempunyai kepedulian
kepada perempuan dan anak diantaranya, Pusat Pelayanan Terpadu
(PPT) Bhayangkara, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA)
Polres Nganjuk, Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA), Lembaga
Perlindungan Anak (LPA), dan Women Crisis Center (WCC).

II-98
Beberapa kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak disajikan
seperti pada tabel berikut:

Tabel 2.87.
Data Kasus Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak Tahun 2020
Uraian Perempuan Anak Jumlah
Perkosaan 0 0 0
Persetubuhan 0 12 12
Pencabulan 0 2 2
Pelecehan Seksual 0 1 1
KDRT 22 8 30
Kekerasan Fisik 0 7 7
Kekerasan Psikis 8 5 13
Penelantaran 3 0 3
Trafficking 0 3 3
Asuh/Eksekusi Anak 0 0 0
ABH 0 42 42
Lain-lain 0 0 0
Total 33 80 113
Sumber: Dinas Sosial PPPA Kab. Nganjuk 2021

Bentuk-bentuk kekerasan yang berbasis gender menjadi beberapa


agenda Pemerintah Kabupaten Nganjuk. Permasalahan berbasis gender
akan merugikan perkembangan fisik maupun non fisik terhadap korban
dalam mencapai generasi SDM yang unggul. Pencapaian SDM Unggul
menjadi prioritas nasional. Sehingga permasalahan berbasis gender
harus segera ditekan hingga tanpa kasus. Pada tahun 2020 kasus KDRT
menempati urutan tertinggi, dimana perempuan sebagai korban
mencapai 22 kasus dan anak sebagai korban mencapai 8 kasus. Selain
itu kasus asusila juga memiliki angka kasus yang cukup tinggi, yaitu
mencapai 12 kasus. Sedangkan anak berkebutuhan khusus mencapai
42 orang.
Pencapaian terhadap pengukuran standar pelayanan minimal bidang
sosial secara umum telah menunjukkan capaian keberhasilan yang
cukup tinggi bagi Pemerintah Kabupaten Nganjuk. Namun hal tersebut
masih menyisakan beberapa hal yang memerlukan pemecahan
permasalahan, antara lain berkaitan dengan realisasi atas standar
jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa sebagaimana yang tertuang
dalam Permensos Nomor 9 tahun 2018 tentang Standar Teknis
Pelayanan Dasar pada SPM Bidang Sosial di Daerah Provinsi dan di

II-99
Daerah Kabupaten/Kota. Berikut kami tampilkan hasil capaian standar
pelayanan Minimal pada masing-masing standar pelayanan sesuai
dengan Permensos Nomor 9 Tahun 2018 adalah sebagai berikut :

Tabel 2.88
Standar Pelayanan Minimal Bidang Sosial
No Indikator Tahun
2016* 2017* 2018** 2019 2020
1 Rehabilitasi Sosial Dasar
Penyandang Disabilitas - - - 99,57% 107,46%
Terlantar di Luar Panti
2 Rehabilitasi Sosial Dasar Anak
- - - 100% 100%
Terlantar di Luar Panti Sosial
3 Rehabilitasi Sosial Dasar
Lanjut Usia Terlantar di Luar - - - 90,91% 110%
Panti Sosial
4 Rehabilitasi Sosial Dasar Tuna
Sosial Khususnya
- - - 100% 40,24%
Gelandangan dan Pengemis di
Luar Panti Sosial
5 Perlindungan dan Jaminan
Sosial pada Saat dan setelah
Tanggap Darurat Bencana - - - 100% 142.86%
bagi korban Bencana daerah
Kabupaten
Sumber: Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Kab. Nganjuk, Tahun 2021
Keterangan : (*): Indikator lama
(**): Tidak dihitung

2.3.2.3. Ketahanan Pangan


Mengacu pada Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang
pangan mengamanatkan bahwa pemerintah bersama masyarakat
bertanggung jawab mewujudkan ketahanan pangan, dalam kaitan ini
pemerintah melakukan: pengamatan, pembinaan, pengendalian dan
pengamanan terhadap ketersediaan pangan cukup, baik jumlah dan
mutunya, aman, bergizi, beragam, merata dan terjangkau oleh daya beli
masyarakat.
Ketahanan pangan juga menyangkut lembaga/instansi, dalam
menyelenggarakan operasional yang sesuai dengan potensi dan budaya
setempat, mengingat cakupan yang multi sektor dan multi wilayah dalam
peragaman kegiatan ketahanan pangan sangat membutuhkan adanya
koordinasi lintas sektoral yang mantap dan dukungan yang penuh dari
Pemerintah Kabupaten Nganjuk, guna mewujudkan ketahanan pangan

II-100
daerah maupun local wilayah. Indikator Kinerja Urusan Ketahanan
Pangan dapat dilihat dari tingkat ketersediaan konsumsi pangan dan
penyaluran raskin.
Dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan daerah Kabupaten
Nganjuk khususnya dalam meningkatkan sinergitas berbagai sektor
perlu disusun Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi (RAD-PG). Tujuan
dari RAD-PG diantaranya untuk menghindari rawan pangan, stunting,
dan kemiskinan.
Kinerja ketahanan pangan salah satunya diukur dari ketersediaan
pangan. Ketersediaan pangan adalah tersedianya pangan dari hasil
produksi dalam negeri dan/atau sumber lain yang berfungsi menjamin
pasokan pangan untuk memenuhi kebutuhan seluruh penduduk.
Persentase peningkatan ketersediaan pangan pada tahun 2016 capaian
kinerjanya sebesar 373% dan tahun 2020 dengan capaian kinerja 249,94
%.

Tabel 2.89.
Capaian Kinerja Ketahanan Pangan Kabupaten Nganjuk
Tahun 2016 – 2020
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020
Meningkatnya Ketersediaan 373 350 307,25 286,03 249,94
Pangan Daerah (%)
Sumber: Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kab. Nganjuk 2020

Tabel 2.90.
Ketersediaan Energi dan Protein Berdasarkan Neraca
Bahan Makanan Kabupaten Nganjuk Tahun 2018 – 2020
2018 2019 2020
Kontribusi Energi Protein Energi Protein Energi Protein
(kal/kap/hr) (gr/Kap/hr) (kal/kap/hr) (gr/Ka/hr) (kal/kap/hr) (gr/Ka/hr)
Nabati 4.831 200 4.000 200 3.900 114,93
Hewani 150 87,1 501 64,7 425 57,01
Total 4.981 287,1 4.501 264,7 4.352 171,95
Sumber: Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kab. Nganjuk 2020

Ketersediaan Energi dan Protein merupakan gambaran dari


pencapaian kinerja ketahanan pangan daerah. Ketersediaan Energi dan
Protein selain berkaitan dengan aspek produksi, juga
mempertimbangkan aspek kesehatan masyarakat. Standar kecukupan
protein berdasarkan kaidah gizi sehat adalah sebesar 63 gram

II-101
perkapita/hari sedangkan standar kecukupan energi berdasarkan
kaidah gizi sehat adalah sebesar 2.400 kkal perkapita/hari. dengan
demikian perencanaan target kinerja 5 tahun kedepan berpedoman pada
standar tersebut.
Bappenas mengamanatkan melalui Rencana Aksi Daerah Pangan
dan Gizi RAD-PG bahwa Pemerintah Daerah harus mampu
mengidentifikasi kelurahan/ desa mana saja yang rawan pangan,
stunting, dan kemiskinan tinggi. Berikut merupakan data dari 20 desa
dengan kemiskinan tertinggi dan dipadukan dengan desa lokus stunting
dan rawan pangan sehingga diperoleh irisan desa yang masuk dalam
ketiganya yaitu desa Tritik.

Tabel 2.91
Jumlah Penduduk Miskin berdasarkan
Desa Stunting dan Desa Rawan Pangan
Kabupaten Nganjuk
IRISAN DESA
DESA STUNTING, DESA
KERAWANAN MISKIN,
DESA STUNTING DESA MISKIN
No DAN DESA
2020 TAHUN 2020
KERENTANAN KERAWANAN DAN
PANGAN KERENTANAN
PANGAN
1 Banjarejo Kedungmlaten Tritik tritik
2 Wengkal Lestari Ngepung
3 Bendolo Tritik Jegreg
4 Tritik Ngluyu Bajulan
5 Gampeng Godean
6 Ngepung Patihan
7 Ngudikan Banjarejo
8 Puhkerep Kalianyar
9 Sukoharjo Gempol
10 Drenges Ganungkidul
11 Musir lor Kedung padang
12 Klagen Talun
13 Margopatut Talang
14 Wilangan Musir kidul
15 Godean Wengkal
16 Ngadiboyo Jintel
17 Sukorejo Sukorejo
18 Sudimoroharjo Gampeng
19 Jintel Musir lor
20 Juwet Blongko
Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, 2021

2.3.2.4. Lingkungan Hidup


Dalam rangka mendayagunakan sumber daya alam untuk
kesejahteraan masyarakat harus memperhatikan aspek keselarasan,
keserasian dan keseimbangan dengan fungsi lingkungan, yang dapat

II-102
menjamin pembangunan daerah berkelanjutan dengan tujuan
meningkatkan mutu lingkungan dengan pemanfaatan sumber daya alam
secara maksimal.
Beberapa indikator kinerja urusan persampahan antara lain
Persentase luas cakupan pemukiman perkotaan yang dilayani
pengangkutan sampah, persentase sampah perkotaan yang terangkut ke
tempat pembuangan akhir TPA, cakupan pengawasan terhadap
pelaksanaan AMDAL, cakupan wilayah rawan longsor dan sumber mata
air, persentase peningkatan usaha/ kegiatan yang menggunakan IPAL,
dan persentase peningkatan Ruang Terbuka Hijau (RTH).

Tabel 2.92.
Capaian Kinerja Urusan Lingkungan Hidup Kabupaten Nganjuk
Tahun 2016 – 2020
TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
1 Indeks Kualitas Air (IKA) Skor * * 66 61,43 56
2 Indeks Kualitas Udara (IKU) Skor * * 82,4 92,42 68,03
3 Indeks Kualitas Tutupan Lahan (IKTL) Skor * * 74,86 64,55 62,08
4 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Skor * * 74,46 71,98 62,04
Persentase Cakupan Penanganan * *
5 Sampah Rumah Tangga dan Sampah % 73 75 73,24
Sejenis Sampah Rumah Tangga
Persentase Pengurangan Sampah Rumah * *
6 Tangga dan Sampah Sejenis Sampah % 18 18,75 20,62
Rumah Tangga melalui 3R
7 Persentase Peningkatan RTH Perkotaan % 52,25 52,38 52,44 52,44 52
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Kab. Nganjuk 2021
*) indikator baru

II-103
Grafik 2.14
Perbandingan Capaian Indeks Kualitas Lingkungan Hidup

70,27
2020 67,7
62,04

66,55
2019 67,1
71,98

65,14
2018 66,36
74,46

0 10 20 30 40 50 60 70 80

Nasional Jatim Nganjuk

Sumber: Dinas Lingkungan Hidup

Indikator Kinerja urusan Lingkungan Hidup di Kabupaten Nganjuk


adalah Indek Kualitas Udara (IKU), Indeks Kualitas Air (IKA), dan Indeks
Kualitas Tutupan Lahan (IKTL) serta beberapa indicator lain seperti
disebutkan di atas. IKU, IKA, dan IKTL merupakan indicator baru dalam
RPJMD Kabupaten Nganjuk 2018-2023. Berdasarkan data table di atas
kinerja urusan lingkungan Hidup dalam peningkatan Indeks Kualitas
Lingkungan Hidup terbilang fluktuatif. Namun secara agregat capaian
IKLH Kabupaten Nganjuk lebih baik daripada capaian Provinsi dan
Nasional. Hal sebaliknya, di bidang pengelolaan sampah kinerjanya
cenderung mengalami peningkatan, baik itu dalam cakupan
penanganannya maupun persentase pengurangannya. Dari aturan
Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 ada perubahan indikator sampah
perkotaan yang terangkut ke TPA yaitu dalam penanganan sampah dan
pengurangan sampah. Begitu pula dengan luasan RTH perkotaan dalam
kurun 5 (lima) tahun terakhir secara konsisten mengalami peningkatan.

Tabel 2.93.
Sampah Perkotaan dalam Penanganan yang terangkut ke TPA
di Kabupaten Nganjuk Tahun 2019 – 2020 (Ton)
No Data 2019 2020
1 Target sampah yang terangkut 122.828,16 115.780,15
dalam 1 tahun
2 Realisasi sampah yang terangkut 93.989 113.867,16
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Kab. Nganjuk 2021

II-104
Tabel 2.94.
Sampah Perkotaan dalam Pengurangan yang terangkut ke TPA
di Kabupaten Nganjuk Tahun 2019 – 2020 (Ton)
No Data 2019 2020
1 Target sampah yang terangkut 30.707 33.962,18
dalam 1 tahun
2 Realisasi sampah yang terangkut 28.885 31.827,04
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Kab. Nganjuk 2021

Pemerintah Daerah berupaya meningkatkan pelayanan kebersihan


lingkungan dan pemenuhan kebutuhan masyarakat dalam pengelolaan
sampah dengan cara meningkatkan cakupan permukiman yang dilayani
pengangkutan sampah dan meningkatkan sampah perkotaan yang
terangkut ke TPA. Upaya-upaya ini telah meningkatkan realisasi sampah
perkotaan yang terangkut ke TPA sebesar 113.867,16 Ton atau 73,76%
dari 154.373,54 Ton perkiraan produksi sampah.

Tabel 2.95.
Peningkatan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kabupaten Nganjuk
Tahun 2016 – 2020
No Data 2016 2017 2018 2019 2020
1 Luas wilayah perkotaan 28.950, 28.950, 28.950, 28.950, 28.950,
Kabupaten Nganjuk 710 Ha 710 Ha 710 Ha 710 Ha 710 Ha
2 Luas RTH Perkotaan 8.685,2 8.685,2 8.685,2 8.685,2 8.685,2
yang seharusnya ada 1 Ha 1 Ha 1 Ha 1 Ha 1 Ha
3 Luas RTH perkotaan 4.533,9 4.537,9 4.549,3 4.554,2 4.555,3
tahun sebelumnya 4 Ha 63 Ha 63 Ha 82 Ha 58 Ha
4 Penambahan RTH 4,0229 11,4 11,4 Ha 1,076 7,112
Tahun ini 65 Ha Ha Ha Ha
5 Luas RTH perkotaan 4.537,9 4.549,3 4.554,2 4.555,3 4.562,4
sampai tahun ini 63 Ha 63 Ha 82 Ha 58 Ha 7 Ha
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Kab. Nganjuk 2021

Pemerintah Kabupaten Nganjuk selalu berupaya meningkatkan


pemeliharaan dan pelestarian fungsi lingkungan hidup melalui
penyediaan ruang terbuka hijau (RTH). Keberadaan RTH memiliki 3
fungsi yaitu fungsi ekologis, social-ekonomi, dan evakuasi. Fungsi
ekologis yaitu meningkatkan kualitas air tanah, mencegah banjir,
mengurangi polusi udara, dan pengatur iklim. RTH juga memiliki fungsi
sosial-ekonomi yaitu RTH mampu memberikan ruang interaksi sosial,

II-105
sarana rekreasi dan sebagai landmark kota. Sedangkan dalam fungsi
evakuasi, RTH digunakan sebagai tempat pengungsian saat terjadi
bencana alam. Sebagaimana disajikan dalam tabel diatas, Sampai tahun
2020 Pemerintah Kabupaten Nganjuk telah menyediakan RTH sebesar
4.562,47 Ha.

2.3.2.5. Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil


Pembangunan Catatan Sipil dan Kependudukan diarahkan untuk
meningkatkan pelayanan dan memberikan kepastian hukum pada
masyarakat dengan menertibkan akta-akta kependudukan sebagai
pendataan diri dan status seseorang.
Indikator yang digunakan adalah jumlah penduduk yang sudah
terdaftar dalam catatan sipil. Hal ini dapat menggambarkan tertib
administrasi kependudukan. Salah satu bentuk tertib administrasi
kependudukan dapat dilihat dari jumlah penduduk yang telah memiliki
Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Akte Kelahiran. Bila dilihat selama
kurun waktu tahun 2016-2020, Jumlah penduduk yang telah memiliki
KTP, dan Akta kelahiran rata-rata mengalami peningkatan, peningkatan
ini menggambarkan bahwa telah meningkat pula kesadaran masyarakat
akan pentingnya indentitas diri/administrasi kependudukan. Capaian
Kinerja urusan kependudukan dan pencatatan sipil sebagai berikut:

Tabel 2.96.
Capaian Kinerja Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil
Kabupaten Nganjuk Tahun 2016–2020
Tahun
Indikator satuan
2016 2017 2018 2019 2020
1. Hasil Survey
Kepuasan
nilai 79,611 70,100 77,460 77,280 75,040
Masyarakat (SKM)
terhadap pelayanan
2. Cakupan penerbitan
% 99,72 122,11 99,990 81,130 74,900
KK
3. Cakupan
kepemilikan akta % 89,46 90,53 88,160 88,250 86,870
kelahiran
4. Cakupan
% 97,96 99,85 99,780 16,380 66,550
kepemilikan KTP
5. Cakupan penerbitan
kutipan akta % 73,58 226,62 45,240 100,00 73,740
kematian
Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Nganjuk 2021

II-106
Tabel 2.97.
Jumlah Capaian Kepemilikan KIA di Kabupaten Nganjuk
Tahun 2019 – 2021
Tahun
Indikator satuan
2019 2020 2021
1. Jumlah usia 0-17 Tahun
Jiwa 292.270 288.983 275.232
kurang 1 hari
2. Cakupan kepemilikan KIA Jiwa 26.581 8.307 25.418
Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Nganjuk 2021

2.3.2.6. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa


Urusan Pemberdayaan masyarakat dan desa diarahkan untuk
meningkatkan kehidupan sosial ekonomi masyarakat di daerah yang
diwujudkan melalui pembangunan perdesaan yang berkelanjutan yang
menitikberatkan ada penguatan kelembagaan baik di bidang ekonomi,
politik maupun sosial budaya. Pemberdayaan masyarakat juga
diwujudkan dengan memperkuat peran dan partisipasi para stakeholder
di daerah melalaui kelembagaan-kelembagaan yang ada. Salah satu
Indikator untuk melihat pembangunan urusan Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa adalah jumlah pengurus yang telah pelatihan
BUMDES.

Tabel 2.98.
Capaian Kinerja Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Nganjuk Tahun 2016-2020
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020
1. Persentase BUMDesa aktif (%) 71 75 79 83 90
2. Persentase BUMDesa 100 100 100 100 100
Bersama aktif (%)
3. Persentase lembaga ekonomi 85,83 111,98 * * *
desa aktif (%)
4. Persentase Posyandu aktif (%) 100 100 60 60 60
5. Persentase Swadaya 88,03 90,49 * * *
masyarakat terhadap
Program Pemberdayaan (%)
6. Persentase Jumlah desa yang 100 100 100 100 100
telah melaksanakan tata
kelola pemerintahan yang
baik di Bidang Administrasi
Keuangan (%)
7. Indeks Desa Membangun - 0,574489 0,591574 0,6831 0,7079
(IDM)
Sumber: Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kab. Nganjuk 2021
*) belum dilakukan pengukuran (indikator baru)

II-107
BUMDesa aktif dicerminkan dari indikator kelembagaan (dasar
hukum pembentukan, kepengurusan, administrasi), keberadaan
aktivitas unit usaha dan permodalan, serta kontribusi peningkatan
pendapatan asli desa. Realisasi BUMDesa aktif tahun 2020 sebesar 90%,
meningkat dibandingkan tahun 2016 sebesar 71%. Faktor yang
memengaruhi pencapaian kinerja adalah adanya dukungan regulasi UU
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, anggaran Dana Desa yang dapat
digunakan untuk penguatan BUMDesa, kebijakan revitalisasi BUMDesa,
serta pendampingan desa.
Sedangkan tingkat keaktifan Lembaga Ekonomi Desa diindikasikan
dari peningkatan jumlah kelompok Simpan Pinjam Perempuan (SPP) dan
Usaha Ekonomi Produktif (UEP) hasil Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat Mandiri Pedesaan di Kabupaten Nganjuk. Tahun 2017
keaktifan mencapai 111,98% meningkat dibandingkan tahun 2016
sebesar 85,83%. Faktor pendukung keberhasilan ini adalah tumbuhnya
kekuatan partisipasi masyarakat desa, adanya pola kolektif dalam
permodalan usaha oleh masyarakat, serta kemauan tinggi untuk
menerapkan manajemen pengembangan usaha yang telah dilatihkan.
Persentase swadaya masyarakat terhadap program pemberdayaan
adalah indikator untuk mengukur jumlah desa yang mempunyai
swadaya masyarakat dalam rangka mendukung program-program
kegiatan pemberdayaan masyarakat. Tahun 2017 terdapat 90,49% desa
memiliki kegiatan yang mengandung swadaya. Meningkat dibanding
tahun 2016 sebesar 88,03%. Hal ini, membuktikan meskipun terdapat
kucuran besar dana transfer desa setiap tahun, namun tidak
menghilangkan tradisi gotong royong, partisipasi dan swadaya
masyarakat desa.
Indikator kinerja tata kelola pemerintahan desa yang baik adalah
untuk mengukur jumlah desa yang telah melaksanakan penyusunan
Rencana Kegiatan Penyusunan (RKP) Desa, Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa (APB Desa) dan Laporan Pertanggungjawaban. Realisasi
jumlah desa yang telah melaksanakan tata kelola pemerintahan yang
baik pada tahun 2020 sebesar 100% selama 5 tahun terakhir. Faktor
pendukung keberhasilan kinerja ini adalah dengan adanya peningkatan
kapasitas aparatur desa yang semakin baik, adanya sinergi yang baik
antara Kecamatan dan perangkat daerah kabupaten dalam pembinaan

II-108
desa, adanya regulasi daerah yang cukup lengkap untuk pedoman
pembinaan desa.

2.3.2.7. Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana


Salah satu indikator kinerja untuk urusan keluarga berencana dan
sejahtera di Kabupaten Nganjuk adalah perkembangan rasio akseptor
KB. Tingkat fertilitas Pasangan Usia Subur (PUS) di Kabupaten Nganjuk
cukup Baik. Masyarakat Kabupaten Nganjuk saat ini sudah memandang
bahwa kualitas anak lebih penting dari pada kuantitasnya. Pada
Kabupaten Nganjuk laju pertumbuhan penduduk mengalami penurunan
dari tahun 2016-2019, kemudian naik pada tahun 2020 hal tersebut
dipengaruhi oleh perbedaan metode sensus. Jika pada tahun 2016-2019
pertumbuhan penduduk didasarkan atas proyeksi, sedangkan pada
tahun 2020 sensus penduduk dilakukan secara online dan yang menjadi
dasar perhitungan jumlah anggota keluarga yang tercantum dalam Kartu
Keluarga. Hal ini berbeda dengan metode sensus sebelumnya yaitu
didasarkan pada penduduk yang tinggal di Kabupaten Nganjuk. Capaian
kinerja urusan keluarga berencana tersaji sebagai berikut:

Tabel 2.99.
Capaian Kinerja Urusan Keluarga Berencana dan Sejahtera
Kabupaten Nganjuk Tahun 2016 – 2020
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020
1. Laju Pertumbuhan 0,35 0,33 0,30 0,26 1,05
Penduduk
2. Total Fertility Rate 0 105,16% 106,50% 102,04% 106,38%
(TFR)/Total Angka
Kelahiran
3. Contraceptive 78,16% 97,69% 96,65% 98,32% 99,19%
Prevalence Rate
(CPR) Angka
Prevalensi
Pemakaian
Kontrasepsi
4. Prosentase Usia 116,29% 109,87% 117,19% 106,23% 146,81%
Nikah Pertama di
Bawah Usia 21
Tahun
5. Presentase 115,96% 114,25% 125,69% 122,30% 127,22%
Pasangan Usia
Subur yang

II-109
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020
seharusnya ikut KB
tapi belum KB
(unmet need)
Sumber: Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kab.
Nganjuk 2021

Laju pertumbuhan penduduk tahun 2016-2019 didasarkan atas


proyeksi penduduk yang dipublikasi oleh Badan Pusat Statistik
sedangkan pada tahun 2020 menggunakan hasil sensus penduduk per
september tahun 2020. Metode sensus di tahun 2020 menyesuaikan
dengan suasana pandemi Covid-19 sehingga didasarkan atas jumlah jiwa
dalam kartu keluarga yang diterbitkan oleh Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil sehingga anggota keluarga yang tinggal di Kabupaten
Nganjuk maupun yang di luar Kabupaten Nganjuk terhitung. Sedangkan
jika menggunakan metode sebelumnya yang di data hanya penduduk
yang tinggal di Kabupaten Nganjuk. Perpindahan penduduk yang lebih
besar dari luar Kabupaten Nganjuk diperkirakan akan terjadi karena
struktur PDRB Kabupaten Nganjuk bergeser ke arah sektor sekunder
yang ditandai dengan pertumbuhan industri dan perdagangan.

2.3.2.8. Perhubungan
Pembangunan perhubungan diarahkan untuk mewujudkan
pembangunan transportasi terpadu berbasis pengembangan wilayah,
meningkatkan keselamatan transportasi secara terpadu, serta
mendorong pengembangan industri jasa transportasi yang bersifat
komersial di daerah yang telah berkembang dengan melibatkan peran
serta swasta dan masyarakat. Beberapa indikator kinerja terkait dengan
pembangunan bidang perhubungan antara lain pemenuhan sarana
angkutan umum yang laik jalan, persentase pemasangan rambu lalu
lintas, dan persentase pemenuhan perlengkapan sarana lalu lintas jalan
raya. Capaian kinerja urusan perhubungan sebagai berikut:

II-110
Tabel 2.100.
Capaian Kinerja Urusan Perhubungan Kabupaten Nganjuk
Tahun 2016 – 2020 (Persen)
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020
1. Persentase sarana 86,87 87,40 90,61 94,07 98,34
angkutan umum yang
laik jalan (%)
2. Persentase pemasangan
rambu-rambu (%)
a. APILL 55,55 66,66 77,78 * *
b. Flash Light 91,30 100 126,09 * *
c. Rambu 71,79 80,41 89,72 * *
3. Persentase pemenuhan
perlengkapan prasarana
Lalu Lintas (%)
a. Halte 109,52 109,52 138,09 81,57 86,84
b. Guardrail 77,40 99 115,80 * *
c. Marka Jalan 43,16 60,16 77,16 * *
d. Delineator 44,07 57,86 78,90 * *
e. Paku Jalan 17,11 21,55 33,47 * *
f. Terminal 77,78 77,78 55,56 * *
g. Cermin Tikungan 20 40 90,00 * *
Sumber: Dinas Perhubungan Kab. Nganjuk 2021
*) belum dilakukan pengukuran (indikator berbeda)

Untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat terkait


transportasi beberapa poin yang menjadi perhatian Pemerintah
Kabupaten Nganjuk yaitu transportasi yang aman, transportasi yang
lancar, dan transportasi yang mampu menjangkau seluruh wilayah
Kabupaten Nganjuk. Hasil-hasil program urusan perhubungan yaitu
meningkatkan angkutan umum laik jalan sebesar 90,61% pada tahun
2018, pemasangan rambu-rambu (APIL 77,78%, Flash Light 126,09%,
dan rambu-rambu 89,72% pada tahun 2018) dan pemenuhan
perlengkapan prasarana lalu lintas yang meliputi: halte, guardrail, marka
jalan, delineator, paku jalan, terminal dan cermin tikungan.

II-111
Tabel 2.101.
Sarana Angkutan Umum Laik Jalan di Kabupaten Nganjuk
Tahun 2016 – 2020
No Data 2016 2017 2018 2019 2020
1 Jumlah angkutan 3.111 7.088 7.164 7.211 7.555
umum yang lulus kendaraan kendaraan kendaraan kendaraan kendaraan
uji KIR
2 Jumlah angkutan 3.581 8.106 7.906 7.665 7.682
umum yang wajib kendaraan kendaraan kendaraan kendaraan kendaraan
uji KIR
Sumber: Dinas Perhubungan Kab. Nganjuk 2021

Untuk mewujudkan transportasi yang aman, setiap tahun


dilakukan kegiatan Uji KIR untuk angkutan umum, dimana setiap tahun
terjadi kenaikan jumlah angkutan umum yang lulus uji KIR, pada tahun
2020 ada 7.555 (98,34%) angkutan umum yang lulus uji KIR dari 7.682
yang wajib melakukan uji KIR.

Tabel 2.102.
Pemasangan Rambu Lalu Lintas di Kabupaten Nganjuk
Tahun 2016 – 2020
No Data 2016 2017 2018 2019 2020
1 APILL 2 1 1 2 2
2 Flash Light 8 2 6 4 2
3 Rambu-rambu Lalu Lintas 362 125 135 76 15
4 Jumlah APILL sampai dengan 5 6 7 9 11
Tahun ini
5 Jumlah Flash Light sampai 21 23 29 33 35
dengan Tahun ini
6 Jumlah Rambu-rambu lalu lintas 1.041 1.166 1.301 1.377 1.39
sampai dengan Tahun ini 2
7 Jumlah Kebutuhan APILL 9 9 9 9 9
8 Jumlah Kebutuhan Flash Light 23 23 23 23 23
9 Jumlah Kebutuhan Rambu- 1.450 1.450 1.450 1.450 1.45
rambu Lalu Lintas 0
Sumber: Dinas Perhubungan Kab. Nganjuk 2021

Pada tahun 2016-2020 telah dilaksanakan pemasangan rambu-


rambu antara lain: 11 APILL, 35 Flash Light, dan 1392 rambu-rambu
lalu lintas.

II-112
Tabel 2.103.
Pemenuhan Prasarana Lalu Lintas di Kabupaten Nganjuk
Tahun 2016 – 2020
Tahun
No Data Satuan
2016 2017 2018 2019 2020
1 Halte unit 0 0 6 2 2 t
2 Guard Rail m 250 216 168 168 200
3 Marka Jalan 850 m2 850 m2 850 500 800
4 Delineator unit 300 200 305 200 -
5 Paku Jalan unit 120 100 268 - -
6 Terminal unit 7 7 5 5 -
7 Cermin Tikungan unit 2 2 5 - -
8 Jumlah Halte sampai
unit 22 22 29 31 33
dengan tahun ini
9 Jumlah Guard Rail
m 774 990 1.158 1.326 1.526
sampai dengan tahun ini
10 Jumlah Marka Jalan 2.158 3.008
3.863 4.363 5. 163
sampai dengan tahun ini m2 m2
11 Jumlah Delineator
unit 639 839 1.144 1.344 1.344
sampai dengan tahun ini
12 Jumlah Paku Jalan
unit 385 485 753 753 753
sampai dengan tahun ini
13 Jumlah Terminal
unit 7 unit 7 5 5 5
sampai dengan tahun ini
14 Jumlah Cermin
Tikungan sampai unit 2 unit 4 9 9 9
dengan tahun ini
15 Jumlah Kebutuhan
unit 21 unit 21 38 38 38
Halte
16 Jumlah Kebutuhan
m 1.000m 1.000 m - - -
Guard Rail
17 Jumlah Kebutuhan
m2 5.000 5.000 - - -
Marka Jalan
18 Jumlah Kebutuhan
unit 1.450 1.450 - - -
Delineator
19 Jumlah Kebutuhan
unit 2.250 2.250 - - -
Paku Jalan
20 Jumlah Kebutuhan
unit 9 9 5 5 5
Terminal
21 Jumlah Kebutuhan
unit 10 10 - - -
Cermin Tikungan
Sumber: Dinas Perhubungan Kab. Nganjuk 2021

Untuk pemenuhan prasarana lalu lintas sepanjang tahun 2020


telah dilaksanakan pembuatan halte sebanyak 33 halte atau 86,84%
dari 38 halte yang dibutuhkan. Pada tahun 2017 sebanyak 990 unit
Guard Rail atau 99% dari 1000 unit Guard Rail yang dibutuhkan, 3008
m2 marka jalan atau 60,16% dari 5000 m2 marka jalan yang dibutuhkan,
839 Delineator atau 57,86% dari 1450 Delineator yang dibutuhkan, 485
paku jalan atau 21,55% dari 2250 paku jalan yang dibutuhkan, 7

II-113
terminal atau 77,78%, dari 9 terminal yang dibutuhkan, dan 4 unit
cermin tikungan atau 40% dari 10 unit cermin tikungan yang
dibutuhkan.

2.3.2.9. Komunikasi dan Informatika


Dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008
tentang Keterbukaan Informasi Publik, peranan Teknologi Informasi
sangat penting dalam mengimplementasikan Undang-undang dimaksud.
Melalui website www.nganjukkab.go.id dapat diinformasikan kebijakan
Pemerintah Daerah dan kegiatan pembangunan, termasuk perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan, dan pelaporan khususnya Laporan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah kepada masyarakat. Saat ini,
www.nganjukkab.go.id telah cukup aktif menyampaikan informasi
tersebut meskipun perlu peningkatan pengelolaan khususnya update
data dan informasi secara kontinyu. Peranan komunikasi dan
informatika juga sangat penting di dalam mengkomunikasikan dan
mengakomodir aspirasi masyarakat sehingga dapat dihindari kerawanan
atau konflik antar kelompok maupun kesalahpahaman terhadap
Pemerintah Daerah. Capaian kinerja urusan komunikasi dan informatika
sebagai berikut:

Tabel 2.104.
Capaian Kinerja Komunikasi dan Informatika
Kabupaten Nganjuk Tahun 2016 – 2020
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020
1. Intensitas update website
2 2 78 174 1250
Pemkab Nganjuk per tahun
2. Rata-rata publikasi kegiatan
Pemerintah Kabupaten
128 128 10 20 22
Nganjuk melalui : majalah,
Radio dan Pemutaran film
3. Meningkatnya pengembangan
dan pemberdayaan kelompok 23 23 30 38 31
informasi masyarakat
Sumber: Dinas Komunikasi dan Informatika Kab. Nganjuk 2018

2.3.2.10. Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah


Koperasi merupakan salah satu usaha dalam rangka pemberdayaan
ekonomi rakyat, menurunkan kemiskinan dan memperluas lapangan
pekerjaan. Semakin banyaknya koperasi yang aktif, maka diharapkan

II-114
semakin berdayanya ekonomi berbasis kerakyatan, menurunnya
kemiskinan dan menurunnya jumlah pengangguran.
Indikator kinerja urusan koperasi dan usaha mikro antara lain
persentase koperasi aktif, persentase usaha mikro kecil, persentase
usaha menengah di Kabupaten Nganjuk. Capaian kinerja urusan
koperasi dan usaha mikro sebagai berikut:

Tabel 2.105.
Capaian Kinerja Urusan Koperasi dan Usaha Mikro
Kabupaten Nganjuk Tahun 2016 – 2020 (Persen)
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020
1. Persentase Koperasi
38,83 46,20 67,66 44,24 45,04
Aktif (%)
2. Persentase Usaha Mikro
98,00 99,29 100,79 114,15 90,77
Kecil (%)
Sumber: Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha Mikro Kab. Nganjuk
2020
Capaian persentase koperasi aktif mengalami kenaikan sampai
dengan tahun 2020 yang menunjukkan bahwa kesadaran koperasi
untuk melakukan Rapat Anggota Tahunan (RAT) secara rutin dan
berkala sebagai tolok ukur koperasi aktif sudah semakin besar.
Meskipun sempat menurun dari tahun 2018 ke 2019. Berbeda dengan
persentase usaha mikro kecil yang menurun di tahun 2020 dan sempat
meningkat di tahun 2018 ke 2019.

2.3.2.11. Penanaman Modal


Suasana yang kondusif mutlak di perlukan bagi suatu daerah guna
keutuhan dan menjaring penanaman modal. Untuk mewujudkannya
dengan memberikan kontribusi dan pelayanan yang prima melalui :
- Pengembangan dan promosi potensi sumber daya di segala bidang
- Mengoptimalkan dan pemberdayaan masyarakat sekitar potensi dan
produk unggulan
- Pengawasan Penanaman Modal di daerah Nganjuk
- Peningkatan profesional aparat penanaman modal
- Peningkatan kerjasama baik dengan instansi terkait maupun pihak
swasta.

II-115
Dari beberapa hal tersebut di atas, indikator kinerja terkait dengan
penanaman modal dapat dilihat dari perkembangan jumlah investor
(PMA/PMDN) di Kabupaten Nganjuk dan perkembangan nilai
investasinya. Capaian kinerja urusan penanaman modal sebagai berikut:

Tabel 2.106.
Capaian Kinerja Urusan Penanaman Modal Kabupaten Nganjuk
Tahun 2016-2020
No Jenjang 2016 2017 2018 2019 2020
(1) (2) (6) (7) (8) (9) (10)
Realisasi
Investasi 20.072.371.416. 2.175.989.987.
1 168.168.774 126.938.907 168.981.900
Penanaman 292 106
Modal (ribu)
Investor
2 Usaha Besar 3 18 3 2 16
(usaha)
Investor
Usaha
3 34 85 403 1.182 389
Menengah
(usaha)
Jumlah
Permohonan
Rekomendasi
4 68 81 21 6 107
Izin
Pemanfaatan
Ruang
Sumber: Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kab. Nganjuk 2021

2.3.2.12. Kepemudaan dan Olah Raga


Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan urusan
kepemudaan dan olahraga di Kabupaten Nganjuk salah satunya dapat
dilihat dari jumlah pemuda dan cabang olahraga yang berprestasi
ditingkat provinsi maupun nasional, sebagaimana tabel berikut:

Tabel 2.107.
Capaian Kinerja Urusan Pemuda dan Olah Raga
Kabupaten Nganjuk tahun 2016 – 2020
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020
1. Kegiatan Pemuda
Berprestasi
-Target (jenis
5 5 5 (*) (*)
kegiatan)
-Realisasi (jenis
5 5 8 6 8
kegiatan)

II-116
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020
-Capaian kinerja (%) 100 100 160 (*) (*)
2. Cabang Olahraga
Berprestasi
-Target (jenis olah
2 2 2 10 12
raga)
-Realisasi (jenis olah
2 2 8 13 12
raga)
-Capaian kinerja (%) 100 100 400 130 100
3. Persentase organisasi
kepemudaan yang
aktif
- Target (%) - - - 71 79
- Realisasi (%) - - - 75 81,25
- Capaian kinerja (%) - - - 105,64 102,85
Sumber: Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga, dan Kebudayaan
Kab. Nganjuk 2020
Keterangan (*) : Tidak ada target karena bukan indikator RPJMD 2018-
2023

Pada tahun 2019-2020 indikator keberhasilan pembangunan


pemuda diukur dengan indikator indeks pembangunan pemuda. Akan
tetapi, indeks tersebut sulit diukur sehingga pada perubahan RPJMD
2018-2023 ukuran keberhasilan pembangunan pemuda diubah menjadi
banyaknya pemuda yang berprestasi baik tingkat provinsi maupun
tingkat nasional.

2.3.2.13. Statistik
Salah satu instrumen analisis sebagai bahan evaluasi pelaksanaan
perencanaan pembangunan daerah dan sebagai bahan
penentuan/perumusan kebijakan dan perencanaan pembangunan
daerah adalah data/informasi statistik (dokumen statistik). Ketersediaan
dokumen statistik memudahkan pemerintah dalam mendapatkan data
potensi daerah secara umum sebagai bahan evaluasi atas
kinerja/pelaksanaan pembangunan daerah dan sebagai bahan untuk
menetapkan kebijakan dalam rangka peningkatan kesejahteraan
masyarakat secara berkesinambungan. Dokumen statistik sebagaimana
dimaksud adalah Kabupaten Dalam Angka, PDRB dan IKM. Capaian
kinerja urusan statistik yaitu:

II-117
Tabel 2.108.
Capaian Kinerja Urusan Statistik Kabupaten Nganjuk
Tahun 2016 – 2020 (Dokumen)
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020
1. Nganjuk Dalam Angka 1 1 1 1 1
2. Dokumen PDRB 1 1 1 1 1
Sumber: Dinas Komunikasi dan Informatika Kab. Nganjuk 2020

2.3.2.14. Kebudayaan
Kondisi daerah Kabupaten Nganjuk terkait dengan urusan
kebudayaan salah satunya dapat dilihat dari indikator kinerja jumlah
sarana dan penyelenggaraan seni dan budaya serta jumlah benda, situs
dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan. Urusan Kebudayaan
diarahkan untuk menggali, mengembangkan, menanamkan dan
melestarikan budaya daerah untuk mendukung pelaksanaan
pembangunan. Capaian kinerja urusan kebudayaan sebagai berikut:

Tabel 2.109.
Capaian Kinerja Urusan Kebudayaan Kabupaten Nganjuk
Tahun 2016 – 2020
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020
1. Peningkatan even seni
8 8 8 - -
dan budaya daerah (kali)
2. Persentase benda, situs,
dan kawasan cagar
84,21 94,74 100 100,78 101,89
budaya yang di
lestarikan (%)
3. Persentase warisan seni
budaya dan tradisi lokal - - - 105,74 112,63
yang dilestarikan
Sumber: Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga, dan Kebudayaan
Kab. Nganjuk 2020

Tabel 2.110.
Capaian Kinerja Kesenian dan Kebudayaan Tahun 2017 – 2020
No Data 2016 2017 2018 2019 2020
1 Jumlah seluruh situs 16 16 16 16 16
2 Jumlah situs yang dilestarikan 13 15 16 16 16
3 Jumlah seluruh cagar budaya 3 3 3 3 3

II-118
No Data 2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah cagar budaya yang
4 3 3 3 3 3
dilestarikan
Target peningkatan kegiatan seni
5 8 8 8 8 8
budaya daerah
Realisasi peningkatan kegiatan
6 8 8 8 8 8
seni budaya daerah
Sumber: Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga, dan Kebudayaan
Kab. Nganjuk 2020

Kegiatan budaya dan kesenian masyarakat yang saat ini masih


menjadi tradisi diantaranya adalah :
- Upacara/ prosesi siraman sedudo yang dilaksanakan pada awal bulan
syuro ;
- Tradisi bersih desa/ nyadranan;
- Prosesi gembyangan waranggono;
- Langen Tayub wilayah Nganjuk Utara;
- Seni Jaranan, Seni Hadrah;
- Tari Salepuk, Tari Mongde, Sandur;
- Kentrung Desa Mojokendil Kecamatan Ngronggot;
- Jamasan pusaka di Gedung Pusaka Ngliman Kecamatan Sawahan;
- Pawai alegoris pada peringatan hari jadi Kabupaten Nganjuk;
- Wayang timplong Desa Jetis Kecamatan Pace.

2.3.2.15. Pertanahan
Kondisi daerah Kabupaten Nganjuk terkait dengan urusan
pertanahan salah satunya dapat dilihat dari persentase luas lahan
bersertifikat. Indikator ini bertujuan untuk
menggambarkan/mengetahui tertib administrasi sebagai kepastian di
dalam kepemilikan lahan. Semakin besar tingkat ketertiban administrasi
aset tanah Pemda dan desa. Indikator ini menunjukkan bagaimana
upaya pengelolaan tanah-tanah milik pemerintah daerah yang sudah
disertifikasikan hak miliknya. Jumlah aset tanah Pemda dan desa yang
sudah tersertifikasi dapat dilihat pada tabel berkut:

II-119
Tabel 2.111.
Jumlah Aset Tanah Pemda yang Sudah Bersertifikat
Tahun 2016 – 2020
No. Uraian 2016 2017 2018 2019 2020
Aset Tanah Pemda Yang Sudah
1 971 982 983 1.263 1.270
Bersertifikat
Persentase Luas Lahan
2 46,02 50,26 58,75 65,49 69,57
Bersertifikat (%)
Penyelesaian Kasus Tanah
3 - 1 1 1 1
Negara
Sumber: Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kab. Nganjuk
2018

Aset tanah Pemda yang sudah bersertifikat dari tahun 2016 hingga
tahun 2020 cenderung mengalami peningkatan. Hal ini menandakan
bahwa komitmen Pemerintah Kabupaten Nganjuk dalam hal pengelolaan
Barang Milik Daerah (BMD) cukup tinggi. Sesuai dengan arahan
Presiden, Kabupaten Nganjuk berkomitmen untuk mencapai 100 persen
pada tahun 2024 untuk sertifikasi lahan yang merupakan milik Pemda.

2.3.2.16. Perpustakaan
Perpustakaan merupakan wadah dimana di dalamnya terdapat
bahan pustaka untuk masyarakat, yang disusun menurut sistem
tertentu dan bertujuan untuk meningkatkan mutu kehidupan
masyarakat serta sebagai penunjang kelangsungan pendidikan.
Banyaknya jumlah perpustakaan dapat menggambarkan kapasitas yang
dimiliki oleh daerah untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat
umum dalam memberikan bahan pustaka kepada masyarakat pengguna
perpustakaan, juga menunjukkan ketersediaan fasilitas penunjang
penyelenggaraan pemerintah daerah untuk meningkatkan mutu
kehidupan masyarakat serta sebagai penunjang kelangsungan
pelayanan pendidikan. Selama kurun waktu tahun 2018-2020,
Kabupaten Nganjuk hanya memiliki 1 buah perpustakaan milik
pemerintah Daerah. Capaian kinerja urusan perpustakaan sebagai
berikut:

II-120
Tabel 2.112.
Capaian Kinerja Urusan Perpustakaan Kabupaten Nganjuk
Tahun 2016 - 2020 (Persen)
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020
1. Persentase jumlah pengunjung
8,70 8,06 21,73 26,37 0,05
perpustakaan per tahun (%)
2. Persentase buku perpustakaan 15,6
4,82 8,65 12,11 10,30
yang baik (%)
3. Jumlah pustakawan 0 0 0 0 0
Sumber: Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kab. Nganjuk 2021

Persentase jumlah pengunjung perpustakaan dari Tahun 2016-


2019 mengalami kenaikan yang signifikan dan terjadi penurunan
jumlah pengunjung ditahun 2020 dikarenakan adanya pandemi
covid-19. Hal ini berbanding terbalik dengan meningkatnya
persentase buku perpustakaan yang baik. Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan Kab. Nganjuk sampai saat ini belum memiliki pustakawan.

2.3.2.17. Kearsipan
Dalam urusan kearsipan ditunjukkan pada peningkatan
pengelolaan kearsipan dengan melakukan pembinaan kearsipan dan
melaksanakan akuisisi arsip dari instansi-instansi lingkup pemerintah
Kabupaten Nganjuk. Dengan melakukan manajemen kearsipan yang
baik akan lebih memudahkan dalam menyimpan maupun pengambilan
data sehingga lebih efisien dan aman.
Capaian kinerja urusan kearsipan diukur dengan dua indikator
yaitu persentase perangkat daerah yang memiliki tata kearsipan buku
dan persentase SDM pengelola kearsipan yang telah mengikuti pelatihan
kearsipan. Dengan dua indikator tersebut capaian kinerja urusan
kearsipan masih belum memuaskan yaitu dengan capaian 58% ditahun
2020, meskipun angka tersebut telah meningkat dari tahun sebelumnya
yaitu 52% pada tahun 2019. Realitas ini juga didukung bahwa pada
tahun 2020 capaian kinerja SDM yang mengikuti pelatihan kearsipan
baru 56%. Hal ini menjadi tantangan berat bagi perangkat daerah yang
menangani kearsipan untuk peningkatan capaian kinerja khususnya
dalam mendukung reformasi birokrasi. Data capaian kinerja urusan
kearsipan dapat dilihat pada tabel berikut :

II-121
Tabel 2.113.
Capaian Kinerja Urusan Kearsipan Kabupaten Nganjuk
Tahun 2016-2020 (Persen)
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020
1. Persentase Perangkat Daerah yang
26,95 31,43 35,03 52,0 58,0
memiliki tata kearsipan buku (%)
2. Persentase SDM pengelola
kearsipan yang telah mengikuti 52,36 61,08 63,70 56,0 56,0
pelatihan kearsipan (%)
Sumber: Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kab. Nganjuk 2021

2.3.3.Pelayanan Umum Urusan Pilihan


2.3.3.1. Pertanian
Urusan Pertanian (dalam arti mencakup pertanian, perkebunan dan
perikanan) di Kabupaten Nganjuk dihadapkan pada tantangan dan
persaingan yang semakin kuat, sehingga usaha tani diarahkan agar
dapat menghasilkan produk bermutu, berdaya saing dan memenuhi
kebutuhan pasar baik domestik maupun luar negeri. Salah satu
indikator kinerja untuk melihat gambaran kondisi Kabupaten Nganjuk di
Sektor Pertanian adalah Produktivitas komoditi pertanian yang akan
disajikan tabel sebagai berikut :

Tabel 2.114.
Produktivitas Pertanian Tanaman Pangan, Perkebunan, Ternak dan
Perikanan di Kabupaten Nganjuk Tahun 2016 – 2020
Tahun
Indikator Satuan
2016 2017 2018 2019 2020
1. Meningkatnya produksi dan produktivitas tanaman pangan, tanaman hortikultura, tanaman
perkebunan.
a. Tanaman Pangan
1. Produksi
a. Padi Ton 711.244 648.773,91 592.142,13 538.499,45 544.899,67
b. Jagung Ton 168.528 201.318,16 229.888,79 253.391,70 222.904,69
c. Kedelai Ton 18.466 24.035,28 14.454,50 10.053,91 9.196,71
2. Produktivitas
a. Padi Kw/ha 67,02 67,71 67,73 67,80 68,20
b. Jagung Kw/ha 67,04 68,15 68,60 68,60 72,11
c. Kedelai Kw/ha 20,14 20,26 20,31 20,31 20,66
b. Tanaman Hortikultura
1. Produksi
a. Bawang Kw 1.306.634 1.211.980 1.524.084 162.449,90 177.232,20
merah
b. Cabai Rawit Kw 1.095 75.258 137.822 13.148,00 9.113,30
c. Cabe Merah Kw 16.459 7.772 8.286 3.201,90 1.173,60
d. Melon Kw 99.765 29.560 43.778 4.757,40 6.008,40

II-122
Tahun
Indikator Satuan
2016 2017 2018 2019 2020
e. Garbis Kw 3.982 1.290 12.310 5.456,70 6.287,20
f. Durian Buah 53.628 30.211 32.330 7.081,10 5.775,70
g. Alpukat Kw 13.056 8.667 23.012 6.231,50 4.959,10
h. Jeruk Kw 25.316 20.852 47.684 12.375,50 13.177,40
i. Mangga Kw 2.450 79.853 271.814 55.977,20 37.374,00
j. Rambutan Kw 15.705 23.955 41.028 5.375,30 6.061,80
2. Produktivitas
a. Bawang Kw/ha 108,57 101,10 112,55 117,20 122,19
merah
b. Cabai Rawit Kw 10,95 54,10 108,01 154,14 69,25
c. Cabe Merah Kw 7,69 32,70 22,76 220,82 76,21
d. Melon Kw 236,41 183,60 180,90 291,87 270,65
e. Garbis Kw 102,10 107,50 246,20 184,97 147,59
f. Durian 209,24 85,60 118 2,20 1,77
Bh/poho
n
g. Alpukat Kg/poho 52,10 26,90 108 2,16 0,56
n
h. Jeruk Kw 43,99 27,80 63 2,08 0,41
i. Mangga Kw 15,20 72,20 92 1,45 1,00
j. Rambutan Kw 77,03 48,20 141 1,20 1,12
c. Tanaman Perkebunan
1. Produksi
a. Kakao Ton 525,50 522,40 521,60 453,55 379,45
b. Cengkeh Ton 554,00 548,40 553,00 553,83 566,84
c. Kopi Ton 118,30 117,70 118,90 104,82 108,87
d. Kelapa Ton 516,30 395,90 384,00 352,00 303,03
e. Tebu Ton 18.415,54 19.025,68 16,394,01 16.618,37 16.789,68
f. Tembakau Ton 85,47 7.859,50 1.964,70 1.357,00 1.717,97
g. Nilam Ton 5.565,00 2.891,00 514,62 264,20 178,52
h. Wijen Ton 0,75 36,60 87,50 101,00 103,00
2. Produktivitas
a. Kakao Kg/Ha 596,00 597,00 597,15 5,22 4,54
b. Cengkeh Kg/Ha 599,40 597,00 600,00 6,00 6,00
c. Kopi Kg/Ha 791,00 787,00 786,55 7,26 7,26
d. Kelapa Kg/Ha 1.155,00 1.234,00 1.225,00 11,60 11,61
e. Tebu Kg/Ha 5.753,00 5.825,00 5.637,80 57,00 57,08
f. Tembakau Kg/Ha 627,30 17.236,00 2.567,25 16,28 16,25
g. Nilam Kg/Ha 25.884,00 25.139,00 7.623,90 231,75 264,20
h. Wijen Kg/Ha 600,00 1.200,00 1.400 14,11 14,29
2. Peningkatan Persentase Produksi Hasil Peternakan
a. Peningkatan produksi hasil peternakan
a. Daging Ton 3.722,81 3.711,22 3.641,64 3.715,17 3.618,45
b. Telur Ton 6.661,12 6.608,48 7.098,07 7.619,45 7.724,56
c. Susu Ton 41,77 20,57 30,69 43,09 61,80
b. Peningkatan produksi hasil peternakan
a. Ternak besar Ekor 139.341 139.732 560.307 141.883 142.560
b. Ternak besar Ekor 186.668 198.268 757.466 195.144 196.498
c. Ternak Ekor 4.888.802 2.638.547 10.803.973 6.310.135 3.347.497
unggas
c. Produktivitas peternakan program IB

II-123
Tahun
Indikator Satuan
2016 2017 2018 2019 2020
a. Service per Kali 1,07 1,79 1,4 - -
conception
b. Calving Bulan 14,00 14,00 14 - -
interval
c. conception % 92,85 62,50 84,5 - -
rate
Sumber: Dinas Pertanian Kab. Nganjuk 2021

2.3.3.2. Pariwisata
Pariwisata merupakan suatu alat strategi untuk mendukung
pertumbuhan ekonomi wilayah. Dengan pariwisata suatu daerah akan
mudah dikenal sekaligus potensi-potensi unggulannya sehingga secara
tidak langsung pariwisata merupakan alat promosi bagi daerah untuk
menarik minat investasi. Pada tabel berikut dapat dilihat gambaran
capaian kinerja urusan pariwisata yaitu:

Tabel 2.115.
Capaian Kinerja Urusan Kepariwisataan Kabupaten Nganjuk
Tahun 2015 – 2020 (Persen)
Tahun
Indikator
2015 2016 2017 2018 2019 2020
1. Persentase
Peningkatan
102,78 195,2 96,8 258 149,2 18,60
Kunjungan
Wisatawan (%)
2. Persentase
peningkatan PAD 85,33 -1,20 176,5 71,5 - -
sektor pariwisata (%)
Sumber: Dinas Pariwisata, Pemuda & Olah raga dan Kebudayaan Kab.
Nganjuk 2020

2.3.3.3. Perdagangan
Pemerintah dituntut mengambil langkah strategis/kebijakan
pembangunan yang utamanya adalah pembangunan ekonomi yang
diarahkan pada pemulihan ekonomi kerakyatan melalui pembangunan
Usaha Ekonomi Produktif bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang
dirasakan bisa mempertahankan kondisi ekonomi nasional.
Sektor Perdagangan di Kabupaten Nganjuk saat ini memiliki
kontribusi yang cukup signifikan dalam pertumbuhan ekonomi. Untuk

II-124
itu perlu difasilitasi dengan mewujudkan kebijakan publik yang
menyederhanakan regulasi untuk menarik investor dan untuk
pengembangan dan perluasan perdagangan guna akselerasi
perdagangan serta memperkuat dan memperbaiki struktur perdagangan
baik dalam hal konsentrasi penguasaan pasar maupun dalam hal
kedalaman jaringan pemasok bahan baku dan bahan pendukung. Tabel
berikut merupakan gambaran capaian kinerja urusan perdagangan.

Tabel 2.116.
Capaian Kinerja Urusan Perdagangan Kabupaten Nganjuk
Tahun 2016 – 2020
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020
1. Jumlah Nilai
Ekspor Daerah 48.509,83 1.362.353,19 2.745.309,55 48.000.000 38.000.000
(ribu)
2. Cakupan Bina
Kelompok
65,69 72,00 132,58 96,71 93,44
Pedagang/Usaha
Informal (%)
3. Persentase
Penggunaan
ukur, takar,
83,68 1,17 15,09 94,42 67,39
timbang dan
Perlengkapannya
(%)
Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Nganjuk 2021

2.3.3.4. Perindustrian
Sektor Perindustrian merupakan salah satu sektor utama dalam
perekonomian daerah mengingat pentingnya kontribusi sektor ini
terhadap pembentukan PDRB dan penciptaan lapangan kerja. Di bawah
ini tabel capaian kinerja urusan perindustrian.

Tabel 2.117.
Capaian Kinerja Urusan Perindustrian Kabupaten Nganjuk
Tahun 2017 – 2020
Tahun
Indikator
2017 2018 2019 2020

1. Jumlah Usaha (unit) 17.088 102,45 97,51 97,17


2. Tenaga Kerja Terserap (orang) 66.803 97,88 84,43 99,25

II-125
Tahun
Indikator
2017 2018 2019 2020

3. Cakupan Bina Kelompok


83,75 183,85 167,25 153,45
Pengrajin (%)
Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Nganjuk 2021

2.3.4.Urusan Fungsi Penunjang Pemerintahan


2.3.4.1. Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan
Kondisi daerah Kabupaten Nganjuk terkait dengan urusan
perencanaan pembangunan salah satu indikatornya adalah ketersediaan
dokumen perencanaan. Ketersediaan dokumen perencanaan sangat
diperlukan untuk menjamin agar program/kegiatan pembangunan yang
dilaksanakan dapat berjalan secara efektif, efisien dan tepat sasaran.
Dokumen perencanaan daerah diantarannya terdiri dari:
1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
3. Rencana Strategis SKPD
4. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
5. Rencana Kerja SKPD

Dalam urusan penelitian dan pengembangan di Kabupaten Nganjuk


diukur dengan persentase rekomendasi penelitian yang ditindak lanjuti
yang merupakan indikator lama serta Persentase pemanfaatan hasil
kelitbangan yang merupakan indikator baru. Lebih jelasnya capaian
kinerja penunjang urusan perencanaan, penelitian dan pengembangan
di Kabupaten Nganjuk dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.118.
Capaian Kinerja Perencanaan di Kabupaten Nganjuk
Tahun 2016-2020 (Persen)
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019* 2020*
1. Persentase Penjabaran Program
83,96 88,21 95,85 - -
RPJMD kedalam RKPD (%)

II-126
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019* 2020*
2. Persentase indikator kinerja
RPJMD yang mencapai target 95,34 95,34 95 - -
(%)
3. Persentase program kegiatan
pembangunan dalam dokumen
perencanaan hasil musrenbang 96,46 77,41 99,98 - -
(RKPD) yang teranggarkan
dalam APBD (%)
4. Persentase rekomendasi
100 100 100 - -
penelitian yang ditindak lanjuti
5. Persentase kesesuaian muatan
- - - 92,97 100
RPJMD dengan RKPD
6. Persentase capaian sasaran
- - - 94,44 77,78
pembangunan daerah ≥ 80%
7. Persentase kesesuaian rencana
- - - 100 100
pembangunan dengan RTRW
8. Persentase pemanfaatan hasil
- - - 94,44 67
kelitbangan
Sumber: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kab. Nganjuk, 2021
Keterangan (*) : Indikator Baru

2.3.4.2. Keuangan
Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan indikator
pengukuran kemandirian daerah. Indikator ini menunjukkan sejauh
mana kemampuan daerah membiayai penyelenggaraan urusan daerah.
Dalam lima tahun terakhir kontribusi PAD terhadap belanja daerah
terus meningkat. Besaran peningkatan dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 2.119.
Capaian Kinerja Pendapatan Kabupaten Nganjuk
Tahun 2015 – 2020 (Persen)
Tahun
Indikator
2015 2016 2017 2018 2019 2020
1. Kontribusi PAD
terhadap belanja daerah 14,51 14,68 14,99 15,63 14,49 17,3
(%)

II-127
Tahun
Indikator
2015 2016 2017 2018 2019 2020
2. Prosentase realisasi PAD
116,83 109,79 101,2 104,77 103,05 124,5
dibanding target
Sumber: Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kab. Nganjuk,
2021

Dalam hal pengelolaan keuangan daerah selama periode 2015-


2020, Pemerintah Kabupaten Nganjuk telah mencapai kinerja yang baik
berdasarkan indikator ketepatan penyusunan LKPD dan perolehan
predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas audit LKPD. Sedangkan
untuk kinerja pengelolaan aset daerah selama 5 tahun terakhir cukup
baik namun masih perlu ditingkatkan pengelolaannya. Gambaran
kinerja pengelolaan keuangan dan aset daerah dapat dilihat dalam tabel
berikut:

Tabel 2.120.
Capaian Kinerja Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Nganjuk
Tahun 2016 – 2020
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020
1. Penerbitan Laporan Keuangan Maret Maret Maret Maret Maret
Pemerintah Daerah (LKPD) tepat
waktu
2. Persentase SKPD yang 100 100 100 100 100
melaksanakan administrasi BMD
(Barang Milik Daerah/inventaris
daerah) dengan baik (%)
3. Opini laporan keuangan WDP WTP WTP WTP WTP
Pemerintah Daerah
Sumber: Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kab. Nganjuk,
2021

2.3.4.3. Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan


Sumber daya manusia merupakan bagian terpenting dalam
pelaksanaan fungsi dan tugas suatu instansi, Fungsi penting dari
manajemen sumber daya manusia dalam mencapai tujuan-tujuan
strategisnya adalah kecukupan jumlah personel dan kualitas yang baik.

II-128
Pengelolaan aspek manajemen sumber daya manusia dalam sebuah
instansi memenuhi kebutuhan tersebut, maka harus di dukung oleh
sistem informasi kepegawaian yang baik. Informasi manajemen yang
berfungsi untuk mengelola data, manajemen dan administrasi
kepegawaian sebuah instansi.

Tabel 2.121.
Statistik Pegawai Pemkab Nganjuk Menurut Tipe Pegawai
Tahun 2016 – 2020
No. Uraian 2016 2017 2018 2019 2020
1. Struktural 881 785 785 708 674
2. Fungsional Umum 3071 2478 2.303 1.748 1.609
3. Fungsional Pendidikan 6492 5409 4.96 5.303 4.799
4. Fungsional Kesehatan 1148 1154 1.498 1.473 1.489
5. Fungsional Lainnya 203 209 0 0 0
Jumlah Pegawai 11795 10035 9.551 9.232 8.571
Sumber: BKD Nganjuk, 2021

Selama 5 tahun terakhir, komposisi pegawai di Kabupaten Nganjuk


sebagian besar adalah fungsional pendidikan (guru tenaga pendidik)
diikuti tenaga kesehatan. Jumlah ASN fungsional pendidikan dan
fungsional umum semakin menurun, disebabkan pensiun sementara
penerimaan ASN belum memenuhi kebutuhan yang diharapkan. Kondisi
ini memengaruhi kinerja pemerintahan dan pelayanan publik.

Tabel 2.122.
Statistik Pegawai Pemkab Nganjuk Menurut Pendidikan
Tahun 2016 – 2020
No Pendidikan 2016 2017 2018 2019 2020

1. SD 179 105 105 128 116

2. SLTP 295 185 185 147 139

3. SLTA 1916 1351 1351 1014 948

4. DI 278 169 169 28 22

5. D II 1360 821 821 160 135

6. D III 1270 868 868 820 796

7. D IV 39 78 78 197 215

8. S1 5966 5989 5589 4689 5598

9. S2 426 395 304 2045 598

II-129
No Pendidikan 2016 2017 2018 2019 2020

10. S3 1 - - 4 4

11. Spesialis 1 3 - 0 0

12. Profesi 64 78 81 0 0

Jumlah 11795 10042 9544 9232 8571

Sumber: BKD Nganjuk, 2021

Berdasarkan tingkat pendidikan, komposisi pegawai di Kabupaten


Nganjuk sebagian besar adalah S1, diikuti SLTA dan diploma. Sementara
pertumbuhan jumlah ASN berpendidikan S2 dan S3, mengalami
fluktuasi dengan kecenderungan menurun, antara lain disebabkan ASN
yang pensiun. Memperhitungkan tuntutan penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik pada masa mendatang yang
semakin kompleks dengan tuntutan pelayanan yang tinggi, maka
kebutuhan ASN berpendidikan sarjana, spesialis dan profesi perlu
ditingkatkan.

2.3.4.4. Fungsi Penunjang Lainnya


Dalam penyelenggaraan urusan Pemerintahan Daerah, selain Dinas
Daerah terdapat perangkat daerah lainnya yakni Sekretariat Daerah,
Sekretariat DPRD, Badan dan Inspektorat yang menyelenggarakan
fungsi penunjang. Adapun capaian kinerja dari perangkat daerah
tersebut selama periode 2016-2020 sebagaimana tabel berikut :

Tabel 2.123.
Capaian Kinerja Sekretariat Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2016 – 2020
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020
1. Persentase Raperda yang
50,00 64,70 180 150 114
ditetapkan menjadi Perda (%)
2. Rasio publikasi kegiatan
100,00 83,00 100 100 83
legislatif
3. Jumlah Standar Pelayanan
Minimal (SPM) yang 15 6 6 6 6
diterapkan
4. Jumlah unit kerja yang
mendapatkan nilai Indeks
52 50 48 50 52
Kepuasan Masyarakat (IKM)
kategori baik

II-130
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020
5. Persentase kasus hukum
100 80 150 167 250
yang diselesaikan (%)
6. Kegiatan keagamaan yang di
100 80 100 100 80
fasilitasi
Sumber: Sekretariat Daerah Kabupaten Nganjuk 2020

Persentase Raperda yang ditetapkan menjadi Perda pada tahun


2016 sampai 2020 cenderung fluktuatif. Untuk perencanaan mendatang,
perlu diperhitungkan faktor-faktor yang memengaruhi antara lain
peningkatan kapasitas sumber daya manusia lembaga pembentuk
peraturan daerah, ketepatan perencanaan program pembentukan
peraturan daerah, peningkatan koordinasi antara DPRD dengan
Pemerintah Daerah. Realisasi kinerja publikasi kegiatan legislatif tahun
2020 kembali menurun seperti tahun 2017 sebesar 83% padahal di
tahun 2018 dan 2019 sudah mencapai 100%. Jumlah Standar Pelayanan
Minimal (SPM) yang diterapkan tahun 2016 ada 15, akan tetapi di tahun
2017-2020 konsisten di angka 6. Untuk jumlah unit kerja yang
mendapatkan nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) kategori baik dari
tahun 2016-2018 terus mengalami penurunan dan kembali naik di
tahun 2019 dan 2020 sebesar 52. Setelah sempat mengalami penurunan
di tahun 2017, persentase kasus hukum yang diselesaikan di tahun
2018-2020 terus mengalami peningkatan. Berbeda dengan kegiatan
keagamaan yang di fasilitasi di tahun 2020 mengalami penurunan 20%
dari tahun 2019.

Tabel 2.124.
Capaian Kinerja Pengawasan Kabupaten Nganjuk Tahun 2018
(Persen)

Uraian Capaian

Persentase Temuan Hasil Pengawasan yang ditindak 98,74%


lanjuti
Persentase Pengaduan Publik yang ditindaklanjuti 92,68%
Persentase PKPT yang dilaksanakan 129,13%
Sumber: Inspektorat Daerah Kabupaten Nganjuk 2021

II-131
Tabel 2.125.
Capaian Kinerja Pengawasan Kabupaten Nganjuk
Tahun 2019 - 2020 (Persen)
TAHUN
Uraian
2019 2020
Persentase rekomendasi LHP BPK-RI yang selesai
114,88% 113,53%
ditindaklanjuti.
Persentase tindak lanjut temuan yang selesai (Hasil 101,
101,03%
Pemeriksaan Inspektorat Daerah Kab. Nganjuk). 26%
Persentase kategori hasil evaluasi SAKIP OPD dengan
180% 266,67%
nilai A.
Persentase penyelesaian pengaduan publik. 104,56% 107,52%
Persentase temuan kerugian daerah dan kerugian
103,56 100,04%
Negara yang selesai.
Level Kapabilitas APIP 100% 66,67%
Sumber: Inspektorat Daerah Kabupaten Nganjuk 2021

Indikator kinerja sasaran temuan hasil pemeriksaan yang


ditindaklanjuti untuk mengukur sejauh mana temuan hasil pemeriksaan
atau Rekomendasi yang diberikan dengan pelaksanaan tindak lanjut.
Tahun 2018, terdapat 98,74% temuan hasil pemeriksaan yang telah
ditindaklanjuti. Indikator persentase kasus pengaduan yang ditangani
dilaksanakan dimaksudkan untuk mengukur tingkat capaian
pelaksanaan kegiatan kasus yang telah ditangani Inspektorat Daerah
Kab. Nganjuk dalam 1 (satu) tahun anggaran. Persentase pengaduan
publik yang ditindaklanjuti Tahun 2018 sebesar 92,68%. Indikator
persentase PKPT yang dilaksanakan dimaksudkan untuk mengukur
tingkat capaian pelaksanaan kegiatan PKPT dalam 1 (satu) tahun
anggaran. Di tahun 2018 persentase PKPT yang dilaksanakan yaitu
sebesar 129,13%.

2.4. ASPEK DAYA SAING


Aspek daya saing daerah merupakan kemampuan perekonomian
daerah dalam mencapai pertumbuhan tingkat kesejahteraan yang tinggi
dan berkelanjutan. Aspek daya saing daerah terdiri dari kemampuan
ekonomi daerah, fasilitas wilayah atau infrastruktur, iklim berinvestasi
dan sumberdaya manusia. Kondisi daerah Kabupaten Nganjuk terkait

II-132
aspek daya saing daerah dapat dilihat dari Kemampuan ekonomi daerah,
fasilitas wilayah/infrastruktur, iklim berinvestasi dan sumberdaya
manusia.

2.4.1. Kemampuan Ekonomi Daerah.


Kemampuan ekonomi daerah dalam kaitannya dengan daya saing
daerah adalah bahwa ekonomi daerah harus memiliki daya tarik
(attractiveness) bagi pelaku ekonomi yang telah berada dan akan masuk
ke suatu daerah untuk menciptakan multiplier effect peningkatan daya
saing daerah.
Kondisi daerah Kabupaten Nganjuk terkait dengan kemampuan
ekonomi daerah dapat dilihat dari pertumbuhan PDRB Kabupaten
Nganjuk sebagaimana digambarkan pada tabel-tabel di bawah ini.
Indikator lain yang menunjukkan kinerja daya saing daerah adalah
pengeluaran perkapita. Berikut tabel yang menunjukkan gambaran
pengeluaran rata-rata perkapita di Kabupaten Nganjuk:

Tabel 2.126.
Pengeluaran Rata-Rata Perkapita Kabupaten Nganjuk
Tahun 2016 – 2020
Tahun Rata-Rata
Uraian Pertumbuhan
2016 2017 2018 2019 2020
(%)
Pengeluaran Rata-rata
Perkapita Menurut Kelompok 338.447 421.446 416.171 440.250 470.127 8,96
Makanan (Rupiah)
Pengeluaran Rata-rata
Perkapita Menurut Kelompok 329.665 331.525 318.305 503.363 410.690 9,08
Bukan Makanan (Rupiah)

Sumber: Kabupaten Nganjuk Dalam Angka Tahun 2021 (BPS)

Berdasarkan data di atas, digambarkan bahwa terjadi pertumbuhan


rata-rata 12,40% pengeluaran rata-rata perkapita menurut kelompok
makanan dengan posisi terakhir tahun 2017 sebesar Rp.421.446,-.
Sedangkan pengeluaran rata-rata perkapita kelompok non makanan
terjadi pertumbuhan rata-rata 7,64%. Hal ini menggambarkan bahwa
kemampuan ekonomi yang diindikasikan dari konsumsi rumah tangga
Kabupaten Nganjuk mengalami peningkatan. Kondisi ini dapat menjadi
daya tarik investasi di Kabupaten Nganjuk.

II-133
2.4.2. Fasilitas Wilayah/Infrastruktur
Kondisi fasilitas wilayah/infrastruktur mempengaruhi daya saing
daerah. Pembangunan infrastruktur tidak boleh menurunkan kualitas
lingkungan. Oleh karena itu perlu pemenuhan infrastruktur yang
berwawasan lingkungan yaitu pembangunan infrastruktur/
pengembangan wilayah dengan tetap menjaga kelestarian alam.
Fasilitas wilayah ini antara lain: ketersediaan perbankan,
ketersediaan air bersih, ketersediaan listrik, akses telekomunikasi, serta
jalan dan jembatan.Kondisi fasilitas wilayah/infrastruktur di Kabupaten
Nganjuk fisik digambarkan sebagai berikut:

Tabel 2.127.
Fasilitas Wilayah/Infrastruktur Kabupaten Nganjuk
Tahun 2018 – 2020
Tahun
No Indikator
2018 2019 2020
1 Kondisi jalan Kabupaten 1.153,482 1.153,482 1.153,482
(Km)
- Baik 345,476 593,702 741,078
- Sedang 620,327 557,023 372,95
- Rusak berat 187,769 102,757 39,451
2 Kondisi Jembatan (m) 5.634 5.634 5.634
- Baik 5.243 5.369 5.481
- Rusak Ringan 392 266 153
- Rusak Berat - - -
3 Waduk Besar (Jumlah) 14 14 14
-Bendung/Dam 96 96 96
(Jumlah)
- Embung (Jumlah) 5 5 5
4 Ketaatan terhadap 100 100 100
RTRW
(berdasarkan
permohonan izin
pemanfaatan ruang) (%)
5 Luas wilayah Industri 400,31 474,13 515,4
(Ha)

II-134
Tahun
No Indikator
2018 2019 2020
6 Luas wilayah 19.302,36 19.309,79 19.320,5
permukiman (Ha)
7 Luas wilayah perkotaan 6.862,77 6.868,94 6.875,89
(Ha)
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Nganjuk
2021

Berdasarkan data di atas, infrastruktur jalan dalam kondisi baik


menunjukkan peningkatan dari panjang 345,476 Km pada tahun 2018
menjadi 741,078 Km pada tahun 2020. Jalan dalam kondisi sedang pada
tahun 2018 sepanjang 620,327 Km berkurang menjadi 372,95 Km,
begitu juga dengan jalan dalam kondisi rusak berat terus mengalami
penurunan disetiap tahunnya. Kerusakan jalan disebabkan banyaknya
jalan yang dilalui kendaraan angkutan material proyek-proyek di
Kabupaten Nganjuk. Jembatan di Kabupaten Nganjuk dalam kondisi
baik terus mengalami peningkatan dari tahun 2018 sepanjang 5.243 m
hingga 2020 menjadi 5.481 m. Sama halnya dengan jembatan kondisi
rusak ringan juga terus mengalami penurunan, hingga tidak ada
jembatan rusak berat di tahun 2018-2020. Sedangkan luas wilayah
industri, luas wilayah permukiman, luas wilayah perkotaan terus
meningkat disetiap tahunnya. Untuk data capaian kinerja tahun 2016
dan 2017 menggunakan indikator kinerja lain.
Fasilitas wilayah lain yang menggambarkan aspek daya saing
sebagaimana data tabel berikut:

Tabel 2.128.
Rumah Tangga memiliki Telepon Seluler dan Rumah Tangga
menggunakan Listrik Kabupaten Nganjuk Tahun 2016-2020
Rata-Rata
Tahun Pertumbuhan
Uraian
No (%)
2016 2017 2018 2019 2020
1 Persentase 54,11 62,59 65,86 61,43 71,34 4,3
Anggota
Rumah
Tangga yang
menggunakan
telepon
seluler (%)

II-135
Rata-Rata
Tahun Pertumbuhan
Uraian
No (%)
2016 2017 2018 2019 2020
2 Jumlah 337.619 348.834 358.813 370.421 379.970 2,9
pelanggan
listrik PLN di
Kabupaten
Nganjuk

Sumber Data : Badan Pusat Statistik 2021

Berdasarkan di atas, kemampuan ekonomi daerah Kabupaten


Nganjuk yang diindikasikan dari banyaknya rumah tangga yang
menggunakan listrik dan kepemilikan telepon seluler menunjukkan
pertumbuhan, hal ini mengindikasikan pula pertumbuhan daya saing
daerah.

Tabel 2.129.
Jumlah Bank menurut Jenisnya Kabupaten Nganjuk
Tahun 2015 – 2017
Tahun Rata-Rata
Uraian Pertumbuhan
2015 2016 2017
(%)
Jumlah Bank (Bank Umum,
BPR) yang berkantor
57 57 67 4,12%
pusat/cabang di Kab. Nganjuk

Sumber: Kabupaten Nganjuk Dalam Angka Tahun 2016, 2017, 2018


(BPS)
Sementara itu, fasilitas wilayah yang berkaitan dengan ketersediaan
layanan institusi perbankan juga menunjukkan pertumbuhan rata-rata
4,12% pada periode 2015 hingga 2017. Ketersediaan institusi perbankan
akan menunjang daya saing daerah.

2.4.3. Iklim Berinvestasi


Investasi merupakan salah satu indikator penting dalam
meningkatkan pembangunan perekonomian. Investasi akan mendorong
pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja baru sehingga
diharapkan akan mengurangi beban pengangguran dan kemiskinan.
Masuknya investor asing ke suatu wilayah, sangat tergantung dari
kondisi keamanan dan politik dalam negeri suatu wilayah. Kondisi
keamanan dan politik dalam negeri yang stabil merupakan modal penting

II-136
dalam menarik minat investasi asing di Indonesia pada umumnya,
khususnya di Kabupaten Nganjuk. Indikator yang digunakan untuk
melihat perkembangan iklim berinvestasi yang baik adalah
meningkatnya nilai investasi daerah yang didukung oleh masih relatif
murahnya upah tenaga kerja (UMR) dengan urutan 27 dari 38
Kabupaten/Kota di Jawa Timur.

2.4.4. Sumber Daya Manusia


Salah satu indikator yang menggambarkan daya saing daerah dari
aspek sumber daya manusia adalah Rasio Ketergantungan. Rasio
Ketergantungan (Dependency Ratio) adalah perbandingan antara jumlah
penduduk umur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65
tahun ke atas (keduanya disebut dengan bukan angkatan kerja)
dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun (angkatan
kerja). Rasio ketergantungan (dependency ratio) dapat digunakan sebagai
indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu
daerah apakah tergolong maju atau sedang berkembang. Dependency
ratio merupakan salah satu indikator demografi yang penting. Semakin
tingginya persentase dependency ratio menunjukkan semakin tingginya
beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk
membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif
lagi. Sedangkan persentase dependency ratio yang semakin rendah
menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk
yang produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan
tidak produktif lagi.

Tabel 2.130.
Rasio Ketergantungan di Kabupaten Nganjuk Tahun 2016 – 2020
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020
Rasio Ketergantungan 46,67 46,52 46,47 46,50 46,59
Sumber Data : BPS Nganjuk 2021

Rasio Ketergantungan penduduk Kabupaten Nganjuk tahun 2016


sebesar 46,67% yang berarti setiap 100 orang penduduk Nganjuk yang
berusia kerja (usia 15-64 tahun dianggap produktif) mempunyai

II-137
tanggungan sebanyak 47 orang yang belum produktif dan dianggap tidak
produktif lagi. Rasio Ketergantungan penduduk semakin menurun
hingga pada tahun 2019 sebesar 46,50% yang berarti setiap 100 orang
penduduk Nganjuk yang berusia kerja (usia 15-64 tahun dianggap
produktif) mempunyai tanggungan sebanyak 46 orang yang belum
produktif dan dianggap tidak produktif lagi.
Aspek lain yang mengindikasikan daya saing daerah dalam hal
sumber daya manusia adalah pendudukan lulusan sarjana. Berikut data
persentase penduduk Kabupaten Nganjuk usia 15 tahun ke atas
menurut pendidikan tinggi yang ditamatkan:

Tabel 2.131.
Persentase Penduduk Usia di atas 15 Tahun menurut Pendidikan
yang Ditamatkan Tahun 2015 – 2017
Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Rata-Rata
Tahun Ke Atas Menurut Pendidikan Pertumbuhan
2015 2016 2017
Tertinggi Yang Ditamatkan (%)
D4/S1 (%) 3,86 4,05 3,25 -4,21%
S2/S3 (%) 0,17 0,13 0,29 14,28%
Sumber Data : Statistik Kesejahteraan Kabupaten Nganjuk (BPS) 2018

2.4.5. Indeks Reformasi Birokrasi


Reformasi Birokrasi di Kabupaten Nganjuk dimaksudkan untuk
mewujudkan pemerintahan yang efektif dan efsien, bersih dan akuntabel,
serta memiliki pelayanan publik berkualitas. Indeks Reformasi Birokrasi
mengambarkan sejauh mana instansi pemerintah melaksanakan
perbaikan tata kelola pemerintahan yang bertujuan pada pemerintahan
yang efektif dan efisien, bersih dari KKN, dan memiliki pelayanan publik
yang berkualitas.
Tabel 2.132.
Indeks Reformasi Birokrasi
Indikator 2018 2019 2020
Indeks Reformasi Birokrasi 52,1 60,29 61,01
Sumber data : Inspektorat Daerah Kab.Nganjuk, 2021

II-138
2.4.6. Proses Perijinan
Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang baik peningkatan
kualitas pelayanan yang menyangkut berbagai bidang dan berbagai
aspek harus terus ditingkatkan. Perlunya disusun standar operasional
prosedur untuk mewujudkan standarisasi pelayanan masyarakat dan
peningkatan daya saing.

Tabel 2.133.
Lama Proses Perijinan Tahun 2016 – 2018
Indikator 2016 2017 2018
Ijin mendirikan bangunan 1 – 2 hari 1 – 2 hari 1 – 2 hari
Surat ijin usaha
1 – 4 hari 1 – 4 hari 1 – 4 hari
perdagangan
Tanda daftar perusahaan 5 – 7 hari 5 – 7 hari 5 – 7 hari
Ijin Reklame 1 – 4 hari 1 – 4 hari 1 – 4 hari
Ijin usaha industry 5 – 7 hari 5 – 7 hari 5 – 7 hari
Tanda daftar industry 5 – 7 hari 5 – 7 hari 5 – 7 hari
Ijin usaha kawasan industry 5 – 7 hari 5 – 7 hari 5 – 7 hari
Sumber: Dinas Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Nganjuk 2018

II-139
BAB - III
GAMBARAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN

Pengelolaan Keuangan Daerah adalah keseluruhan kegiatan yang


meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan,
pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan daerah. Pengelolaan
Keuangan Daerah dilakukan secara: tertib, efisien, ekonomis, efektif,
transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa
keadilan, kepatutan, manfaat untuk masyarakat, serta taat pada
ketentuan peraturan perundang-undangan. Pengelolaan keuangan
daerah akan dikatakan baik jika berhasil dalam merealisasi program-
program yang dicanangkan.
Pengelolaan keuangan menyangkut pengelolaan sumber
pendapatan daerah, pengeluaran belanja dan sumber-sumber
pembiayaan. Suatu daerah yang mampu mengoptimalkan sumber
pendapatan asli daerah dan meminimalkan sumber pendapatan dana
transfer, maka daerah tersebut memiliki peluang untuk bisa menjadi
daerah yang maju dan mandiri. Dan upaya untuk mengetahui tingkat
kemampuan keuangan daerah Kabupaten Nganjuk dapat dilakukan
dengan mencermati kondisi kinerja keuangan daerah, baik kinerja
keuangan masa lalu maupun kebijakan yang melandasi pengelolaannya.

3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu


Keuangan daerah merupakan komponen daerah dalam rangka
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang menyatu dalam kerangka
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). APBD sebagai bentuk
penjabaran kuantitatif dari tujuan dan sasaran Pemerintah Daerah serta
tugas pokok dan fungsi Organisasi Perangkat Daerah, disusun dalam
suatu struktur yang menggambarkan besarnya pendanaan atas berbagai
sasaran yang hendak dicapai, tugas-tugas pokok dan fungsi sesuai
kondisi, potensi, aspirasi dan kebutuhan riil di masyarakat untuk suatu
tahun tertentu. Dengan demikian APBD dijadikan salah satu bentuk
instrumen kebijakan untuk meningkatkan pelayanan umum dan
kesejahteraan masyarakat di Daerah. Oleh karena itu, untuk dapat
melakukan analisis pengelolaan keuangan daerah diperlukan analisis
pelaksanaan APBD selama 5 (lima) tahun, yang dimaksudkan untuk

III-1
menghasilkan gambaran tentang kapasitas atau kemampuan keuangan
daerah dalam mendanai penyelenggaraan pembangunan daerah.
APBD terdiri dari Pendapatan Daerah, Belanja Daerah, dan
Pembiayaan Daerah. Dengan demikian dalam menganalisis pengelolaan
keuangan daerah, terlebih dahulu harus memahami jenis obyek
Pendapatan Daerah, Belanja Daerah dan Pembiayaan Daerah sesuai
dengan kewenangan Daerah. Analisis tersebut diperlukan sebagai dasar
untuk menentukan kerangka pendanaan di masa yang akan datang,
dengan mempertimbangkan peluang dan hambatan yang dihadapi.

3.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD


Pada dasarnya, konsep penganggaran adalah membandingkan
antara anggaran dan realisasinya dan menandingkan antara penerimaan
dikurangi dengan pengeluaran. Begitu juga, pada APBN/APBD, pada
intinya adalah membandingkan dan menandingkan antara anggaran dan
realisasi penerimaan dengan anggaran dan realisasi pengeluaran. Dalam
konteks APBD, penerimaan daerah terdiri dari pendapatan daerah
ditambah penerimaan pembiayaan, sedangkan pengeluaran daerah
terdiri dari belanja daerah ditambah pengeluaran pembiayaan.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagai pengganti dari Peraturan
Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005, telah dijelaskan bahwa Pendapatan
Daerah adalah semua penerimaan uang melalui Rekening Kas Umum
Daerah yang tidak perlu dibayar kembali oleh Daerah dan penerimaan
lainnya yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
diakui sebagai penambah ekuitas yang merupakan hak Daerah dalam
satu tahun anggaran. Selain itu, diuraikan pula bahwa Pendapatan
Daerah dikelompokkan atas:
a. Pendapatan Asli Daerah (PAD);
b. Pendapatan Transfer;
c. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah,
Berikut merupakan data target dan realisasi Pendapatan dan Belanja
Daerah Kabupaten Nganjuk tahun 2016 sampai dengan tahun 2020
secara rinci dapat disajikan dalam bentuk Tabel 3.1 berikut.

III-2
Tabel 3.1 Rata-Rata Pertumbuhan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2016 – 2020
Rata-
Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Rata
No Uraian
Pertum
2016 2017 2018 2019 2020 buhan
1 PENDAPATAN
PENDAPATAN ASLI
2 DAERAH
Pendapatan Pajak
9%
3 Daerah 74.267.774.969,00 81.975.131.175,15 88.593.693.064,70 103.347.186.431,26 110.299.917.866,92
Pendapatan Retribusi
3%
4 Daerah 23.449.787.947,87 23.644.104.388,49 25.290.727.377,70 28.918.690.855,97 26.520.448.228,21
Pendapatan Hasil
Pengelolaan kekayaan
1%
Daerah yang 3.541.913.722,00 3.402.661.148,56 3.438.163.361,40 3.591.715.820,94 3.741.455.562,80
5 Dipisahkan
Lain-lain PAD yang
4%
6 sah 221.785.701.103,09 223.473.645.140,98 244.264.154.650,32 232.414.643.370,11 261.785.322.703,50
Jumlah Pendapatan
Asli Daerah ( 3 s/d 332.495.541.853,18 361.586.738.454,12 368.272.236.478,28 5%
323.045.177.741,96 402.347.144.361,43
7 5)
8
PENDAPATAN
9 TRANSFER
TRANSFER
PEMERINTAH PUSAT
10 DANA PERIMBANGAN
46.262.934.779,00 40.686.890.495,00 31.309.203.299,00 -9%
11 Dana Bagi Hasil Pajak 57.766.127.954,00 46.523.572.049,00
Dana Bagi Hasil
4%
12 Sumber Daya Alam 19.150.521.620,00 16.854.745.143,00 67.837.368.461,00 59.039.774.176,00 45.271.353.632,00
-2%
13 Dana Alokasi Umum 1.078.695.643.000,00 1.059.746.429.000,00 1.059.436.592.960,00 1.105.447.597.000,00 998.778.363.000,00
4%
14 Dana Alokasi Khusus 282.445.514.114,00 380.659.065.998,00 361.601.592.261,00 361.030.760.506,00 350.474.099.120,00
Jumlah Pendapatan
15 Transfer Dana 1.438.057.806.688,00 1.503.523.174.920,00 1.529.562.444.177,00 1.556.827.334.981,00 1.441.047.387.801,00 0%

III-3
Rata-
Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Rata
No Uraian
Pertum
2016 2017 2018 2019 2020 buhan
Perimbangan (11
s/d 14)
16
TRANSFER
PEMERINTAH PUSAT
17 DANA - LAINNYA
18 Dana Otonomi Khusus
12%
19 Dana Penyesuaian 211.259.059.000,00 215.210.307.000,00 235.353.700.000,00 308.812.605.400,00 351.110.500.000,00
Jumlah Pendapatan
Transfer Dana 215.210.307.000,00 235.353.700.000,00 308.812.605.400,00 12%
211.259.059.000,00 351.110.500.000,00
20 Lainnya (18 s/d 19)
21
TRANSFER
PEMERINTAH
22 PROVINSI
Pendapatan Bagi hasil
22%
23 Pajak 110.411.191.701,00 136.623.397.466,00 165.027.072.496,00 126.179.042.567,00
Pendapatan Bagi hasil
24 Lainnya 137.446.689.751,00
Jumlah Pendapatan
Transfer
137.446.689.751,00 136.623.397.466,00 165.027.072.496,00 1%
pemerintah Propinsi 110.411.191.701,00 126.179.042.567,00
25 (23 s/d 24)
TRANSFER
PEMERINTAH
26 PROVINSI LAINNYA
Bantuan Keuangan
-7%
27 dari Propinsi 7.810.179.450,00 5.605.720.000,00 6.501.295.300,00 6.709.909.000,00 6.429.703.350,00
Jumlah Pendapatan
Transfer
5.605.720.000,00 6.501.295.300,00 6.709.909.000,00 -7%
pemerintah Propinsi 7.810.179.450,00 6.429.703.350,00
28 Lainnya

III-4
Rata-
Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Rata
No Uraian
Pertum
2016 2017 2018 2019 2020 buhan
Jumlah Pendapatan
Transfer 1.924.766.633.718,0 2%
1.767.538.236.839,00 1.861.785.891.671,00 1.908.040.836.943,00 2.037.376.921.877,00
29 (15+20+25+28) 0
30
LAIN-LAIN
PENDAPATAN YANG
31 SAH
24%
32 Pendapatan Hibah 6.878.233.400,00 105.477.734.389,27 99.922.385.400,00 107.328.360.000,00 108.283.180.000,00
Pendapatan Dana
33 Darurat
Jumlah Lain-lain
Pendapatan yang 105.477.734.389,27 99.922.385.400,00 107.328.360.000,00 24%
6.878.233.400,00 108.283.180.000,00
35 Sah (32 s/d 34)
JUMLAH
PENDAPATAN (7 + 2.097.461.647.980,96
2.299.759.167.913,45 2.369.549.960.797,12 2.512.977.518.355,28
2.435.396.958.079,43 4%
36 29 +34)
37
38 BELANJA
39 BELANJA OPERASI
-4%
40 Belanja Pegawai 1.054.802.179.018,36 920.521.309.887,00 924.488.041.956,00 941.226.632.350,64 903.955.322.509,00
Belanja Barang dan
11%
41 Jasa 390.441.953.190,00 544.553.807.778,23 607.475.369.029,68 691.838.478.982,50 659.014.418.130,89
42 Bunga -
43 Subsidi -
9%
44 Hibah 20.965.736.811,00 60.321.377.397,00 57.301.624.785,00 39.668.448.504,00 49.675.136.845,00
3%
45 Bantuan Sosial 6.867.280.600,00 15.354.370.000,00 11.407.200.000,00 16.032.101.100,00 11.733.200.000,00
46 Bantuan Keuangan
Jumlah Belanja
1.473.077.149.619,36 1.540.750.865.062,23 1.600.672.235.770,68 1.688.765.660.937,14
47 Operasi (40 s/d 46) 1.624.378.077.484,89 2%
48

III-5
Rata-
Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Rata
No Uraian
Pertum
2016 2017 2018 2019 2020 buhan
49 BELANJA MODAL
4.039.963.121,34 13.044.955.400,00 2.148.530.675,00 -146%
50 Belanja Tanah 4.090.621.110,00 879.865.000,00
Belanja Peralatan dan
-10%
51 Mesin 86.941.989.866,16 57.970.522.616,05 73.550.529.842,77 85.387.132.914,00 67.814.494.089,55
Belanja Gedung dan
-73%
52 Bangunan 232.159.253.441,00 85.083.607.208,32 85.533.107.634,00 119.950.288.910,06 48.030.087.135,24
Belanja Jalan, Irigasi
-7%
53 dan Jaringan 123.566.410.779,00 151.959.430.595,00 153.097.303.653,00 214.077.549.772,09 121.882.701.382,12
Belanja Aset Tetap
5%
54 lainnya 971.233.400,00 20.936.719.380,00 14.558.050.325,00 13.683.881.651,00 11.023.392.817,58

55 Belanja Aset lainnya -


Jumlah Belanja
319.990.242.920,71 339.783.946.854,77 435.247.383.922,15 -22%
56 Modal (50 s/d 55) 447.729.508.596,16 249.630.540.424,49
57
BELANJA TAK
58 TERDUGA
-600%
59 Belanja Tak Terduga 78.025.000,00 2.372.052.000,00 1.245.876.255,00 47.813.975,00 103.309.911.807,10
Jumlah Belanja Tak
78.025.000,00 2.372.052.000,00 1.245.876.255,00 47.813.975,00 -600%
60 Terduga (59) 103.309.911.807,10
JUMLAH BELANJA
1.920.884.683.215,52
1.863.113.159.982,94 1.941.702.058.880,45 2.124.060.858.834,29
1.977.318.529.716,48
1%
61 (47+ 56 + 60)
62
63 TRASFER
TRANSFER/BAGI HASIL
64 KE DESA

6.055.503.000,00 7.410.927.152,00 8.269.900.000,00 8.827.460.000,00 8.807.480.000,00 9%

65 Bagi Hasil Pajak

III-6
Rata-
Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Rata
No Uraian
Pertum
2016 2017 2018 2019 2020 buhan

26%
66 Bagi Hasil Retribusi 217.818.000,00 245.846.853,00 2.438.726.000,00 2.750.430.000,00 2.503.467.410,00
Bagi Hasil Pendapatan
67 Lainnya
JUMLAH
TRANSFER/BAGI
13%
HASIL KE DESA 6.273.321.000,00 7.656.774.005,00 10.708.626.000,00 11.577.890.000,00 11.310.947.410,00
68 (65 s/d 67)

TRANSFER/BANTUAN
KEUANGAN
Bantuan Keuangan ke
272.947.223.223,00
346.950.681.400,00 359.336.235.300,00 405.318.614.181,00
394.647.581.200,00
8%
Desa
Bantuan Keuangan
1%
Lainnya 1.013.553.500,00 1.050.198.500,00 1.050.198.500,00 1.039.256.500,00 -
JUMLAH
BANTUAN 394.647.581.200,00
8%
273.960.776.723,00 348.000.879.900,00 360.386.433.800,00 406.357.870.681,00
KEUANGAN
JUMLAH
8%
TRANSFER 280.234.097.723,00 355.657.653.905,00 371.095.059.800,00 417.935.760.681,00 405.958.528.610,00
JUMLAH BELANJA
+ TRANSFER ( 61 2.201.118.780.938,52
2.218.770.813.887,94 2.312.797.118.680,45 2.541.996.619.515,29
2.383.277.058.326,48
2%
69 + 68)
70
SURPLUS/DEFISIT (36 -
(103.657.132.957,56)
80.988.354.025,51 56.752.842.116,67 (29.019.101.160,01)
52.119.899.752,95
159%
71 69)
72
73 PEMBIAYAAN
PEMBIAYAAN
74 PENERIMAAN
-5%
75 Penggunaan SiLPA 343.338.702.212,60 233.495.326.570,34 308.822.990.038,43 358.304.762.938,32 319.354.816.778,31
Pencairan Dana
76 Cadangan

III-7
Rata-
Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Rata
No Uraian
Pertum
2016 2017 2018 2019 2020 buhan
Hasil Penjualan
Kekayaan Daerah
77 yang Dipisahkan
Penerimaan Pinjaman
33%
78 Derah 5.594.832.700,00 -
Penerimaan kembali
79 Pinjaman
450.429.150,49 228.930.783,22 69.155.000,00 -86%
80 Penerimaan Piutang 854.387.669,80 271.749.972,50
Jumlah
Pembiayaan
233.945.755.720,83 309.051.920.821,65 363.968.750.638,32 -5%
Penerimaan (75 s/d 344.193.089.882,40 319.626.566.750,81
81 80)
82
PENGELUARAN
83 PEMBIAYAAN
Pembentukan Dana
84 Cadangan
Penyertaan Modal
-6%
85 Pemerintah Daerah 6.205.370.000,00 6.000.000.000,00 7.500.000.000,00 10.000.000.000,00 6.000.000.000,00
Pembayaran Pokok
Pinjaman Dalam
Negeri-Pemerintah 5.594.832.700,00 - 100%
86 Pusat

Jumlah
6.000.000.000,00 7.500.000.000,00 15.594.832.700,00 -23%
Pengeluaran 6.205.370.000,00 6.000.000.000,00
Pembiayaan (84
87 s/d 87)
PEMBIAYAAN
337.987.719.882,40
227.945.755.720,83 301.551.920.821,65 348.373.917.938,32
313.626.566.750,81
-5%
88 NETO ( 81- 87)

89

III-8
Rata-
Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Rata
No Uraian
Pertum
2016 2017 2018 2019 2020 buhan
SISA LEBIH
PEMBIAYAAN
234.330.586.924,84 308.934.109.746,34 358.304.762.938,32 319.354.816.778,31 365.746.466.503,76 10%
90 ANGGARAN (71+88)

Sumber : BPKAD-LKPD Audited BPK

III-9
Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat diketahui gambaran
kinerja pelaksanaan APBD 2016 – 2020 Kabupaten Nganjuk sebagai
berikut:

• Kinerja Pendapatan
Rata-rata pertumbuhan pendapatan daerah Kabupaten Nganjuk
dalam kurun waktu 5 (lima) tahun sebesar 4%. Pendapatan daerah terdiri
atas Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pendapatan Transfer, dan Lain-Lain
Pendapatan Daerah yang Sah. PAD selama 5 tahun tumbuh rata-rata 5%.
Pajak Daerah sebagai salah satu jenis PAD mengalami rata-rata
pertumbuhan sebesar 9%, dengan pertumbuhan. Sedangkan retribusi
daerah, pada tahun 2020 mengalami pertumbuhan negative sebesar
minus 9 persen, sehingga aggregasi pertumbuhan rata-rata pendapatan
retribusi dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir hanya tumbuh 3
(tiga) persen. Sementara itu, jenis PAD lain yakni Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan mengalami pertumbuhan yang paling
tinggi dari jenis PAD lainya yaitu tumbuh sebesar 11 persen pada tahun
2020 dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 4 persen.
Bagian terbesar pendapatan daerah adalah berasal dari Dana
Perimbangan yang terdiri atas Dana Bagi Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak,
Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK). DAK
mengalami rata-rata pertumbuhan sebesar 4 persen. Kenaikan DAK
paling signifikan sejak tahun 2016 yang disebabkan adanya DAK Non
Fisik. Sementara itu, DAU mengalami rata-rata pertumbuhan negatif, hal
ini dikarenakan pada tahun 2020 terkena dampak Covid 19, DAU
tumbuh negatif sebesar minus 2 (dua) persen.
Kelompok pendapatan daerah yang ketiga adalah Lain-Lain
Pendapatan Daerah yang Sah, terdiri atas pendapatan hibah, dana
darurat, dana bagi hasil pajak Provinsi, dana penyesuaian otonomi
khusus, dan bantuan keuangan dari Provinsi atau pemerintah daerah
lainnya. Hibah mengalami rata-rata pertumbuhan yakni sebesar 24
persen. Sementara itu, Dana Bagi Hasil Pajak Provinsi/Pemerintah
Daerah Lainnya sejak tahun 2016 hingga tahun 2020 mengalami
fluktuasi, sehingga rata-rata pertumbuhannya sebesar 1 persen.
Kontribusi terbesar pertumbuhan negatif tersebut terjadi pada tahun
2020, hal ini juga akibat dampak dari Covid-19. Jika dilihat dari

III-10
kontribusi tiap-tiap sumber pendapatan daerah, maka diperoleh
gambaran proporsi sumber pendapatan daerah periode 2016 – 2020
sebagai berikut:

III-11
Tabel 3.2 Proporsi Sumber Pendapatan Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2016 – 2020
2016 2017 2018 2019 2020
No Uraian % % % % %
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Pendapatan 2.089.651.468.531 2.299.759.167.913 2.369.549.960.797 2.512.977.518.355 2.435.396.958.079
Pendapatan
01.01 323.045.177.742 15,5% 332.495.541.853 14% 361.586.738.454 15% 368.272.236.478 15% 402.347.144.361 17%
Asli Daerah
Pendapatan
01.02 1.759.728.057.389 84,2% 1.861.785.891.671 81% 1.908.040.836.943 81% 2.037.376.921.877 81% 1.924.766.633.718,00 79%
Transfer
Lain-lain
Pendapatan
01.03 6.878.233.400 0,3% 105.477.734.389 5% 99.922.385.400 4% 107.328.360.000 4% 108.283.180.000 4%
Daerah yang
sah
Sumber: BPKAD Kabupaten Nganjuk Tahun 2021

III-12
Sedangkan untuk memperoleh gambaran kinerja PAD, maka dapat
diketahui dari perbandingan target PAD dan realisasi PAD selama 2016
– 2020 sebagai berikut:

Tabel 3.3 Kinerja Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun


2016 – 2020 (dalam Ribuan)
2016 2017 2018 2019 2020
No Uraian
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
a Target 280.808.587 308.555.890 345.138.633 357.367.539 323.260.574
b Realisasi 323.045.178 332.495.542 361.586.738 368.272.236 402.347.144
c Persentase 115,04 107,76 104,77 103,05 124,47
realisasi
dibandingkan
target = (b/a x
100%)
Sumber: BPKAD Kabupaten Nganjuk Tahun 2021

• Kinerja Belanja
Rata-rata pertumbuhan belanja daerah sebesar 8,28%. Belanja
daerah terdiri atas Operasi, modal, Tidak Terduga dan Transfer. Proporsi
tertinggi dalam belanja daerah selama 5 (lima) tahun terakhir adalah
belanja operasi. Rata proporsi belanja operasi terhadap belanja sebesar
68 persen. Proporsi tertinggi kedua ditempati oleh belanja transfer
dengan rata-rata proporsi sebesar 16 persen disusul kemudian oleh
belanja Modal sebesar 15 persen dan terakhir belanja tidak terduga
sebesar 1 persen.

III-13
Tabel 3.4 Proporsi Belanja Operasional, Belanja Modal, dan Belanja Tidak Terduga Terhadap Total Belanja Daerah
Tahun 2016-2020
2016 2017 2018 2019 2020
No Uraian % % % % %
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.

2 Belanja 2.201.118.780.938 100% 2.218.770.813.888 100% 2.312.797.118.680 100% 2.541.996.619.515 100% 2.383.277.058.326 100%

02.01 Belanja Operasi 1.473.077.149.619 67% 1.540.750.865.062 69% 1.600.672.235.771 69% 1.688.765.660.937 66% 1.624.378.077.485 68%

02.02 Belanja Modal 447.729.508.597 20% 319.990.242.921 14% 339.783.946.855 15% 435.247.383.922 17% 249.630.540.424 10%

02.03 Belanja Tidak Terduga 78.025.000 0,004% 2.372.052.000 0,11% 1.245.876.255 0,05% 47.813.975 0,002% 103.309.911.807 4%

02.04 Belanja Transfer 280.234.097.723 13% 355.657.653.905 16% 371.095.059.800 16% 417.935.760.681 16% 405.958.528.610 17%

Sumber: BPKAD-LKPD Kabupaten Nganjuk Audited

III-14
3.1.2. Neraca Daerah
Neraca Daerah adalah laporan yang menyajikan informasi posisi
keuangan pemerintah yaitu Aset, Utang, dan Ekuitas Dana pada tanggal
tertentu. Unsur yang dicakup oleh neraca terdiri dari aset, kewajiban,
dan ekuitas.
Aset diklasifikasikan menjadi aset lancar dan aset nonlancar. Aset
lancar terdiri dari kas atau aset lainnya yang dapat diuangkan atau dapat
dipakai habis dalam waktu 12 bulan mendatang. Aset nonlancar terdiri
dari investasi jangka panjang, aset tetap, dan aset lainnya.
Kewajiban dikelompokkan ke dalam kewajiban jangka pendek dan
kewajiban jangka panjang. Kewajiban jangka pendek adalah kewajiban
yang akan jatuh tempo dalam waktu kurang atau sama dengan 12 bulan
setelah tanggal pelaporan, sedangkan kewajiban jangka panjang akan
jatuh tempo dalam waktu lebih dari 12 bulan. Rata-rata pertumbuhan
Neraca daerah Kabupaten Nganjuk periode 2016 – 2020 dapat dilihat
pada tabel berikut:

III-15
Tabel 3.5 Rata-Rata Pertumbuhan Neraca Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2016 – Tahun 2020

Rata-Rata
2016 2017 2018 2019 2020 Per-
No. Uraian
tumbuhan
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (%)
1 ASET 2.616.641.950.428,65 3.068.642.314.643,17 3.211.117.819.593,41 3.351.351.994.24,72 3.358.632.307.461,87 17,27
1.1 ASET LANCAR 309.241.135.130,63 380.681.689.868,53 423.341.277.991,59 441.197.327.766,63 445.230.242.894,16 9,86
1.1.1 Kas 237.488.618.274,44 309.629.931.490,26 311.116.994.766,19 281.014.443.122,97 366.832.046.608,22 12,93
1.1.2 Piutang 45.931.634.706,22 38.929.683.992,92 33.608.587.880 89.024.647.721 33.123.592.152,47 18,30
1.1.3 Persediaan 25.820.882.149,97 32.122.074.385,35 28.618.425.985,35 31.255.723.188,00 45.274.604.133,47 16,89

INVESTASI JANGKA
1.2 39.740.012.227,52 47.098.858.568,23 52.408.400.393,53 57.443.399.889,52 75.032.203.777,48 17,50
PANJANG
1.2.1 Investasi Non Permanen 175.931.093,76 45.261.934,13 25.450.000,00 - - -29,51
1.2.2 Investasi Permanen 39.564.081.133,76 47.053.596.634,10 52.382.950.393,53 57.443.399.889,52 75.032.203.777,48 17,63
0,00
1.3 ASET TETAP 2.258.662.427.514,19 2.605.846.718.243,10 2.706.401.459.271,31 2.819.794.039.329,59 2.831.661.941.751,45 5,96
1.3.1 Tanah 317.768.212.317,80 605.017.058.964,77 669.032.351.722,27 738.417.250.388,77 755.957.115.301,77 28,43
1.3.2 Peralatan dan Mesin 504.377.533.698,29 543.856.959.590,34 632.865.483.901,93 747.893.864.114,28 843.072.213.372,23 13,77
1.3.3 Gedung dan bangunan 1.054.862.830.775,48 1.053.883.371.491,80 1.068.292.483.207,83 1.169.101.215.840,98 1.214.873.913.241,44 3,66
Jalan, irigasi, dan
1.3.4 2.012.132.042.248,00 2.158.235.149.048,00 2.328.630.252.381,67 2.540.956.053.155,76 2.657.702.290.591,58 7,22
jaringan
1.3.5 Aset tetap lainnya 79.641.448.615,00 78.308.329.407,00 88.264.005.849,00 99.708.196.034,00 108.211.442.856,01 8,13
Konstruksi dalam
1.3.6 101.994.600,00 7.631.339.600,00 611.145.600,00 25.335.457.200,00 24.908.280.824,30 2.833,50
pengerjaan
1.3.7 Akumulasi Penyusutan -1.710.221.634.740,38 -1.841.085.489.858,81 -2.081.294.263.391,39 -2.501.617.997.404,20 -2.773.063.314.435,88 12,94
1.4 ASET LAINNYA 8.998.375.556,31 35.015.047.963,31 28.966.681.936,98 32.917.227.256,98 30.607.386.210,32 69,62
Tagihan penjualan
1.4.1 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 -
angsuran
Tagihan tuntutan ganti
1.4.2 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 -
kerugian daerah

III-16
Rata-Rata
2016 2017 2018 2019 2020 Per-
No. Uraian
tumbuhan
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (%)
Kemitraan dengan pihak
1.4.3 2.455.736.000,00 2.455.736.000,00 2.455.736.000,00 2.455.736.000,00 827.736.000,00 -16,57
ketiga
1.4.4 Aset tak berwujud 298.563.000,10 553.324.625,10 762.740.250,00 816.846.400,00 539.168.625,00 24,07
1.4.5 Aset Lain-lain 6.244.076.556,21 28.805.987.338,21 - 22.444.644.856,98 22.040.481.585,32 89,88
Aset yang dibatasi
1.4.6 3.200.000.000,00 3.200.000.000,00 7.200.000.000,00 7.200.000.000,00 31,25
penggunaannya
JUMLAH ASET DAERAH 2.616.641.950.428,65 3.068.642.314.643,17 3.211.117.819.593,41 3.351.351.994.24,72 3.382.531.774.663,41 5,48
2 KEWAJIBAN 26.182.133.280,50 48.403.673.799,92 30.672.405.936,36 35.995.995.994,47 52.997.852.919,76 28,21
KEWAJIBAN JANGKA
2.1 26.182.133.280,50 48.403.673.799,92 30.638.475.936,36 35.954.145.994,47 52.963.992.919,76 28,21
PENDEK
Utang perhitungan pihak
2.1.1 101.076.300,00 477.404.107,33 747.905,00 800,00 0,00 18,15
ketiga
Uang muka dari kas
2.1.2 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
daerah
Pendapatan diterima
2.1.3 0,00 0,00 3.508.162.511,58 3.787.505.833,33 5.539.127.750,00 13,55
dimuka
Utang Beban 26.081.056.980,50 23.393.924.942,59 23.647.880.070,48 30.356.889.325,49 46.339.250.026,00 17,95
Utang Jangka Pendek
2.1.4 0,00 24.532.344.750,00 3.481.685.449,30 1.809.750.035,65 1.085.545.143,76 -43,46
Lainnya
Utang Kepada Pihak
2.1.5 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Ketiga
KEWAJIBAN JANGKA
2.2 33.930.000,00 41.850.000,00 33.930.000,00 1,10
PANJANG
Utang Jangka Panjang
2.2.1 33.930.000,00 41.850.000,00 33.930.000,00 1,10
Lainnya
3 EKUITAS DANA 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 -
3.1 EKUITAS DANA LANCAR 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 -
3.1.1 SILPA 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 -
3.1.2 Cadangan piutang 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 -
3.1.3 Cadangan persediaan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 -

III-17
Rata-Rata
2016 2017 2018 2019 2020 Per-
No. Uraian
tumbuhan
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (%)
Dana yang harus
disediakan untuk
3.1.4 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 -
pembayaran Utang
Jangka Pendek
Pendapatan yang
3.1.5 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 -
Ditangguhkan
EKUITAS DANA
3.2 0,00 0,00 0,00 -
INVESTASI
Diinvestasikan dalam
3.2.1 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 -
Investasi Jangka Panjang
Diinvestasikan dalam aset
3.2.2 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 -
tetap
Diinvestasikan dalam aset
3.2.3 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 -
lainnya
6,59
EKUITAS 2.590.459.817.148,15 3.020.238.640.843,25 3.180.445.413.657,05 3.315.355.998.248,25 3.323.061.594.904,11

JUMLAH KEWAJIBAN 6,63


2.616.641.950.428,65 3.068.642.314.643,17 3.211.117.819.593,41 3.351.351.994.242,72 3.358.632.307.461,87
DAN EKUITAS DANA
Sumber : BPKAD-LKPD Kabupaten Nganjuk Audited

III-18
Berdasarkan PP Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan, maka mulai tahun 2015, Neraca Daerah menggunakan
pola Accrual Basic dengan gambaran sebagai berikut:

III-19
Tabel 3.6 Rata-rata Pertumbuhan Neraca Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2018 – 2020 (Accrual Basic)

Rata-Rata
2016 2017 2018 2019 2020
No. Uraian Pertumbuhan
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (%)
1 ASET 2.616.641.950.428,65 3.068.642.314.643,17 3.211.117.819.593,41 3.351.351.994.242,72 3.358.632.307.461,87 4,59
1.1 ASET LANCAR 309.241.135.130,63 380.681.689.868,53 423.341.277.991,59 441.197.327.766,63 3,65
445.230.242.894,16
1.1.1 Kas 237.488.618.274,44 309.629.931.490,26 311.116.994.766,19 281.014.443.122,97 366.832.046.608,22 -0,49
1.1.2 Piutang 45.931.634.706,22 38.929.683.992,92 33.608.587.880 89.024.645.702 33.123.592.152,47 -20,55
1.1.3 Persediaan 25.820.882.149,97 32.122.074.385,35 28.618.425.985,35 31.255.723.188,00 45.274.604.133,47 58,20

1.2 INVESTASI 52.408.400.393,53 57.443.399.889,52 75.032.203.777,48 20,11


JANGKA 39.740.012.227,52 47.098.858.568,23
PANJANG
1.2.1 Investasi Non 45.261.934,13 25.450.000,00 - - -
Permanen 175.931.093,76
1.2.2 Investasi 39.564.081.133,76 47.053.596.634,10 52.382.950.393,53 57.443.399.889,52 75.032.203.777,48 20,17
Permanen

1.3 ASET TETAP 2.258.662.427.514,19 2.605.846.718.243,10 2.706.401.459.271,31 2.819.794.039.329,59 2.831.661.941.751,45 2,31

1.3.1 Tanah 317.768.212.317,80 605.017.058.964,77 669.032.351.722,27 738.417.250.388,77 755.957.115.301,77 6,37


1.3.2 Peralatan dan 504.377.533.698,29 543.856.959.590,34 632.865.483.901,93 747.893.864.114,28 843.072.213.372,23 15,45
Mesin
1.3.3 Gedung dan 1.054.862.830.775,48 1.053.883.371.491,80 1.068.292.483.207,83 1.169.101.215.840,98 1.214.873.913.241,44 6,68
bangunan
1.3.4 Jalan, irigasi, 2.012.132.042.248,00 2.158.235.149.048,00 2.328.630.252.381,67 2.540.956.053.155,76 2.657.702.290.591,58 6,86
dan jaringan
1.3.5 Aset tetap 79.641.448.615,00 78.308.329.407,00 88.264.005.849,00 99.708.196.034,00 108.211.442.856,01 10,75
lainnya

III-20
Rata-Rata
2016 2017 2018 2019 2020
No. Uraian Pertumbuhan
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (%)
1.3.6 Konstruksi 7.631.339.600,00 611.145.600,00 25.335.457.200,00 24.908.280.824,30 2021,94
dalam 101.994.600,00
pengerjaan
1.3.7 Akumulasi -1.710.221.634.740,38 -1.841.085.489.858,81 2.081.294.263.391,39 2.501.617.997.404,20 2.773.063.314.435,88 15,52
Penyusutan
1.4 ASET LAINNYA 8.998.375.556,31 35.015.047.963,31 28.966.681.936,98 32.917.227.256,98 30.607.386.210,32 3,31

1.4.1 Tagihan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 -


penjualan
angsuran
1.4.2 Tagihan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 -
tuntutan ganti
kerugian
daerah
1.4.3 Kemitraan 2.455.736.000,00 2.455.736.000,00 2.455.736.000,00 2.455.736.000,00 827.736.000,00 -33,15
dengan pihak
ketiga
1.4.4 Aset tak 298.563.000,10 553.324.625,10 762.740.250,00 816.846.400,00 539.168.625,00 -13,45
berwujud
1.4.5 Aset Lain-lain 6.244.076.556,21 28.805.987.338,21 - 22.444.644.856,98 22.040.481.585,32 -1,13
1.4.6 Aset yang 3.200.000.000,00 3.200.000.000,00 7.200.000.000,00 7.200.000.000,00 62,50
dibatasi
penggunaannya
JUMLAH ASET 2.616.641.950.428,65 3.068.642.314.643,17 3.211.117.819.593 3.351.351.994.242,72 3.382.531.774.633,41 2,65
DAERAH
2 KEWAJIBAN 26.182.133.280,50 48.403.673.799,92 30.672.405.936,36 35.995.995.994,47 52.997.852.919,76 32,29
2.1 KEWAJIBAN 26.182.133.280,50 48.403.673.799,92 30.638.475.936,36 35.954.145.994,47 52.963.992.919,76 32,33
JANGKA
PENDEK

III-21
Rata-Rata
2016 2017 2018 2019 2020
No. Uraian Pertumbuhan
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (%)
2.1.1 Utang 477.404.107,33 747.905,00 800,00 0,00 -99,95
perhitungan 101.076.300,00
pihak ketiga
2.1.2 Uang muka 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 -
dari kas daerah
2.1.3 Pendapatan 0,00 0,00 3.508.162.511,58 3.787.505.833,33 5.539.127.750,00 27,11
diterima
dimuka
Utang Beban 26.081.056.980,50 23.393.924.942,59 23.647.880.070,48 30.356.889.325,49 46.339.250.026,00 40,51
2.1.4 Utang Jangka 0,00 24.532.344.750,00 3.481.685.449,30 1.809.750.035,65 1.085.545.143,76 -44,02
Pendek Lainnya
2.1.5 Utang Kepada 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 -
Pihak Ketiga
2.2 KEWAJIBAN 0,00 0,00 33.930.000,00 41.850.000,00 33.930.000,00 2,21
JANGKA
PANJANG
2.2.1 Utang Jangka 0,00 0,00 33.930.000,00 41.850.000,00 33.930.000,00 2,21
Panjang
Lainnya
3 EKUITAS 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 -
DANA
3.1 EKUITAS 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 -
DANA LANCAR
3.1.1 SILPA 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 -
3.1.2 Cadangan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 -
piutang
3.1.3 Cadangan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 -
persediaan
3.1.4 Dana yang 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 -
harus
disediakan

III-22
Rata-Rata
2016 2017 2018 2019 2020
No. Uraian Pertumbuhan
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (%)
untuk
pembayaran
Utang Jangka
Pendek
3.1.5 Pendapatan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 -
yang
Ditangguhkan
3.2 EKUITAS 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 -
DANA
INVESTASI
3.2.1 Diinvestasikan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 -
dalam Investasi
Jangka
Panjang
3.2.2 Diinvestasikan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 -
dalam aset
tetap
3.2.3 Diinvestasikan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 -
dalam aset
lainnya
EKUITAS 2.590.459.817.148,15 3.020.238.640.843,25 3.180.445.413.657,05 3.315.355.998.248,25 3.329.533.921.713,65 2,33

JUMLAH 2.616.641.950.428,65 3.068.642.314.643,17 3.211.117.819.593,41 3.351.351.994.242,72 3.382.531.774.633,41 2,65


KEWAJIBAN
DAN EKUITAS
DANA

Sumber: BPKAD-LKPD Kabupaten Nganjuk Audited

III-23
Dari data di atas, terdapat pertumbuhan minus antara lain pada
Kas yang hal ini terjadi terkait dengan tingkat penyerapan anggaran.
Sedangkan rata-rata pertumbuhan piutang minus karena adanya
perhitungan penyisihan piutang. Sementara itu, rata-rata pertumbuhan
Investasi Non Permanen minus karena adanya perhitungan penyisihan
piutang Dana Bergulir serta pada pertumbuhan minus pada Konstruksi
Dalam Pengerjaan disebabkan adanya pengakuan Konstruksi Dalam
Pengerjaan menjadi Aset Tetap.
Analisis neraca daerah bertujuan untuk mengetahui kemampuan
keuangan Pemerintah Daerah melalui perhitungan rasio likuiditas dan
rasio solvabilitas. Analisis data neraca daerah sekurang-kurangnya
dilakukan untuk hal-hal sebagai berikut:
1) Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan Pemerintah
Daerah dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Jenis rasio
likuiditas yang digunakan untuk Pemerintah Daerah antara lain :
(a) Rasio lancar = aktiva lancar : kewajiban jangka pendek
(b) Rasio quick = ( aktiva lancar – persediaan ) : kewajiban jangka
pendek
Berdasarkan pedoman di atas, maka Rasio Likuiditas Neraca Daerah
tahun 2018 – 2020 digambarkan sebagai berikut:
Tabel 3.7 Rasio Likuiditas Neraca Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2018 – 2020 (Acrual Basic)
2016 2017 2018 2019 2020
Uraian
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
ASET LANCAR 309.241.135.130,63 380.681.689.868,53 423.341.277.991,59 441.197.327.766,63 445.230.242.894,16
KEWAJIBAN JANGKA 26.182.133.280,50 48.403.673.799,92 30.638.475.936,36 35.954.145.994,47 52.963.922.919,76
PENDEK
Rasio Lancar = aset lancar 11,81 7,86 13,82 12,27 8,41
: kewajiban jangka pendek

ASET LANCAR 309.241.135.130,63 380.681.689.868,53 423.341.277.991,59 441.197.327.766,63 445.230.242.894,16


Persediaan 28.618.425.985,35 31.255.723.188,00 45.274.604.133,47
25.820.882.149,97 32.122.074.385,35
KEWAJIBAN JANGKA 26.182.133.280,50 48.403.673.799,92 30.638.475.936,36 35.954.145.994,47 52.963.922.919,76
PENDEK
Rasio Quick = aset lancar 10,82 7,20 12,88 11,40 7,55
dikurangi persediaan
dibagi kewajiban jangka
pendek

Sumber : BPKAD-LKPD Kabupaten Nganjuk Audited

III-24
2) Rasio solvabilitas adalah rasio untuk mengukur kemampuan
Pemerintah Daerah dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka
panjangnya. Jenis rasio solvabilitas yang digunakan untuk
Pemerintah Daerah antara lain:
(a) Rasio total hutang terhadap total aset = total hutang : total aset
(b) Rasio hutang terhadap modal = total hutang : total ekuitas
Rasio Solvabilitas Neraca Daerah Kabupaten Nganjuk tahun 2018 –
2020 digambarkan sebagai berikut:

III-25
Tabel 3.8 Rasio Solvabilitas Neraca Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2018 – 2020 (Acrual Basic)
2016 2017 2018 2019 2020
Uraian
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
JUMLAH 2.616.641.950.428,65 3.068.642.314.643,17 3.211.117.819.593,41 3.351.351.994.242,72 3.382.531.774.633,41
ASET
DAERAH
KEWAJIBAN 26.182.133.280,50 48.403.673.799,92 30.672.405.936,36 35.995.995.994,47 52.997.852.919,76
Rasio total 0,01 0,02 0,01 0,01 0,02
hutang
terhadap
total aset =
total
hutang :
total aset

KEWAJIBAN 26.182.133.280,50 48.403.673.799,92 30.672.405.936,36 35.995.995.994,47 52.997.852.919,76


EKUITAS 2.590.459.817.148,15 3.020.238.640.843,25 3.180.445.413.657,05 3.315.355.998.248,25 3.329.533.921.713,65
Rasio 0,01 0,02 0,01 0,01 0,02
hutang
terhadap
modal =
total
hutang :
total
ekuitas
Sumber: BPKAD-LKPD Kabupaten Nganjuk Audited

3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu


Sesuai dengan Permendagri Nomor 86 Tahun 2017, dijelaskan
bahwa kebijakan masa lalu terkait dengan pengelolaan keuangan daerah
di Pemerintah Kabupaten Nganjuk merupakan analisis lebih lanjut atas
hasil kinerja pelaksanaan APBD selama 5 tahun terakhir dan
perkembangan Neraca Daerah. Kebijakan anggaran dan keuangan yang
telah dilaksanakan selama 5 tahun terakhir kemudian dapat
menggambarkan kebijakan pengelolaan keuangan masa lalu terkait
proporsi penggunaan anggaran dan hasil analisis pembiayaan. Berikut
analisis kedua kebijkaan tersebut akan dijelaskan.

3.2.1. Proporsi Penggunaan Anggaran


Proporsi penggunaan anggaran yang dimaksud adalah terkait
dengan realisasi dan proporsi belanja untuk pemenuhan kebutuhan
aparatur. Analisis Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur bertujuan
untuk mengetahui seberapa besar kebutuhan anggaran untuk
operasional aparatur dan kebijakan apa yang perlu dilakukan untuk
melakukan efisiensi dan efektifitas kerja aparatur. Berikut adalah data
realisasi belanja pemenuhan kebutuhan aparatur Kabupaten Nganjuk
selama 5 tahun terakhir. Tabel berikut akan menyajikan proporsi

III-26
Realisasi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur terhadap Total
Pengeluaran Daerah untuk menentukan seberapa efisien alokasi
anggaran belanja pemenuhan kebutuhan aparatur selama ini dan
bagaimana kebijakan di masa mendatang terkait dengan belanja
aparatur ini.
Tabel berikut menunjukkan proporsi belanja kebutuhan aparatur di
Kabupaten Nganjuk dalam kurun waktu 2018 – 2020:

Tabel 3.9 Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan


Aparatur
Tahun 2016 – 2020
Total Belanja Untuk
Total Pengeluaran
Pemenuhan Prosentase
(Belanja + Pengeluaran
No Kebutuhan Aparatur (%)
Uraian Pembiayaan) (Rp)
. (Rp)
(a) / (b) x
a b
100%
1 Tahun 1.606.716.971.645,52 2.207.324.150.938,52 72,79
2016
2 Tahun 1.366.532.696.554,42 2.224.770.813.887,94 61,42
2017
3 Tahun 1.463.344.474.249,68 2.614.349.039.502,10 55,97
2018
4 Tahun 1.583.787.683.418,14 2.890.370.537.453,61 54,80
2019
5 Tahun 1.562.969.740.639,89 2.389.277.058.326,45 65,42
2020
Sumber : BPKAD Kabupaten Nganjuk Tahun 2021

Proporsi belanja aparatur terhadap total belanja, menunjukkan


rata-rata tren negatif yang berarti Belanja Aparatur semakin menurun.
Hal tersebut mengindikasikan kemajuan yang semakin baik dalam hal
peningkatan pelayanan publik maupun peningkatan pembangunan
daerah.

III-27
3.2.2. Analisis Pembiayaan
Pembiayaan adalah transaksi keuangan daerah yang dimaksudkan
untuk menutup selisih antara pendapatan daerah dan belanja daerah
ketika terjadi defisit anggaran. Sumber pembiayaan Daerah Kabupaten
Nganjuk berasal dari sisa lebih perhitungan anggaran tahun lalu,
penerimaan pinjaman daerah, hasil penjualan aset daerah yang
dipisahkan, penerimaan kembali pemberian pinjaman, dan penerimaan
kembali investasi pemerintah daerah. Sedangkan pengeluaran dalam
pembiayaan daerah Kabupaten Nganjuk adalah pembentukan dana
cadangan, penyertaan modal dan pembayaran pokok hutang. Penyertaan
Modal Daerah kepada BUMD berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 5
Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah
Kabupaten Nganjuk Nomor 2 Tahun 2014 tentang Penyertaan Modal
Pemerintah Kabupaten Nganjuk pada Bdan Usaha Milik Daerah.
Tabel berikut menunjukkan analisis pembiayaan yang meliputi
pendapatan daerah, belanja daerah, pengeluaran pembiayaan daerah,
dan surplus/ defisit di Kabupaten Nganjuk:

Tabel 3.10 Defisit Riil Anggaran Kabupaten Nganjuk


Tahun 2016 – 2020
2016 2017 2018 2019
No Uraian
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Realisasi
1 Pendapatan 2.097.461.647.980 2.299.759.167.913 2.369.549.960.797 2.512.977.518.355
Daerah
Dikurangi
Realisasi:
Belanja
2 2.201.118.780.938 2.218.770.813.888 2.312.797.118.680 2.541.996.619.515
Daerah
Pengeluaran
3 Pembiayaan 6.205.370.000 6.000.000.000 7.500.000.000 15.594.832.700
Daerah
Defisit
(109.862.502.957) 74.988.354.026 49.252.842.117 (44.613.933.860)
(Riil)
Sumber : BPKAD-LKPD Audited BPK

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa Kabupaten


Nganjuk pada tahun 2016 mengalami deficit anggaran sebesar Rp.
116.701.449.000. Pada tahun 2017 dan tahun 2018 terjadi surplus
anggaran sebesar Rp. 74.988.354.026 dan Rp. 49.252.842.117.
Selanjutnya pada tahun 2019 kembali terjadi deficit anggaran sebesar
Rp. 44.613.933.860 dan pada tahun 2020 kembali mengalami surplus
anggaran.

III-28
Tabel 3.11 Komposisi Penutup Defisit Riil Anggaran
Kabupaten Nganjuk
Tahun 2016 – 2020
Proporsi dari total defisit riil
No Uraian
2016 2017 2018 2019 2020
Sisa Lebih Perhitungan
1 Anggaran (SiLPA) Tahun 99,75% 99,81% 99,93% 98,44% 99,91%
Anggaran Sebelumnya
Pencairan Dana
2 - - - - -
Cadangan
Hasil Penjualan
3 Kekayaan Daerah Yang - - - - -
Dipisahkan
Penerimaan Pinjaman
4 - - - -
Daerah 2%
Penerimaan Kembali
5 Pemberian Pinjaman
Daerah
Penerimaan Piutang
6
Daerah 0,25% 0,19% 0,07% 0,02% 0,09%
Sumber : BPKAD Kabupaten Nganjuk Tahun 2021

Defisit riil dapat ditutupi dengan Penerimaan Pembiayaan Daerah


yang meliputi SiLPA tahun anggaran sebelumnya, Pencairan Dana
Cadangan, Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan,
Penerimaan Pinjaman Daerah, Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman
Daerah, dan Penerimaan Piutang Daerah. Berdasarkan table di atas
komposisi penutup defisit riil terbesar ditempati oleh Silpa dengan rata-
rata persentase sebesar 99 persen.

III-29
Tabel 3.12 Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Kabupaten Nganjuk
Tahun 2016 – 2020
2016 2017 2018 2019 2020
% % % %
No Uraian % dari
Rp dari Rp dari Rp Rp dari Rp dari
SiLPA
SiLPA SiLPA SiLPA SiLPA
1 Jumlah
SiLPA 343.338.702.212,60 343.338.702.212,60 343.338.702.212,60 343.338.702.212,60 343.338.702.212,60
2 Pelampauan
penerimaan
PAD 41.465.751.139,53 12,08 28.793.227.899,30 8,39 3.939.093.258,90 1,15 16.448.105.837,81 4,79 10.904.697.885,20 3,18
3 Pelampauan
penerimaan
dana
perimbangan (16.421.840.413,00) (4,78) 49.751.873.343,00 14,49 (59.492.887.017,00) (17,33) 28.227.749.700,00 8,22 24.414.558.286,00 7,11
4 Pelampauan
penerimaan
lain-lain (2.093.338.687,00) (0,61) (2.032.592.600,00) (0,59) (455.825.409,01) (0,13) 183.785.400,00 0,05 7.589.760.000,00 2,21
pendapatan
daerah yang
sah
5 Sisa
penghematan
belanja atau
313.043.180.105,50 91,18 157.103.690.612,74 45,76 361.681.339.087,46 105,34 304.327.310.925,20 88,64 263.922.704.607,11 76,87
akibat
lainnya
6 Kewajiban
kepada pihak
ketiga
sampai - - - - 0 - 0 - 0 -
dengan akhir
tahun belum
terselesaikan
7 Kegiatan - - - -
- - - - - -
lanjutan

Sumber : BPKAP-LKP Kabupaten Nganjuk Audited BPK RI

III-30
3.3. Kerangka Pendanaan
3.3.1. Proyeksi Pendapatan dan Belanja
Perhitungan kemampuan anggaran Pemerintah Kabupaten Nganjuk
terkait erat dengan kapasitas daerah untuk membangun dan
memberikan pelayanan publik. Pelaksanaan pembangunan Kabupaten
Nganjuk bergantung pada anggaran selama lima tahun ke depan yakni
periode 2019 – 2023. Proyeksi pendapatan dilakukan berdasarkan histori
pendapatan selama lima tahun ke belakang yakni 2015 – 2019. Proyeksi
keuangan juga didasarkan pada rencana dan target pemerintah daerah,
seperti target peningkatan PAD. Perkiraan pendapatan daerah disajikan
secara indikatif dan disesuaikan dengan kondisi dan informasi terbaru
pada saat perencanaan dan penganggaran setiap tahunnya.
Tabel proyeksi APBD Kabupaten Nganjuk ditunjukkan seperti
berikut:

III-31
Tabel 3.13 Proyeksi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2021-2023

Rata-Rata
Tahun Dasar 2020 2021 2022 2023
No. Uraian Pertumbuhan

(%) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)


1 Pendapatan 2.335.585.700.404,39 2.444.412.672.174,00 2.174.438.418.474,00 2.437.522.220.466,56

1.1 Pendapatan Asli Daerah 323.260.574.754,39 359.762.424.055,00 340.901.135.287,00 427.139.101.272,76

1.1.1 Pajak Daerah 43,01% 88.074.800.000,00 88.489.600.000,00 105.644.300.000,00 151.081.913.430,00


1.1.2 Retribusi Daerah 5,09% 25.238.562.856,00 27.803.503.287,00 25.779.626.287,00 27.091.809.265,01
Hasil Pengelolaan
1.1.3 Kekayaan Daerah Yang -0,35% 3.741.455.562,80 3.741.455.500,00 3.741.455.500,00 3.728.360.405,75
Dipisahkan
Lain – Lain PAD Yang
1.1.4 19,20% 206.205.756.335,59 239.727.865.268,00 205.735.753.500,00 245.237.018.172,00
Sah
1.2 Pendapatan Transfer 1.435.075.828.974,00 1.499.937.831.577,00 1.268.583.027.000,00 1.424.042.338.359,60
Dana Bagi Hasil
1.2.1 Pajak/bagi hasil bukan -3,17% 81.837.395.614,00 92.629.701.577,00 74.555.369.000,00 72.191.963.802,70
pajak
1.2.2 Dana Alokasi Umum 3,37% 1.005.432.269.000,00 982.963.245.000,00 982.963.245.000,00 1.016.089.106.356,50
1.2.3 Dana Alokasi Khusus 59,08% 347.806.164.360,00 424.344.885.000,00 211.064.413.000,00 335.761.268.200,40

Lain-lain Pendapatan
1.3 577.249.296.676,00 584.712.416.542,00 564.954.256.187,00 586.340.780.834,20
Daerah yang sah

1.3.1 Hibah 149,23% 108.957.100.000,00 109.043.853.612,00 6.000.000.000,00 14.953.800.000,00

1.3.2 Dana darurat 0,00% 0 0 0 0

III-32
Rata-Rata
Tahun Dasar 2020 2021 2022 2023
Pertumbuhan
No. Uraian

(%) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

Dana bagi hasil pajak


dari Provinsi dan
1.3.3 21,73% 110.692.787.676,00 115.601.628.430,00 107.163.476.312,00 130.450.099.714,60
Pemerintah Daerah
lainnya
1.3.4 Dana penyesuaian -4,30% 351.110.500.000,00 333.184.539.000,00 288.803.997.000,00 276.385.425.129,00

Bantuan Keuangan dari


1.3.5 Provinsi dan Pemerintah -20,95% 6.488.909.000,00 26.882.395.500,00 - -
Daerah lainnya

Lain-lain pendapatan
sesuai dengan ketentuan
1.3.6 0,96% 0,00 0,00 162.986.782.875,00 164.551.455.990,60
peraturan perundang-
undangan
2 Belanja 2.649.031.783.182,70 2.779.867.012.895,76 2.430.988.418.474,00 2.450.679.424.663,64
2.1 Belanja Pegawai 0,81% 1.050.546.571.840,00 1.105.306.344.523,00 1.170.187.925.008,00 1.179.666.447.200,56
2.2 Belanja Bunga 0 0 0
2.3 Belanja Subsidi 0 0 0

Transfer Bagi Hasil Pajak


2.4 - - - - -
dan Retribusi Daerah

Transfer Bagi Hasil


2.5 - - - - -
Pendapatan Lainnya
Bantuan Keuangan ke
2.6 - - - - -
Desa

Sumber: BPKAD Kabupaten Nganjuk 2021

III-33
Berkaitan dengan proyeksi APBD Kabupaten Nganjuk Tahun 2021-2023
sebagaimana tabel di atas, terhadap proyeksi pendapatan yang
bersumber dari dana transfer khususnya Dana Alokasi Khusus,
penetapan pengalokasian besarannya ditentukan berdasarkan kebijakan
penganggaran oleh Pemerintah.

3.3.2. Penghitungan Kerangka Pendanaan


Dalam kerangka pendanaan ini bertujuan untuk menghitung
kapasitas total keuangan daerah, yang akan dialokasikan untuk
mendanai belanja/pengeluaran periodik wajib dan mengikat serta
prioritas utama dan program-program pembangunan jangka menengah
daerah selama 3 (tiga) tahun ke depan yang berakhir tahun 2023
sebagaimana periode RPJMD sebelum perubahan, serta alokasi untuk
belanja daerah dan pengeluaran daerah lainnya.
Tabel berikut menyajikan proyeksi kapasitas riil keuangan daerah
Kabupaten Nganjuk tahun 2021 – 2023:

Tabel 3.14 Proyeksi Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah


Kabupaten Nganjuk untuk Mendanai Pembangunan Daerah
Tahun 2021 - 2023
Proyeksi
No Uraian 2021 2022 2023
(Rp) (Rp) (Rp)
1 Pendapatan 2.954.315.920.229,08 1.644.896.700.867,00 1.639.896.700.867,00
2 Pencairan Dana 0,00 0,00 0,00
Cadangan (sesuai
Perda)
3 Sisa Lebih (Riil) 219.025.018.005,39 201.687.740.220,83 184.751.047.548,39
Perhitungan
Anggaran
Total penerimaan 3.119.410.565.368,65 3.397.837.211.983,53 3.706.824.675.013,44
Dikurangi:
1 Belanja Tidak 1.777.302.072.906,61 1.979.830.460.716,73 2.205.437.507.182,71
Langsung
2 Pengeluaran 16.500.000.000,00 16.500.000.000,00 16.500.000.000,00
Pembiayaan

Kapasitas Riil 1.325.608.492.462,04 1.401.506.751.266,79 1.484.887.167.830,73


Kemampuan
Keuangan
Daerah
Sumber: BPKAD Kabupaten Nganjuk Tahun 2021

III-34
Berdasarkan tabel diatas menginformasikan bahwa kemampuan
keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Nganjuk terus membaik secara
perlahan dari tahun ke tahun. Jika dilihat dari hasil perhitungan di atas
menunjukkan bahwa secara keseluruhan kapasitas riil kemampuan
keuangan daerah Kabupaten Nganjuk meski cukup baik tapi jika
dibandingkan dengan kapasitas riil tahun sebelumnya tidak lebih baik
karena adanya dampak wabah pandemi Covid-19 ini menyebabkan
adanya krisis perekonomian global dan nasional, yang juga
menyebabkan adanya tekanan anggaran (fiscal distress). Perekonomian
dunia dan nasional diperkirakan akan kembali normal setelah 2 tahun
dari selesainya wabah pandemi Covid-19, atau jika diperkirakan sampai
dengan akhir tahun 2020 wabah ini akan mereda, maka baru tahun 2023
perekonomian global akan kembali normal. Di masa 2 tahun ke depan
diperkirakan fiskal Pemerintah dan Pemerintah Daerah akan mengalami
tekanan dan penurunan kapasitas. Sehingga, diperkirakan dengan
kondisi yang terjadi pada tahun 2020 ini, baru pada tahun 2023
kapasitas riil kemampuan keuangan daerah Pemerintah Kabupaten
Nganjuk akan melampaui dari tahun anggaran 2019.
Kemudian, Hasil perhitungan kapasitas riil kemapuan keuangan di
atas akan menjadi dasar dalam menentukan kerangka pendanaan
program-program yang akan direncanakan dalam 3 tahun
mendatangkan yang akan dirumuskan dalam RPJMD ini. Sedangkan
untuk memandu alokasi pendanaan, dibagi menjadi 3 prioritas. Adapun
ketentuan prioritas anggaran sebagaimana diatur dalam Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017, sebagai berikut:
a. Prioritas I adalah dialokasikan untuk pengeluaran untuk program-
program pelayanan dasar;
b. Prioritas II adalah dialokasikan untuk program-program terkait
dengan pelaksanaan visi dan misi Bupati (Janji Bupati) diluar
program prioritas untuk pemenuhan urusan wajib pelayanan dasar;
dan terakhir
c. Prioritas III adalah untuk program-program urusan pemerintahan
lainnya serta penunjang tugas dan fungsi OPD termasuk didalamnya
pendanaan untuk persiapan Pilkada / Pemilu Serentak Tahun 2024.

III-35
Dengan mendasarkan pada pedoman di atas, maka prioritas belanja
Kabupaten Nganjuk Tahun 2021 – 2023 diproyeksikan sebagai berikut:

Tabel 3.15 Proyeksi Rencana Penggunaan Kapasitas Riil Kemampuan


Keuangan Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2021-2023
Proyeksi
No Uraian 2021 2022 2023
(Rp) (Rp) (Rp)
Kapasitas Riil Kemampuan 1.325.608.492.462 1.401.506.751.267 1.484.887.167.831
Keuangan Daerah
I Prioritas I
1. Belanja Rutin 109.027.714.852,75 115.270.141.455,98 122.127.955.307,61
2. Pemenuhan SPM 470.503.723.674,24 497.442.607.659,37 527.037.164.949,82
II Prioritas II
Visi & Misi Bupati dan 740.118.791.246,10 782.494.596.684,78 829.047.868.990,94
Wakil Bupati
III Prioritas III
Belanja Tak Terduga 5.958.262.688,92 6.299.405.466,87 6.674.178.582,63
Sumber: BPKAD Kabupaten Nganjuk Tahun 2021

III-36
BAB IV
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS

Permasalahan dan isu-isu strategis di daerah adalah


persoalan-persoalan yang ada di daerah yang akan diselesaikan
melalui pembangunan pembangunan yang akan dilaksanakan. Agar
pembangunan bisa efektif dan efisian dalam menangani
permasalahan maupun isi-isu strategis maka diperlukan
perencanaan yang baik dengan memperhatikan sumberdaya,
potensi dan kewenangan yang dimiliki daerah. Agar permasalahan
bisa diselesaikan secara komprehensif maka pemasalahan perlu
analisis dan diurai akar permasalahannya.
Perumusan permasalahan pembangunan daerah dan analisis
isu strategis merupakan cermin kondisi obyektif yang selanjutnya
dimanifestasikan dalam Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati
terpilih. Isu strategis Pembangunan Kabupaten Nganjuk
merupakan kristalisasi dari permasalahan pembangunan daerah,
yang bersumber dari analisis data existing condition, dan telaah
terhadap isu strategis global, nasional dan regional. Analisis isu-
isu strategis juga merupakan salah satu bagian terpenting dari
dokumen RPJMD karena menjadi dasar utama dalam perumusan
program prioritas berdasarkan visi dan misi Bupati dan Wakil
Bupati.

4.1. PERMASALAHAN PEMBANGUNAN DAERAH


Permasalahan pembangunan daerah merupakan Masalah
Pokok yang bersifat makro bagi daerah dan lintas sektor/urusan.
Penyebab dari Masalah Pokok disebut sebagai Masalah, dan
penyebab Masalah disebut sebagai Akar Masalah. Masalah dan Akar
Masalah pada umumnya lebih bersifat teknis dan sektoral sesuai
urusan pemerintahan daerah. Masalah Pokok dipecahkan melalui
rumusan Misi, Tujuan, dan Sasaran, sedangkan Masalah dan Akar
Masalah dipecahkan melalui Strategi dan Arah Kebijakan.
Permasalahan pembangunan dapat dirumuskan dari
kesenjangan antara capaian kinerja dengan target kinerja
pembangunan yang direncanakan dalam periode 2016 – 2020 yang
telah diuraikan pada BAB II Gambaran Kondisi Umum Daerah.

IV-1
Dalam konteks masa datang, permasalahan pembangunan daerah
dapat dirumuskan dari kesenjangan antara kondisi ideal pada masa
datang yang ingin dicapai atau telah ditetapkan dibandingkan
dengan kondisi daerah saat ini. Kondisi ideal dapat diselaraskan
dengan kebijakan provinsi (target RPJMD provinsi), nasional (target
RPJMN, standar pelayanan minimal), maupun isu-isu internasional,
misalnya SDG’s.
Berdasarkan pedoman perumusan permasalahan
pembangunan di atas dan hasil analisis capaian kinerja
pembangunan daerah Kabupaten Nganjuk periode 2016 – 2020
sebagaimana diuraikan pada BAB II Gambaran Umum Kondisi
Daerah, maka permasalahan pembangunan daerah Kabupaten
Nganjuk yang meliputi aspek kesejahteraan rakyat dan aspek daya
saing daerah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Kerangka Pikir Permasalahan Pembangunan Daerah


Kabupaten Nganjuk

No Masalah Pokok Masalah Akar Masalah


A. Kesejahteraan
Rakyat:
1. Penurunan angka 1. Pendapatan 1. Rendahnya pendidikan
kemiskinan belum keluarga miskin dan keterampilan
optimal rendah masyarakat miskin
2. Rendahnya kesempatan
kerja dan peluang
berusaha bagi warga
miskin
2. Banyaknya 1. Kerentanan masyarakat
masyarakat yang miskin terhadap dampak
rentan miskin peristiwa ekonomi
karena dampak (kenaikan harga pangan
kebijakan/peristiwa dan pangan)
ekonomi dan sosial 2. Kerentanan masyarakat
miskin terhadap dampak
bencana dan keadaan
sakit
3. Rendahnya minat baca
masyarakat
4. Adanya Pandemi Covid-19
2. Pertumbuhan 1. PDRB sektor 1. Kualitas sumber daya
ekonomi belum pertanian kontribusi manusia petani dan
optimal menurun peternak terbatas
2. Sarana dan prasarana
produksi pertanian dan
peternakan terbatas dan
mahal

IV-2
No Masalah Pokok Masalah Akar Masalah
3. Lahan pertanian
berkurang akibat alih
fungsi lahan
4. Lemahnya akses
permodalan bagi petani
dan peternak
5. Belum optimalnya
dukungan industri dan
UM pengolahan produk
pertanian dan
peternakan
6. Belum optimalnya
peningkatan produksi
pertanian melalui
intensifikasi,
ekstensifikasi, dan
diversifikasi dengan
sistem pengelolaan
pertanian terpadu.
2. PDRB sektor usaha 1. Belum adanya sinergi
mikro, kecil dan dalam pemberdayaan
koperasi serta usaha mikro, kecil dan
pengembangan koperasi serta ekonomi
ekonomi kreatif kreatif
belum tergarap 2. Sistem permodalan,
optimal perijinan usaha, dan
pemasaran belum
optimal
3. Kapasitas sumber daya
manusia pelaku usaha
dan koperasi masih
terbatas
4. Rendahnya jumlah
pelaku usaha industri
yang berdaya saing
3. PDRB sektor 1. Pengembangan destinasi
pariwisata belum wisata belum optimal
optimal 2. Dukungan infrastruktur
belum optimal
3. Kapasitas sumber daya
manusia pelaku wisata
masih terbatas
4. Pemasaran pariwisata
belum optimal
5. Kurangnya sinergi antar
pelaku wisata dalam
pengembangan
pariwisata
4. Ketahanan pangan 1. Produksi dan diversifikasi
belum optimal produk pangan lokal
hasil pertanian belum
optimal
2. Keamanan pangan masih
rentan dari bahan
berbahaya

IV-3
No Masalah Pokok Masalah Akar Masalah
3. Kesadaran masyarakat
dalam mengkonsumsi
produk pangan lokal
cenderung menurun
4. Pengelolaan lumbung
pangan lokal belum
optimal
3. Belum optimalnya 1. Akses dan kualitas 1. Kuantitas dan kualitas
kualitas sumber daya pendidikan belum sarana dan prasarana
manusia dan merata pendidikan masih
pelestarian seni terbatas
budaya 2. Belum optimalnya
implementasi kurikulum
2013
3. Kuantitas, kualitas dan
kesejahteraan pendidik
dan tenaga kependidikan
pendidikan belum
optimal
4. Belum terintegrasi
pemanfaatan tata kelola
pendidikan berbasis
informasi dan teknologi
5. Belum optimalnya
pendidikan karakter dan
budi pekerti bagi peserta
didik
6. Berkurangnya kegiatan
belajar-mengajar karena
pembatasan kegiatan
karena covid 19
7. Masih rendahnya minat
baca masyarakat
2. Derajat kesehatan 1. Belum optimalnya akses
masyarakat belum terhadap fasilitas
optimal pelayanan kesehatan
yang berkualitas
2. Penurunan Angka
Kematian Ibu dan Bayi
masih belum optimal
3. Masih terdapat kasus
balita gizi buruk
4. Masih tingginya
prevalensi stunting
5. Masih tingginya kasus
penyakit tidak menular
6. Cakupan pembiayaan
kesehatan bagi
penduduk miskin masih
terbatas
7. Capaian kinerja rumah
sakit umum daerah
(RSUD) pada beberapa
sasaran masih di bawah
standar

IV-4
No Masalah Pokok Masalah Akar Masalah
8. Belum optimalnya Upaya
Kesehatan Berswadaya
Masyarakat
3. Pengarusutamaan 1. Masih lemahnya
gender dan hak kelembagaan
anak belum optimal pengarusutamaan gender
2. Implementasi
pengarusutamaan gender
dan hak anak belum
sinergi
3. Meningkatnya angka
kekerasan dan
diskriminasi pada
perempuan dan anak
4. Prestasi pemuda dan 1. Akses dan kesempatan
olah raga belum bagi pemuda yang
optimal tergolong tidak mampu
untuk memperoleh
pendidikan dan
keterampilan masih
rendah
2. Meningkatnya masalah
sosial di kalangan
pemuda
3. Sarana dan prasarana
pengembangan pemuda
dan olah raga belum
mencukupi
4. Jiwa kewirausahaan di
kalangan pemuda masih
rendah
5. Pembinaan olah raga
belum optimal
5. Belum maksimalnya 1. Minat masyarakat
pelestarian seni terhadap seni budaya
budaya dan kearifan dan kearifan lokal mulai
lokal luntur
2. Kurang optimalnya
pengelolaan event
kegiatan seni budaya dan
kearifan lokal
6. Belum 1. belum optimalnya
maksimalnya cakupan pemukiman
peningkatan perkotaan yang dilayani
kualitas sumber pengangkutan sampah
daya alam dan
lingkungan hidup
B. Daya Saing Daerah:
1. Fasilitas 1. Pembangunan 1. Tingkat kerusakan jalan,
Wilayah/Infrastruktur infrastruktur daerah jembatan, pengairan
belum mantap belum merata dan kabupaten lebih cepat
berwawasan dibanding laju
lingkungan pembangunan
2. Kurangnya peralatan dan
tenaga teknis

IV-5
No Masalah Pokok Masalah Akar Masalah
3. Belum adanya sinergi
pembangunan
infrastruktur daerah dan
desa
4. Belum optimalnya
pemenuhan sarana
prasarana perhubungan
2. Iklim investasi belum 1. Gangguan 1. Penegakan Perda belum
optimal kriminalitas masih optimal
terjadi dan
perlindungan
masyarakat dari
2. Masih kurangnya
bencana belum
kesadaran masyarakat
optimal
dan dunia usaha untuk
mematuhi peraturan
3. Penanganan ketentraman
dan ketertiban belum
optimal
4. Masih sering terjadi
bencana
2. Kualitas layanan 1. Kurangnya promosi
perijinan belum potensi dan informasi
optimal investasi
2. Kurang optimalnya
pelayanan prima kepada
masyarakat
3. Kurang respon pelaku
usaha terhadap
penyampaian laporan
kegiatan Penanaman
Modal
4. Belum dilaksanakan
online Single Submission
(OSS) sebagaimana PP No
24 tahun 2018 tentang
Pelayanan Perizinan
Berusaha Terintegrasi
Secara Elektronik
3. Desa swasembada 1. Pertumbuhan ekonomi
yang desa belum optimal
merepresentasikan 2. Tata kelola pemerintahan
kemampuan desa belum optimal
ekonomi rakyat 3. Swadaya, partisipasi,
jumlahnya masih gotong royong
sedikit masyarakat dalam
pembangunan cenderung
menurun
4. Peran dan fungsi
lembaga kemasyarakatan
desa belum optimal
5. Koordinasi pembinaan
desa dan pemberdayaan
masyarakat belum
optimal

IV-6
No Masalah Pokok Masalah Akar Masalah
4. Tata kelola 1. Proses perencanaan dan
pemerintahan yang penganggaran belum
belum optimal terintegrasi
2. Kemandirian keuangan
daerah belum optimal
yang ditunjukkan
ketergantungan
keuangan daerah pada
dana transfer
3. Kompetensi dan
kapasitas aparatur sipil
negara belum optimal
4. Akuntabilitas kinerja
masih rendah
5. Kinerja koordinasi
penyusunan dan
pengendalian kebijakan
belum optimal
6. Belum optimalnya sinergi
penyelenggaraan
pemerintahan kecamatan

C. Pertanahan:
1 Luas Lahan 1. Aset Pemda 1. Belum optimalnya aset
Bersertifikat Bersertifikat tanah Pemda dan desa
yang bersertifikat

Berdasarkan Tabel Permasalahan diatas dapat dijelaskan


gambaran permasalahan pembangunan di Kabupaten Nganjuk
sebagai berikut:

Permasalahan Aspek Kesejahteraan Rakyat


1. Belum optimalnya upaya pengentasan kemiskinan.
Tingkat kemiskinan merupakan kondisi yang mencerminkan
belum terwujudnya kesejahteraan rakyat pada aspek ekonomi.
Meskipun angka kemiskinan Kabupaten Nganjuk mengalami
penurunan dari tahun 2014 sebesar 13,14% menjadi 11,98%
pada tahun 2014, namun angka kemiskinan Kabupaten Nganjuk
masih lebih tinggi daripada Provinsi Jawa Timur sebesar 11,77
pada tahun 2017 dan nasional sebesar 10,12% tahun 2017.
Sementara itu, apabila dibandingkan dengan target RPJMN yang
mentargetkan pada tahun 2019 angka kemiskinan pada kisaran
7-8% (kondisi yang diharapkan). Adanya pandemi covid-19 yang
berdampak pada penurunan pertumbuhan ekonomi juga
berdampak pada meningkatnya angka kemiskinan. Pada tahun

IV-7
2020 tingkat kemiskinan di Kabupaten Nganjuk di targetkan
10,75%, tetapi realisasinya 11,62% sehingga pada perubahan
RPJMD perlu ditargetkan ulang.
2. Belum optimalnya intensifikasi dan extensifikasi lahan dan
diversifikasi produksi pertanian.
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Nganjuk yang diukur dari
pertumbuhan/perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Konstan
yang cenderung stagnan pada angka 5% bahkan pertumbuhan
PDRB di tahun 2020 menurun menjadi – 1,71 %, dengan sektor
unggulan pertanian yang meskipun produksinya meningkat
namun kontribusinya mengalami trend penurunan (tahun 2017
sebesar 30,78 %, tahun 2020 menjadi 29,19 %) seiring dengan
peningkatan kontribusi sektor perdagangan besar dan eceran,
reparasi mobil dan sepeda motor serta sektor industri
pengolahan. Sebagai daerah yang mayoritas penduduk
bergantung pada sektor pertanian sebagai mata pencaharian,
maka sektor pertanian membutuhkan prioritas penyelesaian
masalah melalui upaya intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian.
3. Belum optimalnya pemberdayaan usaha mikro, kecil dan
koperasi serta pengembangan ekonomi kreatif.
Capaian prosentase koperasi aktif tahun 2017 sebesar 46 %
mengalami sedikit penurunan pada tahun 2020 pada angka
45,04 % dari 922 unit karena kurangnya pengawasan dan
pembinaan secara intensif. Persentase Usaha Mikro Kecil pada
tahun 2017 realisasi kinerja berada pada angka 41,24% dari
target yang telah ditetapkan 98,20, mengalami penurunan
karena adanya pengalihan kewenangan pembinaan sektor usaha
kecil dan menengah dari Pemerintah Daerah Kabupaten kepada
Pemerintah Propinsi. (BAB II Tabel 2.91 Capaian Kinerja Urusan
Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Nganjuk Tahun 2013-
2017). Penyebab utama permasalahan ini adalah kurangnya
sinergi dalam pemberdayaan usaha mikro dan koperasi yang
dapat diatasi dengan cara meningkatkan keterpaduan program
pemerintah daerah dengan pemerintah desa.
4. Belum optimalnya penanganan ketahanan pangan.
Ketahanan pangan masih menjadi tantangan di Kabupaten

IV-8
Nganjuk. Ketahanan pangan suatu daerah diindikasikan antara
lain dalam bentuk ketersediaan pangan dan akses pangan.
Dalam hal ketersediaan pangan, meskipun secara target kinerja
periode 2016 – 2018 telah terpenuhi target peningkatan
ketersediaan pangan pada tahun 2016 sebesar 3,73% Tahun
2017 sebesar 3,50% dan pada tahun 2018 sebesar 3,07%. Dari
data tersebut meskipun ketersediaan makanan tercukupi, tetapi
ada kecenderungan penurunan. Sedangkan pada tahun 2019
dan 2020 ketahanan pangan dengan indikator ketersediaan
pangan utama juga menunjukkan penurunan yaitu tahun 2019
sebesar 286,03 % dan tahun 2020 sebesar 249,94 % (BAB II
Tabel 2.75 Capaian Kinerja Ketahanan Pangan Kabupaten
Nganjuk Tahun 2016-2020). Salah satu penyebab penurunan
adalah makin berkurangnya lahan produktif yang beralih fungsi.
Dalam hal akses pangan diindikasikan antara lain melalui
tingkat konsumsi beras. Pada tahun 2018, tingkat konsumsi
beras Kabupaten Nganjuk sebesar 104.506,4 ton, sedangkan
rata-rata tingkat konsumsi Jawa Timur sebesar 100.986 ton.
5. Belum optimalnya pengelolaan dan pengembangan seni budaya
dan kepariwisataan daerah dan desa berbasis potensi budaya,
kearifan lokal serta pemberdayaan produk unggulan daerah.
Kabupaten Nganjuk memiliki kekayaan seni, budaya, dan potensi
pariwisata, namun pengembangannya belum optimal. Even
kesenian dan kebudayaan yang diselenggarakan dalam periode
2018-2020 hanya berjumlah 8 kegiatan setiap tahun. Sementara
itu, pelestarian situs dan benda cagar budaya sudah cukup
optimal dengan capaian kinerja 100 % pada tahun 2020 (BAB II
Tabel 2.95 Capaian Kinerja Urusan Kebudayaan Kabupaten
Nganjuk Tahun 2018-2020). Penyebab utama permasalahan
pengembangan seni, budaya, dan pariwisata adalah: kurangnya
momentum kegiatan yang dapat dijadikan sebagai wahana
pengembangan kreativitas seni, budaya, dan pariwisata; seniman
Nganjuk yang banyak jumlahnya dan berkemampuan tinggi
namun belum dioptimalkan perannya; serta belum adanya
keterpaduan antara desa, daerah, lembaga swasta dalam
pengembangan seni, budaya, dan pariwisata.

IV-9
6. Belum optimalnya upaya peningkatan kualitas pendidikan dasar
dan kerjasama penyelenggaraan pendidikan menengah dan tinggi
serta penerapan literasi serta peningkatan minat baca di
Kabupaten Nganjuk.
Salah satu upaya yang dapat meningkatkan kualitas sumber
daya manusia adalah melalui pendidikan. Pemerataan dan
kualitas pendidikan masih menjadi permasalahan di Kabupaten
Nganjuk. Dilihat dari segi pemerataan Angka Partisipasi Murni
tingkat SD/MI sudah 98,21%, tingkat SMP/MTs masih di
kisaran 90,59%, dan SMA/MA/SMK 80,71 % dan PAUD kurang
dari 100%. Selain itu masih ada anak putus sekolah SD/MI,
SMP/MTs, SMA/MA/SMK karena berbagai hal meskiput tidak
banyak. Dari sisi kualitas pendidikan, kualitas guru juga masih
belum standar. Rata rata hasil ujian naional anak sekolah tingkat
SD adalah 7,9 dan SMP 5,9. pada tahun 2019 dan tingkat
kualifikasi guru SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK (BAB II Tabel
2.29 Tingkat Keberhasilan Bidang Pendidikan tahun 2016 –
2020). Penyebab utama permasalahan pendidikan adalah belum
optimalnya pelaksanaan wajib belajar pendidikan dasar dan
menengah, mutu pendidik dan tenaga kependidikan yang masih
kurang, serta manajemen pelayanan pendidikan yang belum
optimal.
7. Belum optimalnya kualitas kelembagaan dan pelayanan
kesehatan.
Derajat kesehatan masyarakat merupakan bagian dari aspek
kesejahteraan rakyat dalam lingkup fokus kesejahteraan sosial.
Nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Nganjuk
yang didalamnya memuat indikator indeks kesehatan, dari tahun
ke tahun mengalami kenaikan. IPM Pada tahun 2017 sebesar
70,69 dan tahun 2020 meningkat menjadi 71,72 yang
mengindikasikan kesejahteraan masyarakat meningkat.
Sedangkan usia harapan hidup masyarakat Nganjuk pada tahun
2017 sebesar 71,44 di tahun 2020 meningkat menjadi 71,54
tahun. Hal ini mengindikasikan derajat kesehatan masyarakat
semakin membaik. Meskipun demikian, untuk mewujudkan
sumber daya manusia masyarakat Kabupaten Nganjuk yang

IV-10
berkualitas, masih terdapat permasalahan kesehatan yang harus
diselesaikan antara lain: angka kematian bayi 8,1 per 1000
kelahiran, angka kematian ibu 83,47 per 100 ribu kelahiran,
balita gizi buruk, balita stunting 10 %, penyakit HIV dan TBC.
Disamping itu pertumbuhan penduduk harus dikendalikan
sehingga anak-anak yang baru lahir akan meningkatkan human
capital di masa depan.
8. Belum optimalnya pengarusutamaan gender dan hak anak.
Kesetaraan dan keadilan gender serta pemenuhan hak anak
merupakan bagian dari kesejahteraan rakyat yang ingin dicapai
pada aspek kesejahteraan sosial. Indeks Pembangunan Gender
(IPG) Kabupaten Nganjuk mulai tahun 2018 sebesar 93,26 dan
di tahun 2020 masih di kisaran 93,26. Sehingga ini stagnan dan
perlu di tingkatkan. Namun demikian, permasalahan utama yang
terjadi adalah perbedaan pendapatan rata-rata antara
perempuan jauh lebih kecil dari laki-laki serta partisipasi
perempuan dalam jabatan publik (DPRD, Pemerintah Daerah,
Pemerintah Desa) masih kurang. Ini menjadi masalah, sebab
dengan jumlah penduduk perempuan lebih banyak daripada
penduduk laki-laki serta meningkatnya kesadaran mengenai
peran perempuan dalam kehidupan sosial, akan menimbulkan
permasalahan perempuan yang perlu mendapatkan penyelesaian.
Di sisi lain, anak-anak (penduduk usia 0 sampai 18 tahun)
berjumlah 28,65% dari 1 .103 902 jiwa penduduk Nganjuk (BPS:
Nganjuk Dalam Angka 2021). Kondisi ini, menimbulkan tuntutan
kebutuhan pemenuhan hak anak antara lain pendidikan,
kesehatan, perlindungan dari ancaman kekerasan, dan hak-hak
anak lainnya.
9. Belum optimalnya pembinaan kepemudaan dan keolahragaan,
baik olah raga prestasi, olah raga rekreasi (tradisional)
masyarakat dan olah raga sekolah.
Untuk olah raga prestasi, prestasi pemuda Nganjuk dalam
keolahragaan cukup baik. Banyak prestasi yang sudah diraih
dalam bidang olah raga baik tingkat asia tenggara, nasional
maupun tingkat provinsi.
Sebagai bagian dari wujud kesejahteraan rakyat, perkembangan

IV-11
kepemudaan dan olahraga di Kabupaten Nganjuk masih perlu
ditingkatkan. Meskipun capaian kinerja bidang pemuda dan olah
raga selama 2018 – 2020 telah mencapai 100% dari target (BAB II
Tabel 2.92 Capaian Kinerja Urusan Pemuda dan Olah Raga
Kabupaten Nganjuk tahun 2018-2020), namun olah raga
masyarakat Kabupaten Nganjuk masih tergolong rendah.
Penyebab permasalahan ini antara lain kurangnya kesadaran
masyarakat untuk berolahraga, kurangnya sarana prasarana
penunjang olah raga, terbatasnya sumber daya manusia tenaga
pelatih yang berkualitas.
10. belum optimalnya cakupan pemukiman perkotaan yang dilayani
pengangkutan sampah, Tempat Pemrosesan Akhir Kabupaten
Nganjuk dan jangkauan pelayanan saat ini berjumlah 4 (empat)
unit TPA.

Permasalahan Daya Saing Daerah


1. Belum optimalnya penanganan dan peningkatan kualitas
infrastruktur jalan, jembatan, konektivitas antar wilayah dan
fasilitas umum lainnya.
Fasilitas wilayah/infrastruktur sebagai salah satu aspek daya
saing daerah merupakan bagian dari tujuan pembangunan
daerah. Fasilitas wilayah/infrastruktur yang lengkap dan
berkualitas akan mampu mendorong perkembangan ekonomi
Kabupaten Nganjuk serta mendukung pelayanan publik. Dalam
rentang waktu 3 (tiga) tahun terakhir, capaian pembangunan
infrastruktur menunjukkan perkembangan yang cenderung
stagnan. Pada 2016 jaringan jalan dalam kondisi baik sebesar
62,86%, naik sedikit menjadi 62,88% pada 2017 dan tahun 2018
naik menjadi 75,65%, naik sedikit menjadi 75,72% pada 2019
dan pada tahun 2020 sebesar 88,33%. Adanya kegiatan proyek
nasional dengan aktivitas pengangkutan material berat
mengakibatkan kondisi jalan banyak yang rusak sudah di
tangani.
2. Belum optimalnya pemenuhan air bersih masyarakat di daerah
rawan kekeringan dan sanitasi lingkungan.
Ketersediaan air bersih merupakan salah satu aspek daya saing

IV-12
daerah. Persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap
layanan sumber air minum layak sebesar 19,13%, sementara bila
dibandingkan target RPJMN tahun 2019 sebesar 100% sehingga
terdapat kesenjangan/gap sebesar 80.87%. Di sisi lain, proporsi
populasi yang memiliki akses layanan sumber air minum aman
dan berkelanjutan sebesar 78,17% (jumlah penduduk :
1.046.495), sementara target RPJMN tahun 2019 sebesar
68,42%, artinya Kabupaten Nganjuk telah mencapai target,
namun yang menjadi masalah adalah penyediaan air bersih
belum merata di semua wilayah. Selain itu, akses air minum
penduduk sebagian besar menggunakan sumur gali sebagai
sumber air baku, sedangkan kemampuan PDAM Kabupaten
untuk mensuplai air bersih masih terbatas.
3. Belum optimalnya strategi pemanfaatan ruang dan penciptaan
kawasan strategis cepat tumbuh, kawasan strategis selingkar
wilis (tunggal rogo mandiri) serta pengelolaan sumber daya alam
(hayati dan non hayati termasuk pengembangan potensi MIGAS)
yang berwawasan lingkungan.
4. Belum optimalnya strategi peningkatan iklim investasi yang
mendukung pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja
terdidik pada sektor pertanian, perdagangan dan industri serta
pengembangan kawasan industri.
Iklim investasi merupakan bagian dari aspek daya saing daerah
yang mempengaruhi tingkat investasi. Investasi merupakan salah
satu indikator penting dalam peningkatan kegiatan
pembangunan perekonomian daerah. Investasi akan mendorong
pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja baru
sehingga dapat diharapkan mampu mengurangi beban
pengangguran dan menanggulangi masalah kemiskinan.
Kinerja investasi di Kabupaten Nganjuk berdasarkan nilai
investasi antara tahun 2013 – 2017 menunjukkan peningkatan
meskipun terjadi fluktuasi nilai investasi dari tahun ke tahun
(BAB II Tabel 2.101 Capaian Kinerja Urusan Penanaman Modal
Kabupaten Nganjuk Tahun 2016-2020).
Beberapa faktor yang diindikasikan mempunyai pengaruh yang
sangat berarti bagi tumbuhnya iklim investasi daerah, seperti

IV-13
angka kriminalitas, kemudahan proses perijinan, jumlah dan
macam pajak dan retribusi daerah, jumlah perda yang
mendukung iklim usaha, persentase desa berstatus swasembada
terhadap total desa.
Lama proses perijinan di Kabupaten Nganjuk yakni 1 – 2 hari
untuk izin mendirikan bangunan, 1 – 4 hari untuk surat ijin
usaha perdagangan dan ijin reklame, dan 5 – 7 hari untuk tanda
daftar perusahaan, ijin usaha industri, tanda daftar industri, ijin
usaha kawasan industri. (BAB II Tabel 2.129 Lama Proses
Perijinan Tahun 2016 – 2018).
Sementara itu, berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 08 Tahun
2010 tentang Pajak Daerah sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Daerah Nomor 06 Tahun 2013, jenis pajak daerah
terdapat 10 jenis meliputi: Pajak Hotel; Pajak Restoran; Pajak
Hiburan; Pajak Reklame; Pajak Penerangan Jalan; Pajak Mineral
Bukan Logam dan Batuan; Pajak Parkir; Pajak Air Tanah; Pajak
Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan; dan Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan. Untuk mendukung
peningkatan investasi, telah diterbitkan Peraturan Daerah Nomor
1 Tahun 2012 tentang Penanaman Modal.
Sementara itu, jumlah persentase desa yang berstatus
swasembada terhadap total jumlah desa di Kabupaten Nganjuk
pada tahun 2014 sebesar 2,65%, tahun 2015 sebesar 4,55%,
tahun 2016 sebesar 8,33% dan tahun 2017 sebesar 12,12%,
yang berarti mengalami peningkatan tiap tahun. Kondisi ini
menggambarkan adanya pertumbuhan ekonomi di desa-desa
yang dapat menarik minat investasi di Kabupaten Nganjuk.
5. Kurangnya akselerasi penciptaan tata kelola pemerintahan yang
baik (good governance), reformasi birokrasi dan elektronik
government menuju pemerintahan yang baik dan bersih (good
and clean government).
Masih terdapat permasalahan dalam tata kelola pemerintahan di
Kabupaten Nganjuk yang bisa dilihat dari adanya kesenjangan
kinerja urusan penunjang pemerintahan daerah antara lain
pelayanan publik, perencanaan, pengelolaan keuangan,
pengelolaan sumber daya aparatur sipil negara, yang perlu

IV-14
didukung teknologi pengawasan, dan fungsi penyusunan
kebijakan daerah .
Penyebab utama dari belum optimalnya perencanaan daerah
adalah kurangnya kuantitas dan kualitas sumber daya ASN
perencana pada perangkat daerah, manajemen data
pembangunan yang belum optimal, serta regulasi dan standar
operasional prosedur mengenai perencanaan yang perlu
diperbarui.
Pada aspek pengelolaan keuangan, masih terdapat permasalahan
terutama ketergantungan pendapatan daerah pada dana
perimbangan meskipun kontribusi pendapatan asli daerah
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun (BAB II Tabel 2.117
Capaian Kinerja Pendapatan Kabupaten Nganjuk Tahun 2013-
2017), padahal pajak daerah berpotensi naik seiring dengan
pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten
Nganjuk. Penyebab utama permasalahan adalah kurangnya
kualitas data potensi pendapatan daerah, kurangnya sumber
daya manusia aparatur pengelola pendapatan, dan kurangnya
kepatuhan wajib pajak.
Pada aspek kepegawaian, permasalahan utama adalah
kurangnya kompetensi dan kapasitas pegawai yang tercermin
dari persentase pegawai yang mengikuti pendidikan dan latihan
struktural baru mencapai 80% pada tahun 2019 dan persentase
pegawai yang mengikuti pendidikan dan latihan teknis fungsional
sebesar 90,29% pada tahun 2017. Penyebab utama
permasalahan adalah menurunnya jumlah aparatur sipil negara
dan belum optimalnya penerapan penempatan jabatan sesuai
kompetensi. Disamping itu pada tahun anggran 2020 kegiatan
diklat di tunda sampai pandemi covid mereda.
Pada aspek pengawasan, masih terdapat permasalahan
menyangkut efektivitas tindak lanjut temuan pengawasan (BAB II
Tabel 2.122 Capaian Kinerja Pengawasan Kabupaten Nganjuk
Tahun 2016-2020). Penyebab utama permasalahan adalah
kurangnya sumber daya manusia aparatur pengawas khususnya
jumlah auditor yang masih kurang.
Permasalahan lainnya dalam fungsi koordinasi ini adalah

IV-15
realisasi nilai akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten
Nganjuk yang pada tahun 2020 mendapat predikat B (65,56) .
Penyebab utama permasalahan antara lain kurangnya kapasitas
sumber daya manusia lembaga pembentuk peraturan daerah,
kurangnya ketepatan perencanaan program pembentukan
peraturan daerah, belum optimalnya koordinasi antara DPRD
dengan Pemerintah Daerah.
6. Belum optimalnya koordinasi upaya kesiapsiagaan dan mitigasi
bencana serta penciptaan stabilisasi ketentraman, ketertiban,
kerukunan yang menjunjung tinggi budaya gotong royong
masyarakat.
Penanganan kebencanaan serta penciptaan keamanan dan
ketertiban merupakan bagian dari pelayanan urusan dasar wajib
yang diselenggarakan pemerintahan daerah. Kabupaten Nganjuk
tergolong daerah kategori tinggi rawan bencana dengan skor
Indeks Resiko Bencana sebesar 152,8. Penyebab utama
permasalahan adalah belum tersusunnya strategi pengurangan
resiko bencana, kurang optimalnya koordinasi dan sinergi
penanggulangan bencana serta kapasitas sumber daya manusia
dan sarana prasarana penanggulangan bencana yang terbatas.
Disampingg itu masih adanya konflik yang terkait pemilihan
kepala desa maupun perangkat desa, Kekerasan Dalam Rumah
Tangga, kekerasan terhadap anak, pencurian, perkelahian antar
perguruan silat.

Pertanahan:
1. Belum optimalnya aset tanah Pemda dan desa yang bersertifikat,
jumlah aset tanah pemda tahun 2017 sebesar 1.354 dan jumlah
aset tanah pemda yang sudah bersertifikat sebesar 960 atau
asset baru 71% yang sudah bersertifikat masih terdapat 29% aset
pemda yang belum bersertifikat.

4.2. ISU STRATEGIS


4.2.1. Lingkungan Internal
Pembahasan mengenai lingkungan internal yang akan dikaji
dalam bagian ini, mencakup: (i) Posisi Geografis dan Geo ekonomi

IV-16
Daerah, (ii) Kondisi Demografi, dan (iii) Lingkungan Sosial Budaya.
Penjelasan selengkapnya akan dipaparkan pada bagian berikut.

a. Posisi Geografis dan Geo-ekonomi Daerah


Menurut RTRW 2010-2030 Kawasan strategis Kabupaten
Nganjuk dibagi menjadi kawasan strategis yang meliputi: Kawasan
Lindung dan Kawasan Budidaya. Kawasan Lindung terdiri dari 6
jenis kawasan yaitu: kawasan hutan lindung, kawasan yang
memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya, kawasan
perlindungan setempat, kawasan suaka alam, pelestarian alam dan
cagar budaya, kawasan rawan bencana alam, dan kawasan lindung
lainnya. Sedangkan, kawasan budidaya meliputi 9 kawasan, yaitu:
kawasan peruntukan hutan produksi, kawasan peruntukan hutan
rakyat, kawasan peruntukan pertanian, kawasan peruntukan
perikanan, kawasan peruntukan pertambangan, kawasan
peruntukan industri, kawasan peruntukan pariwisata, kawasan
peruntukan permukiman, dan kawasan peruntukan lainnya.

b. Kondisi Demografi
Kabupaten Nganjuk termasuk daerah dengan laju
pertumbuhan yang cukup rendah di Provinsi Jawa Timur, dengan
tingkat pendidikan yang masih tergolong rendah, maka beberapa isu
strategi kependudukan antara lain: (a) memanfaatkan data
kependudukan untuk perencanaan persebaran penduduk, tata
ruang dan tata guna lahan/tanah serta perencanaan dan
penganggaran pembangunan, mengantisipasi dampak pada
penurunan daya dukung dan daya tampung lingkungan wilayah
perkotaan, yang dapat beresiko pada kesehatan lingkungan dan
persaingan akses fasilitas hidup.

c. Lingkungan Sosial Budaya.


Kabupaten Nganjuk adalah daerah yang memiliki beberapa
obyek yang dapat menjadi tujuan wisata baik alam, buatan maupun
sejarah. Wisata sejarah dipusatkan di Museum Anjuk Ladang yang
menyimpan berbagai cagar budaya peninggalan sejarah berupa candi
Ngetos, candi lor, bukit batu Songgong, bukit batu Ngroto dll.

IV-17
Sedangkan, untuk obyek wisata alam berupa air terjun dan goa serta
gunung. Sedangkan, untuk wisata buatan adalah Waterpark di
Kertosono. Nilai sejarah Nganjuk yang lekat dengan jaman keemasan
Mpu Sindok sebagai cikal bakal Kerajaan Nganjuk, sudah saatnya
dilakukan penggalian nilai-nilai sejarah budaya Nganjuk untuk
memberikan kontribusi penting dalam kekayaan sejarah bangsa.
Kebijakan untuk mengembangkan Cagar Budaya perlu
diprioritaskan di beberapa wilayah Nganjuk dengan mengembangkan
kelompok Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang mengorganisir
komunitas sebagai forum warga yang potensial dimanfaatkan sebagai
modal sosial dan budaya daerah.

d. Telaah isu strategis RPJPD Nganjuk Tahun 2005 – 2025


Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
Kabupaten Nganjuk Tahun 2005-2025 adalah dokumen
perencanaan pembangunan untuk masa 20 tahun ke depan mulai
dari Tahun 2005 hingga Tahun 2025. RPJPD Kabupaten Nganjuk
Tahun 2005-2025 yang disusun mengacu pada dokumen Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2020,
dimaksudkan untuk memberikan arah bagi seluruh pelaku
pembangunan di Kabupaten Nganjuk (pemerintah, masyarakat dan
dunia usaha) dalam penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan
pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat.

Tujuannya adalah agar dapat diwujudkan gambaran masa


depan yang diinginkan untuk setiap tahapan pembangunan secara
berkesinambungan dan berkelanjutan serta masa depan 20 tahun
yang akan datang sehingga secara bertahap dapat terwujud tujuan
pembangunan daerah. Visi yang ingin dicapai dalam masa 20 tahun
mendatang dengan memperhitungkan modal dasar yang dimiliki
Kabupaten Nganjuk, adalah: “NGANJUK YANG MAJU, ADIL, DAN
SEJAHTERA”. Pencapaian Visi ini ditempuh melalui 6 (enam) misi
pembangunan sebagai berikut:
1. Mewujudkan masyarakat Nganjuk yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa beretika dan berbudaya;
2. Mewujudkan Nganjuk yang berdaya saing

IV-18
3. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan pemerataan
pembangunan yang berkeadilan;
4. Mewujudkan masyarakat yang demokratis, berlandaskan
hukum yang didukung oleh profesionalisme aparatur;
5. Mewujudkan Nganjuk yang aman, tentram, tertib, dan damai;
6. Mewujudkan Nganjuk yang asri, nyaman dan lestari.
RPJMD Kabupaten Nganjuk Tahun 2018-2023 merupakan
tahap ketiga pencapaian RPJPD Kabupaten Nganjuk Tahun 2005-
2025. Ditahap pertama pelaksanaan RPJMD Tahun 2014-2018 fokus
pembangunan diarahkan pada meningkatnya kualitas hidup
masyarakat dengan meningkatnya perekonomian daerah melalui
terselenggaranya pelayanan prima kepada masyarakat yang
dilandasi moral agama. Fokus pembangunan yang termuat dalam
RPJMD Tahun 2018-2023 lebih diarahkan pada penguatan capaian
hasil yang telah dicapai dengan menitikberatkan pada:
1. Penciptaan stabilitas keamanan, ketentraman, ketertiban, dan
kerukunan melalui apresiasi seni, budaya, keolahragaan yang
berlandaskan gotong royong serta kearifan lokal di masyarakat;
2. Penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik (Good
governance) dan pelayanan publik yang prima berlandaskan
keimanan yang ber-Ketuhanan YME;
3. Peningkatan daya saing produk sektor unggulan Daerah
Kabupaten Nganjuk melalui upaya intensifikasi, ekstensifikasi,
diversifikasi, peningkatan mutu dan perlindungan produk lokal
daerah;
4. Peningkatan pelayanan bidang kesehatan dan pendidikan;
5. Optimalisasi pertumbuhan ekonomi inklusif melalui
peningkatan investasi, pembinaan ekonomi kerakyatan dan
perluasan kesempatan berusaha serta daya saing industri;
6. Percepatan pembangunan infrastruktur sebagai salah satu
penopang pertumbuhan ekonomi dan pemerataan hasil-hasil
pembangunan.
Dari keenam fokus pembangunan tersebut perlu dikembangkan
tema pembangunan tahunan dalam setiap penyusunan RKPD
Kabupaten Nganjuk.

IV-19
4.2.2. Lingkungan Eksternal
a. Telaah Isu Strategis Internasional SDG's
Salah satu isu strategis di tingkat internasional yang relevan
bagi perencanaan pembangunan antara lain: pencapaian tujuan
pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals /
SDG’s). Indonesia sebagai salah satu negara yang meratifikasi
pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan berkewajiban untuk
mendukung pencapaian target SDG’s. SDG’s (Sustainable
Development Goals) merupakan sebuah program pembangunan
berkelanjutan dimana didalamnya terdapat 17 tujuan dengan 169
target yang terukur dengan tenggat waktu yang ditentukan. SDG’s
adalah agenda pembangunan dunia yang bertujuan untuk
kesejahteraan manusia dan planet bumi. SDG’s ini diterbitkan pada
tanggal 21 Oktober 2015 menggantikan program sebelumnya yaitu
MDG’s (Millennium Development Goals) sebagai tujuan pembangunan
bersama sampai tahun 2030 yang disepakati oleh banyak negara
dalam forum resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Jadi
kerangka pembangunan yang berkaitan dengan perubahan situasi
dunia yang sebelumnya menggunakan konsep MGD’s sekarang
diganti dengan SDG’s.
Seperti yang telah diutarakan sebelumnya, SDG’s (Sustainable
Development Goals) mempunyai 17 tujuan dengan 169 target,
dimana tujuan dan target-target dari SDGs ini bersifat global serta
dapat diaplikasikan secara universal yang dipertimbangkan dengan
berbagai realitas nasional, kapasitas serta tingkat pembangunan
yang berbeda dan menghormati kebijakan serta prioritas nasional.
Tujuan dan target SDG’s tidaklah berdiri sendiri, perlu adanya
implementasi yang dilakukan secara terpadu. Tujuan dari SDG’s
(Sustainable Development Goals) yang dikutip dari Badan Penelitian
dan Pengembangan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
antara lain sebagai berikut:
1. Menjamin kehidupan yang sehat serta mendorong kesejahteraan
bagi seluruh orang di segala usia.
2. Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan,
meningkatkan gizi, dan mendorong pertanian yang
berkelanjutan.

IV-20
3. Mengakhiri segala bentuk kemiskinan di manapun.
4. Membangun infrastruktur yang berketahanan, mendorong
industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan serta membina
inovasi.
5. Menjamin ketersediaan dan pengelolaan air serta sanitasi yang
berkelanjutan bagi seluruh orang.
6. Mendorong pertumbuhan ekonomi yang terus-menerus, inklusif,
dan berkelanjutan, serta kesempatan kerja penuh, produktif dan
pekerjaan yang layak bagi semua orang.
7. Menjamin akses energi yang terjangkau, terjamin, berkelanjutan
serta modern bagi semua orang.
8. Menjamin pendidikan yang inklusif dan berkeadilan serta
mendorong kesempatan belajar seumur hidup bagi setiap orang.
9. Menjadikan kota dan pemukiman manusia inklusif,
berketahanan, aman dan berkelanjutan.
10. Menjamin kesetaraan gender serta memberdayakan seluruh
perempuan.
11. Mendorong masyarakat yang damai dan inklusif untuk
pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses keadilan bagi
semua orang, serta membangun institusi yang efektif, akuntabel,
dan inklusif di seluruh tingkatan.
12. Mengambil tindakan segera untuk memerangi perubahan iklim
serta dampaknya.
13. Mengurangi kesenjangan di dalam dan di antara negara.
14. Menjamin pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan.
15. Melestarikan dan menggunakan samudera, lautan dan sumber
daya laut secara berkelanjutan untuk pembangunan
berkelanjutan.
16. Memperkuat perangkat-perangkat implementasi (means of
implementation) dan merevitalisasi kemitraan global untuk
pembangunan berkelanjutan.
17. Melindungi, memperbarui, dan mendorong pemakaian ekosistem
daratan yang berkelanjutan, mengelola hutan secara
berkelanjutan, memerangi penggurunan, menghentikan dan
memulihkan degradasi tanah, serta menghentikan kerugian
keanekaragaman hayati.

IV-21
Mempertimbangkan kesepakatan global Sustainable
Development Goals (SDGs) dan perubahan iklim, Pemerintah
Kabupaten Nganjuk menyusun perencanaan daerah tahun 2018-
2023 dengan memprioritaskan: (1) meningkatkan pembangunan
infrastruktur yang berwawasan lingkungan; (2) meningkatkan
kualitas sumber daya manusia; (3) meningkatkan pertumbuhan
ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat; (4) mengatur tata
kelola pemerintahan daerah yang baik; (5) menciptakan kondisi
masyarakat stabil, harmonis, dan kolaboratif.

b. Telaah Isu Strategis Regional Masyarakat Ekonomi ASEAN


(MEA)
Tantangan dari pemberlakuan MEA pada tahun 2015 adalah
kesiapan pemerintah Kabupaten Nganjuk mempersiapkan mental
dan ketrampilan hidup penduduk Kabupaten Nganjuk menghadapi
MEA; yaitu:(a) memiliki wawasan kebangsaan yang tinggi untuk
mencintai dan mendukung produk dalam negeri; (b) mengupayakan
standarisasi dan sertifikasi ketrampilan yang dipersyaratkan untuk
kompetisi pasar tenaga kerja; (c) meningkatkan arus investasi,
mencetak eksportir ke ASEAN, pengiriman tenaga terampil ke
ASEAN, dan peningkatan kunjungan wisata.

c. RPJMN Tahun 2020 – 2024


Dengan mempertimbangkan masalah pokok bangsa, tantangan
pembangunan yang dihadapi dan capaian pembangunan selama ini,
maka visi pembangunan nasional untuk tahun 2020-2024 adalah:
Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan
Berkepribadian Berlandaskan Gotong-Royong. Upaya untuk
mewujudkan visi ini adalah melalui 9 Misi Pembangunan yaitu:
1. Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia.
2. Struktur Ekonomi yang Produktif, Mandiri, dan Berdaya
Saing.
3. Pembangunan yang Merata dan Berkeadilan .
4. Mencapai Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan.
5. Kemajuan Budaya yang Mencerminkan Kepribadian Bangsa.

IV-22
6. Penegakan Sistem Hukum yang Bebas Korupsi, Bermartabat,
dan Terpercaya.
7. Perlindungan bagi Segenap Bangsa dan Memberikan Rasa
Aman pada Seluruh Warga.
8. Pengelolaan Pemerintahan yang Bersih, Efektif, dan
Terpercaya
9. Sinergi Pemerintah Daerah dalam Kerangka Negara
Kesatuan.

Presiden menetapkan 5 (lima) arahan utama sebagai


strategi dalam pelaksanaan misi Nawacita dan pencapaian
sasaran Visi Indonesia 2045. Kelima arahan tersebut mencakup
Pembangunan Sumber Daya Manusia, Pembangunan
Infrastruktur, Penyederhanaan Regulasi, Penyederhanaan
Birokrasi, dan Transformasi Ekonomi sebagai berikut :
1. Pembangunan SDM
Membangun SDM pekerja keras yang dinamis, produktif,
terampil, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi didukung
dengan kerjasama industri dan talenta global.
2. Pembangunan Infrastruktur
Melanjutkan pembangunan infrastruktur untuk
menghubungkan kawasan produksi dengan kawasan
distribusi, mempermudah akses ke kawasan wisata,
mendongkrak lapangan kerja baru, dan mempercepat
peningkatan nilai tambah perekonomian rakyat.
3. Penyederhanaan Regulasi
Menyederhanakan segala bentuk regulasi dengan pendekatan
Omnibus Law, terutama menerbitkan 2 undang-undang.
Pertama, UU Cipta Lapangan Kerja. Kedua, UU
Pemberdayaan UMKM.
4. Penyederhanaan Birokrasi
Memprioritaskan investasi untuk penciptaan lapangan kerja,
memangkas prosedur dan birokrasi yang panjang, dan
menyederhanakan eselonisasi.

IV-23
5. Transformasi Ekonomi
Melakukan transformasi ekonomi dari ketergantungan SDA
menjadi daya saing manufaktur dan jasa modern yang
mempunyai nilai tambah tinggi bagi kemakmuran bangsa demi
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Senada dengan arahan presiden yang tertuang dalam Rencana


Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPMJN) 2020-2024,
maka RPJMD Kabupaten Nganjuk mengambil peran secara aktif
yang disebut tri cita bakti : (1) Infrastruktur publik yang berkualitas
(senada dengan Arahan kedua yaitu Pembangunan Infrastuktur) ; (2)
Sumber Daya Manusia yang Unggul (Senada dengan arahan pertama
yaitu Pembangunan SDM) (3) Kemendirian Ekonomi (Senada dengan
Arahan kelima Transformasi ekonomi ) adalah meningkatkan
produktivitas rakyat dan daya saing produk lokal di pasaran yang
lebih luas untuk kesejahteraan masyarakat.

d. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan


Tantangan yang dihadapi dari kehadiran Undang-Undang
Nomor 23Tahun 2014 bagi pembangunan daerah Kabupaten
Nganjuk adalah: (1) mengelola penataan organisasi pemerintah
daerah yang efisien dan efektif; (2) mengelola sumber daya aparatur
menjadi lebih profesional, kompetitif, akuntabel; (3) pengelolaan
keuangan daerah yang memprioritaskan pemenuhan pelayanan
dasar secara efisien dan akuntabel; (4) tata kelola pemerintahan yang
bersih, transparan dan kolaboratif dengan multi pemangku
kepentingan dan akuntabel sangat dibutuhkan. Penataan
kelembagaan Pemerintah Daerah dilakukan berdasarkan pada
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 dan dilakukan oleh
Pemerintah Kabupaten Nganjuk dengan pengesahan Perda Nomor 08
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Nganjuk.

e. Telaah isu strategis RPJMD Jawa Timur Tahun 2019 – 2024


Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 menyebutkan
bahwa RPJMD Kabupaten/Kota harus mengacu pada RPJMD

IV-24
Provinsi. Amanah ini agar terjadi sinkronisasi sehingga perencanaan
pembangunan di tingkat bawah dan yang lebih tinggi saling
melengkapi satu sama lain agar ketercapaian visi dan misi yang
diemban dua dokumen perencanaan tersebut dapat menunjang satu
sama lain. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Jawa
Timur Tahun 2019-2024 merupakan salah satu acuan dalam
penyusunan RPJMD Kabupaten Nganjuk. Visi RPJMD Provinsi Jawa
Timur adalah: “TERWUJUDNYA MASYARAKAT JAWA TIMUR
YANG ADIL, SEJAHTERA, UNGGUL DAN BERAKHLAK DENGAN
TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG PARTISIPATORIS
INKLUSIF MELALUI KERJA BERSAMA DAN SEMANGAT GOTONG
ROYONG” Visi Pembangunan Provinsi Jawa Timur tersebut
ditindaklanjuti dengan misi sebagai berikut :
1. Mewujudkan Keseimbangan Pembangunan Ekonomi,
Baik antarKelompok, antar Sektor dan Keterhubungan
Wilayah.
Pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah Jawa
Timur dengan kemitraan baik masyarakat sipil maupun sektor
privat bertujuan agar tidak tercipta konsentrasi kemakmuran
pada kalangan kelompok sosial yang kaya, daerah urban,
maupun wilayah tertentu saja tetapi untuk meningkatkan
kesejahteraan yang merata seluruh warga jawa timur. Tujuan
dari semua itu proses pembangunan di Jawa Timur akan
memastikan hak rakyat atas pekerjaan yang layak untuk
kemanusiaan adalah pelaksanaan dari daulat rakyat.

2. Terciptanya Kesejahteraan yang Berkeadilan Sosial,


Pemenuhan Kebutuhan Dasar Terutama Kesehatan dan
Pendidikan, Penyediaan Lapangan Kerja dengan
Memperhatikan Kelompok Rentan.
Pembangunan di Jawa Timur memperhatikan prinsip-prinsip
keadilan sosial yang terdiri dari keadilan distributif, keadilan
rekognitif, dan keadilan partisipatoris. Selain itu dimensi
keadilan juga memperhatikan aspek rekognitif (pengakuan)
terhadap kebutuhan-kebutuhan khusus yang dimiliki oleh
perempuan dan anak dan lansia, kelompok difabel, maupun

IV-25
kelompok masyarakat berbasis budaya yang membutuhkan
perhatian khusus. Keadilan dalaam proses pembangunan
juga memiliki dimensi politik, dimana ruang partisipasi yang
luas menjadi perhatian dalam praktik tata kelola pemerintahan
yang terbangun. Pembangunan sumber daya manusia di
Provinsi Jawa Timur dilakukan melalui pemenuhan kebutuhan
dasar masyarakat, antara lain: peningkatan kualitas kehidupan,
akses pendidikan dan jaminan kesehatan di Jawa Timur.

3. Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih, Inovatif, Terbuka,


Partisipatoris Memperkuat Demokrasi Kewargaan untuk
Menghadirkan Ruang Sosial yang menghargai prinsip
Kebhinekaan.
Tata kelola pemerintahan di Jawa Timur telah menciptakan
standar penilaian dan tolok ukur untuk menilai kinerja
dirinya melalui slogan CETTAR (Cepat, Efisien, Tanggap,
Transparan, Akuntabel dan Responsif). Prinsip itu bertujuan
agar proses pembangunan sebagai pengejawantahan proses
kolaborasi, partnership dan inklusi antara pemerintah Jawa
Timur dengan masyarakat sipil dan sektor privat sebagai
arena untuk memacu birokrasi pemerintah untuk menyediakan
pelayanan yang bersih dan anti-korupsi, prima dan berkeadilan
bagi warga Jawa Timur.

4. Melaksanakan Pembangunan Berdasarkan Semangat


Gotong Royong, Berwawasan Lingkungan untuk Menjamin
Keselarasan Ruang Ekologi, Ruang Sosial, Ruang Ekonomi
dan Ruang Budaya.
Pemerintah Jawa Timur mendorong pembangunan yang
berlandaskan pada prinsip pembangunan berkelanjutan yang
didalamnya memuat harmonisasi antara aktivitas sosial, ekonomi
dan budaya serta ekologi. Pembangunan yang mengoptimalkan
manfaat sumber daya alam dan sumber daya manusia dengan
cara menserasikan aktivitas manusia dengan kapasitas daya
dukung dan daya tamping lingkunngan hidup sebagai

IV-26
penopang sehingga dapat terwujud keseimbangan antara aspek
ekonomi, sosial, dan budaya dengan kondisi lingkungan hidup.

f. Telaah isu strategis RTRW (Nasional, Provinsi dan Kabupaten).


Penataan ruang sebagai suatu sistem perencanaan tata ruang,
pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang
merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan antara yang satu
dan yang lain dan harus dilakukan sesuai dengan kaidah penataan
ruang sehingga diharapkan (i) dapat mewujudkan pemanfaatan
ruang yang berhasil guna dan berdaya guna serta mampu
mendukung pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan; (ii)
tidak terjadi pemborosan pemanfaatan ruang; dan (iii) tidak
menyebabkan terjadinya penurunan kualitas ruang.
Peraturan Pemerintah Nomor 08 tahun 2008 tentang Tahapan,
tata cara, Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah menyebutkan salah satu prinsip
dalam penyusunan RPJMD adalah bahwa RPJMD harus merupakan
Integrasi dari rencana tata ruang dengan rencana pembangunan
daerah. Hal ini akan mendukung terciptanya koordinasi antar pelaku
pembangunan agar terjadi integrasi dan sinergi baik antar daerah,
antar ruang, antar waktu dan antar fungsi pemerintahan sehingga
mampu menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan serta optimalisasi
partisipasi masyarakat dan akan menjamin tercapainya penggunaan
sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.
Rencana Tata Ruang Kabupaten Nganjuk Tahun 2010-2030
yang telah ditetapkan melalui Peraturan Daerah Nomor : 02 tahun
2011, menjadi salah satu acuan dalam penyusunan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2014-2018. Sesuai
ketentuan yang berlaku, penyusunan dokumen ini telah mengacu
pada ketentuan pasal 25 Undang-undang nomor 26 Tahun 2007
yaitu tentang Penataan Ruang, yang menyatakan bahwa Penyusunan
rencana tata ruang wilayah kabupaten mengacu pada :
a. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan rencana tata ruang
wilayah provinsi;

IV-27
b. Pedoman dan petunjuk pelaksanaan bidang penataan ruang;
dan
c. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah.
Secara implisit menerangkan bahwa dokumen RPJMD yang
mengacu pada RTRW Kabupaten yang telah secara signifikan
menjadikan RTRW provinsi dan Nasional juga sebagai acuan
penyusunan rencana pembangunan jangka menengah tersebut.
Dengan memperhatikan ketentuan penyusunan pola ruang,
kebijakan pola ruang nasional dan provinsi, kebijakan pembangunan
daerah, kondisi objektif wilayah, daya tampung dan kebutuhan
ruang untuk masa mendatang, maka dapat dirumuskan Kebijakan
dan Strategi serta rencana pola ruang untuk Kabupaten Nganjuk.

4.2.3. Isu Strategis Kabupaten Nganjuk


Isu Strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan
atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan Daerah
karena dampaknya yang signifikan bagi Daerah dengan karakteristik
bersifat penting, mendasar, mendesak, berjangka menengah/
panjang, dan menentukan pencapaian tujuan penyelenggaraan
pemerintahan Daerah di masa yang akan datang.
Isu strategis merupakan suatu kondisi yang berpotensi
menjadi masalah maupun menjadi peluang suatu daerah dimasa
datang. Isu strategis lebih berorientasi pada masa depan. Suatu hal
yang belum menjadi masalah saat ini, namun berpotensi akan
menjadi masalah daerah pada suatu saat dapat dikategorikan
sebagai isu strategis. Selain itu isu strategis juga dapat dimaknai
sebagai potensi yang daerah yang belum terkelola, dan jika dikelola
secara tepat dapat menjadi potensi modal pembangunan yang
signifikan.
Berdasarkan telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
(KLHS) untuk Perubahan RPJMD Kabupaten Nganjuk ada beberapa
isu prioritas yaitu: Rendahnya daya saing Sumber Daya Manusia
(SDM); Permasalahan dalam pengelolaan sumber daya air; Belum
optimalnya penanganan terhadap permasalahan kemiskinan; Belum
optimalnya kelembagaan dan birokrasi.
Dari rumusan Permasalahan Pembangunan Daerah (aspek

IV-28
kesejahteraan dan aspek daya saing) serta permasalahan urusan,
serta disinergikan dengan hasil penelaahan isu strategis
internasional (SDG’s), nasional maupun regional dapat dirumuskan
isu-isu strategis utama Kabupaten Nganjuk Tahun 2018-2023,
sebagai berikut:
1. Penguatan kelembagaan dan strategi efektifitas kebijakan
intervensi program pengentasan kemiskinan;
2. Pelembagaan strategi dan intervensi program penanganan
kecukupan pangan dan gizi;
3. Penurunan prevalensi balita gizi buruk dan prevalensi balita
stunting;
4. Peningkatan kualitas aksesibilitas kelembagaan dan pelayanan
kesehatan dan Keluarga Berencana;
5. Pelembagaan dan intervensi program pengarusutamaan gender
dan pemenuhan hak anak;
6. Penguatan strategi penanganan dan peningkatan kualitas
infrastruktur jalan, jembatan, konektivitas antar wilayah, dan
fasilitas umum lainnya;
7. Pemenuhan kebutuhan pemukiman yang layak dengan
mempertimbangkan pembangunan berwawasan lingkungan;
8. Peningkatan pemenuhan sarana prasarana penunjang
transportasi jalan;
9. Peningkatan pelayanan pemenuhan air bersih masyarakat di
wilayah rawan kekeringan dan pengelolaan sumber daya air;
10. Penguatan strategi peningkatan iklim investasi yang mendukung
pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja terdidik
pada sektor pertanian, perdagangan dan industri serta
pengembangan kawasan industri;
11. Pemulihan ekonomi akibat dampak pandemi Covid-19;
12. Pertumbuhan PDRB sektor pertanian dan perikanan melalui
Intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi lahan;
13. Pemberdayaan ekonomi kerakyatan dan pasar tradisional untuk
menjamin pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan serta
mengurangi kesenjangan pendapatan masyarakat;
14. Tata kelola dan pengembangan seni, budaya dan kepariwisataan
daerah, kawasan pedesaan dan desa berbasis potensi budaya,

IV-29
kearifan lokal serta pemberdayaan produk unggulan daerah;
15. Pengembangan wilayah agropolitan lingkar wilis (tunggal rogo
mandiri);
16. Optimalisasi penyelenggaraan urusan wajib pelayanan dasar
sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM);
17. Penguatan upaya peningkatan sarana prasarana, kualitas
pendidikan dasar dan kerjasama penyelenggaraan pendidikan
menengah dan tinggi serta pengembangan budaya baca dan
literasi;
18. Optimalisasi pemanfaatan ruang, ruang terbuka hijau (RTH)
publik dan penciptaan kawasan strategis cepat tumbuh serta
pengelolaan sumber daya alam (hayati dan non hayati termasuk
pengembangan potensi MIGAS) yang berwawasan lingkungan;
19. Peningkatan sarana prasarana pendukung dan pelayanan
dokumen kependudukan dan pencatatan sipil yang cepat dan
akurat;
20. Keberpihakan Pemerintah daerah terhadap keberlanjutan
peningkatan pertumbuhan usaha mikro serta pengembangan
ekonomi kreatif;
21. Penciptaan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance),
reformasi birokrasi dan elektronik government menuju
pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean government)
dengan mengembangkan kemitraan global, kerjasama
Pemerintah, Lembaga Kemasyarakatan, dan Dunia Usaha;
22. Mitigasi dan kesiapsiagaan menghadapi bencana serta stabilisasi
keamanan, ketentraman, ketertiban dan kerukunan yang
menjunjung tinggi budaya gotong royong masyarakat;
23. Pembinaan kepemudaan dan keolahragaan, baik olah raga
prestasi, olah raga rekreasi (tradisional) masyarakat dan olah
raga sekolah;
24. Peningkatan kemandirian desa melalui pemberdayaan
masyarakat dan optimalisasi tata kelola pemerintahan desa yang
baik;
25. Peningkatan pendapatan asli daerah dari obyek pajak sektor
pertanian, perdagangan, industri dan konstruksi yang memiliki
kontribusi PDRB tinggi.

IV-30
26. Menjaga kelestarian lingkungan hidup serta mengurangi resiko
pencemaran lingkungan.
Berdasarkan permasalahan pembangunan daerah dan isu
strategis di atas, selanjutnya dirumuskan Misi, Tujuan, Sasaran,
Strategi dan Arah Kebijakan serta Program Pembangunan Daerah
dan Program Perangkat Daerah.

IV-31
BAB - V
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Pada bagian ini akan disajikan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten Nganjuk Tahun
2018-2023. Rumusan Visi dan Misi pada dokumen RPJMD ini berdasarkan
pada Visi dan Misi pasangan Bupati dan Wakil Bupati Terpilih yaitu H. Novi
Rahman Hidhayat, S.Sos., MM, dan Dr. Drs. H. Marhaen Djumadi, SE, SH,
MM, MBA., yang telah dilatik secara sah menjadi Bupati dan Wakil Bupati
pada tanggal 24 September 2018. Mengacu pada ketentuan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi
Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata
Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah, maka Visi, Misi dan Program Prioritas harus diimplementasikan dalam
dokumen perencanaan daerah (RPJMD) agar dapat diwujudkan secara
konsisten selama 5 (lima) tahun periode pemerintahan.
Rumusan Visi dan Misi tersebut dijabarkan dalam Tujuan dan Sasaran
dengan memperhatikan Permasalahan Pembangunan Daerah serta Isu-isu
Strategis Pembangunan Daerah Kabupaten Nganjuk. Proses elaborasi antara
gagasan Bupati dan Wakil Bupati terpilih dengan kondisi empiris
permasalahan pembangunan dan Isu Strategis Daerah tersebut sangat penting
untuk memastikan bahwa strategi dan arah kebijakan dalam RPJMD
Kabupaten Nganjuk 2018-2023 ini lebih focus dan terarah.

5.1. VISI
Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada
akhir periode perencanaan pembangunan daerah. Visi merupakan Kondisi
Ideal yang ingin dicapai oleh Pemerintah Daerah. Visi harus memiliki
pandangan jauh ke depan, ke arah mana dan bagaimana Kabupaten Nganjuk
akan dibawa. Visi berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan, dibangun
melalui proses refleksi dan proyeksi yang digali dari nilai-nilai luhur yang
dianut oleh seluruh komponen dan pemangku kepentingan. Visi menjadi arah
dan tujuan dalam mengelola berbagai potensi daerah oleh Pemerintah Daerah
yang dibangun secara terpadu, sinergis dan produktif. Visi Pemerintah
Kabupaten Nganjuk di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah

V-1
Daerah (RPJMD) Tahun 2018 – 2023 digali dari visi Bupati Nganjuk dan Wakil
Bupati Nganjuk terpilih yang menggambarkan arah pembangunan atau kondisi
masa depan Nganjuk yang ingin dicapai dalam masa jabatan selama 5 (lima)
tahun serta disesuaikan dengan sasaran Rencana Pembangun Jangka Panjang
(RPJPD) Kabupaten Nganjuk Tahun 2005 – 2025. Rumusan Visi RPJMD
Kabupaten Nganjuk Tahun 2018 – 2023 adalah:
“TERWUJUDNYA KABUPATEN NGANJUK YANG MAJU DAN BERMARTABAT
(NGANJUK NYAWIJI MBANGUN DESO NOTO KUTHO)”
Secara filosofis visi tersebut dapat dijelaskan melalui makna yang
terkandung di dalamnya, sebagai berikut:

Tabel 5.1 Perwujudan Visi RPJMD Kabupaten Nganjuk 2018 – 2023


Pokok-Pokok
Visi Penjelasan Pokok-Pokok Visi
Visi
TERWUJUDNYA MAJU Pembangunan Kabupaten Nganjuk ditujukan
KABUPATEN NGANJUK untuk mewujudkan Kabupaten Nganjuk yang
YANG MAJU DAN maju. Kemajuan Nganjuk dicerminkan dari
BERMARTABAT meningkatnya kesejahteraan ekonomi di level
(NGANJUK NYAWIJI makro daerah yang berimbas dengan pemerataan
MBANGUN DESO NOTO “kue ekonomi” di level keluarga/masyarakat.
KUTHO) Kemajuan juga dicerminkan dari meningkatnya
kesejahteraan sosial yakni pendidikan yang
semakin maju, derajat kesehatan yang semakin
tinggi. Kabupaten Nganjuk yang maju
dicerminkan dari kondisi terpenuhinya layanan
infrastruktur dasar yang berkualitas serta tata
kelola pemerintahan daerah yang maju dengan
penerapan smart government yakni serangkaian
sistem elektronik yang didukung teknologi
informasi guna meningkatkan kinerja birokrasi
serta mewujudkan pelayanan public yang
berkualitas.
BERMARTABAT Harapan untuk mewujudkan Kabupaten Nganjuk
yang maju tentu dengan tidak meninggalkan jati
diri manusia yang bermartabat. Oleh sebab itu,
pembangunan juga bertujuan untuk mewujudkan
masyarakat yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa dalam dimensi hubungan
dengan Sang Pencipta. Selain itu, dalam dimensi
hubungan antar manusia, pembangunan
ditujukan untuk mewujudkan masyarakat yang
memiliki etika yang luhur, toleran, ramah,
memiliki etos kerja tinggi. Pada lingkup

V-2
Pokok-Pokok
Visi Penjelasan Pokok-Pokok Visi
Visi
pemerintahan, kemartabatan diwujudkan melalui
kepemimpinan dan keteladanan setiap aparatur
Pemerintah Kabupaten, bersih dan bebas dari
korupsi, kolusi dan nepotisme, serta terwujudnya
tata kelola pemerintahan yang baik, transparan,
partisipatif, dan akuntabel.
NGANJUK Nganjuk Nyawiji bermakna bersatu, kerjasama,
NYAWIJI gotong royong, melibatkan seluruh elemen
MBANGUN masyarakat, tidak ada sekat antara seorang
DESO NOTO pemimpin dan masyarakat untuk mewujudkan
KUTHO kemajuan daerah yang bermartabat. Konsep ini
Harmonis dan sebagai spirit dalam pelaksanaan pembangunan
dinamis antara di Kabupaten Nganjuk 2018 – 2023.
desa dan kota Adapun penjelasan secara umum dari konsep
Nganjuk Nyawiji sebagaimana berikut:
1. Kabupaten Nganjuk mempunyai potensi
sumber daya ekonomi, sosial, budaya, dan
lingkungan yang besar dan tersebar di desa dan
kota. Potensi tersebut antara lain: pertanian,
peternakan, kehutanan, pariwisata, IMKM,
UMKM, kesenian tradisional, adat dan budaya
lokal, serta lainnya. Apabila semua potensi
sumber daya tersebut dimanfaatkan secara
optimal maka akan menciptakan kesejahteraan
dan keharmonisan masyarakat di desa dan kota.
Kesejahteraan ditandai dengan semakin
meningkatnya kualitas hidup yang layak,
tercukupinya kebutuhan dasar pokok manusia
yang meliputi pangan, papan, sandang,
kesehatan, pendidikan dan lapangan kerja, yang
didukung oleh infrastruktur sosial budaya,
ekonomi yang memadai.
2. Kabupaten Nganjuk kaya akan keragaman
budaya yang mempunyai nilai-nilai illahiyah
(Ketuhanan), kemanusiaan dan sejuta makna
lainnya yang mempunyai implikasi positif dalam
membangun peradaban manusia seperti nilai
toleransi, gotong royong, kuatnya ikatan
persaudaraan di tengah era globalisasi saat ini.
lntinya keberagaman budaya dapat dijadikan
sebuah spirit penguatan ikatan sosial antar
masyarakat.

V-3
5.2. MISI
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Rumusan misi yang baik membantu
lebih jelas penggambaran visi yang ingin dicapai dan menguraikan upaya-
upaya apa yang harus dilakukan.
Misi yang ditetapkan Pemerintah Kabupaten Nganjuk untuk mencapai
Visi dalam RPJMD 2018-2023 adalah sebagai berikut :

1. Mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat yang dinamis dan


harmonis, berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, serta dapat
memelihara kerukunan, ketentraman dan ketertiban
Misi ini adalah penjabaran dari pokok visi “BERMARTABAT”, yakni untuk
mewujudkan Kabupaten Nganjuk yang sejahtera melalui: Peningkatan
kualitas keimanan, ketaqwaan, toleransi dan kerukunan umat beragama;
Peningkatan kemampuan fasilitasi layanan keagamaan; Peningkatan
kualitas ketentraman, ketertiban, kenyamanan lingkungan.

2. Meningkatkan kinerja birokrasi yang bersih, profesional dan akuntabel


(accountable) demi masyarakat Kabupaten Nganjuk yang efektif dan
efisien melalui penyelenggaraan Pemerintahan yang aspiratif,
partisipatif dan transparan
Misi ini adalah penjabaran dari pokok visi “BERMARTABAT”, yakni untuk
mewujudkan institusi Pemerintahan Kabupaten Nganjuk yang bermartabat
melalui: Penciptaan Pemerintahan yang baik dan bersih (Good and Clean
Government) serta tata kelola Pemerintahan yang baik (Good Governance)
berbasis elektronik (e-government); Pelaksanaan integrasi perencanaan
berbasis elektronik (e-planning) dan penganggaran berbasis elektronik (e-
budgeting) serta pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan
akuntabel; Peningkatan kapasitas dan profesionalisme aparatur pengawas
internal; Peningkatan sistem koordinasi, sarana dan prasarana, serta
kapasitas sumber daya manusia yang mendukung sinergitas kinerja
Eksekutif dan Legislatif dalam penyaluran aspirasi masyarakat (hasil reses
maupun hasil musrenbang), penyusunan kebijakan dan produk hukum
Pemerintahan Daerah; Peningkatan keterpaduan perencanaan dan
penganggaran pembangunan Pemerintah Daerah, Kecamatan, dan
Desa/Kelurahan; Peningkatan penyelenggaraan pemerintahan yang
didukung publikasi, penyebarluasan informasi dan komunikasi terintegrasi

V-4
dengan mengembangkan konsep Kabupaten Cerdas (Nganjuk Smart City);
Pemantapan manajemen kearsipan, sarana prasarana, dan kapasitas
pengelola arsip; Peningkatan kompetensi aparatur perencana dan peneliti
untuk mendukung peningkatan kualitas perencanaan, penelitian,
pengembangan, dan inovasi pembangunan daerah; Peningkatan kapasitas
dan profesionalisme sumber daya Aparatur Sipil Negara (ASN) berbasis
manajemen SDM berdasarkan kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara
adil merit system; Peningkatan kapasitas aparatur pelayanan, sarana dan
prasarana, dan tata kelola pelayanan publik yang terintegrasi;
Penyelenggaraan perlindungan sosial dan penanganan penyandang
masalah kesejahteraan sosial.

3. Meningkatkan kualitas pelayanan, mutu pendidikan dan kesehatan


untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Misi ini adalah penjabaran dari pokok visi “MAJU”, yakni untuk
mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui: Peningkatan koordinasi
dan fasilitasi pendampingan pemberdayaan masyarakat; Peningkatan
efektivitas program pemberdayaan masyarakat; Peningkatan minat baca
masyarakat dan pengembangan perpustakaan Daerah dan Desa;
Penyelenggaraan wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun;
Peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan serta pemberian
penghargaan bagi siswa berprestasi (fasilitasi Kartu Nganjuk Mandiri
bidang pendidikan); Penyelenggaraan manajemen pelayanan pendidikan
yang didukung sarana prasarana yang memadai; Peningkatan partisipasi
pemuda dalam pembangunan; Peningkatan kemampuan dan minat
berprestasi pemuda dalam olahraga prestasi, olahraga pendidikan dan
olahraga rekreasi masyarakat; Peningkatan pelayanan kesehatan;
Penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS); Peningkatan
partisipasi masyarakat dalam ber KB; Peningkatan pemberdayaan peran
perempuan dalam pembangunan serta pemenuhan hak anak.

4. Meningkatkan keberpihakan pemerintah dalam peningkatan ekonomi


kerakyatan berbasis pertanian dan potensi lokal serta sektor produktif
lain berbasis teknologi tepat guna.
Misi ini adalah penjabaran dari pokok visi “MAJU”, yakni untuk
mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui: Pemberian kemudahan
akses permodalan petani (Kartu Nganjuk Mandiri bidang Pertanian);

V-5
Pemberian bantuan sarana prasarana serta fasilitasi teknologi pertanian;
Pengembangan tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan perikanan
melalui Nganjuk Farming Development Center; Peningkatan ketersediaan
dan penganekaragaman konsumsi pangan daerah; Pengembangan
kelembagaan ekonomi Perdesaan dan Kawasan Perdesaan; Pengembangan
keunggulan teknologi tepat guna; Penciptaan pusat pertumbuhan baru
melalui pengembangan kawasan industri dan pusat perdagangan
terintegrasi; Peningkatan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan
usaha mikro dan koperasi serta industri pengolahan hasil pertanian dan
perikanan; Fasilitasi dan kemudahan proses perizinan usaha;
Penyelenggaraan pemberdayaan pemuda wirausaha; Program Peningkatan
Promosi dan Kerjasama Investasi; Program peningkatan iklim investasi dan
realisasi investasi.

5. Meningkatkan kebanggaan terhadap kesenian, kebudayaan dan


kearifan lokal yang mampu mendorong pembangunan sektor
pariwisata.
Misi ini adalah penjabaran dari pokok visi “BERMARTABAT”, yakni untuk
mewujudkan Kabupaten Nganjuk yang kaya akan keragaman budaya,
dengan peradaban yang penuh nilai toleransi, gotong royong, kuatnya
ikatan persaudaraan di tengah era globalisasi saat ini. Upaya tersebut
diwujudkan melalui: Pengembangan pemasaran pariwisata dan sumber
daya kepariwisataan; Pengembangan destinasi wisata berbasis potensi
lokal; Peningkatan promosi seni budaya dan kearifan lokal serta kerjasama
investasi kepariwisataan.

6. Infrastruktur publik yang memadai dan berkualitas sebagai penunjang


pertumbuhan ekonomi dengan memperhatikan kelestarian lingkungan
dan perlindungan dari bencana.
Misi ini adalah penjabaran dari pokok visi “MAJU”, yakni untuk
mewujudkan Kabupaten Nganjuk yang maju melalui: Pelaksanaan
pembangunan infrastruktur jalan yang memenuhi standar; Pembangunan
infrastruktur jalan Kawasan Selingkar Wilis di Kabupaten Nganjuk;
Pembangunan jalan poros desa terpencil/ terisolir/ perbatasan;
Pelaksanaan pembangunan infrastruktur jembatan yang berkualitas;
Pelaksanaan pembangunan infrastruktur saluran irigasi dan prasarana
sumber daya air yang memadai; Peningkatan pelayanan air bersih dan

V-6
sanitasi masyarakat; Peningkatan penyediaan rumah layak huni dan
prasarana pemukiman; Pengembangan sinergitas pembangunan desa dan
daerah; Pelaksanaan pembangunan dan rehabilitasi sarana prasarana
perhubungan; Pelaksanaan perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian
pemanfaatan ruang; Pelaksanaan pengelolaan, pemeliharaan lingkungan
hidup dan pengendalian pencemaran; Peningkatan fasilitas dan tata kelola
persampahan, pertamanan serta ruang terbuka hijau lainnya;
Meningkatkan mitigasi serta ketangguhan masyarakat dan desa dalam
menghadapi bencana.
Keterkaitan visi, pokok visi, dan misi dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 5.2 Perwujudan Misi RPJMD Kabupaten Nganjuk 2018 – 2023


VISI: TERWUJUDNYA KABUPATEN NGANJUK YANG MAJU DAN BERMARTABAT
(NGANJUK NYAWIJI MBANGUN DESO NOTO KUTHO)
Pokok-Pokok
MISI Penjelasan Misi
Visi
MAJU Misi 3: Misi ini adalah penjabaran dari pokok
Meningkatkan kualitas visi “MAJU”, yakni untuk mewujudkan
pelayanan, mutu kesejahteraan masyarakat melalui:
pendidikan dan peningkatan kualitas dan aksesibilitas
kesehatan untuk pendidikan; peningkatan derajat
menghasilkan sumber kesehatan masyarakat; meningkatkan
daya manusia yang masyarakat yang gemar membaca;
berkualitas. peningkatan pengendalian pertumbuhan
penduduk; peningkatan kesetaraan dan
keadilan gender serta pemberdayaan
perempuan; peningkatan partisipasi
pemuda dalam pembangunan dan
prestasi olahraga.
Misi 4: Misi ini adalah penjabaran dari pokok
Meningkatkan visi “MAJU”, yakni untuk mewujudkan
keberpihakan kesejahteraan masyarakat melalui:
pemerintah dalam peningkatan pertumbuhan lapangan
peningkatan ekonomi usaha pertanian dan perikanan, serta
kerakyatan berbasis kesejahteraan petani; peningkatan
pertanian dan potensi volume usaha sektor industri dan
lokal serta sektor perdagangan; peningkatan perluasan
produktif lain berbasis lapangan pekerjaan bagi masyarakat;
teknologi tepat guna. peningkatan daya saing koperasi dan
usaha mikro; peningkatan kemandirian
pangan daerah; peningkatan
kemandirian desa dan pemberdayaan

V-7
VISI: TERWUJUDNYA KABUPATEN NGANJUK YANG MAJU DAN BERMARTABAT
(NGANJUK NYAWIJI MBANGUN DESO NOTO KUTHO)
Pokok-Pokok
MISI Penjelasan Misi
Visi
kawasan perdesaan.

Misi 6: Misi ini adalah penjabaran dari pokok


Infrastruktur publik visi “MAJU”, yakni untuk mewujudkan
yang memadai dan Kabupaten Nganjuk yang maju melalui:
berkualitas sebagai peningkatan infrastruktur pekerjaan
penunjang umum dan perumahan rakyat yang
pertumbuhan ekonomi handal; peningkatan ketaatan
dengan pemanfaatan ruang daerah; peningkatan
memperhatikan penyelenggaraan transportasi daerah
kelestarian lingkungan yang tertib, lancar, selamat, aman dan
dan perlindungan dari berkelanjutan; peningkatan kualitas
bencana. lingkungan dan konservasi sumber daya
alam; peningkatan ketangguhan dalam
penanggulangan bencana.
BERMARTABAT Misi 1: Misi ini adalah penjabaran dari pokok
Mewujudkan tatanan visi “BERMARTABAT”, yakni untuk
kehidupan masyarakat mewujudkan Kabupaten Nganjuk yang
yang dinamis dan sejahtera melalui: peningkatan
harmonis, berdasarkan kehidupan sosial masyarakat yang
Ketuhanan Yang Maha religius, yang aman, tentram, dan tertib;
Esa, serta dapat peningkatan kehidupan politik dan
memelihara kerukunan, kemasyarakatan yang demokratis.
ketentraman dan
ketertiban.
Misi 2: Misi ini adalah penjabaran dari pokok
Meningkatkan kinerja visi “BERMARTABAT”, yakni untuk
birokrasi yang bersih, mewujudkan institusi Pemerintahan
profesional dan Kabupaten Nganjuk yang bermartabat
akuntabel (accountable) melalui: peningkatan tata kelola
demi masyarakat pemerintahan daerah yang baik;
Kabupaten Nganjuk yang peningkatan kualitas perencanaan
efektif dan efisien melalui pembangunan, penelitian dan

V-8
VISI: TERWUJUDNYA KABUPATEN NGANJUK YANG MAJU DAN BERMARTABAT
(NGANJUK NYAWIJI MBANGUN DESO NOTO KUTHO)
Pokok-Pokok
MISI Penjelasan Misi
Visi
penyelenggaraan pengembangan; peningkatan
Pemerintahan yang profesionalisme aparatur pemerintah
aspiratif, partisipatif dan daerah; peningkatan kualitas pelayanan
transparan. publik.
Misi 5: Misi ini adalah penjabaran dari pokok
Meningkatkan visi “BERMARTABAT”, yakni untuk
kebanggaan terhadap mewujudkan Kabupaten Nganjuk yang
kesenian, kebudayaan kaya akan keragaman budaya dengan
dan kearifan lokal yang peradaban yang penuh nilai toleransi,
mampu mendorong gotong royong, kuatnya ikatan
pembangunan sektor persaudaraan di tengah era globalisasi
pariwisata. saat ini. Upaya tersebut diwujudkan
melalui: peningkatan daya saing
pariwisata daerah; peningkatan
pelestarian kebudayaan, kesenian, dan
tradisi lokal daerah.

5.3. TUJUAN DAN SASARAN


Perumusan tujuan dan sasaran RPJMD berdasarkan visi dan misi kepala
daerah dan wakil kepala daerah kemudian menjadi landasan perumusan
tujuan, sasaran, strategi, kebijakan Renstra Perangkat Daerah untuk periode 5
(lima) tahun. Dengan demikian terdapat keterkaitan yang kuat antara Kepala
Daerah dan Perangkat Daerah dalam perumusan tujuan dan sasaran untuk
mewujudkan visi dan misi.
Tujuan dan sasaran setiap Misi yang ditetapkan Pemerintah Kabupaten
Nganjuk untuk mencapai Visi dalam RPJMD 2018-2023 adalah sebagai
berikut:
1. Misi 1, “Mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat yang dinamis
dan harmonis, berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, serta dapat
memelihara kerukunan, ketentraman dan ketertiban”.
Tujuan : meningkatnya kualitas hidup masyarakat yang
harmonis, toleran, dan aman.
Indikator Tujuan : Indeks Kesalehan Sosial
Sasaran : Meningkatnya stabilitas kondisi sosial, tentram, tertib,
dan religius
Indikator : a. Persentase Penanganan atas pelanggaran perda dan
perkada

V-9
b. Prosentase penanganan gangguan ketertiban umum
dan ketentraman serta perlindungan masyarakat
2. Misi 2, “Meningkatkan kinerja birokrasi yang bersih, profesional dan
akuntabel (accountable) demi masyarakat Kabupaten Nganjuk yang
efektif dan efisien melalui penyelenggaraan Pemerintahan yang
aspiratif, partisipatif dan transparan”.
Tujuan : Meningkatnya birokrasi pemerintah daerah yang
profesional dengan karakteristik berintegritas,
berkinerja tinggi, dan bersih.
Indikator tujuan : Indeks Reformasi Birokrasi
Sasaran 1 : Meningkatnya tata kelola pemerintahan yang
baik.
Indikator Sasaran :
a) Opini BPK terhadap LKPD dengan target capaian
tahun 2023 berupa predikat WTP
b) Rasio kemandirian keuangan daerah
c) Maturitas SPIP
d) Predikat SAKIP
e) Nilai EKPPD
f) Indeks SPBE
g) Persentase Perangkat Daerah yang mengelola arsip
secara baku
h) Persentase OPD yang mendapatkan nilai
pengawasan kearsipan internal
i) Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Pelayanan
Publik Pemerintah Daerah
j) Persentase Indikator Kinerja Sasaran RPJMD yang
mencapai target
k) Persentase Pemanfaatan hasil kelitbangan
Sasaran 2 : Meningkatnya profesionalisme aparatur pemerintah
daerah
Indikator Sasaran : Indeks Profesionalitas ASN

3. Misi 3, “Meningkatkan kualitas pelayanan, mutu pendidikan dan


kesehatan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang
berkualitas”.

V-10
Tujuan : meningkatkan kesejahteraan dan kualitas sumber
daya manusia yang unggul.
Indikator Tujuan : Indeks Pembangunan Manusia
Sasaran 1 : Meningkatnya kesejahteraan masyarakat.
a) Tingkat Kemiskinan
b) Persentase penurunan PMKS
Sasaran 2 : Meningkatnya kualitas dan aksesibilitas pendidikan
dan prestasi pemuda;
a) Indeks Pendidikan
b) Pemuda yang Berprestasi
c) Persentase peningkatan pengunjung perpustakaan
Sasaran 3 : Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat serta
pengendalian penduduk;
a) Indeks Kesehatan
b) Laju Pertumbuhan Penduduk
Sasaran 4 : Meningkatnya kesetaraan dan keadilan gender serta
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
a) Indeks Pembangunan Gender
b) Indeks Pemberdayaan Gender
4. Misi 4, “Meningkatkan keberpihakan pemerintah dalam peningkatan
ekonomi kerakyatan berbasis pertanian dan potensi lokal serta
sektor produktif lain berbasis teknologi tepat guna”.
Tujuan : meningkatnya pertumbuhan ekonomi daerah berbasis
pertanian dan potensi lokal.
Indikator Tujuan :
1. Laju Pertumbuhan Ekonomi
2. Laju Inflasi
3. Indeks Gini
Sasaran 1 : Meningkatnya pertumbuhan lapangan usaha pertanian
dan perikanan, serta kesejahteraan petani;
a) Persentase pertumbuhan PDRB kategori pertanian
dan perikanan;
b) Nilai Tukar Petani (NTP).
Sasaran 2 : Meningkatnya volume usaha kategori industri dan
perdagangan ;
a) Persentase pertumbuhan PDRB kategori industri;
b) Persentase pertumbuhan PDRB kategori
perdagangan.
Sasaran 3 : Meningkatnya perluasan lapangan pekerjaan bagi
masyarakat ;

V-11
a) Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT);
Sasaran 4 : Meningkatnya iklim investasi yang kondusif
a) Nilai Investasi Daerah.
Sasaran 5 : Meningkatnya kemandirian Desa dan Pemberdayaan
Kawasan Perdesaan
a) Indeks Desa Membangun

5. Misi 5, “Meningkatkan kebanggaan terhadap kesenian, kebudayaan


dan kearifan lokal yang mampu mendorong pembangunan sektor
pariwisata”.
Tujuan : Meningkatnya pertumbuhan lapangan usaha
pariwisata dan sektor unggulan daerah yang didukung
kesadaran untuk melestarikan dan mengembangkan
seni budaya dan kearifan lokal.
Indikator Tujuan : Persentase Pertumbuhan PDRB Kategori Pariwisata
Sasaran 1 : Meningkatnya daya saing pariwisata daerah;
a) Persentase peningkatan kunjungan wisatawan.
Sasaran 2 : Meningkatnya pelestarian kebudayaan, kesenian, dan
tradisi lokal Daerah.
a) Persentase benda, situs, dan kawasan cagar
budaya yang dilestarikan;
b) Persentase warisan seni budaya dan tradisi lokal
yang dilestarikan.
6. Misi 6, “Infrastruktur publik yang memadai dan berkualitas sebagai
penunjang pertumbuhan ekonomi dengan memperhatikan kelestarian
lingkungan dan perlindungan dari bencana”.
Tujuan : Meningkatkan pemerataan pembangunan infrastruktur
dasar yang handal, berwawasan lingkungan, dan
berkelanjutan.
Indikator Tujuan : Pemenuhan infrastruktur yang berwawasan
lingkungan.
Sasaran 1 : Meningkatnya infrastruktur pekerjaan umum,
perumahan rakyat dan perhubungan yang handal;
a) Persentase Jalan Kabupaten dalam Kondisi Mantap
Fungsional;
b) Indeks Kinerja Sistem Irigasi;

V-12
c) Persentase jembatan di jalan kabupaten dalam
kondisi baik;
d) Persentase bangunan pelayanan publik yang
berfungsi baik;
e) Persentase Penduduk perkotaan dan pedesaan
mendapatkan pelayanan air bersih dengan sistem
perpipaan dan non perpipaan;
f) Persentase sistem air limbah skala Rumah tangga/
komunitas/kawasan/kota;
g) Persentase Pemenuhan drainase lingkungan;
h) Persentase Pemenuhan kebutuhan jalan
lingkungan;
i) Persentase keteserdiaan Rumah Layak Huni;
j) Persentase penurunan angka kecelakaan lalu
lintas.
Sasaran 2 : Meningkatnya ketaatan pemanfaatan ruang daerah;
a) Persentase pemanfaatan lahan sesuai dengan
rencana tata ruang
Sasaran 3 : Meningkatnya kualitas lingkungan dan konservasi
sumber daya alam;
a) Indeks Kualitas Air
b) Indeks Kualitas Udara
c) Indeks Kualitas Tutupan Lahan
d) Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
e) Persentase cakupan penanganan sampah rumah
tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga
f) Persentase Pengurangan sampah rumah tangga dan
sampah sejenis sampah rumah tangga melalui 3R
g) Persentase peningkatan ruang terbuka hijau
perkotaan
Sasaran 4 : Meningkatnya ketangguhan dalam penanggulangan
bencana.
a) Cakupan penanganan Penanggulangan Bencana
b) Indeks Resiko Bencana (IRB).

V-13
Tabel 5.3 Visi, Misi, Tujuan,dan Sasaran Jangka Menengah Kabupaten Nganjuk

VISI : TERWUJUDNYA KABUPATEN NGANJUK YANG MAJU DAN BERMARTABAT


(NGANJUK NYAWIJI MBANGUN DESO NOTO KUTHO)
KONDISI KONDISI PERANGKAT
INDIKATOR REALISASI TARGET
INDIKATOR AWAL AKHIR DAERAH
TUJUAN SASARAN KINERJA SATUAN RPJMD
TUJUAN (2018) (2023) PENANGGUNG
TUJUAN/SASARAN 2019 2020 2021 2022 2023
JAWAB
MISI 1: MEWUJUDKAN TATANAN KEHIDUPAN MASYARAKAT YANG DINAMIS DAN HARMONIS, BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA, SERTA DAPAT MEMELIHARA KERUKUNAN, KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN
1.1 MENINGKATNYA A. INDEKS Skor 62,52 62,52 62,78 Sebelum 63,06 63,24 63,42 63,42
KUALITAS HIDUP KESALEHAN Perubahan
MASYARAKAT SOSIAL Sesudah 80 80 80 80
YANG HARMONIS, Perubahan
TOLERAN, DAN 1.1.1 Sebelum Perubahan % 100 70 75 Sebelum 80 85 90 90 Satpol PP
AMAN Meningkatnya a. Persentase Perubahan
stabilitas kondisi Penanganan
sosial, tentram, Pelanggaran
tertib, dan Perda yang
religius terselesaikan
Sesudah Perubahan
- Prosentase % - - - Sesudah 100 100 100 100
Penanganan atas Perubahan
Pelanggaran
Perda dan Perkada

- Prosentase % - - - Sesudah 100 100 100 100


Penangan Perubahan
gangguan
Ketertiban Umum
dan Ketentraman
serta Perlindungan
Masyarakat

Sebelum Perubahan - - - - Sebelum - - - - Bakesbangpol


- Perubahan

Sesudah Perubahan % 62,52 70 80 Sesudah 85 85 90 90


- Persentase Perubahan
Antisipasi
Penanganan
Konflik Sosial
dan Kehidupan
Beragama

V-14
KONDISI KONDISI PERANGKAT
INDIKATOR REALISASI TARGET
INDIKATOR AWAL AKHIR DAERAH
TUJUAN SASARAN KINERJA SATUAN RPJMD
TUJUAN (2018) (2023) PENANGGUNG
TUJUAN/SASARAN 2019 2020 2021 2022 2023
JAWAB

MISI 2 : MENINGKATKAN KINERJA BIROKRASI YANG BERSIH, PROFESIONAL DAN AKUNTABEL (ACCOUNTABLE) DEMI MASYARAKAT KABUPATEN NGANJUK YANG EFEKTIF DAN EFISIEN MELALUI PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN YANG ASPIRATIF, PARTISIPATIF DAN TRANSPARAN
2.1 MENINGKATNYA B. INDEKS Skor 52,1 60,29 61,01 Sebelum 66 67 68 68
BIROKRASI REFORMASI Perubahan
PEMERINTAH BIROKRASI Sesudah 65 66 66 66
DAERAH YANG Perubahan
PROFESIONAL 2.1.1 a. Opini BPK Sebelum WTP WTP WTP WTP BPKAD
DENGAN Meningkatnya terhadap LKPD Perubahan
Predikat WTP WTP WTP
KARAKTERISTIK tata kelola Sesudah WTP WTP WTP WTP
BERINTEGRITAS, pemerintahan Perubahan
BERKINERJA daerah yang baik b. Rasio % 14,46 14,49 16,88 Sebelum 14,8 14,82 14,85 14,85 Bapenda
TINGGI, DAN kemandirian Perubahan
BERSIH keuangan daerah Sesudah 17,5 18 18,5 18,5
Perubahan
c. Maturitas SPIP level 2,2 3,0375 2,813 Sebelum 3 3 3 3 Inspektorat
Perubahan
Sesudah 2 3 3 3
Perubahan
d. Predikat SAKIP Nilai 61, 24 63,56 64,75 Sebelum 75 80 85 85 Sekretariat
(B) Perubahan (BB) (A) (A) (A) Daerah
Sesudah 70 73 80,01 80,01
Perubahan (B) (BB) (A) (A)
e. .Nilai EKPPD Nilai 3,2640 3,3140 3,3640 Sebelum 3,4140 3,4640 3,5140 3,5140 Sekretariat
Perubahan Daerah
Predikat sangat sangat sangat Sesudah sangat sangat sangat sangat
tinggi tinggi tinggi Perubahan tinggi tinggi tinggi tinggi
f. Indeks SPBE Skor 2,18 2,22 2,62 Sebelum Baik Baik Sangat Sangat Dinas
Perubahan (2,6 – < (2,6 – < Baik Baik (3,5 Komunikasi dan
3,5) 3,5) (3,5 – < – < 4,2) Infomartika
4,2)
Sesudah Baik Baik Sangat Sangat
Perubahan (2,6 – < (2,6 – < Baik Baik (3,5
3,5) 3,5) (3,5–< 4,2) – < 4,2)
g. Persentase % 40 52 64 Sebelum 76 88 100 100
Perangkat Daerah Perubahan Dinas Kerrsip
yang mengelola dan
arsip secara baku Sesudah - - - - Perpustakaan
Perubahan
h. Persentase OPD % 61 63 64 Sebelum - - - -
yang Perubahan Dinas Kerrsip
mendapatkan Sesudah 65 66 67 67 dan
nilai pengawasan Perubahan Perpustakaan
kearsipan

V-15
KONDISI KONDISI PERANGKAT
INDIKATOR REALISASI TARGET
INDIKATOR AWAL AKHIR DAERAH
TUJUAN SASARAN KINERJA SATUAN RPJMD
TUJUAN (2018) (2023) PENANGGUNG
TUJUAN/SASARAN 2019 2020 2021 2022 2023
JAWAB
internal
i. Indeks Kepuasan Skor 77,58 81,1 80,81 Sebelum 80 81 82 82
Masyarakat (IKM) Perubahan
Sekretariat
Pelayanan Publik Sesudah 81,20 81,50 81,80 81,80
Daerah
Pemerintah Perubahan
Daerah.
j. Persentase % 100 94,44 83,33 Sebelum 100 100 100 100
Indikator Kinerja Perubahan
Sasaran RPJMD BAPPEDA
Sesudah 100 100 100 100
yang mencapai
Perubahan
target
k. Sebelum % 80 94,4 66,67 Sebelum 80 80 80 80
Perubahan Perubahan
Persentase
Penelitian yang
digunakan
sebagai
rekomendasi
BAPPEDA
kebijakan (Policy
Brief)
Setelah Sesudah 100 100 100 100
Perubahan Perubahan
Persentase
Pemanfaatan
hasil kelitbangan
2.1.2 Sebelum Perubahan % 15 28,42 29,77 Sebelum 47 59 71 71
Meningkatnya a. Persentase Perubahan
profesionalisme Pejabat yang
BKPSDM
aparatur memenuhi
pemerintah standar
daerah kompetensi
Setelah Perubahan Skor - 71,62 68,62 Sesudah 72 72,5 73 73
Indeks Perubahan
Profesionalitas BKPSDM
ASN

MISI 3 MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN, MUTU PENDIDIKAN DAN KESEHATAN UNTUK MENGHASILKAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKUALITAS
3.1 MENINGKATKAN INDEKS Skor 71,23 71,71 71,72 Sebelum 71,64 71,96 72,28 72,28
KESEJAHTERAA PEMBANGUNAN Perubahan
N DAN KUALITAS MANUSIA Sesudah 71,80 71,88 71,96 71,96
SUMBER DAYA Perubahan
MANUSIA YANG 3.1.1 a. Tingkat % 12,11 11,24 11,62 Sebelum 10,36 9,97 9,57 9,57 Dinas Sosial
UNGGUL Meningkatnya Kemiskinan Perubahan PPPA
kesejahteraan Sesudah 11,85 11,80 11,75 11,75
masyarakat Perubahan

V-16
KONDISI KONDISI PERANGKAT
INDIKATOR REALISASI TARGET
INDIKATOR AWAL AKHIR DAERAH
TUJUAN SASARAN KINERJA SATUAN RPJMD
TUJUAN (2018) (2023) PENANGGUNG
TUJUAN/SASARAN 2019 2020 2021 2022 2023
JAWAB

b. Persentase % 0,40 1,15 0,30 Sebelum 0,40 0,40 0,40 0,40 Dinas Sosial
Penurunan PMKS Perubahan PPPA
Sesudah Menjadi indikator perangkat daerah
Perubahan
3.1.2 a. Indeks Skor 0,610 0,611 0,612 Sebelum 0,617 0,625 0,633 0,633 Dinas
Meningkatnya Pendidikan Perubahan Pendidikan
kualitas dan Sesudah 0,617 0,625 0,633 0,633
aksesibilitas Perubahan
pendidikan dan Sebelum Perubahan Sebelum
prestasi pemuda b. Indeks Perubahan Dinas,
% 0,28 0,34 0,45 0,57 0,63 0,68 0,68
Pembangunan Kepemudaan,
Pemuda Olahraga,
Setelah Perubahan Sesudah Kebudayaan dan
Pemuda yang Orang 20 25 30 Perubahan 35 40 45 45 Pariwista
Berprestasi
c. Persentase % Sebelum Dinas Kearsipan
- - - -
Peningkatan Perubahan dan
- - -
Pengunjung Sesudah Perpustakaan
10 10 10 10
Perpustakaan Perubahan
3.1.3 a. Indeks Kesehatan Skor 0,788 0,791 0,792 Sebelum 0,793 0,794 0,796 0,796 Dinas Kesehatan
Meningkatnya Perubahan
derajat kesehatan Sesudah 0,793 0,794 0,796 0,796
masyarakat serta Perubahan
pengendalian b. Laju % 0,30 0,26 0,40 Sebelum 0,32 0,32 0,32 0,32 Dinas
penduduk Pertumbuhan Perubahan Pengendalian
Penduduk Penduduk dan
Sesudah 0,39 0,38 0,37 0,37 Keluarga
Perubahan Berencana
3.1.4 a. Indeks Skor 93,26 93,27 93,26 Sebelum
94,38 94,68 94,98 94,98 Dinas Sosial
Meningkatnya Pembangunan Perubahan PPPA
kesetaraan dan Gender Sesudah 93,36 93,46 93,56 93,56
keadilan gender Perubahan
serta
b. Indeks Skor 65 68,45 68,50 Sebelum 67,16 67,36 67,56 67,56 Dinas Sosial
pemberdayaan
Pemberdayaan Perubahan PPPA
perempuan dan
Gender
perlindungan Sesudah 69 71 72 72
anak Perubahan
MISI 4 : MENINGKATKAN KEBERPIHAKAN PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN EKONOMI KERAKYATAN BERBASIS PERTANIAN DAN POTENSI LOKAL SERTA SEKTOR PRODUKTIF LAIN BERBASIS TEKNOLOGI TEPAT GUNA
4.1 MENINGKATNYA D. - LAJU % 5,38 5,36 -1,71 Sebelum 5,5 5,65 5,85 5,85
PERTUMBUHAN PERTUMBUHAN Perubahan
EKONOMI EKONOMI Sesudah 3,41 3,60 – 4,00 4,00 – 5,00 4,00 – 5,00
DAERAH Perubahan

V-17
KONDISI KONDISI PERANGKAT
INDIKATOR REALISASI TARGET
INDIKATOR AWAL AKHIR DAERAH
TUJUAN SASARAN KINERJA SATUAN RPJMD
TUJUAN (2018) (2023) PENANGGUNG
TUJUAN/SASARAN 2019 2020 2021 2022 2023
JAWAB
BERBASIS - LAJU INFLASI % 3,14 2,07 1,55 Sebelum <4 <4 <4 <4
PERTANIAN DAN Perubahan
POTENSI LOKAL Sesudah <4 <4 <4 <4
Perubahan
Skor 0,329 0,421 0,335 Sebelum 0,326 0,325 0,324 0,324
- INDEKS GINI Perubahan
Sesudah 0,326 0,325 0,324 0,324
Perubahan
4.1.1 a. Persentase % 2,99 3,7 3,71 Sebelum 3,80 4,00 4,20 4,20
Dinas Pertanian
Meningkatnya pertumbuhan Perubahan
Dinas Ketahanan
pertumbuhan PDRB kategori Sesudah 3,72 3,72 3,73 3,73 Pangan dan
lapangan usaha pertanian dan Perubahan Perikanan
pertanian dan perikanan
perikanan, serta b. Nilai Tukar Nilai 102 105 106 Sebelum 104,1 104,5 104,9 104,9 Dinas Pertanian
kesejahteraan Petani (NTP) Perubahan
petani
Sesudah 106,5 107 107,5 107,5
Perubahan
4.1.2 a. Persentase % 3,00 10,54 0,59 Sebelum 4,50 5,00 5,50 5,50
Dinas
Meningkatnya pertumbuhan Perubahan
Perindustrian
volume usaha PDRB kategori Sesudah 5,30 10,64 10,69 10,69
dan Perdagangan
kategori industri industri Perubahan
dan perdagangan b. Persentase % 18,95 9,86 -3,77 Sebelum 20,45 20,95 21,45 21,45
Dinas
pertumbuhan Perubahan
Perindustrian
PDRB kategori Sesudah 4,96 9,96 10,01 10,01
dan Perdagangan
perdagangan Perubahan
4.1.3 a. Tingkat % 2,64 3,22 4,80 Sebelum 2,10 2,05 2,0 2,0 Dinas Tenaga
Meningkatnya Pengangguran Perubahan Kerja
perluasan Terbuka (TPT) Sesudah 4,99 4,80 4,65 4,65 Dinas Koperasi
lapangan Perubahan dan usaha Mikro
pekerjaan bagi
masyarakat
4.1.4 a. Nilai Investasi Rp 1987,69 2.143,84 3.616,84 Sebelum 2.284,79 2.899,03 2.518,99 2.518,99 Dinas
Meningkatnya Daerah (milyar) Perubahan Penanaman
Iklim investasi Sesudah 3.218,12 3.318,20 3.450,00 3.450,00 Modal Pelayanan
Perubahan Terpadu Satu

4.1.5 a. Indeks Desa Skor 0,591574 0,6831 0,7079 Sebelum 0,6292 0,6298 0,6304 0,6304
Meningkatnya Membangun Perubahan Dinas
kemandirian Desa Pemberdayaan
dan Masyarakat dan
Sesudah 0,731973 0,7494 0,7695 0,7695
Pemberdayaan Desa
Perubahan
Kawasan
Perdesaan

V-18
KONDISI KONDISI PERANGKAT
INDIKATOR REALISASI TARGET
INDIKATOR AWAL AKHIR DAERAH
TUJUAN SASARAN KINERJA SATUAN RPJMD
TUJUAN (2018) (2023) PENANGGUNG
TUJUAN/SASARAN 2019 2020 2021 2022 2023
JAWAB
MISI 5 : MENINGKATKAN KEBANGGAAN TERHADAP KESENIAN, KEBUDAYAAN DAN KEARIFAN LOKAL YANG MAMPU MENDORONG PEMBANGUNAN SEKTOR PARIWISATA.
5.1 MENINGKATNYA E. PERSENTASE % 14,62 14,65 14,69 Sebelum 14,71 14,73 14,75 14,75
PERTUMBUHAN PERTUMBUHAN Perubahan
LAPANGAN USAHA PDRB KATEGORI
PARIWISATA DAN PARIWISATA Sesudah 4,1 5,3 6,1 6,1
SEKTOR Perubahan
UNGGULAN 5.1.1 b. Persentase % 5 7,64 48,05 Sebelum 5 5 5 5 Dinas,
DAERAH YANG Meningkatnya peningkatan Perubahan Kepemudaan,
DIDUKUNG daya saing kunjungan Sesudah 2 3 5 5 Kebudayaan
KESADARAN pariwisata daerah wisatawan Perubahan Olahraga dan
UNTUK Pariwisata
MELESTARIKAN 5.1.2 a. Persentase % 26 27,31 28,53 Sebelum 29 30 31 31 Dinas,
DAN Meningkatnya benda, situs, dan Perubahan Kepemudaan,
MENGEMBANGKAN pelestarian kawasan cagar Kebudayaan
SENI BUDAYA DAN kebudayaan, budaya yang Sesudah 29,18 30,49 31,15 31,15 Olahraga dan
KEARIFAN LOKAL kesenian, dan dilestarikan Perubahan Pariwisata
tradisi lokal b. Persentase % 22,22 24,32 27,03 Sebelum 28 30 32 32 Dinas,
daerah. warisan seni Perubahan Kepemudaan,
budaya dan Sesudah 29,73 32,43 35,14 35,14 Kebudayaan
tradisi lokal yang Perubahan Olahraga dan
dilestarikan Pariwisata

MISI 6 : INFRASTRUKTUR PUBLIK YANG MEMADAI DAN BERKUALITAS SEBAGAI PENUNJANG PERTUMBUHAN EKONOMI DENGAN MEMPERHATIKAN KELESTARIAN LINGKUNGAN DAN PERLINDUNGAN DARI BENCANA
6.1 MENINGKATKAN F. PEMENUHAN % 59,25 - - Sebelum - - - -
PEMERATAAN INFRASTRUKTUR Perubahan
PEMBANGUNAN YANG Sesudah
69,67 72,32 75,04 75,04
INFRASTRUKTUR BERWAWASAN Perubahan
DASAR YANG LINGKUNGAN 6.1.1 a. Persentase Jalan % 48,94 75,72 85,213 Sebelum 62,50 62,50 62,50 62,50 Dinas Pekerjaan
HANDAL, Meningkatnya Kabupaten dalam Perubahan Umum dan
BERWAWASAN infrastruktur Kondisi Mantap Penataan Ruang
Sesudah 90,00 92,00 95,00 95,00
LINGKUNGAN, pekerjaan umum, Fungsional
Perubahan
DAN perumahan
b. Indeks Kinerja Skor 70,41 85,77 60,78 Sebelum 72,11 72,61 73,11 73,11 Dinas Pekerjaan
BERKELANJUTA rakyat dan
Saluran Irigasi Perubahan Umum dan
N perhubungan
Sesudah 72,11 72,61 73,11 73,11 Penataan Ruang
yang handal
Perubahan
c. Persentase % 61,98 97,38 88,35 Sebelum 76,70 78,24 80,58 80,58 Dinas Pekerjaan
jembatan di jalan Perubahan Umum dan
kabupaten dalam Penataan Ruang
Sesudah 90,38 92,35 94,98 94,98
kondisi baik
Perubahan
d. Persentase % 27,20 38,95 89,02 Sebelum 35,39 36,96 38,53 38,53 Dinas Pekerjaan
bangunan Perubahan Umum dan

V-19
KONDISI KONDISI PERANGKAT
INDIKATOR REALISASI TARGET
INDIKATOR AWAL AKHIR DAERAH
TUJUAN SASARAN KINERJA SATUAN RPJMD
TUJUAN (2018) (2023) PENANGGUNG
TUJUAN/SASARAN 2019 2020 2021 2022 2023
JAWAB
pelayanan publik Sesudah 90,95 92,02 93,25 93,25 Penataan Ruang
yang berfungsi Perubahan
baik
e. Persentase % 80,21 96,63 95,68 Sebelum 83,36 84,41 85,46 85,46 Dinas
Penduduk Perubahan Perumahan
perkotaan dan Rakyat Kawasan
pedesaan Permukiman dan
mendapatkan Pertanahan
pelayanan air Sesudah 96,7 96,9 97,1 97,1 Dinas
bersih dengan Perubahan Perumahan
sistem perpipaan Rakyat Kawasan
dan non Permukiman dan
perpipaan Pertanahan,
dan
Dinas Pekerjaan
Umum dan
Penataan Ruang
f. Persentase % 55,36 55,38 53,21 Sebelum 64,03 66,92 69,81 69,81 Dinas
sistem air limbah Perubahan Perumahan
skala Rumah Rakyat Kawasan
tangga/ Permukiman dan
komunitas/kawas Pertanahan
an/kota Sesudah 64,03 64,40 64,60 64,6 Dinas
Perubahan Perumahan
Rakyat Kawasan
Permukiman dan
Pertanahan,
dan
Dinas Pekerjaan
Umum dan
Penataan Ruang

g. Persentase % 85,46 77,48 77,78 Sebelum 89,69 91,1 92,51 92,51 Dinas
Pemenuhan Perubahan Perumahan
drainase Rakyat Kawasan
lingkungan Permukiman dan
Pertanahan
Sesudah 89,69 91,1 92,51 92,51 Dinas
Perubahan Perumahan
Rakyat Kawasan
Permukiman dan
Pertanahan,
dan
Dinas Pekerjaan

V-20
KONDISI KONDISI PERANGKAT
INDIKATOR REALISASI TARGET
INDIKATOR AWAL AKHIR DAERAH
TUJUAN SASARAN KINERJA SATUAN RPJMD
TUJUAN (2018) (2023) PENANGGUNG
TUJUAN/SASARAN 2019 2020 2021 2022 2023
JAWAB
Umum dan
Penataan Ruang
h. Persentase % 75,70 74,97 75,18 Sebelum 79,45 80,70 81,95 81,95 Dinas Pekerjaan
Pemenuhan Perubahan Umum dan
kebutuhan jalan Penataan Ruang
lingkungan

Sesudah 79,45 Masuk indikator Persentase Jalan


Perubahan Kabupaten dalam Kondisi Mantap
Fungsional
i. Persentase % 87,21 87,26 86,98 Sebelum 92,46 94,21 95,96 95,96 Dinas
keteserdiaan Perubahan Perumahan
Rumah Layak Sesudah 92,46 92,96 93,21 93,21 Rakyat, Kawasan
Huni Perubahan Permukiman dan
Pertanahan
j. Persentase % 743 Laka 2,29 7,81 Sebelum 15 20 25 25 Dinas
penurunan angka Perubahan Perhubungan
kecelakaan lalu
lintas Sesudah 10 12 15 15
Perubahan
6.1.2 Sebelum Perubahan % 79,43 80,16 81,36 Sebelum 80,63 81,23 81,83 81,83 Dinas Pekerjaan
Meningkatnya a. Persentase luas Perubahan Umum dan
ketaatan kawasan yang Penataan Ruang
pemanfaatan peruntukannya
ruang daerah sesuai dengan
RTRW

Setelah Perubahan Sesudah 80,63 81,23 81,83 81,83


Persentase Perubahan
Pemanfaatan
Lahan Sesuai
dengan Rencana
Tata Ruang

6.1.3 a. Indeks Kualitas Skor 66 61,43 56 Sebelum 69 70 71 71 Dinas


Meningkatnya Air Perubahan Lingkungan
kualitas Hidup
lingkungan dan
konservasi
sumber daya alam Sesudah Diturunkan levelnya ditingkat renstra
Perubahan
b. Indeks Kualitas Skor 82,40 92,42 68,03 Sebelum 83,90 84,40 84,90 84,90 Dinas
Udara Perubahan Lingkungan
Hidup

V-21
KONDISI KONDISI PERANGKAT
INDIKATOR REALISASI TARGET
INDIKATOR AWAL AKHIR DAERAH
TUJUAN SASARAN KINERJA SATUAN RPJMD
TUJUAN (2018) (2023) PENANGGUNG
TUJUAN/SASARAN 2019 2020 2021 2022 2023
JAWAB
Sesudah Diturunkan levelnya ditingkat renstra
Perubahan
c. Indeks Kualitas Skor 74,86 64,55 62,08 Sebelum 75,51 75,76 76,01 76,01 Dinas
Tutupan Lahan Perubahan Lingkungan
Hidup
Sesudah Diturunkan levelnya ditingkat renstra
Perubahan
d. Indeks Kualitas % - - - Sebelum - - - -
Lingkungan Perubahan
Hidup (IKLH) Sesudah 64,77 64,91 65,05 65,05
Perubahan
e. Persentase % 73 75 73,24 Sebelum 74 73 72 72 Dinas
cakupan Perubahan Lingkungan
penanganan Hidup
sampah rumah
Sesudah 74 73 72 72
tangga dan
Perubahan
sampah sejenis
sampah rumah
tangga
f. Persentase % 18 18,75 20,62 Sebelum 24 26 27 27 Dinas
Pengurangan Perubahan Lingkungan
sampah rumah Hidup
tangga dan Sesudah 24 26 27 27
sampah sejenis Perubahan
sampah rumah
tangga melalui
3R
g. Persentase % 52,44 52,44 52 Sebelum 54,24 54,84 55,44 55,44 Dinas
peningkatan Perubahan Lingkungan
ruang terbuka Hidup
Sesudah 58 59 60 60
hijau perkotaan
Perubahan
6.1.4 a. Cakupan % 100 100 100 Sebelum 100 100 100 100 BPBD
Meningkatnya penanganan Perubahan
ketangguhan Penanggulangan
dalam Bencana Sesudah Menjadi indikator perangkat daerah
penanggulangan Perubahan
bencana b. Indeks Resiko Indeks 152,8 132,87 118,22 Sebelum - - - - BPBD
Bencana (IRB) Perubahan
Sesudah 100,1 82,76 65,47 65,47
Perubahan

V-22
BAB - VI
STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN DAN
PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Strategi dan arah kebijakan akan merumuskan perencanaan yang


komprehensif, sinkron, konsisten, dan selaras dengan visi misi kepala
daerah dalam mencapai tujuan dan sasaran perencanaan
pembangunan daerah. Selain itu, strategi dan arah kebijakan
merupakan sarana untuk melakukan transformasi, reformasi, dan
perbaikan kinerja pemerintah daerah dalam melaksanakan setiap
program-program kegiatan baik internal maupun eksternal, pelayanan
maupun pengadministrasian, serta perencanaan, monitoring, maupun
evaluasi.
Setelah dirumuskan tujuan dan sasaran untuk mendukung visi
“TERWUJUDNYA KABUPATEN NGANJUK YANG MAJU DAN
BERMARTABAT (NGANJUK NYAWIJI MBANGUN DESO NOTO
KUTHO)” maka dirumuskan strategi dan arah kebijakan
pengembangan Kabupaten Nganjuk Tahun 2018-2023.

Strategi RPJMD Kabupaten Nganjuk Tahun 2018-2023 dirumuskan


sebagai berikut:
Tabel 6.1 Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, dan Strategi Kabupaten
Nganjuk
VISI: TERWUJUDNYA KABUPATEN NGANJUK YANG MAJU DAN BERMARTABAT
(NGANJUK NYAWIJI MBANGUN DESO NOTO KUTHO)

TUJUAN SASARAN STRATEGI

MISI 1: MEWUJUDKAN TATANAN KEHIDUPAN MASYARAKAT YANG DINAMIS DAN


HARMONIS, BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA, SERTA DAPAT
MEMELIHARA KERUKUNAN, KETENTRAMAN, DAN KETERTIBAN
1.1 Meningkatnya 1.1.1 Meningkatnya a. Meningkatkan kerukunan antar
kualitas hidup stabilitas kondisi umat beragama melalui
masyarakat sosial, tentram, berbagai forum dialog menuju
yang tertib, dan religius ”Gerakan Nganjuk Damai”
harmonis, b. Meningkatkan fasilitasi layanan
toleran, dan keagamaan
aman c. Menjaga keamanan,
ketentraman dan ketertiban
umum melalui ”Gerakan

VI-1
TUJUAN SASARAN STRATEGI

Nganjuk Aman”
MISI 2 : MENINGKATKAN KINERJA BIROKRASI YANG BERSIH, PROFESIONAL DAN
AKUNTABEL (ACCOUNTABLE) DEMI MASYARAKAT KABUPATEN NGANJUK YANG
EFEKTIF DAN EFISIEN MELALUI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN YANG
ASPIRATIF, PARTISIPATIF DAN TRANSPARAN
2.1 Meningkatnya 2.1.1 Meningkatnya tata a. Membangun sistem
birokrasi kelola penyelenggaraan pemerintahan
pemerintah pemerintahan yang efektif, efisien, akuntabel
daerah yang daerah yang baik dan inovatif
profesional b. Meningkatkan tata kelola
dengan keuangan daerah (perencanaan,
karakteristik penganggaran, pelaksanaan,
berintegritas, penatausahaan, pelaporan dan
berkinerja pertanggungjawaban) yang baik
tinggi, dan (transparansi, akuntabel, dan
bersih partisipatif)
c. Mengembangkan sistem dan
prosedur pengawasan yang
profesional, proporsional dan
berkeadilan
d. Meningkatkan sinergitas kinerja
eksekutif dan legislatif dalam
penyaluran aspirasi masyarakat
(hasil reses maupun hasil
musrenbang) penyusunan
kebijakan pembangunan dan
produk hukum daerah
e. Meningkatkan sinergitas
penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah Kecamatan, dan
Desa/Kelurahan
f. Meningkatkan Pemanfaatan
Teknologi Informasi dalam
Penyelenggaraan Pemerintahan
(E-Government)
g. Meningkatkan tata kelola
kearsipan
h. Meningkatkan kualitas
perencanaan pembangunan,
penelitian dan pengembangan,

VI-2
TUJUAN SASARAN STRATEGI

inovasi
i. Mengembangkan sistem
pelayanan yang inovatif, cepat,
ramah, berkualitas, transparan
(One Stop Service)
2.1.3 Meningkatnya a. Meningkatkan kapasitas,
profesionalisme kompetensi, kinerja dan
aparatur kesejahteraan ASN melalui
pemerintah daerah pemberian reward and
punishment yang layak dan
berkeadilan
MISI 3 : MENINGKATKAN KUALITAS, PELAYANAN DAN MUTU PENDIDIKAN DAN
KESEHATAN UNTUK MENGHASILKAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKUALITAS
3.1 Meningkatkan 3.1.1 Meningkatnya a. Mengurangi jumlah penyandang
kesejahteraan kesejahteraan masalah kesejahteraan sosial
dan kualitas masyarakat dengan meningkatkan kualitas
sumber daya layanan sosial yang
manusia yang berkelanjutan, berkeadilan dan
unggul merata kepada masyarakat
serta
optimalisasi program
pemberdayaan masyarakat
3.1.2 Meningkatnya a. Meningkatkan kualitas literasi
kualitas dan masyarakat melalui gerakan
aksesibilitas dan budaya “Nganjuk Membaca”
pendidikan dan b. Meningkatkan kinerja
prestasi pemuda pelayanan lembaga pendidikan
dengan mengembangkan sarana
dan prasarana pendidikan,
kualitas dan kesejahteraan
tenaga pendidikan dan
kependidikan serta
meningkatkan apresiasi bagi
siswa berpotensi dan
berprestasi
c. Meningkatkan partisipasi
pemuda dalam pembangunan
3.1.3 Meningkatnya a. Meningkatkan kualitas
derajat kesehatan pelayanan kesehatan dengan
masyarakat dan mengembangkan fasilitas

VI-3
TUJUAN SASARAN STRATEGI

Pengendalian pelayanan kesehatan yang


Penduduk didukung sarana dan
prasarana, tenaga kesehatan,
sistem manajemen dan peran
serta masyarakat
b. Memperkuat Kepesertaan KB
Aktif
3.1.4 Meningkatnya a. Meningkatkan peran serta,
kesetaraan dan keadilan dan kesetaraan gender
keadilan gender dalam pembangunan serta
serta pemberdayaan pemenuhan hak Anak
perempuan dan
perlindungan anak
MISI 4. MENINGKATKAN KEBERPIHAKAN PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN
EKONOMI KERAKYATAN BERBASIS PERTANIAN DAN POTENSI LOKAL SERTA
SEKTOR PRODUKTIF LAIN BERBASIS TEKNOLOGI TEPAT GUNA
4. Meningkatnya 4.1.1 Meningkatnya a. Meningkatkan produktifitas
1 pertumbuhan pertumbuhan sektor pertanian dan potensi
ekonomi lapangan usaha lokal secara berkelanjutan
Daerah pertanian dan b. Meningkatkan kemampuan
berbasis perikanan, serta pemenuhan konsumsi dan
pertanian dan kesejahteraan keamanan pangan
potensi lokal petani
c. Memberdayakan potensi
ekonomi perdesaan dan
kawasan perdesaan
d. Mengembangkan teknologi tepat
guna
4.1.2 Meningkatnya a. Mengembangkan sektor industri
volume usaha dan perdagangan dengan
sektor industri dan menciptakan Kawasan Strategis
perdagangan Cepat Tumbuh yang baru untuk
pemerataan ekonomi
kewilayahan
b. Mengembangkan sektor Usaha
Mikro, Koperasi serta industri
pengolahan hasil pertanian dan
perikanan
4.1.3 Meningkatnya a. Membuka iklim investasi sektor
perluasan lapangan usaha berbasis ekonomi

VI-4
TUJUAN SASARAN STRATEGI

pekerjaan bagi kerakyatan


masyarakat b. Memperluas akses dan program
peningkatan kapasitas pemuda
untuk berwirausaha
4.1.4 Meningkatnya iklim a. Meningkatkan iklim investasi
investasi melalui penciptaan kondisi
pendukung antara lain terkait
keamanan, kualitas pelayanan
perijinan, perkembangan desa,
tata kelola pemerintahan daerah
yang baik
4.1.5 Meningkatnya a. Memberdayakan potensi
kemandirian Desa ekonomi perdesaan dan
dan Pemberdayaan kawasan perdesaan
Kawasan Perdesaan
MISI 5 : MENINGKATKAN KEBANGGAAN TERHADAP KESENIAN, KEBUDAYAAN DAN
KEARIFAN LOKAL YANG MAMPU MENDORONG PEMBANGUNAN SEKTOR
PARIWISATA.
5.1 Meningkatnya 5.1.1 Meningkatnya daya a. Meningkatkan Promosi
pertumbuhan saing pariwisata Kepariwisataan dan Seni
lapangan Daerah Budaya daerah
usaha b. Meningkatkan fungsionalisasi
pariwisata dan sarana prasarana daya tarik
sektor objek dan destinasi wisata serta
unggulan investasi pendukung
daerah yang kepariwisataan
didukung 5.1.2 Meningkatnya a. Meningkatkan perlindungan,
kesadaran pelestarian pengembangan, dan pelestarian
untuk kebudayaan, seni budaya dan kearifan lokal
melestarikan kesenian, dan
dan tradisi lokal Daerah
mengembangk
an seni
budaya dan
kearifan lokal
MISI 6 : INFRASTRUKTUR PUBLIK YANG MEMADAI DAN BERKUALITAS SEBAGAI
PENUNJANG PERTUMBUHAN EKONOMI DENGAN MEMPERHATIKAN KELESTARIAN
LINGKUNGAN DAN PERLINDUNGAN DARI BENCANA
6. Meningkatkan 6.1.1 Meningkatnya a. Meningkatkan rasio jalan dalam
1 pemerataan infrastruktur kondisi mantap

VI-5
TUJUAN SASARAN STRATEGI

pembangunan pekerjaan umum, b. Meningkatkan rasio jembatan


infrastruktur perumahan rakyat dalam kondisi baik
dasar yang dan perhubungan c. Meningkatkan rasio saluran
handal, yang handal irigasi dan prasarana sumber
berwawasan daya air dalam kondisi baik dan
lingkungan, lancar
dan d. Meningkatkan cakupan
berkelanjutan pelayanan sanitasi layak bagi
masyarakat
e. Meningkatkan jumlah
permukiman dengan sarana dan
prasarana yang layak
g. Meningkatkan dukungan
kebijakan pemerataan
pembangunan infrastruktur
perdesaan
h. Meningkatkan pemenuhan
standar keselamatan jalan
6.1.2 Meningkatnya a. Meningkatkan penyelenggaraan
ketaatan penataan ruang dan pelestarian
pemanfaatan ruang lingkungan.
Daerah
6.1.3 Meningkatnya a. Meningkatkan kualitas
kualitas lingkungan lingkungan hidup yang lestari
dan konservasi
sumber daya alam
6.1.4 Meningkatnya a. Meningkatkan ketangguhan
ketangguhan dalam menghadapi bencana melalui
penanggulangan peningkatan kapasitas
bencana Pemerintah Daerah dan Desa
dengan ”Desa Tangguh
Bencana”

VI-6
Sedangkan Arah Kebijakan RPJMD Kabupaten Nganjuk Tahun
2018-2023 dirumuskan sebagai berikut:

Tabel 6.2 Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten Nganjuk


TAHUN
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
2019 2020 2021 2022 2023
1.1.1 Meningkatnya a. Meningkatkan a. Peningkatan √ √ √ √ √
stabilitas kerukunan antar kualitas
kondisi sosial, umat beragama keimanan,
tentram, tertib, melalui berbagai ketaqwaan,
dan religius forum dialog menuju toleransi dan
”Gerakan Nganjuk kerukunan umat
Damai” beragama

b. Meningkatkan a. Peningkatan √ √ √ √ √
fasilitasi layanan kemampuan
keagamaan fasilitasi layanan
keagamaan
c. Menjaga keamanan, a. Peningkatan √ √ √ √ √
ketentraman dan kualitas
ketertiban umum ketentraman,
melalui ”Gerakan ketertiban,
Nganjuk Aman” kenyamanan
lingkungan
2.1.1 Meningkatnya a. Membangun sistem a. Penciptaan √ √ √ √ √
tata kelola penyelenggaraan Pemerintahan yang
pemerintahan pemerintahan yang baik dan bersih
daerah yang efektif, efisien, (Good and Clean
baik akuntabel dan Government) serta
inovatif tata kelola
Pemerintahan yang
baik (Good
Governance)
berbasis elektronik
(e-government);
b. Meningkatkan tata a. Pelaksanaan √ √ √ √ √
kelola keuangan integrasi
daerah perencanaan
(perencanaan, berbasis elektronik
penganggaran, (e-planning) dan
pelaksanaan, penganggaran
penatausahaan, berbasis elektronik

VI-7
TAHUN
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
2019 2020 2021 2022 2023
pelaporan dan (e-budgeting) serta
pertanggungjawaban) pengelolaan
yang baik keuangan daerah
(transparansi, yang transparan
akuntabel, dan dan akuntabel;
partisipatif)
c. Mengembangkan a. Peningkatan √ √ √ √ √
sistem dan prosedur kapasitas dan
pengawasan yang profesionalisme
profesional, aparatur pengawas
proporsional dan internal
berkeadilan
d. Meningkatkan a. Peningkatan sistem √ √ √ √ √
sinergitas kinerja koordinasi, sarana
Eksekutif dan dan prasarana,
Legislatif dalam serta kapasitas
penyaluran aspirasi sumber daya
masyarakat (hasil manusia yang
reses maupun hasil mendukung
musrenbang), sinergitas kinerja
penyusunan Eksekutif dan
kebijakan dan Legislatif dalam
produk hukum penyaluran
Pemerintahan aspirasi
Daerah masyarakat (hasil
reses maupun
hasil musrenbang),
penyusunan
kebijakan dan
produk hukum
Pemerintahan
Daerah
e. Meningkatkan a. Peningkatan √ √ √ √ √
sinergitas keterpaduan
penyelenggaraan perencanaan dan
Pemerintahan penganggaran
Daerah Kecamatan, pembangunan
dan Desa/Kelurahan Pemerintah
Daerah,
Kecamatan, dan
Desa/Kelurahan

VI-8
TAHUN
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
2019 2020 2021 2022 2023
f. Meningkatkan a. Peningkatan √ √ √ √ √
Pemanfaatan penyelenggaraan
Teknologi Informasi pemerintahan yang
dalam didukung
Penyelenggaraan publikasi,
Pemerintahan (E- penyebarluasan
Government) informasi dan
komunikasi
terintegrasi dengan
mengembangkan
konsep Kabupaten
Cerdas (Nganjuk
Smart City);
g. Meningkatkan tata a. Pemantapan √ √ √ √ √
kelola kearsipan manajemen
kearsipan, sarana
prasarana, dan
kapasitas pengelola
arsip
h. Meningkatkan a. Peningkatan √ √ √ √ √
kualitas kompetensi
perencanaan aparatur
pembangunan, perencana dan
penelitian dan peneliti untuk
pengembangan, mendukung
inovasi peningkatan
kualitas
perencanaan,
penelitian,
pengembangan,
dan inovasi
pembangunan
daerah
2.1.2 Meningkatnya a. Meningkatkan a. Peningkatan √ √ √ √ √
profesionalisme kapasitas, kapasitas dan
aparatur kompetensi, kinerja profesionalisme
pemerintah dan kesejahteraan sumber daya
daerah ASN melalui Aparatur Sipil
pemberian reward Negara (ASN)
and punishment yang berbasis
layak dan manajemen SDM

VI-9
TAHUN
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
2019 2020 2021 2022 2023
berkeadilan berdasarkan
kualifikasi,
kompetensi, dan
kinerja secara adil
merit system
b. Mengembangkan a. Peningkatan √ √ √ √ √
sistem pelayanan kapasitas aparatur
yang inovatif, cepat, pelayanan, sarana
ramah, berkualitas, dan prasarana,
transparan (One Stop dan tata kelola
Service) pelayanan publik
yang terintegrasi
3.1.1 Meningkatnya a. Mengurangi jumlah a. Penyelenggaraan √ √ √ √ √
kesejahteraan penyandang masalah perlindungan
masyarakat kesejahteraan sosial sosial dan
dengan penanganan
meningkatkan penyandang
kualitas layanan masalah
sosial yang kesejahteraan
berkelanjutan, sosial
berkeadilan dan b. Peningkatan √ √ √ √ √
merata kepada koordinasi dan
masyarakat serta fasilitasi
optimalisasi program pendampingan
pemberdayaan pemberdayaan
masyarakat masyarakat
c. Peningkatan √ √ √ √ √
efektivitas program
pemberdayaan
masyarakat
3.1.2 Meningkatnya a. Meningkatkan a. Peningkatan minat √ √ √ √ √
kualitas dan kualitas literasi baca masyarakat
aksesibilitas masyarakat melalui dan pengembangan
pendidikan dan gerakan dan budaya perpustakaan
prestasi “Nganjuk Membaca” Daerah dan Desa
pemuda
b. Meningkatkan a. Penyelenggaraan √ √ √ √ √
kinerja pelayanan wajib belajar
lembaga pendidikan pendidikan dasar
dengan sembilan tahun

VI-10
TAHUN
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
2019 2020 2021 2022 2023
mengembangkan b. Peningkatan mutu √ √ √ √ √
sarana dan pendidik dan
prasarana tenaga
pendidikan, kualitas kependidikan serta
dan kesejahteraan pemberian
tenaga pendidikan penghargaan bagi
dan kependidikan siswa berprestasi
serta meningkatkan (fasilitasi Kartu
apresiasi bagi siswa Nganjuk Mandiri
berpotensi dan bidang pendidikan)
berprestasi c. Penyelenggaraan √ √ √ √ √
manajemen
pelayanan
pendidikan yang
didukung sarana
prasarana yang
memadai
c. Meningkatkan a. Peningkatan √ √ √ √ √
partisipasi pemuda partisipasi pemuda
dalam pembangunan dalam
pembangunan
b. Peningkatan √ √ √ √ √
kemampuan dan
minat berprestasi
pemuda
3.1.3 Meningkatnya a. Meningkatkan a. Peningkatan √ √ √ √ √
derajat kualitas pelayanan pelayanan
kesehatan kesehatan dengan kesehatan
masyarakat dan mengembangkan b. Penguatan √ √ √ √ √
Pengendalian fasilitas pelayanan Gerakan
Penduduk kesehatan yang Masyarakat Hidup
didukung sarana Sehat (GERMAS)
dan prasarana,
tenaga kesehatan,
sistem manajemen
dan peran serta
masyarakat
b. Memperkuat a. Peningkatan √ √ √ √ √
Kepesertaan KB Aktif partisipasi
masyarakat dalam
ber KB

VI-11
TAHUN
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
2019 2020 2021 2022 2023
3.1.4 Meningkatnya a. Meningkatkan peran a. Peningkatan √ √ √ √ √
kesetaraan dan serta, keadilan dan pemberdayaan
keadilan gender kesetaraan gender peran Perempuan
serta dalam pembangunan dalam
pemberdayaan serta pemenuhan pembangunan
perempuan dan hak Anak serta pemenuhan
perlindungan hak Anak
anak
4.1.1 Meningkatnya a. Meningkatkan a. Pemberian √ √ √ √ √
pertumbuhan produktifitas sektor kemudahan akses
lapangan usaha pertanian dan permodalan Petani
pertanian dan potensi lokal secara melalui Kartu
perikanan, serta berkelanjutan Nganjuk Mandiri
kesejahteraan bidang Pertanian
petani dan pengembangan
inti plasma
b. Pemberian √ √ √ √ √
bantuan sarana
prasarana serta
fasilitasi teknologi
pertanian
c. Pengembangan √ √ √ √ √
tanaman pangan,
hortikultura,
perkebunan dan
perikanan melalui
Nganjuk Farming
Development Center
b. Meningkatkan a. Peningkatan √ √ √ √ √
kemampuan ketersediaan dan
pemenuhan penganekaragaman
konsumsi dan konsumsi pangan
keamanan pangan daerah
c. Memberdayakan a. Pengembangan √ √ √ √ √
potensi ekonomi kelembagaan
perdesaan dan ekonomi Perdesaan
kawasan perdesaan dan Kawasan
Perdesaan

VI-12
TAHUN
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
2019 2020 2021 2022 2023
d. Mengembangkan a. Pengembangan √ √ √ √ √
teknologi tepat guna keunggulan
teknologi tepat
guna
4.1.2 Meningkatnya a. Mengembangkan a. Penciptaan pusat √ √ √ √ √
volume usaha sektor industri dan pertumbuhan baru
sektor industri perdagangan dengan melalui
dan menciptakan pengembangan
perdagangan Kawasan Strategis kawasan industri
Cepat Tumbuh yang dan pusat
baru untuk perdagangan
pemerataan ekonomi terintegrasi
kewilayahan
b. Mengembangkan a. Peningkatan √ √ √ √ √
sektor Usaha Mikro, kemampuan
Koperasi serta masyarakat untuk
industri pengolahan mengembangkan
hasil pertanian dan usaha mikro dan
perikanan koperasi serta
industri
pengolahan hasil
pertanian dan
perikanan
4.1.3 Meningkatnya a. Membuka iklim a. Fasilitasi dan √ √ √ √ √
perluasan investasi sektor kemudahan proses
lapangan usaha berbasis perizinan usaha
pekerjaan bagi ekonomi kerakyatan
masyarakat
b. Memperluas akses a. Penyelenggaraan √ √ √ √ √
dan program pemberdayaan
peningkatan pemuda wirausaha
kapasitas pemuda
untuk berwirausaha
4.1.4 Meningkatnya a. Meningkatkan iklim a. Peningkatan √ √ √ √ √
iklim investasi investasi melalui Promosi dan
penciptaan kondisi Kerjasama
pendukung antara Investasi
lain terkait b. Peningkatan iklim √ √ √ √ √
keamanan, kualitas investasi dan
pelayanan perijinan, realisasi investasi
perkembangan desa,

VI-13
TAHUN
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
2019 2020 2021 2022 2023
tata kelola
pemerintahan
daerah yang baik
4.1.5 Meningkatnya a. Memberdayakan a. Pengembangan √ √ √ √ √
kemandirian potensi ekonomi kelembagaan
Desa dan perdesaan dan ekonomi Perdesaan
Pemberdayaan kawasan perdesaan dan Kawasan
Kawasan Perdesaan
Perdesaan
5.1.1 Meningkatnya a. Meningkatkan a. Pengembangan √ √ √ √ √
daya saing Promosi pemasaran
pariwisata Kepariwisataan dan pariwisata dan
Daerah Seni Budaya daerah sumber daya
kepariwisataan
b. Meningkatkan a. Pengembangan √ √ √ √ √
fungsionalisasi destinasi wisata
sarana prasarana berbasis potensi
daya tarik objek dan lokal
destinasi wisata
serta investasi
pendukung
kepariwisataan
5.1.2 Meningkatnya a. Meningkatkan a. Peningkatan √ √ √ √ √
pelestarian perlindungan, promosi seni
kebudayaan, pengembangan, dan budaya dan
kesenian, dan pelestarian seni kearifan lokal serta
tradisi lokal budaya dan kearifan kerjasama
Daerah lokal investasi
kepariwisataan
6.1.1 Meningkatnya a. Meningkatkan rasio a. Pelaksanaan √ √ √ √ √
infrastruktur jalan dalam kondisi pembangunan
pekerjaan mantap infrastruktur jalan
umum, yang memenuhi
perumahan standar
rakyat dan
perhubungan b. Pembangunan √ √ √ √ √
yang handal infrastruktur jalan
Kawasan Selingkar
Wilis di Kabupaten
Nganjuk

VI-14
TAHUN
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
2019 2020 2021 2022 2023
c. Pembangunan √ √ √ √ √
jalan poros desa
terpencil/ terisolir/
perbatasan
b. Meningkatkan rasio a. Pelaksanaan √ √ √ √ √
jembatan dalam pembangunan
kondisi baik infrastruktur
jembatan yang
berkualitas
c. Meningkatkan rasio a. Pelaksanaan √ √ √ √ √
saluran irigasi dan pembangunan
prasarana sumber infrastruktur
daya air dalam saluran irigasi dan
kondisi baik dan prasarana sumber
lancer daya air yang
memadai

d. Meningkatkan a. Peningkatan √ √ √ √ √
cakupan pelayanan pelayanan air
sanitasi layak bagi bersih dan sanitasi
masyarakat masyarakat

e. Meningkatkan a. Peningkatan √ √ √ √ √
jumlah permukiman penyediaan rumah
dengan sarana dan layak huni dan
prasarana yang prasarana
layak pemukiman

g. Meningkatkan a. Pengembangan √ √ √ √ √
dukungan kebijakan sinergitas
pemerataan pembangunan desa
pembangunan dan daerah
infrastruktur
perdesaan
h. Meningkatkan a. Pelaksanaan √ √ √ √ √
pemenuhan standar pembangunan dan
keselamatan jalan rehabilitasi sarana
prasarana
perhubungan

VI-15
TAHUN
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
2019 2020 2021 2022 2023
6.1.2 Meningkatnya a. Meningkatkan a. Pelaksanaan √ √ √ √ √
ketaatan penyelenggaraan perencanaan,
pemanfaatan penataan ruang dan pemanfaatan dan
ruang Daerah pelestarian pengendalian
lingkungan. pemanfaatan
ruang
b. Pelaksanaan √ √ √ √ √
pengelolaan,
pemeliharaan
lingkungan hidup
dan pengendalian
pencemaran
6.1.3 Meningkatnya a. Meningkatkan a. Peningkatan √ √ √ √ √
kualitas kualitas lingkungan fasilitas dan tata
lingkungan dan hidup yang lestari kelola
konservasi persampahan,
sumber daya pertamanan, ruang
alam terbuka hijau
lainnya, serta
Pengendalian
Pencemaran dan/
Pencemaran
Lingkungan Hidup
6.1.4 Meningkatnya a. Meningkatkan a. Peningkatan √ √ √ √ √
ketangguhan ketangguhan mitigasi serta
dalam menghadapi bencana ketangguhan
penanggulangan melalui peningkatan masyarakat dan
bencana kapasitas Desa dalam
Pemerintah Daerah menghadapi
dan Desa dengan bencana
”Desa Tangguh
Bencana”

VI-16
Strategi dan Arah Kebijakan di atas, dapat diuraikan sebagai berikut:

Misi 1

Mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat yang dinamis dan


harmonis, berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, serta dapat
memelihara kerukunan, ketentraman dan ketertiban dijabarkan
dengan serangkaian Strategi sebagai berikut:
1) Meningkatkan kerukunan antar umat beragama melalui berbagai
forum dialog menuju ”Gerakan Nganjuk Damai”;
2) Meningkatkan fasilitasi layanan keagamaan;
3) Menjaga keamanan, ketentraman dan ketertiban umum melalui
”Gerakan Nganjuk Aman”.

Serangkaian Strategi tersebut di atas dilaksanakan dengan Arah


Kebijakan sebagai berikut:
1) Peningkatan kualitas keimanan, ketaqwaan, toleransi dan
kerukunan umat beragama;
2) Peningkatan kemampuan fasilitasi layanan keagamaan;
3) Peningkatan kualitas ketentraman, ketertiban, kenyamanan
lingkungan.

Misi 2

Meningkatkan kinerja birokrasi yang bersih, profesional dan


akuntabel (accountable) demi masyarakat Kabupaten Nganjuk
yang efektif dan efisien melalui penyelenggaraan Pemerintahan
yang aspiratif, partisipatif dan transparan, dijabarkan dengan
Strategi pembangunan sebagai berikut :
1) Membangun sistem penyelenggaraan pemerintahan yang efektif,
efisien, akuntabel dan inovatif;
2) Meningkatkan tata kelola keuangan daerah (perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan dan
pertanggungjawaban) yang baik (transparansi, akuntabel, dan
partisipatif) ;

VI-17
3) Mengembangkan sistem dan prosedur pengawasan yang profesional,
proporsional dan berkeadilan;
4) Meningkatkan sinergitas kinerja Eksekutif dan Legislatif dalam
penyaluran aspirasi masyarakat (hasil reses maupun hasil
musrenbang), penyusunan kebijakan dan produk hukum
Pemerintahan Daerah;
5) Meningkatkan sinergitas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Kecamatan, dan Desa/Kelurahan;
6) Meningkatkan Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam
Penyelenggaraan Pemerintahan (E-Government) ;
7) Meningkatkan tata kelola kearsipan;
8) Meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan, penelitian dan
pengembangan, inovasi;
9) Meningkatkan kapasitas, kompetensi, kinerja dan kesejahteraan
ASN melalui pemberian reward and punishment yang layak dan
berkeadilan;
10) Mengembangkan sistem pelayanan yang inovatif, cepat, ramah,
berkualitas, transparan (One Stop Service).

Serangkaian Strategi tersebut di atas dilaksanakan dengan Arah


Kebijakan sebagai berikut:
1) Penciptaan Pemerintahan yang baik dan bersih (Good and Clean
Government) serta tata kelola Pemerintahan yang baik (Good
Governance) berbasis elektronik (E-Government);
2) Pelaksanaan integrasi perencanaan berbasis elektronik (e-planning)
dan penganggaran berbasis elektronik (e-budgeting) serta
pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel;
3) Peningkatan kapasitas dan profesionalisme aparatur pengawas
internal;
4) Peningkatan sistem koordinasi, sarana dan prasarana, serta
kapasitas sumber daya manusia yang mendukung sinergitas kinerja
Eksekutif dan Legislatif dalam penyaluran aspirasi masyarakat
(hasil reses maupun hasil musrenbang), penyusunan kebijakan dan
produk hukum Pemerintahan Daerah;

VI-18
5) Peningkatan keterpaduan perencanaan dan penganggaran
pembangunan Pemerintah Daerah, Kecamatan, dan
Desa/Kelurahan;
6) Peningkatan penyelenggaraan pemerintahan yang didukung
publikasi, penyebarluasan informasi dan komunikasi terintegrasi
dengan mengembangkan konsep Kabupaten Cerdas (Nganjuk Smart
City);
7) Pemantapan manajemen kearsipan, sarana prasarana, dan
kapasitas pengelola arsip;
8) Peningkatan kompetensi aparatur perencana dan peneliti untuk
mendukung peningkatan kualitas perencanaan, penelitian,
pengembangan, dan inovasi pembangunan daerah;
9) Peningkatan kapasitas dan profesionalisme sumber daya Aparatur
Sipil Negara (ASN) berbasis manajemen SDM berdasarkan
kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil merit system;
10) Peningkatan kapasitas aparatur pelayanan, sarana dan prasarana,
dan tata kelola pelayanan publik yang terintegrasi.

Misi 3

Meningkatkan kualitas pelayanan dan mutu pendidikan dan


kesehatan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang
berkualitas, dijabarkan dengan Strategi Pembangunan :
1) Mengurangi jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial
dengan meningkatkan kualitas layanan sosial yang berkelanjutan,
berkeadilan dan merata kepada masyarakat serta optimalisasi
program pemberdayaan masyarakat;
2) Meningkatkan kualitas literasi masyarakat melalui gerakan dan
budaya “Nganjuk Membaca”;
3) Meningkatkan kinerja pelayanan lembaga pendidikan dengan
mengembangkan sarana dan prasarana pendidikan, kualitas dan
kesejahteraan tenaga pendidikan dan kependidikan serta
meningkatkan apresiasi bagi siswa berpotensi dan berprestasi;
4) Meningkatkan partisipasi pemuda dalam pembangunan dan
keolahragaan;

VI-19
5) Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan
mengembangkan fasilitas pelayanan kesehatan yang didukung
sarana dan prasarana, tenaga kesehatan, sistem manajemen dan
peran serta masyarakat;
6) Memperkuat Kepesertaan KB Aktif;
7) Meningkatkan peran serta, keadilan dan kesetaraan gender dalam
pembangunan serta pemenuhan hak Anak.

Serangkaian Strategi tersebut di atas dilaksanakan dengan arah


kebijakan sebagai berikut:
1) Penyelenggaraan perlindungan sosial dan penanganan penyandang
masalah kesejahteraan sosial;
2) Peningkatan koordinasi dan fasilitasi pendampingan pemberdayaan
masyarakat;
3) Peningkatan efektivitas program pemberdayaan masyarakat;
4) Peningkatan minat baca masyarakat dan pengembangan
perpustakaan Daerah dan Desa;
5) Penyelenggaraan wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun;
6) Peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan serta
pemberian penghargaan bagi siswa berprestasi (fasilitasi Kartu
Nganjuk Mandiri bidang pendidikan) ;
7) Penyelenggaraan manajemen pelayanan pendidikan yang didukung
sarana prasarana yang memadai;
8) Peningkatan partisipasi pemuda dalam pembangunan;
9) Peningkatan kemampuan dan minat berprestasi pemuda dalam
olahraga prestasi, olahraga pendidikan dan olahraga rekreasi
masyarakat;
10) Peningkatan pelayanan kesehatan;
11) Penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS);
12) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam ber KB;
13) Peningkatan pemberdayaan peran Perempuan dalam pembangunan
serta pemenuhan hak Anak.

VI-20
Misi 4

Meningkatkan keberpihakan pemerintah dalam peningkatan


ekonomi kerakyatan berbasis pertanian dan potensi lokal serta
sektor produktif lain berbasis teknologi tepat guna, dijabarkan
dengan Strategi yang ditempuh sebagai berikut :
1) Meningkatkan produktifitas sektor pertanian dan potensi lokal
secara berkelanjutan;
2) Meningkatkan kemampuan pemenuhan konsumsi dan keamanan
pangan;
3) Memberdayakan potensi ekonomi perdesaan dan kawasan
perdesaan;
4) Mengembangkan teknologi tepat guna;
5) Mengembangkan sektor industri dan perdagangan dengan
menciptakan Kawasan Strategis Cepat Tumbuh yang baru untuk
pemerataan ekonomi kewilayahan;
6) Mengembangkan sektor Usaha Mikro, Koperasi serta industri
pengolahan hasil pertanian dan perikanan;
7) Membuka iklim investasi sektor usaha berbasis ekonomi
kerakyatan;
8) Memperluas akses dan program peningkatan kapasitas pemuda
untuk berwirausaha;
9) Meningkatkan iklim investasi melalui penciptaan kondisi
pendukung antara lain terkait keamanan, kualitas pelayanan
perijinan, perkembangan desa, tata kelola pemerintahan daerah
yang baik;
10) Memberdayakan potensi ekonomi perdesaan dan kawasan
perdesaan.

Serangkaian Strategi tersebut di atas dilaksanakan dengan arah


kebijakan sebagai berikut:
1) Pemberian kemudahan akses permodalan Petani melalui Kartu
Nganjuk Mandiri bidang Pertanian dan pengembangan inti plasma;
2) Pemberian bantuan sarana prasarana serta fasilitasi teknologi
pertanian;

VI-21
3) Pengembangan tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan
perikanan melalui Nganjuk Farming Development Center;
4) Peningkatan ketersediaan dan penganekaragaman konsumsi
pangan daerah;
5) Pengembangan kelembagaan ekonomi Perdesaan dan Kawasan
Perdesaan;
6) Pengembangan keunggulan teknologi tepat guna;
7) Penciptaan pusat pertumbuhan baru melalui pengembangan
kawasan industri dan pusat perdagangan terintegrasi;
8) Peningkatan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan
usaha mikro dan koperasi serta industri pengolahan hasil pertanian
dan perikanan;
9) Fasilitasi dan kemudahan proses perizinan usaha;
10) Penyelenggaraan pemberdayaan pemuda wirausaha;
11) Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi;
12) Program peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi;
13) Pengembangan kelembagaan ekonomi Perdesaan dan Kawasan
Perdesaan.

Misi 5

Meningkatkan kebanggaan terhadap kesenian, kebudayaan dan


kearifan lokal yang mampu mendorong pembangunan sektor
pariwisata, dijabarkan dengan Strategi Percepatan pembangunan
sebagai berikut :
1) Meningkatkan Promosi Kepariwisataan dan Seni Budaya daerah;
2) Meningkatkan fungsionalisasi sarana prasarana daya tarik objek
dan destinasi wisata serta investasi pendukung kepariwisataan;
3) Meningkatkan perlindungan, pengembangan, dan pelestarian seni
budaya dan kearifan lokal.

Serangkaian Strategi tersebut di atas dilaksanakan dengan arah


kebijakan sebagai berikut:
1) Pengembangan pemasaran pariwisata dan sumber daya
kepariwisataan;

VI-22
2) Pengembangan destinasi wisata berbasis potensi lokal;
3) Peningkatan promosi seni budaya dan kearifan lokal serta
kerjasama investasi kepariwisataan.

Misi 6

Infrastruktur publik yang memadai dan berkualitas sebagai


penunjang pertumbuhan ekonomi dengan memperhatikan
kelestarian lingkungan dan perlindungan dari bencana,
dijabarkan dengan Strategi Percepatan pembangunan sebagai berikut :
1) Meningkatkan rasio jalan dalam kondisi mantap;
2) Meningkatkan rasio jembatan dalam kondisi baik;
3) Meningkatkan rasio saluran irigasi dan prasarana sumber daya air
dalam kondisi baik dan lancar;
4) Meningkatkan cakupan pelayanan sanitasi layak bagi masyarakat;
5) Meningkatkan jumlah permukiman dengan sarana dan prasarana
yang layak;
6) Meningkatkan dukungan kebijakan pemerataan pembangunan
infrastruktur perdesaan;
7) Meningkatkan pemenuhan standar keselamatan jalan;
8) Meningkatkan penyelenggaraan penataan ruang dan pelestarian
lingkungan;
9) Meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang lestari;
10) Meningkatkan ketangguhan menghadapi bencana melalui
peningkatan kapasitas Pemerintah Daerah dan Desa dengan ”Desa
Tangguh Bencana”.

Serangkaian Strategi tersebut di atas dilaksanakan dengan arah


kebijakan sebagai berikut:
1) Pelaksanaan pembangunan infrastruktur jalan yang memenuhi
standar;
2) Pembangunan infrastruktur jalan Kawasan Selingkar Wilis di
Kabupaten Nganjuk;
3) Pembangunan jalan poros desa terpencil/ terisolir/ perbatasan;
4) Pelaksanaan pembangunan infrastruktur jembatan yang
berkualitas;

VI-23
5) Pelaksanaan pembangunan infrastruktur saluran irigasi dan
prasarana sumber daya air yang memadai;
6) Peningkatan pelayanan air bersih dan sanitasi masyarakat;
7) Peningkatan penyediaan rumah layak huni dan prasarana
pemukiman;
8) Pengembangan sinergitas pembangunan desa dan daerah;
9) Pelaksanaan pembangunan dan rehabilitasi sarana prasarana
perhubungan;
10) Pelaksanaan perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian
pemanfaatan ruang;
11) Pelaksanaan pengelolaan, pemeliharaan lingkungan hidup dan
pengendalian pencemaran;
12) Peningkatan fasilitas dan tata kelola persampahan, pertamanan
serta ruang terbuka hijau lainnya;
13) Peningkatan mitigasi serta ketangguhan masyarakat dan Desa
dalam menghadapi bencana.

Rincian strategi dan arah kebijakan di atas merupakan strategi


dan arah kebijakan yang menggambarkan urusan pemerintahan
daerah. Selanjutnya perlu disusun strategi umum dan arah kebijakan
umum yang menggambarkan perencanaan pembangunan pada tingkat
daerah. Rumusan strategi umum dan arah kebijakan umum
pembangunan daerah tahun 2019-2023 sebagai berikut:

VI-24
Tabel 6.3 Strategi Umum dan Arah Kebijakan Umum
Arah Kebijakan Umum
Strategi Umum
2019 2020 2021 2022 2023
KABUPATEN NGANJUK YANG
MAJU: Pengembangan
1. Membangunan infrastruktur ekonomi kerakyatan Terwujudnya
yang mantap, merata dan berbasis pertanian kemandirian
Pembangunan Meningkatkan Pemantapan ekonomi
berkelanjutan dan pariwisata ekonomi,
infrastruktur dasar kualitas kerakyatan berbasis
2. Memacu pertumbuhan dan didukung industri kemantapan
prioritas penopang infrastruktur publik pertanian dan
pemerataan ekonomi dan perdagangan infrastruktur,
pertumbuhan dan ekonomi pariwisata serta
3. Meningkatkan sumber daya dengan infrastruktur masyarakat yang
ekonomi, didukung kerakyatan, penguatan industri
manusia berkualitas yang mantap dan sejahtera, aman,
pembangunan didukung kinerja manufaktur dan
KABUPATEN NGANJUK YANG merata serta harmonis,
sumber daya birokrasi yang perdagangan yang
BERMARTABAT : penguatan berkepribadian dan
manusia dan professional dan berdaya saing yang
4. Mewujudkan tatakelola sumberdaya manusia berkebudayaan serta
penguatan tata kelola pemerintahan yang mendorong
pemerintahan yang baik yang berkualitas, tata kelola
pemerintahan yang aspiratif, partisipatif kesejahteraan
5. Penguatan kehidupan berkepribadian, pemerintahan yang
efektif dan efisien dan transparan masyarakat
masyarakat yang aman, berkebudayaan dan baik
dinamis, dan harmonis serta kehidupan yang aman
berkepribadian dan dan harmonis
berkebudayaan

VI-25
Berdasarkan strategi umum dan arah kebijakan umum tersebut,
selanjutnya dirumuskan tema/fokus pembangunan tahunan yang
menggambarkan tahapan dan program prioritas setiap tahun.
Meskipun penekanan program prioritas pada setiap tahapan berbeda,
namun memiliki sinkronisasi dan konsistensi dari satu tahun ke tahun
lainnya dalam rangka mencapai sasaran RPJMD. Tema/fokus
pembangunan tahunan periode 2019-2023 sebagai berikut :

VI-26
Gambar 6.1 Tema/Fokus Pembangunan Daerah Tahun 2019-2023

2023:
Terwujudnya
2022:
kemandirian ekonomi,
Pemantapan
kemantapan
ekonomi kerakyatan
2021: infrastruktur,
berbasis pertanian
Pengembangan ekonomi masyarakat yang
dan pariwisata serta
kerakyatan berbasis sejahtera, aman,
penguatan industri
2020: pertanian dan pariwisata harmonis,
manufaktur dan
Meningkatkan kualitas didukung industri dan berkepribadian dan
perdagangan yang
infrastruktur publik perdagangan dengan berkebudayaan serta
berdaya saing yang
dan ekonomi infrastruktur yang mantap tata kelola
mendorong
2019: kerakyatan, didukung dan merata serta pemerintahan yang
kesejahteraan
Pembangunan kinerja birokrasi yang penguatan sumberdaya baik
masyarakat
infrastruktur dasar professional dan manusia yang berkualitas,
prioritas penopang pemerintahan yang berkepribadian,
pertumbuhan aspiratif, partisipatif berkebudayaan
ekonomi, didukung dan transparan dan kehidupan yang aman
pembangunan sumber dan harmonis
daya manusia dan
penguatan tata kelola
pemerintahan yang
efektif dan efisien

VI-27
Berdasarkan tema/fokus pembangunan daerah 2019-2023 diatas,
dirumuskan 3 (tiga) Sasaran Pokok Pembangunan 2019-2023 meliputi :
1. Infrastruktur publik yang berkualitas;
2. Sumber Daya Manusia yang unggul;
3. Kemandirian perekonomian daerah.
Ketiga sasaran pokok tersebut dinamakan TRI CITA BHAKTI yang
menjadi pedoman bagi pemangku kepentingan (Pemerintah Daerah,
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Pemerintah Desa, dan Masyarakat)
untuk merencanakan pembangunan 5 tahun kedepan.
Untuk menjalankan Strategi dan Arah Kebijakan guna mencapai
Sasaran RPJMD, maka disusun Program Pembangunan Daerah.
Program Pembangunan Daerah mencakup Program Unggulan yang
merupakan gagasan dan pemikiran Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah terpilih yang disampaikan pada saat kampanye, dan menjadi
komitmen yang harus diwujudkan di dalam RPJMD Kabupaten Nganjuk
tahun 2018-2023, serta Program Perangkat Daerah yang bersifat
strategis yang outcome-nya mendukung langsung dengan Sasaran
RPJMD. Dengan demikian, program pembangunan daerah merupakan
sekumpulan program prioritas yang secara khusus berhubungan
dengan capaian sasaran pembangunan daerah
Adapun 14 (empat belas) program unggulaan Bupati H. Novi
Rahman Hidhayat, S.Sos, MM dan Wakil Bupati Dr. Drs. H.
Marhaen Djumadi, SE, SH, MM, MBA untuk mewujudkan Visi
“TERWUJUDNYA KABUPATEN NGANJUK YANG MAJU DAN
BERMARTABAT (NGANJUK NYAWIJI MBANGUN DESO NOTO
KUTHO)” adalah sebagai berikut.

1. Pembangunan dan Pemeliharaan Infrastruktur Jalan


Salah satu komitmen utama Bupati Nganjuk dan Wakil Bupati
Nganjuk terpilih adalah hendak mewujudkan infrastruktur dasar
jalan dan jembatan yang mantap dan merata di wilayah Kabupaten
Nganjuk. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa
infrastruktur dasar yang berkualitas merupakan faktor daya saing
daerah yang utama yang dapat mendukung aktivitas sosial dan
ekonomi suatu daerah.

VI-28
Komitmen membangun infrastruktur ini akan direalisasikan
dengan kebijakan, program dan/atau kegiatan antara lain:
Tambahan anggaran PIK untuk pembangunan Jalan di Desa;
membentuk Unit Reaksi Cepat Penambal Jalan (URCPJ);
meningkatkan kualitas (mutu) jalan; normalisasi saluran irigasi
dan melanjutkan pembangunan waduk; penataan kawasan
industri.

2. Peningkatan Profesionalisme dan Birokrasi Inovatif, Bersih


Tanpa Korupsi
Menyadari bahwa birokrasi merupakan unsur utama
penyelenggaraan pemerintahan daerah, Bupati Nganjuk dan Wakil
Bupati Nganjuk terpilih berkomitmen untuk meningkatkan
profesionalisme birokrasi yang inovatif, bersih, tanpa korupsi,
sehingga mampu melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan,
pembangunan, dan pelayanan publik yang prima.
Komitmen ini akan direalisasikan dengan kebijakan, program
dan/atau kegiatan antara lain: mobile one stop service pelayanan
administrasi kependudukan setiap Kecamatan dan mal pelayanan
publik; mutasi, promosi, rekrutmen, ijin belajar yang bebas dari
pungutan (tanpa upeti) dan dilaksanakan dengan proses
assessment; mewujudkan pusat pengaduan pelayanan publik:
pemberian reward and punishment untuk pegawai; biaya
pendidikan bagi peningkatan pendidikan formal untuk ASN;
memotivasi ASN; serta pengembangan smart city untuk efektivitas
pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik.

3. Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran


Mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan menanggulangi
kemiskinan merupakan komitmen Bupati Nganjuk dan Wakil
Bupati Nganjuk terpilih, sebab kesejahteraan masyarakat
merupakan salah satu tujuan adanya otonomi daerah.
Komitmen ini akan direalisasikan dengan kebijakan, program
dan/atau kegiatan antara lain: memberikan edukasi
kewirausahaan; gerdu taskin; membatasi pendirian pasar modern
dan revitalisasi pasar tradisional; program terpadu pengentasan

VI-29
kemiskinan; kredit modal usaha dengan bunga ringan & tanpa
agunan; pemberdayaan ekonomi masyarakat khususnya ibu
rumah tangga dan pemuda melalui antara lain pelatihan teknologi
informasi dan ekonomi kreatif; pemberian kartu nganjuk mandiri
yakni bantuan mulai 1 juta sampai 10 juta rupiah untuk golongan
yang tidak punya pedagang, petani kecil, buruh tani dan peternak.

4. Peningkatan Akses dan kualitas Pendidikan


Akses dan kualitas pendidikan merupakan komitmen Bupati
Nganjuk dan Wakil Bupati Nganjuk terpilih dalam rangka
meningkatkan kualitas sumber daya manusia Kabupaten Nganjuk.
Komitmen ini akan direalisasikan dengan kebijakan, program
dan/atau kegiatan antara lain: bantuan khusus siswa miskin;
meningkatkan kesejahteraan pendidik antara lain pemberian
tunjangan transport untuk Guru Tidak Tetap/Pegawai Tidak Tetap;
pemberian beasiswa untuk siswa berprestasi kuliah S1.

5. Penguatan Pendidikan Diniyah dan Pesantren


Komitmen ini akan direalisasikan dengan kebijakan, program
dan/atau kegiatan antara lain: pemberantasan buta huruf & baca
tulis Al-Qur’an; pemberian honor bagi guru TPQ diniyah, hafidz /
hafidzah dan pengasuh pondok pesantren untuk mendukung Satu
Desa Satu Hafidz Al-Qur’an; pemberian bantuan hibah bagi
lembaga pendidikan diniyah dan pondok pesantren; peningkatan
manajemen pengelolaan pendidikan diniyah & pondok pesantren;
pemberian bantuan hibah kepada pendidikan keagamaan (muslim,
non muslim & aliran kepercayaan); meningkatkan komunikasi
lintas agama.

6. Peningkatan Layanan Kesehatan Masyarakat


Komitmen ini akan direalisasikan dengan kebijakan, program
dan/atau kegiatan antara lain: akses pelayanan kesehatan
terjangkau; peningkatan mutu pelayanan kesehatan; ambulan
gratis untuk masyarakat kurang mampu; serta mobil siaga desa.

VI-30
7. Menjadikan Kabupaten Nganjuk sebagai Destinasi Wisata
Komitmen ini akan direalisasikan dengan kebijakan, program
dan/atau kegiatan antara lain: mengembangkan obyek wisata &
sarana olah raga yang sudah ada; membuka obyek wisata baru
(desa wisata) yang potensial; meningkatkan promosi pariwisata;
meningkatkan Sumber Daya Manusia pelaku wisata;
membangun/mengembangkan sport centre; serta kawasan wisata
desa terintegrasi.

8. Optimalisasi dan Revitalisasi Pasar Tradisional


Komitmen ini akan direalisasikan dengan kebijakan, program
dan/atau kegiatan antara lain: membangun/mengembangkan
pasar tradisional yang ada di kecamatan; merelokasi pasar
tradisional yang sudah tidak layak; bangga, bela & beli produk
lokal; menciptakan pasar yang bersih & sehat.

9. Menjadikan Kabupaten Nganjuk sebagai Agropolitan


Komitmen ini akan direalisasikan dengan kebijakan, program
dan/atau kegiatan antara lain: ekstensifikasi lahan pertanian;
intensifikasi produk pertanian; inovasi pengolahan produk
pertanian sehingga memiliki branding yang dikenal & disukai
masyarakat; promosi produk unggulan pertanian (bawang merah)
go nasional.

10. Mewujudkan Kabupaten Nganjuk Layak Anak dan Responsif


Gender
Komitmen ini akan direalisasikan dengan kebijakan, program
dan/atau kegiatan antara lain: menciptakan Ruang Publik Terbuka
Ramah Anak (RPTRA) di setiap Kecamatan; menciptakan
kesempatan untuk kaum wanita di segala jenjang profesi secara
berkeadilan.

11. Melestarikan Seni Budaya dan Kearifan Lokal


Komitmen ini akan direalisasikan dengan kebijakan, program
dan/atau kegiatan antara lain: menciptakan identitas khas
Nganjuk dalam hal busana, seni & budaya; merevitalisasi sarana
dan prasarana kesenian yang ada dan memberdayakan kelompok-

VI-31
kelompok seni budaya agar tercipta seni budaya Nganjuk yang
dikenal sampai ke tingkat Nasional; penataan lingkungan dan
pemanfaatan lingkungan produktif.

12. Revitalisasi Bidang Pertanian dan Perternakan


Komitmen ini akan direalisasikan dengan kebijakan, program
dan/atau kegiatan antara lain: mengembangkan produk pangan
alternatif; Intensifikasi peternakan melalui pengembangan
inseminasi buatan; mengembangkan sentra-sentra industri ternak,
pertanian terpadu, model inti dan plasma pertanian, gudang
penyangga;

13. Pengembangan dan Pemberdayaan Ekonomi Kreatif


Komitmen ini akan direalisasikan dengan kebijakan, program
dan/atau kegiatan antara lain: mengembangkan industri mikro
dengan memanfaatkan teknologi informasi; meningkatkan
kreatifitas pemuda untuk menemukan & mengembangkan produk-
produk unggulan baru; mendirikan lembaga ekonomi kreatif di
Kabupaten Nganjuk; serta menumbuhkembangkan BUM Desa.

14. Pengembangan Jejaring antar Daerah Kabupaten/Kota,


Provinsi dan Pusat serta warga Nganjuk di perantauan
Jejaring merupakan salah satu kekuatan/modal sosial yang sangat
mempengaruhi kelancaran penyelenggaraan pemerintahan,
pembangunan dan pelayanan publik. untuk itu, Bupati Nganjuk
dan Wakil Bupati Nganjuk terpilih berkomitmen membangun
jejaring yang terbuka, komunikatif, dan produktif.
Komitmen ini akan direalisasikan dengan kebijakan, program
dan/atau kegiatan antara lain: kerjasama daerah; pembinaan,
fasilitasi dan koordinasi dengan unsur di dalam dan di luar
Kabupaten Nganjuk dalam rangka perumusan dan pelaksanaan
kebijakan daerah.

Implementasi 14 (empat belas) Program Unggulan tersebut


kedalam RPJMD Tahun 2018-2023 dirumuskan sebagai Program-
Program RPJMD atau sebagai Kegiatan-Kegiatan di dalam Renstra
Perangkat Daerah Tahun 2018-2023. Hal ini sesuai dengan kaidah

VI-32
penyusunan perencanaan pembangunan daerah yang menegaskan
bahwa ruang lingkup RPJMD memuat Program, sedangkan ruang
lingkup Renstra memuat Program dan Kegiatan.

Selanjutnya, program prioritas pembangunan daerah beserta pagu


indikatif tahun 2019-2023 sebagaimana table berikut:

VI-33
VI-34
Tabel. 6.4
Program Pembangunan Daerah yang disertai Pagu Indikatif
Kabupaten Nganjuk
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/ Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Program Pembangunan Kinerja Kondisi Kinerja Kondisi Kinerja pada akhir periode Perangkat
Daerah (tujuan/impact/ Awal RPJMD Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Daerah
RPJMD
outcome) (Tahun 0) 2019 2020 2021 2022 2023 2023 Penanggung
2018 Jawab
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
MISI 1: MEWUJUDKAN TATANAN KEHIDUPAN MASYARAKAT YANG DINAMIS DAN HARMONIS, BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA, SERTA DAPAT MEMELIHARA KERUKUNAN, KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN
Tujuan : 1.1 MENINGKATNYA KUALITAS HIDUP MASYARAKAT YANG HARMONIS, TOLERAN, DAN AMAN
Sasaran : 1.1.1. Meningkatnya stabilitas kondisi sosial, tentram, tertib, dan religious
Sebelum Perubahan
1 05 02 Kantor Kesatuan Bangsa
dan Politik
1 05 02 25 Program Penguatan Persentase rekomendasi
Ketahanan Ekonomi, forum kewaspadaan dini
Sosial, Budaya dan Ormas yang ditindaklanjuti 80% 80% 333.187.500 80% 348.455.750 80% 384.262.000 80% 1.065.905.250 Kesbangpol

1 05 02 26 Program Penanganan Persentase konflik sosial


Konflik dan Kewaspadaan yang tertangani 80% 80% 1.087.000.000 80% 1.187.000.000 80% 1.287.000.000 80% 3.561.000.000 Kesbangpol
Nasional

1 05 01 Satuan Polisi Pamong


Praja
1 05 01 07 Program Penegakan Presentase penyelesaian
Perundang Undangan pelanggaran Perda 59% 80% 94.664.000 80% 336.000.000 85% 350.000.000 90% 366.000.000 90% 1.146.664.000 Satpol PP

1 05 01 08 Program Ketertiban Umum Persentase Penyelesaian


dan Ketenteraman gangguan ketrentaman
Masyarakat dan ketertiban umum 70% 75% 546.111.600 80% 798.880.920 85% 844.369.034 85% 891.105.869 85% 3.080.467.423 Satpol PP

1 05 01 09 Program Perlindungan Persentase Pemenuhan


Masyarakat Petugas Linmas 92% 94% 2.200.611.000 96% 2.802.010.000 98% 3.051.612.000 100% 3.326.793.000 96% 11.381.026.000 Satpol PP

1 05 01 10 Program Peningkatan Rata-rata waktu tanggap


Kesiagaan dan Pencegahan
bahaya Kebakaran 60 15 menit 847.237.100 15 menit 1.039.568.000 65% 2.111.810.000 70% 2.366.810.000 75% 2.496.810.000 67% 8.862.235.100 Satpol PP

4 01 03 Sekretariat Daerah

4 01 03 31 Program Pembinaan, Persentase rumusan


Fasilitasi, dan Koordinasi kebijakan yang
bidang kesejahteraan ditetapkan di bidang
rakyat kesejahteraan rakyat 100% 100% 9.637.000.000 100% 10.107.000.000 100% 10.452.000.000 100% 10.842.000.000 100% 11.162.000.000 100% 52.200.000.000 Setda

4 01 03 35 Program Persentase sosialisasi di


Pembinaan/Penyuluhan bidang hukum yang
hukum dilaksanakan dengan 90% 90% 325.000.000 90% 325.000.000 90% 325.000.000 90% 325.000.000 90% 325.000.000 90% 1.625.000.000 Setda
baik

Sesudah Perubahan
8 1 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
8 01 05 Program Pembinaan Dan Persentase peserta yang
Pengembangan Ketahanan mendapatkan sosialisasi
Ekonomi, Sosial, Dan dan dimonev - - - - - 85% 28.139.000 85% 55.959.960 90% 87.437.500 90% 171.536.460 Bakesbangpol
Budaya

VI-34
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/ Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Program Pembangunan Kinerja Kondisi Kinerja Kondisi Kinerja pada akhir periode Perangkat
Daerah (tujuan/impact/ Awal RPJMD Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Daerah
RPJMD
outcome) (Tahun 0) 2019 2020 2021 2022 2023 2023 Penanggung
2018 Jawab
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
8 01 06 Program Peningkatan Persentase kasus konflik
Kewaspadaan Nasional sosial yang dibahas dan
Dan Peningkatan Kualitas dimonev
Dan Fasilitasi Penanganan - - - - - 85% 593.760.000 85% 1.118.909.900 90% 1.242.062.500 90% 2.954.732.400 Bakesbangpol
Konflik Sosial

1 5 Satuan Polisi Pamong


Praja
1 05 02 Program Peningkatan Jumlah Kasus gangguan
Ketenteraman Dan ketentraman dan
Ketertiban Umum ketertiban umum yang 60% - - - - 100% 1.792.428.100 100% 2.875.163.400 100% 3.238.383.785 100% 7.905.975.285 Satpol PP
diselesaikan

1 05 04 Program Pencegahan, Rata-rata waktu tanggap


Penanggulangan, bencana
Dinas
Penyelamatan Kebakaran
Pemadam
Dan Penyelamatan Non
65% - - - - 65% 743.555.950 DINAS PEMADAM KEBAKARAN DAN PENYELAMATAN Kebakaran dan
Kebakaran
Penyelamatan,
Satpol PP

4 1 Sekretariat Daerah
4 01 02 Program Pemerintahan Nilai LPPD
Dan Kesejahteraan Rakyat Sangat Sekretariat
- - - - - 13.744.869.330 Sangat Tinggi 5.773.566.650 Sangat Tinggi 5.773.566.650 Sangat Tinggi 25.292.002.630
Tinggi Daerah

MISI 2 : MENINGKATKAN KINERJA BIROKRASI BERSIH, PROFESIONAL DAN AKUNTABEL ( ACCOUNTABLE) DEMI MASYARAKAT KABUPATEN NGANJUK YANG EFEKTIF DAN EFISIEN MELALUI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN YANG ASPIRATIF, PARTISIPATIF DAN TRANSPARAN

Tujuan : 2.1 MENINGKATNYA BIROKRASI PEMERINTAH DAERAH YANG PROFESIONAL DENGAN KARAKTERISTIK BERINTEGRITAS, BERKINERJA TINGGI, DAN BERSIH
Sasaran : 2.1.1. Meningkatnya tata kelola pemerintahan daerah yang baik
Sebelum Perubahan
4 04 01 Badan Pengelola
Keuangan dan Aset
Daerah
4 04 01 07 Program Peningkatan Ketepatan waktu dalam
Perencanaan dan penyusunan
Penyusunan Anggaran penganggaran (APBD 100% 100% 1.969.550.000 100% 2.068.028.000 100% 2.171.429.000 100% 2.280.000.000 100% 2.394.000.000 100% 10.883.007.000 BPKAD
Daerah dan P. APBD)

4 04 01 08 Program Peningkatan Ketepatan waktu


Akuntansi dan Pelaporan penyusunan LKPD
Keuangan Daerah 100% 100% 534.000.000 100% 560.700.000 100% 588.735.000 100% 618.172.000 100% 649.080.000 100% 2.950.687.000 BPKAD

4 04 02 Badan Pendapatan
Daerah
4 04 02 08 Program Penagihan dan Capaian penerimaan
Penerimaan Pendapatan PAD 100% 100% 1.150.000.000 100% 1.160.000.000 101% 1.260.000.000 101% 1.270.000.000 101% 1.400.000.000 101% 6.240.000.000 Bapenda
Asli Daerah

4 02 01 Inspektorat
4 02 01 07 Program Peningkatan Persentase PKPT yang
Sistem Pengawasan dilaksanakan
Internal dan Pengendalian
Pelaksanaan Kebijakan 100% 100% 1.416.400.000 100% 1.580.000.000 100% 1.669.000.000 100% 1.950.000.000 100% 1.925.000.000 100% 8.540.400.000 Inspektorat
KDH

VI-35
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/ Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Program Pembangunan Kinerja Kondisi Kinerja Kondisi Kinerja pada akhir periode Perangkat
Daerah (tujuan/impact/ Awal RPJMD Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Daerah
RPJMD
outcome) (Tahun 0) 2019 2020 2021 2022 2023 2023 Penanggung
2018 Jawab
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
4 02 01 08 Program Penataan dan Persentase aksi daerah
Penyempurnaan kebijakan percepatan
sistem dan prosedur pemberantasan korupsi 70% 75% 730.000.000 80% 880.000.000 85% 900.000.000 90% 1.165.000.000 95% 1.180.000.000 95% 4.855.000.000 Inspektorat
pengawasan yang mencapai target

Cakupan klinik
konsultasi 127 Obwas 127 Obwas 134 Obwas 135 obwas 143 obwas 143 obwas 143 obwas

4 02 01 09 Program Peningkatan Jumlah auditor yang


Profesionalisme Tenaga bersertifikat
Pemeriksaan dan Aparatur 100% 100% 400.000.000 100% 720.000.000 100% 900.000.000 100% 1.065.000.000 100% 1.080.000.000 100% 4.165.000.000 Inspektorat
Pengawasan

4 01 03 Sekretariat Daerah
4 01 03 28 Program Pembinaan, Persentase aspek
Fasilitasi, dan Koordinasi penilaian LPPD dengan Sangat
bidang Pemerintahan kategori sangat baik Sangat Baik 392.000.000 Sangat Baik 430.000.000 Sangat Baik 430.000.000 Sangat Baik 430.000.000 Sangat Baik 430.000.000 Sangat Baik 2.112.000.000 Setda
Baik

4 01 03 39 Program peningkatan nilai aspek pelaporan


akuntabilitas kinerja kinerja dalam hasil
instansi pemerintah evaluasi akuntabilitas Baik Baik 350.000.000 Baik 350.000.000 Baik 350.000.000 Baik 350.000.000 Baik 350.000.000 Baik 1.750.000.000 Setda
daerah kinerja pemerintah
daerah

4 01 04 Sekretariat DPRD
4 01 04 15 Program peningkatan Persentase AKD yang
kapasitas lembaga terfasilitasi
100% 100% 32.979.122.000 100% 36.293.523.500 100% 35.517.926.000 100% 35.517.926.000 100% 35.517.926.000 100% 175.826.423.500 Set DPRD
perwakilan rakyat daerah

2 10 01 Dinas Komunikasi dan


Informatika
2 10 01 19 Program Pengelolaan Jumlah implementasi
Aplikasi Informatika Sistem Informasi 22 33 8.809.025.000 36 6.480.378.750 38 4.569.935.563 38 19.859.339.313 Dinas Kominfo

2 10 01 21 Program pengelolaan 1. Meningkatnya


Informasi dan komunikasi keterbukaan dan
publik aksesibiltas masyarakat 7 media 10 Media 885.850.000 10 media 1.002.190.000 10 media 1.125.433.800 10 media 3.013.473.800 Dinas Kominfo
terhadap informasi

2. Ditindaklanjutinya
laporan masyarakat
yang dikelola melalui 0 90% 100% 100% 100% Dinas Kominfo
sistem informasi Lapor
SP4N

3. Jumlah OPD yang


300.000.000 300.000.000 300.000.000 900.000.000
mengisi Daftar Informasi
Publik pada PPID 8 52 OPD 52 OPD 52 OPD 52 OPD Dinas Kominfo

2 14 01 15 Program pengembangan Terpenuhinya


data/informasi/statistik kebutuhan data statistik 2 buku 3 buku 3 buku 3 buku 3 buku Dinas Kominfo
daerah sektoral

2 18 01 Dinas Kearsipan dan


Perpustakaan
2 17 01 21 Program Pengembangan Persentase peningkatan
budaya baca dan jumlah pengunjung
pembinaan perpustakaan perpustakaan pertahun 101.142
10% 937.900.000 10% 1.210.000.000 10% 1.085.000.000 10% 1.140.000.000 10% 1.210.000.000 50% 5.582.900.000 Dinas Arpus
Pengunjung

2 18 01 15 Program Perbaikan sistem Rata-rata nilai Audit


administrasi kearsipan kearsipan perangkat 61% 63% 187.600.000 65% 212.600.000 67% 237.600.000 69% 260.000.000 71% 290.000.000 71% 1.187.800.000 Dinas Arpus
daerah

VI-36
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/ Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Program Pembangunan Kinerja Kondisi Kinerja Kondisi Kinerja pada akhir periode Perangkat
Daerah (tujuan/impact/ Awal RPJMD Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Daerah
RPJMD
outcome) (Tahun 0) 2019 2020 2021 2022 2023 2023 Penanggung
2018 Jawab
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
4 03 01 Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah
4 03 01 22 Program Perencanaan Persentase Outcome
Bidang Ekonomi program Bidang
ekonomi dengan 100% 100% 537.500.000 100% 537.500.000 100% 537.500.000 100% 537.500.000 100% 537.500.000 100% 2.687.500.000 Bappeda
tingkatan capaian ≥ 80
%

4 03 01 23 Program Perencanaan Persentase Outcome


Bidang Sosial program Bidang Sosial
dengan tingkatan 100% 100% 762.000.000 100% 762.000.000 100% 762.000.000 100% 762.000.000 100% 762.000.000 100% 3.810.000.000 Bappeda
capaian ≥ 80 %

4 03 01 28 Program Perencanaan, Persentase Kesesuaian


Pengendalian, dan usulan kegiatan
Evaluasi Pembangunan pembangunan dalam
Daerah RKPD terhadap
100% 100% 100% 100% 100% 100% 2.945.000.000 100% 14.315.000.000 Bappeda
prioritas tahunan
daerah

Persentase data dan


2.780.000.000 2.828.000.000 2.853.000.000 2.909.000.000
informasi pembangunan
daerah yang berkualitas 53% 75% 85% 90% 95% 95% 95% Bappeda

Persentase hasil
rekomendasi
pengendalian dan 69.70% 70% 75% 80% 85% 90% 100% Bappeda
evaluasi yang
ditindaklanjuti

4 03 01 29 Program Perencanaan Persentase Outcome


Bidang Pemerintahan program lingkup
pemerintahan dengan 100% 100% 1.050.250.000 100% 707.500.000 100% 682.500.000 100% 822.500.000 100% 1.772.500.000 100% 5.035.250.000 Bappeda
tingkatan capaian ≥ 80
%

∑ kerjasama yang
dilaksanakan 100% 100% 5 lokasi 5 lokasi 5 lokasi 5 lokasi 5 lokasi

4 06 01 30 Program Penelitian, Persentase


Pengembangan dan Inovasi implementasi rencana 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Bappeda
Pembangunan Daerah kelitbangan
10.130.500.000 9.000.000.000 8.000.000.000 7.000.000.000 10.000.000.000 44.130.500.000
Persentase
pemanfaatan hasil 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
kelitbangan

Sesudah Perubahan
5 02 Badan Pengelola
Keuangan dan Aset
Daerah
5 02 02 Program Pengelolaan Persentase kepatuhan
Keuangan Daerah OPD dalam penyusunan
dokumen keuangan 100% 100% 3.221.550 100% 3.436.579 100% 3.502.358 100% 479.716.349 100% 503.702.166 100% 993.579.002 BPKAD
daerah sesuai standar

6 01 Inspektorat
6 01 02 Program Penyelenggaraan Persentase PKPT yang
Pengawasan dilaksanakan - - - - - - - 100% 1.009.696.000 100% 1.020.000.000 100% 2.029.696.000 Inspektorat

6 01 03 Program Perumusan Persentase aksi daerah


Kebijakan, Pendampingan percepatan
Dan Asistensi pemberantasan korupsi - - - - - - - 80% 470.000.000 80% 635.000.000 80% 1.105.000.000 Inspektorat
yang mencapai target

4 01 Sekretariat Daerah

VI-37
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/ Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Program Pembangunan Kinerja Kondisi Kinerja Kondisi Kinerja pada akhir periode Perangkat
Daerah (tujuan/impact/ Awal RPJMD Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Daerah
RPJMD
outcome) (Tahun 0) 2019 2020 2021 2022 2023 2023 Penanggung
2018 Jawab
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
4 01 02 Program Pemerintahan Nilai LPPD
Dan Kesejahteraan Rakyat Sangat
- - - - - 13.744.869.330 Sangat Tinggi 5.773.566.650 Sangat Tinggi 5.773.566.650 Sangat Tinggi 25.292.002.630 Setda
Tinggi

4 01 03 Program Perekonomian Persentase rumusan


Dan Pembangunan kebijakan pengelolaan di
bidang perekonomian - - - - - 100% 2.369.700.000 100% 2.459.048.000 100% 2.459.048.000 100% 7.287.796.000 Setda
yang ditetapkan

4 02 Sekretariat DPRD
4 02 03 Program Dukungan Indeks kepuasan
Pelaksanaan Tugas Dan masyarakat pelayanan
Fungsi DPRD perangkat DPR - - - - - Baik/80 36.154.729.800 Baik/80 39.812.640.050 Baik/80 41.326.552.000 Baik/80 117.293.921.850 Set DPRD

2 16 Dinas Komunikasi dan


Informatika
2 16 02 Program Informasi Dan Persentase media
Komunikasi Publik diseminasi informasi
- - - - - 85% 1.172.964.100 85% 1.610.000.000 90% 2.119.000.000 90% 4.901.964.100
publik yang tersedia

2 16 03 Program Pengelolaan Persentase Organisasi


Aplikasi Informatika Perangkat Daerah (OPD)
yang terhubung dengan
akses internet yang
- - - - - 95% 100% 100% 100% Dinas Kominfo
disediakan oleh Dinas
Kominfo
2.661.232.511 5.273.500.012 5.747.500.000 13.682.232.523

Persentase Layanan
Publik yang
diselenggarakan secara - - - - - 4% 6% 10% 10% Dinas Kominfo
online dan terintegrasi

2 20 02 Program Penyelenggaraan Presentase data sektoral


Statistik Sektoral yang tersedia dan - - - - - 80% 263.200.000 85% 267.000.000 90% 350.000.000 100% 880.200.000
update

2 Dinas Kearsipan dan


Perpustakaan
2 23 02 Program Pembinaan Meningkatnya indeks
Perpustakaan kegemaran membaca - - - - - 10 1.020.000.000 10 1.100.000.000 10 1.140.000.000 60 3.260.000.000 Dinas Arpus
masyarakat
2 24 02 Program Pengelolaan Arsip Persentase kepatuhan
Publik terhadap
kebijakan kearsipan - - - - - 65% 410.000.000 66% 580.000.000 67% 585.000.000 67% 1.575.000.000 Dinas Arpus

5 01 Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah
5 01 01 Program Penunjang Indeks Kepuasan
Urusan Pemerintahan Masyarakat (IKM) - - - - - 83,75 10.914.122.000 85 7.468.500.000 87 8.034.000.000 87 26.416.622.000 Bappeda
Daerah Kabupaten/Kota
5 01 02 Program Perencanaan, % Kesesuaian usulan
Pengendalian, Dan kegiatan pembangunan
Evaluasi Pembangunan dalam RKPD terhadap
Daerah prioritas pembangunan - - - - - 100% 575.308.700 100% 350.000.000 100% 900.000.000 100% 1.825.308.700 Bappeda

VI-38
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/ Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Program
Program Perencanaan,
Pembangunan Kinerja Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja pada akhir periode
Pengendalian, Dan
Daerah (tujuan/impact/ Awal RPJMD Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Daerah
RPJMD
Evaluasi Pembangunan outcome) (Tahun 0) Penanggung
Daerah 2019 2020 2021 2022 2023 2023
2018 Jawab
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
% pemanfaatan data
dan informasi
pembangunan daerah - - - - - 90% 30.000.000 95% 560.000.000 95% 600.000.000 95% 1.190.000.000 Bappeda
yang berkualitas

% rekomendasi
pengendalian dan
evaluasi pembangunan - - - - - 80% 175.000.000 85% 375.000.000 90% 225.000.000 100% 775.000.000 Bappeda
yang ditindaklanjuti

5 01 03 Program Koordinasi Dan Persentase tersusunnya


Sinkronisasi Perencanaan dokumen perencanaan
Pembangunan Daerah perangkat daerah yang
baik (sesuai prioritas
nasional, provinsi dan
peraturan yang ada) - - - - - 100% 6.519.624.050 100% 2.165.000.000 100% 1.530.000.000 100% 10.214.624.050 Bappeda

5 05 02 Program Penelitian Dan Persentase pemanfaatan - - - - - 100% 4.895.805.000 100% 5.300.000.000 100% 4.950.000.000 100% 15.145.805.000
Pengembangan Daera hasil kelitbangan
Bappeda

Persentase Hasil Inovasi - - - - - - - 100% 485.000.000 100% 400.000.000 100% 885.000.000


dan Teknologi Daerah
yang Dikembangkan Bappeda

Sasaran : 2.1.2. Meningkatnya profesionalisme aparatur pemerintah daerah


Sebelum Perubahan
4 05 01 Badan Kepegawaian
Daerah
4 05 01 16 Program Peningkatan Persentase pegawai yang
Kapasitas Sumber Daya lulus diklat 95% 100% 10.086.000.000 100% 9.540.000.000 100% 9.930.000.000 100% 9.730.000.000 100% 11.680.000.000 100% 50.966.000.000 BKD
Aparatur

4 05 01 17 Program Pembinaan dan Persentase jabatan


Pengembangan Aparatur struktural yang terisi 92% 100% 4.614.600.000 100% 4.700.000.000 100% 4.980.000.000 100% 5.010.000.000 100% 5.040.000.000 100% 24.344.600.000 BKD

4 05 01 18 Program Pengendalian dan Persentase kasus


Pembinaan Pegawai pelanggaran disiplin 100% 100% 985.000.000 100% 985.000.000 100% 985.000.000 100% 985.000.000 100% 985.000.000 100% 4.925.000.000 BKD
yang tertangani selesai

4 01 03 Sekretariat Daerah
4 01 03 41 Program Koordinasi Persentase OPD yang
Peningkatan kualitas nilai SKM ≥ Baik
100% 100% 380.000.000 100% 380.000.000 100% 380.000.000 100% 380.000.000 100% 380.000.000 100% 1.900.000.000 Setda
pelayanan masyarakat

Sesudah Perubahan
5 04 Badan Kepegawaian dan
Sumber Daya Manusia

5 04 02 Program Pengembangan Persentase ASN yang


Sumber Daya Manusia lulus pendidikan dan
78,18% 95,00% 4.853.782.367 94,41% 1.530.763.273 100% 773.000.000 100% 3.366.534.050 100% 9.300.000.000 100% 19.051.079.690 BKPSDM
pelatihan

MISI 3 MENINGKATKAN KUALITAS, PELAYANAN, MUTU PENDIDIKAN DAN KESEHATAN UNTUK MENGHASILKAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKUALITAS.
Tujuan : 3.1 MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN DAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA YANG UNGGUL
Sasaran : 3.1.1. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat
Sebelum Perubahan
1 06 01 Dinas Sosial,
Pemberdayaan
Perempuan dan
Perlindungan Anak

VI-39
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/ Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Program Pembangunan Kinerja Kondisi Kinerja Kondisi Kinerja pada akhir periode Perangkat
Daerah (tujuan/impact/ Awal RPJMD Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Daerah
RPJMD
outcome) (Tahun 0) 2019 2020 2021 2022 2023 2023 Penanggung
2018 Jawab
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
1 06 01 18 Program Perlindungan, Persentase pelayanan
Jaminan dan Rehabilitasi PMKS 84% 85% 8.226.350.000 86% 8.652.973.035 87% 10.039.500.000 88% 9.919.000.000 88% 10.297.000.000 88% 47.134.823.035 Dinsos PPPA
Sosial
1 06 01 19 Program pemberdayaan Persentase PSKS yang
sosial dan kesejahteraan aktif
masyarakat 75% 80% 900.000.000 85% 946.674.495 85% 1.175.000.000 85% 1.250.000.000 85% 1.300.000.000 85% 5.571.674.495 Dinsos PPPA

Sesudah Perubahan
1 06 Dinas Sosial,
Pemberdayaan
Perempuan dan
Perlindungan Anak
1 06 02 Program Pemberdayaan Persentase PSKS yang
Sosial aktif - - - - - 85% 325.366.950 85% 327.716.950 85% 457.352.797 85% 1.110.436.697 Dinsos PPPA

1 06 04 Program Rehabilitasi Sosial Terpenuhinya


rehabilitasi sosial - - - - - 87% 4.112.470.700 85% 9.992.887.950 87% 10.492.532.348 87% 24.597.890.998 Dinsos PPPA

1 06 05 Program Perlindungan Dan Terpenuhinya


Jaminan Sosial perlindungan dan - - - - - 87% 812.295.850 85% 1.030.499.850 87% 1.082.024.842 87% 2.924.820.542 Dinsos PPPA
jaminan sosial

Sasaran : 3.1.2. Meningkatnya kualitas dan aksesibilitas pendidikan dan prestasi pemuda
Sebelum Perubahan
1 01 01 Dinas Pendidikan
1 01 01 16 Program Wajib Belajar Prosentase Anak yang
Pendidikan Dasar Bersekolah Pendidikan 81% 81,50% 81,75% 82,00% 82,25% 82,50% 82,50% Disdik
Sembilan Tahun Dasar
20.225.472.950 21.274.386.203 22.438.373.601 23.723.091.899 25.134.459.545 112.795.784.198
Prosentase SD/SMP
yang Memiliki Akreditasi 78% 78,00% 78,20% 78,50% 78,70% 79,00% 79,00% Disdik
≥B
1 01 01 18 Program Pendidikan Anak Prosentase Anak yang
Usia Dini, Pendidikan Non Bersekolah PAUD
Formal dan Informal 52% 52,50% 52,80% 53,00% 53,20% 53,50% 100,00% Disdik

Prosentase Satuan
PAUD yang Memiliki
22% 22,50% 23,00% 23,50% 24,00% 24,50% 100,00% Disdik
Akreditasi ≥B

Prosentase Peserta Didik


10.321.400.000 10.856.678.125 11.450.680.528 12.106.293.946 12.826.538.662 57.561.591.262
Non Formal yang Tuntas
Mengikuti Pendidikan 66% 66,45% 66,75% 67,00% 67,25% 67,50% 67,50% Disdik
Kesetaraan

Prosentase Satuan
Pendidikan Non Formal
yang Memiliki Akreditasi 25% 30,00% 35,00% 40,00% 45,00% 50,00% 50,00% Disdik
≥B

2 17 01 Dinas Kearsipan dan


Perpustakaan
2 17 01 21 Pengembangan budaya Jumlah kunjungan ke
baca dan pembinaan perpustakaan 101.142
10% 937.900.000 10% 1.210.000.000 125.064 1.182.000.000 137.571 1.192.000.000 151.328 1.250.000.000 151.328 5.771.900.000 Dinas Arpus
perpustakaan Pengunjung

2 13 01 Dinas Pariwisata,
Kepemudaan, Olahraga
dan Kebudayaan
2 13 Kepemudaan dan Olah
Raga

VI-40
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/ Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Program Pembangunan Kinerja Kondisi Kinerja Kondisi Kinerja pada akhir periode Perangkat
Daerah (tujuan/impact/ Awal RPJMD Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Daerah
RPJMD
outcome) (Tahun 0) 2019 2020 2021 2022 2023 2023 Penanggung
2018 Jawab
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
2 13 01 22 Program Peningkatan Persentase cabang
Pemasyarakatan olahraga yang dibina Dinas
Kepemudaan dan Olahraga 60,87% 69,57% 725.000.000 78,26% 800.000.000 82,61% 855.000.000 91,30% 925.000.000 100% 990.000.000 100% 4.295.000.000
Parporabud

Persentase organisasi
kepemudaan yang aktif Dinas
64% 71% 225.000.000 79% 300.000.000 86% 350.000.000 93% 400.000.000 100% 440.000.000 100% 1.715.000.000
Parporabud

Persentase wirausaha
muda
26
36 46
16 Kelompok Kelompok 56 wirausaha 66 wirausaha
wirausaha wirausaha Dinas
wirausaha muda ( wirausaha 450.000.000 500.000.000 650.000.000 muda ( @150 800.000.000 muda ( @ 20 950.000.000 100% 3.350.000.000
muda ( @ muda ( @ 15 Parporabud
@ 15 orang) muda ( @ orang) orang)
15 orang) orang)
15 orang)

Prosentase kasus
kenakalan remaja yang Dinas
100% 100% 50.000.000 100% 60.000.000 100% 70.000.000 100% 80.000.000 100% 90.000.000 100% 350.000.000
tertangani Parporabud

Persentase peningkatan
prestasi olahraga dan Dinas
42% 50% 950.000.000 58% 1.150.000.000 67% 1.350.000.000 75% 1.550.000.000 83% 1.700.000.000 100% 6.700.000.000
pemuda Parporabud

Sesudah Perubahan

1 01 Dinas Pendidikan

1 01 02 Program Pengelolaan Persentase Satuan


Pendidikan Pendidikan yang Dinas
memiliki Akreditasi - - - - - 93,89% 163.499.203.688 96,98% 155.248.554.488 100,00% 155.578.224.448 100,00% 474.325.982.624
Pendidikan
minimal ≥B

1 01 03 Program Pengembangan Persentase peserta didik


Kurikulum yang nilai muatan lokal
pada jenjang PAUD,
Dasar dan Nonformal
Dinas
pada kategori - - - - - 100,00% 170.000.000 100,00% 170.000.000 100,00% 170.000.000 100,00% 510.000.000
Pendidikan
berkembang sangat baik
atau nilai ≥ 70

2 17 Dinas Kearsipan dan


Perpustakaan
2 23 02 Program Pembinaan Meningkatnya indeks
Perpustakaan kegemaran membaca - - - - - 10 1.020.000.000 10 1.100.000.000 10 1.140.000.000 60 3.260.000.000 Dinas Arpus
masyarakat

2 19 Dinas Pariwisata,
Kepemudaan, Olahraga
dan Kebudayaan
2 19 02 Program Pengembangan Persentase organisasi
Kapasitas Daya Saing kepemudaan yang aktif Dinas
- - - - - 86% 1.016.455.600 93% 1.420.000.000 100% 1.610.000.000 100% 4.046.455.600
Kepemudaan Parporabud

2 19 03 Program Pengembangan Jumlah cabang olahraga


Kapasitas Daya Saing berprestasi Dinas
- - - - - 16 7.170.544.700 18 8.850.000.000 20 10.300.000.000 20 26.320.544.700
Keolahragaan Parporabud

Sasaran : 3.1.3. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dan Pengendalian Penduduk


Sebelum Perubahan
1 02 01 Dinas Kesehatan/RSUD

VI-41
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/ Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Program Pembangunan Kinerja Kondisi Kinerja Kondisi Kinerja pada akhir periode Perangkat
Daerah (tujuan/impact/ Awal RPJMD Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Daerah
RPJMD
outcome) (Tahun 0) 2019 2020 2021 2022 2023 2023 Penanggung
2018 Jawab
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
1 02 01 34 Program Pembinaan dan Persentase Fasilitas
Peningkatan Pelayanan Pelayanan Kesehatan
Kesehatan Tingkat Primer 100% 100% 830.600.000 100% 873.675.373 100% 921.476.852 100% 974.236.387 100% 1.032.197.033 100% 4.632.185.645 Dinkes
Terakreditasi

Persentase Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
Tingkat Lanjutan 60% 80% 13.596.540.160 100% 14.301.664.210 100% 15.084.152.445 100% 15.947.801.790 100% 16.896.590.909 100% 75.826.749.514 Dinkes
Terakreditasi

Persentase Penyehat
Tradisional yang
memiliki STPT (Surat 11,80% 20% 69.260.000 30% 72.851.862 40% 76.837.812 50% 81.237.193 60% 86.070.270 60% 386.257.137 Dinkes
Terdaftar Penyehat
Tradisional)

1 02 03 40 Program Peningkatan Presentase SPM yang


Pelayanan Kesehatan memenuhi target 87 88% 125.000.000.000 90% 127.000.000.000 92 210.000.000.000 93 222.000.000.000 95 235.000.000.000 95 919.000.000.000 RSUD
BLUD
1 02 01 35 Program Penguatan Prosentase Keluarga
Kesehatan Masyarakat Sehat 20% 30% 8.431.103.000 40% 8.868.344.638 50% 9.353.559.173 60% 9.889.101.046 70% 10.477.437.394 70% 47.019.545.251 Dinkes

1 02 01 36 Program Pencegahan dan Cakupan


pengendalian penyakit Desa/Kelurahan
Imunisasi Dasar 92,5% 93% 279.700.000 93,5% 294.205.396 90% 310.302.282 93% 328.068.767 95% 347.586.696 95% 1.559.863.141 Dinkes
Lengkap (IDL)

Prevalensi Tekanan
Darah Tinggi 49% 48% 304.300.000 47% 320.081.165 46% 337.593.795 45% 356.922.866 44% 378.157.425 43% 1.697.055.251 Dinkes

Cakupan Penemuan dan


Penanganan Penderita
Penyakit TBC 100% 100% 98.200.000 100% 103.292.706 100% 108.944.169 100% 115.181.812 100% 122.034.371 100% 547.653.058 Dinkes

Kejadian Luar Biasa


(KLB) di Desa/
Kelurahan yang 100% 100% 694.385.000 100% 730.396.188 100% 770.358.420 100% 814.465.608 100% 862.920.945 100% 3.872.526.160 Dinkes
ditangani < 24 jam

2 08 01 Dinas Pengendalian
Penduduk dan Keluarga
Berencana
2 08 01 15 Program Keluarga Prosentase Penggunaan
Berencana Kontrasepsi Jangka
Panjang (MKJP) 23,2% 26,19% 831.000.000 26,95% 2.001.740.000 27,65% 2.201.914.000 28,29% 2.422.105.400 28,87% 2.664.315.940 28,87% 10.121.075.340 Dinas PPKB

2 08 01 25 Program Pengendalian Persentase pasangan


Penduduk, Penyuluhan usia subur yang
dan Penggerakan seharusnya KB tapi 10,2% 11,75% 8.686.300.000 11,70% 9.554.930.000 11,65% 10.510.423.000 11,60% 11.561.465.300 11,50% 12.717.611.830 11,50% 53.030.730.130 Dinas PPKB
belum KB (unmeet need)

Sesudah Perubahan
1 02 Dinas Kesehatan/RSUD

1 02 02 Program Pemenuhan Persentase orang yang


Upaya Kesehatan mendapat pelayanan
Perorangan Dan Upaya UKM dan UKP - - - - - - 175.696.620.194 100% 38.927.764.352 100% 62.722.271.469 100% 277.346.656.015 Dinkes
Kesehatan Masyarakat

1 02 03 Program Peningkatan Persentase tenakes yang


Kapasitas Sumber Daya memenuhi standard - - - - - - 16.915.436.091 21,95% 8.921.200.000 21,95% 8.921.200.000 21,95% 34.757.836.091 RSUD
Manusia Kesehatan
1 02 04 Program Sediaan Farmasi, Persentase sediaan
Alat Kesehatan Dan makanan dan minuman
Makanan Minuman yang dinyatakan laik - - - - - - 395.313.000 100% 255.000.000 100% 300.000.000 100% 950.313.000 Dinkes
konsumsi

VI-42
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/ Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Program Pembangunan Kinerja Kondisi Kinerja Kondisi Kinerja pada akhir periode Perangkat
Daerah (tujuan/impact/ Awal RPJMD Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Daerah
RPJMD
outcome) (Tahun 0) 2019 2020 2021 2022 2023 2023 Penanggung
2018 Jawab
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
1 02 05 Program Pemberdayaan Persentase masyarakat
Masyarakat Bidang memiliki tingkat
Kesehatan pengetahuan baik - - - - - - 1.806.536.150 60,0% 1.034.924.000 60,0% 1.049.924.000 60,0% 3.891.384.150 Dinkes
tentang perilaku
kesehatan

2 08 Dinas Pengendalian
Penduduk dan Keluarga
Berencana
2 14 02 Program Pengendalian Persentase Data
Penduduk Pengendalian Penduduk
yang sudah valid 77.718.000 - 385.000.000 - 414.000.000 100,00% 200.000.000 100,00% 659.500.000 100,00% 735.450.000 100,00% 2.393.950.000 Dinas PPKB

2 14 03 Program Pembinaan Persentase capaian


Keluarga Berencana (Kb) peserta KB 7.153.876.750 56,47% 16.184.932.000 57,47% 16.219.060.000 58,47% 13.005.130.000 59,47% 13.629.118.900 60,47% 16.743.999.470 60,47% 75.782.240.370 Dinas PPKB

Sasaran : 3.1.4. Meningkatnya kesetaraan dan keadilan gender serta pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
Sebelum Perubahan
1 06 01 Dinas Sosial,
Pemberdayaan
Perempuan dan
Perlindungan Anak
1 06 01 20 Program Kesetaraan Terwujudnya keadilan
Gender dan Peran Aktif dan kesetaraan gender 90% 90% 1.175.000.000 92% 1.235.936.146 93% 1.260.936.146 95% 1.285.936.146 95% 1.310.936.146 95% 6.268.744.585 Dinsos PPPA
Masyarakat
1 06 01 21 Program Perlindungan Meningkatnyakualitas
Perempuan dan Anak hidup perempuan dan 80% 85% 841.000.000 86% 884.614.722 87% 909.614.722 88% 934.614.722 90% 959.614.722 90% 4.529.458.890 Dinsos PPPA
anak

Sesudah Perubahan
1 06 Dinas Sosial,
Pemberdayaan
Perempuan dan
Perlindungan Anak
2 08 02 Program Pengarus Terwujudnya keadilan
Utamaan Gender Dan dan kesetaraan gender
Pemberdayaan Perempuan - - - - - 93% 186.155.000 100% 150.000.000 100% 227.600.000 100% 563.755.000 Dinsos PPPA

2 08 03 Program Perlindungan Meningkatnya kualitas


Perempuan hidup perempuan - - - - - 87% 18.724.100 89% 18.724.100 100% 290.000.000 100% 327.448.200 Dinsos PPPA

2 08 07 Program Perlindungan Meningkatnya kualitas


Khusus Anak hidup anak - - - - - 87% 80.580.000 100% 68.580.000 100% 872.000.000 100% 1.021.160.000

MISI 4 : MENINGKATKAN KEBERPIHAKAN PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN EKONOMI KERAKYATAN BERBASIS PERTANIAN DAN POTENSI LOKAL SERTA SEKTOR PRODUKTIF LAIN BERBASIS TEKNOLOGI TEPAT GUNA
Tujuan : 4.1 MENINGKATNYA PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH BERBASIS PERTANIAN DAN POTENSI LOKAL
Sasaran : 4.1.1. Meningkatnya pertumbuhan lapangan usaha pertanian dan perikanan, serta kesejahteraan petani
Sebelum Perubahan
3 03 01 Dinas Pertanian
3 03 01 26 Program Peningkatan Prosentase Peningkatan
Produksi Tanaman Pangan Produksi Tanaman 4.648.728.000 4.275.000.000 5.360.000.000 6.445.000.000 7.445.000.000 28.173.728.000 Diperta
Pangan :
Padi
623.147,62 (ton) 0,89% 0,89% 0,88% 0,87% 0,86% 0,86% Diperta

Jagung
200.293,77 (ton) 3,41% 3,49% 3,37% 3,26% 3,14% 3,14% Diperta

Kedelai
21.460,47 (ton ) 2,20% 2,23% 2,18% 2,14% 2,09% 2,09%

VI-43
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/ Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Program Pembangunan Kinerja Kondisi Kinerja Kondisi Kinerja pada akhir periode Perangkat
Daerah (tujuan/impact/ Awal RPJMD Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Daerah
RPJMD
outcome) (Tahun 0) 2019 2020 2021 2022 2023 2023 Penanggung
2018 Jawab
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
Prosentase kelompok
tani yang menerapkan
teknologi pertanian 50% 65% 239.000.000 70% 247.000.000 75% 260.000.000 80% 277.000.000 85% 297.000.000 85% 1.320.000.000 Diperta

3 03 01 27 Program Peningkatan Prosentase Peningkatan


Produksi Tanaman Produksi Tanaman
Hortikultura Hortikultura : 658.760.000 840.000.000 860.000.000 880.000.000 905.000.000 4.143.760.000 Diperta

- Bawang merah
1.464.414 (kw) 2,04% 2,00% 2,00% 2,00% 2,00% 2,00% Diperta

- Cabe rawit
57.262,25 (kw) 0,50% 0,50% 0,50% 0,50% 0,50% 0,50% Diperta
Peningkatan Jumlah
tanaman buah (pohon) Diperta

- Apokat
87.184 phn 87.184 phn 87.934 phn 88.684 phn 89.434 phn 90.184 phn 90.184 phn Diperta

- Jeruk 158.902 159.902 160.902


158.902 phn 161.902 phn 162.902 phn 162.902 phn Diperta
phn phn phn
3 03 01 19 Program Peningkatan Prosentase Peningkatan
Produksi Tanaman Produksi Tanaman
250.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 1.450.000.000 Diperta
Perkebunan Perkebunan :

- Tebu
16.314,05 (ton) 0,75% 0,85% 0,92% 1,00% 1,10% 1,10% Diperta

- Kopi 103,00 (ton) 1,80% 1,80% 1,90% 1,90% 2,00% 2,00% Diperta
- Cengkeh 473,00 (ton) 2,00% 2,00% 2,00% 2,00% 2,00% 2,00% Diperta
- Kelapa 304,00 (ton) 1,90% 1,90% 1,90% 1,90% 2,00% 2,00% Diperta
- Wijen 36,00 (ton) 1,90% 1,90% 2,00% 2,00% 2,00% 2,00% Diperta
3 03 01 22 Program Peningkatan Prosentase Deteksi
Produksi Hasil Peternakan penyakit menular ternak 200.000.000 300.000.000 330.000.000 332.000.000 335.000.000 1.497.000.000 Diperta

- Brucella 0,14 0,14 0,18 0,18 0,22 0,22 0,22 Diperta


- Antrax - 0,03 0,07 0,07 0,11 0,11 0,11 Diperta
- Helinthiasi 0,36 0,36 0,36 0,72 0,72 0,72 0,72 Diperta
- Avian Influensa 2,63 4,39 7,02 7,02 7,02 7,02 7,02 Diperta
Produksi Hasil
Peternakan 2.060.635.000 1.306.000.000 1.305.000.000 1.325.000.000 1.335.000.000 7.331.635.000 Diperta

- Susu ( ton) 20,63 20,68 20,73 20,78 20.83 20,89 20,89 Diperta
- Telur ( ton ) 6.655.449 6.755.281 6.856.610 6.959.460 7.063.851 7.169.809 7.169.809 Diperta
Diperta
Jumlah populasi ternak
Diperta

- Ternak Besar (ekor)


142.680 146.220 149.849 153.569 157.383 161.292 161.292 Diperta

- Ternak Kecil ( ekor )


194.802 201.931 209.323 216.987 224.933 233.172 233.172 Diperta

- Unggas 4.857.126 4.905.698 4.954.755 5.004.302 5.054.345 5.104.889 5.104.889 Diperta


- Aneka Ternak 36.731 37.098 37.469 37.844 38.118 38.499 38.499 Diperta
3 03 01 15 Program Kesejahteraan Prosentase pengurangan
Petani dan Pemberdayaan biaya produksi
Penyuluhan 5% 7,00% 732.600.000 10% 402.600.000 19,00% 432.600.000 22% 462.600.000 25,00% 492.600.000 25,00% 2.523.000.000 Diperta

Prosentase penyuluh
pertanian/ perkebunan
yang terlatih 30% 35% 914.014.000 50% 776.500.000 65% 801.500.000 80% 801.500.000 80% 816.500.000 80% 4.110.014.000 Diperta

Jumlah kelompok tani


yang sudah MOU 56
67 Gapoktan, 78 Gapoktan, 78 Gapoktan,
dengan pengusaha hasil 23 Poktan 30 Poktan 260.000.000 37 Poktan 270.000.000 Gapoktan, 280.000.000 290.000.000 300.000.000 1.400.000.000 Diperta
49 Poktan 56 Poktan 56 Poktan
bumi 42 Poktan

VI-44
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/ Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Program Pembangunan Kinerja Kondisi Kinerja Kondisi Kinerja pada akhir periode Perangkat
Daerah (tujuan/impact/ Awal RPJMD Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Daerah
RPJMD
outcome) (Tahun 0) 2019 2020 2021 2022 2023 2023 Penanggung
2018 Jawab
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
Prosentase kelompok
tani yang menerapkan
sistim pertanian terpadu 3% 5% 1.000.000.000 7% 850.000.000 9% 850.000.000 11% 850.000.000 13% 850.000.000 13% 4.400.000.000 Diperta

3 01 01 Dinas Ketahanan Pangan


dan Perikanan
3 01 01 20 Program Pengembangan Jumlah produksi
Budidaya Perikanan perikanan 923.490.000 3.065.000.000 4.005.000.000 4.350.000.000 4.610.000.000 12.965.000.000 Dinas KPP

- Budidaya (Ton)
11.785 11.820 11.835 11.844 11.858 11.871 11.871 Dinas KPP

- Non Budidaya (Ton)


656 674 655 666 678 668 668 Dinas KPP

Jumlah Ikan dikonsumsi


oleh masyarakat (Kg) 22,45 25,05 26,00 26,35 27,12 28,75 28,75 Dinas KPP

2 03 01 Dinas Ketahanan Pangan


dan Perikanan
2 03 01 07 Program Peningkatan Persentase ketersediaan
Ketahanan Pangan pangan utama
317,40% 317,80% 318,80% 2.800.000.000 319,30% 3.100.000.000 319,70% 3.225.000.000 319,70% 9.125.000.000 Dinas KPP

Ketersediaan energi dan


protein per kapita : 840.000.000 855.000.000 900.000.000 2.595.000.000 Dinas KPP

a. Ketersediaan Energi
4.490 4.010 3.049 2.569 2.569 2.569 Dinas KPP

b. Ketersediaan Protein
195,1 172,7 128 105,6 83,2 83,2 Dinas KPP

2 07 01 Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa
2 07 01 22 Program Peningkatan Persentase Desa yang
Keberdayaan Lembaga Lembaga
Kemasyarakatan Desa Kemasyarakatan Desa
Aktif, Persentase KPMD 39% 50% 1.445.000.000 50% 2.334.000.000 75% 1.565.000.000 80% 2.590.000.000 85% 1.920.000.000 85% 9.854.000.000 Dinas PMD
yang aktif

2 07 01 16 Program Pengembangan Persentase Lembaga


Lembaga Ekonomi Desa Ekonomi Desa yang aktif
dan Pertisipasi Masyarakat jumlah kawasan
dalam Pembangunan Desa pedesaan yang 13% 15% 1.360.000.000 15% 1.720.000.000 15% 750.000.000 15% 800.000.000 15% 850.000.000 15% 5.480.000.000 Dinas PMD
terbentuk

Sesudah Perubahan
3 27 Dinas Pertanian
3 27 02 Program Penyediaan Dan Persentase sarana
Pengembangan Sarana Pertanian yang Dinas
- - - - - 100% 5.103.450.000 100% 5.103.450.000 100% 5.153.450.000 100,00% 15.360.350.000
Pertanian digunakan Pertanian

3 27 03 Program Penyediaan Dan Persentase prasarana


Pengembangan Prasarana Pertanian yang Dinas
- - - - - 100% 7.006.700.000 100% 7.006.700.000 100% 7.006.700.000 100,00% 21.020.100.000
Pertanian digunakan Pertanian

3 27 04 Program Pengendalian Persentase punurunan


Kesehatan Hewan Dan kejadian dan jumlah
Kesehatan Masyarakat kasus penyakit hewan Dinas
- - - - - 4,07% 370.000.000 4,07% 370.000.000 4,07% 370.000.000 4,07% 1.110.000.000
Veteriner menular Pertanian

3 27 05 Program Pengendalian Dan Persentase Fasilitasi


Penanggulangan Bencana Penanggulangan Dinas
- - - - - 100% 507.000.000 100% 507.000.000 100% 607.000.000 100,00% 1.621.000.000
Pertanian Bencana Pertanian Pertanian

VI-45
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/ Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Program Pembangunan Kinerja Kondisi Kinerja Kondisi Kinerja pada akhir periode Perangkat
Daerah (tujuan/impact/ Awal RPJMD Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Daerah
RPJMD
outcome) (Tahun 0) 2019 2020 2021 2022 2023 2023 Penanggung
2018 Jawab
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
3 27 06 Program Perizinan Usaha Persentase pemberian
Pertanian rekomendasi izin usaha Dinas
pertanian - - - - - 100% 50.000.000 100% 50.000.000 100% 50.000.000 100,00% 150.000.000
Pertanian

3 27 07 Program Penyuluhan Persentase kelembagaan


Pertanian petani yang meningkat
kapasitasnya - - - - - 0,02% 2.022.000.000 0,03% 2.022.000.000 0,04% 2.022.000.000 0,04% 6.066.000.000

3 25 Dinas Ketahanan Pangan


dan Perikanan
(Perikanan)

3 25 04 Program Pengelolaan Persentase produksi


Perikanan Budidaya perikanan budidaya - - - - - 85% 975.000.000 90% 1.357.343.400 95% 1.357.343.400 95% 3.689.686.800 Dinas KPP

2 9 Dinas Ketahanan Pangan


dan Perikanan
(Ketahanan Pangan)

2 09 02 Program Pengelolaan Persentase Infrastruktur


Sumber Daya Ekonomi yang berfungsi dalam
Untuk Kedaulatan Dan mendukung - - - - - 70,50% 179.081.350 71% 274.414.000 71,50% 274.414.000,00 71,50% 727.909.350 Dinas KPP
Kemandirian Pangan kemandirian pangan

2 13 Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa

2 13 03 Program Peningkatan Persentase desa yang


Kerjasama Desa mendapatkan fasilitasi
kerjasama dan - - - - - 15% 199.000.000 15% 199.000.000 15% 238.800.000 15% 636.800.000 Dinas PMD
pembangunan

2 13 05 Program Pemberdayaan Persentase Desa Yang


Lembaga Kemasyarakatan, Kapasitas
Lembaga Adat Dan Kelembagaannya
Masyarakat Hukum Adat Diberdayakan - - - - - 32% 600.000.000 32% 734.000.000 32% 1.037.200.000 32% 2.371.200.000 Dinas PMD

Sasaran : 4.1.2. Meningkatnya volume usaha sektor industri dan perdagangan


Sebelum Perubahan
3 06 01 Dinas Perindustrian dan
Perdagangan
3 06 01 15 Program Perlindungan Persentase Pemilik UTTP
Konsumen dan yang dibina
Pengamanan Perdagangan 12% 14% 1.306.800.000 16% 853.700.000 18% 1.457.800.000 20% 986.550.000 20% 1.278.205.000 100% 5.883.055.000 Disperindag

3 06 01 18 Program Peningkatan Volume usaha


Efisiensi Perdagangan perdagangan 769 M 813 M 3.650.000.000 854M 3.957.000.000 897M 4.340.700.000 942M 4.718.320.000 989M 5.102.472.000 989M 21.768.492.000 Dinas Indag

3 06 01 20 Program Pengembangan Omzet Perdagangan


Pasar 768,70 M 813,75 M 1.375.000.000 854,44 M 1.425.000.000 897,16 M 1.320.000.000 942,02 M 1.584.000.000 989,12 M 1.900.800.000 989,12 M 7.604.800.000 Disperindag

3 07 Perindustrian
3 07 01 16 Program Pengembangan Persentase Industri Kecil
Industri Kecil dan menengah yang 13,2% 14,40% 4.650.000.000 16,00% 6.725.500.000 16,00% 5.766.750.000 18,00% 6.953.445.000 19,20% 7.747.060.500 19,20% 31.842.755.500 Disperindag
Menengah terfasilitasi

2 11 01 Dinas Tenaga Kerja,


Koperasi dan Usaha
Mikro

VI-46
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/ Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Program Pembangunan Kinerja Kondisi Kinerja Kondisi Kinerja pada akhir periode Perangkat
Daerah (tujuan/impact/ Awal RPJMD Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Daerah
RPJMD
outcome) (Tahun 0) 2019 2020 2021 2022 2023 2023 Penanggung
2018 Jawab
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
2 11 01 18 Program Peningkatan Persentase koperasi
Kualitas Kelembagaan aktif 67,66% 67,75% 675.000.000 67,85% 700.000.000 67,95% 725.000.000 68,10% 750.000.000 68,15% 800.000.000 68,15% 3.650.000.000 Disnaker UKM
Koperasi
2 11 01 16 Program Pengembangan Persentase
Kewirausahaan dan pertumbuhan usaha
Keunggulan Kompetitif mikro yang memiliki 2,87% 2,90% 1.155.000.000 3,15% 1.225.000.000 3,00% 1.125.000.000 3,25% 1.150.000.000 3,50% 1.200.000.000 3,50% 5.855.000.000 Disnaker UKM
Usaha Mikro IUM

Jumlah pelaku usaha


mikro yang
mendapatkan fasilitasi 40 org 50 org 140.000.000 60 org 160.000.000 70 org 180.000.000 70 org 480.000.000 Disnaker UKM
permodalan

Sesudah Perubahan
3 30 Dinas Perindustrian dan
Perdagangan
3 30 02 Program Perizinan Dan Persentase Fasilitasi Ijin
Pendaftaran Perusahaan Usaha Perdagangan - - - - - - - 90% 580.000.000 90% 580.000.000 90% 1.160.000.000 Disperindag

3 30 03 Program Peningkatan Persentase Peningkatan


Sarana Distribusi Pembangunan dan
Pengelolaan Sarana
Distribusi Perdagangan - - - - - 12% 4.770.000.000 21% 5.240.000.000 21% 5.240.000.000 21% 15.250.000.000 Disperindag

3 30 06 Program Standardisasi Persentase Alat-alat


Dan Perlindungan Ukur, Takar, Timbang
Konsumen dan Perlengkapannya
(UTTP) yang bertanda - - - - - 85,00% 243.000.000 85,55% 604.122.110 86,11% 754.000.000 86,11% 1.601.122.110 Disperindag
Tera sah yang berlaku

3 31 Perindustrian
3 31 03 Program Pengendalian Izin Persentase pemantauan
Usaha Industri dan pengawasan izin
usaha industri di SINAS - - - - - 72,20% 85.000.000 74,00% 445.000.000 75% 795.000.000 75% 1.325.000.000 Disperindag

2 17 Dinas Koperasi dan


Usaha Mikro
2 17 03 Program Pengawasan Dan Persentase koperasi
Pemeriksaan Koperasi yang diawasi Dinas koperasi
- - - - - 13% 269.470.000 16,5% 60.923.500 20 % 650.000.000 20 % 980.393.500 dan Usaha
Mikro

2 17 08 Program Pengembangan Persentase usaha mikro


Umkm yang mendapatkan Dinas koperasi
fasilitasi pengembangan - - - - - 14% 27.289.400 16% 100.000.000 18% 1.860.000.000 18% 1.987.289.400 dan Usaha
Mikro

Sasaran : 4.1.3. Meningkatnya perluasan lapangan pekerjaan bagi masyarakat


Sebelum Perubahan
2 01 01 Dinas Tenaga Kerja,
Koperasi dan Usaha
Mikro
2 01 01 18 Program Peningkatan dan Prosentase
Perluasan Kesempatan penganggur/setengah
Kerja penganggur yang 41,79% 42% 865.000.000 45% 925.000.000 47% 1.100.000.000 50% 1.250.000.000 53% 1.500.000.000 53% 5.640.000.000 Disnaker UKM
ditempatkan

Sesudah Perubahan

VI-47
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/ Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Program Pembangunan Kinerja Kondisi Kinerja Kondisi Kinerja pada akhir periode Perangkat
Daerah (tujuan/impact/ Awal RPJMD Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Daerah
RPJMD
outcome) (Tahun 0) 2019 2020 2021 2022 2023 2023 Penanggung
2018 Jawab
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
2 7 Dinas Tenaga Kerja,
Koperasi dan Usaha
Mikro
2 07 05 Program Hubungan Persentase perselisihan
Industrial hubungan industrial
yang diselesaikan diluar Dinas Tenaga
- - - - - 80% 155.195.000 85% 150.000.000 90% 780.000.000 90% 1.085.195.000
pengadilan Kerja

Sasaran : 4.1.4. Meningkatnya iklim investasi yang kondusif


Sebelum Perubahan
2 12 01 Dinas Penanaman Modal
Perijinan Terpadu Satu
Pintu
2 12 01 20 Program Peningkatan Persentase investor yang
Promosi dan Iklim menanamkan
Investasi Penanaman investasinya di daerah 70% 1% 875.000.000 10% 1.002.500.000 100% 452.500.000 100% 482.750.000 100% 515.975.000 100% 3.328.725.000 DPMPTSP
Modal

Persentase Peluang
Investasi
100% 100% 305.250.000 100% 355.250.000 100% 369.302.000 100% 1.029.802.000 DPMPTSP

Sesudah Perubahan
2 18 Dinas Penanaman Modal
Perijinan Terpadu Satu
Pintu
2 18 02 Program Pengembangan Persentase Dokumen
Iklim Penanaman Modal Potensi yang Tersusun - - - 96,19% 187.709.000 100% 145.617.500 100% 140.000.000 100% 250.000.000 100% 723.326.500 DPMPTSP

Sasaran : 4.1.5. Meningkatnya kemandirian Desa dan Pemberdayaan Kawasan Perdesaan


Sebelum Perubahan
2 07 01 Dinas Pemberdayaan
Masyarakat
2 07 01 16 Program dan Desa
Pengembangan Persentase Lembaga
Lembaga Ekonomi Desa Ekonomi Desa yang aktif
dan Pertisipasi Masyarakat jumlah kawasan
13% 15% 1.360.000.000 15% 1.720.000.000 25% 14.736.298.000 30% 16.201.926.800 35% 17.825.920.580 35% 51.844.145.380 Dinas PMD
dalam Pembangunan Desa pedesaan yang
terbentuk

Sesudah Perubahan
2 13 Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa
2 13 05 Program Pemberdayaan Persentase Desa Yang
Lembaga Kemasyarakatan, Kapasitas
Lembaga Adat Dan Kelembagaannya
Masyarakat Hukum Adat Diberdayakan - - - - - 32% 600.000.000 32% 734.000.000 32% 1.037.200.000 32% 2.371.200.000 Dinas PMD

MISI 5 : MENINGKATKAN PEMBANGUNAN SEKTOR PARIWISATA, SEKTOR PRODUKTIF LAINNYA BERBASIS TEKNOLOGI TEPAT GUNA YANG DIDUKUNG KEBANGGAAN TERHADAP KESENIAN, KEBUDAYAAN DAN KEARIFAN LOKAL
Tujuan : 5.1 MENINGKATNYA PERTUMBUHAN LAPANGAN USAHA PARIWISATA DAN SEKTOR UNGGULAN DAERAH YANG DIDUKUNG KESADARAN UNTUK MELESTARIKAN DAN MENGEMBANGKAN SENI BUDAYA DAN KEARIFAN LOKAL
Sasaran : 5.1.1. Meningkatnya daya saing pariwisata
Sebelum Perubahan
3 02 01 Dinas Pariwisata,
Kepemudaan, Olahraga
dan Kebudayaan

3 02 01 15 Program Pengembangan Persentase kontribusi


Pemasaran Pariwisata sektor pariwisata Dinas
terhadap PAD pariwisata 2,00% 2,10% 750.000.000 2,20% 848.500.000 2,30% 938.100.000 2,40% 1.039.160.000 2,50% 1.157.076.000 2,60% 4.732.836.000
Parporabud

VI-48
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/ Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Program Pembangunan Kinerja Kondisi Kinerja Kondisi Kinerja pada akhir periode Perangkat
Daerah (tujuan/impact/ Awal RPJMD Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Daerah
RPJMD
outcome) (Tahun 0) 2019 2020 2021 2022 2023 2023 Penanggung
2018 Jawab
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
Persentase peningkatan
jumlah kunjungaan Dinas
wisatawan 5% 5% 750.000.000 5% 848.500.000 5% 938.100.000 5% 1.039.160.000 5% 1.157.076.000 5% 4.732.836.000
Parporabud

Jumlah kemitraan
pariwisata yang terjalin Dinas
10 lembaga 13 lembaga 125.000.000 15 lembaga 144.500.000 17 lembaga 165.300.000 20 lembaga 191.360.000 22 lembaga 215.846.000 25 lembaga 842.006.000
Parporabud

3 02 01 16 Program Pengembangan Jumlah destinasi wisata


Destinasi Pariwisata berbasis potensi lokal Dinas
6 OW 10 OW 1.860.000.000 15 OW 11.491.000.000 18 OW 1.097.000.000 21 OW 760.000.000 25 OW 511.000.000 25 OW 15.719.000.000
Parporabud

Sesudah Perubahan

3 26 Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan dan


Pariwisata

3 26 02 Program Peningkatan Daya Persentase peningkatan


Tarik Destinasi Pariwisata kunjungan wisatawan Dinas
- - - - - 5% 2.803.011.700 5% 3.050.000.000 5% 3.186.496.500 5% 9.039.508.200
Porabudpar

3 26 03 Program Pemasaran Persentase peningkatan


Pariwisata kunjungan wisatawan Dinas
- - - - - 5% 5.848.000.000 5% 6.560.000.000 5% 6.470.000.000 5% 18.878.000.000
Porabudpar

Sasaran : 5.1.2. Meningkatnya pelestarian kebudayaan, kesenian, dan tradisi lokal Daerah.
Sebelum Perubahan
2 16 01 Dinas Pariwisata,
Kepemudaan, Olahraga
dan Kebudayaan

2 16 01 19 Program Pengembangan Jumlah nilai budaya


Nilai dan Pengelolaan (tradisi) yang Dinas
22 tradisi 23 1.370.000.000 24 1.474.000.000 25 1.631.000.000 26 1.679.000.000 27 1.790.000.000 27 7.944.000.000
Keragaman Budaya dikembangkan Parporabud

Persentase benda, situs


dan kawasan cagar Dinas
budaya yang 26% 27% 860.000.000 28% 4.910.000.000 29% 3.705.000.000 30% 2.610.000.000 31% 1.465.000.000 31% 13.550.000.000
Parporabud
dilestarikan

Jumlah
penyelenggaraan even Dinas
60 even 66 2.359.000.000 72 2.840.000.000 66 3.684.000.000 68 6.571.000.000 70 4.195.000.000 114 19.649.000.000
seni dan budaya Parporabud

Sesudah Perubahan
3 26 Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan dan
Pariwisata

2 26 02 Program Pengembangan Persentase warisan seni


Kebudayaan budaya dan tradisi lokal Dinas
yang dilestarikan - - - - - 29,73% 1.624.400.000 32,43% 2.350.000.000 35,14% 3.220.000.000 35,14% 7.194.400.000
Porabudpar

2 26 03 Program Pengembangan Persentase seni budaya


Kesenian Tradisional yang dikembangkan - - - - - 67,57% 130.400.000 70,27% 240.000.000 72,97% 280.000.000 72,97% 650.400.000

2 26 05 Program Pelestarian Dan Persentase benda, situs


Pengelolaan Cagar Budaya dan kawasan cagar Dinas
budaya yang - - - - - 75% 2.076.000.000 75% 2.780.000.000 75% 3.420.000.000 75% 8.276.000.000
Porabudpar
dilestarikan

MISI 6 : INFRASTRUKTUR PUBLIK YANG MEMADAI DAN BERKUALITAS SEBAGAI PENUNJANG PERTUMBUHAN EKONOMI DENGAN MEMPERHATIKAN KELESTARIAN LINGKUNGAN DAN PERLINDUNGAN DARI BENCANA
Tujuan : 6.1 MENINGKATKAN PEMERATAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DASAR YANG HANDAL, BERWAWASAN LINGKUNGAN, DAN BERKELANJUTAN
Sasaran : 6.1.1. Meningkatnya infrastruktur pekerjaan umum, perumahan rakyat dan perhubungan yang handal

VI-49
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/ Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Program Pembangunan Kinerja Kondisi Kinerja Kondisi Kinerja pada akhir periode Perangkat
Daerah (tujuan/impact/ Awal RPJMD Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Daerah
RPJMD
outcome) (Tahun 0) 2019 2020 2021 2022 2023 2023 Penanggung
2018 Jawab
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
Sebelum Perubahan
1 03 01 Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang

1 03 01 31 Program pembangunan, Panjang Jalan dan


rehabilitasi/pemeliharaan Jembatan yang
jalan, jembatan dan terbangun 1153,48 km 1242,78 km 52.459.500.000 1332,08 km 58.508.690.000 1421,39 km 64.678.863.800 1510,69 km 65.972.441.076 1600,00 km 67.291.889.898 1600,00 km 308.911.384.774 Dinas PUPR
bangunan pelengkapnya

Panjang saluran
drainase/gorong-gorong
yang terbangun 294 m 300 m 5.500.000.000 350 m 6.000.000.000 400 m 6.500.000.000 450 m 7.000.000.000 500 m 7.500.000.000 500 m 32.500.000.000 Dinas PUPR

Panjang
turap/talud/bronjong 6 km 9 km 6.171.000.000 14 km 6.294.420.000 19 km 6.420.308.400 24 km 6.548.714.568 29 km 6.679.688.859 29 km 32.114.131.827 Dinas PUPR
yang terbangun
Persentase Panjang
jalan dan Jembatan 48,94% 60,00% 74.546.592.648 67,00% 76.037.524.501 75,00% 77.558.274.991 80,00% 79.109.440.491 85,00% 80.691.629.301 85,00% 387.943.461.932 Dinas PUPR
yang terpelihara
1 03 01 32 Program peningkatan Persentase peningkatan
sarana, prasarana dan sarana, prasarana dan
pembinaan jasa konstruksi pembinaan jasa
konstruks dalam kondisi 75,00% 75,00% 625.657.800 75,00% 638.170.956 75,00% 650.934.375 75,00% 663.953.063 75,00% 677.232.124 75,00% 3.255.948.318 Dinas PUPR
baik

1 03 01 33 Program Pengelolaan Persentase jaringan


Sumber Daya Air pengairan dalam kondisi 60,77% 61,99% 29.504.520.000 63,23% 30.094.610.400 64,49% 30.696.502.608 65,78% 31.310.432.660 67,10% 31.936.641.313 67,10% 153.542.706.982 Dinas PUPR
baik
Persentase Jumlah
sungai, waduk, dan
bendung dalam kondisi 43,42% 45,59% 3.801.000.000 47,87% 3.991.050.000 50,27% 4.190.602.500 52,78% 4.400.132.625 55,42% 4.620.139.256 55,42% 21.002.924.381 Dinas PUPR
baik

Penurunan luas
genangan 27 ha 22 ha 9.282.000.000 18 ha 9.467.640.000 14 ha 9.656.992.800 10 ha 9.850.132.656 5 ha 10.047.135.309 5 ha 48.303.900.765 Dinas PUPR

1 03 01 34 Program Tata Bangunan Jumlah fasilitas umum


dalam kondisi baik 29 unit 39 unit 11.628.000.000 46 unit 11.860.560.000 49 unit 12.097.771.200 54 unit 12.339.726.624 59 unit 12.586.521.156 59 unit 60.512.578.980 Dinas PUPR

Jumlah bangunan
gedung pemerintah 51 unit 54 unit 6.013.920.000 71 unit 6.134.198.400 74 unit 6.256.882.368 79 unit 6.382.020.015 84 unit 6.509.660.416 84 unit 31.296.681.199 Dinas PUPR
dalam kondisi baik
1 03 01 35 Program Tata Ruang Presentase pemanfaatan
lahan sesuai dengan
rencana tata ruang 79,43% 82,00% 636.000.000 84,00% 728.720.000 86,00% 828.294.400 88,00% 934.860.288 90,00% 1.048.557.494 90,00% 4.176.432.182 Dinas PUPR

Persentase Jumlah
dokumen rencana tata
ruang yang tersusun 10,00% 30,00% 1.000.000.000 20,00% 1.000.000.000 15,00% 1.000.000.000 10,00% 1.000.000.000 15,00% 1.000.000.000 100,00% 5.000.000.000 Dinas PUPR

1 03 01 36 Program pendataan, Persentase realisasi


perencanaan, dan pengadaan tanah
pengendalian teknis dan 65,00% 100% 3.000.000.000 100% 3.000.000.000 100,00% 3.000.000.000 100,00% 3.000.000.000 100,00% 3.000.000.000 100,00% 15.000.000.000 Dinas PUPR
pengadaan tanah

Persentase database
infrastruktur yang 33,33% 50,00% 600.000.000 66,67% 1.200.000.000 83,33% 1.800.000.000 100,00% 2.400.000.000 100,00% 2.600.000.000 100,00% 8.600.000.000 Dinas PUPR
terupdate

1 04 01 Dinas Perumahan
Rakyat, Kawasan
Permukiman dan
Pertanahan

VI-50
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/ Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Program Pembangunan Kinerja Kondisi Kinerja Kondisi Kinerja pada akhir periode Perangkat
Daerah (tujuan/impact/ Awal RPJMD Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Daerah
RPJMD
outcome) (Tahun 0) 2019 2020 2021 2022 2023 2023 Penanggung
2018 Jawab
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
1 04 01 21 Program Pengembangan Pelayanan Penyediaan
Infrastruktur Pemukiman Infrastruktur
Perkotaan dan Perdesaan Pemukiman Perkotaan
dan Perdesaan Dinas PRKPP

Pelayanan air minum


842699 jiwa 869524 jiwa 2.000.000.000 878654 jiwa 2.000.000.000 887880 jiwa 2.000.000.000 887880 jiwa 6.000.000.000 Dinas PRKPP

pelayanan air limbah


domestik 581689 jiwa 633593 jiwa 800.000.000 651904 jiwa 900.000.000 670744 jiwa 1.000.000.000 670744 jiwa 2.700.000.000 Dinas PRKPP

kelompok HIPPAM
72 HIPPAM 93 100.000.000 100 100.000.000 107 100.000.000 107 300.000.000 Dinas PRKPP

Pelayanan jalan
lingkungan 2.071,15 Km 2.086 1.300.000.000 2.091 1.400.000.000 2.096 1.500.000.000 2.096 4.200.000.000 Dinas PRKPP

Pelayanan drainase
lingkungan 297.785 jiwa 297.800 1.900.000.000 297.805 1.900.000.000 297.810 2.000.000.000 297.810 5.800.000.000 Dinas PRKPP

Pelayanan Pemakaman
4 makam 6 makam 400.000.000 8 makam 400.000.000 10 makam 400.000.000 10 makam 1.200.000.000 Dinas PRKPP

1 04 01 22 Program Pembangunan Persentase rumah layak


Lingkungan Sehat huni dan terjangkau 87,21% 92,46% 15.000.000.000 94,21% 15.000.000.000 95,96% 15.000.000.000 95,96% 45.000.000.000 Dinas PRKPP
Perumahan
Ketersediaan rumah
akibat bencana 90% 1.000.000.000 120% 1.000.000.000 150% 1.000.000.000 150% 3.000.000.000 Dinas PRKPP
alam/sosial
Cakupan lingkungan
yang sehat dan aman 77 Perumahan 92% 1.400.000.000 97% 1.400.000.000 102% 1.500.000.000 102% 4.300.000.000 Dinas PRKPP
yang didukung PSU
1 04 01 23 Peningkatan Kinerja UPTD UPTD dengan tingkat
kinerja baik 100% 100% 150.000.000 100% 150.000.000 100% 150.000.000 100% 450.000.000 Dinas PRKPP

2 09 01 Dinas Perhubungan
2 09 01 15 Program Pembangunan, Persentase
Pemeliharaan Fasilitas Perlengkapan Jalan 84,80% 87,84% 14.675.000.000 90,88% 2.945.000.000 0,9392 2.745.000.000 0,9696 2.745.000.000 100% 2.745.000.000 100% 25.855.000.000 Dishub
Umum yang berfungsi baik

2 09 01 17 Program Peningkatan Nilai Indeks Kepuasan


Pelayanan Angkutan Masyarakat (IKM)
Pelayanan Angkutan Baik Baik 1.198.000.000 Baik 1.198.000.000 100% 1.198.000.000 100% 1.198.000.000 100% 1.198.000.000 100% 5.990.000.000 Dishub

2 09 01 19 Program Pengendalian dan Persentase


Pengamanan Lalu Lintas Perlengkapan Jalan 84,8% 87,84% 14.675.000.000 90,88% 2.945.000.000 80% 4.050.000.000 90% 4.050.000.000 100% 4.050.000.000 100% 29.770.000.000 Dishub
yang berfungsi baik
2 09 01 20 Program peningkatan Jumlah Kendaraan
kelaikan pengoperasian wajib uji yang lulus uji 83,92% 84,00% 600.000.000 84,00% 600.000.000 84% 600.000.000 84% 600.000.000 84% 600.000.000 84% 3.000.000.000 Dishub
kendaraan bermotor

Sesudah Perubahan
1 3 Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
1 03 02 Program Pengelolaan Luas jaringan irigasi
Sumber Daya Air (SDA) dalam kondisi baik 10.781,17
- - - - - 23.683.847.000 10.855,92 Ha 9.507.804.919 10.930,68 Ha 9.507.804.919 10.930,68 Ha 42.699.456.838 Dinas PUPR
Ha

1 03 08 Program Penataan Jumlah Bangunan


Bangunan Gedung Gedung di Wilayah
Daerah Kabupaten/Kota - - - - - 85 unit 7.100.000.000 86 unit 33.800.000.000 87 unit 33.800.000.000 87 unit 74.700.000.000 Dinas PUPR
dalam kondisi baik

1 03 10 Program Penyelenggaraan Panjang Jalan dalam


Jalan kondisi Mantap 3211,8858
fungsional dan Jumlah 3255 KM & 3265 KM & 3265 KM 628
- - - - - Km & 597 117.193.241.100 78.309.695.081 78.309.695.081 273.812.631.262 Dinas PUPR
jembatan dalam kondisi 611 Unit 628 Unit Unit
Unit
baik

VI-51
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/ Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Program Pembangunan Kinerja Kondisi Kinerja Kondisi Kinerja pada akhir periode Perangkat
Daerah (tujuan/impact/ Awal RPJMD Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Daerah
RPJMD
outcome) (Tahun 0) 2019 2020 2021 2022 2023 2023 Penanggung
2018 Jawab
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
1 03 11 Program Pengembangan Jumlah tenaga terampil
Jasa Konstruksi yang bersertifikat/ - - - - - 58 orang 100.000.000 60 orang 160.000.000 63 orang 170.000.000 63 orang 430.000.000 Dinas PUPR

1 03 12 Program Penyelenggaraan Luas pemanfaatan lahan


Penataan Ruang sesuai dengan rencana 123411310
- - - - - 1.500.000.000 124.329.663 2.300.000.000 125.248.016 2.300.000.000 125.248.016 6.100.000.000 Dinas PUPR
tata ruang m2

1 4 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman


1 04 02 Program Pengembangan Persentase pengurangan
Perumahan backlog rumah - - - - - 90% 15.525.989.200 95% 23.475.000.000 95% 1.675.000.000 95% 40.675.989.200 Dinas PRKPP

1 04 03 Program Kawasan Persentase


Permukiman pembangunan dan
pengembangan kawasan
permukiman - - - - - 92,46% 3.312.164.200 97% 3.417.901.200 97% 3.425.000.000 97% 10.155.065.400 Dinas PRKPP

1 04 04 Program Perumahan Dan Persentase perbaikan


Kawasan Permukiman perumahan dan
Kumuh kawasan permukiman - - - - - 92,46% 4.200.000.000 95% 16.297.035.900 95% 16.300.000.000 95% 36.797.035.900 Dinas PRKPP
kumuh

1 04 05 Program Peningkatan Persentase lingkungan


Prasarana, Sarana Dan yang sehat dan aman
Utilitas Umum (PSU) yang didukun PSU
- - - - - 92% 676.282.100 100% 2.175.000.000 100% 2.475.000.000 100% 5.326.282.100 Dinas PRKPP

2 15 Dinas Perhubungan
2 15 02 Program Penyelenggaraan Nilai Indeks Kepuasan
Lalu Lintas Dan Angkutan Masyarakat (IKM)
Jalan (LLAJ) Pelayanan Lalu Lintas - - - - - Baik 18.652.000.000 Baik 16.209.000.000 Baik 21.015.994.800 Baik 55.876.994.800 Dishub
dan Angkutan Jalan

Sasaran : 6.1.2. Meningkatnya ketaatan pemanfaatan ruang daerah


Sebelum Perubahan
1 03 01 Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang

1 03 01 35 Program Tata Ruang Presentase pemanfaatan


lahan sesuai dengan
rencana tata ruang 79,43% 82,00% 636.000.000 84,00% 728.720.000 86,00% 828.294.400 88,00% 934.860.288 90,00% 1.048.557.494 90,00% 4.176.432.182 Dinas PUPR

Persentase Jumlah
dokumen rencana tata
ruang yang tersusun 10,00% 30,00% 1.000.000.000 20,00% 1.000.000.000 15,00% 1.000.000.000 10,00% 1.000.000.000 15,00% 1.000.000.000 100,00% 5.000.000.000 Dinas PUPR

4 03 01 Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah
4 03 01 27 Program Perencanaan % kegiatan
Pengembangan Wilayah pembangunan daerah
yang sesuai dengan 100% 100% 1.100.000.000 100% 600.000.000 100% 600.000.000 100% 600.000.000 100% 600.000.000 100% 3.500.000.000 Bappeda
RTRW

Sesudah Perubahan
1 3 Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang

VI-52
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/ Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Program Pembangunan Kinerja Kondisi Kinerja Kondisi Kinerja pada akhir periode Perangkat
Daerah (tujuan/impact/ Awal RPJMD Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Daerah
RPJMD
outcome) (Tahun 0) 2019 2020 2021 2022 2023 2023 Penanggung
2018 Jawab
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
1 03 12 Program Penyelenggaraan Luas pemanfaatan lahan
Penataan Ruang sesuai dengan rencana 123.411.310
- - - - - 1.500.000.000 124.329.663 2.300.000.000 125.248.016 2.300.000.000 125.248.016 6.100.000.000 Dinas PUPR
tata ruang m2

5 1 Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah
5 01 02 Program Perencanaan, % Kesesuaian usulan
Pengendalian, Dan kegiatan pembangunan
Evaluasi Pembangunan dalam RKPD terhadap
Daerah prioritas pembangunan - - - - - 100% 575.308.700 100% 700.000.000 100% 900.000.000 100% 2.175.308.700

% pemanfaatan data
dan informasi Bappeda
pembangunan daerah - - - - - 90% 30.000.000 95% 560.000.000 95% 600.000.000 95% 1.190.000.000
yang berkualitas

% rekomendasi
pengendalian dan
evaluasi pembangunan - - - - - 80% 175.000.000 85% 225.000.000 90% 225.000.000 100% 625.000.000
yang ditindaklanjuti

Sasaran : 6.1.3. Meningkatnya kualitas lingkungan dan konservasi sumber daya alam
Sebelum Perubahan

2 05 01 Dinas Lingkungan Hidup

2 05 01 15 Program Pengembangan Persentase Penanganan


Kinerja Pengelolaan dan Pengurangan
Persampahan,limbah B3 timbulan sampah dan
80% 85 7.870.000.000 85% 6.688.500.000 85% 7.022.925.000 85% 7.374.071.250 85% 7.742.774.813 85% 36.698.271.063 Dinas LH
dan peningkatan kapasitas limbah B3
masyarakat

2 05 01 16 Program Pengendalian Indeks Kualitas


pencemaran , perusakan Lingkungan Hidup :
lingkungan dan 5.291.375.000 5.761.125.000 5.789.362.500 6.055.136.875 6.351.643.719 29.248.643.094 Dinas LH
pemeliharaan lingkungan

Indeks Kualitas Air 66 67 68 69 70 71 71 Dinas LH


Indeks Kualitas Udara 82,4 82,9 83,4 83,9 84,4 84,9 84,9 Dinas LH
Indeks Kualitas Tutupan
Lahan 74,86 75,01 75,26 75,51 75,76 76,01 76,01 Dinas LH

2 05 01 25 Program Penataan dan Persentase


Penaatan Perlindungan ketaatan/kepatuhan
dan Pengelolaan terhadap aspek 80% 80% 1.050.000.000 80% 1.050.000.000 80% 1.300.000.000 80% 1.375.000.000 80% 1.425.000.000 80% 6.200.000.000 Dinas LH
Lingkungan lingkungan hidup

Sesudah Perubahan
2 11 Dinas Lingkungan Hidup

2 11 02 Program Perencanaan Persentase ketersediaan


Lingkungan Hidup dokumen lingkungan
hidup - - - - - 100% 209.200.000 100% 1.350.000.000 100% 650.000.000 100% 2.209.200.000 Dinas LH

2 11 03 Program Pengendalian Persentase kegiatan


Pencemaran Dan/Atau pengendalian
Kerusakan Lingkungan pencemaran dan/atau - - - - - 98% 582.179.800 98% 1.350.000.000 98% 1.200.000.000 98% 3.132.179.800 Dinas LH
Hidup kerusakan lingkungan
hidup

VI-53
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/ Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Program Pembangunan Kinerja Kondisi Kinerja Kondisi Kinerja pada akhir periode Perangkat
Daerah (tujuan/impact/ Awal RPJMD Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Daerah
RPJMD
outcome) (Tahun 0) 2019 2020 2021 2022 2023 2023 Penanggung
2018 Jawab
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
2 11 11 Program Pengelolaan Persentase volume
Persampahan sampah yang terkelola - - - - - 74% 4.176.541.650 73% 6.324.289.770 72% 5.000.000.000 72% 15.500.831.420 Dinas LH

Sasaran : 6.1.4. Meningkatnya ketangguhan dalam penanggulangan bencana


Sebelum Perubahan
1 01 05 Badan Penanggulangan
Bencana Daerah

1 01 05 07 Program peningkatan Prosentase pemenuhan


kapasitas kesiapsiagaan, fasilitas kesiapsiagaan ,
pencegahan dan migas pencegahan dan mitigasi 635.000.000 100% 1.185.000.000 100% 1.210.000.000 1.235.000.000 100% 1.260.000.000 100% 1.285.000.000 100% 6.175.000.000 BPBD
bencana bencana

1 01 05 08 Program peningkatan cakupan penanganan


kapasitas tanggap darurat penanggulangan
penanggulangan bencana bencana dan korban 1.190.000.000 100% 1.080.000.000 100% 1.105.000.000 1.130.000.000 100% 1.155.000.000 100% 1.180.000.000 100% 5.650.000.000 BPBD
terdampak

1 01 05 09 Program peningkatan cakupan penanganan


kapasitas penanganan Pasca Bencana 20.000.000 100% 130.000.000 100% 135.000.000 140.000.000 100% 145.000.000 100% 150.000.000 100% 700.000.000 BPBD
Pasca Bencana

Sesudah Perubahan
1 5 Badan Penanggulangan
Bencana Daerah

1 05 03 Program Penanggulangan Persentase


Bencana penanggulangan
bencana (mitigasi dan
kesiapsiagaan,
- - - - - 93,54% 2.003.907.000 98,33% 1.719.656.000 100% 2.084.930.000 100% 5.808.493.000 BPBD
penanganan darurat
serta penanganan pasca
bencana)

VI-54
BAB - VII
KERANGKA PENDANAAN PEMBANGUNAN
DAN PROGRAM PERANGKAT DAERAH

Pada bagian ini menyajikan tentang kerangka pendanaan


pembangunan yang dilanjutkan dengan rumusan program Perangkat
Daerah (PD) selama 5 (lima) tahun periode RPJMD. Penyajian kerangka
pendanaan dimaksudkan untuk menjelaskan Kapasitas Riil
Kemampuan Keuangan Daerah yang menjadi dasar penyusunan
strategi, arah kebijakan dan target program. Mengingat bahwa proses
perencanaan dan penganggaran merupakan satu kesatuan yang utuh,
maka penyajian terlebih dahulu terhadap Kapasitas Riil Kemampuan
Keuangan Daerah menjadi sangat penting. Hal ini dimaksudkan agar
setiap program yang dirumuskan memiliki daya dukung pendanaan
yang cukup. Adapun gambaran mengenai kekuatan anggaran
pemerintah kabupaten Nganjuk selama 5 (lima) tahun ke depan
sebagaimana disampaikan dalam uraian di bawah ini.

7.1. Kerangka Pendanaan Pembangunan


Kerangka pendanaan pembangunan akan dicerminkan oleh
Kapasitas Riil Keuangan Daerah. Kapasitas riil keuangan daerah
berdasarkan pada tabel 7.1 di bawah ini sebesar Rp.
1.401.506.751.267,- pada tahun 2022, selanjutnya mengalami
kenaikan pada tahun 2023 sebesar Rp. 1.484.887.167.831,-. Besaran
kapasitas riil fiskal ditentukan oleh besarnya total pendapatan
dikurangi oleh belanja rutin, wajib dan mengikat di tahun yang sama.
Dengan demikian kebijakan alokasi belanja terkait dengan berbagai
faktor yang mempengaruhi kemampuan riil fiskal menjadi isu penting
untuk diperhatikan terkait dengan penguatan Kapasitas riil fiskal.

VII-1
Tabel 7.1 Kerangka Pendanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2019-2023

Proyeksi
No Uraian 2019 2020 2021 2022 2023
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan 1.194.875.825.463 1.256.842.742.881 1.325.608.492.462 1.401.506.751.267 1.484.887.167.831
Daerah

I Prioritas I
1. Belanja Rutin 98.275.306.415 103.371.917.851,16 109.027.714.852,75 115.270.141.455,98 122.127.955.307,61
2. Pemenuhan SPM 424.102.235.619 446.096.410.788,80 470.503.723.674,24 497.442.607.659,37 527.037.164.949,82

II Prioritas II
Visi & Misi Bupati dan Wakil Bupati 667.127.629.809 701.725.235.570,77 740.118.791.246,10 782.494.596.684,78 829.047.868.990,94

III Prioritas III


Belanja Tak Terduga 5.370.653.620 5.649.178.670,27 5.958.262.688,92 6.299.405.466,87 6.674.178.582,63

VII-2
7.2 Program Perangkat Daerah
Berdasarkan tujuan dan sasaran yang akan dicapai dalam
pembangunan jangka menengah, serta memperhatikan arah kebijakan
pembangunan, maka disusun program-program pembangunan
perangkat daerah yang akan dilaksanakan dalam lima tahun ke depan,
berdasarkan janji politik Bupati dan Wakil Bupati Nganjuk periode
2018-2023.
Selain berpijak pada berbagai pertimbangan sebagaimana
disampaikan di atas, maka penyusunan program pembangunan
Kabupaten Nganjuk selama 5 (lima) tahun ke depan juga
memperhatikan kapasitas riil fiskal sebagaimana disajikan dalam tabel
7.1 di atas. Hal ini dimaksudkan agar penentuan target dan anggaran
selama lima tahun akan dapat didukung dengan kemampuan dan
kapasitas fiskal daerah. Perumusan indikasi rencana program prioritas
yang disertai kebutuhan pendanaan dilakukan berdasarkan kompilasi
hasil verifikasi terhadap perencana program, indikator kinerja,
kelompok sasaran danpendanaan indikatif dari setiap rancangan
Rencara Strategis Perangkat Daerah.
Melalui penyajian Program dan Anggaran indikatif yang disusun
berdasarkan Aspek-aspek Pembangunan dan Urusan diharapkan dapat
menjelaskan program apa saja yang direncanakan dalam RPJMD guna
untuk menjalankan tugas pokok dan fungsi Perangkat Daerah (PD)
berdasarkan tiap urusan yang diampu. Penyajian secara detil program-
program RPJMD yang selaras dengan Program Perangkat Daerah
sebagaimana disajikan dalam tabel 7.2 di bawah ini.
Penyusunan program Perangkat Daerah dilakukan dengan
ketentuan:
1. Mengacu visi, misi, tujuan, dan sasaran RPJMD;
2. Mampu mengatasi permasalahan serta isu strategis daerah;
3. Memperhatikan pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM);
4. Sebagai operasionalisasi tugas dan fungsi Perangkat Daerah.
Gambaran program Perangkat Daerah Kabupaten Nganjuk
beserta indikasi alokasi anggaran belanja langsung program disajikan
pada tabel berikut:

VII-3
Tabel 7.2
Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan Kabupaten Nganjuk
KODE
Capaian Kineja Program dan Kerangka Pendanaan
BIDANG URUSAN

Kondisi
Bidang Urusan Pemerintahan dan
PROGRAM
URUSAN

Indikator Kinerja Program Kinerja Awal Kondisi Kinerja Pada akhir Perangkat Daerah
Program Prioritas Pembangunan Tahun-1 2019 Tahun-2 2020 Tahun-3 2021 Tahun-4 2022 Tahun-5 2023
RPJMD 2018 periode RPJMD 2023 Penanggung
Jawab
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 URUSAN PEMERINTAHAN WAJIB YANG BERKAITAN
DENGAN PELAYANAN DASAR
1 01 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN DINAS
PENDIDIKAN
SEBELUM PERUBAHAN
01 01 01 PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN Hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) 78,53 78,6 1.130.876.440 78,65 1.189.524.823 79 1.254.607.401 79,2 1.326.440.463 79,5 1.405.354.930 79,5 6.306.804.058

01 01 02 PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA Persentase sarana dan prasarana aparatur 80% 80,10% 606.184.700 80,20% 637.622.045 80,30% 672.508.317 80,40% 711.013.057 80,50% 753.313.648 80,50% 3.380.641.767
APARATUR dalam kondisi baik
01 01 03 PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR SIPIL Tingkat Kehadiran ASN 80% 85,00% 50.000.000 90,00% 52.593.050 95,00% 55.470.578 100,00% 58.646.569 100,00% 62.135.653 100,00% 278.845.851
NEGARA
01 01 06 PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM Persentase laporan kinerja dan laporan 100% 100,00% 242.300.000 100,00% 254.865.920 100,00% 268.810.422 100,00% 284.201.273 100,00% 301.109.376 100,00% 1.351.286.992
PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN keuangan yang disusun tepat waktu

01 01 07 PROGRAM PENINGKATAN KINERJA SATUAN Hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) 79% 78,60% 2.529.382.400 78,65% 2.660.558.701 79,00% 2.806.126.087 79,20% 2.966.791.989 79,50% 3.143.296.563 7950,00% 14.106.155.740
PENDIDIKAN
01 01 16 PROGRAM WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR Persentase Anak yang Bersekolah Pendidikan 81% 81,50% 20.225.472.950 81,75% 21.274.386.203 82,00% 22.438.373.601 82,25% 23.723.091.899 82,50% 25.134.459.545 82,50% 112.795.784.198
SEMBILAN TAHUN Dasar
Persentase SD/SMP yang Memiliki Akreditasi 78% 78,00% 78,20% 78,50% 78,70% 79,00% 79,00%
≥B
01 01 18 PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN Persentase Anak yang Bersekolah PAUD 52% 52,50% 10.321.400.000 52,80% 10.856.678.125 53,00% 11.450.680.528 53,20% 12.106.293.946 53,50% 12.826.538.662 100,00% 57.561.591.262
NON FORMAL DAN INFORMAL
Persentase Satuan PAUD yang Memiliki 22% 22,50% 23,00% 23,50% 24,00% 24,50% 100,00%
Akreditasi ≥B
Persentase Peserta Didik Non Formal yang 66% 66,45% 66,75% 67,00% 67,25% 67,50% 67,50%
Tuntas Mengikuti Pendidikan Kesetaraan

Persentase Satuan Pendidikan Non Formal 25% 30,00% 35,00% 40,00% 45,00% 50,00% 50,00%
yang Memiliki Akreditasi ≥B
01 01 20 PROGRAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN Persentase Pendidik dan Tenaga Kependidikan 50% 50,25% 25.224.350.000 50,45% 26.532.510.015 50,75% 27.984.185.613 51,00% 29.586.431.656 51,25% 31.346.629.382 51,25% 140.674.106.666
TENAGA KEPENDIDIKAN yang Memiliki Kualifikasi Linier

01 01 22 PROGRAM MANAJEMEN PELAYANAN PENDIDIKAN Nilai Akuntabilitas Penyelenggaraan Pendidikan 73% 80,00% 94.944.169.200 81,00% 99.868.068.759 83,00% 105.332.159.351 87,00% 111.362.995.406 90,00% 117.988.359.814 90,00% 529.495.752.530

SESUDAH PERUBAHAN
1 01 01 PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN Survey Kepuasaan Masyarakat Internal - - - - - 86,50% 651.066.066.895 87,50% 648.218.324.095 88,50% 745.363.120.350 88,50% 2.044.647.511.340
DAERAH KABUPATEN/KOTA Perangkat Daerah
1 01 02 PROGRAM PENGELOLAAN PENDIDIKAN Persentase Satuan Pendidikan yang memiliki - - - - - 93,89% 163.499.203.688 96,98% 155.248.554.488 100,00% 155.578.224.448 100,00% 474.325.982.624
Akreditasi minimal ≥B
1 01 03 PROGRAM PENGEMBANGAN KURIKULUM Persentase peserta didik yang nilai muatan lokal - - - - - 100,00% 170.000.000 100,00% 170.000.000 100,00% 170.000.000 100,00% 510.000.000
pada jenjang PAUD, Dasar dan Nonformal pada
kategori berkembang sangat baik atau nilai ≥ 70

1 01 04 PROGRAM PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Rasio ideal pendidik dan tenaga kependidikan - - - - - 1533 28.200.108.950 1534 38.504.909.600 1535 44.280.646.040 1535 110.985.664.590
terhadap peserta didik pada jenjang PAUD

Rasio ideal pendidik dan tenaga kependidikan - - - - - 2753 2754 2755 2755
terhadap peserta didik pada jenjang Sekolah
Dasar
Rasio ideal pendidik dan tenaga kependidikan - - - - - 1646 1647 1648 1648
terhadap peserta didik pada jenjang Sekolah
Menengah Pertama
Rasio ideal pendidik dan tenaga kependidikan - - - - - 51 52 53 53
terhadap peserta didik pada jenjang Pendidikan
Nonformal/Kesetar aan

1 01 05 PROGRAM PENGENDALIAN PERIZINAN PENDIDIKAN Persentase izin operasional Satuan Pendidikan - - - - - 80,00% 180.000.000 80,00% 180.000.000 80,00% 180.000.000 80,00% 540.000.000
yang masih aktif
1 01 06 PROGRAM PENGEMBANGAN BAHASA DAN SASTRA Persentase peserta didik yang dapat - - - - - 100,00% 200.000.000 100,00% 200.000.000 100,00% 200.000.000 100,00% 600.000.000
menggunakan bahasa daerah/lokal dengan baik
dan benar

VII - 4
KODE
Capaian Kineja Program dan Kerangka Pendanaan
BIDANG URUSAN

Kondisi
Bidang Urusan Pemerintahan dan
PROGRAM
URUSAN

Indikator Kinerja Program Kinerja Awal Kondisi Kinerja Pada akhir Perangkat Daerah
Program Prioritas Pembangunan Tahun-1 2019 Tahun-2 2020 Tahun-3 2021 Tahun-4 2022 Tahun-5 2023
RPJMD 2018 periode RPJMD 2023 Penanggung
Jawab
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 02 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KESEHATAN DINAS
KESEHATAN
SEBELUM PERUBAHAN
1 02 01 PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN Hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) 78,53 78,6 1.117.138.500 78,65 1.175.073.917 79,98 1.239.365.841 79,99 1.310.326.242 80 1.388.282.019 80 6.230.186.519

1 02 02 PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA Persentase sarana dan prasarana aparatur 65% 70% 1.586.560.500 75% 1.668.840.400 80% 1.760.147.814 85% 1.860.925.801 90% 1.971.638.623 90% 8.848.113.138
APARATUR yang laik fungsi
1 02 03 PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR Tingkat kehadiran ASN 97% 98,12% 50.000.000 99,12% 52.593.027 100% 55.470.555 100% 58.646.544 100% 62.135.627 100% 278.845.753
1 02 05 PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA Persentase Pegawai dengan Kategori Nilai SKP 100% 100% 50.000.000 100% 52.593.027 100% 55.470.555 100% 58.646.544 100% 62.135.627 100% 278.845.753
APARATUR "Baik"
1 02 06 PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM Persentase laporan kinerja dan laporan 100% 100% 20.000.000 100% 21.037.211 100% 22.188.222 100% 23.458.618 100% 24.854.251 100% 111.538.301
PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN keuangan yang disusun tepat waktu

1 02 33 PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA Rasio tenaga medis per satuan penduduk 1,09 >2 250.000.000 >2 262.965.137 >2 277.352.773 >2 293.232.720 >2 310.678.134 >2 1.394.228.764
KESEHATAN
Persentase ketersediaan item obat yang 50% 50% 250.000.000 50% 262.965.137 52% 277.352.773 54% 293.232.720 54% 310.678.134 54% 1.394.228.764
tersedia di formas
Persentase Produk Alkes dan PKRT yang 50% 50% 200.000.000 50% 210.372.110 50% 221.882.218 51% 234.586.176 51% 248.542.507 51% 1.115.383.011
berkualitas sesuai standar selama periode
tertentu
Rasio Puskesmas per satuan penduduk >1 >1 11.434.999.744 >1 12.028.025.119 >1 12.686.115.535 >1 13.412.464.292 >1 14.210.417.536 >1 63.772.022.226
1 02 34 PROGRAM PEMBINAAN DAN PENINGKATAN Persentase Fasilitas Pelayanan Kesehatan 100% 100% 830.600.000 100% 873.675.373 100% 921.476.852 100% 974.236.387 100% 1.032.197.033 100% 4.632.185.645
PELAYANAN KESEHATAN Tingkat Primer Terakreditasi
Persentase Fasilitas Pelayanan Kesehatan 60% 80% 13.596.540.160 100% 14.301.664.210 100% 15.084.152.445 100% 15.947.801.790 100% 16.896.590.909 100% 75.826.749.514
Tingkat Lanjutan Terakreditasi
Persentase Penyehat Tradisional yang memiliki 11,80% 20% 69.260.000 30% 72.851.862 40% 76.837.812 50% 81.237.193 60% 86.070.270 60% 386.257.137
STPT (Surat Terdaftar Penyehat Tradisional)

1 02 35 PROGRAM PENGUATAN KESEHATAN MASYARAKAT Prosentase Keluarga Sehat 20% 30% 8.431.103.000 40% 8.868.344.638 50% 9.353.559.173 60% 9.889.101.046 70% 10.477.437.394 70% 47.019.545.251

1 02 36 PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN Cakupan Desa/Kelurahan Imunisasi Dasar 92,5% 93% 279.700.000 93,5% 294.205.396 94% 310.302.282 94,5% 328.068.767 95% 347.586.696 95% 1.559.863.141
PENYAKIT Lengkap (IDL)
Prevalensi Tekanan Darah Tinggi 49% 48% 304.300.000 47% 320.081.165 46% 337.593.795 45% 356.922.866 44% 378.157.425 43% 1.697.055.251
Cakupan Penemuan dan Penanganan 100% 100% 98.200.000 100% 103.292.706 100% 108.944.169 100% 115.181.812 100% 122.034.371 100% 547.653.058
Penderita Penyakit TBC
Kejadian Luar Biasa (KLB) di Desa/ Kelurahan 100% 100% 694.385.000 100% 730.396.188 100% 770.358.420 100% 814.465.608 100% 862.920.945 100% 3.872.526.160
yang ditangani < 24 jam
1 02 37 PROGRAM PENINGKATAN KINERJA FASILITAS Persentase Puskesmas dengan tingkat kinerja 20% 25% 6.943.229.000 40% 7.303.308.674 50% 7.702.895.256 75% 8.143.927.688 90% 8.628.437.722 90% 38.721.798.341
PELAYANAN KESEHATAN baik
1 02 38 PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL Persentase Puskessmas yang memenuhi 20% 25% 43.618.026.000 40% 45.880.080.816 50% 48.390.321.787 70% 51.160.929.540 90% 54.204.667.726 90% 243.254.025.870
standar pelayanan
1 02 39 PROGRAM PEMBINAAN LINGKUNGAN SOSIAL Cakupan Kepesertaan Jaminan Kesehatan 65% 68% 4.834.100.000 80% 5.084.799.084 90% 5.363.004.152 95% 5.670.065.158 90% 6.007.396.673 90% 26.959.365.067
(DBHCHT) Nasional
Persentase Fasilitas Kesehatan Tingkat 50% 50% 4.642.877.279 55% 4.883.659.448 60% 5.150.859.545 65% 5.445.774.124 70% 5.769.761.800 75% 25.892.932.196
Pertama yang memiliki sarana dan prasarana
kesehatan sesuai standart
1 02 RSUD NGANJUK
1 02 40 PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN Presentase SPM yang memenuhi target 87% 88% 125.000.000.000 90% 127.000.000.000 92% 130.000.000.000 93% 132.000.000.000 95% 135.000.000.000 95% 649.000.000.000
(BLUD RSUD NGANJUK)
Persentase Penduduk yang memanfaatkan 15% 15,50% 16% 16,50% 17% 17,50% 17,50%
Rumah sakit
Indeks Kepuasan Masyarakat 79,89 >80 >80 >80 >80 >80 >80
1 02 42 PROGRAM PEMBINAAN LINGKUNGAN SOSIAL Persentase alat kesehatan dan alat kedokteran - 80% 5.000.000.000 82% 5.500.000.000 85% 6.000.000.000 85% 6.500.000.000 85% 7.000.000.000 85% 30.000.000.000
(DBHCHT) sesuai standar
1 02 41 PROGRAM PENGADAAN, PENINGKATAN DAN Persentase pemenuhan sarana prasarana, alat 11.055.492.000 80% 18.000.000.000 82% 26.500.000.000 82% 28.100.000.000 85% 29.200.000.000 85% 31.400.000.000 85% 133.200.000.000
PERBAIKAN SARANA DAN PRASARANA FASILITAS kesehatan, dan alat kedokteran sesuai standar
PELAYANAN KESEHATAN (RSUD) BESERTA
JARINGANNYA

Persentase alat kesehatan dan alat kedokteran 11.055.492.000 80% 7.000.000.000 82% 9.000.000.000 82% 9.500.000.000 85% 10.000.000.000 85% 11.000.000.000 85% 46.500.000.000
sesuai standar (DAK)
Persentase pembangunan gedung sesuai - 70% 11.000.000.000 75% 8.000.000.000 80% 8.500.000.000 82% 9.000.000.000 85% 9.500.000.000 85% 46.000.000.000
standar (DAU/APBD)
Persentase alat kesehatan dan alat kedokteran - - - 80% 9.000.000.000 85% 9.500.000.000 90% 9.500.000.000 95% 10.000.000.000 95% 38.000.000.000
sesuai standar (DAU/APBD)
Persentase Perbaikan sarana dan prasarana - - - 90% 500.000.000 100% 600.000.000 100% 700.000.000 100% 900.000.000 100% 2.700.000.000

VII - 5
KODE
Capaian Kineja Program dan Kerangka Pendanaan
BIDANG URUSAN

Kondisi
Bidang Urusan Pemerintahan dan
PROGRAM
URUSAN

Indikator Kinerja Program Kinerja Awal Kondisi Kinerja Pada akhir Perangkat Daerah
Program Prioritas Pembangunan Tahun-1 2019 Tahun-2 2020 Tahun-3 2021 Tahun-4 2022 Tahun-5 2023
RPJMD 2018 periode RPJMD 2023 Penanggung
Jawab
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 02 RSUD KERTOSONO
1 02 40 PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN Presentase SPM yang memenuhi target 60.000.000.000 80% 63.000.000.000 85% 70.000.000.000 90% 80.000.000.000 95% 90.000.000.000 100% 100.000.000.000 100% 403.000.000.000
(BLUD RSUD KERTOSONO)
Persentase Penduduk yang memanfaatkan 47.000 108.054 org 110.075 org 115.100 org 120.050 org 125.075 org 125.075 org
Rumah sakit
Indeks Kepuasan Masyarakat 80% 80% 80% 85% 85% 90% 90%
1 02 43 PROGRAM PEMBINAAN LINGKUNGAN SOSIAL Persentase alat kesehatan dan alat kedokteran 5.000.000.000,00 75% 5.000.000.000 80% 5.259.302.750 85% 5.547.055.452 90% 5.864.654.391 95% 6.213.562.682 95% 27.884.575.275
(DBHCHT) sesuai standart.
1 02 44 PROGRAM PENGADAAN, PENINGKATAN DAN Persentase alat kesehatan dan alat kedokteran 6.449.387.000,00 75% 20.000.000.000 80% 21.037.210.999 85% 22.188.221.809 90% 23.458.617.563 95% 24.854.250.729 95% 111.538.301.100
PERBAIKAN SARANA DAN PRASARANA FASILITAS sesuai standar (DAK)
PELAYANAN KESEHATAN (RSUD) BESERTA
JARINGANNYA

Persentase Peralatan Kantor (DAU/APBD) 1.126.000.000 95% 3.162.000.000 100% 3.325.983.059 100% 3.507.957.868 100% 3.708.807.437 100% 3.929.457.040 100% 17.634.205.404
SESUDAH PERUBAHAN
DINAS KESEHATAN
1 02 01 PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN Indeks Kepuasan Masyarakat Pelayanan - - - - - - 333.127.249.467 78% 346.570.722.996 79% 362.954.238.425 79% 1.042.652.210.888
DAERAH KABUPATEN/KOTA Perangkat Daerah
1 02 02 PROGRAM PEMENUHAN UPAYA KESEHATAN Persentase orang yang mendapat pelayanan - - - - - - 175.696.620.194 100% 38.927.764.352 100% 62.722.271.469 100% 277.346.656.015
PERORANGAN DAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT UKM dan UKP

1 02 03 PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA Persentase tenakes yang memenuhi standard - - - - - - 16.915.436.091 21,95% 8.921.200.000 21,95% 8.921.200.000 21,95% 34.757.836.091
MANUSIA KESEHATAN
1 02 04 PROGRAM SEDIAAN FARMASI, ALAT KESEHATAN DAN Persentase sediaan makanan dan minuman - - - - - - 395.313.000 100% 255.000.000 100% 300.000.000 100% 950.313.000
MAKANAN MINUMAN yang dinyatakan laik konsumsi
1 02 05 PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BIDANG Persentase masyarakat memiliki tingkat - - - - - - 1.806.536.150 60,0% 1.034.924.000 60,0% 1.049.924.000 60,0% 3.891.384.150
KESEHATAN pengetahuan baik tentang perilaku kesehatan

RSUD NGANJUK RSUD NGANJUK


1 02 01 PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN Indeks Kepuasan Masyarakat Pelayanan - - - - - - - - - 90% 157.075.496.000 90% 157.075.496.000
DAERAH KABUPATEN/KOTA Perangkat Daerah
1 02 02 PROGRAM PEMENUHAN UPAYA KESEHATAN Meningkatnya Mutu Pelayanan dan - - - - - - - - - 85% 4.000.000.000 85% 4.000.000.000
PERORANGAN DAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT Keselamatan Pasien

RSUD KERTOSONO RSUD KERTOSONO


1 02 01 PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN Indeks Kepuasan Masyarakat Pelayanan - - - - - - - - - 90% 108.186.994.425 90% 108.186.994.425
DAERAH KABUPATEN/KOTA Perangkat Daerah
1 02 02 PROGRAM PEMENUHAN UPAYA KESEHATAN Persentase Fasilitasi Pelayanan Kesehatan - - - - - - - - - 85% 28.783.707.769 85% 28.783.707.769
PERORANGAN DAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT Terakreditasi

1 03 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PEKERJAAN UMUM DINAS


DAN PENATAAN RUANG PEKERJAAN
SEBELUM PERUBAHAN UMUM DAN
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN Hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) 77 78 1.529.953.000 79 1.533.693.001 - - - - - - - - PENATAAN
RUANG,
PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA Persentase sarana dan prasarana aparatur 100% 100% 1.490.370.600 100% 1.511.092.600 - - - - - - - - PRKPP, DAN
APARATUR yang laik fungsi DINAS LINGKUNGAN
HIDUP
PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR Tingkat kehadiran ASN 100% 100% 6.000.000 100% 6.000.000 - - - - - - - -
PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA Persentase Pegawai dengan Kategori Nilai SKP baik baik 50.000.000 baik 50.000.000 - - - - - - - -
APARATUR "Baik"
PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM Persentase laporan kinerja dan laporan 100% 100% 35.000.000 100% 35.000.000 - - - - - - - -
PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN keuangan yang disusun tepat waktu

PROGRAM PEMBANGUNAN, Panjang Jalan dan Jembatan yang terbangun 1153,48 km 1242,78 km 52.459.500.000 1332,08 km 58.508.690.000 - - - - - - - -
REHABILITASI/PEMELIHARAAN JALAN, JEMBATAN DAN
BANGUNAN PELENGKAPNYA Panjang saluran drainase/gorong-gorong yang 294 m 300 m 5.500.000.000 350 m 6.000.000.000 - - - - - - - -
terbangun
Panjang turap/talud/bronjong yang terbangun 6 km 9 km 6.171.000.000 14 km 6.294.420.000 - - - - - - - -

Persentase Panjang jalan dan Jembatan yang 48,94% 60,00% 74.546.592.648 67,00% 76.037.524.501 - - - - - - - -
terpelihara
PROGRAM PENINGKATAN SARANA, PRASARANA DAN Persentase peningkatan sarana, prasarana dan 75,00% 75,00% 625.657.800 75,00% 638.170.956 - - - - - - - -
PEMBINAAN JASA KONSTRUKSI pembinaan jasa konstruks dalam kondisi baik

VII - 6
KODE
Capaian Kineja Program dan Kerangka Pendanaan
BIDANG URUSAN

Kondisi
Bidang Urusan Pemerintahan dan
PROGRAM
URUSAN

Indikator Kinerja Program Kinerja Awal Kondisi Kinerja Pada akhir Perangkat Daerah
Program Prioritas Pembangunan Tahun-1 2019 Tahun-2 2020 Tahun-3 2021 Tahun-4 2022 Tahun-5 2023
RPJMD 2018 periode RPJMD 2023 Penanggung
Jawab
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR Persentase jaringan pengairan dalam kondisi 60,77% 61,99% 29.504.520.000 63,23% 30.094.610.400 - - - - - - - -
baik
Persentase Jumlah sungai, waduk, dan 43,42% 45,59% 3.801.000.000 47,87% 3.991.050.000 - - - - - - - -
bendung dalam kondisi baik
Penurunan luas genangan 27 ha 22 ha 9.282.000.000 18 ha 9.467.640.000 - - - - - - - -
PROGRAM TATA BANGUNAN Jumlah fasilitas umum dalam kondisi baik 29 unit 39 unit 11.628.000.000 46 unit 11.860.560.000 - - - - - - - -
Jumlah bangunan gedung pemerintah dalam 51 unit 54 unit 6.013.920.000 71 unit 6.134.198.400 - - - - - - - -
kondisi baik
PROGRAM TATA RUANG Presentase pemanfaatan lahan sesuai dengan 79,43% 82,00% 636.000.000 84,00% 728.720.000 - - - - - - - -
rencana tata ruang
Persentase Jumlah dokumen rencana tata 10,00% 30,00% 1.000.000.000 20,00% 1.000.000.000 - - - - - - - -
ruang yang tersusun
PROGRAM PENDATAAN, PERENCANAAN, DAN Persentase realisasi pengadaan tanah 65,00% 100% 3.000.000.000 100% 3.000.000.000 - - - - - - - -
PENGENDALIAN TEKNIS DAN PENGADAAN TANAH

Persentase database infrastruktur yang 33,33% 50,00% 600.000.000 66,67% 1.200.000.000 - - - - - - - -


terupdate
PROGRAM PEMBINAAN LINGKUNGAN SOSIAL Panjang jalan yang terpelihara - 8.000 meter 3.143.194.000 6.000 meter 4.000.000.000 - - - - - - - -
(DBHCHT)
SESUDAH PERUBAHAN
1 03 01 PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN Hasil Survey Kepuasan Masyarakat Pelayanan - - - - - 82 30.409.023.500 82 28.837.362.297 82 28.837.362.297 82 88.083.748.094
DAERAH KABUPATEN/KOTA Perangkat Daerah
1 03 02 PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR (SDA) Luas jaringan irigasi dalam kondisi baik - - - - - 10.781,17 Ha 23.683.847.000 10.855,92 Ha 9.507.804.919 10.930,68 Ha 9.507.804.919 10.930,68 Ha 42.699.456.838

1 03 03 PROGRAM PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN jumlah penduduk perkotaan dan pedesaan - - - - - 1.096.148 jiwa 4.937.197.230 1.098.415 jiwa 4.000.000.000 1.100.682 jiwa 4.000.000.000 1.100.682 jiwa 12.937.197.230
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM mendapatkan pelayanan air bersih dengan
sistem perpipaan dan non perpipaan

1 03 04 PROGRAM PENGEMBANGAN SISTEM DAN Jumlah infrastruktur persampahan yang - - - - - 20 unit 2.000.000.000 20 unit 2.000.000.000 20 unit 2.000.000.000 20 unit 6.000.000.000
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN REGIONAL dibangun dan dipelihara
1 03 05 PROGRAM PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN penduduk yang terlayani sistem air limbah skala - - - - - 725.815 jiwa 265.694.550 730.010 jiwa 200.000.000 732.277 jiwa 200.000.000 732.277 jiwa 665.694.550
SISTEM AIR LIMBAH Rumah tangga/komunitas/kawasan/kota/

1 03 06 PROGRAM PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN Jumlah penduduk terlayani sistem Drainase - - - - - 364.448 jiwa 6.200.000.000 370.177 jiwa 14.000.000.000 375.906 jiwa 14.000.000.000 375.906 jiwa 34.200.000.000
SISTEM DRAINASE
1 03 08 PROGRAM PENATAAN BANGUNAN GEDUNG Jumlah Bangunan Gedung di Wilayah Daerah - - - - - 85 unit 7.100.000.000 86 unit 33.800.000.000 87 unit 33.800.000.000 87 unit 74.700.000.000
Kabupaten/Kota dalam kondisi baik

1 03 09 PROGRAM PENATAAN BANGUNAN DAN Jumlah Penataan Bangunan dan - - - - - 82 kawasan 1.976.228.292 83 kawasan 1.976.228.292 84 kawasan 1.976.228.292 84 kawasan 5.928.684.876
LINGKUNGANNYA Lingkungannya di Daerah Kabupaten/Kota
dalam Kondisi Baik
1 03 10 PROGRAM PENYELENGGARAAN JALAN Panjang Jalan dalam kondisi Mantap fungsional - - - - - 3211,8858 Km & 117.193.241.100 3255 KM & 611 78.309.695.081 3265 KM & 628 78.309.695.081 3265 KM 628 Unit 273.812.631.262
dan Jumlah jembatan dalam kondisi baik 597 Unit Unit Unit

1 03 11 PROGRAM PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI Jumlah tenaga terampil yang bersertifikat/ - - - - - 58 orang 100.000.000 60 orang 160.000.000 63 orang 170.000.000 63 orang 430.000.000

1 03 12 PROGRAM PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG Luas pemanfaatan lahan sesuai dengan - - - - - 123411310 m2 1.500.000.000 124.329.663 2.300.000.000 125.248.016 2.300.000.000 125.248.016 6.100.000.000
rencana tata ruang

1 04 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PERUMAHAN DAN DINAS


KAWASAN PERMUKIMAN PRKPP
SEBELUM PERUBAHAN
1 04 01 PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN Hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) 95% 95% 140.000.000 95% 140.000.000 - - - - - - - -

1 04 02 PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA Persentase sarana dan prasarana aparatur 100% 100% 910.000.000 100% 50.000.000 - - - - - - - -
APARATUR yang laik fungsi
1 04 03 PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR Tingkat kehadiran ASN 100% 100% 9.600.000 100% 9.600.000 - - - - - - - -
1 04 05 PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA Rata-rata nilai SKP ASN Baik Baik 100.000.000 Baik 150.000.000 - - - - - - - -
APARATUR
1 04 06 PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM Persentase laporan kinerja dan laporan 7 dokumen 7 dokumen 15.000.000 7 dokumen 15.000.000 - - - - - - - -
PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN keuangan yang disusun tepat waktu

1 04 - PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR Pelayanan penyediaan infrastruktur 90% 87% 5.975.000.000 88% 6.300.000.000 - - - - - - - -
PERMUKIMAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN permukiman perkotaaan dan perdesaan
1 04 - PROGRAM PENGEMBANGAN LINGKUNGAN SEHAT Persentase rumah layak huni dan terjangkau 87,21% 88,96% 17.200.000.000 90,71% 17.350.000.000 - - - - - - - -
PERUMAHAN

VII - 7
KODE
Capaian Kineja Program dan Kerangka Pendanaan
BIDANG URUSAN

Kondisi
Bidang Urusan Pemerintahan dan
PROGRAM
URUSAN

Indikator Kinerja Program Kinerja Awal Kondisi Kinerja Pada akhir Perangkat Daerah
Program Prioritas Pembangunan Tahun-1 2019 Tahun-2 2020 Tahun-3 2021 Tahun-4 2022 Tahun-5 2023
RPJMD 2018 periode RPJMD 2023 Penanggung
Jawab
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
2 1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 04 - PENINGATAN KINERJA UPTD UPTD dengan tingkat kinerja yang baik 100% 100% 150.000.000 100% 150.000.000 - - - - - - - -
SESUDAH PERUBAHAN
1 04 01 PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN Hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) - - - - - 90% 6.609.906.960 90% 8.496.111.710 90% 8.270.665.140 90% 23.376.683.810
DAERAH KABUPATEN/KOTA
1 04 02 PROGRAM PENGEMBANGAN PERUMAHAN Persentase pengurangan backlog rumah - - - - - 90% 15.525.989.200 95% 23.475.000.000 95% 1.675.000.000 95% 40.675.989.200
1 04 03 PROGRAM KAWASAN PERMUKIMAN Persentase pembangunan dan pengembangan - - - - - 92,46% 3.312.164.200 97% 3.417.901.200 97% 3.425.000.000 97% 10.155.065.400
kawasan permukiman
1 04 04 PROGRAM PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN Persentase perbaikan perumahan dan kawasan - - - - - 92,46% 4.200.000.000 95% 16.297.035.900 95% 16.300.000.000 95% 36.797.035.900
KUMUH permukiman kumuh
1 04 05 PROGRAM PENINGKATAN PRASARANA, SARANA DAN Persentase lingkungan yang sehat dan aman - - - - - 92% 676.282.100 100% 2.175.000.000 100% 2.475.000.000 100% 5.326.282.100
UTILITAS UMUM (PSU) yang didukun PSU
1 04 06 PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN SERTIFIKASI, Persentase pelayanan sertifikasi, kualifikasi, - - - - - - - 100% 25.000.000 100% 25.000.000 100% 50.000.000
KUALIFIKASI, KLASIFIKASI, DAN REGISTRASI BIDANG klasifikasi, dan registrasi bidang perumahan dan
PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN kawasan permukiman yang ditingkatkan

1 05 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KETENTERAMAN DINAS


DAN KETERTIBAN UMUM SERTA PERLINDUNGAN PEMADAM
MASYARAKAT DINAS PEMADAM KEBAKARAN KEBAKARAN
DAN
SESUDAH PERUBAHAN PENYELAMATAN
1 05 01 PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN Hasil survey kepuasancmasyarakat (SKM) - - - - - - - 77% 7.254.519.170 77% 6.107.000.001 81% 13.361.519.171
DAERAH KABUPATEN/KOTA
1 05 04 PROGRAM PENCEGAHAN, PENANGGULANGAN, Rata-rata waktu tanggap bencana - - - - - - - 15 menit 2.028.448.800 15 menit 3.389.800.000 15 menit 5.418.248.800
PENYELAMATAN KEBAKARAN DAN PENYELAMATAN
NON KEBAKARAN

1 05 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KETENTERAMAN SATUAN POLISI


DAN KETERTIBAN UMUM SERTA PERLINDUNGAN PAMONG PRAJA
MASYARAKAT/ SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

SEBELUM PERUBAHAN
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) terhadap 65% 70% 330.796.500 75% 317.138.700 - - - - - - - -
pelayanan internal Perangkat Daerah

PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA Persentase sarana prasarana aparatur dalam 70% 65% 2.241.684.000 67% 516.545.000 - - - - - - - -
APARATUR kondisi baik
PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR Tingkat Kehadiran ASN 100% 100% 351.159.000 100% 19.600.000 - - - - - - - -
PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA Rata-rata nilai SKP ASN 70% 72% 297.597.000 75% 82.560.000 - - - - - - - -
APARATUR
PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM Persentase laporan kinerja dan laporan 100% 100% 8.000.000 100% 30.000.000 - - - - - - - -
PELAPORAN CAPAIAN KINRJA DAN KEUANGAN keuangan yang disusun tepat waktu

PROGRAM PENINGKATAN KEAMANAN DAN Persentase penyelesaian pelanggaran Perda 59% 74% 422.656.000 - - - - - - - - - -
KENYAMANAN LINGKUNGAN
PROGRAM PEMELIHARAAN KANTRANTIBMAS DAN Persentase penyelesaian gangguan 70% 70% 19.200.000 - - - - - - - - - -
PENCEGAHAN TINDAKAN KRIMINAL ketrentaman dan ketertiban umum
PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK Prosentase Jumlah anggota Linmas yang 10 Kegiatan 50% 354.989.736 - - - - - - - - - -
MENJAGA KETERTIBAN DAN KEAMANAN mengikuti Pelatihan
PROGRAM PENINGKATAN PEMBERANTASAN Prosentase Jumlah Jumlah Laporan yang 15 Keg 100% 123.170.000 - - - - - - - - - -
PENYAKIT MASYARAKAT(PEKAT) ditangani
PROGRAM PEMELIHARAAN KEAMANAN DAN - - 1.808.013.000 - - - - - - - - - -
KETERTIBAN UMUM
PROGRAM PENINGKATAN KESIAGAAN DAN Rata-rata waktu tanggap 60% 15 menit 847.237.100 15 menit 1.039.568.000 - - - - - - - -
PENCEGAHAN BAHAYA KEBAKARAN
PROGRAM PENEGAKAN PERUNDANG-UNDANGAN Persentase penyelesaian pelanggaran Perda - - - 80% 94.664.000 - - - - - - - -

PROGRAM KETERTIBAN UMUM KETENTRAMAN Persentase penyelesaian gangguan - - - 75% 546.111.600 - - - - - - - -


MASYARAKAT ketrentaman dan ketertiban umum
PROGRAM PERLINDUNGAN MASYARAKAT Persentase pemenuhan petugas Linmas - - - 94% 2.200.611.000 - - - - - - - -
SESUDAH PERUBAHAN
1 05 01 PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN Hasil survey kepuasan masyarakat (SKM) 65% - - - - 100% 12.704.656.050 100% 7.254.519.170 100% 9.679.870.154 100% 29.639.045.374
DAERAH KABUPATEN/KOTA
1 05 02 PROGRAM PENINGKATAN KETENTERAMAN DAN Jumlah Kasus gangguan ketentraman dan 60% - - - - 100% 1.792.428.100 100% 2.875.163.400 100% 3.238.383.785 100% 7.905.975.285
KETERTIBAN UMUM ketertiban umum yang diselesaikan

VII - 8
KODE
Capaian Kineja Program dan Kerangka Pendanaan
BIDANG URUSAN

Kondisi
Bidang Urusan Pemerintahan dan
PROGRAM
URUSAN

Indikator Kinerja Program Kinerja Awal Kondisi Kinerja Pada akhir Perangkat Daerah
Program Prioritas Pembangunan Tahun-1 2019 Tahun-2 2020 Tahun-3 2021 Tahun-4 2022 Tahun-5 2023
RPJMD 2018 periode RPJMD 2023 Penanggung
Jawab
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 05 04 PROGRAM PENCEGAHAN, PENANGGULANGAN, Rata-rata waktu tanggap bencana 65% - - - - 65% 743.555.950 DINAS PEMADAM KEBAKARAN DAN PENYELAMATAN
PENYELAMATAN KEBAKARAN DAN PENYELAMATAN
NON KEBAKARAN
1 06 PROGRAM PENGEMBANGAN KAPASITAS DAYA SAING Jumlah Pengembangan Kapasitas Daya saing 85% - - - - 86% 673.314.325 DINAS KEPEMUDAAN, OLAHRAGA, KEBUDAYAAN, DAN PARIWISATA
KEPEMUDAAN yang terpenuhi

1 05 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KETENTERAMAN BADAN


DAN KETERTIBAN UMUM SERTA PERLINDUNGAN PENANGGULANGAN
MASYARAKAT/ BADAN PENANGGULANGAN BENCANA
BENCANA DAERAH DAERAH

SEBELUM PERUBAHAN
01 05 01 PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) pelayanan 80 80 261.800.000 80 297.500.000 85 330.700.000 85 391.400.000 90 449.600.000 90 1.731.000.000
administrasi perkantoran
01 05 02 PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA Persentase sarana dan prasarana kantor yang 80% 80% 205.000.000 80% 217.000.000 85% 477.000.000 85% 240.000.000 90% 250.000.000 90% 1.389.000.000
APARATUR layak pakai
01 05 03 PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR Tingkat kehadiran ASN 100% 100% 300.000.000 100% 300.000.000 100% 300.000.000 100% 300.000.000 100% 300.000.000 100% 1.500.000.000
01 05 06 PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM Pelaporan kinerja dan keuangan yang dapat 80% 80% 15.000.000 80% 15.000.000 85% 15.000.000 85% 15.000.000 90% 15.000.000 90% 75.000.000
PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN diselesaikan tepat waktu

01 05 07 PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS Persentase pemenuhan fasilitas kesiapsiagaan, 635.000.000 100% 1.185.000.000 100% 1.210.000.000 100% 1.235.000.000 100% 1.260.000.000 100% 1.285.000.000 100% 6.175.000.000
KESIAPSIAGAAN,PENCEGAHAN DAN MITIGASI pencegahan dan mitigasi bencana
BENCANA
01 05 08 PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS TANGGAP cakupan penanganan penanggulangan 1.190.000.000 100% 1.080.000.000 100% 1.105.000.000 100% 1.130.000.000 100% 1.155.000.000 100% 1.180.000.000 100% 5.650.000.000
DARURAT PENANGGULANGAN BENCANA bencana dan korban terdampak

01 05 09 PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS PENANGANAN Cakupan penanganan pasca bencana 20.000.000 100% 130.000.000 100% 135.000.000 100% 140.000.000 100% 145.000.000 100% 150.000.000 100% 700.000.000
PASCA BENCANA
SESUDAH PERUBAHAN
1 05 01 PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN Indeks Kepuasan Masyarakat Pelayanan - - - - - 79,85% 4.297.162.000 79,95% 4.504.367.000 79,95% 4.860.032.000 79,95% 13.661.561.000
DAERAH KABUPATEN/KOTA Perangkat Daerah
1 05 03 PROGRAM PENANGGULANGAN BENCANA Persentase penanggulangan bencana (mitigasi - - - - - 93,54% 2.003.907.000 98,33% 1.719.656.000 100% 2.084.930.000 100% 5.808.493.000
dan kesiapsiagaan, penanganan darurat serta
penanganan pasca bencana)

1 06 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG SOSIAL DINAS


SEBELUM PERUBAHAN SOSIAL
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN Hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) 78,88 80 528.750.000 85 556.171.266 85 586.601.114 85 620.187.202 85 657.084.254 85 2.948.793.835 PPPA

PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA Persentase sarana dan prasarana aparatur 80,00% 80% 980.400.000 85% 1.031.244.083 85% 1.087.666.633 85% 1.149.941.433 85% 1.218.355.371 85% 5.467.607.520
APARATUR yang laik fungsi
PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR Tingkat kehadiran ASN 90% 80% 9.600.000 85% 10.097.861 85% 10.650.346 85% 11.260.136 85% 11.930.040 85% 53.538.385
PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA Persentase Pegawai dengan Kategori Nilai SKP 100% 100% 100.000.000 100% 105.186.055 100% 110.941.109 100% 117.293.088 100% 124.271.254 100% 557.691.506
APARATUR "Baik"
PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM Persentase laporan kinerja dan laporan 100% 100% 15.000.000 100% 15.777.908 100% 16.641.166 100% 17.593.963 100% 18.640.688 100% 83.653.726
PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN keuangan yang disusun tepat waktu

PROGRAM PERLINDUNGAN, JAMINAN DAN Persentase pelayanan PMKS 84% 85% 8.226.350.000 86% 8.652.973.035 87% 9.126.403.924 88% 9.648.939.930 88% 10.222.988.274 88% 45.877.655.163
REHABILITASI SOSIAL

PROGRAM PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN Persentase PSKS yang aktif 75% 80% 900.000.000 85% 946.674.495 85% 998.469.981 85% 1.055.637.790 85% 1.118.441.283 85% 5.019.223.550
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

PROGRAM KESETARAAN GENDER DAN PERAN AKTIF Terwujudnya keadilan dan kesetaraan gender 90% 90% 1.175.000.000 92% 1.235.936.146 93% 1.303.558.031 95% 1.378.193.782 95% 1.460.187.230 95% 6.552.875.190
MASYARAKAT
PROGRAM PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK Meningkatnyakualitas hidup perempuan dan 80% 85% 841.000.000 86% 884.614.722 87% 933.014.727 88% 986.434.869 90% 1.045.121.243 90% 4.690.185.561
anak
PROGRAM PEMBINAAN LINGKUNGAN SOSIAL Persentase penyandang disabilitas dan eks 85,84% 80% 42.000.000 85% 44.178.143 85% 46.595.266 85% 49.263.097 90% 52.193.927 90% 234.230.432
(DBHCHT) trauma yang mendapatkan pelatihan
SESUDAH PERUBAHAN
1 06 01 PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN Terpenuhinya penunjang urusan pemerintah - - - - - 100% 4.037.893.150 100% 4.597.170.000 100% 9.146.866.419 100% 17.781.929.569
DAERAH KABUPATEN/KOTA daerah kabupaten/ kota
1 06 02 PROGRAM PEMBERDAYAAN SOSIAL Persentase PSKS yang aktif - - - - - 85% 325.366.950 85% 327.716.950 85% 457.352.797 85% 1.110.436.697
1 06 04 PROGRAM REHABILITASI SOSIAL Terpenuhinya rehabilitasi sosial - - - - - 87% 4.112.470.700 85% 9.992.887.950 87% 10.492.532.348 87% 24.597.890.998

VII - 9
KODE
Capaian Kineja Program dan Kerangka Pendanaan
BIDANG URUSAN

Kondisi
Bidang Urusan Pemerintahan dan
PROGRAM
URUSAN

Indikator Kinerja Program Kinerja Awal Kondisi Kinerja Pada akhir Perangkat Daerah
Program Prioritas Pembangunan Tahun-1 2019 Tahun-2 2020 Tahun-3 2021 Tahun-4 2022 Tahun-5 2023
RPJMD 2018 periode RPJMD 2023 Penanggung
Jawab
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 06 05 PROGRAM PERLINDUNGAN DAN JAMINAN SOSIAL Terpenuhinya perlindungan dan jaminan sosial - - - - - 87% 812.295.850 85% 1.030.499.850 87% 1.082.024.842 87% 2.924.820.542

1 06 06 PROGRAM PENANGANAN BENCANA Persentase pelayanan PMKS - - - - - 87% 240.999.800 85% 234.788.150 87% 246.527.558 87% 722.315.508
1 06 07 PROGRAM PENGELOLAAN TAMAN MAKAM PAHLAWAN Persentase Fasilitasi TMP - - - - - 85% 34.397.250 85% 53.882.850 85% 151.576.992 85% 239.857.092

2 URUSAN PEMERINTAHAN WAJIB YANG TIDAK DINAS


BERKAITAN DENGAN PELAYANAN DASAR TENAGA KERJA
2 07 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG TENAGA KERJA

SEBELUM PERUBAHAN
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN Hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) 80 83 563.000.000 87 575.000.000 90 695.000.000 93 600.000.000 95 650.000.000 95 3.083.000.000

PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA Persentase sarana dan prasarana aparatur 80% 83% 745.000.000 85% 765.000.000 90% 775.000.000 93% 780.000.000 95% 790.000.000 95% 3.855.000.000
APARATUR yang laik fungsi
PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR Tingkat kehadiran ASN 95% 96% 12.000.000 97% 15.000.000 98% 18.000.000 99% 21.000.000 99% 21.000.000 99% 87.000.000
PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA Persentase Pegawai dengan Kategori Nilai SKP 100% 100% 100.000.000 100% 100.000.000 100% 100.000.000 100% 100.000.000 100% 100.000.000 100% 500.000.000
APARATUR "Baik"
PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM Persentase laporan kinerja dan laporan 90% 92% 25.000.000 93% 25.000.000 95% 25.000.000 97% 25.000.000 100% 25.000.000 100% 125.000.000
PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN keuangan yang disusun tepat waktu

PROGRAM PENINGKATAN DAN PERLUASAN Prosentase penganggur/setengah penganggur 41,79% 42% 865.000.000 45% 925.000.000 47% 1.100.000.000 50% 1.250.000.000 53% 1.500.000.000 53% 5.640.000.000
KESEMPATAN KERJA yang ditempatkan
PROGRAM PEMBINAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN Persentase Angka Sengketa Perusahaan per 2,5% 2,5% 520.000.000 2,3% 550.000.000 2% 580.000.000 1,50% 600.000.000 1,00% 625.000.000 1,00% 2.875.000.000
JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA Tahun

PROGRAM PEMBINAAN LINGKUNGAN SOSIAL Persentase masyarakat setengah penganggur / 41,79% 42% 575.000.000 45% 600.000.000 47% 625.000.000 50% 650.000.000 53% 750.000.000 53% 3.200.000.000
(DBHCHT) penganggur yang ditempatkan/mendapatkan
pelatihan dengan DBHCHT

SESUDAH PERUBAHAN
2 07 01 PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN Hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) - - - - - 80% 5.692.974.050 85% 6.277.761.100 90% 6.277.761.100 90% 18.248.496.250
DAERAH KABUPATEN/KOTA
2 07 02 PROGRAM PERENCANAAN TENAGA KERJA Persentase pengembangan TK sesuai - - - - - 100% 100.000.000 100% 100.000.000 100% 100.000.000 100% 300.000.000
kebutuhan
2 07 03 PROGRAM PELATIHAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS Persentase tenaga kerja yang memiliki - - - - - 100% 1.330.202.800 100% 150.000.000 100% 2.063.035.000 100% 3.543.237.800
TENAGA KERJA kompetensi dan pruktivitas standard
2 07 04 PROGRAM PENEMPATAN TENAGA KERJA Pencari kerja yang ditempatkan - - - - - 1500 orang 150.000.000 1500 orang 150.000.000 1500 orang 2.030.000.000 1500 orang 2.330.000.000
2 07 05 PROGRAM HUBUNGAN INDUSTRIAL Persentase perselisihan hubungan industrial - - - - - 80% 155.195.000 85% 150.000.000 90% 780.000.000 90% 1.085.195.000
yang diselesaikan diluar pengadilan

2 08 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PEMBERDAYAAN DINAS


PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK SOSIAL
PPPA
SESUDAH PERUBAHAN
2 08 02 PROGRAM PENGARUS UTAMAAN GENDER DAN Terwujudnya keadilan dan kesetaraan gender - - - - - 93% 186.155.000 100% 150.000.000 100% 227.600.000 100% 563.755.000
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
2 08 03 PROGRAM PERLINDUNGAN PEREMPUAN Meningkatnya kualitas hidup perempuan - - - - - 87% 18.724.100 89% 18.724.100 100% 290.000.000 100% 327.448.200
2 08 04 PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS KELUARGA Persentase Peningkatan Kualitas Keluarga - - - - - 93% 37.843.000 100% 142.267.550 100% 149.380.927 100% 329.491.477
dalam Mewujudkan Kesetaraan Gender dan
Hak Anak Tingkat Daerah/Kota
Terwujudnya Peningkatan Kualitas Keluarga

2 08 05 PROGRAM PENGELOLAAN SISTEM DATA GENDER Persentase OPD yang memanfaatkan data - - - - - 0% - 100% 17.530.000 100% 18.406.500 100% 35.936.500
DAN ANAK gender dan anak
2 8 06 PROGRAM PEMENUHAN HAK ANAK (PHA) Meningkatnya Kualitas Hidup Anak - - - - - 87% 169.728.600 100% 225.236.600 100% 611.498.430 100% 1.006.463.630
2 08 07 PROGRAM PERLINDUNGAN KHUSUS ANAK Meningkatnya kualitas hidup anak - - - - - 87% 80.580.000 100% 68.580.000 100% 872.000.000 100% 1.021.160.000

2 09 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PANGAN DINAS


SEBELUM PERUBAHAN KETAHANAN
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN Hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) 86,79% 87,55% 383.844.987 91,10% 263.522.122 - - - - - - - - PANGAN
DAN
PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA Persentase sarana dan prasarana aparatur 91,46% 98,30% 477.254.614 94,61% 549.332.429 - - - - - - - - PERIKANAN
APARATUR yang layak fungsi

VII - 10
KODE
Capaian Kineja Program dan Kerangka Pendanaan
BIDANG URUSAN

Kondisi DINAS
Bidang Urusan Pemerintahan dan
PROGRAM
KETAHANAN
URUSAN

Indikator Kinerja Program Kinerja Awal Kondisi Kinerja Pada akhir Perangkat Daerah
Program Prioritas Pembangunan Tahun-1 2019 Tahun-2 2020 Tahun-3 2021 Tahun-4 2022 Tahun-5 2023 PANGAN
RPJMD 2018 periode RPJMD 2023 Penanggung
DAN
Jawab
PERIKANAN
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR Tingkat kehadiran ASN - - - 80,00% 1.600.000 - - - - - - - -
PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM Persentase laporan kinerja dan laporan 92,47% 88,87% 13.331.000 92,51% 18.502.000 - - - - - - - -
PELAPORAN CAPAIAN KINRJA DAN KEUANGAN keuangan yang disusun tepat waktu

PROGRAM PENIGKATAN KETAHANAN PANGAN Persentase ketersediaan pangan utama 90,27% 97,18% 1.155.178.060 76,39% 239.074.050 - - - - - - - -
(PERTANIAN/PERKEBUNAN)
PROGRAM PENGEMBANGAN BUDIDAYA PERIKANAN - 95,51% 96,83% 1.063.687.750 94,29% 1.397.480.155 - - - - - - - -

PROGRAM PENGEMBANGAN SISTEM PENYULUHAN - 75,46% 48,63% 69.572.500 - - - - - - - - - -


PERIKANAN
PROGRAM OPTIMALISASI PENGELOLAAN DAN - 92,62% 98,30% 393.210.000 - - - - - - - - - -
PEMASARAN PRODUKSI PERIKANAN
PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA Persentase Pegawai dengan Kategori Nilai SKP 100% 100% - 100% 30.000.000 100% 30.000.000 100% 30.000.000 100% 30.000.000 100% 120.000.000
APARATUR "Baik"
SESUDAH PERUBAHAN
2 09 01 PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN Indeks Kepuasan Masyarakat Pelayanan - - - - - 80% 3.830.518.650 80,5% 5.391.498.360 81% 4.950.498.360,00 81% 14.172.515.370
DAERAH KABUPATEN/KOTA Perangkat Daerah
2 09 02 PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA EKONOMI Persentase Infrastruktur yang berfungsi dalam - - - - - 70,50% 179.081.350 71% 274.414.000 71,50% 274.414.000,00 71,50% 727.909.350
UNTUK KEDAULATAN DAN KEMANDIRIAN PANGAN mendukung kemandirian pangan

2 09 03 PROGRAM PENINGKATAN DIVERSIFIKASI DAN Persentase Diversifikasi Pangan Lokal - - - - - 100% 59.671.650 100% 874.419.600 100% 879.419.600,00 100% 1.813.510.850
KETAHANAN PANGAN MASYARAKAT
2 09 04 PROGRAM PENANGANAN KERAWANAN PANGAN Persentase Desa Mandiri Pangan 50% 60.000.000 50% 60.000.000 50% 120.000.000
2 09 05 PROGRAM PENGAWASAN KEAMANAN PANGAN Persentase Sampel Pangan Aman yang - - - - - 100% 65.620.000 100% 71.320.000 100% 71.320.000 100% 208.260.000
dikonsumsi

2 10 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PERTANAHAN DINAS PRKPP

SESUDAH PERUBAHAN
2 10 04 PROGRAM PENYELESAIAN SENGKETA TANAH Persentase sengketa tanah garapan yang - - - - - - - 100% 50.000.000 100% 50.000.000 100% 100.000.000
GARAPAN terselesaikan
2 10 05 PROGRAM PENYELESAIAN GANTI KERUGIAN DAN Persentase ganti kerugian dan santunan tanah - - - - - - - 100% 100.000.000 100% 100.000.000 100% 200.000.000
SANTUNAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN untuk pembangunan yang terselesaikan

2 10 06 PROGRAM REDISTRIBUSI TANAH, DAN GANTI Persentase redistribusi tanah, dan ganti - - - - - - - 100% 350.000.000 100% 350.000.000 100% 700.000.000
KERUGIANN PROGRAM TANAH KELEBIHAN MAKSIMUM kerugian program tanah kelebihan maksimum
DAN TANAH ABSENTEE dan tanah absentee
2 10 08 PROGRAM PENGELOLAAN TANAH KOSONG Persentase tanah kosong yang dikelola - - - - - - - 95% 300.000.000 95% 300.000.000 95% 600.000.000
2 10 10 PROGRAM PENATAGUNAAN TANAH Persentase perrencanaan pengunaan tanah - - - - - - - 95% 50.000.000 95% 50.000.000 95% 100.000.000

2 11 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN DINAS


HIDUP LINGKUNGAN
SEBELUM PERUBAHAN HIDUP
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN Hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) 100 100 585.245.000 100 608.479.250 100 650.581.000 100 693.970.233 100 739.937.201 100 3.278.212.684

PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA Persentase sarana dan prasarana aparatur 100% 100% 2.093.177.000 100% 1.982.867.000 100% 2.073.000.000 100% 2.074.000.000 100% 2.074.000.000 100% 10.297.044.000
APARATUR yang laik fungsi
PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR Terciptanya kualitas kinerja aparatur dengan 100% 100% 6.400.000 100% 7.040.000 100% 7.744.000 100% 7.744.000 100% 7.744.000 100% 36.672.000
baik
PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA Persentase Pegawai dengan Kategori Nilai SKP 100% 100% 50.000.000 100% 50.000.000 100% 50.000.000 100% 50.000.000 100% 50.000.000 100% 250.000.000
APARATUR "Baik"
PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM Persentase laporan kinerja dan laporan 100% 100% 19.000.000 100% 19.000.000 100% 19.000.000 100% 22.000.000 100% 22.000.000 100% 101.000.000
PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN keuangan yang disusun tepat waktu

PROGRAM PENGEMBANGAN KINERJA PENGELOLAAN Persentase Penanganan dan Pengurangan 80% 85 7.870.000.000 85% 6.688.500.000 85% 7.022.925.000 85% 7.374.071.250 85% 7.742.774.813 85% 36.698.271.063
PERSAMPAHAN,LIMBAH B3 DAN PENINGKATAN timbulan sampah dan limbah B3
KAPASITAS MASYARAKAT
PROGRAM PENGENDALIAN PENCEMARAN , Indeks Kualitas Lingkungan Hidup : 5.291.375.000 5.761.125.000 5.789.362.500 6.055.136.875 6.351.643.719 29.248.643.094
PERUSAKAN LINGKUNGAN DAN PEMELIHARAAN
LINGKUNGAN
Indeks Kualitas Air 66 67 68 69 70 71 71
Indeks Kualitas Udara 82,4 82,9 83,4 83,9 84,4 84,9 84,9
Indeks Kualitas Tutupan Lahan 74,86 75,01 75,26 75,51 75,76 76,01 76,01

VII - 11
KODE
Capaian Kineja Program dan Kerangka Pendanaan
BIDANG URUSAN

Kondisi
Bidang Urusan Pemerintahan dan
PROGRAM
URUSAN

Indikator Kinerja Program Kinerja Awal Kondisi Kinerja Pada akhir Perangkat Daerah
Program Prioritas Pembangunan Tahun-1 2019 Tahun-2 2020 Tahun-3 2021 Tahun-4 2022 Tahun-5 2023
RPJMD 2018 periode RPJMD 2023 Penanggung
Jawab
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
PROGRAM PENATAAN DAN PENAATAN Persentase ketaatan/kepatuhan terhadap aspek 80% 80% 1.050.000.000 80% 1.050.000.000 80% 1.300.000.000 80% 1.375.000.000 80% 1.425.000.000 80% 6.200.000.000
PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN lingkungan hidup

PENINGKATAN KINERJA UPTD UPTD dengan tingkat kinerja baik 80% 80% 150.000.000 100% 420.000.000 100% 355.000.000 100% 350.000.000 100% 300.000.000 100% 1.575.000.000
PROGRAM PEMBINAAN LINGKUNGAN SOSIAL Persentase kelengkapan sarana prasarana 30% 50% 600.000.000 60% 500.000.000 70% 500.000.000 75% 500.000.000 80% 500.000.000 85% 2.600.000.000
(DBHCHT) pengujian kualitas lingkungan hidup

SESUDAH PERUBAHAN
2 11 01 PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN Hasil survei kepuasan masyarakat (SKM) - - - - - 81 10.873.304.050 81 15.414.770.150 81 13.412.384.000 81 39.700.458.200
DAERAH KABUPATEN/KOTA
2 11 02 PROGRAM PERENCANAAN LINGKUNGAN HIDUP Persentase ketersediaan dokumen lingkungan - - - - - 100% 209.200.000 100% 1.350.000.000 100% 650.000.000 100% 2.209.200.000
hidup
2 11 03 PROGRAM PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN/ATAU Persentase kegiatan pengendalian pencemaran - - - - - 98% 582.179.800 98% 1.350.000.000 98% 1.200.000.000 98% 3.132.179.800
KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP dan/atau kerusakan lingkungan hidup

2 11 04 PROGRAM PENGELOLAAN KEANEKARAGAMAN Persentase pemenuhan target RTH - - - - - 58% 4.385.010.100 59% 5.699.991.863 60% 17.200.000.000 60% 27.285.001.963
HAYATI (KEHATI)
2 11 05 PROGRAM PENGENDALIAN BAHAN BERBAHAYA DAN Persentase permintaan izin penyimpanan - - - - - 100% 132.200.000 100% 590.000.000 100% 590.000.000 100% 1.312.200.000
BERACUN (B3) DAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN sementara limbah B3 dilaksanakan melalui
BERACUN (LIMBAH B3) sistem pelayanan perizinan berusaha
terintegrasi secara elektronik yang terlayani

2 11 06 PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Persentase usaha yang diawasi - - - - - 100% 547.300.000 100% 550.000.000 100% 550.000.000 100% 1.647.300.000
TERHADAP IZIN LINGKUNGAN DAN IZIN
PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN
HIDUP (PPLH)

2 11 08 PROGRAM PENINGKATAN PENDIDIKAN, PELATIHAN Persentase diklt dan penyuluhan yang - - - - - 100% 76.800.000 100% 350.000.000 100% 350.000.000 100% 776.800.000
DAN PENYULUHAN LINGKUNGAN HIDUP UNTUK diselenggarakan
MASYARAKAT
2 11 09 PROGRAM PENGHARGAAN LINGKUNGAN HIDUP Persentase lembaga peduli lingkungan - - - - - 100% 20.585.250 100% 150.000.000 100% 150.000.000 100% 320.585.250
UNTUK MASYARAKAT Masyarakat/Dunia Usaha/Dunia
Pendidikan/Filantropi dalam Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup yang memenuhi
kategori untuk mendapatkan penghargaan

2 11 10 PROGRAM PENANGANAN PENGADUAN LINGKUNGAN Persentase pengaduan lingkungan hidup yang - - - - - 100% 189.289.300 100% 300.000.000 100% 300.000.000 100% 789.289.300
HIDUP ditindaklanjuti
2 11 11 PROGRAM PENGELOLAAN PERSAMPAHAN Persentase volume sampah yang terkelola - - - - - 74% 4.176.541.650 73% 6.324.289.770 72% 5.000.000.000 72% 15.500.831.420

2 12 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG ADMINISTRASI DINAS


KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KEPENDUDUKAN
DAN
SEBELUM PERUBAHAN PENCATATAN
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN Hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) 77,46 78 828.000.000 78,20 905.700.000 78,50 983.900.000 78,70 1.063.700.000 80 1.145.800.000 80 4.927.100.000 SIPIL

PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA Persentase sarana dan prasarana aparatur 70% 75% 1.382.000.000 78% 1.645.000.000 80% 1.833.000.000 82% 2.021.000.000 85% 2.159.000.000 85% 9.040.000.000
APARATUR dalam kondisi baik
PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR Tingkat Kehadiran ASN 90% 90% 64.000.000 90% 72.000.000 90% 80.000.000 90% 88.000.000 90% 100.000.000 90% 404.000.000
PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM Persentase laporan kinerja dan laporan 80% 80% 15.000.000 82% 16.500.000 85% 18.000.000 87% 19.500.000 90% 21.000.000 90% 90.000.000
PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN keuangan yang disusun tepat waktu

PROGRAM PENATAAN ADMINISTRASI Persentase data kependudukan yang akurat 79% 80% 2.700.000.000 83% 3.081.000.000 85% 3.427.000.000 88% 3.758.000.000 90% 4.554.000.000 80% 17.520.000.000
KEPENDUDUKAN
PROGRAM PELAYANAN PENDAFTARAN PENDUDUK Persentase penerbitan dokumen kependudukan 77% 78,00% 20.000.000 79,00% 25.000.000 80,00% 30.000.000 81,00% 35.000.000 82,00% 40.000.000 82,00% 150.000.000
yang tepat waktu
- Kartu Keluarga
- Kartu Tanda Penduduk
- Surat Keterangan Pindah WNI
- Penduduk rentan administrasi
PROGRAM PELAYANAN PENCATATAN SIPIL Persentase Penerbutan Dokumen Pencatatan 72% 75% 440.660.000 76% 455.160.000 77% 469.660.000 78% 484.160.000 79% 498.660.000 79,00% 2.348.300.000
Sipil tepat waktu
- Akta Kelahiran
- Akta Kematian
- Akta Perkawinan
- Akta Perceraian
SESUDAH PERUBAHAN

VII - 12
KODE
Capaian Kineja Program dan Kerangka Pendanaan
BIDANG URUSAN

Kondisi
Bidang Urusan Pemerintahan dan
PROGRAM
URUSAN

Indikator Kinerja Program Kinerja Awal Kondisi Kinerja Pada akhir Perangkat Daerah
Program Prioritas Pembangunan Tahun-1 2019 Tahun-2 2020 Tahun-3 2021 Tahun-4 2022 Tahun-5 2023
RPJMD 2018 periode RPJMD 2023 Penanggung
Jawab
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 12 01 PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN Hasil Survey Kepuasan Masyarakat (SKM)
DAERAH KABUPATEN/KOTA 78,50% 6.986.356.870 78,70% 8.658.031.895 80% 8.649.150.645 80% 24.293.539.410
- - - - -
2 12 02 PROGRAM PENDAFTARAN PENDUDUK Tercapainya pelayanan, penataan,
penyelenggaraan, pembinaan dan pengawasan
pendaftaran penduduk sesuai dengan SPP 100,00% 404.471.000 81% 253.486.250 99% 471.200.000 99% 1.129.157.250

- - - - -
2 12 03 PROGRAM PENCATATAN SIPIL Tercapainya pelayanan, penataan,
penyelenggaraan, pembinaan dan pengawasan
pencatatan sipil sesuai dengan SPP - - 78% 126.882.300 97% 242.400.000 97% 369.282.300

- - - - -
2 12 04 PROGRAM PENGELOLAAN INFORMASI ADMINISTRASI Tersedianya data kependudukan yang lengkap,
KEPENDUDUKAN akurat dan update - - 88% 122.350.200 100% 73.000.000 100% 195.350.200
- - - - -
2 12 05 PROGRAM PENGELOLAAN PROFIL KEPENDUDUKAN Tersedianya data perkembangan dan proyeksi
kependudukan secara lengkap dan akurat 100,00% 33.077.700 - - 95% 25.000.000 95% 58.077.700
- - - - -

2 13 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PEMBERDAYAAN DINAS


MASYARAKAT DAN DESA PEMBERDAYAAN
SEBELUM PERUBAHAN MASYARAKAT
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN Hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) 69,68 69,68 296.000.000 70 340.000.000 71 367.000.000 72 409.000.000 73 451.000.000 73 1.863.000.000 DAN DESA

PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA Persentase sarana dan prasarana aparatur 80% 80% 356.000.000 80% 1.181.100.000 80% 568.000.000 80% 598.000.000 80% 478.000.000 80% 3.181.100.000
APARATUR yang layak fungsi
PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR Tingkat kehadiran ASN 100% 100% - 100% 79.200.000 100% 83.200.000 100% 88.000.000 100% 93.000.000 100% 343.400.000
PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA Persentase Pegawai dengan Kategori Nilai SKP 83 83 - 84 50.000.000 85 55.000.000 86 60.000.000 87 65.000.000 87 230.000.000
APARATUR "Baik"
PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM Persentase laporan kinerja dan laporan 100% 100% 15.000.000 100% 35.000.000 100% 43.500.000 100% 52.000.000 100% 60.500.000 100% 206.000.000
PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN keuangan yang disusun tepat waktu

PROGRAM PENGEMBANGAN LEMBAGA EKONOMI Persentase Lembaga Ekonomi Desa yang aktif 13% 15% 1.360.000.000 15% 1.720.000.000 15% 1.985.000.000 15% 2.250.000.000 15% 2.525.000.000 15% 9.840.000.000
DESA DAN PERTISIPASI MASYARAKAT DALAM jumlah kawasan pedesaan yang terbentuk
PEMBANGUNAN DESA
PROGRAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DAN Persentase Desa dengan capaian LKK kategori 57,73% 65% 705.000.000 72% 1.027.000.000 79% 1.125.000.000 86% 1.226.000.000 93% 1.333.000.000 93% 5.416.000.000
KELURAHAN "Baik"
PROGRAM PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET Persentase penurunan audit PKPT Desa 0,23% 100% 730.000.000 100% 877.300.000 100% 1.086.000.000 100% 1.224.000.000 100% 1.334.000.000 100% 5.251.300.000
DESA
PROGRAM PENINGKATAN KEBERDAYAAN LEMBAGA Persentase Desa yang Lembaga 39% 50% 1.445.000.000 50% 2.334.000.000 75% 2.545.000.000 80% 2.745.000.000 85% 2.940.000.000 85% 12.009.000.000
KEMASYARAKATAN DESA Kemasyarakatan Desa Aktif, Persentase KPMD
yang aktif
PROGRAM PEMBINAAN LINGKUNGAN SOSIAL Persentase Lingkungan Sosial Ekonomi - - - 100% 100.000.000 100% 110.000.000 100% 121.000.000 100% 133.000.000 100% 464.000.000
Masyarakat yang Mandiri
SESUDAH PERUBAHAN
2 13 01 PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN Hasil Survei Kepuasan Masyarakat - - - - - 72% 4.429.291.148 72% 5.291.406.088 72% 5.484.772.497 72% 15.205.469.733
DAERAH KABUPATEN / KOTA
2 13 02 PROGRAM PENATAAN DESA Persentase Desa Yang Mendapatkan Fasilitasi - - - - - 24% 57.000.000 24% 57.000.000 24% 68.400.000 24% 182.400.000
Penataan Desa
2 13 03 PROGRAM PENINGKATAN KERJASAMA DESA Persentase desa yang mendapatkan fasilitasi - - - - - 15% 199.000.000 15% 199.000.000 15% 238.800.000 15% 636.800.000
kerjasama dan pembangunan
2 13 04 PROGRAM ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DESA Persentase desa yang mendapatkan - - - - - 100% 2.930.300.000 100% 2.930.300.000 100% 3.516.360.000 100% 9.376.960.000
pembinaan dan pengawasan administrasi tata
kelola pemerintahan desa
2 13 05 PROGRAM PEMBERDAYAAN LEMBAGA Persentase Desa Yang Kapasitas - - - - - 32% 600.000.000 32% 734.000.000 32% 1.037.200.000 32% 2.371.200.000
KEMASYARAKATAN, LEMBAGA ADAT DAN Kelembagaannya Diberdayakan
MASYARAKAT HUKUM ADAT

2 14 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENGENDALIAN DINAS


PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA PENGENDALIAN
PENDUDUK
SEBELUM PERUBAHAN DAN
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN Hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) 77,51 80 552.300.000 81 607.530.000 82 668.283.000 83 735.110.300 84 808.622.430 84 3.371.845.730 KELUARGA
BERENCANA
PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA Persentase sarana dan prasarana aparatur 99% 99% 1.464.500.000 99% 2.017.050.000 99% 1.822.145.000 99% 1.999.399.500 99% 2.194.374.450 99% 9.497.468.950
APARATUR yang laik fungsi
PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR Tingkat kehadiran ASN 99% 100% 31.400.000 100% 34.540.000 100% 37.994.000 100% 41.793.400 100% 45.972.740 100% 191.700.140
PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA Persentase Pegawai dengan Kategori Nilai SKP 100% 100% 24.300.000 100% 26.730.000 100% 29.403.000 100% 32.343.300 100% 35.577.630 100% 148.353.930
APARATUR "Baik"

VII - 13
DINAS
PENGENDALIAN
PENDUDUK
DAN
KODE KELUARGA
Capaian Kineja Program dan Kerangka Pendanaan BERENCANA
BIDANG URUSAN

Kondisi
Bidang Urusan Pemerintahan dan
PROGRAM
URUSAN

Indikator Kinerja Program Kinerja Awal Kondisi Kinerja Pada akhir Perangkat Daerah
Program Prioritas Pembangunan Tahun-1 2019 Tahun-2 2020 Tahun-3 2021 Tahun-4 2022 Tahun-5 2023
RPJMD 2018 periode RPJMD 2023 Penanggung
Jawab
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM Persentase laporan kinerja dan laporan 100% 100% 15.000.000 100% 16.500.000 100% 18.150.000 100% 19.965.000 100% 21.961.500 100% 91.576.500
PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN keuangan yang disusun tepat waktu

PROGRAM KELUARGA BERENCANA Persentase Penggunaan Kontrasepsi Jangka 23,2% 26,19% 831.000.000 26,95% 2.001.740.000 27,65% 2.201.914.000 28,29% 2.422.105.400 28,87% 2.664.315.940 28,87% 10.121.075.340
Panjang (MKJP)
PROGRAM PENGENDALIAN PENDUDUK, PENYULUHAN Persentase pasangan usia subur yang 10,2% 11,75% 8.686.300.000 11,70% 9.554.930.000 11,65% 10.510.423.000 11,60% 11.561.465.300 11,50% 12.717.611.830 11,50% 53.030.730.130
DAN PENGGERAKAN seharusnya KB tapi belum KB (unmeet need)

PROGRAM KETAHANAN KELUARGA Menurunnya Persentase Pernikahan dibawah 11,81% 11,60% 1.125.000.000 11,50% 1.382.500.000 11,40% 1.513.500.000 11,30% 1.657.237.500 11,20% 1.814.968.125 11,20% 7.493.205.625
usia 21 tahun bagi wanita dan 25 tahun bagi
pria
SESUDAH PERUBAHAN
2 14 01 PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN Persentase kegiatan penunjang urusan 874.895.733 80,00% 1.735.900.000 81% 1.611.846.800 82% 1.090.125.000 83% 4.698.778.700 84,00% 5.430.567.792 84,00% 14.567.218.292
DAERAH KABUPATEN/KOTA pemerintah yang dilaksanakan
2 14 02 PROGRAM PENGENDALIAN PENDUDUK Persentase Data Pengendalian Penduduk yang 77.718.000 - 385.000.000 - 414.000.000 100,00% 200.000.000 100,00% 659.500.000 100,00% 735.450.000 100,00% 2.393.950.000
sudah valid
2 14 03 PROGRAM PEMBINAAN KELUARGA BERENCANA (KB) Persentase capaian peserta KB 7.153.876.750 56,47% 16.184.932.000 57,47% 16.219.060.000 58,47% 13.005.130.000 59,47% 13.629.118.900 60,47% 16.743.999.470 60,47% 75.782.240.370

2 14 04 PROGRAM PEMBERDAYAAN DAN PENINGKATAN 1. Persentase keluarga ber-KB yang mengikuti 205.719.100 81,00% 975.000.000 82% 771.825.000 83% 1.601.750.000 84% 1.416.140.000 85,00% 1.557.754.000 85,00% 6.322.469.000
KELUARGA SEJAHTERA (KS) Kelompok Kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB)

2. Persentase Keluarga ber-KB yang mengikuti 85,00% 85% 85% 85% 85,00% 85,00%
Kelompok Kegiatan Bina Keluarga Remaja
(BKR)
3. Persentase Keluarga ber-KB yang mengikuti 85,00% 85% 85% 85% 85,00% 85,00%
Kelompok Kegiatan Bina Keluarga Lansia (BKL)

4. Persentase Keluarga ber-KB yang mengikuti 85,00% 85% 85% 85% 85,00% 85,00%
Kelompok Kegiatan UPPKA
5. Menurunnya persentase pernikahan dibawah 11,60% 11,50% 11,40% 11,30% 11,20% 0,112
usia 21 tahun bagi wanita dan 25 tahun bagi
pria

2 15 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PERHUBUNGAN DINAS


PERHUBUNGAN
SEBELUM PERUBAHAN
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN Hasil Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) Baik Baik 13.113.000.000 Baik 14.660.000.000 - - - - - - - -

PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA Persentase Sarana dan Prasarana Aparatur 100% 100,00% 955.000.000 100,00% 1.051.000.000 - - - - - - - -
APARATUR yang Laik Fungsi
PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR Persentase Tingkat Kehadiran ASN 100% 100,00% 86.000.000 100,00% 130.000.000 - - - - - - - -
PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA Persentase Pegawai dengan Kategori Nilai SKP 100% 100% 39.000.000 100% 39.000.000 - - - - - - - -
APARATUR "Baik"
PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM Persentase laporan kinerja dan laporan 100% 100,00% 16.000.000 100,00% 1.760.000.000 - - - - - - - -
PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN keuangan yang disusun tepat waktu

PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN ANGKUTAN Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Baik Baik 1.198.000.000 Baik 1.198.000.000 - - - - - - - -
Pelayanan Angkutan
PROGRAM PENINGKATAN KELAIKAN PENGOPERASIAN Jumlah Kendaraan Wajib Uji yang Lulus Uji 83,92% 84,00% 600.000.000 84,00% 600.000.000 - - - - - - - -
KENDARAAN BERMOTOR
PROGRAM PENGENDALIAN DAN PENGAMANAN LALU Persentase Penurunan Angka Kecelakaan 0% 5,00% 6.469.000.000 10,00% 3.297.140.000 - - - - - - - -
LINTAS
PROGRAM PEMBANGUNAN, PEMELIHARAAN Persentase Perlengkapan Jalan yang Berfungsi 84,8% 87,84% 14.675.000.000 90,88% 2.945.000.000 - - - - - - - -
FASILITAS UMUM Baik

SESUDAH PERUBAHAN
2 15 01 PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN Hasil Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) - - - - - Baik 39.002.000.000 Baik 22.277.000.000 Baik 34.682.534.000 Baik 95.961.534.000
DAERAH KABUPATEN/KOTA
2 15 02 PROGRAM PENYELENGGARAAN LALU LINTAS DAN Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) - - - - - Baik 18.652.000.000 Baik 16.209.000.000 Baik 21.015.994.800 Baik 55.876.994.800
ANGKUTAN JALAN (LLAJ) Pelayanan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

2 16 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KOMUNIKASI DAN DINAS


INFORMATIKA KOMUNIKASI
SEBELUM PERUBAHAN DAN
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN Terwujudnya kelancaran operasional dinas 12 bulan 12 bulan 409.950.000 12 bulan 458.122.500 - - - - - - - - INFORMATIKA

VII - 14
KODE
Capaian Kineja Program dan Kerangka Pendanaan
BIDANG URUSAN

Kondisi
Bidang Urusan Pemerintahan dan
PROGRAM
DINASDaerah
URUSAN

Indikator Kinerja Program Kinerja Awal Kondisi Kinerja Pada akhir Perangkat
Program Prioritas Pembangunan Tahun-1 2019 Tahun-2 2020 Tahun-3 2021 Tahun-4 2022 Tahun-5 2023 KOMUNIKASI
RPJMD 2018 periode RPJMD 2023 Penanggung
DAN
Jawab
INFORMATIKA
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA Terwujudnya kelancaran operasional dinas 1 tahun 1 tahun 373.000.000 1 tahun 318.150.000 - - - - - - - -
UMUM
PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR Terwujudnya disiplin aparatur 43 pegawai 42 pegawai 4.800.000 42 pegawai 45.500.000 - - - - - - - -
PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA Rata-rata nilai SKP 80,33% 80,77% 125.000.000 - - - - - - - -
APARATUR
PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM Tersusunnya laporan keuangan tepat waktu 10 lap 10 lap 19.500.000 10 lap 19.500.000 - - - - - - - -
PELAPORAN
PROGRAM SOSIALISASI KETENTUAN PERATURAN Jumlah media sarana sosialisasi tentang 0 media 4 media 1.620.000.000 4 media 1.766.000.000 - - - - - - - -
PERUNDANG-UNDANGAN DI BIDANG CUKAI ketentuan peraturan perundang-undangan di
bidang cukai
PROGRAM PENYELENGGARAAN PENGAMANAN Persentase sistem informasi yang di retas 18% 15,00% 75.000.000 12% 95.000.000 - - - - - - - -
INFORMASI PEMERINTAH DAERAH
PROGRAM PENGELOLAAN INFORMASI DAN Meningkatnya keterbukaan dan aksesbilitas 7 media 8 media 1.090.000.000 9 media 2.898.500.000 - - - - - - - -
KOMUNIKASI PUBLIK masyarakat terhadap informasi

Ditindaklanjutinya laporan masyarakat yang - 70% 80% - - - - - - - -


dikelola melalui sistem informi lapor
Jumlah OPD yang mengisi daftar informasi 8 opd 20 opd 52 opd - - - - - - - -
publik pada PPID
SESUDAH PERUBAHAN
2 16 01 PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN Hasil Survei Kepuasan Konsumen - - - - - 78% 3.625.806.115 78% 4.567.755.250 78% 5.675.575.338 78% 13.869.136.703
DAERAH KABUPATEN/KOTA
2 16 02 PROGRAM INFORMASI DAN KOMUNIKASI PUBLIK Persentase media diseminasi informasi publik - - - - - 85% 1.172.964.100 85% 1.610.000.000 90% 2.119.000.000 90% 4.901.964.100
yang tersedia
2 16 03 PROGRAM PENGELOLAAN APLIKASI INFORMATIKA Persentase Organisasi Perangkat Daerah - - - - - 95% 2.661.232.511 100% 5.273.500.012 100% 5.747.500.000 100% 13.682.232.523
(OPD) yang terhubung dengan akses internet
yang disediakan oleh Dinas Kominfo

Persentase Layanan Publik yang - - - - - 4% 6% 10% 10%


diselenggarakan secara online dan terintegrasi

2 17 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KOPERASI, USAHA DINAS


KECIL, DAN MENENGAH KOPERASI DAN
SEBELUM PERUBAHAN USAHA MIKRO
PROGRAM PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN Persentase pertumbuhan usaha mikro yang 2,87% 2,90% 1.155.000.000 3,15% 1.225.000.000 3,35% 1.265.000.000 3,55% 1.310.000.000 3,70% 1.380.000.000 3,70% 6.335.000.000
KEUNGGULAN KOMPETITIF USAHA MIKRO memiliki IUM
PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS KELEMBAGAAN Persentase koperasi aktif 67,66% 67,75% 675.000.000 67,85% 700.000.000 67,95% 725.000.000 68,10% 750.000.000 68,15% 800.000.000 68,15% 3.650.000.000
KOPERASI
SESUDAH PERUBAHAN
2 17 01 PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN Hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) - - - - - 85 5.692.974.000 85 7.428.251.000 85 6.574.000.000 85 19.695.225.000
DAERAH KABUPATEN/KOTA
2 17 03 PROGRAM PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN Persentase koperasi yang diawasi - - - - - 13% 269.470.000 16,5% 60.923.500 20 % 650.000.000 20 % 980.393.500
KOPERASI
2 17 04 PROGRAM PENILAIAN KESEHATAN KSP/USP Persentase koperasi yang dinilai - - - - - 11% 80.135.000 11% 73.458.000 21% 490.000.000 21% 643.593.000
KOPERASI
2 17 05 PROGRAM PENDIDIKAN DAN LATIHAN Persentase koperasi yang dibina - - - - - 12% 390.304.000 14% 69.795.000 15% 600.000.000 15% 1.060.099.000
PERKOPERASIAN
2 17 06 PROGRAM PEMBERDAYAAN DAN PERLINDUNGAN Persentase koperasi yang difasilitasi - - - - - 10% 136.186.800 12,5% 15.321.300 21% 650.000.000 21% 801.508.100
KOPERASI
2 17 07 PROGRAM PEMBERDAYAAN USAHA MENENGAH, Persentase usaha mikro yang mendapatkan - - - - - 10% 136.186.800 12% 605.168.750 14% 1.120.000.000 14% 1.861.355.550
USAHA KECIL, DAN USAHA MIKRO (UMKM) fasilitasi pemberdayaan

2 17 08 PROGRAM PENGEMBANGAN UMKM Persentase usaha mikro yang mendapatkan - - - - - 14% 27.289.400 16% 100.000.000 18% 1.860.000.000 18% 1.987.289.400
fasilitasi pengembangan

2 18 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENANAMAN DINAS PENANAMAN


MODAL MODAL DAN
SEBELUM PERUBAHAN PELAYANAN
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN Hasil Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) 80,00% 80,10% 552.000.000 10,00% 576.000.000 80,30% 593.000.000 80,40% 616.500.000 80,50% 638.500.000 80,50% 2.976.000.000 TERPADU SATU
PINTU
PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN SARANA Persentase Sarana dan Prasarana Aparatur 80,00% 1,00% 1.114.000.000 10,00% 1.480.779.000 1,00% 1.079.000.000 1,00% 1.195.000.000 1,00% 1.105.000.000 1,00% 5.973.779.000
APARATUR yang Layak Fungsi
PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR Tingkat Kehadiran dan Absensi ASN 97,00% 97,50% 23.200.000 10,00% 29.600.000 98,50% 29.600.000 1,00% 32.100.000 1,00% 34.600.000 1,00% 149.100.000
PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA Rata-rata Nilai SKP ASN 80,33% 80,50% 150.000.000 10,00% 160.000.000 81,00% 175.000.000 81,25% 175.000.000 81,50% 180.000.000 81,50% 840.000.000
APARATUR

VII - 15
DINAS PENANAMAN
MODAL DAN
PELAYANAN
KODE TERPADU SATU
Capaian Kineja Program dan Kerangka Pendanaan PINTU
BIDANG URUSAN

Kondisi
Bidang Urusan Pemerintahan dan
PROGRAM
URUSAN

Indikator Kinerja Program Kinerja Awal Kondisi Kinerja Pada akhir Perangkat Daerah
Program Prioritas Pembangunan Tahun-1 2019 Tahun-2 2020 Tahun-3 2021 Tahun-4 2022 Tahun-5 2023
RPJMD 2018 periode RPJMD 2023 Penanggung
Jawab
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM Persentase Laporan Kinerja dan Laporan 100,00% 1,00% 20.000.000 10,00% 27.000.000 1,00% 27.000.000 1,00% 31.000.000 1,00% 31.000.000 1,00% 136.000.000
PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN Keuangan yang Disusun Tepat Waktu

PROGRAM PENINGKATAN PROMOSI DAN IKLIM Persentase Investor yang Menanamkan 70,00% 1,00% 875.000.000 10,00% 1.002.500.000 1,00% 607.750.000 84,50% 607.500.000 87,50% 735.277.000 87,50% 3.828.027.000
INVESTASI PENANAMAN MODAL Investasinya di Daerah
PROGRAM PENGAWASAN/PENGENDALIAN DAN Jumlah Pelaku Usaha yang Sudah Berizin dan 65 Pelaku Usaha 82 Pelaku Usaha 190.000.000 10 190.000.000 150 Pelaku Usaha 280.000.000 160 Pelaku Usaha 315.000.000 170 Pelaku Usaha 345.000.000 170 Pelaku Usaha 1.320.000.000
EVALUASI PENANAMAN MODAL Beroperasi dibagi Jumlah Pelaku Usaha yang
Berizin dan Beroperasi
PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN DAN Jumlah Izin Terbit Usaha dan Nonusaha 3.200 3.400 571.800.000 3.400 529.600.000 3.500 1.147.600.000 4.000 1.209.600.000 4.200 1.299.600.000 4.200 4.758.200.000
PEMBINAAN PERIZINAN
SESUDAH PERUBAHAN
2 18 01 PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN Persentase Kegiatan Penunjang Urusan - - - - - 90% 4.078.009.300 95% 4.078.009.300 100% 4.078.009.300 100% 12.234.027.900
DAERAH KABUPATEN/KOTA Pemerintahan yang Dilaksanakan
2 18 02 PROGRAM PENGEMBANGAN IKLIM PENANAMAN Persentase Dokumen Potensi yang Tersusun - - - 96,19% 187.709.000 100% 145.617.500 100% 140.000.000 100% 250.000.000 100% 723.326.500
MODAL
2 18 03 PROGRAM PROMOSI PENANAMAN MODAL Persentase Kegiatan Promosi Penanaman - - - - - 100% 68.607.000 100% 650.000.000 100% 850.000.000 100% 1.568.607.000
Modal
2 18 04 PROGRAM PELAYANAN PENANAMAN MODAL Terpenuhinya Komitmen Perizinan dan - - - - - 20 Kec 105.127.500 20 kec 300.000.000 20 kec 350.000.000 20 kec 755.127.500
Nonperizinan Penanaman Modal
2 18 05 PROGRAM PENGENDALIAN PELAKSANAAN Persentase Kegiatan PengendallianPenanaman - - - - - 100% 377.306.000 100% 300.000.000 100% 450.000.000 100% 1.127.306.000
PENANAMAN MODAL Modal yang Dilaksanakan

2 18 06 PROGRAM PENGELOLAAN DATA DAN SISTEM Terlaksananya Sosialisasi Perizinan dan - - - - - 6 Lokasi 18.528.000 4 kec 260.000.000 50 OPD dan 300.000.000 50 OPD dan pelaku 578.528.000
INFORMASI PENANAMAN MODAL Nonperizinan pelaku usaha usaha

2 19 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KEPEMUDAAN DAN DINAS KEPEMUDAAN,


OLAHRAGA OLAHRAGA,
SEBELUM PERUBAHAN KEBUDAYAAN, DAN
PROGRAM PENINGKATAN PEMASYARAKATAN Persentase cabang olahraga yang dibina 60,87% 69,57% 725.000.000 78,26% 800.000.000 82,61% 855.000.000 91,30% 925.000.000 100% 990.000.000 100% 4.295.000.000 PARIWISATA
KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA Persentase organisasi kepemudaan yang aktif 64% 71% 225.000.000 79% 300.000.000 86% 350.000.000 93% 400.000.000 100% 440.000.000 100% 1.715.000.000

Persentase wirausaha muda 16 Kelompok 26 Kelompok 450.000.000 36 wirausaha 500.000.000 46 wirausaha 650.000.000 56 wirausaha 800.000.000 66 wirausaha 950.000.000 100% 3.350.000.000
wirausaha muda ( wirausaha muda ( muda ( @ 15 muda ( @ 15 muda ( @150 muda ( @ 20
@ 15 orang) @ 15 orang) orang) orang) orang) orang)

Persentase kasus kenakalan remaja yang 100% 100% 50.000.000 100% 60.000.000 100% 70.000.000 100% 80.000.000 100% 90.000.000 100% 350.000.000
tertangani
Persentase peningkatan prestasi olahraga dan 42% 50% 950.000.000 58% 1.150.000.000 67% 1.350.000.000 75% 1.550.000.000 83% 1.700.000.000 100% 6.700.000.000
pemuda

SESUDAH PERUBAHAN
2 19 02 PROGRAM PENGEMBANGAN KAPASITAS DAYA SAING Persentase organisasi kepemudaan yang aktif - - - - - 86% 1.016.455.600 93% 1.420.000.000 100% 1.610.000.000 100% 4.046.455.600
KEPEMUDAAN
2 19 03 PROGRAM PENGEMBANGAN KAPASITAS DAYA SAING Jumlah cabang olahraga berprestasi - - - - - 16 7.170.544.700 18 8.850.000.000 20 10.300.000.000 20 26.320.544.700
KEOLAHRAGAAN
2 19 04 PROGRAM PENGEMBANGAN KAPASITAS Persentase anggota Pramuka Terlatih - - - - - 75% 500.000.000 75% 600.000.000 75% 700.000.000 75% 1.800.000.000
KEPRAMUKAAN

2 20 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG STATISTIK DINAS


SEBELUM PERUBAHAN KOMUNIKASI
2 20 01 PROGRAM PENGEMBANGAN Terpenuhinya kebutuhan data statistik sektoral 2 buku 2 buku 270.000.000 3 buku 750.000.000 - - - - - - 4 buku 1.020.000.000 DAN
DATA/INFORMASI/STATISTIK DAERAH INFORMATIKA

SESUDAH PERUBAHAN
2 20 02 PROGRAM PENYELENGGARAAN STATISTIK Presentase data sektoral yang tersedia dan - - - - - 80% 263.200.000 85% 267.000.000 90% 350.000.000 100% 880.200.000
SEKTORAL update

2 21 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PERSANDIAN DINAS


KOMUNIKASI
SEBELUM PERUBAHAN DAN
PROGRAM PENYELENGGARAAN PENGAMANAN Persentase sistem informasi yang di retas 18% 15% 75.000.000,00 12% 95.000.000 - - - - - - 12% 170.000.000 INFORMATIKA
INFORMASI PEMERINTAH DAERAH

SESUDAH PERUBAHAN

VII - 16
KODE DINAS
Capaian Kineja Program dan Kerangka Pendanaan
KOMUNIKASI
BIDANG URUSAN

Kondisi
Bidang Urusan Pemerintahan dan
PROGRAM
DAN
URUSAN

Indikator Kinerja Program Kinerja Awal Kondisi Kinerja Pada akhir Perangkat Daerah
Program Prioritas Pembangunan Tahun-1 2019 Tahun-2 2020 Tahun-3 2021 Tahun-4 2022 Tahun-5 2023 INFORMATIKA
RPJMD 2018 periode RPJMD 2023 Penanggung
Jawab
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 21 02 PROGRAM PENYELENGGARAAN PERSANDIAN UNTUK Persentase sarpas penyelenggaraan - - - - - 35% 375.000.000 40% 400.000.000 50% 425.000.000 35% 1.200.000.000
PENGAMANAN INFORMASI persandian untuk keamanan informasi yang
tersedia

2 22 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KEBUDAYAAN DINAS KEPEMUDAAN,


OLAHRAGA,
SEBELUM PERUBAHAN KEBUDAYAAN, DAN
PROGRAM PENGEMBANGAN NILAI DAN Jumlah nilai budaya (tradisi) yang 22 tradisi 23 1.370.000.000 24 1.474.000.000 25 1.631.000.000 26 1.679.000.000 27 1.790.000.000 27 7.944.000.000 PARIWISATA
PENGELOLAAN KERAGAMAN BUDAYA dikembangkan
Persentase benda, situs dan kawasan cagar 26% 27% 860.000.000 28% 4.910.000.000 29% 3.705.000.000 30% 2.610.000.000 31% 1.465.000.000 31% 13.550.000.000
budaya yang dilestarikan
Jumlah penyelenggaraan even seni dan budaya 60 even 66 2.359.000.000 72 2.840.000.000 78 3.684.000.000 85 6.571.000.000 89 4.195.000.000 114 19.649.000.000

SESUDAH PERUBAHAN
2 22 02 PROGRAM PENGEMBANGAN KEBUDAYAAN Persentase warisan seni budaya dan tradisi - - - - - 29,73% 1.624.400.000 32,43% 2.350.000.000 35,14% 3.220.000.000 35,14% 7.194.400.000
lokal yang dilestarikan
2 22 03 PROGRAM PENGEMBANGAN KESENIAN TRADISIONAL Persentase seni budaya yang dikembangkan - - - - - 67,57% 130.400.000 70,27% 240.000.000 72,97% 280.000.000 72,97% 650.400.000

2 22 04 PROGRAM PEMBINAAN SEJARAH Presentase komunitas pegiat sejarah yang aktif - - - - - 90% 120.000.000 90% 150.000.000 90% 180.000.000 90 450.000.000

2 22 05 PROGRAM PELESTARIAN DAN PENGELOLAAN CAGAR Persentase benda, situs dan kawasan cagar - - - - - 75% 2.076.000.000 75% 2.780.000.000 75% 3.420.000.000 75% 8.276.000.000
BUDAYA budaya yang dilestarikan
2 22 06 PROGRAM PENGELOLAAN PERMUSEUMAN Presentase akses masyarakat terhadap - - - - - 100% 1.400.000.000 100% 1.500.000.000 100% 1.600.000.000 100% 4.500.000.000
museum

2 23 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PERPUSTAKAAN DINAS


KEARSIPAN
SEBELUM PERUBAHAN DAN
PROGRAM PENGEMBANGAN BUDAYA BACA DAN Persentase peningkatan jumlah pengunjung 101.142 10% 937.900.000 10% 1.210.000.000 10% 1.085.000.000 10% 1.140.000.000 10% 1.210.000.000 50% 5.582.900.000 PERPUSTAKAAN
PEMBINAAN PERPUSTAKAAN perpustakaan pertahun Pengunjung
SESUDAH PERUBAHAN
2 23 02 PROGRAM PEMBINAAN PERPUSTAKAAN Meningkatnya indeks kegemaran membaca - - - - - 10 1.020.000.000 10 1.100.000.000 10 1.140.000.000 60 3.260.000.000
masyarakat
2 23 03 PROGRAM PELESTARIAN KOLEKSI NASIONAL DAN Persentase koleksi nasional dan naskah kuno - - - - - - - - 100.000.000 - 100.000.000 - 200.000.000
NASKAH KUNO yang dilestarikan

2 24 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KEARSIPAN DINAS


KEARSIPAN
SEBELUM PERUBAHAN DAN
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN Hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) 68 69 625.800.000 70 657.800.000 72 708.800.000 74 760.800.000 75 828.800.000 75 3.582.000.000 PERPUSTAKAAN

PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA Persentase sarana dan prasarana aparatur 83% 84% 860.000.000 85% 2.125.000.000 86% 2.435.000.000 87% 2.460.000.000 88% 740.000.000 88% 8.620.000.000
APARATUR yang laik fungsi
PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR Tingkat kehadiran ASN 95% 95% 56.500.000 95% 27.500.000 95% 46.000.000 95% 43.500.000 95% 6.500.000 95% 180.000.000
PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA Persentase Pegawai dengan Kategori Nilai SKP 100% 100% 50.000.000 100% 50.000.000 100% 60.000.000 100% 60.000.000 100% 65.000.000 100% 285.000.000
APARATUR "Baik"
PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM Persentase laporan kinerja dan laporan 100% 100% 171.000.000 100% 171.000.000 100% 171.000.000 100% 196.000.000 100% 196.000.000 100% 905.000.000
PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN keuangan yang disusun tepat waktu

PROGRAM PERBAIKAN SISTEM ADMINISTRASI Rata-rata nilai Audit kearsipan perangkat daerah 61% 63% 187.600.000 65% 212.600.000 67% 237.600.000 69% 260.000.000 71% 290.000.000 71% 1.187.800.000
KEARSIPAN
SESUDAH PERUBAHAN
2 24 01 PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN Indeks kepuasan masyarakat pelayanan - - - - - 72% 4.329.500.000 74% 4.958.000.000 75% 4.884.000.000 75% 14.171.500.000
DAERAH KABUPATEN/KOTA perangkat daerah
2 24 02 PROGRAM PENGELOLAAN ARSIP Persentase kepatuhan Publik terhadap - - - - - 65% 410.000.000 66% 580.000.000 67% 585.000.000 67% 1.575.000.000
kebijakan kearsipan
2 24 03 PROGRAM PERLINDUNGAN DAN PENYELAMATAN Persentase berkas yang dilindungi dan - - - - - 100% 50.000.000 100% 55.000.000 100% 60.000.000 100% 165.000.000
ARSIP diselamatkan
2 24 04 PROGRAM PERIZINAN PENGGUNAAN ARSIP Tingkat keberadaan dan keutuhan arsip - - - - - 75% 5.000.000 75% 5.000.000 75% 5.000.000 75% 15.000.000
sebagai bahan pertangungjawaban

3 URUSAN PEMERINTAHAN PILIHAN


3 25 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELAUTAN DINAS
SEBELUM PERUBAHAN KETAHANAN
PROGRAM PENGEMBANGAN BUDIDAYA PERIKANAN Jumlah produksi perikanan PANGAN DAN
PERIKANAN

VII - 17
KODE
Capaian Kineja Program dan Kerangka Pendanaan
BIDANG URUSAN

Kondisi
Bidang Urusan Pemerintahan dan
PROGRAM
URUSAN

Indikator Kinerja Program Kinerja Awal Kondisi Kinerja Pada akhir Perangkat Daerah
Program Prioritas Pembangunan Tahun-1 2019 Tahun-2 2020 Tahun-3 2021 Tahun-4 2022 Tahun-5 2023 DINAS
RPJMD 2018 periode RPJMD 2023 Penanggung
KETAHANAN
Jawab
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp PANGAN DAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 PERIKANAN
17
- Budidaya (Ton) 11.785 11.820 923.490.000 11.835 3.065.000.000 11.844 4.005.000.000 11.858 4.350.000.000 11.871 4.610.000.000 11.871 16.953.490.000
- Non Budidaya (Ton) 656 674 655 666 678 668 668
Jumlah Ikan dikonsumsi oleh masyarakat (Kg) 22,45 25,05 26,00 26,35 27,12 28,75 28,75

PROGRAM PEMBINAAN LINGKUNGAN SOSIAL Terlaksananya pembinaan dan pelatihan - - - 25 Kelompok 200.000.000 25 Kelompok 250.000.000 25 Kelompok 250.000.000 25 Kelompok 250.000.000 25 Kelompok 950.000.000
(DBHCHT) ketrampilan kerja bagi kelompok pembudidaya pembudidaya ikan pembudidaya ikan pembudidaya ikan pembudidaya ikan pembudidaya ikan
ikan
SESUDAH PERUBAHAN
3 25 04 PROGRAM PENGELOLAAN PERIKANAN BUDIDAYA Persentase produksi perikanan budidaya - - - - - 85% 975.000.000 90% 1.357.343.400 95% 1.357.343.400 95% 3.689.686.800

3 25 05 PROGRAM PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN Persentase produksi perikanan non budidaya - - - - - 85% 49.330.000 90% 102.460.500 95% 102.460.500 95% 254.251.000
DAN PERIKANAN
3 25 06 PROGRAM PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL Angka konsumsi ikan - - - - - 26,35 200.000.000 27,12 236.050.500 28,75 236.050.500 28,75 672.101.000
PERIKANAN kg/kapita/tahun kg/kapita/tahun kg/kapita/tahun kg/kapita/tahun

3 26 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PARIWISATA DINAS KEPEMUDAAN,


OLAHRAGA,
SEBELUM PERUBAHAN KEBUDAYAAN, DAN
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN Hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) 83,7 83,9 1.040.000.000 84,2 1.250.000.000 84,5 1.650.000.000 84,8 1.740.000.000 85,2 1.940.000.000 85,5 7.620.000.000 PARIWISATA

PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA Persentase sarana dan prasarana aparatur 75% 78% 1.250.000.000 81% 1.390.000.000 85% 1.460.000.000 87% 1.710.000.000 90% 1.980.000.000 92% 7.790.000.000
APARATUR yang layak fungsi
PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR Tingkat kehadiran ASN 92% 93% 295.000.000 94% 308.000.000 95% 348.000.000 96% 364.000.000 97% 385.000.000 98% 1.700.000.000
PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA Persentase Pegawai dengan Kategori Nilai SKP 100% 100% 125.000.000 100% 175.000.000 100% 225.000.000 100% 275.000.000 100% 325.000.000 100% 1.125.000.000
APARATUR "Baik"
PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM Persentase laporan kinerja dan laporan 85% 88% 30.000.000 90% 45.000.000 92% 60.000.000 94% 75.000.000 96% 90.000.000 98% 300.000.000
PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN keuangan yang disusun tepat waktu

PROGRAM PENGEMBANGAN PEMASARAN Persentase kontribusi sektor pariwisata 2,00% 2,10% 750.000.000 2,20% 848.500.000 2,30% 938.100.000 2,40% 1.039.160.000 2,50% 1.157.076.000 2,60% 4.732.836.000
PARIWISATA terhadap PAD pariwisata
Persentase peningkatan jumlah kunjungaan 5% 5% 750.000.000 5% 848.500.000 5% 938.100.000 5% 1.039.160.000 5% 1.157.076.000 5% 4.732.836.000
wisatawan
Jumlah kemitraan pariwisata yang terjalin 10 lembaga 13 lembaga 125.000.000 15 lembaga 144.500.000 17 lembaga 165.300.000 20 lembaga 191.360.000 22 lembaga 215.846.000 25 lembaga 842.006.000
PROGRAM PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA Jumlah destinasi wisata berbasis potensi lokal 6 OW 10 OW 1.860.000.000 15 OW 11.491.000.000 18 OW 1.097.000.000 21 OW 760.000.000 25 OW 511.000.000 25 OW 15.719.000.000

PROGRAM PEMBINAAN LINGKUNGAN SOSIAL Jumlah Sarana dan prasarana pendukung - - - - - 1 5.000.000.000 - - 1 5.000.000.000 10.000.000.000
(DBHCHT) wisata
SESUDAH PERUBAHAN
3 26 01 PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN Hasil ini survey kepuasan masyarakat - - - - - 80 9.391.444.000 85 9.880.000.000 90 10.420.000.000 90 29.691.444.000
DAERAH KABUPATEN/KOTA
3 26 02 PROGRAM PENINGKATAN DAYA TARIK DESTINASI Persentase peningkatan kunjungan wisatawan - - - - - 5% 2.803.011.700 5% 3.050.000.000 5% 3.186.496.500 5% 9.039.508.200
PARIWISATA
3 26 03 PROGRAM PEMASARAN PARIWISATA Persentase peningkatan kunjungan wisatawan - - - - - 5% 5.848.000.000 5% 6.560.000.000 5% 6.470.000.000 5% 18.878.000.000

3 26 04 PROGRAM PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF Persentase subsektor ekonomi kreatif yang - - - - - - - 52,94% 900.000.000 64,70% 1.200.000.000 64,70% 2.100.000.000
MELALUI PEMANFAATAN DAN PERLINDUNGAN HAK terfasilitasi
KEKAYAAN INTELEKTUAL
3 26 05 PROGRAM PENGEMBANGAN SUMBER DAYA Persentase jenis usaha pariwisata yang - - - - - - - 35,70% 2.200.000.000 50% 2.300.000.000 85% 4.500.000.000
PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF berdaya saing

3 27 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PERTANIAN DINAS


PERTANIAN
SEBELUM PERUBAHAN
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN Hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) 86,36 86,5 537.080.000 86,55 569.010.000 86,6 550.235.000 86,65 551.235.000 86,7 552.235.000 86,7 2.759.795.000

PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA Persentase sarana dan prasarana aparatur 75% 78% 1.167.810.000 81% 2.167.230.000 84% 1.482.230.000 87% 1.502.230.000 90% 1.532.230.000 90% 7.851.730.000
APARATUR yang layak fungsi
PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR Tingkat kehadiran ASN 85% 90% 50.000.000 92% 57.000.000 94% 58.000.000 96% 59.000.000 100% 60.000.000 100% 284.000.000
PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA Persentase Pegawai dengan Kategori Nilai SKP 100% 100% 100.000.000 100% 100.000.000 100% 100.000.000 100% 100.000.000 100% 100.000.000 100% 500.000.000
APARATUR "Baik"
PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM Persentase laporan kinerja dan laporan 85% 90% 5.000.000 95% 6.500.000 100% 6.500.000 100% 6.500.000 100% 6.500.000 100% 31.000.000
PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN keuangan yang disusun tepat waktu

PROGRAM KESEJAHTERAAN PETANI DAN Persentase pengurangan biaya produksi 5% 7,00% 732.600.000 10% 402.600.000 12,00% 432.600.000 14% 462.600.000 14,00% 492.600.000 25,00% 2.523.000.000
PEMBERDAYAAN PENYULUHAN

VII - 18
KODE
Capaian Kineja Program dan Kerangka Pendanaan
BIDANG URUSAN

Kondisi
Bidang Urusan Pemerintahan dan
PROGRAM
URUSAN

Indikator Kinerja Program Kinerja Awal Kondisi Kinerja Pada akhir Perangkat Daerah
Program Prioritas Pembangunan Tahun-1 2019 Tahun-2 2020 Tahun-3 2021 Tahun-4 2022 Tahun-5 2023
RPJMD 2018 periode RPJMD 2023 Penanggung
Jawab
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Persentase penyuluh pertanian/ perkebunan 30% 35% 914.014.000 50% 776.500.000 65% 801.500.000 80% 801.500.000 80% 816.500.000 80% 4.110.014.000
yang terlatih
Jumlah kelompok tani yang sudah MOU dengan 23 Poktan 30 Poktan 260.000.000 37 Poktan 270.000.000 42 Poktan 280.000.000 49 Poktan 290.000.000 56 Poktan 300.000.000 56 Poktan 1.400.000.000
pengusaha hasil bumi
Persentase kelompok tani yang menerapkan 3% 5% 1.000.000.000 7% 850.000.000 9% 850.000.000 11% 850.000.000 13% 850.000.000 13% 4.400.000.000
sistim pertanian terpadu
PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI TANAMAN Persentase Peningkatan Produksi Tanaman 250.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 1.450.000.000
PERKEBUNAN Perkebunan :
- Tebu 16.314,05 (ton) 0,75% 0,85% 0,90% 1,10% 1,40% 1,40%
- Kopi 103,00 (ton) 1,80% 1,80% 1,90% 1,90% 2,00% 2,00%
- Cengkeh 473,00 (ton) 2,00% 2,00% 2,00% 2,00% 2,00% 2,00%
- Kelapa 304,00 (ton) 1,90% 1,90% 1,90% 1,90% 2,00% 2,00%
- Wijen 36,00 (ton) 1,90% 1,90% 2,00% 2,00% 2,00% 2,00%
PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI HASIL Persentase Deteksi penyakit menular ternak 200.000.000 300.000.000 330.000.000 332.000.000 335.000.000 1.497.000.000
PETERNAKAN
- Brucella 0,14 0,14 0,18 0,18 0,22 0,22 0,22
- Antrax - 0,03 0,07 0,07 0,11 0,11 0,11
- Helinthiasi 0,36 0,36 0,36 0,72 0,72 0,72 0,72
- Avian Influensa 2,63 4,39 7,02 7,02 7,02 7,02 7,02
Produksi Hasil Peternakan 2.060.635.000 1.306.000.000 1.305.000.000 1.325.000.000 1.335.000.000 7.331.635.000
- Susu ( ton) 20,63 20,68 20,73 20,78 20.83 20,89 20,89
- Telur ( ton ) 6.655.449 6.755.281 6.856.610 6.959.460 7.063.851 7.169.809 7.169.809
Jumlah populasi ternak
- Ternak Besar (ekor) 142.680 146.220 149.849 153.569 157.383 161.292 161.292
- Ternak Kecil ( ekor ) 194.802 201.931 209.323 216.987 224.933 233.172 233.172
- Unggas 4.857.126 4.905.698 4.954.755 5.004.302 5.054.345 5.104.889 5.104.889
- Aneka Ternak 36.731 37.098 37.469 37.844 38.118 38.499 38.499
PROGRAM PERENCANAAN, PENYUSUNAN DATA, Nilai Evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja 75,31 77,50 605.000.000 79,50 300.000.000 81,50 200.000.000 83,50 200.000.000 85,50 292.000.000 85,50 1.597.000.000
MONITORING DAN EVALUASI PERTANIAN
PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI TANAMAN Persentase Peningkatan Produksi Tanaman 4.648.728.000 4.275.000.000 5.360.000.000 6.445.000.000 7.445.000.000 28.173.728.000
PANGAN Pangan :
Padi 623.147,62 ( ton ) 0,89% 0,89% 0,88% 0,87% 0,86% 0,86%

Jagung 200.293,77 (ton) 3,41% 3,49% 3,37% 3,26% 3,14% 3,14%


Kedelai 21.460,47 (ton ) 2,20% 2,23% 2,18% 2,14% 2,09% 2,09%
Persentase kelompok tani yang menerapkan 50% 65% 239.000.000 70% 247.000.000 75% 260.000.000 80% 277.000.000 85% 297.000.000 85% 1.320.000.000
teknologi pertanian
PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI TANAMAN Persentase Peningkatan Produksi Tanaman 658.760.000 840.000.000 860.000.000 880.000.000 905.000.000 4.143.760.000
HORTIKULTURA Hortikultura :
- Bawang merah 1.464.414 (kw) 2,04% 2,00% 2,00% 2,00% 2,00% 2,00%
- Cabe rawit 57.262,25 (kw) 0,50% 0,50% 0,50% 0,50% 0,50% 0,50%
Peningkatan Jumlah tanaman buah (pohon)

- Apokat 87.184 phn 87.184 phn 87.934 phn 88.684 phn 89.434 phn 90.184 phn 90.184 phn
- Jeruk 158.902 phn 158.902 phn 159.902 phn 160.902 phn 161.902 phn 162.902 phn 162.902 phn
PROGRAM PENINGKATAN LINGKUNGAN SOSIAL - Produksi tanaman Cengkeh (Ton) 473 484 - 497 525.000.000 503 530.000.000 510 535.000.000 517 540.000.000 517 2.130.000.000
(DBHCHT)
Produktivitas tanaman cengkeh (Kg/Ha) 525 536 547 559 571 585 585
PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS BAHAN BAKU - Produksi tanaman tembakau (Ton) 357 392 758.684.100 411 1.071.326.600 441 1.063.004.000 463 995.714.750 504 1.008.314.750 504 4.897.044.200
(DBHCHT)
Produktivitas tembakau (Kg/Ha) 806 822 839 856 873 891 891
SESUDAH PERUBAHAN
3 27 01 PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN Indeks Kepuasan Masyarakat Pelayanan - - - - - 86,60% 27.835.558.950 86,65% 27.923.940.000 86,70% 28.739.440.000 86,70% 84.498.938.950
DAERAH KABUPATEN/KOTA Perangkat Daerah
3 27 02 PROGRAM PENYEDIAAN DAN PENGEMBANGAN Persentase sarana Pertanian yang digunakan - - - - - 100% 5.103.450.000 100% 5.103.450.000 100% 5.153.450.000 100,00% 15.360.350.000
SARANA PERTANIAN
3 27 03 PROGRAM PENYEDIAAN DAN PENGEMBANGAN Persentase prasarana Pertanian yang - - - - - 100% 7.006.700.000 100% 7.006.700.000 100% 7.006.700.000 100,00% 21.020.100.000
PRASARANA PERTANIAN digunakan
3 27 04 PROGRAM PENGENDALIAN KESEHATAN HEWAN DAN Persentase punurunan kejadian dan jumlah - - - - - 4,07% 370.000.000 4,07% 370.000.000 4,07% 370.000.000 4,07% 1.110.000.000
KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER kasus penyakit hewan menular
3 27 05 PROGRAM PENGENDALIAN DAN PENANGGULANGAN Persentase Fasilitasi Penanggulangan Bencana - - - - - 100% 507.000.000 100% 507.000.000 100% 607.000.000 100,00% 1.621.000.000
BENCANA PERTANIAN Pertanian
3 27 06 PROGRAM PERIZINAN USAHA PERTANIAN Persentase pemberian rekomendasi izin usaha - - - - - 100% 50.000.000 100% 50.000.000 100% 50.000.000 100,00% 150.000.000
pertanian
3 27 07 PROGRAM PENYULUHAN PERTANIAN Persentase kelembagaan petani yang - - - - - 0,02% 2.022.000.000 0,03% 2.022.000.000 0,04% 2.022.000.000 0,04% 6.066.000.000
meningkat kapasitasnya

VII - 19
KODE
Capaian Kineja Program dan Kerangka Pendanaan
BIDANG URUSAN

Kondisi
Bidang Urusan Pemerintahan dan
PROGRAM
URUSAN

Indikator Kinerja Program Kinerja Awal Kondisi Kinerja Pada akhir Perangkat Daerah
Program Prioritas Pembangunan Tahun-1 2019 Tahun-2 2020 Tahun-3 2021 Tahun-4 2022 Tahun-5 2023
RPJMD 2018 periode RPJMD 2023 Penanggung
Jawab
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

3 30 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PERDAGANGAN DINAS


PERINDUSTRIAN DAN
SEBELUM PERUBAHAN PERDAGANGAN
PROGRAM PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN Persentase Pemilik UTTP yang dibina 12% 14% 1.306.800.000 16% 853.700.000 18% 1.457.800.000 20% 986.550.000 20% 1.278.205.000 100% 5.883.055.000
PENGAMANAN PERDAGANGAN
PROGRAM PENINGKATAN EFISIENSI PERDAGANGAN Volume usaha perdagangan 769 M 813 M 3.650.000.000 854M 3.957.000.000 897M 4.340.700.000 942M 4.718.320.000 989M 5.102.472.000 989M 21.768.492.000

PROGRAM PENGEMBANGAN PASAR Omzet Perdagangan 768,70 M 813,75 M 1.375.000.000 854,44 M 1.425.000.000 897,16 M 1.320.000.000 942,02 M 1.584.000.000 989,12 M 1.900.800.000 989,12 M 7.604.800.000
PROGRAM PEMBERANTASAN BARANG KENA CUKAI Jumlah Monitoring dan evaluasi yang 10 Kali 10 Kali 100.000.000 10 Kali 120.000.000 10 Kali 144.000.000 10 Kali 172.800.000 10 Kali 207.360.000 10 Kali 744.160.000
ILLEGAL (DBHCHT) dilaksanakan
SESUDAH PERUBAHAN
3 30 02 PROGRAM PERIZINAN DAN PENDAFTARAN Persentase Fasilitasi Ijin Usaha Perdagangan - - - - - - - 90% 580.000.000 90% 580.000.000 90% 1.160.000.000
PERUSAHAAN
3 30 03 PROGRAM PENINGKATAN SARANA DISTRIBUSI Persentase Peningkatan Pembangunan dan - - - - - 12% 4.770.000.000 21% 5.240.000.000 21% 5.240.000.000 21% 15.250.000.000
Pengelolaan Sarana Distribusi Perdagangan

3 30 04 PROGRAM STABILISASI HARGA BARANG KEBUTUHAN Persentase Pengawasan Harga Pokok - - - - - 5,73% 200.000.000 5,72% 720.000.000 5,71% 780.000.000 5,71% 1.700.000.000
POKOK DAN BARANG PENTING
3 30 05 PROGRAM PENGEMBANGAN EKSPOR Persentase Fasilitasi pelaku usaha ekspor - - - - - 60% 50.000.000 80,00% 610.000.000 80,00% 730.000.000 80,00% 1.390.000.000
3 30 06 PROGRAM STANDARDISASI DAN PERLINDUNGAN Persentase Alat-alat Ukur, Takar, Timbang dan - - - - - 85,00% 243.000.000 85,55% 604.122.110 86,11% 754.000.000 86,11% 1.601.122.110
KONSUMEN Perlengkapannya (UTTP) yang bertanda Tera
sah yang berlaku
3 30 07 PROGRAM PENGGUNAAN DAN PEMASARAN PRODUK Persentase Fasilitasi Promosi dan Pemasaran - - - - - 51,94% 950.000.000 58,44% 1.700.000.000 61,04% 2.000.000.000 61,04% 4.650.000.000
DALAM NEGERI Produk

3 31 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PERINDUSTRIAN DINAS


PERINDUSTRIAN DAN
SEBELUM PERUBAHAN PERDAGANGAN
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN Hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) 76 77 712.000.000 78 831.000.000 79 792.200.000 80 1.166.940.000 80 1.368.348.000 80 4.870.488.000

PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA Persentase sarana dan prasarana aparatur 100% 100% 4.252.898.700 100% 4.653.642.500 100% 5.949.044.100 100% 7.162.428.100 100% 9.036.608.900 100% 31.054.622.300
APARATUR yang laik fungsi
PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR Tingkat kehadiran ASN 100% 100% 134.913.000 100% 196.815.600 100% 158.642.000 100% 9.583.200 100% 142.541.520 100% 642.495.320
PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA Persentase Pegawai dengan Kategori Nilai SKP 100% 100% 324.500.000 100% 356.950.000 100% 392.645.000 100% 431.909.500 100% 475.100.450 100% 1.981.104.950
APARATUR "Baik"
PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM Persentase laporan kinerja dan laporan 100% 100% 221.000.000 100% 277.000.000 100% 283.000.000 100% 339.000.000 100% 405.000.000 100% 1.525.000.000
PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN keuangan yang disusun tepat waktu

PROGRAM PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL DAN Persentase Industri Kecil menengah yang 13,2% 14,40% 4.650.000.000 16,00% 6.725.500.000 16,00% 5.766.750.000 18,00% 6.953.445.000 19,20% 7.747.060.500 19,20% 31.842.755.500
MENENGAH terfasilitasi
PROGRAM PEMBINAAN LINGKUNGAN SOSIAL Persentase IKM dilingkungan industri rokok 12% 12,80% 300.000.000 13,60% 330.000.000 14,40% 363.000.000 15,20% 399.300.000 16,00% 439.230.000 16,00% 1.831.530.000
(DBHCHT) yang dilatih
PROGRAM PEMBINAAN INDUSTRI (DBHCHT) Persentase IKM yang dibina 3,20% 4,00% 150.000.000 4,80% 175.000.000 5,60% 204.500.000 6,40% 239.350.000 7,20% 280.565.000 7,20% 1.049.415.000
SESUDAH PERUBAHAN
3 31 01 PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN Survei Kepuasan Masyarakat - - - - - 79,00 11.131.531.000 80 13.168.157.700 80 13.602.741.700 80 37.902.430.400
DAERAH KABUPATEN/KOTA
3 31 02 PROGRAM PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN Persentase pertambahan jumlah industri kecil - - - - - 1,86% 93.000.000 1,9% 1.257.000.000 2,0% 1.845.000.000 2,0% 3.195.000.000
INDUSTRI dan menengah
3 31 03 PROGRAM PENGENDALIAN IZIN USAHA INDUSTRI Persentase pemantauan dan pengawasan izin - - - - - 72,20% 85.000.000 74,00% 445.000.000 75% 795.000.000 75% 1.325.000.000
usaha industri di SINAS
3 31 04 PROGRAM PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI Persentase pengelolaan data yang digunakan - - - - - 20% 60.000.000 20% 335.109.000 20,0% 610.000.000 20,0% 1.005.109.000
INDUSTRI NASIONAL untuk pengawas

3 32 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG TRANSMIGRASI DINAS


TENAGA KERJA
SEBELUM PERUBAHAN
PROGRAM PENGEMBANGAN WILAYAH TRANSMIGRASI Jumlah transmigran yang ditempatkan 1 KK 5 KK 445.000.000 8 KK 475.000.000 10 KK 500.000.000 12 KK 550.000.000 15 KK 600.000.000 15 KK 2.570.000.000

SESUDAH PERUBAHAN
3 32 03 PROGRAM PEMBANGUNAN KAWASAN TRANSMIGRASI Persentase transmigrasi yang ditempatkan - - - - - 60% 126.100.000 70% 50.000.000 80% 715.000.000 80% 891.100.000

4 UNSUR PENDUKUNG URUSAN PEMERINTAHAN SEKRETARIAT


DAERAH
4 01 SEKRETARIAT DAERAH

VII - 20
KODE
Capaian Kineja Program dan Kerangka Pendanaan
BIDANG URUSAN

Kondisi
Bidang Urusan Pemerintahan dan
PROGRAM
URUSAN

Indikator Kinerja Program Kinerja Awal Kondisi Kinerja Pada akhir Perangkat Daerah
Program Prioritas Pembangunan Tahun-1 2019 Tahun-2 2020 Tahun-3 2021 Tahun-4 2022 Tahun-5 2023
RPJMD 2018 periode RPJMD 2023 Penanggung
SEKRETARIAT
Jawab
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp DAERAH
2 1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
SEBELUM PERUBAHAN
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN Hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) 78 79 5.608.000.000 80 5.769.000.000 81 5.848.020.000 82 5.979.000.000 83 6.084.000.000 83 29.288.020.000

PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA Persentase sarana dan prasarana aparatur 80% 80% 4.330.000.000 80% 4.330.000.000 80% 4.335.000.000 80% 4.335.000.000 80% 4.335.000.000 80% 21.665.000.000
APARATUR dalam kondisi baik
PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR Tingkat kehadiran ASN 80% 80% 385.000.000 80% 415.000.000 80% 415.000.000 80% 415.000.000 80% 415.000.000 80% 2.045.000.000
PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA Persentase Pegawai dengan Kategori Nilai SKP 100% 100% 380.000.000 100% 380.000.000 100% 380.000.000 100% 380.000.000 100% 380.000.000 100% 1.900.000.000
APARATUR "Baik"
PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM Persentase laporan kinerja dan laporan 80% 80% 371.000.000 80% 470.000.000 90% 470.000.000 90% 470.000.000 90% 470.000.000 90% 2.251.000.000
PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN keuangan yang disusun tepat waktu

PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN KEDINASAN IKM pelayanan kehumasan dan keprotokolan Baik Baik 3.035.000.000 Baik 3.100.000.000 Baik 3.005.000.000 Baik 3.125.000.000 Baik 3.240.000.000 Baik 15.505.000.000
KEHUMASAN DAN KEPROTOKOLAN
PROGRAM PEMBINAAN, FASILITASI, DAN KOORDINASI Persentase aspek penilaian LPPD dengan Sangat Baik Sangat Baik 392.000.000 Sangat Baik 430.000.000 Sangat Baik 430.000.000 Sangat Baik 430.000.000 Sangat Baik 430.000.000 Sangat Baik 2.112.000.000
BIDANG PEMERINTAHAN kategori sangat baik
PROGRAM PEMBINAAN, FASILITASI, DAN KOORDINASI Persentase penyelesaian permasalahan 80% 80% 65.000.000 80% 150.000.000 80% 150.000.000 80% 150.000.000 80% 150.000.000 80% 665.000.000
BIDANG PERTANAHAN pertanahan
PROGRAM PEMBINAAN, FASILITASI, DAN KOORDINASI Persentase rumusan kebijakan administrasi 100% 100% 450.000.000 100% 510.000.000 100% 510.000.000 100% 510.000.000 100% 510.000.000 100% 2.490.000.000
BIDANG KEWILAYAHAN DAN KERJASAMA pemerintahan umum yang ditindaklanjuti

PROGRAM PEMBINAAN, FASILITASI, DAN KOORDINASI Persentase rumusan kebijakan yang ditetapkan 100% 100% 9.637.000.000 100% 10.107.000.000 100% 10.452.000.000 100% 10.842.000.000 100% 11.162.000.000 100% 52.200.000.000
BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT di bidang kesejahteraan rakyat
PROGRAM FASILITASI/KOORDINASI PENGEMBANGAN Persentase rumusan kebijakan pengelolaan di 80% 80% 350.000.000 86% 360.000.000 88% 370.000.000 90% 380.000.000 92% 390.000.000 92% 1.850.000.000
DAN PENGELOLAAN BIDANG SUMBER DAYA ALAM bidang SDA yang ditetapkan

PROGRAM KOORDINASI DAN FASILITASI BIDANG Persentase rumusan kebijakan di bidang 80% 80% 650.000.000 86% 685.000.000 88% 720.000.000 90% 755.000.000 92% 790.000.000 92% 3.600.000.000
PEREKONOMIAN perekonomian yang ditetapkan
PROGRAM PENYUSUNAN DAN PENELITIAN PRODUK Persentase rancangan produk hukum daerah 90% 90% 610.000.000 90% 690.000.000 90% 690.000.000 90% 690.000.000 90% 690.000.000 90% 3.370.000.000
HUKUM yang telah diharmonisasi
Persentase rancangan peraturan desa yang 90% 90% 610.000.000 90% 690.000.000 90% 690.000.000 90% 690.000.000 90% 690.000.000 90% 3.370.000.000
telah dievaluasi
Persentase rancangan peraturan desa yang 90% 90% 610.000.000 90% 690.000.000 90% 690.000.000 90% 690.000.000 90% 690.000.000 90% 3.370.000.000
diklarifikasi
PROGRAM PEMBINAAN/PENYULUHAN HUKUM Persentase sosialisasi di bidang hukum yang 90% 90% 325.000.000 90% 325.000.000 90% 325.000.000 90% 325.000.000 90% 325.000.000 90% 1.625.000.000
dilaksanakan dengan baik
PROGRAM PENERAPAN/PENEGAKAN HUKUM Persentase bantuan hukum dan pertimbangan 70% 70% 639.000.000 70% 900.000.000 70% 900.000.000 70% 900.000.000 70% 900.000.000 70% 4.239.000.000
hukum yang diberikan
PROGRAM FASILITASI/KOORDINASI BIDANG Persentase rumusan kebijakan bidang 85% 85% 740.000.000 86% 770.000.000 87% 800.000.000 88% 830.000.000 90% 860.000.000 90% 4.000.000.000
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN pembangunan yang ditetapkan
PROGRAM FASILITASI PENGADAAN BARANG/JASA Persentase Pemilihan Penyedia Barang/Jasa 100% 100% 485.000.000 100% 595.000.000 100% 720.000.000 100% 800.000.000 100% 830.000.000 100% 3.430.000.000
PEMERINTAH melalui Bagian Layanan Pengadaan

Level maturitas/ kematangan ULP pada level 3 Level 2 Level 2 485.000.000 Level 2 595.000.000 Level 3 720.000.000 Level 3 800.000.000 Level 3 830.000.000 Level 3 3.430.000.000

PROGRAM PENINGKATAN AKUNTABILITAS KINERJA nilai aspek pelaporan kinerja dalam hasil Baik Baik 350.000.000 Baik 350.000.000 Baik 350.000.000 Baik 350.000.000 Baik 350.000.000 Baik 1.750.000.000
INSTANSI PEMERINTAH DAERAH evaluasi akuntabilitas kinerja pemerintah daerah

PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN persentase perangkat daerah yang tepat fungsi 100% 100% 275.000.000 100% 275.000.000 100% 275.000.000 100% 275.000.000 100% 275.000.000 100% 1.375.000.000
dan tepat ukuran
PROGRAM KOORDINASI PENINGKATAN KUALITAS Persentase OPD yang nilai SKM ≥ Baik 100% 100% 380.000.000 100% 380.000.000 100% 380.000.000 100% 380.000.000 100% 380.000.000 100% 1.900.000.000
PELAYANAN MASYARAKAT
PROGRAM SOSIALISASI KETENTUAN DI BIDANG CUKAI Persentase penyerapan anggaran DBHCHT 80% 80% 600.000.000 80% 620.000.000 85% 640.000.000 85% 660.000.000 95% 680.000.000 95% 3.200.000.000
(DBHCHT)
SESUDAH PERUBAHAN
4 01 01 PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN Indeks Kepuasan Mayarakat (IKM) - - - - - Baik 34.391.797.154 Baik 39.140.591.786 Baik 39.140.591.786 Baik 112.672.980.726
DAERAH KABUPATEN/KOTA
4 01 02 PROGRAM PEMERINTAHAN DAN KESEJAHTERAAN Nilai LPPD - - - - - Sangat Tinggi 13.744.869.330 Sangat Tinggi 5.773.566.650 Sangat Tinggi 5.773.566.650 Sangat Tinggi 25.292.002.630
RAKYAT
4 01 03 PROGRAM PEREKONOMIAN DAN PEMBANGUNAN Persentase rumusan kebijakan pengelolaan di - - - - - 100% 2.369.700.000 100% 2.459.048.000 100% 2.459.048.000 100% 7.287.796.000
bidang perekonomian yang ditetapkan

4 02 SEKRETARIAT DPRD SEKRETARIAT


SEBELUM PERUBAHAN DPRD

VII - 21
KODE
Capaian Kineja Program dan Kerangka Pendanaan
BIDANG URUSAN

Kondisi
Bidang Urusan Pemerintahan dan
PROGRAM
URUSAN

Indikator Kinerja Program Kinerja Awal Kondisi Kinerja Pada akhir Perangkat Daerah
Program Prioritas Pembangunan Tahun-1 2019 Tahun-2 2020 Tahun-3 2021 Tahun-4 2022 Tahun-5 2023
RPJMD 2018 periode RPJMD 2023 Penanggung
Jawab
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp SEKRETARIAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
DPRD
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN Persentase pegawai yang puas terhadap 70% 72,00% 2.096.569.450 74% 2.111.569.450 - - - - - - - -
palayanan administrasi perkantoran
PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA Persentase sarana dan prasarana aparatur 65% 67,00% 4.966.715.550 69% 2.726.820.000 - - - - - - - -
APARATUR yang layak fungsi
PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR Tingkat kehadiran ASN 100% 100% 1.035.200.000 100% 650.000.000 - - - - - - - -
PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA Rata-rata nilai SKP ASN 80 81 299.980.000 82 299.980.000 - - - - - - - -
APARATUR
PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM Persentase laporan kinerja dan laporan 100% 100% 15.000.000 100% 20.500.000 - - - - - - - -
PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN keuangan yang disusun tepat waktu

PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS LEMBAGA Persentase fasilitasi AKD 100% 100% 32.979.122.000 100% 36.293.523.500 - - - - - - - -
PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
PROGRAM PENYUSUNAN DAN PENELITIAN PRODUK Persentase produk hukum yang materi 100% 100% 175.134.000 100% 167.647.200 - - - - - - - -
HUKUM muatannya sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku
SESUDAH PERUBAHAN
4 02 01 PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN Jumlah persentase dokumen perencanaan - - - - - 85% 45.422.380.200 78% 42.388.405.205 80% 45.512.636.550 80% 133.323.421.955
DAERAH KABUPATEN/KOTA yang baik dan tepat waktu
Persentase laporan evaluasi yang baik dan
tepat waktu
Persentase administrasi dan sarana serta
prasarana yang memadai

4 02 03 PROGRAM DUKUNGAN PELAKSANAAN TUGAS DAN Indeks kepuasan masyarakat pelayanan - - - - - Baik/80 36.154.729.800 Baik/80 39.812.640.050 Baik/80 41.326.552.000 Baik/80 117.293.921.850
FUNGSI DPRD perangkat DPR

5 UNSUR PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN BADAN


PERENCANAAN
5 01 PERENCANAAN PEMBANGUNAN
SEBELUM PERUBAHAN DAERAH
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN Nilai SKM (Survey Kepuasan Masyarakat) 77 82 517.500.000 89 537.500.000 91 555.500.000 93 573.500.000 95 591.500.000 95 2.775.500.000
Pelayanan Perencanaan Pembangunan Daerah

PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA Persentase Sarpras aparatur dengan kondisi 80% 82% 589.000.000 84% 997.000.000 86% 605.000.000 88% 613.000.000 90% 621.000.000 90% 3.425.000.000
APARATUR layak fungsi
PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR Tingkat Kedisiplinan ASN 100% 100% 17.500.000 100% 17.500.000 100% 17.500.000 100% 17.500.000 100% 17.500.000 100% 87.500.000
PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA Persentase Pegawai dengan Kategori Nilai SKP 100% 100% 427.000.000 100% 430.000.000 100% 440.000.000 100% 450.000.000 100% 460.000.000 100% 2.207.000.000
APARATUR "Baik"
PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM Persentase Dokumen perencanaan, laporan 100% 100% 50.000.000 100% 50.000.000 100% 60.000.000 100% 50.000.000 100% 185.000.000 100% 395.000.000
PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN keuangan dan kinerja yang disusun tepat waktu

PROGRAM PERENCANAAN SOSIAL Persentase Outcome program Bidang Sosial 100% 100% 762.000.000 100% 762.000.000 100% 762.000.000 100% 762.000.000 100% 762.000.000 100% 3.810.000.000
dengan tingkatan capaian ≥ 80 %
PROGRAM PERENCANAAN BIDANG EKONOMI Persentase Outcome program Bidang ekonomi 100% 100% 537.500.000 100% 537.500.000 100% 537.500.000 100% 537.500.000 100% 537.500.000 100% 2.687.500.000
dengan tingkatan capaian ≥ 80 %

PROGRAM PERENCANAAN BIDANG INFRASTRUTUR Persentase Outcome program Bidang 100% 100% 450.000.000 100% 450.000.000 100% 450.000.000 100% 450.000.000 100% 450.000.000 100% 2.250.000.000
Infrastrutur dengan tingkat capaian ≥ 80 %
PROGRAM PERENCANAAN PENGEMBANGAN WILAYAH Persentase kegiatan pembangunan daerah 100% 100% 1.100.000.000 100% 600.000.000 100% 600.000.000 100% 600.000.000 100% 600.000.000 100% 3.500.000.000
yang sesuai dengan RTRW
PROGRAM PERENCANAAN, PENGENDALIAN, DAN Persentase Kesesuaian usulan kegiatan 100% 100% 2.780.000.000 100% 2.828.000.000 100% 2.853.000.000 100% 2.909.000.000 100% 2.945.000.000 100% 14.315.000.000
EVALUASI PEMBANGUNAN DAERAH pembangunan dalam RKPD terhadap prioritas
tahunan daerah
Persentase data dan informasi pembangunan 53% 75% 85% 90% 95% 95% 95%
daerah yang berkualitas
Persentase hasil rekomendasi pengendalian 69.70% 70% 75% 80% 85% 90% 100%
dan evaluasi yang ditindaklanjuti

PROGRAM PERENCANAAN BIDANG PEMERINTAHAN Persentase Outcome program lingkup 100% 100% 1.050.250.000 100% 707.500.000 100% 682.500.000 100% 822.500.000 100% 1.772.500.000 100% 5.035.250.000
pemerintahan dengan tingkatan capaian ≥ 80
%
∑ kerjasama yang dilaksanakan 100% 100% 5 lokasi 5 lokasi 5 lokasi 5 lokasi 5 lokasi
SESUDAH PERUBAHAN
5 01 01 PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) - - - - - 83,75 10.914.122.000 85 7.468.500.000 87 8.034.000.000 87 26.416.622.000
DAERAH KABUPATEN/KOTA

VII - 22
KODE
Capaian Kineja Program dan Kerangka Pendanaan
BIDANG URUSAN

Kondisi
Bidang Urusan Pemerintahan dan
PROGRAM
URUSAN

Indikator Kinerja Program Kinerja Awal Kondisi Kinerja Pada akhir Perangkat Daerah
Program Prioritas Pembangunan Tahun-1 2019 Tahun-2 2020 Tahun-3 2021 Tahun-4 2022 Tahun-5 2023
RPJMD 2018 periode RPJMD 2023 Penanggung
Jawab
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
5 01 02 PROGRAM PERENCANAAN, PENGENDALIAN, DAN % Kesesuaian usulan kegiatan pembangunan - - - - - 100% 575.308.700 100% 350.000.000 100% 900.000.000 100% 1.825.308.700
EVALUASI PEMBANGUNAN DAERAH dalam RKPD terhadap prioritas pembangunan

% pemanfaatan data dan informasi - - - - - 90% 30.000.000 95% 560.000.000 95% 600.000.000 95% 1.190.000.000
pembangunan daerah yang berkualitas
% rekomendasi pengendalian dan evaluasi - - - - - 80% 175.000.000 85% 375.000.000 90% 225.000.000 100% 775.000.000
pembangunan yang ditindaklanjuti

5 01 03 PROGRAM KOORDINASI DAN SINKRONISASI Persentase tersusunnya dokumen perencanaan - - - - - 100% 6.519.624.050 100% 2.165.000.000 100% 1.530.000.000 100% 10.214.624.050
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH perangkat daerah yang baik (sesuai prioritas
nasional, provinsi dan peraturan yang ada)

5 02 KEUANGAN
SEBELUM PERUBAHAN
BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN ASET DAERAH
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN Hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) 90 90 479.000.000 90 564.750.000 90 528.098.000 90 554.502.000 90 582.227.000 90 2.708.577.000 BPKAD,
BAPENDA
PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA Persentase sarana dan prasarana aparatur 80% 80% 439.000.000 80% 460.950.000 80% 483.998.000 80% 508.197.000 80% 533.607.000 80% 2.425.752.000
APARATUR dalam kondisi baik
PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR Tingkat kehadiran ASN 90% 90% 30.000.000 90% 30.000.000 90% 32.000.000 90% 32.000.000 90% 33.000.000 90% 157.000.000
PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA Persentase ASN yang memenuhi kriteria 80% 80% 270.000.000 80% 283.500.000 80% 297.675.000 80% 312.559.000 80% 328.187.000 80% 1.491.921.000
APARATUR mendapat diklat minimal 20 JP/Tahun
Persentase Pegawai dengan Kategori Nilai SKP 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
"Baik"
PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM Jumlah pelaporan kinerja dan keuangan yang 100% 100% 20.500.000 100% 21.525.000 100% 22.601.000 100% 23.731.000 100% 24.918.000 100% 113.275.000
PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN disusun tepat waktu

PROGRAM PENINGKATAN PERENCANAAN DAN Ketepatan waktu dalam penyusunan 100% 100% 1.969.550.000 100% 2.068.028.000 100% 2.171.429.000 100% 2.280.000.000 100% 2.394.000.000 100% 10.883.007.000
PENYUSUNAN ANGGARAN DAERAH penganggaran (APBD dan P. APBD)
PROGRAM PENINGKATAN AKUNTANSI DAN Ketepatan waktu penyusunan LKPD 100% 100% 534.000.000 100% 560.700.000 100% 588.735.000 100% 618.172.000 100% 649.080.000 100% 2.950.687.000
PELAPORAN KEUANGAN DAERAH
PROGRAM PENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN Persentase OPD yang mengajukan SPM sesuai 100% 100% 557.000.000 100% 584.850.000 100% 614.093.000 100% 664.797.000 100% 677.037.000 100% 3.097.777.000
PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH ketentuan

PROGRAM FASILITASI PENGELOLAAN KEUANGAN jumlah ASN pengelola daerah yang terfasilitasi 80% 80% 136.000.000 80% 142.800.000 80% 149.940.000 80% 157.437.000 80% 165.309.000 80% 751.486.000
DAERAH
PROGRAM PENINGKATAN PENGELOLAAN BARANG Ketepatan waktu penyusunan Laporan BMD 100% 100% 1.630.000.000 100% 880.000.000 100% 924.000.000 100% 970.200.000 100% 10.187.110.000 100% 14.591.310.000
MILIK DAERAH
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN Hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) 80 80 595.000.000 80 657.000.000 80 699.500.000 80 750.000.000 80 783.500.000 80 3.485.000.000

BADAN PENDAPATAN DAERAH


PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA Persentase sarana dan prasarana aparatur 90% 90% 1.547.510.000 90% 778.180.000 90% 671.500.000 90% 857.000.000 90% 704.000.000 90% 4.558.190.000
APARATUR yang laik fungsi
PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR Tingkat kehadiran ASN 80% 80% 23.025.000 90% 25.000.000 92% 26.000.000 95% 27.000.000 95% 28.000.000 95% 129.025.000
PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA Persentase Pegawai dengan Kategori Nilai SKP 100% 100% 210.000.000 100% 220.000.000 100% 235.000.000 100% 245.000.000 100% 250.000.000 100% 1.160.000.000
APARATUR "Baik"
PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM Persentase laporan kinerja dan laporan 100% 100% 20.500.000 100% 20.500.000 100% 22.500.000 100% 23.000.000 100% 25.500.000 100% 112.000.000
PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN keuangan yang disusun tepat waktu

PROGRAM PENDATAAN DAN PENETAPAN Jumlah Wajib Pajak (WP) daerah yang 596.000 WP 598.000 WP 1.590.000.000 600.000 WP 1.590.000.000 602.000 WP 1.710.000.000 604.000 WP 1.470.000.000 606.000 WP 1.580.000.000 606.000 WP 7.940.000.000
PENDAPATAN DAERAH ditetapkan
PROGRAM PENAGIHAN DAN PENERIMAAN Capaian penerimaan PAD 100% 100% 1.150.000.000 100% 1.160.000.000 100% 1.260.000.000 100% 1.270.000.000 100% 1.400.000.000 100% 6.240.000.000
PENDAPATAN ASLI DAERAH
PROGRAM PENGAWASAN DAN PENYULUHAN PAJAK Persentase kepatuhan Wajib Pajak (WP) 40% 40% 585.000.000 45% 575.000.000 47% 580.000.000 48% 610.000.000 50% 62.500.000 50% 2.412.500.000
DAN RETRIBUSI DAERAH daerah
SESUDAH PERUBAHAN BPKAD,
BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN ASET DAERAH BAPENDA
5 02 01 PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN Persentase kegiatan penunjang Pemerintah 90% 90% 1.276.700 90% 1.499.150 90% 1.313.938 90% 9.109.756 90% 9.565.244 90% 22.764.788
DAERAH KABUPATEN/KOTA yang dilaksanakan
5 02 02 PROGRAM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Persentase kepatuhan OPD dalam penyusunan 100% 100% 3.221.550 100% 3.436.579 100% 3.502.358 100% 479.716.349 100% 503.702.166 100% 993.579.002
dokumen keuangan daerah sesuai standar

5 02 03 PROGRAM PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH Persentase OPD yang menerapkan 100% 100% 2.360.000 100% 1.285.000 100% 840.750 100% 2.650.000 100% 2.781.713 100% 9.917.463
Pengelolaan BMD sesuai standar

VII - 23
BPKAD,
BAPENDA
KODE
Capaian Kineja Program dan Kerangka Pendanaan
BIDANG URUSAN

Kondisi
Bidang Urusan Pemerintahan dan
PROGRAM
URUSAN

Indikator Kinerja Program Kinerja Awal Kondisi Kinerja Pada akhir Perangkat Daerah
Program Prioritas Pembangunan Tahun-1 2019 Tahun-2 2020 Tahun-3 2021 Tahun-4 2022 Tahun-5 2023
RPJMD 2018 periode RPJMD 2023 Penanggung
Jawab
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
BADAN PENDAPATAN DAERAH
5 02 01 PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Pelayanan - - - - - 90% 9.262.156.000 90% 12.167.036.000 90% 12.843.586.000 90% 34.272.778.000
DAERAH KABUPATEN/KOTA Perangkat Daerah
5 02 04 PROGRAM PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH Persentase kenaikan PAD - - - - - 8% 2.550.000.000 8,25% 3.474.900.000 8,50% 3.421.400.000 8,50% 9.446.300.000

5 03 KEPEGAWAIAN BADAN
SEBELUM PERUBAHAN KEPEGAWAIAN
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN Hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) 77 78 429.000.000 79 429.900.000 80 434.900.000 81 436.500.000 82 441.500.000 82 2.171.800.000 DAERAH DAN
PENGEMBANGAN
PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA Persentase sarana dan prasarana aparatur 95% 96% 480.000.000 97% 560.000.000 98% 880.000.000 99% 560.000.000 100% 880.000.000 100% 3.360.000.000 SUMBER DAYA
APARATUR yang laik fungsi MANUSIA
PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR Tingkat kehadiran ASN 99% 100% 15.000.000 100% 15.000.000 100% 15.000.000 100% 15.000.000 100% 15.000.000 100% 75.000.000
PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM Persentase laporan kinerja dan laporan 100% 100% 30.000.000 100% 30.000.000 100% 30.000.000 100% 30.000.000 100% 30.000.000 100% 150.000.000
PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN keuangan yang disusun tepat waktu

PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA Persentase pegawai yang lulus diklat 95% 100% 10.086.000.000 100% 9.540.000.000 100% 9.930.000.000 100% 9.730.000.000 100% 11.680.000.000 100% 50.966.000.000
APARATUR
PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN Persentase jabatan struktural yang terisi 92% 100% 4.614.600.000 100% 4.700.000.000 100% 4.980.000.000 100% 5.010.000.000 100% 5.040.000.000 100% 24.344.600.000
APARATUR
PROGRAM PENGENDALIAN DAN PEMBINAAN PEGAWAI Persentase kasus pelanggaran disiplin yang 100% 100% 985.000.000 100% 985.000.000 100% 985.000.000 100% 985.000.000 100% 985.000.000 100% 4.925.000.000
tertangani selesai
SESUDAH PERUBAHAN
5 03 01 PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN Hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) 77,76% 76,96 (Baik) 3.106.029.888 80.02 (Baik) 3.513.524.699 80,25 (Baik) 4.561.618.797 81 (baik) 5.148.132.322 82 (baik) 5.648.750.000 82 (baik) 21.978.055.706
DAERAH KABUPATEN/KOTA
5 03 02 PROGRAM KEPEGAWAIAN DAERAH Nilai Rata-rata capaian kinerja PNS Baik Baik 2.422.932.999 Baik 1.341.775.235 Baik 1.428.236.105 Baik 1.285.000.000 Baik 6.390.000.000 Baik 12.867.944.339

5 04 PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BADAN


SESUDAH PERUBAHAN KEPEGAWAIAN
5 04 02 PROGRAM PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Persentase ASN yang lulus pendidikan dan 78,18% 95,00% 4.853.782.367 94,41% 1.530.763.273 100% 773.000.000 100% 3.366.534.050 100% 9.300.000.000 100% 19.051.079.690 DAERAH DAN
pelatihan PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA
5 05 PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BADAN
SEBELUM PERUBAHAN PERENCANAAN
PROGRAM PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN Persentase implementasi rencana kelitbangan 100% 100% 10.130.500.000 100% 9.000.000.000 100% 8.000.000.000 100% 7.000.000.000 100% 10.000.000.000 100% 44.130.500.000 PEMBANGUNAN
INOVASI PEMBANGUNAN DAERAH DAERAH
Persentase pemanfaatan hasil kelitbangan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

SESUDAH PERUBAHAN
5 05 02 PROGRAM PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN Persentase pemanfaatan hasil kelitbangan - - - - - 100% 4.895.805.000 100% 5.300.000.000 100% 4.950.000.000 100% 15.145.805.000
DAERAH
Persentase Hasil Inovasi dan Teknologi Daerah - - - - - - - 100% 485.000.000 100% 400.000.000 100% 885.000.000
yang Dikembangkan

6 UNSUR PENGAWASAN URUSAN PEMERINTAHAN

6 01 INSPEKTORAT DAERAH INSPEKTORAT


SEBELUM PERUBAHAN DAERAH
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN Hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) 80 80 583.500.000 80 722.500.000 85 846.500.000 90 983.000.000 90 1.106.000.000 90 4.241.500.000

PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA Persentase sarana dan prasarana aparatur 80% 80% 474.500.000 85% 432.500.000 85% 600.000.000 90% 1.290.000.000 90% 550.000.000 90% 3.347.000.000
APARATUR yang laik fungsi
PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR Tingkat kehadiran ASN 80% 80% 33.000.000 85% 41.000.000 85% 47.000.000 90% 49.500.000 90% 57.000.000 90% 227.500.000
PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA Persentase Pegawai dengan Kategori Nilai SKP 100% 100% 130.000.000 100% 170.000.000 100% 190.000.000 100% 250.000.000 100% 275.000.000 100% 1.015.000.000
APARATUR "Baik"
PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM Persentase laporan kinerja dan laporan 80% 80% 2.546.400.000 85% 3.180.000.000 85% 3.469.000.000 90% 4.180.000.000 90% 4.185.000.000 90% 17.560.400.000
PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN keuangan yang disusun tepat waktu

PROGRAM PENINGKATAN SISTEM PENGAWASAN Persentase PKPT yang dilaksanakan 100% 100% 1.416.400.000 100% 1.580.000.000 100% 1.669.000.000 100% 1.950.000.000 100% 1.925.000.000 100% 8.540.400.000
INTERNAL DAN PENGENDALIAN PELAKSANAAN
KEBIJAKAN KDH
PROGRAM PENATAAN DAN PENYEMPURNAAN Persentase aksi daerah percepatan 70% 75% 730.000.000 80% 880.000.000 85% 900.000.000 90% 1.165.000.000 95% 1.180.000.000 95% 4.855.000.000
KEBIJAKAN SISTEM DAN PROSEDUR PENGAWASAN pemberantasan korupsi yang mencapai target

Cakupan klinik konsultasi 127 Obwas 127 Obwas 134 Obwas 135 Obwas 143 Obwas 143 Obwas 143 Obwas

VII - 24
KODE
Capaian Kineja Program dan Kerangka Pendanaan
BIDANG URUSAN

Kondisi
Bidang Urusan Pemerintahan dan
PROGRAM
URUSAN

Indikator Kinerja Program Kinerja Awal Kondisi Kinerja Pada akhir Perangkat Daerah
Program Prioritas Pembangunan Tahun-1 2019 Tahun-2 2020 Tahun-3 2021 Tahun-4 2022 Tahun-5 2023
RPJMD 2018 periode RPJMD 2023 Penanggung
Jawab
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
PROGRAM PENINGKATAN PROFESIONALISME Jumlah auditor yang bersertifikat 100% 100% 400.000.000 100% 720.000.000 100% 900.000.000 100% 1.065.000.000 100% 1.080.000.000 100% 4.165.000.000
TENAGA PEMERIKSAAN DAN APARATUR
PENGAWASAN
SESUDAH PERUBAHAN
6 01 01 PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN Hasil survei kepuasan masyarakat (SKM) - - - - - - - 90% 9.443.700.000 90% 9.523.200.000 90% 18.966.900.000
DAERAH KABUPATEN/KOTA layanan perangkat daerah
6 01 02 PROGRAM PENYELENGGARAAN PENGAWASAN Persentase PKPT yang dilaksanakan - - - - - - - 100% 1.009.696.000 100% 1.020.000.000 100% 2.029.696.000
6 01 03 PROGRAM PERUMUSAN KEBIJAKAN, PENDAMPINGAN Persentase aksi daerah percepatan - - - - - - - 80% 470.000.000 80% 635.000.000 80% 1.105.000.000
DAN ASISTENSI pemberantasan korupsi yang mencapai target

7 UNSUR KEWILAYAHAN
7 01 KECAMATAN NGLUYU KECAMATAN
SEBELUM PERUBAHAN NGLUYU
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN Hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) 80 85 99.075.000 85 107.780.000 87 114.650.000 87 124.520.000 87 131.390.000 87 577.415.000

PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA Persentase sarana dan prasarana aparatur 97% 97% 103.600.000 97% 112.800.000 97% 112.800.000 97% 112.800.000 97% 112.800.000 97% 554.800.000
APARATUR yang laik fungsi
PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR Tingkat kehadiran ASN 100% 100% 6.187.500 100% 6.187.500 100% 6.187.500 100% 6.187.500 100% 6.187.500 100% 30.937.500
PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA Persentase Pegawai dengan Kategori Nilai SKP 100% 100% 47.500.000 100% 42.500.000 100% 37.500.000 100% 32.500.000 100% 32.500.000 100% 192.500.000
APARATUR "Baik"
PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM Persentase laporan kinerja dan laporan 100% 100% 6.000.000 100% 6.000.000 100% 6.000.000 100% 6.000.000 100% 6.000.000 100% 30.000.000
PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN keuangan yang disusun tepat waktu

PROGRAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN Tingkat efektifitas koordinasi penyelenggaraan 40 KOORDINASI 40 KOORDINASI 173.376.200 45 KOORDINASI 173.376.200 50 KOORDINASI 173.376.200 60 KOORDINASI 173.376.200 60 KOORDINASI 173.376.200 60 KOORDINASI 866.881.000
KECAMATAN pemerintahan kecamatan

PROGRAM PEMBINAAN DESA/KELURAHAN Tingkat Efektifitas Pembinaan Desa/Kelurahan 95% 95% 42.500.000 95% 42.500.000 95% 42.500.000 95% 42.500.000 95% 42.500.000 95% 212.500.000

SESUDAH PERUBAHAN
7 01 01 PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN Persentase kegiatan penunjang urusan - - - - - 81,50% 1.501.528.384 82% 1.506.164.689 82% 1.506.164.689 82% 4.513.857.762
DAERAH KABUPATEN/KOTA pemerintah yang dilaksanakan
7 01 02 PROGRAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAN Persentase penyelenggaraan pemerintahan - - - - - 95% 49.799.950 95% 65.046.500 95% 65.046.500 95% 179.892.950
PELAYANAN PUBLIK dan pelayanan publik yang dilaksanakan

7 01 03 PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DAN Persentase kegiatan pemberdayaan desa yang - - - - - 95% 24.795.650 95% 50.596.500 95% 50.596.500 95% 125.988.650
KELURAHAN dilaksanakan
7 01 04 PROGRAM KOORDINASI KETENTRAMAN DAN Persentase kegiatan koordinasi ketentraman - - - - - 95% 13.500.000 95% 27.900.000 95% 27.900.000 95% 69.300.000
KETERTIBAN UMUM dan ketertiban umum yang dilaksanakan

7 01 05 PROGRAM PENYELENGGARAAN URUSAN Persentase warga/lembaga yang mengikuti - - - - - 95% 19.360.000 95% 37.470.000 95% 37.470.000 95% 94.300.000
PEMERINTAHAN UMUM pembinaan wawasan kebangsaan

7 01 06 PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Persentase kegiatan fasilitasi pembinaan dan - - - - - 95% 0 95% 32.942.000 95% 32.942.000 95% 65.884.000
PEMERINTAHAN DESA pengawasan pemerintahan desa
7 01 KECAMATAN BERBEK KECAMATAN
SEBELUM PERUBAHAN BERBEK
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI Hasil Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) 80,00% 80,00% 150.400.000 82,00% 193.140.000 84,00% 209.354.000 86,00% 227.189.000 88,00% 246.803.340 88,00% 1.026.886.340
PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR Tingkat Kehadiran ASN 100,00% 100,00% 16.950.000 100,00% 16.950.000 100,00% 16.950.000 100,00% 16.950.000 100,00% 16.950.000 100,00% 84.750.000
PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA Prosentase pegawai dengan kategori nilai SKB 100,00% 100,00% 15.000.000 100,00% 15.000.000 100,00% 15.000.000 100,00% 15.000.000 100,00% 15.000.000 100,00% 75.000.000
APARATUR Baik
PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM Presentase laporan kinerja dan laporan 6 dokumen 6 dokumen 3.000.000 6 dokumen 9.000.000 6 dokumen 9.500.000 6 dokumen 9.500.000 6 dokumen 9.500.000 6 dokumen 40.500.000
PELAPORAN CAPAIAN KINERJA keuangan yang di susun
PROGRAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN Tingkat efektifitas koordinasi penyelenggaraan 40 koordinasi 45 koordoinasi 308.590.000 50 koordinasi 315.590.000 53 koordinasi 315.590.000 60 koordinasi 321.590.000 65 koordinasi 322.590.000 65 koordinasi 1.583.950.000
KECAMATAN pemerintahan kecamatan

PROGRAM PEMBINAAN DESA/KELURAHAN Tingkat efektifitas pembinaan desa 50,00% 75,00% 87.444.000 90,00% 91.504.000 84,00% 96.352.000 100,00% 100.392.250 100,00% 103.447.450 100,00% 479.139.700
SESUDAH PERUBAHAN
7 01 01 PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Pelayanan - - - - - 84,00% 2.615.738.900 86,00% 2.615.738.900 88,00% 2.615.738.900 88,00% 7.847.216.700
DAERAH KABUPATEN/KOTA Perangkat Daerah
7 01 02 PROGRAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAN Meningkatnya tingkat efektifitas koordinasi tugas - - - - - 90,00% 55.246.500 90,00% 55.246.500 90,00% 55.246.500 90,00% 165.739.500
PELAYANAN PUBLIK umum pemerintahan, pemberdayaan
masyarakat dan desa serta keamanan dan
ketertiban

VII - 25
KODE
Capaian Kineja Program dan Kerangka Pendanaan
BIDANG URUSAN

Kondisi
Bidang Urusan Pemerintahan dan
PROGRAM
URUSAN

Indikator Kinerja Program Kinerja Awal Kondisi Kinerja Pada akhir Perangkat Daerah
Program Prioritas Pembangunan Tahun-1 2019 Tahun-2 2020 Tahun-3 2021 Tahun-4 2022 Tahun-5 2023
RPJMD 2018 periode RPJMD 2023 Penanggung
Jawab
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
7 01 03 PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DAN Persentase koordinasi bidang pemerintahan, - - - - - 90,00% 35.359.250 90,00% 35.359.250 90,00% 35.359.250 90,00% 106.077.750
KELURAHAN keamanan dan ketertiban umum, kesejahteraan
masyarakat, sarana prasarana dan
pemberdayaan masyarakat yang ditindak lanjuti

7 01 04 PROGRAM KOORDINASI KETENTRAMAN DAN Meningkatnya koordinasi penyelenggaraan - - - - - 12 laporan 26.650.000 12 laporan 26.650.000 12 laporan 26.650.000 12 laporan 79.950.000
KETERTIBAN UMUM kegiatan pemerintahan ditingkat Kecamatan

7 01 05 PROGRAM PENYELENGGARAAN URUSAN Tercapainya penyelenggaraan urusan - - - - - 12 laporan 18.589.200 12 laporan 18.589.200 12 laporan 18.589.200 12 laporan 55.767.600
PEMERINTAHAN UMUM pemerintahan umum sesuai penugasan Kepala
Daerah
7 01 06 PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Tercapainya pembinaan dan pengawasan - - - - - 90,00% 28.903.500 90,00% 28.903.500 90,00% 28.903.500 90,00% 86.710.500
PEMERINTAHAN DESA pemerintahan desa
7 01 KECAMATAN JATIKALEN KECAMATAN
SEBELUM PERUBAHAN JATIKALEN
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN Hasil Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) 80,00% 80,00% 79.560.000 82,00% 134.100.000 - - - - - - - -

PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM Persentase laporan kinerja dan laporan 80,00% 80,00% 3.500.000 82,00% 3.132.000 - - - - - - - -
PELAPORAN CAPAIAN KINERJA keuangan yang disusun tepat waktu
PROGRAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN Tingkat efektifitas koordinasi penyelenggaraan 50,00% 80,00% 306.021.000 82,00% 75.655.000 - - - - - - - -
KECAMATAN pemerintahan kecamatan

PROGRAM PEMBINAAN DESA/KELURAHAN Tingkat efektifitas pembinaan desa/kelurahan 0,00% 80,00% 0% 82,00% 16.800.000 - - - - - - - -

SESUDAH PERUBAHAN
7 01 01 PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Pelayanan - - - - - 80 1.910.850.000 80,5 2.048.151.000 81 2.278.270.000 81 6.237.271.000
DAERAH KABUPATEN/KOTA Perangkat Daerah
7 01 02 PROGRAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAN Persentase penyelenggaraan pemerintahan - - - - - 84,00% 45.433.000 86,00% 39.903.000 88,00% 56.432.000 88,00% 141.768.000
PELAYANAN PUBLIK dan pelayanan pubik yang dilaksanakan

7 01 03 PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DAN Persentase kegiatan pemberdayaan desa yang - - - - - 84,00% 20.853.000 86,00% 22.615.000 88,00% 40.000.000 88,00% 83.468.000
KELURAHAN dilaksanakan
7 01 04 PROGRAM KOORDINASI KETENTRAMAN DAN Persentase kegiatan koordinasi ketentraman - - - - - 84,00% 11.067.000 86,00% 11.102.000 88,00% 18.000.000 88,00% 40.169.000
KETERTIBAN UMUM dan ketertiban umum yang dilaksanakan

7 01 05 PROGRAM PENYELENGGARAAN URUSAN Persentase warga/lembaga yang mengikuti - - - - - 84,00% 10.613.000 86,00% 10.324.000 88,00% 29.000.000 88,00% 49.937.000
PEMERINTAHAN UMUM pembinaan wawasan kebangsaan

7 01 06 PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Persentase kegiatan fasilitasi pembinaan dan - - - - - 84,00% 16.515.000 86,00% 18.265.000 88,00% 45.100.000 88,00% 79.880.000
PEMERINTAHAN DESA pengawasan pemerintahan desa
7 01 KECAMATAN NGETOS KECAMATAN
SEBELUM PERUBAHAN NGETOS
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN Hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) 83 84 95.000.000 85 104.500.000 86 114.950.000 87 126.445.000 88 139.089.500 88 579.984.500

PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA Persentase sarana dan prasarana aparatur 80% 80% 136.800.000 81% 343.350.000 81% 208.850.000 82% 305.850.000 82% 132.850.000 83% 1.127.700.000
APARATUR yang laik fungsi
PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR Tingkat kehadiran ASN 100% 100% 18.550.000 100% 7.500.000 100% 18.550.000 100% 7.500.000 100% 18.550.000 100% 70.650.000
PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA Persentase Pegawai dengan Kategori Nilai SKP 100% 100% 15.000.000 100% 15.000.000 100% 15.000.000 100% 15.000.000 100% 15.000.000 100% 75.000.000
APARATUR "Baik"
PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM Persentase laporan kinerja dan laporan 100% 100% 7.000.000 100% 7.500.000 100% 8.000.000 100% 8.000.000 100% 8.000.000 100% 38.500.000
PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN keuangan yang disusun tepat waktu

PROGRAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN Tingkat efektifitas koordinasi penyelenggaraan 40 KOORDINASI 45 KOORDINASI 168.793.600 50 KOORDINASI 242.000.000 55 KOORDINASI 243.000.000 60 KOORDINASI 259.000.000 65 KOORDINASI 269.500.000 65 KOORDINASI 1.182.293.600
KECAMATAN pemerintahan kecamatan

PROGRAM PEMBINAAN DESA/KELURAHAN Tingkat Efektifitas Pembinaan Desa/Kelurahan 75% 78% 41.500.000 78% 45.900.000 79% 47.990.000 79% 50.289.000 80% 52.817.900 80% 238.496.900

SESUDAH PERUBAHAN
7 01 01 PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Pelayanan 81,00% 100,00% 169.180.000 100,00% 156.369.000 80,00% 1.703.260.990 100,00% 2.017.616.181 100,00% 2.201.500.000 80,00% 6.247.926.171
DAERAH KABUPATEN/KOTA Perangkat Daerah
7 01 02 PROGRAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAN Persentase penyelenggaraan pemerintahan - - - - - 2 laporan 46.048.500 100,00% 54.425.500 100,00% 60.000.000 2 laporan 160.474.000
PELAYANAN PUBLIK dan pelayanan pubik yang dilaksanakan

7 01 03 PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DAN Persentase kegiatan pemberdayaan desa yang 87,00% 1 kegiatan 2.500.000 1 kegiatan 10.375.000 90,00% 107.732.000 100,00% 17.100.000 100,00% 20.000.000 100,00% 157.707.000
KELURAHAN dilaksanakan

VII - 26
KODE
Capaian Kineja Program dan Kerangka Pendanaan
BIDANG URUSAN

Kondisi
Bidang Urusan Pemerintahan dan
PROGRAM
URUSAN

Indikator Kinerja Program Kinerja Awal Kondisi Kinerja Pada akhir Perangkat Daerah
Program Prioritas Pembangunan Tahun-1 2019 Tahun-2 2020 Tahun-3 2021 Tahun-4 2022 Tahun-5 2023
RPJMD 2018 periode RPJMD 2023 Penanggung
Jawab
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
7 01 04 PROGRAM KOORDINASI KETENTRAMAN DAN Persentase kegiatan koordinasi ketentraman - - - - - 8 kegiatan 1.575.000 98,00% 12.000.000 98,00% 15.000.000 100,00% 28.575.000
KETERTIBAN UMUM dan ketertiban umum yang dilaksanakan

7 01 05 PROGRAM PENYELENGGARAAN URUSAN Persentase warga/lembaga yang mengikuti 53,00% 5 lembaga 98.250.000 - - 80,00% 7.420.000 100,00% 29.620.000 100,00% 30.000.000 100,00% 165.290.000
PEMERINTAHAN UMUM pembinaan wawasan kebangsaan

7 01 06 PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Persentase kegiatan fasilitasi pembinaan dan 74,00% 4 kegiatan 20.500.000 4 kegiatan 16.000.000 80,00% 36.700.000 90,00% 40.575.000 100,00% 55.000.000 80,00% 168.775.000
PEMERINTAHAN DESA pengawasan pemerintahan desa
7 01 KECAMATAN TANJUNGANOM KECAMATAN
SEBELUM PERUBAHAN TANJUNGANOM
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN Hasil Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) 80% 80% 76.429.000 82% 126.800.000 - - - - - - - -

PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM Persentase laporan kinerja dan laporan 80% 80% 3.500.000 82% 3.132.000 - - - - - - - -
PELAPORAN CAPAIAN KINERJA keuangan yang disusun tepat waktu
PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR Tingkat Kehadiran ASN 99% 80% 22.400.000 65% 11.400.000 - - - - - - - -
PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS APARATUR Persentase pegawai dengan kategori nilai SKP 80% 84% 7.500.000 88% 7.500.000 - - - - - - - -
Baik
PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM Tersusunnya dokumen capaian kinerja dan 6 dokumen 6 dokumen 3.500.000 6 dokumen 6.000.000 84,00% 1.910.850.000 86,00% 2.048.151.000 88,00% 2.278.270.000 88,00% 6.246.771.000
PELAPORAN CAPAIAN KINERJA ikhtisar laporan keuangan, dokumen
perencanaan, dokumen laporan keuangan
semesteran dan akhir tahun

PROGRAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN Persentase hasil koordinasi di bidang 40 koordinasi 45 koordinasi 309.500.000 45 koordinasi 309.500.000 84,00% 45.300.000 86,00% 30.947.000 88,00% 45.800.000 88,00% 741.047.000
KECAMATAN pemerintahan, trantib, kesra, sarpas, dan
pemberdayaan masyarakat
PROGRAM PEMBINAAN DESA/KELURAHAN Tingkat efektifitas pembinaan pemerintah desa 75,00% 85,00% 65.000.000 90,00% 67.500.000 84,00% 20.853.000 86,00% 22.615.000 88,00% 31.300.000 88,00% 207.268.000

SESUDAH PERUBAHAN
7 01 01 PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Pelayanan - - - - - 12 bulan 4.014.392.990 12 bulan 4.316.530.950 12 bulan 4.516.530.950 12 bulan 12.847.454.890
DAERAH KABUPATEN/KOTA Perangkat Daerah
7 01 02 PROGRAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAN Persentase penyelenggaraan pemerintahan - - - - - 12 bulan 107.226.800 12 bulan 88.800.000 12 bulan 98.000.000 12 bulan 294.026.800
PELAYANAN PUBLIK dan pelayanan pubik yang dilaksanakan

7 01 03 PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DAN Persentase kegiatan pemberdayaan desa yang - - - - - 12 bulan 47.724.900 12 bulan 938.866.800 12 bulan 948.866.800 12 bulan 1.935.458.500
KELURAHAN dilaksanakan
7 01 04 PROGRAM KOORDINASI KETENTRAMAN DAN Persentase kegiatan koordinasi ketentraman - - - - - 12 bulan 22.913.400 12 bulan 5.725.000 12 bulan 6.250.000 12 bulan 34.888.400
KETERTIBAN UMUM dan ketertiban umum yang dilaksanakan

7 01 05 PROGRAM PENYELENGGARAAN URUSAN Persentase warga/lembaga yang mengikuti - - - - - 12 bulan 11.727.000 12 bulan 6.272.500 12 bulan 6.272.500 12 bulan 24.272.000
PEMERINTAHAN UMUM pembinaan wawasan kebangsaan

7 01 06 PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Persentase kegiatan fasilitasi pembinaan dan - - - - - 12 bulan 32.039.950 12 bulan 14.501.800 12 bulan 16.501.800 12 bulan 63.043.550
PEMERINTAHAN DESA pengawasan pemerintahan desa
7 01 KECAMATAN LENGKONG KECAMATAN
SEBELUM PERUBAHAN LENGKONG
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 80,00% 82,00% 131.779.300 84,00% 157.100.000 - - - - - - - -

PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM Persentase laporan kinerja dan laporan 12 dokumen 12 dokumen 26.000.000 12 dokumen 26.000.000 - - - - - - - -
PELAPORAN CAPAIAN KINERJA keuangan yang disusun tepat waktu
PROGRAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN Tingkat efektifitas koordinasi penyelenggaraan 40 koordinasi 45 koordinasi 219.882.000 55 koordinasi 224.460.000 - - - - - - - -
KECAMATAN pemerintahan kecamatan

PROGRAM PEMBINAAN DESA/KELURAHAN Tingkat efektifitas pembinaan pemerintah desa 16 desa 16 desa 66.360.000 16 desa 67.200.000 - - - - - - - -

SESUDAH PERUBAHAN
7 01 01 PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Pelayanan - - - - - 84,00% 2.062.251.200 86,00% 2.539.596.400 88,00% 2.662.251.200 88,00% 7.264.098.800
DAERAH KABUPATEN/KOTA Perangkat Daerah
7 01 02 PROGRAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAN Persentase penyelenggaraan pemerintahan - - - - - 84,00% 56.677.000 86,00% 71.585.400 88,00% 72.585.400 88,00% 200.847.800
PELAYANAN PUBLIK dan pelayanan publik yang dilaksanakan

7 01 03 PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DAN Persentase kegiatan pemberdayaan desa yang - - - - - 84,00% 43.100.000 86,00% 54.342.000 88,00% 55.342.000 88,00% 152.784.000
KELURAHAN dilaksanakan
7 01 04 PROGRAM PENYELENGGARAAN KETENTRAMAN DAN Persentase kegiatan koordinasi ketentraman - - - - - 84,00% 22.700.000 86,00% 30.112.000 88,00% 31.112.000 88,00% 83.924.000
KETERTIBAN UMUM dan ketertiban umum yang dilaksanakan

VII - 27
KODE
Capaian Kineja Program dan Kerangka Pendanaan
BIDANG URUSAN

Kondisi
Bidang Urusan Pemerintahan dan
PROGRAM
URUSAN

Indikator Kinerja Program Kinerja Awal Kondisi Kinerja Pada akhir Perangkat Daerah
Program Prioritas Pembangunan Tahun-1 2019 Tahun-2 2020 Tahun-3 2021 Tahun-4 2022 Tahun-5 2023
RPJMD 2018 periode RPJMD 2023 Penanggung
Jawab
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
7 01 05 PROGRAM PENYELENGGARAAN URUSAN Persentase warga/lembaga yang mengikuti - - - - - 84,00% 4.100.000 86,00% 6.521.000 88,00% 7.521.000 88,00% 18.142.000
PEMERINTAHAN UMUM pembinaan wawasan kebangsaan

7 01 06 PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Persentase kegiatan fasilitasi pembinaan dan - - - - - 84,00% 17.600.000 86,00% 58.194.500 88,00% 59.194.500 88,00% 134.989.000
PEMERINTAHAN DESA pengawasan pemerintahan desa
7 01 KECAMATAN SUKOMORO KECAMATAN
SEBELUM PERUBAHAN SUKOMORO
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN Hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) 80 80 110.502.900 82 153.250.000 84 164.670.000 86 178.220.000 88 185.750.000 88 792.392.900

PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA Prosentase sarana/prasarana yang layak fungsi 60% 61% 72.800.000 62% 76.440.000 63% 80.262.000 64% 84.275.100 65% 88.488.855 65% 402.265.955
APARATUR
PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR Tingkat Kehadiran ASN 90% 91% 18.550.000 92% 7.500.000 93% 18.550.000 94% 7.500.000 95% 18.550.000 95% 70.650.000
PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA Persentase pegawai dengan kategori nilai SKP 100% 100% 15.000.000 100% 15.000.000 100% 15.000.000 100% 15.000.000 100% 15.000.000 100% 75.000.000
APARATUR Baik
PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM Persentase laporan kinerja dan laporan 100% 100% 7.500.000 100% 75.000.000 100% 7.500.000 100% 7.500.000 100% 7.500.000 100% 105.000.000
PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN keuangan yang disusun tepat waktu

PROGRAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN Tingkat efektifitas koordinasi penyelenggaraan 80% 81% 180.825.600 82% 180.825.600 83% 180.825.600 84% 180.825.600 85% 180.825.600 85% 904.128.000
KECAMATAN pemerintahan kecamatan

PROGRAM PEMBINAAN DESA/KELURAHAN Tingkat efektifitas pembinaan pemerintah 78% 79% 27.350.000 80% 27.585.000 81% 27.843.500 82% 28.127.850 83% 28.440.635 83% 139.346.985
desa/kelurahan
PROGRAM PENINGKATAN KINERJA KELURAHAN Nilai SKM (Survei Kepuasan Masyarakat) baik baik 289.360.000 baik 318.296.000 baik 318.296.000 baik 318.296.000 baik 318.296.000 baik 1.562.544.000
SUKOMORO Kecamatan Sukomoro
PROGRAM PENNGKATAN KINERJA KELURAHAN Nilai SKM (Survei Kepuasan Masyarakat) baik baik 299.100.000 baik 327.550.000 baik 335.550.000 baik 357.550.000 baik 757.550.000 baik 2.077.300.000
KAPAS Kecamatan Kapas
SESUDAH PERUBAHAN
7 01 01 PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN Jumlah kegiatan penunjang urusan - - - - - 12 bulan 2.817.011.150 12 bulan 3.407.248.272 12 bulan 2.985.855.582 12 bulan 9.210.115.004
DAERAH KABUPATEN/KOTA pemerintahan yang dilaksanakan
7 01 02 PROGRAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAN Jumlah kegiatan penyelenggaraan - - - - - 12 bulan - 3 bulan 12.500.000 12 bulan 18.421.000 12 bulan 30.921.000
PELAYANAN PUBLIK pemerintahan dan pelayanan publik
7 01 03 PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DAN Jumlah kegiatan pemberdayaan desa yang - - - - - 12 bulan 121.923.600 12 bulan 36.434.900 12 bulan 29.634.900 12 bulan 187.993.400
KELURAHAN dilaksanakan
7 01 04 PROGRAM KOORDINASI KETENTRAMAN DAN Jumlah kegiatan koordinasi ketentraman dan - - - - - 12 bulan 16.580.150 12 bulan 22.104.350 12 bulan 19.658.100 12 bulan 58.342.600
KETERTIBAN UMUM ketertiban umum yang dilaksanakan
7 01 05 PROGRAM PENYELENGGARAAN URUSAN Jumlah kegiatan penyelenggaraan urusan - - - - - 12 bulan - 3 bulan 10.500.000 12 bulan 11.246.250 12 bulan 21.746.250
PEMERINTAHAN UMUM pemerintahan umum
7 01 06 PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Persentase desa yang menerapkan tata kelola - - - - - 12 bulan 292.456.790 12 bulan 489.880.650 12 bulan 110.873.990 12 bulan 893.211.430
PEMERINTAHAN DESA pemerintahan yang baik
7 01 KECAMATAN LOCERET KECAMATAN
SEBELUM PERUBAHAN LOCERET
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN Hasil survey kepuasan masyarakat (SKM) 79,81% 80,00% 118.000.000 80,50% 143.445.000 - - - - - - - -

PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM Persentase laporan keuangan yang tersusun 100% 100% 3.500.000 100% 6.000.000 - - - - - - - -
PELAPORAN CAPAIAN KINRJA DAN KEUANGAN tepat waktu

PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA Rata-rata nilai SKP ASN 77% 77% 5.000.000 77% 5.000.000 - - - - - - - -
APARATUR
PROGRAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN Persentase hasil koorinasi di bidang 85% 86% 215.567.200 87% 299.000.065 - - - - - - - -
KECAMATAN pemerintahan, trantib, kesra, sarpras, dan
pemberdayaan masyarakat
PROGRAM PEMBINAAN DESA/KELURAHAN Tingkat efektifitas pembinaan pemerintah desa 73% 78% 108.000.000 82% 145.503.000 - - - - - - - -

SESUDAH PERUBAHAN
7 01 01 PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Pelayanan - - - - - 81,00% 2.875.148.950,00 81,50% 2.941.617.000,00 82,00% 3.260.972.300,00 82,00% 9.077.738.250
DAERAH KABUPATEN/KOTA publik pemerintah daerah
7 01 02 PROGRAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAN Jumlah penyelenggaraan pemerintahan dan - - - - - 3 kegiatan 58.465.000,00 3 kegiatan 181.460.500,00 3 kegiatan 187.460.500,00 3 kegiatan 427.386.000
PELAYANAN PUBLIK pelayanan publik
7 01 03 PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DAN Persentase kegiatan pemberdayaan desa yang - - - - - 2 kegiatan 24.974.900,00 2 kegiatan 37.000.000,00 2 kegiatan 40.000.000,00 2 kegiatan 101.974.900
KELURAHAN dilaksanakan
7 01 04 PROGRAM KOORDINASI KETENTRAMAN DAN Persentase kegiatan koordinasi ketentraman - - - - - 3 kegiatan 50.895.000,00 3 kegiatan 70.200.000,00 3 kegiatan 70.200.000,00 3 kegiatan 191.295.000
KETERTIBAN UMUM dan ketertiban umum yang dilaksanakan

7 01 05 PROGRAM PENYELENGGARAAN URUSAN Persentase warga/lembaga yang mengikuti - - - - - 3 kegiatan 6.400.000,00 3 kegiatan 30.000.000,00 3 kegiatan 30.000.000,00 3 kegiatan 66.400.000
PEMERINTAHAN UMUM pembinaan wawasan kebangsaan

VII - 28
KODE
Capaian Kineja Program dan Kerangka Pendanaan
BIDANG URUSAN

Kondisi
Bidang Urusan Pemerintahan dan
PROGRAM
URUSAN

Indikator Kinerja Program Kinerja Awal Kondisi Kinerja Pada akhir Perangkat Daerah
Program Prioritas Pembangunan Tahun-1 2019 Tahun-2 2020 Tahun-3 2021 Tahun-4 2022 Tahun-5 2023
RPJMD 2018 periode RPJMD 2023 Penanggung
Jawab
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
7 01 06 PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Persentase kegiatan fasilitasi pembinaan dan - - - - - 5 kegiatan 0,00 5 kegiatan 0,00 5 kegiatan 41.160.000,00 5 kegiatan 41.160.000
PEMERINTAHAN DESA pengawasan pemerintahan desa
7 01 KECAMATAN PRAMBON KECAMATAN
SEBELUM PERUBAHAN PRAMBON
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN Hasil survey kepuasan masyarakat (SKM) 80% 80% 87.811.000 82% 102.625.000 84% 110.600.000 86% 119.600.000 88% 135.100.000 88% 555.736.000

PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA Persentase sarana dan prasarana aparatur 80% 80% 164.730.000 82% 185.000.000 84% 170.000.000 86% 211.000.000 88% 217.000.000 90% 947.730.000
APARATUR yang laik fungsi
PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR Tingkat Kehadiran ASN - - - 92% 19.800.000 94% 44.800.000 96% 29.800.000 98% 35.200.000 100% 129.600.000
PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA Rata-rata nilai SKP ASN - - - 1 kegiatan 10.000.000 1 kegiatan 15.000.000 1 kegiatan 15.000.000 1 kegiatan 15.000.000 1 kegiatan 55.000.000
APARATUR
PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM Persentase laporan kinerja dan laporan 100% 100% 3.500.000 82% 7.000.000 84% 7.500.000 100% 7.500.000 100% 7.500.000 100% 33.000.000
PELAPORAN CAPAIAN KINRJA DAN KEUANGAN keuangan yang disusun tepat waktu

PROGRAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN Tingkat efektifitas koordinasi penyelenggaraan 100% 100% 64.762.000 100% 178.000.000 100% 200.000.000 100% 234.000.000 100% 270.000.000 100% 946.762.000
KECAMATAN pemerintahan kecamatan

PROGRAM PEMBINAAN DESA/KELURAHAN Tingkat efektifitas pembinaan pemerintah - - - 100% 20.000.000 100% 28.000.000 100% 40.000.000 100% 60.000.000 100% 148.000.000
desa/kelurahan
SESUDAH PERUBAHAN
7 01 01 PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Pelayanan - - - - - 84 2.186.953.051 85 2.425.012.307 86 2.522.885.087 87 7.134.850.445
DAERAH KABUPATEN/KOTA publik perangkat daerah
7 01 02 PROGRAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAN Prosentase Penyelenggaraan Pemerintahan - - - - - 90% 66.792.050 90% 68.000.000 90% 69.500.000 90% 204.292.050
PELAYANAN PUBLIK dan Pelayanan Publik
7 01 03 PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DAN Persentase kegiatan pemberdayaan desa yang - - - - - 90% 30.895.000 90% 24.950.000 90% 25.950.000 90% 81.795.000
KELURAHAN dilaksanakan
7 01 04 PROGRAM KOORDINASI KETENTRAMAN DAN Persentase kegiatan koordinasi ketentraman - - - - - 90% 18.305.000 90% 29.992.970 90% 30.492.970 90% 78.790.940
KETERTIBAN UMUM dan ketertiban umum yang dilaksanakan

7 01 05 PROGRAM PENYELENGGARAAN URUSAN Persentase warga/lembaga yang mengikuti - - - - - 90% 38.686.500 90% 33.964.500 90% 34.464.500 90% 107.115.500
PEMERINTAHAN UMUM pembinaan wawasan kebangsaan

7 01 06 PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Persentase kegiatan fasilitasi pembinaan dan - - - - - 90% 9.178.350 90% 28.260.000 90% 29.260.000 90% 66.698.350
PEMERINTAHAN DESA pengawasan pemerintahan desa
7 01 KECAMATAN NGRONGGOT KECAMATAN
SEBELUM PERUBAHAN NGRONGGOT
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN Hasil Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) 88,00% 88,00% 130.200.000 88,00% 126.800.000 - - - - - - - -

PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR Tingkat Kehadiran ASN 100,00% 100,00% - 100,00% 10.200.000 - - - - - - - -
PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS APARATUR Prosentase pegawai dengan kategori nilai SKB 100,00% 100,00% 15.000.000 100,00% 15.000.000 - - - - - - - -
Baik
PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM Tersusunnya dokumen capaian kinerja dan 6 dokumen 6 dokumen 6.000.000 6 dokumen 6.000.000 - - - - - - - -
PELAPORAN CAPAIAN KINERJA ikhtisar laporan keuangan, dokumen
perencanaan, dokumen laporan keuangan
semesteran dan akhir tahun

PROGRAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN Persentase hasil koordinasi di bidang 40 koordinasi 45 koordoinasi 309.500.000 45 koordinasi 309.500.000 - - - - - - - -
KECAMATAN pemerintahan, trantib, kesra, sarpas, dan
pemberdayaan masyarakat
PROGRAM PEMBINAAN DESA/KELURAHAN Tingkat efektifitas pembinaan pemerintah desa 75,00% 85,00% 65.000.000 90,00% 67.500.000 - - - - - - - -

SESUDAH PERUBAHAN
7 01 01 PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Pelayanan - - - - - 90,00% 2.882.633.860 90,00% 3.122.655.698 90,00% 3.122.655.698 90,00% 9.127.945.256
DAERAH KABUPATEN/KOTA Perangkat Daerah
7 01 02 PROGRAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAN Persentase penyelenggaraan pemerintahan - - - - - 90,00% 50.225.200 90,00% 104.062.750 90,00% 104.062.750 90,00% 258.350.700
PELAYANAN PUBLIK dan pelayanan publik yang dilaksanakan

7 01 03 PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DAN Persentase kegiatan pemberdayaan desa yang - - - - - 90,00% 113.632.000 90,00% 35.791.750 90,00% 35.791.750 1 tahun 185.215.500
KELURAHAN dilaksanakan
7 01 04 PROGRAM KOORDINASI KETENTRAMAN DAN Persentase kegiatan koordinasi ketentraman - - - - - 90,00% 10.487.500 90,00% 23.000.000 90,00% 23.000.000 90,00% 56.487.500
KETERTIBAN UMUM dan ketertiban umum yang dilaksanakan

7 01 05 PROGRAM PENYELENGGARAAN URUSAN Persentase warga/lembaga yang mengikuti - - - - - 90,00% 4.662.500 90,00% 33.499.850 90,00% 33.499.850 90,00% 71.662.200
PEMERINTAHAN UMUM pembinaan wawasan kebangsaan

7 01 06 PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Persentase kegiatan fasilitasi pembinaan dan - - - - - 90,00% 9.312.500 90,00% 32.175.000 90,00% 32.175.000 90,00% 73.662.500
PEMERINTAHAN DESA pengawasan pemerintahan desa

VII - 29
KODE
Capaian Kineja Program dan Kerangka Pendanaan
BIDANG URUSAN

Kondisi
Bidang Urusan Pemerintahan dan
PROGRAM
URUSAN

Indikator Kinerja Program Kinerja Awal Kondisi Kinerja Pada akhir Perangkat Daerah
Program Prioritas Pembangunan Tahun-1 2019 Tahun-2 2020 Tahun-3 2021 Tahun-4 2022 Tahun-5 2023
RPJMD 2018 periode RPJMD 2023 Penanggung
Jawab
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
2 1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
7 01 KECAMATAN NGANJUK KECAMATAN
SEBELUM PERUBAHAN NGANJUK
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN Hasil Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) 80% 80% 198.895.500 82% 160.293.988 - - - - - - - -

PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR Tingkat Kehadiran ASN 100% 100% 62.300.000 100% 57.500.000 - - - - - - - -
PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS APARATUR Prosentase pegawai dengan kategori nilai SKB 100% 100% 35.008.000 100% 25.000.000 - - - - - - - -
Baik
PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM Tersusunnya dokumen capaian kinerja dan 6 dokumen 6 dokumen 3.500.000 6 dokumen 1.500.000 - - - - - - - -
PELAPORAN CAPAIAN KINERJA ikhtisar laporan keuangan, dokumen
perencanaan, dokumen laporan keuangan
semesteran dan akhir tahun

PROGRAM PENINGKATAN KINERJA KELURAHAN Jumlah kelurahan yang terfasilitasi 13 kelurahan 13 kelurahan 9.619.694.500 12 bulan 9.464.712.221 - - - - - - - -
PROGRAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN Persentase hasil koordinasi di bidang 67% 70% 390.280.000 72% 304.500.000 - - - - - - - -
KECAMATAN pemerintahan, trantib, kesra, sarpas, dan
pemberdayaan masyarakat
PROGRAM PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN Jumlah RT/RW Cantik 15 desa/kelurahan 15 61.500.000 - - - - - - - - - -
RUANG TERBUKA HIJAU desa/kelurahan
PROGRAM PEMBINAAN DESA/KELURAHAN Tingkat efektifitas pembinaan pemerintah desa 50% 75% 65.000.000 90% 67.500.000 - - - - - - - -

SESUDAH PERUBAHAN
7 01 01 PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN Persentase laporan kinerja dan laporan - - - - - 100,00% 9.236.739.000 100,00% 15.475.223.579 1141 15.585.346.581 100,00% 40.297.309.160
DAERAH KABUPATEN/KOTA keuangan yang disusun tepat waktu (orang/Dokumen/L
aporan/Unit/Paket)

7 01 02 PROGRAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAN Persentase penyelenggaraan pemerintahan - - - - - 100,00% 67.684.900 100,00% 144.020.650 7 Laporan 47.211.400 100,00% 258.916.950
PELAYANAN PUBLIK dan pelayanan publik yang dilaksanakan 1 Dokumen

7 01 03 PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DAN Hasil Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) - - - - - 100,00% 4.576.023.212 100,00% 3.935.048.645 2 Dokumen 3.986.728.071 100,00% 12.497.799.928
KELURAHAN 5 Lembaga Masy
39 Unit dan 31
Pokmas

7 01 04 PROGRAM KOORDINASI KETENTRAMAN DAN Persentase kegiatan koordinasi ketentraman - - - - - 100,00% 16.630.900 12 bulan 16.629.650 12 laporan 17.014.650 12 bulan 50.275.200
KETERTIBAN UMUM dan ketertiban umum yang dilaksanakan

7 01 05 PROGRAM PENYELENGGARAAN URUSAN Persentase warga/lembaga yang mengikuti - - - - - 12 bulan 8.725.000 12 bulan 10.075.000 75 orang 9.612.500 12 bulan 28.412.500
PEMERINTAHAN UMUM pembinaan wawasan kebangsaan

7 01 06 PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Persentase kegiatan fasilitasi pembinaan dan - - - - - 12 bulan 1.564.209.600 12 bulan 1.895.496.800 213 Dokumen 2.158.833.350 12 bulan 5.618.539.750
PEMERINTAHAN DESA pengawasan pemerintahan desa

7 01 KECAMATAN REJOSO KECAMATAN


SEBELUM PERUBAHAN REJOSO
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN Hasil Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) 80% 80% 110.502.000 82% 153.250.000 - - - - - - 81% 263.752.000

PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR Persentase sarana/prasarana Aparatur yang 80% 82% 178.980.000 85% 194.000.000 - - - - - - 87% 879.480.000
layak fungsi
PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR Tingkat kehadiran ASN 100% 100% 61.440.000 100% 61.440.000 - - - - - - 100% 61.440.000
PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM Persentase laporan kinerja dan laporan 100% 100% 3.500.000 100% 6.500.000 - - - - - - 100% 32.500.000
PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN keuangan yang disusun tepat waktu

PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA Persentase Pegawai dengan Kategori Nilai SKP 82% 83% - 84% 4.000.000 - - - - - - 83 16.000.000
APARATUR “Baik”
PROGRAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN Tingkat efektifitas koordinasi penyelenggaraan 22 KEGIATAN 22 KEGIATAN 171.173.000 52 KEGIATAN 279.503.500 - - - - - - 52 kegiatan 1.416.426.500
KECAMATAN pemerintahan kecamatan

PROGRAM PEMBINAAN DESA/KELURAHAN Tingkat Efektifitas Pembinaan Pemerintah Desa 100% 100% 5.000.000 100% 5.000.000 - - - - - - 100% 25.000.000

SESUDAH PERUBAHAN
7 01 01 PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN Hasil Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) - - - - - 100% 2.720.107.000 100% 2.967.082.000 100% 2.935.332.000 100% 8.622.521.000
DAERAH KABUPATEN/KOTA
7 01 02 PROGRAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAN Persentase penyelenggaraan pemerintahan - - - - - 100% 84.245.000 100% 91.995.000 100% 92.245.000 100% 268.485.000
PELAYANAN PUBLIK dan pelayanan publik yang dilaksanakan

7 01 03 PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DAN Persentase kegiatan pemberdayaan desa yang - - - - - 100% 30.000.000 100% 32.500.000 100% 40.000.000 100% 102.500.000
KELURAHAN dilaksanakan

VII - 30
KODE
Capaian Kineja Program dan Kerangka Pendanaan
BIDANG URUSAN

Kondisi
Bidang Urusan Pemerintahan dan
PROGRAM
URUSAN

Indikator Kinerja Program Kinerja Awal Kondisi Kinerja Pada akhir Perangkat Daerah
Program Prioritas Pembangunan Tahun-1 2019 Tahun-2 2020 Tahun-3 2021 Tahun-4 2022 Tahun-5 2023
RPJMD 2018 periode RPJMD 2023 Penanggung
Jawab
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
7 01 04 PROGRAM KOORDINASI KETENTRAMAN DAN Persentase kegiatan koodinasi ketentraman dan - - - - - 100% 20.000.000 100% 24.000.000 100% 30.000.000 100% 74.000.000
KETERTIBAN UMUM keertiban umum yang dilaksanakan

7 01 05 PROGRAM PENYELENGGARAAN URUSAN Persentase warga/lembaga yang mengikuti - - - - - - - 100% 10.000.000 100% 10.000.000 100% 20.000.000
PEMERINTAHAN UMUM pembinaan wawasan kebangsan

7 01 06 PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Persentasekegiatan fasilitasi Pembinaan dan - - - - - 100% 20.500.000 100% 20.500.000 100% 23.000.000 100% 64.000.000
PEMERINTAHAN DESA Pengawasan Pemerintahan Desa
7 01 KECAMATAN PACE KECAMATAN
SEBELUM PERUBAHAN PACE
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN Hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) 85 85 89.945.000 87 98.445.000 90 98.945.000 92 99.445.000 95 99.945.000 95 486.725.000

PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA Persentase sarana dan prasarana aparatur 85% 85% 128.155.000 87% 128.155.000 90% 178.155.000 92% 128.155.000 95% 128.155.000 95% 690.775.000
APARATUR yang laik fungsi
PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR Tingkat kehadiran ASN 100% 100% 9.500.000 100% 9.600.000 100% 9.600.000 100% 9.600.000 100% 9.600.000 100% 47.900.000
PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA Persentase Pegawai dengan Kategori Nilai SKP 100% 100% 15.000.000 100% 15.000.000 100% 15.000.000 100% 15.000.000 100% 15.000.000 100% 75.000.000
APARATUR "Baik"
PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM Persentase laporan kinerja dan laporan 100% 100% 3.500.000 100% 7.000.000 100% 7.000.000 100% 8.000.000 100% 8.000.000 100% 33.500.000
PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN keuangan yang disusun tepat waktu

PROGRAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN Tingkat efektifitas koordinasi penyelenggaraan 85% 85% 167.809.760 87% 207.312.000 90% 275.812.000 92% 280.812.000 95% 285.812.000 95% 1.217.557.760
KECAMATAN pemerintahan kecamatan

PROGRAM PEMBINAAN DESA/KELURAHAN Tingkat Efektifitas Pembinaan Desa/Kelurahan 75% 85% 65.000.000 90% 67.500.000 100% 70.000.000 100% 75.000.000 100% 75.000.000 100% 352.500.000

SESUDAH PERUBAHAN
7 01 01 PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN Hasil Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) 2.511.003.056 80 2.968.133.051 80 3.168.559.120 80 2.689.043.208 82 2.823.042.600 82 2.868.060.785 82 14.516.838.764
DAERAH KABUPATEN/KOTA
7 01 02 PROGRAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAN Tingkat Efektifitas Penyelenggaraan 32.623.400 85% 119.204.760 87% 109.140.891 90% 82.681.050 92% 73.926.800 100% 82.000.000 100% 466.953.501
PELAYANAN PUBLIK Pemerintahan dan Pelayanan Publik
7 01 03 PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DAN Tingkat efektifitas Pemberdayaan masyarakat 32.464.800 85% 14.140.000 87% 81.058.350 90% 22.290.100 92% 54.174.200 100% 65.000.000 100% 236.662.650
KELURAHAN Desa dan Kelurahan
7 01 04 PROGRAM KOORDINASI KETENTRAMAN DAN Tingkat efektifitas koordinasi Ketentraman dan 28.697.200 85% 28.940.000 87% 35.660.000 90% 24.935.050 92% 59.743.900 100% 70.000.000 100% 219.278.950
KETERTIBAN UMUM Ketertiban Umum
7 01 05 PROGRAM PENYELENGGARAAN URUSAN Tingkat efektifitas Penyelenggaraan urusan 58.385.800 85% - 87% 56.944.600 90% 20.304.850 92% 12.359.000 100% 15.000.000 100% 104.608.450
PEMERINTAHAN UMUM Pemerintahan Umum
7 01 06 PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Tingkat Efektifitas Pembinaan dan Pengawasan 32.157.400 85% 34.800.000 87% 31.010.100 90% 25.521.850 92% 33.675.600 100% 40.000.000 100% 165.007.550
PEMERINTAHAN DESA Pemerintahan Desa
7 01 KECAMATAN WILANGAN KECAMATAN
SEBELUM PERUBAHAN WILANGAN
7 01 01 PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN Hasil Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) 80% 91% 97.920.000 91% 149.200.000 - - - - - - 81% 263.752.000

7 01 02 PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR Persentase sarana/prasarana Aparatur yang 80% 99% 108.500.000 99% 120.115.000 - - - - - - 87% 879.480.000
layak fungsi
7 01 03 PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM Persentase laporan kinerja dan laporan 100% 100% 3.500.000 100% 4.250.000 - - - - - - 100% 32.500.000
PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN keuangan yang disusun tepat waktu

7 01 04 PROGRAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN Tingkat efektifitas penyelenggaraan pemerintah 75% 0 0 95% 186.200.000 - - - - - - 52 kegiatan 1.416.426.500
KECAMATAN kecamatan
7 01 05 PROGRAM PEMBINAAN DESA/KELURAHAN Tingkat Efektifitas Pembinaan Desa/Kelurahan 90% 0 0 95% 98.635.000 - - - - - - 100% 25.000.000

SESUDAH PERUBAHAN
7 01 01 PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN Jumlah pelaporan kinaerja dan keuangan yang - - - - - 98% 1.811.892.670 98% 2.031.713.350 98% 2.031.713.350 98% 5.875.319.370
DAERAH KABUPATEN/KOTA disusun tepat waktu
7 01 02 PROGRAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAN Tingkat efektifitas koordinasi penyelenggaraan - - - - - 99% 48.000.000 99% 99.052.600 99% 99.052.600 99% 246.105.200
PELAYANAN PUBLIK pemerintahan kecamatan

7 01 03 PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DAN Tingkat Efektifitas Pembinaan Desa/Kelurahan - - - - - 99% 108.207.600 99% 60.548.800 99% 60.548.800 99% 229.305.200
KELURAHAN
7 01 04 PROGRAM KOORDINASI KETENTRAMAN DAN Tingkat efektifitas koordinasi penyelenggaraan - - - - - 99% 18.737.500 99% 22.872.800 99% 22.872.800 99% 64.483.100
KETERTIBAN UMUM pemerintahan kecamatan

7 01 05 PROGRAM PENYELENGGARAAN URUSAN Tingkat efektifitas koordinasi penyelenggaraan - - - - - 100% 3.850.000 100% 22.890.100 100% 22.890.100 100% 49.630.200
PEMERINTAHAN UMUM pemerintahan kecamatan

VII - 31
KODE
Capaian Kineja Program dan Kerangka Pendanaan
BIDANG URUSAN

Kondisi
Bidang Urusan Pemerintahan dan
PROGRAM
URUSAN

Indikator Kinerja Program Kinerja Awal Kondisi Kinerja Pada akhir Perangkat Daerah
Program Prioritas Pembangunan Tahun-1 2019 Tahun-2 2020 Tahun-3 2021 Tahun-4 2022 Tahun-5 2023
RPJMD 2018 periode RPJMD 2023 Penanggung
Jawab
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
7 01 06 PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Tingkat Efektifitas Pembinaan Desa/Kelurahan - - - - - 100% 700.000 100% 26.340.000 100% 26.340.000 100% 53.380.000
PEMERINTAHAN DESA
7 01 KECAMATAN BAGOR KECAMATAN
SEBELUM PERUBAHAN BAGOR
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) pelayanan 80% 8.106.910.600 82% 121.335.000 - - - - - - 82% 121.335.000
perangkat daerah
PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR Prosentase sarana/prasarana yang layak fungsi 80% 174.480.000 82% 213.900.000 - - - - - - 82% 213.900.000

PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR Tingkat kehadiran ASN 12 bulan 32.200.000 12 bulan 31.600.000 - - - - - - 12 bulan 31.600.000
PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA Persentase Pegawai dengan Kategori Nilai SKP 100% 12.700.000 100% 13.500.000 - - - - - - 100% 13.500.000
APARATUR “Baik”
PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM Persentase laporan kinerja dan laporan 80% 6.500.000 80% 6.000.000 - - - - - - 80% 6.000.000
PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN keuangan yang disusun tepat waktu

PROGRAM PENINGKATAN PENYELENGGARAAN Tingkat efektifitas koordinasi penyelenggaraan 12 bulan 329.267.700 12 bulan 401.680.400 - - - - - - 12 bulan 401.680.400
PEMERINTAHAN KECAMATAN pemerintahan kecamatan

PROGRAM PEMBINAAN DESA/KELURAHAN Tingkat Efektifitas Pembinaan Desa/Kelurahan 75% 87.444.000 90% 91.504.000 - - - - - - 90% 91.504.000

PROGRAM PENINGKATAN KINERJA KELURAHAN Nilai SKM (Survei Kepuasan Masyarakat) 12 bulan 390.000.000 12 bulan 455.000.000 - - - - - - 12 bulan 455.000.000
KEDONDONG kelurahan kedondong
PROGRAM PENINGKATAN KINERJA KELURAHAN Nilai SKM (Survei Kepuasan Masyarakat) 12 bulan 410.000.000 12 bulan 460.000.000 - - - - - - 12 bulan 460.000.000
GUYANGAN kelurahan guyangan
SESUDAH PERUBAHAN
7 01 01 PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN Jumlah kegiatan penunjang urusan - - - - - 12 bulan 3.387.191.700 12 bulan 3.523.425.400 12 bulan 3.631.672.600 12 bulan 10.542.289.700
DAERAH KABUPATEN/KOTA pemerintahan yang dilaksanakan
7 01 02 PROGRAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAN Jumlah program kegiatan program - - - - - 12 bulan 200.549.800 12 bulan 260.999.650 12 bulan 260.999.650 12 bulan 722.549.100
PELAYANAN PUBLIK penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan
publik
7 01 03 PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DAN Jumlah kegiatan pemberdayaan desa yang - - - - - 12 bulan 758.823.600 12 bulan 718.569.500 12 bulan 722.588.600 12 bulan 2.199.981.700
KELURAHAN dilaksanakan
7 01 04 PROGRAM KOORDINASI KETENTRAMAN DAN Jumlah kegiatan koordinasi ketentraman dan - - - - - 12 bulan 151.861.250 12 bulan 206.112.350 12 bulan 206.112.350 12 bulan 564.085.950
KETERTIBAN UMUM ketertiban umum yang dilaksanakan
7 01 05 PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Persentase desa yang menerapkan tata kelola - - - - - 12 bulan 10.326.850 12 bulan 18.116.200 12 bulan 27.751.350 12 bulan 56.194.400
PEMERINTAHAN DESA pemerintahan yang baik
7 01 06 PROGRAM PENYELENGGARAAN URUSAN Terselenggaranya program penyelenggaraan - - - - - 12 bulan 1.925.100 12 bulan 5.150.100 12 bulan 9.583.100 12 bulan 16.658.300
PEMERINTAHAN UMUM urusan pemerintahan umum

7 01 KECAMATAN BARON KECAMATAN


SEBELUM PERUBAHAN BARON
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN Hasil Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) 80% 80% 74.385.000 82% 90.028.000 - - - - - - 82% 121.335.000

PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR Persentase sarana/prasarana yang layak fungsi 80% 80% 247.734.000 80% 284.257.000 - - - - - - 82% 213.900.000

PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR Tingkat kehadiran ASN 100% 100% 20.000.000 100% 20.000.000 - - - - - - 100% 104.340.000
PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM Tersusunnya dokumen capaian kinerja dan 10 dokumen 10 dokumen 4.500.000 10 dokumen 5.150.000 - - - - - - 80% 6.000.000
PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN ikhtisar laporan keuangan, dokumen
perencanaan, dokumen laporan keuangan
semesteran dan akhir tahun

PROGRAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN Persentase hasil koordinasi di bidang 40 koordinasi 45 koordinasi 178.700.000 50 koordinasi 202.790.000 - - - - - - 12 bulan 401.680.400
KECAMATAN pemerintahan, trantib, kesra, sarpras, dan
pemberdayaan masyarakat
PROGRAM PEMBINAAN DESA/KELURAHAN Tingkat Efektifitas Pembinaan Pemerintah 75% 78% 41.500.000 78% 59.100.000 - - - - - - 90% 91.504.000
Desa/Kelurahan
SESUDAH PERUBAHAN
7 01 01 PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN Hasil survey kepuasan masyarakat (SKM) 80% - - - - 100% 2.129.714.438 100% 2.438.585.400 100% 2.859.559.330 100% 7.427.859.168
DAERAH KABUPATEN/KOTA
7 01 02 PROGRAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAN Jumlah program kegiatan program 3 Kegiatan - - - - 3 kegiatan 63.074.350 3 kegiatan 62.446.000 3 kegiatan 62.446.000 3 kegiatan 187.966.350
PELAYANAN PUBLIK penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan
publik
7 01 03 PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DAN Persentase kegiatan pemberdayaan desa yang 2 Kegiatan - - - - 100% 18.802.800 100% 15.708.500 100% 15.708.500 100% 50.219.800
KELURAHAN dilaksanakan
7 01 04 PROGRAM KOORDINASI KETENTRAMAN DAN Jumlah kegiatan koordinasi ketentraman dan 11 Desa - - - - 11 desa 16.487.500 11 desa 20.535.500 11 desa 20.535.500 11 desa 57.558.500
KETERTIBAN UMUM ketertiban umum yang dilaksanakan

VII - 32
KODE
Capaian Kineja Program dan Kerangka Pendanaan
BIDANG URUSAN

Kondisi
Bidang Urusan Pemerintahan dan
PROGRAM
URUSAN

Indikator Kinerja Program Kinerja Awal Kondisi Kinerja Pada akhir Perangkat Daerah
Program Prioritas Pembangunan Tahun-1 2019 Tahun-2 2020 Tahun-3 2021 Tahun-4 2022 Tahun-5 2023
RPJMD 2018 periode RPJMD 2023 Penanggung
Jawab
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
7 01 05 PROGRAM PENYELENGGARAAN URUSAN Terselenggaranya program penyelenggaraan 3 Kegiatan - - - - 3 kegiatan 18.547.800 3 kegiatan 45.414.800 3 kegiatan 46.464.800 3 kegiatan 110.427.400
PEMERINTAHAN UMUM urusan pemerintahan umum

7 01 06 PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Jumlah desa yang menerapkan tata kelola 11 Desa - - - - 11 desa 12.098.100 11 desa 17.211.800 11 desa 17.211.800 11 desa 46.521.700
PEMERINTAHAN DESA pemerintahan yang baik
7 01 KECAMATAN GONDANG KECAMATAN
SEBELUM PERUBAHAN GONDANG
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN Hasil Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) 97,90% 97,90% 93.520.000 94,94% 123.889.000 - - - - - - - 121.335.000

PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR Persentase sarana/prasarana yang layak fungsi 99,94% 99,94% 149.500.000 99,82% 164.405.000 - - - - - - - 213.900.000

PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM Persentase laporan kinerja dan laporan 100% 97,03% 3.500.000 100% 4.500.000 - - - - - - - 6.000.000
PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN keuangan yang tepat waktu

PROGRAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN Tingkat efektifitas koordinasi penyelenggaraan 90% 100% 172.356.000 100% 154.618.000 - - - - - - - 401.680.400
KECAMATAN pemerintahan kecamatan

PROGRAM PEMBINAAN DESA/KELURAHAN Tingkat Efektifitas Pembinaan Desa/Kelurahan 50% 75% 99.200.000 90% 109.120.000 - - - - - - - 91.504.000

SESUDAH PERUBAHAN
7 01 01 PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN Persentase kegiatan penunjang urusan - - - - - 81,50% 1.501.528.384 81,50% 2.437.219.894 82% 2.437.219.894 82% 6.375.968.172
DAERAH KABUPATEN/KOTA pemerintah yang dilaksanakan
7 01 02 PROGRAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAN Persentase penyelenggaraan pemerintahan - - - - - 12 bulan 65.205.100 12 bulan 85.356.650 12 bulan 85.356.650 12 bulan 235.918.400
PELAYANAN PUBLIK dan pelayanan publik yang dilaksanakan

7 01 03 PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DAN Persentase kegiatan pemberdayaan desa yang - - - - - 12 bulan 106.210.250 12 bulan 44.878.850 12 bulan 44.878.850 12 bulan 195.967.950
KELURAHAN dilaksanakan
7 01 04 PROGRAM KOORDINASI KETENTRAMAN DAN Persentase kegiatan koordinasi ketentraman - - - - - 12 bulan 14.078.500 12 bulan 17.170.000 12 bulan 17.170.000 12 bulan 48.418.500
KETERTIBAN UMUM dan ketertiban umum yang dilaksanakan

7 01 05 PROGRAM PENYELENGGARAAN URUSAN Persentase warga/lembaga yang mengikuti - - - - - 12 bulan 3.195.000 12 bulan 5.625.000 12 bulan 5.625.000 12 bulan 14.445.000
PEMERINTAHAN UMUM pembinaan wawasan kebangsan

7 01 06 PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Persentase desa yang menerapkan tata kelola - - - - - 12 bulan 12.541.150 12 bulan 32.599.950 12 bulan 32.599.950 12 bulan 77.741.050
PEMERINTAHAN DESA pemerintahan yang baik
7 01 KECAMATAN KERTOSONO KECAMATAN
SEBELUM PERUBAHAN KERTOSONO
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN Hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) 80 80 163.650.000 82 176.400.000 84 197.300.000 86 209.300.000 88 221.500.000 88 968.150.000

PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA Persentase sarana dan prasarana aparatur 80% 80% 249.500.000 80% 185.000.000 80% 216.000.000 80% 196.000.000 80% 225.000.000 80% 1.071.500.000
APARATUR yang laik fungsi
PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR Tingkat kehadiran ASN 100% 100% 7.500.000 100% 7.500.000 100% 7.500.000 100% 7.500.000 100% 7.500.000 100% 37.500.000
PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA Persentase Pegawai dengan Kategori Nilai SKP 100% 100% 15.000.000 100% 15.000.000 100% 15.000.000 100% 15.000.000 100% 15.000.000 100% 75.000.000
APARATUR "Baik"
PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM Persentase laporan kinerja dan laporan 100% 100% 7.000.000 100% 7.500.000 100% 8.000.000 100% 8.000.000 100% 8.000.000 100% 38.500.000
PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN keuangan yang disusun tepat waktu

PROGRAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN Tingkat efektifitas koordinasi penyelenggaraan 40 koordinasi 45 koordinasi 333.000.000 50 KOORDINASI 338.500.000 55 KOORDINASI 338.500.000 60 KOORDINASI 346.500.000 65 KOORDINASI 351.500.000 65 KOORDINASI 1.708.000.000
KECAMATAN pemerintahan kecamatan

PROGRAM PEMBINAAN DESA/KELURAHAN Tingkat Efektifitas Pembinaan Desa/Kelurahan - 94% 22.500.000 95% 22.500.000 96% 25.000.000 97% 25.000.000 98% 25.000.000 100% 120.000.000

PROGRAM PENINGKATAN KINERJA KELURAHAN Nilai SKM (Survei Kepuasan Masyarakat) baik baik 390.000.000 baik 390.000.000 baik 390.000.000 baik 390.000.000 baik 390.000.000 baik 1.950.000.000
BANARAN Kelurahan Banaran
SESUDAH PERUBAHAN
7 01 01 PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN Persentase kegiatan penunjang urusan - - - - - 100% 3.099.330.402 100% 3.846.385.167 100% 3.713.644.200 100% 10.659.359.769
DAERAH KABUPATEN/KOTA pemerintah yang dilaksanakan
7 01 02 PROGRAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAN Persentase penyelenggaraan pemerintahan - - - - - 100% 24.281.000 100% 65.918.500 100% 83.786.967 100% 173.986.467
PELAYANAN PUBLIK dan pelayanan publik yang dilaksanakan

7 01 03 PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DAN Persentase kegiatan pemberdayaan desa yang - - - - - 100% 120.275.000 100% 372.527.500 100% 391.000.000 100% 883.802.500
KELURAHAN dilaksanakan
7 01 04 PROGRAM KOORDINASI KETENTRAMAN DAN Persentase kegiatan koordinasi ketentraman - - - - - 100% 9.000.000 100% 15.750.000 100% 18.000.000 100% 42.750.000
KETERTIBAN UMUM dan ketertiban umum yang dilaksanakan

VII - 33
KODE
Capaian Kineja Program dan Kerangka Pendanaan
BIDANG URUSAN

Kondisi
Bidang Urusan Pemerintahan dan
PROGRAM
URUSAN

Indikator Kinerja Program Kinerja Awal Kondisi Kinerja Pada akhir Perangkat Daerah
Program Prioritas Pembangunan Tahun-1 2019 Tahun-2 2020 Tahun-3 2021 Tahun-4 2022 Tahun-5 2023
RPJMD 2018 periode RPJMD 2023 Penanggung
Jawab
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
7 01 05 PROGRAM PENYELENGGARAAN URUSAN Persentase warga/lembaga yang mengikuti - - - - - - - 12 bulan 5.350.000 12 bulan 75.000.000 12 bulan 80.350.000
PEMERINTAHAN UMUM pembinaan wawasan kebangsan

7 01 06 PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Persentase desa yang menerapkan tata kelola - - - - - 12 bulan 221.550.000 12 bulan 241.200.000 12 bulan 266.200.000 12 bulan 728.950.000
PEMERINTAHAN DESA pemerintahan yang baik
7 01 KECAMATAN PATIANROWO KECAMATAN
SEBELUM PERUBAHAN PATIANROWO
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN Hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) 80 80 113.900.000 82 116.178.000 88 230.078.000
- - - - - -

PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA Persentase sarana dan prasarana aparatur 80% 80% 159.000.000 82% 162.180.000 88% 321.180.000
APARATUR yang laik fungsi - - - - - -

PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR Tingkat kehadiran ASN 100% 100% 9.500.000 100% 9.600.000 - - - - - - 100% 19.100.000
PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA Persentase Pegawai dengan Kategori Nilai SKP 100% 100% 15.000.000 100% 15.000.000 100% 30.000.000
APARATUR "Baik" - - - - - -

PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM Persentase laporan kinerja dan laporan 100% 100% 3.500.000 100% 3.570.000 100% 7.070.000
PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN keuangan yang disusun tepat waktu - - - - - -

PROGRAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN Tingkat efektifitas koordinasi penyelenggaraan 40 KOORDINASI 45 KOORDINASI 178.700.000 50 KOORDINASI 202.790.000 65 KOORDINASI 381.490.000
KECAMATAN pemerintahan kecamatan - - - - - -

PROGRAM PEMBINAAN DESA/KELURAHAN Tingkat Efektifitas Pembinaan Desa/Kelurahan 75% 78% 41.500.000 78% 45.900.000 80% 87.400.000
- - - - - -

SESUDAH PERUBAHAN
7 01 01 PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Pelayanan 7.353.441.496
DAERAH KABUPATEN/KOTA Perangkat Daerah - - - - - 84,00% 2.245.971.908 86% 2.551.657.394 12 bulan 2.555.812.194 88%

7 01 02 PROGRAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAN Meningkatnya tingkat efektifitas koordinasi tugas 198.047.600
PELAYANAN PUBLIK umum pemerintahan, pemberdayaan
masyarakat dan desa serta keamanan dan - - - - - 90% 70.513.750 90% 64.357.300 90% 63.176.550 90%
ketertiban.

7 01 03 PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DAN Persentase koordinasi bidang pemerintahan, 75.360.150
KELURAHAN keamanan dan ketertiban umum, kesejahteraan
masyarakat, sarana prasarana, dan - - - - - 90% 18.105.700 90% 25.122.950 90% 32.131.500 90%
pemberdayaan masyarakat yang ditindak lanjuti

7 01 04 PROGRAM KOORDINASI KETENTRAMAN DAN Meningkatnya Koordinasi Penyelenggaraan 52.824.950


KETERTIBAN UMUM Kegiatan Pemerintahan di Tingkat Kecamatan - - - - - 100% 13.715.550 100% 19.554.700 100% 19.554.700 100%

7 01 05 PROGRAM PENYELENGGARAAN URUSAN Tercapainya Penyelenggaraan Urusan 63.110.500


PEMERINTAHAN UMUM Pemerintahan Umum sesuai Penugasan Kepala - - - - - 100% 5.460.500 100% 28.875.000 100% 28.775.000 100%
Daerah
7 01 06 PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Tercapainya Pembinaan dan Pengawasan 120.045.650
PEMERINTAHAN DESA Pemerintahan Desa - - - - - 90% 33.015.050 90% 48.446.600 90% 38.584.000 90%

7 01 KECAMATAN SAWAHAN KECAMATAN


SEBELUM PERUBAHAN SAWAHAN
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN Hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) 89,69 89,69 76.860.000 89,69 82.098.000 89,69 88.372.800 89,69 95.979.402 89,69 105.300.827 89,69 448.611.029

PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA Persentase sarana dan prasarana aparatur 99,21% 99,21% 72.800.000 99,21% 76.440.000 99,21% 80.262.000 99,21% 84.275.100 99,21% 88.488.855 99,21% 402.265.955
APARATUR yang laik fungsi
PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR Tingkat kehadiran ASN 100,00% 100% 18.550.000 100% 7.500.000 100% 18.550.000 100% 7.500.000 100% 18.550.000 100% 70.650.000
PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA Persentase Pegawai dengan Kategori Nilai SKP 100,00% 100% 10.000.000 100% 10.000.000 100% 10.000.000 100% 10.000.000 100% 10.000.000 100% 50.000.000
APARATUR "Baik"
PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM Persentase laporan kinerja dan laporan 100,00% 100% 7.500.000 100% 7.500.000 100% 7.500.000 100% 7.500.000 100% 7.500.000 100% 37.500.000
PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN keuangan yang disusun tepat waktu

PROGRAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN Tingkat efektifitas koordinasi penyelenggaraan 99,61% 99,61% 180.825.600 99,61% 180.825.600 99,61% 180.825.600 99,61% 180.825.600 99,61% 180.825.600 99,61% 904.128.000
KECAMATAN pemerintahan kecamatan

PROGRAM PEMBINAAN DESA/KELURAHAN Tingkat Efektifitas Pembinaan Desa/Kelurahan 50,00% 100% 27.350.000 100% 27.585.000 100% 27.843.500 100% 28.127.850 100% 28.440.635 100% 139.346.985

SESUDAH PERUBAHAN
7 01 01 PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Pelayanan - - - - - 89,69% 2.224.106.000 89,69% 2.541.220.050 89,69% 2.495.411.550 100% 7.260.737.600
DAERAH KABUPATEN/KOTA Perangkat Daerah
7 01 02 PROGRAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAN Persentase penyelenggaraan pemerintahan - - - - - 100% 89.690.500 100% 75.702.000 100% 80.702.000 100% 246.094.500
PELAYANAN PUBLIK dan pelayanan publik yang dilaksanakan

VII - 34
KODE
Capaian Kineja Program dan Kerangka Pendanaan
BIDANG URUSAN

Kondisi
Bidang Urusan Pemerintahan dan
PROGRAM
URUSAN

Indikator Kinerja Program Kinerja Awal Kondisi Kinerja Pada akhir Perangkat Daerah
Program Prioritas Pembangunan Tahun-1 2019 Tahun-2 2020 Tahun-3 2021 Tahun-4 2022 Tahun-5 2023
RPJMD 2018 periode RPJMD 2023 Penanggung
Jawab
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
7 01 03 PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DAN Persentase kegiatan pemberdayaan desa yang - - - - - 12 bulan 112.925.000 18 kegiatan 55.755.000 15 kegiatan 51.670.000 15 kegiatan 220.350.000
KELURAHAN dilaksanakan
7 01 04 PROGRAM KOORDINASI KETENTRAMAN DAN Meningkatnya Koordinasi Penyelenggaraan - - - - - - - - - 3 kegiatan 21.000.000 3 kegiatan 21.000.000
KETERTIBAN UMUM Kegiatan Pemerintahan di Tingkat Kecamatan

7 01 05 PROGRAM PENYELENGGARAAN URUSAN Persentase warga/lembaga yang mengikuti - - - - - 12 bulan 26.080.000 12 kegiatan 24.176.700 4 kegiatan 30.070.000 4 kegiatan 80.326.700
PEMERINTAHAN UMUM pembinaan wawasan kebangsan

7 01 06 PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Persentase Kegiatan Fasilitas Pembinaan dan - - - - - 12 kegiatan 38.412.500 12 kegiatan 41.567.500 15 kegiatan 59.567.500 15 kegiatan 139.547.500
PEMERINTAHAN DESA Pengawasan Pemerintah Desa

8 UNSUR PEMERINTAHAN UMUM


8 01 KESATUAN BANGSA DAN POLITIK BADAN
SEBELUM PERUBAHAN KESATUAN BANGSA
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERBADANAN Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) pelayanan 80% 80,00% 280.467.000 80% 322.663.700 - - - - - - - - DAN POLITIK
administrasi perbadanan
PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA Persentase sarana dan prasarana Badan yang 80% 80,00% 4.500.000 80% 5.500.000 - - - - - - - -
APARATUR layak pakai
PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR Tingkat Kehadiran ASN - - - 80% 18.000.000 - - - - - - - -
PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM Persentase Laporan Kinerja dan Laporan 100% 100,00% 16.000.000 100% 17.000.000 - - - - - - - -
PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN Keuangan yang Disusun Tepat Waktu

SESUDAH PERUBAHAN
8 01 01 PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) pelayanan - - - - - 85% 2.137.715.614 90% 2.268.759.780 95% 3.401.188.459 95% 7.807.663.853
DAERAH KABUPATEN/KOTA administrasi perkantoran
8 01 02 PROGRAM PENGUATAN IDEOLOGI PANCASILA DAN Persentase jumlah peserta yang mengikuti - - - - - 85% 89.129.450 85% 209.457.950 90% 289.309.297 90% 587.896.697
KARAKTER KEBANGSAAN Pemantapan Wawasan Kebangsaan dan
Monev
8 01 03 PROGRAM PENINGKATAN PERAN PARTAI POLITIK DAN Persentase partai politik yang menjadi peserta - - - - - 85% 1.538.187.400 85% 1.719.345.900 90% 2.403.417.813 90% 5.660.951.113
LEMBAGA PENDIDIKAN MELALUI PENDIDIKAN POLITIK pemantapan pendidikan dan etika politik,
DAN PENGEMBANGAN ETIKA SERTA BUDAYA POLITIK penerima hibah dan yang dimonev

8 01 04 PROGRAM PEMBERDAYAAN DAN PENGAWASAN Persentae ormas yang menerima bantuan hibah - - - - - 85% 665.959.800 85% 705.766.550 90% 1.040.562.188 90% 2.412.288.538
ORGANISASI KEMASYARAKATAN dan yang dimonev
8 01 05 PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN Persentase peserta yang mendapatkan - - - - - 85% 28.139.000 85% 55.959.960 90% 87.437.500 90% 171.536.460
KETAHANAN EKONOMI, SOSIAL, DAN BUDAYA sosialisasi dan dimonev
8 01 06 PROGRAM PENINGKATAN KEWASPADAAN NASIONAL Persentase kasus konflik sosial yang dibahas - - - - - 85% 593.760.000 85% 1.118.909.900 90% 1.242.062.500 90% 2.954.732.400
DAN PENINGKATAN KUALITAS DAN FASILITASI dan dimonev
PENANGANAN KONFLIK SOSIAL

VII - 35
BAB VIII
KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH

Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah diukur melalui


penetapan Indikator Kinerja Daerah (IKD) yang dijabarkan dalam dua
indikator kinerja, yaitu Indikator Kinerja Utama (IKU) untuk memberi
gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi
Bupati Nganjuk dan Wakil Bupati Nganjuk dan Indikator Kinerja Kunci
(IKK) adalah indikator kinerja yang mencerminkan keberhasilan
penyelenggaraan suatu urusan pemerintahan. Indikator Kinerja Utama
(IKU) dalam hal ini adalah indikator tujuan RPJMD yang
menggambarkan dampak final/akhir (final impact) dari pembangunan
sebagai agregasi dari hasil (outcome) multi-urusan pemerintahan
daerah.
Secara umum indikator kinerja daerah menggambarkan tingkat
keberhasilan dalam 3 aspek, yaitu aspek kesejahteraan masyarakat,
aspek pelayanan umum dan aspek daya saing. Dalam indikator kinerja
daerah ini aspek kesejahteraan masyarakat diukur dengan indikator
tingkat kemiskinan, persentase penurunanan PMKS, tingkat
pengangguran terbuka (TPT), laju inflasi dan indeks gini. Kesejahteraan
masyarakat yang akan dicapai pada akhir kepemimpinan Bupati
Nganjuk dan Wakil Bupati Nganjuk di tahun 2023 mendatang ditandai
dengan penurunan tingkat kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi yang
meningkat. Peningkatan pertumbuhan ekonomi bisa dicapai karena
peningkatan kontribusi pertanian pangan dan agro, tingginya investasi,
peningkatan iklim usaha industri mikro, kecil dan koperasi, serta
tumbuhnya ekonomi sektor pariwisata. Semua itu bisa terwujud berkat
daya saing Kabupaten Nganjuk yang semakin kuat.
Aspek daya saing diukur dengan indikator nilai tukar petani (NTP)
dan nilai investasi daerah. Sedangkan aspek pelayanan umum diukur
dengan indikator persentase penanganan pelanggaran Perda yang
terselesaikan, opini BPK terhadap LKPD, rasio kemandirian keuangan
daerah, maturitas SPIP, predikat SAKIP, nilai EKPPD, indeks SPBE,
persentase perangkat daerah yang mengelola arsip secara baku, indeks
kepuasan masyarakat (IKM) pelayanan publik pemerintah daerah,

VIII-1
persentase indikator kinerja sasaran RPJMD yang mencapai target,
Persentase Pemanfaatan hasil kelitbangan, persentase pejabat yang
memenuhi standar kompetensi, indeks pendidikan, pemuda yang
berprestasi, indeks kesehatan, laju pertumbuhan penduduk, indeks
pembangunan gender, indeks pemberdayaan gender, persentase
pertumbuhan PDRB sektor pertanian dan perikanan, persentase
pertumbuhan PDRB sektor industri, persentase pertumbuhan PDRB
sektor perdagangan, indeks desa membangun, persentase pertumbuhan
PDRB sektor pariwisata, persentase peningkatan kunjungan wisatawan,
persentase benda, situs, dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan,
persentase warisan seni budaya dan tradisi lokal yang dilestarikan,
persentase jalan kabupaten dalam kondisi mantap fungsional, indeks
kinerja sistem irigasi, persentase jembatan di jalan kabupaten dalam
kondisi baik, persentase bangunan pelayanan publik yang berfungsi
baik, persentase penduduk perkotaan dan pedesaan mendapatkan
pelayanan air bersih dengan system perpipaan dan non perpipaan,
persentase sistem air limbah skala rumah tangga/
komunitas/kawasan/kota, persentase pemenuhan drainase
lingkungan, persentase pemenuhan kebutuhan jalan lingkungan,
persentase keteserdiaan rumah layak huni, persentase penurunan
angka kecelakaan lalu lintas, indeks kualitas air, indeks kualitas udara,
indeks kualitas tutupan lahan, persentase cakupan penanganan
sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga,
Persentase Pengurangan sampah rumah tangga dan sampah sejenis
sampah rumah tangga melalui 3R, persentase peningkatan ruang
terbuka hijau perkotaan, cakupan penanganan penanggulangan
bencana.
Pada akhirnya, pertumbuhan ekonomi mampu mengurangi
pengangguran dengan semakin banyak warga Nganjuk yang
mendapatkan pekerjaan dan meningkat pendapatannya. Peningkatan
pendapatan warga, termasuk para petani, dengan sendirinya akan
mengurangi tingkat kemiskinan. Di sisi lain, keberhasilan
pembangunan tercapai dengan tetap menjaga kelestarian
lingkunganyang hal ini menandai prinsip pembangunan berkelanjutan
telah diterapkan di Kabupaten Nganjuk. Disamping itu, harapan
keberhasilan pembangunan mulai tahun awal periode RPJMD hingga

VIII-2
pada akhir tahun 2023 juga ditandai dengan semakin meningkatnya
kesetaraan dan keadilan gender.
Indikator Kinerja Kunci (IKK) menggambarkan ukuran
keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan daerah yang meliputi: 1)
aspek kesejahteraan yang terdiri dari fokus kesejahteraan dan
pemerataan ekonomi, fokus kesejahteraan sosial, fokus seni budaya
dan olah raga; 2) aspek daya saing; 3) aspek pelayanan umum yang
terdiri fokus layanan urusan pemerintahan wajib dan fokus layanan
urusan pemerintahan pilihan. Gambaran lengkap ukuran keberhasilan
pembangunan Kabupaten Nganjuk periode 2018 – 2023, dapat dilihat
pada tabel VIII.1 Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten
Nganjuk dan tabel VIII.2 Indikator Kinerja Daerah Pemerintah
Kabupaten Nganjuk.

1. Laju Pertumbuhan Ekonomi


Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator
kesejahteraan masyarakat. Indikator ini juga dimaksudkan menghitung
seberapa jauh keberhasilan pembangunan di suatu daerah dalam suatu
periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan fiskal
yang terjadi di suatu daerah seperti pertambahan sektor-sektor
ekonomi, pertambahan fasilitas infrastruktur serta pertambahan
aktifitas-aktifitas ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan dihitung dari nilai
tertimbang sektor-sektor PDRB. Pertumbuhan tinggi dan stabil menjadi
cita-cita daerah yang melaksanakan pembangunan. Target
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Nganjuk pada tahun 2023 adalah
sebesar 6,00 persen atau lebih. Target tersebut bisa diungkit dari
pertumbuhan sektor perdagangan, sektor industri serta jasa-jasa
kemasyarakatan.

2. Tingkat Kemiskinan
Tingkat kemiskinan merupakan presentase dari sejumlah orang
yang penghasilannya dibawah garis kemiskinan di suatu daerah. Garis
kemiskinan diukur atas kecukupan makanan senilai 2.100 kilo kalori
dan kebutuhan non makanan. Semakin kecil presentase penduduk
miskin disuatu daerah bisa menggambarkan bahwa seberapa besar

VIII-3
tingkat kesejahteraan daerah tersebut. Target tingkat kemiskinan
Kabupaten Nganjuk setiap tahunnya menurun dan pada tahun 2023
tingkat kemiskinan di Kabupaten Nganjuk sebesar rata-rata tingkat
kemiskinan provinsi jawa timur atau nasional.
Upaya untuk percepatan penurunan angka kemiskinan dilakukan
melalui langkah-langkah koordinatif secara terpadu dan lintas sektor
dalam pelaksanaannya. Pada prinsipnya menggunakan pendekatan
sesuai karakteristik kemiskinannya.

3. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)


Indeks pembangunan manusia mengukur tingkat kesejahteraan
masyarakat dengan menggabungkan 3 indeks yaitu indeks pendidikan,
indeks kesehatan serta indeks daya beli. Target indeks pembangunan
manusia tahun 2023 adalah 76 sedangkan capaian pada tahun 2017
adalah sebesar 70,69. Upaya untuk meningkatkan nilai IPM tersebut
adalah dengan meningkatkan nilai indeks pendidikan dengan cara
memberikan akses kepada masyarakat yang belum menamatkan
pendidikan dasar untuk mengikuti kejar paket A, paket B, dan paket C.
Disamping itu pemerintah daerah akan memberikan kemudahan akses
mengikuti pendidikan dasar dan menengah secara gratis bahkan
memberikan beasiswa kepada siswa miskin dan memberikan
penghargaan kepada siswa yang berprestasi. Disamping itu juga
diupayakan meningkatkan indeks pendidikan dengan cara
meningkatkan usia harapan hidup melalui upaya-upaya menekan
angka kematian ibu melahirkan dan angka kematian bayi serta
mengurangi angka kesakitan pada masyarakat. Untuk meningkatkan
daya beli masyarakat pemerintah daerah berupaya meningkatkan PDRB
melalui sektor-sektor pengungkit khususnya perdagangan, industri dan
jasa kemasyarakatan serta mengoptimalkan produksi pertanian sebagai
sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja.

4. Indeks Kesalehan Sosial


Kesalehan Sosial adalah sikap seseorang yang memiliki unsur
kebaikan (salih) atau manfaat dalam kerangka hidup bermasyarakat.
Sikap Kesalihan Sosial meliputi: solidaritas sosial, toleransi, mutualitas,
tengah-tengah, stabilitas. Penetapan indikator kesalihan sosial terdiri

VIII-4
atas solidaritas soial (sosial ekonomi), kerjasama/mutualitas, toleransi
(kerukunan beragama dan budaya), adil serta menjaga ketertiban
umum (tertib sosial).

5. Indeks Reformasi Birokrasi (IRB)


Indeks reformasi birokrasi didasarkan atas indeks kepuasan
masyarakat terhadap integritas pemerintah dan indeks presepsi
masyarakat terhadap birokrasi yang baik dan bebas dari KKN,
akuntabilitas kinerja pemerintah serta pelayanan publik. Target indeks
reformasi birokrasi di Kabupaten Nganjuk tahun 2023 sebesar 68.
Upaya-upaya untuk mencapai target tersebut dilakukan dengan cara
pelaksanaan birokrasi pemerintahan yang baik serta rekrutmen
maupun penempatan pegawai berdasar sistem merit,penerapan e-
govermen menuju smart city, pelaksanaan kinerja yang akuntabel serta
pelayanan publik yang semakin baik dan inovatif.

6. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Pelayanan Publik Pemerintah


Daerah
Indeks ini untuk mengukur tingkat kepuasan masyarakat atas
pelayanan publik, pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan.
Target indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Pelayanan Publik Pemerintah
Daerah Kabupaten Nganjuk tahun 2023 sebesar 82. Upaya-upaya
untuk mencapai target tersebut adalah dengan melaksanaan tata kelola
pemerintahan yang baik, melaksanakan inovasi pelayanan publik,
penerapan e-govermen menuju smart city serta pelaksanaan kinerja
yang akuntabel yang bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

7. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)


Ukuran tingkat kesejahteraan masyarakat daerah bisa dilakukan
dengan mengukur tingkat pengangguran terbuka. Pengangguran
terbuka adalah orang yang tidak mempunyai pekerjaan dan berusaha
mendapatkan pekerjaan. semakin tinggi timgkat pengangguran terbuka
maka semakin rendah tingkat kesejahteraan masyarakatyang berakibat
munculnya berbagai masalah sosial. Target pengangguran terbuka di
Kabupaten Nganjuk pada tahun 2023 adalah sebesar 3,00 persen.
Upaya untuk menurunkan tingkat pengangguran adalah dengan cara

VIII-5
meningkatkan kegiatan-kegiatan yang banyak menyerap tenaga kerja
yang bisa dicapai dengan peningkatan investasi, pelatihan kerja,
kegiatan padat karya, penyaluran tenaga kerja melalui bursa kerja,
menumbuhan wirausaha baru khususnya Usaha Mikro yang didukung
kemudahan akses permodalan.

8. Indeks Pembangunan Gender (IPG)


Target indeks pembangunan gender tahun 2023 sebesar 94,98.
Upaya ini dilakukan dengan peningkatan pemberdayaan perempuan
melalui peningkatan peran serta perempuan dalam bidang sosial,
ekonomi dan pembangunan. Selain itu juga memberikan kesempatan
yang sama kepada perempuan untuk bekerja disektor-sektor non
pertanian khususnya di pemerintahan, perindustrian, perdagangan,
dan jasa.

9. Pemenuhan Infrastruktur yang Berwawasan Lingkungan


Dengan memprioritaskan pemenuhan infrastruktur yang
berwawasan lingkungan dari rencana, pemerintah berharap dapat
mengurangi dampak negatif lingkungan. Banyak konstruksi
infrastruktur (dalam hal ini, jalan dan jembatan) dapat menyebabkan
kerusakan lingkungan. Oleh karena itu, setiap kegiatan perencanaan,
pengelolaan, dan pemantauan diperlukan di semua tahap, dan
dampaknya terhadap lingkungan harus mendukung pengelolaan
lingkungan dari kegiatan pembangunan jalan dan jembatan dengan
memperkuat kemampuan kelembagaan dan sumber daya manusia
berkualitas tinggi.

10. Laju Inflasi


Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan
terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Deflasi merupakan
kebalikan dari inflasi, yakni penurunan harga barang secara umum dan
terus menerus. Pemerintah daerah harus mengendalikan inflasi agar
daya beli masyarakat tidak menurun.

VIII-6
11. Indeks Gini
Indeks Gini Digunakan untuk mengukur tingkat ketimpangan
pendapatan suatu wilayah secara menyeluruh. Indeks Gini berkisar
antara 0 sampai 1. Apabila koefisien Gini bernilai 0 berarti pemerataan
sempurna, sedangkan apabila bernilai 1 berarti ketimpangan benar-
benar sempurna terjadi. Jika nilai Indeks Gini kurang dari 0,3 masuk
dalam kategori ketimpangan “rendah”; nilainya antara 0,3 hingga 0,5
masuk dalam kategori ketimpangan “moderat”; dan jika nilainya lebih
besar dari 0,5 dikatakan berada dalam ketimpangan “tinggi”.

VIII-7
Tabel 8.1 Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Nganjuk

Kondisi Kondisi
Realisasi
No Indikator Satuan Awal RPJMD 2021 2022 2023 Akhir
2018 2019 2020 2023
Sebelum
5,5 5,65 5,85 5,85
Laju Pertumbuhan Perubahan
1 % 5,38 5,36 -1,71
Ekonomi Sesudah 3,60 - 4,00 - 4,00 -
3,41
Perubahan 4,00 5,00 5,00
Sebelum
10,36 9,97 9,57 9,57
Perubahan
2 Tingkat Kemiskinan % 12,11 11,24 11,62
Sesudah
11,85 11,80 11,75 11,75
Perubahan
Sebelum
71,64 71,96 72,28 72,28
Indeks Pembangunan Perubahan
3 Indeks 71,23 71,71 71,72
Manusia Sesudah
71,80 71,88 71,96 71,96
Perubahan
Sebelum
63,06 63,24 63,42 63,42
Perubahan
4 Indeks Kesalehan Sosial Indeks 62,52 62,52 62,78
Sesudah
80 80 80 80
Perubahan
Sebelum
66 67 68 68
Perubahan
5 Indeks Reformasi Birokrasi Indeks 52,1 60,29 61,01
Sesudah
65 66 66 66
Perubahan
Indeks Kepuasan Sebelum
80 81 82 82
Masyarakat (IKM) Perubahan
6 Indeks 77,58 81,15 80,81
Pelayanan Publik Sesudah
81,20 81,50 81,80 81,80
Pemerintah Daerah. Perubahan
Tingkat Pengangguran Sebelum
7 % 2,64 3,22 4,8 2,1 2,05 2 2
Terbuka (TPT) Perubahan

VIII-8
Kondisi Kondisi
Realisasi
No Indikator Satuan Awal RPJMD 2021 2022 2023 Akhir
2018 2019 2020 2023
Sesudah 4,99 4,80 4,65 4,65
Perubahan
Sebelum
94,38 94,68 94,98 94,98
Indeks Pembangunan Perubahan
8 Indeks 93,26 93,27 93,26
Gender (IPG) Sesudah
93,36 93,46 93,56 93,56
Perubahan
Sebelum
Pemenuhan Infrastruktur - - - -
Perubahan
9 yang Berwawasan % 59,25 - -
Sesudah
Lingkungan 69,67 72,32 75,04 75,04
Perubahan
Sebelum
<4 <4 <4 <4
Perubahan
10 Laju Inflasi % 3,14 2,07 1,55
Sesudah
<4 <4 <4 <4
Perubahan
Sebelum
0,326 0,325 0,324 0,324
Perubahan
11 Indeks Gini Indeks 0,329 0,421 0,335
Sesudah
0,326 0,325 0,324 0,324
Perubahan

VIII-9
Tabel 8.2 Indikator Kinerja Daerah (IKD) Pemerintah Kabupaten Nganjuk

Kondisi Kondisi
Bidang Realisasi
No Awal
Satuan RPJMD 2021 2022 2023 Akhir
Urusan/Indikator
2018 2019 2020 2023
I ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT:
1 Laju Pertumbuhan % 5,38 5,36 -1,71 Sebelum 5,5 5,65 5,85 5,85
Ekonomi Perubahan
Sesudah 3,41 3,60 - 4,00 - 4,00 -
Perubahan 4,00 5,00 5,00
2 Tingkat Kemiskinan % 12,11 11,24 11,62 Sebelum 10,36 9,97 9,57 9,57
Perubahan
Sesudah 11,85 11,80 11,75 11,75
Perubahan
3 Indeks Pembangunan Indeks 71,23 71,71 71,72 Sebelum 71,64 71,96 72,28 72,28
Manusia Perubahan
Sesudah 71,80 71,88 71,96 71,96
Perubahan
4 Indeks Kesalehan Sosial Indeks 62,52 62,52 62,78 Sebelum 63,06 63,24 63,42 63,42
Perubahan
Sesudah 80 80 80 80
Perubahan
5 Indeks Reformasi Indeks 52,1 60,29 61,01 Sebelum 66 67 68 68
Birokrasi Perubahan
Sesudah 65 66 66 66
Perubahan
6 Indeks Kepuasan Indeks 77,58 81,15 80,81 Sebelum 80 81 82 82
Masyarakat (IKM) Perubahan
Pelayanan Publik Sesudah 81,20 81,50 81,80 81,80
Pemerintah Daerah. Perubahan

VIII-10
Kondisi Kondisi
Bidang Realisasi
No Satuan Awal RPJMD 2021 2022 2023 Akhir
Urusan/Indikator
2018 2019 2020 2023
7 Tingkat Pengangguran % 2,64 3,22 4,8 Sebelum 2,1 2,05 2 2
Terbuka (TPT) Perubahan
Sesudah 4,99 4,80 4,65 4,65
Perubahan
8 Indeks Pembangunan Indeks 93,26 93,27 93,26 Sebelum 94,38 94,68 94,98 94,98
Gender (IPG) Perubahan
Sesudah 93,36 93,46 93,56 93,56
Perubahan
9 Pemenuhan % 59,25 - - Sebelum - - - -
Infrastruktur yang Perubahan
Berwawasan Sesudah 69,67 72,32 75,04 75,04
Lingkungan Perubahan
10 Indeks Resiko Bencana Indeks 152,8 132,8 118,2 Sebelum - - - -
(IRB) 7 2 Perubahan
Sesudah 100,0 82,76 65,47 65,47
Perubahan 5
11 Laju Inflasi % 3,14 2,07 1,55 Sebelum <4 <4 <4 <4
Perubahan
Sesudah <4 <4 <4 <4
Perubahan
12 Indeks Gini Indeks 0,329 0,421 0,335 Sebelum 0,326 0,325 0,324 0,324
Perubahan
Sesudah 0,326 0,325 0,324 0,324
Perubahan
13 Persentase koperasi % 33,94 34 36 Sebelum 38 40 42 42
sehat Perubahan
Sesudah - - - -
Perubahan

VIII-11
Kondisi Kondisi
Bidang Realisasi
No Satuan Awal RPJMD 2021 2022 2023 Akhir
Urusan/Indikator
2018 2019 2020 2023
14 Persentase % 3,04 3,40 3,60 Sebelum 3,80 4,00 4,20 4,20
pertumbuhan usaha Perubahan
mikro Sesudah - - - -
Perubahan
II ASPEK PELAYANAN UMUM:
Urusan Pendidikan
1 Indeks Pendidikan Indeks 0,610 0,611 0,612 Sebelum 0,617 0,625 0,633 0,633
Perubahan
Sesudah 0,617 0,625 0,633 0,633
Perubahan
Urusan Kesehatan
2 Indeks Kesehatan Indeks 0,788 0,791 0,792 Sebelum 0,793 0,794 0,796 0,796
Perubahan
Sesudah 0,793 0,794 0,796 0,796
Perubahan
Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang:
3 Persentase Jalan % 48,94 75,72 85,21 Sebelum 62,50 62,50 62,50 62,50
Kabupaten dalam 3 Perubahan
Kondisi Mantap Sesudah 90,00 92,00 95,00 95,00
Fungsional Perubahan
4 Indeks Kinerja Sistem Indeks 70,41 85,77 60,78 Sebelum 72,11 72,61 73,11 73,11
Irigasi Perubahan
Sesudah 72,11 72,61 73,11 73,11
Perubahan
5 Sebelum Perubahan % 79,43 80,16 81,36 Sebelum 80,63 81,23 81,83 81,83
Persentase luas Perubahan
kawasan yang
peruntukannya sesuai
dengan RTRW

VIII-12
Kondisi Kondisi
Bidang Realisasi
No Satuan Awal RPJMD 2021 2022 2023 Akhir
Urusan/Indikator
2018 2019 2020 2023

Setelah Perubahan Sesudah 80,63 81,23 81,83 81,83


Persentase Pemanfaatan Perubahan
Lahan Sesuai dengan
Rencana Tata Ruang
6 Persentase jembatan di % 61,98 97,38 88,35 Sebelum 76,70 78,24 80,58 80,58
jalan kabupaten dalam Perubahan
kondisi baik Sesudah 90,38 92,35 94,98 94,98
Perubahan
7 Persentase Pemenuhan % 85,46 77,48 77,78 Sebelum 89,69 91,1 92,51 92,51
drainase lingkungan Perubahan
Sesudah 89,69 91,1 92,51 92,51
Perubahan
8 Persentase bangunan % 27,20 38,95 89,02 Sebelum 35,39 36,96 38,53 38,53
pelayanan publik yang Perubahan
berfungsi baik Sesudah 90,95 92,02 93,25 93,25
Perubahan
9 Persentase Penduduk % 80,21 96,63 95,68 Sebelum 83,36 84,41 85,46 85,46
perkotaan dan pedesaan Perubahan
mendapatkan pelayanan Sesudah 96,7 96,9 97,1 97,1
air bersih dengan Perubahan
system perpipaan dan
non perpipaan
10 Persentase sistem air % 55,36 55,38 53,21 Sebelum 64,03 66,92 69,81 69,81
limbah skala Rumah Perubahan
tangga/ Sesudah 64,03 64,40 64,60 64,6
komunitas/kawasan/ Perubahan
kota.

VIII-13
Kondisi Kondisi
Bidang Realisasi
No Satuan Awal RPJMD 2021 2022 2023 Akhir
Urusan/Indikator
2018 2019 2020 2023
11 Persentase pemenuhan % - - - Sebelum - - - -
infrastruktur Perubahan
persampahan Sesudah - 19,9 20,7 20,7
Perubahan
12 Persentase Pemenuhan % 75,70 74,97 75,18 Sebelum 79,45 80,70 81,95 81,95
kebutuhan jalan Perubahan
lingkungan Sesudah 79,45 - - -
Perubahan

Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman


13 Persentase pengurangan % 0 12,50 25 Sebelum 37,5 50 62,50 62,50
Kawasan Kumuh Perubahan
Sesudah - - - -
Perubahan
14 Persentase % 87,21 87,26 86,98 Sebelum 92,46 94,21 95,96 95,96
keterserdiaan Rumah Perubahan
Layak Huni Sesudah 92,46 92,96 93,21 93,21
Perubahan

Urusan Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat


15 Sebelum Perubahan % 100 100 100 Sebelum 80 85 90 90
Persentase Penanganan Perubahan
Pelanggaran Perda yang
terselesaikan
Sesudah Perubahan Sesudah 100 100 100 100
- Prosentase Perubahan
Penanganan atas
Pelanggaran Perda
dan Perkada

VIII-14
Kondisi Kondisi
Bidang Realisasi
No Satuan Awal RPJMD 2021 2022 2023 Akhir
Urusan/Indikator
2018 2019 2020 2023

- Prosentase Penangan Sesudah 100 100 100 100


gangguan Ketertiban Perubahan
Umum dan
Ketentraman serta
Perlindungan
Masyarakat

16 Cakupan penanganan % 100 100 100 Sebelum 100 100 100 100
Penanggulangan Perubahan
Bencana Sesudah 100 100 100 100
Perubahan
Urusan Sosial
17 Persentase penurunan % 0,40 1,15 0,30 Sebelum 0,40 0,40 0,40 0,40
PMKS Perubahan

Sesudah 0,30 0,30 0,30 0,30


Perubahan
Urusan
Ketenagakerjaan
18 Tingkat Pengangguran % 2,64 3,22 4,80 Sebelum 2,10 2,05 2,0 2,0
Terbuka Perubahan
Sesudah 4,64 4,44 4,24 4,24
Perubahan

Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak


19 Indeks Pembangunan Indeks 93,26 93,27 93,26 Sebelum 94,38 94,68 94,98 94,98
Gender Perubahan

VIII-15
Kondisi Kondisi
Bidang Realisasi
No Satuan Awal RPJMD 2021 2022 2023 Akhir
Urusan/Indikator
2018 2019 2020 2023
Sesudah 93,36 93,46 93,56 93,56
Perubahan
20 Indeks Pemberdayaan Indeks 65 68,45 68,50 Sebelum 67,16 67,36 67,56 67,56
Gender Perubahan
Sesudah 69 71 72 72
Perubahan

Urusan Pangan
21 Skor Pola Pangan Skor 88,90 90,50 92,10 Sebelum 94 95 96 96
Harapan (PPH) Perubahan
Sesudah 93,7 95,3 96,8 96,8
Perubahan

Urusan Lingkungan Hidup


22 Indeks Kualitas Air Indeks 66 61,43 56 Sebelum 69 70 71 71
Perubahan
Sesudah - - - -
Perubahan
23 Indeks Kualitas Udara Indeks 82,40 92,42 68,03 Sebelum 83,90 84,40 84,90 84,90
Perubahan
Sesudah - - - -
Perubahan

24 Indeks Kualitas Indeks 74,86 64,55 62,08 Sebelum 75,51 75,76 76,01 76,01
Tutupan Lahan Perubahan
Sesudah - - - -
Perubahan
25 Indeks Kualitas Indeks - - - Sebelum - - - -
Lingkungan Hidup Perubahan

VIII-16
Kondisi Kondisi
Bidang Realisasi
No Satuan Awal RPJMD 2021 2022 2023 Akhir
Urusan/Indikator
2018 2019 2020 2023
Sesudah 64,77 64,91 65,05 65,05
Perubahan
26 Persentase cakupan % 73 75 73,24 Sebelum 74 73 72 72
penanganan sampah Perubahan
rumah tangga dan Sesudah 74 73 72 72
sampah sejenis sampah Perubahan
rumah tangga
27 Persentase Pengurangan % 18 18,75 20,62 Sebelum 24 26 27 27
sampah rumah tangga Perubahan
dan sampah sejenis Sesudah 24 26 27 27
sampah rumah tangga Perubahan
melalui 3R
28 Persentase peningkatan % 52,44 52,44 52 Sebelum 54,24 54,84 55,44 55,44
ruang terbuka hijau Perubahan
perkotaan Sesudah 58 59 60 60
Perubahan
Urusan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil
29 Persentase kepemilikan % 98 98,20 98,50 Sebelum 98,70 98,80 98,90 98,90
dokumen Perubahan
kependudukan Sesudah - - - -
Perubahan
30 Cakupan Kepemilikan % 99,78 16,38 66,50 Sebelum - - - -
KTP Elektronik Perubahan
Sesudah 96,40 97,50 98 98
Perubahan
31 Cakupan kepemilikan % 88,16 86,42 86,87 Sebelum - - - -
Akta Kelahiran usia 0- Perubahan
18 tahun Sesudah 88,97 90,05 95,1 95,10
Perubahan

VIII-17
Kondisi Kondisi
Bidang Realisasi
No Satuan Awal RPJMD 2021 2022 2023 Akhir
Urusan/Indikator
2018 2019 2020 2023
32 Jumlah Instansi yang Instans 1 2 5 Sebelum - - - -
memanfaatkan data i Perubahan
kependudukan Sesudah 5 7 8 8
berdasarkan perjanjian Perubahan
kerjasama
Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa
33 Indeks Desa Indeks 0,59157 0,683 0,707 Sebelum 0,629 0,629 0,630 0,6304
Membangun 4 1 9 Perubahan 2 8 4
Sesudah 0,731 0,749 0,769 0,7695
Perubahan 973 4 5
Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
34 Laju Pertumbuhan % 0,30 0,26 0,40 Sebelum 0,32 0,32 0,32 0,32
Penduduk Perubahan
Sesudah 0,39 0,38 0,37 0,37
Perubahan
Urusan Perhubungan
35 Persentase penurunan % 743 2,29 7,81 Sebelum 15 20 25 25
angka kecelakaan lalu Laka Perubahan
lintas Sesudah 10 12 15 15
Perubahan
Urusan Komunikasi dan Informatika
36 Indeks SPBE Indeks 2,18 2,22 2,62 Sebelum Baik Baik Sangat Sangat
Perubahan (2,6 – < (2,6 – < Baik Baik
3,5) 3,5) (3,5 – < (3,5 – <
4,2) 4,2)
Sesudah Baik Baik Sangat Sangat
Perubahan (2,6 – < (2,6 – < Baik Baik
3,5) 3,5) (3,5 – < (3,5 – <
4,2) 4,2)

VIII-18
Kondisi Kondisi
Bidang Realisasi
No Satuan Awal RPJMD 2021 2022 2023 Akhir
Urusan/Indikator
2018 2019 2020 2023

Urusan Pariwisata
37 Persentase peningkatan % 5 7,64 48,05 Sebelum 5 5 5 5
kunjungan wisatawan Perubahan
Sesudah 2 3 5 5
Perubahan
38 Persentase % 14,62 14,65 14,69 Sebelum 14,71 14,73 14,75 14,75
pertumbuhan PDRB Perubahan
sektor pariwisata Sesudah 4,1 5,3 6,1 6,1
Perubahan

Urusan Kepemudaaan dan Olah Raga


39 Indeks Pembangunan Indeks 0,28 0,34 0,45 Sebelum 0,57 0,63 0,68 0,68
Pemuda Perubahan
Sesudah - - - -
Perubahan
40 Pemuda yang Orang 20 25 30 Sebelum - - - -
Berprestasi Perubahan
Sesudah 35 40 45 45
Perubahan
41 Jumlah cabang Jenis 10 12 14 Sebelum 16 18 20 20
olahraga prestasi dan Olahra Perubahan
Olahraga Rekreasi yang ga Sesudah - - - -
berprestasi tingkat Perubahan
Provinsi dan Nasional
Urusan Kebudayaan
42 Persentase warisan seni % 22,22 24,32 27,03 Sebelum 28 30 32 32
budaya dan tradisi lokal Perubahan
yang dilestarikan

VIII-19
Kondisi Kondisi
Bidang Realisasi
No Satuan Awal RPJMD 2021 2022 2023 Akhir
Urusan/Indikator
2018 2019 2020 2023
Sesudah 29,73 32,43 35,14 35,14
Perubahan
43 Persentase benda, situs, % 26 27,31 28,53 Sebelum 29 30 31 31
dan kawasan cagar Perubahan
budaya yang Sesudah 29,18 30,49 31,15 31,15
dilestarikan Perubahan
Urusan Kearsipan
44 Sebelum Perubahan % 40 52 64 Sebelum 76 88 100 100
Persentase Perangkat Perubahan
Daerah yang mengelola
arsip secara baku

Persentase OPD yang % 61 63 64 Sesudah 65 66 67 67


mendapatkan nilai Perubahan
pengawasan kearsipan
internal
Urusan Perpustakaan
45 Persentase Peningkatan % 15 15 0,7 Sebelum - - - -
Pengunjung Perubahan
Perpustakaan Sesudah 10 10 10 10
Perubahan
Urusan Kelautan dan Perikanan
Urusan Pertanian
46 Persentase % 2,99 3,7 3,71 Sebelum 3,80 4,00 4,20 4,20
pertumbuhan PDRB Perubahan
sektor pertanian dan Sesudah 3,72 3,72 3,73 3,73
perikanan Perubahan

Urusan Perdagangan

VIII-20
Kondisi Kondisi
Bidang Realisasi
No Satuan Awal RPJMD 2021 2022 2023 Akhir
Urusan/Indikator
2018 2019 2020 2023
47 Persentase % 18,95 9,86 -3,77 Sebelum 20,45 20,95 21,45 21,45
pertumbuhan PDRB Perubahan
sektor perdagangan Sesudah 4,96 9,96 10,01 10,01
Perubahan
Urusan Perindustrian
48 Persentase % 3,00 10,54 0,59 Sebelum 4,50 5,00 5,50 5,50
pertumbuhan PDRB Perubahan
sektor industri Sesudah 5,30 10,64 10,69 10,69
Perubahan
Urusan Kesatuan bangsa dan Politik
49 Persentase % 62,52 70 75 Sebelum 80 80 80 80
masyarakat/lembaga Perubahan
yang meningkat Sesudah 80 80 85 85
wawasan Perubahan
kebangsaannya

Penunjang Urusan Pemerintahan


50 Opini BPK terhadap Predik WTP WTP WTP Sebelum WTP WTP WTP WTP
LKPD at Perubahan
Sesudah WTP WTP WTP WTP
Perubahan
51 Rasio kemandirian % 14,46 14,49 16,88 Sebelum 14,8 14,82 14,85 14,85
keuangan daerah Perubahan
Sesudah 17,5 18 18,5 18,5
Perubahan
52 Maturitas SPIP level 2,2 3,037 2,813 Sebelum 3 3 3 3
5 Perubahan
Sesudah 2 3 3 3
Perubahan

VIII-21
Kondisi Kondisi
Bidang Realisasi
No Satuan Awal RPJMD 2021 2022 2023 Akhir
Urusan/Indikator
2018 2019 2020 2023
53 Predikat SAKIP Nilai 61, 24 63,56 64,75 Sebelum 75 80 85 85
(B) Perubahan (BB) (A) (A) (A)
Sesudah 70 73 80,01 80,01
Perubahan (B) (BB) (A) (A)
54 Nilai EKPPD Nilai 3,2640 3,314 3,364 Sebelum 3,414 3,464 3,514 3,5140
0 0 Perubahan 0 0 0
Predik sangat sanga sanga Sesudah sanga sanga sanga sangat
at tinggi t t Perubahan t t t tinggi
tinggi tinggi tinggi tinggi tinggi
55 Indeks Kepuasan Indeks 77,58 81,1 80,81 Sebelum 80 81 82 82
Masyarakat (IKM) Perubahan
Pelayanan Publik Sesudah 81 81 82 82
Pemerintah Daerah. Perubahan

56 Persentase Indikator % 100 94,44 83,33 Sebelum 100 100 100 100
Kinerja Sasaran RPJMD Perubahan
yang mencapai target Sesudah 100 100 100 100
Perubahan
57 Sebelum Perubahan % 80 94,4 66,67 Sebelum 80 80 80 80
Persentase Penelitian Perubahan
yang digunakan sebagai
rekomendasi kebijakan
(Policy Brief)
Sesudah Perubahan Sesudah 100 100 100 100
Persentase Pemanfaatan Perubahan
hasil kelitbangan
58 Persentase Pejabat yang % 15 28,42 29,77 Sebelum 47 59 71 71
memenuhi standar Perubahan
kompetensi Sesudah 38,11 59 65 65

VIII-22
Kondisi Kondisi
Bidang Realisasi
No Satuan Awal RPJMD 2021 2022 2023 Akhir
Urusan/Indikator
2018 2019 2020 2023
Perubahan
59 Indeks Profesionalitas Indeks - 71,62 68,62 Sebelum - - - -
ASN Perubahan
Sesudah 72 72,5 73 73
Perubahan
III ASPEK DAYA SAING DAERAH:
60 Nilai Tukar Petani (NTP) Nilai 102 105 106 Sebelum 104,1 104,5 104,9 104,9
Perubahan
Sesudah 106,5 107 107,5 107,5
Perubahan
61 Nilai Investasi Daerah Rp 1987,69 2.143, 3.616, Sebelum 2.284, 2.899, 2.518, 2.518,9
(milyar 84 84 Perubahan 79 03 99 9
) Sesudah 3.218, 3.318, 3.450, 3.450,0
Perubahan 12 20 00 0

VIII-23
BAB - IX
PENUTUP

Sebagai upaya untuk menjembatani kekosongan hukum pada

akhir periode Perubahan RPJMD Kabupaten Nganjuk tahun 2018-2023,


dan sekaligus sebagai acuan pelaksanaan pasca Perubahan RPJMD pada

periode tahun 2022-2023, khususnya bagi Perangkat Daerah, maka


diatur dalam pedoman Transisi dan Kaidah pelaksanaan sebagai berikut.

9.1. Pedoman Transisi

Guna menjamin konsistensi dan keselarasan antar dokumen

perencanaan dimasa transisi, maka dirumuskan pedoman transisi


sebagai berikut:

1. Dokumen Perubahan RPJMD Kabupaten Nganjuk Tahun 2018 – 2023

akan berakhir pada 24 September 2023, selanjutnya Perubahan


RPJMD ini menjadi pertimbagan penyusunan RKPD masa transisi

yaitu tahun pertama di bawah kepemimpinan Bupati dan Wakil


Bupati terpilih hasil pemilihan umum Kepala Daerah (Pilkada) pada

periode berikutnya, selanjutnya RKPD masa transisi merupakan

tahun pertama dan bagian yang tidak terpisahkan dari RPJMD


Bupati dan Wakil Bupati terpilih hasil pilkada pada waktu berikutnya

yang kemudian akan disesuaikan dengan RPJMD yang baru.\

2. Penyusunan Perencanaan, pengendalian dan evaluasi RKPD tahun


2022 mempedomani Peraturan Menteri Dalam Negeri yang mengatur

Penyusunan RKPD, serta ketentuan peraturan perundang-undangan


yang mengatur mengenai klasifikasi, kodefikasi dan nomenklatur

perencanaan pembangunan.

IX-1
3. Pada masa transisi setelah berakhirnya masa jabatan Bupati dan
Wakil Bupati periode 2018-2023, penyusunan RKPD dan APBD tetap

mengacu/melanjutkan program-program yang telah


dilaksanakan tahun-tahun sebelumnya sampai dengan

ditetapkannya RPJMD periode berikutnya dan mendasarkan pada


RPJPD Kabupaten Nganjuk Tahun 2005-2025 serta RPJMD Provinsi

Jawa Timur Tahun 2019-2024 dan secara teknis, tata cara


penyusunan RKPD tersebut mempedomani Peraturan Menteri Dalam

Negeri yang mengatur Penyusunan RKPD.

9.2. Kaidah Pelaksanaan

Dokumen Perubahan RPJMD Kabupaten Nganjuk Tahun 2018-


2023 ini merupakan panduan bagi Pemerintah Kabupaten Nganjuk serta

pemangku kepentingan lainnya dalam melakukan pembangunan hingga


akhir periode RPJMD. Oleh karena itu konsistensi, kerjasama,

transparansi dan inovasi serta rasa tanggung jawab yang tinggi sangat
diperlukan guna pencapaian target-target yang telah ditetapkan dalam

RPJMD Kabupaten Nganjuk Tahun 2018-2023 dengan kaidah-kaidah


pelaksanaan sebagai berikut:

1. Seluruh Perangkat Daerah (PD) di lingkup Pemerintah Kabupaten

Nganjuk agar segera menyusun perubahan Rencana Strategis


Perangkat Daerah Tahun 2018 – 2023 dengan berpedoman kepada

Perubahan RPJMD Kabupaten Nganjuk Tahun 2018 – 2023;


2. Bappeda melaksanakan pengendalian dan evaluasi terhadap

Perubahan RPJMD Kabupaten Nganjuk dan perubahan Renstra


Perangkat Daerah Tahun 2018 – 2023;

3. Seluruh Perangkat Daerah (PD) di Lingkup Pemerintah Kabupaten


Nganjuk dalam menyesuakan nomenklatur program, kegiatan dan

sub kegiatan dalam dokumen Renstra, diharapkan tetap mendukung

pencapaian target-target sebagaimana yang telah ditetapkan di dalam


Perubahan RPJMD Kabupaten Nganjuk tahun 2018-2023;

IX-2

Anda mungkin juga menyukai