Anda di halaman 1dari 595

2019-2024

P-RPJMD

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMPANG


NOMOR 1 TAHUN 2022

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 2 TAHUN 2019


TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
KABUPATEN SAMPANG TAHUN 2019-2024

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG


2022
-1-

BUPATI SAMPANG
PROVINSI JAWA TIMUR
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMPANG
NOMOR 1 TAHUN 2022

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 2 TAHUN 2019 TENTANG


RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN
SAMPANG TAHUN 2019-2024

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SAMPANG,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal 342 ayat (1) huruf c dan ayat (3)
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang
Tata Cara Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi
Rancangan Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi
Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah, Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah dapat dilakukan apabila terjadi perubahan yang
mendasar mencakup terjadinya bencana alam, goncangan
politik, krisis ekonomi, konflik sosial budaya, gangguan
keamanan, pemekaran Daerah, atau perubahan kebijakan
nasional;
b. bahwa dengan pengundangan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 90 Tahun 2019 tentang Klasifikasi, kodefikasi dan
Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan
Daerah, terdapat penyesuaian kebijakan Pusat dan regulasi,
serta penyesuaian terhadap kondisi pandemi yang ada saat ini;
-2-

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud


pada huruf a dan huruf b, maka perlu menetapkan Peraturan
Daerah tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten
Sampang Nomor 2 tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sampang Tahun 2019–
2024.

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik


Indonesia Tahun 1945 ;
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pemerintahan
Daerah Kabupaten di Djawa Timur (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 1950 Nomor 41) sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 tentang
Perubahan Batas Wilayah Kotapraja Surabaya dan Daerah
Tingkat II Surabaya dengan Mengubah Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah
Kota Besar Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Timur, Jawa
Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Jogjakarta
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 19,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2730);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 164, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
-3-

7. Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan


Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4725);
8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5059);
9. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesoa Nomor 5234), sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 183,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6398);
10. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5589), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua atas Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
11. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas
Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19) dan/atau Dalam Rangka Menghadapi
Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional
dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan Menjadi Undang-Undang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 134,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6516);
-4-

12. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 Tentang Tata
Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4663);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4725), sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 77, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6042);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2016 tentang Tata Cara
Penyelenggaraan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 228, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
6041);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar
Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6178);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2016, Nomor 114), sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2019 tentang
-5-

Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016


tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2019, Nomor 187);
20. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6322);
21. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan
dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 52,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6323);
22. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021
Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6634);
23. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 199),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor
76 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden
Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang
Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2021 Nomor 186);
24. Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan
Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik-Bangkalan-
Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan, Kawasan Bromo-
Tengger-Semeru, serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas
Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 225);
25. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024
(Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2020 Nomor 10);
26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2011 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15
Tahun 2008 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan
-6-

Pengarusutamaan Gender di Daerah (Berita Negara Republik


Indonesia Tahun 2011 Nomor 927);
27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang
Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 120 Tahun
2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum
Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor
157);
28. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang
Tata Cara Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi
Rancangan Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi
Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor
1312);
29. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2018 tentang
Pembuatan dan Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis dalam Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 459);
30. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 18
Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan dan
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 288);
31. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun 2018
tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1540);
32. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 70 Tahun 2019 tentang
Sistem Informasi Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 1114);
-7-

33. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 tentang


Klasifikasi, Kodefikasi, dan Nomenklatur Perencanaan
Pembangunan Dan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 1447);
34. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1781);
35. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2009
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Provinsi Jawa Timur Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah
Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 Nomor 1 Seri E);
36. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa
Timur 2011-2031 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur
Tahun 2012 Nomor 3 Seri D, Tambahan Lembaran Provinsi
Jawa Timur Nomor 15);
37. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 7 Tahun 2019
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Provinsi Jawa Timur Tahun 2019-2024 (Lembaran Daerah
Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Nomor 5 Seri D);
38. Peraturan Daerah Kabupaten Sampang Nomor 7 Tahun 2006
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD) Kabupaten Sampang Tahun 2005–2025 (Lembaran
Daerah Kabupaten Sampang Tahun 2006 Nomor 7);
39. Peraturan Daerah Kabupaten Sampang Nomor 29 Tahun 2008
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah
Kabupaten Sampang Tahun 2008 Nomor 29);
40. Peraturan Daerah Kabupaten Sampang Nomor 1 Tahun 2012
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten
Sampang (Lembaran Daerah Kabupaten Sampang Tahun 2012
Nomor 1);
41. Peraturan Daerah Kabupaten Sampang Nomor 7 Tahun 2012
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Sampang Tahun 2012-2032 (Lembaran Daerah Kabupaten
Sampang Tahun 2012 Nomor 7);
42. Peraturan Daerah Kabupaten Sampang Nomor 2 Tahun 2019
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
-8-

Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024 (Lembaran Daerah


Kabupaten Sampang Tahun 2019 Nomor 2);
43. Peraturan Daerah Kabupaten Sampang Nomor 3 Tahun 2020
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
(Lembaran Daerah Kabupaten Sampang Tahun 2020 Nomor 3).

Dengan Persetujuan Bersama


DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SAMPANG
dan
BUPATI SAMPANG

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN


DAERAH NOMOR 2 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA
PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN
SAMPANG TAHUN 2019-2024.

Pasal I
Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2019 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sampang Tahun
2019-2024 (Lembaran Daerah Kabupaten Sampang Tahun 2019 Nomor 2), diubah
sebagai berikut:

1. Ketentuan Pasal 2 ditambahkan 1 (satu) ayat, sehingga Pasal 2 berbunyi


sebagai berikut:

Pasal 2
(1) RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019–2024 merupakan dokumen
perencanaan daerah yang memuat strategi pembangunan daerah,
kebijakan umum, serta program Perangkat Daerah dan lintas Perangkat
Daerah dalam jangka waktu 5 (lima) Tahun dari Tahun 2019 sampai
dengan Tahun 2024 yang merupakan penjabaran dari visi, misi, dan
program Bupati dengan mendasarkan pada arah pembangunan daerah
dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2005-2025;
(2) Penyusunan Perubahan RPJMD Tahun 2019-2024 berpedoman pada:
-9-

a. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun


2020-2024;
b. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa
Timur Tahun 2005-2025;
c. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten
Sampang Tahun 2005-2025;
d. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Sampang Tahun
2012-2032; dan
e. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten/Kota sekitar.

2. Ketentuan Lampiran diubah, sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang


merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini

Pasal II
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan


Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Sampang.

Ditetapkan di : Sampang
Pada tanggal : 31 Januari 2022

BUPATI SAMPANG,
TTD

H. SLAMET JUNAIDI

Diundangkan di : Sampang
pada tanggal : 31 Januari 2022

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SAMPANG

TTD

YULIADI SETIYAWAN, S.Sos, MM


Pembina Utama Madya
NIP. 19660711 198809 1 001

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SAMPANG TAHUN 2022 NOMOR : 1


NOREG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMPANG NOMOR 9-1/2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................................................................... i


DAFTAR TABEL ................................................................................................................................................. iv
DAFTAR GRAFIK ............................................................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................................... I-1


1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................... I-1
1.2 Dasar Hukum Penyusunan................................................................................................. I - 10
1.3 Hubungan Antar Dokumen ................................................................................................ I - 16
1.4 Maksud dan Tujuan................................................................................................................ I - 28
1.5 Sistematika Penulisan........................................................................................................... I – 29

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH.................................................................................. II - 1


2.1 Aspek Geografi dan Demografi.......................................................................................... II - 1
2.1.1 Kondisi Geografi Daerah......................................................................................... II - 2
2.1.1.1 Letak, luas dan batas wilayah .............................................................. II - 2
2.1.1.2 Kondisi topografi........................................................................................ II - 3
2.1.1.3 Kondisi klimatologi ................................................................................... II - 5
2.1.1.4 Kondisi geologi ............................................................................................ II - 6
2.1.1.5 Kondisi hidrologi ........................................................................................ II - 8
2.1.1.6 Penggunaan lahan...................................................................................... II - 13
2.1.2 Potensi Pengembangan Wilayah ........................................................................ II - 14
2.1.3 Wilayah Rawan Bencana ........................................................................................ II - 42
2.1.4 Kondisi Demografi ..................................................................................................... II - 45
2.1.5 Kondisi Daya Dukung dan Daya Tampung berdasarkan KLHS .......... II - 51
2.1.5.1 Daya Dukung Lahan Berdasarkan Kemampuan dan
Kesesuaian Lahan ........................................................................................ II - 52
2.1.5.2 Daya Dukung Lahan Pertanian............................................................. II - 54
2.1.5.3 Daya Dukung Air Berdasarkan Ketersediaan dan
Kebutuhan ....................................................................................................... II - 56
2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat .................................................................................. II - 57
2.2.1 Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi........................................ II - 59
2.2.2 Fokus Kesejahteraan Masyarakat....................................................................... II - 74
2.2.3 Fokus Seni Budaya dan Olah Raga...................................................................... II - 85
2.3 Aspek Pelayanan Umum ..................................................................................................... II - 86
2.3.1 Fokus Urusan Wajib Layanan Dasar.................................................................. II - 86
2.3.2 Fokus Urusan Wajib Bukan Layanan Dasar................................................... II - 99

i
2.3.3 Fokus Urusan Pilihan ................................................................................................ II - 116
2.3.4 Fokus Unsur Pendukung Urusan Pemerintahan......................................... II - 124
2.3.5 Fokus Unsur Penunjang Urusan Pemerintahan .......................................... II - 126
2.3.6 Fokus Unsur Pengawasan Urusan Pemerintahan ...................................... II - 130
2.3.7 Fokus Unsur Kewilayahan ...................................................................................... II - 130
2.3.8 Fokus Unsur Pemerintahan Umum.................................................................... II - 131
2.4 Aspek Daya Saing Daerah .................................................................................................... II - 132
2.4.1 Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah ............................................................... II - 132
2.4.2 Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastuktur .............................................................. II - 134
2.4.3 Fokus Iklim Berinvestasi ......................................................................................... II - 136
2.4.3.1 Indeks Toleransi .......................................................................................... II - 136
2.4.3.2 Indeks Resiko Bencana............................................................................. II - 137
2.4.3.3 Persentase Penurunan Gangguan Ketentraman Masyarakat
dan Ketertiban Umum ............................................................................... II - 137
2.4.3.4 Persentase Perijinan yang Diterbitkan Tepat Waktu............... II - 138
2.4.3.5 Realisasi PMDN Kabupaten Sampang............................................... II - 138
2.4.4 Fokus Sumber Daya Manusia ................................................................................ II - 139
2.5 Hasil Analisis Gambaran Umum Daerah ...................................................................... II - 140

BAB III GAMBARAN KEUANGAN DAERAH ......................................................................................... III - 1


3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu ............................................................................................ III - 2
3.1.1 Kinerja Pelaksanaan APBD .................................................................................... III - 3
3.1.2 Neraca Daerah .............................................................................................................. III - 26
3.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu .......................................................... III - 35
3.2.1 Proporsi Penggunaan Anggaran.......................................................................... III - 39
3.2.2 Analisis Pembiayaan.................................................................................................. III - 43
3.2.3 Analisis Penyertaan Modal (BUMD).................................................................. III - 49
3.3 Kerangka Pendanaan............................................................................................................ III - 53
3.3.1 Proyeksi Pendapatan dan Belanja...................................................................... III - 53
3.3.2 Penghitungan Kerangka Pendanaan ................................................................. III - 70

BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS DAERAH.................................................. IV - 1


4.1 Permasalahan Pembangunan........................................................................................... IV - 1
4.2 Isu Strategis ............................................................................................................................... IV - 9
4.2.1 Identifikasi Isu-isu Strategis.................................................................................. IV - 9
4.2.2 Penetepanan Isu Strategis Pembangunan Daerah..................................... IV - 17

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN.......................................................................................... V-1


5.1 Visi .................................................................................................................................................. V-1
5.2 Misi ................................................................................................................................................. V-4
5.3 Tujuan dan Sasaran ............................................................................................................... V-6

ii
5.3.1 Tujuan dan Sasaran Misi 1 ..................................................................................... V- 6
5.3.2 Tujuan dan Sasaran Misi 2 ..................................................................................... V-7
5.3.3 Tujuan dan Sasaran Misi 3 ..................................................................................... V-8
5.3.4 Tujuan dan Sasaran Misi 4 ..................................................................................... V-9
5.3.5 Tujuan dan Sasaran Misi 5...................................................................................... V – 10

BAB VI STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH ..... VI - 1


6.1 Strategi Pembangunan......................................................................................................... VI - 1
6.1.1 Strategi Pembangunan Daerah Berdasarkan Tujuan dan Sasaran... VI - 1
6.1.2 Grand Strategi Pembangunan Daerah ............................................................. VI - 6
6.2 Arah kebijakan Pembangunan......................................................................................... VI - 13
6.3 Arah kebijakan Kewilayahan............................................................................................ VI - 21
6.4 Program Prioritas Pembangunan................................................................................... VI - 33

BAB VII KERANGKA PENDANAAN PEMBANGUNAN DAN PROGRAM PERANGKAT


DAERAH ................................................................................................................................................................ VII - 1
7.1 Indikasi Program Prioritas disertai Indikator Kinerja dan Kebutuhan
Pendanaan.................................................................................................................................. VII - 1

BAB VIII KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ................................. VIII - 1


8.1 Indikator Kinerja Utama...................................................................................................... VIII - 1
8.2 Indikator Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan.............................. VIII - 3

BAB IX PENUTUP.............................................................................................................................................. IX - 1
9.1 Pedoman Transisi .................................................................................................................... IX - 1
9.2 Kaidah Pelaksanaan ................................................................................................................ IX - 2

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Keselarasan Dokumen P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun2019–


2024 dengan RPJMN Tahun 2020–2024.................................................................. I - 19
Tabel 1.2 Keselarasan Dokumen RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019–2024
dengan RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2019–2024 ................................ I - 20
Tabel 1.3 Identifikasi RPJMD Daerah Lain ................................................................................... I - 21
Tabel 1.4 Ringkasan Misi dan Arah Pembangunan tahap III dan IV RPJPD
Kabupaten Sampang Tahun 2005-2025 .................................................................. I - 23
Tabel 1.5 Hasil Rekomendasi KLHS untuk P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun
2019-2024 ............................................................................................................................... I - 25
Tabel 2.1 Luas Wilayah dan Jumlah Desa/Kelurahan per Kecamatan se-
Kabupaten Sampang........................................................................................................... II - 3
Tabel 2.2 Rincian Klasifikasi Kelerengan Tanah di Kabupaten Sampang.................... II - 4
Tabel 2.3 Data Curah Hujan di Kabubaten Sampang .............................................................. II - 5
Tabel 2.4 Jenis Tanah di Kabupaten Sampang ........................................................................... II - 7
Tabel 2.5 Profil Hidrologi Kabupaten Sampang 2020........................................................... II - 8
Tabel 2.6 Nama dan Panjang Sungai Menurut Wilayah Pengairan di Kabupaten
Sampang.................................................................................................................................... II - 9
Tabel 2.7 Sumber Mata Air di Kabupaten Sampang................................................................ II - 11
Tabel 2.8 Data Teknis Waduk Klampis .......................................................................................... II - 13
Tabel 2.9 Data Teknis Waduk Nipah ............................................................................................... II - 13
Tabel 2.10 Potensi Wilayah di Kabupaten Sampang Berdasarkan Sumber Daya
Alam ............................................................................................................................................ II - 16
Tabel 2.11 Luas Potensi dan Sebaran Hutan Mangrove Kawasan Pesisir Selatan
Kabupaten Sampang (ha)................................................................................................. II - 20
Tabel 2.12 Ketersediaan Lahan Menurut RTRW Kabupaten Sampang ........................... II - 31
Tabel 2.13 Luasan Erosi Tanah Yang Mendapat Prioritas Penanganan di
Kabupaten Sampang........................................................................................................... II - 44
Tabel 2.14 Persentase Penduduk menurut Karakteristik dan Kelompok Umur
Tahun 2020 ............................................................................................................................. II - 48
Tabel 2.15 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2020.......................... II - 48
Tabel 2.16 Penduduk berdasarkan Tingkat Pendidikan Kabupaten Sampang
Tahun 2020 ............................................................................................................................. II - 50
Tabel 2.17 Persentase Penduduk 15 Tahun ke Atas menurut Karakteristik dan
Kemampuan Membaca dan Menulis Tahun 2020............................................... II - 51
Tabel 2.18 Kesesuaian Lahan Kabupaten Sampang................................................................... II - 52
Tabel 2.19 Daya Dukung Lahan Pertanian terhadap Hasil Produksi Padi ..................... II - 53

iv
Tabel 2.20 Luas Panen Tanaman Pangan Per Kapita Kabupaten Sampang .................. II - 54
Tabel 2.21 Luas Daya Dukung Lahan Pertanian Kabupaten Sampang ............................ II - 55
Tabel 2.22 Perhitungan Daya Dukung Air Kabupaten Sampang......................................... II - 56
Tabel 2.23 Nilai dan Kontribusi Lapangan Usaha dalam PDRB Atas Dasar Harga
Berlaku (dalam juta rupiah) ........................................................................................... II - 60
Tabel 2.24 Nilai dan Pertumbuhan Lapangan Usaha dalam PDRB Atas Dasar
Harga Konstan 2010 (dalam juta rupiah) ............................................................... II - 63
Tabel 2.25 Data Tindak Kriminal......................................................................................................... II - 73
Tabel 2.26 IPM Kabupaten Sampang ................................................................................................. II - 75
Tabel 2.27 Angka Partisipasi Kasar Kabupaten Sampang ...................................................... II - 81
Tabel 2.28 Angka Partisipasi Murni Kabupaten Sampang ..................................................... II - 82
Tabel 2.29 Indikator Kesehatan Kabupaten Sampang.............................................................. II - 83
Tabel 2.30 Perkembangan Seni, Budaya, dan Olah Raga Kabupaten Sampang........... II - 86
Tabel 2.31 Indikator Kinerja Pendidikan Kabupaten Sampang........................................... II - 87
Tabel 2.32 Capaian Indikator SPM Urusan Kesehatan ............................................................. II - 89
Tabel 2.33 Indikator Kinerja Urusan Kesehatan ......................................................................... II - 90
Tabel 2.34 Jumlah Posyandu dan Balita Kabupaten Sampang ............................................. II - 91
Tabel 2.35 Jumlah Puskesmas, Poliklinik dan Pustu Kabupaten Sampang Tahun
2015–2018 .............................................................................................................................. II - 92
Tabel 2.36 Jumlah dan Rasio Rumah Sakit per Jumlah Penduduk Kabupaten
Sampang Tahun 2015–2018 ......................................................................................... II - 93
Tabel 2.37 Rasio Jumlah Dokter Per Satuan Penduduk Kabupaten Sampang ............. II - 93
Tabel 2.38 Indikator Kinerja Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang ............. II - 94
Tabel 2.39 Kondisi Jalan, Jembatan, dan Jaringan Irigasi di Kabupaten Sampang..... II - 95
Tabel 2.40 Indikator Kinerja Urusan Perumahan dan Kawasan ......................................... II - 96
Tabel 2.41 Indikator Kinerja Urusan Ketentraman, Ketertiban Umum, dan
Pelindungan Masyarakat.................................................................................................. II - 97
Tabel 2.42 Indikator Kinerja Urusan Sosial Kabupaten Sampang...................................... II - 99
Tabel 2.43 Indikator Kinerja Urusan Tenaga Kerja.................................................................... II - 100
Tabel 2.44 Indikator Kinerja Urusan Pemberdayan Perempuan dan Pelindungan
Anak ............................................................................................................................................ II - 100
Tabel 2.45 Perkembangan Indikator Kinerja Urusan Pangan .............................................. II - 101
Tabel 2.46 Perkembangan Indikator Kinerja Urusan Pertanahan ..................................... II - 102
Tabel 2.47 Indikator Kinerja Urusan Lingkungan Hidup ........................................................ II - 103
Tabel 2.48 Indikator Kinerja Urusan Kependudukan dan Pencatatan Sipil.................. II - 104
Tabel 2.49 Indikator Kinerja Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa ................ II - 106
Tabel 2.50 Indikator Kinerja Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa ................ II - 108
Tabel 2.51 Kinerja Pemenuhan Sarana Prasarana Perhubungan Darat dan Darat
Laut.............................................................................................................................................. II - 109
Tabel 2.52 Indikator Kinerja Urusan Komunikasi dan Informatika.................................. II - 110
Tabel 2.53 Indikator Kinerja Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.................. II - 111

v
Tabel 2.54 Indikator Kinerja Kepemudaan dan Olah Raga .................................................... II - 113
Tabel 2.55 Indikator Kinerja Urusan Statistik .............................................................................. II - 114
Tabel 2.56 Indikator Kinerja Urusan Kebudayaan ..................................................................... II - 114
Tabel 2.57 Indikator Kinerja Urusan Perpustakaan .................................................................. II - 115
Tabel 2.58 Indikator Kinerja Urusan Kearsipan .......................................................................... II - 115
Tabel 2.59 Indikator Kinerja Kelautan dan Perikanan di Kabupaten Sampang
Tahun 2016-2020 ................................................................................................................ II - 117
Tabel 2.60 Analisis Indeks Kinerja Agribisnis Kabupaten Sampang................................. II - 120
Tabel 2.61 Produksi Komoditas Pertanian..................................................................................... II - 121
Tabel 2.62 Produksi Tanaman Perkebunan................................................................................... II - 122
Tabel 2.63 Populasi Ternak dan Hasil Peternakan..................................................................... II - 122
Tabel 2.64 Indikator Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Sampang......................... II - 124
Tabel 2.65 Indeks Reformasi Birokrasi ............................................................................................ II - 125
Tabel 2.66 Penilaian SAKIP..................................................................................................................... II - 126
Tabel 2.67 Indikator Kinerja Sekretariat DPRD ........................................................................... II - 126
Tabel 2.68 Indikator Kinerja Urusan Perencanaan Pembangunan.................................... II - 127
Tabel 2.69 Opini BPK terhadap Kinerja Keuangan Daerah .................................................... II - 128
Tabel 2.70 Indeks Profesionalitas ASN............................................................................................. II - 129
Tabel 2.71 Nilai Indeks Profesionalitas ASN Kabupaten Sampang Tahun 2020 ........ II - 129
Tabel 2.72 Indikator Penelitian dan Pengembangan ................................................................ II - 130
Tabel 2.73 Indikator Kinerja Unsur Pengawasan Urusan Pemerintahan....................... II - 130
Tabel 2.74 Indikator Kinerja Unsur Kewilayahan....................................................................... II - 131
Tabel 2.75 Indikator Kinerja Unsur Pemerintahan Umum .................................................... II - 132
Tabel 2.76 Konsumsi Rumah Tangga Per Kapita Kabupaten Sampang........................... II - 133
Tabel 2.77 Derajat Desentralisasi Fiskal Kabupaten Sampang............................................ II - 133
Tabel 2.78 Kinerja Infrastruktur Daerah Kabupaten Sampang ........................................... II - 134
Tabel 2.79 Indeks Kepuasan Layanan Insfrastruktur............................................................... II - 135
Tabel 2.80 Perkembangan Indeks Risiko Bencana Kabupaten Sampang....................... II - 137
Tabel 2.81 Indikator Kinerja ketentraman masyarakat dan ketertiban umum .......... II - 137
Tabel 2.82 Persentase Perijinan yang Diterbitkan Tepat Waktu........................................ II - 138
Tabel 2.83 Pencari Kerja yang Ditempatkan, Rasio lulusan S1/S2/S3, dan Rasio
Ketergantungan..................................................................................................................... II - 139
Tabel 2.84 Hasil Analisis Gambaran Umum Kondisi Daerah Terhadap Capaian
Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan ................................................ II - 141
Tabel 3.1 Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2016-
2020 ............................................................................................................................................ III - 11
Tabel 3.2 Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Sampang
Tahun 2016 s.d Tahun 2020........................................................................................... III - 20
Tabel 3.3 Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Pembiayaan Daerah Tahun 2016-
2020 ............................................................................................................................................ III - 25

vi
Tabel 3.4 Perkembangan Neraca Daerah Kabupaten Sampang Tahun Anggaran
2016-2020 ............................................................................................................................... III - 27
Tabel 3.5 Analisis Rasio Keuangan Kabupaten Sampang Tahun 2017-2020 ............ III - 33
Tabel 3.6 Proporsi Realisasi Belanja Terhadap Anggaran Belanja Daerah Tahun
2016–2020 .............................................................................................................................. III - 39
Tabel 3.7 Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Kabupaten
Sampang Tahun 2016-2020 .......................................................................................... III - 40
Tabel 3.8 Realisasi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Kabupaten
Sampang Tahun 2016-2020 ........................................................................................... III - 42
Tabel 3.9 Penutup Defisit Riil Anggaran Kabupaten Sampang tahun 2016-2020 .. III - 44
Tabel 3.10 Komposisi Penutup Defisit Riil Anggaran Kabupaten Sampang Tahun
2016-2020 ............................................................................................................................... III - 45
Tabel 3.11 Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Kabupaten Sampang
Tahun 2016-2020 ................................................................................................................ III - 47
Tabel 3.12 Sisa Lebih (riil) Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan Kabupaten
Sampang.................................................................................................................................... III - 48
Tabel 3.13 Proyeksi Sisa Lebih (Riil) Pembiayaan Anggaran Kabupaten Sampang . III - 48
Tabel 3.14 Kebijakan Penyertaan Modal Daerah Kabupaten Sampang 2010-2020 . III - 49
Tabel 3.15 Perkembangan Dana Penyertaan Modal Daerah Kabupaten Sampang
sampai dengan Tahun 2020 ........................................................................................... III - 51
Tabel 3.16 Asumsi Makro Ekonomi Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024 ............. III - 54
Tabel 3.17 Bagian Laba yang dibagikan kepada Pemda (deviden) atas penyertaan
modal pada BUMD ............................................................................................................... III - 55
Tabel 3.18 Kebijakan Pendapatan Daerah Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024 III - 56
Tabel 3.19 Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Sampang........................................... III - 58
Tabel 3.20 Kebijakan Belanja Daerah Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024 ......... III - 63
Tabel 3.21 Proyeksi Belanja Daerah Kabupaten Sampang..................................................... III - 65
Tabel 3.22 Kebijakan Pembiayaan Daerah Kabupaten Sampang Tahun 2019-
2024 ............................................................................................................................................ III - 67
Tabel 3.23 Proyeksi Pembiayaan Daerah Kabupaten Sampang .......................................... III - 69
Tabel 3.24 Pengeluaran Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama Kabupaten
Sampang.................................................................................................................................... III - 72
Tabel 3.25 Proyeksi Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang Wajib dan
Mengikat serta Prioritas Utama Kabupaten Sampang...................................... III - 74
Tabel 3.26 Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah untuk Mendanai
Pembangunan Daerah Kabupaten Sampang 2019–2024 ............................... III - 76
Tabel 3.27 Rencana Penggunaan Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah
Utama Kabupaten Sampang Tahun 2019–2024 .................................................. III - 77
Tabel 4. 1 Identifikasi Permasalahan Pembangunan Kabupaten Sampang sampai
Tahun 2020 ............................................................................................................................. IV - 2
Tabel 4.2 Hasil Pemetaan Masalah Pokok berdasarkan Identifikasi
Permasalahan Pembangunan ........................................................................................ IV - 7
Tabel 4.3 Identifikasi Isu-isu Strategis Daerah Kabupaten Sampang ............................ IV - 11

vii
Tabel 5.1 Keterkaitan Visi dengan RPJMD dan RPJP Provinsi .......................................... V-2
Tabel 5.2 Perumusan dan Penjelasan Misi................................................................................... V-5
Tabel 5.3 Perubahan RPJMD 2019–2024 dari Sisi Sasaran................................................. V - 12
Tabel 5.4 Keterkaitan Misi, Tujuan, dan Sasaran Jangka Menengah Kabupaten
Sampang Tahun 2019-2024 ........................................................................................... V - 13
Tabel 6. 1 Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi Kabupaten Sampang 2019–
2024 ............................................................................................................................................ VI - 2
Tabel 6. 2 Keterkaitan Agenda Prioritas Pembangunan Nasional, Provinsi
dengan Prioritas Kabupaten Sampang .................................................................... VI - 5
Tabel 6. 3 Strategi dan Arah Kebijakan RPJMD dan P-RPJMD Kabupaten
Sampang 2019–2024 ......................................................................................................... VI - 14
Tabel 6. 4 Persandingan Fokus Pembangunan dalam RPJMD dan P-RPJMD
Kabupaten Sampang 2019 - 2024 ............................................................................... VI - 20
Tabel 6. 5 Strategi Penataan Ruang Kabupaten Sampang .................................................... VI - 28
Tabel 6. 6 Keterkaitan Strategi dan Arah Kebijakan serta program prioritas/aksi
(janji politis) ........................................................................................................................... VI - 34
Tabel 6. 7 Program Pembanguna Daerah yang disertai Pagu Indikatif ......................... VI - 59
Tabel 7.1 Prioritas Alokasi Program Prioritas Kabupaten Sampang Tahun 2019-
2024 ............................................................................................................................................ VII - 3
Tabel 7.2 Kerangka Pendanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sampang
2019 -2024 .............................................................................................................................. VII - 5
Tabel 7.3 Indikasi Rencana Program Prioritas RPJMD yang disertai Kebutuhan
Pendanaan Kabupaten Sampang 2019 -2024 ....................................................... VII - 6
Tabel 8.1 Penetapan Indikator Kinerja Utama Kabupaten Sampang 2019–2024... VIII - 2
Tabel 8.2 Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Sampang 2019-
2024 ............................................................................................................................................ VIII - 5

viii
DAFTAR GRAFIK

Grafik 2.1 Diagram Penggunaan Lahan Kabupaten Sampang............................................. II - 14


Grafik 2.2 Komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin ........................ II - 48
Grafik 2.3 Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas menurut Pendidikan
Tertinggi yang Ditamatkan ............................................................................................. II - 50
Grafik 2.4 Nilai dan Konstribusi PDRB ADHB kabupaten di Pulau Madura
terhadap Provinsi Jawa Timur Tahun 2020........................................................... II - 62
Grafik 2.5 Perbandingan Indeks Pembangunan Gender (IPG) ........................................... II - 77
Grafik 2.6 Perbandingan IPM Laki-Laki dan IPM Perempuan ............................................ II - 77
Grafik 2.7 Perkembangan IDG Kabupaten Sampang................................................................ II - 78
Grafik 2.8 Rata-rata Lama Sekolah di Kabupaten Sampang................................................. II - 79
Grafik 2.9 Harapan Lama Sekolah di Kabupaten Sampang .................................................. II - 80
Grafik 2.10 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dan TPT Kabupaten Sampang........... II - 85
Grafik 2.11 Tingkat Pengangguran Terbuka di Nasional, Prov. Jatim dan
Kabupaten Sampang........................................................................................................... II - 85
Grafik 2.12 Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Sampang .................................................... II - 107
Grafik 2.13 Perkembangan Persentase Kenaikan Realisasi Investasi ............................... II - 112
Grafik 2.14 Pertumbuhan Ekonomi Sub Kategori Perikanan Kabupaten Sampang... II - 116
Grafik 2.15 Jumlah Destinasi Pariwisata dan Kontribusi Pariwisata terhadap PAD.. II - 118
Grafik 2.16 Jumlah Kunjungan Wisata Kabupaten Sampang.................................................. II - 118
Grafik 2.17 Pertumbuhan Ekonomi Sub Kategori Pertanian.................................................. II - 119
Grafik 2.18 Pertumbuhan Sub Kategori Perdagangan ............................................................... II - 123
Grafik 2.19 Kontribusi Sektor Industri terhadap PDRB ............................................................ II - 124
Grafik 2.20 Indeks Toleransi Kabupaten Sampang ..................................................................... II - 136
Grafik 2.21 Nilai Realisasi PMDN Kabupaten Sampang ............................................................ II - 139
Grafik 3. 1 Perkembangan Pendapatan Kabupaten Sampang Tahun 2016–2020..... III - 5
Grafik 3.2 Komposisi Pendapatan Kabupaten Sampang Tahun 2016–2020............... III - 6
Grafik 3.3 Perkembangan PAD Kabupaten Sampang Tahun 2016–2020 ..................... III - 6
Grafik 3.4 Komposisi PAD Kabupaten Sampang Tahun 2016–2020 ............................... III - 7
Grafik 3.5 Perkembangan Pendapatan Transfer Kabupaten Sampang Tahun
2017–2021 .............................................................................................................................. III - 8
Grafik 3.6 Komposisi Pendapatan Transfer Kabupaten Sampang Tahun 2016-
2020 ............................................................................................................................................ III - 8
Grafik 3.7 Perkembangan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Kabupaten
Sampang Tahun 2016–2020 .......................................................................................... III - 9

ix
Grafik 3.8 Perkembangan Derajat Desentralisasi Fiskal Kabupaten Sampang
Tahun 2016–2020 ............................................................................................................... III - 10
Grafik 3.9 Perkembangan Pertumbuhan Belanja Daerah Kabupaten Sampang
Tahun 2016–2020 ............................................................................................................... III - 13
Grafik 3.10 Perkembangan Komposisi Belanja Daerah Kabupaten Sampang
Tahun 2016–2020 ............................................................................................................... III - 14
Grafik 3.11 Perkembangan Belanja Operasi Kabupaten Sampang Tahun 2016–
2020 ............................................................................................................................................ III - 15
Grafik 3.12 Perkembangan Komposisi Komponen Belanja Operasi Kabupaten
Sampang Tahun 2016–2020 .......................................................................................... III - 15
Grafik 3.13 Perkembangan Belanja Modal Kabupaten Sampang Tahun 2016–2020 III - 16
Grafik 3.14 Perkembangan Komposisi Komponen Belanja Modal Kabupaten
Sampang Tahun 2017–2021 .......................................................................................... III - 17
Grafik 3.15 Perkembangan Belanja Tidak Terduga Kabupaten Sampang Tahun
2016–2020 .............................................................................................................................. III - 17
Grafik 3.16 Perkembangan Belanja Transfer Kabupaten Sampang Tahun 2016–
2020 ............................................................................................................................................ III - 18
Grafik 3.17 Perkembangan Komposisi Komponen Belanja Transfer Kabupaten
Sampang Tahun 2016–2020 .......................................................................................... III - 18
Grafik 3.18 Perkembangan Penerimaan Pembiayaan Netto Kabupaten Sampang
Tahun 2016–2020 ............................................................................................................... III - 22
Grafik 3.19 Perkembangan Penerimaan Pembiayaan Kabupaten Sampang Tahun
2016-2020 ............................................................................................................................... III - 22
Grafik 3.20 Perkembangan Penerimaan Pembiayaan Kabupaten Sampang Tahun
2016-2020 ............................................................................................................................... III - 23
Grafik 3.21 Perkembangan Pengeluaran Pembiayaan Kabupaten Sampang Tahun
2016-2020 ............................................................................................................................... III - 24

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Dasar Perubahan P-RPJMD Kabupaten Sampang 2019–2024.................. I-2


Gambar 1.2 Prinsip, Pendekatan dan Landasan Perumusan P-RPJMD Kabupaten
Sampang 2019–2024 ....................................................................................................... I-7
Gambar 1.3 Tahapan Penyusunan P-RPJMD Kabupaten Sampang 2019-2024........... I-9
Gambar 1.4 Hubungan Antar Dokumen Perencanaan.............................................................. I - 16
Gambar 1.5 Hubungan P-RPJMD Sampang 2019-2024 dengan Dokumen
Perencanaan Lainnya....................................................................................................... I - 17
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Potensi Pengembangan Kawasan Budidaya........... II - 1
Gambar 2.2 Peta Batas Administrasi Kabupaten Sampang.................................................... II - 2
Gambar 2.3 Peta Geologi Kabupaten Sampang............................................................................. II - 6
Gambar 2.4 Potensi Pengembangan Wilayah di Kabupaten Sampang ............................ II - 14
Gambar 2.5 Peta Rencana Kawasan Lindung ................................................................................ II - 18
Gambar 2.6 Peta Rencana Kawasan Budidaya.............................................................................. II - 23
Gambar 2.7 Peta Rencana Kawasan Hutan Produksi ................................................................ II - 24
Gambar 2.8 Peta Rencana Kawasan Pertanian ............................................................................. II - 28
Gambar 2.9 Peta Rencana Kawasan Perkebunan........................................................................ II - 30
Gambar 2.10 Peta Rencana Kawasan Pertambangan .................................................................. II - 34
Gambar 2.11 Peta Rencana Kawasan Peruntukan Industri ...................................................... II - 36
Gambar 2.12 Peta Persebaran Daya Tarik Wisata Alam ............................................................ II - 39
Gambar 2.13 Peta Rencana Kawasan Permukiman ...................................................................... II - 40
Gambar 2.14 Peta Rawan Bencana dan Jalur Evakuasi............................................................... II - 43
Gambar 2.15 Jumlah Penduduk Kabupaten Sampang ................................................................. II - 46
Gambar 2.16 Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Sampang per
Kecamatan Tahun 2020.................................................................................................. II - 46
Gambar 2.17 Sebaran Penduduk Kabupaten Sampang Tahun 2020 ................................... II - 47
Gambar 2.18 Komponen pembentuk indikator Kinerja Penyelenggaraan
Pemerintah daerah............................................................................................................ II - 58
Gambar 2.19 Nilai dan Konstribusi PDRB ADHK 2010 Kabupaten/Kota di Pulau
Madura terhadap Provinsi Jawa Timur Tahun 2020...................................... II - 64
Gambar 2.20 Pertumbuhan Ekonomi Sampang, Jawa Timur dan Nasional ..................... II - 65
Gambar 2.21 PDRB per Kapita ADHK Kabupaten Sampang..................................................... II - 66
Gambar 2.22 PDRB Perkapita ADHB Kabupaten Sampang....................................................... II - 67
Gambar 2.23 Perkembangan Gini Rasio Kabupaten Sampang dan Daerah Sekitar ..... II - 68
Gambar 2.24 Inflasi Kabupaten Sampang, Jawa Timur, dan Nasional ................................ II - 69
Gambar 2.25 Perkembangan Angka Kemiskinan Kabupaten Sampang ............................. II - 70
Gambar 2.26 Angka Kemiskinan Kabupaten Sampang dan Daerah Sekitar .................... II - 70
Gambar 2.27 Sebaran Penduduk Miskin Kabupaten Sampang............................................... II - 72
Gambar 2.28 IPM Kabupaten Sampang............................................................................................... II - 75

xi
Gambar 2.29 Sebaran Desa Stunting Kabupaten Sampang....................................................... II - 84
Gambar 3.1 Prinsip Pengelolaan Keuangan Daerah yang Baik ............................................ III - 1
Gambar 3.2 Struktur APBD Sesuai Dengan PP Nomor 12 tahun 2019 ............................ III - 4
Gambar 3.3 Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Sampang......................................... III - 60
Gambar 3.4 Proyeksi Belanja Daerah Kabupaten Sampang ................................................. III - 66
Gambar 4.1 Lima Masalah Pokok Pembangunan Kabupaten Sampang........................... IV - 6
Gambar 4.2 Isu Strategis Pembangunan Daerah Kabupaten Sampang ........................... IV - 17
Gambar 5.1 Visi, Pokok-Pokok Visi dan Penjelasan P-RPJMD Kabupaten Sampang
tahun 2019–2024............................................................................................................... V-2
Gambar 5.2 Kerangka Logis Pencapaian Visi Kabupaten Sampang P-RPJMD
Tahun 2019–2024 ............................................................................................................. V-3
Gambar 5.3 Misi Pembangunan Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024...................... V-4
Gambar 5.4 Kerangka Logis Pencapaian Misi ke-1..................................................................... V-6
Gambar 5.5 Kerangka Logis Pencapaian Misi ke-2..................................................................... V-7
Gambar 5.6 Kerangka Logis Pencapaian Misi ke-3..................................................................... V-8
Gambar 5.7 Kerangka Logis Pencapaian Misi ke-4..................................................................... V-9
Gambar 5.8 Kerangka Logis Pencapaian Misi ke-5..................................................................... V - 10
Gambar 5.9 Perubahan RPJMD 2019–2024 dari sisi Tujuan................................................. V - 11
Gambar 6.1 Analisis SWOT dalam Grand Strategi Pembangunan Daerah
Kabupaten Sampang......................................................................................................... VI - 6
Gambar 6. 2 Grand Strategi Pembangunan Daerah Kabupaten Sampang 2019-
2024 .......................................................................................................................................... VI - 7
Gambar 6.3 Fokus Pembangunan P-RPJMD Kabupaten Sampang 2019 -2024........... VI - 21
Gambar 6. 4 Pembagian Kawasan Percepatan Pembangunan di Jawa Timur............... VI - 21
Gambar 6. 5 Konsep Pengembangan Wilayah Kabupaten Sampang.................................. VI - 25
Gambar 6.6 Peta Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten Sampang............................. VI - 30
Gambar 6. 7 Prioritas Pembangunan Daerah I berdasarkan Sasaran P-RPJMD,
OPD Penanggungjawab dan Program ..................................................................... VI - 56
Gambar 6. 8 Prioritas Pembangunan Daerah II berdasarkan Sasaran P-RPJMD,
OPD Penanggungjawab dan Program ..................................................................... VI - 57
Gambar 6. 9 Prioritas Pembangunan Daerah II berdasarkan Sasaran P-RPJMD,
OPD Penanggungjawab dan Program ..................................................................... VI - 58

xii
Pendahuluan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sesuai dengan Undang-Undang nomor 23 tahun 2014, Kepala daerah dan
Wakil kepala daerah terpilih diwajibkan untuk menyusun dokumen Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Penyusunan RPJMD kabupaten
Sampang tahun 2019–2024 merupakan kewajiban dari Kepala Daerah dan Wakil
Kepala daerah terpilih. Kepala daerah dan wakil kepala daerah yang terpilih pada
pemilu di Kabupaten Sampang untuk periode tahun 2019–2024 adalah H. Slamet
Junaidi sebagai bupati, dan H. Abdullah Hidayat sebagai wakil bupati. Bupati dan
Wakil Bupati Sampang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri
Nomor 131.35-10 Tahun 2019 tanggal 2 Januari 2019 dan dilantik oleh Gubernur Jawa
Timur pada tanggal 30 Januari 2019.
RPJMD merupakan dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah untuk
jangka waktu lima tahun yang mutlak harus ada dalam penyelenggaraan
Pemerintahan. RPJMD juga merupakan dokumen perencanaan yang tidak
terpisahkan dari sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Berdasarkan Pasal 5
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (SPPN), RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala
Daerah, serta memuat arah kebijakan keuangan Daerah, strategi pembangunan
Daerah, kebijakan umum, dan program Perangkat Daerah, lintas Perangkat Daerah,
dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka
regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.
Seiring dengan perkembangan kondisi dan dinamika pembangunan di
berbagai level pemerintahan, dokumen RPJMD dapat dilakukan perubahan. Hal
ini diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia nomor 86 tahun
2017 tentang tata cara perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah,
tata cara evaluasi rancangan peraturan daerah tentang rencana pembangunan jangka
panjang daerah dan rencana pembangunan jangka menengah daerah, serta tata cara
perubahan rencana pembangunan jangka panjang daerah, rencana pembangunan

P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024 | I-1


Pendahuluan

jangka menengah daerah, dan rencana kerja pemerintah daerah. Dalam pasal 342 di
kemukakan bahwa (1) Perubahan RPJPD dan RPJMD dapat dilakukan apabila: a. hasil
pengendalian dan evaluasi menunjukkan bahwa proses perumusan tidak sesuai
dengan tahapan dan tata cara penyusunan rencana pembangunan Daerah yang diatur
dalam Peraturan Menteri ini; b. hasil pengendalian dan evaluasi menunjukan bahwa
substansi yang dirumuskan, tidak sesuai dengan Peraturan Menteri ini; dan c. terjadi
perubahan yang mendasar mencakup terjadinya bencana alam, goncangan politik,
krisis ekonomi, konflik sosial budaya, gangguan keamanan, pemekaran Daerah, atau
perubahan kebijakan nasional. (2) Dalam rangka efektivitas, perubahan RPJPD dan
RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan b tidak dapat dilakukan
apabila: a. sisa masa berlaku RPJPD kurang dari 7 (tujuh) tahun; dan b. sisa masa
berlaku RPJMD kurang dari 3 (tiga) tahun.

Gambar 1.1
Dasar Perubahan P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019–2024

Berdasarkan Permendagri 86 tahun 2017, setidaknya terdapat tiga


alasan Perubahan RPJMD (P-RPJMD) Kabupaten Sampang Tahun 2019–2024
yang meliputi:
1. Penyesuaian regulasi dalam penyusunan RPJMD, yang meliputi
a. Peraturan Presiden nomor 2 tahun 2015 tentang RPJMN tahun
2015–2019 menjadi Peraturan Presiden nomor 18 tahun 2020

I-2 |P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Pendahuluan

tentang RPJMN 2020–2024. RPJMD Kabupaten Sampang masih


mengacu pada RPJMN 2015–2019. Sehingga perlu menyesuakain
dengan RPJMN 2020–2024. Dimana dalam RPJMN 2020–2024
secara spesifik terdapat beberapa hal penting seperti Proyek
Prioritas Strategis Nasional, Matrik Pembangunan dan Arah
Pembangunan Wilayah. Sinergi pusat dan daerah sangat dibutuhkan
dalam melaksanakan setiap prioritas nasional tersebut. Hal ini
tercantum dalam pasal 159 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
86 Tahun 2017 yang menyatakan bahwa sinkronisasi kebijakan
dengan perencanaan pembangunan lainnya dilakukan dengan
menelaah kebijakan nasional yang berdampak dan harus
dipedomani oleh daerah.
b. Peraturan Pemerintah nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan daerah di cabut dan diganti dengan Peraturan
Pemerintah nomor 12 tahun 2019 tentang pengelolaan keuangan
daerah. Terdapat perbedaan mendasar dari kedua PP tersebut
diantaranya adalah perbedaan dari struktur APBD baik pendapatan,
belanja maupun pembiayaan daerah. Peraturan turunan dari PP
diatas juga mengakami perubahan yaitu Peraturan Menteri Dalam
Negeri nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah berubah menjadi Peraturan Menteri Dalam
Negeri nomor 77 tahun 2020 tentang pedoman teknis pengelolaan
keuangan daerah.
c. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 70 Tahun 2019 tentang
Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD). Peraturan ini
mewajibkan kepada seluruh pemerintah daerah agar menggunakan
sistem pengelolaan informasi pembangunan daerah, informasi
keuangan daerah dan informasi pemerintah daerah lainnya secara
nasional yang terintegrasi dan saling terhubung untuk
dimanfaatkan dalam penyelenggaraan pembangunan daerah.
d. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 90 tahun 2019 tentang
Klasifikasi, Kodefikasi, dan Nomenklatur Perencanaan

P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024 | I-3


Pendahuluan

Pembangunan dan Keuangan Daerah. Peraturan ini diterbitkan


untuk mengintegrasikan dan menyelaraskan perencanaan
pembangunan dan keuangan daerah sehingga berimplikasi pada
penyesuaian program dan kegiatan. Klasifikasi, kodefikasi dan
nomenklatur perencanaan pembangunan dan keuangan daerah
disusun secara sistematis dalam rangka mendukung SIPD.
2. Hasil evaluasi RPJMD yang menunjukkan terdapat isu-isu yang perlu
penyesuaian dalam penyelesaiannya. Secara ringkas hasil pengendalian
dan evaluasi RPJMD Kabupaten Sampang 2019-2024 sampai tahun
2020 adalah sebagai berikut:
a. Perumusan terhadap kebijakan RPJMD
Substansi dokumen RPJMD 2019-2024 belum memuat strategi dan
arah kebijakan yang spesifik mengacu pada setiap sasaran
pembangunan. Sehingga arah kebijakan dan prioritas tahunan
sebagai pedoman penyusunan RKPD belum terfokus dengan jelas.
b. Pelaksanaan RPJMD
Penyusunan RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024 belum
berdasarkan Perda Nomor 3 tahun 2020 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah. Sehingga ada beberapa Perangkat
Daerah (PD) yang baru terbentuk belum sepenuhnya terakomodir
dalam dokumen RPJMD
c. Evaluasi Hasil RPJMD
Target tujuan dan sasaran yang ditetapkan terlalu tinggi dan tidak
sesuai dengan kondisi terkini terkait adanya pandemic covid19.
Sampai tahun 2020, capaian realisasi terhadap target RPJMD dapat
diketahui bahwa dari sembilan Indikator Kinerja Utama (IKU)
hanya empat yang mencapai target. Disisi yang lain, sebangak tiga
target yang belum terealisasi. Sedangkan 1 target belum terdapat
nilai realisasinya yaitu indek Reformasi birokrasi.
Rekapitulasi capaian indikator kinerja daerah RPJMD Kabupaten
Sampang Tahun 2019–2024 di tahun 2020, dapat diketahui bahwa
dari seluruh indikator kinerja berjumlah 72 terdapat 29 indikator

I-4 |P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Pendahuluan

(40,28%) status sangat tinggi, 12 indikator (16,67%) status tinggi,


14 indikator (19,44%) status sedang, 3 indikator (4,17%) status
rendah dan 14 indikator (19,44%) status sangat rendah. Perlu
diketahui pula bahwa terdapat 15 indikator (20,83%) yang telah
mencapai/melampaui kinerja 100% terhadap target akhir RPJMD
tahun 2024.
3. Terjadinya kejadian luar biasa wabah pandemi COVID-19 yang telah
ditetapkan sebagai bencana nasional pada tahun 2020.
Sejak ditetapkannya sebagai pandemi, kasus positif di Indonesia
maupun Kabupaten Sampang memperlihatkan peningkatan dan
persebaran yang semakin meluas. Hal ini memberikan dampak yang
sangat besar terhadap berbagai sektor, termasuk dalam pelaksanaan
dan penganggaran pembangunan daerah tahun 2020. Sehingga
dibutuhkan kebijakan refocusing dan realokasi anggaran. Kebijakan ini
diperuntukkan bagi penanganan kesehatan dan penanganan dampak
ekonomi melalui penyediaan jaring pengaman sosial (social safety net)
yang sangat berpengaruh terhadap target capaian kinerja pemerintah
daerah.
Dengan memperhatikan dampak buruk pandemi COVID-19 terhadap
aspek kesehatan, sosial, ekonomi dan telah merambat ke aspek
kehidupan lainnya, maka perlu dilakukan penyesuaian target indikator
kinerja makro, tujuan dan sasaran Indikator Kinerja Utama pemerintah
daerah, serta Indikator Kinerja Kunci (IKK) tingkat dampak (impact)
dan tingkat hasil (outcome). Selain itu, perlu ditetapkan/diambil juga
kebijakan-kebijakan pembangunan jangka menengah terkait
penanganan pandemi COVID-19 dan upaya untuk pemulihannya.

Substansi RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024 yang mengalami


perubahan pada beberapa hal. Perubahan tersebut meliputi gambaran umum
wilayah yang disesuaikan dengan kondisi terkini sampai dengan tahun berjalan;
kondisi keuangan dan kerangka pendanaan; permasalahan daerah dan isu strategis
terutama terkait dengan pandemi COVID-19; target indikator tujuan dan sasaran;

P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024 | I-5


Pendahuluan

strategi dan arah kebijakan; program dan kegiatan menjadi program, kegiatan, dan
sub kegiatan berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019
beserta indikator kinerjanya; dan IKU Pemerintah Daerah dan target kinerjanya, IKU
Perangkat Daerah dan target kinerjanya, dan indikator kinerja program.
Sama seperti proses penyusunan RPJMD, proses penyusunan P-RPJMD
Kabupaten Sampang 2019–2024 mengikuti berbagai kaidah yang tertuang
dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 86 tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi
Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah serta Tata Cara Perubahan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah. Terdapat beberapa
pendekatan dan prinsip dalam penyusunan RPJMD Kabupaten Sampang 2019-2024
(Gambar 1.1).
Penyusunan P-RPJMD Kabupaten Sampang 2019-2024 berprinsip pada
empat hal. Pertama, Integratif, yang menunjukkan bahwa RPJMD Sampang
merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional; Kedua,
Partisipatif yang berarti bahwa dalam penyusunan RPJMD ini dilakukan pemerintah
Daerah bersama para pemangku kepentingan berdasarkan peran dan kewenangan
masing-masing; Ketiga, komprehensif, yang menunjukkan bahwa RPJMD ini harus
mengintegrasikan rencana tata ruang, kajian lingkungan hidup strategis, dan
dokumen perencanaan lainnya dengan rencana pembangunan Daerah; dan Terakhir
berprinsip pada kemutakhiran yang berarti bahwa RPJMD ini rumuskan berdasarkan
kondisi dan potensi yang dimiliki Kabupaten Sampang, sesuai dengan dinamika
perkembangan Daerah baik Kabupaten Sampang maupun Provinsi Jawa Timur, dan
nasional serta Internasional.

I-6 |P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Pendahuluan

Gambar 1.2
Prinsip, Pendekatan dan Landasan Perumusan P-RPJMD Kabupaten Sampang
Tahun 2019–2024

Sesuai dengan empat prinsip diatas, P-RPJMD kabupaten Sampang


dirumuskan berdasarkan sepuluh landasan utama. 1) Transparan, yaitu
membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar,
jujur, dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan pemerintahan Daerah dengan
tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan, dan rahasia
negara; 2) Responsif yaitu dapat mengantisipasi berbagai potensi, masalah dan
perubahan yang terjadi di Daerah; 3) Efisien yaitu pencapaian keluaran (output)
tertentu dengan masukan terendah atau masukan terendah dengan keluaran (output)
maksimal. 4) Efektif yaitu kemampuan mencapai target dengan sumber daya yang
dimiliki, melalui cara atau proses yang paling optimal; 5) Akuntabel menunjukkan
bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari perencanaan pembangunan Daerah harus
dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat; 6) Partisipatif merupakan hak
masyarakat untuk terlibat dalam setiap proses tahapan perencanaan pembangunan
Daerah dan bersifat inklusif terhadap kelompok masyarakat rentan terpinggirkan,
melalui jalur khusus komunikasi untuk mengakomodasi aspirasi kelompok
masyarakat yang tidak memiliki akses dalam pengambilan kebijakan; 7) Terukur,
yaitu penetapan target kinerja yang jelas dan dapat diukur serta cara untuk
mencapainya; 8) Berkeadilan merupakan prinsip keseimbangan antarwilayah, sektor,

P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024 | I-7


Pendahuluan

pendapatan, gender dan usia; 9) Berwawasan lingkungan, yaitu untuk mewujudkan


kehidupan adil dan makmur tanpa harus menimbulkan kerusakan lingkungan dalam
mengoptimalkan manfaat sumber daya alam dan sumber daya manusia; dan 10)
Berkelanjutan, yaitu pembangunan yang mewujudkan keutuhan lingkungan hidup
serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini
dan generasi masa depan dengan memperhatikan potensi dampak pembangunan
dalam mengoptimalkan sumber daya alam dan sumber daya manusia.
Penyusunan P-RPJMD Sampang dilakukan melalui dua pendekatan yaitu
berorientasi pada proses dan subtansi. Pendekatan berorientasi pada proses
terdiri dari empat pendekatan: 1) Teknokratik dilaksanakan dengan menggunakan
metode dan kerangka berpikir ilmiah untuk mencapai tujuan dan sasaran
pembangunan Daerah; 2) Partisipatif dilaksanakan dengan melibatkan berbagai
pemangku kepentingan; 3) Politis dilaksanakan dengan menerjemahkan visi dan misi
Kepala Daerah terpilih kedalam dokumen perencanaan pembangunan jangka
menengah yang dibahas bersama dengan DPRD; dan 4) Atas-bawah dan bawah-atas
merupakan hasil perencanaan yang diselaraskan dalam musyawarah rencana
pembangunan yang dilaksanakan mulai dari Desa, Kecamatan, dan daerah Kabupaten
Sampang. Sedangkan pendekatan berorientasi subtansi meliputi tiga pendekatan: 1)
Holistik-tematik dilaksanakan dengan mempertimbangkan keseluruhan
unsur/bagian/kegiatan pembangunan sebagai satu kesatuan faktor potensi,
tantangan, hambatan dan/atau permasalahan yang saling berkaitan satu dengan
lainnya; 2) Integratif dilaksanakan dengan menyatukan beberapa kewenangan
kedalam satu proses terpadu dan fokus yang jelas dalam upaya pencapaian tujuan
pembangunan Daerah, dan 3) Spasial dilaksanakan dengan mempertimbangkan
dimensi keruangan dalam perencanaan.

I-8 |P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Pendahuluan

Gambar 1.3
Tahapan Penyusunan P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024

Setidaknya terdapat enam tahapan yang dilaksanakan dalam


penyusunan P-RPJMD Kabupaten Sampang 2019-2024. Tahap awal adalah
persiapan penyusunan RPJMD melalui evaluasi pencapaian kinerja pembangunan
daerah sebelumnya, penelaahan RPJPD kabupaten Sampang 2005–2025, RPJMN dan
RPJMD Provinsi Jawa Timur, sehinga dapat merumuskan visi dan misi serta tujuan dan
sasaran. Sesuai dengan sasaran RPJMD, selanjutnya dirumuskan strategi, arah
kebijakan , kebijakan umum dan program pembangunan. Dalam upaya memenuhi
prinsip transparansi dan partisipatif, maka penyusunan RPJMD juga melibatkan
masyarakat melalui forum konsultasi publik yang selanjutnya dilakukan pembahasan
dengan DPRD Kabupaten Sampang. Selanjutnya, berdasarkan proses sebelumnya,
disusun rancangan awal RPJMD. Rancangan awal tersebut selanjutnya
dikonsultasikan dengan pemerintah Provinsi Timur untuk mendapatkan hasil
evaluasi. Hasil evaluasi dari Gubernur tersebut kemudian dituangkan dalam
rancangan RPJMD yang akan dibahas dalam forum Musyawarah Rencana
Pembangunan (Musrenbang) RPJMD. Setelah mendapat berbagai masukan dalam
musrenbang tersebut, RPJMD dibahas bersama DPRD untuk mendapat persetujuan
bersama. Setelah mendapat persetujuan bersama dan konsultasi akhir dengan
Gubernur, selanjutnya adalah melakukan pembahasan dan evaluasi rancangan

P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024 | I-9


Pendahuluan

peraturan daerah (RANPERDA) RPJMD untuk kemudian ditetapkan dalam Peraturan


Daerah.
P-RPJMD Kabupaten Sampang Periode 2019-2024 merupakan Tahap III
(tiga) dan IV (empat) dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD) Kabupaten Sampang Tahun 2005-2025. Kedudukan RPJMD dalam RPJPD
sangat penting untuk menjaga kesinambungan dari suatu periode 5 (lima) tahun
pemerintahan ke periode 5 (lima) tahun berikutnya. RPJPD tahun 2005-2025
dilaksanakan dalam empat tahapan rencana pembangunan jangka menengah daerah
(RPJMD), yang masing-masing tahapan telah pula memuat rumusan indikatif arahan
prioritas kebijakan. Kedudukan RPJMD 2019-2024 Kabupaten Sampang juga
merupakan pedoman untuk penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
Kabupaten Sampang setiap tahunnya. RPJMD juga merupakan pedoman bagi
Perangkat Daerah dalam menyusun Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra-
PD) serta pedoman bagi Pemerintah Desa dalam menyusun Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) dalam rangka pencapaian sasaran pembangunan
daerah.

1.2 Dasar Hukum Penyusunan


Penyusunan P-RPJMD Kabupaten Sampang 2019-2024 dilandasi oleh
berbagai peraturan sebagai berikut:
1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945;
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Daerah Kabupaten
di Djawa Timur (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 41)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 tentang
Perubahan Batas Wilayah Kotapraja Surabaya dan Daerah Tingkat II Surabaya
dengan Mengubah Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-daerah Kota Besar Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah,
Jawa Barat dan Daerah Istimewa Jogjakarta (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 2730);

I - 10 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Pendahuluan

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4438);
6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
7. Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4725);
8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);
9. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor
82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesoa Nomor 5234), sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019 tentang Perubahan
atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor
183, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6398);
10. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5589), sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
atas Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | I - 11
Pendahuluan

11. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah


Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan
Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19) dan/atau Dalam Rangka Menghadapi Ancaman yang
Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan
Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6516);
12. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6573);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Pengendalian
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4663);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan
Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725), sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 77,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6042);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penyelenggaraan
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2016 Nomor 228, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia 6041);

I - 12 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Pendahuluan

18. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 2, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6178);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016, Nomor 114), sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2019 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019, Nomor 187);
20. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322);
21. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan dan Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2019 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6323);
22. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2021 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6634);
23. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
199), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 76 Tahun
2021 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2021 Nomor 186);
24. Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan
Ekonomi di Kawasan Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan,
Kawasan Bromo-Tengger-Semeru, serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas
Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 225);

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | I - 13
Pendahuluan

25. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2020-2024 (Lembaran Negara Republik lndonesia
Tahun 2020 Nomor 10);
26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2008 tentang Pedoman Umum
Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender di Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 927);
27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan
Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
2036) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
120 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 157);
28. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Rancangan Pembangunan Daerah, Tata
Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah,
serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah,
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1312);
29. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2018 tentang Pembuatan dan
Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis dalam Penyusunan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 459);
30. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020
tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019
tentang Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 288);
31. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun 2018 tentang Penerapan
Standar Pelayanan Minimal (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 1540);
32. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 70 Tahun 2019 tentang Sistem Informasi
Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1114);

I - 14 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Pendahuluan

33. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 tentang Klasifikasi,
Kodefikasi, dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan Dan Keuangan Daerah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1447);
34. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 1781);
35. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2005-2025
(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 Nomor 1 Seri E);
36. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Timur 2011-2031 (Lembaran Daerah
Provinsi Jawa Timur Tahun 2012 Nomor 3 Seri D, Tambahan Lembaran Provinsi
Jawa Timur Nomor 15);
37. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 7 Tahun 2019 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2019-2024
(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Nomor 5 Seri D);
38. Peraturan Daerah Kabupaten Sampang Nomor 7 Tahun 2006 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Sampang Tahun 2005–
2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Sampang Tahun 2006 Nomor 7);
39. Peraturan Daerah Kabupaten Sampang Nomor 29 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Sampang Tahun
2008 Nomor 29);
40. Peraturan Daerah Kabupaten Sampang Nomor 1 Tahun 2012 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sampang (Lembaran Daerah
Kabupaten Sampang Tahun 2012 Nomor 1);
41. Peraturan Daerah Kabupaten Sampang Nomor 7 Tahun 2012 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Sampang Tahun 2012-2032 (Lembaran
Daerah Kabupaten Sampang Tahun 2012 Nomor 7);
42. Peraturan Daerah Kabupaten Sampang Nomor 2 Tahun 2019 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024
(Lembaran Daerah Kabupaten Sampang Tahun 2019 Nomor 2);

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | I - 15
Pendahuluan

43. Peraturan Daerah Kabupaten Sampang Nomor 3 Tahun 2020 tentang


Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten
Sampang Tahun 2020 Nomor 3).

1.3 Hubungan Antar Dokumen


44. P-RPJMD Kabupaten Sampang tahun 2019-2024 merupakan bagian yang
terintegrasi dengan perencanaan pembangunan nasional dan perencanaan
pembangunan daerah Provinsi Jawa Timur. Dalam penyusunan P-RPJMD
Kabupaten Sampang 2019-2024 berpedoman pada RPJPD kabupaten Sampang
2005–2025, dan memperhatikan RPJP Nasional 2005-2025, RPJM Nasional 2020-
2024, RPJPD Provinsi Jawa Timur 2005–2025, dan RPJMD Provinsi Jawa Timur
2019-2024. Selain itu, sebagaimana pasal 12 ayat (2) Permendagri 86 Tahun 2017
menyebutkan bahwa RPJMD juga berpedoman pada RTRW Kab. Sampang 2012-
2032, RTRW Provinsi Jawa Timur 2011-2031, RTRW Nasional 2008-2028. Secara
umum, hubungan antar dokumen perencanaan dapat dilihat sebagaimana Gambar
berikut:

Gambar 1.4
Hubungan Antar Dokumen Perencanaan

I - 16 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Pendahuluan

Dalam upaya meningkatkan sinergitas perencanaan antar level


pemerintahaan, penelaahan terhadap dokumen terkait P-RPJMD Sampang
2019-2024 perlu dilakukan. Penelaahan tersebut meliputi dokumen level nasional
RPJPN 2005-2025, RTRW Nasional, dan RPJMN 2020-2024. Penelaahan pada level
provinsi meliputi RPJPD Provinsi Jawa Timur 2005-2025, RTRW 2011-2031, dan
Rancangan P-RPJMD 2019-2024. Sedangkan pada level kabupaten meliputi RPJPD
Sampang 2005-2025, dan RTRW 2012-2032. Selain itu perlu ditelaah juga RTRW dan
RPJMD wilayah sekitar seperti Kabupaten Bangkalan, Pamekasan, dan Sumenep.
Skema hubungan antara P-RPJMD Kabupaten Sampang 2019-2024 dengan dokumen
lainnya dapat dilihat dalam Gambar berikut ini.

RPJMD Jatim
2019-2024

P-

Gambar 1.5
Hubungan P-RPJMD Sampang Tahun 2019-2024 dengan Dokumen Perencanaan Lainnya

Secara detail, hubungan RPJMD Sampang 2019-2024 dengan dokumen


perencanaan lainnya dapat dikategorikan kedalam 2 lingkup yaitu lingkup
eksternal dan internal. Lingkup eksternal meliputi RPJMN 2020-2024 dan RPJMD
Provinsi Jawa Timur 2019-2024. Dikarenakan akhir periode RPJMN dan RPJPD Jawa
Timur adalah tahun awal RPJMD Sampang, maka penelaahan dokumen perencanaan
juga mengacu RPJPN dan RPJPD Jawa Timur. Penelaahan terhadap RPJMN dan RPJPD
Provinsi Jawa Timur dijelaskan sebagai berikut.

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | I - 17
Pendahuluan

1. P-RPJMD Sampang 2019-2024 dengan Rencana Pembangunan Jangka


Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024
Sinergitas P-RPJMD Sampang 2019-2024 dengan RPJMN menjadi hal penting yang
dilakukan dalam upaya mewujudkan pembangunan yang berkualitas. Visi dalam
RPJMN 2020-2024 adalah “Terwujudnya Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri, dan
Berkepribadian Berlandaskan Gotong-Royong”.
Upaya untuk mewujudkan visi ini dilakukan melalui 9 Misi Pembangunan yaitu:
I. Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia
II. Struktur Ekonomi yang Produktif, Mandiri, dan Berdaya Saing
III. Pembangunan yang Merata dan Berkeadilan
IV. Mencapai Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan
V. Kemajuan Budaya yang Mencerminkan Kepribadian Bangsa
VI. Penegakan Sistem Hukum yang Bebas Korupsi, Bermartabat, dan
Terpercaya
VII. Perlindungan bagi Segenap Bangsa dan Memberikan Rasa Aman pada
Seluruh Warga
VIII. Pengelolaan Pemerintahan yang Bersih, Efektif, dan Terpercaya
IX. Sinergi Pemerintah Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan.
Visi dan misi RPJMN selanjutnya dituangkan kedalam 7 (tujuh) agenda prioritas
pembangunan nasional:
1) Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan
Berkeadilan;
2) Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan dan Menjamin
Pemerataan;
3) Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Berdaya Saing
4) Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan
5) Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi dan
Pelayanan Dasar
6) Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan Bencana, dan
Perubahan Iklim
7) Memperkuat Stabilitas Polhukhankam dan Transformasi Pelayanan Publik

I - 18 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Pendahuluan

Tabel 1.1
Keselarasan Dokumen P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun2019–2024
dengan RPJMN Tahun 2020–2024
P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun
NO RPJMN Tahun 2020–2024
2019-2024
VISI
Terwujudnya Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri, Sampang Hebat Bermartabat
dan Berkepribadian berlandaskan Gotong-Royong

MISI

1 Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia Misi 1 : Mewujudkan sumber daya manusia yang
berkualitas dan berdaya saing
2 Struktur Ekonomi yang Produktif, Mandiri, dan Misi 2 : Mewujudkan kemandirian ekonomi daerah
Berdaya Saing dan perdesaan melalui pengembangan agribisnis,
pariwisata dan ekonomi kreatif
3 Pembangunan yang Merata dan Berkeadilan Misi 2 : Mewujudkan kemandirian ekonomi daerah
dan perdesaan melalui pengembangan agribisnis,
pariwisata dan ekonomi kreatif
Misi 3 : Meningkatkan pembangunan infrastruktur
yang berkualitas dan berkelanjutan
4 Mencapai Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan Misi 3 : Meningkatkan pembangunan infrastruktur
yang berkualitas dan berkelanjutan
5 Kemajuan Budaya yang Mencerminkan Misi 5 : Mewujudkan harmonisasi kehidupan
Kepribadian Bangsa masyarakat yang waspada, tanggap, tertib, damai
dan bersatu
6 Penegakan Sistem Hukum yang Bebas Korupsi, Misi 4 : Memperkuat tata kelola pemerintahan
Bermartabat, dan Terpercaya daerah dan desa yang transparan, akuntabel dan
berorientasi pada pelayanan publik
7 Perlindungan bagi Segenap Bangsa dan Misi 5 : Mewujudkan harmonisasi kehidupan
Memberikan Rasa Aman pada Seluruh Warga masyarakat yang waspada, tanggap, tertib, damai
dan bersatu
8 Pengelolaan Pemerintahan yang Bersih, Efektif, Misi 4 : Memperkuat tata kelola pemerintahan
dan Terpercaya daerah dan desa yang transparan, akuntabel dan
berorientasi pada pelayanan publik
9 Sinergi Pemerintah Daerah dalam Kerangka Misi 4 : Memperkuat tata kelola pemerintahan
Negara Kesatuan daerah dan desa yang transparan, akuntabel dan
berorientasi pada pelayanan publik
Sumber: Bappenas RI, 2020; Bappelitbangda Kabupaten Sampang, 2019

2. P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024 dengan RPJMD Provinsi


Jawa Timur 2019-2024
Sebagai bagian dari salah satu kabupaten di Jawa Timur, sinkronisasi dokumen
perencanaan dalam hal ini RPJMD Sampang 2019-2024 dengan RPJMD Provinsi
Jawa Timur mutlak dilakukan.

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | I - 19
Pendahuluan

Visi Jawa Timur 2019–2024 adalah “terwujudnya masyarakat Jatim yang


sejahtera, seimbang, unggul, dan berakhlak dengan tata kelola pemerintahan yang
partisipatoris, inklusif, dan menghargani nilai-nilai kemanusiaan”. Dalam upaya
pencapaian visi tersebut, misi utama yang diusung adalah sebagai berikut:
a. Membangun Jatim secara utuh dengan mendayagunakan seluruh potensi
melalui pembangunan sektor kebudayaan, pendidikan, dan kesehatan dengan
dilandasi oleh kearifan lokal yang berbasis pada nilai-nilai kesantrian,
keagamaan, dan kebudayaan.
b. Membangun ekonomi berbasis gotong royong sehingga tercapai keadilan dan
kesejahteraan yang menjangkau semua lapisan serta mendorong
keberpihakan terhadap sektor ekonomi kecil dan menengah yang sinergis
dengan kekuatan ekonomi yang lebih besar.
c. Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, terbuka, dan
partisipatoris sehingga terwujud kebijakan yang inklusif, di atas landasan
kepemimpinan yang meritokratik, inovatif, tegas, dan mengayomi.
d. Memperkuat demokrasi kewargaan untuk menghadirkan ruang sosial yang
menghargai prinsip kebhinekaan.
e. Mewujudkan pembangunan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan
untuk menjamin keselarasan ruang ekologi, sosial, ekonomi, dan budaya.
Tabel 1.2
Keselarasan Dokumen RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019–2024
dengan RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2019–2024
RPJMD Kabupaten Sampang Tahun
NO RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2019-2024
2019-2024
VISI
Terwujudnya masyarakat Jawa Timur yang adil, Sampang Hebat Bermartabat
sejahtera, unggul dan berakhlak dengan tata kelola
pemerintahan yang partisipatoris inklusif melalui
kerja bersama dan semangat gotong royong
MISI
1 Mewujudkan keseimbangan pembangunan Misi 2 : Mewujudkan kemandirian ekonomi daerah
ekonomi, baik antar kelompok, antar sektor dan dan perdesaan melalui pengembangan agribisnis,
keterhubungan wilayah pariwisata dan ekonomi kreatif
2 Terciptanya kesejahteraan yang berkeadilan Misi 1 : Mewujudkan sumber daya manusia yang
sosial, pemenuhan kebutuhan dasar terutama berkualitas dan berdaya saing
kesehatan dan pendidikan, penyediaan lapangan Misi 2 : Mewujudkan kemandirian ekonomi daerah
kerja dengan memperhatikan kelompok rentan dan perdesaan melalui pengembangan agribisnis,
pariwisata dan ekonomi kreatif

I - 20 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Pendahuluan

RPJMD Kabupaten Sampang Tahun


NO RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2019-2024
2019-2024
VISI
Misi 3 : Meningkatkan pembangunan infrastruktur
yang berkualitas dan berkelanjutan
3 Tata kelola pemerintahan yang bersih, inovatif, Misi 4 : Memperkuat tata kelola pemerintahan
terbuka, partisipatoris memperkuat demokrasi daerah dan desa yang transparan, akuntabel dan
kewarganegaraan untuk menghadirkan ruang berorientasi pada pelayanan publik
sosial yang menghargai prinsip kebhinekaan
4 Melaksanakan pembangunan berdasarkan Misi 2 : Mewujudkan kemandirian ekonomi daerah
semangat gotong-royong, berwawasan lingkungan dan perdesaan melalui pengembangan agribisnis,
untuk menjamin keselarasan ruang ekologi, ruang pariwisata dan ekonomi kreatif
sosial, ruang ekonomi dan ruang budaya Misi 5 : Mewujudkan harmonisasi kehidupan
masyarakat yang waspada, tanggap, tertib, damai
dan bersatu
Sumber: Bappeda Provinsi Jawa Timur, 2019; Bappelitbangda Kabupaten Sampang, 2019

3. P-RPJMD Kabupaten Sampang dengan RPJMD Kabupaten Daerah lain


Penyusunan P-RPJMD Kabupaten Sampang 2019-2024 memperhatikan
kebijakan RPJMD kabupaten sekitar yaitu Kabupaten Bangkalan,
Pamekasan, dan Sumenep. Identifikasi terhadap RPJMD daerah lain dapat
dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 1.3
Identifikasi RPJMD Daerah Lain
Daerah
No Periode Kebijakan Terkait
Lain
1. Meningkatkan fasilitasi pembangunan sosial, Pendidikan dan
Kesehatan.
2. Meningkatkan Fasilitasi ekonomi kerakyatan berbasis pada
UMKM, pertanian, peternakan, perkebunan, perindustrian dan
perikanan.
3. Mewujudkan rasa aman dan adil pada masyarakat.
4. Meningkatkan pembangunan kehidupan keagamaan masyarakat
2018- yang lebih baik.
1 Bangkalan
2023 5. Menyelenggarakan birokrasi pemerintahan yang profesional,
bersih dan berakhlak.
6. Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang berbasis pada
pemerataan wilayah dan berwawasan lingkungan.
7. Memantapkan potensi sosial budaya lokal untuk peningkatan
daya saing daerah.
8. Mendorong iklim investasi yang berbasis pada potensi ekonomi
daerah.
1. Memperluas pendidikan berbasis potensi daerah dan pemerataan
kualitas pendidikan;
2 Pamekasan 2018–2023 2. Meningkatkan dan mengoptimalkan hidup bersih dan sehat
melalui peningkatan fasilitas layanan kesehatan;
3. Mempercepat pembangunan infrastruktur publik;

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | I - 21
Pendahuluan

Daerah
No Periode Kebijakan Terkait
Lain
4. Meningkatkan pembangunan di bidang ekonomi dengan prioritas
sektor pertanian dan optimalisasi komoditas unggulan daerah
yang berwawasan lingkungan;
5. Melakukan percepatan reformasi birokrasi di segala bidang, dan
tata kelola kepemerintahan yang baik (transparan dan akuntabel);
6. Meningkatkan kemudahan pelayanan publik yang cepat,
sederhana serta murah.
1. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui
Pendidikan, Kesehatan dan Pengentasan Kemiskinan.
2. Mempercepat Pembangunan Infrastruktur Wilayah Kepulauan
dan Daratan yang Didukung Pengelolaan SDA serta Lingkungan.
3. Meningkatkan Kemandirian Perekonomian Pedesaan dan
2016 - Perkotaan dengan Memperhatikan Potensi Ekonomi Lokal yang
3 Sumenep
2021 Unggul Berdaya Saing Tinggi.
4. Meningkatkan Kultur dan Tata Kelola Pemerintahan yang
Profesional dan Akuntabel.
5. Meningkatkan Tata Kelola Kehidupan Masyarakat Aman dan
Kondusif Melalui Partisipasi Masyarakat serta Stakeholder dalam
Proses Pembangunan.
Sumber: Bappeda Kabupaten Bangkalan, 2018; Bappeda Kabupaten Pamekasan, 2018; Bappeda
Kabupaten Sumenep, 2016

Dalam lingkup internal, hubungan RPJMD 2019-2024 dengan dokumen


perencanaan pembangunan meliputi RPJPD 2005–2025, RTRW 2012-2032,
RKPD, dan Renstra PD. Penjelasan hubungan tersebut adalah sebagai berikut:

I. P-RPJMD dengan RPJPD Kabupaten Sampang 2005-2025


P-RPJMD Kabupaten Sampang 2019-2024 merupakan rencana pembangunan
tahap ketiga/empat dari pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah 2005-2025. Oleh sebab itu, penyusunan Perubahan RPJMD selain memuat
visi, misi dan program Bupati dan wakil bupati 2019-2024, juga berpedoman pada
visi dan misi jangka panjang Kabupaten Sampang beserta arah pembangunannya.
Dalam upaya mewujudkan visi: “Membangun Sampang Bersatu, Berkualitas, dan
Berdaya Saing, Untuk Kesejahteraan Umat” akan ditempuh melalui 6 misi dan
arah pembangunan per bidang.

I - 22 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Pendahuluan

Tabel 1.4
Ringkasan Misi dan Arah Pembangunan tahap III dan IV RPJPD
Kabupaten Sampang Tahun 2005-2025
Arah Pembangunan
Bidang Misi Tahap III Tahap IV
(2016-2020) (2021-2025)
Meningkatkan hidup
Peningkatan ketersediaan
sehat dan sejahtera
infrastruktur yang sesuai dengan
dengan air minum
rencana tata ruang yang ditandai
berkualitas dalam Peningkatan dan
Geomorfologi dengan berkembangnya jaringan
kondisi sanitasi pemeliharaan prasarana
dan Lingkungan drainase, kebutuhan air bersih
lingkungan yang drainase, sanitasi dan air
Hidup dan sanitasi yang handal dan
bebas dari bersih.
efisien sesuai kebutuhan hingga
pencemaran, banjir
menjangkau daerah-daerah yang
dan berwawasan
tertinggal.
lingkungan.
mewujudkan keluarga kecil dan
Peningkatan kemandirian
berkualitas, peningkatan
keluarga, peningkatan
penggunaan data penduduk
kualitas data penduduk
sebagai dasar acuan
Mengembangkan dan peningkatan
pembangunan dan
Sumber Daya persebaran penduduk
memantapkan persebaran
Manusia yang yang diiringi dengan
Demografi penduduk yang mandiri dan
religius, cerdas, peningkatan kualitas
berkualitas, serta peningkatan
mandiri dan berdaya hidupnya, serta
angka partisipasi pendidikan
saing peningkatan angka
menegah bagi wanita usia
partisipasi pendidikan
sekolah untuk mengurangi
dasar bagi wanita usia
angka kematian ibu melahirkan
sekolah.
dan status gizi pada balita.
Mengembangkan Pemeliharaan kinerja
Pemantapan serta evaluasi
dan pertumbuhan struktur perekonomian
terhadap kinerja struktur
ekonomi yang yang berdaya saing
perekonomian yang berkualitas
Ekonomi berkelanjutan di berbasis sumber daya
berbasis sumber daya lokal.
kabupaten Sampang lokal, serta pembinaan
Serta pembinaan usaha sektor
berbasis sumber usaha sektor primer,
primer, sekunder dan tersier
daya lokal. sekunder dan tersier.
Peningkatan kualitas dan
kuantitas kesejahteraan Peningkatan kualitas dan
Mensinergikan
perseorangan, keluarga, kuantitas kesejahteraan
kehidupan sosial,
kelompok dan komunitas perseorangan, keluarga,
berbudaya dan
Sosial Budaya masyarakat dan kelompok dan komunitas
berpolitik untuk
dan Politik peningkatan penggalian masyarakat dan peningkatan
mewujudkan
potensi sumber penggalian potensi sumber
masyarakat yang
kehidupan penyandang kehidupan penyandang masalah
madani.
masalah kesejahteraan kesejahteraan sosial.
sosial.
Peningkatan ketersediaan
Mengelola ruang infrastruktur yang sesuai dengan
kegiatan bagi rencana tata ruang yang ditandai
peruntukan kawasan dengan berkembangnya jaringan
Peningkatan dan
Prasarana dan lindung dan infrastruktur transportasi,
pemeliharaan kualitas
Sarana kawasan budidaya terpenuhinya pasokan tenaga
sarana dan prasarana.
yang harmonis, listrik, dan air bersih yang
terintegrasi, dan handal dan efisien sesuai
terpadu. kebutuhan hingga menjangkau
daerah-daerah yang tertinggal.

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | I - 23
Pendahuluan

Arah Pembangunan
Bidang Misi Tahap III Tahap IV
(2016-2020) (2021-2025)
Peningkatan
pendayagunaan kekayaan
Peningkatan pendayagunaan
Mewujudkan tata dan aset dalam
kekayaan dan aset dalam
kelola pembiayaan
Pemerintahan pembiayaan pembangunan serta
kepemerintahan pembangunan serta
peningkatan fasilitas kepada
yang berkualitas peningkatan fasilitas
daerah dan masyarakat.
kepada daerah dan
masyarakat.
Sumber: Bappelitbangda Kabupaten Sampang, 2006

II. P-RPJMD dengan RTRW Kabupaten Sampang Tahun 2012-2032


Penyusunan P-RPJMD memperhatikan dan mempertimbangkan berbagai pola
dan struktur tata ruang yang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten
Sampang Nomor 07 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Sampang Tahun 2012-2032, sebagai acuan untuk mengarahkan lokasi kegiatan
dan menyusun program pembangunan yang berkaitan pemanfaatan ruang kota.
Penyusunan RPJMD Sampang melalui penelaahan RTRW bertujuan untuk melihat
kerangka pemanfaatan ruang daerah dalam 5 (lima) tahun yang akan datang.
Beberapa hal yang ditelaah dalam RTRW adalah : 1) Struktur ruang dalam
susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang
berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara
hierarkis memiliki hubungan fungsional; 2) Distribusi peruntukan ruang dalam
suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan fungsi
budidaya; dan 3) Pemanfaatan ruang melalui program yang disusun dalam rangka
mewujudkan rencana tata ruang yang bersifat indikatif, melalui sinkronisasi
program sektoral dan kewilayahan baik di pusat maupun di daerah secara
terpadu.
Selain menelaah RTRW Kabupaten Sampang 2012-2032, penyusunan RPJMD
perlu juga memperhatikan RTRW daerah lain, guna tercipta sinkronisasi dan
sinergi pembangunan jangka menengah daerah antar kabupaten/kota serta
keterpaduan struktur dan pola ruang kabupaten/kota lainnya, terutama yang
berdekatan atau yang ditetapkan sebagai satu kesatuan wilayah pembangunan
kabupaten/kota, dan atau yang memiliki hubungan keterkaitan atau pengaruh
dalam pelaksanaan pembangunan daerah.

I - 24 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Pendahuluan

III. P-RPJMD dengan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)


Proses pelaksanaan pembangunan daerah harus dapat memperhatikan aspek
lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Hal tersebut tertuang dalam
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup bahwa “Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib
melaksanakan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) ke dalam penyusunan
perencanaan maupun evaluasi Rencana Pembangunan daerah terkhusus RPJMD.
KLHS Kabupaten Sampang 2019–2024 menjadi pedoman penyusunan P-RPJMD
periode yang sama. Dengan berpedoman pada KLHS, P-RPJMD Kabupaten
Sampang tahun 2019–2024 telah memperhatikan kapasitas daya dukung
lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Secara lebih detail hasil
rekomendasi KLHS untuk P-RPJMD terkait daya dukung dan daya tampung

Tabel 1.5
Hasil Rekomendasi KLHS untuk P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024
Alternatif Skenario Rekomendasi
Pemerataan akses air Jangka Panjang:
minum layak 1. Peningkatan jumlah rumah/ lingkungan yang
mempunyai akses air minum layak.
2. Meningkatkan akses merata terhadap air minum yang
aman dan terjangkau.
Jangka Menengah:
1. Meningkatkan kesadaran hidup bersih kepada
masyarakat.
2. Peningkatan kualitas air minum dengan
metode elektrokoagulasi dan filter karbon.
3. Pendekatan layanan sumber daya air dengan konsep
desentralisasi sumber daya air dan kerjasama antar
daerah (KAD).
4. Penguatan kontrol dan partisipasi masyarakat atas
pemanfaatan air dan mata air (sumber) secara berkala.
Jangka Pendek:
1. Pembangunan perluasan jaringan air minum.
2. Penyediaan prasarana dan sarana air minum bagi
masyarakat berpenghasilan rendah.
Pemerataan akses Jangka Panjang:
sanitasi layak 1. Peningkatan jumlah rumah/ lingkungan yang
mempunyai sanitasi layak.
2. Meningkatkan akses merata terhadap akses sanitasi
yang aman dan terjangkau.
Jangka Menengah:
1. Meningkatkan kesadaran hidup bersih kepada
masyarakat.
2. Peningkatan kualitas sanitasi dengan metode
constructed wetland.

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | I - 25
Pendahuluan

Alternatif Skenario Rekomendasi


3. Pendekatan layanan sumber daya air dengan konsep
desentralisasi sumber daya air dan kerjasama antar
daerah (KAD).
4. Penguatan kontrol dan partisipasi masyarakat atas
pemanfaatan air dan mata air (sumber) secara berkala.
Jangka Pendek:
1. Pembangunan perluasan jaringan sanitasi.
2. Pembangunan sistem sanitasi komunal di tiap RW.
3. Penyediaan prasarana dan sarana sanitasi bagi
masyarakat berpenghasilan rendah.
Meningkatkan konsumsi Jangka Panjang :
pangan yang berkualitas 1. Memenuhi kebutuhan konsumsi dan mempermudah
distribusi sumber pangan daerah yang berkualitas,
untuk menciptakan ketahanan pangan, kemerataan
distribusi pangan, ketahanan pangan, dan kemandirian
pangan.
Jangka Menengah :
1. Meningkatkan kualitas sumber pangan dari potensi
daerah.
2. Pengembangan industri pangan lokal.
3. Melaksanakan pembangunan infrastruktur untuk
mempermudah petani, nelayan, dan pekerja dalam
sektor pangan guna meningkatkan hasil panen.

Jangka Pendek :
1. Perbaikan dan evaluasi distribusi pangan untuk dan
dari masyarakat.
Program pembangunan Jangka Panjang :
pengolahan dan penanganan 1. Pengelolaan sampah dan penanganan sampah daur
sampah menjadi lebih efektif ulang menjadi lebih efektif dan efisien.
dan efisien. Jangka Menengah :
1. Pembangunan infrastruktur penunjang pengelolaan
daur ulang sampah organik dan anorganik.
2. Memperdayakan masyarakat untuk mampu
mengolah sampah menjadi bahan daur ulang yang
bermanfaat.
Jangka Pendek :
1. Pengadaan fasilitas pembuangan sampah sesuai
jenis sampah untuk mempermudah pemilahan
sampah di pusat-pusat ekonomi dan desa.
2. Mensosialisasikan kepada masyarakat untuk
meminimalisir penggunaan sampah yang sulit
terurai dan membudayakan Reduce, Reuse, and
Recycle.
Pengendalian terhadap Jangka Panjang:
limbah pencemar 1. Menjalin kerjasama dengan Kabupaten/ Kota Lain
dalam pengendalian limbah yang dibuang di sungai.
2. Fasilitas IPAL yang menyeluruh hingga rumah
tangga.
Jangka Menengah:
1. Penguatan mekanisme kontrol terhadap industri,
rumah sakit, klinik, UMKM dan rumah tangga yang
menghasilkan limbah.
2. Pemberdayaan dan pelibatan masyarakat dalam
pengendalian lingkungan.

I - 26 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Pendahuluan

Alternatif Skenario Rekomendasi


Jangka Pendek:
1. Identifikasi UMKM, industri, rumah sakit, klinik, dan
Puskesmas yang belum memiliki Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL).
2. Pemberian sanksi bagi industri, lembaga kesehatan
yang belum mempunyai IPAL.
3. 3. Integrasi peraturan kepemilikan IPAL pada
peraturan perijinan bagi industri yang akan berdiri.
Meningkatkan jumlah Jangka Panjang :
perusahaan yang menerapkan 1. Menjangkau penerapan SNI ISO 14001 kepada seluruh
SNI ISO 14001 perusahaan.
Jangka Menengah :
1. Menyusun SOP mengenai kebijakan penerapan SNI ISO
14001, untuk mempermudah perusahaan mendapatkan
informasi dan proses pengurusan.
2. Pengawasan kepada seluruh perusahaan baik yang
sudah terdaftar maupun belum.
Jangka Pendek :
1. Melakukan pendataan terhadap seluruh perusahaan
terkait manajemen lingkungan.
2. Membentuk satuan tugas yang bekerja sama dengan
akademisi untuk menganalisa sistem dan manajemen
lingkungan dari hasil pendataan perusahaan.
3. Melakukan sosialisasi kepada semua perusahaan
terkait pentingnya penerapan SNI ISO 14001.
Rehabilitasi lahan kritis Jangka Panjang:
dengan pola partisipasi 1. Transformasi lahan kritis yang telah direhabilitasi
masyarakat menjadi lahan produktif.
2. Pemanfaatan lahan kritis yang telah terehabilitasi
bersama dengan masyarakat.
Jangka Menengah:
1. Rehabilitasi lahan kritis dengan menggunakan
metode agroforesty.
2. Pengendalian lahan kritis yang telah terehabilitasi.
Jangka Pendek:
1. Upaya rehabilitasi lahan kritis dengan penyediaan
bibit.
2. Perencanaan rehabilitasi lahan kritis.
Sumber: DLH Kabupaten Sampang, 2021

IV. P-RPJMD dengan Rencana Strategi Perangkat Daerah


P-RPJMD Kabupaten Sampang tahun 2019-2024 menjadi pedoman dalam
penyusunan Perubahan Rencana Strategis Perangkat Daerah (P-Renstra-PD)
tahun 2019–2024. Renstra PD merupakan penjabaran teknis RPJMD yang
berfungsi sebagai dokumen perencanaan teknis operasional dalam menentukan
arah kebijakan serta indikasi program dan kegiatan setiap urusan bidang
dan/atau fungsi pemerintahan untuk jangka waktu 5 (lima) tahunan, yang
disusun oleh setiap Perangkat Daerah (PD) di bawah koordinasi Badan

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | I - 27
Pendahuluan

Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah


(Bappelitbangda) Kabupaten Sampang.

V. P-RPJMD dengan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)


Pelaksanaan P-RPJMD Kabupaten Sampang tahun 2019-2024 setiap tahunnya
akan dijabarkan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), sebagai
suatu dokumen perencanaan tahunan Pemerintah Kabupaten Sampang yang
memuat prioritas program dan kegiatan dari Rencana Kerja PD. RKPD merupakan
bahan utama pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan
(Musrenbang) Daerah Kabupaten Sampang yang dilaksanakan secara berjenjang
mulai dari tingkat Kelurahan, Kecamatan, dan Kabupaten.

1.4 Maksud dan Tujuan


1.4.1 Maksud
P-RPJMD Kabupaten Sampang 2019-2024 ini disusun dengan maksud:
a. Sebagai acuan bagi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih dengan tetap
memperhatikan RPJPD Kabupaten Sampang, RPJMD Provinsi Jawa Timur dan
RPJM Nasional;
b. Sebagai pedoman atau acuan dalam menetapkan arah kebijakan pembangunan
dan strategi pembangunan daerah dalam kurun waktu 2019-2024 serta dalam
rangka menjamin keberlanjutan pembangunan jangka panjang dan konsistensi
antara perencanaan, penganggaran, pelaksanakan dan pengawasan pada setiap
tahun anggaran selama lima tahun yang akan datang sehingga secara bertahap
dapat mewujudkan cita-cita masyarakat Kabupaten Sampang;
c. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasasi dan sinergi antar pelaku
pembangunan di Kabupaten Sampang serta menjamin tercapainya penggunaan
sumber daya secara efektif, efisien, berkeadilan dan berkelanjutan;
d. Menciptakan sinergitas pelaksanaan pembangunan daerah antar wilayah, antar
sektor pembangunan dan antar tingkat pemerintahan;
e. Sebagai dasar komitmen bersama antara eksekutif, legislatif dan pemangku
kepentingan pembangunan daerah yang dilaksanakan dalam kurun waktu lima
tahun dalam rangka pencapaian visi dan misi kepala daerah.

I - 28 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Pendahuluan

1.4.2 Tujuan
Tujuan dari penyusunan P-RPJMD Kabupaten Sampang 2019-2024 adalah:
1. Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan melalui penyusunan rencana
kerja dalam mengisi kerangka regulasi dan kerangka anggaran yang bersifat
indikatif;
2. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi baik antar daerah, antar
fungsi pemerintah maupun antara pusat dan daerah;
3. Menjamin keterkaitan serta konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan dan pengendalian;
4. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat dan pelaku usaha;
5. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif,
berkeadilan dan berkelanjutan;
6. Menjaga kesinambungan pembangunan yang dilaksanakan secara tahunan.

1.5 Sistematika Penulisan


Dokumen P-RPJMD Kabupaten Sampang 2019-2024 disusun dengan
sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang penyusunan P-RPJMD, maksud dan
tujuan penyusunan, landasan normatif penyusunan, hubungan dengan
dokumen perencanaan lainnya dan sistematika penulisan. Bab ini diperjelas
dan diperinci ke dalam sub bab-sub bab sebagai berikut:
1.1 Latar Belakang
1.2 Dasar Hukum Penyusunan
1.3 Hubungan Antar Dokumen
1.4 Maksud dan Tujuan
1.5 Sistematika Penulisan
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab ini menguraikan statistik dan gambaran umum kondisi daerah saat ini,
dengan maksud mengetahui keadaan daerah pada berbagai bidang dan
aspek kehidupan sosial ekonomi daerah yang akan diintervensi melalui

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | I - 29
Pendahuluan

berbagai kebijakan dan program daerah dalam jangka waktu lima tahun.
Bab ini diperjelas dan diperinci ke dalam sub bab-sub bab sebagai berikut:
2.1 Aspek Geografi dan Demografi
2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat
2.3 Aspek Pelayanan Umum
2.4 Aspek Daya Saing Daerah
BAB III GAMBARAN KEUANGAN DAERAH
Bab ini menjelaskan gambaran umum keuangan daerah dan pembiayaan
pembangunan yang pada akhirnya akan diketahui kemampuan daerah
dalam membiayai program-program pembangunan. Adapun struktur sub
bab dalam bab ini adalah:
3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu
3.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu
3.3 Kerangka Pendanaan
BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS DAERAH
Bab ini berisi uraian tentang permasalahan pembangunan yang akan
dianalisa, sehingga menghasilkan isu-isu strategis dengan tujuan untuk
memudahkan proses perumusan strategi, arah kebijakan dan skala
prioritas. Adapun struktur sub bab dalam bab ini adalah:
4.1 Permasalahan Pembangunan
4.2 Isu-isu Strategis
BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN
Bab ini berisi uraian tentang perumusan visi dan misi disertai tujuan serta
sasaran strategis pembangunan. Adapun struktur sub bab dalam bab ini
adalah:
5.1 Visi
5.2 Misi
5.3 Tujuan dan Sasaran
BAB VI STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab ini berisi uraian mengenai strategi pembangunan daerah, arah
kebijakan dan juga program prioritas pembangunan daerah. Adapun
struktur sub bab dalam bab ini adalah:

I - 30 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Pendahuluan

6.1 Strategi Pembangunan


6.2 Arah kebijakan
6.3 Program Prioritas Pembangunan
BAB VII KERANGKA PENDANAAN PEMBANGUNAN DAN PROGRAM PERANGKAT
DAERAH
Bab ini memuat program prioritas dalam pencapaian visi dan misi serta
seluruh program yang dirumuskan dalam renstra Perangkat Daerah beserta
indikator kinerja, pagu indikatif target, Perangkat Daerah penanggung
jawab berdasarkan bidang urusan. Adapun struktur sub bab dalam bab ini
adalah:
7.1 Indikasi Program Prioritas disertai Indikator Kinerja dan Kebutuhan
Pendanaan
BAB VIII KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
Bab ini memberi gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi
dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah yang ditetapkan menjadi
Indikator Kinerja Utama (IKU) daerah dan indikator kinerja
penyelenggaraan pemerintahan daerah yang ditetapkan menjadi Indikator
Kinerja Sasaran. Adapun struktur sub bab dalam bab ini adalah:
8.1 Indikator Kinerja Utama
8.2 Indikator Kinerja Sasaran
BAB IX PENUTUP

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | I - 31
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bagian ini menjelaskan aspek geografi dan demografi, aspek kesejahteraan


masyarakat, aspek pelayanan umum, aspek daya saing serta indikator kinerja
penyelenggaraan pemerintah daerah, yang selaras dan mendukung isu strategis,
permasalahan pembangunan daerah, visi dan misi kepala daerah serta kebutuhan
perumusan strategi.

2.1 Aspek Geografi dan Demografi


Salah satu faktor pendorong Keberhasilan pembangunan suatu daerah
adalah kondisi aspek geografi dan demografi. Kedua aspek tersebut merupakan
informasi dasar yang sangat penting dalam penyusunan rencana pembangunan.
Bagian ini menjelaskan tentang kondisi geografi daerah, potensi pengembangan
wilayah, dan wilayah rawan bencana. Kerangka pemikiran hubungan antara kondisi
geografi dengan potensi pengembangan kawasan budidaya seperti gambarberikut:

Kondisi
Geologi
Kondisi Kondisi
Klimatologi Hidrologi

Kondisi Penggunaan
Topografi Lahan

Letak, Luas Potensi Kondisi


dan Batas Pengembangan Geografi
Wilayah Wilayah Lainnya

Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran Potensi Pengembangan Kawasan Budidaya

R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 1
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

Potensi pengembangan wilayah di Kabupaten Sampang dapat dilihat


melalui penelahaan berbagai aspek geografi. Beberapa aspek yanga akan di analisa
dalam dokumen ini meliputi aspek letak, luas dan batas wilayah, kondisi topografi,
kondisi klimatologi, kondisi geologi, kondisi hidrologi, serta aspek penggunaan lahan.
Disamping itu dijelaskan pula tentang kondisi demografi seperti ukuran, struktur, dan
sebaran penduduk serta dinamika perkembangan jumlah penduduk setiap tahunnya.

2.1.1 Kondisi Geografi Daerah


2.1.1.1 Letak, luas dan batas wilayah
Kabupaten Sampang berada pada posisi strategis karena terletak
diantara Kabupaten Bangkalan dan Pamekasan. Posisi strategis tersebut dapat
menjadi peluang dalam pengembangan wilayah baik secara ekonomi maupun sosial.
Secara astronomis Kabupaten Sampang terletak pada koordinat 113°08’-113°39’
Bujur Timur dan 06°05’-07°13’ Lintang Selatan, dengan batas-batas administratif
sebagai berikut:
Sebelah Utara : Laut Jawa
Sebelah Selatan : Selat Madura
Sebelah Barat : Kabupaten Bangkalan
Sebelah Timur : Kabupaten Pamekasan

Sumber: Bappelitbangda Kabupaten Sampang, 2019


Gambar 2.2
Peta Batas Administrasi Kabupaten Sampang

II - 2 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

Kabupaten Sampang merupakan daerah dengan luas wilayah terluas di


Pulau Madura setelah Kabupaten Sumenep. Kabupaten Sampang memiliki luas
wilayah 1.233,30 km² dan secara administratif terbagi menjadi 14 kecamatan, 180
desa dan 6 kelurahan. Kecamatan yang paling luas wilayahnya adalah Kecamatan
Banyuates yaitu sebesar 141,23 km2 atau sekitar 11,45 persen dari luas wilayah
keseluruhan, dan yang paling kecil adalah Kecamatan Pangarengan dengan luas
wilayah 42,69 km2 atau 3,46 persen dari luas wilayah secara keseluruhan.
Tabel 2.1
Luas Wilayah dan Jumlah Desa/Kelurahan per Kecamatan se-Kabupaten Sampang
Persentase
No Kecamatan Luas (km2) Jumlah Desa/Kel
(persen)
1 Sreseh 71,95 5,83 12
2 Torjun 44,20 3,58 12
3 Pangarengan 42,69 3,46 6
4 Sampang 70,01 5,68 12/6
5 Camplong 69,93 5,67 14
6 Omben 116,31 9,43 20
7 Kedungdung 123,08 9,98 18
8 Jrengik 65,35 5,30 14
9 Tambelangan 89,97 7,30 10
10 Banyuates 141,23 11.45 20
11 Robatal 80,54 6,53 9
12 Karang Penang 84,25 6,83 7
13 Ketapang 125,28 10,16 14
14 Sokobanah 108,51 8,80 12
Total 1233,30 100,00 186
Sumber: BPS Kabupaten Sampang, 2021

2.1.1.2 Kondisi topografi


Topografi Kabupaten Sampang yang cenderung datar dan bergelombang
sangat cocok untuk pengembangan lahan pertanian. Topografi yang datar cocok
untuk ditanami padi atau sebagai lahan persawahan. Ketinggian permukaan wilayah
Kabupaten Sampang berada diantara 0–300 meter di atas permukaan laut. Kecamatan
Sampang merupakan kecamatan di Kabupaten Sampang dengan luas wilayah terbesar
berkategori datar, yaitu sebesar 5.849 ha seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut:

R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 3
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

Tabel 2.2
Rincian Klasifikasi Kelerengan Tanah di Kabupaten Sampang
Kelerengan (ha)
No Kecamatan Datar Bergelombang Curam Sangat Curam
(0-2 persen) (>2-15 persen) (>15-40 persen) (>40 persen)
1 Sreseh 2.721,00 4.474,00 - -
2 Torjun 2.615,00 1.725,50 78,5 -
3 Pangarengan 2.595,63 1.674,37 - -
4 Sampang 5.849,63 985,75 165,62 -
5 Camplong 5,099,00 1.866,00 28 -
6 Omben 3,530,93 5,308,92 2.739,80 51,35
7 Kedungdung 3.370,60 7.576,40 1.148,00 213
8 Jrengik 3.349,00 2.240,00 493 453
9 Tambelangan 3.411,50 4.565,00 708,5 321
10 Banyuates 2.823,50 9,407,50 1.892,00 -
11 Robatal 301,5 7.364,50 398 -
12 Karangpenang 81,5 7.400,50 943 -
13 Ketapang 1.173,28 5.580,70 5.399,04 374,98
14 Sokobanah 863,57 7.638,00 1.253,47 1.085,96
Total 37.785,64 64.807,14 15.246,93 2.490,29
Sumber: Bappelitbangda Kabupaten Sampang, 2021

Kelerengan wilayah Kabupaten Sampang bervariasi antara datar,


bergelombang, curam dan sangat curam. Klasifikasi kelerengan tanah tersebut
dapat di rinci sebagai berikut:
 Kelerengan 0-2 persen meliputi luas 37.785,64 ha atau 31,40 persen dari luas
wilayah keseluruhan kecuali daerah genangan air, pada wilayah ini sangat baik
untuk pertanian tanaman semusim.
 Kelerengan >2-15 persen meliputi luas 67.807,14 ha atau 53,86 persen dari
luas wilayah keseluruhan, baik sekali untuk usaha pertanian dengan tetap
mempertahankan usaha pengawetan tanah dan air. Selain itu pada kemiringan
ini cocok juga untuk konstruksi/permukiman
 Kelerengan >15-40 persen meliputi luas 15.246,93 ha atau 12,67 persen dari
luas wilayah keseluruhan. Daerah tersebut baik untuk pertanian tanaman
keras/tahunan, karena daerah tersebut mudah terkena erosi dan kapasitas
penahan air yang rendah. Karenanya lahan ini pun tidak cocok untuk
konstruksi.

Kelerengan >40 persen meliputi luas 2.490,03 ha atau 2,07 persen dari luas
wilayah keseluruhan. Daerah ini termasuk kedalam kategori kemiringan yang sangat
terjal (curam) dimana lahan pada kemiringan ini termasuk lahan konservasi karena

II - 4 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

sangat peka terhadap erosi, biasanya berbatu diatas permukaannya, memiliki run off
yang tinggi serta kapasitas penahan air yang rendah. Karenanya lahan ini tidak cocok
untuk konstruksi. Daerah ini harus merupakan daerah yang dihutankan agar dapat
berfungsi

2.1.1.3 Kondisi klimatologi


Kabupaten Sampang beriklim tropis dengan dua musim, yaitu musim
hujan dan musim kemarau. Musim penghujan rata-rata berlangsung pada bulan
Oktober–April dan musim kemarau bulan April–Oktober. Namun berdasarkan data
curah hujan di Kabupaten Sampang 5 (lima) tahun terakhir, terjadi dinamika
pergeseran musim sebagimana ditunjukkan tabel di bawah.

Tabel 2.3
Data Curah Hujan di Kabubaten Sampang
Rata-rata curah hujan (mm)
No Bulan
2016 2017 2018 2019 2020
1 Januari 93 52 49 72 46
2 Februari 129 295 206 169 252
3 Maret 79 209 199 230 183
4 April 124 181 87 135 208
5 Mei 87 109 23 26 124
6 Juni 51 78 19 0 18
7 Juli 49 28 0 1 32
8 Agustus 25 0 0 0 26
9 September 79 14 4 0 0
10 Oktober 125 34 2 0 153
11 November 118 196 104 27 139
12 Desember 88 285 169 169 476
JUMLAH 1.045 1.481 862 829 1.657
Sumber: DPUPR Kabupaten Sampang, 2021

Selama lima tahun terakhir, rata-rata curah hujan mengalami fluktuasi.


Rata–rata curah hujan pada tahun 2018 dan 2016 sebesar 862 mm dan 829 mm
meningkat hampir dua kali lipat menjadi 1.657 mm pada tahun 2020. Dengan kondisi
klimatologi Kabupaten Sampang yang fluktuatif dan tidak bisa diprediksi, diperlukan
upaya antisipasi khususnya berkaitan dengan bencana banjir dan pola tanam para
petani.

R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 5
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

2.1.1.4 Kondisi geologi


Kabupaten Sampang memiliki kondisi geologis dengan lima macam
batuan utama. Lima batuan tersebut adalah alluvium, pliosen fasies sedimen, plistosen
fasies sedimen, pliosen fasies batu gamping, dan mioses fasies sedimen. Jenis geologi
alluvium dan mioses fasies sedimen banyak digunakan oleh masyarakat untuk tegalan
dan sawah, serta sebagian kecil jenis batuan plistosen fasies sedimen yang seluruhnya
untuk tegalan. Visualisasi geologi di Kabupaten Sampang ditunjukkan gambar di
bawah ini:

Sumber: Bappelitbangda Kabupaten Sampang, 2018


Gambar 2.3
Peta Geologi Kabupaten Sampang

Pengembangan komoditas pertanian akan sangat dipengaruhi


kesesuaian jenis. Jenis tanah yang berbentuk sangat dipengaruhi oleh beberapa
faktor, antara lain: bahan induk, batuan induk, curah hujan, bentuk wilayah dan
pengaruh kegiatan manusia. Sifat kimia dan sifat bahan induk sangat mempengaruhi
unsur hara yang tersedia dalam tanah, akan mempengaruhi kesuburan dan produksi
tanaman.

II - 6 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

Tabel 2.4
Jenis Tanah di Kabupaten Sampang

Jenis Tanah (ha)

Litosol Merah
Brown Forest
Soil (+5) dan

Merah (Batu

Merah (Batu
Kekuningan

Regasol dan
Kelabu dan
Litosol dan
Hidromorf

Hidromorf

Grum Usol

Grum Usol

Mediteran

Mediteran

Mediteran
Grumusol,
Mediteran

Mediteran

Kelompok

Kelompok
Komplek

Komplek

Komplek
Asosiasi

Asosiasi

Kapur)
Kelabu

Kelabu
Aluvial

Aluvial

Litosol

Litosol

Litosol
Pasir)
No Kecamatan

1 Sreseh 4.125,50 - 1.394,50 - - - - 1.675,50 - - - -


2 Torjun - 797,00 2.498,75 322,00 - - - - 501,25 - - -
3 Pengarengan 3.115,25 205,00 - - - - - 949,75 - - - -
4 Sampang 525,00 2.969,00 951,00 - 610,00 - 1.946,00 - - - - -
5 Camplong 2.170,50 - 3.049,00 - - - 179,00 1.595,00 - - - -
6 Omben - - 237,75 - 200,00 - - - - - 6.179,25 5.014,00
7 Kedungdung - 603,00 - 102,00 - - - 2.483,75 - - 9.119,25 -
8 Jrengik 783,75 2.609,00 1.025,00 2.117,25 - - - - - - - -
9 Tambelangan - 1.000,00 - 347,25 - - - - - - 7.649,75 -
10 Banyuates - 1.121,00 - 2.030,00 - 1.150,00 - - 3.307,50 4.130,00 2.384,50 -
11 Robatal - - - - - - - - - - 8.363,00 -
12 Karangpenang - - - - - - - - - - 8.425,00 -
13 Ketapang - - - 2.305,50 - 1.679,00 - - - 3.275,00 2.953,25 -
14 Sokobanah - - - 275,00 - 1.305,00 - - 2.315,25 - 9,261,00 -
Jumlah 1.0720,00 9.304,00 9.156,00 7.499,00 810,00 4,134,00 2.125,00 6.704,00 6.124,00 7.405,00 54,335,00 5.014,00

Sumber: Bappelibangda Kabupaten Sampang, 2018

R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 7
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

Sebagian besar jenis tanah di Kabupaten Sampang sangat cocok untuk di


kembangkan komoditas pertanian khususnya tanaman pangan. Jenis tanah yang
ada di Kabupaten Sampang ditunjukkan tabel di atas. Bagian yang terluas adalah tanah
dari jenis komplek mediteran grumosol, regosol dan litosol yakni seluas 54.335 ha.
Diikuti oleh jenis tanah alluvial hidromorf dengan luas sekitar 10.720 ha. Sementara
untuk proporsi jenis tanah terendah adalah jenis grumosol kelabu yang hanya
terdapat di Kecamatan Sampang dan Kecamatan Camplong, dengan luasan 2.125 ha.

2.1.1.5 Kondisi hidrologi


Profil hidrologi di Kabupaten Sampang menunjukan kondisi yang relatif
baik. Kondisi tersebut dapat dilihat dari tiga hal utama yaitu peyediaan air baku,
ketersediaan sawah fungsional dan jumlah himpunan petani pemakai air. Penyediaan
air baku digunakan untuk sektor pertanian seluas 6027.7 hektar. Total luas areal
saawah fungsional di Kabupaten Sampang adalah 6027.77 Hektar dengan lebih dari
75 persen merupakan sawah teknis atau sekitar 4.254 hektar area. Dalam upaya
menjaga kesinambungan pemakaian air, di Kabupaten Sampang memiliki sekitar 79
himpunan petani pemakai air.

Tabel 2.5
Profil Hidrologi Kabupaten Sampang 2020

Uraian Satuan Jumlah


a. Penyediaan Air Baku
- Pemukiman m3/detik n/a
- Pertanian ha 6.027,7
- Industri/Pembangkit Listrik/Pariwisata m /detik
3 n/a
Jumlah 6.027,7
b. Areal Sawah Fungsional
- Sawah Teknis ha 4.254
- Sawah Non Teknis/Setengah Teknis ha 681
- Belum Teknis/Sederhana ha 96
- Sawah Tadah Hujan ha n/a
- Sawah Non PU ha 0
- Sawah Irigasi Pompa/Air Tanah ha 996,7
Jumlah 6027,77
c. Himpunan Petani Pemakai Air
- Pembentukan HIPPA kelompok 26

II - 8 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

Uraian Satuan Jumlah


- Pembentukan Gabungan HIPPA kelompok 41
- Jumlah Gabungan HIPPA kelompok 12
- Pembinaan HIPPA Berprestasi kelompok n/a
- Pembinaan HIPPA Desa kelompok n/a
Jumlah 79
Sumber: DPUPR Kabupaten Sampang, 2021. Ket: n/a: data tidak tersedia

Kabupaten Sampang memiliki kondisi hidrologi yang sangat potensial


untuk dikembangkan. Selain untuk irigasi pertanian dan kegiatan ekonomi lainnya,
keberadaan sungai juga dapat dimanfaatkan untuk pengembangan energi
terbaharukan. Kabupaten Sampang terdapat 41 sungai yang tersebar di 7 wilayah
pengairan. Sungai Kamoning di wilayah Sampang merupakan sungai terpanjang yaitu
58,1 km dengan catchment area seluas 345,5 ha diikuti oleh sungai Sodung di wilayah
Ketapang sepanjang 22 km dengan catchment area seluas 60,99 ha.
Tabel 2.6
Nama dan Panjang Sungai Menurut Wilayah Pengairan
di Kabupaten Sampang
Catchment Panjang
Wilayah Pengairan Nama Sungai
(ha) (km)
1. Ketapang 1. Brambang 25,86 7
2. Rabian 8,07 4,2
3. Ketapang Barat 2,89 -
4. Mandirah 20,63 5,6
5. Sodung 60,99 22
6. Ketapang Timur 1,76 -
7. Bulanjang 2,7 -
8. Bira Barat 8,74 -
9. Tetean 9,49 -
10. Pengereman 3,97 -
11. Sowaan 18,28 1,15
2. Sampang 1. Kamoning 345,5 58,1
2. Aeng Sareh 21,92 -
3. Napoh - 6
4. Gunung Maddah - 3,5
5. Jelgung - 8,5
6. Colak - 0,7
7. Madegan - 3
3. Torjun 1. Klampis 26,24 14
2 Cangkreman - 2
3. Pangarengan - 2
4. Keppai - 2
4. Camplong 1. Sejati 7,91 -
2. Batu Karang 6,16 -
3. Dharma Camplong 5,91 -
4. Patemon 88,52 -

R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 9
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

Catchment Panjang
Wilayah Pengairan Nama Sungai
(ha) (km)
5. Tambaan 3,4 -
6. Banjar Taleta 2,55 -
7. Taddan 3,46 1,2
5. Pangarengan 1. Mandangin 3,78 -
2. Gulbung 3,4 2
3. Duko 7,54 -
6. Bayuates 1. Gomorong 32,01 -
2. Masaran 17,02 -
3. Nipah 91,56 12
4. Brumbung - 7
7. Sokobanah 1. Bira Timur 9,42 2,8
2. Dempoawang 14,71 5,5
3. Tamberu Barat 23,08 -
4. Bira Tengah 15,8 -
5. Panjengan 10,22 4,7
Sumber: Bappelitbangda Kabupaten Sampang, 2018

Kabupaten Sampang memiliki 6 (enam) Daerah Aliran Sungai (DAS).


Berdasarkan satuan wilayah penambangan daerah aliran sungai (SWP-DAS) di
Kabupaten Sampang meliputi:
1. DAS Kamuning, dengan luas 48.556 ha dan merupakan Prioritas penanganan
lahan kritis. Aliran sungai kemuning berada di zona tengah dan secara
administratif SWP-DAS Kamuning meliputi sebagian besar wilayah Kecamatan
Robatal (bagian hulu), Omben, Kedungdung (bagian tengah), Sampang dan
Camplong (bagian hilir).
2. DAS Nedung (Nepa-Sodung) dengan luas 37.142 ha berada di zona utara dan
merupakan prioritas II penanganan lahan kritis. Secara administratif DAS
Nedung meliputi sebagian besar wilayah Kecamatan Sokobanah, Ketapang dan
Banyuates
3. DAS Blega, dengan luas 34.381 ha berada di zona barat dan merupakan prioritas
III dalam penanganan lahan kritis. Secara administratif DAS Blega meliputi
wilayah Kecamatan Tambelangan, Jrengik, Torjun, dan Sreseh dan sebagian kecil
wilayah Kecamatan Kedungdung.
4. DAS Samajid, dengan luas 1.522 ha berada di zona timur dan merupakan
prioritas IV dalam penanganan lahan kritis. Secara Administratif DAS Samajid
meliputi sebagian kecil Kecamatan Robatal, Omben, dan Camplong.

II - 10 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

5. DAS Tambengan, dengan luas 700 ha dan secara administratif berada di sebagian
kecil wilayah Kecamatan Banyuates bagian barat.
6. DAS Tamberu dengan luas 586 ha yang secara administratif berada di sebagian
kecil wilayah Kecamatan Sokobanah bagian Timur.

Kabupaten Sampang memiliki lebih dari 50 sumber mata air yang


tersebar di 11 wilayah. Wilayah Omben memiliki jumlah sumber mata air terbanyak
dibanding di wilayah lain yaitu sebanyak 9 buah yang salah satu sumbernya memiliki
debit mencaipai 140 liter per detik. Tersedianya sumber mata air tidak hanya dapat
menunjang kebutuhan air sehari-hari masyarakat namun juga dapat mendorong
kebutuhan usaha atau industri.

Tabel 2.7
Sumber Mata Air di Kabupaten Sampang
Debit
No Kecamatan Desa Nama Sumber
(lt/det)
S. Rajah
Banyuanyar
S. Rubaru 20
Dalpenang S. Glisgis 60
1. Sampang
S. Kodas
Gunung Maddah S. Panjelinan
S. Blumbang
S. Prajjan 20
S. Otok
Prajjan S. kenek
S. Karang Taman 5
2. Camplong S. Rabah 5
Dharma Camplong S. Dharma Camplong 5
Batukarang S. Batukarang 5
Banjartabulu S. Banjar
Sejati S. Dawuhan
Bancelok S. bancelok 10
S. Kermata
Jungkarang
S. Jungkarang
Taman S. Taman 2
3. Jrengik Kotah S. Kotah 2
Jrengik S. Brambang 2
Bukker S. Bukker
Kalangan Prao S. Kalangan Prao
Panyepen S. Pompa Panyiburas
4. Torjun Tanah Merah S. Tanah Merah
Omben S. Omben 140
5. Omben
Raya Daya S. Morduka 10

R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 11
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

Debit
No Kecamatan Desa Nama Sumber
(lt/det)
S. Dlupangan 10
S. Umbul 10
S. Ropa Daya 10
S. Pakes 10
Rapa Laok
S. Rapa Laok 10
Angsokah S. Angsokah 10
Metteng S. Metteng 10
Madulang S. Madulang 10
Karang Gayam S. Penang 10
Napo Laok S. Napo Laok 10
Tambak S. Tambak 10
Karang Anyar S. Karang Anyar
6. Tambelangan Tambelangan S. Tambelangan
Baturasang S. Baturasang
Banyukapah S. Banyupakah
7. Kedungdung
Rabasan S. Rabasan
S. Asem Jaran
Asem jaran
S. Tlandung
8. Banyuates Nangah S. Nanga
Nagasareh S. Nagasereh
Tapaan S. Tapaan
Ketapang Barat S. Bhakti
Ketapang Timur S. Payung
9. Ketapang Bunten Barat S. Bunten Barat
Paopak Laok S. Paopak laok
Pangereman S. Pangereman
S. Bhakti
Sokobanah Daya
S. Lembung
10. Sokobanah
Bira Timur S. Bira Timur
Tamberu Timur S. Tamberu Timur
Pandiyayar S. Pandiyayar
11. Robatal
Gunung Rancak S. Gunung Rancak
Sumber: Bappelitbangda Kabupaten Sampang, 2021

Kabupaten Sampang memiliki 2 (dua) buah waduk, yaitu waduk Klampis


yang terletak di Kecamatan Kedungdung dan waduk Nipah di Kecamatan
Banyuates. Waduk Klampis terletak di Desa Kramat Kecamatan Kedungdung,
merupakan waduk terbesar yang ada di Kabupaten Sampang dengan tujuan utama
sebagai penyediaan air irigasi untuk areal sawah seluas 2.603 ha. Berikut ini disajikan
data teknis Waduk Klampis.

II - 12 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

Tabel 2.8
Data Teknis Waduk Klampis
No. Data Teknis Keterangan
1 Catchment area 47 km2
2 Luas genangan 2,8 km2
3 Daya tampung rencana 10 juta m3
4 Daya tampung eksisting 4,1 juta m3
5 Luas daerah irigasi layanan 2.603 ha
6 Ketersediaan debit rata-rata 0,95 m3/det
Sumber: Bappelitbangda Kabupaten Sampang, 2021

Waduk Nipah terletak di Desa Montor Kecamatan Banyuates dengan rencana


luas areal irigasi 1.150 ha. Pembebasan tanah dimulai pada tahun 1982. Pekerjaan
konstruksi dilaksanakan mulai tahun 2004.
Tabel 2.9
Data Teknis Waduk Nipah

No. Data Teknis Keterangan


1 Daerah Pengaliran Sungai (DPS) 82,75 km
2 Elevasi muka air banjir 49,23
3 Elevasi muka air banjir rencana 47,95
4 Elevasi muka air maksimum 46,15
5 Elevasi muka air terendah 40
6 Luas reservoir 1,70 km
7 Kapasitas tampungan 6,16 juta m3
8 Kapasitas tampungan mati 1,12 juta m3
9 Kapasitas tampungan efektif 5,04 juta m3
Sumber: Bappelitbangda Kabupaten Sampang, 2021

2.1.1.6 Penggunaan lahan


Jenis penggunaan lahan di Kabupaten Sampang terbagi menjadi lahan
tidak terbangun dan lahan terbangun. Lahan tidak terbangun meliputi tegalan,
kebun, ladang, pengembalaan ternak, tambak, kolam/tebat/empang, sementara tidak
diusahakan, tanaman kayu, perkebunan, dan sawah. Sedangkan lahan terbangun yaitu
permukiman, fasilitas dan industri. Sebagian besar penggunaan lahan di Kabupaten
Sampang didominasi oleh penggunaan lahan untuk tegal kebun dan ladang sebesar
52,93 persen. Selanjutnya guna lahan terbesar kedua adalah guna lahan berupa sawah
sebesar 16,39 persen.

R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 13
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

Sumber: Bappelitbangda Kabupaten Sampang, 2021


Grafik 2.1
Diagram Penggunaan Lahan Kabupaten Sampang

2.1.2 Potensi Pengembangan Wilayah


Terdapat tiga potensi utama dalam pengembangan wilayah di Kabupaten
Sampang. Tiga potensi tersebut meliputi fisik wilayah, sumber daya alam, dan
infrastruktur. Penjelasan lebih rinci mengenai tiga potensi tersebut dapat diuraikan
sebagai berikut:

Gambar 2.4
Potensi Pengembangan Wilayah di Kabupaten Sampang

II - 14 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

1. Potensi Fisik Wilayah


Kondisi fisik wilayah Kabupaten Sampang merupakan potensi wilayah
yang dapat dimanfaatkan bagi kepentingan pembangunan, dimana tinjauan akan
potensi fisik dasar ini didasarkan atas kondisi topografi, jenis tanah, hidrologi,
dan iklim dengan penjelasan sebagai berikut:
1) Berdasarkan ketinggian wilayah yang dimiliki maka terdapat wilayah pantai
yang cukup panjang di bagian utara dan selatan yang secara tidak langsung
akan mempengaruhi mata pencaharian penduduk yaitu nelayan serta
sangat cocok juga untuk lokasi pengembangan industri maritim dan
perdagangan serta untuk wisata pesisir.
2) Pada wiayah dengan ketinggian sedang akan cocok untuk pengembangan
lahan pertanian dan perkebunan, komoditi yang banyak dibudidayakan oleh
masyarakat antara lain tembakau, kedelai, jagung dan wijen.
3) Berdasarkan kesamaan jenis tanah dan hidrologi untuk wilayah Sampang
bagian utara telah dikembangkan kawasan agropolitan meliputi kecamatan
Banyuates, Ketapang dan Tambelangan dengan jenis komoditas holtikultura
semangka, cabe jamu dan bentul.
4) Jenis tanah alluvial yang terdapat pada wilayah yang kebanyakan berada di
dijumpai di bagian hilir dan dekat dengan muara, dimana jenis tanah ini
merupakan endapan tanah liat pasir halus berwarna hitam kelabu dengan
daya tahan air cukup baik. Jenis tanah tersebut sangat baik digunakan untuk
areal penggaraman.
5) Jenis tanah mediteran merah dan litosol yang berasal dari bahan induk
volkan intermedier dimana pada wilayah dengan jenis tanah tersebut
merupakan wilayah batu kapur dan batu putih (dolomit) hingga oleh
masyarakat setempat dibutuhkan sebagai wilayah penambangan.

2. Potensi Sumber Daya Alam


Kabupaten Sampang memiliki beragam potensi sumber daya alam yang
potensial untuk dikembangkan pada setiap kecamatan. Potensi SDA tercermin
atas komoditas yang paling dominan dari sektor-sektor yang berkembang pada
masing-masing kecamatan sehingga mempermudah dalam pengembangan
selanjutnya.

R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 15
II - 16 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4

Tabel 2.10
Potensi Wilayah di Kabupaten Sampang Berdasarkan Sumber Daya Alam
Potensi
No Kecamatan Pertambangan
Perkebunan Perikanan Peternakan Pertanian Pariwisata
/Industri
bandeng, udang, Padi, jagung, kacang tanah, kacang
1 Sreseh wijen, kelapa, tembakau ayam buras, domba Pasir laut Wisata Mangrove
kepiting hijau, mangga
Perikanan air
2 Torjun tembakau, kelapa kambing, ayam Padi, pisang - -
tawar
bandeng, udang, Wisata Kampung Belanda Desa
3 Pangarengan tembakau, kelapa kambing, ayam Padi, mangga Garam
kepiting, teri Krampon
Makam Ratu Ebu, Goa Lebar,
kuda, ayam, Sumber Welirang, Kerapan Sapi,
4 Sampang tembakau, kelapa bandeng, udang Padi, ubi kayu, mangga batu kapur, batik
kambing, domba Snorkling/Diving Di Pantai
Pulau Mandangin
cakalan, teri, cumi Padi, jagung, ubi kayu, kacang tanah, Dolomit, pasir
5 Camplong tembakau, kelapa sapi, kambing, ayam Pantai Camplong
rajungan, kepiting kacang hijau, jambu air laut
Tembakau, kelapa,
Padi, jagung, ubi kayu, kacang hijau, Wisata Religi/Budaya Bhuju’
6 Omben siwalan, asem jamu, sapi, kambing, ayam Dolomit
bentul, mangga Napo, Bukit Masegit
kunyit, temu ireng
sapi, kambing, ayam,
7 Kedungdung Tembakau, kelapa Padi, ubi kayu, bentul, mangga, pisang batu bintang Waduk Klampis
domba
sapi, kambing, ayam,
8 Jrengik Tembakau, kelapa Padi, jagung, mangga Batu kapur, batik
domba
Padi, jagung, ubi kayu, kacang tanah,
9 Tambelangan Kelapa, pandan, wijen sapi, kambing, ayam batu kapur
bentul, cabe rawit, mangga
Padi, ubi kayu, kacang tanah, kedelai,
jambu mete, cabe jamu, cakalan, teri, cumi sapi, kambing, ayam, Hutan kera Nepa, Waduk Nipah,
10 Banyuates kacang hijau, bentul, mangga, pisang, batu kapur
hortikultura rajungan, kepiting domba Wisata Agro
semangka
Tembakau, kunyit, Ubi kayu, kedelai, bentul, cabe rawit, pengeboran
11 Robatal kambing, ayam
lempuyang mangga, pisang minyak, batik
Tembakau, kunyit, Jagung, ubi kayu, kedelai, bentul, Tanah liat,
12 Karang Penang sapi, kambing, ayam
lempuyang pisang genteng
jambu mete, cabe jamu, cakalan, teri, cumi kambing, sapi, ayam, Jagung, ubi kayu, kacang tanah,
13 Ketapang batik Air terjun Toroan
lengkuas rajungan, kepiting kuda kedelai, kacang hijau, mangga, pisang
Tembakau jambu mete, cakalan, teri, cumi Jagung, ubi kayu, kedelai, cabe rawit,
14 Sokobanah sapi, ayam, kuda Dolomit Pantai Lon Malang, Pantai Jodoh
hortikultura rajungan, kepiting mangga, pisang
Sumber: Bapelitbangda Kabupaten Sampang, 2018
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

3. Potensi Infrastruktur
Kabupaten Sampang memiliki potensi infrastruktur yang dapat
dikembangkan melalui wilayah darat dan laut. Pada wilayah darat, aksesibilitas
Kabupaten Sampang menuju Surabaya lebih mudah. Dengan adanya jembatan
Suramadu yang menghubungkan antaran pulau jawa dan pulau Madura,
perpindahan penduduk dalam melaksanakan aktivitas ekonomi ataupun
aktivitas lainnya dapat berjalan lebih lancar dan cepat. Pengembangan wilayah
laut juga dapat dilakukan melalui sistem transportasi laut yang berfungsi sebagai
jalur perdagangan ke luar daerah dalam memasarkan komoditi yang dihasilkan
oleh Kabupaten Sampang. Pada Selat Madura telah dibangun Pelabuhan
Pengumpan Regional Taddan, jalur yang dihubungkan adalah Sampang–
Pasuruan, Probolinggo, Situbondo dan Banyuwangi. Pelabuhan lokal Tanglok
merupakan pelabuhan untuk perdagangan, komoditas yang diperdagangkan
dari Sampang berasal dari sektor perikanan, sedangkan dari Probolinggo yang
diangkut adalah pasir hitam. Pada jalur laut Jawa yang dilayani adalah Sampang-
Kalimantan, dimana komoditas dari Sampang berbasis perikanan dan tenaga
kerja sedangkan dari Pulau Kalimantan yang diangkut adalah kayu hutan.

Selain tiga potensi di atas, potensi pengembangan wilayah dapat juga


ditelaah melalui RTRW. Secara umum berdasarkan RTRW Kabupaten Sampang
menunjukkan bahwa karakteristik rencana penggunaan lahan meliputi dua kawasan
utama yaitu kawasan lindung dan kawasan budidaya. Kawasan lindung adalah
kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian hidup yang
mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan.

A. Kawasan Lindung
Pengelolaan kawasan lindung di Kabupaten Sampang secara umum
ditujukan untuk mencegah kemungkinan timbulnya berbagai kerusakan fungsi
lingkungan hidup terintegrasi antara kepentingan pemanfaatan sumber daya
alam secara optimal dengan pelestariannya. Dalam konteks ini diharapkan bahwa
penempatan ruang dalam rangka pengembangan wilayah diserasikan dengan
kemampuan dan daya dukung wilayahnya.

R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 17
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

Sumber: Bappelitbangda Kabupaten Sampang, 2018


Gambar 2.5
Peta Rencana Kawasan Lindung

Kawasan lindung terdiri dari: Kawasan yang memberikan perlindungan


kawasan bawahannya; Kawasan perlindungan setempat; Kawasan RTH; Kawasan
pelestarian alam dan cagar budaya; dan Kawasan lindung lainnya. Uraian
terperinci mengenai berbagai kawasan lindung dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Kawasan Yang Memberikan Perlindungan Terhadap Kawasan
Bawahannya
Rencana pola pemanfaatan ruang kawasan yang memberikan
perlindungan kawasan bawahnya di Kabupaten Sampang antara lain berupa
resapan air. Adapun kebijaksanaan ruang di kawasan ini ditentukan
berdasarkan tujuan pemantapannya, yaitu untuk mencegah terjadinya
bencana dan menjaga kelestarian kawasan. Upaya pemantapan fungsi
lindung pada kawasan yang memberikan perlindungan pada kawasan
bawahnya di Kabupaten Sampang dapat dilakukan dengan pendekatan
pengembangan daerah aliran sungai (DAS), yaitu untuk melindungi atau tetap
terjaganya kawasan yang berfungsi sebagai daerah tangkapan air (catchment

II - 18 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

area). Kawasan yang menjadi perlindungan dari kawasan ini di dalamnya


memiliki berbagai kegiatan strategis yang berpengaruh luas jika tidak
dilindungi.
Kawasan resapan air ditetapkan dengan kriteria kawasan yang
mempunyai kemampuan tinggi untuk meresapkan air hujan dan sebagai
pengontrol tata air permukaan. Kawasan resapan air di Kabupaten Sampang
seluas kurang lebih 345,5 Km2 (sesuai dengan catchment area DAS Kamoning
yang ada di Kabupaten Sampang) yang berada di Kecamatan Sampang,
Kecamatan Kedungdung, Kecamatan Robatal, Kecamatan Omben dan
Kecamatan Tambelangan.
2. Kawasan Perlindungan Setempat
Kawasan yang berfungsi untuk melindungi kelestarian suatu manfaat
atau suatu fungsi tertentu, baik yang merupakan bentukkan alami maupun
buatan. Adapun kriteria kawasan perlindungan setempat, terdiri dari:
 Kawasan perlindungan setempat (KPS) sekitar mata air, ditetapkan
dengan radius 200 meter, dan direncanakan secara merata di seluruh
Kabupaten Sampang
 Kawasan perlindungan setempat (KPS) sekitar waduk/danau, yang
lebarnya antara 50–100 meter dari titik pasang tertinggi ke arah darat.
 Kawasan perlindungan setempat (KPS) sekitar sempadan sungai terdiri
atas sungai di kawasan bukan permukiman sekurang-kurangnya 100
meter dan anak sungai sekurang-kurangnya 50 meter, dan direncanakan
secara merata di seluruh wilayah Kabupaten Sampang.
 Kawasan perlindungan setempat (KPS) sekitar sempadan pantai secara
umum ditetapkan sekurang-kurangnya 100 meter dari titik pasang
tertinggi untuk kawasan pesisir, sedangkan sekurang-kurangnya 130 x
rata-rata perbedaan pasang tertinggi dan surut air terendah, untuk
pesisir pulau-pulau kecil.
 Kawasan Perlindungan Setempat (KPS) sekitar sempadan pantai
berhutan bakau minimal 130 kali rata-rata perbedaan air pasang tertinggi
dan terendah tahunan diukur dari garis air surut terendah kearah darat
yang merupakan habitat hutan bakau/mangrove. Adapun kawasan

R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 19
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

perlindungan mangrove meliputi sepanjang Pantai Selatan dikecamatan


Sreseh, Jrengik, Pengarengan, Sampang dan Kecamatan Camplong.
Sedangkan kawasan sempadan pantai berada di pantai utara berada di
Kecamatan Banyuates, Kecamatan Ketapang dan Sokobanah.
 Ruang Terbuka Hijau Perkotaan.
 Kawasan ini tersebar di seluruh wilayah diKabupaten Sampang, dan
secara umum harus dilakukan perlindungan kawasan. Dalam beberapa
kondisi atau untuk kepentingan tertentu maka sebagian kawasan lindung
ini dapat digunakan untuk kawasan budidaya, tetapi harus dilakukan
dalam batasan tertentu.
3. Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya
 Sempadan Hutan Bakau/Mangrove
Kawasan perlindungan mangrove adalah kawasan tempat
tumbuhnya tanaman mangrove di wilayah pesisir/laut yang berfungsi
untuk melindungi habitat, ekosistem, dan aneka biota laut, melindungi
pantai dari sedimentasi, abrasi dan proses akresi (pertambahan pantai)
dan mencegah terjadinya pencemaran pantai. Berdasarkan kriteria
tersebut maka kawasan perlindungan hutan bakau/mangrove meliputi
pantai selatan Kabupaten Sampang antara lain di Kecamatan Sampang,
Camplong, Kecamatan Sreseh, Kecamatan Pengarengan.

Tabel 2.11
Luas Potensi dan Sebaran Hutan Mangrove Kawasan Pesisir Selatan
Kabupaten Sampang (ha)

Potensi Luas Hutan


No Kecamatan Sisa
Pengembangan Mangrove
1 Camplong 133,50 80,00 53,50
2 Sampang 98,38 88,50 9,88
3 Pengarengan 115,50 83,50 32,00
4 Sreseh 251,00 208,00 43,00

Jumlah 598,38 460,00 138,38

Sumber: RTRW Sampang 2012-2032

II - 20 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

 Kawasan Cagar Budaya dan Ilmu Pengetahuan


1) Lingkungan Bangunan Non-gedung
Adalah suatu tempat yang dapat diperuntukkan sebagai cagar budaya
dan sejarah dengan bentuk bangunan non gedung yang harus
dilestarikan. Adapun yang dapat berfungsi sebagai cagar budaya dan
ilmu pengetahuan adalah:
- Situs Ratu Ebu di Kecamatan Sampang
- Situs Sumur Daksan di Kecamatan Sampang
- Situs Pababaran Trunojoyo di Kecamatan Sampang
- Situs Makam Pangeran Santo Merto di Kecamatan Sampang
- Situs Makam Bangsacara dan Ragapadmi di Pulau Mandangin
Kecamatan Sampang
- Situs Makam Sayyid Ustman Bin Ali Bin Abdullah Al-Habsyi di
Kecamatan Sokobanah.
2) Lingkungan Bangunan Gedung dan Halamannya
Adalah cagar budaya yang bersifat pelestarian terhadap bangunan
kuno peninggalan bersejarah yang harus dilestarikan sebagai ciri
cagar budaya setempat yaitu: Candi Mandangin di Kecamatan
Sampang dan Sumur Tujuh Petilasan Pangeran Panji Laras di
Kecamatan Sampang
4. Kawasan Rawan Bencana Alam
Kawasan rawan bencana alam terdiri atas 3 daerah: 1) Daerah rawan
gelombang pasang meliputi: Kecamatan Camplong, Kecamatan Sokobanah,
dan Kecamatan Ketapang; 2) Daerah rawan banjir berada di Kecamatan
Sampang; dan Daerah rawan longsor meliputi: Kecamatan Kedungdung,
Kecamatan Omben, Kecamatan Sampang, dan Kecamatan Robatal.
5. Kawasan Lindung Geologi
Kawasan lindung geologi terdiri atas 2 kawasan yaitu: (1). Rawan
bencana alam geologi; dan (2). Kawasan yang memberikan perlindungan
terhadap air tanah. Kawasan rawan bencana alam geologi terdiri atas: a).
Kawasan rawan bencana gerakan tanah meliputi 9 kecamatan: Omben;

R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 21
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

Kedungdung; Jrengik; Tambelangan; Ketapang; Sokobanah; Camplong;


Karang Penang; dan Robatal. b). Kawasan rawan bencana abrasi pantai
meliputi 5 kecamatan: Camplong; Sampang; Sokobanah; Ketapang; dan
Sreseh.
Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap air tanah terdiri
atas 2 kawasan yaitu: 1). Sempadan mata air meliputi 11 kecamatan: Omben;
Kedungdung; Robatal; Jrengik; Torjun; Karangpenang; Tambelangan;
Camplong; Sampang; Sokobanah; dan Banyuates. 2). Kawasan imbuhan air
tanah meliputi 5 kecamatan: Kedungdung; Sampang; Tambelangan; Omben;
dan Robatal.
6. Kawasan Lindung Lainnya
a) Kawasan Terumbu Karang
Kawasan perlindungan terumbu karang terdapat hampir di
sepanjang kawasan pesisir di Kabupaten Sampang khususnya di Pulau
Mandangin. Rencana kawasan cagar alam laut sebesar kurang lebih 50 ha.
Untuk kawasan lindung pada terumbu karang diatasnya boleh
dimanfaatkan untuk kegiatan budidaya perairan laut (rumput laut dan
mutiara) dan aktivitas wisata (seperti berenang, snorkelling, diving)
selama kegiatan ini tidak menganggu kelangsungan hidup dari terumbu
karang tersebut.
b) Kawasan Koridor Bagi Jenis Satwa Yang dilindungi
Kawasan koridor bagi jenis satwa yang dilindungi di wilayah
Kabupaten Sampang berupa taman wisata alam terdapat di Kecamatan
Banyuates yaitu Kawasan hutan kera Nepa dengan luas yang
direncanakan kurang lebih 1,5 ha.

B. Kawasan Budidaya
Kawasan budidaya adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama
untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber
daya manusia dan sumber daya buatan. Kawasan budidaya terdiri dari: kawasan
peruntukan hutan produksi; Kawasan pertanian; Kawasan perdagangan dan jasa;
Kawasan industri dan Kawasan perkantoran, Kawasan permukiman

II - 22 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

Sumber: Bappelitbangda Kabupaten Sampang, 2018


Gambar 2.6
Peta Rencana Kawasan Budidaya

1. Kawasan Peruntukan Hutan Produksi


Berdasarkan UU No. 41 Tahun 1999 tentang kehutanan menjelaskan
kawasan peruntukan hutan produksi adalah kawasan yang diperuntukkan
untuk kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil
hutan. Kawasan hutan produksi meliputi hutan produksi tetap, hutan
produksi terbatas, hutan produksi yang dikonversi.
Wilayah Kabupaten Sampang memiliki kawasan hutan yang
tersebar secara tidak merata pada wilayah kecamatan. Sebagian kawasan
hutan ini ada di bagian pinggiran, dimana diantara kawasan hutan ini masih
ada yang dimanfaatkan sebagai hutan produksi. Jenis hutan yang terdapat di
Kabupaten Sampang didominasi oleh kawasan hutan rakyat yang tersebar
merata di 8 kecamatan. Dari hasil sosialisasi ternyata banyak kawasan hutan
yang mengalami penggundulan sehingga dapat membahayakan kawasan di
sekitarnya baik berupa longsor, banjir bandang, dan bencana kekeringan.

R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 23
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

Kawasan hutan produksi di Kabupaten Sampang mengacu kepada Peta


Penunjukan Kawasan Hutan di Provinsi Jawa Timur. Berdasarkan hal
tersebut, luasan hutan produksi di Kabupaten Sampang sebesar 797 hektar.
Kecamatan yang terdapat hutan produksi ini antara lain Kecamatan
Banyuates, Jrengik, Kedungdung, Ketapang, Omben, Sampang, Sokobanah,
Tambelangan, dan Torjun.

Sumber: Bappelitbangda Kabupaten Sampang, 2018


Gambar 2.7
Peta Rencana Kawasan Hutan Produksi

2. Kawasan Peruntukan Hutan Rakyat


Kawasan peruntukan hutan rakyat adalah kawasan dimana hutan yang
tumbuh di atas tanah yang dibebani hak milik maupun hak lainnya dengan
ketentuan luas minimum 0,25 (nol koma dua puluh lima) hektar, penutupan
tajuk tanaman kayu-kayuan dan tanaman lainnya lebih dari 50% (lima puluh
perseratus). Kawasan peruntukan hutan rakyat tersebar di seluruh
kecamatan. Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan peruntukan hutan
rakyat meliputi: 1. Diperbolehkan pendirian bangunan untuk menunjang
kegiatan pemanfaatan hasil hutan; dan 2. Usaha peningkatan kualitas hutan

II - 24 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

dan lingkungan dengan pengembangan obyek wisata alam yang berbasis pada
pemanfaatan hutan.
3. Kawasan Peruntukan Pertanian
Kawasan pertanian di Kabupaten Sampang diusahakan dalam bentuk
pertanian sawah seluas 20.590 ha dan tanah tegalan seluas 78.514 ha dan
kawasan jenis ini keberadaannya tersebar diseluruh kecamatan di Kabupaten
Sampang. Dari kondisi tersebut diharapkan kawasan ini mampu menciptakan
swasembada pangan terutama melalui program-program yang ada yaitu
melalui ekstensifikasi, intensifikasi, diversifikasi serta rehabilitasi dan tidak
menutup kemungkinan pembukaan lahan-lahan baru yang diperuntukkan
bagi pertanian daerah Kabupaten Sampang.
Data BPS (2018) menunjukkan sebagian besar sawah di Kabupaten
Sampang merupakan sawah dengan menggunakan sistem pengairan tadah
hujan, yaitu seluas 15.580 ha, atau 75,67 persen dari luasan sawah
keseluruhan. Sedangkan sebagian lagi merupakan sawah dengan jenis
pengairan irigasi teknis seluas 3.520 ha, yang beririgasi semi teknis seluas
910 ha, dan yang beririgasi sederhana sebesar 340 ha.
a) Peruntukan Tanaman Pangan
1) Kawasan Pertanian Lahan Basah
Kawasan pertanian jenis ini di Kabupaten Sampang banyak
dijumpai pada wilayah selatan terutama pada kecamatan Torjun,
Omben, Jrengik dan sebagian kecil di wilayah utara yaitu di Kecamatan
Banyuates. Dengan semakin tingginya perubahan fungsi tanah
pertanian menjadi kawasan terbangun, maka untuk mempertahankan
kawasan pertanian lahan basah khususnya sawah beririgasi teknis dan
lahan abadi pertanian pangan (sawah abadi) ini perlu ditingkatkan
intensifikasinya. Untuk menunjang peningkatan dari nilai manfaat
melalui peningkatan pelayanan irigasi dari setengah teknis menjadi
teknis dan sederhana menjadi setengah teknis. Pengembangan sawah
selain padi juga dilakukan penerapan sistem mina padi, tumpang sari
dan sebagainya. Tetapi dengan adanya fenomena tersebut, pemerintah
telah menetapkan peraturan perundangan yang mengatur tentang

R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 25
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

pola penggunaan kawasan pertanian. Dalam kaitan yang lebih


komplek, hal tersebut dalam rangka mempertahankan swasembada
pangan yang terlahir dari adanya tanah yang cukup untuk tanaman
pertanian.
a) Luas lahan yang dibudidayakan untuk pertanian tahun 2018 adalah:
- Sawah irigasi
Sawah irigasi secara keseluruhan pada tahun 2018 memiliki
luasan sebesar 5.031 ha dimana sawah irigasi teknis seluas 4.254
ha, sawah irigasi setengah teknis sebanyak 681 ha, dan sawah
dengan irigasi sederhana sebesar 96 ha.
- Sawah tadah hujan
Sawah tadah hujan memiliki luas sebesar 12.274 ha, dengan
kecamatan terbanyak di Kecamatan Sampang sebesar 2.658 Ha.
b) Rencana penggunaan tanah untuk persawahan dengan
memperhatikan daya dukung lahan, rencana pengembangan
jaringan irigasi dan proyeksi kebutuhan pangan serta potensi
ekonomi.
- Pertanian persawahan irigasi teknis yang nantinya
direkomendasikan menjadi lahan pertanian pangan
berkelanjutan irigasi sebesar 4.714 Ha. Berdasarkan kemampuan
daerah juga ditetapkan untuk kawasan ini menjadi lahan
pertanian tanaman pangan berkelanjutan.
- Proyeksi lahan pertanian hingga tahun 2032 dilakukan dengan
memperhatikan kecenderungan tingkat konsumsi penduduk
terhadap komoditas padi (kebutuhan beras), tingkat produksi
padi, serta kecukupan kebutuhan pangan dengan
membandingkan tingkat produksi dan konsumsi.
2) Kawasan Pertanian Lahan Kering
Tegalan tanah kering merupakan penggunaan tanah yang
memiliki luasan terbesar di Kabupaten Sampang. Keberadaan akan
kawasan ini di Kabupaten Sampang menyebar di seluruh kecamatan
terutama pada daerah yang kurang mendapatkan air dan

II - 26 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

mengandalkan air hujan (tadah hujan), dimana untuk peningkatan


nilai manfaat dilakukan melalui penerapan sistem pergiliran, tumpang
sari dan sebagainya. Luas lahan ini di Kabupaten Sampang secara
keseluruhan mencapai 58,72 persen dari luas Kabupaten atau
72.423,74 ha.
Beberapa bagian tegalan terutama yang terletak pada kawasan
lindung atau diperuntukkan tanaman keras, dapat dialihfungsikan
menjadi kawasan hutan atau perkebunan. Dengan alih fungsi ini maka
luas tegalan diperkirakan akan mengalami penurunan. Direncanakan
luas lahan tegalan ini menjadi kurang lebih 28.731 ha. Pertanian
pangan pada lahan kering sebesar 28.731 ha ini ditetapkan sebagai
lahan pertanian pangan berkelanjutan non irigasi.
b) Peruntukan Hortikultura
Peruntukan holtikultura yang ada di Kabupaten Sampang antara
lain berupa kawasan yang ditanami jenis sayuran. Pengembangan
kawasan hortikultura dilakukan dengan cara:
- Pengembangan sistem agropolitan dan pengembangan kawasan
perdesaan khususnya pada pusat sentra produksi, diarahkan di
Kecamatan Banyuates dan Kecamatan Tambelangan
- Pengembangan sektor pertanian untuk kegiatan agribisnis, agrowisata
dan industri pengolahan hasil pertanian menjadi makanan dan
sejenisnya
- Pengembangan komoditas unggulan.

R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 27
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

Sumber: Bappelitbangda Kabupaten Sampang, 2018


Gambar 2.8
Peta Rencana Kawasan Pertanian

c) Kawasan Peruntukan Perkebunan


Pengembangan tanaman perkebunan di Kabupaten Sampang
dituntut untuk tetap memperhatikan keseimbangan aspek ekonomi,
ekologi dan sosial yang merupakan indikator pengelolaan sumber daya
perkebunan dan kehutanan yang lestari. Jenis komoditi perkebunan yang
cukup potensial dan merupakan tanaman unggulan di Kabupaten Sampang
antara lain adalah jambu mete, kelapa, cabe jamu dan tembakau. Wilayah
yang menghasilkan perkebunan ini umumnya merupakan kawasan yang
memiliki kondisi topografi perbukitan dan sebagian kecil pada daerah
dataran rendah dengan jenis tanaman yang ditanam adalah termasuk jenis
tanaman keras.
Di Kabupaten Sampang perkebunan banyak terdapat di
Kecamatan Banyuates, Kecamatan Sokobanah, Kecamatan Ketapang,
Kecamatan Robatal. Tambelangan dan kecamatan Jrengik, pemanfaatan

II - 28 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

dilakukan dengan peningkatan produktivitas dan perlindungan kawasan.


Berdasarkan komoditasnya, pengembangan perkebunan dapat dibagi
dalam dua kelompok yakni perkebunan tanaman tahunan seperti: kelapa,
dan perkebunan tanaman semusim antara lain berupa: jambu mente,
tembakau dsb. Adapun luas kawasan perkebunan di Kabupaten Sampang
adalah 20.059 ha atau 31,53 persen dari luas Kabupaten Sampang.
Berbagai cara dalam pemanfaatan dan pengelolaan perkebunan
antara lain adalah:
- Pengembangan fasilitas sentra produksi dan pemasaran pada pusat
kegiatan ekonomi di Banyuates-Ketapang-Tambelangan
- Pengembangan perkebunan, misalnya merehabilitasi tanaman
perkebunan yang rusak atau pada area yang telah mengalami
kerusakan yaitu mengembalikan fungsi perkebunan yang telah
berubah menjadi peruntukan lainnya, khususnya yang telah berubah
menjadi area pertanian tanaman pangan;
- Pengembangan kawasan yang berpotensi untuk tanaman perkebunan
sesuai dengan rencana, seperti jambu mente, cabe jamu, dan tembakau;
- Pengembangan kawasan potensi untuk pertanian pangan lahan kering;
- Pengembangan pasar produksi perkebunan; serta
- Pengolahan hasil perkebunan terutama dengan membentuk
keterikatan antar produk.
Untuk rencana perkebunan yaitu pemantapan lahan untuk
perkebunan seluas kurang lebih 20.059 ha dengan komoditi unggulannya:
- Budidaya kelapa tersebar di seluruh kecamatan
- Budidaya tembakau meliputi Kecamatan Sreseh, Torjun, Sampang,
Camplong, Omben, Kedungdung, Jengik, Sokobanah, Karangpenang,
Robatal dan Kecamatan Pangerengan.
- Budidaya jambu mete tersebar di seluruh kecamatan
- Budidaya kapuk randu tersebar di seluruh kecamatan
- Budidaya siwalan meliputi Kecamatan Sampang, Omben, Kedungdung,
Tambelangan, Banyuates, Robatal, Ketapang dan Kecamatan
Karangpenang.

R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 29
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

- Budidaya cabe jamu meliputi Tambelangan, Banyuates, Robatal,


Ketapang, Sokobanah dan Kecamatan Karangpenang.
- Budidaya asam jawa tersebar di seluruh kecamatan
- Budidaya wijen tersebar di seluruh kecamatan
- Budidaya serat nanas meliputi Kecamatan Omben, Kedungdung,
Tambelangan, Banyuates, Robatal, Ketapang, Sokobanah dan
Karangpenang.
- Budidaya pandan meliputi Kecamatan Tambelangan dan Kecamatan
Banyuates
- Budidaya lada berada di Kecamatan Tambelangan;
- Budidaya temulawak tersebar di seluruh kecamatan;
- Budidaya kunyit tersebar di seluruh kecamatan;
- Budidaya lengkuas tersebar di seluruh kecamatan;
- Budidaya lempuyang tersebar di seluruh kecamatan;
- Budidaya tebu tersebar di seluruh kecamatan; dan
- Budidaya temu ireng tersebar di seluruh kecamatan.

Sumber: Bappelitbangda Kabupaten Sampang, 2018


Gambar 2.9
Peta Rencana Kawasan Perkebunan

II - 30 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

Berikut adalah tabel ketersedian lahan menurut Rencana Tata


Ruang Wilayah Kabupaten Sampang.

Tabel 2.12
Ketersediaan Lahan Menurut RTRW Kabupaten Sampang
Rencana Lahan Efektif
No Kecamatan
Permukiman (60 persen)
1 Sampang 791,765 475,06
2 Camplong 357,807 214,68
3 Torjun 241,590 144,95
4 Omben 268,053 160,83
5 Kedungdung 153,617 92,17
6 Jrengik 287,407 172,44
7 Sreseh 319,781 191,87
8 Tambelangan 134,379 80,63
9 Robatal 347,540 208,52
10 Ketapang 277,978 166,79
11 Banyuates 202,864 121,72
12 Sokobanah 484,798 290,88
13 Pangarengan 300,733 180,44
14 Karang Penang 151,611 90,97
TOTAL 4.319,923 2.591,95
Sumber: Bappelitbangda Kabupaten Sampang, 2018

d) Kawasan Peternakan
Sektor Peternakan di Kabupaten Sampang komoditas yang paling
menonjol adalah ternak sapi potong, diikuti oleh ternak kambing dan
ternak ayam. Pendekatan yang diterapkan dalam rangka meningkatkan
kualitas peternakan adalah dengan teknis terpadu dengan kebijakan
pengembangan populasi ternak, produksi ternak dan pelayanan.
Beberapa kecamatan yang memiliki potensi pengembangan
peternakan di Kabupaten Sampang, baik ternak besar maupun ternak
kecil, diantaranya adalah:
- Kecamatan Ketapang : sapi
- Kecamatan Sampang : kambing dan domba
- Kecamatan Robatal : sapi
Selain ternak besar diatas, masing-masing kecamatan juga
memiliki potensi pengembangan ternak kecil, yakni: ayam
buras/kampung, ayam ras, kambing, domba, kelinci dan sebagainya
terdistribusi secara merata.

R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 31
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

Bagi pemenuhan kebutuhan internal Kabupaten Sampang dan


ekspor, maka pengembangan kegiatan peternakan yang ada saat ini dapat
dipertahankan. Kebutuhan pengembangan ke depan yang dapat diatur
pemanfaatan lahan atau kawasannya diatur sebagai berikut:
- Pengembangan ternak unggas yang berpusat di Kecamatan Sampang.
Wilayah pengembangan sentra produksinya meliputi pada sentra-
sentra produksi unggas di Kabupaten Sampang
- Pengembangan Hewan ternak berupa sapi yang berpusat di Kecamatan
Ketapang dan Kedungdung. Wilayah pengembangan sentra
produksinya meliputi pada sentra-sentra produksi ternak hewan di
Kabupaten Sampang

Sedangkan arahan lokasi pengembangna peternakan di


Kabupaten Sampang antara lain:
- Pengembangan ternak unggas berada di Kecamatan Sampang
- Pengembangan hewan ternak berupa sapi meliputi Kecamatan Jrengi,
Banyuates, Ketapang dan Kecamatan Kedungdung.

4. Kawasan Perikanan
Sektor Kelautan dan Perikanan merupakan produksi penghasil protein
tinggi di Kabupaten Sampang dan yang paling menonjol adalah perikanan
laut. Hasil tangkapan ikan laut terbesar adalah Kecamatan Ketapang dan
Banyuates untuk bagian utara, sedangkan untuk bagian selatan adalah
Kecamatan Sreseh, Camplong dan Sampang. Peningkatan perekonomian
Kabupaten Sampang bidang perikanan dikembangkan melalui perikanan laut
atau tangkap di wilayah pantai di Kecamatan Sreseh dan Camplong melalui
penyediaan sarana dan prasarana pendukung penangkapan, TPI dan gudang,
pelabuhan penunjang bongkar muat barang ikan serta sandar perahu.
Sektor perikanan yang ada di Kabupaten Sampang dibedakan menjadi
dua bagian, yaitu perikanan darat dan perikanan laut:
- Perikanan darat antara lain adalah: Usaha budidaya ikan berupa ikan
kolam, karamba dan kolam pembenihan ikan (KPI) yang terdapat di
Kecamatan Pengarengan.

II - 32 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

- Perikanan laut, terdapat di Kecamatan Sampang, Camplong, Sreseh,


Pengarengan, Ketapang, Banyuates dan Sokobanah antara lain adalah:
usaha penangkapan ikan di laut, usaha penangkapan ikan dan restocking
di perairan umum, usaha perikanan di bidang pasca panen yaitu
pengolahan ikan

5. Kawasan Peruntukan Pertambangan


Kabupaten Sampang memiliki sumber daya potensial yang berupa
mineral batuan yang merupakan salah satu penunjang pembangunan
perekonomian di Kabupaten Sampang. Adapun jenis galian yang
dikembangkan di Kabupaten Sampang adalah pertambangan mineral,
diantaranya adalah Batu gamping, Dolomit, Fosfat, Lempung, Pasir Kuarsa,
Batu Pasir dan Kalsit. Selain itu juga terdapat potensi minyak dan gas bumi di
wilayah Kecamatan Kedungdung, Sreseh dan Camplong. Kawasan
peruntukan pertambangan terdiri atas:
- kawasan pertambangan mineral
- kawasan pertambangan migas

Kawasan pertambangan mineral terdiri atas:


 Pertambangan mineral batuan/non logam
 pertambangan batu gamping meliputi Kecamatan Jrengik, Torjun,
Sampang, Kedungdung, Omben, Banyuates, Sokobanah, Ketapang dan
Kecamatan Camplong.
 pertambangan batu putih meliputi Kecamatan Sampang, Ketapang,
Robatal, Sokobanah, dan Kecamatan Camplong.
 pertambangan phospat meliputi Kecamatan Jrengik, Torjun,
Sampang, Kedungdung, Omben, Sokobanah, Ketapang dan
Kecamatan Camplong.
 pertambangan kalsit meliputi Kecamatan Sampang, Kedungdung,
Omben dan Kecamatan Jrengik.
 pertambangan kuarsa meliputi Kecamatan Sokobanah, Jrengik dan
Kecamatan Tambelangan.

R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 33
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

 pertambangan sirtu meliputi Kecamatan Banyuates, Jrengik, Torjun,


Sampang, Kedungdung, Ketapang dan Kecamatan Camplong.
 pertambangan tanah liat meliputi Kecamatan Omben, Karangpenang
dan Kecamatan Robatal

Kawasan pertambangan migas meliputi:


 Potensi migas meliputi:
 potensi migas lepas pantai meliputi Kecamatan Camplong, Sampang,
Pengarengan, Sokobanah, Banyuates, Ketapang dan Kecamatan
Sreseh
 potensi migas daratan tersebar di seluruh Kecamatan.

Sumber: Bappelitbangda Kabupaten Sampang, 2018


Gambar 2.10
Peta Rencana Kawasan Pertambangan

6. Kawasan Peruntukan Industri


Dasar hukum yang digunakan dalam merencanakan kawasan
peruntukan industri ini aadalah Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2009
dan Keppres No. 41 Tahun 1996 tentang kawasan industri. Kawasan industri

II - 34 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

adalah kawasan tempat pemusatan kegiatan industri yang dilengkapi dengan


prasarana dan sarana penunjang yang dikembangkan dan dikelola oleh
perusahaan kawasan industri yang telah memilki izin usaha kawasan
industri.
Pengembangan kawasan industri di Kabupaten Sampang didasarkan
pada potensi sumber daya alam yang ada. Berdasarkan hasil analisa ekonomi,
Kabupaten Sampang mempunyai potensi yang besar di sektor pertanian
tanaman pangan, peternakan, perkebunan dan perikanan. Saat ini lahan
industri yang ada pada umumnya menyatu dengan kawasan permukiman
yang lebih diorientasikan pada sektor perikanan dan berkembang di sekitar
kawasan pesisir. Adanya potensi pengembangan pelabuhan peti kemas di
wilayah Tanjungbumi Kabupaten Bangkalan, dan pengembangan
infrastruktur jalan di bagian wilayah utara dan selatan Kabupaten Sampang
diharapkan dapat meningkatkan aksesbilitas di wilayah ini. Dengan kondisi
tersebut, Kabupaten Sampang perlu adanya kawasan industri yang mengolah
hasil sumber daya alam yang dihasilkan.
Kabupaten Sampang memiliki beragam jenis industri yang memiliki
peranan penting dalam mendukung perekonomian wilayah kabupaten. Jenis
industri yang ada di Kabupaten Sampang antara lain: Industri genteng di
Kecamatan Karang Penang, Industri logam (pagar besi) di Kecamatan
Sampang, industri petis ikan di Kecamatan Camplong dan Kecamatan
Sampang, industri kerajinan aksesoris kerang-kerangan di Kecamatan
Camplong, industri ranjang palek di Kecamatan Sampang, industri batik tulis
di Kecamatan Sampang dan Kecamatan Jrengik, industri garam rakyat di
Kecamatan Sampang, Kecamatan Camplong, Kecamatan Torjun, Kecamatan
Pengarengan, Kecamatan Jrengik dan Kecamatan Sreseh.
Kawasan industri yang direncanakan di Kabupaten Sampang tepatnya
di Kecamatan Banyuates berbentuk industrial estate, dengan mengolah hasil
sumber daya alam yang ada. Luas kawasan industri direncanakan sekitar 250
Hektar dimana pengembangannya dilakukan secara bertahap.

R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 35
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

Sumber: Bappelitbangda Kabupaten Sampang, 2018


Gambar 2.11
Peta Rencana Kawasan Peruntukan Industri

7. Kawasan Peruntukan Pariwisata


Ditinjau dari karakteristik dan potensi daya tarik wisatanya, pola
pengembangan kepariwisataan di Kabupaten Sampang dapat dikelompokkan
kedalam 2 kawasan parawisata yaitu alam dan budaya. Lokasi daya tarik
wisata yang ada di Kabupaten Sampang letaknya cenderung menyebar,
sehingga agar memudahkan wisatawan di dalam melaksanakan aktivitas
wisata perlu adanya suatu arahan jalur wisata. Berdasarkan hasil observasi
di lapangan, dapat diketahui beberapa permasalahan dalam kaitannya
dengan jalur wisata, yaitu:
1. Belum adanya pola perjalanan wisata yang ada di Kabupaten Sampang,
hal ini terjadi karena sebagian besar objek wisata yang ada di Kabupaten
Sampang masih belum dikembangkan secara optimal, perkembangan
sektor pariwisata cenderung apa adanya.
2. Belum adanya paket-paket wisata yang di tawarkan pada wisatawan.

II - 36 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

3. Belum adanya program pengembangan sektor yang ada di Kabuparten


Sampang secara keseluruhan. Hal ini terbukti dengan keberadaan objek-
objek wisata yang masih belum banyak dikelola secara profesional.
Pengembangan sektor wisata di Kabupaten Sampang cukup
menjanjikan. Hal ini terlihat dari potensi keunikan dan keindahaan obyek
wisata dan budaya yang dimiliki cukup banyak. Obyek wisata tersebut
meliputi:
a. Pantai Wisata Camplong
Kawasan wisata alam ini terletak di Desa Dharma Camplong, Kec.
Camplong, dengan jarak ± 9 km dari pusat kota. Untuk mencapai kawasan
ini sangat mudah karena dilalui jalur arteri lintas kota pulau Madura
Bangkalan-Sampang-Pamekasan-Sumenep dengan kondisi jalan sangat
baik. Kondisi Wisata Pantai Camplong didukung dengan tempat
penginapan berupa hotel resort bintang satu, restoran, kios makanan
tradisional, pasar wisata, tempat parkir yang memadai, fasilitas tempat
ibadah, taman bermain, MCK, gardu pandang, dan keamanan yang
terjamin.
b. Wisata Goa Macan
Gua macan terletak di Desa Bira Temor Kecamatan Sokobanah Kabupaten
Sampang. Objek wisata ini merupakan objek wisata alam yang baru
ditemukan atas dasar infromasi dari penduduk Desa Bira Temor
Kecamatan Sokobanah. Letak Gua macan ± 5 km dari Kantor Kecamatan
Sokobanah ke arah timur. Pada Gua Macan di bagian depan dihiasai
stalaktit dan stalakmit, sehingga menyerupai mulut Macan yang sedang
menganga. Stalaktit dan stalakmit juga terdapat dibagian dalam gua. Di
dalam gua juga terdapat suara tetesan air menyerupai alunan musik yang
berasal dari tetesan air dari atap gua. Pada musim kemarau air ini
dimanfaatkan oleh penduduk untuk menyiram tanaman Cabe Jamu.
c. Wisata Goa Kelelawar
Goa Kelelawar terletak di Desa Bira Timur (sebelah timur Gua Macan)
Kecamatan Sokobanah Kabupaten Sampang. Objek wisata ini merupakan
objek wisata alam yang baru ditemukan atas dasar infromasi dari

R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 37
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

penduduk Desa Bira Timur Kecamatan Sokobanah. Letak Gua macan ± 5,2
km dari Kantor Kecamatan Sokobanah ke arah timur. Pada Gua Kelelawar
di bagian dalam dihiasai stalakmit. Suhu di dalam gua sangat sejuk,
sehingga oleh Kelelawar dijadikan sarang yang jumlahnya ribuan, dengan
banyaknya kelelawar yang keluar masuk dari gua tersebut oleh penduduk
sekitar dinamakan Gua Kelelawar.
d. Wisata Air Terjun Toroan
Wisata Air Terjun Toroan merupakan destinasi wisata yang terletak di
pesisir utara Kabupaten Sampang, terletak di Desa Ketapang Daya, Kec.
Ketapang, dengan jarak ±43 km dari pusat kota ke arah utara dengan
akses jalan menuju lokasi di jalur transportasi umum Sampang–
Ketapang–Sokobanah. Air Terjun Toroan yang merupakan satu-satunya
air terjun di Kabupaten Sampang dan di Pulau Madura. Sumber mata Air
Terjun Toroan berasal dari sungai Sumber Payung yang berada di
Kecamatan Ketapang Timur, dengan posisi tinggi mencapai ± 20 m dari
permukaan air laut dan letak jatuh air terjun yang langsung bermuara ke
laut lepas pantai utara merupakan pesona tersendiri dari air terjun ini.
e. Wisata Hutan Kera Nepa
Hutan Kera Nepa juga merupakan destinasi wisata yang terletak di pesisir
utara Kabupaten Sampang, terletak di Desa Nepa, Kec. Banyuates dari
pusat kota ke arah utara jurusan Sampang-Ketapang-Banyuates dapat
ditempuh dengan kendaraan roda empat sejauh ±50 km dan dilanjutkan
dengan kendaraan bermotor sejauh 1 km untuk masuk ke hutan karena
kondisi jalan masuk yang masih sempit. Merupakan suatu keindahan
tersendiri yang ditawarkan kawasan objek wisata Hutan Kera Nepa,
wisatawan akan dituntun untuk melihat pemandangan alam sekitar
pantai dan lautan lepas, melihat matahari terbit (sunrise), menyusuri
sungai dan hutan cagar alam seluas 1 ha dengan perahu nelayan untuk
melihat pemandangan hutan mangrove dan melihat satwa kera pada
habitatnya.

II - 38 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

f. Pantai Lon Malang


Pantai Lon Malang merupakan destinasi baru yang juga terletak di pesisir
utara Kabupaten Sampang, tepatnya di Desa Bira Tengah, Kec. Sokobanah,
dari pusat kota ke arah utara jurusan Sampang-Ketapang-Sokobanah,
dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat sejauh ±52 km. Di pantai
ini pengunjung bisa bermain All Terrain Vehicle (ATV), menikmati
beberapa spot area swafoto, ataupun sekedar menikmati pemandangan
berlatar puluhan pohon cemara udang yang indah.

Selain beberapa obyek wisata alam di atas, terdapat puluhan


obyek potensi yang menjadi daya tarik wisata di Kabupaten Sampang
sebagaimana ditunjukkan gambar di bawah. Sebagian besar obyek daya
tarik wisata yang ada belum dikelola secara baik. Artinya, dalam waktu
mendatang diperlukan perhatian serius dalam pembangunan
kepariwisataan yang meliputi 4 (empat) aspek, yaitu: destinasi
pariwisata, industri pariwisata, pemasaran pariwisata dan kelembagaan
kepariwisataan.

Sumber: Bappelitbangda Kabupaten Sampang, 2019


Gambar 2.12
Peta Persebaran Daya Tarik Wisata Alam

R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 39
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

8. Kawasan Peruntukan Permukiman


Berdasarkan Undang-undang No. 1 tahun 2011 tentang Perumahan
dan Kawasan Permukiman, perumahan adalah kumpulan rumah sebagai
bagian dari permukiman, baik perkotaan maupun perdesaan, yang dilengkapi
dengan prasarana, sarana, dan utilitas umum sebagai hasil upaya pemenuhan
rumah yang layak huni. Adapun kawasan permukiman adalah bagian dari
lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik berupa kawasan perkotaan
maupun perdesaan, yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau
lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan
penghidupan.
Kawasan permukiman pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua
kelompok yakni permukiman perdesaan dan perkotaan. Rencana
pengembangan kawasan permukiman di Kabupaten Sampang secara
keseluruhan kurang lebih 22.407 ha atau kurang lebih 1,82% dari wilayah
Kabupaten Sampang.

Sumber: Bappelitbangda Kabupaten Sampang, 2018


Gambar 2.13
Peta Rencana Kawasan Permukiman

II - 40 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

Secara umum kawasan permukiman di Kabupaten Sampang,


berdasarkan penyediaan wilayah permukimannya dapat dibedakan menjadi:
1. Kawasan permukiman yang dibangun oleh pengembang (developer)
2. Kawasan permukiman yang dibangun secara mandiri oleh masyarakat.
Kawasan ini umumnya berupa kampung, serta permukiman formal yang
cenderung memiliki kapling lebih luas serta kawasan permukiman
pedesaan
3. Kawasan permukiman yang diperkirakan akan tumbuh sebagai akibat
adanya perkembangan wilayah, sentra ekonomi, industri dan
infrastruktur, diantaranya:
- Kawasan permukiman yang timbul karena pertumbuhan dan
perkembangan kota, seperti Kota Sampang, Ketapang, Camplong
- Kawasan permukiman yang timbul karena pengembangan Jalan lintas
utara dan selatan yang melintasi Kecamatan Banyuates, Ketapang,
Sokobanah (lintas utara), Sreseh, Pengarengan, Torjun, Sampang,
Camplong (Lintas Selatan)
- Kawasan permukiman yang timbul karena pembangunan kawasan
industri di Kecamatan Banyuates
- Kawasan permukiman yang timbul karena pembangunan pelabuhan
regional di Kecamatan Camplong.

9. Kawasan Peruntukan Lainnya


Kawasan peruntukan lainnya terdiri atas:
1. Kawasan andalan: a). Kawasan andalan Ketapang dan sekitarnya dengan
sektor unggulan pertanian, perikanan, perkebunan, industri dan
pariwisata; b). kawasan andalan Banyuates dan sekitarnya dengan sektor
unggulan pertambangan, pertanian, peternakan, dan perkebunan; dan c).
kawasan andalan Sampang dan sekitarnya dengan sektor unggulan
perikanan, pariwisata, industri dan pertanian.
2. Kawasan perdagangan dan jasa terdiri atas a). pengembangan pasar
grosir skala kabupaten berada di Kota Sampang; b). pengembangan pasar
agribisnis berada di Kecamatan Banyuates; dan c). pengembangan pasar

R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 41
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

skala kecamatan di tiap kecamatan; dan penyediaan lahan untuk sektor


informal di perkotaan.
3. Kawasan pengendalian ketat terdiri dari kawasan industri berada di
Kecamatan Banyuates; wilayah aliran sungai, sumber air dan stren kali;
area pelabuhan; sekitar jalan arteri primer; jaringan SUTET; dan kawasan
rawan bencana.
4. Kawasan pesisir dan pulau kecil berupa wilayah hingga batas kewenangan
perairan pesisir Kabupaten meliputi: a). wilayah pesisir utara meliputi:
Kecamatan Banyuates; Kecamatan Ketapang; dan Kecamatan Sokobanah.
b).Wilayah pesisir selatan meliputi: Kecamatan Camplong; Kecamatan
Sampang; Kecamatan Pengarengan; dan Kecamatan Sreseh. c).Pulau
Mandangin.
5. Kawasan pertahanan dan keamanan meliputi: Komando Distrik Militer
(Kodim) berada di Kecamatan Sampang; dan Komando Rayon Militer
(Koramil) berada di tiap kecamatan.

2.1.3 Wilayah Rawan Bencana


Beberapa wilayah di Kabupaten Sampang memiliki karakteristik alam
yang rawan bencana. Berdasarkan Undang-undang No. 24 Tahun 2007 tentang
penanggulangan bencana menjelaskan bahwa bencana alam adalah peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam yang meliputi bencana gunung
meletus, banjir, tanah longsor, gempa bumi, dan tsunami yang berakibat timbulnya
korban jiwa, harta, benda, kerusakan sarana dan prasarana lingkungan hidup serta
fasilitas umum. Kawasan rawan bencana merupakan kawasan yang diindikasikan
sebagai kawasan yang sering terjadi bencana, baik bencana letusan gunung, banjir dan
gelombang tsunami sehingga dapat berakibat rusaknya lingkungan. Untuk Kabupaten
Sampang kawasan rawan bencana yaitu daerah rawan longsor, lahan kritis, abrasi
pantai dan banjir.

II - 42 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

Sumber: Bappelitbangda Kabupaten Sampang, 2018


Gambar 2.14
Peta Rawan Bencana dan Jalur Evakuasi

A. Tanah Longsor dan Lahan Kritis


Daerah yang rawan terhadap longsor di Kabupaten Sampang
meliputi wilayah perbukitan dengan prosentase terbesar terdapat pada
daerah perbukitan karena memiliki kelerengan yang lebih tinggi dan
sangat rentan terhadap longsor khususnya disekitar wilayah tengah
Kabupaten Sampang. Sedangkan lahan kritis di Kabupaten Sampang
meliputi lahan–lahan kering yang tersebar di seluruh Kabupaten
Sampang. Lahan-lahan kritis tersebut merupakan areal yang tengah
mengalami erosi. Penanganan lahan kritis ini tersebar di sepanjang DAS
di Kabupaten Sampang. DAS tersebut antara lain DAS Nodung yang
berada di Kecamatan Banyuates, Ketapang dan Sokobanah, DAS
Kamoning yang berada di Kecamatan Robatal, Omben, Kedungdung,
Sampang, dan Camplong, DAS Semajid yang berada di sebagian

R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 43
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

Kecamatan Robatal, Sokobanah, Omben, Camplong dan DAS Blega yang


terdapat di Kecamatan Tambelangan, Jrengik, Torjun, Kedungdung,
Sreseh. Namun, ada beberapa prioritas penanganan erosi tersebut antara
lain yang ada di Kecamatan Sampang, Omben, Kedungdung dan Robatal.
Tabel 2.13
Luasan Erosi Tanah Yang Mendapat Prioritas Penanganan di Kabupaten
Sampang
Luasan tidak ada Luasan ada
No Kecamatan Jumlah (ha)
erosi (ha) erosi (ha)
1 Sampang 6.567 680 7.247
2 Omben 3.891 5.975 9.866
3 Kedungdung 5.233 6.995 12.228
4 Robatal 144 16.910 17.054
Jumlah 15.835 30.560 46.395
Sumber: Bappelitbangda Kabupaten Sampang, 2018

B. Abrasi
Abrasi atau erosi pantai adalah pengikisan pantai. Penyebab abrasi
pantai bisa berupa alami, karena manusia, atau pun keduanya.
Pembangunan pelabuhan, reklamasi pantai (untuk permukiman,
pelabuhan udara, dan industri), serta penambangan pasir laut memiliki
andil tinggi dalam pengikisan pantai. Secara alami, penyebab utama
abrasi adalah gerakan gelombang pada pantai terbuka. Disamping itu,
karena keterkaitan ekosistem, maka perubahan hidrologis dan
oseanografis juga dapat mengakibatkan erosi kawasan pantai. Erosi
pantai tergantung pada kondisi angkutan sedimaen pada lokasi tersebut
yang dipengaruhi: angin, gelombang, arus, pasang surut, sedimen, dan
kejadian lainnya.
Di wilayah pesisir selatan Kabupaten Sampang yang mengalami
abrasi adalah di wilayah Kecamatan Camplong. Adanya abrasi ini
disebabkan karena rusaknya dan berkurangnya hutan mangrove yang
menjadi barrier dari abrasi ini. Untuk meminimalisir adanya abrasi ini
maka rehabilitasi dan reboisasi hutan mangrove sangat diperlukan.
Sedangkan untuk wilayah pesisir utara, lebih rentan terhadap abrasi yang
disebabkan oleh gelombang laut yang lebih besar dan tidak adanya

II - 44 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

mangrove di wilayah pesisir utara. Tidak adanya mangrove ini karena


kondisi pesisir wilayah utara merupakan pantai berkarang sehingga sulit
untuk ditumbuhi mangrove.
C. Banjir
Banjir disebabkan oleh keadaan alam dan ulah campur tangan
manusia. Keadaan alam yang dimaksud adalah kondisi dataran yang
cukup landai dan dilalui oleh sunga-sungai sehingga ketika air laut
pasang, sebagian daratan itu berada di bawah permukaan air laut.
Disamping itu, banjir juga bisa terjadi karena curah hujan tinggi.
Fenomena kenaikan paras muka air laut (sea level rise) juga menjadi
penyebab meningkatnya frekuensi dan intensitas banjir.
Banjir yang terjadi di Kabupaten Sampang biasa melanda daerah
perkotaan Kecamatan Sampang dan sekitarnya. Bencana banjir tersebut
secara naturaldisebabkan oleh elevasi daerah Kecamatan Sampang yang
berada di dataran rendah. Adanya intrusi air laut dan kiriman air yang
berasal dari daerah hulu di sebelah utara mengakibatkan air sungai Kali
Kemuning yang melintasi Kecamatan Sampang meluap. Jika intensitas
hujan cukup tinggi dan bersamaan dengan air pasang besar, volume
banjir akan besar dan bisa memerendam 7 (tujuh) desa dan 6 (enam)
kelurahan.

2.1.4 Kondisi Demografi


Penduduk memiliki peran sentral dalam keberhasilan pembangunan
daerah. Namun demikian, keberadaan penduduk juga dapat menjadi beban dalam
pembangunan. Peran penduduk yang begitu strategis harus diberdayakan agar dapat
menjadi modal pembangunan. Bila penduduk memiliki kualitas diri yang tinggi
(memiliki pendidikan tinggi atau keterampilan) maka dapat menghasilkan
produktivitas yang tinggi. Sebaliknya bila kualitas penduduk rendah akan membebani
atau menghambat perkembangan suatu daerah. Kondisi demografis penduduk
Kabupaten Sampang dapat diuraikan kedalam tiga bagian utama yaitu jumlah dan
kepadatan penduduk; rasio jenis kelamin; dan komposisi penduduk berdasarkan
tingkat pendidikan.

R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 45
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

a. Jumlah dan Kepadatan Penduduk


Jumlah penduduk Kabupaten Sampang tersebar relatif merata di 14
kecamatan. Sampai dengan tahun 2020, jumlah penduduk Kabupaten Sampang
sebanyak 882.242 orang. Persebaran penduduk terbanyak berada di Kecamatan
Sampang diikuti oleh Kedungdung, Camplong dan Ketapang. Sedangkan
kecamatan dengan jumlah penduduk terendah yaitu Pangarengan diikuti oleh
kecamatan Sreseh, Jrengik dan Torjun dengan jumlah penduduk di bawah empat
puluh ribu.

882.242

856.414 860.649
Jiwa

847.707
834.110

2016 2018 2017 2019 2020

Sumber: Dispendukcapil Kabupaten Sampang, 2021


Gambar 2.15
Jumlah Penduduk Kabupaten Sampang

1.000.000
1735 882.242 2000
900.000 1800
800.000 1600
700.000 1400
1151 815
600.000 1200
515 572
500.000 878 1000
678 689 605 630
400.000 537 537 620 800
121.467

474 715
300.000 600
84.745
80.517

78.868

78.882
72.775

68.649
65.702
49.928
48.292
38.792

35.087
34.126

24.412

200.000 400
100.000 200
0 0

Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk

Sumber: Dispendukcapil Kabupaten Sampang, 2021


Gambar 2.16
Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Sampang per Kecamatan Tahun 2020

Jumlah penduduk Kabupaten Sampang tersebar relatif merata di 14


kecamatan. Dengan luas wilayah ± 1.233,30 km², maka tingkat kepadatan

II - 46 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

penduduk Kabupaten Sampang pada tahun 2020 adalah 715 jiwa/km². Pada level
kecamatan, Kecamatan Sampang memiliki kepadatan penduduk tertinggi yaitu
sebesar 1.735 jiwa/km2 diikuti oleh Kecamatan Camplong, Torjun dan Karang
Penang dengan kepadatan penduduk diatas 800 jiwa/km2. Sedangkan kecamatan
Sreseh memiliki tingkat kepadatan penduduk terendah yaitu sebesar 450,49
jiwa/km2. Secara spasial distribusi penduduk Kabupaten Sampang ditunjukkan
sebagaimana gambar berikut:

Sumber: Bappelitbangda Kabupaten Sampang, 2021


Gambar 2.17
Sebaran Penduduk Kabupaten Sampang Tahun 2020

b. Komposisi penduduk berdasarkan Umur dan Rasio Jenis Kelamin


Komposisi penduduk di Kabupaten Sampang di dominasi oleh
penduduk usia produktif. Persentase penduduk usia produktif pada rentang
usia 15–64 diperkiran lebih dari 60 persen dari total penduduk. Jumlah usia
produktif berdasarkan jenis kelamin menunjukan bahwa persentase penduduk
produktif perempuan lebih besar dibandingkan laki-laki yaitu masing masing
sebesar 68,33 dan 67,16 persen. Kondisi tersebut merupakan sebuah modal
penting dalam upaya menggerakan roda pembangunan.

R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 47
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

5-9

15-19

25-29

35-39

45-49

55-59

65-69

75+

Sumber: Dispendukcapil Kabupaten Sampang, 2021


Grafik 2.2
Komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin

Tabel 2.14
Persentase Penduduk menurut Karakteristik dan Kelompok Umur Tahun 2020
Kelompok Umur Jumlah
Karakteristik
0-14 15-64 65+
Jenis Kelamin
- Laki-laki 28,44 66,11 5,46 100
- Perempuan 26.14 67.11 6.75 100
Kelompok Pengeluaran
- 40 Persen Terbawah 31,13 62,13 6,74 100
- 40 Persen Tengah 25,35 69,38 5,27 100
- 20 Persen Teratas 23,30 70,10 6,60 100
Sampang 29.34 66,62 6,12 100
Sumber: BPS Kabupaten Sampang, 2021 (Statistik kesejahteraan Sampang )

Rasio jumlah penduduk berjenis kelamin laki-laki di Kabupaten


Sampang lebih besar dibandingkan dengan penduduk berjenis kelamin
perempuan. Hal ini ditunjukkan dengan sex ratio Kabupaten Sampang tahun
2020 adalah sebesar 98,71 persen. Artinya, perbandingkan jumlah penduduk laki-
laki dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan 98,71: 100. Maka bisa
dikatakan bahwa dalam setiap 100 penduduk berjenis kelamin perempuan
terdapat 99 penduduk berjenis kelamin laki-laki.
Tabel 2.15
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2020
2020
No Kecamatan
Laki-laki Perempuan Sex ratio
1 Sreseh 16.836 17.290 97,37
2 Torjun 19.282 19.510 98,83
3 Sampang 60.086 61.381 97,89

II - 48 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

2020
No Kecamatan
Laki-laki Perempuan Sex ratio
4 Camplong 40.238 40.279 99,90
5 Omben 39.343 39.525 99,54
6 Kedungdung 42.009 42.736 98,30
7 Jrengik 17.600 17.487 100,65
8 Tambelangan 24.297 23.995 101,26
9 Banyuates 35.997 36.778 97,88
10 Robatal 25.109 24.819 101,17
11 Sokobanah 32.620 33.082 98,60
12 Ketapang 38.832 40.050 96,96
13 Pangarengan 12.137 12.275 98,88
14 Karang penang 33.861 34.788 97,34
Jumlah 438.247 443.995 98,71
Sumber: Dispendukcapil Kabupaten Sampang, 2021

Sebagian besar kecamatan memiliki rasio jenis kelamin laki-laki lebih


besar dibandingkan perempuan. Daerah Kecamatan Jrengik memiliki rasio
jumlah laki-laki terhadap perempuan lebih banyak dibandingkan daerah lainnya
dengan sex rasio sebesar 102,90, artinya setiap 100 penduduk berjenis kelamin
perempuan terdapat 103 penduduk berjenis kelamin laki-laki. Sebaliknya, di
Kecamatan Ketapang memiliki rasio jenis kelamin yang rendah sebesar 98,71. Hal
ini menunjukan bahwa setiap 100 penduduk berjenis kelamin perempuan
terdapat 99 penduduk berjenis kelamin laki-laki.

c. Komposisi Penduduk berdasarkan Tingkat Pendidikan


Tingkat pendidikan dapat menjadi salah satu indikator kualitas
sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang unggul dengan tingkat
pendidikan yang tinggi dapt menjadi modal berharga bagi kemajuan
perekonomian Pada tahun 2018 tingkat pendidikan penduduk Kabupaten
Sampang masih sangat rendah. Penduduk dengan tingkat pendidikan yang
memenuhi standar minimal wajib belajar 9 tahun hanya di bawah 15 persen.
Sedangkan sisanya di bawah tamatan sekolah dasar. Dilihat dari jenis kelamin,
penduduk perempuan memiliki tingkat pendidikan yang lebih rendah
dibandingkan laki-laki.

R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 49
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

Tabel 2.16
Penduduk berdasarkan Tingkat Pendidikan Kabupaten Sampang Tahun 2020

No. Pendidikan Laki-Laki Perempuan Jumlah %


1 Tidak/Belum sekolah 143.813 150.512 294.325 33,36
2 Belum Tamat SD/sederajat 101.466 114.256 215.722 24,45
3 Tamat SD/Sederajat 125.669 128.750 254.419 28,84
4 SMP/Sederajat 30.181 25.085 55.266 6,26
5 SMA/Sederajat 26.900 17.048 43.948 4,98
6 Diploma I/II 1.335 1.130 2.465 0,28
7 Akademi/Diploma 1.027 1.344 2.371 0,27
III/Sarjana Muda
8 Diploma IV/Strata I 7.255 5.633 12.888 1,46
9 Strata II 567 216 783 0,09
10 Strata III 34 21 55 0,01
JUMLAH 438.247 443.995 882.242 100
Sumber: Dispendukcapil Kabupaten Sampang, 2021

Sebagian besar masyarakat dengan usia diatas 15 tahun miliki tingkat


pendidikan dasar ke bawah. Sampai dengan tahun 2020, pendidikan yang
ditamatkan oleh penduduk usia 15 tahun keatas adalah tidak punya ijasah
setingkat SD sebanyak 15,96 persen, punya ijazah SD/Sederajat sebanyak 46,16
persen, punya ijazah SLTP/Sederajat sebanyak 17,14 persen, punya ijasah
SLTA/Sederajat sebanyak 14,55 persen dan tamat perguruan tinggi (D1-D3 = 0,36
persen, D4/S1 = 3,83 persen dan S2/S3 = 0,08 persen). Masih rendahnya tingkat
pendidikan masyarakat perlu menajdi perhatian dan prioritas pembangunan di
Kabupaten Sampang.
1,93 0,36 3,83 0,08 15,96
14,55
17,14
46,16

Tidak Punya Ijazah SD SD/MI/Paket A SMP/MTs/Paket B


SMA/SMK/MA/Paket C SMA/MAK D1/D2/D3
D4/S1 S2/S3

Sumber: BPS Kabupaten Sampang, 2021


Grafik 2.3
Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas
menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

II - 50 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

Kemampuan membaca penduduk 15 tahun keatas masih relatif


rendah khususnya untuk kaum perempuan. Kemampuan membaca huruf latin
laki-laki lebih tinggi dibandingkan perempuan begitu pula dengan melek huruf
lainnya.
Tabel 2.17
Persentase Penduduk 15 Tahun ke Atas menurut Karakteristik dan
Kemampuan Membaca dan Menulis Tahun 2020

Karakteristik Huruf Latin Huruf Lainnya Melek Huruf


Jenis Kelamin
- Laki-laki 85,80 56,69

- Perempuan 72,71 46,29

Kelompok Pengeluaran
- 40 Persen Terbawah 74,07 47,61

- 40 Persen Tengah 79,90 53,09

- 20 Persen Teratas 86,05 54,31

Sampang 78,97 51,27 80,77

Sumber: Statistik Kesejahteraan Sampang 2020 (BPS Kabupaten Sampang, 2020)

2.1.5 Kondisi Daya Dukung dan Daya Tampung berdasarkan KLHS


Daya dukung dan daya tampung lingkungan dalam perencanaan tata ruang
dimaksudkan agar pemanfaatan ruang berdasarkan tata ruang nantinya tidak sampai
melampaui batas-batas kemampuan lingkungan hidup dalam mendukung dan
menampung aktivitas manusia tanpa mengakibatkan kerusakan lingkungan.
Kemampuan tersebut mencakup kemampuan dalam menyediakan ruang, kemampuan
dalam menyediakan sumberdaya alam, dan kemampuan untuk melakukan perbaikan
kualitas lingkungan apabila terdapat dampak yang mengganggu keseimbangan
ekosistem. Penataan ruang yang mengabaikan daya dukung lingkungan dipastikan
akan menimbulkan permasalahan dan degradasi kualitas lingkungan hidup seperti
banjir, longsor dan kekeringan, pencemaran dan lain sebagainya. Konsep dan metode
pengukuran daya dukung lingkungan memiliki banyak definisi, namun kesamaannya
adalah bahwa daya dukung selalu memperhatikan perbandingan dan keseimbangan
antara ketersediaan (supply) dan permintaan (demand) dan ke-semuanya disesuaikan
dengan tujuan yang diinginkan. Daya dukung lingkungan mengandung pengertian
kemampuan suatu tempat dalam menunjang kehidupan mahluk hidup secara

R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 51
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

optimum dalam periode waktu yang panjang. Daya dukung lingkungan dapat pula
diatikan kemampuan lingkungan memberikan kehidupan organisme secara sejahtera
dan lestari bagi penduduk yang mendiami suatu kawasan.

2.1.5.1 Daya Dukung Lahan Berdasarkan Kemampuan dan Kesesuaian Lahan


Berdasarkan pada tujuan dari perencanaan yang akan dicapai dapat
memberikan perlindungan terhadap lahan potensial dan mencegah pembangunan
pada kawasan lindung. Analisa ini dilakukan dengan tujuan mengatur peruntukan
tanah yang sesuai dalam pelestarian dan menjaga tingkat bahaya erosi, agar tidak
melebihi batas ambang. Kriteria tata cara penetapan kawasan lindung, kawasan
budidaya diatur berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian No.
837/KPTS/UM/II1980. Berdasarkan hasil perhitungan dan pengolahan peta dengan
tiap-tiap variabel seperti keadaan iklim, kondisi tanah, dan kemiringan lereng, maka
diperoleh klasifikasi kesesuaian lahan di Kabupaten Sampang . Kabupaten Sampang
paling sesuai untuk kawasan lindung sebesar 32,93 persen dan kawasan
permukiman sebesar 12,12 persen.
Tabel 2.18
Kesesuaian Lahan Kabupaten Sampang
Kesesuaian Lahan Luas (ha) Persentase (%)
Kawasan Budidaya Tanaman Semusim Setahun 24,523.20 15.76
Kawasan Budidaya Tanaman Tahunan 30,387.51 19.53
Kawasan Lindung 51,235.92 32.93
Kawasan Penyangga 30,584.91 19.66
Kawasan Permukiman 18,851.24 12.12
Grand Total 155,582.78 100.00
Sumber: DLH Kabupaten Sampang, 2021

II - 52 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

Tabel 2.19
Daya Dukung Lahan Pertanian terhadap Hasil Produksi Padi
nilai produksi Hb Ptvb N 2017
total SL (Ha) KHL DL (ha)
No` Kecamatan Peternakan Perkebunan (Rp/kg) (kg/ha) (orang) Status Ket
Pertanian (kg) Σ (Pi x Hi) (kg) L
(kg) (kg)
1 TORJUN 282,283,100,200 111,264,341,500 991.500.000 845,159,681,500 11100 5727.33 13,294.24 48.189 0.17 8,192 SL > DL surplus
2 BANYUATES 163,394,986,960 169,863,100,500 145.950.000 663,929,224,320 11100 5727.33 10,443.51 36.720 0.17 6,242 SL > DL surplus
defisit atau
3 OMBEN 96,023,478,340 168,955,261,000 73.500.000 265,052,239,340 11100 5727.33 4,169.23 37.910 0.17 6,445 SL < DL
terlampaui
defisit atau
4 KETAPANG 38,585,721,310 164,540,185,000 0 203,125,906,310 11100 5727.33 3,195.14 35.897 0.17 6,102 SL < DL
terlampaui
5 SAMPANG 280,847,102,620 155,654,790,500 0 436,501,893,120 11100 5727.33 6,866.11 39.912 0.17 6,785 SL > DL surplus
6 SOKOBANAH 637,218,233,670 318,203,485,000 3.148.950.000 751,631,525,170 11100 5727.33 11,823.06 45.951 0.17 7,812 SL > DL surplus
7 JRENGIK 209,978,135,450 69,869,328,500 100.800.000 279,948,263,950 11100 5727.33 4,403.55 15.518 0.17 2,638 SL > DL surplus
8 KEDUNGDUNG 680,093,783,460 190,061,060,000 9.016.800.000 879,171,643,460 11100 5727.33 13,829.25 34.513 0.17 5,867 SL > DL surplus
9 CAMPLONG 214,408,482,300 203,394,373,500 0 417,802,855,800 11100 5727.33 6,571.98 34.376 0.17 5,844 SL > DL surplus
10 SRESEH 474,640,924,400 166,906,267,500 0 641,547,191,900 11100 5727.33 10,091.45 40.056 0.17 6,810 SL > DL surplus
defisit atau
11 ROBATAL 66,845,281,130 0 176,557,809,630 11100 5727.33 2,777.23 42.139 0.17 7,164 SL < DL
134,747,055,000 terlampaui
defisit atau
12 PANGARENGAN 479,360,768,020 42,190,165,000 0 521,550,933,020 11100 5727.33 8,203.92 74.724 0.17 12,703 SL < DL
terlampaui
13 TAMBELANGAN 525,964,696,500 232,578,728,500 0 514,861,828,700 11100 5727.33 8,098.70 33.146 0.17 5,635 SL > DL surplus
KARANG
14 96,023,478,340 109,712,528,500 84.000.000 298,226,041,960 11100 5727.33 4,691.05 15.931 0.17 2,708 SL > DL surplus
PENANG
4,195,519,693,0
JUMLAH 16.569.650.000 14,042,777,618,500 11100 5727.33 220,890.90 776.912 0.17 132,075 SL > DL surplus
00
Sumber: DLH Kabupaten Sampang, 2021

R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 53
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

2.1.5.2 Daya Dukung Lahan Pertanian


Daya dukung lahan pertanian merupakan ukuran kemampuan produksi
tanaman pangan/padi dan atau tanaman pangan yang lain dalam memenuhi
kebutuhan pangan penduduk di suatu wilayah. Daya dukung lahan pertanian
Kabupaten Sampang sebagaimana diperlihatkan dalam tabel di bawah dapat diketahui
bahwa keseluruhan wilayah di Kabupaten Sampang termasuk dalam lahan yang
sesuai untuk swasembada pangan dan mampu memberikan kehidupan yang layak
bagi penduduknya.
Namun apabila diperhatikan dari hasil proyeksi dapat diketahui bahwa daya
dukung lahan pertanian Kabupaten Sampang mengalami penurunan dari 8,73 pada
tahun 2019 menjadi 8,49 pada tahun 2024. Hal ini perlu menjadi perhatian mengingat
bahwa kemampuan produksi lahan pertanian mengalami penurunan.
Tabel 2.20
Luas Panen Tanaman Pangan Per Kapita Kabupaten Sampang

Luas Panen Tanaman Pangan Perkapita


No` Kecamatan X K
2019 2020 2021 2022 2023 2024
1 TORJUN 0.11 0.11 0.10 0.10 0.10 0.10 0.02
2 BANYUATES 0.10 0.10 0.09 0.09 0.09 0.09 0.02
3 OMBEN 0.11 0.11 0.11 0.10 0.10 0.10 0.02
4 KETAPANG 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.02
5 SAMPANG 0.16 0.16 0.16 0.16 0.16 0.16 0.02
6 SOKOBANAH 0.16 0.16 0.16 0.16 0.16 0.16 0.01
7 JRENGIK 0.19 0.19 0.19 0.19 0.19 0.19 0.02
8 KEDUNGDUNG 0.15 0.15 0.15 0.15 0.14 0.14 0.02
9 CAMPLONG 0.19 0.19 0.19 0.19 0.19 0.19 0.02
10 SRESEH 0.16 0.16 0.16 0.16 0.15 0.15 0.02
11 ROBATAL 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.02
12 PANGARENGAN 0.03 0.03 0.03 0.03 0.03 0.03 0.02
13 TAMBELANGAN 0.07 0.07 0.06 0.06 0.06 0.06 0.02
KARANG
14 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.02
PENANG
Jumlah 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.02
Sumber: DLH Kabupaten Sampang, 2021

II - 54 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

Tabel 2.21
Luas Daya Dukung Lahan Pertanian Kabupaten Sampang
Daya Dukung Lahan Pertanian
No` Kecamatan T
2019 2020 2021 2022 2023 2024
1 TORJUN 6.01 5.97 5.92 5.87 5.83 5.78
2 BANYUATES 5.86 5.81 5.77 5.72 5.68 5.63
3 OMBEN 6.76 6.67 6.57 6.48 6.38 6.29
4 KETAPANG 6.15 6.16 6.16 6.17 6.17 6.18
5 SAMPANG 10.46 10.40 10.35 10.30 10.25 10.20
6 SOKOBANAH 11.18 11.14 11.11 11.07 11.03 10.99
7 JRENGIK 11.55 11.54 11.53 11.52 11.51 11.50
8 KEDUNGDUNG 8.87 8.82 8.77 8.73 8.68 8.63
9 CAMPLONG 12.28 12.26 12.25 12.24 12.23 12.22
10 SRESEH 10.13 10.09 10.05 10.01 9.97 9.94
11 ROBATAL 6.81 6.76 6.71 6.65 6.60 6.55
12 PANGARENGAN 1.66 1.66 1.65 1.65 1.64 1.64
13 TAMBELANGAN 3.36 3.33 3.31 3.28 3.25 3.23
KARANG
14 6.82 6.82 6.82 6.82 6.82 6.83
PENANG
Kabupaten 8.73 8.68 8.63 8.58 8.53 8.49
Sumber: DLH Kabupaten Sampang, 2021

R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 55
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

2.1.5.3 Daya Dukung Air Berdasarkan Ketersediaan dan Kebutuhan


Perbandingan ketersediaan dan kebutuhan air dilakukan untuk menghitung
daya dukung air di suatu wilayah, dengan mempertimbangkan ketersediaan dan
kebutuhan akan sumber daya air bagi penduduk yang hidup di wilayah itu. Dengan
metode ini, dapat diketahui secara umum apakah sumber daya air di suatu wilayah
dalam keadaan surplus atau defisit. Keadaan surplus menunjukkan bahwa
ketersediaan air di suatu wilayah tercukupi, sedangkan keadaan defisit menunjukkan
bahwa wilayah tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan akan air. Guna memenuhi
kebutuhan air, fungsi lingkungan yang terkait dengan sistem tata air harus
dilestarikan.
Tabel 2.22
Perhitungan Daya Dukung Air Kabupaten Sampang
Kebutuhan Air (DA)
Domestik Ketersediaan Daya Status
Pertanian
No` Kecamatan (m3/tahun) Total Keb Air Air hingga Dukung DDDT
Sawah
Rencana 2024 tahun 2024 Air Air
(m3/tahun)
2024
1 TORJUN 600.499,91 7.852.464 8.452.963,91 12.847.453 1,52 surplus
2 BANYUATES 476.972,63 12.456.720 12.933.692,63 21.014.906 1,62 surplus
3 OMBEN 337.434,63 5.203.440 14.795.828 5.540.874,63 2,67 defisit
4 KETAPANG 485.203,40 315.360 800.563,40 7.973.788 9,96 surplus
5 SAMPANG 486.247,53 - 486.247,53 7.275.856 14,96 surplus
6 SOKOBANAH 482.772,49 - 482.772,49 11.180.346 23,16 surplus
7 JRENGIK 299.053,32 220.752 519.805,32 20.635.769 39,70 surplus
8 KEDUNGDUNG 787.287,83 9.971.683 60.202.480 10.758.971,03 5,60 defisit
9 CAMPLONG 855.942,71 3.585.643 46.649.576 4.441.585,91 10,50 defisit
10 SRESEH 271.245,05 5.361.120 5.632.365,05 29.036.585 5,16 surplus
11 ROBATAL 517.244,91 - 517.244,91 7.069.502 13,67 surplus
12 PANGARENGAN 335.832,85 - 335.832,85 2.268.683 6,76 surplus
13 TAMBELANGAN 634.495,57 - 634.495,57 11.291.790 17,80 surplus
KARANG
14 392.675,74 - 392.675,74 9.796.723 24,95 surplus
PENANG
Kab Sampang 11.990.959 84.197.966,4 96.188.925,3 313.839.253 3,26
Sumber: DLH Kabupaten Sampang, 2021

II - 56 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut di atas dapat diketahui bahwa secara


umum daya dukung air di Kabuapten Sampang selalu SURPLUS. Hal ini diperkirakan
masih tergolong dalam kategori tersebut hingga akhir tahun perencanaan yaitu 2024.
Namun beberapa wilayah di Kabupaten Sampang termasuk dalam kategori defisit,
antara lain Kecamatan Omben, Kedundung, dan Camplong .
Kebutuhan air dapat pula dihitung dengan berdasarkan standar Dirjen Cipta
Karya, mengenai tingkat pelayanan air bersih yaitu:
a. Kebutuhan Sambungan Rumah (SR) membutuhkan 120 Lt/ orang/ hari
b. Kebutuhan Hidran Umum (HU) memerlukan 30 Lt/ orang/ hari
c. Kebutuhan non-Rumah Tangga memerlukan 30% dari jumlah SR dan HU
d. Kehilangan air adalah diperkirakan 20% dari SR – HU
e. Cakupan pelayanan dari air bersih di perkotaan ditetapkan 75%. Namun
distribusi target pada tiap-tiap kota kecamatan berbeda-beda.

Berdasarkan perhitungan menggunakan formula Dirjen Cipta Karya tersebut,


maka dapat diketahui kebutuhan air bersih Kabupaten Sampang hingga tahun 2024
adalah 96.188.925,3 lt. Sedangkan bila dibandingkan dengan perhitungan kebutuhan
sebelumnya (SL), dapat diketahui bahwa ketersediaan air adalah 313.839.253.
Dengan demikian dapat diketahui bahwa daya dukung air masih SURPLUS.

2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat


Tujuan pembangunan daerah pada dasarnya ingin mewujudkan
kesejahteraan bagi seluruh masyarakat. Tolok ukur keberhasilan pembangunan
ekonomi suatu daerah, dapat ditunjukkan dari berbagai indikator kinerja baik dari sisi
ekonomi maupun sosial.
Kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah Kabupaten Sampang
dianalisa dari tiga aspek utama sesuai dengan amanat UU No. 23/2014 dan
Permendagri No. 86/2017. Ketiga aspek tersebut yaitu aspek kesejahteraan
masyarakat, aspek layanan umum dan aspek daya saing sebagaimana ditunjukkan
gambar diatas. Aspek kesejahteraan masyarakat fokus pada kesejahteraan dan
pemerataan ekonomi, kesejahteraan masyarakat, dan seni budaya dan olah raga.
Aspek pelayanan umum berfokus pada tiga hal yaitu urusan wajib pelayanan dasar,
urusan wajib pelayanan non dasar, dan layanan urusan pilihan. Sedangkan aspek daya

R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 57
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

saing mempunyai lima fokus yaitu kemampuan ekonomi daerah, fasilitas


wilayah/infrastruktur, iklim berinvestasi, dan sumber daya manusia. Analisa kinerja
terhadap ketiga aspek tersebut disesuaikan dengan ketersedian data.

Sumber: Ringkasan dari UU No. 23/2014 dan Permendagri 86/2017


Gambar 2.18
Komponen pembentuk indikator Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah daerah

2.2.1 Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi


1. Perkembangan PDRB
Salah satu indikator keberhasilan pembangunan ekonomi dapat
dilihat dari perkembangan Produk Domestik Regional bruto (PDRB). PDRB

II - 58 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

mencerminkan aktivitas ekonomi yang meliputi tujuh belas sektor diantaranya


Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; Pertambangan dan
Penggalian; Industri Pengolahan; Pengadaan Listrik dan Gas; Pengadaan Air,
Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang; Perdagangan Besar dan Eceran,
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor; Transportasi dan Pergudangan; Penyediaan
Akomodasi dan Makan Minum; Informasi dan Komunikasi; Jasa Keuangan dan
Asuransi; Real Estate; Jasa Perusahaan; Administrasi Pemerintahan, Pertahanan
dan Jaminan Sosial Wajib; Jasa Pendidikan; Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial; dan
Jasa lainnya.
PDRB merupakan nilai tambah bruto seluruh barang dan jasa yang tercipta
atau dihasilkan di wilayah domestik suatu daerah yang timbul akibat berbagai
aktivitas ekonomi dalam suatu periode tertentu tanpa memperhatikan apakah
faktor produksi yang dimiliki residen atau non-residen. Perhitungan PDRB
dibagi menjadi dua yaitu atas dasar harga berlaku (ADHB) dan atas adasar
harga konstan (ADHK). Disebut sebagai harga berlaku karena seluruh agregat
dinilai dengan menggunakan harga pada tahun berjalan, sedangkan harga konstan
penilaiannya didasarkan kepada harga satu tahun dasar tertentu.
PDRB ADHB merupakan salah satu indikator ekonomi yang memberikan
gambaran secara menyeluruh mengenai produk barang dan jasa yang diproduksi
di suatu wilayah tertentu. PDRB ADHB bisa menggambarkan struktur ekonomi
padata tahun berkenaan. Adapun PDRB harga konstan (riil) dapat digunakan
untuk menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan atau setiap
lapangan usaha dari tahun ke tahun

R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 59
II - 60 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4

Tabel 2.23
Nilai dan Kontribusi Lapangan Usaha dalam PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (dalam juta rupiah)
2016 2017 2018 2019* 2020**
Kategori Uraian
(Rp) Persen (Rp) Persen (Rp) Persen (Rp) Persen (Rp.) Persen
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 5,564,431.55 34.25 5,951,582.30 33.78 6,116,758.40 32.01 6,152,788.40 31.23 6.488.925,1 32,70
B Pertambangan dan Penggalian 2,966,057.15 18.26 3,259,294.70 18.50 3,570,167.80 18.69 3,245,615.30 16.48 3.002.719,8 15,13
C Industri Pengolahan 560,120.24 3.45 605,238.20 3.44 668,145.00 3.50 714,553.90 3.63 715.507,3 3,61
D Pengadaan Listrik dan Gas 5,219.53 0.03 5,806.70 0.03 6,263.70 0.03 6,635.90 0.03 6.713,8 0,03

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, 11,878.04 0.07 12,711.80 0.07 13,664.50 0.07 14,327.40 0.07 15.153,1 0,08
Limbah dan Daur Ulang
F Konstruksi 1,462,999.57 9.01 1,603,143.60 9.10 1,909,204.60 9.99 2,173,576.00 11.03 2.099.221,3 10,58
G Perdagangan Besar dan Eceran; 2,758,317.23 16.98 2,983,756.10 16.93 3,317,297.40 17.36 3,613,153.80 18.34 3.577.534,9 18,03
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
H Transportasi dan Pergudangan 155,845.87 0.96 173,430.40 0.98 193,563.90 1.01 212,717.30 1.08 203.025,7 1,02

I Penyediaan Akomodasi dan Makan 65,714.80 0.40 73,321.00 0.42 81,406.50 0.43 88,777.40 0.45 83.189,8 0,42
Minum
J Informasi dan Komunikasi 707,769.82 4.36 782,358.60 4.44 853,848.10 4.47 934,714.00 4.74 1.052.951,6 5,31

K Jasa Keuangan dan Asuransi 216,847.26 1.33 241,513.60 1.37 268,196.00 1.40 286,971.50 1.46 289.758,7 1,46

L Real Estate 211,518.26 1.30 226,446.80 1.29 243,957.80 1.28 258,339.50 1.31 267.751,4 1,35
M,N Jasa Perusahaan 48,968.37 0.30 53,432.80 0.30 58,676.30 0.31 62,839.80 0.32 58.719,8 0,30

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan 767,679.39 4.73 836,231.70 4.75 919,225.40 4.81 972,155.60 4.93 990.628,6 4,99
dan Jaminan Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 499,712.54 3.08 551,012.60 3.13 606,467.10 3.17 667,819.30 3.39 702.103,7 3,54

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 87,760.60 0.54 95,021.70 0.54 102,324.40 0.54 109,864.40 0.56 120.996,0 0,61

R,S,T,U Jasa lainnya 154,141.08 0.95 165,196.90 0.94 177,612.90 0.93 185,260.40 0.94 167.672,9 0,85

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 16,244,981.29 100 17,619,499.50 100 19.105.375,50 100 19.788.732,20 100 19.842.573,4 100

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TANPA 14,135,518.91 15,288,655.90 16.538.931,80 17,517,433.90 17.857.896,3
MIGAS
Sumber: BPS Kabupaten Sampang, 2021
Ket : *) Angka Sementara; **) Angka Sangat Sementara
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

PDRB ADHB Kabupaten Sampang dalam lima tahun terakhir


mengalami peningkatan. PDRB ADHB tahun 2016 sebesar 16,24 trilyun
meningkat menjadi 19,84 trilyun tahun 2020. Peningkatan lebih dari 5 trliyun
dalam lima tahun terakhir menunjukan bahwa kondisi ekonomi masih relatif
stabil meskipun dalam situasi Pandemi COVID-19.
Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan memiliki konstribusi
tertinggi dalam pembentukan PDRB ADHB selama lima tahun terakhir. Lapangan
usaha penyumbang terbesar selanjutnya adalah Lapangan Usaha Perdagangan
Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor mengalami tren peningkatan
dalam konstribusinya terhadap PDRB. Pada tahun 2016, lapangan usaha ini
berkonstribusi sebesar 16,98 persen meningkat menjadi 18,03 persen pada tahun
2020.
Lapangan Usaha Pengadaan Listrik dan Gas merupakan lapangan
usaha dengan kontribusi terkecil dalam pembentukan PDRB. Lapangan usaha
ini hanya mampu menyumbang sekitar 0,03 persen dalam pembentukan PDRB
selama lima tahun terakhir. Hal ini dikarenakan pengadaan listrik dan gas masih
dilakukan Badan Usaha Milik Negara. Lapangan usaha penyumbang terkecil
selanjutnya adalah pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang
memiliki kontribusi terkecil dibanding lapangan usaha lainnya. Lapangan usaha ini
hanya mampu menyumbang sebesar 0,08 persen terhadap pembentukan PDRB.
Kondisi ini sangat wajar terjadi karena Kabupaten Sampang belum
mengembangkan lapangan usaha ini berbasis teknologi.

R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 61
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

2.300.000,0 2.252.289,0 1,40

1,26
1,20
1.900.000,0

1,00
1.500.000,0 0,87
0,79
0,80
1.100.000,0 0,75
0,60

700.000,0
0,40

300.000,0
0,20
19.586,5 17.857,9 16.793,8 28.392,7

-100.000,0 Kab. Bangkalan Kab. Sampang Kab. Pamekasan Kab. Sumenep Jatim 0,00

Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur, 2021


Grafik 2.4
Nilai dan Konstribusi PDRB ADHB kabupaten di Pulau Madura
terhadap Provinsi Jawa Timur Tahun 2020

Di pulau Madura, Kabupaten Sampang merupakan daerah


penyumbang terbesar ketiga dalam pembentukan PDRB ADHB Provinsi Jawa
Timur. Perekonomian Sampang menyumbang sekitar 0,79 persen terhadap
pembentukan PDRB ADHB Jawa Timur tahun 2020. Nilai kontribusi ini lebih besar
dibandingkan Kabupaten Pamekasan yang hanya mampu berkonstribusi sebesar
0,75 persen. Namun demikian, kontribusi perekonomian Kabupaten Sampang
masih tertinggal dibandingkan Kabupaten Sumenep dan Bangkalan dengan
masing-masing kontribusi sebesar 1,26 persen dan 0,87 persen.

II - 62 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Tabel 2.24
Nilai dan Pertumbuhan Lapangan Usaha dalam PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010 (dalam juta rupiah)
2016 2017 2018 2019* 2020**
Kategori Uraian
(Rp) Persen (Rp) Persen (Rp) Persen (Rp) Persen (Rp.) Persen
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 3,831,667.6 2,62 3,955,112.00 3,22 3,945,125.40 -0,25 3,900,517.30 -1,13 4.057.720,5 4,03
B Pertambangan dan Penggalian 2,841,489.1 10,13 2,935,992.00 3,33 3,020,778.30 2,89 2,753,297.50 -8,85 2.679.754,3 -2,67
C Industri Pengolahan 451,659.7 5,58 473,079.80 4,74 500,501.30 5,80 524,771.40 4,85 515.580,3 -1,75

D Pengadaan Listrik dan Gas 4,765.3 4,14 4,901.60 2,86 5,057.60 3,18 5,249.20 3,79 5.177,2 -1,37

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, 9,533.1 3,41 9,865.80 3,49 10,243.70 3,83 10,662.60 4,09 11.152,3 4,59
Limbah dan Daur Ulang
F Konstruksi 1,062,078.5 5,64 1,127,183.90 6,13 1,294,232.60 14,82 1,463,388.80 13,07 1.407.277,2 -3,83

G Perdagangan Besar dan Eceran; 2,099,345.4 7,55 2,242,068.20 6,80 2,403,649.90 4,57 2,556,384.30 8,99 2.414.083,5 -5,53
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
H Transportasi dan Pergudangan 121,384.1 7,29 129,514.00 6,70 140,245.80 8,29 150,752.70 7,49 141.445,1 -6,17

I Penyediaan Akomodasi dan Makan 50,258.2 8,40 54,507.90 8,46 58,795.60 7,87 63,457.00 7,93 58.634,8 -7,60
Minum
J Informasi dan Komunikasi 652,078.8 8,82 704,179.90 7,99 767,274.40 8,96 831,034.90 8,31 932.271,0 12,18

K Jasa Keuangan dan Asuransi 161,820.2 6,28 171,830.70 6,19 183,140.90 6,58 192,440.20 5,08 192.103,9 -0,17

L Real Estate 168,944.7 6,16 175,668.70 3,98 184,223.80 4,87 191,942.80 4,19 197.005,0 2,64

M,N Jasa Perusahaan 35,928.5 4,88 37,692.60 4,91 39,807.10 5,61 41,506.90 4,27 38.291,6 -7,75

O Administrasi Pemerintahan, 565,972.9 4,68 592,630.20 4,71 621,550.60 4,88 641,712.40 3,24 625.102,0 -2,59
Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 365,666.1 7,12 391,994.10 7,20 424,255.20 8,23 459,256.20 8,25 475.744,9 3,59

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 65,328.5 6,89 68,666.80 5,11 72,416.00 5,46 76,572.60 5,74 83.522,9 9,08

R,S,T,U Jasa lainnya 118,891.6 4,32 123,575.90 3,94 128,719.00 4,16 132,863.80 3,22 118.871,0 -10,53

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 12,606,812.3 6,17 13,198,464.00 4,69 13.740.969,2 4,11 13.994.779,6 1,85 13.953.737,5 -0,29
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TANPA
10,377,254.3 4,95 10,898,451.90 5,02 11.382.306,8 4,44 11.924.253,9 4,76 11.910.655,1 -0,11
MIGAS
Sumber: BPS Kabupaten Sampang, 2021
Ket : *) Angka Sementara; **) Angka Sangat Sementara

II - 63 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

PDRB ADHK selama lima tahun terakhir menunjukkan perkembangan


yang positif, hanya pada tahun 2020 mengalami kontraksi. PDRB ADHK adalah
pertumbuhan riil yang tidak terpengaruhi oleh unsur kenaikan harga atau inflasi.
PDRB ADHK tahun 2020 sebesar Rp13,953 triliyun menurun hampir 0,05 trilyun
dibanding tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp13,995 triliyun.
Menurut lapangan usaha di dalam PDRB (ADHK), Pada tahun 2020,
hampir seluruh lapangan usaha mengalami kontraksi. Adanya pandemi
COVID-19 yang memberikan banyak perubahan pada tatanan kehidupan social
ekonomi masyarakat Sampang. Pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh
lapangan usaha informasi dan komunikasi yaitu sebesar 12,18 persen.
Penyebabnya adalah selama masa pandemi COVID-19 yang mengharuskan adanya
pembatasan aktivitas masyarakat termasuk kegiatan belajar mengajar yang
mengharuskan dilakukan secara daring (dalam jaringan). Sehingga dibutuhkan
penggunaan kuota untuk melancarkan aktivitas tersebut.
Lapangan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial juga mengalami
peningkatan. Lapangan usaha ini tumbuh 9,08 persen pada tahun 2020, karena
mewabahnya COVID-19 kebutuhan akan jasa kesehatan dan kegiatan sosial. Begitu
pula dengan Lapangan Usaha Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan
Daur Ulang pertumbuhannya mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun
sebelumnya, yaitu 4,09 persen tahun 2019 menjadi 4,59 persen tahun 2020.
Lapangan usaha lainnya yang mengalami peningkatan yaitu Pertanian, Kehutanan,
dan Perikanan; Jasa Pendidikan; dan Real Estate.
2.000.000,0 2,00
1.610.419,6
1.500.000,0 1,46 1,50
miliar

1.000.000,0 1,09 1,00


0,87
0,69
500.000,0 0,50
17.514,6 13.953,7 11.117,6 23.546,5
- 0,00
Kab. Kab. Kab. Kab. Jatim
Bangkalan Sampang Pamekasan Sumenep

Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur, 2021


Gambar 2.19
Nilai dan Konstribusi PDRB ADHK 2010 Kabupaten/Kota di Pulau Madura
terhadap Provinsi Jawa Timur Tahun 2020

II - 64 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

2. Pertumbuhan Ekonomi
Dalam tiga tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi Kabupaten
Sampang tetap mengalami pertumbuhan walaupun relatif melambat. Namun
pada tahun 2020 pertumbuhan ekonomi mengalami pertumbuhan minus yang
dialami tidak hanya di Kabupaten Sampang namun juga di tingkat nasional.
Pertumbuhan ekonomi tersebut berdampak pada kondisi angkatan kerja antara
lain pengurangan kesempatan kerja atau lapangan kerja, pengurangan pendapatan
perusahaan sehingga berdampak kepada pengurangan upah pegawai.

7
6
5
4
3
2
1
0
-1
-2
-3
2016 2017 2018 2019 2020
Sampang 4,95 5,02 4,98 4,23 -0,11
Jatim 5,57 5,46 5,47 5,52 -2,39
Nasional 5,02 5,07 5,17 5,02 -2,07
Sumber: BPS Kabupaten Sampang, 2021
Gambar 2.20
Pertumbuhan Ekonomi Sampang, Jawa Timur dan Nasional

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sampang dalam tiga tahun


terakhir mengalami penurunan bahkan di tahun 2020 terkontraksi 0,11%.
Pandemi COVID-19 menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi Kabupaten
Sampang minus. Pandemi memaksa masyarakat mengurangi aktivitasnya di luar
rumah sebagai bagian dari upaya penyebaran virus corona tersebut. Situasi itu
berdampak besar terhadap permintaan dan penawaran barang serta jasa karena
masyarakat mengurangi konsumsinya
3. PDRB per Kapita
PDRB per kapita didapat dari nilai PDRB dibagi jumlah penduduk
dalam suatu wilayah per periode tertentu. PDRB per kapita dihitung dengan 2
(dua) metode, yaitu:

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 65
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

a. Berdasarkan harga tetap (konstan) diambil dari tahun acuan. Perhitungan


semacam ini disebut juga dengan PDRB per kapita riil, berguna untuk
mengetahui pertumbuhan nyata ekonomi per kapita penduduk suatu wilayah.
b. Berdasarkan harga yang berlaku atau disebut dengan PDRB per kapita
nominal, menunjukkan nilai PDRB per kepala atau per satu orang penduduk.

PDRB per kapita riil tanpa migas


12,40 1,20
12,18
12,20 12,04
12,00 1,00
11,80
11,75 0,80
11,60
11,38
11,40
0,60
11,20
10,95
11,00
0,40
10,80
10,60 0,20
10,40
10,20 -

Sumber: BPS Kabupaten Sampang, 2021


Gambar 2.21
PDRB per Kapita ADHK Kabupaten Sampang

Perkembangan PDRB per kapita ADHK Kabupaten Sampang


menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. PDRB per kapita Kabupaten
Sampang pada tahun 2020 mengalami kontraksi sebesar 1,14 persen, menjadi
Rp12,04 juta menurun dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp12,18 juta.
Penurunan PDRB per kapita di Kabupaten Sampang mengindikasikan adanya
penurunan kesejahteraan penduduk sebagai dampak Pandemi COVID-19 yang
merubah tatanan kehidupan social ekonomi masyarakat.
Besar kecilnya jumlah penduduk akan mempengaruhi nilai PDRB per
kapita, sedangkan besar kecilnya nilai PDRB sangat tergantung pada potensi
sumber daya alam dan faktor-faktor produksi yang terdapat di suatu daerah. Nilai
PDRB per kapita Kabupaten Sampang atas dasar harga berlaku (ADHB) sejak tahun
2016 hingga 2020 senantiasa mengalami kenaikan. Pada tahun 2016 PDRB per
kapita tercatat sebesar 14,92 juta rupiah dan secara nominal mengalami kenaikan

II - 66 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

hingga tahun 2020 mencapai 18,06 juta rupiah. Kenaikan angka PDRB per kapita
masih dipengaruhi oleh hasil produksi primer yaitu sector pertanian, kehutanan
dan perikanan.

17,99 18,06
17,08
15,96
14,92

2016 2017 2018 2019 2020

PDRB Perkapita (ADHB)

Sumber: BPS Kabupaten Sampang, 2021;


Gambar 2.22
PDRB Perkapita ADHB Kabupaten Sampang

4. Ketimpangan Pendapatan
Gini Ratio salah satu alat yang mengukur tingkat kesenjangan
pembagian pendapatan relatif antar penduduk suatu wilayah. Nilai rasio gini
berkisar antara 0 dan 1. Koefisien gini bernilai 0 menunjukkan adanya pemerataan
pendapatan yang sempurna. Sebaliknya, gini rasio yang bernilai 1
mengindikasikan adanya pemerataan pendapatan yang tidak sempurna, atau
dengan kata lain terjadi ketimpangan sempurna. Menurut BPS (2018), terdapat
tiga kelompok ketimpangan, yaitu ketimpangan tinggi untuk gini rasio > 0,5;
ketimpangan sedang 0,36 – 0,49, dan ketimpangan rendah < 0,36.

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 67
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

1,8
1,6
1,4
GINI RATIO

1,2
1
0,8
0,6
0,4
0,2
0
2016 2017 2018 2019 2020
Sumenep 0,31 0,24 0,247 0,305 0,256
Pamekasan 0,36 0,33 0,333 0,339 0,32
Sampang 0,31 0,29 0,258 0,267 0,262
Bangkalan 0,31 0,3 0,287 0,314 0,322
Jawa Timur 0,4 0,4 0,379 0,37 0,366

Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur, 2021


Gambar 2.23
Perkembangan Gini Rasio Kabupaten Sampang dan Daerah Sekitar

Gini rasio Kabupaten Sampang selama lima tahun terakhir


menunjukkan nilai yang relatif menurun. Dibandingkan Provinsi Jawa Timur,
Gini rasio Sampang masih lebih rendah. Penurunan gini rasio diikuti dengan
menurunnya pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya angka kemiskinan di
Kabupaten Sampang. Hal tersebut menunjukkan bahwa adanya pemerataan
kemiskinan akibat Pandemi COVID-19.

5. Inflasi
Tingkat inflasi Kabupaten Sampang dalam kurun waktu lima tahun
mengalami fluktuasi dengan tren yang relatif menurun. Inflasi merupakan
suatu instrumen yang menunjukkan tingkat perkembangan harga secara umum,
yang besarannya diperoleh dari perkembangan nilai indeks implisit, yaitu suatu
indeks yang menggambarkan perbandingan antara PDRB atas dasar harga berlaku
dengan PDRB atas dasar harga konstan.

II - 68 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

4,5
4
3,5
3
2,5
2
1,5
1
0,5
0
2016 2017 2018 2019 2020
Sampang 4,17 2,99 3,05 1,61 1,72
Jatim 2,74 4,04 2,86 2,12 1,44
Nasional 3,21 3,88 3,13 2,72 1,68

Sumber: BPS Kabupaten Sampang, 2021


Gambar 2.24
Inflasi Kabupaten Sampang, Jawa Timur, dan Nasional

Dalam periode lima tahun terakhir, tingkat inflasi Kabupaten


Sampang menunjukkan ada kecenderungan semakin menurun. Semakin
rendahnya tingkat inflasi Sampang dapat mengindikasikan bahwa rata-rata harga
barang di daerah ini lebih rendah di banding level provinsi maupun nasional. Selain
itu, rendahnya inflasi juga dapat mengindikasikan rendahnya daya beli
masyarakat. Pada tahun 2020, inflasi di Sampang sebesar 1,72 persen lebih tinggi
dibandingkan nasional (1,68 persen) dan Jawa Timur (1,44 persen).

6. Perkembangan Angka Kemiskinan


Perkembangan tingkat kemiskinan di Kabupaten Sampang dari tahun 2016
sampai dengan tahun 2020 mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Persentase tingkat kemiskinan menurun dari 21,21 persen tahun 2018 meningkat
menjadi 22,78 persen pada tahun 2020. Peningkatan angka kemiskinan yang
terjadi di tahun 2020 sebagai dampak pandemi COVID-19 yang terjadi sejak Bulan
Maret 2020 yang memberikan pengaruh terhadap tatanan kehidupan masyarakat
salah satunya adanya perubahan pola konsumsi masyarakat. Berdasarkan angka
kemiskinan tersebut menjadi evaluasi bagi Pemerintah Daerah Kabupaten
Sampang untuk meningkatkan kualitas program pembangunan dalam rangka
pengentasan kemiskinan.

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 69
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

2016 2017 2018 2019 2020


300.000 30
24,11
23,56
250.000 21,21 22,78 25
20,71
200.000 20

150.000 15

100.000 227.800
202.210 10
225.130 204.820
178.240
50.000 5

- 0
Jumlah Penduduk Miskin % Penduduk Miskin

Sumber: BPS Kabupaten Sampang, 2021


Gambar 2.25
Perkembangan Angka Kemiskinan Kabupaten Sampang

2016 2017 2018 2019 2020


Bangkalan 21,41 21,32 19,59 18,90 20,56
Sampang 24,11 23,56 21,21 20,71 22,78
Pamekasan 16,70 16,00 14,47 13,95 14,6
Sumenep 20,09 19,62 20,16 19,48 20,18
Jawa Timur 12,05 11,83 10,85 10,37 11,09
Nasional 10,70 10,12 9,66 9,41 9,78

Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur, 2021


Gambar 2.26
Angka Kemiskinan Kabupaten Sampang dan Daerah Sekitar

Persentase penduduk miskin Kabupaten Sampang selama lima tahun


terakhir menempati posisi tertinggi baik di pulau Madura maupun di tingkat
Provinsi Jawa Timur. Pada tahun 2020, dengan persentase penduduk miskin
sebesar 22,78 Kabupaten Sampang berada di peringkat tertinggi tingkat

II - 70 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

kemiskinannya diikuti oleh Kabupaten Sumenep, Kabupaten Bangkalan, dan


Kabupaten Pamekasan. Jika di bandingkan dengan rata-rata provinsi dan Nasional,
persentase penduduk miskin Kabupaten Sampang lebih dari dua kali lipat
persentase di level provinsi (11,09) dan nasional (9,78). Salah satu faktor yang
mempengaruhi peningkatan angka kemiskinan di tingkat nasional, provinsi
dan wilayah Madura adalah adanya Pandemi COVID-19 yang berdampak
pada perubahan perilaku serta aktivitas ekonomi penduduk.
Secara geografis, kantong-kantong kemiskinan di Kabupaten
Sampang banyak tersebar di wilayah tengah Kabupaten Sampang. Wilayah
tersebut meliputi Kecamatan Kedungdung, Robatal, Karang Penang, dan
Tambelangan. Salah satu kecamatan di wilayah selatan yang menjadi kantong
kemiskinan yaitu Kecamatan Camplong. Wilayah tersebut sebagian besar
merupakan wilayah perdesaan yang sebagian besar penduduknya bercocok tanam
dengan sistem pertanian lahan kering. Sebaran penduduk miskin tersebut dapat
diketahui sampai tingkat kecamatan dan tingkat desa melalui identifikasi tingkat
kemiskinan relatif. Sebaran kemiskinan relatif diantaranya dapat diketahui melalui
pendekatan identifikasi sebaran penduduk dengan status kesejahteraan 10 persen
terendah (Desil 1) yang diperoleh dari Pemutakhiran Basis Data Terpadu (PBDT)
yang dipublikasikan oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan
(TNP2K).

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 71
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

Sumber: Bappelitbangda Kabupaten Sampang, 2021


Gambar 2.27
Sebaran Penduduk Miskin Kabupaten Sampang

7. Angka Kriminalitas
Angka kriminalitas menjadi salah satu indikator dalam mewujudkan focus
kesejahteraan dan pemerataan ekonomi dalam suatu wilayah. Ekspektasi gaya
hidup masyarakat dengan adanya peningkatan pendapatan perkapita akan
meningkat, sehingga komitmen melakukan kejahatan akan menurun. Penurunan
kesejahteraan menimbulkan banyak konflik yang mendorong orang melakukan
kejahatan, artinya apabila PDRB perkapita menurun maka konflik akan terjadi dan
meningkatkan kasus kriminalitas (Simandjuntak, 1984).
Penelitian yang dilakukan di Malaysia oleh (Tang, 2015) menunjukkan bahwa
adanya pengaruh secara positif dan signifikan dalam jangka panjang maupun
jangka pendek, perihal adanya kemiskinan sangat mempengaruhi tindakan
kejahatan. Faktanya individu yang berada di bawah tekanan hidup yang serba
kekurangan atau dalam hal ini adalah orang miskin, mendorong untuk melakukan
tindakan pencurian, sehingga tingkat kemiskinan yang meningkat atau tumbuh

II - 72 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

positif mendorong seseorang berbuat tindakan kriminal. Adapun gambaran


tindak kejahatan yang terjadi di Kabupaten Sampang dalam 5 (lima) tahun
terakhir sebagaimana tabel berikut:

Tabel 2.25
Data Tindak Kriminal
TAHUN
NO JENIS KASUS JUMLAH
2016 2017 2018 2019 2020
1 CURAT 45 68 41 35 56 245
2 CURAS 3 6 6 4 3 22
3 CURANMOR 58 31 58 64 73 284
4 ANIRAT 7 3 1 4 15
5 KEBAKARAN 0
6 PEMBUNUHAN 6 9 6 3 4 28
7 PERAMPASAN /PEMERASAN 5 2 3 1 11
8 PERKOSAAN 1 3 2 2 8
9 PERJUDIAN 15 15 9 9 6 54
10 UANG PALSU/STNK PALSU 1 1
11 SURAT PALSU/PEMALSUAN 1 2 3 1 7
12 PENGEROYOKAN /170 5 12 10 5 11 43
13 PENCULIKAN 0
14 PENIPUAN 36 58 57 51 53 255
15 PENGGELAPAN 2 3 4 6 7 22
16 SENPI/HANDAK 1 0 1 2
17 PENGRUSAKAN /406 4 4 6 2 2 18
18 PEMBAKARAN 1 1 2
19 MEMBERIKAN KET PALSU 0
20 ANIRING /ANIAYA 18 25 25 31 32 131
21 CUR HEWAN 6 9 5 2 2 24
22 RAMPAS MERDEKA ORG 1 1
23 PENCURIAN BIASA/KLRGA 6 9 8 21 46 90
24 PERSETUBUHAN 0
25 PERASAAN TDK SENANG 1 4 2 3 10
26 SAJAM 18 13 28 39 31 129
27 PERZINAHAN 3 1 4
28 PERCOBAAN CURAT/167 3 3 3 9
29 MIRAS/PSK 0
30 LARI ANAK/PREMPUAN/332 1 1 1 1 3 7
31 CURWATPHON 0
32 PERBUATAN CABUL 1 1 1 3
33 PENGHINAAN 3 3 6
34 CEMAR NAMA BAIK 1 0 2 2 2 7
35 KERASAN THDP PEREMPUAN /KDRT 9 9 6 13 11 48
36 PERLINDUNGAN ANAK 13 13 32 19 26 103
37 TADAH 1 2 1 8 12
38 PERCOBAAN BUNUH 1 1
39 LAWAN PETUGAS 1 1
40 PENGANCAMAN 0

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 73
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

TAHUN
NO JENIS KASUS JUMLAH
2016 2017 2018 2019 2020
41 SEMBUNYI KAWIN
42 CABUT HAK ANAK/330/PENYEKAPAN 0
43 PERADILAN ANAK 0
44 COBA KOSA 0
45 TURUT SERTA CURI 0
46 AKIBAT KELALAIAN 1 1
47 SEROBOT TANAH 1 2 2 2 7
JUMLAH TOTAL KRIMUM 258 306 326 330 393 1613
1 TKI /TPPO 1 1
2 TRANSAKSI ELEKTRONIK /ITE 4 3 13 10 5 35
3 FIDUSIA 1 1
4 UU KONSUMEN/UU DAGANG 3 3
III KEJAHATAN KEKAYAAN NEGARA 0
1 KORUPSI 5 2 1 8
JUMLAH TOTAL KRIMSUS 4 12 15 11 6 48
JML TOTAL KRIMUM DAN KRIMSUS 262 318 341 341 399 1661
Sumber: POLRES Sampang, 2021

2.2.2 Fokus Kesejahteraan Masyarakat


1. Indeks Pembangunan Manusia
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator penting
untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup
manusia. Penghitungan IPM terdiri dari tiga aspek dasar yaitu: (i) Kesehatan (umur
panjang dan hidup sehat) yang diukur dari Angka Harapan Hidup (AHH); (ii)
Pendidikan (pengetahuan), yang diukur dari Harapan Lama Sekolah (HLS) penduduk
usia 7 tahun keatas dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) penduduk usia 25 tahun keatas;
dan (iii) Standar hidup layak, yang dihitung dari Pengeluaran per Kapita yang
disesuaikan.
Selama lima tahun terakhir kualitas sumber daya manusia di Kabupaten
Sampang menunjukkan peningkatan. IPM Kabupaten Sampang pada tahun 2020
sebesar 62,70 atau mengalami peningkatan sebesar 0,76 dari tahun sebelumnya.
Peningkatan tersebut menunjukkan bahwa kualitas SDM Kabupaten Sampang
mengalami perbaikan meskipun nilainya masih relatif rendah.

II - 74 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

2016 2017 2018 2019 2020


Bangkalan 62,06 62,30 62,87 63,79 64,11
Sampang 59,09 59,90 61,00 61,94 62,70
Pamekasan 63,98 64,93 65,41 65,94 66,26
Sumenep 63,42 64,28 65,25 66,22 66,43
Jawa Timur 69,74 70,27 70,77 71,50 71,71

Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur, 2021


Gambar 2.28
IPM Kabupaten Sampang

Kabupaten Sampang memiliki IPM terendah dibandingkan dengan


kabupaten Sekitar bahkan di Provinsi Jawa Timur. Tahun 2018 merupakan tahun
pertama bagi Kabupaten Sampang dengan IPM di atas 60 menyusuli kabupaten
lainnya di pulau Madura. Jika dibandingkan dengan rata-rata kabupaten kota di Jawa
Timur, IPM Kabupaten Sampang jauh tertinggal sekitar 10 satuan unit. Rendahnya
angka IPM ini tidak saja akan berdampak pada proses pembangunan namun juga pada
capaian kesejahteraan.
Tabel 2.26
IPM Kabupaten Sampang

Uraian 2016 2017 2018 2019 2020


AHH (tahun) 67,59 67,67 67,79 67,96 68,03
HLS (tahun) 11,37 11,38 11,76 12,08 12,37
RLS (tahun) 3,79 4,12 4,36 4,55 4,85
Pengeluaran 8.145,86 8.352,00 8.569,00 8.760,00 8.739,00
PerKapita (000)
IPM 59,09 59,90 61,00 61,94 62,70
Sumber: BPS Kabupaten Sampang, 2021

Peningakatan IPM Kabupaten Sampang dalam lima tahun terakhir relatif


lambat. Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya angka IPM Kabupaten
Sampang adalah masih sangat rendahnya rata-rata lama sekolah (RLS). RLS tahun
2020 meningkat menjadi 4,85 tahun dibandingkan tahun 2018 yang mencapai 4,36

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 75
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

tahun. Tingkat RLS tersebut mengindikasikan bahwa sebagian besar masyarakat


Sampang masih berpendidikan SD ke bawah. Harapan Lama Sekolah (HLS) juga
mengalami sedikit peningkatan dari 11,76 tahun di tahun 2018 menjadi 12,37 tahun
di tahun 2020. Angka HLS tersebut mengindikasikan bahwa sebagian besar
masyarakat Kabupaten Sampang memiliki harapan lama sekolah sampai jenjang
pendidikan menengah. Angka Harapan Hidup (AHH), juga relatif menunjukkan
perbaikan, meningkat 0,07 tahun daripada tahun sebelumnya, yaitu dari 67,96 tahun
di tahun 2019 menjadi 68,03 tahun di tahun 2020. Pengeluaran per kapita sebagai
indikator untuk menggambarkan pengeluaran rata-rata penduduk selama 1 tahun
pada tahun 2020 mengalami penurunan sebesar Rp.21.000 dibandingkan tahun 2019
sebagai dampak adanya Pandemi COVID-19 yang merubah daya beli masyarakat
Kabupaten Sampang.

2. Indeks Pembangunan Gender (IPG)


Indeks Pembangunan Gender merupakan indikator yang digunakan
untuk mengukur pencapaian dimensi dan variabel pembangun kualitas hidup
manusia dari sisi pendapatan, kesehatan serta pendidikan yang lebih fokus
pada perbandingan ketidakadilan pencapaian antara laki-laki dan perempuan.
Selama lima tahun terakhir IPG Kabupaten Sampang mengalami kenaikan yang
artinya semakin tahun kesetaraan antara laki-laki dan perempuan mendekati
sempurna, namun pada tahun 2020 IPG mengalami penurunan karena Kegiatan
Penguatan kelembagaan PUG (Pengarusutamaan Gender) dan PUHA
(Pengarusutamaan Hak Anak) tidak bisa dilaksanakan karena adanya refocusing:

II - 76 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

2016 2017 2018 2019 2020


Nasional 90,82 90,96 90,99 91,07 91,06
Prov. Jatim 90,72 90,76 90,77 90,91 91,07
Kab. Sampang 83,54 83,78 84,25 84,79 85,5

Sumber: BPS, 2021


Grafik 2.5
Perbandingan Indeks Pembangunan Gender (IPG)

Secara umum, beberapa kinerja dalam urusan Pemberdayaan


Perempuan dan Pelindungan Anak selama 5 (lima) tahun terakhir
mengalami peningkatan. Hal ini diindikasikan oleh indeks pembangunan
gender (IPG) yang semakin meningkat. IPG adalah indikator yang
menggambarkan perbandingan (rasio) capaian antara IPM Perempuan dengan
IPM Laki-laki, dimana berdasarkan tabel di bawah IPM laki-laki di Kabupaten
Sampang masih lebih tinggi atau masih terdapat kesenjangan sebagaimana yang
digambarkan dalam grafik sebagai berikut:

80 65,48 66,61 67,8


67,39
70
60
50 57,14 57,97
55,1 56,17
40
30
20
10
0
2017 2018 2019 2020

IPM laki-laki IPM Perempuan

Sumber: BPS, 2021


Grafik 2.6
Perbandingan IPM Laki-Laki dan IPM Perempuan

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 77
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

3. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)


Indeks Pemberdayaan Gender merupakan indikator yang menunjukkan
apakah perempuan dapat memainkan peranan aktif dalam kehidupan ekonomi dan
politik. Peran aktif perempuan dalam kehidupan ekonomi dan politik mencakup
partisipasi berpolitik, partisipasi ekonomi dan pengambilan keputusan serta
penguasaan sumber daya ekonomi. IDG Kabupaten Sampang pada tahun 2019 sebesar
55,99 menurun menjadi 55,91 pada tahun 2020 yang disebabkan oleh menurunnya
jumlah perempuan sebagai tenaga profesional.

55,99 55,91

49,67

48,18

2017 2018 2019 2020

Sumber: Kementerian PPPA dan BPS, 2021


Grafik 2.7
Perkembangan IDG Kabupaten Sampang

4. Pendidikan
Fokus kesejahteraan masyarakat dalam bidang pendidikan dapat dilihat
dari beberapa indikator, diantaranya Rata-rata Lama Sekolah (RLS) dan
Harapan Lama Sekolah (HLS). Untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat di bidang
pendidikan, maka beberapa upaya yang dilakukan adalah pemerataan dan perluasan
akses pendidikan, dengan memperluas daya tampung satuan pendidikan dan
memberikan kesempatan yang sama bagi semua peserta didik dari berbagai golongan
masyarakat. Perkembangan masing-masing indikator dijelaskan sebagai berikut:

II - 78 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

a. Rata-rata Lama Sekolah (RLS)


Salah satu indikator penting dalam mengukur kinerja pendidikan
adalah Rata-rata Lama Sekolah (RLS). RLS didefinisikan sebagai jumlah tahun
yang digunakan oleh penduduk dalam menjalani pendidikan formal. Cakupan
penduduk yang dihitung RLS adalah penduduk berusia 25 tahun ke atas. RLS
dihitung untuk usia 25 tahun ke atas dengan asumsi pada umur 25 tahun proses
pendidikan sudah berakhir. Rata-rata Lama Sekolah di Kabupaten Sampang
menunjukkan peningkatan dalam lima tahun terakhir. Pada Tahun 2016, RLS di
Kabupaten Sampang sebesar 3,79 tahun meningkat hingga mencapai 4,85 tahun
pada Tahun 2020. Rata-rata lama sekolah mencapai target yang telah ditetapkan
dalam RKPD Perubahan Tahun 2020. Perkembangan RLS Kabupaten Sampang
dapat dilihat dalam grafik berikut:

6
4,85
5 4,36 4,55
4,12
3,79
4 4,71

3 Target
Realisasi
2

0
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: BPS Kabupaten Sampang, 2021


Grafik 2.8
Rata-rata Lama Sekolah di Kabupaten Sampang

b. Harapan Lama Sekolah (HLS)


Selain RLS, Angka Harapan Lama Sekolah (HLS) juga di jadikan
indikator dalam mengukur kinerja pendidikan. HLS didefinisikan sebagai
lamanya sekolah yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu
di masa mendatang. HLS dihitung pada usia 7 tahun ke atas karena mengikuti
kebijakan pemerintah yaitu program wajib belajar. HLS dapat digunakan untuk
mengetahui kondisi pembangunan sistem pendidikan di berbagai jenjang. HLS di
Kabupaten Sampang peningkatan selama 5 (lima) tahun terakhir. Pada tahun
2016, HLS sampang sebesar 11,37 tahun meningkat menjadi 12,37 tahun 2020

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 79
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

yang maknanya penduduk berusia 7 tahun Kabupaten Sampang memiliki peluang


untuk menamatkan pendidikan mereka hingga lulus D1. Peningkatan HLS dalam
kurun waktu lima tahun terakhir sebagaimana grafik berikut:

12,6
12,37
12,4

12,2
12,08 12,35
12

11,8 11,76 Target


11,6 Realisasi
11,4 11,37 11,38
11,2

11

10,8
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: BPS Kabupaten Sampang, 2021


Grafik 2.9
Harapan Lama Sekolah di Kabupaten Sampang

c. Angka Partisipasi Kasar (APK)


Indikator selanjutnya dalam mengukur tingkat kesejahteraan dalam
bidang pendidikan adalah Angka Partisipasi Kasar (APK). APK digunakan
untuk mengukur keberhasilan program pembangunan pendidikan yang
diselenggarakan dalam rangka memperluas kesempatan bagi penduduk untuk
mengenyam pendidikan. APK PAUD diperoleh dari Jumlah Warga Kabupaten Usia
5-6 Tahun yang berpartisipasi dalam pendidikan PAUD dibagi jumlah penduduk
kelompok usia 5-6 tahun. APK SD/MI diperoleh dari jumlah siswa yang bersekolah
dijenjang pendidikan SD/MI/Paket A dibagi dengan jumlah penduduk kelompok
usia 7-12 tahun. APK SMP/MTs/Paket B diperoleh dari jumlah siswa yang
bersekolah dijenjang pendidikan SMP/MTs dibagi dengan jumlah penduduk
kelompok usia 13-15 tahun. APK SMA/SMK/MA/Paket C diperoleh dari jumlah
siswa yang bersekolah dijenjang pendidikan SMA/MA/SMK/Paket C dibagi
dengan jumlah penduduk kelompok usia 16-18 tahun.

II - 80 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

Tabel 2.27
Angka Partisipasi Kasar Kabupaten Sampang
APK Satuan 2016 2017 2018 2019 2020
PAUD persen 84,26 83,05 85,44 87,76 88,11
SD/MI/Paket A persen 115,39 112,11 109,32 108,5 103,78
SMP/MTs/Paket B persen 105,74 102,18 102,11 102,2 100,31
Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang (2021)
Perkembangan tingkat APK untuk setiap jenjang pendidikan di
Kabupaten Sampang mengalami peningkatan. Pada level SD dan sederajat,
APK tahun 2016 sebesar 115,39 persen menurun menjadi 103,78 persen tahun
2020. APK Pada level SMP dan sederajat pada tahun 2016 sebesar 105,74 persen
menurun menjadi 100,31 persen tahun 2020. Jika nilai APK mendekati atau lebih
dari 100 persen menunjukkan bahwa ada penduduk yang sekolah belum
mencukupi umur dan/atau melebihi umur yang seharusnya. Menurunnya APK
setiap tahunnya menunjukkan semain meningkatnya kesadaran masyarakat akan
ketepatan usia sekolah level SD dan sederajat serta level SMP sederajat.. Hal ini
juga dapat menunjukkan bahwa wilayah tersebut mampu menampung penduduk
usia sekolah lebih dari target yang sesungguhnya.

d. Angka Partisipasi Murni (APM)


Indikator kinerja pendidikan selanjutnya adalah Angka Partisipasi
Murni (APM). APM adalah persentase jumlah anak pada kelompok usia sekolah
tertentu yang sedang bersekolah pada jenjang pendidikan yang sesuai dengan
usianya terhadap jumlah seluruh anak pada kelompok usia sekolah yang
bersangkutan. Bila APK digunakan untuk mengetahui seberapa banyak penduduk
usia sekolah yang sudah dapat memanfaatkan fasilitas pendidikan di suatu jenjang
pendidikan tertentu tanpa melihat berapa usianya, maka Angka Partisipasi Murni
(APM) mengukur proporsi anak yang bersekolah tepat waktu. Bila seluruh anak
usia sekolah dapat bersekolah tepat waktu, maka APM akan mencapai nilai 100.
Secara umum, nilai APM akan selalu lebih rendah dari APK karena nilai APK
mencakup anak diluar usia sekolah pada jenjang pendidikan yang bersangkutan.
Selisih antara APK dan APM menunjukkan proporsi siswa yang terlambat atau
terlalu cepat bersekolah.

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 81
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

Tabel 2.28
Angka Partisipasi Murni Kabupaten Sampang
APM Satuan 2016 2017 2018 2019 2020
SD/MI/Paket A Persen 98,65 97,31 97,40 97,9 94,41
SMP/MTs/Paket B Persen 81,72 73,86 74,76 75,76 81,76
Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang (2021)

Perkembangan APM Kabupaten Sampang selama kurun waktu lima


tahun terakhir berdasarkan jenjang pendidikan menunjukkan
peningkatan. APM SD sederajat mengalami penurunan dari tahun 2018 sebesar
97,40 persen menjadi 94,41 persen tahun 2020. Angka Partisipasi Murni (APM)
SD/MI/Paket A pada tahun 2020, diperoleh dari jumlah siswa kelompok usia 7 -
12 tahun yang bersekolah dijenjang pendidikan SD/MI/Paket A sebanyak 104.392
siswa dibagi jumlah penduduk kelompok usia 7 - 12 tahun sebesar 110.576 siswa.
Semakin menurunnya APK ini karena masih ada siswa yang masuk sekolah lebih
awal atau melebihi dari usia yang seharusnya masuk jenjang SD/MI (7–12 Tahun).
Peningkatan APM juga terjadi di level SMP sederajat yaitu sebesar 74,76
persen tahun 2018 menjadi 81,76 persen tahun 2020. Angka Partisipasi Murni
(APM) SMP/MTs/Paket B, diperoleh dari jumlah siswa kelompok usia 13 – 15
tahun yang bersekolah di jenjang pendidikan SMP/MTs/Paket B sejumlah 42.116
siswa dibagi jumlah penduduk kelompok usia 13 - 15 tahun sebanyak 51.511
siswa.

5. Kesehatan
Kesejahteraan masyarakat di bidang kesehatan suatu wilayah dapat
diukur melalui indikator Angka Harapan Hidu (AHH), angka kematian bayi,
angka kematian ibu, dan persentase stunting. Peningkatan angka harapan
hidup bisa dicapai apabila ada upaya untuk meminimalkan angka kematian bayi,
kematian ibu melahirkan dan persentase stunting. Rincian perkembangan
indikator kesehatan Kabupaten Sampang tahun 2016–2020 adalah sebagai
berikut:
Tabel 2.29
Indikator Kesehatan Kabupaten Sampang

Indikator Kinerja Satuan 2016 2017 2018 2019 2020


Angka Harapan Hidup tahun 67,59 67,67 67,79 67,96 68,03

II - 82 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

Indikator Kinerja Satuan 2016 2017 2018 2019 2020


Angka Kematian Ibu per 100.000 84,51 86,4 91,5 66,30 60,54
Melahirkan kelahiran
hidup
Angka Kematian Bayi per 1.000 11,95 8,46 7,02 5,90 3,9
kelahiran
hidup
Persentase Stunting Persen 47,9 17,4 9,92 8
Sumber: Dinkes KB Kabupaten Sampang, 2021

Perkembangan angka harapan hidup di Kabupaten Sampang


menunjukkan peningkatan dalam periode lima tahun terakhir. Sampai
dengan tahun 2020, capaian angka harapan hidup Kabupaten Sampang mencapai
68,03 tahun, artinya bahwa rata-rata usia penduduk di Kabupaten Sampang
mencapai usia 68 tahun. Peningkatan angka harapan hidup diiringi dengan
dengan penurunan angka kematian ibu melahirkan. Angka kematian ibu
melahirkan pada tahun 2020 sebesar 60,54 per 1000 kelahiran hidup (10
kematian ibu dari 16.518 kelahiran hidup).
Angka kematian bayi selama lima tahun terakhir juga mengalami
penurunan. Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan Dinas Kesehatan
Kabupaten Sampang pada Tahun 2020 Angka Kematian Bayi di Kabupaten
Sampang mencapai 3,99 per 1000 Kelahiran Hidup (66 kasus dari 16.518
kelahiran hidup). Penyebab utama dari kematian bayi adalah asfiksia kelahiran,
pneumonia, komplikasi kelahiran infeksi neonatal, diare, BBLR dan kelainan
bawaan. Penurunan angka kematian bayi juga sejalan dengan persentase stunting.
Berdasarkan hasil operasi timbang Agustus 2020 diketahui bahwa persentase
stunting di Kabupaten Sampang sebesar 8%. Pencegahan stunting
menitikberatkan pada penanganan penyebab masalah gizi, yaitu faktor yang
berhubungan dengan ketahanan pangan khususnya akses terhadap pangan
bergizi (makanan), lingkungan sosial yang terkait dengan praktik pemberian
makanan bayi dan anak (pengasuhan), akses terhadap pelayanan kesehatan untuk
pencegahan dan pengobatan (kesehatan), serta kesehatan lingkungan yang
meliputi tersedianya sarana air bersih dan sanitasi (lingkungan). Intervensi
terhadap keempat faktor tersebut diharapkan dapat mencegah malnutrisi pada
balita. Berikut adalah peta sebaran desa stunting di Kabupaten Sampang
berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 83
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

Nomor: 880/645/SK/434.101/2021 tentang Penetapan Desa Prioritas


Pencegahan dan Penanganan serta Intervensi Gizi Spesifik dan Sensitif di
Kabupaten Sampang Tahun 2021:

Sumber: Dinkes KB Kabupaten Sampang, 2021


Gambar 2.29
Sebaran Desa Stunting Kabupaten Sampang

6. Tenaga Kerja
Partisipasi angkatan kerja Kabupaten Sampang selama lima tahun
terakhir mengalami fluktuatif. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) pada
tahun 2020 sebesar 69,93 persen meningkat 5,28 persen dari tahun 2019.
Peningkatan angka TPAK juga diikuti dengan angka TPT yang menunjukkan
bahwa jumlah penduduk usia kerja (15 Tahun keatas) yang bekerja, atau punya
pekerjaan tapi sementara tidak bekerja dan pengangguran mengalami
peningkatan karena adanya Pandemi COVID-19 yang memaksa adanya
pemberhentian aktivitas perekonomian. Hal tersebut berdampak kepada
pemutusan hubungan kerja (PHK) dan memilih untuk pulang kampung dan
menjadi pelaku usaha mikro. Secara rinci, perkembangan TPAK dan TPT adalah
sebagai berikut:

II - 84 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

80
67,31 69,04 66,42
64,48
70 69,93

60

50

40 TPAK
TPT
30

20
2,45 2,38 2,81
10
2,31
3,35
0
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: BPS Kabupaten Sampang, 2021


Grafik 2.10
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dan TPT Kabupaten Sampang

Adapun perbandingan TPT Kabupaten Sampang, Provinsi Jawa Timur dan


Nasional selama lima tahun terakhir adalaha sebagai berikut:

7,07

5,61 5,50
5,23 5,84
5,30

4,21 3,91
4,00 3,82
3,35
2,81
2,31 2,45 2,38

2016 2017 2018 2019 2020

Nasional Prov. Jatim Kab. Sampang

Grafik 2.11
Tingkat Pengangguran Terbuka di Nasional, Prov. Jatim dan Kabupaten Sampang

2.2.3 Fokus Seni Budaya dan Olah Raga


Seni budaya dan olah raga menjadi aspek penting yang perlu di
tingkatkan. Tersedianya kesenian dan budaya khas sampang dapat menunjukan
sejarah dan karakter budaya setempat. Sedangkan olah raga berkaitan dengan aspek
kesehatan dan budaya hidup masyarakat. Ketersedian sarana dan prasana asapek

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 85
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

tersebut tidak hanya dapat menimgkatkan kondisi sosial yang lebih baik namun juga
dapat menjadi potensi pariwisata yang dapat di kembangkan.
Tabel 2.30
Perkembangan Seni, Budaya, dan Olah Raga Kabupaten Sampang
No Indikator Satuan 2016 2017 2018 2019 2020
1 Jumlah Budaya Daerah Buah 11 13 15 17 19
yang Dilestarikan
2 Jumlah Kelompok Klpk 65 22 36 41 42
Kesenian Tradisional
2 Persentase % 0,00 -20,00 550,00 107,69 -94,44
peningkatan prestasi
kepemudaan dan
keolahragaan di
tingkat nasional
Sumber: Disporabudpar Kabupaten Sampang, 2021

Pada tahun 2019 budaya daerah yang dilestarikan sebanyak 17 budaya


daerah dari 42 budaya daerah yang ada, sedangkan pada tahun 2020 budaya
daerah yang dilestarikan terealisasi sebanyak 19 budaya daerah 42 budaya daerah
yang dilestarikan, jadi ada 2 (dua) penambahan budaya daerah yang dilestarikan yaitu
Pa’ Kupak dan Mantan Toddu’.
Persentase prestasi olahraga pada tahun 2020 mengalami penurunan
dari tahun sebelumnya, penurunan prestasi olahraga karena pandemi COVID-19 dan
tidak ada kepastian pelaksanaan event olahraga baik dari provinsi maupun dari pusat.
Pada tahun 2019 prestasi yang diperoleh sebanyak 201 prestasi dari 69 event yang
diikuti, sedangkan pada tahun 2020 prestasi yang diperoleh sebanyak 6 prestasi dari
8 event yang diikuti.

2.3 Aspek Pelayanan Umum


2.3.1 Fokus Urusan Wajib Layanan Dasar
Urusan Wajib Layanan Dasar sebanyak 6 urusan. Urusan tersebut terdiri
dari urusan pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum dan penataan ruang, perumahan
rakyat dan kawasan permukiman, Ketentraman, ketertiban umum dan pelindungan
masyarakat, dan urusan sosial. Perkembangan dari indikator-indikator kinerja urusan
wajib pelayanan dasar adalah sebagai berikut:

II - 86 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

1. Pendidikan
Urusan Pendidikan di Kabupaten Sampang dilaksanakan oleh Dinas
Pendidikan. Rincian beberapa perkembangan indikator kinerja Urusan
Pendidikan tahun 2016-2020 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.31
Indikator Kinerja Pendidikan Kabupaten Sampang
Indikator Kinerja Satuan 2016 2017 2018 2019 2020
Rasio Siswa PAUD per Rombel - - 16,23 16,68 17,44
Rasio Guru terhadap Murid % 17 13,66 13 12 12
SD/MI
Rasio Guru terhadap Murid % 11 12,72 13 12 9
SMP/MTs
Angka Melek Huruf % 92,11 91,73 92,44 93,00 89,09
Angka Putus Sekolah (APS) 0,63 0,12 0,14 0,13 0,23
%
SD/MI
Angka Putus Sekolah (APS) 0,72 0,49 0,26 0,25 0,60
%
SMP/MTs
Persentase Sekolah SD dalam 75,70 64,79 77,48 77,92 98,52
%
kondisi baik
Persentase Sekolah SMP dalam 91,17 85,61 87,12 90,23 94,44
kondisi baik
- - 61,63 65,15 75,51
Rata-rata Nilai USBN -
- - 41,27 41,7 78,56
Rata-rata Nilai UN -

Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang, 2021

Rasio siswa PAUD per Rombel setiap tahun mengalami peningkatan yang
menunjukkan semakin meningkatnya kesadaran orang tua untuk menyekolahkan
anaknya dijenjang PAUD. Selain itu peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan
prasarana menjadi faktor pendukung meningkatnya rasio siswa PAUD per
rombel.
Rasio Guru terhadap Murid SD/MI pada tahun 2020 adalah 1:12 dimana
jumlah guru SD/MI di Kabupaten Sampang sebanyak 9.354 orang dengan jumlah
murid SD/MI sebanyak 116.251 orang. Pada tahun 2019 jumlah murid SD/MI
sebanyak 123.449 orang dengan jumlah guru yang ada sebanyak 9.342, sehingga
terjadi penurunan jumlah murid pada tahun 2020 yang disebabkan oleh
meningkatnya angka putus sekolah. Rasio Guru terhadap Murid SMP/MTs pada
tahun 2020 sebesar 1:9 atau jumlah guru SMP/MTs sebanyak 4.457 orang dengan
murid sebanyak 52.965 orang. Pada tahun 2019 jumlah guru sebanyak 4.360
orang dan jumlah murid sebanyak 56.338 orang. Rasio guru terhadap murid

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 87
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

mengalami penurunan karena angka putus sekolah tingkat SMP/MTs meningkat.


Guru merupakan orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik,
sehingga diperlukan penguatan peran guru dalam melaksanakan proses belajar
mengajar. Uji Kompetensi Guru merupakan sebuah kegiatan berupa ujian yang
berfungsi untuk mengukur kompetensi dasar mengenai bidang studi atau subject
matter dan juga pedagogik dalam domain seorang pengajar, dalam hal ini guru
sekolah. Berdasarkan hasil Uji Kompetensi Guru tahun 2019 rata-rata nilai UKG
adalah 54,19 yang artinya masih di bawah nilai standart yaitu 55.
Angka Melek Huruf (AMH) merupakan proporsi penduduk usia 15 tahun
ke atas yang mempunyai kemampuan membaca dan menulis huruf latin dan huruf
lainnya, tanpa harus mengerti apa yang di baca/ditulisnya terhadap penduduk
usia 15 tahun ke atas. AMH pada tahun 2020 mengalami penurunan dibandingkan
tahun 2019 karena adanya refocusing anggaran untuk pelaksanaan keaksaraan
fungsional sehingga tidak bisa terlaksana dengan optimal.
Angka Putus Sekolah (APS) adalah Proporsi anak menurut kelompok usia
sekolah yang sudah tidak bersekolah lagi atau yang tidak menamatkan suatu
jenjang pendidikan tertentu. APS ini penting untuk menjadi perhatian guna
mendongkrak Harapan Lama Sekolah (HLS) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS)
yang menjadi komponen penting dalam penghitungan Indeks Pembangunan
Manusia (IPM). Secara umum, Angka Putus Sekolah SD/MI Kabupaten Sampang
menunjukkan perkembangan yang fluktuatif pada tahun 2020 berada pada angka
0,23 persen. Begitu juga Angka Putus Sekolah SMP/MTs, angkanya menunjukkan
perkembangan yang buruk dimana terakhir berada pada angka 0,60 persen.
Penyediaan sarana dan prasarana Pendidikan menjadi salah satu faktor
pendukung untuk meningkatkan kualitas Pendidikan. Persentase sekolah SD
dalam kondisi baik selama lima tahun terakhir menunjukkan perkembangan yang
baik bahkan pada tahun 2020 bangunan SD dalam kondisi baik sebesar 98,52%
atau dari 1.093 sekolah yang baik sebanyak 1.077 sekolah. Persentase sekolah
SMP dalam kondisi baik juga mengalami peningkatan dalam lima tahun terakhir.
Pada tahun 2020 jumlah sekolah SMP dalam kondisi baik sebanyak 477 sekolah
dari 505 sekolah SMP yang ada di Kabupaten Sampang.
Perkembangan rata-rata Nilai USBN terakhir mengalami peningkatan,
yaitu pada tahun 2019 sebesar 65,15 menjadi 75,51 pada tahun 2020.
Perkembangan terakhir rata-rata nilai UN dari 41,7 pada tahun 2019 juga

II - 88 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

mengalami peningkatan menjadi 78,56 pada tahun 2020. Peningkatan rata-rata


nilai USBN dan UN dikarenakan tidak ada USBN dikarenakan adanya Pandemi
COVID-19, nilai tesebut merupakan nilai ujian sekolah.

2. Kesehatan
Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, kinerja urusan Kesehatan
menunjukkan peningkatan pada beberapa indikator. Hal tersebut
ditunjukkan oleh capaian indikator SPM (Standart Pelayanan Minimal) sesuai
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang SPM Bidang
Kesehatan. Indikator kinerja urusan Kesehatan sebagaimana ditunjukkan tabel
berikut:
Tabel 2.32
Capaian Indikator SPM Urusan Kesehatan

No Pelayanan Dasar Indikator SPM 2017 2018 2019 2020


1 Pelayanan Kesehatan Ibu Persentase Ibu Hamil yang 104,10 105,43 91,07 91,22
Hamil menerima layanan kesehatan
2 Pelayanan Kesehatan ibu Persentase ibu Bersalin yang 98,53 99,84 95,41 101,45
Bersalin menerima layanan kesehatan
3 Pelayanan Kesehatan Persentase Bayi Baru Lahir 93,25 112,47 96,06 115,16
Bayi Baru Lahir yang menerima layanan
kesehatan
4 Pelayanan Kesehatan Persentase Balita yang 85,87 79,92 84,38 68,35
Balita menerima layanan kesehatan
5 Pelayanan Kesehatan Persentase Usia Pendidikan 74,72 97,47 78,1 5,11
pada Usia Pendidikan Dasar yang menerima layanan
Dasar kesehatan

6 Pelayanan Kesehatan Persentase Usia Produktif 87,82 87,82 78,13 4,10


pada Usia Produktif yang menerima layanan
kesehatan
7 Pelayanan Kesehatan Persentase Usia Lanjut yang 68,15 40,54 51,88 15,71
pada Usia Lanjut menerima layanan kesehatan
8 Pelayanan Kesehatan Persentase Penderita 73,22 13,34 82,52 1,10
Penderita Hipertensi Hipertensi yang menerima
layanan kesehatan

9 Pelayanan Kesehatan Persentase Penderita Diabetes 74,29 16,75 71,3 49,94


Penderita Diabetes Melitus (DM) yang menerima
Melitus (DM) layanan kesehatan

10 Pelayanan Kesehatan Persentase Oran g dengan 110,09 18,12 100 44,90


Orang dengan Gangguan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang
Jiwa (ODGJ) menerima layanan kesehatan

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 89
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

No Pelayanan Dasar Indikator SPM 2017 2018 2019 2020


11 Pelayanan Kesehatan Persentase Orang dengan 54,61 56,48 50,47 38,64
Orang dengan Tuberculosis (TB) yang
Tuberculosis (TB) menerima layanan kesehatan

12 Pelayanan Kesehatan Persentase Orang dengan 100,00 100,00 77,67 1,24


Orang dengan Resiko Resiko terinfeksi HIV yang
terinfeksi HIV menerima layanan kesehatan

Berdasarkan tabel di atas capaian SPM selama 4 (empat) tahun


mengalami penurunan capaian terutama pada tahun 2020 karena adanya
Pandemi COVID-19 dimana pelayanan kesehatan difokuskan untuk penanganan
penderita COVID-19.
Tabel 2.33
Indikator Kinerja Urusan Kesehatan

Indikator Kinerja Satuan 2016 2017 2018 2019 2020

Persentase Puskesmas persen n/a n/a 0 19,05 19,05


yang Terakreditasi Minimal
Terakreditasi Utama
Persentase Rumah Sakit persen 100 100 100 100 50
yang Terakreditasi
Sumber: Dinkes KB Kabupaten Sampang, 2021

Akreditasi Puskesmas merupakan salah satu persyaratan


kredensial sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
bekerjasama dengan BPJS sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri
Kesehatan nomor 71 Tahun 2013. Kabupaten Sampang memiliki 21 Puskesmas
yang tersebar di 14 Kecamatan. Sejak Tahun 2018 sebanyak 21 Puskesmas
(100%) telah terakreditasi, selanjutnya akan dilakukan re-akreditasi setiap 3
tahun sekali. Tahun 2019 sebanyak 4 puskesmas telah dilakukan re-akreditasi
dengan strata akreditasi utama (19,05%), sedangkan pada tahun 2020 ini tidak
dapat dilakukan re-akreditasi, sehingga capaian kinerja untuk indikator
persentase Puskesmas terakreditasi minimal terakreditasi utama tidak
mengalami perubahan, yaitu tetap diangka 19,05%.
Akreditasi Rumah Sakit merupakan pengakuan terhadap rumah sakit
yang diberikan oleh lembaga independen penyelenggara Akreditasi yang
ditetapkan oleh Menteri, setelah dinilai bahwa Rumah Sakit itu memenuhi
Standar Pelayanan Rumah Sakit yang berlaku untuk meningkatkan mutu
pelayanan Rumah Sakit secara berkesinambungan. Dengan diresmikannya

II - 90 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

operasional pelayanan rumah sakit daerah Ketapang tahun 2020, maka


Pemerintah Kabupaten Sampang memiliki dua Rumah Sakit yang harus
terakreditasi, yaitu RSD dr. Mohammad Zyn dengan status akreditasi utama dan
RSD Ketapang yang belum terakreditasi. Sehingga di tahun 2020 ini capaian
kinerja pada indikator persentase rumah sakit yang terakreditasi capaian
kinerjanya adalah 50%
Selain indikator diatas, kinerja urusan kesehatan dapat dilihat dari
empat hal. Keempat hal tersebut adalah Rasio Pos Pelayanan Terpadu
(Posyandu) Per Satuan Balita, Rasio Puskesmas, Poliklinik dan Peskesmas
Pembantu (Pustu), Rasio Rumah Sakit Per Satuan Penduduk, dan Rasio Dokter Per
Satuan Penduduk. Urain kinerja tersebut adalah sebagai berikut:
a. Rasio Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Per Satuan Balita
Posyandu merupakan wadah peran serta masyarakat untuk
menyampaikan dan memperoleh pelayanan kesehatan dasarnya, maka
diharapkaan pula strategi operasional pemeliharaan dan perawatan
kesejahteraan ibu dan anak secara dini, dapat dilakukan di setiap posyandu.
Terkait dengan hal tersebut diatas perlu dilakukan analisis rasio posyandu
terhadap jumlah balita dalam upaya peningkatan fasilitas pelayanan
pemenuhan kebutuhan tumbuh kembang anak sejak dalam kandungan, dan
agar status gizi maupun derajat kesehatan ibu dan anak dapat dipertahankan
dan atau ditingkatkan. Adapun perkembangan rasio jumlah posyandu terhadap
balita di Kabupaten Sampang dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.34
Jumlah Posyandu dan Balita Kabupaten Sampang

No URAIAN 2016 2017 2018 2019 2020


1 Jumlah Posyandu 1.020 1.038 1.031 1.039 1.040
2 Jumlah Balita 76.603 62.433 76.181 76.044 75.947
3 Rasio (per 100 balita) 1,33 1,66 1,35 1,36 1,37
Sumber: Dinkes KB Kabupaten Sampang, 2019

Rasio posyandu di Kabupaten Sampang menunjukkan peningkatan


setiap tahunnya. Pada Tahun 2020, rasio posyandu per 100 balita mencapai
1,37. Angka tersebut menunjukan bahwa rata-rata 1 (satu) posyandu melayani
73 balita.

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 91
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

b. Rasio Puskesmas, Poliklinik dan Peskesmas Pembantu (Pustu)


Sarana kesehatan seperti Puskesmas, Poliklinik maupun Puskesmas
Pembantu (Pustu) merupakan faktor penting dalam pembangunan kesehatan
utamanya berfungsi sebagai pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang
tersebar ke pelosok. Dengan tersebarnya sarana kesehatan sampai ke pelosok
berarti memudahkan jangkauan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Berikut ini disajikan pada Tabel Jumlah Puskesmas, Poliklinik dan Pustu di
Kabupaten Sampang.
Tabel 2.35
Jumlah Puskesmas, Poliklinik dan Pustu Kabupaten Sampang
Tahun 2015–2018

No URAIAN 2016 2017 2018 2019 2020


1 Jumlah Puskesmas 21 21 21 21 21
2 Jumlah Poliklinik 7 11 11 11 11
3 Jumlah Pustu 57 59 59 59 59
4 Jumlah Penduduka 834.110 847.707 856.414 860.649 882.242
5 Rasio Puskesmas Persatuan 39.720 40.367 40.782 40.983 42.011
Penduduk
6 Rasio Poliklinik Persatuan Penduduk 119.159 77.064 77.856 78.240 80.204
7 Rasio Pustu Persatuan Penduduk 14.634 14.368 14.515 14.587 14.953
Sumber: Dinkes KB Kabupaten Sampang, 2021; aDispendukcapil Kabupaten Sampang, 2021

Dari data di atas menunjukkan bahwa ketersediaan Puskesmas belum


memenuhi standar kecukupan. Secara ideal rasio puskesmas adalah 1
puskesmas per 30.000 penduduk. Sedangkan pada tahun 2020 rasio di
Kabupaten Sampang yaitu 1 puskesmas per 42.011 penduduk. Sedangkan rasio
poliklinik dan Pustu per satuan penduduk masing-masing sebesar 80.204 dan
14.953 per penduduk.
c. Rasio Rumah Sakit Per Satuan Penduduk
Rumah sakit adalah suatu organisasi yang memiliki tenaga medis
profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen
menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Asuhan keperawatan yang
berkesinambungan. Diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita oleh
pasien. Rasio rumah sakit per satuan penduduk di Kabupaten Sampang adalah
sebagai berikut:

II - 92 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

Tabel 2.36
Jumlah dan Rasio Rumah Sakit per Jumlah Penduduk Kabupaten Sampang
Tahun 2015–2018
No URAIAN 2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah Rumah Sakit Umum 1 1 1 1 1
1
(Pemerintah)
Jumlah Rumah Sakit Jiwa/Paru dan 0 0 0 0 0
2 Penyakit Khusus Lainnya Milik
Pemerintah
3 Jumlah Rumah Sakit AD/AU/AL/POLRI 0 0 0 0 0

4 Jumlah Rumah Sakit Swasta 0 0 1 1 1

5 Jumlah Seluruh Rumah Sakit 1 1 2 2 2

6 Jumlah Penduduka 834.110 847.707 856.414 860.649 882.242

7 Rasio (per 100.000 penduduk) 0,12 0,12 0,23 0,23 0,23

Sumber: Dinkes KB Kabupaten Sampang, 2021; aDispendukcapil Kabupaten Sampang, 2021

d. Rasio Dokter Per Satuan Penduduk


Indikator rasio dokter (spesialis dan umum) per jumlah penduduk
menunjukkan tingkat pelayanan yang dapat diberikan oleh dokter
dibandingkan jumlah penduduk yang ada. Apabila dikaitkan dengan standar
sistem pelayanan kesehatan, idealnya 1 orang dokter melayani 15.000
penduduk. Jumlah Dokter di Kabupaten Sampang saat sudah memenuhi
kebutuhan sesuai standar rasio tersebut. Pada tahun 2018 rasio dokter di
Kabupaten Sampang yaitu 1,75 per 15.000 penduduk, artinya 1 orang dokter
melayani 8.571 penduduk.
Tabel 2.37
Rasio Jumlah Dokter Per Satuan Penduduk Kabupaten Sampang
No URAIAN 2016 2017 2018 2019 2020
1 Jumlah dokter 78 132 100* 126 123
2 Jumlah penduduka 834.110 847.707 856.414 860.649 882.242
3 Rasio (per 15.000 penduduk) 1,40 2,34 1,75 2,19 2,09

Sumber: Dinkes KB Kabupaten Sampang, 2021; aDispendukcapil Kabupaten Sampang, 2021


Ket: *Hanya menghitung di RSUD dan Puskesmas

3. Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang


Beberapa indikator kinerja pada Urusan Pekerjaan Umum
menunjukkan peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Indeks kualitas
pelayanan jalan selama tiga tahun terakhir mengalami peningkatan. Indeks
tersebut merupakan representasi dari kondisi jalan, jembatan, dan drainase.

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 93
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

Adapun indeks kinerja sumberdaya air merupaka indikator yang digunakan untuk
mengukur kondisi jaringan irigasi dan kualitas pengelolaan sungai agar mampu
meningkatkan produksi hasil pertanian yang merupakan salah satu sector penting
dalam struktur perekonomian masyarakata Kabupaten Sampang.
Tabel 2.38
Indikator Kinerja Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Indikator Kinerja Satuan 2016 2017 2018 2019 2020


Indeks Kualitas Pelayanan (indeks) - - 52,88 50,16 53,61
Jalana
Indeks Kinerja Sumberdaya (indeks) - - 56,37 59,57 62,05
Aira
Persentase Kepatuhan persen 100 100 100 100 100
Pemanfaatan Ruang
terhadap RTRWa
Persentase kualitas persen - - 31,17 37,14 36,89
pengelolaan sungaia
Persentase rumah tangga persen 81,58 75,62 87,06 82,71 89,89
berakses air minumb
Persentase rumah tangga persen 59,75 63,51 69,83 73,04 81,85
berakses sanitasib
Persentase Warga persen - - 55,94 69,59 83,81
Kabupaten yang
memperoleh layanan
pemenuhan kebutuhan
pokok Pokok air minum
sehari – harib
Persentase Warga persen - - 50,77 66,59 82,41
Kabupaten yang
memperoleh layanan
pengolahan air limbah
domesticb
Sumber: a) DPUPR Kabupaten Sampang, 2021; b) DDPRKP Kabupaten Sampang

Berkaitan dengan Penataan Ruang di Kabupaten Sampang


menunjukkan kinerja yang stabil. Hal tersebut diindikasikan tindakan awal
terhadap pelanggaran di bidang penataan ruang juga sudah terlaksana 100
persen. Disamping itu, dokumen RTRW yang ditetapkan dengan Peraturan
Daerah juga sudah tersedia, namun demikian penjabaran dokumen RTRW
kedalam RDTRK yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah belum
terealisasi.
Dalam rangka meningkatkan kualitas dan efektifitas penyelenggaraan
penataan ruang dan untuk meningkatkan kualitas struktur ruang dan pola ruang
di Kabupaten Sampang serta untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam

II - 94 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

penyelenggaraan penataan ruang maka telah disusun Peraturan Daerah Kabuaten


Sampang Nomor 7 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Sampang Tahun 2012-2032. Berdasarkan amanah Peraturan Daerah tersebut,
maka seluruh aktiftas kegiatan yang dalam aktifitasnya memanfaatkan ruang atau
tempat atau lokasi baik aktifitas ekonomi, sosial dan pemerintahan harus
memiliki dokumen kesesuaian tata ruang wilayah/rekomendasi tata ruang
wilayah.
Kondisi jalan, jembatan dan jaringan irigasi di Kabupaten Sampang
selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir berdasarkan Surat Keputusan Bupati
Sampang nomor: 188.45/378/KEP/434.012/2019 tentang penetapan ruas-ruas
jalan kabupaten sebagai berikut:

Tabel 2.39
Kondisi Jalan, Jembatan, dan Jaringan Irigasi di Kabupaten Sampang
Uraian Satuan 2016 2017 2018 2019 2020
A. Jalan Kabupaten km 1.112,636 1.112,636 1.379,270 1.379,270 1.379,270
- Kondisi baik km 497,682 519,935 673,307 778,521 828,574
- Kondisi rusak ringan km 255,906 244,780 302,564 218,503 270,000
- Kondisi rusak berat km 359,048 347,921 403,399 382,246 280,696
- Persentase dalam % 44,73 46,73 48,82 56,44 60,07
kondisi baik
B. Jembatan unit 353 353 353 353 353
Kabupaten
- Kondisi baik unit 187 194 201 214 230
- Kondisi rusak ringan unit 131 127 124 116 103
- Kondisi rusak berat unit 35 32 28 19 20
- Persentase dalam % 52,97 54,96 56,94 60,62 65,16
kondisi baik
C. Jaringan Irigasi
- Luas jaringan irigasi ha 5.031 5.031 5.031 5.031 5.031
total
- Luas jaringan irigasi ha 2.692,99 2.695,79 3.402,07 3.402,18 3.410,51
dalam kondisi baik
- Persentase luas % 53,53 53,58 67,62 67,62 67,79
jaringan irigasi dalam
kondisi baik
Sumber: DPUPR Kabupaten Sampang, 2021

Kondisi jalan kabupaten dalam kondisi baik mengalami


peningkatan selama beberapa tahun terakhir. Kondisi jalan kabupaten yang
baik sebesar 48,82 persen pada tahun 2018 menjadi 60,07 persen pada tahun

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 95
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

2020. Begitu pula kondisi jembatan kabupaten juga mengalami peningkatan dari
56,94 persen pada tahun 2018 menjadi 65,16 persen pada tahun 2020. Adapun
jaringan irigasi dalam baik juga menunjukkan peningkatan dari 67,62 persen pada
tahun 2018 menjadi 67,79 persen pada tahun 2020.

4. Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman


Penyelenggaran urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman di Kabupaten Sampang dilaksanakan oleh Dinas Perumahan
Rakyat dan Kawasan Permukiman. Secara umum, kualitas perumahan dan
permukiman di Kabupaten Sampang menunjukkan kondisi yang semakin baik dan
layak huni. Hal tersebut diindikasikan oleh meningkatnya persentase perumahan
dan permukiman sehat, persentase rumah layak huni, persentase rumah tangga
berakses air minum, persentase rumah tangga berakses sanitasi; serta
menurunnya Persentase permukiman kumuh sebagaimana ditunjukkan tabel
berikut:
Tabel 2.40
Indikator Kinerja Urusan Perumahan dan Kawasan
Indikator Kinerja Satuan 2016 2017 2018 2019 2020
Persentase Perumahan dan % 14,55 16,00 52,03 63,17 67,13
Permukiman Sehat
Persentase permukiman kumuh % - 0,94 1,06 0,107 0,01
Persentase bangunan yang % 0 0 0 0 0
memenuhi Sertifikat Layak Fungsi
Persentase rumah layak huni % 45,06 41,87 49,59 48,49 61,19
Persentase perumahan yang sudah % 14,55 17,33 37 34,62 34,62
dilengkapi PSU
Persentase Warga Kabupaten % - - 100 100 100
korban bencana yang memperoleh
rumah layak huni
Persentase Warga Kabupaten yang % - - - - -
terkena relokasi akibat program
Pemerintah Daerah kabupaten yang
memperoleh fasilitasi penyediaan
rumah yang layak huni
Sumber: DPRKP Kabupaten Sampang, 2021

Kinerja urusan perumahan dan kawasan mengalami peningkatan


dalam beberapa tahun terakhir. Persentase perumahan dan permukiman sehat
mengalami peningkatan yang sangat pesat yaitu dari 16,00 persen tahun 2017
menjadi 67,13 persen tahun 2018. Persentase rumah tangga berakses air minum
dan sanitasi mengalami peningkatan masing–masing menjadi 45,00 persen dan

II - 96 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

65,92 persen pada tahun 2020. Persentase pemukiman kumuh mengalami


penurunan dari 1,06 persen tahun 2018 menjadi 0,01 persen tahun 2020, dimana
luasan perumahan dan pemukiman kumuh berdasarkan SK Bupati nomor
188.45/355/KEP/434.012/2018 adalah 575,22 ha. Sesuai Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 29 Tahun 2018 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, dan Standar
Pelayanan Minimal Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah
Kabupaten/Kota capaian persentase warga kabupaten korban bencana yang
memperoleh rumah layak huni sebesar 100%, namun untuk indikator persentase
warga kabupaten yang terkena relokasi akibat program Pemerintah Daerah
kabupaten yang memperoleh fasilitasi penyediaan rumah yang layak huni tidak
ada data karena tidak ada aktifitas relokasi.

5. Ketentraman, Ketertiban Umum, dan Pelindungan Masyarakat


Penyelenggaran Urusan Ketentraman, Ketertiban Umum, dan
Pelindungan Masyarakat di Kabupaten Sampang dilaksanakan oleh Satpol
PP dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Perkembangan
indikator kinerja Urusan Ketentraman, Ketertiban Umum, dan Pelindungan
Masyarakat ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 2.41
Indikator Kinerja Urusan Ketentraman, Ketertiban Umum, dan
Pelindungan Masyarakat

Indikator Kinerja Satuan 2016 2017 2018 2019 2020


Indeks Ketahanan Daeraha (indeks) - - - - 0,43
Persentase gangguan % 81 85 87 90 81
Trantibum yang dapat
diselesaikanb
Persentase Perda dan Perkada % 82 86 88 90 80
yang di tegakkanb
Persentase Warga Kabupaten % - - 100 100 100
yang memperoleh layanan
informasi rawan bencanaa
Persentase Warga Kabupaten % - - 100 100 87,5
yang memperoleh layanan
pencegahan dan kesiapsiagaan
terhadap bencanaa
Persentase Warga Negara yang % - - 100 100 100
memperoleh layanan
penyelamatan dan
evakuasi korban bencanaa
Persentase desa Tangguh % - 0,56 0,56 0,56 1,11
Bencanaa

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 97
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

Indikator Kinerja Satuan 2016 2017 2018 2019 2020


Persentase Warga Kabupaten % - - 100 100 94,9
yang memperoleh layanan
pemadaman, penyelamatan dan
Evakuasi korban Kebakaranb
Sumber: a) BPBD Kabupaten Sampang; b) Satpol PP Kabupaten Sampang, 2021

Indeks ketahanan daerah (IKD) merupakan upaya untuk mengukur


kapasitas penanggulangan bencana di wilayah administrasi, baik di tingkat
kabupaten, kota dan provinsi. Penilaian tersebut merupakan salah satu elemen
dalam penyusunan peta kapasitas dan selanjutnya dapat memutakhirkan peta
risiko bencana, pada tahun 2020 IKD Kabupaten Sampang berada tingkat sedang.
Capaian IKD didukung dengan terpenuhinya capaian SPM (Standart Pelayanan
Minimal) yang dilaksanakan oleh BPBD Kabupaten Sampang. Gangguan
ketentraman dan ketertiban umum yang diselesaikan pada tahun 2020
mengalami penurunan karena adanya refocusing anggaran sebagai dampak
adanya pandemi COVID-19.

6. Sosial
Beberapa kinerja penyelenggaraan urusan sosial di Kabupaten
Sampang menunjukkan perubahan yang fluktuatif selama 5 (lima) tahun
terakhir. Persentase jumlah PMKS yang ada sebanyak 80.039 orang terhadap
jumlah penduduk sebesar 882.242 orang. Angka tersebut belum mencapai target
yang ditetapkan dalam dokumen RKPD Perubahan TAhun 2020 yaitu 8,90%
dengan capaian sebesar 90,09%. Hal ini terjadi karena adanya penambahan
jumlah PMKS sebesar 689 orang dari fakir miskin (desil 1) sebagai dampak
adanya pandemi COVID-19. Persentase jumlah PMKS yang mendapatkan bantuan
sebanyak 55.736 orang (terdiri dari Fakir Miskin sebanyak 4.499 orang,
Disabilitas sebanyak 149 orang, Orang Terlantar sebanyak 81 orang, Anak
Berhadapan dengan Hukum sebanyak 44 orang, Orang dengan Gangguan Jiwa
sebanyak 52 orang, Lansia sebanyak 2.366, dan Korban Bencana Alam/Korban
COVID-19 sebanyak 48.545 orang) terhadap jumlah PMKS yang ada sebanyak
80.039 orang. Angka tersebut melebihi target yang ditetapkan dengan capaian
sebesar 2.246,45%. Hal ini terjadi karena adanya peningkatan jumlah bantuan
bagi Masyarakat terdampak bencana COVID-19 di 14 Kecamatan yang di fasilitasi

II - 98 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

APBD Kabupaten Sampang pada program Bantuan Tidak Terduga (BTT) sebanyak
48.545 orang.
Tabel 2.42
Indikator Kinerja Urusan Sosial Kabupaten Sampang

Indikator Kinerja Satuan 2016 2017 2018 2019 2020


Persentase PMKS % 10,38 9,90 9,68 8,77 9,07
Persentase PMKS yang terpenuhi % 12,76 13,44 1,81 1,77 69,64
kebutuhan dasarnya
Jumlah PMKS yang mendapat orang 11.055 83.963 82.903 75.522 55.736
bantuan
Sumber: Dinas Sosial Kabupaten Sampang, 2021

2.3.2 Fokus Urusan Wajib Bukan Layanan Dasar


Urusan Wajib Bukan Layanan Dasar yang dijelaskan pada bagian ini
sebanyak 17 urusan. Urusan tersebut terdiri dari urusan tenaga kerja,
pemberdayaan perempuan dan pelindungan anak, pangan, pertanahan, lingkungan
hidup, administrasi kependudukan dan pencatatan sipil, pemberdayaan masyarakat
dan desa, pengendalian penduduk dan keluarga berencana, perhubungan, komunikasi
dan informatika, koperasi, usaha kecil dan menengah, penanaman modal,
kepemudaan dan olah raga, statistik, kebudayaan, perpustakaan, serta urusan
kearsipan. Perkembangan dari indikator-indikator kinerja urusan wajib pelayanan
dasar adalah sebagai berikut:
1. Tenaga Kerja
Aspek pelayanan umum dalam urusan ketenaga kerjaan diukur
menggunakan indikator Persentase Pencari Kerja yang Dilatih di BLK dan
Persentase Pencari Kerja yang Ditempatkan. Selama 5 (lima) tahun terakhir
perkembangan capaian indikator mengalami peningkatan namun pada tahun
2020 karena adanya Pandemi COVID-19 yang mengakibatkan adanya refocusing
anggaran, sehingga pelaksanaan pelatihan tidak berjalan maksimal. Urusan
Tenaga Kerja di Kabupaten Sampang dilaksanakan oleh Dinas Koperasi, Usaha
Mikro dan Tenaga Kerja dengan perkembangan kinerja sebagai berikut:

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 99
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

Tabel 2.43
Indikator Kinerja Urusan Tenaga Kerja

Indikator Kinerja Satuan 2016 2017 2018 2019 2020


Persentase pencari kerja yang % 64,48 67,31 69,04 97,5 38
dilatih di BLK
Persentase pencari kerja yang % 22,51 58,60 94,66 95,73 56,91
ditempatkan
Sumber: Diskumnaker Kabupaten Sampang, 2021

2. Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak


Urusan Pemberdayan Perempuan dan Pelindungan Anak di
Kabupaten Sampang dilaksanakan oleh Dinas Keluarga Berencana,
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKBPPPA) dengan rincian
perkembangan kinerja sebagai berikut:
Tabel 2.44
Indikator Kinerja Urusan Pemberdayan Perempuan dan Pelindungan Anak

Indikator Kinerja Satuan 2016 2017 2018 2019 2020


Persentase Keterlibatan % 2,22 2,22 2,22 6,67 6,67
Perempuan di Parlemena
Persentase Perempuan sebagai % - 36,32 39,71 42,56 41,94
Tenaga Profesionala
Persentase Sumbangan Pendapatan % - 30,98 31,02 31,14 31,34
Perempuana
Jumlah Perempuan yang orang 27 24 15 17 17
mengalami kekerasanb
Jumlah Anak yang mengalami orang 55 41 51 39 45
kekerasanb
Sumber: aBadan Pusat Statistik, 2021; bDinas Sosial dan PPPA Kabupaten Sampang, 2021

3. Pangan
Berdasarkan perhitungan Realisasi Indeks Ketahanan Pangan (IKP)
kabupaten sampang tahun 2020 mencapai 69,91 artinya Kabupaten Sampang
Cukup Tahan Pangan dan mengalami penurunan dibanding realisasi tahun 2019
yaitu sebesar 0,38. Nilai Indeks Ketahanan Pangan Daerah merupakan hasil
penjumlahan dari 3 (tiga) nilai aspek kerentanan pangan antara lain :
a. Aspek Ketersediaan Pangan = 48,06
b. Aspek Keterjangkauan Pangan = 12,08
c. Aspek Pemanfaatan Pangan = 9,77

II - 100 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

Tabel 2.45
Perkembangan Indikator Kinerja Urusan Pangan

Indikator Kinerja Satuan 2016 2017 2018 2019 2020


Indeks Ketahanan Pangan (indeks) - - 68,69 70,29 69,91
Skor PPH Ketersediaan (skor) 73,96 73,96 79,47 83,56 81,16
Skor PPH Konsumsi (skor) 79,40 86,47 81,50 85,38 87,7
Sumber: Dinas Pertanian dan KP Kabupaten Sampang, 2021

Indeks ketahanan pangan mengalami penurunan sebanding dengan


penurunan skor PPH Ketersediaan tahun sebelumnya. Nilai Skor PPH
Ketersediaan merupakan penjumlahan nilai energi dari setiap bahan pangan
dikalikan dengan bobot yang ditetapkan pada Widya Karya Nasional Pangan dan
Gizi (WKNPG) 2012 yaitu sebesar 2.400 kkal/kap/hari. Adapun Skor PPH
Konsumsi mengalami kenaikan yang artinya hal ini mencerminkan bahwa mutu
gizi konsumsi pangan dan tingkat keanekaragaman konsumsi pangan masyarakat
Sampang sudah cukup tahan pangan.
Tujuan utama penyusunan PPH adalah untuk membuat rasionalisasi pola
konsumsi pangan yang dianjurkan yang terdiri dari kombinasi aneka ragam
pangan untuk memenuhi kebutuhan gizi dan sesuai cita rasa. Dengan pendekatan
PPH, keadaan perencanaan penyediaan dan konsumsi pangan penduduk
diharapkan tidak hanya dapat memenuhi kecukupan gizi tetapi sekaligus
mempertimbangkan keseimbangan gizi yang didukung cita rasa, daya terima
masyarakat kuantitas dan kemampuan daya beli.
4. Pertanahan
Penatagunaan tanah merupakan salah satu urusan yang penting untuk
ditangani. Perkembangan Penyelesaian Pengaduan Masyarakat tentang
pertanahan di Kabupaten Sampang selama periode 2016-2020 dapat dilihat
dalam tabel di bawah ini.
Tabel 2.46
Perkembangan Indikator Kinerja Urusan Pertanahan

Indikator Kinerja Satuan 2016 2017 2018 2019 2020


Persentase penyelesaian pengaduan % 11,76 11,76 17,86 10,71 66,67
masyarakat tentang pertanahan
% 10,39 10,39 10,40 10,40 18,36
Persentase Luas Lahan Bersertifikat

Sumber: DPRKP Kabupaten Sampang, 2021

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 101
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

Jumlah pengaduan masyarakat tentang pertanahan sampai dengan tahun


2020 sebanyak 3 pengaduan, yang diselesaikan sebanyak 2 pengaduan.
Pengaduan tentang pertanahan yang belum terselesaikan adalah kasus tanah
RSUD Moh. Zyn. Luas lahan di Kabupaten Sampang yang telah bersertifikat selama
5 (lima) tahun mengalami peningkatan yang menunjukkan bahwa semakin
meningkatnya kesadaran masyarakat akan tertib administrasi dalam urusan
pertanahan. Pada tahun 2020 luas lahan yang sudah berstifikat di Kabupaten
Seampang sebanyak 226.406.417 ha.

5. Lingkungan Hidup
Perkembangan kinerja urusan lingkungan hidup di Kabupaten
Sampang menunjukkan perkembangan yang fluktuatif pada beberapa
indikator kinerja. Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) mengalami
penurunan sejak tahun 2019 setelah sebelumnya mengalami peningkatan. Hal ini
disebabkan oleh adanya aktivitas pembangunan yang kurang memperhatikan
aspek lingkungan terutama dalam tutupan lahan yang menyebabkan penurunan
indeks kualitas tutupan lahan, baik jenis tutupan lahan hutan dan non hutan.
Luas lahan kritis juga direhabilitasi sampai pada tahun 2020 seluas 473
ha. Ruang Terbuka Hijau (RTH) juga mengalami peningkatan dari 32 persen pada
tahun 2016 menjadi 35,86 persen pada tahun 2020. Penyelenggaraan urusan
lingkungan hidup di Kabupaten Sampang dilaksanakan oleh Dinas Lingkungan
Hidup dengan rincian perkembangan kinerja sebagai berikut:
Tabel 2.47
Indikator Kinerja Urusan Lingkungan Hidup

Indikator Kinerja Satuan 2016 2017 2018 2019 2020


IKLH (indeks) 51,46* 51,70* 73,85 73,70 72,53
Indeks Kualitas Air (indeks) 43,50 43,52 53,64 50,49 53
Indeks Kualitas Udara (indeks) 77,40 77,67 76,60 79,91 83,77
Indeks Kualitas - - 86,83 86,45 78,74
(indeks)
Tutupan Lahan (IKTL)
Luas lahan kritis yang ha 265 375 399 419 473
direhabilitasi
Luas Tutupan Hutan ha 18.919 19.444 18.319 18.099 17.874
Ruang Terbuka Hijau % 32,00 33,33 33,70 33,96 35,86
Persentase % 1,5 1,6 1,7 2,05 2,45
pengurangan
timbulan sampah

II - 102 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

Indikator Kinerja Satuan 2016 2017 2018 2019 2020


Persentase % 8 9 10 11 12,00
penanganan timbulan
sampah
Sumber: DLH Kabupaten Sampang, 2021
Keterangan: *Penghitungan IKLH sampai dengan tahun 2017 menggunakan Indeks Tutupan
Hutan (ITH), tidak menggunakan Indeks Kualitas Tutupan Lahan (IKTL)

Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Kabupaten Sampang jika


dibandingkan dengan PDRB Kabupaten Sampang menggambarkan bahwa dengan
meningkatnya nilai PDRB Kabupaten Sampang dalam kurun waktu 5 (lima) tahun
berbanding terbalik dengan nilai IKLH yang menunjukkan bahwa aktivitas
perekonomian kurang memperhatikan aspek lingkungan terutama dalam tutupan
lahan. Pada tahun 2021 dan selanjutnya terdapat perubahan target IKLH
dikarenakan terdapat Surat Edaran Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
nomor: SE.4/Menlhk/Setjen/KUM.1/4/2021 tentang Penetapan Rancangan
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Berwawasan Lingkungan yang
mengamanatkan untuk menetapkan target IKLH ke dalam RPJMD sebagaimana
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat
Edaran tersebut.
Indeks Kualitas Air selama 3 (tiga) tahun mengalami perkembangan yang
fluktuatif, dimana pada tahun 2019 IKA mengalami penurunan dikarenakan
panjangnya musim kemarau, sehingga mempengaruhi debit air pada badan-
badan air di Kabupaten Sampang yang merupakan sungai tadah hujan. Dengan
rendahnya debit air pada badan air, maka kemampuan air untuk dapat melakukan
self purification juga berkurang dan kadar pencemar yang didominasi oleh limbah
domestik yang masuk ke dalam badan air pun semakin sulit diuraikan / diperbaiki
melalui self purification air badan air.

6. Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil


Pada beberapa indikator, kinerja dalam Urusan Kependudukan dan
Pencatatan Sipil menunjukkan peningkatan. Perkembangan kinerja
penyelenggaraan urusan kependudukan dan pencatatan sipil di Kabupaten
Sampang, yang dilaksanakan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil adalah
sebagai berikut:

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 103
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

Tabel 2.48
Indikator Kinerja Urusan Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Indikator Kinerja Satuan 2016 2017 2018 2019 2020


Persentase penduduk yang % 63,72 60,97 69,61 69,71 72,05
memiliki dokumen kependudukan
Persentase penduduk yang % 25,01 25,57 37,08 41,98 44,89
memiliki dokumen pencatatan
sipil
Jumlah Penduduk Ber-KTP jiwa 602.037 516.811 596.180 589.021 611.859
elektronik
Jumlah Anak yang memiliki KIA jiwa - - - 10.978 27.783
(Kartu Identitas Anak)
Jumlah Penduduk yang memiiki jiwa 265.900 297.123 277.846 291.741 300.809
KK (Kartu Keluarga)
Jumlah Penduduk yang memiliki jiwa 236.322 274.260 317.559 361.170 395.771
Akta Kelahiran
Sumber: Dispendukcapil Kabupaten Sampang, 2021

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan hal-hal sebagai berikut:


a. Jumlah penduduk yang memiliki dokumen kependudukan (KTP elektronik
dan KIA) pada tahun 2020 sebanyak 639.642 jiwa atau 72,50%. Masih ada
penduduk di Kabupaten Sampang yang belum memiliki dokumen
kependudukan, karena :
 penduduk yang kategori lanjut usia (lansia) belum seluruhnya memiliki
dokumen kependudukan;
 penduduk Sampang yang bekerja diluar Sampang dan atau luar negeri;
 jaringan internet di beberapa desa belum memadai untuk mendukung
pelayanan dengan mobil keliling;
 tingkat pemahaman masyarakat terhadap pentingnya KIA masih belum
maksimal dan pelayanan jemput bola tidak berjalan terkendala
104andemic COVID-19.
b. Penduduk yang memiliki dokumen pencatatan sipil (Akta kelahiran dan akta
kematian) sampai dengan tahun 2020 sebanyak 396.286 jiwa atau 44,89%.
Walaupun jumlah penduduk yang memiliki dokumen penacatan sipil terdapat
peningkatan namun jumlah tersebut belumlah mencapai target yang
ditentukan dalam dokumen RKPD-P tahun 2020 yaitu 45,62%. Hal tersebut
dikarenakan tingkat pemahaman akan pentingnya dokumen pencatatan sipil
masih kurang khususnya usia dewasa diatas 18 tahun dan dampak pandemi
COVID-19 berpengaruh terhadap upaya percepatan pelayanan akta

II - 104 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

pencatatan sipil. Inovasi senantiasa dilakukan untuk memberikan pelayanan


yang maksimal terhadap masyarakat antara lain:
 LAPAK SERDADU (Layanan Paket Administrasi Kependudukan Satu
Berkas Dapat Dua)
 PELAPAS DAHAGA (Pelayanan Paket Administrasi Kependudukan Satu
Dapat Tiga)
 SAKERA MESEM (Satu Pintu Administrasi Kependudukan Rakyat Menjadi
Sejahtera dan Membahagiakan)
 RESEP DOKTER (Reaksi Cepat Dokumen Terselesaikan)

7. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa


Upaya pemerintah dalam peningkatan Desa Mandiri serta pengentasan
Desa Tertinggal perlu didukung dengan adanya Penyusunan Indeks Desa
Membangun. Indeks Desa Membangun adalah Indeks Komposit yang dibentuk
dari Indeks Ketahanan Sosial, Indeks Ketahanan Ekonomi dan Indeks Ketahanan
Ekologi Desa (Permendesa Nomor 2 Tahun 2016), yang bertujuan untuk: a)
menetapkan status kemajuan dan kemandirian Desa serta b) menyediakan data
dan informasi dasar bagi pembangunan Desa.
Status Desa berdasarkan Indeks Desa Membangun diklasifikasikan
menjadi 5 Status, yaitu: Desa Mandiri, Desa Maju, Desa Berkembang, Desa
Tertinggal dan Desa Sangat Tertinggal. Klasifikasi Status Desa ditetapkan dengan
ambang batas sebagai berikut:
1) Desa Mandiri adalah Desa dengan IDM > 0,8155.
2) Desa Maju adalah Desa dengan IDM > dari 0,7072 dan ≤ 0,8155
3) Desa Berkembang adalah Desa dengan IDM > 0,5989 dan ≤ 0,7072
4) Desa Tertinggal adalah Desa dengan IDM > 0,4907 dan ≤ 0,5989
5) Desa Sangat Tertinggal adalah Desa dengan IDM ≤ 0,4907
Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pembangunan dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa Nomor 303 Tahun 2020 Indeks Desa
Membangun (IDM) Kabupaten Sampang meningkat menjadi 0,662 dari target
yang direncanakan sebesar 0,61, artinya kondisi indeks ketahanan social (IKS),
indeks ketahanan ekonomi (IKE) dan indeks ketahanan lingkungan (IKL) yang

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 105
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

menjadi bagian dalam menentukan IDM meningkat dari tahun sebelumnya


sehingga kemampuan dan kemandirian desa lebih baik/meningkat. Adapun
perkembangan kinerja sebagai berikut:
Tabel 2.49
Indikator Kinerja Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Indikator Kinerja Satuan 2016 2017 2018 2019 2020


Indeks Desa Membangun (IDM) (indeks) - - 0,580 0,648 0,662
Jumlah Desa Mandiri desa - - 0 0 0
Jumlah Desa Maju desa - - 7 16 18
Jumlah Desa Berkembang desa - - 75 147 162
Jumlah Desa Tertinggal desa - - 82 17 0
Jumlah Desa Sangat Tertinggal desa - - 16 0 0
Persentase Desa dengan Tata Kelola % - - 55,50 66,67 77,7
Pemerintahan Desa yang Baik
Jumlah Badan Usaha Milik Desa BUMDes - - 5 9 22
(Bumdes) Maju
Jumlah Badan Usaha Milik Desa BUMDes - - 25 30 55
(Bumdes) Berkembang
Sumber: DPMD Kabupaten Sampang, 2021

8. Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana


Badan Pusat Statistik (BPS) mendefinisikan Laju Pertumbuhan Penduduk
(LPP) sebagai angka yang menunjukkan tingkat pertambahan penduduk pertahun
dalam jangka waktu tertentu. LPP ini digunakan untuk mengetahui perubahan
jumlah penduduk antar dua periode waktu. Angka ini dinyatakan sebagai
persentase dari penduduk dasar. Laju Pertumbuhan Penduduk dapat dihitung
mengunakan tiga metode, yaitu aritmatik, geometrik, dan eksponensial.
Sedangkan mentode yang sering digunakan di BPS adalah metode geometrik.
Adapun untuk laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Sampang
menggunakan metode eksponensial dengan asumsi pertumbuhan penduduk
berlangsung terus menerus akibat adanya kelahiran dan kematian di setiap
waktu. Adapun laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Sampang dapat dilihat
sebagaimana berikut:

II - 106 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

1,4

1,2 1,19
0,97 0,99
1
0,87
0,8

0,6

0,4
0,33
0,2

0
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Dinkes KB Kabupaten Sampang, 2021


Grafik 2.12
Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Sampang

Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Kabupaten Sampang selama


lima tahun terakhir cenderung fluktuatif, namun pada tahun 2020 laju
pertumbuhan mengalami peningkatan dikarenakan menurunnya persentase
pasangan usia subur menjadi peserta KB aktif yang dipengaruhi oleh
meningkatnya putus pakai (drop out).
Indikator yang mendukung pencapaian pengendalian laju pertumbuhan
adalah sebagai berikut:
Tabel 2.50
Indikator Kinerja Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Indikator Kinerja Satuan 2016 2017 2018 2019 2020


Persentase Pasangan Usia % 72,58 75,72 75,09 73,51 72,41
subur menjadi peserta KB aktif
Total Fertility Rate (TFR) % - - 2,1 2,05 1,99
Angka prevalensi kontrasepsi % - 75,94 74,79 73,51 72,41
modern/Modern Contraceptive
(mCPR)
Persentase kebutuhan ber-KB % 13,29 0 10,26 12,45 13,09
yang tidak terpenuhi (unmet
need)
Sumber: Dinkes KB Kabupaten Sampang, 2021

Persentase Pasangan Usia Subur menjadi peserta KB aktif Kabupaten


Sampang tahun 2020 sebesar 72,41% diperoleh dari jumlah peserta KB aktif
sebanyak 171.676 akseptor dibagi Jumlah PUS sebanyak 237.094 pasang. Capaian
indikator ini masih belum memenuhi target yang ditentukan yaitu 77,11%.
Indikator ini berguna untuk mengukur perbaikan kesehatan ibu melalui

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 107
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

pengaturan kelahiran. Indikator ini juga digunakan sebagai proksi untuk


mengukur akses terhadap pelayanan reproduksi kesehatan yang sangat esensial.
Untuk menetapkan kebijakan pengendalian kependudukan, penyediaan
pelayanan KB serta sterilisasi, pemasangan IUD, persiapan alat dan obat, serta
pelayanan konseling untuk menampung kebutuhan dan menanggapi keluhan
pemakaian kontrasepsi.
Capaian indikator TFR tahun 2020 di Kabupaten Sampang adalah sebesar
1,99% artinya bahwa wanita (usia 15-49 tahun) secara rata-rata mempunyai 1-2
anak selama masa usia suburnya. Capaian ini sudah melebihi target yang
ditentukan yaitu 2%. TFR yang tinggi merupakan cerminan rata-rata usia kawin
yang rendah, tingkat pendidikan rendah terutama wanitanya dan tingkat sosial
ekonomi rendah (tingkat kemiskinan tinggi).

9. Perhubungan
Pemenuhan kebutuhan pelayanan trasportasi merupakan salah
satu hak dasar setiap warga Negara yang harus dipenuhi oleh pemerintah.
Kebutuhan layanan trasportasi di Kabupaten Sampang dari waktu ke waktu selalu
mengalami peningkatan baik secara kualitas maupun kuantitas. Seiring dengan
peningkatan kebutuhan pelayanan trasportasi ini, maka timbul persoalan di
dalam penyelenggaraannya. Transportasi merupakan salah satu 108andem yang
cukup besar perannya dalam pembangunan suatu daerah. Panjang jalan dapat
menunjukkan tingkat keterbukaan dan perkembangan masyarakat suatu wilayah.
Semakin 108andemi suatu jalan, maka tingkat keterbukaan dan
perkembangannya semakin tinggi. Oleh karena itu, tersedianya fasilitas jalan yang
sangat dibutuhkan dalam melayani kebutuhan masyarakat terutama
menggerakkan lalu lintas perekonomian. Kinerja pemenuhan sarana prasarana
perhubungan darat maupun laut di Kabupaten Sampang sebagaimana
ditunjukkan table berikut:
Tabel 2.51
Kinerja Pemenuhan Sarana Prasarana Perhubungan Darat dan Darat Laut

Indikator Kinerja Satuan 2016 2017 2018 2019 2020


Indeks Layanan (indeks) - - 7 7,2 7,30
Perhubungan

II - 108 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

Indikator Kinerja Satuan 2016 2017 2018 2019 2020


Jumlah Sarana dan Prasarana Unit 12.262 12.865 13.215 13.890 14.432
Perhubungan Darat Dalam
Kondisi Baik
Jumlah Sarana dan Prasarana unit 24 27 27 33 39
Perhubungan Laut dalam
kondisi Baik
Jumlah Kejadian Kecelakaan kejadian 110 115 112 131 107
Lalu Lintas
Sumber: Dinas Perhubungan Kabupaten Sampang, 2021
Kinerja pemenuhan sarana prasaranana perhubungan
menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Jumlah sarana dan prasarana
perhubungan darat dalam kondisi baik menunjukkan peningkatan dari 13.215
unit tahun 2018 menjadi 14.432 unit tahun 2020. Adapun jumlah cakupan
penyediaan sarana perhubungan laut mengalami peningkatan dari 27 unit pada
tahun 2018 menjadi 39 unit pada tahun 2020. Akan tetapi peningkatan sarana dan
prasarana perhubungan darat masih belum berdampak signifikan terhadap
kejadian kecelakaan lalu lintas yang terjadi selama 5 (lima) tahun terakhir.

10. Komunikasi dan Informatika


Evaluasi SPBE ini merupakan proses penilaian terhadap
pelaksanaan SPBE di Instansi Pemerintah untuk menghasilkan suatu nilai
Indeks SPBE yang menggambarkan tingkat kematangan (maturity level) dari
pelaksanaan SPBE di Instansi Pemerintah. Ada 3 (tiga) unsur penting dalam
penerapan SPBE tersebut, yaitu: Penyelenggaraan pemerintahan merupakan
unsur tata kelola dari birokrasinya, kehandalan Teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) sebagai pengungkit (enabler) dalam pelaksanaannya, dan yang
terakhir adalah kemudahan layanan pemerintah yang diberikan kepada
pengguna, sesuai tugas dan fungsinya masing-masing. Dari 3 (tiga) unsur yang
dievaluasi, aspek kehandalan Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan
aspek layanan pemerintah yang nilainya masih rendah, sedangkan untuk aspek
kebijakan sudah baik.
Dari hasil evaluasi tersebut menunjukkan bahwa tingkat kematangan
SPBE di Kabupaten Sampang menunjukkan predikat CUKUP, namun pada tahun
2020 nilai indeks SPBE Kabupaten Sampang belum tersedia karena tidak
termasuk dalam Kabupaten yang di evaluasi oleh Menpan RB. Berikut adalah
perkembangan realisasi indeks SPBE selama lima tahun terakhir:

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 109
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

Tabel 2.52
Indikator Kinerja Urusan Komunikasi dan Informatika

Indikator Kinerja Satuan 2016 2017 2018 2019 2020


Indeks SPBE (indeks) - - 1,50 1,81 -
Sumber: Diskominfo Kabupaten Sampang, 2021

11. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah


Secara umum, kinerja dalam urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
menunjukkan peningkatan. Persentase Koperasi Aktif Bersertifikat merupakan
indikator kinerja dengan formulasi rumusan Jumlah koperasi bersetifikat NIK
dibanding dengan jumlah koperasi aktif pada tahun 2020 dan terealisasi sebesar
50.90% dimana Jumlah koperasi bersetifikat NIK tahun 2020 sebesar 141
koperasi Bersertifikat berbanding dengan jumlah koperasi yang aktif sebanyak
277 koperasi. Sedangkan target yang dicanangkan sebesar 50,90%. Sehingga
capaian kinerja terpenuhi 100%. Hal tersebut karena banyaknya gerakan
koperasi yang melakukan RAT dan sudah memenuhi persyaratan perpanjangan
untuk Pengajuan NIK. Jika di bandingkan sertifikat tahun sebelumnya yang
sebanyak 128 Koperasi, maka mengalami peningkatan kenaikan sebanyak 13
koperasi yang tersertifikasi. Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah di
Kabupaten Sampang dengan rincian perkembangan kinerja sebagai berikut:
Tabel 2.53
Indikator Kinerja Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Indikator Kinerja Satuan 2016 2017 2018 2019 2020

Persentase Koperasi Aktif % 55,38 47,77 55,38 47,06 50,9


Bersertifikat
Jumlah Kapasitas Permodalan Juta Rp. 80.162,10 88.461,09 135.791,20 79.836,79 100.538,91
Persentase Pertumbuhan UM % - - 2,58 3,01 3,36
Mandiri
Jumlah Usaha Mikro UM 27.660 29.731 29.791 30.105 30.509
Jumlah Usaha Kecil yang UK - - - 1.498 1.623
menjadi wirausaha
Sumber: Diskopindag Kabupaten Sampang, 2021

Indikator Persentase Pertumbuhan UM Mandiri adalah pertumbuhan


pelaku usaha yang dalam kegiatan usahanya sudah memiliki izin –izin
usaha/legalitas untuk bisa akses dan layak pada kegiatan partisipasi peningkatan
pembangunan ekonomi. Persentase Pertumbuhan UM Mandiri pada tahun 2020
dari target 3,18% yang cantumkan dapat terealisasi sebesar 3,36% =(2.120 -

II - 110 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

2.051)/L13*100) sehingga capaian kinerja sebesar 105,90%. dengan


penumbuhan 69 UM mandiri. Jika di banding dengan penambahan tahun 2019
sebanyak 60 UM Mandiri, maka pada tahun 2020 terjadi Penambahan 69 UM
Mandiri. Tercapainya Peningkatan Indikator kinerja tersebut diatas karena telah
dilakukanya berbagai pembinaan melalui edukasi yang dilakukan segenap para
Tenaga Konsultan Bisnis (TKB), Para pembina OPD terkait serta melalui
serangkaian pemberdayaan seperti Penyelenggaraan pelatihan kewirausahaan,
Peningkatan usaha ekonomi produktif dan kreatif bagi KUMKM, Pemberian
Bantuan pembiayaan modal usaha serta penyelenggaraan promosi hasil produk
KUMKM.

12. Penanaman Modal


Secara umum, kinerja dalam Urusan Penanaman Modal di
Kabupaten Sampang mengalami perkembangan yang fluktuatif. Kondisi
tersebut dapat dilihat dari grafik persentase kenaikan investasi selama 5 (lima)
tahun terakhir. Pada Tahun 2020 investasi Kabupaten Sampang tidak mengalami
kenaikan realisasi investasi karena banyaknya pelaku usaha besar yang tidak
dapat mengembangkan usahanya sehingga menarik investasinya di Kabupaten
Sampang. Urusan penanaman modal di Kabupaten Sampang dilaksanakan oleh
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dengan
perkembangan kinerja sebagai berikut:
140,00 422.584 450.000
120,00 124,76 385.577 400.000
338.577
100,00 350.000
297.115
80,00 300.000
60,47
60,00 210.989 250.000
40,00 200.000
20,00 13,88 150.000
9,60
0,00 100.000
-20,00 -29,6950.000
-40,00 0
2016 2017 2018 2019 2020

Realisasi Investasi Persentase Kenaikan Realisasi Investasi

Sumber: DPMPTSP Naker Kabupaten Sampang, 2021

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 111
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

Grafik 2.13
Perkembangan Persentase Kenaikan Realisasi Investasi
Realisasi investasi pada tahun 2020 mengalami penurunan yang cukup
signifikan. Namun demikian walaupun nilai investasi mengalami penurunan
jumlah pelaku usaha bertambah karena banyaknya korban PHK yang pulang
kampung serta memilih untuk buka usaha mikro yang mampu menyerap tenaga
kerja dari tahun 2019 jumlah tenaga kerja sebanyak 2.658 meningkat menjadi
10.709 orang di tahun 2020.

13. Kepemudaan dan Olah Raga


Kinerja dalam urusan Pemuda dan Olahraga di Kabupaten Sampang
mengalami peningkatan pada dua indikator kinerja. Urusan kepemudaan dan
olahraga meliputi perumusan kebijakan, evaluasi dan pelaporan bidang
kepemudaan dan olahraga. Kebijakan dalam bidang ini bertujuan untuk
mendorong peran aktif organisasi kepemudaan daerah dalam pembangunan serta
mendongkrak prestasi dalam cabang-cabang olah raga yang memerlukan
pembinaan. Persentase peningkatan prestasi pemuda di tingkat nasional sebagai
berikut:
Tabel 2.54
Indikator Kinerja Kepemudaan dan Olah Raga

Indikator Kinerja Satuan 2016 2017 2018 2019 2020


Persentase Peningkatan % - - 8 107,69 -94,44
Prestasi Pemuda di Tingkat
Nasional
Peningkatan prestasi olahraga Medali 9 12 18 19 2
emas
Jumlah Organisasi Kepemudaan Organisasi 20 20 25 26 18
yang dibina

Sumber: Disporabudpar Kabupaten Sampang, 2021

Capaian persentase peningkatan prestasi pemuda di tingkat nasional


pada tahun 2020 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, hal ini
dikarenakan adanya pandemi COVID-19 dimana banyak event-event
/perlombaan yang ditunda dan tidak ada kepastian pelaksanaan event sampai
akhir tahun baik dari provinsi maupun pusat. Pada tahun 2019 prestasi nasional
yang diperoleh sebanyak 54 prestasi sedangkan pada tahun 2020 prestasi

II - 112 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

nasional yang diperoleh sebanyak 3 prestasi. Prestasi Tingkat Nasional


/Internasional yang diperoleh sebagai berikut :
a. Juara 1 Pemuda Pelopor Tingkat Nasional Kementerian Pemuda dan Olaraga
Republik Indonesia Bidang Agama, Sosial dan Budaya oleh Abdul Rozak, SH;
b. KEJURNAS Bulog Cup (Juara II) Ganda Putra di Kutai Kartanegara Tahun 2020
oleh Ari Fahresi;
c. KEJURNAS Bulog Cup (Juara I) Ganda Putra di Kutai Kartanegara Tahun 2020
oleh M. Gunawan T.

14. Statistik
Perkembangan urusan statistik tidak mengalami perubahan dari
tahun 2016 hingga 2020. Jenis Dokumen Statistik yang disediakan meliputi
terdiri dari Buku Tinjauan Ekonomi Makro, Executive Summary SUSENAS
Kabupaten Sampang, Kompilasi Data Kabupaten (DDA), Kompilasi Data
Kecamatan (KDA). Urusan statistik di Kabupaten Sampang dilaksanakan oleh
Dinas Komunikasi dan Informatika yang bekerjasama dengan BPS Kabupaten
Sampang. Badan ini bertugas melakukan proses pengumpulan, penyusunan,
publikasi dan analisa terkait data kuantitatif yang ada di Kabupaten Sampang.
Perkembangan kinerja urusan statistik di Kabupaten Sampang adalah sebagai
berikut:
Tabel 2.55
Indikator Kinerja Urusan Statistik

Indikator Kinerja Satuan 2016 2017 2018 2019 2020

Persentase Penyediaan Data Statistik


% 100 100 100 100 100
dalam Pembangunan
Sumber: Diskominfo Kabupaten Sampang, 2021

15. Kebudayaan
Kinerja urusan kebudayaan di Kabupaten Sampang selama 5 (lima)
tahun terakhir mengalami peningkatan. Pada tahun 2020 budaya daerah yang
dilestarikan terealisasi sebanyak 19 budaya daerah dengan adanya penambahan
2 (dua) budaya daerah yang dilesetarikan yaitu Pa’ Kupak dan Mantan Toddu’
rincian perkembangan kinerja sebagai berikut:

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 113
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

Tabel 2.56
Indikator Kinerja Urusan Kebudayaan
Indikator Kinerja Satuan 2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah Budaya Daerah yang budaya 11 13 15 17 19
dilestarikan
Sumber: Disporabudpar Kabupaten Sampang, 2021

16. Perpustakaan
Indeks Minat Baca Masyarakat Kabupaten Sampang pada tahun 2019
menunjukkan peningkatan didukung oleh Program Pengelolaan Perpustakaan
dan Program Pengelolaan Kearsipan, akan tetapi mengalami sedikit penurunan
pada tahun 2020 karena adanya pandemi COVID-19. Selain dengan
pengukuran indeks minat baca kinerja perpustakaan juga digambarkan dengan
Jumlah kunjungan perpustakaan (dan kearsipan) selama tiga tahun
terakhir menunjukkan penurunan. Pada tahun 2019, jumlah pengunjung
perpustakaan sebayak 36.085 orang. Jumlahnya menurun pada tahun 2020
menjadi 18.062 orang karena adanya pandemi yang menyebabkan semua jenis
pelayanan di Perangkat Daerah harus ditutup sementara. Jumlah ini
merupakan kunjungan perpustakaan Tahun 2020 dari :
- Perpustakaan MOHAMMAD NOER
- Car Free Day (pada Triwulan I)
- Mobil Perpustakaan Keliling yang mengunjungi sekolah-sekolah di 14
Kecamatan di Kabupaten Sampang (pada Triwulan I)
- Kunjungan TK ke Rumah Pintar (pada Triwulan I) dan Kunjungan Rumah
Pintar ke TK atau rumah-rumah penduduk di Desa/Luring (pada Triwulan
III dan IV)
Tabel 2.57
Indikator Kinerja Urusan Perpustakaan
Indikator Kinerja Satuan 2016 2017 2018 2019 2020
Indeks Minat Baca (indeks) - - 34,94 37,08 37,03
Jumlah kunjungan perpustakaan orang 13.730 17.589 24.355 36.085 18.062
Sumber: Disarpus Kabupaten Sampang, 2021; Ket n/a data tidak tersedia

17. Kearsipan
Penyelenggaraan Urusan Kearsipan dan Urusan Perpustakaan di
Kabupaten Sampang dilaksanakan oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan

II - 114 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

(Disarpus). Perkembangan kinerja Urusan Kearsipan di Kabupaten Sampang


adalah sebagai berikut:
Tabel 2.58
Indikator Kinerja Urusan Kearsipan

Indikator Kinerja Satuan 2016 2017 2018 2019 2020


Jumlah kunjungan orang - - 786 5.066 1.631
kearsipan
Persentase OPD yang % 100 100 100 100 100
menerapkan arsip baku
Sumber: Disarpus Kabupaten Sampang, 2021

Jumlah pengunjung Wisata Arsip Masyarakat Sampang (WAMAS) pada


tahun 2020 mengalami penurunan yaitu 1.631 orang pengunjung dari target
pengunjung sebanyak 2.848 orang pengunjung yang mana target sudah
mengalami penyesuaian karena adanya pandemi COVID-19. Maka dari itu, target
Persentase Kunjungan Layanan Kearsipan pada tahun 2020 mengalami
penyesuaian dari 9,48% menjadi -43,78%. Persentase peningkatan kunjungan
layanan kearsipan tahun 2020 terealisasi sebesar -67,80%. Artinya capaian
peningkatan kunjungan layanan kearsipan tahun 2020 adalah sebesar 64,42%.

2.3.3 Fokus Urusan Pilihan


Urusan Pilihan meliputi 5 urusan. Urusan tersebut terdiri dari urusan
Kelautan dan Perikanan, Pariwisata, Pertanian, Perdagangan, dan Urusan
Perindustrian. Perkembangan dari indikator-indikator kinerja urusan pilihan adalah
sebagai berikut:
1. Kelautan dan perikanan
Pertumbuhan ekonomi pada sub kategori Perikanan seama 5 (lima) tahun
terakhir cenderung mengalami fluktuatif. Pada tahun 2020 pertumbuhan sub
kategori perikanan 4,82% yang disebabkan adanya anomali cuaca yang
mempengaruhi hasil produksi perikanan laut.

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 115
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

PERTUMBUHAN SUB KATEGORI


PERIKANAN (%)
7,00
6,57
6,00 6,12

5,00 4,82
4,00 4,13

3,00
2,00
1,00
0,00
-0,24
2016 2017 2018 2019 2020
-1,00

Sumber: BPS Kabupaten Sampang, 2021


Grafik 2.14
Pertumbuhan Ekonomi Sub Kategori Perikanan Kabupaten Sampang

Produksi perikanan Kabupaten Sampang dalam beberapa tahun


terakhir menunjukkan kecenderungan yang berfluktuasi. Produksi
perikanan tersebut meliputi kelompok perikanan kolam, perairan umum, laut,
dan tambak. Keadaan ini mengakibatkan kinerja perikanan laut sangat
berpengaruh terhadap total produksi ikan secara keseluruhan. Pada tahun 2016-
2020 jumlah produksi perikanan laut berada pada performa yang rendah,
mengakibatkan produksi perikanan secara agregat juga rendah. Keadaan in
disebabkan oleh cuaca yang ekstrim yang berdampak pada pengurangan trip
penangkapan ikan oleh nelayan. Namun demikian, pada tahun 2018 produksi
perikanan laut kembali meningkat hingga 9.336,25 ton dan mendongkrak agregat
produksi perikanan hingga mencapai 10.263,96 ton.
Perikanan budidaya baik kolam maupun tambak secara umum juga
menunjukkan peningkatan masing-masing mencapai 101,32 ton dan 808,19 ton
pada tahun 2018. Angka ini merupakan pencapaian tertinggi jika dibandingkan
dengan tahun-tahun sebelumnya. Kondisi ini berbeda dengan capaian kinerja
produksi perikanan kelompok perairan umum yang cenderung turun setiap
tahunnya dari 28,90 ton pada tahun 2013 hingga menjadi 18,20 ton pada tahun

II - 116 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

2018. Urusan kelautan dan perikanan di Kabupaten Sampang dilaksanakan oleh


Dinas Perikanan dengan rincian perkembangan kinerja sebagai berikut:
Tabel 2.59
Indikator Kinerja Kelautan dan Perikanan di Kabupaten Sampang Tahun 2016-2020

Uraian 2016 2017 2018 2019 2020


A. Produksi perikanan
(ton)
1. Kolam 60,18 62,48 101,32 103,28 115,73
2. Perairan Umum 17,73 21,16 18,20 20,70 15,6
3. Laut 7.543,71 6.965,59 9.336,25 14.132,90 15.151,50
4. Tambak 750,14 662,17 808,19 737,15 934,79
Total 8.371,76 7.711,40 10.263,96 14.994,03 16.217,62
B. Produksi garam 4.606,76 170.568,45 346.665,0 307.714 174.598
rakyat (ton)
C. NTPg - - - 50 50
Sumber: Dinas Perikanan Kabupaten Sampang, 2019

Produksi garam berfluktuasi setiap tahunnya, sangat bergantung pada


lamanya bulan kering dalam tahun berjalan. Dalam tiga tahun terakhir, produksi
garam mengalami penurunan karena harga garam murah yang menyebabkan
sebagian besar petani garam tidak melalakukan kegiatan tambak garam.

2. Pariwisata
Pariwisata merupakan sektor ekonomi penting daerah. Retribusi
sektor wisata turut berkontribusi terhadap PAD. Berkembangnya sektor
pariwisata akan diikuti pula oleh berkembangnya sektor perdagangan dan usaha.
Kekayaan alam dan budaya merupakan komponen penting bagi sektor wisata
daerah. Berikut adalah perkembangan destinasi pariwisatan dan kontribusi PAD
bidang Pariwisata terhadap PAD daerah:

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 117
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

10 0,047 0,050
9 9
9 0,042 0,044 0,045
8
8 0,040
7 7
7 0,0370,035
6 0,030
0,027
5 0,025
4 0,020
3 0,015
2 0,010
1 0,005
0 0,000
2016 2017 2018 2019 2020

Destinasi Pariwisata Kontribusi Pariwisata terhadap PAD (%)

Sumber: Disporabudpar, 2021


Grafik 2.15
Jumlah Destinasi Pariwisata dan Kontribusi Pariwisata terhadap PAD
Pengembangan kedua komponen ini berkaitan erat dengan daya tarik
objek wisata dalam rangka meningkatkan jumlah kunjungan wisata. Tingginya
jumlah kunjungan wisata menjadi parameter bahwa objek wisata tersebut
menarik.

200 842.241 900.000


167,76
800.000
150 154,15

700.000
100
600.000
72,69
50 500.000
16,12
0 400.000
314.552
300.000
-50
-93,28 200.000
123.768
-100 71.672 56.633 100.000

-150 -
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Disporabudpar Kabupaten Sampang, 2021


Grafik 2.16
Jumlah Kunjungan Wisata Kabupaten Sampang

II - 118 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

Jumlah kunjungan pada tahun 2020 sebanyak 56.633 orang yang terdiri
dari wisatawan nusantara sebanyak 56.630 orang dan wisatawan mancanegara
sebanyak 3 orang. Dibandingkan tahun 2019 jumlah kunjungan turun dari
842.241 orang menjadi 56.663 orang, hal ini disebabkan pandemi COVID-19
dimana seluruh detinasi ditutup mulai bulan Maret 2020 sampai bulan Agustus
2020.

3. Pertanian
Dalam mengukur tingkat keberhasilan pembangunan sektor pertanian
dalam suatu wilayah salah satu alat ukur yang sering digunakan adalah indikator
produktivitas dibanding produksi ataupun luas panen. Indikator ini menunjukkan
seberapa besar produksi yang dihasilkan suatu komoditas tertentu per-satuan
luas panen pada saat masa pengukuran. Pertumbuhan ekonomi pada kategori
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan berfluktuasi selama 5 (lima) tahun terakhir.
Fluktuasi tersebut terjadi pada subkategori Pertanian, Peternakan, Perburuan,
dan Jasa Pertanian, khususnya Tanaman Pangan dan jasa Pertanian. Pada tahun
2020, sub kategori ini tumbuh sebesar 3,85 persen. Sepanjang tahun 2020 rata-
rata curah hujan cukup tinggi tidak seperti biasanya di tahun 2019 hal ini sangat
berdampak terhadap hasil produksi pertanian di Kabupaten Sampang, terbukti
produktivitas pertanian meningkat.

Pertumbuhan Sub Kategori Pertanian

3,85

2,17
1,61

2016 2017 2018 2019 2020


-1,70 -1,45

Sumber: BPS Kabupaten Sampang, 2021


Grafik 2.17
Pertumbuhan Ekonomi Sub Kategori Pertanian

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 119
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

Selain pertumbuhan ekonomi sub kategori pertanian, kinerja urusan


pertanian diukur melalui capaian Indeks Kinerja Agribisnis (IKA). IKA merupakan
kinerja data komposit dari sub-sektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan,
kehutanan, peternakan dan perikanan yang penilaiannya dilakukan terhadap tiga
sub-sistem agribisnis, yaitu sub-sistem hulu, sub-sistem hilir dan sub-sistem
penunjang dengan memperhatikan indikator indeks harga, indeks jum;ah dan
indeks nilai. Hasil analisis indeks kinerja agrobisnis setiap sub sektor sebagaimana
tabel berikut:
Tabel 2.60
Analisis Indeks Kinerja Agribisnis Kabupaten Sampang
Indeks Agrobisnis Indeks Agrobisnis
No Sub Sektor
2019 2020
1 Tanaman Pangan 66,77 65,23
2 Hortikultura 79,23 66,41
3 Perkebunan 72,13 64,18
4 Kehutanan 84,92 71,90
5 Peternakan 79,13 70,80
6 Perikanan 77,34 64,70
Total 459,52 403,22
Indeks Agrobisnis 76,59 67,20
Sumber: Hasil Analisis, 2021

Berdasarkan tabel di atas indeks Kinerja Agrobisnis tahun 2020 mengalami


penurunan dibandingkan tahun 2019. Alasan penurunan tersebut dipetakan
menjadi 3 (tiga) subsistem yaitu sebagai berikut:
a. Dari subsistem hulu, penurunan IKA rata-rata akibat terjadi peningkatan harga
saprodi, baik di subsektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan
kehutanan. Kenaikan harga akibat persoalan shock eksternal yang disebabkan
pandemi Covid-19 sehingga distribusi saprodi menjadi terhambat. Untuk
subsektor peternakan, penurunan IKA didominasi oleh jumlah pakan
bernutrien tinggi yang masih relatif sangat rendah. Untuk subsektor perikanan,
penurunan IKA akibat relatif belum meningkatnya jumlah alat penangkap ikan
dan juga terjadi penurunan tingkat produktivitas.
b. Dari subsistem hilir, penurunan IKA rata-rata akibat kekuatan tawar petani
terhadap penentuan harga panen masih sangat rendah, baik yang terjadi di
subsektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan kehutanan. Hal ini

II - 120 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

akibat karakter pasar pertanian di Kabupaten Sampang yang mayoritas bersifat


oligopsoni, sehingga kekuatan tawar petani masih sangat lemah. Permasalahan
lain adalah rendahnya industri lokal penyerap hasil panen. Selain itu,
pendapatan petani sebagian mengalami penurunan akibat pandemi Covid-19.
Penurunan pendapatan disebabkan menurunnya permintaan pasar dan
penyerapan dari pelaku industri.
c. Dari subsistem penunjang, penurunan IKA rata-rata akibat kurang berjalannya
kelembagaan petani (Gapoktan), sehingga kekuatan tawar petani masih lemah.
Gapoktan masih belum bisa diposisikan sebagai Kelembagaan Usaha Bersama
(KUB). Selain itu, masih dibutuhkan peningkatan rasio jumlah penyuluh
pertanian untuk merubah sifat petani Kabupaten Sampang yang mayoritas
masih konservatif. Persoalan lain yang cukup dominan penyebab penurunan
IKA di subsistem penunjang adalah masih rendahnya aksesibilitas permodalan
bagi petani, sementara mayoritas petani masih terjerat dalam sistem kredit
biaya tinggi dan model penjualan dengan sistem ijon.

Adapun data produksi hasil pertanian dapat digambarkan dalam tabel


berikut:
Tabel 2.61
Produksi Komoditas Pertanian

Komoditas 2019 2020


Produksi (ton):
a) Padi 322,444 270,224
b) Jagung 165,602 175,014
c) Ubi Kayu 64,751 55,418
d) Kacang Tanah 21,162 24,890
e) Kedelai 6,914 885
f) Bawang Merah 30,895 35,097
g) Cabai 21,396 73,524
h) Mangga 32,926,174 37,488.676
i) Pisang 18,850,468 18,654.972
j) Jambu Air 1,850,515 1,831.83
k) Semangka 808 422
Sumber: Disperta KP Kabupaten Sampang, 2021

Jambu mete, kelapa dan cabe jamu masih menjadi komoditas perkebunan yang
berpotensi dikembangkan menjadi produk unggulan. Produksi tanaman perkebunan
dua tahun terakhir sebagaimana tabel berikut :

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 121
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

Tabel 2.62
Produksi Tanaman Perkebunan

Komoditas 2019 2020


Produksi (ton):
a) Jambu Mete 2.931 2.572
b) Kelapa 747 606
c) Tembakau 3.278,93 1,923
d) Wijen 109 463
e) Cabe jamu 787 741
Sumber: Disperta KP Kabupaten Sampang, 2021

Pada komoditas peternakan, sapi dan kambing masih berpotensi


dikembangkan menjadi unggulan daerah dengan memperhatikan populasi yang
cukup besar dan produksinya yang cenderung meningkat, sebagaimana pada
tabel berikut :
Tabel 2.63
Populasi Ternak dan Hasil Peternakan
No Komoditas 2019 2020
A. Populasi Ternak (ekor) :
1. Sapi 215.772 216.450
2. Kambing 47.884 48.240
3. Domba 9.593 9.641
4. Ayam Buras 752.707 779.216
5. Ayam Petelur 106.041 73.043
6. Ayam Pedaging 768.099 946.941
7. Itik 44.932 38.630
B. Hasil Peternakan (ton) :
1. Produksi Daging 4.491,001 4.889,645
2. Produksi Telur 2.035,792 1.706,803
Sumber: Disperta KP Kabupaten Sampang, 2021

4. Perdagangan
Pertumbuhan Ekonomi Sub-sektor ini selama 5 (lima) tahun terakhir
mengalami fluktuatif. Kondisi ini mengindikasikan fluktuasi aktivitas ekonomi di
Kabupaten Sampang. Keadaan ini juga bisa juga menggambarkan aktivitas
perdagangan masyarakat Kabupaten Sampang yang setiap tahunnya bervariasi.
Perkembangan pertumbuhan sub kategori perdagangan sebagaimana
ditunjukkan oleh grafik berikut:

II - 122 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

10,00
8,99
8,00
7,55
6,80
6,00
4,57
4,00

2,00

0,00
2016 2017 2018 2019 2020
-2,00

-4,00
-5,53
-6,00

-8,00

Sumber: BPS Kabupaten Sampang, 2021


Grafik 2.18
Pertumbuhan Sub Kategori Perdagangan

Berdasarkan grafik di atas pertumbuhan sub kategori perdagangan


mengalami kontraksi yang sangat signifikan. Kontraksi pertumbuhan sub kategori
perdagangan salah satunya dipengaruhi oleh nilai volume usaha perdagangan
yang mengalami penurunan dari Rp.878,38 M pada tahun 2019 menurun menjadi
Rp.873,85 M pada tahun 2020 sebagai dampak adanya pandemi COVID-19

5. Perindustrian
Secara nominal, Industri Pengolahan mengalami kontraksi dari 524.771,4
juta rupiah pada tahun 2019 menjadi 515.580,3 juta rupiah pada tahun 2020.
Walaupun pertumbuhan PDRB kategori industri mengalami kontraksi namun
pertumbuhan industri formal di Kabupaten Sampang mengalami peningkatan
sebagaimana yang digambarkan dalam grafik berikut:

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 123
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

7,00
6,00 5,80
5,58
5,00 4,85
4,74
4,00
3,00 3,15 2,97
2,75
2,00
1,00 0,79
0,64
0,00
-1,00 2016 2017 2018 2019 2020

-2,00 -1,75

-3,00

Pertumbuhan PDRB Kategori Industri Pertumbuhan Industri Formal

Sumber: BPS Kabupaten Sampang, 2021; Diskopindag Kabupaten Sampang, 2021


Grafik 2.19
Kontribusi Sektor Industri terhadap PDRB

2.3.4 Fokus Unsur Pendukung Urusan Pemerintahan


Unsur pendukung urusan pemerintahan berdasarkan Keputusan Menteri
Dalam Negeri Nomor 050-3708 Tahun 2020 tentang Hasil Verivikasi dan Validasi
Pemutakhiran Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan
dan Keuangan Daerah meliputi 2 hal yaitu Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD.
1. Sekretariat Daerah
Sekretariat daerah adalah unsur pembantu pimpinan pemerintah
daerah, yang dipimpin oleh sekretaris daerah. Sekretaris daerah bertugas membantu
kepala daerah dalam menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan dinas daerah dan
lembaga teknis daerah. Secretariat Daerah memiliki indikator kinerja daerah sebagai
berikut:
Tabel 2.64
Indikator Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Sampang

Indikator Kinerja Satuan 2016 2017 2018 2019 2020


Indeks Reformasi - - - 56,00 56,90
(indeks)
Birokrasi
Indeks Kepuasan 78,87 79,97 80,40 81,30 81,43
(indeks)
Masyarakat (IKM)b
CC CC B B B
Hasil Evaluasi SAKIPb (nilai)
(50,06) (55,83) (64,23) (64,99) (66,13)
Sumber: Sekretariat Daerah Kabupaten Sampang, 2021

II - 124 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

Perkembangan Indeks Reformasi Birokrasi Pemerintah Kabupaten


Sampang selama 2 (dua) tahun terakhir mengalami peningkatan dengan kategori CC.
Pada tahun 2020 rincian hasil evaluasi sebagai berikut:
Tabel 2.65
Indeks Reformasi Birokrasi

NO. Komponen Penilaian Bobot Nilai

A. Komponen Pengungkit

I. Pemenuhan 20,00 9,03

II. Hasil Antara Area Perubahan 10,00 3,82

III. Reform 30,00 14,25

Total Komponen Pengungkit (A) 60,00 27,10

B. Komponen Hasil

1 Akuntabilitas Kinerja dan Keuangan 10,00 7,55

2 Kualitas Pelayanan Publik 10,00 8,54

3 Pemerintahan yang Bersih dan Bebas KKN 10,00 8,75

4 Kinerja Organisasi 10,00 4,96

Total Komponen Hasil (B) 40,00 29,80

Indeks Reformasi Birokrasi (A+B) 100,00 56,90

Sumber: Bagian Organiasi Setda Kabupaten Sampang, 2021

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Kabupaten Sampang merupakan hasil


yang didapatkan dari hasil Total Jumlah IKM OPD Kabupaten Sampang dibagi dengan
Jumlah OPD se Kabupaten Sampang. Selama 5 (lima) tahun terakhir perkembangan
Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan Pemerintah Daerah Kabupaten
Sampang mengalami peningkatan yang menunjukkan kinerja Pemerintah Daerah
dalam melayani kebutuhan masyarakat semakin baik.
Hasil evaluasi SAKIP Pemerintah Kabupaten Sampang Tahun 2020
mendapatkan nilai 66,13 atau predikat “B”. Penilaian tersebut menunjukkan
akuntabilitas kinerjanya sudah baik, memiliki sistem yang dapat digunakan untuk
manajemen kinerja, dan perlu beberapa perbaikan. Rincian penilaian tersebut adalah
sebagai berikut:

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 125
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

Tabel 2.66
Penilaian SAKIP

2019 2020
Komponen yang dinilai
Bobot Nilai Bobot Nilai
A Perencanaan kinerja 30 23,14 30 23,14
B Pengukuran kinerja 25 16,79 25 16,79
C Pelaporan kinerja 15 9,98 15 9,98
D Evaluasi internal 10 5,83 10 5,83
E Capaian kinerja 20 9,24 20 9,24
Nilai Hasil Evaluasi 100 100 64,99 64,99
Tingkat Akuntabilitas Kinerja B B

Sumber: Pemerintah Provinsi Jawa Timur, 2021

2. Sekretariat DPRD
Sekretariat DPRD adalah penyelenggara administrasi kesekretariatan,
administrasi keuangan, pendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD, dan bertugas
menyediakan serta mengoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD sesuai
dengan kemampuan keuangan daerah. Indikator kinerja Sekretariat DPRD adalah
sebegai berikut:
Tabel 2.67
Indikator Kinerja Sekretariat DPRD

Indikator Kinerja Satuan 2016 2017 2018 2019 2020

IKM Sekretariat DPRD (indeks) - - 74,80 76,73 77,67

Sumber: Sekretariat DPRD Kabupaten Sampang, 2021

Selama 3 (tiga) tahun terakhir berdasarkan hasil survey kepuasan dengan


reponden adalah anggota DPRD menunjukkan bahwa pelayanan yang diberikan
Sekretariat DPRD semakin meningkat.

2.3.5 Fokus Unsur Penunjang Urusan Pemerintahan


Unsur Penunjang Urusan Pemerintahan meliputi 5 hal, yaitu: Perencanaan,
Keuangan, Kepegawaian, pendidikan dan pelatihan, serta Penelitian dan
pengembangan. Perkembangan indikator-indikator kinerja hal-hal tersebut adalah
sebagai berikut:

II - 126 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

1. Perencanaan
Secara umum, perencanaan pembangunan daerah di Kabupaten
Sampang sudah terpenuhi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dokumen-
dokumen perencanaan daerah berupa Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD) dalam kurun waktu 20 tahun, Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) dalam kurun waktu 5 tahun dan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD), merupakan rencana pembangunan bersifat tahunan.
Urusan perencanaan pembangunan di Kabupaten Sampang dilaksanakan oleh
Bappelitbangda, dengan rincian perkembangan kinerja sebagai berikut:
Tabel 2.68
Indikator Kinerja Urusan Perencanaan Pembangunan

Indikator Kinerja Satuan 2016 2017 2018 2019 2020


Persentase Dokumen Perencanaan persen 100 100 100 100 100
Pembangunan Daerah yang
Berkualitas
Sumber: Bappelitbangda Kabupaten Sampang, 2021

Dokumen perencaan pembangunan daerah telah disusun dengan baik


yang dapat diketahui dari indikator Persentase Perangkat Daerah dengan kualitas
Dokumen Perencaaannya Baik dan Persentase program dalam RPJMD tertuang
dalam RKPD sudah mencapai 100 persen pada tahun 2019. Persentase usulan
kegiatan yang disepakati dalam musrenbang dan pokok-pokok pikiran DPRD yang
dijabarkan ke dalam RKPD juga sudah mencapai 100 persen. Namun demikian,
indikator persentase capaian indikator kinerja sasaran dalam RPJMD ≥100 persen
memerlukan perhatian lebih.

2. Keuangan
Untuk pertama kalinya Opini BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah (LKPD) Kabupaten Sampang Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) pada
tahun 2018. Hal ini menunjukkan bahwa pada tahun tersebut, Kabupaten
Sampang dianggap mampu memberikan informasi yang bebas dari salah saji
material. Artinya berdasarkan bukti-bukti audit yang dikumpulkan, Pemerintah
Kabupaten Sampang dianggap telah menyelenggarakan prinsip akuntansi yang
berlaku umum dengan baik, dan kalaupun ada kesalahan, kesalahannya dianggap

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 127
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

tidak material dan tidak berpengaruh signifikan terhadap pengambilan


keputusan.
Beberapa tahun sebelum 2018 Pemerintah Kabupaten Sampang
menerima opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP). Pada tahun 2017 opini yang
diterima masih WDP disebabkan oleh masih adanya beberapa catatan yang
memerlukan langkah perbaikan, yaitu:
a. Penyajian nilai investasi PT. GSM pada neraca Pemerintah Kabupaten
Sampang mendasarkan pada laporan keuangan PT. GSM yang masih
mengandung permasalahan
b. Asset lain-lain tidak ada rinciannya dan tidak dapat ditelusuri keberadaannya
c. Terdapat kelebihan pembayaran realisasi belanja modal gedung dan
bangunan karena kekurangan volume pekerjaan yang nilainya berdampak
pada kurang andalnya penyajian belanja modal gedung bangunan yang
disajikan pada LRA

Tabel 2.69
Opini BPK terhadap Kinerja Keuangan Daerah

Indikator Kinerja Satuan 2016 2017 2018 2019 2020

Opini BPK (opini) WDP WDP WDP WTP WTP

Sumber: BPPKAD Kabupaten Sampang, 2021

3. Kepegawaian, pendidikan dan pelatihan


Dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik adalah
peningkatan kapasitas dan kompetensi aparatur. Salah satunya melalui
pengukuran Indeks Profesionalitas ASN (IP ASN). Indeks Profesionalitas ASN
adalah sebuah indikator untuk mengukur secara kuantitatif, tingkat
profesionalitas individu atau kelompok dalam suatu organisasi yang dilihat dari
aspek kesesuaian antara syarat dengan pejabat, kinerja, kompensasi dan disiplin.
Adapun dimensi IP ASN adalah sebagai berikut :
a. Kualifikasi (25%)
b. Kompetensi (30%)
c. Kinerja (40%)
d. Disiplin (5%)

II - 128 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

Tabel 2.70
Indeks Profesionalitas ASN

Indikator Kinerja Satuan 2016 2017 2018 2019 2020


Indeks Profesionalitas ASN (indeks) 83,50 80,76 56* 62,21 62,99

Sumber: BKPSDM Kabupaten Sampang, 2021 | *Pengukuran dilakukan secara online

Pada tahun 2020 penghitungan IP ASN dilakukan dengan 2 cara, yaitu


dengan cara updating data SAPK dan cara manual menggunakan rumus excel
sederhana. Pada pengukuran manual diperoleh hasil sebesar 62,99 sebagaimana
terlihat pada tabel capaian tiap unsur/dimensi IP ASN di bawah ini:
Tabel 2.71
Nilai Indeks Profesionalitas ASN Kabupaten Sampang Tahun 2020
Hasil Pengukuran IP % Terhadap Bobot
No Dimensi Bobot Dimensi
ASN 2020 Dimensi
1 Kualifikasi 25 12,86 51,44%
2 Kompetensi 40 20,09 50,23%
3 Kinerja 30 25,06 83,53%
4 Disiplin 5 4,98 99,55%
Jumlah 100 62,99 62,99%
Sumber: BKPSDM Kabupaten Sampang, 2021

Sebagaimana terlihat pada tabel capaian tiap-tiap unsur/dimensi IP ASN


bahwa capaian yang rendah terdapat pada unsur/dimensi kualifikasi dan
kompetensi. Hal ini disebabkan karena pengembangan kompetensi yang diikuti
oleh ASN Kabupaten Sampang hanya pada diklat penjenjangan saja, baik
penjenjangan structural maupun penjenjangan fungsional sedangkan diklat
teknis dan workshop/seminar hanya diikuti oleh sebagian kecil ASN saja.

4. Penelitian dan pengembangan


Penelitian dan pengembangan (Litbang) berperan penting dalam
mendorong kemajuan suatu daerah melalui peningkatan inovasi daerah.
Indeks Inovasi Daerah merupakan seperangkat variabel dan indikator yang
digunakan untuk mengukur tingkat inovasi daerah berdasarkan periode tertentu.
Pada tahun 2020 Kabupaten Sampang mendapatkan penghargaan sebagai
kabupaten sangat inovatif.

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 129
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

Hasil litbang yang akurat dalam bentuk konsep, model, skenario, maupun
pilihan kebijakan yang tepat dapat menjadi rekomendasi dalam mengatasi
berbagai masalah pembangunan dan membantu dalam pengambilan kebijakan
dan dijadikan dasar pelaksanaan pembangunan.

Tabel 2.72
Indikator Penelitian dan Pengembangan

Indikator Kinerja Satuan 2016 2017 2018 2019 2020


Indeks Inovasi Daerah - - - - 2.454
Persentase hasil litbang yang % 100 100 100 100 100
dimanfaatkan dalam
perencanaan pembangunan
Sumber: Bappelitbangda Kabupaten Sampang, 2021

2.3.6 Fokus Unsur Pengawasan Urusan Pemerintahan


Kinerja unsur pengawasan urusan pemerintahan yang dilaksanakan oleh
Inspektorat Daerah digambarkan melalui tabel berikut ini:

Tabel 2.73
Indikator Kinerja Unsur Pengawasan Urusan Pemerintahan

Indikator Kinerja Satuan 2016 2017 2018 2019 2020


Tingkat Kapabilitas APIP level Level 2 Level 3 Level 3 Level 3 Level 3
menurut IACM
Persentase maturitas SPIP % - - - - 21,43
Perangkat Daerah sampai
tingkat terdefinisi
Sumber: Inspektorat Kabupaten Sampang, 2021

Pada indikator Tingkat Kapabilitas APIP menurut IACM, Inspektorat Daerah


Kabupaten Sampang telah melakukan penilaian mandiri tingkat kapabilitas APIP
menurut IACM yang divalidasi oleh BPKP dengan hasil nilai level 3 (60). Jumlah
Perangkat Daerah yang maturitas SPIP pada tingkat terdefinisi pada tahun 2020
adalah 9 (sembilan) PD. Penilaian maturitas SPIP Perangkat Daerah akan semakin
ditingkatkan dengan senantiasa memberikan pendampingan/pelatihan dalam
penyusunan penilaian mandiri SPIP Perangkat Daerah.

2.3.7 Fokus Unsur Kewilayahan


Pelaksana unsur kewilayahan di Kabupaten Sampang adalah 14 (empat belas)
kecamatan dan untuk menggambarkan kinerja unsur kewilayahan adalah capaian

II - 130 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

indeks kepuasan masyarakat (IKM) terhadap pelayanan yang diberikan. Berikut


adalah capaian IKM kecamatan selama 5 (lima) tahun terakhir:
Tabel 2.74
Indikator Kinerja Unsur Kewilayahan

No. Indikator Kinerja Satuan 2018 2019 2020


Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Kecamatan:
1 Kecamatan Sampang (indeks) 81 81,50 82,00
2 Kecamatan Torjun (indeks) 81,28 81,05 81,57
3 Kecamatan Jrengik (indeks) 80,75 81,05 81,58
4 Kecamatan Pangarengan (indeks) 80,4 79,07 80,05
5 Kecamatan Sreseh (indeks) 80,4 81,05 81,55
6 Kecamatan Tambelangan (indeks) 79 80,45 81,00
7 Kecamatan Kedungdung (indeks) 75,4 74,77 80,56
8 Kecamatan Robatal (indeks) 81,06 81,06 79,17
9 Kecamatan Ketapang (indeks) 82 82,52 88,37
10 Kecamatan Banyuates (indeks) 80,27 80,50 80,54
11 Kecamatan Sokobanah (indeks) 81,15 82,59 81,98
12 Kecamatan Omben (indeks) 78,36 79,47 81,04
13 Kecamatan Karang Penang (indeks) 79,26 75,25 79,88
14 Kecamatan Camplong (indeks) 77,12 80,96 67,45
Sumber: Kecamatan-kecamatan, 2021
Berdasarkan tabel di atas kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang
diberikan oleh kantor kecamatan selama 3 (tiga) tahun terakhir sebagian besar
meningkat. Peningkatan pelayanan ini merupakan wujud komitmen kecamatan
sebagai salah satu OPD yang memberikan pelayanan bagi masyarakat secara langsung,
sehingga diperlukan inovasi yang baru untuk meningkatkan pelayanan terhadap
masyarakat.

2.3.8 Fokus Unsur Pemerintahan Umum


Fokus unsur pemerintahan umum meliputi Pembinaan wawasan kebangsaan
dan ketahanan nasional dalam rangka memantapkan pengalaman pancasila,
pelaksanaan UUD NRI Tahun 1945, pelestarian Bhineka Tunggal Ika, serta
pemertahanandan pemeliharaan keutuhan NKRI, pembinaan persatuan dan kesatuan,
pembinaan kerukunan antar suku, penanganan konflik sosial sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan. Unsur pemerintahan umum dilaksanakan oleh Bakesbangpol
dengan indikator kinerja sebagai berikut:

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 131
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

Tabel 2.75
Indikator Kinerja Unsur Pemerintahan Umum

Indikator Kinerja Satuan 2016 2017 2018 2019 2020


Persentase Penyelesaian % 100 100 90,00 100,00 85,71
Konflik Sosial Politik
Sumber: Bakesbangpol Kabupaten Sampang, 2021
Pada tahun 2020 peta kerawan konflik sosial ditinjau dari segi ipoleksosbud
terindikasi sebanyak 7 kasus dan yang terselesaikan sebanyak 6 kasus. Konflik yang
belum terselesaikan adalah kasus syi’ah yaitu para pengungsi yang berada di
Rusunawa Puspa Agro Jemundo Sidoarjo berkeinginan para pengungsi ini untuk
kembali ke tempat tinggalnya sendiri di Desa Karang Gayam Kecamatan Omben dan
Desa Blu’uran Kecamatan Karang penang. Upaya yang dilakukan oleh Pemda
Kabupaten Sampang adalah melakukan pendekatan yang intensif kepada kedua belah
pihak baik kepada para pengungsi di Rusunawa Puspa Agro Jemundo Sidoarjo dan
kepada masyarakat yang tinggal di Desa Karang Gayam Kec. Omben dan Desa Blu’uran
Kec. Karang Penang.

2.4 Aspek Daya Saing Daerah


Daya saing daerah adalah kemampuan perekonomian daerah dalam mencapai
pertumbuhan tingkat kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan dengan tetap
terbuka pada persaingan dengan provinsi dan kabupaten/kota lainnya yang
berdekatan, nasional atau internasional. Aspek daya saing daerah terdiri dari
kemampuan ekonomi daerah, fasilitas wilayah atau infrastruktur, iklim berinvestasi
dan sumber daya manusia. Untuk menganalisis gambaran umum kondisi daerah pada
aspek daya saing daerah, terlebih dahulu disusun tabel capaian indikator setiap
variabel yang akan dianalisis menurut kabupaten/kota di wilayah provinsi. Sedangkan
untuk kabupaten/kota disusun menurut kecamatan diwilayah kabupaten/kota
masing-masing. Indikator variabel aspek daya saing daerah terdiri dari:

2.4.1 Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah


Salah satu indikator yang dapat menggambarkan aspek kemampuan
ekonomi daerah dari perannya mampu memicu daya saing daerah adalah
pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita. Indikator pengeluaran konsumsi
rumah tangga per kapita dimaksudkan untuk mengetahui tingkat konsumsi rumah

II - 132 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

tangga yang menjelaskan seberapa atraktif tingkat pengeluaran rumah tangga.


Semakin besar rasio atau angka konsumsi RT semakin atraktif bagi peningkatan
kemampuan ekonomi daerah. Selama 5 (lima) tahun terakhir konsmusi rumah tangga
per Kapita mengalami peningkatan dan masih didominasi oleh konsumsi makanan.
Tabel 2.76
Konsumsi Rumah Tangga Per Kapita Kabupaten Sampang

Indikator Kinerja Satuan 2016 2017 2018 2019 2020


Pengeluaran Konsumsi Rp. 627.923 644.200 662.441 646.386 667.972
Rumah Tangga Per
Kapita
Sumber: BPS Kabupaten Sampang, 2021

Kemampuan ekonomi daerah bisa juga dilihat dari besaran Derajat


Desentralisasi Fiskal (DDF). DDF menunjukkan kewenangan dan tanggung jawab
yang diberikan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk menggali dan
mengelola pendapatan. Secara operasioanl, DDF diperoleh dari rasio Pendapatan Asli
Daerah (PAD) terhadap total pendapatan daerah. Rasio ini dimaksudkan untuk
mengukur tingkat kontribusi PAD sebagai sumber pendapatan yang dikelola sendiri
oleh daerah terhadap total pendapatan daerah. Semakin tinggi rasio Derajat
Desentralisasi Fiskal, maka semakin tinggi pula kemampuan keuangan daerah dalam
mendukung otonomi daerah. Perkembangan DDF Kabupaten Sampang ditunjukkan
sebagaimana tabel di bawah.
Tabel 2.77
Derajat Desentralisasi Fiskal Kabupaten Sampang

Total Pendapatan Daerah DDF


Tahun Realisasi PAD (Rp)
(Rp) (%)
2016 135.785.953.318,16 1.716.788.104.536,16 7,91
2017* 209.545.224.677,58 1.605.112.287.120,58 13,05
2018 135.349.867.961,19 1.697.685.535.639,24 7,97
2019 168.778.008.507,65 1.855.492.183.263,02 9,10
2020 175.518.944.949,09 1.757.707.108.484,17 9,99
Rata-rata 824.977.999.413,67 8.632.785.219.043,17 9,56
Sumber: BPPKAD Kabupaten Sampang, 2021 | *Perhitungan PAD menyertakan komponen dana BOS

Secara umum, DDF Kabupaten Sampang tidak pernah mencapai angka 10


persen. DDF Kabupaten Sampang pernah melewati 13 persen pada tahun 2017

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 133
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

disebabkan oleh pada tahun tersebut PAD-nya juga menghitung komponen dana BOS.
Rata-rata DDF Kabupaten Sampang selama lima tahun terakhir sebesar 9,56 persen.
Angka ini menggambarkan bahwa Kabupaten Sampang mempunyai derajat
desentralisasi fiskal yang sangat kurang. Artinya Kabupaten Sampang memiliki
kemampuan keuangan daerah yang sangat lemah dalam mendukung otonomi daerah
sehingga masih sangat tergantung dana transfer dari pusat. Nilai DDF tersebut juga
bisa dimaknai bahwa pembiayaan pembangunan di Kabupaten Sampang memiliki
ketergantungan pada fiskal pusat sebesar sekitar 90,44 persen.
Pelaku ekonomi kreatif di Kabupaten Sampang berkembang pesat, baik itu
yang menghasilkan barang maupun jasa. Pelaku usaha ekonomi kreatif di tahun 2019
sebanyak 36 pelaku usaha. Dan pada tahun 2020 ini ekonomi kreatif berkembang
dengan pesat baik yang menghasilkan barang ataupun jasa. Hal ini dapat terlihat saat
ini jumlah pelaku usaha ekonomi kreatif Tahun 2020 sebesar 66 pelaku usaha. Dengan
demikian ada pertumbuhan sebanyak 30 pelaku usaha, atau Persentase Pertumbuhan
Pelaku Ekonomi Kreatif sebesar 83,3%.

2.4.2 Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastuktur


Perkembangan dan pertumbuhan kota pada dasarnya merupakan
perwujudan tuntutan kebutuhan ruang yang diakibatkan oleh perkembangan
dan pertumbuhan penduduk serta kegiatan fungsionalnya, serta interaksi
antarkegiatan tersebut. Pertumbuhan dan perkembangan kota dapat berjalan dengan
sendirinya tetapi pada suatu saat dapat menimbulkan masalah yang sulit untuk diatasi
yang bersifat keruangan, struktural, dan fungsional.
Tabel 2.78
Kinerja Infrastruktur Daerah Kabupaten Sampang

Indikator Kinerja Satuan 2016 2017 2018 2019 2020


Indeks Kepuasan Layanan (indeks) - - 5,50 6,20 6,53
Infrastruktur (IKLI)
Persentase Panjang Jalan % 44,73 46,73 48,82 56,44 60,07
dalam Kondisi baika
Persentase Jembatan dalam % 52,97 54,96 56,94 60,62 65,16
Kondisi Baika
Persentase Panjang Saluran % - - 32,35 35,59 35,59
Drainase dalam Kondisi Baika
Persentase Jaringan Irigasi % 53,53 53,58 81,57 82,00 87,22
dalam kondisi baika

II - 134 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

Indikator Kinerja Satuan 2016 2017 2018 2019 2020


Indeks Kepuasan Layanan (indeks) - - 5,50 6,20 6,53
Infrastruktur (IKLI)
Persentase ketersediaan % 29,97 30,02 30,02 30,02 31,27
sarana air baku b
Sumber: aDPUPR, bDPRKP Kabupaten Sampang, 2021

Indeks Kepuasan Layanan Infrastruktur (IKLI) Tahun 2020 sebesar 6,53


dengan kategori baik, komponen IKLI ada 5 yaitu :
Tabel 2.79
Indeks Kepuasan Layanan Insfrastruktur

Indeks Indeks
No Capaian Indeks Kinerja
2019 2020
1 Jalan dan jembatan 6,7 6,67 Baik
2 Transportasi darat dan laut 6,3 6,60 Baik
3 Air bersih 6,0 6,59 Baik
4 Irigasi 6,0 6,37 Baik
5 Perumahan/permukiman 5,8 6,40 Baik
Total 6,2 6,53 Baik
Sumber: Bappelitbangda Kabupaten Sampang, 2021

Berdasarkan hasil pengukuran Indeks Kepuasan Layanan Infrastruktur (IKLI)


Kabupaten Sampang Tahun 2020 mengalami peningkatan baik dari sisi ketersediaan
fisik, kualitas fisik, kesesuaian, pemanfaatan, dan kontribusi terhadap perekonomian.
Pelayanan Infrastruktur jalan dan jembatan serta air bersih mengalami penurunan
penilaian karena berdasarkan hasil survey, kualitas jalan dan jembatan masih sangat
rendah walaupun ketersediaan sudah cukup memadai. Untuk infrastruktur air bersih,
ketersediaan air bersih sudah memadai namun masih diperlukan perbaikan kualitas
serta pemerataan distribusi baik mencakup perkotaan maupun perdesaan.
Kualitas jalan dalam kondisi baik dalam lima tahun terakhir mengalami
peningkatan. Jalan dengan kondisi pelayanan mantap adalah ruas-ruas jalan dengan
kondisi baik atau sedang sesuai umur rencana yang diperhitungkan serta mengikuti
suatu standar tertentu. Adapun kualitas jembatan dalam kondisi mantap juga
mengalami peningkatan selama lima tahun terakhir.
Kinerja dalam infrastruktur sumber daya air juga menunjukkan
peningkatan dalam capaian kinerjanya. Jaringan irigasi dalam kondisi baik
mencapai 53,53 persen pada tahun 2016 meningkat hingga 87,22 persen pada tahun

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 135
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

2020. Ketersediaan air baku dari 29,97 persen pada tahun 2016 meningkat hingga
31,27 persen pada tahun 2020.

2.4.3 Fokus Iklim Berinvestasi


Dalam rangka mendorong pertumbuhan investasi di Kabupaten
Sampang, maka perlu menciptakan iklim investasi yang kondusif. Terdapat
beberapa langkah yang bisa diambil guna bisa menarik investor untuk berinvestasi di
daerah antara lain menyediakan infrastruktur pendukung yang memadai,
menyederhanakan proses perijinan, dan menciptakan lingkungan yang aman.
Infrastruktur pendukung sebagaimana diulas pada sub-sub bab sebelumnya. Adapun
dalam hal penyederhanaan perijinan, semua perijinan dikoordinir melalui satu pintu
oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Satu Pintu dan Tenaga Kerja
(DPMPTSP Naker).

2.4.3.1 Indeks Toleransi


Masyarakat yang toleran yang ditunjukkan dengan Indeks Toleransi juga
mempengaruhi minat penanam modal untuk berinvestasi di suatu daerah. Indeks
Toleransi di Kabupaten Sampang sebagaimana dalam grafik berikut:
3,7

3,6 3,65 3,67

3,5
3,52
3,4
2018 2019 2020

Sumber: Bappelitbangda Kabupaten Sampang, 2021


Grafik 2.20
Indeks Toleransi Kabupaten Sampang

Indeks toleransi senantiasa mengalami peningkatan dalam waktu tiga tahun


dan berada dalam kategori “tinggi”. Hal ini berarti masyarakat Sampang merasa dalam
kondisi sosial kemasyarakatan yang kondusif.

II - 136 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

2.4.3.2 Indeks Risiko Bencana


Risiko bencana merupakan penilaian kemungkinan dari dampak yang
diperkirakan apabila bahaya itu menjadi bencana atau dihitung dari potensi
kemungkinan korban dan dampak yang akan ditimbulkan dari suatu bencana.
Tabel 2.80
Perkembangan Indeks Risiko Bencana Kabupaten Sampang

Indikator Kinerja Satuan 2016 2017 2018 2019 2020


Indeks Risiko Bencana (indeks) - - 154,8 140,68 127,19

Sumber: BPBD Kabupaten Sampang, 2021

Berdasarkan Kajian Resiko Bencana (KRB) yang telah dilakukan di Kabupaten


Sampang oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui BPBD
Propinsi Jawa Timur, Kabupaten Sampang memiliki 6 Potensi Bencana yaitu :
a. Banjir
b. Banjir Bandang
c. Tanah Longsor
d. Gempa Bumi
e. Kebakaran hutan dan lahan
f. Kekeringan

2.4.3.3 Persentase Penurunan Gangguan Ketentraman Masyarakat dan


Ketertiban Umum
Dalam rangka menciptakan iklim berinvestasi yang kondusif diperlukan
kondisi kehidupan bermasyarakat yang tentram dan aman. Satpol PP sebagai OPD
yang berfungsi untuk menjaga ketentraman masyarakat dan ketertiban umum
memiliki indikator kinerja sebagai berikut:
Tabel 2.81
Indikator Kinerja ketentraman masyarakat dan ketertiban umum

Indikator Kinerja Satuan 2016 2017 2018 2019 2020


Persentase Penurunan persen - - 9,52 -71,05 40
Gangguan Ketentraman
Masyarakat dan Ketertiban
Umum
Sumber: Satpol PP Kabupaten Sampang, 2021

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 137
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

Persentase penurunan gangguan keamanan dan ketertiban tahun 2020


memliki target 4,55% dan terealisasi 40% atau sebesar 879,12%. Selama tahun 2020
jumlah gangguan ketentraman masyarakat dan ketertiban umum sebanyak 90
gangguan menurun dibandingkan tahun 2019 terjadi 150 gangguan.

2.4.3.4 Persentase Perijinan yang Diterbitkan Tepat Waktu


Proses pengajuan perijinan mengikuti SOP yang telah dibuat agar
pengajuan perijinan memiliki kepastian durasi proses. Perijinan yang diterbitkan
tepat waktu di Kabupaten Sampang terus mengalami peningkatan pada tiga tahun
terakhir bahkan pada tahun 2018 mencapai 100 persen sebagaimana ditunjukkan
tabel berikut:
Tabel 2.82
Persentase Perijinan yang Diterbitkan Tepat Waktu

Indikator Kinerja Satuan 2016 2017 2018 2019 2020


Persentase Perijinan yang % 96,50 97,41 100 100 100
Diterbitkan Tepat Waktu
Sumber: DPMTSP Naker Kabupaten Sampang, 2021

2.4.3.5 Realisasi PMDN Kabupaten Sampang


Realisasi Investasi PMDN di Kabupaten Sampang secara keseluruhan
baik yang berskala nasional, regional maupun kabupaten pada beberapa tahun
terakhir terus mengalami peningkatan. Kenaikan mulai signifikan terjadi sejak
tahun 2016 dan terus menanjak hingga mencapai Rp422 milyar rupiah pada tahun
2019 dan menurun pada tahun 2020 karena adanya pandemi COVID-19 sehingga
banyak pelaku usaha besar yang tidak dapat mengembangkan usahanya bahkan
banyak yang mengalami penurunan/kerugian serta ada yang menutup usahanya.

100,00 100,00 100,00

97,41

96,50

2016 2017 2018 2019 2020

II - 138 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

Sumber: DPMPTSP Naker Kabupaten Sampang, 2021


Grafik 2.21
Nilai Realisasi PMDN Kabupaten Sampang

Berdasarkan amanah Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2018 dengan


diimplementasikan Aplikasi OSS (Online Single Submition) setiap investor atau
pemohon bisa dengan mudah mendaftar dengan keadaan yang kondusif., sehingga
berdampak pada meningkatnya nilai investasi. Disamping itu, lingkungan yang aman
juga menjadi pertimbangan bagi investor dalam menentukan tempat untuk
berinvestasi.

2.4.4 Fokus Sumber Daya Manusia


Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam pembangunan,
selain sebagai objek pembangunan juga sebagai subyek pelaksanaan
pembangunan. Perbaikan dalam sumber daya manusia tidak lepas dari usaha
pemerintah melalui perbaikan tingkat pendidikan, kesehatan, dan peningkatan
pendapatan masyarakat. Analisis kinerja atas sumber daya manusia dilakukan
terhadap indikator rasio lulusan S1/S2/S3, rasio ketergantungan, dan pencari kerja
yang ditempatkan sebagaimana ditunjukkan tabel berikut:
Tabel 2.83
Pencari Kerja yang Ditempatkan, Rasio lulusan S1/S2/S3, dan Rasio Ketergantungan

Indikator Kinerja Satuan 2016 2017 2018 2019 2020


Rasio lulusan S1/S2/S3 % 7,60 3,40 2,57 2,77 4,92
Rasio ketergantungan % 32,58 38,23 40,92 44,91 47,59
Pencari kerja yang % 22,51 58,60 94,66 95,73 56,91
ditempatkan
Sumber: Diskopindag Kabupaten Sampang, 2021

Rasio Lulusan S1/S2/S3 merupakan perbandingan jumlah Lulusan


S1/S2/S3 terhadap jumlah angkatan kerja. Perkembangannya selama priode
2016-2020 menunjukkan fluktuasi setiap tahunnya. Pada tahun 2020 tercatat Rasio
Lulusan S1/S2/S3 sebesar 4,92% yang diperoleh dari jumlah lulusan S1/S2/S3
sebesar 25.301 orang dibagi Jumlah angkatan kerja sebesar Tahun 2020 sebanyak
513.758 orang. Rasio Lulusan S1/S2/S3 tersebut dipengaruhi oleh kemauan dan
kemampuan masyarakat untuk melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang pendidikan
tinggi.

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 139
Gambaran Umum
Kondisi Daerah

Rasio Ketergantungan (dependency ratio) adalah perbandingan antara jumlah


yang tidak produktif (usia 0-14 tahun dan 65 tahun ke atas) terhadap jumlah
penduduk produktif (usia 15-64 tahun). Semakin tingginya rasio ketergantungan
menunjukkan semakin tingginya beban yang harus ditanggung penduduk yang
produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak
produktif lagi. Sedangkan rasio ketergantungan yang semakin rendah menunjukkan
semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang produktif untuk
membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Rasio
ketergantungan di Kabupaten Sampang selama periode 2016-2020 menunjukkan
peningkatan. Kondisi pada tahun 2020 rasio ketergantungan adalah 47,59%, artinya
setiap 100 orang yang berusia kerja (dianggap produktif) mempunyai tanggungan
sebanyak 48 orang yang belum produktif dan dianggap tidak produktif lagi. Jumlah
penduduk yang tidak produktif masih didominasi oleh penduduk dengan kelompok
usia sekolah.
Pencari kerja yang ditempatkan di Kabupaten Sampang cenderung mengalami
peningkatan selama periode 2016-2019, sedangkan untuk tahun 2020 mengalami
penurunan. Kondisi terakhir pada tahun 2020 jumlah pencari kerja yang ditempatkan
mengalami penurunan sebagai dampak Pandemi COVID-19 yang berakibat kepada
berkurangnya lapangan pekerjaan.

2.5 Hasil Analisis Gambaran Umum Daerah


Berdasarkan hasil analisasi gambaran umum daerah yang telah diuraikan di
atas, berikut adalah hasil rekapitulasi capaian indikator kinerja penyelenggaran
Urusan Pemerintahan:

II - 140 | R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Tabel 2.84
Hasil Analisis Gambaran Umum Kondisi Daerah
Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan

Interpretasi
ASPEK/FOKUS/BIDANG CAPAIAN KINERJA belum
URUSAN/ INDIKATOR tercapai (<)
No. Satuan Standart
KINERJA PEMBANGUNAN sesuai (=)
DAERAH 2016 2017 2018 2019 2020 melampaui
(>)
A. ASPEK KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT
Fokus Kesejahteraan dan
1
Pemerataan Ekonomi
Belum
PDRB ADHB (TANPA MIGAS) juta rupiah 14.135.518,91 15.288.655,90 16.538.931,00 17.606.056,30 17.857.896,30 19.146.190,90
Tercapai
Belum
PDRB ADHK (TANPA MIGAS) juta rupiah 10.377.254,30 10.898.451,90 11.382.306,80 11.924.253,90 11.910.655,10 12.625.794,50
Tercapai
Belum
Pertumbuhan Ekonomi % 4,95 5,02 4,44 4,76 -0,11 5,16
Tercapai
Belum
Laju Inflasi % 4,17 2,99 3,05 1,61 1,72 3-5
Tercapai
Belum
PDRB Perkapita (ADHB) juta rupiah 14,92 15,96 17,08 17,99 18,06 21,32
Tercapai
PDRB Perkapita (ADHK) juta rupiah 10,95 11,38 11,75 12,18 12,04
Belum
Angka Kemiskinan % 24,11 23,56 21,21 20,71 22,78 18,64
Tercapai
Indeks Gini (indeks) 0,31 0,29 0,258 0,267 0,26 0,28 Melampaui

Pengeluaran per Kapita ribu rupiah 8.145,86 8.352,00 8.569,00 8.760,00 8.739,00 -

Jumlah Penduduk Miskin jiwa 227.800 225.130 204.820 178.240 202.210 -

II - 141 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
II - 142 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4

Interpretasi
ASPEK/FOKUS/BIDANG CAPAIAN KINERJA belum
URUSAN/ INDIKATOR tercapai (<)
No. Satuan Standart
KINERJA PEMBANGUNAN sesuai (=)
DAERAH 2016 2017 2018 2019 2020 melampaui
(>)
Fokus Kesejahreraan
2
Masyarakat
Indeks Pembangunan Manusia
(indeks) 59,09 59,9 61 61,94 62,7 -
(IPM)
Indeks Pembangunan Gender
(indeks) 83,54 83,78 84,25 84,79 85,5 -
(IPG)
Indeks Pemberdayaan Gender
(indeks) - 48,18 49,67 55,99 55,91 -
(IDG)
Pendidikan :
Belum
Rata-rata Lama Sekolah (RLS) tahun 3,79 4,12 4,36 4,55 4,85 4,82
Tercapai
Belum
Harapan Lama Sekolah (HLS) tahun 11,37 11,38 11,76 12,08 12,37 12,46
Tercapai
APK PAUD % 84,26 83,05 85,44 87,76 88,11 -
APK SD % 115,39 112,11 109,32 108,5 108 -
APK SMP % 105,74 102,18 102,11 102,2 102,22 -
APM SD % 98,65 97,31 97,4 97,9 94,41 -
APM SMP % 81,72 73,86 74,76 75,76 81,76 -
Kesehatan :
Belum
Angka Harapan Hidup (AHH) tahun 67,62 67,67 67,79 67,96 68,03 68,5
Tercapai
Persentase Balita Gizi Buruk % 6,3 1,2 1,72 1,7 1,5 -
Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000
12 8 7,02 5,9 3,9 -
per 1.000 kelahiran hidup KH
Interpretasi
ASPEK/FOKUS/BIDANG CAPAIAN KINERJA belum
URUSAN/ INDIKATOR tercapai (<)
No. Satuan Standart
KINERJA PEMBANGUNAN sesuai (=)
DAERAH 2016 2017 2018 2019 2020 melampaui
(>)
Angka kematian ibu (AKI)
per
(per 100.000 kelahiran 84,51 86,4 91,5 66,3 60,54 -
100.000 KH
hidup)*
Tenaga Kerja
Tingkat Pengangguran Belum
% 2,31 2,45 2,38 2,81 3,35 2,33
Terbuka (TPT) Tercapai
TPAK % 64,48 67,31 69,04 66,42 69,96 -
Fokus Seni Budaya dan Olah
3
Raga
Persentase Budaya Daerah
% 26,19 30,95 35,71 40,48 45,24 45,24 Sesuai
yang Dilestarikan
Persentase peningkatan
prestasi kepemudaan dan Belum
% 0 -20 550 107,69 -94,44 12
keolahragaan di tingkat Tercapai
nasional
B. ASPEK PELAYANAN UMUM
Fokus Urusan
Pemerintahan Wajib yang
I.
Berkaitan dengan
Pelayanan Dasar
1 Pendidikan
Belum
Indeks Pendidikan (indeks) 0,44 0,45 0,47 0,485 0,505 0,52
Tercapai
Pesentase siswa dengan nilai
kompetensi literasi yang
% - - - - - -
memenuhi kompetensi
minimum*

II - 143 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
II - 144 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4

Interpretasi
ASPEK/FOKUS/BIDANG CAPAIAN KINERJA belum
URUSAN/ INDIKATOR tercapai (<)
No. Satuan Standart
KINERJA PEMBANGUNAN sesuai (=)
DAERAH 2016 2017 2018 2019 2020 melampaui
(>)
Persentase siswa dengan nilai
kompetensi numerasi yang
% - - - - - -
memenuhi kompetensi
minimum*
Tingkat partisipasi warga
negara usia 5-6 tahun dalam % - 88 90 88 88,11 -
pendidikan usia dini*
Tingkat partisipasi warga
negara usia 7-15 tahun dalam % - 96,37 95,9 104 96,79 -
Pendidikan dasar*
Tingkat partisipasi warga
negara usia 7-18 tahun dalam % - 45,04 42,63 10 10,08 -
Pendidikan kesetaraan*
2 Kesehatan
Belum
Indeks Kesehatan (indeks) 0,732 0,733 0,74 0,738 0,739 0,748
Tercapai
Rasio daya tampung RS per 1000
- - - - 0,17 -
terhadap jumlah penduduk* penduduk
Persentase rumah sakit
rujukan tingkat
% 100 100 100 100 50 -
Kabupaten/kota yang
terakreditasi*
Pelayanan Kesehatan Ibu
% - 104,1 105,43 91 91,22 -
Hamil.**
Pelayanan kesehatan ibu
% - 98,53 99,84 95,41 101,45 -
melahirkan**
Pelayanan Kesehatan Bayi
% - 93,25 112,47 96,06 115,16 -
Baru Lahir**
Interpretasi
ASPEK/FOKUS/BIDANG CAPAIAN KINERJA belum
URUSAN/ INDIKATOR tercapai (<)
No. Satuan Standart
KINERJA PEMBANGUNAN sesuai (=)
DAERAH 2016 2017 2018 2019 2020 melampaui
(>)
Pelayanan Kesehatan Balita** % - 85,87 79,92 84,38 68,4 -
Pelayanan Kesehatan pada
% - 74,72 97,47 78,1 5,11 -
Usia Pendidikan Dasar**
Pelayanan Kesehatan pada
% - 87,82 87,82 78,13 4,1 -
Usia Produktif**
Pelayanan Kesehatan pada
% - 68,15 40,54 51,88 14,06 -
Usia Lansia**
Pelayanan Kesehatan
% - 73,22 13,34 82,52 1,1 -
Penderita Hipertensi**
Pelayanan Kesehatan
% - 74,29 16,75 71,3 49,94 -
Penderita Diabetes Melitus**
Pelayanan Kesehatan Orang
Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) % - 110,09 18,12 100 44,9 -
Berat**
Pelayanan Kesehatan Orang
% - 54,61 56,48 50,47 38,64 -
Terduga Tuberkulosis**
Pelayanan Kesehatan Orang
dengan Risiko Terinfeksi virus
yang melemahkan daya tahan % - 100 100 77,67 1,24 -
tubuh manusia (Human
Immunodeficiency Virus)**
Penurunan jumlah kematian
% - - 98 66 12 -
ibu (AKI) per tahun*
Persentase persalinan di
% 96,1 95,4 96,05 95,41 97,1 -
fasilitas pelayanan kesehatan*

II - 145 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
II - 146 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4

Interpretasi
ASPEK/FOKUS/BIDANG CAPAIAN KINERJA belum
URUSAN/ INDIKATOR tercapai (<)
No. Satuan Standart
KINERJA PEMBANGUNAN sesuai (=)
DAERAH 2016 2017 2018 2019 2020 melampaui
(>)
Prevalensi stunting (pendek
dan sangat pendek) pada % - - 20 9,92 8 -
balita*
Prevalensi wasting (kurus dan
sangat kurus) pada balita % - 7,85 5,72 5,02 5,56 -
(persen)*
per
Insidensi TB per 100.000
100.000 316 282 270 207 204 -
penduduk*
penduduk
Insidensi HIV per 1.000
per 1000
penduduk yang tidak rerinfeki 0 0 0 0 83 -
penduduk
HIV*
Temuan kasus TB baru
menggunakan indikator SPM orang 3089 3998 3942 4157 3547 -
(terduga TB)*
Treatment coverage pada
% 36 44 41 55 41 -
pasien TB*
Persentase imunisasi dasar
lengkap pada usia 12-23 % 68,8 63,4 63,4 91,6 80,1 -
bulan*
Persentase Puskesmas dengan
9 jenis tenaga kesehatan % - - - - 33,33 -
sesuai standar*
Persentase merokok
% - - - - 8 -
penduduk usia 10-18 tahun*
Jumlah Puskesmas
melaksanakan layanan Upaya % - - 100 100 100 -
Berhenti Merokok (UBM)*
Interpretasi
ASPEK/FOKUS/BIDANG CAPAIAN KINERJA belum
URUSAN/ INDIKATOR tercapai (<)
No. Satuan Standart
KINERJA PEMBANGUNAN sesuai (=)
DAERAH 2016 2017 2018 2019 2020 melampaui
(>)
Implementasi KTR pada 9
tempat (pendidikan, lokasi - - - - 50 -
transportasi, kesehatan, dll)*
Persentase Fasilitas Pelayanan
Kefarmasian (Apotek dan
Toko Obat) yang Memenuhi % - - - - 100 -
Standar dan Persyaratan
Perizinan*
Persentase Sarana Produksi
% - - - - 100 -
UMOT*
Pekerjaan Umum dan
3
Penataan Ruang
Indeks Kualitas Pelayanan Belum
(indeks) - - 52,88 50,16 53,61 54,11
Jalan Tercapai
Indeks Kinerja Sumberdaya Belum
(indeks) - - 56,37 59,57 62,05 67,16
Air Tercapai
Persentase Kepatuhan
Pemanfaatan Ruang terhadap % - - 100 100 100 100 Sesuai
RTRW
Persentase luas sawah
% - - 67,62 67,62 67,79 -
beririgasi*
Luas jaringan irigasi
permukaan kewenangan ha - - - - - -
daerah yang dibangun*
Luas jaringan daerah irigasi
permukaan kewenangan ha - - 3402,07 3402,18 3410,51 -
daerah yang direhabilitasi*

II - 147 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
II - 148 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4

Interpretasi
ASPEK/FOKUS/BIDANG CAPAIAN KINERJA belum
URUSAN/ INDIKATOR tercapai (<)
No. Satuan Standart
KINERJA PEMBANGUNAN sesuai (=)
DAERAH 2016 2017 2018 2019 2020 melampaui
(>)
Panjang Infrastruktur
pengendali banjir wilayah
km - - - - - -
sungai kewenangan daerah
yang dibangun*
Persentase rumah tangga yang
menempati hunian dengan % - - 0 0 0 -
akses air minum layak*
Persentase rumah tangga
dengan akses air minum % - - 6,72 7,43 7,95 -
jaringan perpipaan*
Persentase rumah tangga yang
menempati hunian dengan % - - - 0 45 -
akses air minum aman**
Persentase PDAM dengan
% - - 89 90 92 -
kinerja sehat*
Persentase rumah tangga yang
menempati hunian dengan
% - - - 0 65,92 -
akses sanitasi (air limbah
domestik) layak dan aman**
Persentase angka BABS di
% - - 0 0 0 -
tempat terbuka*
Persentase rumah tangga yang
menempati hunian dengan
% - - 68 69 70 -
akses sampah yang terkelola
dengan baik di perkotaan*
Persentase kondisi mantap
% 44,73 46,73 48,82 56,44 60,07 -
jalan kabupaten/kota*
Interpretasi
ASPEK/FOKUS/BIDANG CAPAIAN KINERJA belum
URUSAN/ INDIKATOR tercapai (<)
No. Satuan Standart
KINERJA PEMBANGUNAN sesuai (=)
DAERAH 2016 2017 2018 2019 2020 melampaui
(>)
Pembangunan Jalan daerah
mendukung Kawasan
Prioritas (KI, KEK, KSPN,
km - - - 1 1 -
Trans pada 18 Pulau
Tertinggal, Terluar, dan
Terdepan*
Penyelesaian Materi Teknis materi
- - - 1 1 -
dari Bantuan Teknis RDTR* teknis
Pelaksanaan dan
persetujuan
Pendampingan Persetujuan - - - 3 5 -
substansi
Substansi Teknis RTR*
Penyelesaian Materi Teknis materi
- - - - 1 -
dari Bimbingan Teknis RTRW* teknis
Penyelesaian Materi Teknis materi
- - - - 0 -
dari Bimbingan Teknis RDTR* teknis
Jumlah objek penyusunan
instrumen pengendalian
pemanfaatan ruang di
DAS - - - - 0 -
kawasan sekitar Situ, Danau,
Embung, Waduk (SDEW) (DAS
diluar kawasan hutan)*
Pelaksanaan Fasilitasi
penertiban pelanggaran
pemanfaatan ruang di DAS - - - - 0 -
kawasan sekitar SDEW (DAS
diluar kawasan hutan)*
Pelaksanaan pengendalian
kabupaten - - - - 0 -
alih fungsi lahan sawah*

II - 149 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
II - 150 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4

Interpretasi
ASPEK/FOKUS/BIDANG CAPAIAN KINERJA belum
URUSAN/ INDIKATOR tercapai (<)
No. Satuan Standart
KINERJA PEMBANGUNAN sesuai (=)
DAERAH 2016 2017 2018 2019 2020 melampaui
(>)
Pelaksanaan fasilitasi
penertiban alih fungsi lahan kabupaten - - - - 0 -
sawah*
Perumahan Rakyat dan
4
Kawasan Permukiman
Persentase Perumahan dan
% 14,55 16 52,03 63,17 67,13 60,06 Melampaui
Permukiman Sehat
Persentase warga negara
korban bencana
kabupaten/kota yang % - - - 100 100 -
memperoleh rumah layak
huni**
Persentase warga negara yang
terkena relokasi akibat
program Pemerintah Daerah
kabupaten/kota yang % - - - 100 100 -
memperoleh fasilitasi
penyediaan rumah yang layak
huni*
Luas Kawasan permukiman
kumuh dibawah 10 Ha yang ha - 8 33 2 0 -
ditangani*
Berkurangnya jumlah unit
RTLH (Rumah tidak layak unit - - 56 39 116 -
huni)*
Persentase perumahan yang
% 14,55 17,33 37 34,62 34,62 -
sudah dilengkapi PSU*
Interpretasi
ASPEK/FOKUS/BIDANG CAPAIAN KINERJA belum
URUSAN/ INDIKATOR tercapai (<)
No. Satuan Standart
KINERJA PEMBANGUNAN sesuai (=)
DAERAH 2016 2017 2018 2019 2020 melampaui
(>)
Ketentraman dan
5 Ketertiban Umum serta
Perlindungan Masyarakat
Indeks Ketahanan Daerah % - - - - 0,43 -
Persentase gangguan
Trantibum yang dapat % 81 85 87 90 81 -
diselesaikan*
Persentase Perda dan Perkada
% 82 86 88 90 80 -
yang di tegakkan*
Warga Kabupaten yang
memperoleh layanan akibat
% 100 100 100 -
dari penegakan hukum Perda
dan perkada **
Persentase penanganan pra
% - - - - - -
bencana*
Persentase penanganan
% - - - - - -
tanggap darurat bencana*
Persentase penanganan pasca
% - - - - - -
bencana*
Persentase penyelesaian
dokumen kebencanaan
% - - - - - -
sampai dengan dinyatakan
sah/legal*
Persentase pelayanan
pemadaman dan % - - - - 94 -
penyelamatan kebakaran**

II - 151 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
II - 152 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4

Interpretasi
ASPEK/FOKUS/BIDANG CAPAIAN KINERJA belum
URUSAN/ INDIKATOR tercapai (<)
No. Satuan Standart
KINERJA PEMBANGUNAN sesuai (=)
DAERAH 2016 2017 2018 2019 2020 melampaui
(>)
Persentase pembentukan
relawan pemadam kebakaran % - - - 0 0 -
di desa/kelurahan*
Persentase pembentukan pos
pemadam kebakaran di % - - - 7,14 14,29 -
kecamatan*
Persentase Warga Kabupaten
yang memperoleh layanan % - - 100 100 100 -
informasi rawan bencana **
Persentase Warga Kabupaten
yang memperoleh layanan
pencegahan dan % - - 100 100 87,5 -
kesiapsiagaan terhadap
bencana**
Persentase Warga Negara
yang memperoleh layanan
% - - 100 100 100 -
penyelamatan dan evakuasi
korban bencana**
Persentase Warga Kabupaten
yang memperoleh layanan
% - - 100 100 100 -
akibat dari penegakan hukum
Perda dan perkada**
6 Sosial
Belum
Persentase PMKS % 10,38 9,9 9,68 8,77 9,07 9,27
Tercapai

Persentase daerah yang aktif


% - - 60 40 0 -
melakukan pemutakhiran data
Interpretasi
ASPEK/FOKUS/BIDANG CAPAIAN KINERJA belum
URUSAN/ INDIKATOR tercapai (<)
No. Satuan Standart
KINERJA PEMBANGUNAN sesuai (=)
DAERAH 2016 2017 2018 2019 2020 melampaui
(>)
terpadu penanggulangan
kemiskinan*

Peningkatan kapasitas bagi


Pekerja Sosial Masyarakat orang - - 0 0 0 -
(PSM)*
Peningkatan kapasitas bagi
Tenaga Kesejahteraan Sosial orang - - 0 14 14 -
Kecamatan (TKSK)*
Jumlah layanan data dan
% - - 100 100 100 -
pengaduan yang dimiliki*
Penguatan Forum Tanggung badan
- - 3 3 3 -
Jawab Sosial Perusahaan* usaha
Bantuan Sosial Ekonomi
KPM - - 0 40 0 -
Produktif Bagi Fakir Miskin*
Keluarga Yang Mendapat
KPM - - 73318 73803 79596 -
Bantuan Sosial Bersyarat*
Peningkatan kapasitas
orang - - 187 235 234 -
pendamping PKH*
Peningkatan kualitas
pelayanan lembaga di bidang lembaga - - 0 5 5 -
kesos*
Peningkatan kompetensi dan
orang - - 0 0 0 -
profesionalisme SDM Kesos*
Jumlah Korban Bencana Alam
jiwa - - - - - -
Yang Mendapatkan

II - 153 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
II - 154 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4

Interpretasi
ASPEK/FOKUS/BIDANG CAPAIAN KINERJA belum
URUSAN/ INDIKATOR tercapai (<)
No. Satuan Standart
KINERJA PEMBANGUNAN sesuai (=)
DAERAH 2016 2017 2018 2019 2020 melampaui
(>)
Pemenuhan Kebutuhan
Dasar*
Jumlah Warga Masyarakat
Rawan Bencana Alam Yang
jiwa - - - - - -
Mendapatkan Kesiapsiagaan
Dan Mitigasi*
Jumlah Warga Masyarakat
Rawan Bencana Alam Yang kelompok
- - - 1 1 -
Mendapatkan Kesiapsiagaan masyarakat
Dan Mitigasi*
Jumlah Kelompok Masyarakat
di Lokasi Rawan Bencana yang kelompok
- - - - - -
Mendapatkan Pencegahan masyarakat
Konflik Sosial*
Jumlah Korban Bencana Sosial
yang Mendapatkan Bantuan orang - - - 72 72 -
Perlindungan Sosial**
Jumlah Tenaga Pelopor
Perdamaian yang Siap orang - - 6 6 6 -
Ditugaskan*
Persentase penyandang
disabilitas terlantar yang
% - - 100 8,42 20,5 -
terpenuhi kebutuhan
dasarnya di luar panti**
Persentase Anak Terlantar
yang terpenuhi kebutuhan % - - 100 100 0 -
dasarnya di luar panti**
Interpretasi
ASPEK/FOKUS/BIDANG CAPAIAN KINERJA belum
URUSAN/ INDIKATOR tercapai (<)
No. Satuan Standart
KINERJA PEMBANGUNAN sesuai (=)
DAERAH 2016 2017 2018 2019 2020 melampaui
(>)
Persentase lanjut usia
terlantar yang terpenuhi
% - - 100 2,88 0 -
kebutuhan dasarnya di luar
panti**
Persentase Gelandangan dan
Pengemis yang terpenuhi
% - - 100 100 0 -
kebutuhan dasarnya di luar
panti**
Fokus Urusan
Pemerintahan Wajib yang
II.
Tidak Berkaitan dengan
Pelayanan Dasar
1 Tenaga Kerja
Persentase Pencari Kerja yang
% 64,48 67,31 69,04 97,5 38 -
Dilatih di BLK
Persentase Perusahaan yang
menerapkan tata kelola kerja
yang layak (PP/PKB, LKS
% - - - 50 50 -
Bipartit, Struktur Skala Upah,
dan terdaftar peserta BPJS
Ketenagakerjaan)*
Jumlah tenaga kerja yang
orang - - - 346 647 -
ditempatkan di dalam negeri*
Jumlah Pekerja yang
orang - - - - - -
meningkat produktivitasnya*

Jumlah tenaga kerja yang


orang - - - - - -
mendapat pelatihan berbasis

II - 155 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
II - 156 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4

Interpretasi
ASPEK/FOKUS/BIDANG CAPAIAN KINERJA belum
URUSAN/ INDIKATOR tercapai (<)
No. Satuan Standart
KINERJA PEMBANGUNAN sesuai (=)
DAERAH 2016 2017 2018 2019 2020 melampaui
(>)
kompetensi dan pelatihan
pemagangan dalam negeri*

Pemberdayaan Perempuan
2
dan Perlindungan Anak
Persentase ARG pada belanja
% - - 75 80 82 -
langsung APBD*
Persentase Perempuan
Korban Kekerasan dan TPPO
% - - 100 100 100 -
yang Mendapatkan Layanan
Komprehensif*
Indeks Pemberdayaan Gender
(indeks) - - 49,67 55,99 56 -
(IDG)*
Indeks Perlindungan Anak
% - - - - - -
(IPA)*
Persentase anak memerlukan
perlindungan khusus yang
% - - 100 100 100 -
mendapatkan layanan
komprehensif*
3 Pangan
Belum
Indeks Ketahanan Pangan (indeks) - - 68,69 69,15 65,34 69,38
Tercapai
Persentase cadangan pangan
% - - 38,6 4 4,5 -
masyarakat*
Persentase daerah rentan
% - - 60,22 60,22 60,22 -
rawan pangan*
Skor Pola Pangan Harapan:* -
Interpretasi
ASPEK/FOKUS/BIDANG CAPAIAN KINERJA belum
URUSAN/ INDIKATOR tercapai (<)
No. Satuan Standart
KINERJA PEMBANGUNAN sesuai (=)
DAERAH 2016 2017 2018 2019 2020 melampaui
(>)
- Skor PPH Ketersediaan (skor) 73,96 73,96 79,47 83,56 81,16 -
- Skor PPH Konsumsi (skor) 79,4 86,47 81,5 85,38 87,7 -
Persentase pangan segar asal
tumbuhan yang memenuhi
% - - 100 100 100 -
persyaratan mutu dan
keamanan pangan*
4 Pertanahan
Persentase penyelesaian
Belum
pengaduan masyarakat % 11,76 11,76 17,86 10,71 66,67 100
Tercapai
tentang pertanahan
Jumlah Kepala Keluarga
penerima akses Reforma KK - 18.255 11.210 17.333 8.600 -
Agraria*
Jumlah bidang tanah yang
bidang - - - - 0 -
diredistribusi*
Realisasi Luas Tanah yang
disediakan bagi pembangunan
ha - - - - 12 -
untuk Kepentingan Umum dan
Kepentingan Lainnya*
5 Lingkungan Hidup
Indeks Kualitas Lingkungan Belum
(indeks) 51,46 51,7 73,85 73,88 72,53 74,79
Hidup Tercapai
Ketaatan penanggung jawab
usaha dan/atau kegiatan
terhadap izin lingkungan, izin lembaga 82 107 150 178 205 -
PPLH dan PUU LH yang
diterbitkan*

II - 157 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
II - 158 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4

Interpretasi
ASPEK/FOKUS/BIDANG CAPAIAN KINERJA belum
URUSAN/ INDIKATOR tercapai (<)
No. Satuan Standart
KINERJA PEMBANGUNAN sesuai (=)
DAERAH 2016 2017 2018 2019 2020 melampaui
(>)

Terlaksananya pengelolaan
sampah di wilayah kab/kota,
meliputi:

a. Jumlah pengurangan
% 1,5 1,6 1,7 2,05 2,45 -
timbulan sampah
b. Jumlah penanganan
% 8 9 10 11 12 -
timbulan sampah*
Administrasi
6 Kependudukan dan
Pencatatan Sipil
Persentase penduduk yang
Belum
memiliki dokumen % 63,72 60,97 69,61 69,71 72,5 81,61
Tercapai
kependudukan
Persentase penduduk yang
Belum
memiliki dokumen pencatatan % 25,01 25,57 37,08 41,98 44,89 49,08
Tercapai
sipil
Penyajian data kependudukan
skala kabupaten dalam 1 % - - 100 100 100 -
Tahun*
Persentase cakupan
kepemilikan akta kelahiran % 60 81,51 83,92 87,16 92,98 -
pada anak usia 0-17 tahun*
Persentase cakupan
kepemilikan akta kematian
% 22,68 10,57 23,03 79,89 79,35 -
dari peristiwa kematian yang
dilaporkan*
Interpretasi
ASPEK/FOKUS/BIDANG CAPAIAN KINERJA belum
URUSAN/ INDIKATOR tercapai (<)
No. Satuan Standart
KINERJA PEMBANGUNAN sesuai (=)
DAERAH 2016 2017 2018 2019 2020 melampaui
(>)
Persentase cakupan
kepemilikan buku nikah/akta
perkawinan pada semua % 100 100 100 100 100 -
pasangan yang
perkawinannya dilaporkan*
Persentase cakupan
kepemilikan akta perceraian
% 100 100 100 100 100 -
pada semua individu yang
perceraiannya dilaporkan*
Pemanfaatan data
% - - 36,84 36,84 36,84 -
kependudukan*
Pemberdayaan Masyarakat
7
dan Desa
Indeks Desa Membangun
(indeks) - - 0,58 0,648 0,662 0,61 Melampaui
(IDM)
Persentase Desa dengan Tata
Kelola Pemerintahan Desa % - - 55,5 66,67 77,7 77,7 Sesuai
yang Baik
Jumlah aparatur dan pengurus
kelembagaan desa yang
orang - - - - - -
memiliki kompetensi dalam
tata kelola pemdes*
Jumlah kelembagaan desa
lembaga - - - 100 100 -
yang ditata sesuai standar*
Jumlah sistem pelayanan
administrasi kelembagaan sistem
- - - - - -
desa yang ditata sesuai pelayanan
standar*

II - 159 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
II - 160 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4

Interpretasi
ASPEK/FOKUS/BIDANG CAPAIAN KINERJA belum
URUSAN/ INDIKATOR tercapai (<)
No. Satuan Standart
KINERJA PEMBANGUNAN sesuai (=)
DAERAH 2016 2017 2018 2019 2020 melampaui
(>)
Jumlah Desa Mandiri* desa 0 0 0 0 0 -
Jumlah Desa Maju desa 0 0 7 16 18 -
Jumlah Desa Berkembang* desa 0 0 75 147 162 -
Jumlah Desa Tertinggal* desa 0 0 82 17 0 -
Jumlah Badan Usaha Milik
BUMDes 0 0 25 30 55
Desa (Bumdes) Berkembang*
Pengendalian Penduduk
8
dan Keluarga Berencana
Belum
Laju pertumbuhan penduduk % 0,33 0,97 0,99 0,87 1,19 0,5
Tercapai
Indeks Pembangunan
(indeks) - - - - 50 -
Keluarga (iBangga)*
Angka prevalensi kontrasepsi
modern/modern % - 75,94 74,79 73,51 72,41 -
Contraceptive (mCPR)*
Persentase kebutuhan ber-KB
yang tidak terpenuhi (unmet % - 13,29 10,26 12,45 13,09 -
need)*
9 Perhubungan
Belum
Indeks Layanan Perhubungan (indeks) - - 7 7,2 7,3 7,7
Tercapai
Indeks Kepuasan Masyarakat
Terhadap Pelayanan Publik (indeks) 79 79,55 79,6 79,7 81,5 -
Sektor Transportasi*
On Time Performance Layanan
% 70 70,25 70,5 70,75 71 -
Transportasi*
Interpretasi
ASPEK/FOKUS/BIDANG CAPAIAN KINERJA belum
URUSAN/ INDIKATOR tercapai (<)
No. Satuan Standart
KINERJA PEMBANGUNAN sesuai (=)
DAERAH 2016 2017 2018 2019 2020 melampaui
(>)
Rasio Konektivitas Nasional* rasio 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 -
Rasio Kejadian Kecelakaan
Transportasi per 10 ribu rasio 1,1 1,15 1,12 1,31 1,07 -
Keberangkatan*
Komunikasi dan
10
Informatika
Belum
Indeks SPBE (indeks) - - 1,38 1,81 1,81 2,7
Tercapai
Persentase OPD yang memiliki
akses internet dan terhubung
% - - 100 100 100 -
dengan jaringan intra
pemerintah*
Persentase layanan publik
(G2B) yang diselenggarakan
secara online dan terhubung % - - 0 0 0 -
dengan sistem penghubung
layanan*
Persentase layanan
administrasi pemerintahan
% - - 100 100 100 -
(G2G) yang
diimplementasikan*
Persentase UPT (bidang
pendidikan, bidang kesehatan,
pasar) dan UMKM yang
% - - - - 12,11 -
difasilitasi untuk
implementasi adopsi
teknologi digital*

II - 161 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
II - 162 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4

Interpretasi
ASPEK/FOKUS/BIDANG CAPAIAN KINERJA belum
URUSAN/ INDIKATOR tercapai (<)
No. Satuan Standart
KINERJA PEMBANGUNAN sesuai (=)
DAERAH 2016 2017 2018 2019 2020 melampaui
(>)
Persentase (%) Perangkat
Daerah yang
mengimplementasi/replikasi
% - - - - 15 -
inovasi yang mendukung
smart city sesuai dengan
Masterplan*
Jumlah ASN yang mengikuti
kegiatan literasi digital atau
program pelatihan bidang orang - - - - 1124 -
digital yang difasilitasi oleh
Pemerintah Daerah*
Jumlah masyarakat yang
mengikuti kegiatan literasi
digital atau program pelatihan orang - - - - 16144 -
bidang digital yang difasilitasi
oleh Pemerintah Daerah*
Persentase (%) konten
infomasi terkait program dan
kebijakan Pemerintah Daerah,
termasuk program prioritas
nasional yang termasuk isu
% - - - - 65 -
strategis Pemerintah Daerah
(tema: protokol kesehatan,
vaksin, stunting) yang
didiseminasikan sesuai
strategi komunikasi*

Persentase tingkat kepuasan


% - - - - 11 -
masyarakat terhadap akses
Interpretasi
ASPEK/FOKUS/BIDANG CAPAIAN KINERJA belum
URUSAN/ INDIKATOR tercapai (<)
No. Satuan Standart
KINERJA PEMBANGUNAN sesuai (=)
DAERAH 2016 2017 2018 2019 2020 melampaui
(>)
dan kualitas konten informasi
publik Pemerintah Daerah*

Persentase Informasi Publik


yang disediakan dan
diumumkan oleh Dinas
Provinsi dan Kab/kota sesuai % 50 60 65 70 75 -
amanat UU No.14Tahun 2008
tentang Keterbukaan
Informasi Publik.*
Persentase mitra strategis
Pemda (media komunitas
seperti KIM dll)termasuk
media lokal yang
% 50 60 - 75 - -
melaksanakan diseminasi
informasi Kebijakan dan
Program Prioritas Nasional
dan prioritas daerah*
Koperasi Usaha Kecil dan
11
Menengah
Persentase Koperasi Aktif
% 55,38 47,77 55,38 47,06 50,9 -
Bersertifikat
Persentase Pertumbuhan UM
% - - 2,58 3,01 3,36 -
Mandiri
Meningkatnya Koperasi yang
% - - 10,28 11,02 11,45 -
berkualitas*
Meningkatnya Usaha Kecil
% - - - 4,98 5,32 -
yang menjadi wirausaha*

II - 163 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
II - 164 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4

Interpretasi
ASPEK/FOKUS/BIDANG CAPAIAN KINERJA belum
URUSAN/ INDIKATOR tercapai (<)
No. Satuan Standart
KINERJA PEMBANGUNAN sesuai (=)
DAERAH 2016 2017 2018 2019 2020 melampaui
(>)
12 Penanaman Modal
Persentase Kenaikan Realisasi Belum
% 124,76 60,47 13,88 9,6 -29,69 13,87
Investasi Tercapai
Tercapainya Realisasi
juta rupiah 210.989 338.577 385.577 422.584 297.115 -
Penanaman Modal*
13 Kepemudaan dan Olahraga
Tingkat partisipasi pemuda
dalam organisasi kepemudaan
% - - - - - -
dan organisasi sosial
kemasyarakatan*
Tingkat partisipasi pemuda
dalam kegiatan ekonomi % - - - - - -
mandiri*
Peningkatan prestasi (medali
9 12 18 19 2 -
olahraga* emas)
14 Statistik
Persentase Penyediaan Data
% 100 100 100 100 100 100 Sesuai
Statistik dalam Pembangunan
Persentase Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) yang
menggunakan data statistik % - - - - 8,1 -
dalam menyusun perencanaan
pembangunan daerah*
Persentase OPD yang
menggunakan data statistik
% - - - - 8,1 -
dalam melakukan evaluasi
pembangunan daerah*
Interpretasi
ASPEK/FOKUS/BIDANG CAPAIAN KINERJA belum
URUSAN/ INDIKATOR tercapai (<)
No. Satuan Standart
KINERJA PEMBANGUNAN sesuai (=)
DAERAH 2016 2017 2018 2019 2020 melampaui
(>)
15 Persandian
Jumlah lulusan peningkatan
kompetensi SDM pengelola orang - - - - 1 -
keamanan siber untuk K/L/D*
Jumlah CSIRT yang dibentuk
tim - - - - - -
di sektor Pemerintah Daerah*
Jumlah Lulusan sertifikasi
yang mengikuti peningkatan
kompetensi SDM pengelola orang - - - - 1 -
keamanan Sistem Pemerintah
Berbasis Elektronik (SPBE) )*
16 Kebudayaan
Persentase penduduk usia 10
tahun ke atas yang pernah
terlibat sebagai % - - - - - -
pelaku/pendukung
pertunjukan seni*
Jumlah Cagar Budaya dan
Warisan Budaya yang unit - - - - - -
dilindungi*
Persentase penduduk usia 10
tahun ke atas yang menonton
% - - - - - -
secara langsung pertunjukan
seni*
Jumlah Cagar Budaya dan
Warisan Budaya Tak Benda unit - - - - - -
yang ditetapkan*

II - 165 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
II - 166 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4

Interpretasi
ASPEK/FOKUS/BIDANG CAPAIAN KINERJA belum
URUSAN/ INDIKATOR tercapai (<)
No. Satuan Standart
KINERJA PEMBANGUNAN sesuai (=)
DAERAH 2016 2017 2018 2019 2020 melampaui
(>)
Persentase penduduk usia 10
tahun ke atas yang pernah
terlibat sebagai % - - - - - -
pelaku/pendukung
pertunjukan seni*
Persentase penduduk usia 10
tahun ke atas yang
% - - - - - -
mengunjungi peninggalan
sejarah*
Register cagar budaya
(pendaftaran, pengjasian,
penetapan, pencatatan, unit - - - - - -
pemeringkatan,
penghapusan)*
Peningkatan akses
masyarakat dalam
penyelenggaraan dan unit - - - - - -
pelaksanaan kegiatan
museum (DAK)*
Pembentukan tim pendaftaran
orang - - - - - -
cagar budaya*
Pembentukan tim ahli cagar
orang - - - - - -
budaya Provinsi*
Persentase penduduk usia 10
tahun ke atas yang menonton
% - - - - - -
secara langsung pertunjukan
seni*
Persentase penduduk usia 10
% - - - - - -
tahun ke atas yang
Interpretasi
ASPEK/FOKUS/BIDANG CAPAIAN KINERJA belum
URUSAN/ INDIKATOR tercapai (<)
No. Satuan Standart
KINERJA PEMBANGUNAN sesuai (=)
DAERAH 2016 2017 2018 2019 2020 melampaui
(>)
mengunjungi peninggalan
sejarah*
Persentase penduduk yang
pernah terlibat sebagai
pelaku/pendukung
pertunjukan seni yang
% - - - - - -
menjadikan keterlibatan
sebagai sumber penghasilan
(terhadap penduduk usia 15
tahun ke atas)*
Persentase penduduk usia 10
tahun ke atas yang pernah
terlibat sebagai % - - - - - -
pelaku/pendukung
pertunjukan seni*
Persentase rumah tangga yang
menyelenggarakan upacara % - - - - - -
adat*
17 Perpustakaan
Indeks Pembangunan Literasi
(indeks) - - - - 5,98 -
Masyarakat
Nilai tingkat kegemaran
(nilai) - - - 30 32 -
membaca masyarakat*
18 Kearsipan
Nilai Audit Kearsipan (nilai) - - - 50,45 73,23 -
Jumlah arsip terjaga dan arsip
statis sebagai warisan budaya arsip - - - 1968 2068 -
yang dipreservasi*

II - 167 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
II - 168 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4

Interpretasi
ASPEK/FOKUS/BIDANG CAPAIAN KINERJA belum
URUSAN/ INDIKATOR tercapai (<)
No. Satuan Standart
KINERJA PEMBANGUNAN sesuai (=)
DAERAH 2016 2017 2018 2019 2020 melampaui
(>)
Jumlah pengguna pelayanan
arsip sebagai memori kolektif orang - - - 2848 1631 -
dan jati diri bangsa*
Fokus Urusan
III
Pemerintahan Pilihan
1 Kelautan dan Perikanan
Persentase Pertumbuhan Belum
% 6,12 6,57 4,13 -0,24 4,82 5,36
PDRB Sektor Perikanan Tercapai
Produksi Perikanan Tangkap* ton 7.561,44 6.986,75 9.354,45 14.154,20 15.167,10 -
Produksi Perikanan Budidaya* ton 8.103,28 1.386,96 800 840,42 1.050,52 -
2 Pariwisata
Persentase Pertumbuhan Belum
% 16,12 79,69 154,11 167,76 -93,28 11,68
Kunjungan Wisata Tercapai
Nilai Tambah Ekonomi
rupiah - - - - 2.543.750 -
Kreatif*
Jumlah Pergerakan
orang 71,672 128,786 314,552 842,241 56,633 -
Wisatawan Nusantara*
Kontribusi PDB Pariwisata* % 0 0 27,37 15,34 27,37 -
3 Pertanian
Persentase pertumbuhan Belum
% 1,61 2,17 -1,7 -1,45 3,85 6,33
PDRB sektor pertanian Tercapai
Indeks Kinerja Agribisnis (indeks) - - 74,25 76,59 67,2 -
Persentase peningkatan
produktivitas tanaman %
pangan (padi dan jagung)*
- Padi* % 4,88 5,17 5,98 5,76 5,71 -
Interpretasi
ASPEK/FOKUS/BIDANG CAPAIAN KINERJA belum
URUSAN/ INDIKATOR tercapai (<)
No. Satuan Standart
KINERJA PEMBANGUNAN sesuai (=)
DAERAH 2016 2017 2018 2019 2020 melampaui
(>)
- Jagung* % 1,81 2,89 2,94 3,83 2,98 -
Persentase peningkatan
produktivitas tanaman
%
hortikultura (cabai dan
bawang merah)*
- Bawang Merah* % 6,95 8,5 7,98 7,9 8,53 -
- Cabai* % 8,27 4,2 8,41 10,26 10,86 -
Persentase peningkatan
% 2,6 2,77 3,71 2,5 10,8 -
produktivitas perkebunan*
persentase peningkatan
% 1,56 1,66 3,71 2,5 10,8 -
produktivitas peternakan*
Presentase luas areal
pengendalian dan
% 100 100 100 100 100 -
penanggulangan bencana
OPT*
Persentase wilayah yang
terkendali dari penyakit % 100 100 100 100 100 -
hewan menular strategis*
4 Perdagangan
Persentase Pertumbuhan Belum
% 7,55 6,8 4,57 8,99 -5,53 9,02
PDRB Sektor Perdagangan Tercapai
Pertumbuhan nilai ekspor non
% 8,99 7,44 4,22 0,73 4,78 -
migas*
Tertib Usaha* % 16,73 16,88 19,46 20,31 30,41 -
Persentase barang beredar
% - - 34,78 30,43 21,74 -
yang diawasi yang sesuai

II - 169 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
II - 170 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4

Interpretasi
ASPEK/FOKUS/BIDANG CAPAIAN KINERJA belum
URUSAN/ INDIKATOR tercapai (<)
No. Satuan Standart
KINERJA PEMBANGUNAN sesuai (=)
DAERAH 2016 2017 2018 2019 2020 melampaui
(>)
dengan ketentuan perundang-
undangan*
Persentase kinerja realisasi
% - - - 19.55 11,5 -
pupuk*
Persentase komoditi potensial
yang sesuai dengan ketentuan % 34,07 33,6 31,86 30,93 32,55 -
berlaku*
Persentase penanganan
% - - - - - -
pengaduan konsumen*
Persentase stabilitas dan
jumlah ketersediaan harga % - - - 49,91 37,5 -
barang kebutuhan pokok*
Inflasi Pangan bergejolak* % - - - - - -
5 Perindustrian
Persentase Pertumbuhan Belum
% 5,58 4,74 5,8 4,85 -1,75 5,29
PDRB Sektor Industri Tercapai
Persentase Pertumbuhan PDB
Belum
Sektor Industri Pengolahan % 5,58 4,74 5,8 4,85 -1,75 5,29
Tercapai
Nonmigas*
Persentase Kontribusi Sektor
Industri Pengolahan % 3,45 3,44 3,5 3,61 3,61 -
Nonmigas Terhadap PDB*
Nilai Ekspor Produk Industri
Pengolahan Nonmigas (Rp juta rupiah - - 6,75 95,45 85 -
Juta)*
Jumlah Tenaga Kerja Sektor
Industri Pengolahan orang 4.837 6.891 8.895 5.056 1.561 -
Nonmigas*
Interpretasi
ASPEK/FOKUS/BIDANG CAPAIAN KINERJA belum
URUSAN/ INDIKATOR tercapai (<)
No. Satuan Standart
KINERJA PEMBANGUNAN sesuai (=)
DAERAH 2016 2017 2018 2019 2020 melampaui
(>)
Nilai Investasi Sektor Industri
milyar
Pengolahan Non Migas (Rp. 18,56 54,52 60,92 20,47 14,88 -
rupiah
Milyar)*
Fokus Unsur Pendukung
IV
Urusan Pemerintahan
1 Sekretariat Daerah
Belum
Indeks Reformasi Birokrasi (indeks) - - - 56 56,9 77
Tercapai
Indeks Kepuasan Masyarakat
(nilai) 78,87 79,97 80,4 81,3 81,43 -
(IKM)
Nilai SAKIP (nilai) 50,06 55,83 64,23 64,99 66,13 -
2 Sekretariat DPRD
Nilai IKM Sekretariat DPRD (nilai) - - 74,8 76,73 77,67 -
Unsur Penunjang Urusan
V
Pemerinatahan
1 Perencanaan
Persentase Dokumen
Perencanaan Pembangunan % 100 100 100 100 100 100 Sesuai
Daerah yang Berkualitas
2 Keuangan
Nilai Opini BPK (opini) WDP WDP WTP WTP WTP WTP Sesuai
Kepegawaian, pendidikan
3
dan pelatihan
Indeks Profesionalitas ASN (indeks) 83,5 80,76 56 62,21 62,99
Penelitian dan
4
Pengembangan

II - 171 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
II - 172 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4

Interpretasi
ASPEK/FOKUS/BIDANG CAPAIAN KINERJA belum
URUSAN/ INDIKATOR tercapai (<)
No. Satuan Standart
KINERJA PEMBANGUNAN sesuai (=)
DAERAH 2016 2017 2018 2019 2020 melampaui
(>)
Persentase Hasil Litbang yang
Dimanfaatkan dalam % 100 100 100 100 100 100 Sesuai
Perencanaan Pembangunan
Indeks Inovasi Daerah (indeks) 0 0 0 0 2.454
Unsur Pengawasan Urusan
VI
pemerintahan
Tingkat Kapabilitas APIP
Level 2 Level 2 Level 2 Level 2 Level 3 level 3 Sesuai
menurut IACM
Persentase maturitas SPIP
Perangkat Daerah sampai % - - - - 21,43
tingkat terdefinisi
VII Unsur Kewilayahan
Nilai IKM Kecamatan
1 Kecamatan Sampang (nilai) - - 81 81,5 82
2 Kecamatan Torjun (nilai) - - 81,28 81,05 82
3 Kecamatan Jrengik (nilai) - - 80,75 81,05 82
4 Kecamatan Pangarengan (nilai) - - 80,4 79,07 80
5 Kecamatan Sreseh (nilai) - - 80,4 81,05 82
6 Kecamatan Tambelangan (nilai) - - 79 80,45 81
7 Kecamatan Kedungdung (nilai) - - 75,4 74,77 81
8 Kecamatan Robatal (nilai) - - 81,06 81,06 79
9 Kecamatan Ketapang (nilai) - - 82 82,52 88
10 Kecamatan Banyuates (nilai) - - 80,27 80,5 81
11 Kecamatan Sokobanah (nilai) - - 81,15 82,59 82
12 Kecamatan Omben (nilai) - - 78,36 79,47 81
Interpretasi
ASPEK/FOKUS/BIDANG CAPAIAN KINERJA belum
URUSAN/ INDIKATOR tercapai (<)
No. Satuan Standart
KINERJA PEMBANGUNAN sesuai (=)
DAERAH 2016 2017 2018 2019 2020 melampaui
(>)
13 Kecamatan Karang Penang (nilai) - - 79,26 75,25 80
14 Kecamatan Camplong (nilai) - - 77,12 80,96 67
VIII Unsur Pemerintahan Umum
Persentase Penyelesaian Belum
% 100 100 90 90 85,71 100
Konflik Sosial Politik Tercapai

ASPEK DAYA SAING


C
DAERAH
Fokus Kemampuan
I
Ekonomi Daerah
Pengeluaran Konsumsi Rumah
rupiah 627.923 644.200 662.441 646.386 667.972
Tangga per Kapita
Derajat Desentralisasi Fiskal Belum
% - - 8,22 9,1 9,99 10,12
(DDF) Tercapai
Persentase Pertumbuhan
% - - 11,11 20 83,3 20 Melampaui
Pelaku Ekonomi Kreatif
Fokus Fasilitas
II
Wilayah/Infrastuktur
Indeks Kepuasan Layanan
(indeks) - - 5,5 6,2 6,53 5,9 Melampaui
Infrastruktur
Persentase Panjang Jalan
% 44,73 46,73 48,82 54,27 60,07
dalam Kondisi Baik
Persentase Jembatan dalam
% 52,97 54,96 56,94 60,62 65,16
Kondisi Baik
Persentase Panjang Saluran
% - - 32,35 35,59 35,59
Drainase dalam Kondisi Baik

II - 173 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
II - 174 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4

Interpretasi
ASPEK/FOKUS/BIDANG CAPAIAN KINERJA belum
URUSAN/ INDIKATOR tercapai (<)
No. Satuan Standart
KINERJA PEMBANGUNAN sesuai (=)
DAERAH 2016 2017 2018 2019 2020 melampaui
(>)
Persentase Jaringan Irigasi
% 53,53 53,58 81,57 82 87,22
dalam kondisi baik
Persentase Ketersediaan
% 29,97 30,02 30,02 30,02 31,27
Sarana Air Baku
III Fokus Iklim Berinvestasi
Indeks Toleransi (indeks) - - 3,52 3,65 3,67 3,62 Melampaui
Indeks Risiko Bencana (skor) - - 154,8 140,68 127,19 148,67 Melampaui
Persentase Penurunan
Gangguan Ketentraman
% - - 9,52 -71,05 40 4,55 Melampaui
Masyarakat dan Ketertiban
Umum
Persentase izin yang
% 96,5 97,41 100 100 100 100 Sesuai
diterbitkan tepat waktu
Belum
Nilai investasi PMDN juta rupiah 380.107 338.577 385.297 422.584 408.514 574.435
Tercapai
Fokus Sumber Daya
IV
Manusia
a. Tingkat Ketergantungan
Rasio Ketergantungan % 32,58 38,23 40,92 44,91 47,59
b. Kualitas Tenaga Kerja
Persentase Tenaga Kerja yang Belum
% 22,51 58,6 94,66 95,73 56,91 75,87
ditempatkan Tercapai
Rasio lulusan S1, S2, S3 (rasio) 7,6 3,4 2,57 2,77 4,92
Ket : *) Indikator PMDN Nomor 17 Tahun 2021; **) Indikator Standart Pelayanan Minimal (SPM)
Gambaran
Keuangan Daerah

BAB III
GAMBARAN KEUANGAN DAERAH

Analisis pengelolaan keuangan daerah dilakukan untuk melihat


kapasitas keuangan daerah dalam mendanai penyelenggaraan pembangunan
daerah. Cakupan analisis pengelolaan keuangan daerah dilakukan terhadap APBD
dan laporan keuangan daerah, yang meliputi pendapatan, belanja dan pembiayaan
serta perkembangan neraca daerah, meliputi aset dan hutang daerah serta ekuitas
dana. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang pengelolaan
keuangan daerah sebagaimana telah dirubah menjadi PP Nomor 12 tahun 2019,
menyatakan bahwa pengelolaan keuangan daerah merupakan keseluruhan kegiatan
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan,
pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan dalam penyelenggaraan
pemerintahan di daerah. Gambaran pengelolaan keuangan daerah diperlukan untuk
bisa merencanakan program dan kebijakan yang akan dilakukan di suatu daerah.

Gambar 3.1
Prinsip Pengelolaan Keuangan Daerah yang Baik

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | III - 1
Gambaran
Keuangan Daerah

Pengelolaan kemampuan daerah yang baik perlu dilakukan melalui


prinsip efektifitas, efisien, ekonomis, adil, bermanfaat, wajar, tertib, taat
peraturan perundang-undangan, transparan dan dapat dipertanggung-
jawabkan. Pengelolaan Keuangan Daerah merupakan sub-sistem dari sistem
pengelolaan keuangan negara dan juga merupakan elemen pokok dalam
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Pengelolaan keuangan yang baik adalah
pengelolaan yang bisa mengoptimalkan potensi-potensi pembangunan suatu daerah,
sehingga dapat tercapai target-target dalam peningkatan kualitas pembangunan.
Pengelolaan keuangan daerah dengan kewenangan yang didasarkan pada otonomi
daerah melahirkan tantangan tersendiri dalam pelaksanaan penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan.
Pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah di Kabupaten Sampang
mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah. Ketentuan dalam Peraturan Pemerintah ini telah
dijabarkan secara lebih rinci dan teknis dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 90 Tahun 2019 tentang Klasifikasi, Kodefikasi, Dan Nomenklatur Perencanaan
Pembangunan Dan Keuangan Daerah. Dalam upaya mencapai target prioritas
pembangunan pada seluruh kegiatan pada rencana pembangunan lima tahunan
melalui RPJMD, perlu ditetapkan gambaran pengelolaan keuangan daerah dan
kerangka pendanaan. Kedua hal tersebut perlu ditetapkan agar pengelolaan keuangan
daerah dapat digunakan secara efektif dan efesien untuk masyarakat umum. Arah
gambaran pengelolaan keuangan daerah dan kerangka pendanaan meliputi kinerja
keuangan masa lalu, kebijakan pengelolaan keuangan masa lalu, dan kerangka
pendanaan.

3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu


Analisis terhadap kinerja keuangan masa lalu diperlukan untuk melihat
kinerja realisasi keuangan dalam beberapa tahun terakhir. Dari analisis
tersebut, dapat dijadikan referensi dalam melakukan proyeksi kinerja kondisi
keuangan melalui berbagai macam metode analisa misalnya dengan melihat rata-
rata pertumbuhan, menggunakan asumsi makro ekonomi (PDRB/laju petumbuhan
ekonomi, inflasi dan lain-lain), dan dapat juga dengan dasar kebijakan

III - 2 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran
Keuangan Daerah

intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah serta dapat melalui kebijakan


bidang keuangan daerah.
Perkembangan kinerja keuangan pemerintah daerah tidak terlepas dari
batasan pengelolaan keuangan daerah. Batasan tersebut diatur dalam; (1) Undang-
Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; (2) Undang-Undang Nomor
1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan; (3) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah; (4) Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; (5) Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun
2010 tentang Sistim Akuntansi; (6) Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri)
Nomor 19 Tahun 2019 Tentang Tentang Klasifikasi, Kodefikasi, Dan Nomenklatur
Perencanaan Pembangunan Dan Keuangan Daerah dan; (7) Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 77 Tahun 2020 Tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan
Daerah; (8) Peraturan Daerah Kabupaten Sampang Nomor 29 Tahun 2008 tentang
Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah.

3.1.1 Kinerja Pelaksanaan APBD


Pengukuran kinerja pelaksanaan APBD dilaksanakan dengan mengukur
pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah. Sesuai dengan PP no
12 tahun 2019 tentang pengelolaan keuangan daerah, menyebutkan bahwa APBD
terdiri dari aspek pendapatan, belanja dan pembiayaaan. Aspek pendapatan daerah
terdiri dari pendapatan asli daerah, pendapatan transfer, dan lain-lain pendapatan
daerah yang sah. Belanja daerah terdiri dari belanja operasi, belanja modal, belanja
tidak terduga, dan belanja transfer. Sedangkan pembiayaan terdiri penerimaan dan
pengeluaran pembiayaan.

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | III - 3
Gambaran
Keuangan Daerah

Gambar 3.2
Struktur APBD Sesuai Dengan PP Nomor 12 tahun 2019

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah rencana keuangan


tahunan pemerintahan daerah yang disetujui oleh DPRD. Pendapatan daerah adalah
hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih. Belanja
Daerah adalah kewajiban pemerintah daerah yang diakui sebagai pengurang nilai
kekayaan bersih. Arah pengelolaan pendapatan daerah akan difokuskan pada upaya
pemerintah daerah dalam mencari sumber-sumber pendapatan daerah yang
dimanfaatkan untuk perencanan pembangunan daerah. Kinerja pelaksanaan APBD
harus terealisasi secara efektif dan efisien.

3.1.1.1 Pendapatan Daerah


Pendapatan daerah adalah semua penerimaan yang melalui rekening
kas umum daerah, yang menambah ekuitas dana. Pendapatan daerah adalah hak
pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih daerah.
Pendapatan Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota dikelompokkan menjadi Pendapatan
Asli Daerah (PAD), Pendapatan Transfer dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah.
PAD terdiri dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
yang Dipisahkan, dan Lain-lain PAD yang Sah. Pendapatan Transfer terdiri dari

III - 4 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran
Keuangan Daerah

Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat dan Pendapatan Transfer Antar Daerah.


Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat terdiri dari Dana Perimbangan, Dana Bagi
Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), baik DAK Fisik
maupun DAK Non Fisik, Dana Intensif Daerah (DID), Dana Otonomi Khusus, dan Dana
Desa. Selanjutnya Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah terdiri dari Pendapatan
Hibah dan Lain-lain Pendapatan Sesuai dengan Ketentuan Perundang-Undangan.
Secara keseluruhan rincian perkembangan pendapatan Kabupaten Sampang dapat
dilihat dalam gambar berikut:

1.900 12
miliar rupiah

9,30
1.850 10

1.800 8
5,77
6
1.750
4
1.700
2

%
1.650
-1,15 0
1.600
-2
1.550 -5,27 -4
-6,50
1.500 -6
1.716,79 1.605,11 1.697,69 1.855,49 1.757,71
1.450 -8
2016 2017 2018 2019 2020

Pendapatan Nominal Pertumbuhan

Sumber: BPPKAD Kabupaten Sampang, 2021


Grafik 3. 1
Perkembangan Pendapatan Kabupaten Sampang Tahun 2016–2020

Pertumbuhan realisasi pendapatan nominal Kabupaten Sampang sampai


dengan tahun 2020 menunjukan tren yang fluktuatif. Pendapatan daerah nominal
Kabupaten Sampang tahun 2017 hingga tahun 2019 mengalami tren yang meningkat.
Namun realisasi pendapatan daerah tahun 2020 menunjukan penurunan. Realisasi
pendapatan pada tahun 2018 menunjukkan peningkatan sebesar 5,77 persen dari
tahun 2017. Pada tahun 2019, realisasi pendapatan daerah menunjukkan
pertumbuhan yang meningkat sebesar 9,30 persen. Pertumbuhan pendapatan pada
tahun 2020 mengalami penurunan sebesar 5,27 persen sebagai dampak adanya

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | III - 5
Gambaran
Keuangan Daerah

pembatasan aktivitas sosial-ekonomi masyarakat dalam situasi pandemi COVID-19.


Selanjutnya komposisi pendapatan daerah dapat dilihat pada grafik berikut:

Komposisi Pendapatan Daerah


100 92,02 88,12
85,89 87,16 85,66
80

60
%

40

20 13,05 9,10 9,99


7,91 7,97 3,91 3,74 4,35
0,07 1,06
0
2016 2017 2018 2019 2020

Pendapatan Asli Daerah Pendapatan Transfer Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Sumber: BPPKAD Kabupaten Sampang, 2021


Grafik 3.2
Komposisi Pendapatan Kabupaten Sampang Tahun 2016–2020

Pendapatan Transfer merupakan komponen yang memiliki kontribusi


paling besar dalam kurun waktu tahun 2016 hingga tahun 2020 dengan tren
yang menurun. Lebih dari 80 persen realisasi proporsi pendapatan daerah berasal
dari pendapatan transfer. Pada tahun 2016, proporsi pendapatan transfer terhadap
pendapatan daerah sebesar 92,01 persen dan mengalami penurunan sebesar 85,66
persen tahun 2020.

250 54,32 60
miliar rupiah

50
200 40
24,70
30
150 20
3,99 10
%

-4,72
100 0
-10
50 -20
-35,41
135,79 209,55 135,35 168,78 175,52 -30
0 -40
2016 2017 2018 2019 2020

PAD Nominal Pertumbuhan

Sumber: BPPKAD Kabupaten Sampang, 2021


Grafik 3.3
Perkembangan PAD Kabupaten Sampang Tahun 2016–2020

III - 6 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran
Keuangan Daerah

Selama tiga tahun terakhir, Pendapatan Asli Daerah (PAD) secara


nominal mengalami peningkatan. Pada tahun 2018, PAD sebesar 125,35 miliar
meningkat menjadi 168,78 miliar dan 175,52 miliar masing-masing pad tahun 2019
dan 2020. Peningkatan PAD pada tahun 2020 pada saat pandemi covid19 menunjukan
bahwa PAD masih bias meningkat meskipun pertumbuhannya tidak sebesar tahun
2019. Pertumbuhan PAD tahun anggaran 2019 mengalami peningkatan yang relatif
tinggi dibandingkan tahun 2018. Pada tahun 2020, pertumbuan PAD tetap tumbuh
walaupun melambat pada angka 3,99 persen dengan nominal sebesar Rp175,52
miliar.

Koposisi PAD (%)


100
80
60
%

40
20
0
2016 2017 2018 2019 2020
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah
74,86 82,00 69,86 72,93 71,60
yang Sah
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
4,57 2,98 4,71 3,70 3,68
yang Dipisahkan
Hasil Retribusi Daerah 8,34 5,21 9,18 9,32 9,07
Hasil Pajak Daerah 12,22 9,81 16,25 14,06 15,66

Sumber: BPPKAD Kabupaten Sampang, 2021


Grafik 3.4
Komposisi PAD Kabupaten Sampang Tahun 2016–2020

Lain-lain PAD yang sah merupakan komponen yang memiliki kontribusi


paling besar dalam kurun waktu tahun 2016 hingga tahun 2020. Lebih dari 50
persen PAD didapat dari komponen Lain-lain PAD yang Sah. Disusul oleh Hasil Pajak
Daerah dengan rata-rata kontribusi sebesar 13,60 persen. Selanjutnya hasil Retribusi
Daerah yang berkontribusi pada kisaran 5,21-9,32 persen; dan terakhir Hasil
Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan memiliki kontribusi paling kecil dalam
waktu lima tahun terakhir. Selanjutnya, terdapat grafik pendapatan transfer
Kabupaten Sampang tahun 2016-2020:

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | III - 7
Gambaran
Keuangan Daerah

miliar rupiah 1.650 15


1.600 8,52 8,11 10
1.550
5
1.500
-0,85
1.450 0

%
-6,90
1.400
-5
1.350
-12,73 -10
1.300
1.580 1.379 1.496 1.617 1.506
1.250 -15
2016 2017 2018 2019 2020

Pendapatan Transfer Pertumbuhan

Sumber: BPPKAD Kabupaten Sampang, 2021


Grafik 3.5
Perkembangan Pendapatan Transfer Kabupaten Sampang Tahun 2017–2021

Selama lima tahun terakhir, pendapatan transfer memiliki tren yang


fluktuatif. Realisasi Pendapatan Transfer tahun 2017 hingga tahun 2019 menunjukan
tren yang meningkat. Realisasi tahun 2020 mengalami penurunan secara nominal
sebesar lebih dari 100 miliar dan pemuruan pertumbuhan hingga mencapai -6,90
persen. Komposisi pendapatan transfer dapat dilihat pada grafik berikut:

Komposisi Pendapatan Transfer


100
80
60
%

40
20
0
2016 2017 2018 2019 2020
Pendapatan Transfer Pemerintah
88,87 92,25 93,00 92,15 93,30
Pusat
Pendapatan Transfer Antar
11,13 7,75 7,00 7,85 6,70
Daerah

Sumber: BPPKAD Kabupaten Sampang, 2021


Grafik 3.6
Komposisi Pendapatan Transfer Kabupaten Sampang Tahun 2016-2020

III - 8 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran
Keuangan Daerah

Komponen Pendapatan Transfer terdiri dari Pendpatan Transfer


Pemerintah Pusat dan Pendapatan Transfer Antar Daerah. Pendapatan Transfer
Pemerntah Pusat memiliki komposisi paling besar dalam pembentukan pendapatan
transfer dengan kontribusi lebih dari 90 persen. Pendapatan Transfer Pemerintah
Pusat yaitu; (1) Dana Perimbangan yang terdiri dari DBH, DAU, DAK (Fisik dan Non
Fisik), (2) DID, (3) Otsus, dan (4) Dana Desa. Kontribusi Pendapatan Transfer Antar
Daerah mengalami penurunan dalam kurun waktu lima tahun terakhir dengan
persentase 6,70 persen pada tahun anggaran 2020. Komponen Pendapatan yang
terakhir adalah Lain-lain pendapatan Daerah yang Sah, berikut grafik
perkembangannya:
100

1225,94 1400
miliar rupiah

76,50

76,50
1200
69,41

69,41
66,36

66,36
80

1000

800
60

600

%
40

290,05 400
17,01

17,01

38,87 200
4,59 10,23
20

1,28

1,28

0
2016 2017 2018 2019 2020
-200
0

Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah


Pendapatan Hibah
Lain-lain Pendapatan Sesuai dengan Ketentuan Perundang-Undangan
Pertumbuhan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Sumber: BPPKAD Kabupaten Sampang, 2021


Grafik 3.7
Perkembangan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
Kabupaten Sampang Tahun 2016–2020

Realisasi lain-lain pendapatan daerah yang sah menunjukkan


perkembangan yang semakin meningkat pada tahun 2017 hingga tahun 2020.
Lain-lain pendapatan daerah yang sah terdiri dari pendapatan hibah dan lain-lain
pendapatan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Selama lima tahun

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | III - 9
Gambaran
Keuangan Daerah

terakhir Kabupaten Sampang tidak menerima pendapatan hibah. Sehingga komposisi


lain-lain pendapatan yang sah hanya terisi oleh komponen lain-lain pendapatan sesuai
dengan ketentuan perudang-undangan. Berdasarkan proyeksi masing-masing
komponen pendapatan daerah, maka perkembangan Derajat Desentralisasi Fiskal
(DDF) dapat dilihat dalam gambar berikut:

Derajat Desentralisasi Fiskal (%)


15

10

13,05
5 9,10 9,99
7,91 7,97

0
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: BPPKAD Kabupaten Sampang, 2021


Grafik 3.8
Perkembangan Derajat Desentralisasi Fiskal
Kabupaten Sampang Tahun 2016–2020

Derajat Desentralisasi Fiskal Kabupaten Sampang pada tahun 2018


hingga tahun 2020 mengalami peningkatan. Pada APBD tahun 2020, Derajat
Desentralisasi Fiskal sebesar 9,99 persen. Nilai tersebut sedikit lebih besar
dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yakni sebesar 9,10 persen. Kondisi tersebut
menunjukkan bahwa ada peningkatan kemandirian daerah, terutama dalam
kontribusinya terhadap pendapatan daerah. Meskipun menunjukkan peningkatan,
namun kemandirian fiskal masih tergolong rendah. Oleh karena itu diperlukan
strategi peningkatan pendapatan daerah. Realisasi Pendapatan Kabupaten Sampang
Tahun dari 2017 sampai dengan tahun anggaran 2020, adalah sebagai berikut:

III - 10 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Tabel 3.1
Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2016-2020
Rata-Rata
2016 2017 2018 2019 2020
No. Uraian Pertumbuhan
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
(%)
4 PENDAPATAN DAERAH
4.1. Pendapatan Asli Daerah 135.785.953.318,16 209.545.224.677,58 135.349.867.961,19 168.778.440.667,02 175.518.944.949,09 8,58
4.1.01 Pajak daerah 16.592.698.918,10 20.557.363.424,63 21.997.977.280,13 23.721.836.011,19 27.481.457.076,50 12,84
4.1.02 Retribusi daerah 11.330.664.854,00 10.917.030.412,00 12.420.511.362,00 15.735.609.235,00 15.911.335.326,00 0,99
Hasil pengelolaan kekayaan daerah
4.1.03 6.208.899.767,82 6.251.369.919,40 6.378.024.135,02 6.236.679.300,72 6.451.077.700,01 -8,85
yang dipisahkan
Lain-lain pendapatan asli daerah
4.1.04 101.653.689.778,24 171.819.460.921,55 94.553.184.300,04 123.084.316.120,11 125.675.074.846,58 11,91
yang sah
4.2 Pendapatan Transfer 1.579.719.024.863,00 1.378.553.546.011,00 1.495.975.453.445,00 1.617.307.882.196,00 1.505.684.442.521,00 -0,77
Pendapatan Transfer Pemerintah
4.02.01 1.403.830.798.705,00 1.271.721.245.147,00 1.391.323.135.870,00 1.490.328.680.729,00 1.404.799.020.707,00 1,99
Pusat
4.02.01.01 Dana Perimbangan 1.231.099.448.705,00 1.104.228.648.147,00 1.212.116.500.870,00 1.257.785.091.729,00 1.126.475.028.707,00 1,68

4.02.01.01.01 DBH 74.204.892.211,00 55.059.310.923,00 107.198.211.337,00 95.680.857.846,00 95.219.550.924,00 12,21

4.02.01.01.02 DAU 827.952.746.000,00 818.929.326.000,00 825.443.163.000,00 865.298.361.000,00 784.115.868.000,00 0,04

4.02.01.01.03 & 04 DAK (Fisik dan Non Fisik) 328.941.810.494,00 230.240.011.224,00 279.475.126.533,00 296.805.872.883,00 247.139.609.783,00 8,33

4.02.01.02 DID 41.602.044.000,00 0 0 0 47.081.591.000,00 0,00


4.02.01.03 Otsus 0 0 0 0,00
4.02.01.05 Dana Desa 131.129.306.000,00 167.492.597.000,00 179.206.635.000,00 232.543.589.000,00 231.242.401.000,00 37,70
4.02.02 Pendapatan Transfer Antar Daerah 175.888.226.158,00 106.832.300.864,00 104.652.317.575,00 126.979.201.467,00 100.885.421.814,00 -16,40
Lain-lain pendapatan daerah
4.03 1.283.126.355,00 17.013.516.432,00 66.360.385.117,05 69.405.860.400,00 76.503.721.014,08 313,93
yang sah
4.03.01 Pendapatan Hibah 0 0 0 0 - 0,00
Lain-lain Pendapatan Sesuai dengan
4.03.03 1.283.126.355,00 17.013.516.432,00 66.360.385.117,05 69.405.860.400,00 76.503.721.014,08 2,96
Ketentuan Perundang-Undangan
Jumlah Pendapatan 1.716.788.104.536,16 1,605.112.287.120,58 1.697.685.706.523,24 1.855.492.183.263,02 1.757.707.108.484,17 0,43
Sumber: BPPKAD Kabupaten Sampang, 2021

III - 11 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran
Keuangan Daerah

3.1.1.2 Belanja Daerah


Belanja daerah dipergunakan dalam upaya meningkatkan
pembangunan daerah. Belanja daerah Belanja daerah sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan pemerintah no 12 tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, dan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman teknis
Pengelolaan Keuangan Daerah, menyebutkan bahwa belanja daerah dipergunakan
dalam rangka mendanai pelaksanaan urusan pemerintah yang menjadi kewenangan
provinsi atau kabupaten/kota yang terdiri dari urusan wajib, urusan pilihan dan
urusan yang penanganannya dalam bagian atau bidang tertentu yang dapat
dilaksanakan bersama antara pemerintah dan pemerintah daerah atau antar
pemerintah daerah yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Belanja Daerah pada dasarnya merupakan bagian dari upaya pencapaian sasaran yang
telah ditetapkan dan didasarkan atas pendekatan prestasi kerja yang berorientasi
pada pencapaian hasil. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas
perencanaan anggaran serta mempercepat efektivitas dan efisiensi penggunaan
anggaran.
Belanja meliputi belanja operasi; belanja modal; belanja tidak terduga; dan
belanja transfer. Belanja operasi merupakan pengeluaran anggaran untuk Kegiatan
sehari-hari Pemerintah Daerah yang memberi manfaat jangka pendek yang terdiri
dari belanja pegawai; belanja barang dan jasa; belanja bunga; belanja subsidi; belanja
hibah; dan belanja bantuan sosial.
Belanja modal merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan
aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari 1 (satu) periode akuntansi. Belanja
modal digunakan untuk menganggarkan pengeluaran yang dilakukan dalam rangka
pengadaan aset tetap dan aset lainnya. Belanja modal meliputi: belanja tanah,
digunakan untuk menganggarkan tanah yang diperoleh dengan maksud untuk dipakai
dalam kegiatan operasional Pemerintah Daerah dan dalam kondisi siap dipakai;
belanja peralatan dan mesin, digunakan untuk menganggarkan peralatan dan mesin
mencakup mesin dan kendaraan bermotor, alat elektronik, inventaris kantor, dan
peralatan lainnya yang nilainya signifikan dan masa manfaatnya lebih dari 12 (dua
belas) bulan dan dalam kondisi siap pakai; belanja bangunan dan gedung, digunakan
untuk menganggarkan gedung dan bangunan mencakup seluruh gedung dan

III - 12 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran
Keuangan Daerah

bangunan yang diperoleh dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional
Pemerintah Daerah dan dalam kondisi siap dipakai; belanja jalan, irigasi, dan jaringan,
digunakan untuk menganggarkan jalan, irigasi, dan jaringan mencakup jalan, irigasi,
dan jaringan yang dibangun oleh Pemerintah Daerah serta dimiliki dan/atau dikuasai
oleh Pemerintah Daerah dan dalam kondisi siap dipakai; belanja aset tetap lainnya,
digunakan untuk menganggarkan aset tetap lainnya mencakup aset tetap yang tidak
dapat dikelompokkan ke dalam kelompok aset tetap yang diperoleh dan dimanfaatkan
untuk kegiatan operasional Pemerintah Daerah dan dalam kondisi siap dipakai; dan
belanja aset lainnya, digunakan untuk menganggarkan aset tetap yang tidak
digunakan untuk keperluan operasional Pemerintah Daerah, tidak memenuhi definisi
aset tetap, dan harus disajikan di pos aset lainnya sesuai dengan nilai tercatatnya.
Belanja tidak terduga merupakan pengeluaran anggaran atas Beban APBD untuk
keperluan darurat termasuk keperluan mendesak yang tidak dapat diprediksi
sebelumnya. Belanja tidak terduga merupakan pengeluaran anggaran atas Beban
APBD untuk keadaan darurat termasuk keperluan mendesak serta pengembalian atas
kelebihan pembayaran atas Penerimaan Daerah tahun-tahun sebelumnya.
Selanjutnya, belanja transfer merupakan pengeluaran uang dari Pemerintah Daerah
kepada Pemerintah Daerah lainnya dan/atau dari Pemerintah Daerah kepada
pemerintah desa. Belanja transfer dirinci atas jenis: belanja bagi hasil; dan belanja
bantuan keuangan.

1.850 6,76 8
miliar rupiah

4,36 6
1.800
4
1.750 1,46
2
1.700 0
%

-3,98 -2
1.650
-6,44 -4
1.600 -6
1.779 1.664 1.688 1.802 1.731
1.550 -8
2016 2017 2018 2019 2020

Total Belanja Daerah Pertumbuhan

Sumber: BPPKAD Kabupaten Sampang, 2021


Grafik 3.9
Perkembangan Pertumbuhan Belanja Daerah Kabupaten Sampang Tahun 2016–2020

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | III - 13
Gambaran
Keuangan Daerah

Secara umum, selama lima tahun terakhir, jumlah belanja Pemerintah


Kabupaten Sampang mengalami peningkatan. Grafik diatas menunjukkan jumlah
nominal dan pertumbuhan total belanja daerah Kabupaten Sampang tahun 2017-
2019. Jumlah nominal belanja daerah pada tahun 2017 mencapai Rp1,664 triliun dan
meningkat menjadi Rp1,731 triliun di tahun 2020 dengan rata-rata pertumbuhan
belanja sebesar 0,43 persen. Secara proporsi terhadap total belanja daerah, komposisi
belanja dilihat pada grafik berikut:

100
12,28 16,63 15,96 18,69 18,64
0,04
0,01 0,00 0,08
80 2,73
31,71 22,53 18,51
20,07 17,07
60

40
60,83 65,52 61,16 61,56
55,97
20

0
2016 2017 2018 2019 2020

Belanja Operasi Belanja Modal Belanja Tidak Terduga Belanja Transfer

Sumber: BPPKAD Kabupaten Sampang, 2021


Grafik 3.10
Perkembangan Komposisi Belanja Daerah Kabupaten Sampang
Tahun 2016–2020

Sesuai dengan Permendagri 90 tahun 2019, belanja daerah terdiri dari belanja
operasi, belanja modal, belanja tidak terduga, dan belanja transfer. Dalam lima tahun
terakhir, belanja operasi masih mendominasi belanja daerah dengan proporsi sekitar
60 persen. Belanja modal menjadi komponen terbesar kedua dalam belanja daerah
disusul belanja transfer. Rata-rata proporsi belanja modal sebesar 21,98 persen
sedangkan belanja transfer memiliki rata-rata proporsi sebesar 16,44 persen.
Selanjutya, kontribusi paling kecil ditunjukkan oleh belanja tidak terduga. Belanja tak
terduga meningkat pada tahun 2020 sebagai upaya penanganan COVID-19 dengan
persentase 2,73 persen. Perkembangan Belanja Operasi Kabupaten Sampang tahun
2016-2020 dapat dilihat dalam gambar berikut:

III - 14 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran
Keuangan Daerah

miliar rupiah
1.150 9,29 10
8
1.100
4,74 6
1.050 4
1,68

%
1.000 2
-0,34
0
950
-3,35 -2
995 1.012 1.106 1.102 1.065
900 -4
2016 2017 2018 2019 2020

Belanja Operasi Pertumbuhan

Sumber: BPPKAD Kabupaten Sampang, 2021


Grafik 3.11
Perkembangan Belanja Operasi Kabupaten Sampang Tahun 2016–2020

Selama lima tahun terakhir, jumlah Belanja Operasi Pemerintah Kabupaten


Sampang mengalami tren fluktuatif. Pada tahun 2020, Belanja Operasi mengalami
penurunan hingga -3,35 persen dibandingkan tahun 2019. Penurunan tersebut siering
dengan adanya pandemi COVID-19 yang diikuti oleh realokasi anggaran.
Perkembangan komposisi belanja operasi dapat dilihat pada gambar berikut:

Komposisi Belanja Operasi (%)


100

80

60
%

40

20

0
2016 2017 2018 2019 2020
Belanja Bantuan Sosial 1,44 1,49 1,23 0,72 0,37
Belanja Hibah 9,28 7,96 12,17 8,00 3,96
Belanja Bunga 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Belanja Modal 23,49 30,85 31,00 34,13 37,33
Belanja Pegawai 65,79 59,70 55,60 57,15 58,34

Sumber: BPPKAD Kabupaten Sampang, 2021


Grafik 3.12
Perkembangan Komposisi Komponen Belanja Operasi
Kabupaten Sampang Tahun 2016–2020

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | III - 15
Gambaran
Keuangan Daerah

Komposisi Belanja Operasi dari tahun ke tahun memiliki tren yang relatif sama.
Meskipun secara nominal nilainya berubah dari tahun ke tahun, komposisi terbesar
terdapat pada Belanja Pegawai. Persentase Belanja Pegawai pada tahun 2016-2020
sebesar lebih dari 50 persen. Komponen lainnya yaitu Belanja Barang dan Jasa yang
memiliki rata-rata kontribusi sebesar 31,36 persen terhadap belanja operasi.
Belanja Hibah dan Bantuan Sosial menunjukkan rata-rata tren yang menurun
selama lima tahun terakhir. Pada tahun anggaran 2020 Belanja Hibah memiliki
proporsi sebesar 3,96 persen sedangkan Belanja Bantuan Sosial hanya sebesar 0,37
persen terhadap belanja operasi. Selanjutnya, perkembangan Belanja Modal
Kabupaten Sampang tahun 2016–2020 adalah sebagai berikut:

600 15,75 20
miliar rupiah

500 10

400 0
-10,50
-18,34
300 -10

%
-16,62

200 -20

100 -33,53 -30


564,00 374,88 312,56 361,80 295,43
0 -40
2016 2017 2018 2019 2020

Belanja Modal Pertumbuhan

Sumber: BPPKAD Kabupaten Sampang, 2021


Grafik 3.13
Perkembangan Belanja Modal Kabupaten Sampang Tahun 2016–2020

Belanja modal mengalami tren fluktuatif dalam lima tahun terakhir. Dampak
pandemi 2020 memberikan tekanan yang dalam terhadap belanja modal sebagai
akibat adanya realokasi dan refokusing anggaran. Tahun 2020, pertumbuhan belanja
modal mengalami kontraksi sebesar -18,34 persen. Komposisi belanja modal dapat
dilihat pada gambar berikut:

III - 16 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran
Keuangan Daerah

Komposisi Belanja Modal (%)


100
80
60
%

40
20
0
2016 2017 2018 2019 2020
Belanja Modal Aset Tetap Lainnya 0,18 0,06 2,90 1,39 4,54
Belanja Modal Jalan, Irigasi dan
66,22 61,22 62,43 48,40 47,41
Jaringan
Belanja Modal Gedung dan
20,00 22,09 19,72 23,34 14,66
Bangunan
Belanja Modal Peralatan dan
11,70 12,58 12,33 15,64 18,42
Mesin
Belanja Modal Tanah 1,90 4,04 2,61 11,24 14,96

Sumber: BPPKAD Kabupaten Sampang, 2021


Grafik 3.14
Perkembangan Komposisi Komponen Belanja Modal
Kabupaten Sampang Tahun 2017–2021

Komposisi Belanja Modal terdiri dari Belanja Modal Tanah, Belanja Modal
Peralatan dan Mesin, Belanja Modal Gedung dan Bangunan, Bangunan Modal Jalan,
Irigasi, dan Jaringan, dan Belanja Modal Aset Tetap Lainnya. Dalam kurun waktu lima
tahun terakhir belanja modal jalan, irigasi, dan jaringan menjadi pengeluaran terbesar
dengan kisaran persentase 47-66 persen. Besarnya persentase pengeluaran anggaran
dikarenakan pemerintah pusat memprioritaskan percepatan pembangunan
infrastruktur. Selanjutnya, perkembangan Belanja Tidak Terduga Kabupaten Sampang
tahun 2016–2020 adalah sebagai berikut:

50 24882,69 30000
miliar rupiah

25000
40
20000
30 15000
%

20 3349,77 10000
2374,98
-65,58 -75,14 5000
10
0,65 0,22 0,06 1,37 47,25 0
0 -5000
2016 2017 2018 2019 2020

Belanja Tidak Terduga Pertumbuhan

Sumber: BPPKAD Kabupaten Sampang, 2021


Grafik 3.15
Perkembangan Belanja Tidak Terduga Kabupaten Sampang Tahun 2016–2020

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | III - 17
Gambaran
Keuangan Daerah

Terjadi peningkatan yang signifikan belanja tak terduga pada tahun 2020.
Realisasi anggaran tahun 2019 sebesar Rp1,37 miliar meningkat menjadi Rp47,25
miliar pada tahun 2020. Peningkatan terjadi karena penyesuaian anggaran akibat
adanya pandemi COVID-19 dengan pertumbuhan 3.349,77 persen. Selanjutnya
perkembangan Belanja Transfer Kabupaten Sampang tahun 2016–2020 adalah
sebagai berikut:

400 26,67 30
miliar rupiah

25
300 20
15
200 10

%
-1,00 -1,00 -4,23 5
-2,63
100 0
218,47 276,73 269,46 336,80 322,55 -5
0 -10
2016 2017 2018 2019 2020

Belanja Transfer Pertumbuhan

Sumber: BPPKAD Kabupaten Sampang, 2021


Grafik 3.16
Perkembangan Belanja Transfer Kabupaten Sampang Tahun 2016–2020

Perkembangan Belanja Transfer tahun 2018 hingga tahun 2019


mengalami peningkatan. Namun pada tahun 2020, terjadi sedikit penurunan pada
tahun 2020 dengan pertumbuhan minus 4,23 persen. Komposisi Belanja Transfer
dapat dilhat pada gambar dibawah ini.

Komposisi Belanja Transfer (%)


100
80
60
%

40
20
0
2016 2017 2018 2019 2020
Belanja Bantuan Keuangan 99,44 99,18 100,00 99,02 98,43
Belanja Bagi Hasil 0,56 0,82 0,00 0,98 1,57

Sumber: BPPKAD Kabupaten Sampang, 2021


Grafik 3.17
Perkembangan Komposisi Komponen Belanja Transfer
Kabupaten Sampang Tahun 2016–2020

III - 18 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran
Keuangan Daerah

Komposiis Belanja Transfer terdiri dari Belanja Bagi Hasil dan Belanja Bantuan
Keuangan. Komposisi belanja transfer didominasi oleh Belanja Bantuan Keuangan
dengan rata-rata persentase sebesar 99,21 persen. Perkembangan Belanja Bantuan
Keuangan menunjukkan tren fluktuatif selama lima tahun terakhir. Sedangkan, pada
tahun 2018 pemerintah Kabupaten Sampang tidak menganggarkan Belanja Bagi Hasil.
Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Sampang Tahun 2016 sampai dengan tahun 2020
dapat dilihat pada tabel berikut:

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | III - 19
III - 20 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4

Tabel 3.2
Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Sampang Tahun 2016 s.d Tahun 2020
Rata-Rata
2016 2017 2018 2019 2020
No. Uraian Pertumbuhan
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
(%)
5.01 Belanja Operasi 995.428.738.599,60 1.012.116.599.778,70 1.106.150.475.458,17 1.102.356.478.893,25 1.065.416.310.660,99 2,40
5.1.01 Belanja Pegawai 654.882.443.581,00 604.212.852.216,92 614.981.858.037,00 630.006.584.819,00 621.526.702.459,00 0,51
5.1.02 Belanja Barang dan Jasa 233.782.269.396,60 312.271.538.018,78 342.922.672.688,17 376.220.941.625,25 397.726.925.698,99 12,42
5.1.03 Belanja Bunga - - - - 28.120.000,00 0,00
5.1.05 Belanja Hibah 92.394.362.663,00 80.586.997.484,00 134.670.026.589,00 88.172.134.488,00 42.154.011.000,00 -6,52
5.1.06 Belanja Bantuan Sosial 14.369.662.959,00 15.045.212.059,00 13.575.918.144,00 7.956.817.961,00 3.980.551.503,00 -25,97
5.2 Belanja Modal 563.999.688.976,34 374.875.770.149,46 312.562.644.306,00 361.797.246.071,51 295.428.275.565,00 -12,65
5.2.01 Belanja Modal Tanah 10.714.319.860,00 15.160.861.323,00 8.173.142.300,00 40.657.867.699,00 44.201.171.671,00 108,67
5.2.02 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 65.988.450.885,34 47.174.707.193,59 38.549.747.778,00 56.568.104.990,25 54.428.031.280,00 1,57
5.2.03 Belanja Modal Gedung dan Bangunan 112.799.053.315,00 82.815.729.154,03 61.627.469.281,00 84.433.263.662,00 43.307.595.350,00 -1,34
5.2.04 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan 373.497.686.716,00 229.483.575.427,39 195.146.888.208,00 175.115.533.890,00 140.073.763.234,00 -21,66
5.2.05 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya 1.000.178.200,00 240.897.051,45 9.065.396.739,00 5.022.475.830,26 13.417.714.030,00 786,36
5.3 Belanja Tidak Terduga 646.531.000,00 222.555.000,00 55.337.800,00 1.369.597.136,00 47.247.924.797,00 6093,34
5.3.01 Belanja Tidak Terduga 646.531.000,00 222.555.000,00 55.337.800,00 1.369.597.136,00 47.247.924.797,00 6093,34
5.4 Belanja Transfer 218.473.526.675,00 276.731.606.224,00 269.458.666.947,00 336.795.324.835,00 322.554.580.083,00 3,56
5.4.01 Belanja Bagi Hasil 1.222.799.423,00 2.275.053.174,00 - 3.286.447.623,00 5.065.362.000,00 8,04
5.04.02 Belanja Bantuan Keuangan 217.250.727.252,00 274.456.553.050,00 269.458.666.947,00 333.508.877.212,00 317.489.218.083,00 23,84
TOTAL JUMLAH BELANJA 1.778.548.485.250,94 1.663.946.531.152,16 1.688.227.124.511,17 1.802.318.646.935,76 1.730.647.091.105,99 0,43
SURPLUS/(DEFISIT) -61.760.380.714,78 -58.834.244.031,58 9.458.582.012,07 53.173.536.327,26 27.060.017.378,18 0,55

Sumber: BPPKAD Kabupaten Sampang, 2021


Gambaran
Keuangan Daerah

3.1.1.3 Pembiayaan Daerah


Pembiayaan Daerah adalah semua penerimaan yang perlu dibayar
kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun
anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun tahun anggaran berikutnya.
Pembiayaan Daerah merupakan transaksi keuangan pemerintah, baik penerimaan
maupun pengeluaran, yang perlu dibayar atau akan diterima kembali, yang dalam
penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit dan/atau
memanfaatkan surplus anggaran. Penerimaan pembiayaan antara lain dapat berasal
dari pinjaman, dan hasil divestasi. Sementara, pengeluaran pembiayaan antara lain
digunakan untuk pembayaran kembali pokok pinjaman, pemberian pinjaman kepada
entitas lain, dan penyertaan modal oleh pemerintah.
Pengeluaran pembiayaan dapat digunakan untuk pembiayaan: 1)
Pembayaran cicilan pokok utang yang jatuh tempo; 2) Penyertaan modal daerah; 3)
Pembentukan dana cadangan; dan/atau; 4) Pengeluaran pembiayaan lainnya sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam hal APBD diperkirakan
defisit, APBD dapat didanai dari penerimaan pembiayaan daerah yang ditetapkan
dalam Perda tentang APBD. Penerimaan pembiayaan daerah bersumber dari: 1)
Penggunaan Sisa lebih perhitungan (SILPA); 2) Pencairan dana cadangan; 3)
Penerimaan Pinjaman Daerah; 4) Penerimaan kembali pemberian pinjaman daerah.
Beradasarkan nilai pendapatan dan belanja diatas, maka nilai dan perkembangan
pembiayaan daerah Kabupaten Sampang adalah sebagai berikut:

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | III - 21
Gambaran
Keuangan Daerah

48,50
400 60
miliar rupiah

50
40
30
9,48 8,37 20
200

10

%
-32,42
0
-16,45
-10
214,82
230,82

145,18
159,28

121,29
121,29

131,44
131,44

195,19
195,19
-20
16,00

14,10

0,00

0,00

0,00
-30
-40
0

2016 2017 2018 2019 2020

PEMBIAYAAN NETTO Penerimaan Pembiayaan


Pengeluaran Pembiayaan Pertumbuhan Pembiayaan Netto

Sumber: BPPKAD Kabupaten Sampang, 2021


Grafik 3.18
Perkembangan Penerimaan Pembiayaan Netto Kabupaten Sampang
Tahun 2016–2020
Dari sisi pembiayaan, selama periode 2017–2020 pertumbuhan Pembiayaan
Neto mengalami peningkatan. Pada tahun 2017 Pembiayaan Neto sebesar Rp145,18
miliar meningkat menjadi Rp195,11 miliar tahun 2020. Pembiayaan neto tersebut
disebabkan oleh penerimaan pembiayaan yang lebih besar dibandingkan pengeluaran
pembiayaan. Rincian perkembangan nilai penerimaan dan pengeluaran pembiayaan,
serta pembiayaan netto Kabupaten Sampang tahun 2016 sampai dengan anggaran
2020 dapat dilihat dalam grafik berikut:

Penerimaan Pembiayaan
300
miliar rupiah

200

100

230,82 159,28 121,29 131,44 195,19


0
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: BPPKAD Kabupaten Sampang, 2021


Grafik 3.19
Perkembangan Penerimaan Pembiayaan Kabupaten Sampang Tahun 2016-2020

III - 22 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran
Keuangan Daerah

Penerimaan Pembiayaan Kabupaten Sampang pada tahun 2018 hingga


tahun 2020 mengalami peningkatan. Hingga pada tahun 2020, Penerimaan
pembiayaan mencapai Rp195,19 miliar. Nilai tersebut lebih besar dibandingkan
dengan tahun sebelumnya, yakni sebesar Rp131,44 miliar. Komponen Penerimaan
Pembiayaan terdiri dari Penggunaan SiLPA, Pencairan Dana Cadangan, Penerimaan
Pinjaman Daerah, dan Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah. Rincian
komponen penerimaan pembiayaan dapat dilihat pada grafik berikut:

Komposisi Penerimaan Pembiayaan (%)


100
80
60
%

40
20
0
2016 2017 2018 2019 2020
Penerimaan Kembali Pemberian
0,87 1,26 0,90 0,53 0,26
Pinjaman Daerah
Penerimaan Pinjaman Daerah 0,00 0,00 0,00 0,00 5,16
Pencairan Dana Cadangan 0,00 0,00 27,92 0,00 0,00
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
99,13 98,74 71,19 99,47 94,58
Tahun Sebelumnya (SiLPA)

Sumber: BPPKAD Kabupaten Sampang, 2021


Grafik 3.20
Perkembangan Penerimaan Pembiayaan Kabupaten Sampang Tahun 2016-2020

Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah tahun 2017 hingga anggaran


2020 mengalami penurunan. Komposisi penerimaan kembali pemberian pinjaman
daerah tahun 2017 mencapai 1,26 persen dan pada tahun 2020 mengalami penurunan
sebesar 0,26 persen. Penerimaan Pinjaman Daerah Pemerintah Kabupaten Sampang
mengalami peningkatan kontribusi pada tahun 2020 sebesar 5,16 persen.
Perkembangan penggunaan SiLPA tahun 2016 hingga tahun 2020 menunjukkan
komposisi yang fluktuatif. Pada tahun 2016, komposisi SiLPA sebesar 99,13 persen
mengalami penurunan hingga 94,58 persen. Selanjutnya perkembangan pengeluaran
pembiayaan dapat dilihat pada grafik berikut:

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | III - 23
Gambaran
Keuangan Daerah

20
150
100,00
miliar rupiah

100

50
0,00 0,00
-11,90
0

%
2016 2017 2018 2019 2020
-50
-100,00
16,00

10,00

14,10

14,10
6,00

-100

-
-150
0

Pengeluaran Pembiayaan Pembentukan Dana Cadangan

Penyertaan Modal Daerah Pertumbuhan Pengeluaran Pembiayaan

Sumber: BPPKAD Kabupaten Sampang, 2021


Grafik 3.21
Perkembangan Pengeluaran Pembiayaan Kabupaten Sampang Tahun 2016-2020

Komponen pengeluaran pembiayaan terdiri dari Pembentukan Dana Cadangan


dan Penyertaan Modal Daerah. Pembentukan Dana Cadangan tahun 2016 sebesar
Rp10 miliar mengalami peningkatan menjadi sebesar 14,10 miliar pada tahun 2017.
Sedangkan pada tahun berikutnya tidak terdapat penyertaan modal, dan
pembentukan dana cadangan. Realisasi Pembiayaan Daerah Tahun 2016 sampai
dengan tahun 2020 dapat dilihat pada tabel berikut:

III - 24 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Tabel 3.3
Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Pembiayaan Daerah Tahun 2016-2020
Rata-Rata
2016 2017 2018 2019 2020
No. Uraian Pertumbuhan
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
(%)
6.1 Penerimaan Pembiayaan 230.815.794.503,90 159.276.720.509,10 121.293.689.024,60 131.443.260.467,67 195.191.039.494,93 3,01

6.1.01 Penggunaan (SILPA) 228.815.794.503,90 157.276.720.509,10 86.345.697.616,69 130.752.271.036,67 184.616.796.794,93 5,88

6.1.02 Pencairan Dana Cadangan - - 33.861.820.526,91 - - -20,00

6.1.04 Penerimaan Pinjaman Daerah - - - - 10.074.242.700,00 0,00


Penerimaan Kembali Pemberian
6.1.05 2.000.000.000,00 2.000.000.000,00 1.086.170.881,00 690.989.431,00 500.000.000,00 -21,94
Pinjaman Daerah
6.2 Pengeluaran Pembiayaan 16.000.000.000,00 14.096.778.860,83 - - - -2,38

6.2.01 Pembentukan Dana Cadangan 10.000.000.000,00 14.096.778.860,83 - - - -6,81

6.2.02 Penyertaan Modal Daerah 6.000.000.000,00 - - - - -20,00

PEMBIAYAAN NETTO 214.815.794.503,90 145.179.941.648,27 121.293.689.024,60 131.443.260.467,67 195.191.039.494,93 3,49


Sisa Lebih Pembiayaan
6.3 153.055.413.789,12 86.345.697.616,69 130.752.271.036,67 184.616.796.794,93 222.251.056.873,11 7,26
Anggaran (SILPA)
Sumber: BPPKAD Kabupaten Sampang , 2021

25 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran
Keuangan Daerah

3.1.2 Neraca Daerah


Neraca Daerah menggambarkan posisi keuangan Pemerintah Daerah
yang meliputi aset, kewajiban dan ekuitas dana pada suatu saat tertentu.
Laporan neraca daerah akan memberikan informasi penting kepada manajemen
pemerintahan daerah, pihak legislatif daerah maupun para kreditur/pemberi
pinjaman kepada daerah serta masyarakat luas lainnya tentang posisi atau keadaan
kekayaan atau aset daerah dan kewajibannya serta ekuitas dana pada tanggal tertentu.
Elemen utama neraca Pemerintah Daerah meliputi aset, kewajiban, dan ekuitas dana
serta perhitungan analisis rasio likuiditas, analisis rasio solvabilitas dan analisis rasio
aktivitas. Selama kurun waktu 2016-2020, neraca daerah Kabupaten Sampang dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:

III - 26 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Tabel 3.4
Perkembangan Neraca Daerah Kabupaten Sampang Tahun Anggaran 2016-2020

Jumlah (Rp) Rata-Rata


No Uraian Pertumbuhan
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 (%)
1 ASET
11 ASET LANCAR
11101 Kas di Kas Daerah 142.383.141.346,41 66.934.068.129,10 120.189.626.919,30 168.605.862.226,87 203.310.510.274,39 21,86
11102 Kas di Bendahara Pengeluaran SKPD 25.863.000,00 1.155.000,00 - 0,00 199.162.807,00 -48,88
11103 Kas di Bendahara Penerimaan SKPD 5.297.285,32 180.502.984,82 38.282.200,00 11.601.031,00 810.000,00 766,49
11104 Kas di BLUD 10.646.409.442,71 16.980.043.510,28 7.244.582.680,01 10.958.697.472,83 16.429.742.292,18 25,84
11105 Kas Lainnya 5.240.292.087,38 2.431.585.977,31 3.318.061.437,36 5.062.066.095,23 2.327.525.628,54 -4,65
11106 Investasi Jangka Pendek - - - - - -
11107 Piutang Dana Bagi Hasil 14.209.498.316,00 16.854.619.949,00 19.674.893.526,23 4.847.473.674,00 - -35,00
11108 Piutang Pajak -2.701.120.305,97 -2.942.868.076,86 -4.363.101.485,62 21.785.114.836,93 22.977.819.880,93 -134,15
11109 Penyisihan Piutang Pajak 4.018.551.935,00 4.519.155.998,00 5.598.073.053,00 -13.405.919.241,42 - -100,79
11110 Piutang Retribusi -2.405.078.116,00 -3.041.354.175,90 -3.994.431.926,50 6.466.228.625,00 6.578.270.307,00 -50,59
11111 Penyisihan Piutang Retribusi 4.098.433.279,00 10.005.216.744,00 26.107.288.478,12 (4.562.605.629,20) - 21,90
11112 Piutang Lain-lain PAD -20.492.166,40 -745.724.862,90 -353.571.092,79 27.646.198.394,00 2.458.792.937,00 -1130,94
11113 Penyisihan Piutang Lain-lain PAD 17.715.094.862,00 16.722.858.592,00 7.907.706.685,00 (316.921.570,53) - -40,58
Bagian Lancar Pinjaman Kepada
11114 - - - - -
Perusahaan Daerah -
Bagian Lancar Pinjaman Kepada
11115 - - - - -
Pemerintah Pusat -
Bagian Lancar Pinjaman Kepada
11116 - - - - -
Pemerintah Daerah Lainnya -
Bagian Lancar Tagihan Penjualan
11117 20.966.420,00 - - - -
Angsuran -
Penyisihan Bagian Lancar Tagihan
11118 -20.966.420,00 - - - -
Penjualan Angsuran -
Bagian Lancar Tagihan Tuntutan
11119 - - - - -
Perbendaharaan -

III - 27 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
III - 28 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4

Jumlah (Rp) Rata-Rata


No Uraian Pertumbuhan
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 (%)
Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Ganti
11120 - - - 45.630.000,00 29.230.000,00
Rugi -8,99
11121 Penyisihan Bagian Lancar Tagihan TGR - - - - - -
11122 Piutang Lainnya - - 704.447.160,13 217.859.360,77 136.630.539,49 -
11123 Penyisihan Piutang Lainnya - - - - - -
11124 Belanja Dibayar Dimuka 536.952.132,96 491.584.903,47 336.162.198,22 558.546.524,43 410.200.443,75 -0,12
11125 Persediaan 22.455.952.311,87 27.004.358.633,60 20.904.842.826,96 23.813.354.203,23 34.507.820.124,62 14,12
JUMLAH ASET LANCAR 216.208.795.410,28 155.395.203.305,92 203.312.862.659,42 277.575.006.243,15 278.573.971.452,05 9,90
12 INVESTASI JANGKA PANJANG -
121 Investasi Non Permanen 5.618.568.824,17 3.958.131.857,51 3.397.855.879,21 2.870.428.012,01 2.496.825.840,00 -18,06
12101 Pinjaman Kepada Perusahaan Negara 0,00 0,00 - - - -
12102 Pinjaman Kepada Perusahaan Daerah 0,00 0,00 - - - -
Pinjaman Kepada Pemerintah Daerah
12103 0,00 0,00 - - -
Lainnya -
12104 Investasi dalam Surat Utang Negara 0,00 0,00 - - - -
12105 Investasi Non Permanen Lainnya 10.058.675.000,00 8.058.675.000,00 6.972.504.119,00 6.281.514.688,00 5.781.514.688,00 -12,81
Penyisihan Investasi Non Permanen
12106 -4.440.106.175,83 -4.100.543.142,49 -3.574.648.239,79 -3.411.086.675,99 -3.284.688.848,00
Lainnya Tak Tertagih -7,19
122 Investasi Permanen 94.656.707.792,70 60.374.999.298,51 60.742.261.165,83 60.915.907.870,48 58.309.126.138,43 -9,90
12201 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 94.656.707.792,70 60.374.999.298,51 60.742.261.165,83 60.915.907.870,48 58.309.126.138,43 -9,90
12202 Investasi Permanen Lainnya - - - - - -
JUMLAH INVESTASI JANGKA PANJANG 100.275.276.616,87 100.275.276.616,87 64.140.117.045,04 63.786.335.882,49 60.805.951.978,43 -10,31
13 ASET TETAP -
13101 Tanah 355.582.470.335,00 512.390.257.858,00 692.505.282.237,82 1.156.471.377.151,82 1.051.805.248.592,82 34,30
13201 Peralatan dan Mesin 480.377.969.153,35 623.544.122.188,94 661.040.513.603,13 597.943.501.330,19 628.614.155.981,51 7,85
13301 Gedung dan Bangunan 1.106.455.062.811,34 1.151.824.152.583,03 856.686.123.198,51 979.259.289.139,27 1.028.234.117.566,27 -0,55
13401 Jalan. Irigasi dan Jaringan 1.853.010.089.493,35 2.397.750.158.226,74 2.499.812.288.801,04 2.696.805.898.017,51 2.838.795.935.951,51 11,70
13501 Aset Tetap Lainnya 31.550.923.860,96 31.654.820.760,41 30.476.107.786,70 31.036.299.793,70 27.438.400.671,98 -3,29
13601 Konstruksi dalam Pengerjaan 16.628.748.000,00 33.225.829.650,00 2.409.304.778,47 217.935.000,00 174.076.500,00 -26,00
13701 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap -1.071.063.754.073,62 -1.856.219.769.978,00 -1.692.024.927.310,56 -1.777.602.193.972,70 -2.001.632.946.703,20 20,53
JUMLAH ASET TETAP 2.772.541.509.580,38 2.894.169.571.289,12 3.050.904.693.095,11 3.684.132.106.459,79 3.573.428.988.560,89 6,89
Jumlah (Rp) Rata-Rata
No Uraian Pertumbuhan
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 (%)
14 DANA CADANGAN -
14101 Dana Cadangan 18.000.000.000,00 32.096.778.860,83 - - - -5,42
JUMLAH DANA CADANGAN 18.000.000.000,00 32.096.778.860,83 - - - -5,42
15 ASET LAINNYA -
15102 Tagihan Penjualan Angsuran - - - - - -
15301 Tuntutan Perbendaharaan - - - - - -
15306 Tagihan Tuntutan Ganti Rugi 670.010.774,08 617.117.947,08 49.151.000,00 - - -
15307 Kemitraan dengan Pihak Ketiga - - - - - -
15401 Aset Tak Berwujud 39.150.000,00 - 364.885.800,00 364.885.800,00 1.015.287.814,00 19,56
15402 Aset Lain-Lain 711.583.723.126,60 59.202.761.770,93 -364.885.800,00 146.314.208.413,93 100.461.797.093,11 -10105,57
JUMLAH ASET LAINNYA 712.292.883.900,68 59.819.879.718,01 59.202.761.770,93 0,00 6.764.793.216,33 -48,16
JUMLAH ASET 3.819.318.465.508,21 3.205.814.564.329,90 3.377.609.585.570,50 4.025.493.448.585,42 3.919.573.705.207,71 1,46
2 KEWAJIBAN -
21 KEWAJIBAN JANGKA PENDEK -
21101 Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) - 1.155.000,00 - 9.829.000,00 5.975.871,00 -34,80
21102 Utang Kepada Pihak Ketiga 1.260.623.665,00 4.894.043.571,60 15.636.006.852,91 17.891.316.898,36 6.345.031.394,74 114,40
21103 Utang Bunga - - - - - -
Bagian Lancar Utang Dalam Negeri -
21104 - - - - -
Pemerintah Pusat -
Bagian Lancar Utang Dalam Negeri -
21105 - - - - -
Pemerintah Daerah -
Bagian Lancar Utang Dalam Negeri -
21303 - - - - -
Lembaga Keuangan Bank -
Bagian Lancar Utang Dalam Negeri -
21401 - - - - -
Lembaga Keuangan Non Bank -
Bagian Lancar Utang Dalam Negeri -
21501 - - - - -
Obligasi -
21601 Utang Jangka Pendek Lainnya 60.551.715,66 43.976.965,66 90.875.145,00 117.038.564,75 143.249.666,67 32,61
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 1.321.175.380,66 1.321.175.380,66 15.726.881.997,91 18.018.609.463,11 6.494.256.932,41 260,25
22 KEWAJIBAN JANGKA PANJANG -

III - 29 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
III - 30 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4

Jumlah (Rp) Rata-Rata


No Uraian Pertumbuhan
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 (%)
Utang Dalam Negeri - Pemerintah
22101 - - - - 10.074.242.700,00
Pusat -
Utang Dalam Negeri - Pemerintah
22105 - - - - -
Daerah Lainnya -
Utang Dalam Negeri - Lembaga
22106 - - - - -
Keuangan Bank -
Utang Dalam Negeri - Lembaga
22107 - - - - -
Keuangan Non Bank -
22108 Utang Dalam Negeri–Obligasi - - - - - -
22201 Utang Jangka Panjang Lainnya 42.615.299,00 - 55.354.995,00 12.975.600,00 0,00 -69,14
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PANJANG 42.615.299,00 42.615.299,00 55.354.995,00 12.975.600,00 10.074.242.700,00 19.373,31
JUMLAH KEWAJIBAN 1.363.790.679,66 1.363.790.679,66 15.782.236.992,91 18.031.585.063,11 16.568.499.632,41 265,84
3 EKUITAS DANA -
JUMLAH EKUITAS DANA 3.817.954.674.828,55 3.200.875.388.792,64 3.361.827.348.577,59 4.007.461.863.522,31 3.903.005.205.575,30 1,37
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 3.819.318.465.508,21 3.205.814.564.329,90 3.377.609.585.570,50 4.025.493.448.585,42 3.919.573.705.207,71 1,46
Sumber : BPPKAD Kabupaten Sampang, 2021
Gambaran
Keuangan Daerah

Analisa neraca daerah akan dilakukan pada sisi asset, kewajiban, ekuitas
dana serta rasio keuangan. Penjelasan mengenai analisa tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut:
I. Aset
Aset memberikan informasi tentang sumber daya yang dimiliki dan
dikuasai oleh pemerintah daerah yang dapat memberikan manfaat ekonomi
dan sosial bagi pemerintah daerah maupun masyarakat pada masa yang akan
datang sebagai akibat dari peristiwa masa lalu, serta dapat diukur dalam satuan
moneter. Aset terdiri dari (i) aset lancar, (ii) investasi jangka panjang, (iii) aset tetap,
(iv) dana cadangan, dan (v) aset lainnya. Aset Lancar adalah kas dan sumber daya
lainnya yang diharapkan dapat dicairkan menjadi kas, dijual atau dipakai habis dalam
1 (satu) periode akuntansi. Investasi jangka panjang dimaksudkan untuk
mendapatkan manfaat ekonomi atau manfaat sosial dalam jangka waktu lebih dari
satu periode akuntansi. Aset Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa
manfaat lebih dari satu tahun anggaran yang digunakan dalam kegiatan pemerintah
atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Aset tetap terdiri dari tanah; peralatan
dan mesin; gedung dan bangunan; jalan, irigasi dan jaringan; aset tetap lainnya dan
konstruksi dalam pengerjaan.
Rata-rata pertumbuhan asset lancar daerah selama lima tahun terakhir
sebesar 9,90. Nilai tersebut disebabkan kecenderungan pertumbuhan yang fluktuatif
pada lima tahun terakhir. Akan tetapi, secara nominal nilai terbesar dalam aset
lancar adalah kas, dimana pada tahun 2020 nilainya sebesar 203,31 miliar.
Investasi jangka panjang Kabupaten Sampang dalam lima tahun terakhir
mengalami rata-rata pertumbuhan negatif sebesar 10,31 persen. Nilai tersebut
merupakan hasil dari komposisi investasi non permanen dan investasi permanen.
Secara nominal, investasi permanen memiliki nilai yang lebih besar dengan nilai
Rp60.915.907.870,48 pada tahun 2019. Sedangkan pada tahun 2020, untuk investasi
permanen nilainya menurun sebesar nilai Rp2.606.781.732,00. Investasi Non
Permanen adalah investasi dana bergulir kepada kelompok masyarakat mulai tahun
2001 s/d tahun 2010 yang dikelola/digulirkan sampai dengan saat ini dan
dikembalikan secara bertahap ke kas daerah, sehingga terjadi penurunan nilai
investasi setiap tahun. Sedangkan investasi permanen adalah investasi Pemerintah

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | III - 31
Gambaran
Keuangan Daerah

Kabupaten Sampang kepada BUMD (PDAM, Apotek Trunojoyo, PT. BPRS BASS dan
PT. GSM)
Secara keseluruhan, dalam lima tahun terakhir total nilai aset tetap
Pemerintah Kabupaten Sampang tahun 2016 hingga 2019 mengalami
peningkatan dan menurun pada tahun 2020. Rata–rata pertumbuhan aset tetap
tahun 2016-2020 sebesar 6,89 persen. Pertumbuhan terbesar selama empat tahun
terakhir yaitu aset berupa Jalan, Irigasi dan Jaringan, Peralatan dan Mesin, serta Tanah.

II. Kewajiban
Kewajiban umumnya timbul karena konsekuensi pelaksanaan tugas atau
tanggung jawab untuk bertindak di masa lalu. Kewajiban memberikan informasi
tentang utang pemerintah daerah kepada pihak ketiga atau klaim pihak ketiga
terhadap arus kas pemerintah daerah. Kewajiban dapat diklasifikasikan menjadi dua
yaitu Kewajiban Jangka Pendek dan Kewajiban Jangka Panjang. Perkembangan rata-
rata kewajiban Pemerintah Kabupaten Sampang selama lima tahun terakhir sebesar
265,84 persen. Meskipun secara persentase terlihat sangat besar, akan tetapi nilainya
relatif kecil jika dibandingkan dengan jumlah aset daerah. Persentase yang tinggi
tersebut disebabkan peningkatan kewajiban pada tahun 2019 yang cukup signifikan
menjadi sebesar Rp18.031.585.063,11 dimana pada tahun 2016 hanya bernilai
Rp1.363.790.679,66.

III. Ekuitas Dana


Ekuitas Dana merupakan selisih antara aset dengan kewajiban
pemerintah daerah. Ekuitas Dana meliputi (1) Ekuitas Dana Lancar, (2) Ekuitas Dana
Investasi, dan (3) Ekuitas Dana Cadangan.Ekuitas Dana Lancar adalah selisih antara
aset lancar dan kewajiban jangka pendek. Ekuitas dana investasi merupakan selisih
antara jumlah nilai investasi permanen, aset tetap dan aset lainnya (tidak termasuk
Dana cadangan) dengan jumlah nilai utang jangka panjang. Ekuitas dana cadangan
merupakan kekayaan pemerintah daerah yang diinvestasikan dalam dana cadangan
untuk tujuan tertentu di masa mendatang. Rata-rata pertumbuhan Ekuitas Dana
Pemerintah Kabupaten Sampang sebesar 1,37 persen per tahun. Sedangkan

III - 32 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran
Keuangan Daerah

pertumbuhan kewajiban dan ekuitas dalam empat tahun terakhir sebesar 1,46
persen.

IV. Rasio Keuangan


Berdasarkan neraca diatas, kemudian dianalisis kemampuan keuangan
pemerintah daerah dapat dilakukan melalui perhitungan tiga rasio yaitu
likuiditas, solvabilitas dan aktivitas. Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur
kemampuan Pemerintah Daerah dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Untuk neraca keuangan daerah, rasio likuiditas yang digunakan adalah rasio lancar
(current ratio) dan quick ratio. Rasio solvabilitas adalah rasio untuk mengukur
kemampuan Pemerintah Daerah dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka
panjangnya. Untuk neraca keuangan daerah, rasio solvabilitas yang digunakan adalah
rasio kewajiban terhadap aset dan rasio kewajiban terhadap ekuitas. Sedangkan rasio
aktivitas dihitung dari rata-rata umur piutang dan persediaan. Rincian analisis rasio
keuangan Kabupaten Sampang dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 3.5
Analisis Rasio Keuangan Kabupaten Sampang Tahun 2017-2020
Rasio 2017 2018 2019 2020

Rasio Lancar 17,52 18,25 15,32 42,89


Rasio
Likuiditas Quick Ratio 25,99 11,59 14,08 37,58

Rasio Total Hutang terhadap Total Aset 0,0015 0,0047 0,0045 0,0045
Rasio
Solvabilitas Rasio Hutang terhadap Modal 0,0015 0,0047 0,0045 0,0042

Rata-Rata Umur Piutang 9,15 9,09 9,05 9,02


Rasio Aktivitas
Rata-Rata Umur Persediaan 365,00 367 365 366

Sumber: BPPKAD Kabupaten Sampang, 2019

Rasio Lancar dapat menjadi indikator bagi pemerintah Kabupaten


Sampang untuk melihat kemampuan Pemerintah dalam melunasi hutang
jangka pendeknya. Rasio lancar adalah aset lancar dibagi dengan kewajiban jangka
pendek. Nilai rasio lancar Neraca Keuangan Pemerintah Kabupaten Sampang cukup
tinggi meskipun menunjukkan kecenderungan yang menurun. Pada tahun 2017, nilai
rasio lancar sebesar 17,52 persen meskipun di tahun 2019 menurun sebesar 15,32
persen dan meningkat signifikan pada tahun 2020 sebesar 42,89. Penurunan pada
tahun 2019 disebabkan adanya peningkatan kewajiban jangka pendek yang cukup

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | III - 33
Gambaran
Keuangan Daerah

signifikan, meskipun terdapat peningkatan dalam aset/aktiva lancar. Pada tahun


2020, rasio lancer sebesar 42,89. Dengan nilai rasio yang cukup besar tersebut
mengindikasikan bahwa kemampuan pemerintah Kabupaten Sampang dalam
melunasi kewajiban (pembayaran hutang) jangka pendeknya semakin lancar. Dengan
kata lain, Pemerintah dapat dengan mudah mencairkan aset lancarnya untuk
membayar hutang atau kewajiban jangka pendek.
Quick Ratio adalah aset lancar dikurangi persediaan dibagi dengan
kewajiban jangka pendek. Quick Ratio lebih akurat dibandingkan rasio lancar
(currentratio) karena quick ratio telah mempertimbangkan persediaan dalam
perhitungannya. Quick Ratio dikatakan baik, jika tidak kurang dari 1 persen.
Perkembangan quickratio selama 3 tahun terakhir memiliki tren yang sama dengan
current ratio. Pada tahun 2018 dan 2019 quick ration masing-masing sebesar 11,59
persen dan 14,08 persen Pada tahun 2020 meningkat signifikan sebesar 37,58. Nilai
yang cukup besar dalam quick ratio mengindikasikan bahwa kemampuan aset lancar
Pemerintah Kabupaten Sampang setelah dikurangi persediaan, mempunyai
kemampuan yang cukup kuat untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya.
Rasio solvabilitas mengindikasikan kemampuan Pemerintah Daerah
dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjangnya. Untuk neraca
keuangan daerah, rasio solvabilitas yang digunakan adalah rasio total hutang
(kewajiban) terhadap aset dan rasio total hutang (kewajiban) terhadap modal
(ekuitas). Rasio solvabilitas menunjukkan trend positif, dimana pengadaan aset yang
dibiayai oleh hutang mengalami penurunan sepanjang tahun. Selain itu rasio hutang
terhadap modal setiap tahun mengalami peningkatan, yang berarti setiap tahun ada
peningkatan kemampuan dari ekuitas atau modal sendiri dari Pemerintah Kabupaten
Sampang untuk membayar kewajiban atau hutang.
Perkembangan rasio total hutang terhadap total asset selama lima tahun
terakhir mengalami nilai yang fluktuatif. Nilai rasio total kewajiban (hutang)
terhadap total aset pada tahun 2017 sebesar 0,0015 persen. Pada tahun 2018, rasio
tersebut meningkat menjadi 0,0047. Pada tahun 2018-2020 stagnan sebesar 0,0045.
Rasio hutang terhadap modal juga memiliki nilai yang sama dengan rasio total
kewajiban (hutang) terhadap total aset. Semakin kecil nilai rasio ini, maka semakin
baik rasio kewajiban terhadap aset. Nilai tersebut menunjukkan bahwa kemampuan

III - 34 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran
Keuangan Daerah

keuangan Pemerintah Kabupaten Sampang selama tahun 2014-2018 cukup kuat


untuk membayar kewajiban (jika melakukan pinjaman pada kreditur).
Rasio aktivitas dalam lima tahun terakhir menunjukkan perkembangan
yang baik. Rasio aktivitas menunjukkan bahwa rata-rata umur piutang pada tahun
2020 menunjukkan nilai sebesar 9,09. Hal ini mengindikasikan bahwa piutang
berputar selama 9,02 hari. Sedangkan tingkat efektifitas manajemen dalam
pengelolaan persediaan mengalami peningkatan, hal ini ditunjukkan dengan
menurunnya rata-rata umur persediaan yang berarti semakin kecil umur persediaan
maka semakin besar tingkat penggunaan persediaan, sehingga semakin besar
aktivitas pelayanan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Sampang. Sesuai data
neraca Kabupaten Sampang di atas serta dari hasil perhitungan rasio keuangan
menunjukkan bahwa kemampuan daerah dalam kondisi baik, ditunjukkan oleh rasio
likuiditas, solvabilitas dan rasio aktivitas yang positif.

3.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu


Evaluasi kebijakan pengelolaan keuangan masa lalu diperlukan untuk
merumuskan kebijakan kedepan. Analisa pengelolaan keuangan tidak hanya evaluasi
kebijakan pongelolaan keuangan masa lalu, namun juga menganalisa perkembangan
proporsi pendapatan dan belanja daerah serta pembiayaan pada periode sebelumnya.
Dari hasil evaluasi tersebut kemudian disusun kebijakan pengelolaan keuangan di masa
yanga akan datang. Pengelolaan pendapatan daerah diarahkan pada sumber-sumber
pendapatan yang selama ini telah menjadi sumber penghasilan Kas Daerah dengan
tetap mengupayakan sumber-sumber pendapatan yang baru. Pengelolaan belanja
daerah dilaksanakan berlandaskan pada anggaran kinerja (performance budget)
yaitu belanja daerah yang berorientasi pada pencapaian hasil atau kinerja. Kinerja
tersebut mencerminkan efisiensi dan efektifitas pelayanan publik, yang berarti
belanja daerah harus berorientasi pada kepentingan publik. Oleh karena itu arah
pengelolaan belanja daerah digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan publik
terutama pada masyarakat miskin dan kurang beruntung, pertumbuhan ekonomi
dan perluasan lapangan kerja.
Kebijakan pengelolaan keuangan Kabupaten Sampang pada periode
RPJMD sebelumnya dapat dikategorikan menjadi tiga kebijakan. Tiga kebijakan

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | III - 35
Gambaran
Keuangan Daerah

tersebut adalah kebijakan pendapatan, pembelanjaan dan pembiayaan APBD. Uraian


singkat berbagai kebijakan tersebut adalah sebagai berikut:

A. Kebijakan Pendapatan Daerah


Kebijakan pendapatan daerah yang telah dilakukan oleh pemerintah daerah
Kabupaten Sampang adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan target pendapatan daerah secara terencana sesuai dengan kondisi
perekonomian;
2. Peningkatan Penerimaan Asli Daerah (PAD) melalui Perluasan sumber-sumber
pendapatan daerah melalui optimalisasi pengelolaan aset-aset daerah ataupun
kerjasama dengan pihak ketiga;
3. Peningkatan upaya penegakan hukum terhadap wajib pajak dan wajib retribusi
yang melakukan pelanggaran Peraturan Daerah;
4. Menyiapkan sumber daya aparatur yang potensial, berintegritas tinggi dan
profesional serta membangun sistem kelembagaan yang berbasis kompentensi di
bidang Pengelolaan Keuangan Daerah;
5. Peningkatan koordinasi dan sinkronisasi program maupun kegiatan yang
bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK), baik DAK Reguler, DAK Penugasan
dan DAK Afirmasi. Sedangkan DAU pemerintah telah menyampaikan bahwa
kebijakan DAU tidak bersifat pasti atau dinamis, sehingga alokasi belanja dari DAU
agar betul-betul pada program yang sangat prioritas;
6. Menerapkan sistem pemungutan Non Tunai dalam pelaksanaan pemungutan
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah untuk menekan kebocoran;
7. Meningkatan kinerja Badan Usaha Milik Daerah;
8. Optimalisasi penerimaan Lain-Lain PAD yang sah antara lain dengan
meningkatkan kerjasama dengan instansi terkait;
9. Memanfaatkan Aset/Barang Milik Daerah dengan memperhatikan Peraturan
tentang Pemanfaatan Barang Milik Negara/Daerah dengan pola kerjasama (public
private partnership) untuk menyelenggarakan pelayanan publik/pembayaran
pajak dengan pihak swasta.

III - 36 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran
Keuangan Daerah

B. Kebijakan Belanja Daerah


Kebijakan Belanja Daerah yang telah dilakukan oleh pemerintah kabupaten
Sampang sampai pelaksanaan RPJMD di tahun 2020 meliputi Belanja Langsung dan
Belanjang Tidak Langsung, yang dijelaskan sebagai berikut:
1. Belanja Langsung
a) Efektivitas dan efisiensi belanja daerah, melalui pemanfaatan sesuai prioritas
daerah (money follow program prioritas);
b) Optimalisasi anggaran untuk percepatan pembangunan infrastruktur publik
yang berkualitas dan penanganan permasalahan utama khususnya bidang
pendidikan dan kesehatan;
c) Belanja daerah memenuhi program dan kegiatan yang diarahkan
penggunaannya berdasarkan sumber dana (Specific Grant) serta untuk
pemenuhan standar pelayanan minimal urusan pemerintahan dan operasional
berdasarkan tugas pokok dan fungsi Perangkat Daerah;
d) Mengalokasikan kebutuhan belanja tetap, belanja rutin, dan belanja variabel
secara terukur dan terarah;
e) Pemenuhan kebijakan belanja untuk bidang pendidikan, kesehatan dan
infrastruktur, yaitu 20 persen untuk fungsi pendidikan, 10 persen untuk urusan
kesehatan serta 25 persen untuk belanja infrastruktur.
f) Penggunaan belanja diarahkan dalam mendukung sasaran dan prioritas
pembangunan daerah serta diselaraskan dengan prioritas Pemerintah Provinsi
Jawa Timur dan Pemerintah Pusat.
2. Belanja Tidak Langsung
a) Alokasi Belanja Pegawai dianggarakan dengan mempertimbangkan rencana
Pemerintah;
b) Kebijakan belanja hibah diarahkan kepada hibah kepada: (i) Belanja Hibah
Kepada Pemerintah Pusat (untuk pengamanan wilayah rawan konflik, Pilkades
serentak, dan tim saber pungli); (ii) Belanja Hibah Kepada
Badan/Lembaga/Ormas Berbadan Hukum Indonesia (bidang pendidikan,
kesehatan, kepemudaan, dan pemerintahan); serta Belanja Hibah Kepada
Ormas Berbadan Hukum Indonesia yang difokuskan untuk saranan
pendidikan;

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | III - 37
Gambaran
Keuangan Daerah

c) Alokasi Belanja Bantuan Sosial digunakan untuk bantuan kepada: (i) organisasi
sosial kemasyarakatan (bantuan sosial kepada individu/keluarga dan bantuan
sosial kepada individu/keluarga yang tidak direncanakan) yang bertujuan
untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang kurang mampu dengan
tetap memperhatikan peraturan yang berlaku; (ii) Belanja Bantuan Sosial
Kepada Lembaga Non Pemerintah (lembaga perekonomian dan lembaga
sosial);
d) Belanja bagi hasil kepada pemerintah provinsi/kabupaten/kota dan
pemerintahan desa dialokasikan dalam rangka penguatan keuangan desa
terhadap pendapatan pajak dan retribusi daerah sesuai dengan proporsi desa
penghasil;
e) Belanja bantuan keuangan kepada pemerintah desa diarahkan untuk
memperkuat keuangan pemerintahan desa sebagaimana diamanatkan dalam
Undang Undang No.6 tahun 2014 tentang Desa. Alokasi belanja tersebut
dipergunakan untuk: (i) bantuan keuangan kepada desa berupa Dana Desa
(DD) Pusat dan Alokasi Dana Desa (ADD) Daerah; (ii) Bantuan Keuangan
kepada pemerintah desa dalam rangka pembiayaan Pilkades serentak tahun
2019; serta (iii) Bantuan Keuangan kepada Partai Politik;
f) Belanja Tidak Terduga merupakan belanja untuk kegiatan yang sifatnya tidak
biasa/tanggap darurat yang tidak diperkirakan sebelumnya serta
pengembalian sisa lebih atas dana hibah Pemerintah Pusat dan pembayaran
kekurangan atas klaim JKM kepada PT. Taspen.

C. Kebijakan Pembiayaan
Kebijakan pembiayaan yang telah dilakukan sampai dengan tahun kedua
(2020) pelaksanaan RPJMD 2019 – 2020 adalah sebagai berikut
1. Mengoptimalkan penerimaan pembiayaan daerah yang diperkirakan
diperoleh dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya
(SiLPA) yang bersumber dari pelampauan penerimaan pendapatan daerah
maupun sisa penghematan belanja;
2. Peningkatan Manajemen Pembiayaan Daerah dalam rangka akurasi,
efisiensi, efektifitas, dan profitabilitas.

III - 38 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran
Keuangan Daerah

Dalam pengelolaan keuangan daerah yang rasional maka akan


menghasilkan optimalisasi pendapatan daerah yang dapat digunakan dengan
efisien untuk pembelanjaan dan pembiayaan daerah. Penggunaan pendapatan
daerah harus digunakan dengan efektif dan efisien sehingga segala kebijakan maupun
program priotas pembangunan dapat dilaksanakan secara baik melalui keuangan
daerah. Implementasi Kebijakan pengelolaan keuangan masa lalu dapat dilihat dari
proporsi penggunaan anggaran dan analisis pembiayaan.

3.2.1 Proporsi Penggunaan Anggaran


Proporsi penggunaan anggaran terhadap realisasi mengindikasikan
tingkat efektivitas perencanaan keuangan daerah. Rata-rata tingkat efektivitas
belanja operasi selama lima tahun terakhir sebesar 61,01 persen. Sedangkan rata-rata
tingkat efektivitas belanja modal dan belanja transfer sebesar 21,98 dan 16,44 persen.
Dengan tingkat efektivitas belanja operasi lebih dari 60 persen dapat disimpulkan
bahwa kinerja pengeloaan belanja daerah kurang efektif. Salah satu faktor penyebab
ketidakefektifan yaitu masih rendahnya rasio realisasi komponen belanja lainnya
dimana proporsi rata-ratanya hanya berkisar belasan persen. Sehingga kedepan
diperlukan perencanaan anggaran daerah yang sesuai dan realistis.
Tabel 3.6
Proporsi Realisasi Belanja Terhadap Anggaran Belanja Daerah Tahun 2016–2020
Proporsi Realisasi Belanja terhadap Anggaran Belanja
Daerah (%) Proporsi
Uraian
Rata-Rata
2016 2017 2018 2019 2020
Belanja Operasi 55,97 60,83 65,52 61,16 61,56 61,01
Belanja Pegawai 36,82 36,31 36,43 34,96 35,91 36,09
Belanja Barang dan Jasa 13,14 18,77 20,31 20,87 22,98 19,22
Belanja Bunga 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Belanja Hibah 5,19 4,84 7,98 4,89 2,44 5,07
Belanja Bantuan Sosial 0,81 0,90 0,80 0,44 0,23 0,64
Belanja Modal 31,71 22,53 18,51 20,07 17,07 21,98
Belanja Modal Tanah 0,60 0,91 0,48 2,26 2,55 1,36
Belanja Modal Peralatan
3,71 2,84 2,28 3,14 3,14 3,02
dan Mesin
Belanja Modal Gedung
6,34 4,98 3,65 4,68 2,50 4,43
dan Bangunan
Belanja Modal Jalan,
21,00 13,79 11,56 9,72 8,09 12,83
Irigasi dan Jaringan

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | III - 39
Gambaran
Keuangan Daerah

Proporsi Realisasi Belanja terhadap Anggaran Belanja


Daerah (%) Proporsi
Uraian
Rata-Rata
2016 2017 2018 2019 2020
Belanja Modal Aset Tetap
0,06 0,01 0,54 0,28 0,78 0,33
Lainnya
Belanja Tidak Terduga
0,04 0,01 0,00 0,08 2,73 0,57

Belanja Tidak Terduga 0,04 0,01 0,00 0,08 2,73 0,57


Belanja Transfer 12,28 16,63 15,96 18,69 18,64 16,44
Belanja Bagi Hasil 0,07 0,14 0,00 0,18 0,29 0,14
Belanja Bantuan
12,22 16,49 15,96 18,50 18,35 16,30
Keuangan
Sumber : BPPKAD Kabupaten Sampang, 2021

Perkembangan total belanja kebutuhan aparatur, pada lima tahun


terakhir menunjukkan tren yang fluktuatif. Pada tahun 2019 Total Belanja untuk
Pemenuhan Kebutuhan Aparatur menunjukkan proporsi paling rendah yaitu sebesar
39,80 persen, akan tetapi pada tahun berikutnya mengalami peningkatan menjadi
sebesar 40,30 persen. Rincian perkembangan proporsi belanja pemenuhan kebutuhan
aparatur Kabupaten Sampang adalah sebagai berikut:
Tabel 3.7
Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Kabupaten Sampang
Tahun 2016-2020
Total Belanja untuk
Total Pengeluaran (Belanja + Proporsi
No Tahun Pemenuhan Kebutuhan
Pengeluaran Pembiayaan) (Rp) (%)
Aparatur (Rp)
1 2016 738.683.095.863,00 1.794.548.485.250,94 41,16

2 2017 677.037.092.771,44 1.663.946.531.152,16 40,69

3 2018 694.465.830.778,00 1.688.227.124.511,17 41,14

4 2019 717.315.525.194,25 1.802.318.646.935,76 39,80

5 2020 697.477.022.928,00 1.730.665.330.381,74 40,30


Rata-rata 40,62
Sumber : BPPKAD Kabupaten Sampang, 2021

Persentase kebutuhan aparatur cukup mendominasi dalam pengeluaran


daerah lima tahun terakhir dengan rata-rata sebesar 40,62 persen. Total belanja
pemenuhan kebutuhan aparatur mengalami penurunan pada tahun 2020, salah
satunya sebagai dampak adanya pandemi COVID-19 terkait realokasi anggaran
termasuk belanja aparatur. Penurunan belanja pemenuhan aparatur tahun 2020

III - 40 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran
Keuangan Daerah

disebabkan oleh beberapa hal. Pada beberapa pos Belanja Operasi terjadi penurunan
pemenuhan kebutuhan aparatur seperti pada Belanja Gaji dan Tunjangan, Belanja
Uang Lembur, Belanja Kursus Pelatihan Sosialisasi dan Bimbingan Teknis PNS, Belanja
Pakaian Dinas dan Atributnya, Belanja Pakaian Kerja, Belanja Pakaian Khusus dan Hari
Tertentu, serta Belanja Perjalanan Dinas. Dari sisi Belanja Modal, pada tahun 2020 juga
terjadi penurunan yaitu pada belanja modal berupa kebutuhan kantpr, mobil dinas,
meubelair, peralatan dan perlengkapan, dan lain sebagainya. Rincian realisasi belanja
pemenuhan kebutuhan aparatur (pegawai) Kabupaten Sampang Tahun 2016-2020
dapat dilihat dalam tabel berikut:

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | III - 41
III - 42 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4

Tabel 3.8
Realisasi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Kabupaten Sampang Tahun 2016-2020
No Uraian 2016 2017 2018 2019 2020
A. Belanja Operasi 641.047.653.220,00 588.450.299.459,92 597.960.105.324,00 614.748.273.203,00 601.700.912.459,00
1 Belanja Gaji dan Tunjangan 471.411.602.493,00 433.819.811.306,92 554.341.737.663,00 573.111.361.690,00 554.022.048.623,00

2 Belanja Tambahan Penghasilan 165.164.833.329,00 149.827.946.390,00 36.457.612.500,00 34.523.414.013,00 38.140.303.836,00

3 Belanja Penerimaan Anggota & Pimp.DPRD serta oprasional 3.461.760.000,00 4.231.180.000,00 5.928.000.000,00 6.051.130.000,00 8.337.960.000,00
KDH/WKDH
4 Belanja Pemungutan Pajak/Retribusi 1.009.457.398,00 571.361.763,00 1.232.755.161,00 1.062.367.500,00 1.200.600.000,00
1 Belanja Honorarium PNS 8.641.685.000,00 8.521.307.600,00 9.264.916.400,00 5.915.242.000,00 13.010.244.500,00
2 Belanja Uang Lembur 1.837.558.400,00 2.561.332.500,00 2.942.294.875,00 2.689.166.000,00 2.439.494.000,00
3 Belanja Beasiswa Pendidikan PNS 94.500.000,00 60.000.000,00 24.500.000,00 5.000.000,00 15.000.000,00
4 Belanja Kursus Pelatihan Sosialisasi & Bimbingan Teknis PNS 3.813.418.000,00 3.469.415.645,00 3.072.029.500,00 3.289.121.283,00 2.380.309.500,00
5 Belanja premi asuransi kesehatan - 4.089.567.000,00 10.741.310.000,00 10.118.923.713,00 16.852.748.734,00
6 Belanja Makanan & minuman pegawai - 1.603.413.200,00 550.000,00 16.791.200,00 164.508.600,00
7 Belanja pakaian dinas & atributnya 3.041.086.350,00 259.558.700,00 666.304.636,00 732.245.500,00 596.402.626,00
8 Belanja Pakaian Kerja 1.097.328.375,00 1.079.769.235,00 1.166.866.795,00 1.168.471.177,00 638.911.925,00
9 Belanja pakaian khusus & hari tertentu 612.328.400,00 1.152.755.500,00 857.540.523,00 1.019.440.158,00 549.750.940,00
10 Belanja perjalanan dinas 21.214.999.172,00 30.262.994.266,00 35.684.573.517,00 39.416.569.915,00 28.389.180.427,00
11 Belanja perjalanan pindah tugas - - - - -
12 Belanja Pemulangan Pegawai - - - - -
B Belanja Modal 57.282.538.946,00 35.526.679.665,52 32.084.839.208,00 38.196.281.045,25 30.739.559.217,00
1. Belanja Modal (kantor. mobil dinas. meubelair. peralatan & 57.282.538.946,00 35.526.679.665,52 32.084.839.208,00 38.196.281.045,25 30.739.559.217,00
perlengkapan dll)
TOTAL 738.683.095.863,00 677.037.092.771,44 694.465.830.778,00 717.315.525.194,25 697.477.022.928,00

Sumber : BPPKAD Kabupaten Sampang, 2021


Gambaran
Keuangan Daerah

3.2.2 Analisis Pembiayaan


Selama lima tahun terakhir, kondisi APBD Pemerintah Kabupaten
Sampang pernah mengalami defisit maupun surplus. Pada tahun 2016 dan 2017
Kabupaten Sampang mengalami defisit sebesar Rp61,76 miliar dan Rp58,83 miliar.
Sedangkan tiga tahun berikutnya surplus yaitu sebesar Rp9,46 miliar pada tahun
2018, Rp53,17 miliar pada tahun 2019, dan Rp27,06 miliar pada tahun 2020.
Terdapat beberapa cara untuk menutupi defisit riil pemerintah
Kabupaten Sampang. Dari Tabel Realisasi Pembiayaan Daerah dapat diketahui
bahwa untuk menutup defisit riil pemerintah Kabupaten Sampang menggunakan
strategi pemakaian penerimaan pembiayaan. Penerimaan pembiayaan yang
digunakan meliputi Penggunaan SiLPA tahun sebelumya, Pencairan Dana Cadangan,
Penerimaan Pinjaman Daerah, dan Penerimaan Kembali Investasi Dana Bergulir yang
terjadi dalam kurun waktu 2016-2020. Penerimaan pembiayaan bersifat fluktuatif
dengan perencanaan penganggaran yang dilakukan rasional dan detail sehingga pada
beberapa tahun memiliki kemampuan keuangan daerah yang lebih tinggi daripada
defisit riil. Adapun data penutup defisit riil anggaran Kabupaten Sampang pada tahun
2016-2020 secara rinci ditunjukkan pada tabel berikut:

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | III - 43
III - 44 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4

Tabel 3.9
Penutup Defisit Riil Anggaran Kabupaten Sampang tahun 2016-2020
No Uraian 2016 2017 2018 2019 2020
1 Realisasi Pendapatan Daerah 1.716.788.104.536,16 1.605.112.287.120,58 1.697.685.706.523,24 1.855.492.183.263,02 1.757.707.108.484,17
Dikurangi realisasi:
2 Belanja Daerah 1.778.548.485.250,94 1.663.946.531.152,16 1.688.227.124.511,17 1.802.318.646.935,76 1.730.647.091.105,99
A Surplus/(Defisit) Riil (61.760.380.714,78) (58.834.244.031,58) 9.458.582.012,07 53.173.536.327,26 27.060.017.378,18
Ditutup oleh realisasi Penerimaan
Pembiayaan
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
1 228.815.794.503,90 157.276.720.509,10 86.345.697.616,69 130.752.271.036,67 184.616.796.794,93
(SiLPA) Tahun Anggaran Sebelumnya
2 Pencairan Dana Cadangan - - 33.861.820.526,91 - -
3 Penerimaan Pinjaman Daerah - - - - 10.074.242.700,00
Penerimaan Kembali Pemberian
4 2.000.000.000,00 2.000.000.000,00 1.086.170.881,00 690.989.431,00 500.000.000,00
Pinjaman Daerah (Dana Bergulir)
Total Realisasi Penerimaan Pembiayaan
230.815.794.503,90 159.276.720.509,10 121.293.689.024,60 131.443.260.467,67 195.191.039.494,93
Daerah
1 Pembentukan Dana Cadangan 10.000.000.000,00 14.096.778.860,83 - - -
2 Penyertaan Modal Daerah pada BUMD 6.000.000.000,00 - - - -
Total Realisasi Pengeluaran
16.000.000.000,00 14.096.778.860,83 - - -
Pembiayaan Daerah
B Pembiayaan Netto (B-C) 214.815.794.503,90 145.179.941.648,27 121.293.689.024,60 131.443.260.467,67 195.191.039.494,93
Sisa Lebih Pembiayaan anggaran
A+B 153.055.413.789,12 86.345.697.616,69 130.752.271.036,67 184.616.796.794,93 222.251.056.873,11
tahun berkenaan (SILPA)
Sumber : BPPKAD Kabupaten Sampang, 2021
Gambaran
Keuangan Daerah

Dari sisi komposisi penutup defisit riil anggaran Kabupaten Sampang,


Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Tahun Anggaran sebelumnya
merupakan komposisi terbesar dalam lima tahun terakhir. Secara nominal, nilai
SiLPA mengalami peningkatan pada tahun 2019 hingga tahun 2020. Tahun 2020,
SiLPA meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun 2018. Sedangkan untuk
pencairan dana cadangan hanya terjadi pada tahun 2018 sebesar Rp33,86 miliar.
Selanjutnya, penerimaan pinjaman daerah terjadi pada tahun 2020 dengan nilai
sebesar Rp10,07 miliar. Terakhir, untuk Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman
Daerah (investasi dana bergulir), secara nominalnya sebesar Rp2 miliar pada tahun
2017 mengalami penurunan menjadi Rp500 juta pada tahun anggaran 2020.
Nilai SiLPA Kabupaten Sampang merupakan saldo kas neraca daerah
pada tahun bersangkutan, dimana kewajiban lain yang belum terselesaikan
tidak diperhitungkan. Kewajiban-kewajiban tersebut seperti Kewajiban kepada
pihak ketiga sampai dengan akhir tahun belum terselesaikan; dan Kegiatan
lanjutan/konstruksi dalam pengerjaan. Setelah dikurangi dengan kewajiban tersebut,
maka diperoleh Sisa Lebih (riil) Pembiayaan Anggaran. Nilai dari Sisa Lebih (riil)
Pembiayaan Anggaran pada tahun 2017 sebesar Rp153,05 miliar kemudian
mengalami penurunan hingga mencapai Rp86,35 miliar pada tahun 2018. Selanjutnya,
sampai tahun 2020 nilai dari Sisa Lebih (riil) Pembiayaan mencapai Rp184 miliar.
Tabel 3.10
Komposisi Penutup Defisit Riil Anggaran Kabupaten Sampang Tahun 2016-2020
Proporsi dari Total Defisit Riil (%)
NO Uraian
2016 2017 2018 2019 2020
Defisit Rill 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
1 (377,32) (267,32) 912,88 245,90 682,25
(SiLPA) Tahun Anggaran sebelumnya
2 Pencairan Dana Cadangan - - 358,00 - -
Hasil Penjualan Kekayaan Daerah
3 - - - - -
yang dipisahkan
4 Penerimaan Pinjaman Daerah - - - - 37,23
Penerimaan Kembali Pemberian
5 (3,24) (3,40) 11,48 1,30 1,85
Pinjaman Daerah (Dana Bergulir)
6 Penerimaan Piutang Daerah - - - - -
Sisa Lebih Pembiayaan anggaran
7 (247,82) (146,76) 1.382,37 347,20 821,33
tahun berkenaan (SILPA)
Sumber : BPPKAD Kabupaten Sampang, 2021

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | III - 45
Gambaran
Keuangan Daerah

Realisasi sisa lebih perhitungan anggaran menunjukan bahwa sisa


penghematan belanja dan pembiayaan pengeluaran memiliki rata-rata
persentase terbesar terhadap SiLPA. Komponen ini tumbuh positif dan secara
nominal selalu mengalami peningkatan dalam lima tahun terakhir. Pada tahun 2016,
SILPA sebesar Rp153.055.413.789,12 meningkat menjadi sebesar
Rp222.251.056.873,11 tahun 2020. Komponen selanjutnya pelampauan penerimaan
PAD dengan rata-rata proporsi terhadap SiLPA selama lima tahun terakhir adalah -
0,91 persen. Pelampauan penerimaan lain-lain pendapatan daerah yang sah yang
memiliki rata-rata kontribusi terhadap SiLPA sebesar 2,12 persen. Komponen yang
memiliki rata-rata proporsi yang negatif terhadap SiLPA selain pelampuan PAD adalah
tidak tercapainya penerimaan dana perimbangan sebesar -4,20 persen selama lima
tahun terakhir. Sisa penghematan belanja dan pembiayaan pengeluaran memiliki
kontribusi lebih dari 100 persen dalam lima tahun terakhir. Selanjutnya, kontribusi
rata-rata lima tahun terakhir pada sisi Kewajiban kepada pihak ketiga sampai dengan
akhir tahun belum terselesaikan, dan Kegiatan lanjutan/Konstruksi Dalam Pengerjaan
terhadap jumlah SILPA masing-masing sebesar 7,18 persen dan 0,41 persen.
Kegiatan lanjutan didapat dari Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP), yaitu
aset-aset yang sedang dalam proses pembangunan atau proses perolehannya belum
selesai pada akhir periode akuntansi sehingga dianggarkan kembali pada tahun
berikutnya. Anggaran Kegiatan Lanjutan tahun 2021 dan 2022 cukup tinggi jika
dibandingkan tahun-tahun lainnya karena pada tahun tersebut juga ditambahkan
anggaran kegiatan yang didanai dari Pinjaman PEN Daerah yang pembayarannya
dianggarkan kembali pada tahun anggaran berikutnya.
Sisa lebih (riil) pembiayaan anggaran selama lima tahun terakhir memiliki
rata-rata pertumbuahn sebesar 3,98 persen. Proyeksi Sisa Lebih (Riil) Pembiayaan
Anggaran pada tahun 2021–2024 diproyeksikan mengalami fluktuasi. Nilai pada
tahun 2021 sebesar Rp114,15 miliar turun menjadi Rp66,95 milyar pada 2022 dan
diproyeksikan akan meningkat menjadi Rp71,70 milyar tahun 2024. Dengan proyeksi
SILPA riil positif ini, diharapkan dapat dialokasikan untuk menunjang program-
program pembangunan di daerah.

III - 46 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Tabel 3.11
Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Kabupaten Sampang Tahun 2016-2020
Rata-
rata
2016 2017 2018 2019 2020
No Uraian proporsi
SiLPA
Rp % Rp % Rp % Rp % Rp % %
1 Jumlah SiLPA 153.055.413.789,12 100 86.345.697.616,69 100 130.752.271.036,67 100 184.616.796.794,93 100 222.251.056.873,11 100 100,00
Pelampauan
2 -2.120.277.604,84 -1,39 -1.850.813.572,42 -2,14 -3.067.067.072,07 -2,35 5.783.586.204,67 3,13 -4.062.699.526,13 -1,83 -0,91
penerimaan PAD
Pelampauan
3 penerimaan dana 58.595.328.638,00 38,28 -39.055.486.853,00 -45,23 -12.131.216.115,00 -9,28 -18.508.847.220,00 -10,03 11.662.446.421,00 5,25 -4,20
perimbangan
Pelampauan
penerimaan lain-
4 8.590.622.732,45 5,61 2.718.534.937,60 3,15 -602.814.882,95 -0,46 4.890.260.400,00 2,65 -780.078.985,92 -0,35 2,12
lain pendapatan
daerah yang sah
Sisa penghematan
belanja dan 124.533.463.104,5
5 86.481.358.623,51 56,50 144,23 146.553.369.106,69 112,08 174.342.120.511,90 94,43 208.906.305.198,42 94,00 100,25
pembiayaan 1
pengeluaran
Kewajiban kepada
pihak ketiga sampai
6 1.363.790.679,66 0,89 4.939.175.537,26 5,72 15.782.236.992,91 12,07 18.031.585.063,11 9,77 16.568.499.632,41 7,45 7,18
dg akhir tahun
belum terselesaikan
Kegiatan
7 lanjutan/Konstruksi 1.764.688.000,00 1,15 680.029.350,00 0,79 2.206.893.487,00 0,00 217.935.000,00 0,12 - 0,00 0,41
Dalam Pengerjaan
Sumber : BPPKAD Kabupaten Sampang. 2021

III - 47 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
III - 48 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4

Tabel 3.12
Sisa Lebih (riil) Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan Kabupaten Sampang
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020
No Uraian
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1. Saldo kas neraca daerah
158.301.003.161,82 86.527.355.601,51 130.790.553.236,67 184.638.226.825,93 222.267.751.002,11
Kewajiban kepada pihak ketiga sampai dengan
2.
akhir tahun belum terselesaikan 1.363.790.679,66 4.939.175.537,26 15.782.236.992,91 18.031.585.063,11 16.568.499.632,41
3. Kegiatan lanjutan -
1.764.688.000,00 680.029.350,00 2.206.893.487,00 217.935.000,00
Sisa Lebih (Riil) Pembiayaan Anggaran
153.055.413.789,12 86.345.697.616,69 130.752.271.036,67 184.616.796.794,93 222.251.056.873,11
Sumber : BPPKAD Kabupaten Sampang. 2021

Tabel 3.13
Proyeksi Sisa Lebih (Riil) Pembiayaan Anggaran Kabupaten Sampang
Proyeksi
Tingkat
Data Tahun Dasar
No Uraian pertumbuhan Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024
(2020) (Rp)
(%) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1. Saldo kas neraca daerah 222.267.751.002,11 3,22 229.414.443.765,69 236.790.927.928,29 244.404.592.094,49 252.263.062.438,63
Kewajiban kepada pihak
2. ketiga sampai dengan akhir 16.568.499.632,41 101,69 11.337.057.581,07 13.331.710.961,35 15.010.218.046,17 14.855.814.256,82
tahun belum terselesaikan
3. Kegiatan lanjutan - 18,23 3.142.158.500,00 169.794.849.239,99 973.909.167,40 815.753.400,88
Sisa Lebih (Riil) Pembiayaan
4. 222.251.056.873,11 3,98 114.150.000.000,00 66.950.000.000,00 68.958.500.000,00 71.704.699.466,63
Anggaran
Sumber : BPPKAD Kabupaten Sampang. 2021
Gambaran
Keuangan Daerah

3.2.3 Analisis Penyertaan Modal (BUMD)


Penyertaan Modal Daerah merupakan salah satu bentuk Investasi Pemerintah
Daerah pada badan usaha baik milik pemerintah maupun swasta. Dengan kata lain,
penyertaan modal daerah adalah pengalihan pengelolaan uang daerah dan/atau
kepemilikan Barang Milik Daerah yang semula merupakan kekayaan daerah yang
tidak dipisahkan menjadi kekayaan daerah yang dipisahkan untuk diperhitungkan
sebagai modal/saham pada perusahan daerah atau swasta. Penyertaan Modal
dimaksudkan untuk memperkuat struktur permodalan Badan Usaha dalam rangka
penyelenggaraan usaha secara profesional bertanggungjawab. Selain itu, Penyertaan
Modal Daerah bertujuan untuk membantu menggerakkan perekonomian Daerah dan
memberi kontribusi terhadap Pendapatan Daerah. Pemerintah Kabupaten Sampang
berkomitmen untuk meningkatkan ekonomi dan Pendapatan Asli Daerah salah
satunya melalui penyertaan modal. Berbagai kebijakan terkait penyertaan modal
daerah di Kabupaten Sampang dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 3.14
Kebijakan Penyertaan Modal Daerah Kabupaten Sampang 2010-2020
Badan Usaha/
No Dasar Hukum Nilai Penyertaan Modal Kebijakan
Perusahaan
1 Perseroan Perda Nomor 2 Penambahan Penyertaan  PT. BPR BASS harus mengajukan
Terbatas Bank Tahun 2011 Modal Daerah pada PT. BPR permohonan tambahan penyertaan
Perkreditan Penambahan BASS dilaksanakan dengan modal kepada Bupati dengan
Rakyat Bakti Penyertaan Modal cara pengalokasian berupa menyertakan rencana program
Artha Sejahtera pada PT. BPR BAS uang senilai penggunaan dan hasil yang akan
Sampang (PT. Rp3.000.000.000,00 yang dicapai serta menyampaikan
BPR BASS) merupakan tambahan dari laporan keuangan berupa neraca
penyertaan modal dan laporan laba/rugi tahun
sebelumnya sebesar sebelumnya.
Rp9.900.000.000,00.  Pembagian laba usaha dalam
bentuk deviden ditetapkan dalam
Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS). Bupati merupakan
pemegang kekuasaan tertinggi
dalam RUPS
 Bagian laba atau hasil usaha
Penyertaan Modal Daerah pada PT.
BPR BASS menjadi hak Daerah, yang
diperoleh selama Tahun Anggaran
Perusahaan disetor ke Kas Daerah
dan dimasukkan dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Sampang tahun
berikutnya.
2 Perseroan Perda Nomor 6 Penambahan Penyertaan  Pembagian laba usaha dalam bentuk
Terbatas Bank Tahun 2015 tentang Modal Daerah yang disertakan deviden ditetapkan dalam RUPS
Perkreditan Penyertaan Modal pada tahun 2016 sebesar setelah dilakukan audit oleh Kantor
Rakyat Syariah pada PT. BPRS BASS Rp6.000.000.000,00 Akuntan Publik independen
Bakti Artha

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | III - 49
Gambaran
Keuangan Daerah

Badan Usaha/
No Dasar Hukum Nilai Penyertaan Modal Kebijakan
Perusahaan
Sejahtera a. Pada tahun 2017 sebesar  Untuk menetapkan pembagian laba
Sampang (PT. Rp3.700.000.000,00. usaha dalam bentuk deviden,
BPR BASS) b. Pada tahun 2018 sebesar didasarkan pada jumlah saham yang
Rp5.000.000.000,00 dimiliki oleh Daerah dengan
c. Pada tahun 2019 sebesar mengacu pada Undang Undang
Rp6.000.000.000,00 Nomor 40 tahun 2007, tentang
d. Pada tahun 2020 sebesar Perseroan Terbatas.
Rp6.000.000.000,00
3 PDAM Trunojoyo Perda Nomor 8 Jumlah penyertaan modal  Perusahaan Daerah Air Minum
Tahun 2016 daerah kepada Perusahaan Trunojoyo Sampang mempunyai
Penyertaan Modal Daerah Air Minum Trunojoyo kewajiban menyetor bagian laba
pada PDAM Sampang sampai dengan yang diperoleh setiap tahun sebesar
Trunojoyo tahun anggaran 2016 adalah 55%.
sebesar Rp3.101.415.062,33
4 PT. GSM Perda Nomor 12 Penyertaan Modal Daerah  Untuk melakukan Penambahan
Tahun 2010 tentang pada PT. GSM dilaksanakan Penyertaan Modal pada PT. GSM,
Penambahan dengan cara pengalokasian perlu disediakan dananya terlebih
Penyertaan Modal berupa uang senilai dahulu dalam Anggaran Pendapatan
PT. GSM Rp1.200.000.000,00 yang dan Belanja Daerah (APBD)
merupakan tambahan dari Kabupaten Sampang Tahun
penyertaan modal Anggaran 2010.
sebelumnya sebesar  Kekayaan Daerah yang tertanam di
Rp990.000.000,00 sehingga PT. GSM merupakan kekayaan
menjadi Rp2.190.000.000,00 Daerah yang dipisahkan.
 Bagian laba atau hasil usaha
Penambahan Penyertaan Modal
pada PT. GSM menjadi hak Daerah,
yang diperoleh selama Tahun
Anggaran Perusahaan disetor ke Kas
Daerah dan dimasukkan dalam
Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Kabupaten Sampang tahun
berikutnya.
Sumber: BPPKAD Kabupaten Sampang, 2021

Pemerintah Kabupaten Sampang telah melakukan penyertaan modal lebih


dari satu dekade terakhir. Kecuali PT. Bank Jatim, seluruh BUMD dimiliki oleh
Pemerintah Daerah Kabupaten Sampang. Keempat BUMD yang dimiliki adalah PDAM
(100%), Apotek (100%), PT GSM (99%), dan PT BPR BASS (99%). Sebagaian besar
penyertaan modal dilakukan pada tahun sebelum 2015. Hanya PDAM dan PT. BPR
BASS yang masih dilakukan penyertaan modal oleh pemerintah daerah pada tahun
2016. Perkembangan penyertaan modal dapat dilihat dalam tabel berikut:

III - 50 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran
Keuangan Daerah

Tabel 3.15
Perkembangan Dana Penyertaan Modal Daerah Kabupaten Sampang
sampai dengan Tahun 2020
Uraian Investasi/ Jumlah Investasi
No. Tahun Keterangan
Penyertaan Modal (Rp)
1. Penyertaan Modal kepada s.d 2007 3.449.484.144,00
Bank Jatim Cabang Sampang 2008 1.000.000.000,00
2009 1.000.000.000,00
2010 1.000.515.856,00 Perda No. 10 Tahun 2010
2011 10.500.000.000,00 Perda No. 3 Tahun 2011
Perda No. 8 Tahun 2011
Penambahan investasi 2012
dari dana cadangan umum
2012 8.343.808.750,00
yang dikonversi menjadi
saham (IPO)
2013 -
2014 -
2015 -
2016 -
2017 -
2018 -
2019 -
2020 -
JUMLAH 25.293.808.750,00
2. Penyertaan Modal kepada 1980 279.461.400,00
BUMD (PDAM Trunojoyo
2003 393.717.915,00
Sampang)
2007
2008 250.000.000,00 Perda No. 6 Tahun 2007
2009 1.000.000.000,00 Perda No. 26 Tahun 2008
2010 -
2010 -
2011 -
2012 -
2013 -
2014 -
2015 -
Hutang pokok dan bunga
2003 dan 2004 yang dialihkan
2016 1.072.963.112,30
menjadi penyertaan modal
(Perda No. 8 Tahun 2016)
Bagian laba 2015 yang tidak
disetor dan menjadi
2016 105.272.635,00
penyertaan modal (Perda No.
8 Tahun 2016)
2017 -
2018 -
2019 -
2020 -
JUMLAH 3.101.415.062,30

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | III - 51
Gambaran
Keuangan Daerah

Uraian Investasi/ Jumlah Investasi


No. Tahun Keterangan
Penyertaan Modal (Rp)
3. Penyertaan Modal kepada 2007 400.000.000,00 Perda No. 7 Tahun 2007
BUMD (PD Apotek Trunojoyo
Sampang) 2008 -
2009 -
2010 -
2010 -
2011 -
2012 -
2013 -
2014 -
2015 -
2016 -
2017 -
2018 -
2019 -
2020 -
JUMLAH 400.000.000,00
4. Penyertaan Modal kepada 2009 990.000.000,00 Perda No. 9 Tahun 2009
PT.GSM 2010 1.200.000.000,00 Perda No. 12 Tahun 2010
2011 -
2012 -
Pengalihan modal dari PT.SSS
kepada PT.GSM berdasarkan
Perda No.9/2013 tentang
2013 1.020.000.000,00 Penambahan Penyertaan
Modal Kepada PT.GSM melalui
pengalihan penyertaan modal
dari PT.SSS
2014 -
2015 -
2016 -
2017 -
2018 -
2019 -
2020 -
JUMLAH 3.210.000.000,00
5. Penyertaan Modal kepada PT. 2009 9.900.000.000,00 Perda No. 13 Tahun 2009
BPR BAS 2010 -
2011
2012 3.000.000.000,00 Perda No. 2 Tahun 2011
2013 -
2014 -
2015 -
2016 6.000.000.000,00 Perda No 6 Tahun 2015
2017 -
2018 -

III - 52 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran
Keuangan Daerah

Uraian Investasi/ Jumlah Investasi


No. Tahun Keterangan
Penyertaan Modal (Rp)
2019 -
2020 -
JUMLAH 18.900.000.000,00
JUMLAH TOTAL 50.905.223.812,30
Sumber: BPPKAD Kabupaten Sampang, 2021 | Keterangan: Kepemilikan Pemerintah Kabupaten Sampang
terhadap BUMD (Perumda) PDAM 100,00%; Apotek Trunojoyo Sampang 100,00%; PT. GSM 99,00%; dan
PT. BPR BASS 99,00%.

3.3 Kerangka Pendanaan


Kerangka pendanaan adalah bagian dari dari kerangka keuangan yang
mempunyai keterkaitan dengan kemampuan untuk membiayai belanja
Pemerintah. Penyusunan kerangka pendanaan ini dimaksudkan untuk mendukung
efisiensi dan efektivitas proses penyusunan rencana kinerja daerah dalam suatu
periode, yaitu terdapat sinkronisasi dan keselarasan antara target pembangunan
daerah yang ingin dicapai dan kemampuan pemerintah untuk membiayai. Analisis
kerangka pendanaan bertujuan untuk menghitung kapasitas riil keuangan daerah
yang akan dialokasikan untuk pendanaan program pembangunan jangka menengah
daerah selama lima tahun ke depan.
Kerangka pendanaan dilakukan melalui analisa proyeksi pendapatan,
belanja dan pembiayaan daerah untuk kurun waktu lima tahun kedepan.
Perhitungan proyeksi tersebut perlu mempertimbangkan perkembangan APDB
selama lima tahun yang lalu, kondisi ekonomi beberapa tahun yang lalu dan proyksi
ekonomi makro kedepan, serta kebijakan – kebiajkan pemerintah di berbagai level
yang telah dan akan dilakukan.

3.3.1 Proyeksi Pendapatan dan Belanja


Dalam memproyeksi pendapatan dan belanja daerah perlu juga
membuat berbagai asumsi baik dari sisi makro maupun mikro. Hal ini penting
dikarenakan pendapatan maupun belanja daerah akan sangat dipengaruhi oleh
perkembangan kondisi ekonomi dimasa yang akan datang. Asumsi indikator makro
selama lima tahun kedepan meliputi pertumbuhan ekonomi, pendapatan perkapita,
tingkat inflasi, dan tingkat kemiskinan. Sedangkan dari sisi mikro, asumsi yang akan

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | III - 53
Gambaran
Keuangan Daerah

digunakan terkait dengan kebijakan maupun tren pendapatan, belanja daerah


kedepan.
Tabel 3.16
Asumsi Makro Ekonomi Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024
Proyeksi
Indikator 2019
2020 R 2021* 2022* 2023* 2024*
R
Pertumbuhan Ekonomi (%) 4,23 (0,11) 3,75 4,51 5,01 5,25
Angka Kemiskinan (%) 20,71 22,78 22,28 20,85 19,42 17,99
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 2,81 3,35 3,22 3,08 2,78 2,35

PDRB per kapita (ADHK) (juta rupiah) 12,18 12,28 12,75 13,09 13,44 13,79
Inflasi (%) 1,61 1,72 2-4 3-5 3-5 3-5

Sumber: Bappelitbangda Sampang, 2021; *hasil proyeksi

Asumsi makro ekonomi Kabupaten Sampang tahun 2019-2024 bersifat


moderat. Pertumbuhan ekonomi tahun 2020 mengalami kontraksi sebesar 0,11
persen. Diproyeksikan mengalami peningkatan perlahan mulai dari tahun 2021
dengan persentase 3,75 persen dan pada akhir tahun RPJMD diprediksi sebesar 5,25
persen. PDRB perkapita diprediksikan meningkat selama empat tahun kedepan.
Sedangkan tingkat inflasi daerah diprediksikan berkisar 2-4 persen pada tahun 2021
dan selanjutnya meningkat menjadi 3-5 persen hingga tahun 2024. Adapun angka
kemiskinan diprediksikan menurun setiap tahunnya seiring dengan peningkatan
pertumbuhan ekonomi dan penurunan tingkat pengangguran.

1. Proyeksi Pendapatan daerah


Kebijakan pengalokasian sumber penerimaan pada belanja daerah di
masa yang akan datang perlu memperhatikan lima hal utama. Lima hal tersebut
adalah 1) pajak dan retribusi diarahkan untuk belanja pada program atau kegiatan
yang berhubungan langsung dengan peningkatan layanan dimana retribusi dan pajak
daerah tersebut dipungut; 2) pendapatan hasil pengelolaan asset daerah yang
dipisahkan dialokasikan kembali untuk upaya-upaya peningkatan kapasitas dimana
dana penyertaan dialokasikan. sehingga akan menghasilkan tingkat pengembalian
investasi terbaik bagi kas daerah; 3) dana alokasi umum diprioritaskan bagi belanja
umum pegawai dan operasional rutin pemerintahan Kabupaten Sampang; 4) dana
alokasi khusus dialokasikan sesuai dengan tujuan dimana dana tersebut dialokasikan;

III - 54 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran
Keuangan Daerah

dan 5) dana bagi hasi hasil dialokasikan secara memadai untuk perbaikan layanan atau
perbaikan lingkungan sesuai jenis dana bagi hasil diperoleh.

Proyeksi pendapatan daerah Kabupaten Sampang tahun 2019–2024


mempertimbangkan beberapa asumsi selain asumsi makro sebagai berikut:
1. Pendapatan daerah akan mengalami peningkatan tiap tahunnya dikarenakan:
1) bertambahnya objek dan wajib pajak dan retribusi; 2) adanya perubahan
perubahan nilai jual objek pajak (NJOP) pada subjek PBB-P2 dan BPHTB; 3)
adanya rencana pendapatan dari bagi hasil kekayaan daerah yang dipisahkan
terutama dari pendapatan PT. GSM yang akan mengelola Partisipasi Interest
(PI) dari KKKSK pengelolaan Wilayah Kerja (WK) di Kabupaten Sampang; serta
peningkatan pendapatan BLUD dengan adanya penambahan fasilitas dan
peningkatan pelayanan. Selain itu, setoran laba ke PAD Kabupaten Sampang
diperkiran mengalami peningkatan dari Perumda Air Minum Trunojoyo, PT.
Bank Jatim, dan PT. BSS. Sedangkan BUMD PT. BPRS BASS dan Apotik
Trunojoyo Sampang mengalami penurunan sampai dengan tahun 2020.
Diperkirakan bagian laba yang dibagikan kepada pemerintah daerah
khususnya Perumda air minum Trunojoyo, PT. Bank Jatim, dan PT. BSS. dan PT.
BPRS BASS akan mengalami peningkatan bagian laba sebesar 5-10 persen dari
tahun 2021–2024.
Dalam lima tahun terakhir pertumbuhan bagian laba ke Pemerintah Daerah
Kabupaten Samapang dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 3.17
Bagian Laba yang dibagikan kepada Pemda (deviden) atas penyertaan modal pada BUMD
SETORAN LABA/PAD KEPADA PEMDA (Rp)
No. Nama BUMD
2016 2017 2018 2019 2020
1 Perumda Air Minum
30.000.000,00 132.286.924,00 259.320.197,00 298.633.568,37 348.301.619,50
Trunojoyo
Pertumbuhan 340,96% 96,03% 15,16% 16,63%
2 PT Bank Jatim 4.350.535.105,00 4.415.287.255,40 4.461.827.863,50 4.614.602.468,35 4.876.646.327,00
Pertumbuhan 1,49% 1,05% 3,42% 5,68%
3 PT. BPRS BASS 1.053.214.663,00 1.694.295.740,00 1.651.876.074,52 1.055.165.088,00 806.747.093,00
Pertumbuhan 60,87% -2,50% -36,12% -23,54%
4 PT GSM 757.350.000,00 - - 268.278.176,00 419.382.660,51
Pertumbuhan -100,00% 56,32%
5 Apotik Trunojoyo
17.800.000,00 9.500.000,00 5.000.000,00 - -
Sampang
Pertumbuhan - -46,63% -47,37% - -
Sumber: BPPKAD Kabupaten Sampang, 2021

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | III - 55
Gambaran
Keuangan Daerah

2. Pendapatan transfer dari DID diasumsikan akan mengalami peningkatan.


3. Sesuai tren lima tahun sebelumnya, lain-lain pendapatan daerah yang sah akan
naik tiap tahun, dengan catatan tidak ada perubahan kebijakan yang mendasar.
Arah kebijakan pengelolaan pendapatan daerah pemerintah daerah
Kabupaten Sampang difokuskan pada langkah–langkah sebagai berikut:

Tabel 3.18
Kebijakan Pendapatan Daerah Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024
Jenis
RPJMD P-RPJMD
Pendapatan
Peningkatan target pendapatan daerah
Pemantapan kelembagaan dan sistem secara terencana sesuai dengan kondisi
pemungutan pendapatan daerah perekonomian dalam kerangka
termasuk kualitas data dasar. pemulihan ekonomi sebagai dampak
Covid19

Optimalisasi sumber-sumber
pendapatan melalui intensifikasi dan Perluasan sumber-sumber pendapatan
ekstensifikasi baik dalam pengelolaan daerah melalui optimalisasi pengelolaan
aset daerah ataupun kerjasama dengan aset-aset daerah ataupun kerjasama
pihak ketiga serta penguatan regulasi dengan pihak ketiga
terhadap sumber pendapatan baru;

Melakukan intensifikasi perpajakan


dengan beberapa upaya sebagai berikut:
1. Merintis penggunaan teknologi
informasi di dalam layanan pajak
hotel dan restoran, atau dengan kata
lain penggunaan sistem online di
Pendapatan dalam pembayaran pajak hotel dan
Asli Daerah restoran.
2. Meningkatkan kapasitas aparatur
PD penghasil dengan berbagai
Peningkatan kesadaran masyarakat program pelatihan/diklat formal,
dalam pembayaran pajak ataupun sekaligus peningkatan sarana dan
retribusi; prasarana layanan. Selain itu perlu
ditingkatkan sistem rewards and
punishment untuk meningkatkan
kinerja PD penghasil.
3. Melaksanakan update database
perpajakan secara berkala,
khususnya NJOP di seluruh wilayah
Kabupaten Sampang.
4. Peningkatan penegakan hukum
terhadap wajib pajak dan wajib
retribusi yang melakukan
pelanggaran Peraturan Daerah

Peningkatan kinerja BUMD dalam Optimalisasi BUMD, dalam hal ini


upaya peningkatan kontribusinya pemerintah Kabupaten Sampang akan
terhadap PAD; merestrukturisasi kembali BUMD yang
social oriented dan profit oriented. Untuk

III - 56 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran
Keuangan Daerah

Jenis
RPJMD P-RPJMD
Pendapatan
BUMD yang memiliki profit oriented
diharapkan dapat memberikan kontribusi
yang signifikan terhadap peningkatan
PAD

Pembentukan BUMD baru dalam


rangka pengelolaan pendapatan baik
dari pengeloaan Migas di wilayah
Kabupaten Sampang (PI) ataupun
pengelolaan pendapatan yang baru
yang potesial;

optimalisasi pengelolaan aset-aset


daerah ataupun kerjasama dengan
pihak ketiga;

Peningkatan sinergitas dan koordinasi


pendapatan asli daerah dengan
Pemerintah Pusat, Kabupaten/Kota
serta instansi terkait;

Peningkatan upaya penegakan hukum


terhadap wajib pajak dan wajib
retribusi yang melakukan pelanggaran
Peraturan Daerah.

Peningkatan koordinasi dan sinkronisasi


program maupun kegiatan yang
bersumber dari Dana Alokasi Khusus
Peningkatan koordinasi dan (DAK)
sinkronisasi program maupun
kegiatan yang bersumber dari Dana DAU khususnya pada saat pandemi
Alokasi Khusus (DAK), baik DAK diprioritaskan pada pada program yang
Reguler, DAK Penugasan dan DAK sangat prioritas dan selaras dengan
Pendapatan Afirmasi serta dana bagi hasil. kebijakan pemerintah pusat.
Transfer Sedangkan DAU pemerintah telah
menyampaikan bahwa kebijakan DAU peningkatan DID melalui Rencana aksi
tidak bersifat pasti atau dinamis, yang jelas dan terukur. Selain itu,
sehingga alokasi belanja dari DAU agar pemerintah Kabupaten Sampang perlu
betul-betul pada program yang sangat meningkatkan koordinasi secara aktif
prioritas dengan pemerintah provinsi untuk
mendukung program pembangunan
melalui bantuan keuangan, hibah, dan
bantuan sosial.

Peningkatan koordinasi dan upaya Meningkatkan koordinasi dengan


Lain-lain perolehan alokasi anggaran dari pemerintah provinsi dan pusat mengenai
Pendapatan Pemerintah Pusat dan Provinsi Jawa kepastian dana hibah; dana darurat; dana
Daerah yang Timur melalui hibah, bagi hasil pajak penyesuaian dan otonomi khusus, dan
Sah dari provinsi maupun bantuan bantuan keuangan dari provinsi, yang
keuangan diperoleh Kabupaten Sampang

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | III - 57
III - 58 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4

Tabel 3.19
Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Sampang

2019R 2020R 2021 2022 2023 2024 Rata2


Kode Uraian
(Rp) %P (Rp) %P (Rp) %P (Rp) %P (Rp) %P (Rp) %P %P
PENDAPATAN
4
DAERAH
Pendapatan Asli
4.1. 168.778.440.667,02 24,70 175.518.944.949,09 3,99 184.326.810.711,00 5,02 173.635.481.690,00 -5,80 190.462.741.494,85 9,69 206.012.769.299,35 8,16 7,63
Daerah

4.1.01 Hasil Pajak Daerah 23.721.836.011,19 7,84 27.481.457.076,50 15,85 25.367.900.000,00 -7,69 30.070.000.000,00 18,54 31.465.000.000,00 4,64 33.400.000.000,00 6,15 7,55

Hasil Retribusi
4.1.02 15.735.609.235,00 26,69 15.911.335.326,00 1,12 29.192.550.800,00 83,47 47.244.768.000,00 61,84 50.113.500.000,00 6,07 52.661.000.000,00 5,08 30,71
Daerah
Hasil Pengelolaan
4.1.03 Kekayaan Daerah 6.236.679.300,72 -2,22 6.451.077.700,01 3,44 5.817.410.230,00 -9,82 6.890.713.690,00 18,45 9.422.241.494,85 36,74 10.303.769.299,35 9,36 9,32
yang Dipisahkan
Lain-lain
4.1.04 Pendapatan Asli 123.084.316.120,11 30,17 125.675.074.846,58 2,10 123.948.949.681,00 -1,37 89.430.000.000,00 -27,85 99.462.000.000,00 11,22 109.648.000.000,00 10,24 4,09
Daerah yang Sah

Pendapatan
4.2 1.617.307.882.196,00 8,11 1.505.684.442.521,00 -6,90 1.461.917.070.484,00 -2,91 1.599.774.011.000,00 9,43 1.629.113.005.020,00 1,83 1.661.811.402.704,60 2,01 1,93
Transfer

Pendapatan
4.02.01 Transfer 1.490.328.680.729,00 7,12 1.404.799.020.707,00 -5,74 1.390.375.284.322,00 -1,03 1.514.733.211.000,00 8,94 1.541.113.005.020,00 1,74 1.569.811.402.704,60 1,86 2,15
Pemerintah Pusat
4.02.01.
Dana Perimbangan 1.257.785.091.729,00 3,77 1.126.475.028.707,00 -10,44 1.133.021.782.322,00 0,58 1.281.098.741.000,00 13,07 1.299.438.863.000,00 1,43 1.319.650.270.920,00 1,56 1,66
01
4.02.01.
DBH 95.680.857.846,00 -10,74 95.219.550.924,00 -0,48 82.777.046.019,00 -13,07 96.724.642.000,00 16,85 100.000.000.000,00 3,39 103.000.000.000,00 3,00 -0,18
01.01
4.02.01.
DAU 865.298.361.000,00 4,83 784.115.868.000,00 -9,38 781.832.940.000,00 -0,29 782.215.299.000,00 0,05 785.215.299.000,00 0,38 790.000.000.000,00 0,61 -0,63
01.02
4.02.01.
DAK (Fisik dan Non
01.03& 296.805.872.883,00 6,20 247.139.609.783,00 -16,73 268.411.796.303,00 8,61 402.158.800.000,00 49,83 414.223.564.000,00 3,00 426.650.270.920,00 3,00 8,98
Fisik)
04
4.02.01.
DID - 0,00 47.081.591.000,00 0,00 25.464.708.000 -45,91 6.062.576.000,00 -76,19 7.275.091.200,00 20,00 8.730.109.440,00 20,00 -13,68
02

4.02.01.
Otsus 0,00 0,00 - 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
03

4.02.01.
Dana Desa 232.543.589.000,00 29,76 231.242.401.000,00 -0,56 231.888.794.000 0,28 227.571.894.000,00 -1,86 234.399.050.820,00 3,00 241.431.022.344,60 3,00 5,60
05
2019R 2020R 2021 2022 2023 2024 Rata2
Kode Uraian
(Rp) %P (Rp) %P (Rp) %P (Rp) %P (Rp) %P (Rp) %P %P
Pendapatan
4.02.02 Transfer Antar 126.979.201.467,00 21,33 100.885.421.814,00 -20,55 71.541.786.162,00 -29,09 85.040.800.000,00 18,87 88.000.000.000,00 3,48 92.000.000.000,00 4,55 -0,23
Daerah
Lain-lain
4.3 Pendapatan 69.405.860.400,00 4,59 76.503.721.014,08 10,23 80.038.510.000,00 4,62 46.000.000.000,00 -42,53 50.000.000.000,00 8,70 55.000.000.000,00 10,00 -0,73
Daerah yang Sah
4.3.01 Pendapatan Hibah 0,00 - 0,00 - 0,00 - 0,00 0 0,00 - 0,00 0,00
Lain-lain
Pendapatan Sesuai
4.3.03 dengan Ketentuan 69.405.860.400,00 4,59 76.503.721.014,08 10,23 80.038.510.000,00 4,62 46.000.000.000,00 -42,53 50.000.000.000,00 8,70 55.000.000.000,00 10,00 -0,73
Perundang-
Undangan
JUMLAH
1.855.492.183.263,02 9,30 1.757.707.108.484,17 -5,27 1.726.282.391.195,00 -1,79 1.819.409.492.690,00 5,39 1.869.575.746.514,85 2,76 1.922.824.172.003,95 2,85 2,21
PENDAPATAN

Sumber : BPPKAD Kabupaten Sampang, 2021; Ket: %P adalah persentase pertumbuhan.

III - 59 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran
Keuangan Daerah

Gambar 3.3
Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Sampang

Pendapatan daerah Kabupaten Sampang diproyeksikan pada tahun


2021 hingga 2024 cenderung meningkat tiap tahun. Namun peningkatan
pendapatan tersebut diperkirakan hanya tumbuh dengan rata-rata di bawah 3 persen.
Pendapatan Transfer diprediksikan masih menjadi komponen utama pembentuk
pendapatan daerah, meskipun nilai kontribusi yang diproyeksikan semakin menurun
hingga sebesar 86,43 persen pada tahun 2024. Kompenen terbesar pendapatan
transfer didapat dari Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat yang terdiri dari Dana
Perimbangan, DID, dan Dana Desa.
PAD diproyeksikan tumbuh dengan rata-rata pertumbuhan sebesar
7,63 persen selama lima tahun kedepan. Pada tahun 2024, nilai PAD diprediksikan
sebesar Rp206 miliar. Komponen Lain-lain PAD yang sah diprediksikan menjadi
komponen terbesar dalam pembentukan PAD diikuti oleh retribusi dan pajak daerah.
Pada tahun anggaran 2021 Lain-lain PAD yang sah nilainya sebesar Rp123,95 miliar
mengalami penurunan pada tahun 2022 karena adanya perubahan struktur anggaran
dimana Pendapatan Dana Kapitasi JKN pada FKTP yang semula memjadi komponen
Lain-lain PAD yang Sah bergeser menjadi Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sesuai
amanat Permendagri Nomor 28 Tahun 2021 tentang Pencatatan Pengesahan Dana Kapitasi
Jaminan Kesehatan Nasional pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Milik Pemerintah
Daerah. Namun demikian tahun-tahun berikutnya Lain-lain PAD yang sah diproyeksikan
mengalami peningkatan hingga mencapai Rp109,65 miliar pada tahun 2024.

III - 60 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran
Keuangan Daerah

Selanjutnya, nilai Retribusi dan Pajak Daerah, pada tahun 2024 diprediksikan masing-
masing sebesar Rp52,66 miliar dan Rp33,40 miliar. Kontribusi PAD terhadap
pendapatan daerah diprediksikan semakin meningkat selama lima tahun kedepan.
Pembentukan Pendapatan Transfer didapat dari Pendapatan Transfer
Pemerintah Pusat dan Pendapatan Transfer Antar Daerah. Dana Alokasi Umum,
Dana Alokasi Khusus, dana DBH merupakan komponen terbesar dalam
pembentukan Pendapatan Transfer, disusul Dana Desa dan DID. Dana Desa
diproyeksikan selalu meningkat dengan rata-rata pertumbuhan 5,60 persen setiap
tahunnya. Besarnya kontribusi dana desa dalam pembentukan Pendapatan Transfer
Pemerintah Pusat perlu senantiasa diarahkan dan ditujukan untuk pembangunan desa
yang mandiri. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah mengalami penurunan pada
tahun 2022 karena Pendapatan Hibah Dana BOS sebagai salah satu komponennya
dicatat dalam DAK Non Fisik. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah setelah tahun
2022 diproyeksikan meningkat menjadi sebesar Rp55 miliar pada tahun 2024.

2. Proyeksi Belanja daerah


Belanja daerah dapat digunakan sebagai instrumen pencapaian visi
pembanguna daerah selama lima tahun kedepan. Beberapa aspek dalam
pengelolaan belanja seperti aspek efektifitas, efisiensi, transparan dan akuntabel
perlu dijadikan perhatian sejak proses perencanaan, pelaksanaan hingga
pertanggungjawaban. Belanja harus diarahkan untuk mendukung kebijakan yang
telah ditetapkan dengan memperhatikan perbandingan antara masukan dan
keluaran (efisiensi), dimana keluaran dari belanja dimaksud seharusnya dapat
dinikmati oleh masyarakat (hasil). Selanjutnya alokasi anggaran perlu dilaksanakan
secara terbuka berdasarkan skala prioritas dan kebutuhan. Selain itu pengelolaan
belanja harus diadministrasikan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
Belanja daerah sebagai komponen keuangan daerah dalam kerangka ekonomi makro
diharapkan dapat memberikan dorongan atau stimulan terhadap perkembangan
ekonomi daerah secara makro ke dalam kerangka pengembangan yang lebih
memberikan efek multiplier yang lebih besar bagi peningkatan kesejahteraan rakyat
yang lebih merata. Oleh karena itu, kebijakan dalam pengelolaan keuangan daerah
perlu disusun dalam kerangka yang sistematis dan terpola.

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | III - 61
Gambaran
Keuangan Daerah

Penentuan nilai proyeksi Belanja Daerah Kabupaten Sampang lima tahun


kedepan, selain mempertimbangkan kondisi ekonomi makro tapi juga
beberapa asumsi, sebagai berikut:
 Kebijakan pemerintah yang mempengaruhi belanja tidak langsung dan belanja
langsung. Dimana Belanja tidak langsung dan belanja langsung Kabupaten
Sampang diperkirakan mengalami peningkatan tiap tahun sejalan dengan
proyeksi peningkatan DAU, pendapatan daerah, penambahan jumlah ASN dan
tingkat inflasi.
 Pertumbuhan pengeluaran wajib dan mengikat serta prioritas utama
diperkirakan mengalami peningkatan siiring dengan pertumbuhan ekonomi
yang meningkat, dan peningkatan pendapatan daerah.
Kebijakan belanja kedepan fokus pada tujuh prinsip utama sebagai berikut:
1. Transparansi dan akuntabel belanja daerah melalui publikasi dan
pertanggungjawaban sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dipublikasikan
berarti pula masyarakat mudah dan tidak mendapatkan hambatan dalam
mengakses informasi belanja. Pertanggungjawaban belanja tidak hanya dari
aspek administrasi keuangan, tetapi menyangkut pula proses, keluaran dan
hasilnya
2. Efektivitas dan efisiensi belanja daerah, melalui pemanfaatan sesuai prioritas
daerah dengan memperhatikan kebutuhan masyarakat (money follow program
prioritas) serta belanja yang besifat mengikat dan prioritas utama;
3. Prioritas, dimana penggunaan anggaran diprioritaskan untuk mendanai
kegiatan-kegiatan di bidang pendidikan, kesehatan, pengembangan wilayah,
peningkatan infrastruktur guna mendukung pertumbuhan ekonomi serta
diarahkan untuk penanggulangan kemiskinan, secara berkelanjutan dengan
menitikberatkan pada Urusan Wajib Pelayanan Dasar. Urusan Wajib Non
Pelayanan Dasar, urusan Pilihan dan Non Urusan sesuai dengan Prioritas
Pembangunan kabupaten Sampang, dengan meningkatkan alokasi anggaran
pada bidang-bidang yang langsung menyentuh kepentingan masyarakat. Selain
itu mengalokasikan belanja daerah pada program yang mendukung dan
berkaitan dengan pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM);

III - 62 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran
Keuangan Daerah

4. Efisiensi belanja juga dilakukan dengan evaluasi terhadap Struktur Organisasi


Perangkat Daerah yang ada, perubahan SOTK ini diharapkan dapat
mengefisiensikan belanja-belanja rutin pegawai;
5. Mengalokasikan belanja daerah secara terukur dan terarah, berdasarkan
sasaran/target kinerja Pembangunan Daerah pada setiap tahun (performance-
based budgeting) untuk mendukung capaian target Indikator Kinerja Utama
(IKU);
6. Mendanai program-program prioritas lanjutan (program-program unggulan)
yang belum terlaksana pada RPJMD periode sebelumnya;
7. Mendorong belanja pemerintah untuk menstimulus aktivitas perekonomian
dalam pencapaian kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan partisipasi
sektor swasta dan swadaya masyarakat.
Arah kebijakan belanja daerah Pemerintah Kabupaten Sampang tahun
2019–2024 adalah sebagai berikut:
Tabel 3.20
Kebijakan Belanja Daerah Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024

RPJMD P-RPJMD
Belanja Daerah difokuskan dalam rangka percepatan
Efektivitas dan efisiensi Belanja Daerah,
pemulihan dan penanganan dampak atas pandemi
melalui pemanfaatan sesuai prioritas
COVID-19 pada semua bidang yang diperkirakan akan
daerah (money follow program prioritas);
normal tahun 2023/2024.

Peningkatan internalisasi sistem penganggaran


Optimalisasi anggaran untuk percepatan
berbasis kinerja yang didasari oleh prinsip ekonomis,
pembangunan infrastruktur publik yang
efisiensi dan efektivitas melalui pendayagunaan e-
berkualitas dan penanganan permasalahan
planning dan e-budgeting serta implementasi
utama khususnya bidang pendidikan dan
instrumen belanja SSH dan Analisisis Standar Belanja
kesehatan;
Daerah;

Belanja Daerah memenuhi program dan Belanja Daerah difokuskan dapat memenuhi
kegiatan yang diarahkan penggunaannya mandatory spending atau belanja-belanja yang sudah
berdasarkan sumber dana (specific grant) di-earmark, seperti pendidikan 20% dan kesehatan
serta untuk pemenuhan Standar Pelayanan 10%. Selain itu, Belanja Daerah diarahkan untuk
Minimal (SPM) urusan pemerintahan dan menyelenggarakan urusan wajib dan urusan pilihan
operasional berdasarkan tugas pokok dan dengan berpedoman pada peraturan yang berlaku dan
fungsi Perangkat Daerah; sesuai dengan Standar Pelayanan Minimum (SPM)

Optimalisasi Belanja Daerah untuk percepatan


Mengalokasikan kebutuhan belanja tetap,
pembangunan infrastruktur publik yang berkualitas
belanja rutin, dan belanja variabel secara
dan penanganan permasalahan utama khususnya
terukur dan terarah;
bidang pendidikan dan kesehatan;

Pemenuhan kebijakan belanja untuk Penganggaran belanja yang proporsional, rasional,


bidang pendidikan, kesehatan dan efektif dan efisien berbasis program prioritas (money
infrastruktur, yaitu 20 persen untuk fungsi follow programs, Holistik-Tematik, Integratif dan

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | III - 63
Gambaran
Keuangan Daerah

RPJMD P-RPJMD
pendidikan, 10 persen untuk urusan Spasial) dalam rangka memenuhi janji politik dan
kesehatan serta 25 persen untuk belanja program prioritas Kepala Daerah dan selaras dengan
infrastruktur. kebijakan Pemerintah Provinsi dan Pusat.

Penggunaan belanja diarahkan dalam


Pemenuhan belanja untuk program dan kegiatan
mendukung sasaran dan prioritas
prioritas perangkat daerah dalam rangka pemenuhan
pembangunan Daerah serta diselaraskan
target kinerja dan pelaksanaan urusan pemerintahan
dengan prioritas Pemerintah Provinsi Jawa
daerah
Timur dan Pemerintah Pusat.

Efektivitas dan efisiensi belanja daerah,


Efisiensi Pemenuhan alokasi anggaran untuk
melalui pemanfaatan sesuai prioritas
pelayanan dan operasional perangkat daerah.
daerah (money follow program prioritas);

Berdasarkan asumsi, arah kebijakan, pertumbuhan dan tren perkembangan


anggaran, maka proyeksi nilai Belanja Daerah Kabupaten Sampang Tahun Anggaran
2019–2024 secara lengkap dapat dilihat dalam tabel berikut:

III - 64 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Tabel 3.21
Proyeksi Belanja Daerah Kabupaten Sampang
2019R 2020R 2021 2022 2023 2024 Rata2
Kode Uraian
(Rp) %P (Rp) %P (Rp) %P (Rp) %P (Rp) %P (Rp) %P %P

5 BELANJA DAERAH

5.1 Belanja Operasi 1.102.356.478.893,25 -0,34 1.065.416.310.660,99 -3,35 1.295.151.759.482,00 21,56 1.311.216.501.514,00 1,24 1.171.260.405.567,36 -10,67 1.246.733.117.090,32 6,44 2,48

5.1.01 Belanja Pegawai 630.006.584.819,00 2,44 621.526.702.459,00 -1,35 765.509.155.162,00 23,17 786.009.253.321,00 2,68 799.571.674.134,42 1,73 815.563.107.617,11 2,00 5,11

5.1.02 Belanja Barang dan Jasa 376.220.941.625,25 9,71 397.726.925.698,99 5,72 430.535.265.211,00 8,25 433.701.164.135,00 0,74 298.669.680.717,94 -31,13 318.433.533.182,21 6,62 -0,02

5.1.03 Belanja Bunga 0,00 28.120.000,00 0,00 810.220.000,00 2781,29 8.822.644.331,00 988,92 10.312.439.938,00 16,89 12.216.282.722,00 18,46 634,26

5.1.05 Belanja Hibah 88.172.134.488,00 -34,53 42.154.011.000,00 -52,19 81.048.435.609,00 92,27 78.604.499.727,00 -3,02 58.000.890.527,00 -26,21 95.814.473.319,00 65,19 6,92

5.1.06 Belanja Bantuan Sosial 7.956.817.961,00 -41,39 3.980.551.503,00 -49,97 17.248.683.500,00 333,32 4.078.940.000,00 -76,35 4.705.720.250,00 15,37 4.705.720.250,00 0,00 30,16

5.2 Belanja Modal 361.797.246.071,51 15,75 295.428.275.565,00 -18,34 352.754.851.885,00 19,40 431.172.730.572,00 22,23 365.040.720.877,49 -15,34 389.196.540.556,03 6,62 5,05

5.2.01 Belanja Modal Tanah 40.657.867.699,00 397,46 44.201.171.671,00 8,71 - -100,00 185.500.000,00 0,00 200.000.000,00 7,82 10.200.000.000,00 5000,00 885,66

Belanja Modal Peralatan


5.2.02 56.568.104.990,25 46,74 54.428.031.280,00 -3,78 58.358.385.568,00 7,22 51.991.254.860,00 -10,91 49.029.567.358,55 -5,70 47.022.288.096,01 -4,09 4,91
dan Mesin
Belanja Modal Gedung
5.2.03 84.433.263.662,00 37,01 43.307.595.350,00 -48,71 74.729.353.573,00 72,55 74.730.259.179,00 0,00 59.607.409.833,12 -20,24 60.000.000.000,00 0,66 6,88
dan Bangunan
Belanja Modal Jalan,
5.2.04 175.115.533.890,00 -10,26 140.073.763.234,00 -20,01 217.955.886.648,00 55,60 302.399.911.015,00 38,74 251.369.729.651,75 -16,88 266.951.737.032,47 6,20 8,90
Irigasi dan Jaringan
Belanja Modal Aset
5.2.05 5.022.475.830,26 -44,60 13.417.714.030,00 167,15 1.711.226.096,00 -87,25 1.865.805.518,00 9,03 4.834.014.034,07 159,08 5.022.515.427,55 3,90 34,55
Tetap Lainnya

5.3 Belanja Tidak Terduga 1.369.597.136,00 2374,98 47.247.924.797,00 3349,77 7.903.978.037,00 -83,27 9.489.445.800,00 20,06 5.000.000.000,00 -47,31 5.000.000.000,00 0,00 935,70

5.3.01 Belanja Tidak Terduga 1.369.597.136,00 2374,98 47.247.924.797,00 3349,77 7.903.978.037,00 -83,27 9.489.445.800,00 20,06 5.000.000.000,00 -47,31 5.000.000.000,00 0,00 935,70

5.4 Belanja Transfer 336.795.324.835,00 -1,00 322.554.580.083,00 -4,23 325.097.455.352,00 0,79 319.665.100.800,00 -1,67 328.078.430.720,00 2,63 335.337.122.344,60 2,21 -0,21

5.4.01 Belanja Bagi Hasil 3.286.447.623,00 0,00 5.065.362.000,00 54,13 6.578.535.352,00 29,87 4.331.476.800,00 -34,16 5.157.850.000,00 19,08 4.606.100.000,00 -10,70 9,70

Belanja Bantuan
5.04.02 333.508.877.212,00 23,77 317.489.218.083,00 -4,80 318.518.920.000,00 0,32 315.333.624.000,00 -1,00 322.920.580.720,00 2,41 330.731.022.344,60 2,42 3,85
Keuangan
JUMLAH BELANJA 1.802.318.646.935,76 6,76 1.730.647.091.105,99 -3,98 1.980.908.044.756,00 14,46 2.071.543.778.686,00 4,58 1.869.379.557.164,85 -9,76 1.976.266.779.990,95 5,72 2,96
JUMLAH
53.173.536.327,26 462,17 27.060.017.378,18 -49,11 -254.625.653.561,00 -1040,97 -252.134.285.996,00 -0,98 196.189.350,00 100,08 -53.442.607.987,00 -27340,32 -4678,21
SURPLUS/(DEFISIT)

Sumber : BPPKAD Kabupaten Sampang. 2021; Ket: %P adalah persentase pertumbuhan

III - 65 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran
Keuangan Daerah

Gambar 3.4
Proyeksi Belanja Daerah Kabupaten Sampang

Belanja Daerah selama lima tahun kedepan diproyeksikan mengalami


tren yang fluktuatif. Pada proyeksi tahun 2022 Belanja Daerah diproyeksikan
meningkat, tapi kemudian pada 2023 mengalami penurunan dan mengalami
peningkatan pada tahun 2024. Rata–rata pertumbuhan Belanja Daerah tahun 2019–
2024 diproyeksikan sebesar 2,96 persen. Pada tahun 2022, Belanja Daerah
diproyeksikan sebesar Rp2,07 trilyun tetapi akan menurun menjadi Rp1,87 triliun
dan Rp1,98 triliun pada tahun 2023 dan 2024. Belanja Operasi masih menjadi
kontributor utama dalam pembentukan Belanja Daerah dengan rata-rata kontrubusi
62,44 persen. Kemudian disusul Belanja Modal, Belanja Transfer, dan Belanja Tidak
Terduga. Tingginya pertumbuhan Belanja Operasi diharapkan menjadi pengungkit
pembangunan ekonomi di Kabupaten Sampang.

3. Proyeksi Pembiayaan Daerah


Penentuan nilai proyeksi Pembiayaan Daerah Kabupaten Sampang
Tahun 2019 sampai dengan 2024 mempertimbangkan beberapa asumsi sebagai
berikut:
 Kebijakan penyelesaian kewajiban daerah, dimana dalam penyelesaian
kewajiban daerah, jika terjadi defisit anggaran ditutup dengan menggunakan

III - 66 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran
Keuangan Daerah

penerimaan pembiayaan, yang berasal dari SILPA ataupun penerimaan


kembali investasi dana bergulir.
 Kebijakan efisiensi belanja daerah dan peningkatan pendapatan daerah;
 Pengeluaran pembiayaan diprioritaskan pada pengeluaran yang bersifat wajib
antara lain pembayaran utang pokok, dan penyertaan modal pada BUMD yang
berorientasi keuntungan dan bertujuan untuk meningkatkan pelayanan
kepada masyarakat serta pembentukan dana cadangan dalam rangka
pendanaan kegiatan Pemilihan Kepala Daerah pada akhir pelaksanaan RPJMD.
 Mempertimbangkan nilai kewajiban kepada pihak ketiga sampai dengan akhir
tahun belum terselesaikan serta kegiatan lanjutan dengan saldo kas neraca
daerah.
Arah kebijakan pembiayaan yang digunakan dalam penyusunan proyeksi
penerimaan dan pengeluaran pembiayaan adalah:
Tabel 3.22
Kebijakan Pembiayaan Daerah Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024

RPJMD P-RPJMD

Mengoptimalkan penerimaan pembiayaan


daerah yang diperkirakan diperoleh dari
Penerimaan pembiayaan daerah diarahkan untuk
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun
pengelolaan SiLPA dan diharapkan SiLPA akan menjadi
Sebelumnya (SiLPA) yang bersumber dari
bagian dari pendapatan pada periode anggaran
pelampauan penerimaan pendapatan
berikutnya.
daerah maupun sisa penghematan
belanja;

Peningkatan Manajemen Pembiayaan Pengeluaran Pembiayaan Daerah diarahkan untuk


Daerah dalam rangka akurasi, efisiensi, pembentukan dana cadangan, investasi dan pemberian
efektifitas, dan profitabilitas; pinjaman daerah.

Kemitraan antara Pemerintah Kabupaten Sampang


dengan pemerintah kabupaten/kota, pemerintah
pusat, dan provinsi perlu terus dikembangkan dalam
rangka mengatasi keterbatasan pembiayaan
pembangunan daerah. Program-program yang in line
Mengembangkan investasi daerah dan
mulai dari pusat sampai dengan daerah dapat dibiayai
penyertaan modal dengan prinsip kehati-
melalui cost sharing dengan memperhatikan kapasitas
hatian;
fiskal daerah. Program-program yang dapat
dikerjasamakan antar tingkat pemerintahan dapat
difokuskan pada bidang kesehatan, pendidikan,
infrastruktur, perluasan lapangan kerja, pengentasan
kemiskinan, dan pembangunan UMKM.

Bila diperlukan daerah akan melakukan Mendorong peningkatan keterlibatan swasta dalam
pinjaman daerah dalam pendanaan mendukung program-program pembangunan di

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | III - 67
Gambaran
Keuangan Daerah

RPJMD P-RPJMD
program-program strategis melalui skema Kabupaten Sampang. Hal ini dapat dilakukan kerjasama
Kerjasama Pemerintah dengan Badan pemerintah swasta (KPS) atau Kerjasama Pemerintah
Usaha (KPBU). Daerah dan Badan Usaha (KPBU). Skema KPBU
diperuntukkan bagi program-program strategis antara
lain rencana relokasi Rumah Sakit Daerah dan
Pembangunan Stadion Sampang.
Di samping itu, Pemerintah Kabupaten Sampang akan
menyediakan daftar bidang-bidang yang dapat menjadi
arena pilihan swasta untuk menyalurkan dana PKBL
dan CSR-nya, sehingga pelaksanaan CSR/PKBL akan
sangat membantu dalam pembiayaan program
pembangunan pemerintah daerah. Oleh karena itu,
peran tim fasilitasi CSR/PKBL harus lebih ditingkatkan.

Peningkatan pembiayaan non-APBD


melalui kerjasama dengan pihak swasta, Pengelolaan pinjaman daerah secara prudent dan
melalui Corporate Social Responsibility digunakan untuk sector produktif
(CSR);

Membentuk dana cadangan yang akan


digunakan untuk kepentingan-
kepentingan yang sifatnya strategis.

III - 68 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Tabel 3.23
Proyeksi Pembiayaan Daerah Kabupaten Sampang
2019R 2020R 2021 2022 2023 2024 Rata2
Kode Uraian
(Rp) %P (Rp) %P (Rp) %P (Rp) %P (Rp) %P (Rp) %P %P
6 PEMBIAYAAN
Penerimaan
6.1 131.443.260.467,67 8,37 195.191.039.494,93 48,50 277.125.653.561,00 41,98 268.025.000.000,00 -3,28 67.450.000.000,00 -69,18 109.458.500.000,00 62,28 13,83
Pembiayaan
Sisa Lebih
Perhitungan
6.1.01 Anggaran Tahun 130.752.271.036,67 51,43 184.616.796.794,93 41,20 222.251.056.873,00 20,39 114.150.000.000,00 -48,64 66.950.000.000,00 3,00 68.958.500.000,00 3,00 4,34
Sebelumnya
(SiLPA)
Pencairan Dana
6.1.02 - -100,00 - 0,00 - 0,00 - 0,00 - 0,00 40.000.000.000,00 0,00 -16,67
Cadangan
Penerimaan
6.1.04 0,00 10.074.242.700,00 0,00 54.093.082.000,00 436,94 153.375.000.000,00 183,54 - -100,00 - 0,00 86,75
Pinjaman Daerah
Penerimaan
Kembali
6.1.05 690.989.431,00 -36,38 500.000.000,00 -27,64 781.514.688,00 56,30 500.000.000,00 -36,02 500.000.000,00 0,00 500.000.000,00 0,00 -7,29
Pemberian
Pinjaman Daerah
Pengeluaran
6.2 - 0,00 - 0,00 22.500.000.000,00 0,00 15.890.714.004,00 -29,37 67.646.189.350,00 325,70 56.015.892.013,00 -17,19 46,52
Pembiayaan
Pembentukan
6.2.01 - 0,00 - 0,00 20.000.000.000,00 0,00 10.000.000.000,00 -50,00 10.000.000.000,00 0,00 - -100,00 -25,00
Dana Cadangan
Penyertaan Modal
6.2.02 - 0,00 - 0,00 2.500.000.000,00 0,00 -100,00 0,00 0,00 -16,67
Daerah
Pembayaran
Cicilan Pokok
6.2.03 5.890.714.004,00 0,00 57.646.189.350,00 878,59 56.015.892.013,00 -2,83 291,92
Utang yang Jatuh
Tempo
PEMBIAYAAN
131.443.260.467,67 8,37 195.191.039.494,93 48,50 254.625.653.561,00 30,45 252.134.285.996,00 -0,98 -196.189.350,00 -100,10 53.442.607.987,00 -27340,32 -4559,01
NETTO
Sisa Lebih
Pembiayaan
6.3 Anggaran Daerah 184.616.796.794,93 41,20 222.251.056.873,11 20,39 - -100,00 - 0 0 0 0 0 -6,40
Tahun Berkenaan
(SILPA)
Sumber : BPPKAD Kabupaten Sampang. 2021; Ket: %P adalah persentase pertumbuhan

III - 69 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran
Keuangan Daerah

3.3.2 Penghitungan Kerangka Pendanaan


Dalam menganalisis kerangka pendanaan, langkah awal yang harus
dilakukan adalah mengidentifikasi seluruh penerimaan daerah sebagaimana
telah dihitung pada bagian di atas dan ke pos-pos mana sumber penerimaan
tersebut akan dialokasikan. Suatu kapasitas riil keuangan daerah adalah total
penerimaan daerah setelah dikurangkan dengan berbagai pos atau belanja dan
pengeluaran pembiayaan yang wajib dan mengikat serta prioritas utama. Sebelum
dialokasikan ke berbagai pos belanja dan pengeluaran, besaran masing-masing
sumber penerimaan memiliki kebijakan pengalokasian yang harus diperhatikan,
antara lain:
 Penerimaan retribusi pajak diupayakan alokasi belanjanya pada program atau
kegiatan yang berhubungan langsung dengan peningkatan layanan dimana
retribusi pajak tersebut dipungut.
 Penerimaan dari pendapatan hasil pengelolaan aset daerah yang dipisahkan
dialokasikan kembali untuk upaya-upaya peningkatan kapasitas dimana dana
penyertaan dialokasikan sehingga menghasilkan tingkat pengembalian
investasi terbaik bagi kas daerah.
 Penerimaan dana alokasi umum diprioritaskan bagi belanja umum pegawai
dan operasional rutin pemerintahan daerah.
 Penerimaan dari dana alokasi khusus dialokasikan sesuai dengan tujuan
dimana dana tersebut dialokasikan.
Kapasitas riil keuangan daerah adalah total penerimaan daerah setelah
dikurangkan dengan berbagai pos atau belanja pengeluaran pembiayaan yang
wajib dan mengikat serta menjadi prioritas utama. Kapasitas riil kemampuan
keuangan daerah tersebut diperoleh dari akumulasi pendapatan, Sisa Lebih
Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya (SiLPA), Pencairan Dana Cadangan,
Penerimaan Pinjaman Daerah, dan Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah
dikurangi total Pengeluaran Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama. Pengeluaran
Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama, Proyeksi Belanja dan Pengeluaran
Pembiayaan yang Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama, serta Kapasitas Riil
Kemampuan Keuangan Daerah untuk Mendanai Pembangunan Daerah Kabupaten
Sampang 2019–2024 ditunjukkan pada Tabel 3.24 hingga Tabel 3.26.

III - 70 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran
Keuangan Daerah

Realisasi kapasitas riil kemampuan keuangan daerah Kabupaten Sampang


tahun 2019 dan 2020 masing-masing sebesar Rp938,82 miliar dan Rp874,65 miliar.
Selanjutnya untuk tahun 2021 sebesar Rp855,57 miliar; tahun 2022 sebesar Rp883,53
miliar; pada tahun 2023 adalah sebesar Rp779,50 miliar; dan pada tahun 2024 sebesar
Rp835,80 miliar. Kapasitas riil keuangan daerah tahun 2022 relatif tinggi karena
adanya Penerimaan Pinjaman PEN Daerah Tahun 2021. Sedangkan pada tahun 2023
dan 2024 Kapasitas riil keuangan daerah diproyeksikan menurun karena adanya
pembayaran pokok pinjaman atas Pinjaman PEN Daerah tersebut.
Kebijakan alokasi dari kapasitas kemampuan keuangan daerah terbagi
dalam tiga kelompok prioritas. Kelompok Prioritas I mendapatkan prioritas
pertama sebelum Kelompok Prioritas II. Kelompok Prioritas III mendapatkan alokasi
anggaran setelah Kelompok Prioritas I dan II terpenuhi kebutuhan dananya. Adapun
ketentuan prioritas anggaran sebagai berikut:
a) Prioritas I. dialokasikan untuk dialokasikan untuk membiayai pemenuhan
Urusan Wajib Pelayanan Dasar, antara lain kebutuhan urusan Pendidikan,
Urusan Kesehatan, Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Urusan
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Urusan Ketertiban Umum dan
Perlindungan Masyarakat serta Urusan Sosial.
b) Prioritas II, dialokasikan untuk pendanaan: program prioritas dalam rangka
pencapaian visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Sampang periode 2019-2024,
yang merupakan program pembangunan daerah dengan tema atau program
unggulan Kepala daerah sebagaimana diamanatkan dalam RPJMN dan
amanat/kebijakan nasional yang definitif harus dilaksanakan oleh daerah pada
tahun rencana. Program tersebut harus berhubungan langsung dengan
kepentingan publik, bersifat monumental, berskala besar, dan memiliki
kepentingan dan nilai manfaat yang tinggi, memberikan dampak luas pada
masyarakat dengan daya ungkit yang tinggi pada capaian visi/misi daerah.
c) Prioritas III, merupakan prioritas yang dimaksudkan untuk alokasi belanja-
belanja pada Urusan Pemerintah Lainnya. Pengalokasiannya Prioritas III harus
memperhatikan (mendahulukan) pemenuhan dana pada prioritas I dan II
terlebih dahulu untuk menunjukkan urutan prioritas yang benar.

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | III - 71
III - 72 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4

Tabel 3.24
Pengeluaran Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama Kabupaten Sampang
Tahun Rata-rata
No Uraian Pertumbuhan
2016 2017 2018 2019 2020
(%)
A. Belanja Operasi 566.633.971.227,00 545.247.652.248,64 702.692.869.937,00 709.948.521.393,00 708.441.412.770,97 5,63
1 Belanja Gaji dan Tunjangan 471.411.602.493,00 433.819.811.306,92 554.341.737.663,00 573.111.361.690,00 570.569.705.409,00 5,72
Belanja Honorarium PNS
2 khusus Guru/tenaga 30.506.176.960,00 41.697.763.796,00 29.019.311.342,00 21.613.676.693,00 69.533.257.930,97 38,88
kesehatan
Belanja Beasiswa
3 94.500.000,00 60.000.000,00 24.500.000,00 - - -22,77
Pendidikan PNS
Belanja Jasa Kantor
4 (khusus tagihan air, listrik, 11.158.359.481,00 12.909.071.216,72 12.382.793.287,00 13.043.400.561,00 13.837.806.928,00 2,65
telepon)
Belanja sewa gedung
5 kantor (yg telah ada 0 0,00 0,00 - - 0,00
kontrak jangka panjang)
Belanja sewa perlengkapan
& peralatan kantor (yang
6 0 0,00 0,00 - - 0,00
telah ada kontrak jangka
panjang)
Belanja Penerimaan
7 Pimpinan dan anggota 3.461.760.000,00 4.231.180.000,00 5.928.000.000,00 6.051.130.000,00 8.337.960.000,00 26,60
DPRD serta KDH/WKDH
8 Belanja Bunga 0 0 0,00 28.120.000,00 0,00
9 Belanja Subsidi 0 0,00 0,00 - - 0,00
10 Belanja Hibah 37.412.867.334,00 40.915.325.750,00 90.558.166.001,00 88.172.134.488,00 42.154.011.000,00 13,81
11 Belanja Bantuan Sosial 12.683.204.959,00 11.614.500.179,00 10.438.361.644,00 7.956.817.961,00 3.980.551.503,00 -26,06
B Belanja Tidak Terduga 64.716.191.774,00 222.555.000,00 55.337.800,00 1.369.597.136,00 47.247.924.797,00 6.093,34
C Belanja Transfer 218.473.526.675,00 276.731.606.224,00 269.458.666.947,00 336.795.324.835,00 322.554.580.083,00 24,30

1 Belanja Bagi Hasil 2.275.053.174,00 0,00 3.286.447.623,00 5.065.362.000,00 8,04


1.222.799.423
Tahun Rata-rata
No Uraian Pertumbuhan
2016 2017 2018 2019 2020
(%)
2 Belanja Bantuan Keuangan 274.456.553.050,00 269.458.666.947,00 333.508.877.212,00 317.489.218.083,00 23,84
217.250.727.252
D Pengeluaran Pembiayaan 10.000.000.000,00 14.096.778.860,83 0,00 - - -11,81
Pembentukan Dana
1 10.000.000.000,00 14.096.778.860,83 0,00 - - -6,81
Cadangan
2 Penyertaan Modal - - 0,00
Pembayaran Cicilan Pokok
3
Utang yang Jatuh Tempo
0 0 0 - - 0,00

TOTAL BELANJA WAJIB &


PENGELUARAN YANG
859.823.689.676,00 836.298.592.333,47 972.206.874.684,00 1.048.113.443.364,00 1.078.243.917.650,97 9,88
WAJIB MENGIKAT SERTA
PRIORITAS UTAMA
Sumber : BPPKAD Kabupaten Sampang. 2021

III - 73 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
III - 74 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4

Tabel 3.25
Proyeksi Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama Kabupaten Sampang
Tahun
No Uraian
2019 R 2020 R 2021 2022 2023 2024
A. Belanja Operasi 709.948.521.393,00 708.441.412.770,97 792.334.479.383,00 807.972.887.749,35 756.800.061.347,08 800.124.773.426,35
1 Belanja Gaji dan Tunjangan 573.111.361.690,00 570.569.705.409,00 630.157.573.353,92 653.785.793.059,27 621.100.000.000,00 624.707.286.503,27
Belanja Honorarium PNS
2 khusus Guru/tenaga 21.613.676.693,00 69.533.257.930,97 24.537.172.019,08 24.537.172.019,08 24.537.172.019,08 24.537.172.019,08
kesehatan
Belanja Beasiswa Pendidikan
3 - - - - - -
PNS
Belanja Jasa Kantor (khusus
4 13.043.400.561,00 13.837.806.928,00 14.639.158.265,00 14.392.770.914,00 14.392.770.914,00 14.392.770.914,00
tagihan air, listrik, telepon)
Belanja sewa gedung kantor
5 (yg telah ada kontrak jangka - - - - - -
panjang)
Belanja sewa perlengkapan &
6 peralatan kantor (yang telah - - - - - -
ada kontrak jangka panjang)
Belanja Penerimaan Pimpinan
7 dan anggota DPRD serta 6.051.130.000,00 8.337.960.000,00 23.893.236.636,00 23.751.067.699,00 23.751.067.699,00 23.751.067.699,00
KDH/WKDH
8 Belanja Bunga 28.120.000,00 810.220.000,00 8.822.644.331,00 10.312.439.938,00 12.216.282.722,00
9 Belanja Subsidi - - - - - -
10 Belanja Hibah 88.172.134.488,00 42.154.011.000,00 81.048.435.609,00 78.604.499.727,00 58.000.890.527,00 95.814.473.319,00
11 Belanja Bantuan Sosial 7.956.817.961,00 3.980.551.503,00 17.248.683.500,00 4.078.940.000,00 4.705.720.250,00 4.705.720.250,00
B Belanja Tidak Terduga 1.369.597.136,00 47.247.924.797,00 7.903.978.037,00 9.489.445.800,00 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00
C Belanja Transfer 336.795.324.835,00 322.554.580.083,00 325.097.455.352,00 319.665.100.800,00 328.078.430.720,00 335.337.122.344,60
1 Belanja Bagi Hasil 3.286.447.623,00 5.065.362.000,00 6.578.535.352,00 4.331.476.800,00 5.157.850.000,00 4.606.100.000,00
2 Belanja Bantuan Keuangan 333.508.877.212,00 317.489.218.083,00 318.518.920.000,00 315.333.624.000,00 322.920.580.720,00 330.731.022.344,60
D Pengeluaran Pembiayaan - - 22.500.000.000,00 15.890.714.004,00 67.646.189.350,00 56.015.892.013,00
1 Pembentukan Dana Cadangan - - 20.000.000.000,00 10.000.000.000,00 10.000.000.000,00 -
Tahun
No Uraian
2019 R 2020 R 2021 2022 2023 2024
2 Penyertaan Modal Daerah - - 2.500.000.000,00
Pembayaran Cicilan Pokok
3 - - - 5.890.714.004,00 57.646.189.350,00 56.015.892.013,00
Utang yang Jatuh Tempo
TOTAL BELANJA WAJIB &
PENGELUARAN YANG WAJIB
1.048.113.443.364,00 1.078.243.917.650,97 1.147.835.912.772,00 1.153.018.148.353,35 1.157.524.681.417,08 1.196.477.787.783,95
MENGIKAT SERTA PRIORITAS
UTAMA

III - 75 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
III - 76 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4

Tabel 3.26
Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah untuk Mendanai Pembangunan Daerah Kabupaten Sampang 2019–2024
Tahun
No Uraian
2019 R 2020 R 2021 2022 2023 2024
1 Pendapatan 1.855.492.183.263,02 1.757.707.108.484,17 1.726.282.391.195,00 1.817.675.935.690,35 1.869.575.746.514,85 1.922.824.172.003,95
Pencairan dana cadangan
2 0 0 0 0 0 40.000.000.000,00
(sesuai Perda)
Penerimaan Kembali
3 Pemberian Pinjaman 690.989.431,00 500.000.000,00 781.514.688,00 500.000.000,00 500.000.000,00 500.000.000,00
Daerah (Dana Bergulir)
Sisa Lebih Riil
4 130.752.271.036,67 184.616.796.794,93 222.251.056.873,00 65.000.000.000,00 66.950.000.000,00 68.958.500.000,00
Perhitungan Anggaran
5 Pijaman Daerah 0 10.074.242.700,00 54.093.082.000,00 153.375.000.000,00 0 0
Total Penerimaan: 1.986.935.443.730,69 1.952.898.147.979,10 2.003.408.044.756,00 2.036.550.935.690,35 1.937.025.746.514,85 2.032.282.672.003,95
Dikurangi:
Belanja & Pengeluaran
Pembiayaan yang wajib
5 1.048.113.443.364,00 1.078.243.917.650,97 1.147.835.912.772,00 1.153.018.148.353,35 1.157.524.681.417,08 1.196.477.787.783,95
& mengikat serta
prioritas utama
Kapasitas riil
938.822.000.366,69 874.654.230.328,13 855.572.131.984,00 883.532.787.337,00 779.501.065.097,77 835.804.884.220,00
kemampuan keuangan
Tabel 3.27
Rencana Penggunaan Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Utama Kabupaten Sampang Tahun 2019–2024
REALISASI TARGET
PRIORITAS
2019 2020 2021 2022 2023 2024
KAPASITAS RIIL 938.822.000.367 874.654.230.328 855.572.131.984 883.532.787.337 779.501.065.098 835.804.884.220

PRIORITAS 1 599.540.025.274 546.946.106.447 638.386.468.922 599.316.326.702 525.109.026.707 552.487.996.798

% terhadap Kapasitas Riil 63,86 62,53 74,62 67,83 67,36 66,10

PRIORITAS 2 277.665.459.755 269.269.423.232 187.904.986.075 254.731.451.313 228.104.223.521 254.531.168.813

% terhadap Kapasitas Riil 29,58 30,79 21,96 28,83 29,26 30,45

PRIORITAS 3 61.616.515.338 58.438.700.649 29.280.676.987 29.485.009.322 26.287.814.870 28.785.718.610

% terhadap Kapasitas Riil 6,56 6,68 3,42 3,34 3,37 3,44


TOTAL BELANJA
938.822.000.367 874.654.230.328 855.572.131.984 883.532.787.337 779.501.065.098 835.804.884.220
PRIORITAS

III - 77 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran
Keuangan Daerah

Rencana penggunaan kapasitas riil kemampuan keuangan daerah di


Kabupaten Sampang sama dengan total belanja prioritas. Dari 3 (tiga) prioritas
utama, Prioritas 1 (pemenuhan penerapan urusan wajib pelayanan dasar) memiliki
persentase terbesar lebih dari 67 persen terhadap kapasitas riil secara rata-rata untuk
tahun 2021–2024. Prioritas selanjutnya, direncanakan untuk prioritas II (program
prioritas dalam rangka pencapaian visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Sampang)
dengan rata-rata lebih dari 28 persen terhadap kapasitas riil. Sedangkan prioritas III
(alokasi belanja-belanja pada Urusan Pemerintah Lainnya) direncanakan rata-rata
tidak lebih dari 5 persen dari kapasitas riil untuk tahun 2021–2024.
Sesuai dengan proyeksi Kapasitas Riil Kemapuan Keuangan Daerah,
penggunaan anggaran akan difokuskan pada beberapa hal yaitu:
1. Kebijakan belanja daerah tahun anggaran 2019-2024 berpedoman pada
prioritas pembangunan yang merujuk kepada permasalahan dan isu strategis
daerah pada tahun sebelumnya. Selain itu, belanja daerah juga
mempertimbangkan kebijakan pemerintah pusat dan provinsi. Hal tersebut
dilakukan karena terdapat beberapa program dan kegiatan daerah, yang
sumber dananya berasal dari pemerintah pusat maupun provinsi. Selain itu,
tujuan lainnnya adalah untuk menciptakan sinkronisasi antara perencanaan
daerah sesuai dengan kebutuhan masyarakat serta mendukung prioritas
Provinsi Jawa Timur dan Nasional.
2. Penyusunan kebijakan belanja daerah diprioritaskan untuk menunjang
efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi Perangkat Daerah. dalam
penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah. Oleh karena itu, alokasi belanja
daerah harus memiliki target yang jelas, baik orientasi output maupun
outcomenya. Arah kebijakan belanja daerah Kabupaten Sampang untuk
mendukung tujuan pembangunan daerah maupun tujuan nasional.

III - 78 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Permasalahan dan
Isu-Isu Strategis Daerah

BAB IV
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS DAERAH

4.1 Permasalahan Pembangunan


Permasalahan pembangunan daerah merupakan gap kesenjangan antara
kondisi saat ini dengan tujuan pembangunan yang ingin dicapai di masa
mendatang. Kondisi saat ini digambarkan oleh capaian indikator kinerja
pembangunan daerah sedangkan kondisi yang diharapkan adalah tujuan atau target
yang hendak dicapai sesuai dengan yang telah direncanakan dalam dokumen
sebelumnya. Dalam upaya meminimalisir kesenjangan tersebut untuk mewujudkan
visi dan misi kepala daerah terpilih, maka diperlukan perumusan yang tepat terkait
analisis permasalahan daerah.
Permasalahan pembangunan di Kabupaten Sampang sampai tahun 2020
akan di identifikasi berdasarkan aspek kesejahteraan rakyat, aspek layanan
umum, dan aspek daya saing. Khusus untuk aspek layanan umum akan diurai
berdasarkan urusan pemerintah daerah. Identifikasi permasalahan dari aspek
tersebut sesuai dengan hasil evaluasi RPJMD pada bab II. Urusan pemerintah daerah
yang diidentifikasi permasalahannya meliputi urusan Pendidikan, Kesehatan,
Pekerjaan umum dan penataan ruang, Perumahan rakyat dan kawasan permukiman,
Ketenteraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat, Sosial, Tenaga
kerja, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak, Pangan, Pertanahan,
Lingkungan hidup, Administrasi kependudukan dan pencatatan sipil, Pemberdayaan
masyarakat dan desa, Pengendalian penduduk dan keluarga berencana, Perhubungan,
Komunikasi dan informasi, Koperasi dan UKM, Penanaman Modal, Kepemudaan dan
Olah Raga, Statistik, Persandian, Kebudayaan, Perpustakaan, Kearsipan, Kelautan dan
Perikanan, Pariwisata, Pertanian, Perdagangan, Industri, Transmigrasi, Urusan
penunjang perencanaan, Keuangan, Kepegawaian pendidikan dan pelatihan,
penelitian dan pengembangan, serta urusan penunjang lainnya. Hasil identifikasi
permasalahan Pembangunan di Kabupaten Sampang dapat dilihat dalam tabel 4.1.
berikut:

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | IV - 1
Permasalahan dan
Isu-Isu Strategis Daerah

Tabel 4.1
Identifikasi Permasalahan Pembangunan Kabupaten Sampang sampai tahun 2020
No ASPEK/BIDANG URUSAN Permasalahan
A. ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
1) Kontraksi dan Perlambatan pertumbuhan ekonomi sebagai dampak COVID-19
2) Masih rendahnya Indeks Pembangunan Manusia disebabkan oleh
- Daya Beli masyarakat yang semakin menurun sebagai dampak pandemi COVID-19
- Kualitas pendidikan masih rendah
- Mutu pelayanan kesehatan masih belum optimal
3) Meningkatnya angka kemiskinan sebagai dampak pandemi COVID-19
4) Masih terjadi kesenjangan pendapatan yang perlu terus ditekan meskipun berkategori cukup
5) Kontribusi sektor agribisnis yang cenderung menurun
6) Kualitas dan kuantitas layanan infrastruktur masih perlu ditingkatkan
7) Kualitas Lingkungan Hidup masih perlu ditingkatkan dan dijaga kelestariannya
8) Tata kelola pemerintahan daerah dan desa perlu terus untuk ditingkatkan
9) Harmonisasi kehidupan masyarakat yang perlu terus dijaga
B. ASPEK LAYANAN UMUM
B.1 Fokus Urusan Wajib Layanan Dasar
1) Masih rendahnya angka melek huruf.
2) Adanya pandemi COVID-19 megakibatkan banyak siswa
yang putus sekolah karena ikut bekerja bersama orang tua
ke luar kota
3) Upaya Percepatan Harapan Lama Sekolah belum efektif
4) Masih rendahnya Rata-rata Lama Sekolah (RLS)
5) Masih rendahnya Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD
1) Pendidikan 6) Sarana dan prasarana PAUD masih terbatas
7) Masih rendahnya Angka Partisipasi Murni (APM)
SMP/MTs/Paket B
8) Masih terbatasnya kompetensi guru pada semua jenjang
9) Kualitas sarana dan prasarana sekolah belum merata,
memadai, dan beum memenuhi Standar Pelayanan Minimal
10) Masih rendahnya rasio guru terhadap murid

1) Kualitas layanan kesehatan perlu ditingkatkan


2) Sarana dan prasarana kesehatan belum memadai
3) Masih tingginya Angka Kematian Ibu melahirkan
4) Masih tingginya angka kematian bayi
5) Masih banyaknya kasus balita gizi buruk sehingga perlu
ditingkatkan
2) Kesehatan 6) Semakin banyaknya Angka Notifikasi Kasus pada TBC
7) Insidence Rate penyakit DBD yang tinggi
8) Prevalensi Hipertensi yang masih tinggi
9) Prevalensi diabetes mellitus semakin banyak
10) Cakupan kepesertaan program JKN perlu ditingkatkan
11) Kasus kondisi gagal tumbuh pada anak balita (stunting)
masih cukup tinggi

IV - 2 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Permasalahan dan
Isu-Isu Strategis Daerah

No ASPEK/BIDANG URUSAN Permasalahan


1)Jalan kabupaten dengan kondisi baik perlu ditingkatkan
2)Kurang optimalnya pengelolaan jaringan irigasi
3)Program pengendalian banjir untuk DAS Kamoning belum
optimal
4) Penyediaan air baku untuk kebutuhan masyarakat belum
Pekerjaan Umum dan Penataan optimal
3)
Ruang 5) Perencanaan tata ruang wilayah belum ditindaklanjuti
dengan Rencana Detil Tata Ruang
6) Cakupan rumah tangga berakses air minum perlu
ditingkatkan
7) Cakupan rumah tangga berakses sanitasi perlu
ditingkatkan
1) Masih banyaknya rumah tidak layak huni
2) Masih terdapatnya kawasan permukiman kumuh
4) Perumahan dan Pemukiman perkotaan
3) Belum adanya identifikasi bangunan yang memenuhi
Standar Layak Fungsi (SLF)
1) Masih rendahnya ketaatan masyarakat terhadap peraturan
perundang-undangan maupun peraturan daerah
2) Masih rendahnya partisipasi masyarakat dan sarana
Ketentraman, Ketertiban Umum, prasarana pemadam kebakaran
5)
dan Pelindungan Masyarakat 3) Desa tangguh bencana perlu ditingkatkan
4) Pencegahan dini dan penanganan tanggap darurat bencana
tidak maksimal
5) Mitigasi bencana alam belum maksimal
1) Masih tingginya jumlah Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS)
2) Masih banyaknya jumlah PMKS yaang belum terdata
3) Minimnya penanganan PMKS yang mendapat Layanan
6) Sosial Program Pemberdayaan
4) Masih adanya Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)
yang belum mendapat program perlindungan dan bantuan
sosial
5) Belum optimalnya pemutakhiran DTKS
B.2 Fokus Urusan Wajib Bukan Layanan Dasar
1) Tingkat partisipasi angkatan kerja masih rendah
2) Minimnya penyediaan lapangan kerja
1) Tenaga Kerja 3) Masih rendahnya kualitas tenaga kerja
4) Angkatan kerja yg terfasilitasi oleh pemerintah masih
rendah
1) Masih belum optimalnya pemberdayaan perempuan dan
Pemberdayaan Perempuan dan
2) perlindungan anak
Perlindungan Anak
2) Indek Pembangunan Gender masih rendah
1) Skor PPH Konsumsi perlu ditingkatkan
2) Skor PPH Ketersediaan perlu ditingkatkan
3) Pangan 3) Masih banyaknya desa rentan rawan pangan
4) Pola konsumsi masyarakat yang memperhatikan
kebutuhan gizi seimbang perlu ditingkatkan

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | IV - 3
Permasalahan dan
Isu-Isu Strategis Daerah

No ASPEK/BIDANG URUSAN Permasalahan


1) Masih terbatasnya luas lahan bersertifikat
4) Pertanahan 2) Masih rendahnya penyelesaian pengaduan masyarakat
tentang pertanahan
1) Pencemaran air dari limbah keluarga dan industri perlu
ditangani
2) Kualitas udara perlu ditingkatkan
3) Masih tingginya luas lahan kritis
5) Lingkungan Hidup 4) Kurangnya ruang terbuka hijau
5) Pengelolaan persampahan masih perlu ditingkatkan
6) Masih rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya
kelestarian lingkungan hidup yang dapat menyebabkan
terjadinya bencana alam khususnya bencana banjir
1) Masih rendahnya penduduk yang memiliki dokumen
Administrasi Kependudukan dan kependudukan
6)
Pencatatan Sipil 2) Masih rendahnya penduduk yang memiliki dokumen
pencatatan sipil
1) Masih rendahnya Indek Desa Mandiri
2) Desa dengan Tata Kelola Pemerintahan Desa yang Baik
Pemberdayaan Masyarakat dan
7) perlu ditingkatkan
Desa
3) Minimnya desa yang memiliki Badan Usaha Milik Desa
(Bumdes) berkembang
1) Pasangan Usia Subur menjadi peserta KB aktif masih belum
Pengendalian Penduduk dan
8) optimal
Keluarga Berencana
2) Kepesertaan masyarakat terhadap program KB menurun
1) Masih tingginya kejadian kecelakaan lalu lintas
9) Perhubungan 2) Masih terbatasnya sarana perhubungan darat
3) Masih terbatasnya sarana perhubungan laut
1) Jumlah Sistem Informasi Manajemen yang terintegrasi
10) Komunikasi dan Informatika perlu terus ditingkatkan
2) Integrasi program berbasis elektronik belum optimal
1) Semakin berkurangnya koperasi aktif
2) Kualitas peningkatan usaha mikro belum optimal
11) Koperasi dan UKM
3) Kurangnya permodalan UKM
4) Kualitas produk yang belum memenuhi kebutuhan pasar
1) Masih kurangnya minat investasi di Kabupaten Sampang
12) Penanaman Modal
2) Jumlah dan nilai investasi masih rendah
1) Belum Optimalnya Peran Pemuda dalam Pembangunan
13) Kepemudaan dan Olah Raga
2) Prestasi olahraga perlu ditingkatkan
1) Penyediaan data statistik dalam pembangunan perlu
14) Statistik
didorong agar bisa dipublikasikan tepat waktu
1) Pelestarian budaya daerah kurang optimal
15) Kebudayaan 2) Belum optimalnya inventarisir potensi kebudayaan secara
baik
1) Indeks Minat Baca masih rendah
2) Menurunnya kunjungan perpustakaan
16) Perpustakaan dan Kearsipan 3) Menurunnya kunjungan kearsipan
4) Kualitas pengelolaan arsip Perangkat Daerah/Instansi
masih perlu terus ditingkatkan

IV - 4 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Permasalahan dan
Isu-Isu Strategis Daerah

No ASPEK/BIDANG URUSAN Permasalahan


B.3 Fokus Urusan Pilihan
1) Produksi perikanan tangkap dari laut dan perairan umum,
maupun perikanan budidaya di kolam dan tambak masih
1) Kelautan dan Perikanan perlu ditingkatkan secara berkelanjutan.
2) Produksi dan kualitas garam perlu ditingkatkan
3) Pertumbuhan sektor perikanan belum maksimal
1) Menurunnya kontribusi sektor pariwisata terhadap PAD
2) Pariwisata 2) Jumlah destinasi pariwisata perlu ditingkatkan
3) Menurunnya jumlah kunjungan wisata

1) Pertumbuhan sektor pertanian perlu ditingkatkan


2) Produk unggulan belum dikembangkan secara baik
3) Pertanian 3) Masih rendahnya nilai tambah dalam pengolahan
komoditas sektor pertanian
4) Subsektor peternakan dan perkebunan perlu dioptimalkan
1)Pembangunan sarana promosi perdagangan masih
terbatas
2) Penyediaan sarana prasarana perdagangan belum
terpenuhi secara optimal
4) Perdagangan 3) Pelaksanaan tera ulang sebagai sumber pendapatan daerah
tidak maksimal karena kurangnya sarana dan prsarana
serta sumber daya manusia belum tersedia
4) Volume usaha perdagangan sektor agribisnis perlu
ditingkatkan
1) Pertumbuhan industri kecil perlu ditingkatkan
5) Perindustrian
2) Kurangnya kualitas produksi sektor indutri kecil
B.4 Fokus Unsur Pendukung Urusan Pemerintahan
1) Nilai SAKIP belum optimal
1) Sekretariat Daerah 2) Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Kabupaten Sampang
perlu ditingkatkan
B.5 Fokus Unsur Penunjang Urusan Pemerintahan
1) Capaian kinerja sasaran RPJMD periode 2019-2024 perlu
ditingkatkan
1) Perencanaan
2) Kualitas dokumen perencanaan pembangunan perlu
dioptimalkan
1) Laporan keuangan perangkat daerah perlu ditingkatkan
2) Keuangan 2) Kinerja BUMD belum optimal
3) Pengelolaan aset daerah perlu ditingkatkan
Kepegawaian, Pendidikan dan 1) Kompetensi dan kualifikasi ASN masih rendah
3)
Pelatihan 2) Kinerja ASN perlu ditingkatkan
1) Pemanfaatan hasil kajian untuk perumusan kebijakan
belum optimal
4) Penelitian dan Pengembangan
2) Pemanfaatan inovasi daerah untuk kesejahteraan
masyarakat perlu ditingkatkan
Fokus Unsur Pengawasan Urusan 1) Kapabilitas Sumber Daya Aparat Pengawasan masih kurang
B.6
Pemerintahan (Inspektorat) 2) Maturitas SPIP Perangkat Daerah masih rendah

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | IV - 5
Permasalahan dan
Isu-Isu Strategis Daerah

No ASPEK/BIDANG URUSAN Permasalahan


Fokus Unsur Kewilayahan 1) Pelayanan publik di tingkat kecamatan perlu ditingkatkan
B.7
(Kecamatan) 2) Fungsi pembinaan kepada Desa perlu ditingkatkan
Fokus Unsur Pemerintahan Umum 1) Penanganan konflik agama, sosial, dan politik perlu dijaga
B.8
(Bakesbangpol) dan ditingkatkan
C. ASPEK DAYA SAING
1) Minimnya kemandirian fiskal daerah yang ditunjukkan dengan rendahnya Derajat
Desentralisasi Fiskal (DDF)
2) Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA) meningkat, namun belum dapat meningkatkan
penyediaan lapangan kerja baru
3) Proses regulasi periijinan yang terbit tepat waktu masih perlu dipertahankan
4) Masih rendahnya Rasio Lulusan S1/S2/S3
5) Rasio Ketergantungan masih tinggi
6) Kualitas infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan jaringan irigasi masih perlu terus
ditingkatkan
7) Masih belum optimalnya kesadaran masyarakat dalam menjaga ketertiban, ketentraman dan
keindahan

Berdasarkan hasil identifikasi permasalahan, setidaknya terdapat lima


masalah pokok pembangunan Kabupaten Sampang. Lima masalah pokok
pembangunan tersebut adalah 1. Pembangunan kualitas sumber daya manusia yang
masih rendah; 2. Pembangunan ekonomi yang belum berkualitas serta mengalami
perlambatan dan kontraksi sebagai dampak COVID-19; 3. Masih terbatasnya
penyediaan infrastruktur wilayah dan pengelolaan resiko bencana; 4. Belum
optimalnya Reformasi birokrasi dan penyelangaraan tata kelola pemerintahan yang
baik; dan 5. Harmonisasi kehidupan masyarakat perlu ditingkatkan. Hasil pemetaan
tersebut dapat dilihat dalam gambar berikut.

Gambar 4.1
Lima Masalah Pokok Pembangunan Kabupaten Sampang

IV - 6 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Permasalahan dan
Isu-Isu Strategis Daerah

Dalam upaya mengatasi permasalahan pokok pembangunan, perlu


diidentifikasi faktor penyebab (akar masalah). Hasil pemetaan masalah pokok
pembangunan lebih rinci dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 4.2
Hasil Pemetaan Masalah Pokok berdasarkan Identifikasi Permasalahan Pembangunan
No Masalah Pokok Masalah Akar Masalah
Tingkat pendidikan masyarakat
masih rendah
Upaya Percepatan Harapan Lama
Sekolah belum efektif
Masih rendahnya rata-rata lama
sekolah
Kualitas sarana dan prasarana
sekolah masih belum merata dan
memadai
Rasio guru terhadap murid terlalu
rendah
APM-APK SMA masih rendah
Derajat kesehatan masyarakat masih
Indek Pembangunan rendah
Manusia masih rendah Kualitas layanan kesehatan perlu
ditingkatkan
Perbaikan gizi masyarakat perlu
ditingkatkan
Pembangunan
Masih tingginya angka kematian ibu
kualitas sumber daya
1. melahirkan
manusia yang masih
Masih tingginya angka kematian bayi
terbatas
Masih tingginya kasus stunting
Sarana prasarana kesehatan belum
mamadai
Pembangunan dan pemberdayaan
gender belum optimal
Pengeluaran rata-rata masyarakat
masih rendah
Rendahnya cakupan penyediaan
sarana dasar masyarakat
Tingkat pendidikan masyarakat
masih rendah
Pengeluaran rata-rata masyarakat
Masih tingginya tingkat
masih rendah
kemiskinan
Penanganan PMKS masih terbatas
Masih banyaknya Rumah Tidak
Layak Huni

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | IV - 7
Permasalahan dan
Isu-Isu Strategis Daerah

No Masalah Pokok Masalah Akar Masalah


Menurunnya produktifitas ekonomi
masyarakat
Menurunnya kapasitas permodalan
usaha kecil
Perlambatan ekonomi
Menurunnya daya beli masyarakat
sebagai dampak COVID-19
Kebijakan pemerintah pada usaha
pariwisata dan ekonomi lainnya
Meningkatnya jumlah
penganggguran
Investasi daerah di sektor ekonomi
unggulan masih terbatas
Struktur ekonomi masih bebasis
Pembangunan
primer sehingga nilai tambah rendah
ekonomi yang belum
Kurangnya kualitas produksi sektor
berkualitas serta
industri kecil
2. mengalami
Sarana dan prasarana perdagangan
perlambatan dan
Nilai tambah sektor belum dikelola secara optimal
kontraksi sebagai
unggulan masih rendah Menurunnya produktivitas sektor
dampak COVID-19
unggulan
Kurang optimalnya pengelolaan
destinasi dan sarpras pariwisata
Ketersediaan dan akses terhadap
pangan masyarakat masih terbatas
Pengelolaan potensi ekonomi desa
belum optimal
Masih terbatasnya akses usaha kecil
terhadap infrastruktur ekonomi dan
Ketimpangan Pendapatan permodalan
Kemampuan keuangan daerah
rendah
Pembangunan infrastruktur wilayah
masih kurang
Kondisi jalan dan jembatan masih
banyak yang rusak
Konstruksi jalan yang tidak sesuai
dengan kondisi tanah
Masih terbatasnya Kuantitas dan kualitas
Jaringan irigasi dan kualitas
penyediaan infrastruktur masih perlu
pengelolaan sungai masih perlu terus
infrastruktur ditingkatkan
3 ditingkatkan
wilayah dan Masih terbatasnya sarana dan
pengelolaan resiko prasarana perhubungan darat dan
bencana keselamatan jalan
Masih rendahnya pemenuhan
standar keselamatan bagi angkutan
Pencemaran air dari limbah keluarga
Pembangunan dan industri perlu ditangani
berwawasan lingkungan Kualitas udara perlu ditingkatkan

IV - 8 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Permasalahan dan
Isu-Isu Strategis Daerah

No Masalah Pokok Masalah Akar Masalah


dan mitigasi bencana Masih tingginya lahan kritis
masih terbatas Masih kurangnya ruang terbuka hijau
Ketahanan masyarakat terhadap
risiko bencana perlu ditingkatkan
Mitigasi bencana belum optimal
Kualitas pelayanan publik perlu
ditingkatkan
SDM masih banyak yang belum
memenuhi standar kompetensi
sesuai bidangnya
Belum terpenuhinya Penataan ASN
Tata kelola pemerintahan
Belum optimalnya sesuai Formasi Kebutuhan
dalam pelaksanaannya
Reformasi birokrasi Indeks reformasi birokrasi masih
belum optimal
dan penyelangaraan rendah
4
tata kelola Penerapan SPBE belum optimal
pemerintahan yang Belum optimalnya inovasi-inovasi
baik dalam rangka pelayanan publik
Sistem pelaporan kinerja belum
optimal
Masih terbatasnya kualitas aparatur
Masih terbatasnya tata desa
kelola desa yang baik Masih rendahnya kapasitas
pengeloalan pemeritahan desa
Angka kriminalitas masih tinggi
Penanganan konflik agama, sosial dan
politik perlu dijaga dan ditingkatkan
Pelanggaran terhadap peraturan
perundang-undangan masih banyak
Masih terbatasnya kesadaran
masyarakat akan sistem satuan
Harmonisasi Masih perlu perlindungan masyarakat
kehidupan ditingkatkannya Pelestarian budaya dalam menjaga
5
masyarakat perlu harmonisasi kehidupan toleransi kehidupan masyarakat
ditingkatkan masyarakat perlu ditingkatkan
Masih belum tingginya kesadaran
masyarakat dalam menjaga
ketertiban, ketentraman dan
keindahan serta belum optimalnya
tingkat penyelesaian pelanggaran K3
(ketertiban ketentraman, keindahan)

4.2 Isu Strategis


4.2.1 Identifikasi Isu-isu Strategis
Penentuan isu-isu strategis merupakan langkah utama dalam
menentukan arah kebijakan kedepan. Isu strategis merupakan kondisi yang perlu

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | IV - 9
Permasalahan dan
Isu-Isu Strategis Daerah

diperhatikan berdasarkan hasil analisis kondisi internal dan eksternal sebagaimana


digambarkan dalam uraian kondisi, permasalahan, dan tantangan pembangunan
Kabupaten Sampang. Analisis isu-isu strategis didefinisikan berdasarkan berbagai
permasalahan pembangunan daerah yang sangat mendesak dan memiliki pengaruh
yang kuat terhadap keberhasilan pembangunan serta disusun berdasarkan isu
strategis yang dapat dimanfaatkan sebagai peluang yang akan muncul dalam 5 (lima)
tahun mendatang, termasuk mengantisipasi berbagai ancaman.
Pernyataan isu-isu strategis memberikan gambaran tentang hal-hal
yang menjadi fokus dan prioritas penanganan karena pengaruh yang besar,
luas, dan signifikan terhadap perbaikan kondisi masyarakat pada lima tahun
mendatang sampai dengan berakhirnya masa perencanaan jangka menengah.
Isu-isu strategis adalah isu-isu yang jika diproritaskan penanganannya maka peluang
tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan pada sisa waktu pelaksanaan lima
tahun mendatang akan lebih besar dan lebih pasti. Jika isu strategis ini tidak ditangani
maka tujuan dan sasaran menjadi sulit tercapai dan apabila tidak diantisipasi maka
akan menimbulkan kerugian yang lebih besar, demikian pula sebaliknya jika tidak
dimanfaatkan akan dapat menghilangkan peluang untuk mewujudkan kesejahteraan
masyarakat dalam jangka panjang. Penetapan isu-isu strategis pembangunan
Kabupaten Sampang berdasarkan hasil analisis terhadap lingkungan eksternal berupa
permasalahan/agenda/aspek yang menjadi isu pada tingkat internasional, nasional
dan regional yang berpengaruh luas. Disamping itu, dilakukan juga analisis terhadap
kondisi lingkungan internal berupa permasalahan pembangunan yang dihadapi dan
harus ditangani selama lima tahun mendatang. Adapun isu pada tingkat internasional,
nasional, regional, dan permasalahan internal yang berpengaruh signifikan dapat
dilihat dalam tabel berikut.

IV - 10 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Tabel 4.3
Identifikasi Isu-isu Strategis Daerah Kabupaten Sampang
Isu Strategis
No Tingkat Isu / Dinamika
Pembangunan Daerah
Pandemi COVID-19 secara resmi dideklarasikan oleh WHO pada 9 Maret 2020. Pandemi COVID-19 merupakan
persoalan yang sedang dihadapi seluruh dunia saat ini, kasus dan korban COVID-19 yang tersebar diberbagai negara
di dunia telah menimbulkan dampak bagi aktivitas internasional. Diharapkan masyarakat internasional bekerja sama
untuk mengatasi penyebaran COVID-19. Kerja sama internasional dengan meningkatkan kolaborasi antar-negara
perlu dilakukan untuk mengusahakan pengembangan vaksin COVID-19.
Sustainable Development Goals (SDGs) dicetuskan untuk meneruskan Milenium Development Goals (MDGs) agar
lebih terarah dan berkelanjutan. SDGs diharapkan dapat dicapai pada tahun 2030 dan memiliki 5 pondasi utama
meliputi: manusia, planet, kesejahteraan, perdamaian dan kemitraan dengan 17 target sasaran utama, yaitu
1 Tanpa Kemiskinan: Tidak ada kemiskinan dalam bentuk apapun di seluruh penjuru dunia.
2 Tanpa Kelaparan: Tidak ada lagi kelaparan, mencapai ketahanan pangan, perbaikan nutrisi, serta
mendorong budidaya pertanian yang berkelanjutan.
3 Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan: Menjamin kehidupan yang sehat serta mendorong
kesejahteraan hidup untuk seluruh masyarakat di segala umur.
1 INTERNASIONAL
4 Pendidikan Berkualitas: Menjamin pemerataan pendidikan yang berkualitas dan meningkatkan
kesempatan belajar untuk semua orang, menjamin pendidikan yang inklusif dan berkeadilan serta
mendorong kesempatan belajar seumur hidup bagi semua orang.
5 Kesetaraan Gender: Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan kaum ibu dan perempuan.
6 Air Bersih dan Sanitasi: Menjamin ketersediaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua
orang.
7 Energi Bersih dan Terjangkau: Menjamin akses terhadap sumber energi yang terjangkau, terpercaya,
berkelanjutan dan modern untuk semua orang.
8 Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan yang Layak: Mendukung perkembangan ekonomi yang
berkelanjutan dan inklusif, lapangan kerja yang penuh dan produktif, serta pekerjaan yang layak untuk
semua orang.
9 Industri, Inovasi dan Infrastruktur: Membangun infrastruktur yang berkualitas, mendorong peningkatan
industry yang inklusif dan berkelanjutan serta mendorong inovasi.

IV - 11 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
IV - 12 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4

Isu Strategis
No Tingkat Isu / Dinamika
Pembangunan Daerah
10 Mengurangi Kesenjangan: Mengurangi ketidaksetaraan baik di dalam sebuah negara maupun di antara
negara-negara di dunia.

11 Keberlanjutan Kota dan Komunitas: Membangun kota-kota serta pemukiman yang inklusif, berkualitas,
aman, berketahanan dan bekelanjutan.
12 Konsumsi dan Produksi Bertanggung Jawab: Menjamin keberlangsungan konsumsi dan pola produksi.
13 Aksi Terhadap Iklim: Bertindak cepat untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya.
14 Kehidupan Bawah Laut: Melestarikan dan menjaga keberlangsungan laut dan kehidupan sumber daya laut
untuk perkembangan pembangunan yang berkelanjutan.
15 Kehidupan di Darat: Melindungi, mengembalikan, dan meningkatkan keberlangsungan pemakaian
ekosistem darat, mengelola hutan secara berkelanjutan, mengurangi tanah tandus serta tukar guling tanah,
memerangi penggurunan, menghentikan dan memulihkan degradasi tanah, serta menghentikan kerugian
keanekaragaman hayati.
16 Institusi Peradilan yang Kuat dan Kedamaian: Meningkatkan perdamaian termasuk masyarakat untuk
pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses untuk keadilan bagi semua orang termasuk lembaga dan
bertanggung jawab untuk seluruh kalangan, serta membangun institusi yang efektif, akuntabel, dan inklusif
di seluruh tingkatan.
17 Kemitraan untuk Mencapai Tujuan: memperkuat implementasi dan menghidupkan kembali kemitraan
global untuk pembangunan yang berkelanjutan.
Pemulihan Ekonomi Nasional sebagai dampak COVID-19
Pembangunan manusia melalui pengurangan kemiskinan dan peningkatan pelayanan dasar
Pengurangan kesenjangan antarwilayah melalui penguatan konektivitas dan kemaritiman
Peningkatan nilai tambah ekonomi dan penciptaan lapangan kerja melalui pertanian, industri, pariwisata dan jasa
produktif lainnya
2 NASIONAL
Pemantapan ketahanan energi, pangan, dan sumber daya air
Stabilitas keamanan nasional dan kesuksesan pemilu nasional dan daerah
Penanganan COVID-19 melaui Protokol Kesehatan dan didorong oleh distribusi vaksin dengan stimulus yang besar.
Masyarakat Produktif dan Aman dari COVID-19 serta pemantapan pemulihan ekonomi dan sistem kesehatan menuju
transformasi ekonomi yang inklusif .
Isu Strategis
No Tingkat Isu / Dinamika
Pembangunan Daerah
Konsep pembangunan berbasis Smart City dengan pengintegrasian teknologi untuk menciptakan efisiensi,
memperbaiki pelayanan public dan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui:
1. Pemanfaatan Teknologi Informasi yang inovatif;
2. Terobosan pada sektor unggulan;
3. Terobosan dalam penyelesaian masalah;
4. Penggunaan data sebagai pengambil kebijakan atau keputusan;
5. Kolaborasi antar bidang dalam penyelenggaraan pembangunan.
Dimensi pembangunan berbasis Smart City meliputi:
1. Smart Governance, meliputi unsur pelayanan public, birokrasi dan kebijakan public;
2. Smart Branding, meliputi unsur membangun ekosistem pariwisata, daya saing bisnis dan industry kreatif serta
penataan wilayah kota;
3. Smart Economy, meliputi unsur penataan industri, peningkatan kesejahteraan masyarakat dan membangun
ekosistem keuangan;
4. Smart Living, meliputi unsur pembangunan lingkungan, menjamin fasilitas dan pelayanan kesehatan serta
membangun transportasi dan logistic;
5. Smart Society, meliputi unsur membangun masyarakat yang smart, membangun system edukasi, keamanan &
keselamatan;
6. Smart Environment, meliputi unsur perlindungan sosial, tata kelola sampah dan limbah serta membangun daya
saing energy yang berkelanjutan.
1) Percepatan Penanganan Covid berbagai macam sinergi dan kolaborasi dengan fokus pemulihan industri,
pariwisata, investasi, reformasi sistem kesehatan, reformasi sistem perlindungan sosial, dan reformasi sistem
ketahanan bencana.
2) Ketimpangan Antar Kelompok Pendapatan dan dan Antar Wilayah
3 PROVINSI JAWA TIMUR 3) Kesejahteraan Sosial yang Berkeadilan
4) Pembangunan Sumber Daya Manusia Secara Utuh Berbasiskan Nilai Keagamaan dan Kebudayaan
5) Penguatan Kedaulatan Pangan Berbasis Masyarakat
6) Perluasan Akses Lapangan Pekerjaan
7) Penguatan Konektivitas Antar Wilayah

IV - 13 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
IV - 14 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4

Isu Strategis
No Tingkat Isu / Dinamika
Pembangunan Daerah
8) Tata Kelola Pemerintahan yang Partisipatif dan Inklusif
9) Internalisasi Demokrasi Kewargaan dalam Ruang Publik (Public Sphere) yang Antideskriminasi
10) Infrastruktur Dasar yang Merata dan Berkualitas serta Prinsip Pengelolaan Lingkungan Hidup Berkelanjutan
Isu Strategis P-RPJMD Provinsi Jawa Timur
 Kualitas Sumber Daya Manusia Berbasis Keagamaan dan Kebudayaan
 Pertumbuhan dan Pemerataan Ekonomi Serta Kesejahteraan Masyarakat
 Tata kelola Pemerintah dan Reformasi Birokrasi
 Demokrasi Kewargaan
 Pembangunan Infrastruktur yang Berwawasan Lingkungan dan Berkelanjutan
Isu strategis berdasarkan kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
 Peningkatan dan pemeliharaan prasarana drainase, sanitasi dan air bersih.
 Peningkatan kemandirian keluarga, peningkatan kualitas data penduduk dan peningkatan persebaran
penduduk yang diiringi dengan peningkatan kualitas hidupnya, serta peningkatan angka partisipasi
pendidikan dasar bagi wanita usia sekolah.
 Pemeliharaan kinerja struktur perekonomian yang berdaya saing berbasis sumber daya lokal. Dan juga
pembinaan usaha sektor primer, sekunder dan tersier
 Peningkatan kualitas dan kuantitas kesejahteraan perseorangan, keluarga, kelompok dan komunitas
4 KABUPATEN SAMPANG masyarakat dan peningkatan penggalian potensi sumber kehidupan penyandang masalah kesejahteraan sosial.
 Peningkatan dan pemeliharaan kualitas sarana dan prasarana.
 Peningkatan pendayagunaan kekayaan dan aset dalam pembiayaan pembangunan serta peningkatan fasilitas
kepada daerah dan masyarakat.
Isu strategis berdasarkan kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah:
 Pengembangan agropolitan, industri, dan pariwisata;
 Pemantapan struktur pusat pelayanan perkotaan dan pedesaan serta pengendalian perkembangan kawasan
perkotaan;
 Pengembangan kelengkapan sistem sarana dan prasarana wilayah;
Isu Strategis
No Tingkat Isu / Dinamika
Pembangunan Daerah
 Pemantapan, pelestarian, dan perlindungan kawasan lindung secara berkelanjutan berbasis kearifan lokal;
 Pengembangan kawasan budidaya secara bersinergis dengan agropolitan, industri berbasis pertanian, dan
pariwisata;
 Pengembangan wilayah pesisir dan pulau kecil di Kabupaten secara berkelanjutan; dan
 Peningkatan fungsi kawasan pertahanan dan keamanan negara.
Isu strategis berdasarkan Kebijakan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
 Peningkatan akses air minum layak untuk 45% penduduk berpendapatan terbawah pada tahun 2024 menjadi
100% dan sesuai target nasional 100%.
 Peningkata akses sanitasi layak untuk 40% penduduk berpendapatan terbawah pada tahun 2024 menjadi
88,64% dan sesuai target TPB menjadi 100%
 Penurunan persentase penduduk diatas garis kemiskinan menjadi 17,32 pada tahun 2024
 Peningkatan persentase penduduk yang menjadi peserta jaminan kesehatan melalui SJSN Bidang Kesehatan
menjadi minimal 84,4% pada tahun 2024
 Peningkatan Persentase penyandang disabilitas yang miskin dan rentan yang terpenuhi hak dasarnya dan
inklusivitas menjadi 15,63%
 Peningkatan presentase rumah tangga miskin dan rentan yang sumber penerangan utamanya listrik baik dari
PLN dan bukan PLN.
 Peningkatan program pendampingan psikososial korban bencana sosial.
 Peningkatan pendidikan layanan khusus. (SMAB=Sekolah/ Madrasah Aman Bencana) pda daerah rawan
bencana
 Peningkatan Proporsi sumber daya yang dialokasikan oleh pemerintah secara langsung untuk program
pemberantasan kemiskinan.
 Peningkatan Pengeluaran untuk layanan pokok (pendidikan, kesehatan dan perlindungan sosial) sebagai
persentase dari total belanja pemerintah.
 Penurunan Prevalensi penduduk dengan kerawanan pangan sedang atau berat, berdasarkan pada Skala
Pengalaman Kerawanan Pangan.
 Peningkatan kualitas konsumsi pangan yang diindikasikan oleh skor Pola Pangan Harapan (PPH) mencapai;
dan tingkat konsumsi ikan.
Isu Strategis berdasarkan permasalahan pokok pembangunan

IV - 15 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
IV - 16 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4

Isu Strategis
No Tingkat Isu / Dinamika
Pembangunan Daerah
Percepatan pemulihan dan Peningkatan ekonomi daerah yang inklusif dan pengembangan kawasan perdesaan yang
mandiri
Peningkatan pembangunan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan berdaya saing
Peningkatan pembangunan infrastruktur yang berkualitas dan berkelanjutan secara komprehensif berwawasan
lingkungan hidup dan mitigasi bencana
Penguatan tata kelola pemerintahan dan desa yang transparan, akuntabel dan berorientasi pada pelayanan publik
Peningkatan ketahanan dan harmonisasi kehidupan sosial bermasyarakat
Percepatan penanganan dan penanggulangan pandemi COVID-19 sehingga prioritas pembangunan pada upaya
stabilisasi pemulihan kondisi perekonomian, sosial masyarakat, sektor unggulan, industri berbasis sumber daya
lokal, dan sektor pariwisata.
Permasalahan dan
Isu-Isu Strategis Daerah

4.2.2 Penetepanan Isu Strategis Pembangunan Daerah


Isu strategis yang dapat dirumuskan dalam P-RPJMD ini ditetapkan
berdasarkan kriteria-kriteria berikut ini:
1. Kriteria ke-1 : Memiliki pengaruh yang besar/signifikan terhadap pencapaian
sasaran pembangunan nasional;
2. Kriteria ke-2 : Merupakan tugas dan tanggung jawab Pemerintah Daerah;
3. Kriteria ke-3 : Luasnya dampak yang ditimbulkannya terhadap daerah dan
masyarakat;
4. Kriteria ke-4 : Memiliki daya ungkit yang sigiifikan terhadap pembangunan
daerah;
5. Kriteria ke-5 : Kemungkinan atau kemudahannya untuk dikelola; dan
6. Kriteria ke-6 : Prioritas janji politik yang perlu diwujudkan.

Sesuai dengan kriteria diatas, terdapat lima isu strategis pembangunan


daerah. Selain itu, berpijak pada analisis atas kondisi daerah dan masukan dari para
pemangku kepentingan, maka isu strategis yang menjadi agenda dan prioritas
pembangunan Kabupaten Sampang pada tahun pelaksanaan rencana jangka
menengah daerah 2019–2024 adalah sebagai berikut:

Gambar 4.2
Isu Strategis Pembangunan Daerah Kabupaten Sampang

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | IV - 17
Permasalahan dan
Isu-Isu Strategis Daerah

1. Pembangunan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan berdaya saing


Indikator utama kualitas manusia dapat dilihat dari Indek
Pembangunan Manusia dan Tingkat kemiskinan. Selama lima tahun terakhir
kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Sampang menunjukkan peningkatan.
IPM Kabupaten Sampang pada tahun 2020 sebesar 62,70 atau mengalami
peningkatan sebesar 1,24 dari tahun 2019. Peningkatan tersebut menunjukkan
bahwa kualitas SDM Kabupaten Sampang mengalami perbaikan meskipun
nilainya masih relatif rendah. Namun demikian, Kabupaten Sampang masih
memiliki IPM terendah dibandingkan dengan Kabupaten Sekitar maupun
Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur.
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan masih rendahnya IPM
Kabupaten Sampang. Faktor penyebab tersebut diantaranya adalah belum
meratanya jumlah dan kualitas pelayanan dasar masyarakat, terutama di bidang
pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dasar. Pada bidang pendidikan
rendahnya indeks pendidikan dipengaruhi oleh rendahnya rata-rata lama sekolah
penduduk berusia diatas 25 tahun, masih rendahnya kualitas sarana dan
prasarana pendidikan, kualitas dan kompetensi guru dan tenaga kependidikan
masih kurang, pemerataan guru pada daerah terpencil masih tinggi dan
kesenjangan mutu pelayanan pendidikan pada sekolah swasta dan negeri. Derajat
kesehatan masyarakat di Kabupaten Sampang juga masih rendah antara lain
disebabkan oleh angka kematian ibu masih relatif tinggi, masih banyaknya
ditemukan kasus stunting, masih belum meratanya palayanan kesehatan bagi
masyarakat terutama pada daerah terpencil dan kepulauan, gizi buruk dan
penyakit menular masih tinggi serta pertolongan nakes masih belum optimal
serta berbagai masalah penyakit menular. Masalah pendidikan dan kesehatan
berkorelasi langsung dengan kurang baiknya tingkat adaptasi, respon, antisipasi,
peran aktif masyarakat terhadap upaya–upaya dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan sosial ekonomi. Hal tersebut tampak dari masih tingginya angka
kemiskinan di Kabupaten Sampang. Selanjutnya juga kondisi rumah yang belum
layak huni dan kawasan kumuh masih menjadi perhatian yang harus diselesaikan

IV - 18 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Permasalahan dan
Isu-Isu Strategis Daerah

kedepannya. Belum baiknya penyediaan sarana dan prasarana utilitas dasar bagi
masyarakat berupa air bersih dan sanitasi juga harus menjadi perhatian utama.
Angka Kemiskinan Kabupaten Sampang selama lima tahun terakhir
merupakan tertinggi baik di pulau Madura maupun di tingkat Provinsi Jawa
Timur. Pada tahun 2020, dengan persentase penduduk miskin sebesar 22.78
persen, Kabupaten Sampang berada di peringkat tertinggi tingkat kemiskinannya
diikuti oleh Kabupaten Sumenep, Kabupaten bangkalan, dan Kabupaten
pamekasan. Jika di bandingkan dengan rata-rata provinsi dan Nasional,
persentase penduduk miskin Kabupaten Sampang lebih dari dua kali lipat
persentase di level provinsi (11.09) dan nasional (9.78). Masih tingginya angka
kemiskinan disamping disebabkan oleh kurangnya akses pendidikan, kesehatan
dan infrastruktur dasar juga dipengaruhi oleh masih terbatasnya kemampuan
keuangan daerah untuk membiayai program/ kegiatan penanggulangan
kemiskinan serta kurang berisnerginya program-program pengentasan
kemsikinan baik secara baik dari pusat hingga daerah serta belum padunya
program/kegiatan penanggulangan kemiskinan yang dilaksanakan setiap
Perangkat Daerah.

2. Pemulihan ekonomi dalam mewujudkan kemandirian daerah dan


perdesaan
Perkembangan ekonomi daerah kabupaten Sampang masih belum
optimal. Peningkatan tersebut dapat dilakukan dengan fokus pada
pengembangan agribisnis, pariwisata, dan ekonomi kreatif. Struktur
perekonomian daerah Kabupaten Sampang masih didominasi oleh sektor
pertanian. Sampai dengan tahun 2020, sektor pertanian berkonstribusi hampir
sebesar 33 persen terhadap PDRB. Pertanian merupakan sektor yang menjadi
mata pencaharian sebagian besar penduduk sekaligus menyerap banyak tenaga
kerja menjadi salah satu prioritas pembangunan ekonomi Kabupaten Sampang.
Agar menjadi pilar pertumbuhan ekonomi daerah sekaligus pemerataan
pendapatan, perlu dilanjutkan upaya–upaya meningkatkan nilai tambah produk
pertanian melalui perbaikan proses produksi, penerapan teknologi pasca panen,

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | IV - 19
Permasalahan dan
Isu-Isu Strategis Daerah

peningkatan produksi tanaman holtikultura dan pengolahan produk pertanian


menjadi produk jadi atau setengah jadi. Tantangan dalam menjadikan sektor
pertanian sebagai pilar pertumbuhan ekonomi adalah terjadinya kecenderungan
beralihnya pemilihan lapangan kerja di kalangan kaum muda. Sektor ini
dipersepsikan tidak prospektif dalam memberikan kesejahteraan sebesar dan
secepat sektor lainnya karena posisi tawar-menawar (bargaining position) petani
masih lemah. Oleh karena itu meningkatkan nilai tambah produk pertanian
menjadi sebuah keniscayaan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah
melalui pengembangan agribisnis dan agropolitan secara terpadu.
Sampai dengan tahun 2021 berdasarkan Keputusan Direktur
Jenderal Pembangunan Desa Dan Perdesaan Nomor 398.4.1 Tahun 2021, di
antara 180 desa Kabupaten Sampang belum ada yang berstatus “desa
mandiri.” Desa yang sudah berstatus “maju” dan “berkembang” masing-masing
sebanyak 26 dan 154 desa. Adapun desa tertinggal dan sangat tertinggal sudah
tidak ada lagi. Kemandirian desa diperlukan sebagai ujung tombak pembangunan
di Kabupaten Sampang. Selain itu, dengan diberlakukannya UU Desa tahun 2014
yang berdampak pada kewajiban pemerintah pusat untuk mengalokasikan dana
nya khusus desa atau Dana Desa. Dengan rata-rata Dana Desa diatas Rp700 juta,
diharapkan dapat menggerakan perekonomian desa yang dampaknya akan
meningkatkan kesejahteraan di pedesaan pada khususnya dan kabupaten
Sampang secara keseluruhan.

3. Pembangunan infrastruktur wilayah yang berkelanjutan dan pengelolaan


bencana
Ketersediaan infrastruktur menjadi bagian penting dalam upaya
pencapaian tujuan pembangunan. Secara umum, kondisi infrastruktur di
Kabupaten Sampang mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari Indek
Kepusasan Layanan Infrastruktur yang meningkat dari nilai 5,50 tahun 2018
menjadi 6,53 pada tahun 2020. Namun demikian kondisi jalan, jembatan dan
jaringan irigasi dalam kondisi baik pada tahun 2020 masih terbatas dengan nilai
masing-masing 60,07 persen, 65,16 persen, dan 67,79 persen. Dari sisi

IV - 20 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Permasalahan dan
Isu-Isu Strategis Daerah

pemerataan infrastruktur dapat dikatakan belum merata secara baik dari sisi
kualitas dan kuantitas. Sebagai contoh, penyediaan jalan dan jembatan di bagian
selatan-barat yang belum memadai seperti di wilayah Kecamatan Sreseh.
Terdapat dua desa di Kecamatan Sreseh yang belum terhubung oleh trasportasi
darat sehingga dapat menghambat pengembangan potensi wilayah tersebut.
Dalam struktur tata ruang wilayah Kecamatan Sreseh ditetapkan sebagai
Kawasan Peruntukan Industri, sehingga pembangunan infrastruktur wilayah
mutlak diperlukan. Pada sisi lain, intensitas yang sangat tinggi dalam pemanfaatan
sumber daya alam khususnya dan penggunaan lahan pada umumnya
menimbulkan dampak negatif pada kelestarian lingkungan hidup (perubahan
iklim mikro, menyusutnya daerah serapan air, berkurangnya sumber mata air,
menurunnya kualitas air). Sehubungan dengan itu, seluruh aktivitas dalam rangka
optimalisasi pemanfaatan potensi wilayah semestinya mampu mengharmoniskan
(trade off) antara kebutuhan memperoleh manfaat sosial ekonomi dan terjaganya
kelestarian lingkungan hidup.
Pembangunan insfrastruktur juga harus memperhatikan lingkungan
dan memperhitungkan daya dukung lingkungan. Bencana alam yang sering
terjadi adalah bencana alam banjir dan cenderung rutin terjadi ketika musin hujan
sehingga menjadi isu yang harus segera ditangani. Penanggulangan bencana alam
banjir ditetapkan menjadi salah satu prioritas berdasarkan kerangka pikir bahwa
bencana alam banjir dapat menurunkan rasa aman dan nyaman di kalangan
masyarakat Sampang disamping menimbulkan kerugian, baik kerugian langsung
menimpa masyarakat (kerusakan/kehilangan harta benda, anggota keluarga yang
tewas, terhambatnya aktivitas sehari–hari) maupun kerugian tidak langsung
(rusaknya infrastruktur dan fasilitas umum, terganggunya aktivitas
pemerintahan, terganggunya aktivitas perekonomian). Tidak terjaminnya rasa
aman dan nyaman (khususnya masyarakat yang daerahnya menjadi langganan
bencana alam banjir) dapat menurunkan kepercayaan masyarakat bahwa
Pemerintah Kabupaten Sampang mampu melindungi keselamatan rakyatnya.
Tingkat kepercayaan yang rendah menghambat bertumbuhkembangnya
partisipasi masyarakat. Bencana alam lain yang sering terjadi di Kabupaten

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | IV - 21
Permasalahan dan
Isu-Isu Strategis Daerah

Sampang adalah bencana kekeringan dan tanah longsor, struktur geografis yang
ada menjadikan Kabupaten Sampang terbatas dalam penyediaan sumber air
tanah yang layak bagi kebutuhan air baku bagi masyarakat.

4. Penguatan tata kelola pemerintahan daerah dan desa yang transparan,


akuntabel dan berorientasi pada pelayanan publik
Dalam upaya mencapai tujuan pembangunan tentunya harus
didukung oleh tata kelola pemerintahan yang transparan. Perkembangan
kinerja tata kelola pemerintahan Kabupaten Sampang selama lima tahun terakhir
mengalami peningkatan. Secara umum kinerja tata kelola pemerintahan masih
rendah. Namun demikian, selama dua tahun terakhir pemerintah Kabupaten
Sampang berhasil meraih indikator kinerja keuangan melalui opini BPK dengan
status Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Selain itu, IKM masih di bawah 80
persen baik di tingkat daerah maupun desa. Selain itu, mekanisme koordinasi,
integrasi, simplifikasi, sinkronisasi sehingga memengaruhi proses dan capaian
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan masih sangat terbatas. Oleh
karena itu, upaya–upaya perbaikan dan pengembangan tata kelola pemerintahan
yang baik perlu dilaksanakan secara terus–menerus, terutama meliputi
kelembagaan, manajemen aparatur, manajemen perencanaan dan penganggaran,
prosedur operasi standar (SOP/standart operation procedure), dan keterbukaan
informasi publik yang memadai serta peningkatan pelayanan publik berbasis IT.
Perlunya perbaikan dan peningakan kualitas SDM aparatur masih perlu
ditingkatkan dalam rangka peningkatan kinerja pelayanan publik serta
pengembangan tata kelola pemerintahan berdasarkan kerangka pikir bahwa
kinerja birokrasi pemerintahan yang baik dan profesional serta penerapan
prinsip-prinsip good governance dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah
menjadi faktor kunci keberhasilan pembangunan di Kabupaten Sampang.
Peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan yang baik dan
profesional juga dilaksanakan melalui peningkatan kualitas perencanaan,
pembangunan, pengendalian dan penganggaran daerah. Dengan
perkembangan teknologi dan informasi yang semakin maju, maka proses
pengelolaan pemerintahan sudah seharusnya mengaplikasikan teknologi
tersebut misalnya melalui e-government yang meliputi e-planning, e-budgeting,

IV - 22 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Permasalahan dan
Isu-Isu Strategis Daerah

dan lain sebagainya. Selanjutnya perlu juga melakukan optimalisasi pendapatan


daerah melalui Pengembangan Potensi Penerimaan Asli Daerah (PAD) melalui
peningkatan Local Taxing Power, Optimaliasi penerimaan dana perimbangan dari
DAK yang bersifat buttom up, dalam mendukung pengembangan infrastruktur
daerah; Optimaliasi Pendapatan dari Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
Dipisahkan; Peningkatan upaya penegakan hukum terhadap wajib pajak dan
wajib retribusi yang melakukan pelanggaran Peraturan Daerah. Pemanfaatan
inovasi daerah dalam rangka meningkatkan kesejateraan masyarakat dan
peningkatakan hasil Penelitian dan Pengembangan dalam pengambilan kebijakan
daerah.

5. Harmonisasi kehidupan masyarakat


Pandemi COVID-19 tiak hanya berdampak pada sisi kesehatan dan
ekonomi namun juga pada ketahanan sosial masyarakat. Ketahanan dan
kerhamonisan sosial yang baik akan mempercepat pemulihan ekonomi dan sosial
akibat covid. Ketahanan dan harmonisasi kehidupan bermasyarakat yang baik di
tandai oleh menurunannya tingkat kriminalitas, dan juga meningkatnya
persentase cakupan tingkat penyelesaian pelanggaran K3 dan pelanggaran perda.
Peningkatan toleransi dalam bermasyarakat akan meningkatkan
ketahanan dan harmonisasi sosial bermasyarakat. Disisi lain, toleransi
kehidupan masyarakat yang kondusif perlu terus dijaga untuk menghindari
terjadinya konflik sosial. Partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan di wilayahnya perlu dioptimalkan, akibat masih
rendahnya tingkat pendidikan penduduk, angka kemiskinan relatif tinggi, dan
terutama belum efektifnya birokrasi pemerintahan dalam memberikan fasilitasi,
inisiasi, asistensi/advokasi agar masyarakat mampu menjadi subyek
pembangunan. Kondisi ini menjadi salah satu penyebab terjadinya kesenjangan
persepsi antara jajaran birokrasi dan masyarakat dalam menyikapi proses dan
hasil-hasil pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan. Oleh karena itu, perlu
dilakukan upaya sistematis, berkesinambungan, konsisten untuk meningkatkan
toleransi dan peran/partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan, menciptakan ketentraman dan ketertiban
umum serta mengurangi angka kriminalitas dan penggunaan NAPZA.

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | IV - 23
Visi, Misi,
Tujuan dan Sasaran

BAB V
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

5.1 Visi
Visi pembangunan daerah dalam RPJMD merupakan visi kepala daerah
dan wakil kepala daerah terpilih yang disampaikan pada waktu pemilihan
kepala daerah. Visi merupakan arah pembangunan atau kondisi masa depan daerah
yang ingin diwujudkan dalam periode lima tahun mendatang. Visi juga harus
menjawab permasalahan pembangunan daerah dan/atau isu strategis yang harus
diselesaikan dalam jangka menengah serta sejalan dengan visi dan arah pembangunan
jangka panjang daerah. Visi yang ditetapkan dapat memberikan motivasi kepada
seluruh aparatur serta masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kinerja dalam
rangka mewujudkan visi tersebut. Dengan mempertimbangkan kondisi daerah,
permasalahan pembangunan, tantangan yang dihadapi serta isu-isu strategis pada bab
sebelumnya maka rumusan Visi Kabupaten Sampang tahun 2019-2024 adalah:

“Sampang Hebat Bermartabat”

Terdapat dua pilar utama dalam rumusan visi pembangunan Kabupaten


Sampang 2019-2024. Dalam upaya mewujudkan Sampang yang hebat dan
bermartabat diperlukan berbagai upaya secara sistematis dan komprehensif, sehingga
visi tersebut dapat tercapai. Memperhatikan Visi Kabupaten Sampang diatas serta
perubahan kondisi dan situasi baik internal dan eksternal yang akan dihadapi pada
masa yang akan datang, diharapkan Kabupaten Sampang dapat lebih berperan dalam
perubahan yang terjadi di lingkup regional terkhusus di Pulau madura, Provinsi Jawa
Timur, tingkat nasional maupun global. Perumusan dan penjelasan terhadap Visi
dimaksud, menghasilkan pokok-pokok Visi yang diterjemahkan pengertiannya,
sebagaimana gambar berikut:

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | V- 1
Visi, Misi,
Tujuan dan Sasaran

Gambar 5.1
Visi, Pokok-Pokok Visi dan Penjelasan P-RPJMD Kabupaten Sampang tahun 2019–2024

Rumusan Visi RPJMD Kabupaten Sampang 2019-2024 memiliki


keterkaitan dengan visi RPJPD Sampang 2005–2025, visi RPJMD Provinsi Jawa
Timur 2019-2024, dan visi RPJP Provinsi Jawa Timur 2005-2025. Dalam upaya
menjamin konsistensi, sinergitas antara rencana pembangunan jangka menengah
daerah dengan RPJMN dan RPJPD, penjelasan visi harus menggambarkan
keterkaitannya dengan RPJPD dan RPJPN untuk RPJMD provinsi dan keterkaitannya
dengan RPJPD provinsi untuk RPJMD kabupaten Sampang. Keterkaitan visi Kabupaten
Sampang dengan RPJPD Sampang 2005-2025, RPJPD dan RPJMD Provinsi Jawa Timur
dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 5.1
Keterkaitan Visi dengan RPJMD dan RPJP Provinsi
Visi RPJD Visi RPJMD
Visi RPJMN 2020 - Visi RPJP Jatim Visi RPJMD Jatim
Sampang 2005- Sampang
2024 2005-2025 2019-2024
2025 2019-2024
Terwujudnya
Indonesia Maju
Terwujudnya Jawa
yang Berdaulat,
Terwujudnya Timur yang adil, Membangun
Mandiri, dan
Jawa Timur sejahtera, unggul Sampang
Berkepribadian
sebagai pusat dan berakhlak Bersatu,
Berlandaskan Sampang
agribisnis dengan tata kelola Berkualitas, dan
Gotong Royong Hebat
terkemuka, pemerintahan yang Berdaya Saing,
Bermartabat
berdaya saing partisipatoris Untuk
global dan inklusif melalui Kesejahteraan
berkelanjutan kerja bersama dan Umat
gotong royong

V-2 |P-RPJMD Kabupate n Sam pan g Ta hun 2 019 -20 24


Visi, Misi,
Tujuan dan Sasaran

Visi pembangunan Kabupaten Sampang dirumuskan berdasarkan


kerangka logis pencapaian. Setidaknya terdapat tiga pilar untuk mencapai visi
Sampang Hebat Mermartabat yaitu sumberdaya manusia berkualitas dan berdaya
saing, pembangunan ekonomi yang inklusif dan kehidupan masyarakat yang
harmonis. Kerangka logis pencapaian visi tersebut dapat dilihat dalam gambar
berikut:

Gambar 5.2
Kerangka Logis Pencapaian Visi Kabupaten Sampang P-RPJMD tahun 2019–2024

Tiga pilar pencapaian visi diharapkan dapat mewujudkan kabupaten


Sampang Hebat Bermartabat. Pilar pertama yaitu mewujudkan sumber daya
manusia berkualitas dan berdaya saing. Kondisi SDM yang berkualitas dan berdaya
saing diindikasikan oleh kondisi masyarakat yang berkualitas (IPM) dan rendahnya
tingkat kemiskinan. Pilar kedua, pembangunan ekonomi berkualitas dan inklusif yaitu
pembangunan tidak hanya berorientasi terhadap pertumbuhan ekonomi namun juga
pada aspek pemerataan dan kesejahteraan masyarakat yang diindikasikan oleh
menurunnya ketimpangan pendapatan (gini rasio). Pilar ketiga adalah masyarakat

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | V- 3
Visi, Misi,
Tujuan dan Sasaran

yang harmonis yang diindikasikan oleh toleransi yang tinggi antar masyarakat. Pilar
pertama dan kedua akan menjadi indikasi terwujudnya Sampang yang hebat.
Sedangkan pilar ketiga berkaitan langsung dengan pencapaian Sampang yang
bermartabat. Dalam upaya mewujudkan visi Sampang Hebat bermartabat, akan
didukung pula oleh penyediaan infrastruktur yang berkualitas dan berwawasan
lingkungan. Selain itu, didukung juga oleh tata kelola pemerintahan yang baik dan
bersih yang berorientasi pada pelayanan publik yang diindikasikan oleh indeks
reformasi birokrasi.

5.2 Misi
Terdapat lima misi pembangunan dalam upaya mewujudkan visi
pembangunan Kabupaten Sampang tahun 2019–2024. Rumusan misi merupakan
penggambaran visi yang ingin dicapai dan menguraikan upaya-upaya apa yang harus
dilakukan. Rumusan misi disusun untuk memberikan kerangka bagi tujuan dan
sasaran serta arah kebijakan yang ingin dicapai dan menentukan jalan yang akan
ditempuh untuk mencapai visi. Rumusan misi disusun dengan memperhatikan faktor-
faktor lingkungan strategis, baik eksternal dan internal yang mempengaruhi serta
kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan daerah.
Misi disusun untuk memperjelas jalan atau langkah yang akan dilakukan dalam rangka
mencapai perwujudan visi.

Gambar 5.3
Misi Pembangunan Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024

V-4 |P-RPJMD Kabupate n Sam pan g Ta hun 2 019 -20 24


Visi, Misi,
Tujuan dan Sasaran

Lima butir misi diatas didasarkan kepada kebutuhan pembangunan yang


telah ditemakan dalam bentuk Visi pembangunan daerah Kabupaten Sampang
2019-2024. Dalam upaya penyamaan persepsi terhadap misi tersebut serta
mengurangi potensi ambiguitas dalam memahami butir misi, maka penjabaran Misi
diatas dapat dijelaskan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 5.2
Perumusan dan Penjelasan Misi
Pokok-
No. Misi Penjelasan Misi
pokok Visi
1 Hebat Mewujudkan sumber Dimaksudkan untuk mewujudkan manusia yang
daya manusia yang sehat dan cerdas; penyandang masalah
berkualitas dan berdaya kesejahteraan sosial yang menurun; akses
saing prasarana dasar perumahan dan permukiman
membaik, daya saing pemuda dan olah raga
yang baik, jumlah penduduk yang terkendali,
serta tetap mengarusutamakan kesetaraan
gender dan perlindungan anak
2 Mewujudkan Dimaksudkan untuk meningkatkan kesempatan
kemandirian ekonomi kerja dan perlindungan tenaga kerja,
daerah dan perdesaan menciptakan iklim usaha yang kondusif,
melalui pengembangan mengembangkan koperasi dan usaha mikro,
agribisnis, pariwisata meningkatkan kemampuan keuangan daerah,
dan ekonomi kreatif mengembangkan sektor unggulan dan ekonomi
kreatif, meningkatkan ketahanan pangan, dan
mendorong kemajuan dan kemandirian desa.
3 Meningkatkan Mewujudkan pembangunan infrastruktur serta
pembangunan pengendalian pemanfaatan ruang yang
infrastruktur yang berkualitas dengan memperhatikan daya
berkualitas dan tampung dan daya dukung lingkungan secara
berkelanjutan berkelanjutan
4 Bermartabat Memperkuat tata kelola Dimaksudkan untuk mewujudkan pelayanan
pemerintahan daerah dan birokrasi pemerintah Kabupaten Sampang yang
desa yang transparan, prima, menjalankan fungsi birokrasi sebagai
akuntabel dan pelayan masyarakat yang didukung dengan
berorientasi pada kompetensi aparat yang profesional dan sistem
pelayanan publik berbasis informasi teknologi (IT) menuju
tatakelola pemerintahan yang baik (good
governance) dan pemerintahan yang bersih
(clean government)
5 Mewujudkan harmonisasi Dimaksudkan untuk mewujudkan warga
kehidupan masyarakat Kabupaten Sampang yang berkepribadian dan
yang waspada, tanggap, berbudaya yang dicirikan oleh terpeliharanya
tertib, damai dan bersatu seni dan warisan budaya dan meningkatnya
suasana tenteram, tertib, dan aman.

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | V- 5
Visi, Misi,
Tujuan dan Sasaran

5.3 Tujuan dan Sasaran


Sesuai dengan visi dan misi yang telah diuraikan diatas, maka dapat
dirumuskan tujuan dan sasaran sebagai berikut:

5.3.1 Tujuan dan Sasaran Misi 1


Dalam rangka pencapaian misi Mewujudkan sumber daya manusia yang
berkualitas dan berdaya saing, maka tujuan pembangunan ditetapkan sebagai berikut:
 Terbangunnya sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing,
dengan sasaran pembangunan sebagai berikut:
a. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
b. Meningkatnya kualitas pendidikan masyaakat
c. Meningkatnya kapasitas dan daya saing kepemudaan dan keolahragaan
d. Meningkatnya kesetaraan gender dan perlindungan anak
e. Menurunnya Jumlah PMKS
f. Meningkatnya akses prasarana dasar perumahan dan permukiman
g. Terkendalinya laju pertumbuhan penduduk

Tujuan dan Sasaran kemudian dapat dengan mudah dipahami melalui desain
kerangka logis pencapaian Misi-1 sebagai berikut:

Gambar 5.4
Kerangka Logis Pencapaian Misi ke-1

V-6 |P-RPJMD Kabupate n Sam pan g Ta hun 2 019 -20 24


Visi, Misi,
Tujuan dan Sasaran

5.3.2 Tujuan dan Sasaran Misi 2


Dalam rangka pencapaian misi Mewujudkan kemandirian ekonomi daerah dan
perdesaan melalui pengembangan agribisnis, pariwisata dan ekonomi kreatif, maka
tujuan pembangunan ditetapkan sebagai berikut:
 Meningkatnya pemerataan dan pertumbuhan ekonomi daerah dan
Perdesaan melalui pengembangan agribisnis, pariwisata dan ekonomi
kreatif, dengan sasaran pembangunan sebagai berikut:
a. Meningkatnya kemampuan keuangan daerah
b. Meningkatnya pengelolaan sektor unggulan dan ekonomi kreatif
c. Meningkatnya partisipasi angkatan kerja
d. Meningkatnya kualitas dan kuantitas koperasi dan usaha mikro
e. Meningkatnya ketahanan pangan daerah
f. Meningkatnya kemajuan dan kemandirian desa

Kerangka logis pencapaian misi kedua sesuai dengan tujuan dan sasaran diatas
dapat diuraikan dalam gambar berikut:

Gambar 5.5
Kerangka Logis Pencapaian Misi ke-2

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | V- 7
Visi, Misi,
Tujuan dan Sasaran

5.3.3 Tujuan dan Sasaran Misi 3


Dalam rangka pencapaian misi Meningkatkan pembangunan infrastruktur
yang berkualitas dan berkelanjutan, maka tujuan pembangunan ditetapkan sebagai
berikut:
 Meningkatnya kuantitas dan kualitas pembangunan infrastruktur secara
komprehensif dan berkelanjutan, dengan sasaran pembangunan sebagai
berikut:
a. Meningkatnya kualitas infrasruktur daerah
b. Meningkatnya kualitas lingkungan hidup dan penanganan bencana
Tujuan dan Sasaran kemudian dapat dengan mudah dipahami melalui desain
kerangka logis Pencapaian Misi ketiga yang disajikan sebagai berikut:

Gambar 5.6
Kerangka Logis Pencapaian Misi ke-3

V-8 |P-RPJMD Kabupate n Sam pan g Ta hun 2 019 -20 24


Visi, Misi,
Tujuan dan Sasaran

5.3.4 Tujuan dan Sasaran Misi 4


Dalam rangka pencapaian misi Memperkuat tata kelola pemerintahan dan desa
yang transparan, akuntabel dan berorientasi pada pelayanan publik, maka tujuan
pembangunan ditetapkan sebagai berikut:
 Terselenggaranya reformasi birokrasi melalui tata kelola kepemerintahan
dan desa yang profesional dan berorientasi pada pelayanan publik, dengan
sasaran pembangunan sebagai berikut:
a. Meningkatnya kualitas pelayanan publik
b. Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel, efektif dan
efisien
c. Meningkatnya tata kelola pemerintahan desa
Pemahaman terhadap linieritas Misi, Tujuan hingga Sasaran kemudian dapat
dengan mudah dipahami melalui desain kerangka logis Pencapaian Misi keempat yang
disajikan sebagai berikut:

Gambar 5.7
Kerangka Logis Pencapaian Misi ke-4

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | V- 9
Visi, Misi,
Tujuan dan Sasaran

5.3.5 Tujuan dan Sasaran Misi 5


Dalam rangka pencapaian misi Mewujudkan harmonisasi kehidupan
masyarakat yang waspada, tanggap, tertib, damai dan bersatu, maka tujuan
pembangunan ditetapkan sebagai berikut:
 Meningkatnya toleransi kehidupan masyarakat untuk mewujudkan
suasana waspada, tanggap, tertib, damai dan bersatu, dengan sasaran
indikator pembangunan sebagai berikut:
a. Meningkatnya ketenteraman masyarakat dan ketertiban umum serta penyelesaian
konflik sosial politik
b. Meningkatnya nilai-nilai budaya daerah yang dilestarikan

Kerangka logis pencapain misi kelima sesuai dengan tujuan dan sasaran yang
sudah ditetapkan dapat dilihat dalam gambar berikut:

Gambar 5.8
Kerangka Logis Pencapaian Misi ke-5

P-RPJMD Kabupaten Sampang tahun 2019–2024 dari sisi tujuan dan


sasaran hanya mengalami beberapa perubahan. Secara subtansi maupun
redaksional, tujuan dalam RPJMD tidak mengalami perubahan. Pada level tujuan,
jumlah indikator tetap sebanyak 9 (sembilan) indikator. Indikator Tingkat
V - 10 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Visi, Misi,
Tujuan dan Sasaran

Pengangguran Terbuka (TPT) dan Indeks Risiko Bencana yang sebelumnya sebagai
indikator sasaran naik menjadi indikator tujuan. Sebaliknya Indeks Kinerja Agribisnis
dan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) yang sebelumnya indikator tujuan
turun ke indikator sasaran.

Gambar 5.9
Perubahan RPJMD 2019–2024 dari sisi Tujuan

Sebaliknya pada level sasaran, dari sebelumnya 34 indikator bertambah


menjadi 35 indikator. Terdapat penambahan sebanyak 8 indikator, yaitu: Indeks
Ketahanan Daerah, Indeks Inovasi Daerah, Indeks Audit Kearsipan, Indeks
Pembangunan Literasi Masyarakat, Indeks Kinerja Agribisnis, IKLH, Persentase
pertumbuhan koperasi berkualitas, dan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK).
Sebaliknya ada pengurangan sebanyak 7 indikator, yaitu: Tingkat Pengangguran
Terbuka (TPT), Indeks Risiko Bencana, Persentase peningkatan nilai perdagangan
sektor agribisnis, Indeks Minat Baca, Indeks Kulaitas Air, Indeks Kualitas Udara, dan
Indeks Kualitas Tutupan Lahan. Disamping itu ada 1 indikator yang mengalami
perubahan redaksional yaitu Persentase peningkatan prestasi pemuda di tingkat
nasional menjadi Persentase peningkatan prestasi kepemudaan dan keolahragaan di
tingkat nasional.

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | V- 11
Visi, Misi,
Tujuan dan Sasaran

Tabel 5.3
Perubahan RPJMD 2019–2024 dari Sisi Sasaran
Uraian Jumlah Indikator Keterangan
Penambahan 8 Indeks Ketahanan Daerah Indikator baru
Indeks Inovasi Daerah Indikator baru
Indeks Audit Kearsipan Indikator baru
Indeks Pembangunan Literasi Indikator baru
Masyarakat
Indeks Kinerja Agribisnis Turun dari Indikator Tujuan
IKLH Turun dari Indikator Tujuan
Persentase pertumbuhan koperasi Indikator baru
berkualitas
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Indikator baru
(TPAK)
Pengurangan 7 TPT Naik sebagai Indikator Tujuan
Indeks Risiko Bencana Naik sebagai Indikator Tujuan
Persentase peningkatan nilai Digantikan Indeks Kinerja
perdagangan sektor agribisnis Agribisnis
Indeks Minat Baca Digantikan Indeks
Pembangunan Literasi
Masyarakat
Indeks Kulaitas Air Digantikan IKLH
Indeks Kualitas Udara Digantikan IKLH
Indeks Kualitas Tutupan Lahan Digantikan IKLH
Perubahan 1 Persentase peningkatan prestasi Redaksi sebelumnya:
redaksi kepemudaan dan keolahragaan di Persentase peningkatan
tingkat nasional prestasi pemuda di tingkat
nasional

Kesesuaian Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran dalam RPJMD Kabupaten


Sampang 2019-2024 menjadi tuntutan yang perlu diperhatikan. Konsistensi
penjabaran Visi dan Misi ke dalam Tujuan dan Sasaran menentukan efektivitas
pembangunan daerah sesuai dengan amanat pembangunan yang tertuang dalam Visi
dan Misi Bupati Terpilih. Berangkat dari tuntutan tersebut, maka dapat dijabarkan
konsistensi Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran termasuk indikator kinerja beserta
targetnya sampai akhir periode RPJMD sebagaimana dapat dilihat dalam matriks
berikut ini:

V - 12 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Tabel 5.4
Keterkaitan Misi, Tujuan, dan Sasaran Jangka Menengah Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024

Kondisi Realisasi Target


Kinerja Target
Misi/Tujuan/
Kode Indikator Kinerja Satuan Awal Akhir Keterangan
Sasaran 2019 R 2020 R 2021 2022 2023 2024
RPJMD RPJMD
(2018)
Misi 1: Mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing

61,00 61,94 62,70 65,64 67,09 68,57 70,00 70,00


Indeks
Terbangunnya IT.1 Pembangunan (indeks) Perubahan
Manusia 64,04 65,38 66,72 68,06 68,06
sumber daya Target Kinerja
T.1 manusia yang
berkualitas dan 21,21 20,71 22,78 17,34 15,94 14,25 12,51 12,51
berdaya saing IT.2 Angka Kemiskinan % Perubahan
22,28 20,85 19,42 17,99 17,99
Target Kinerja

0,740 0,738 0,739 0,764 0,779 0,788 0,801 0,801


Meningkatnya
S.1 derajat kesehatan IS.1 Indeks Kesehatan (indeks) Perubahan
masyarakat 0,740 0,741 0,742 0,743 0,743
Target Kinerja

0,470 0,485 0,505 0,540 0,570 0,590 0,620 0,620


IS.2 Indeks Pendidikan (indeks) Perubahan
Meningkatnya 0,520 0,530 0,550 0,560 0,560
S.2 kualitas pendidikan Target Kinerja
masyaakat Indeks
IS.3 Pembangunan (indeks) N/A N/A 5,98 6,48 7,48 9,48 11,98 11,98 Indikator baru
Literasi Masyarakat
9,67 8,77 9,07 9,07 8,87 8,67 8,47 8,47
Menurunnya Jumlah
S.3 IS.4 Persentase PMKS % Perubahan
PMKS 8,87 8,67 8,47 8,27 8,27
Target Kinerja

Meningkatnya akses 52,03 63,17 67,13 64,35 68,63 72,91 77,19 77,190
Persentase
prasarana dasar
S.4 IS.5 Perumahan dan %
perumahan dan Perubahan
Permukiman Sehat 69,65 72,16 74,68 77,19 77,19
permukiman Target Kinerja

V - 13 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
V - 14 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4

Kondisi Realisasi Target


Kinerja Target
Misi/Tujuan/
Kode Indikator Kinerja Satuan Awal Akhir Keterangan
Sasaran 2019 R 2020 R 2021 2022 2023 2024
RPJMD RPJMD
(2018)
Persentase 8,00 107,69 -94,44 13,00 14,00 15,00 17,00 17,00
Meningkatnya
Peningkatan Prestasi
kapasitas dan daya
S.5 IS.6 Kepemudaan dan % Perubahan
saing kepemudaan 33,33 50,00 66,67 70,00 70,00
Keolahragaan di Target Kinerja
dan keolahragaan
Tingkat Nasional
0,99 0,87 1,19 0,74 0,62 0,50 0,50 0,50
Terkendalinya laju
Laju Pertumbuhan
S.6 pertumbuhan IS.7 % Perubahan
Penduduk 0,8-1,3 0,8-1,3 0,8-1,3 0,8-1,3 0,8-1,3
penduduk Target Kinerja

Meningkatnya 84,25 84,79 85,50 85,43 86,03 86,39 86,94 86,940


Indeks
kesetaraan gender
S.7 IS.8 Pembangunan (indeks) Perubahan
dan perlindungan 86,04 86,58 87,12 87,66 87,66
Gender (IPG) Target Kinerja
anak

Misi 2: Mewujudkan kemandirian ekonomi daerah dan perdesaan melalui pengembangan agribisnis, pariwisata dan ekonomi kreatif

4,44 4,76 -0,11 5,61 5,75 5,89 6,02 6,02


Pertumbuhan
IT.3 % Perubahan
Meningkatnya Ekonomi 3,75 4,51 5,01 5,25 5,25
pemerataan dan Target Kinerja
pertumbuhan
2,48 2,81 3,35 2,30 2,26 2,23 2,21 2,21
ekonomi daerah dan Tingkat
Naik dari indikator
T.2 Perdesaan melalui IT.4 Pengangguran % Perubahan
3,22 3,08 2,78 2,35 2,35 sasaran
pengembangan Terbuka (TPT) Target Kinerja
agribisnis,
pariwisata dan 0,258 0,267 0,262 0,280 0,280 0,270 0,270 0,270
ekonomi kreatif
IT.4 Indeks Gini (indeks) Perubahan
0,262 0,261 0,261 0,260 0,260
Target Kinerja

Meningkatnya Tingkat Partisipasi


S.8 partisipasi angkatan IS.9 Angkatan Kerja % 66,42 69,93 70,43 71,44 72,39 73,35 73,35 Indikator baru
kerja (TPAK)

Meningkatnya
Persentase
kualitas dan
S.9 IS.10 pertumbuhan % 10,28 11,02 11,45 11,64 11,66 12,09 12,25 12,25 Indikator baru
kuantitas koperasi
koperasi berkualitas
dan usaha mikro
Kondisi Realisasi Target
Kinerja Target
Misi/Tujuan/
Kode Indikator Kinerja Satuan Awal Akhir Keterangan
Sasaran 2019 R 2020 R 2021 2022 2023 2024
RPJMD RPJMD
(2018)
2,58 3,01 3,36 3,32 3,44 3,55 3,60 3,60
Persentase
IS.11 Pertumbuhan UM % Perubahan
Mandiri 3,42 3,48 3,54 3,60 3,60
Target Kinerja

8,22 9,10 9,99 11,37 12,36 13,59 15,48 15,48


Meningkatnya Derajat
S.10 kemampuan IS.12 Desentralisasi Fiskal % Perubahan
keuangan daerah (DDF) 10,68 9.53 10,19 10,71 10,71
Target Kinerja
11.382. 11.924. 11.910. 13.301. 14.040. 14.852. 15.746. 15.746.
306,80 253,90 655,10 274,50 825,30 385,00 498,60 498,60
IS.13 Nilai PDRB juta rupiah
Perubahan 12.357. 12.914. 13.561. 14.273. 14.273.
Target Kinerja 304,67 619,11 641,52 627,70 627,70

74,25 76,59 67,20 75,21 75,68 76,12 76,53 76,53


Indeks Kinerja Turun dari Indikator
IS.14 (indeks) Perubahan
Agribisnis 69,50 71,81 74,12 76,53 76,53 Tujuan
Target Kinerja
Meningkatnya 13,80 9,70 -29,69 13,88 13,90 13,95 13,99 13,99
pengelolaan sektor Persentase kenaikan
S.11 IS.15 %
unggulan dan realisasi investasi Perubahan
0,08 0,16 0,24 0,32 0,32
ekonomi kreatif Target Kinerja

154,11 19,16 -93,28 15,05 20,19 25,11 30,04 30,04


Persentase
IS.16 pertumbuhan % Perubahan
kunjungan wisata 76,58 78,55 78,99 79,01 79,01
Target Kinerja

11,11 20,00 83,30 26,19 28,30 32,35 38,89 38,89


Persentase
IS.17 pertumbuhan pelaku % Perubahan
ekonomi kreatif 27,27 28,57 33,33 34,72 34,72
Target Kinerja

68,69 69,15 65,34 69,73 70,07 70,42 70,78 70,78


Meningkatnya
Indeks Ketahanan
S.12 Ketahanan Pangan IS.18 (indeks) Perubahan
Pangan 65,69 66,04 66,39 66,74 66,74
Daerah Target Kinerja

S.13 IS.19 (indeks) 0,580 0,648 0,662 0,640 0,660 0,680 0,700 0,700

V - 15 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
V - 16 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4

Kondisi Realisasi Target


Kinerja Target
Misi/Tujuan/
Kode Indikator Kinerja Satuan Awal Akhir Keterangan
Sasaran 2019 R 2020 R 2021 2022 2023 2024
RPJMD RPJMD
(2018)
Meningkatnya
Indeks Desa Perubahan
kemajuan dan 0,682 0,702 0,722 0,740 0,740
Membangun (IDM) Target Kinerja
kemandirian desa
Misi 3 : Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang berkualitas dan berkelanjutan

5,50 6,20 6,53 6,40 6,60 7,00 7,50 7,50


Meningkatnya Indeks Kepuasan
kuantitas dan IT.5 Layanan (indeks) Perubahan
Infrastruktur 6,93 7,35 7,73 8,12 8,12
kualitas Target Kinerja
T.3 pembangunan
infrastruktur secara 154,80 140.68 127.19 145,70 142,78 139,93 130,00 130,00
komprehensif dan Indeks Risiko Naik dari Indikator
IT.6 (skor) Perubahan
berkelanjutan Bencana 126.25 125.75 124.52 123.25 123.25 Sasaran
Target Kinerja

52,88 50,16 53,61 59,35 64,69 69,92 75,26 75,26


Indeks Kualitas
IS.20 (indeks) Perubahan
Pelayanan Jalan 57,71 61,81 65,91 70,01 70,01
Target Kinerja

56,37 59,57 62,05 72,00 76,84 83,08 90,81 90,81


Meningkatnya
Indeks Kinerja
S.14 kualitas infrasruktur IS.21 (indeks) Perubahan
Sumberdaya Air 64,02 66,85 69,69 72,52 72,52
daerah Target Kinerja

7,00 7,20 7,30 8,00 8,30 8,70 9,10 9,10


Indeks Layanan
IS.22 (indeks) Perubahan
Perhubungan 8,18 8,20 8,23 8,25 8,25
Target Kinerja

73,85 73,88 72,53 75,00 75,26 75,41 75,89 75,89


Indeks Kualitas Turun dari Indikator
IS.23 (indeks) Perubahan
Lingkungan Hidup 58,97 59,71 60,45 61,20 61,20 Tujuan
Meningkatnya Target Kinerja
kualitas lingkungan
S.15
hidup dan
penanganan bencana Indikator baru
Indeks Ketahanan
IS.24 (indeks) N/A N/A 0,43 0,53 0,63 0,73 0,83 0,83 pengganti Indeks
Daerah
Risiko Bencana
Kondisi Realisasi Target
Kinerja Target
Misi/Tujuan/
Kode Indikator Kinerja Satuan Awal Akhir Keterangan
Sasaran 2019 R 2020 R 2021 2022 2023 2024
RPJMD RPJMD
(2018)
Misi 4 : Memperkuat tata kelola pemerintahan daerah dan desa yang transparan, akuntabel dan berorientasi pada pelayanan publik
Terselenggaranya N/A 56,00 56,90 78,00 79,00 80,00 81,00 81,00
reformasi birokrasi
melalui tata kelola
kepemerintahan dan Indeks Reformasi
T.4 IT.7 (indeks) Perubahan
desa yang Birokrasi (IRB) 60,01 62,01 64,01 70,01 70,01
profesional dan Target Kinerja
berorientasi pada
pelayanan publik
80,40 81,30 81,43 81,75 82,00 82,05 82,55 82,55
Meningkatnya
Indeks Kepuasan
S.16 kualitas pelayanan IS.25 (indeks) Perubahan
Masyarakat (IKM) 81,95 82,47 82,99 83,51 83,51
publik Target Kinerja

WTP WTP Belum Terbit WTP WTP WTP WTP WTP


IS.26 Opini BPK (opini) Perubahan
WTP WTP WTP WTP WTP
Target Kinerja
64,99 84,00 90,01
64,23 (B) 66,13 (B) 86,00 (A) 88,00 (A) 90,01 (AA)
(B) (A) (AA)
IS.27 Nilai SAKIP (nilai)
Perubahan 70.01 80.01
72.01 (BB) 74.01 (BB) 80.01 (A)
Target Kinerja (BB) (A)
Meningkatnya 56,00 62,21 62,99 77,00 81,00 83,00 85,00 85,00
penyelenggaraan Indeks
S.17 pemerintahan yang IS.28 (indeks) Perubahan
Profesionalitas ASN 63,77 64,54 65,31 66,08 66,08
akuntabel, efektif Target Kinerja
dan efisien
1,50 1,81 1,81 3,00 3,50 4,20 4,50 4,50
IS.29 Indeks SPBE (indeks) Perubahan
2,21 2,61 3,01 3,41 3,41
Target Kinerja
Indeks Inovasi
IS.30 (indeks) 860,00 2454 65* 70* 75* 80* 80* Indikator baru
Daerah
Nilai Audit
IS.31 (nilai) 50,45 73,23 75,00 78,00 80,00 82,00 82,00 Indikator baru
Kearsipan

V - 17 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
V - 18 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4

Kondisi Realisasi Target


Kinerja Target
Misi/Tujuan/
Kode Indikator Kinerja Satuan Awal Akhir Keterangan
Sasaran 2019 R 2020 R 2021 2022 2023 2024
RPJMD RPJMD
(2018)
Persentase desa 55,50 66,67 77,70 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Meningkatnya tata
dengan tata kelola
S.18 kelola pemerintahan IS.32 % Perubahan
pemerintahan desa 83,33 88,89 94,44 100,00 100,00
desa Target Kinerja
yang baik

Misi 5 : Mewujudkan harmonisasi kehidupan masyarakat yang waspada, tanggap, tertib, damai dan bersatu
Meningkatnya
toleransi kehidupan 3,52 3,65 3,67 3,67 3,72 3,77 3,82 3,82
masyarakat untuk
T.5 mewujudkan IT.8 Indeks Toleransi (indeks)
suasana waspada, Perubahan
3,75 3,77 3,79 3,82 3,82
tanggap, tertib, Target Kinerja
damai dan bersatu
100,00 100,00 85,71 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Persentase
IS.33 Penyelesaian Konflik % Perubahan
Sosial Politik 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Target Kinerja
Meningkatnya serta
S.19 penyelesaian konflik Persentase 9,52 -71,05 40,00 72,00 76,85 83,18 90,76 90,76
sosial politik Penurunan
Gangguan
IS.34 % Perubahan
Ketentraman 9,65 10,70 20,00 25,00 25,00
Masyarakat dan Target Kinerja
Ketertiban Umum
35,71 40,48 45,24 50,00 54,76 59,52 64,29 64,29
Meningkatnya nilai- Persentase Budaya
S.20 nilai budaya daerah IS.35 Daerah yang % Perubahan
yang dilestarikan Dilestarikan 50,00 54,76 59,52 64,29 64,29
Target Kinerja
Strategi, Arah Kebijakan
dan Program Pembangunan Daerah

BAB VI
STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN DAN
PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

6.1 Strategi Pembangunan


Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan
komprehensif tentang bagaimana Pemerintah Kabupaten Sampang berupaya
untuk mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran serta target kinerja RPJMD
dengan efektif dan efisien selama 5 (lima) tahun ke depan. Arsitektur
perencanaan pembangunan daerah dipisahkan menjadi dua yakni Perencanaan
Strategis yaitu perencanaan pembangunan daerah yang menekankan pada
pencapaian visi dan misi pembangunan daerah, dan Perencanaan Operasional yaitu
perencanaan yang menekankan pada pencapaian kinerja layanan pada tiap urusan.
Perencanaan Strategis dimaksudkan untuk menerjemahkan visi dan misi
kepala daerah ke dalam rencana kerja. Segala sesuatu yang secara langsung
dimaksudkan untuk mewujudkan tujuan dan sasaran RPJMD maka dianggap strategis.
Sedangkan perencanaan operasional dimaksudkan untuk mewujudkan tujuan dan
sasaran pembangunan RPJMD yang dituangkan secara lebih rinci kedalam masing­
masing misi berdasarkan pendekatan urusan baik urusan wajib maupun urusan
pilihan. Dalam P­RPJMD ini strategi dibagi menjadi dua, yaitu strategi umum (grand
strategy) pembangunan, dan strategi berdasarkan tujuan dan sasaran P­RPJMD.

6.1.1 Strategi Pembangunan Daerah Berdasarkan Tujuan dan Sasaran


Rumusan tujuan dan sasaran berdasarkan visi dan misi yang sudah
ditetapkan merupakan langkah awal dalam menyusun pilihan-pilihan strategi
pembangunan dan sarana untuk mengevaluasi pilihan tersebut. Strategi adalah
langkah berisikan program­program sebagai prioritas pembangunan daerah untuk
mencapai sasaran. Rumusan strategi berupa pernyataan yang menjelaskan bagaimana
tujuan dan sasaran akan dicapai yang selanjutnya diperjelas dengan serangkaian arah
kebijakan. Selain itu perumusan strategi juga memperhatikan masalah yang telah
dirumuskan pada tahap perumusan masalah. Sebagai salah satu rujukan penting

P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4 | VI - 1
Strategi, Arah Kebijakan
dan Program Pembangunan Daerah

dalam perencanaan pembangunan daerah, rumusan strategi akan


mengimplementasikan bagaimana sasaran pembangunan akan dicapai dengan
serangkaian arah kebijakan dari pemangku kepentingan. Oleh karena itu, strategi
diturunkan dalam sejumlah arah kebijakan dan program pembangunan operasional
dari upaya­upaya nyata dalam mewujudkan visi pembangunan daerah.
Dengan berdasarkan visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah dirumuskan pada
pembahasan bab sebelumnya, dalam rangka mencapai sasaran­sasaran pembangunan
maka dirumuskan strategi pada tiap sasaran RPJMD yang terinci pada tabel berikut:

Tabel 6.1
Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi Kabupaten Sampang 2019–2024
Visi : Sampang Hebat Bermartabat
Misi/Tujuan Sasaran Strategi
Misi 1: Mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing
Meningkatkan kualitas dan
Meningkatnya derajat
S.1 1 pemerataan pelayanan
kesehatan masyarakat
kesehatan masyarakat
Menyelenggarakan
Meningkatnya kualitas pendidikan yang berkualitas,
S.2 2
pendidikan masyarakat merata dan terjangkau bagi
masyarakat
Meningkatnya kapasitas Meningkatkan peran
dan daya saing stakeholder pembangunan
S.3 3
kepemudaan dan kepemudaan dan
Terbangunnya sumber keolahragaan keolahragaan
daya manusia yang Meningkatkan peran
T.1 Meningkatnya kesetaraan
berkualitas dan berdaya S.4 keluarga dan kesetaraan
gender dan perlindungan 4
saing gender serta perlindungan
Anak
anak
Mempercepat
S.5 Menurunnya Jumlah PMKS 5 penanggulangan PMKS dan
kemiskinan secara terpadu
Meningkatnya akses Meningkatkan sarana
prasarana dasar prasarana dasar
S.6 6
perumahan dan permukiman dan perumahan
permukiman yang memadai
Terkendalinya laju Meningkatkan cakupan
S.7 7
pertumbuhan penduduk layanan KB

Misi 2: mewujudkan kemandirian ekonomi daerah dan perdesaan melalui pengembangan


agribisnis, pariwisata dan ekonomi kreatif
Meningkatnya Meningkatkan PAD melalui
pemerataan dan Meningkatnya kemampuan intensifikasi dan
T.2 S.8 8
pertumbuhan ekonomi keuangan daerah ekstensifikasi pendapatan
daerah dan Perdesaan asli daearh

VI - 2 | P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4
Strategi, Arah Kebijakan
dan Program Pembangunan Daerah

Misi/Tujuan Sasaran Strategi


melalui pengembangan Meningkatkan inovasi untuk
agribisnis, pariwisata peningkatan produksi/
dan ekonomi kreatif 9 produktivitas dan nilai
tambah hasil pertanian dalam
arti luas
Meningkatnya pengelolaan Meningkatkan sentra
10
S.9 sektor unggulan dan usaha/produk ekonomi lokal
ekonomi kreatif Meningkatkan keunggulan
11 daya tarik dan promosi
wisata serta ekonomi kreatif
Meningkatkan kontribusi
12 perdagangan, industri, dan
jasa
Meningkatkan kesempatan
Meningkatnya partisipasi 13
S.10 kerja dan peluang usaha
angkatan kerja
Meningkatkan investasi
14
daerah
Meningkatkan kontribusi
Meningkatnya kualitas dan
koperasi, industri kecil
S.11 kuantitas koperasi dan 15
menengah (IKM) dan usaha
usaha mikro
mikro secara berkelanjutan
Meningkatkan ketahanan
pangan daerah melalui
Meningkatnya Ketahanan
S.12 16 ketersediaan, akses dan
Pangan Daerah
ragam pangan yang bergizi
dan seimbang
Meningkatkan pembangunan
Meningkatnya kemajuan desa melalui pembangunan
S.13 17
dan kemandirian desa infrastruktur untuk
pengembangan ekonoi desa
Misi 3 : meningkatkan pembangunan infrastruktur yang berkualitas dan berkelanjutan
Meningkatkan pemerataan
18 dan kualitas infrastruktur
Meningkatnya kualitas daerah
S.14
Meningkatnya kuantitas infrasruktur daerah
Meningkatkan pengelolaan
dan kualitas 19
tata ruang
pembangunan
T.3 Meningkatkan kualitas
infrastruktur secara
komprehensif dan 20 lingkungan hidup yang
berkelanjutan Meningkatnya kualitas berkualitas
S.15 lingkungan hidup dan
penanganan bencana Meningkatkan ketangguhan
21
dan mitigasi risiko bencana

Misi 4: memperkuat tata kelola pemerintahan dan desa yang transparan, akuntabel dan
berorientasi pada pelayanan publik
Terselenggaranya Meningkatkan inovasi
reformasi birokrasi Meningkatnya kualitas pelayanan public dan
T.4 S.16 22
melalui tata kelola pelayanan publik profesionalitas aparatur
kepemerintahan dan pemerintahan

P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4 | VI - 3
Strategi, Arah Kebijakan
dan Program Pembangunan Daerah

Misi/Tujuan Sasaran Strategi


desa yang profesional Meningkatnya
dan berorientasi pada penyelenggaraan
Meningkatkan penerapan
pelayanan publik S.17 pemerintahan yang 23
reformasi birokrasi
akuntabel, efektif dan
efisien
Meningkatkan tata kelola
Meningkatnya tata kelola pemerintahan desa yang
S.18 24
pemerintahan desa berorientasi pada pelayanan
masyarakat
Misi 5 : mewujudkan harmonisasi kehidupan masyarakat yang waspada, tanggap, tertib, damai
dan bersatu
Meningkatnya
Meningkatkan rasa aman dan
ketentraman masyarakat
Meningkatnya toleransi S.19 dan ketertiban umum serta 25 nyaman masyarakat melalui
kehidupan masyarakat partisipasi masyarakat
penyelesaian konflik sosial
untuk mewujudkan setempat
T.5 politik
suasana waspada,
tanggap, tertib, damai Meningkatnya nilai­nilai Melestarikan kearifan lokal
dan bersatu S.20 budaya daerah yang 26 dan kebudayaan Sampang
dilestarikan (Madura)

Dalam upaya menyelaraskan kebijakan pembangunan daerah dan nasional


sebagaimana tertuang dalam RPJMN Tahun 2020–2024 maka strategi atau prioritas
pembangunan Kabupaten Sampang telah diintegrasikan dengan agenda
pembangunan nasional Pemerintah pusat dan provinsi. Berbagai kebijakan yang telah
dirumuskan oleh pemerintah pusat akan menjadi motor penggerak pelaksanaan
pembangunan nasional secara umum dan pembangunan daerah pada khususnya.
Agenda Prioritas pembangunan nasional dan provinsi harus diperhatikan dan
dikaji untuk diimplementasikan pada perumusan perencanaan pembangunan
Kabupaten Sampang. Berkenaan dengan hal tersebut, perlu adanya penyandingan
antara prioritas pembangunan nasional dengan prioritas pembangunan daerah agar
dapat terlihat kesinambungan dan kesinergisan antara prioritas pembangunan pusat
dan daerah seperti yang tersaji pada tabel berikut:

VI - 4 | P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4
Strategi, Arah Kebijakan
dan Program Pembangunan Daerah

Tabel 6. 2
Keterkaitan Agenda Prioritas Pembangunan Nasional, Provinsi dengan Prioritas
Kabupaten Sampang

9 Agenda Pembangunan
7 Agenda Pembangunan Agenda Pembangunan RPJMD
RPJMD Jawa Timur 2019-
RPJMN 2020 - 2024 Sampang 2019-2024
2024
Peningkatkan kualitas kehidupan
masyarakat melalui pembangunan
Ketahanan Ekonomi untuk Mengentaskan Kemiskinan
pendidikan dan kesehatan berkualitas,
Pertumbuhan yang Berkualitas menuju Keadilan dan
peningkatan peran pemuda dalam
dan Berkeadilan Kesejahteraan Sosial
pembangunan, dan pembangunan
gender
Peningkatan pertumbuhan ekonomi
Pengembangan Wilayah untuk Memperluas Lapangan
berkualitas dan inklusif melalui
Mengurangi Kesenjangan dan Pekerjaan dan Membangun
pengembangan agribisnis, pariwisata,
menjamin pemerataan Keunggulan Ekonomi
dan ekonomi kreatif
Peningkatan pemerataan infrastruktur
daerah yang berwawasan lingkungan
Sumber Daya Manusia yang Jawa Timur Cerdas dan Sehat,
melalui pembangunan sarpras
Berkualitas dan Berdaya Saing Pelayanan Dasar berkualitas
transportasi, perhubungan serta
penanganan bencana alam terpadu
Jatim Akses: Konektivitas Antar
Peningkatan kualitas pelayanan publik
Wilayah dalam Upaya
berbasis IT melalui percepatan
Revolusi Mental dan Pemerataan Hasil
reformasi birokrasi dan tata kelola
Pembangunan Kebudayaan Pembangunan serta
pemerintahan daerah dan desa yang
Peningkatan Layanan
baik
Infrastruktur
Membangun Karakter
Infrastruktur untuk Masyarakat yang Berbasis Peningkatan harmonisasi kehidupan
Mendukung Pengembangan Nilai-Nilai Kesalehan Sosial, masyarakat melalui pelestarian
Ekonomi dan Pelayanan Dasar Budi Pekerti Luhur dan budaya, dan ketertiban masyarakat
Berintegritas
Memajukan Sektor Pertanian,
Lingkungan Hidup, Peternakan, Perikanan,
Meningkatkan Ketahanan Kehutanan,
Bencana, dan Perubahan Iklim perkebunan berbasis
Kerakyatan
Ekonomi Kerakyatan dengan
Stabilitas Polhukhankam dan Basis UMKM,
Transformasi Pelayanan Koperasi, BUMDesa dan
Publik Mendorong Pemberdayaan
Pemerintahan Desa
Menyelenggarakan
Pemerintahan yang Bersih,
Efektif dan Anti Korupsi
Menjaga Harmoni Sosial dan
Alam dengan Melestarikan
Kebudayaan dan Lingkungan
Hidup

P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4 | VI - 5
Strategi, Arah Kebijakan
dan Program Pembangunan Daerah

6.1.2 Grand Strategi Pembangunan Daerah


Grand strategy mengacu pada berbagai hasil identifikasi terhadap
permasalahan pokok, isu strategis dan keterkaitan dengan Visi dan misi
pembangunan. Perumusan Grand strategi pembangunan daerah dilakukan melalui
Analisa SWOT. Analisis SWOT merupakan analisis mengenai hal­ hal pokok yang ada
di lingkungan yang diasumsikan berpengaruh terhadap apa yang terjadi dan yang
akan terjadi di lingkungan Kabupaten Sampang. Lingkungan itu sendiri mencakup dua
lingkungan pokok, yaitu lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Dengan
menggunakan analisis SWOT, diharapkan dapat mengungkapkan faktor internal dan
faktor eksternal yang dianggap penting dalam mencapai tujuan, yaitu dengan
mengidentifikasikan kekuatan (strength), kelemahan (weakness), kesempatan
(opportunity), dan ancaman (threat). Identifikasi aspek internal dan eksternal dalam
Analisa SWOT Kabupaten Sampang mengacu pada gambaran umum kondisi daerah
pada bab II, Kondisi keuangan daerah di bab III, dan permasalahan pokok dan isu
strategis di bab IV. Hasil Analisa SWOT dapat dilihat dalam tabel berikut:

Gambar 6.1
Analisis SWOT dalam Grand Strategi Pembangunan Daerah Kabupaten Sampang

VI - 6 | P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4
Strategi, Arah Kebijakan
dan Program Pembangunan Daerah

Analisis SWOT didasarkan pada logika berpikir bahwa dalam


menentukan strategi kebijakan yang akan diimplementasikan Pemerintah
Kabupaten Sampang harus memaksimalkan kekuatan dan peluang, dan
sekaligus dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman yang ada, sehingga
dapat dicapai keseimbangan antara kondisi internal dengan kondisi eksternal.
Hasil identifiaksi permasalahan pembangunan dan isu­isu strategis pada bab
sebelumnya dijadikan bahan utama dalam analisis SWOT. Berbagai permasalahan dan
isu strategis tersebut selanjutnya diklasifikasikan berdasarkan pengaruh faktor
internal dan eksternal yang melekat pada masing­masing isu. Identifikasi faktor
internal dan ekternal, serta analisis SWOT dapat dilihat dalam tabel 6.1.

Gambar 6. 2
Grand Strategi Pembangunan Daerah Kabupaten Sampang 2019-2024

Terdapat lima grand strategi pembangunan Kabupaten Sampang


berdasarkan analisis SWOT. Lima Grand strategi tersebut adalah 1) Meningkatkan
pemerataan aksesibilitas dan kualitas pendidikan, kesehatan, sarana prasarana dasar,
pengentasan kemiskinan, dan pengarusutamaan gender; 2) Meningkatkan investasi,
usaha mikro, dan pengembangan agribisnis, pariwisata dan ekonomi kreatif;
3) Meningkatkan pemerataan dan kualitas sarana dan prasarana transportasi, sumber
daya air, lingkungan hidup, dan pengelolaan bencana; 4) Meningkatkan percepatan
reformasi birokrasi, tata kelola pemerintahan daerah dan desa melalui inovasi serta
penerapan e­government secara terpadu; 5) Meningkatkan ketenteraman dan
ketertiban umum serta pelestarian budaya.

P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4 | VI - 7
Strategi, Arah Kebijakan
dan Program Pembangunan Daerah

Strategi dalam kuadran Strength-Opportunity (S-O) merupakan keadaan


yang sangat menguntungkan, karena punya kekuatan dan peluang. Strategi SO
menggunakan kekuatan internal daerah untuk memanfaatkan peluang eksternal.
Pilihan strategi dalam S­O, pengambil kebijakan sebaiknya mengambil kebijakan
pertumbuhan yang agresif (growth oriented strategy), ekspansi berbagai kebijakan
dan lain sebagainya. Berdasarkan analisa SWOT, pilihan strategi dalam kuadran S­O
yaitu strategi untuk keunggulan dan peluang yang dimiliki Kabupaten Sampang adalah
“Meningkatkan investasi, usaha mikro, dan pengembangan
agribisnis, pariwisata dan ekonomi kreatif”

Terjadinya pandemi COVID-19 menjadi salah satu alasan utama


perubahan RPJMD Kabupaten Sampang 2019-2024. Pandemi COVID­19 telah
mengakibatkan pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi hingga minus 0,11.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah daerah melalui program pemulihan
ekonomi daerah. Program tersebut dirancang untuk mempercepat pemulihan
ekonomi yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi
yang inklusif.
Pembangunan ekonomi inklusif menjadi salah satu alat untuk mencapai
kesejahteraan masyarakat. Pembangunan ekonomi tersebut akan berjalan dengan
baik jika didukung salah satunya oleh kondisi investasi yang kondusif. Iklim investasi
yang kondusif dalam perekonomian merupakan harapan bagi masyarakat, investor,
pelaku usaha dan pemerintah. Penciptaan iklim investasi yang kondusif tidak hanya
berdasarkan faktor ekonomi saja seperti suku bunga, inflasi, Pendapatan Domestik
Bruto (PDB), upah minimum, dan nilai tukar. Namun faktor­faktor non­ekonomi
lainnya juga sangat berpengaruh, seperti masalah perizinan usaha, kestabilan politik,
penegakan hukum, masalah pertanahan untuk lahan usaha, tingkat kriminalitas dalam
masyarakat, demonstrasi buruh, komitmen pemerintahan, komitmen perbankan,
perpajakan, dan infrastruktur.
Pertumbuhan ekonomi diharapkan meningkat melalui pengembangan
sektor unggulan di Kabupaten Sampang. Berdasarkan data evaluasi kinerja
pembangunan pada bab dua, dapat diketahui bahwa sektor pertanian berkonstribusi
terbesar terhadap pembentukan PDRB kabupaten Sampang. Namun demikian, dilihat

VI - 8 | P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4
Strategi, Arah Kebijakan
dan Program Pembangunan Daerah

dari nilai tambahnya, produk pertanian masih dalam bentuk barang mentah, sehingga
pengembangan agribisnis dapat menjadi solusi untuk meningkatkan nilai tambah
produk pertanian. Pembangunan agribisnis, dimana bisnis berbasis usaha pertanian atau
di bidang lain untuk mendukungnya, baik di sektor hulu maupun hilir. Selain produk
pertanian, sektor parawisata dan usaha mikro memiliki potensi yang besar untuk di
kembangkan. Hal ini dikarenakan Kabupaten Sampang memiliki posisi strategis yang
merupakan jalur utama menuju Kabupaten Pamakesan dan Sumenep. Dengan kondisi
tersebut serta di tambah beberapa destinasi wisata yang dapat dikembangkan, sektor
pariwisata dapat menjadi sektor unggulan di masa yang akan datang. Seiring dengan
perkembangan sektor perdagangan dan pariwisata yang meningkat tiap tahunnya,
sektor ekonomi kreatif menjadi sektor unggulan berikutnya yang dapat
dikembangkan. Dengan fokus pada pengembangan sektor­sektor unggulan tersebut,
diharapkan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sampang lima tahun kedepan dapat
lebih tinggi dibandingkan Kabupaten lain di Pulau Madura.
Strategi pada kuadran Strength-Threat (S-T) menjelaskan bahwa
pemerintah daerah perlu menggunakan kekuatan internal daerah untuk
menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal. Dengan kata lain,
strategi dalam kuadran ini berusaha semaksimal mungkin untuk dapat
memaksimalkan kekuatan yang ada dengan menekan sekecil mungkin potensi
ancaman yang berisiko terjadi. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan
kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara melakukan
beberapa hal diantaranya adalah inovasi kebijakan daerah, konsolidasi kebijakan dan
meningkatkan kerjasama antar daerah. Strategi dalam kondisi ini sering disebut
sebagai strategi mobilisasi/diversifikasi, dimana dengan menggunakan kekuatan yang
ada pemerintah di dorong untuk menggeser ancaman untuk menjadi peluang jangka
panjang. Oleh sebab itu pada strategi S­T ini, pemerintah Kabupaten Sampang
menetapkan strategi sebagai berikut:

“Meningkatkan pemerataan aksesibilitas dan kualitas pendidikan,


kesehatan, sarana prasarana dasar, pengentasan kemiskinan, dan
pengarusutamaan gender”

P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4 | VI - 9
Strategi, Arah Kebijakan
dan Program Pembangunan Daerah

Pembangunan manusia yang berkualitas merupakan fokus utama


pembangunan Kabupaten Sampang. Hal ini sesuai dengan hasil evaluasi kinerja
pemerintah daerah yang menyimpulkan bahwa kualitas sumber daya manusia di
Kabupaten Sampang masih rendah. Hal ini diindikasikan oleh rendahnya tingkat IPM.
Komponen pembentuk IPM seperti rata­rata lama sekolah, angka harapan lama
sekolah, angka harapan hidup serta pengeluaran per kapita memiliki nilai yang sangat
rendah yang menunjukan bahwa kondisi kemiskinan daerah masih relative tinggi.
Oleh karena itu pembangunan pembangunan manusia melalui pemerataan
aksesibilitas dan kualitas sektor pendidikan dan kesehatan merupakan suatu strategi
yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut. Berbagai inovasi kebijakan
pemerintah daerah dibutuhkan untuk bisa mempercepat menyelesaikan
permasalahan di kedua sektor tersebut. Selain itu, kondisi sosial khususnya PMKS
yang masih relative tinggi dan masih rendahnya peran pemuda dalam pembangunan
perlu juga menjadi perhatian dalam beberapa tahun kedepan. Melalui setrategi ini
diharapkan Sampang memiliki generasi yang siap dan berkualitas untuk berkontribusi
membangun Sampang sesuai dengan potensi lokal Sampang. Selain itu,
pengarusutamaan gender menjadi hal penting dalam upaya meningkatkan
pemerataan pembangunan tanpa membedakan gender.
Strategi pada kuadran Weakness-Opportunity (W-O) diterapkan
berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan
kelemahan yang ada. Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal
dengan memanfaatkan peluang eksternal. Pemerintah daerah menghadapi peluang
yang sangat besar untuk memajukan daerahnya, tetapi dilain pihak harus menghadapi
beberapa kendala/kelemahan internal. Fokus strategi yang dapat dilakukan oleh
pemerintah daerah adalah meminimalkan masalah internal, konsolidasi internal
sehingga dapat meraih peluang yang ada. Terdapat dua pilihan dalam strategi W­O
yaitu investasi dan divestasi. Strategi investasi dilakukan dengan cara memperbaiki
kelemahan untuk menjadi kekuatan, seperti meningkatkan kemampuan pengelolaan
sumber daya untuk meningkatkan daya saing daerah. Sedangkan strategi kedua yaitu
divestasi. Strategi ini dilakukan ketika pemerintah daerah sangat sulit untuk
memperbaiki kelemahannya dalam jangka pendek sehingga dilakukan divestasi
seperti meminjamkan asset daerah untuk dikelola pihak lain yang keuntungannya

VI - 10 | P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4
Strategi, Arah Kebijakan
dan Program Pembangunan Daerah

tetap diutamakan kepada daerah seperti melalui pajak, retribusi atau penyerapan
tenaga kerja. Skenario terbaik adalah bagaimana Kabupaten Sampang bisa melakukan
investasi jangka panjang untuk mengatasi kelemahannya agar lebih memiliki daya
saing daerah. Terdapat dua strategi yang muncul atas interaksi kelemahan dan
peluang yang ada di Sampang. Strategi W­O pertama yaitu
“Meningkatkan percepatan reformasi birokrasi, tata kelola
pemerintahan daerah dan desa melalui inovasi serta penerapan e-
government secara terpadu”

Strategi jangka pendek untuk mengatasi kelemahan dengan


memaanfaatkan peluang dalam pelayanan publik adalah pelayanan sektor
public dan tata kelola pemerintahan melalui penerapan e-government. Sesuai
dengan data evaluasi kinerja pemerintahan pada bab II dapat disimpulkan bahwa
tata kelola pemerintahan kabupaten Sampang masih perlu ditingkatkan. Hal ini
diindikasikan oleh masih terbatasnya nilai Indeks Reformasi Birokrasi, rendahnya
penilaian SAKIP, indeks kepuasan masyarakat. Masih terbatasnya kinerja indikator
tata kelola pemerintahan juga di pengaruhi oleh masih terbatasnya kualitas Aparatur
Sipil Negara. Tata kelola pemerintahan desa juga mempunyai permasalahan yang
relative sama, meskipun dalam beberapa tahun ini mengalami peningkatan. Dengan
berbagai permasalahan tersebut, percepatan reformasi birokrasi menjadi strategi
yang sangat tepat untuk di terapkan. Selain itu, kemajuan teknologi dan informasi
memberikan peluang bagi pemrintah daerah untuk menerapkan sistem e­
government yang secara terpadu dapat meningkatkan kualitas pemerintahan dan
juga pelayanan publik.
Selanjutnya strategi mengatasi kelemahan dengan memanfaatkan
peluang (W-O) yang kedua yaitu

“Meningkatkan pemerataan dan kualitas sarana dan prasarana


transportasi, sumber daya air, lingkungan hidup, dan pengelolaan
bencana”

Ketersediaan infrastruktur daerah yang memadai merupakan indikator


kemajuan suatu daerah. Selain dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi,
ketersediaan infrastruktur juga dapat dijadikan tolak ukur pemerataan pembangunan.

P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4 | VI - 11
Strategi, Arah Kebijakan
dan Program Pembangunan Daerah

Pada dasarnya pemerataan didefinisikan sebagai sebuah upaya pembangunan


berkeadilan yang merata sehingga ketimpangan pembangunan antara daerah satu
dengan lainnya rendah atau bahkan tidak ada. Sasaran pemerataan pembangunan
dapat diarahkan kepada beberapa sektor seperti pemerataan pembangunan fisik
sarana dan prasarana transportasi dan perhubungan, pelayanan pendidikan dan
kesehatan, serta pertumbuhan ekonomi. Pembangunan infrastruktur kedepan tidak
hanya harus menghubungkan antar wilayah di kabupaten Sampang namun juga perlu
mempertimbangkan aspek lingkungan.
Infrastruktur daerah yang berkualitas dapat mendorong peningkatan
ekonomi dan kondisi sosial masyarakat. Terdapat berbagai upaya yang dapat
dilakukan untuk pencapaian strategi pembangunan infrastruktur daerah yang
berkualitas. Pembangunan infrastruktur di prioritaskan pada wilayah yang masih
tertinggal, dan meningkatkan sarana transportasi dan perhubungan yang berkualitas.
Selain itu, pengembangan standarisasi kualitas layanan transportasi dan perhubungan
dan mengembangkan sistem perencanan dan monitoring pembangunan infrastruktur
berbasis audit kinerja dan berwawasan lingkungan juga perlu dilakukan. Selanjutnya
dari aspek kelembagaan dilakukan melalui penegakan pengendalian dan pemanfaatan
ruang sesuai peruntukan dan meningkatkan kualitas perencanaan infrastruktur
daerah berwawasan lingkungan.
Strategi terakhir adalah pada kuadran Weakness-Threat (W-T), dimana
pemerintah daerah sedang menghadapi situasi yang sangat tidak
menguntungkan. Pemerintah daerah bukan hanya memiliki kelemahan internal
tetapi juga mempunyai ancaman/tantangan eksternal. Strategi WT bertujuan untuk
mengurangi kelemahan internal dengan menghindari ancaman eksternal. Strategi ini
didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif, konsolidasi internal, dan
meminimumkan kelemahan untuk mengurangi ancaman. Dalam analisis SWOT diatas,
faktor tantangan dan kelemahan sangat banyak mendominasi. Sehingga strategi yang
dibutuhkan dalam menjawab kondisi ini juga lebih banyak dibutuhkan. Strategi ini
dikenal sebagai demage control, yang diartikan sebagai upaya membangun dengan
penuh kesadaran atas kelemahan dan ancaman yang dimiliki. Dengan demikian,
strategi yang akan diterapkan pemerintah Kabupaten Sampang:

VI - 12 | P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4
Strategi, Arah Kebijakan
dan Program Pembangunan Daerah

“Meningkatkan ketenteraman dan ketertiban umum serta


pelestarian budaya”

Masyarakat yang tentram dan tertib mengindikasikan suatu kondisi


masyarakat yang saling menghargai dan mengayomi dengan berbagai
keragaman yang ada. Dengan keragaman budaya, adat, serta kearifan lokal
masyarakat di kabupaten Sampang, stretagi meningkatkan ketahanan dan
harmonisasi kehidupan sosial bermasyarakat menjadi pilihan yang tepat untuk
diimplementasikan. Strategi tersebut dilakukan melalui pelestarian budaya lokal,
meningkatkan ketertiban masyarakat, dan pengarusutamaan gender. Strategi ini
diiharapkan mampu menjaga stabilitas sosial, pencegahan pelanggaran hukum dan
menjaga kondusifitas pembangunan, serta mewujudkan kesadaran hidup
berkeragaman yang tenteram, tertib, nyaman dalam suasana kekeluargaan.

6.2 Arah Kebijakan Pembangunan


Arah Kebijakan adalah rumusan kerangka pikir atau kerangka kerja
untuk menyelesaikan permasalahan pembangunan dan mengantisipasi isu
strategis daerah yang dilaksanakan secara bertahap sebagai penjabaran
strategi. Arah kebijakan merupakan pengejawantahan dari strategi pembangunan
daerah yang difokuskan pada prioritas­prioritas pencapaian tujuan dan sasaran
pembangunan. Rumusan arah kebijakan merasionalkan pilihan strategi sehingga
memiliki fokus serta sesuai dengan pengaturan pelaksanaannya. Penekanan fokus
setiap tahun selama periode P­RPJMD memiliki kesinambungan dalam rangka
mencapai tujuan, dan sasaran yang telah ditetapkan.
Arah kebijakan merupakan keputusan dari stakeholder sebagai pedoman
untuk mengarahkan perumusan strategi yang dipilih agar selaras dalam mencapai
tujuan dan sasaran pada setiap tahapan selama kurun waktu 5 tahun. Arah kebijakan
ini menjadi pedoman untuk mengarahkan rumusan strategi yang dipilih agar lebih
terarah. Dengan mendasarkan Strategi dan Grand Strategi Pembangunan Daerah yang
telah dirumuskan pada pembahasan sebelumnya maka rumusan arah kebijakan, baik
Arah Kebijakan Umum maupun Arah Kebijakan Sektoral, dalam rangka mencapai
tujuan dan sasaran pembangunan adalah sebagai berikut:

P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4 | VI - 13
VI - 14 | P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4

Tabel 6. 3
Strategi dan Arah Kebijakan RPJMD dan P-RPJMD Kabupaten Sampang 2019–2024
Fokus
Arah Kebijakan
Strategi Grand Strategi Arah Kebijakan Sektoral
Umum 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Peningkatan ketersediaan sarana
1 √ √ √ √ √ √
dan prasarana kesehatan
Peningkatan kualitas layanan
2 √ √ √ √ √ √
kesehatan primer dan rujukan
Peningkatan sumberdaya dan
3 √ √ √ √ √ √
informasi kesehatan
Pencegahan dan Penanggulangan
Meningkatkan kualitas dan
4 penyakit menular dan tidak √ √ √ √ √ ­
1 pemerataan pelayanan
menular
kesehatan masyarakat Meningkatkan
Peningkatan kemandirian
pemerataan
masyarakat dalam upaya
aksesibilitas dan 5 √ √ √ √ √ √
kesehatan promotif dan
kualitas
preventif
pendidikan, Peningkatan kualitas
1 kesehatan, sarana dan daya saing Peningkatan cakupan jaminan
6 √ √ √ √ √ √
prasarana dasar, sumber daya manusia kesehatan
pengentasan
Peningkatan sarana dan
kemiskinan, dan
7 prasarana pendidikan sesuai √ √ √ √ √ √
pengarusutamaan
SPM
gender
Peningkatan mutu dan kualitas
8 √ √ √ √ √ √
Menyelenggarakan pendidikan
pendidikan yang Pengembangan layanan
2 9 √ √ √ √ √ √
berkualitas, merata dan pendidikan anak usia dini
terjangkau bagi masyarakat Peningkatan pelaksanaan dan
10 √ √ √ √ √ √
kualitas wajib belajar 9 tahun
Peningkatan kesejahteraan,
11 Kompetensi dan Profesionalisme √ √ √ √ √ √
Pendidik dan Tenaga
Arah Kebijakan Fokus
Strategi Grand Strategi Arah Kebijakan Sektoral
Umum 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Kependidikan Pendidikan Anak
Usia Dini dan Dasar
Peningkatan minat baca
12 √ √ √ √ √ √
masyarakat
Meningkatkan peran Peningkatan Peran pemuda dan
13 √ √ √ √ √ √
stakeholder pembangunan Organisasi Kepemudaan
3
kepemudaan dan Penguatan sistem pendidikan
14 √ √ √ √ √ √
keolahragaan dan pembinaan prestasi olahraga
Peningkatan ketahanan keluarga
Meningkatkan peran 15 serta Peran dan Perlindungan √ √ √ √ √ √
keluarga dan kesetaraan Perempuan dan Anak
4
gender serta perlindungan Peningkatan pemberdayaan
anak 16 masyarakat berbasis komunitas √ √ √ √ √ √
dan gender
Peningkatan Perlindungan Sosial
17 bagi Masyarakat Miskin dan/atau √ √ √ √
terdampak COVID­19
Mempercepat
Peningkatan Kemampuan
5 Penanggulangan PMKS dan
18 Ekonomi bagi Masyarakat Miskin √ √ √ √
kemiskinan secara terpadu
dan/atau terdampak COVID­19
Peningkatan pelayanan dan
19 √ √ √ √ √ √
rehabilitasi sosial bagi PMKS
Meningkatkan sarana
Peningkatan kualitas sarana
prasarana dasar
6 20 prasarana permukiman layak √ √ √ √ √ √
permukiman dan
huni
perumahan yang memadai
Meningkatkan cakupan Peningkatan cakupan pelayanan
7 21 √ √ √ √ √ √
layanan KB KB
Meningkatkan Peningkatan Peningkatan peran dan kinerja
Meningkatkan PAD melalui
8 2 investasi, usaha percepatan 22 lembaga pengelolaan keuangan √ √ √ √ √ √
intensifikasi dan
mikro, dan pemulihan ekonomi daerah

VI - 15 | P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4
VI - 16 | P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4

Arah Kebijakan Fokus


Strategi Grand Strategi Arah Kebijakan Sektoral
Umum 2019 2020 2021 2022 2023 2024
ekstensifikasi pendapatan pengembangan daerah dan
asli daerah agribisnis, perdesaan Pemanfaatan teknologi dan
pariwisata dan 23 informasi dalam meningkatkan √ √ √ √
ekonomi kreatif PAD
Peningkatan kesadaran dan
kepatuhan masyarakat untuk
24 √ √ √ √ √ √
berkonstribusi dalam keuangan
daerah
Meningkatkan inovasi Pengembangan sumber daya
25 √ √ √ √ √ √
untuk peningkatan manusia pertanian
9 produksi/ produktivitas
dan nilai tambah hasil Pengembangan kawasan klaster
26 √ √ √ √ √ √
pertanian dalam arti luas pertanian
Meningkatkan sentra
Pengembangan sentra­sentra
10 usaha/produk ekonomi 27 √ √ √ √ √ √
usaha/produk ekonomi lokal
lokal
Pengembangan destinasi
Meningkatkan keunggulan pariwisata dan produk wisata
28 √ √ √ √ √ √
daya tarik dan promosi serta meningkatkan kualitas
11
wisata serta ekonomi ekonomi kreatif
kreatif Peningkatan promosi pariwisata
29
berbasis digital
Peningkatan sistem dan jaringan
distribusi barang, pengembangan
30 √ √ √ √ √ √
pasar tradisional dan
Meningkatkan kontribusi perlindungan konsumen
12 perdagangan, industri, dan Peningkatan dan perencanaan
jasa 31 klaster industri, kemitraan dan √ √ √ √ √ √
pemanfaatan teknologi
Peningkatan Jasa unggulan
32 √ √ √ √ √ √
daerah
Arah Kebijakan Fokus
Strategi Grand Strategi Arah Kebijakan Sektoral
Umum 2019 2020 2021 2022 2023 2024

Peningkatan Kapasitas dan


33 √ √ √ √ √ √
Keterampilan Angkatan Kerja

Meningkatkan Kesempatan Peningkatan jaringan tenaga


13 34 √ √ √ √
Kerja dan Peluang Usaha kerja

Pengembangan sentra
35 kewirausahaan dan Inkubator √ √ √ √ √
Bisnis
Penciptaan iklim usaha yang
36 √ √ √ √ √ √
berdaya saing
Meningkatkan investasi
14 Peningkatan kualitas
daerah
kelembagaan, dan dukungan
37 √ √ √ √ √ √
pembiayaan usaha khususnya
bagi usaha kecil
Meningkatkan kontribusi
koperasi, industri kecil Peningkatan Produktivitas
15 38 √ √ √ √ √ √
menengah (IKM) dan usaha Koperasi, IKM dan Usaha Mikro
mikro secara berkelanjutan
Meningkatkan ketahanan Peningkatan ketersediaan
pangan daerah melalui pangan, peningkatan akses
16 ketersediaan, akses dan 39 pangan dan perilaku pangan √ √ √ √ √ √
ragam pangan yang bergizi masyarakat yang beragam,
dan seimbang bergizi, seimbang dan aman
Meningkatkan
Peningkatan infrastruktur dasar
17 pembangunan desa melalui 40 √ √ √ √ √
desa dan kawasan perdesaan
pembangunan infrastruktur

VI - 17 | P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4
VI - 18 | P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4

Arah Kebijakan Fokus


Strategi Grand Strategi Arah Kebijakan Sektoral
Umum 2019 2020 2021 2022 2023 2024
untuk pengembangan
ekonoi desa Peningkatan ekonomi desa dan
41 √ √ √ √ √ √
kawasan perdesaan

Peningkatan kondisi
Meningkatkan 42 infrastruktur jalan, jembatan dan √ √ √ √ √ √
pemerataan dan irigasi dengan kondisi baik
Meningkatkan pemerataan
18 dan kualitas infrastruktur kualitas Pengembangan sistem jaringan
sarana dan 43 √ √ √ √ √ √
daerah jalan yang terpadu
prasarana Peningkatan
Peningkatan kualitas layanan
transportasi, pembangunan 44 √ √ √ √ √ √
perhubungan
sumber daya air, infrastruktur wilayah
Meningkatkan pengelolaan 3 Peningkatan upaya pemanfaatan
19 lingkungan hidup, yang berkelanjutan 45 √ √ √ √ √ √
tata ruang dan pengendalian tata ruang
dan pengelolaan dan pengelolaan
Meningkatkan kualitas
bencana bencana Pengendalian pencemaran dan
20 lingkungan hidup yang 46 √ √ √ √ √ √
kerusakan lingkungan
berkualitas
Peningkatan ketangguhan
Meningkatkan ketangguhan
21 47 pemerintah dan masyarakat √ √ √ √ √ √
dan mitigasi risiko bencana
terhadap bencana
Meningkatkan inovasi
pelayanan public dan Peningkatan layanan publik
22 Meningkatkan 48 √ √ √ √ √ √
profesionalitas aparatur inovatif dan profesional
percepatan
pemerintahan
reformasi
birokrasi, tata Penguatan kelembagaan dan
kelola tatalaksana pemerintahan
Peningkatan kualitas 49 √ √ √ √ √ √
4 pemerintahan berbasiskan e­government dan
pelayanan publik
daerah dan desa inovasi daerah
Meningkatkan penerapan
23 melalui inovasi
reformasi birokrasi
serta penerapan
e-government Peningkatan kompetensi dan
secara terpadu 50 kemampuan Sumber Daya √ √ √ √ √
Aparatur pemerintah
Arah Kebijakan Fokus
Strategi Grand Strategi Arah Kebijakan Sektoral
Umum 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Peningkatan perencanaan,
pengelolaan keuangan dan
pengawasan pembangunan yang
51 √ √ √ √ √
terpadu, transparan dan
akuntabel berbasis teknologi dan
informatika
Peningkatan sinergi antara
pemerintah, masyarakat dan
52 √ √ √ √ √ √
swasta dalam perencanaan dan
pembangunan
Meningkatkan tata kelola Peningkatan Manajemen
53 √ √ √ √ √ √
pemerintahan desa yang pemerintahan desa
24
berorientasi pada Peningkatan kualitas aparatur
54 √ √ √ √ √ √
pelayanan masyarakat pemerintah desa
Peningkatan masyarakat yang
Meningkatkan rasa aman
55 tertib dan patuh terhadap √ √ √ √ √ √
dan nyaman masyarakat
25 peraturan daerah
melalui partisipasi
Peningkatan ketentraman dan
masyarakat setempat Meningkatkan 56 √ √ √ √ √ √
Peningkatan ketertiban
ketenteraman dan
harmonisasi Peningkatan pelestarian, dan
5 ketertiban umum
kehidupan 57 pengakuan atas seni dan budaya √ √ √ √ √ √
serta pelestarian
Melestarikan kearifan lokal masyarakat lokal
budaya
26 dan kebudayaan Sampang Peningkatan partisipasi dan
(Madura) kolaborasi masyarakat dalam
√ √ √ √ √ √
meningkatkan jumlah objek
pemajuan kebudayaan

VI - 19 | P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4
Strategi, Arah Kebijakan
dan Program Pembangunan Daerah

Rumusan arah kebijakan merasionalkan pilihan strategi sehingga


memiliki fokus serta sesuai dengan pengaturan pelaksanaannya. Dalam upaya
memudahkan pemahaman terhadap kesinambungan pembangunan setiap tahun
dalam jangka 5 (lima) tahun, terlebih dahulu disederhanakan dalam fokus
pembangunan setiap tahun di masing­masing tahap. Atas dasar fokus pembangunan
inilah disusun arah kebijakan lebih jelas agar RPJMD mudah dituangkan dalam RKPD.
Selanjutnya, tahapan­tahapan dimaksud dijadikan sebagai dasar dan disesuaikan
dengan pentahapan RKPD. Penekanan fokus pembangunan setiap tahun selama
periode RPJMD memiliki kesinambungan dalam rangka mencapai visi, misi, tujuan,
dan sasaran yang telah ditetapkan. Fokus pembangunan Kabupaten Sampang dalam
RPJMD 2019–2024 mengalami perubahan sesuai dengan hasil evaluasi dan juga
perubahan strategi yang telah dibahas sebelumnya. Persandingan antara fokus
pembangunan dalam RPJMD dan P­RPJMD 2019–2024 dapat dilihat pada Tabel
berikut:

Tabel 6. 4
Persandingan Fokus Pembangunan dalam RPJMD dan P-RPJMD
Kabupaten Sampang 2019 - 2024

Perubahan fokus pembangunan terjadi mulai tahun 2020 disebabkan adanya


pandemi COVID­19. Dimana fokus pembangunan tahun 2020 pada penanganan
ketahanan sosial. Pada tahun 2021 fokus pembangunan masih pada pemulihan
ekonomi sebagai dampak dari COVID­19. Secara grafis, perubahan fokus
pembangunan RPJMD 2019–2024 dapat dilihat dalam gambar berikut:

VI - 20 | P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4
Strategi, Arah Kebijakan
dan Program Pembangunan Daerah

Gambar 6.3
Fokus Pembangunan P-RPJMD Kabupaten Sampang 2019 -2024

6.3 Arah Kebijakan Kewilayahan


Kebijakan kewilayahan merupakan keterpaduan pembangunan
antarsektor guna menciptakan daya saing daerah sehingga dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Dalam hal kebijakan kewilayahan, Pemerintah pusat
maupun provinsi Jawa Timur telah menerapkan klastering wilayah. Hal ini dilakukan
dalam rangka pengembangan wilayah dengan memanfaatkan potensi daerah sehingga
meningkatkan nilai tambah pada wilayah yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang
rendah dan untuk peningkatan keterkaitan kantong­kantong produksi utama di Jawa
Timur dengan pusat pengolahan dan pemasaran.

Gambar 6. 4
Pembagian Kawasan Percepatan Pembangunan di Jawa Timur

VI - 21 | P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4
Strategi, Arah Kebijakan
dan Program Pembangunan Daerah

Percepatan pembangunan Kawasan di Jawa Timur diatur melalui


Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2019. Perpres ini mengatur tentang
percepatan pembangunan ekonomi Kawasan Gerbangkertasusila dan sekitarnya,
Kawasan Bromo­Tengger­Semeru, serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.
Selain itu, pembangunan Kawasan ditujukan di daerah hinterland Madura dan
kepulauan. Dua fokus pengembangan daerah Madura dan kepulauan adalah
pengembangan industri berbasis perikanan dan peningkatan daya saing industri
peternakan.
Di Jawa Timur, penetapan klaster dirumuskan atas dasar RPJMD tahun
2019–2024 dan juga arah pembangunan kewilayahan Jawa Timur yaitu sebagai Pusat
Agrobisnis terkemuka. Klaster kewilayahan difokuskan pada pemerataan
pembangunan melalui penciptaan pusat­pusat pertumbuhan dengan peningkatan dan
penyediaan infrastruktur pendukung. Klaster kewilayahan yang ditetapkan menjadi
dasar sasaran kebijakan pengembangan kewilayahan dalam rangka meningkatkan
pemerataan pertumbuhan ekonomi, infrastruktur, sosial dan budaya di seluruh
wilayah Jawa Timur. Salah satu pengembangan klaster adalah klaster 8 yaitu Madura.
Klaster Madura terdiri dari Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang,
Kabupaten Pamekasan dan Kabupaten Sumenep. Klaster ini terbentuk karena
kesamaan sektor unggulan yaitu sektor pertanian lahan kering, peternakan dan
perikanan. Arahan pengembangan pada Klaster Madura adalah 1) Aspek Sosial:
Masyarakat Madura didominasi oleh pemeluk Agama Islam, mulai kecil sudah
ditanamkan ilmu ajaran Agama Islam sehingga banyak sekolah madrasah dan pondok
pesantren yang ada di Madura; 2) Aspek Ekonomi: Peningkatan produktivitas dan nilai
tambah sektor primer melalui hilirisasi produk unggulan; Perluasan pemasaran
produk dengan upaya mewujudkan keterkaitan pasar lokal dengan pasar regional;
Peningkatan akses masyarakat terhadap sumber­sumber pendanaan untuk
meningkatkan akses terhadap produksi, teknologi, informasi, pemasaran maupun
akses permodalan; Pembangunan Indonesia Islamic Science Park (IISP) dan Kawasan
Ekonomi Khusus Garam; dan 3) Aspek Infrastruktur: Peningkatan layanan prasarana
transportasi dalam rangka mendukung sistem logistik melalui Percepatan
pembangunan Pelabuhan Tanjung Bulupandan dan Akses menuju Jalan Tol;
Peningkatan kualitas lingkungan permukiman melalui penyediaan sarana dan
VI - 22 | P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4
Strategi, Arah Kebijakan
dan Program Pembangunan Daerah

prasarana lingkungan permukiman; dan Peningkatan konektivitas ekonomi melalui


penyediaan sarana dan prasarana transportasi yang memadai dan handal.
Salah satu wilayah di Madura yang memiliki potensi sangat potensial
adalah Kabupaten Sampang. Kabupaten Sampang memiliki sektor unggulan seperti
pertanian, kehutanan, dan perikanan. Selain itu, terdapat beberapa sektor potensial
yang dapat didorong menjadi sektor unggul yaitu pertambangan dan penggalian,
administrasi pemerintahan, dan pertahanan dan jaminan sosial wajib. Sejalan dengan
potensi tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengarahkan pengembangan
wilayah pada lima hal utama yaitu:
1. Peningkatan aksesibilitas dalam rangka mendukung konektivitas antar
daerah yang menghubungkan pusat­pusat produksi (Pertanian,
Pertambangan dan Penggalian) dengan pusat distribusi (terminal,
Pelabuhan)
2. Pengendalian banjir Kali Kamuning
3. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia melalui pendidikan vokasional
4. Peningkatan akses masyarakat terhadap layanan fasilitas pendidikan dan
kesehatan
5. Peningkatan layanan infrastruktur dasar (air minum, sanitasi, dan hunian
layak)

Berdasarkan klasterisasi wilayah dan arah pengembangan wilayah,


Pemerintah Provinsi Jawa Timur menetapkan arah kebijakan ekonomi makro sebagai
berikut:

1. Akselerasi pertumbuhan dan pemerataan ekonomi melalui penembangan


sektr unggulan berdaya saing tinggi. Sektor tersebut meliputi pertanian,
kehutanan, dan perikanan; administrasi pemerintahan, pertahanan dan
jaminan sosial wajib; jasa pendidikan; sehingga mampu meningkatkan
kesejahteraan dan keadilan ekonomi desa dan kota di Kabupaten Sampang;
2. Meningkatkan produktivitas dan efisiensi sektor yang unggul dan berdaya
saing, dengan menerapkan pengembangan teknologi tepat guna yang
terbaharukan dan ramah lingkungan;

VI - 23 | P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4
Strategi, Arah Kebijakan
dan Program Pembangunan Daerah

3. Modernisasi infrastruktur dan peningkatan kualitas sumber daya manusia,


pada sektor pertambangan dan penggalian untuk meningkatkan produktivitas
sehingga output dan daya saing sektoral juga turut naik;
4. Mendorong investasi, pada sektor pengadaan listrik dan gas; perdagangan
besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor; transportasi dan
pergudangan; penyediaan akomodasi dan makan minum; informasi dan
komunikasi; jasa keuangan dan asuransi; real estate untuk menciptakan
lapangan kerja yang lebih luas sehingga dapat menyerap tenaga kerja dan
meningkatkan produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar Kabupaten
Sampang.
5. Standarisasi kualitas produk dan SDM serta peningkatan promosi dan
kerjasama ekonomi untuk seluruh sektor guna meningkatkan produk dan SDm
nasional.

Kebijakan pembangunan berbasis kewilayahan/spasial (keruangan)


ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang yang dirumuskan secara komprehensif
memperhatikan daya dukung lingkungan hidup, potensi sektoral, potensi investasi,
dan struktur pusat­pusat permukiman yang sudah terbentuk secara eksisting maupun
proyeksi dalam jangka panjang. Amanat keterkaitan rencana pembangunan daerah
dengan rencana tata ruang menekankan perlunya integrasi rencana tata ruang dengan
rencana pembangunan daerah untuk mencapai pemenuhan hak­hak dasar
masyarakat sesuai dengan urusan dan kewenangan pemerintah daerah meningkatkan
kesejahteraan rakyat. Secara khusus disebutkan bahwa rencana pembangunan
mempedomani RTRW dalam penyusunan RPJPD dan RPJMD, melalui penyelarasan
antara sasaran, arah kebijakan, dan sasaran pokok pembangunan jangka panjang
maupun jangka menengah Daerah dengan tujuan, kebijakan, serta rencana struktur
dan rencana pola ruang wilayah. RTRW mengarahkan lokasi dan menjadi dasar
menyusun program pembangunan yang berkaitan dengan pemanfaatan ruang di
Kabupaten Sampang.

VI - 24 | P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4
Strategi, Arah Kebijakan
dan Program Pembangunan Daerah

Sumber: Bappelitbangda Kabupaten Sampang, 2021


Gambar 6. 5
Konsep Pengembangan Wilayah Kabupaten Sampang

Pengembangan wilayah kabupaten Sampang terdiri dari lima koridor ekonom,


dua kawasan ekonomi terpadu, dua teknopark, jaringan sarana dan prasarana untuk
suplai rantai produksi dan distribusi di kawasan agro­minapolitan dan anter koridor
ekonomi berbaisis kreatif don digital, kawasan ketahanan pangan Sampang
(Katahpasang), Kawasan Ecoagroforestry lama' dhikke (hutan rakyat) di bagian tengah
wilayah Kab. Sampang), Kawasan Tambak Garam Sampang (Karampang) di
pangarengan, Kawasan Perikanan Laut Sampang (Karikanlampang) pantai utara don
pantai selatan Kabupaten Sampang, Kawasan Ecowisata Pataplong (pangarengan­
tadan­camplong), Kawasan Ecowisata Mandangin, dan Kawasan Ekowisata
Batangsanah (Banyuates ­ Ketapang ­ Sukobanah).
Rencana pola ruang Kabupaten Sampang diantaranya terdiri dari beberapa
kawasan yaitu:

VI - 25 | P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4
Strategi, Arah Kebijakan
dan Program Pembangunan Daerah

1. Kawasan Pertanian

Sumber: Bappelitbangda Kabupaten Sampang, 2021

2. Kawasan Industri

Sumber: Bappelitbangda Kabupaten Sampang, 2021

VI - 26 | P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4
Strategi, Arah Kebijakan
dan Program Pembangunan Daerah

3. Kawasan Parawisata

Sumber: Bappelitbangda Kabupaten Sampang, 2021

Kebijakan penataan ruang Kabupaten Sampang, terdiri atas: 1) penataan


struktur ruang untuk menciptakan pertumbuhan wilayah yang merata, kawasan yang
saling terkoneksi, pelayanan infrastruktur dasar yang menjangkau seluruh wilayah
dan peningkatan daya saing kabupaten; 2) penataan kawasan lindung untuk
mendorong lingkungan lestari kawasan pesisir, DAS dan kawasan perlindungan
setempat; 3) pemanfaatan ruang kawasan budidaya agar tetap mendukung perbaikan
dan keberlanjutan lingkungan; 4) pengembangan koridor ekonomi berbasis
perdagangan, logistik, pariwisata dan agro­maritim di kawasan strategis kabupaten;
dan 5) peningkatan ketahanan ruang yang mendorong pengurangan risiko bencana.
Dalam melaksanakan kebijakan penataan ruang Kabupaten Sampang, terdapat
strategi yang akan dilakukan sebagaimana dapat dilihat dalam tabel berikut:

VI - 27 | P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4
VI - 28 | P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4

Tabel 6. 5
Strategi Penataan Ruang Kabupaten Sampang

Strategi
Penataan struktur ruang untuk Pemanfaatan ruang Pengembangan koridor
Penataan kawasan lindung
No menciptakan pertumbuhan wilayah kawasan budidaya agar ekonomi berbasis Peningkatan ketahanan
untuk mendorong
yang merata, kawasan yang saling tetap mendukung perdagangan, logistik, ruang yang mendorong
lingkungan lestari kawasan
terkoneksi, pelayanan infrastruktur perbaikan dan pariwisata dan agro- pengurangan risiko
pesisir, DAS dan kawasan
dasar yang menjangkau seluruh keberlanjutan maritim di kawasan bencana
perlindungan setempat
wilayah dan peningkatan daya saing lingkungan strategis kabupaten
mengelola kawasan pengembangan koridor
mengendalikan pemanfaatan mengendalikan
mengembangkan pusat kegiatan sebagai perkebunan rakyat di ekonomi berbasis
ruang di kawasan konservasi pemanfaatan ruang pada
pusat kegiatan ekonomi dan logistik yang wilayah DAS melalui perdagangan, logistik,
1 pesisir dan pulau kecil serta kawasan rawan bencana
tehubung dengan sistem transportasi sistem agroforestry yang pariwisata dan agro­maritim
sempadan untuk kegiatan dan di sepanjang jalur
regional; mendukung perbaikan di kawasan strategis
yang berwawasan lingkungan; evakuasi bencana;
DAS; kabupaten
melakukan perbaikan dan
menata kawasan pengendalian pemanfaatan
meningkatkan kapasitas jalan kolektor mengembangkan koridor
menjaga kelestarian hutan pertanian untuk ruang secara ketat di
dan atau lokal primer yang ekonomi antar pusat
2 bakau pesisir dan pembatasan keberlanjutan ketahanan lansekap ekologi kawasan
menghubungkan antar pusat kegatan dan pelayanan/kegiatan sebagai
reklamasi pantai; pangan berwawasan rawan bencana dan
pelayanan antar kecamatan; koridor pertumbuhan;
lingkungan; kawasan perlindungan
stetmpat;
menata kawasan membangun jaringan
meningkatkan jaringan telekomunikasi mengembangkan koridor
budidaya di kawasan sumberdaya air dan
tetap dan bergerak yang mendorong merevitalisasi terumbu karang agro­maritim yang
3 pesisir yang harmonis drainase yang terintegrasi
keterjangkauan teknologi dan informasi dan padang lamun; terkoneksi dengan sisten
dengan konservasi di kawasan permukiman;
ke seluruh wilayah; transportasi regional;
kawasan pesisir; dan
membangun infrastruktur
menata kawasan lindung dan mengembangkan kawasan
untuk meningkatkan
meningkatkan pelayanan dasar ke perlindungan setempat untuk mencegah reklamasi di pusat logistik skala nasional
4 kapasitas dalam evakuasi
seluruh kawasan permukiman; meingkatkan daya dukung kawasan pesisir; terintegrasi dengan kawasan
bencana dan penanganan
DAS; transportasi; dan
bencana
Strategi

Penataan struktur ruang untuk Pemanfaatan ruang Pengembangan koridor


Penataan kawasan lindung
No menciptakan pertumbuhan wilayah kawasan budidaya agar ekonomi berbasis Peningkatan ketahanan
untuk mendorong
yang merata, kawasan yang saling tetap mendukung perdagangan, logistik, ruang yang mendorong
lingkungan lestari kawasan
terkoneksi, pelayanan infrastruktur perbaikan dan pariwisata dan agro- pengurangan risiko
pesisir, DAS dan kawasan
dasar yang menjangkau seluruh keberlanjutan maritim di kawasan bencana
perlindungan setempat
wilayah dan peningkatan daya saing lingkungan strategis kabupaten
mengedalikan pemanfaatan mengendalikan
mengembangkan sarana dan prasarana
5 ruang area floodways untuk pencemaran lingkungan
logistik skala regional di kabupaten;
mengurangi risiko bencana. di kawasan permukiman;
melakukan reklamasi
mengembangkan jaringan energi berbasis bekas kegiatan tambang
6 gas, uap dan energi terbarukan lainnya; yang berorientasi pada
dan perbaikan ekosistem
kawasan; dan
mengembangkan jaringan sumber daya mengembangkan
7 air yangmendorong peningkatan kawasan pariwisata alam
produktivitas agro­maritim kabupaten berbasis ekowisata.

VI - 29 | P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4
Strategi, Arah Kebijakan
dan Program Pembangunan Daerah

Sumber: Bappelitbangda Kabupaten Sampang, 2021


Gambar 6.6
Peta Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten Sampang

Pengembangan kewilayahan Kabupaten Sampang terdiri dari beberapa


kawasan strategis. Kawasan Strategis Kabupaten adalah wilayah yang penataan
ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup
kabupaten terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan.terdapat tiga
kawasan strategis kabupaten sebagai berikut
1. Kawasan Strategis dari sudut Kepentingan Pertumbuhan Ekonomi
2. Kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial budaya
3. Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung
lingkungan hidup

Penjelesan detail terkait tiga Kawasan tersebut dapat diuraikan sebagai


berikut:
1. Rencana Kawasan Strategis Kepentingan dari sudut Pertumbuhan
Ekonomi

VI - 30 | P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4
Strategi, Arah Kebijakan
dan Program Pembangunan Daerah

Kawasan Strategis kepentingan pertumbuhan ekonomi adalah kawasan yang


memberikan pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah. Kawasan
strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi ditetapkan dengan kriteria:
Memiliki potensi ekonomi cepat tumbuh; Memiliki sektor unggulan yang dapat
menggerakkan pertumbuhan ekonomi; Memiliki potensi ekspor; Didukung jaringan
prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi; Memiliki kegiatan ekonomi yang
memanfaatkan teknologi tinggi; Berfungsi untuk mempertahankan tingkat produksi
pangan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan; Berfungsi untuk
mempertahankan tingkat produksi sumber energi dalam rangka mewujudkan
ketahanan energi nasional; atau Ditetapkan untuk mempercepat pertumbuhan
kawasan tertinggal.

Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi memiliki


tema pengembangan kawasan ekonomi terpadu agromaritim Kabupaten, terdiri atas:

a. Kawasan agropolitan
Kawasan agropolitan terdiri atas Kawasan agropolitan yang berbasis
tanaman pangan dan hortikultura, dan kawasan agropolitan berbasis
peternakan yang bersinergi dengan kawasan pengembangan
agroforestry. Kawasan Agropolitan berbasis tanaman pangan dan
hortikulutra terdiri atas Kecamatan Jrengik, Tambelangan, dan Banyuates.
Kawasan Agropolitan berbasis tanaman pangan dan hortikultura
direncanakan berkembang karena didorong oleh pertumbuhan koridor
ekonomi sreseh sampai dengan Banyuates. Kawasan agropolitan berbasis
peternakan yang bersinergi dengan kawasan pengembangan agroforestry
terdiri atas Kecamatan Omben, Karangpenang, Sukobanah. Kawasan
agropolitan berbasis peternakan yang bersinergi dengan kawasan
pengembangan agroforestry direncanakan berkembang karena didorong
oleh pertumbuhan koridor ekonomi Sokobanah sampai Camplong.

b. kawasan Ekowisata Pulau Gili Mandangin;

Kawasan Ekowisata Pulau Gili Mandangin terdiri atas Pulau Mandangain


beserta ekosistem padang lamun di sekitarnya.

c. kawasan Ekonomi Terpadu Maritim

P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4 | VI - 31
Strategi, Arah Kebijakan
dan Program Pembangunan Daerah

Kawasan Ekonomi Terpadu Maritim terdiri atas kawasan perkotaan


Kecamatan Sreseh, Pangarengan, Sampang, dan Camplong. Kawasan
Ekonomi Terpadu Maritim direncanakan didorong oleh pertumbuhan
koridor ekonomi Sreseh sampai dengan Camplong.

2. Rencana Kawasan Strategis dari sudut kepentingan Sosial Budaya


Kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial dan budaya yang terdapat
dikabupaten Sampang. Kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial budaya
memiliki tema pengembanan heritage sampang, terdiri atas:

a. kawasan sentra batik terdiri atas Sentra Batik Kottah di Kecamatan Jrengik
dan Sentra Batik Montor di Kecamatan Banyuates;

b. Situs Pababaran Trunojoyo di Kecamatan Sampang; dan

c. Situs Makam Ratu Ebu (Madegan) di Kecamatan Sampang.

3. Rencana Kawasan Strategis Untuk kepentingan Fungsi dan Daya Dukung


Lingkungan

Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan
hidup ditetapkan dengan kriteria: Merupakan tempat perlindungan keanekaragaman
hayati; Merupakan aset nasional berupa kawasan lindung yang ditetapkan bagi
perlindungan ekosistem, flora dan/atau fauna yang hampir punah atau diperkirakan
akan punah yang harus dilindungi dan/atau dilestarikan; Memberikan perlindungan
keseimbangan tata guna air yang setiap tahun berpeluang menimbulkan kerugian
negara; Memberikan perlindungan terhadap keseimbangan iklim makro; menuntut
prioritas tinggi peningkatan kualitas lingkungan hidup; rawan bencana alam
nasional; atau sangat menentukan dalam perubahan rona alam dan mempunyai
dampak luas terhadap kelangsungan kehidupan.

Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan
hidup memiliki tema preservasi ekosistem dan Perlindungan Infrastruktur Alam.
terdiri atas:
a. sempadan pantai dan ekositem mangrove;
b. Taman Wisata Alam Hutan Kera Nepa;
c. Waduk Nepah;

VI - 32 | P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4
Strategi, Arah Kebijakan
dan Program Pembangunan Daerah

d. Waduk Klampis; dan


e. Kawasan floodways Kali Kamoning

6.4 Program Prioritas Pembangunan


Penyusunan program pembangunan daerah mengacu pada kebijakan
umum pembangunan daerah. Perumusan program pembangunan daerah
merupakan tahap yang sangat penting dalam perumusan RPJMD. Hal ini dikarenakan
hasil dari perumusan program pembangunan daerah menghasilkan rencana
pembangunan yang kongkrit dalam bentuk program prioritas. Selain itu, perumusan
program prioritas pembangunan daerah adalah inti dari perencanaan strategis itu
sendiri yang paling tidak mampu merefleksikan tujuan strategis Bupati terpilih dalam
5 (lima) tahun kedepan. Suatu program prioirtas pembangunan daerah merupakan
sekumpulan program yang secara khusus berhubungan dengan janji­janji kampanye
Bupati terpilih. Program prioritas pada intinya merupakan substansi dasar dari janji­
janji Bupati terpilih. Janji­janji tersebut kemudian didefinisikan kedalam Kegiatan atau
Program sesuai nomenklatur yang berlaku, atau dimasukan kedalam Strategi.
Apabila janji Bupati terpilih bersifat sangat mikro dan berada di level output,
maka akan diterjemahkan kedalam Kegiatan. Penjabaran program­program prioritas
pembangunan daerah melalui janji politik agenda pembangunan bupati terpilih dalam
program aksi. Program aksi tersebut selanjutnya diperbaharui dan disesuaikan
dengan nomenklatur program sesuai Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050­
3798 Tahun 2020 tentang Hasil Verfikasi dan Validasi Pemutakhiran Klasifikasi,
Kodefisikasi dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah.

P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4 | VI - 33
VI - 34 | P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4

Tabel 6.6
Keterkaitan Strategi dan Arah Kebijakan serta program prioritas/aksi (janji politis)
PROGRAM PRIORITAS
PERUBAHAN RPJMD
PROGRAM AKSI/ PROGRAM PRIORITAS PERANGKAT DAERAH
NO. STRATEGI ARAH KEBIJAKAN TAHUN 2019-2024
JANJI POLITIK RPJMD TAHUN 2019-2024 PENANGGUNG JAWAB
(SESUAI KEPMENDAGRI
050-3708/2020)
1. Meningkatkan kualitas 1. Peningkatan  Jaminan Kesehatan  Program Kesehatan  PROGRAM PEMENUHAN DINAS KESEHATAN
dan Pemerataan ketersediaan Daerah ­ Penerima Masyarakat UPAYA KESEHATAN DAN KB
Pelayanan Kesehatan sarana dan Bantuan Iuran Daerah  Program Pengembangan PERORANGAN DAN
prasarana  Peningkatan kualitas Lingkungan Sehat, UPAYA KESEHATAN
kesehatan SDM kesehatan dan Kesehatan Kerja, dan Olah MASYARAKAT
2. Peningkatan akses sarana Raga  PROGRAM PENINGKATAN
kualitas layanan kesehatan masyarakat  Program Pencegahan dan KAPASITAS SUMBER DAYA
kesehatan primer  Peningkatan Gizi Pengendalian Penyakit
MANUSIA KESEHATAN
masyarakat  Program Pelayanan
dan rujukan  PROGRAM SEDIAAN
 Promosi kesehatan, Kesehatan
3. Peningkatan FARMASI, ALAT
kesehatan lingkungan  Program Sumber Daya
kualitas layanan dan Pola Hidup Bersih KESEHATAN DAN
Kesehatan
kesehatan primer dan Sehat  Program Peningkatan MAKANAN MINUMAN
dan rujukan Pelayanan Kesehatan  PROGRAM
4. Pencegahan dan Rujukan PEMBERDAYAAN
Penanggulangan  Program Fasilitasi MASYARAKAT BIDANG
penyakit menular Kegiatan pada Fasilitas KESEHATAN
dan tidak menular Kesehatan Tingkat
5. Peningkatan Pertama
kemandirian  Program Pembinaan
masyarakat dalam Lingkungan Sosial
upaya kesehatan  Program Manajemen
promotif dan Pelayanan Kesehatan
preventif
6. Peningkatan
cakupan jaminan
kesehatan

VI - 34 | P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4
PROGRAM PRIORITAS
PERUBAHAN RPJMD
PROGRAM AKSI/ PROGRAM PRIORITAS PERANGKAT DAERAH
NO. STRATEGI ARAH KEBIJAKAN TAHUN 2019-2024
JANJI POLITIK RPJMD TAHUN 2019-2024 PENANGGUNG JAWAB
(SESUAI KEPMENDAGRI
050-3708/2020)
2. Menyelenggarakan 7. Peningkatan  Pendidikan kesetaraan  Program Pendidikan  PROGRAM PENGELOLAAN DINAS PENDIDIKAN,
Pendidikan yang sarana dan dan pemberian Anak Usia Dini, PENDIDIKAN DISPUSIP
Berkualitas, Merata prasarana beasiswa bagi siswa Pendidikan Non Formal  PROGRAM
dan Terjangkau pendidikan sesuai SLTP dan SMU kurang dan Informal PENGEMBANGAN
SPM mampu  Program Pembinaan KURIKULUM
8. Peningkatan mutu  Rehabilitasi dan Sekolah Dasar  PROGRAM PENDIDIK DAN
dan kualitas pengendalian mutu  Program Pembinaan
TENAGA KEPENDIDIKAN
sarana pendidikan Sekolah Menengah
pendidikan  PROGRAM
 Peningkatan kualitas Pertama (SMP)
9. Pengembangan PENGENDALIAN
guru dan pemberian  Program Peningkatan
layanan insentif bagi guru GTT PERIZINAN PENDIDIKAN
Mutu Pendidikan dan
pendidikan anak dan Guru Ngaji Tenaga Kependidikan  PROGRAM
usia dini  Peningkatan budaya  Program Manajemen PENGEMBANGAN BAHASA
10. Peningkatan baca masyarakat Pelayanan Pendidikan DAN SASTRA
pelaksanaan dan  Program Pengelolaan  PROGRAM PEMBINAAN
kualitas wajib Kearsipan PERPUSTAKAAN
belajar 9 tahun  Program Pengelolaan  PROGRAM
11. Peningkatan Perpustakaan PERLINDUNGAN DAN
kesejahteraan, PENYELAMATAN ARSIP
Kompetensi dan  PROGRAM PERIZINAN
Profesionalisme PENGGUNAAN ARSIP
Pendidik dan
Tenaga
Kependidikan
Pendidikan Anak
Usia Dini dan
Dasar
12. Peningkatan minat
baca masyarakat

VI - 35 | P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4
VI - 36 | P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4

PROGRAM PRIORITAS
PERUBAHAN RPJMD
PROGRAM AKSI/ PROGRAM PRIORITAS PERANGKAT DAERAH
NO. STRATEGI ARAH KEBIJAKAN TAHUN 2019-2024
JANJI POLITIK RPJMD TAHUN 2019-2024 PENANGGUNG JAWAB
(SESUAI KEPMENDAGRI
050-3708/2020)
3. Meningkatkan Peran 13. Peningkatan Peran  Peningkatan  Program Pembinaan dan  PROGRAM DISPORABUDPAR
Stakeholder pemuda dan pembinaan kepada Pengembangan PENGEMBANGAN
Pembangunan Organisasi organisasi pemuda dan Kepemudaan KAPASITAS DAYA SAING
Kepemudaan dan Kepemudaan perkuatan pengusaha  Program Pembinaan dan KEPEMUDAAN
Keolahragaan 14. Penguatan sistem muda Pengembangan Olahraga  PROGRAM
pendidikan dan PENGEMBANGAN
pembinaan KAPASITAS DAYA SAING
prestasi olahraga KEOLAHRAGAAN

4. Meningkatkan Peran 15. Peningkatan  Pembangunan yang  Program Pemberdayaan  PROGRAM DINSOS PPPA
Keluarga dan ketahanan resposif gender Perempuan dan PENGARUSUTAMAAN
Kesetaraan Gender keluarga serta Perlindungan Anak GENDER DAN
Peran dan PEMBERDAYAAN
Perlindungan PEREMPUAN
Perempuan dan  PROGRAM
Anak PERLINDUNGAN
16. Peningkatan PEREMPUAN
pemberdayaan  PROGRAM PENINGKATAN
masyarakat KUALITAS KELUARGA
berbasis  PROGRAM PENGELOLAAN
komunitas dan SISTEM DATA GENDER
gender DAN ANAK
 PROGRAM PEMENUHAN
HAK ANAK (PHA)
 PROGRAM
PERLINDUNGAN KHUSUS
ANAK

VI - 36 | P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4
PROGRAM PRIORITAS
PERUBAHAN RPJMD
PROGRAM AKSI/ PROGRAM PRIORITAS PERANGKAT DAERAH
NO. STRATEGI ARAH KEBIJAKAN TAHUN 2019-2024
JANJI POLITIK RPJMD TAHUN 2019-2024 PENANGGUNG JAWAB
(SESUAI KEPMENDAGRI
050-3708/2020)
5. Mempercepat 17. Peningkatan  Pemberian  Program Pelayanan dan  PROGRAM DINSOS PPPA
Penanggulangan PMKS Perlindungan perlindungan jaminan Rehabilitasi PEMBERDAYAAN SOSIAL
dan kemiskinan secara Sosial bagi sosial kepada Kesejahteraan Sosial  PROGRAM REHABILITASI
terpadu Masyarakat Miskin masyarakat terdampak  Program Penanganan SOSIAL
dan/atau COVID­19 Fakir Miskin dan  PROGRAM
terdampak COVID­  Peningkatan Pemberdayaaan Sosial PERLINDUNGAN DAN
19 penanganan PMKS Program Perlindungan
JAMINAN SOSIAL
dan Jaminan Sosial
18. Peningkatan  PROGRAM PENANGANAN
 Program Koordinasi dan
Kemampuan BENCANA
Penyelenggaraan Bidang
Ekonomi bagi Kesejahteraan Rakyat  PROGRAM PENGELOLAAN
Masyarakat Miskin TAMAN MAKAM
dan/atau PAHLAWAN
terdampak COVID­
19
19. Peningkatan
pelayanan dan
rehabilitasi sosial
bagi PMKS
6. Meningkatkan sarana 20. Peningkatan  Pemenuhan kebutuhan  Program Pengembangan  PROGRAM PENGELOLAAN DPRKP/DPUPR*/DINAS
prasarana dasar kualitas sarana perumahan layak huni Perumahan DAN PENGEMBANGAN LINGKUNGAN HIDUP,
permukiman prasarana dan terjangkau bagi  Program Pengembangan SISTEM PENYEDIAAN AIR PERUMAHAN RAKYAT
permukiman layak masyarakat Air Minum dan MINUM DAN PERMUKIMAN*
huni berpenghasilan rendah Penyehatan Lingkungan  PROGRAM PENGELOLAAN
 Penanganan  Program Penataan DAN PENGEMBANGAN
permukiman kumuh Kawasan Permukiman SISTEM AIR LIMBAH
dan sarpras umum  Program Pengelolaan
perumahan dan  PROGRAM
Pertanahan
permukiman PENGEMBANGAN
 Program Pembinaan
Lingkungan Sosial PERMUKIMAN

VI - 37 | P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4
VI - 38 | P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4

PROGRAM PRIORITAS
PERUBAHAN RPJMD
PROGRAM AKSI/ PROGRAM PRIORITAS PERANGKAT DAERAH
NO. STRATEGI ARAH KEBIJAKAN TAHUN 2019-2024
JANJI POLITIK RPJMD TAHUN 2019-2024 PENANGGUNG JAWAB
(SESUAI KEPMENDAGRI
050-3708/2020)
 Peningkatan akses  PROGRAM PENATAAN
sanitasi masyarakat BANGUNAN GEDUNG
dan kesadaran  PROGRAM KAWASAN
masyarakat PERMUKIMAN
 Peningkatan  PROGRAM PENINGKATAN
pembangunan dan PRASARANA, SARANA
layanan air bersih
DAN UTILITAS UMUM
(PSU)
 PROGRAM PENYELESAIAN
SENGKETA TANAH
GARAPAN
 PROGRAM PENYELESAIAN
GANTI KERUGIAN DAN
SANTUNAN TANAH
UNTUK PEMBANGUNAN

7. Meningkatkan cakupan 21. Peningkatan  Peningakatan  Program Pelayanan  PROGRAM DINAS KESEHATAN
layanan KB cakupan pengendalian jumlah Keluarga Berencana PENGENDALIAN DAN KB
pelayanan KB penduduk  Program Penyuluhan dan PENDUDUK
Penggerakan Masyarakat  PROGRAM PEMBINAAN
KELUARGA BERENCANA
(KB)
 PROGRAM
PEMBERDAYAAN DAN
PENINGKATAN
KELUARGA SEJAHTERA
(KS)

VI - 38 | P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4
PROGRAM PRIORITAS
PERUBAHAN RPJMD
PROGRAM AKSI/ PROGRAM PRIORITAS PERANGKAT DAERAH
NO. STRATEGI ARAH KEBIJAKAN TAHUN 2019-2024
JANJI POLITIK RPJMD TAHUN 2019-2024 PENANGGUNG JAWAB
(SESUAI KEPMENDAGRI
050-3708/2020)
8. Meningkatkan PAD 22. Peningkatan peran  Evaluasi kinerja BUMD  Program Fasilitasi  PROGRAM BPPKAD
melalui intensifikasi dan kinerja  Peningkatan Peningkatan Ekonomi PEREKONOMIAN DAN
dan ekstensifikasi lembaga Pengelolaan Keuangan Daerah PEMBANGUNAN
pendapatan asli daearh pengelolaan  Intensifikasi dan  Program Peningkatan dan  PROGRAM PENGELOLAAN
keuangan daerah ekstensifikasi PAD Pengelolaan Pendapatan PENDAPATAN DAERAH
23. Pemanfaatan Daerah
teknologi dan  Program Peningkatan
informasi dalam Dan Pengelolaan PBB­P2
meningkatkan
PAD
24. Peningkatan
kesadaran dan
kepatuhan
masyarakat untuk
berkonstribusi
dalam keuangan
daerah
9. Meningkatkan inovasi 25. Pengembangan  Peningkatan produksi  Program Peningkatan  PROGRAM PENYEDIAAN DINAS PERTANIAN
untuk peningkatan sumber daya pertanian dan Produksi, Pengolahan DAN PENGEMBANGAN DAN KP, DINAS
produksi/produktivitas manusia pertanian perikanan hasil dan Pemasaran SARANA PERTANIAN PERIKANAN
dan nilai tambah hasil 26. Pengembangan Tanaman Pangan dan  PROGRAM PENYEDIAAN
pertanian dalam arti kawasan klaster Hortikultura DAN PENGEMBANGAN
luas pertanian  Program Peningkatan PRASARANA PERTANIAN
Produksi, Pengolahan
 PROGRAM
hasil dan Pemasaran
Tanaman Perkebunan PENGENDALIAN
 Program Peningkatan KESEHATAN HEWAN DAN
Kualitas Bahan Baku KESEHATAN
MASYARAKAT VETERINER

VI - 39 | P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4
VI - 40 | P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4

PROGRAM PRIORITAS
PERUBAHAN RPJMD
PROGRAM AKSI/ PROGRAM PRIORITAS PERANGKAT DAERAH
NO. STRATEGI ARAH KEBIJAKAN TAHUN 2019-2024
JANJI POLITIK RPJMD TAHUN 2019-2024 PENANGGUNG JAWAB
(SESUAI KEPMENDAGRI
050-3708/2020)
 Program pengembangan  PROGRAM
agribisnis peternakan, PENGENDALIAN DAN
kesehatan hewan dan PENANGGULANGAN
kesehatan masyarakat BENCANA PERTANIAN
veteriner  PROGRAM PENYULUHAN
 Program Pemberdayaan PERTANIAN
penyuluhan Pertanian
 PROGRAM PENGELOLAAN
dan peternakan
PERIKANAN TANGKAP
 Program Pengembangan
Perikanan Tangkap  PROGRAM PENGELOLAAN
 Program Pengembangan PERIKANAN BUDIDAYA
Budidaya Perikanan  PROGRAM PENGOLAHAN
 Program Pengembangan DAN PEMASARAN HASIL
Usaha dan Data PERIKANAN
Perikanan
10. Meningkatkan sentra 27. Pengembangan  Pengembangan  Program Pengembangan  PROGRAM PENGGUNAAN DISKOPINDAG
usaha/produk ekonomi sentra­sentra Agribisnis dan Perdagangan Agribisnis DAN PEMASARAN
lokal usaha/produk pemasaran hasil PRODUK DALAM NEGERI
ekonomi lokal pertanian
11. Meningkatkan 28. Pengembangan  Pengelolaan potensi  Program pengembangan  PROGRAM PENINGKATAN DISPORABUUDPAR
keunggulan daya tarik destinasi wisata serta pariwisata daerah DAYA TARIK DESTINASI
dan promosi wisata pariwisata dan peningkatan PARIWISATA
serta ekonomi kreatif produk wisata pengelolaan dana desa  PROGRAM PEMASARAN
serta untuk mendukung PARIWISATA
meningkatkan pengelolaan potensi  PROGRAM
kualitas ekonomi wisata perdesaan PENGEMBANGAN SUMBER
kreatif DAYA PARIWISATA DAN
29. Peningkatan EKONOMI KREATIF
promosi

VI - 40 | P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4
PROGRAM PRIORITAS
PERUBAHAN RPJMD
PROGRAM AKSI/ PROGRAM PRIORITAS PERANGKAT DAERAH
NO. STRATEGI ARAH KEBIJAKAN TAHUN 2019-2024
JANJI POLITIK RPJMD TAHUN 2019-2024 PENANGGUNG JAWAB
(SESUAI KEPMENDAGRI
050-3708/2020)
pariwisata
berbasis digital
12. Meningkatkan 30. Peningkatan  Revitalisasi Pasar  Program Peningkatan dan  PROGRAM PENINGKATAN DISKOPINDAG
kontribusi sistem dan Tradisional Pengembangan SARANA DISTRIBUSI
perdagangan, industri, jaringan distribusi  Bantuan pelatihan, Perdagangan PERDAGANGAN
dan jasa barang, permodalan dan  Program Pengembangan  PROGRAM STABILISASI
pengembangan peralatan bagi industri dan Pengelolaan Pasar HARGA BARANG
pasar tradisional kecil Daerah KEBUTUHAN POKOK DAN
dan perlindungan  Program Pembinaan BARANG PENTING
konsumen Lingkungan Sosial
 PROGRAM
 Program Penataan dan
31. Peningkatan dan STANDARDISASI DAN
Pengembangan Industri
perencanaan PERLINDUNGAN
 Program Pembinaan
klaster industri, KONSUMEN
Lingkungan Sosial
kemitraan dan  PROGRAM PENGGUNAAN
pemanfaatan DAN PEMASARAN
teknologi PRODUK DALAM NEGERI
32. Peningkatan Jasa
unggulan daerah
13. Meningkatkan 33. Peningkatan  Mendorong  Program Penempatan dan  PROGRAM PELATIHAN DPMPTSP
Kesempatan Kerja dan Kapasitas dan pertumbuhan industri Pengembangan Tenaga KERJA DAN NAKER/DISNAKER*
Peluang Usaha Keterampilan pengolahan untuk Kerja PRODUKTIVITAS TENAGA
Angkatan Kerja penyediaan lapangan  Program Pembinaan KERJA
34. Peningkatan pekerjaan kerja Lingkungan Sosial  PROGRAM PENEMPATAN
jaringan tenaga TENAGA KERJA
kerja  PROGRAM HUBUNGAN
35. Pengembangan INDUSTRIAL
sentra
kewirausahaan

VI - 41 | P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4
VI - 42 | P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4

PROGRAM PRIORITAS
PERUBAHAN RPJMD
PROGRAM AKSI/ PROGRAM PRIORITAS PERANGKAT DAERAH
NO. STRATEGI ARAH KEBIJAKAN TAHUN 2019-2024
JANJI POLITIK RPJMD TAHUN 2019-2024 PENANGGUNG JAWAB
(SESUAI KEPMENDAGRI
050-3708/2020)
dan Inkubator
Bisnis
14. Meningkatkan 36. Penciptaan iklim  Peningkatan iklim  Program Perencanaan,  PROGRAM DPMPTSP
investasi daerah usaha yang investasi Pengembangan Iklim dan PENGEMBANGAN IKLIM NAKER/DPMPTSP*
berdaya saing Promosi Penanaman PENANAMAN MODAL
37. Peningkatan Modal  PROGRAM PROMOSI
kualitas  Program Pengendalian, PENANAMAN MODAL
kelembagaan, dan Pelaksanaan dan  PROGRAM PELAYANAN
dukungan Informasi Penanaman
PENANAMAN MODAL
Modal
pembiayaan usaha  PROGRAM
khususnya bagi PENGENDALIAN
usaha kecil PELAKSANAAN
PENANAMAN MODAL
 PROGRAM PENGELOLAAN
DATA DAN SISTEM
INFORMASI PENANAMAN
MODAL

15. Meningkatkan 38. Peningkatan  Bantuan pelatihan,  Program Kelembagaan  PROGRAM PENGAWASAN DISKOPINDAG
kontribusi koperasi, Produktivitas permodalan dan dan Pengawasan Koperasi DAN PEMERIKSAAN
Industri Kecil koperasi, IKM dan peralatan bagi UMK dan Usaha Mikro KOPERASI
Menengah (IKM) dan Usaha Mikro  Fasilitasi akses  Program Pengembangan  PROGRAM PENDIDIKAN
Usaha Mikro pemasaran bagi Usaha Koperasi dan DAN LATIHAN
Koperasi dan UMK Usaha Mikro PERKOPERASIAN
 PROGRAM
PEMBERDAYAAN USAHA
MENENGAH, USAHA

VI - 42 | P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4
PROGRAM PRIORITAS
PERUBAHAN RPJMD
PROGRAM AKSI/ PROGRAM PRIORITAS PERANGKAT DAERAH
NO. STRATEGI ARAH KEBIJAKAN TAHUN 2019-2024
JANJI POLITIK RPJMD TAHUN 2019-2024 PENANGGUNG JAWAB
(SESUAI KEPMENDAGRI
050-3708/2020)
KECIL, DAN USAHA MIKRO
(UMKM)
 PROGRAM
PENGEMBANGAN UMKM

16. Meningkatkan 39. Peningkatan  Peningkatan akses dan  Program Ketersediaan  PROGRAM PENGELOLAAN DINAS PERTANIAN
ketahanan pangan ketersediaan distribusi pangan Pangan dan Distribusi SUMBER DAYA EKONOMI DAN KP
daerah pangan, masyarakat Pangan UNTUK KEDAULATAN
peningkatan akses  Program Konsumsi dan DAN KEMANDIRIAN
pangan dan Keamanan Pangan PANGAN
perilaku pangan  PROGRAM PENINGKATAN
masyarakat yang DIVERSIFIKASI DAN
beragam, bergizi, KETAHANAN PANGAN
seimbang dan MASYARAKAT
aman  PROGRAM PENANGANAN
KERAWANAN PANGAN
 PROGRAM PENGAWASAN
KEAMANAN PANGAN

17. Meningkatkan 40. Peningkatan  Peningkatan  Program Pemberdayaan  PROGRAM PENINGKATAN DPMPD dan 14
pembangunan desa infrastruktur kemampuan dan Kelembagaan Masyarakat KERJASAMA DESA Kecamatan
dasar desa kemandirian desa Perdesaan  PROGRAM
41. Peningkatan  Program pemberdayaan PEMBERDAYAAN
ekonomi desa dan Ekonomi dan Teknologi LEMBAGA
kawasan Tepat Guna KEMASYARAKATAN,
perdesaan LEMBAGA ADAT DAN
MASYARAKAT HUKUM
ADAT

VI - 43 | P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4
VI - 44 | P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4

PROGRAM PRIORITAS
PERUBAHAN RPJMD
PROGRAM AKSI/ PROGRAM PRIORITAS PERANGKAT DAERAH
NO. STRATEGI ARAH KEBIJAKAN TAHUN 2019-2024
JANJI POLITIK RPJMD TAHUN 2019-2024 PENANGGUNG JAWAB
(SESUAI KEPMENDAGRI
050-3708/2020)
 PROGRAM
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DESA DAN
KELURAHAN

18. Meningkatkan 42. Peningkatan  Peningkatan  Program  PROGRAM PENGELOLAAN DPUPR dan DISHUB
pemerataan dan kondisi pembangunan dan Penyelenggaraan Jalan SUMBER DAYA AIR (SDA)
kualitas infrastruktur infrastruktur jalan, rehabilitasi jalan dan dan Jembatan  PROGRAM
daerah jembatan dan jembatan  Program Pengelolaan PENYELENGGARAAN
irigasi dengan  Peningkatan Perbekalan dan JALAN
kondisi baik pembangunan irigasi Laboratorium Pekerjaan  PROGRAM PENGELOLAAN
43. Pengembangan dan pengelolaan Umum
DAN PENGEMBANGAN
sumber daya air  Program Pengembangan
sistem jaringan SISTEM DRAINASE
 Normalisasi sungai Data dan Jasa Konstruksi
jalan yang terpadu  PROGRAM
melalui pembangunan  Program Pembinaan
44. Peningkatan PENGEMBANGAN JASA
sitpill dan pompa Lingkungan Sosial
kualitas layanan  Optimalisasi pelayanan KONSTRUKSI
 Pengelolaan Irigasi dan
perhubungan transportasi Air Baku  PROGRAM
 Program Pengelolaan PENYELENGGARAAN
Sungai LALU LINTAS DAN
 Program Peningkatan ANGKUTAN JALAN (LLAJ)
Pelayanan Perhubungan  PROGRAM PENGELOLAAN
Darat PELAYARAN
 Program Peningkatan
Pelayanan Perhubungan
Laut
19. Meningkatkan 45. Peningkatan  Pemanfaatan dan  Program Tata Ruang  PROGRAM DPUPR
pengelolaan tata ruang upaya pegendalian ruang PENYELENGGARAAN
pemanfaatan dan dalam pembangunan PENATAAN RUANG

VI - 44 | P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4
PROGRAM PRIORITAS
PERUBAHAN RPJMD
PROGRAM AKSI/ PROGRAM PRIORITAS PERANGKAT DAERAH
NO. STRATEGI ARAH KEBIJAKAN TAHUN 2019-2024
JANJI POLITIK RPJMD TAHUN 2019-2024 PENANGGUNG JAWAB
(SESUAI KEPMENDAGRI
050-3708/2020)
pengendalian tata
ruang
20. Meningkatkan kualitas 46. Pengendalian  Optimalisasi  Program Penataan dan  PROGRAM PERENCANAAN DLH/DINAS
lingkungan hidup yang pencemaran dan perencanaan dan Pengendalian lingkungan LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP,
berkualitas kerusakan pengelolaan hidup  PROGRAM PERUMAHAN RAKYAT
lingkungan lingkungan hidup  Program Kebersihan dan PENGENDALIAN DAN PERMUKIMAN*
 Peningkatan Ruang Persampahan PENCEMARAN DAN/ATAU
Terbuka Hijau dan  Program konservasi, KERUSAKAN
taman kota rehabilitasi lingkungan LINGKUNGAN HIDUP
 Penanganan dan pertamanan
 PROGRAM PENGELOLAAN
Persampahan secara
komprehensif KEANEKARAGAMAN
HAYATI (KEHATI)
 PROGRAM
PENGENDALIAN BAHAN
BERBAHAYA DAN
BERACUN (B3) DAN
LIMBAH BAHAN
BERBAHAYA DAN
BERACUN (LIMBAH B3)
 PROGRAM PEMBINAAN
DAN PENGAWASAN
TERHADAP IZIN
LINGKUNGAN DAN IZIN
PERLINDUNGAN DAN
PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
(PPLH)

VI - 45 | P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4
VI - 46 | P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4

PROGRAM PRIORITAS
PERUBAHAN RPJMD
PROGRAM AKSI/ PROGRAM PRIORITAS PERANGKAT DAERAH
NO. STRATEGI ARAH KEBIJAKAN TAHUN 2019-2024
JANJI POLITIK RPJMD TAHUN 2019-2024 PENANGGUNG JAWAB
(SESUAI KEPMENDAGRI
050-3708/2020)
 PROGRAM PENINGKATAN
PENDIDIKAN, PELATIHAN
DAN PENYULUHAN
LINGKUNGAN HIDUP
UNTUK MASYARAKAT
 PROGRAM PENGHARGAAN
LINGKUNGAN HIDUP
UNTUK MASYARAKAT
 PROGRAM PENANGANAN
PENGADUAN
LINGKUNGAN HIDUP
 PROGRAM PENGELOLAAN
PERSAMPAHAN

21. Meningkatkan 47. Peningkatan  Pembentukan Desa  Program Pencegahan Dini  PROGRAM BPBD dan SATPOL
ketangguhan dan ketangguhan tangguh bencana dan dan Penanggulangan PENANGGULANGAN PP/DINAS PEMADAM
mitigasi risiko bencana pemerintah dan mitigasi bencana Korban Bencana Alam BENCANA KEBAKARAN DAN
masyarakat  Penanganan bahaya  Program peningkatan  PROGRAM PENCEGAHAN, PENYELAMATAN
terhadap bencana kebakaran secara kesiagaan dan PENANGGULANGAN, DAERAH*
cepat dan tepat pencegahan bahaya PENYELAMATAN
kebakaran
KEBAKARAN DAN
PENYELAMATAN NON
KEBAKARAN

22. Meningkatkan inovasi 48. Peningkatan  Peningkatan kualitas  Program Peningkatan  PROGRAM PENUNJANG SETDA,
pelayanan publik layanan publik pelayanan publik Pelayanan Publik URUSAN PEMERINTAHAN DISPENDUKCAPIL,
inovatif dan  Program Peningkatan DAERAH DPMPTSP NAKER, 14
professional Pelayanan Kedinasan KABUPATEN/KOTA KECAMATAN,
SEKRETARIAT DPRD

VI - 46 | P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4
PROGRAM PRIORITAS
PERUBAHAN RPJMD
PROGRAM AKSI/ PROGRAM PRIORITAS PERANGKAT DAERAH
NO. STRATEGI ARAH KEBIJAKAN TAHUN 2019-2024
JANJI POLITIK RPJMD TAHUN 2019-2024 PENANGGUNG JAWAB
(SESUAI KEPMENDAGRI
050-3708/2020)
Kepala Daerah/Wakil  PROGRAM PENDAFTARAN
Kepala Daerah PENDUDUK
 Program penataan  PROGRAM PENCATATAN
administrasi SIPIL
kependudukan  PROGRAM PENGELOLAAN
 Program Penataan INFORMASI
administrasi pencatatan
ADMINISTRASI
sipil
KEPENDUDUKAN
 Program penataan data
dan informasi  PROGRAM PENGELOLAAN
kependudukan PROFIL KEPENDUDUKAN
 Program Peningkatan  PROGRAM
Pelayanan Publik Tingkat PENYELENGGARAAN
Kecamatan PEMERINTAHAN DAN
 Program Pembangunan PELAYANAN PUBLIK
dan Pemberdayaan  PROGRAM PELAYANAN
Kelurahan PENANAMAN MODAL
 Program  PROGRAM
Penyelenggaraan PENGENDALIAN
Pelayanan Perizinan dan
PELAKSANAAN
Non Perizinan
PENANAMAN MODAL
 Program Pengaduan
Kebijakan dan Pelaporan  PROGRAM DUKUNGAN
Layanan PELAKSANAAN TUGAS
 Program Fasilitasi DAN FUNGSI DPRD
Persidangan Lembaga
Perwakilan Rakyat
Daerah
 Program Fasilitasi
Penyusunan Perundang­

VI - 47 | P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4
VI - 48 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4

PROGRAM PRIORITAS
PERUBAHAN RPJMD
PROGRAM AKSI/ PROGRAM PRIORITAS PERANGKAT DAERAH
NO. STRATEGI ARAH KEBIJAKAN TAHUN 2019-2024
JANJI POLITIK RPJMD TAHUN 2019-2024 PENANGGUNG JAWAB
(SESUAI KEPMENDAGRI
050-3708/2020)
Undangan Lembaga
Perwakilan Rakyat
Daerah
23. Meningkatkan 49. Penguatan tata  Peningkatan Sistem  Program Fasilitasi  PROGRAM INFORMASI DISKOMINFO
penerapan reformasi kelola Pemerintahan berbasis Informasi dan DAN KOMUNIKASI PUBLIK
birokrasi pemerintahan elektronik Komunikasi Publik  PROGRAM APLIKASI
berbasis teknologi  Peningkatan kualitas  Program Pengembangan INFORMATIKA
informasi dan ASN Teknologi Informasi  PROGRAM
perwujudan Smart  Peningkatan  Program Statistik dan PENYELENGGARAAN
City Pengolahan Data
Perencanaan STATISTIK SEKTORAL
50. Peningkatan  Program Hubungan
Pembangunan dan  PROGRAM
Masyarakat dan
kompetensi dan Pengelolaan Keuangan PENYELENGGARAAN
Keprotokolan
kemampuan  Optimalisasi PERSANDIAN UNTUK
 Program Pengembangan
Sumber Daya transparansi dan PENGAMANAN
Informasi dan Pembinaan
Aparatur akuntabilitas Aparatur INFORMASI
pemerintah penyelenggaraan  Program Mutasi  PROGRAM KEPEGAWAIAN
51. Peningkatan kinerja pemerintahan Kepegawaian DAERAH
perencanaan, daerah  Program Pendidikan,  PROGRAM
pengelolaan  Peningkatan Pelatihan dan PENGEMBANGAN SUMBER
keuangan dan Pengendalian dan Pengembangan Karir DAYA MANUSIA
pengawasan pengawasan internal  Program Perencanaan  PROGRAM
pembangunan Pembangunan daerah PERENCANAAN,
yang terpadu,  Program Perencanaan PENGENDALIAN DAN
transparan dan Pembangunan Bidang
EVALUASI
akuntabel berbasis Ekonomi
PEMBANGUNAN DAERAH
teknologi dan  Program Perencanaan
Pembangunan Bidang  PROGRAM KOORDINASI
informatika DAN SINKRONISASI
Prasarana Wilayah
52. Peningkatan
sinergi antara

VI - 48 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
PROGRAM PRIORITAS
PERUBAHAN RPJMD
PROGRAM AKSI/ PROGRAM PRIORITAS PERANGKAT DAERAH
NO. STRATEGI ARAH KEBIJAKAN TAHUN 2019-2024
JANJI POLITIK RPJMD TAHUN 2019-2024 PENANGGUNG JAWAB
(SESUAI KEPMENDAGRI
050-3708/2020)
pemerintah,  Program Perencanaan PERENCANAAN
masyarakat dan Pembangunan Sosial PEMBANGUNAN DAERAH
swasta dalam Budaya dan  PROGRAM PENELITIAN
perencanaan dan Pemerintahan DAN PENGEMBANGAN
pembangunan  Program Pengembangan DAERAH
Data, Pengendalian dan  PROGRAM PENGELOLAAN
Evaluasi Perencanaan
KEUANGAN DAERAH
Pembangunan
 PROGRAM PENGELOLAAN
 Program Perencanaan,
Pengendalian dan BARANG MILIK DAERAH
Evaluasi  PROGRAM
 Program Perencanaan PEMERINTAHAN DAN
Pembangunan Bidang KESEJAHTERAAN RAKYAT
Pemerintahan dan  PROGRAM
Pembangunan Manusia PEREKONOMIAN DAN
 Program Perencanaan PEMBANGUNAN
Pembangunan Bidang  PROGRAM
Perekonomian, SDA, PENYELENGGARAAN
Infrastruktur dan PENGAWASAN
Kewilayahan
 PROGRAM PERUMUSAN
 Program Penelitian dan
KEBIJAKAN,
Pengembangan
PENDAMPINGAN DAN
 Program Pengelolaan
Anggaran dan ASISTENSI
Perbendaharaan
 Program Pengelolaan
Akutansi dan Pelaporan
 Program Pengelolaan
Aset Daerah

VI - 49 | P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4
VI - 50 | P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4

PROGRAM PRIORITAS
PERUBAHAN RPJMD
PROGRAM AKSI/ PROGRAM PRIORITAS PERANGKAT DAERAH
NO. STRATEGI ARAH KEBIJAKAN TAHUN 2019-2024
JANJI POLITIK RPJMD TAHUN 2019-2024 PENANGGUNG JAWAB
(SESUAI KEPMENDAGRI
050-3708/2020)
 Program Pengelolaan
Anggaran Daerah
 Program Penatausahaan
Belanja Daerah
 Program Fasilitasi
Administrasi
Pembangunan Daerah
 Program Fasilitasi Unit
Layanan Pengadaan
 Program Fasilitasi
Pemerintahan dan
Otonomi Daerah
 Program Penataan
Peraturan Perundang­
undangan
 Program Evaluasi
Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah
 Program Penataan dan
Penyempurnaan
Kebijakan Sistem dan
Prosedur Pengawasan
 Program Peningkatan
pembinaan dan
pengawasan dalam
peningkatan akuntabilitas
kinerja
 Program Pencegahan
korupsi

VI - 50 | P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4
PROGRAM PRIORITAS
PERUBAHAN RPJMD
PROGRAM AKSI/ PROGRAM PRIORITAS PERANGKAT DAERAH
NO. STRATEGI ARAH KEBIJAKAN TAHUN 2019-2024
JANJI POLITIK RPJMD TAHUN 2019-2024 PENANGGUNG JAWAB
(SESUAI KEPMENDAGRI
050-3708/2020)
 Program Pencegahan
korupsi
 Program Peningkatan
Sistem Pengawasan
Internal dan
pengendalian
pelaksanaan kebijakan
KDH
24. Meningkatkan tata 53. Peningkatan  Optimalisasi  Program Bina  PROGRAM PENATAAN DPMD dan 14
kelola pemerintahan Manajemen pengelolaan Pemerintahan Desa DESA KECAMATAN
desa yang berorientasi pemerintahan administrasi dan  PROGRAM ADMINISTRASI
pada pelayanan desa potensi desa PEMERINTAHAN DESA
masyrakat 54. Peningkatan  PROGRAM PEMBINAAN
kualitas aparatur DAN PENGAWASAN
pemerintah desa PEMERINTAHAN DESA

25. Meningkatkan rasa 55. Peningkatan  Penanganan gangguan  Program Penegakan  PROGRAM PENINGKATAN SATPOL PP,
aman dan nyaman masyarakat yang kenyamanan, Peraturan Daerah dan KETENTERAMAN DAN BAKESBANGPOL DAN
masyarakat tertib dan patuh ketertiban dan Ketertiban Umum KETERTIBAN UMUM KECAMATAN
terhadap keamanan lingkungan Program Perlindungan  PROGRAM PEMBINAAN
peraturan daerah serta pelanggaran Masyarakat DAN PENGAWASAN
56. Peningkatan perda  Program Peningkatan PEMERINTAHAN DESA
ketentraman dan Kewaspadaan Dini
 Silaturahmi dan dialog  PROGRAM PENGUATAN
ketertiban  Program Pemantapan dan
komunitas umat dan IDEOLOGI PANCASILA
Penguatan Kelembagaan
antara ulama dengan Demokrasi DAN KARAKTER
Pemerintah Daerah  Program Pengembangan KEBANGSAAN
dan Perkuatan FKUB Etika dan Budaya politik  PROGRAM PENINGKATAN
 Program Integrasi PERAN PARTAI POLITIK
Kebangsaan DAN LEMBAGA

VI - 51 | P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4
VI - 52 | P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4

PROGRAM PRIORITAS
PERUBAHAN RPJMD
PROGRAM AKSI/ PROGRAM PRIORITAS PERANGKAT DAERAH
NO. STRATEGI ARAH KEBIJAKAN TAHUN 2019-2024
JANJI POLITIK RPJMD TAHUN 2019-2024 PENANGGUNG JAWAB
(SESUAI KEPMENDAGRI
050-3708/2020)
PENDIDIKAN MELALUI
PENDIDIKAN POLITIK
DAN PENGEMBANGAN
ETIKA SERTA BUDAYA
POLITIK
 PROGRAM
PEMBERDAYAAN DAN
PENGAWASAN
ORGANISASI
KEMASYARAKATAN
 PROGRAM PEMBINAAN
DAN PENGEMBANGAN
KETAHANAN EKONOMI,
SOSIAL, DAN BUDAYA
 PROGRAM PENINGKATAN
KEWASPADAAN
NASIONAL DAN
PENINGKATAN KUALITAS
DAN FASILITASI
PENANGANAN KONFLIK
SOSIAL

26. Melestarikan kearifan 57. Peningkatan  Peningkatan  Program pengelolaan  PROGRAM DISPORABUDPAR
lokal dan kebudayaan pelestarian, dan pelestarian nilai­nilai budaya daerah PENGEMBANGAN
Sampang (Madura) pengakuan atas budaya dalam KEBUDAYAAN
seni dan budaya kehidupan  PROGRAM
local bermasyarakat PENGEMBANGAN
58. Peningkatan KESENIAN TRADISIONAL
partisipasi dan

VI - 52 | P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4
PROGRAM PRIORITAS
PERUBAHAN RPJMD
PROGRAM AKSI/ PROGRAM PRIORITAS PERANGKAT DAERAH
NO. STRATEGI ARAH KEBIJAKAN TAHUN 2019-2024
JANJI POLITIK RPJMD TAHUN 2019-2024 PENANGGUNG JAWAB
(SESUAI KEPMENDAGRI
050-3708/2020)
kolaborasi  PROGRAM PELESTARIAN
masyarakat dalam DAN PENGELOLAAN
meningkatkan CAGAR BUDAYA
jumlah objek  PROGRAM PENGELOLAAN
pemajuan PERMUSEUMAN
kebudayaan
*) Perangkat Daerah Pengampu/Penanggung Jawab Tahun 2023 s/d 2024

VI - 53 | P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4
Strategi, Arah Kebijakan
dan Program Pembangunan Daerah

Prioritas pembangunan daerah pertama diarahkan pada pencapaian


sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing. Pencapaian prioritas
tersebut sebagaimana ditunjukkan Gambar 6.7, didasarkan pada beberapa sasaran
pembangunan sebagaimana terdapat dalam P­RPJMD Kabupaten Sampang 2019­
2024. Sasaran tersebut meliputi Peningkatan kualitas pendidikan masyarakat,
Peningkatan derajat kesehatan masyarakat, Penurunan PMKS, Peningkatan akses
prasarana dasar dan infrastruktur penunjang, Peningkatan kapasitas pemuda,
Terkendalinya laju pertumbuhan penduduk, Kesetaraan gender dan Perlindungan
Anak. Berbagai sasaran tersebut akan dilaksanakan oleh 13 Perangkat Daerah dan 37
program. Dengan berbagai program yang sudah ditetapkan tersebut, diharapkan
target pembangunan daerah untuk mencapai kualitas dan daya saing sumber daya
manusia bisa tercapai dengan baik.
Pandemi COVID-19 tahun 2020 menjadi salah satu tantangan terbesar bagi
pemerintah daerah. Pandemi tersebut tidak hanya berdampak pada aspek kesehatan, namun
juga aspek ekonomi san sosial masyarakat. Selain itu, pandemi ini berdampak pada
perubahan kebijakan pemerintah daerah di berbagai aspek terkhususu aspek keuangan
daerah melalui kebijakan realokasi dan refokusing anggaran. Kebijakan tersebut berdampak
pada tidak berjalannya berbagai program dan kegiatan yang telah direncanakan pada tahun
2019. Sejalan dengan kondisi kesehatan sebagai dampak pandemi yang semakin membaik,
perekonomian daerah juga mengalami perbaikan dan pemulihan kondisi ekonomi dan
sosial. Dalam upaya meningkatkan dan mempercepat akselarasi pembangunan ekonomi
maka pemulihan ekonomi menjadi prioritas pembangunan dalam P-RPJMD Kabupaten
Sampang tahun 2019-2024 dengan crosscutting sebagaimana ditunjukkan Gambar 6.8.
Prioritas pembangunan daerah dari aspek pemulihan ekonomi dlakukan melalui
peningkatan infrastruktur ekonomi, peningkatan daya dukung lingkungan dan
penanggulangan bencana, dan Koordinasi, sinkronisasi dan sinergisitas Pemulihan
ekonomi. Pemuliham ekonomi diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas
koperasi dan usaha mikro, meningkatkan ketahanan pangan daerah, meningkatkan
partisipasi angkatan kerja, mengelola sektor unggulan dan ekonomi kreatif, meningkatkan
kemajuan dan kemandirian desaa, dan meningkkatan kemampuan keuangan daerah.
Berbagai sasaran diatas akan dilakukan oleh multisektor dan multi Perangkat Daerah.

VI - 54 | P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4
Strategi, Arah Kebijakan
dan Program Pembangunan Daerah

Setidaknya terdapat 17 Perangkat Daerah dan kecamatan untuk melakukan pemulihan


ekonomi dengan 49 program kerja.
Harmonisasi sosial juga menjadi salah satu pilar dalam upaya mewujudkan
Kabupaten Sampang yang bermartabat. Sejalan dengan pilar tersebut, maka prioritas
pembangunan daerah dalam P-RPJMD ditujukan untuk mencapai harmonisasi sosial yang
ditunjukan oleh peningkatan ketentraman masyarakat, dan peningkatan nilai-nilai budaya,
salah satunya dilakukan melalui koordinasi harmonisasi sosial. Program prioritas ini di
lakukan melalui 12 program dan empat Perangkat Daerah beserta seluruh kecamatan
sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 6.9.

P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4 | VI - 55
VI - 56 | P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4

Gambar 6.7
Prioritas Pembangunan Daerah I berdasarkan Sasaran P-RPJMD, OPD Penanggungjawab dan Program
Gambar 6.8
Prioritas Pembangunan Daerah II berdasarkan Sasaran P-RPJMD, OPD Penanggungjawab dan Program

VI - 57 | P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4
VI - 58 | P ­ R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 ­ 2 0 2 4

Gambar 6.9
Prioritas Pembangunan Daerah III berdasarkan Sasaran P-RPJMD, OPD Penanggungjawab dan Program
Tabel 6.7
Program Pembangunan Daerah yang disertai Pagu Indikatif

Misi 1: Mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing
Kondisi
REALISASI TARGET P-RPJMD
Kinerja
TUJUAN INDIKATOR KINERJA Satuan TARGET AKHIR P-RPJMD
Awal
2019 2020 2021 2022 2023 2024
(2018)

Terbangunnya Indeks Pembangunan


IT.1 (indeks) 61,00 61,94 62,70 64,04 65,38 66,72 68,06 68,06
sumber daya Manusia
T.1 manusia yang
berkualitas dan
IT.2 Angka Kemiskinan % 21,21 20,71 22,78 22,28 20,85 19,42 17,99 17,99
berdaya saing

Kondisi REALISASI TARGET P-RPJMD


SASARAN/ TARGET AKHIR P-RPJMD
Kinerja PERANGKAT
KODE URUSAN/ INDIKATOR KINERJA Satuan 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Awal DAERAH
PROGRAM
(2018) Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp.
Meningkatnya
S.1 derajat kesehatan IS.1 Indeks Kesehatan (indeks) 0,740 0,738 0,739 0,740 0,741 0,742 0,743 0,74
masyarakat
1.02 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KESEHATAN - -
1.02.15. Program Kesehatan 1 Persentase Ibu hamil % 100,00 93,96 5.454.746.411 91,22 3.412.680.851 91,22 8.867.427.262 DINAS
Masyarakat mendapatkan pelayanan KESEHATAN
kesehatan ibu hamil
2 Persentase Ibu bersalin % 100,00 99,61 97,09 97,09 -
mendapatkan pelayanan
persalinan
3 Persentase bayi baru lahir % 100,00 101,86 104,73 104,73 -
mendapatkan pelayanan
kesehatan bayi baru lahir

4 Persentase anak usia 0-59 % 100,00 64,92 68,35 68,35 -


bulan yang mendapatkan
pelayanan kesehatan
balita sesuai standar

5 Persentase anak usia % 100,00 113,42 5,11 5,11 -


pendidikan dasar yang
mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar

6 Persentase warga negara % 100,00 39,58 15,71 15,71 -


usia >60 tahun
mendapatkan skrining
kesehatan sesuai standar

7 Cakupan ASI eksklusif % 46,50 0,00 - -


8 Persentase balita gizi % 56,37 0,05 0,80 0,80 -
Buruk
9 Persentase Desa ODF % 76,84 76,84 -
10 Persentase Puskesmas % 100,00 100,00 -
yang melaksnaakan
kesehatan olahraga sesuai
standar

VI - 59 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Kondisi REALISASI TARGET P-RPJMD
SASARAN/ TARGET AKHIR P-RPJMD
Kinerja PERANGKAT
KODE URUSAN/ INDIKATOR KINERJA Satuan 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Awal DAERAH
PROGRAM
(2018) Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp.
11 Persentase puskesmas % 100,00 100,00 -
yang melaksnaakan
program kesehatan kerja
sesuai standar
1.02.16. Program 1 Persentase Desa ODF % 23,12 51,10 3.331.067.345 - 3.331.067.345 DINAS
Pengembangan KESEHATAN
Lingkungan Sehat,
Kesehatan Kerja, dan
Olah Raga
2 Persentase Puskesmas % 75,00 100,00 - - -
yang melaksnaakan
kesehatan olahraga sesuai
standar
3 Persentase puskesmas % 75,00 100,00 - - -
yang melaksnaakan
program kesehatan kerja
sesuai standar
1.02.17. Program Pencegahan 1 Persentase orang usia % 100,00 15,31 4.191.259.762 15,19 900.975.324 15,19 5.092.235.086 DINAS
dan Pengendalian 15–59 tahun KESEHATAN
Penyakit mendapatkan skrining
kesehatan sesuai standar

2 Persentase penderita HT % 100,00 3,32 11,96 11,96 -


mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar

3 Persentase penderita DM % 100,00 1,16 84,79 84,79 -


mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar

4 Persentase ODGJ berat % 100,00 3,38 68,97 68,97 -


mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar

5 Persentase Orang terduga % 100,00 91,72 39,22 39,22 -


TBC mendapatkan
pelayanan sesuai standar

6 Persentase orang dengan persen 100,00 48,00 1,24 1,24 -


risiko terinfeksi HIV
mendapatkan pelayanan
sesuai standar

7 Prevalensi kusta per 3,24 0,00 - -


10.000
Pendud
uk
8 Persentase KLB ditangani persen 100,00 0,00 - -
<24 jam
9 Cakupan Desa UCI persen 68,28 73,66 - -
10 Persentase PKM yang % 4,76 0,00 - -
menyelenggarakan upaya
kesehatan jiwa
1.02.18. Program Pelayanan 1 Cakupan Pelayanan % 60,00 100,00 22.099.565.269 100,00 20.987.276.042 100,00 43.086.841.311 DINAS
Kesehatan Kesehatan Dasar KESEHATAN
Masyrakat sesuai standar

VI - 60 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Kondisi REALISASI TARGET P-RPJMD
SASARAN/ TARGET AKHIR P-RPJMD
Kinerja PERANGKAT
KODE URUSAN/ INDIKATOR KINERJA Satuan 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Awal DAERAH
PROGRAM
(2018) Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp.
2 Persentase rujukan non % 4,90 0,00 - -
spesialistik
3 Persentase Puskesmas % 100,00 0,00 - -
yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan
tradisional

1.02.19. Program Sumber Daya 1 Persentase Ketersediaan % 100,00 100,00 46.952.373.000 100,00 32.091.140.741 100,00 79.043.513.741 DINAS
Kesehatan Obat PKD dan Perbekalan KESEHATAN
Kesehatan

2 Persentase Sumber Daya % 40,00 86,36 86,36 86,36 -


Manusia Kesehatan di
fasilitas kesehatan yang
sesuai standar

3 Persentase Fasyankes % 48,00 14,28 60,00 60,00 -


yang memiliki alat
kesehatan sesuai standar

4 Persentase tersedianya % 54,00 72,40 72,40 72,40 -


fasilitas kesehatan di
puskesmas dan
jaringannya sesuai
standar
1.02.20. Program Peningkatan 1 Pencapaian BOR Rumah % 72,80 70,60 63.932.144.561 70,60 72.855.995.810 70,60 136.788.140.371 DINAS
Pelayanan Kesehatan Sakit sesuai standar KESEHATAN
Rujukan Nasional (65Persentase-
85Persentase)

2 GDR <45Persentase % 24,14 27,00 27,00 27,00 -


3 NDR <25Persentase % 8,00 9,20 9,20 9,20 -
1.02.21. Program Fasilitasi 1 Persentase Puskesmas % 100,00 100,00 66.303.071.337 100,00 75.647.671.266 100,00 141.950.742.603 DINAS
Kegiatan pada Melaksanakan Pelayanan KESEHATAN
Fasilitas Kesehatan UKM dan UKP
Tingkat Pertama
1.02.22. Program Pembinaan 1 Cakupan penyediaan % 100,00 100,00 3.597.306.316 100,00 17.726.669.839 100,00 21.323.976.155 DINAS
Lingkungan Sosial fasilitas kesehatan terkait KESEHATAN
dampak buruk rokok

1.02.23. Program Manajemen 1


Persentase fasilitas % 100,00 100,00 194.350.836 100,00 327.159.647 100,00 521.510.483 DINAS
Pelayanan Kesehatan pelayanan kesehatan KESEHATAN
memiliki sistem informasi
kesehatan
PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -
1.02.02 PROGRAM 1 Persentase Fasilitas % 100,00 203.532.479.687 100,00 167.328.846.220 100,00 135.322.976.548 100,00 137.260.785.855 100,00 643.445.088.310 DINKES KB
PEMENUHAN UPAYA Kesehatan yang
KESEHATAN Melaksanakan UKP dan
PERORANGAN DAN UKM
UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT
2 Jumlah kasus Covid-19 Kasus 926,00 - 200,00 - 100,00 - 50,00 - 1.276,00 -
yang ditangani
3 Persentase sasaran % 20,00 - 50,00 - 75,00 - 100,00 - 100,00 -
penduduk yang telah
divaksinasi Covid-19
4 Persentase pelayanan % 100,00 - 100,00 - 100,00 - 100,00 - 100,00 -
Kesehatan Ibu Hamil*

VI - 61 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Kondisi REALISASI TARGET P-RPJMD
SASARAN/ TARGET AKHIR P-RPJMD
Kinerja PERANGKAT
KODE URUSAN/ INDIKATOR KINERJA Satuan 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Awal DAERAH
PROGRAM
(2018) Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp.
5 Persentase Pelayanan ibu % 100,00 - 100,00 - 100,00 - 100,00 - 100,00 -
melahirkan*
6 Persentase Pelayanan % 100,00 - 100,00 - 100,00 - 100,00 - 100,00 -
kesehatan Bayi Baru
Lahir*
7 Persentase Pelayanan % 100,00 - 100,00 - 100,00 - 100,00 - 100,00 -
Kesehatan Balita*
8 Persentase Pelayanan % 100,00 - 100,00 - 100,00 - 100,00 - 100,00 -
Kesehatan Pada Usia
Pendidikan Dasar*
9 Persentase Pelayanan % 100,00 - 100,00 - 100,00 - 100,00 - 100,00 -
Kesehatan Pada Usia
Produktif*
10 Persentase Pelayanan % 100,00 - 100,00 - 100,00 - 100,00 - 100,00 -
Kesehatan pada Usia
Lansia*
11 Persentase Pelayanan % 100,00 - 100,00 - 100,00 - 100,00 - 100,00 -
Kesehatan Penderita
Hipertensi*
12 Persentase Pelayanan % 100,00 - 100,00 - 100,00 - 100,00 - 100,00 -
Kesehatan Penderita
Diabetes Melitus *
13 Persentase Pelayanan % 100,00 - 100,00 - 100,00 - 100,00 - 100,00 -
Kesehatan Orang Dengan
gangguan Jiwa (ODGJ)
Berat*
14 Persentase Pelayanan % 100,00 - 100,00 - 100,00 - 100,00 - 100,00 -
Kesehatan Orang terduga
Tuberkulosis*
15 Persentase pelayanan % 100,00 - 100,00 - 100,00 - 100,00 - 100,00 -
Kesehatan Orang dengan
Risiko Terinfeksi virus
yang melemahkan daya
tahan tubuh manusia
(Human
Immunodeficiency Virus)*

1.02.03 PROGRAM 1 Persentase SDM % 60,00 8.361.594.232 70,00 2.444.085.145 80,00 2.566.860.576 90,00 2.679.701.853 90,00 16.052.241.806 DINKES KB
PENINGKATAN Kesehatan yang
KAPASITAS SUMBER Memenuhi Standar
DAYA MANUSIA
KESEHATAN

1.02.04 PROGRAM SEDIAAN 1 Persentase Ketersediaan % 95,00 205.865.988 98,00 271.545.759 100,00 590.724.042 100,00 601.362.827 100,00 1.669.498.616 DINKES KB
FARMASI, ALAT Obat dan Perbekalan
KESEHATAN DAN Kesehatan
MAKANAN MINUMAN

2 Persentase Ketersediaan % 50,00 - 60,00 - 70,00 - 80,00 - 80,00 -


Alat Kesehatan yang
Memenuhi Standar

3 Persentase PIRT yang % 14,60 - 20,00 - 25,00 - 30,00 - 30,00 -


Memiliki Ijin

VI - 62 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Kondisi REALISASI TARGET P-RPJMD
SASARAN/ TARGET AKHIR P-RPJMD
Kinerja PERANGKAT
KODE URUSAN/ INDIKATOR KINERJA Satuan 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Awal DAERAH
PROGRAM
(2018) Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp.
1.02.05 PROGRAM 1 Persentase Posyandu % 65,00 1.903.614.695 70,00 1.602.385.784 75,00 1.080.995.687 80,00 1.094.121.054 80,00 5.681.117.220 DINKES KB
PEMBERDAYAAN berstatus Purnama dan
MASYARAKAT Mandiri
BIDANG KESEHATAN

Meningkatnya
S.2 kualitas pendidikan IS.2 Indeks Pendidikan (indeks) 0,470 0,485 0,505 0,520 0,530 0,550 0,560 0,560
masyaakat
1.01 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN
1.01.15. Program Pendidikan 1 Rasio Siswa PAUD per - 16,23 34,53 10.164.674.675 17,44 8.088.570.557 17,44 18.253.245.232 DINAS
Anak Usia Dini, Rombel (1:15) PENDIDIKAN
Pendidikan Non
Formal dan Informal

2 Persentase Peserta % 80,23 92,75 80,75 80,75 -


pendidikan keaksaraan
yang melek huruf
3 Persentase peserta % 90,34 90,85 100,00 100,00 -
pendidikan kesetaraan
yang lulus ujian
1.01.16. Program Pembinaan 1 Angka Partisipasi kasar % 109,32 105,08 80.404.213.384 103,78 80.372.281.874 103,78 160.776.495.258 DINAS
Sekolah Dasar SD/MI/ Paket A PENDIDIKAN

2 Rasio Siswa SD/MI per - 15,00 101,22 17,00 17,00 -


Rombel (1:32)
3 Persentase Bangunan SD % 77,48 77,92 98,52 98,52 -
kondisi bangunan baik

4 Angka kelulusan (AL) % 99,53 99,66 98,40 98,40 -


SD/MI
5 Angka melanjutkan (AM) % 96,72 89,76 94,44 94,44 -
dari SD/MI ke SMP/MTs

6 Persentase SD % 66,30 72,67 72,77 72,77 -


Berakreditasi Minimal B

1.01.17. Program Pembinaan 1 Angka Partisipasi kasar % 102,11 102,22 30.462.480.793 100,31 31.247.012.403 100,31 61.709.493.196 DINAS
Sekolah Menengah SMP/MTs/Paket B PENDIDIKAN
Pertama (SMP)

2 Rasio Siswa SMP/MTs per - 27 102,61 28,00 28,00 -


Rombel (1:36)
3 Persentase bangunan SMP % 87,12 90,23 72,61 72,61 -
kondisi bangunan baik

4 Angka kelulusan (AL) % 97,53 99,65 96,18 96,18 -


SMP/MTs
5 Angka melanjutkan (AM) % 77,87 81,74 85,04 85,04 -
dari SMP/MTs ke
SMA/SMK
6 Persentase SMP % 25,84 34,77 38,87 38,87 -
Berakreditasi Minimal B

VI - 63 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Kondisi REALISASI TARGET P-RPJMD
SASARAN/ TARGET AKHIR P-RPJMD
Kinerja PERANGKAT
KODE URUSAN/ INDIKATOR KINERJA Satuan 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Awal DAERAH
PROGRAM
(2018) Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp.
1.01.18. Program Peningkatan 1 Rasio guru terhadap - 13,00 12,00 9.886.811.283 12,00 9.042.443.525 12,00 18.929.254.808 DINAS
Mutu Pendidikan dan murid SD/MI (1:15) PENDIDIKAN
Tenaga Kependidikan

2 Rasio guru terhadap - 13,00 12,00 11,00 11,00 -


murid SMP/MTs (1:20)
3 Prosentase guru % 89,86 77,85 92,00 92,00 -
memenuhi standar
kualifikasi
1.01.19. Program Manajemen 1 Persentase informasi/data % 96,90 97,20 290.896.965 - 290.896.965 DINAS
Pelayanan Pendidikan base pendidikan yang PENDIDIKAN
terupdate

PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 -


1.01.02 PROGRAM 1 Tingkat partisipasi warga % 100,00 150.775.726.402 100,00 190.016.267.770 100,00 157.531.915.913 100,00 158.797.734.738 100,00 657.121.644.823 DINAS
PENGELOLAAN negara usia 7-15 tahun PENDIDIKAN
PENDIDIKAN yang berpartisipasi dalam
pendidikan dasar *)

2 Tingkat partisipasi warga % 100,00 - 100,00 - 100,00 - 100,00 - 100,00 -


negara usia 7-18 tahun
dalam Pendidikan
kesetaraan *)

3 Tingkat partisipasi warga % 100,00 - 100,00 - 100,00 - 100,00 - 100,00 -


negara usia 5-6 Tahun
Yang berpartisipasi dalam
pendidikan PAUD *)

1.01.03 PROGRAM 1 Persentase Penetapan % - - 100,00 61.994.000 100,00 205.034.449 100,00 210.256.636 100,00 477.285.085 DINAS
PENGEMBANGAN Kurikulum Muatan Lokal PENDIDIKAN
KURIKULUM Dikdas
2 Persentase Penetapan % - - 100,00 - 100,00 - 100,00 - 100,00 -
Kurikulum Muatan Lokal
PAUD/PNFI
1.01.04 PROGRAM PENDIDIK 1 Rasio guru terhadap - 13,70 8.950.082.805 14,00 6.711.180.000 14,20 11.198.259.109 15,00 11.646.582.865 15,00 38.506.104.779 DINAS
DAN TENAGA murid SD/MI (1:15) PENDIDIKAN
KEPENDIDIKAN

2 Rasio guru terhadap - 13,90 - 15,00 - 17,00 - 20,00 - 20,00 -


murid SMP/MTs (1:20)
1.01.05 PROGRAM 1 Persentase Pengendalian % - - 0,25 26.435.000 0,25 187.034.449 0,25 195.256.636 0,25 408.726.085 DINAS
PENGENDALIAN Rekomendasi Perizinan PENDIDIKAN
PERIZINAN lembaga Pendidikan Dasar
PENDIDIKAN

2 Persentase Pengendalian % - - 8,00 - 8,00 - 8,00 - 8,00 -


Rekomendasi Perizinan
lembaga PAUD dan
Pendidikan Nonformal

1.01.06 PROGRAM 1 Persentase % - - 100,00 37.758.712 100,00 140.275.837 100,00 146.442.477 100,00 324.477.026 DINAS
PENGEMBANGAN Pengembangan bahasa PENDIDIKAN
BAHASA DAN SASTRA dan sastra daerah

Indeks Pembangunan
IS.3 (indeks) N/A N/A 5,98 6,48 7,48 9,48 11,98 11,98
Literasi Masyarakat

VI - 64 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Kondisi REALISASI TARGET P-RPJMD
SASARAN/ TARGET AKHIR P-RPJMD
Kinerja PERANGKAT
KODE URUSAN/ INDIKATOR KINERJA Satuan 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Awal DAERAH
PROGRAM
(2018) Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp.
2.23 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PERPUSTAKAAN - -
2.17.15. Program Pengelolaan 1 Jumlah kunjungan layanan pengunj 24.355 26.355 700.566.958 18.062 395.538.005 18.062 1.096.104.963 DISARPUS
Perpustakaan perpustakaan ung

PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -


2.23.02 PROGRAM 1 Jumlah Perpustakaan - - - - - 1 450.597.854 3 10.597.643.961 6 888.413.634 10 927.469.019 10 12.864.124.468 DISPUSIP
PEMBINAAN Sesuai Stadar Perpust
PERPUSTAKAAN akaan
Meningkatnya Persentase Peningkatan
kapasitas dan daya Prestasi Kepemudaan
S.3 IS.4 % 8,00 107,69 -94,44 33,33 50,00 66,67 70,00 70,00
saing kepemudaan dan Keolahragaan di
dan keolahragaan Tingkat Nasional
2.19 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA - -
2.13.15. Program Pembinaan 1 Persentase organisasi % 80,65 83,87 1.338.165.700 83,87 111.626.300 83,87 1.449.792.000 DISPORABUDPA
dan Pengembangan kepemudaan aktif R
Kepemudaan

2 Jumlah pemuda yang pemuda 8 11 4 4,00 -


berprestasi di tingkat
regional, nasional dan
internasional
2.13.16. Program Pembinaan 1 Jumlah prestasi olah raga prestasi 78 80 16.223.371.682 6 20.232.438.490 6,00 36.455.810.172 DISPORABUDPA
dan Pengembangan tingkat regional, nasional R
Olahraga dan internasional

PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -


2.19.02 PROGRAM 1 Jumlah organisasi OKP 18,00 678.907.886 20,00 453.692.639 21,00 746.750.389 22,00 779.578.142 22,00 2.658.929.056 DISPORABUDPA
PENGEMBANGAN kepemudaan aktif R
KAPASITAS DAYA
SAING KEPEMUDAAN

2 Jumlah pemuda yang pemuda 2,00 - 6,00 - 7,00 - 8,00 - 8,00 -


berprestasi di tingkat
regional, nasional dan
internasional
2.19.03 PROGRAM 1 Jumlah prestasi olahraga
prestasi 6,00 9.630.970.443 25,00 5.258.488.973 35,00 2.292.099.070 45,00 2.392.861.607 45,00 19.574.420.093 DISPORABUDPA
PENGEMBANGAN tingkat regional, nasional R
KAPASITAS DAYA dan internasional
SAING
KEOLAHRAGAAN
Meningkatnya
kesetaraan gender Indeks Pembangunan
S.4 IS.5 (indeks) 84,25 84,79 85,50 86,04 86,58 87,12 87,66 87,66
dan perlindungan Gender (IPG)
anak
2.08 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK - -
2.02.15. Program 1 Persentase kelembagaan % - 25,00 665.626.071 0 343.308.883 0 1.008.934.954 DKBPPPA
Pemberdayaan pengarustamaan gender
Perempuan dan dan hak anak yang dibina
Perlindungan Anak

2
Persentase korban % - 75,00 100,00 100,00 -
kekerasan terhadap
perempuan dan anak yang
tertangani
PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -

VI - 65 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Kondisi REALISASI TARGET P-RPJMD
SASARAN/ TARGET AKHIR P-RPJMD
Kinerja PERANGKAT
KODE URUSAN/ INDIKATOR KINERJA Satuan 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Awal DAERAH
PROGRAM
(2018) Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp.
2.08.02 PROGRAM 1 Persentase Perangkat % 100,00 179.411.643 100,00 100.673.360 100,00 230.280.555 100,00 240.403.875 100,00 750.769.433 DINSOS PPPA
PENGARUSUTAMAAN Daerah yang
GENDER DAN melaksanakan
PEMBERDAYAAN perencanaan dan
PEREMPUAN penganggaran yang
resposif gender ( PPRG )

2.08.03 PROGRAM 2 Persentase korban % 100,00 233.105.965 100,00 225.883.522 100,00 217.994.229 100,00 227.577.432 100,00 904.561.148 DINSOS PPPA
PERLINDUNGAN kekerasan terhadap
PEREMPUAN perempuan yang
tertangani
2.08.04 PROGRAM 3 Persentase Organisasi % 40,00 1.240.000 50,00 28.929.195 60,00 29.491.485 70,00 30.787.955 70,00 90.448.635 DINSOS PPPA
PENINGKATAN Perempuan yang dibina
KUALITAS KELUARGA

2.08.05 PROGRAM 4 Persentase OPD yang % 100,00 121.902.874 100,00 145.865.254 100,00 172.105.979 100,00 179.671.897 100,00 619.546.004 DINSOS PPPA
PENGELOLAAN memanfatkan Data Gender
SISTEM DATA dan Anak
GENDER DAN ANAK
2.08.06 PROGRAM 5 Persentase Kelembagaan % 100,00 148.915.675 100,00 128.545.000 100,00 139.261.806 100,00 145.383.868 100,00 562.106.349 DINSOS PPPA
PEMENUHAN HAK PUHA yang dibina
ANAK (PHA)
2.08.07 PROGRAM 6 Persentase Anak yang 0 100,00 64.629.008 100,00 56.012.758 100,00 63.653.795 100,00 66.452.068 100,00 250.747.629 DINSOS PPPA
PERLINDUNGAN memerlukan
KHUSUS ANAK Perlindungan Khusus yang
ditangani
Menurunnya Jumlah
S.5 IS.6 Persentase PMKS % 9,67 8,77 9,07 8,87 8,67 8,47 8,27 8,27
PMKS
1.06 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG SOSIAL - -
1.06.15. Program Pelayanan 1 Persentase PMKS yang % 0,68 2,77 691.720.528 26,26 343.905.026 26,26 1.035.625.554 DINAS SOSIAL
dan Rehabilitasi menerima pelayanan dan
Kesejahteraan Sosial rehabilitasi sosial

1.06.16. Program Penanganan 1


Persentase fakir miskin % 0,03 39,31 1.664.687.900 99,95 763.767.700 99,95 2.428.455.600 DINAS SOSIAL
Fakir Miskin dan yang mendapatkan
Pemberdayaaan Sosial pembinaan dalam
penyelenggaraan
pemberdayaan sosial
1.06.17. Program Perlindungan 1 Persentase PMKS % 47,80 13,42 2.061.007.186 74,66 1.128.753.918 74,66 3.189.761.104 DINAS SOSIAL
dan Jaminan Sosial penerima program
perlindungan dan jaminan
sosial
PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -
1.06.02 PROGRAM 2 Persentase fakir miskin % 0,75 452.024.325 0,75 2.759.290.712 2,50 528.222.682 4,99 551.443.781 4,99 4.290.981.500 DINSOS PPPA
PEMBERDAYAAN yang mendapatkan
SOSIAL pembinaan dalam
penyelenggaraan
pemberdayaan sosial
1.06.04 PROGRAM 1 Persentase PMKS yang % 32,48 5.080.253.503 32,49 1.727.356.099 39,90 1.927.297.184 43,22 2.012.022.734 43,22 10.746.929.520 DINSOS PPPA
REHABILITASI SOSIAL menerima pelayanan dan
rehabilitasi sosial
2 Persentase penyandang % 100,00 - 100,00 - 100,00 - 100,00 - 100,00 -
disabilitas terlantar yang
terpenuhi kebutuhan
dasarnya di luar panti*

VI - 66 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Kondisi REALISASI TARGET P-RPJMD
SASARAN/ TARGET AKHIR P-RPJMD
Kinerja PERANGKAT
KODE URUSAN/ INDIKATOR KINERJA Satuan 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Awal DAERAH
PROGRAM
(2018) Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp.
3 Persentase Anak Terlantar % 100,00 - 100,00 - 100,00 - 100,00 - 100,00 -
yang terpenuhi kebutuhan
dasarnya di luar panti*

4 Persentase lanjut usia % 100,00 - 100,00 - 100,00 - 100,00 - 100,00 -


terlantar yang terpenuhi
kebutuhan dasarnya di
luar panti*
5 Persentase Gelandangan % 100,00 - 100,00 - 100,00 - 100,00 - 100,00 -
dan Pengemis yang
terpenuhi kebutuhan
dasarnya di luar panti*

1.06.05 PROGRAM 1 Persentase PMKS % 97,39 723.110.836 87,51 744.045.995 76,76 1.396.149.886 72,74 1.457.525.769 72,74 4.320.832.486 DINSOS PPPA
PERLINDUNGAN DAN penerima program
JAMINAN SOSIAL perlindungan dan jaminan
sosial
1.06.06 PROGRAM 1 Persentase bantuan KSB % 100,00 535.985.471 100,00 429.113.230 100,00 548.271.826 100,00 572.374.301 100,00 2.085.744.828 DINSOS PPPA
PENANGANAN korban bencana alam dan
BENCANA Korban Sosial yg
tertangani
2 Jumlah Korban Bencana % 100,00 - 100,00 - 100,00 - 100,00 - 100,00 -
Sosial yang Mendapatkan
Bantuan Perlindungan
Sosial *
1.06.07 PROGRAM 3 Persentase Taman Makam % 100,00 59.866.282 100,00 266.362.265 100,00 312.047.985 100,00 325.765.868 100,00 964.042.400 DINSOS PPPA
PENGELOLAAN Pahlawan (TMP) yang
TAMAN MAKAM dikelola
PAHLAWAN
Meningkatnya akses
prasarana dasar Persentase Perumahan
S.6 IS.7 % 52,03 63,17 67,13 69,65 72,16 74,68 77,19 77,19
perumahan dan dan Permukiman Sehat
permukiman
1.04 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN - -
1.04.15. Program 1 Cakupan perumahan yang % 39,13 39,13 12.741.533.133 43,48 2.758.005.851 43,48 15.499.538.984 DPRKP
Pengembangan sehat yang didukung PSU
Perumahan
2 Persentase penyediaan % 2,56 2,60 2,63 2,63 -
rumah layak huni
1.04.16. Program Penataan 1 Persentase jalan % 42,13 44,11 6.774.522.519 46,91 5.984.770.056 46,91 12.759.292.575 DPRKP
Kawasan Permukiman lingkungan dalam kondisi
baik
2 Persentase drainase % 43,25 43,68 46,14 46,14 -
dalam kondisi baik
1.04.17. Program 1 Persentase RT berakses % 43,55 33,85 37.752.517.332 45,00 16.577.008.574 45,00 54.329.525.906 DPRKP
Pengembangan Air air minum
Minum dan
Penyehatan
Lingkungan
Permukiman
2 Persentase drainase % 43,25 43,68 - 46,14 - - - - - - - - - 46,14 -
dalam kondisi baik
2.04.19. Program Pembinaan 1 Persentase jalan % - 43,48 645.114.600 0,00 - - - - - - - - - - 645.114.600 DPRKP
Lingkungan Sosial lingkungan dalam kondisi
baik
PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020

VI - 67 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Kondisi REALISASI TARGET P-RPJMD
SASARAN/ TARGET AKHIR P-RPJMD
Kinerja PERANGKAT
KODE URUSAN/ INDIKATOR KINERJA Satuan 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Awal DAERAH
PROGRAM
(2018) Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp.
1.03.03 PROGRAM 1 Persentase RT yang % 90,07 30.752.156.633 92,25 19.419.480.228 93,16 24.306.613.091 94,88 25.287.229.926 94,88 99.765.479.878 DPRKP / DPUPR*
PENGELOLAAN DAN menempati hunian dengan
PENGEMBANGAN akses air minum aman*)
SISTEM PENYEDIAAN
AIR MINUM

1.03.05 PROGRAM 1 Persentase RT yang % 75,64 9.823.523.003 77,36 9.070.471.207 78,08 10.029.772.846 78,89 10.470.689.809 78,89 39.394.456.865 DPRKP / DPUPR*
PENGELOLAAN DAN menempati hunian dengan
PENGEMBANGAN akses sanitasi (air limbah
SISTEM AIR LIMBAH domestik) layak dan
aman)*)

1.03.07 PROGRAM 1 Persentase Penyediaan % 56,00 4.448.809.171 57,00 4.699.181.266 58,00 3.334.880.758 60,00 3.568.296.582 60,00 16.051.167.777 DPRKP / DPUPR*
PENGEMBANGAN Infrastruktur Permukiman
PERMUKIMAN
1.03.08 PROGRAM PENATAAN 1 Persentase Bangunan % 65,78 5.745.012.684 66,33 9.931.555.355 66,67 1.619.005.740 67,00 1.690.178.548 67,00 18.985.752.327 DPRKP / DPUPR*
BANGUNAN GEDUNG Gedung Pemerintah yg
Layak

1.04.03 PROGRAM KAWASAN 1 Persentase Penyediaan % 4,29 4.871.301.457 5,69 1.990.162.603 7,09 2.094.771.982 8,49 2.186.859.860 8,49 11.143.095.902 DPRKP / DINAS
PERMUKIMAN Infrastruktur Kawasan LINGKUNGAN
Kumuh HIDUP,
PERUMAHAN
RAKYAT DAN
PERMUKIMAN*
2 Persentase Penyediaan % 2,89 - 2,89 - 3,07 - 3,15 - 3,15 -
rumah layak huni
3 Persentase warga negara % 100,00 - 100,00 - 100,00 - 100,00 - 100,00 -
korban bencana kab./kota
yang memperoleh rumah
layak huni *)

1.04.05 PROGRAM 1 Persentase Penyediaan % 15,10 924.853.468 22,00 1.550.786.292 24,00 1.285.628.871 28,2 1.342.146.160 28,2 5.103.414.791 DPRKP / DINAS
PENINGKATAN Infrastruktur Perumahan LINGKUNGAN
PRASARANA, SARANA HIDUP,
DAN UTILITAS UMUM PERUMAHAN
(PSU) RAKYAT DAN
PERMUKIMAN*
2.10 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PERTANAHAN
2.04.15. Program Pengelolaan 1 Persentase penyelesaian % 17,86 26,67 67.266.806 36,67 38.154.200 - - - - - - - - 36,67 105.421.006 DPRKP
Pertanahan pengaduan masyarakat
tentang pertanahan

PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020


2.10.04 PROGRAM 1 Persentase Penyelesaian % 46,67 21.065.178 56,67 39.127.114 66,67 46.673.601 76,67 48.725.411 76,67 155.591.304 DPRKP /DPUPR
PENYELESAIAN Pengaduan masyarakat
SENGKETA TANAH tentang pertanahan
GARAPAN
2.10.05 PROGRAM 1 Persentase ganti rugi % 22,83 89.031.071 22,93 144.572.911 23,03 421.649.837 23,12 440.185.906 23,12 1.095.439.725 DPRKP / DPUPR
PENYELESAIAN tanah Pemkab yang
GANTI KERUGIAN diselesaikan
DAN SANTUNAN
TANAH UNTUK
PEMBANGUNAN
Terkendalinya laju
Laju Pertumbuhan
S.7 pertumbuhan IS.8 % 0,99 0,87 1,19 1,44 1,41 1,39 1,37 1,37
Penduduk
penduduk

VI - 68 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Kondisi REALISASI TARGET P-RPJMD
SASARAN/ TARGET AKHIR P-RPJMD
Kinerja PERANGKAT
KODE URUSAN/ INDIKATOR KINERJA Satuan 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Awal DAERAH
PROGRAM
(2018) Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp.
2.14 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA - -
2.08.15. Program Penyuluhan 1 Persentase capaian % 50,88 55,00 3.145.060.177 7,55 1.355.092.196 7,55 4.500.152.373 DKBPPPA
dan Penggerakan akseptor KB
Masyarakat

2.08.16. Program Pelayanan 1 Persentase kesetaraaan % 20,88 10,73 545.441.350 72,41 72,41 545.441.350 DKBPPPA
Keluarga Berencana ber KB MKJP
2 Persentase kesertaan KB % 75,09 76,05 12,18 12,18 -
aktif (CPR)
3 Cakupan PUS yang ingin % 10,07 10,00 48,00 48,00 -
ber KB tidak terpenuhi
(Unmet need)

4 Persentase PIKR dan saka % 29,00 11,00 60,00 3.008.986.600 60,00 3.008.986.600 DKBPPPA
kencana yang aktif
PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -
2.14.02 PROGRAM 1 Angka Kelahiran Remaja Anak 200,00 18.200.000 175,00 147.199.751 150,00 1.087.605.323 125,00 1.135.417.336 125,00 2.388.422.410 DINKES KB
PENGENDALIAN Umur 15-19 tahun/Age
PENDUDUK Speciic Fertility Ratio
(ASFR) 15-19 tahun

2.14.03 PROGRAM 1 Angka Prevalensi % 75,00 6.186.169.160 78,00 3.617.490.672 81,00 3.680.837.962 84,00 3.842.650.589 84,00 17.327.148.383 DINKES KB
PEMBINAAN Pemakaian Kontrasepsi
KELUARGA (CPR) Semua Metode
BERENCANA (KB)
2.14.04 PROGRAM 1 Persentase Baduta % 8,00 1.123.896.569 7,00 5.151.022.642 6,00 1.689.589.924 5,00 1.763.865.670 5,00 9.728.374.805 DINKES KB
PEMBERDAYAAN DAN Stunting
PENINGKATAN
KELUARGA
SEJAHTERA (KS)
*) Perangkat Daerah Pengampu/Penanggung Jawab Tahun 2023 s/d 2024

VI - 69 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Misi 2: Mewujudkan kemandirian ekonomi daerah dan perdesaan melalui pengembangan agribisnis, pariwisata dan ekonomi kreatif
Kondisi Kinerja REALISASI TARGET P-RPJMD
TUJUAN INDIKATOR KINERJA Satuan TARGET AKHIR P-RPJMD
Awal (2018) 2019 2020 2021 2022 2023 2024

Meningkatnya
pemerataan dan IT.3 Pertumbuhan Ekonomi % 4,44 4,76 -0,11 3,75 4,51 5,01 5,25 5,25
pertumbuhan
ekonomi daerah
dan Perdesaan Tingkat Pengangguran
T.2 IT.4 % 2,48 2,81 3,35 3,22 3,08 2,78 2,35 2,35
melalui Terbuka (TPT)
pengembangan
agribisnis,
pariwisata dan IT.5 Indeks Gini (indeks) 0,258 0,267 0,262 0,262 0,261 0,261 0,260 0,260
ekonomi kreatif

SASARAN/ REALISASI TARGET P-RPJMD


Kondisi Kinerja TARGET AKHIR P-RPJMD PERANGKA
KODE URUSAN/ INDIKATOR KINERJA Satuan 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Awal (2018) T DAERAH
PROGRAM Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp.
Meningkatnya
Derajat Desentralisasi
S.8 kemampuan IS.9 % 8,22 9,10 9,99 10,68 9,53 10,19 10,71 10,71
Fiskal (DDF)
keuangan daerah
5.02 KEUANGAN - -
4.02.17. Program 1 Persentase realisasi PAD % 100,00 103,50 938.582.485 97,74 1.484.031.334 97,74 2.422.613.819 BPPKAD
Peningkatan dan Terhadap target PAD
Pengelolaan
Pendapatan Daerah
PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -
5.02.04 PROGRAM 1 Persentase realisasi PAD % 100,00 1.713.791.643 100,00 1.711.164.618 100,00 1.246.767.282 100,00 1.301.576.185 100,00 5.973.299.728 BPPKAD
PENGELOLAAN Terhadap target PAD
PENDAPATAN
DAERAH
Meningkatnya
pengelolaan sektor juta
S.9 IS.10 Nilai PDRB 11.382.306,80 11.924.253,90 11.910.655,10 11.940.431,74 12.358.346,85 12.852.680,72 13.431.051,36 13.431.051,36
unggulan dan rupiah
ekonomi kreatif
IS.11 Indeks Kinerja Agribisnis (indeks) 74,25 76,59 67,20 69,50 71,81 74,12 77 76,53 0,05
3.25 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN - -
3.01.15. Program 1 Jumlah produksi perikanan Laut: ton 9.336,25 14.133,50 1.344.920.300 15.151,50 598.858.050 15.151,50 1.943.778.350 DINAS
Pengembangan tangkap PERIKANAN
Perikanan Tangkap PUD: ton 18,20 20,70 15,60 15,60 -
3.01.16. Program 1 Jumlah produksi perikanan ton 800,00 909,51 2.079.893.495 1.050,23 574.707.400 1.050,23 2.654.600.895 DINAS
Pengembangan budidaya PERIKANAN
Perikanan Budidaya
dan Garam
2 Jumlah Produksi Garam ribu ton 260,00 307.714 174,60 174,60 -
Rakyat
3.01.18. Program 1 Persentase produksi % 2,63 n/a 36,85 222.856.000 36,85 222.856.000 DINAS
Pengembangan perikanan yang diolah PERIKANAN
Usaha dan Data
Perikanan
2 Konsumsi ikan perkapita kg/kapita 26,82 n/a 31,58 31,58 -
/tahun
PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -
3.25.03 PROGRAM 1 Jumlah produksi perikanan Laut: ton 15.530,50 730.792.916 15.934,29 583.624.588 16.364,51 498.617.657 16.822,72 520.537.294 16.822,72 2.333.572.455 DINAS
PENGELOLAAN tangkap PERIKANAN
PERIKANAN PUD: ton 15,96 - 16,60 - 17,59 - 19,00 - 19,00 - -
3.25.04 PROGRAM 1 Jumlah produksi perikanan ton 979,00 2.054.369.445 1.057,00 1.580.121.259 1.141,00 3.362.071.533 1.228,00 3.509.870.929 1.228,00 10.506.433.166 DINAS
PENGELOLAAN budidaya PERIKANAN
PERIKANAN
BUDIDAYA

VI - 70 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


SASARAN/ REALISASI TARGET P-RPJMD
Kondisi Kinerja TARGET AKHIR P-RPJMD PERANGKA
KODE URUSAN/ INDIKATOR KINERJA Satuan 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Awal (2018) T DAERAH
PROGRAM Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp.
2 Jumlah Produksi Garam Ribu ton 291,00 - 300,00 - 309,00 - 318,00 - 318,00 -
Rakyat
3.25.06 PROGRAM 1 Persentase produksi % 19,50 313.562.947 19,75 297.569.185 20,00 93.517.225 20,20 97.628.318 20,20 802.277.675 DINAS
PENGOLAHAN DAN perikanan yang diolah PERIKANAN
PEMASARAN HASIL
PERIKANAN
2 Konsumsi ikan perkapita kg/kapita 32,89 - 33,50 - 34,40 - 35,50 - 35,50 -
/tahun
3
Jumlah produk olahan ikan Produk 3,00 - 6,00 - 10,00 - 15,00 - 34,00 -
yang bermutu
3.27 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PERTANIAN - -
3.03.15. Program 1 Persentase peningkatan % 14,23 14,87 5.772.656.883 3.307.700.600 - 9.080.357.483 DINAS
Peningkatan produksi tanaman pangan PERTANIAN
Produksi, dan hortikultura
Pengolahan hasil dan
Pemasaran Tanaman
Pangan dan
Hortikultura
2 Persentase kenaikan % 3,18 3,72 - -
pengolahan hasil pertanian
tanaman pangan dan
hortikultura
3 Persentase kenaikan % 6,53 7,07 - -
pemasaran hasil pertanian
tanaman pangan dan
hortikultura
3.03.16. Program 1 Persentase kenaikan % 9,14 9,68 535.341.408 - 535.341.408 DINAS
Peningkatan produksi tanaman PERTANIAN
Produksi, Perkebunan
Pengolahan hasil dan
Pemasaran Tanaman
Perkebunan

2 Persentase kenaikan % 2,04 2,58 - -


pengolahan hasil pertanian
tanaman perkebunan
3 Persentase kenaikan % 4,194 4,73 - -
pemasaran hasil pertanian
tanaman perkebunan
3.03.19. Program 1 Persentase Peningkatan % 3,21 3,54 1.542.588.800 1.528.333.200 - 3.070.922.000 DINAS
Peningkatan Kualitas Kualitas Tembakau PERTANIAN
Bahan Baku

3.03.17. Program 1 Persentase kenaikan % 12,94 13,40 2.020.838.558 2.130.233.300 - 4.151.071.858 DINAS
pengembangan produksi peternakan (%) PERTANIAN
agribisnis
peternakan,
kesehatan hewan
dan kesehatan
masyarakat veteriner

2 Persentase kenaikan % 2,89 3,43 - -


pelayanan kesehatan ternak
(%)
3 Persentase kenaikan % 0,80 0,92 - -
pengolahan hasil peternakan
(%)
4 Persentase kenaikan % 5,94 6,48 - -
pemasaran hasil peternakan
(%)

VI - 71 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


SASARAN/ REALISASI TARGET P-RPJMD
Kondisi Kinerja TARGET AKHIR P-RPJMD PERANGKA
KODE URUSAN/ INDIKATOR KINERJA Satuan 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Awal (2018) T DAERAH
PROGRAM Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp.
5 Persentase kenaikan % 5,00 5,54 - -
keamanan produk pangan
asal hewan yang ASUH
(Aman, Sehat Utuh, Halal)
(%)
3.03.18. Program 1 Persentase peningkatan % 2,00 2,00 1.828.249.100 827.585.500 - 2.655.834.600 DINAS
Pemberdayaan kapasitas SDM pertanian dan PERTANIAN
penyuluhan peternakan
Pertanian dan
peternakan
PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -
3.27.02 PROGRAM 1 Persentase peningkatan % 5,25 8.433.668.811 5,30 3.172.705.676 5,35 6.055.505.164 5,40 6.321.710.091 5,40 23.983.589.742 DINAS
PENYEDIAAN DAN produktivitas tanaman PERTANIAN
PENGEMBANGAN pangan dan hortikultura DAN
SARANA PERTANIAN KETAHANAN
PANGAN
2 Persentase kenaikan % 4,47 - 4,70 - 4,86 - 5,02 - 5,02 -
pengolahan hasil pertanian
tanaman pangan dan
hortikultura
3 Persentase kenaikan % 7,82 - 8,05 - 8,21 - 8,37 - 8,37 -
pemasaran hasil pertanian
tanaman pangan dan
hortikultura
4 Persentase kenaikan % 3,13 - 3,64 - 4,09 - 4,49 - 4,49 -
produktivitas tanaman
Perkebunan
5 Persentase kenaikan % 3,33 - 3,56 - 3,72 - 3,88 - 3,88 -
pengolahan hasil pertanian
tanaman perkebunan
6 Persentase kenaikan % 5,48 - 5,71 - 5,87 - 6,03 - 6,03 -
pemasaran hasil pertanian
tanaman perkebunan
7 persentase peningkatan % 3,13 - 3,64 - 4,09 - 4,49 - 4,49 -
produktivitas peternakan
3.27.03 PROGRAM 1 Persentase kenaikan luas % 65,00 908.475.407 67,00 3.950.749.004 68,00 3.708.390.676 70,00 3.871.414.543 70,00 12.439.029.630 DINAS
PENYEDIAAN DAN tanam pertanian PERTANIAN
PENGEMBANGAN DAN
PRASARANA KETAHANAN
PERTANIAN PANGAN
3.27.04 PROGRAM 1 Persentase wilayah yang % 100,00 3.660.031.927 100,00 2.701.000.199 100,00 1.412.067.114 100,00 1.474.142.732 100,00 9.247.241.972 DINAS
PENGENDALIAN terkendali dari penyakit PERTANIAN
KESEHATAN HEWAN hewan menular strategis DAN
DAN KESEHATAN KETAHANAN
MASYARAKAT PANGAN
VETERINER

2 Persentase kenaikan % 1,16 - 1,28 - 1,40 - 1,52 - 1,52 -


pengolahan hasil peternakan

3 Persentase kenaikan % 7,23 - 7,46 - 7,62 - 7,78 - 7,78 -


pemasaran hasil peternakan

4 Persentase kenaikan % 6,29 - 6,52 - 6,68 - 6,84 - 6,84 -


keamanan produk pangan
asal hewan yang ASUH
(Aman, Sehat Utuh, Halal)

VI - 72 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


SASARAN/ REALISASI TARGET P-RPJMD
Kondisi Kinerja TARGET AKHIR P-RPJMD PERANGKA
KODE URUSAN/ INDIKATOR KINERJA Satuan 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Awal (2018) T DAERAH
PROGRAM Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp.
3.27.05 PROGRAM 1 Persentase pengendalian dan % 100,00 94.416.800 100,00 120.267.984 100,00 131.849.234 100,00 137.645.433 100,00 484.179.451 DINAS
PENGENDALIAN penanggulangan bencana PERTANIAN
DAN pertanian DAN
PENANGGULANGAN KETAHANAN
BENCANA PANGAN
PERTANIAN
3.27.07 PROGRAM 1 Persentase peningkatan % 85,00 2.736.716.487 87,00 1.851.048.945 90,00 1.064.219.914 90,00 1.111.003.887 90,00 6.762.989.233 DINAS
PENYULUHAN petani dan peternak yang PERTANIAN
PERTANIAN mengikuti program DAN
penyuluhan pertanian KETAHANAN
PANGAN
2.30 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PERDAGANGAN - -
3.06.15. Program 1 Persentase pertumbuhan % 15,57 15,60 2.027.801.510 684.012.912 - 2.711.814.422 DISPERDAGP
Peningkatan dan jumlah pelaku usaha RIN
Pengembangan perdagangan besar dan
Perdagangan eceran
3.06.16. Program 1 Persentase pasar kabupaten % 12,00 100,00 7.361.854.844 3.272.178.210 - 10.634.033.054 DISPERDAGP
Pengembangan dan yang bersih dan sehat RIN
Pengelolaan Pasar
Daerah
3.06.17. Program 1 Volume usaha perdagangan miliar N/A 291 1.116.297.000 376,37 6.288.000 376,37 1.122.585.000 DISPERDAGP
Pengembangan sektor agribisnis rupiah RIN
Perdagangan
Agribisnis
3.06.18. Program Pembinaan 1 Persentase pasar kabupaten % - 8,00 686.864.000 8,00 686.864.000 DISPERDAGP
Lingkungan Sosial yang dibangun/ direhab/ RIN
dipelihara
PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -
3.30.03 PROGRAM 1 Persentase pasar kabupaten % 24,00 2.355.726.300 24,00 3.106.770.197 28,00 2.904.949.207 32,00 3.032.653.134 32,00 11.400.098.838 DISKOPINDA
PENINGKATAN yang bersih dan sehat G
SARANA DISTRIBUSI
PERDAGANGAN

3.30.04 PROGRAM 1 Persentase komoditi % 30,89 132.531.249 30,32 97.999.589 29,75 116.896.333 29,18 122.035.190 29,18 469.462.361 DISKOPINDA
STABILISASI HARGA potensial yang sesuai dengan G
BARANG ketentuan berlaku
KEBUTUHAN POKOK
DAN BARANG
PENTING
2 Persentase stabilitas harga % 136,51 - 132,64 - 128,77 - 124,90 - 124,90 -
dan jumlah ketersediaan
harga barang kebutuhan
pokok
3.30.06 PROGRAM 1 Persentase penanganan % 100,00 173.899.572 100,00 121.994.944 100,00 88.844.169 100,00 92.749.831 100,00 477.488.516 DISKOPINDA
STANDARDISASI pengaduan konsumen G
DAN
PERLINDUNGAN
KONSUMEN
2 Persentase barang beredar % 26,74 - 26,85 - 26,96 - 27,07 - 27,07 -
yang diawasi yang sesuai
dengan ketentuan
perundang-undangan
3.30.07 PROGRAM 1 Pertumbuhan nilai ekspor % 0,69 311.227.928 0,82 218.025.277 2,33 187.058.251 3,84 195.281.484 3,84 911.592.940 DISKOPINDA
PENGGUNAAN DAN non migas G
PEMASARAN
PRODUK DALAM
NEGERI
3.31 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PERINDUSTRIAN - -
3.07.15. Program Penataan 1 Persentase IKM yang % 9,92 100 1.215.604.746 604.468.050 - 1.820.072.796 DISPERDAGP
dan Pengembangan memiliki standarisasi RIN
Industri industri

VI - 73 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


SASARAN/ REALISASI TARGET P-RPJMD
Kondisi Kinerja TARGET AKHIR P-RPJMD PERANGKA
KODE URUSAN/ INDIKATOR KINERJA Satuan 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Awal (2018) T DAERAH
PROGRAM Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp.
3.07.16. Program Pembinaan 1 Persentase IKM formal yang % 3,15 100,00 124.017.000 2,90 146.641.000 2,90 270.658.000 DISPERDAGP
Lingkungan Sosial dibina RIN

PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -


3.31.02 PROGRAM 1 Persentase IKM yang % 32,53 4.300.579.447 39,97 412.024.367 47,37 490.076.187 54,72 511.620.335 54,72 5.714.300.336 DISKOPINDA
PERENCANAAN DAN memiliki produk G
PEMBANGUNAN berstandarisasi industri
INDUSTRI

3.31.03 PROGRAM 1 Persentase IKM yang % 0,23 21.508.838 0,69 15.205.447 0,92 14.219.879 1,15 14.844.997 1,15 65.779.161 DISKOPINDA
PENGENDALIAN memiliki izin usaha industri G
IZIN USAHA (IUI)
INDUSTRI
KABUPATEN/KOTA
3.31.04 PROGRAM 1 Persentase data perusahaan % 0,55 80.224.269 1,01 20.769.388 1,48 19.423.091 1,94 20.276.946 1,94 140.693.694 DISKOPINDA
PENGELOLAAN industri kecil, menengah G
SISTEM INFORMASI yang masuk dalam SIINas
INDUSTRI NASIONAL

Persentase kenaikan
IS.12 % 13,80 9,70 -29,69 0,08 0,16 0,24 0,32 0,32
realisasi investasi
2.18 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENANAMAN MODAL - -
2.12.15. Program 1 Jumlah Investor investor 822 840 248.539.200 2.523 136.411.280 2.523,00 384.950.480 DPMPTSP
Perencanaan, (PMDN/PMA)
Pengembangan Iklim
dan Promosi
Penanaman Modal
2.12.16. Program 1 Nilai investasi PMDN Juta Rp. 385.297 504.468 366.913.563 629.179 129.881.009 629.179,00 496.794.572 DPMPTSP
Pengendalian,
Pelaksanaan dan
Informasi
Penanaman Modal
PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -
2.18.02 PROGRAM 1 Jumlah Potensi Investasi Jenis 1,00 13.849.852 2,00 81.652.790 4,00 202.867.576 6,00 211.785.799 6,00 510.156.017 DPMPTSP
PENGEMBANGAN NAKER
IKLIM PENANAMAN /DPMPTSP*
MODAL

2.18.03 PROGRAM PROMOSI 1 Jumlah Investor investor 2.600,00 13.450.251 2.700,00 112.074.851 2.800,00 151.788.005 2.900,00 158.460.729 2.900,00 435.773.836 DPMPTSP
PENANAMAN (PMDN/PMA) NAKER
MODAL /DPMPTSP*

2.18.05 PROGRAM 1 Jumlah pelaku usaha yang Pelaku 120 438.270.940 180 408.874.926 185 511.115.565 190 533.584.621 675 1.891.846.052 DPMPTSP
PENGENDALIAN melapor di LKPM Usaha NAKER
PELAKSANAAN /DPMPTSP*
PENANAMAN
MODAL
2.18.06 PROGRAM 1 Nilai investasi PMDN Juta Rp. 654.171 77.952.409 745.128 133.872.580 849.046 225.293.173 967.866 235.197.243 967.866 672.315.405 DPMPTSP
PENGELOLAAN NAKER
DATA DAN SISTEM /DPMPTSP*
INFORMASI
PENANAMAN
MODAL
Persentase pertumbuhan
IS.13 % 154,11 19,16 -93,28 76,58 78,55 78,99 79,01 79,01
kunjungan wisata
3.26 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PARIWISATA - -
3.02.15. Program 1 Persentase pokdarwis aktif % 25,00 37,50 3.044.650.727 75,00 2.965.367.642 75,00 6.010.018.369 DISPORABU
pengembangan DPAR
pariwisata daerah
2 Jumlah obyek destinasi destinasi 9 9 8 8,00 -
tujuan wisata (ODTW) baru

VI - 74 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


SASARAN/ REALISASI TARGET P-RPJMD
Kondisi Kinerja TARGET AKHIR P-RPJMD PERANGKA
KODE URUSAN/ INDIKATOR KINERJA Satuan 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Awal (2018) T DAERAH
PROGRAM Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp.
3 Persentase pertumbuhan % 16,67 21,43 -29,17 (29,17) -
pelaku usaha wisata
PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -
3.26.02 PROGRAM 1 Jumlah obyek destinasi destinasi 10 688.102.862 12 643.723.197 14 1.147.830.415 16 1.198.289.973 16,00 3.677.946.447 DISPORABU
PENINGKATAN wisata DPAR
DAYA TARIK
DESTINASI
PARIWISATA
3.26.03 PROGRAM 1 Jumlah promosi dan tayang 62 520.324.513 125 163.249.664 130 570.028.908 137 595.087.842 137,00 1.848.690.927 DISPORABU
PEMASARAN informasi pariwisata DPAR
PARIWISATA
Persentase pertumbuhan
IS.14 % 11,11 20,00 83,30 27,27 28,57 33,33 34,72 34,72
pelaku ekonomi kreatif
4.05.21. Program Fasilitasi 1 Jumlah pelaku ekonomi pelaku 30 3,69 213.109.914 33 123.890.279 33 337.000.193 SETDA
Peningkatan kreatif (BAG.
Ekonomi Daerah PEREKONOM
IAN)
2 Kontribusi BUMD terhadap % 4,71 3,62 3,62 -
PAD
PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -
3.26.05 PROGRAM 1 Persentase pertumbuhan % 5,88 411.563.745 11,11 222.479.935 37,50 479.800.995 38,18 500.893.437 38,18 1.614.738.112 DISPORABU
PENGEMBANGAN pelaku usaha wisata DPAR
SUMBER DAYA
PARIWISATA DAN
EKONOMI KREATIF
2 Persentase pokdarwis aktif % 75,00 - 83,33 - 91,67 - 100,00 - 100,00 -
3 Jumlah pelatihan pelatihan 1,00 - 1,00 - 2,00 - 3,00 - 7,00 -
keterampilan SDM
pariwisata
Meningkatnya
Tingkat Partisipasi
S.10 partisipasi IS.15 % - 66,42 69,93 70,43 71,44 72,39 73,35 73,35
Angkatan Kerja (TPAK)
angkatan kerja
2.07 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG TENAGA KERJA - -
2.01.15. Program 1 Persentase pencari kerja % 74,33 75,12 419.997.035 97,94 123.657.645 97,94 543.654.680 DISKUM
Penempatan dan yang ditempatkan NAKER
Pengembangan
Tenaga Kerja
2 Angka sengketa pengusaha % 0,67 1,33 0,00 0 -
pekerja pertahun
2.01.16. Program Pembinaan 1 Persentase pencari kerja % 80,00 97,50 704.502.240 46,33 979.924.056 46,33 1.684.426.296 DISKUM
Lingkungan Sosial yang dilatih di BLK NAKER

PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -


2.07.03 PROGRAM 1 Persentase pencari kerja % - - 68,75 581.062.744 69,23 833.358.207 69,29 869.993.311 69,29 2.284.414.262 DPMPTSP
PELATIHAN KERJA yang dilatih di BLK NAKER /
DAN DISNAKER*
PRODUKTIVITAS
TENAGA KERJA
2.07.04 PROGRAM 1 Persentase pencari kerja % 76,57 584.089.608 77,23 301.057.786 77,85 408.691.523 78,44 426.657.934 78,44 1.720.496.851 DPMPTSP
PENEMPATAN yang difasilitasi NAKER /
TENAGA KERJA DISNAKER*
2.07.05 PROGRAM 1 Persentase sengketa % 100,00 32.400.973 100,00 9.225.000 100,00 47.116.659 100,00 49.187.946 100,00 137.930.578 DPMPTSP
HUBUNGAN pengusaha-pekerja yang NAKER /
INDUSTRIAL diselesaikan DISNAKER*
Meningkatnya
kualitas dan Persentase pertumbuhan
S.11 IS.16 % 10,28 11,02 11,45 11,64 11,66 12,09 12,25 12,25
kuantitas koperasi koperasi berkualitas
dan usaha mikro
Persentase Pertumbuhan
IS.17 % 2,58 3,01 3,36 3,42 3,48 3,54 3,60 3,60
UM Mandiri
2.17 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KOPERASI, USAHA KECIL, DAN MENENGAH - -

VI - 75 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


SASARAN/ REALISASI TARGET P-RPJMD
Kondisi Kinerja TARGET AKHIR P-RPJMD PERANGKA
KODE URUSAN/ INDIKATOR KINERJA Satuan 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Awal (2018) T DAERAH
PROGRAM Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp.
2.11.15. Program 1 Persentase Koperasi yang % 46,67 - - DISKUM
Kelembagaan dan melaksanakan RAT NAKER
Pengawasan
Koperasi dan Usaha
Mikro
2.11.15. Program 1 Persentase Koperasi yang % 78,57 81,00 466.597.516,00 60,29 703.827.317 60,29 1.170.424.833 DISKUM
Kelembagaan dan melaksanakan RAT NAKER
Pengawasan
Koperasi dan Usaha
Mikro
2 Persentase UM yang % 0,28 0,30 0,85 0,85 -
berlegalitas
2.11.16. Program 1 Persentase KUM yang % 0,39 1,63 962.797.028 2,10 700.692.176 2,10 1.663.489.204 DISKUM
Pengembangan produknya terstandarisasi NAKER
Usaha Koperasi dan
Usaha Mikro
2 Persentase Akses % 97,14 96,67 57,67 57,67 -
permodalan bagi KUM
PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -
2.17.03 PROGRAM 1 Persentase Koperasi yang % 70,07 142.636.174 70,50 149.999.155 71,17 140.275.862 72,08 146.442.503 72,08 579.353.694 DISKOPINDA
PENGAWASAN DAN melaksanakan RAT G
PEMERIKSAAN
KOPERASI
2.17.05 PROGRAM 1 Persentase Peningkatan % 11,64 459.180.503 11,66 404.199.236 12,09 429.413.327 12,25 448.290.686 12,25 1.741.083.752 DISKOPINDA
PENDIDIKAN DAN kualitas kelembagaan G
LATIHAN
PERKOPERASIAN
2.17.08 PROGRAM 1 Persentase Meningkatnya % 5,78 327.797.478 5,84 324.999.747 5,90 509.779.353 5,97 532.189.667 5,97 1.694.766.245 DISKOPINDA
PENGEMBANGAN Usaha Kecil yang menjadi G
UMKM wirausaha
2.17.07 PROGRAM 1 Persentase Akses % 80,67 197.355.216 79,44 307.125.734 78,28 303.930.980 77,15 317.292.033 77,15 1.125.703.963 DISKOPINDA
PEMBERDAYAAN permodalan bagi KUM G
USAHA MENENGAH,
USAHA KECIL, DAN
USAHA MIKRO
(UMKM)

Meningkatnya
S.12 Ketahanan Pangan IS.18 Indeks Ketahanan Pangan (indeks) 68,69 69,15 65,34 65,69 66,04 66,39 66,74 66,74
Daerah
2.09 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PANGAN - -
2.03.15. Program 1 Ketersediaan pangan utama kg/kapita 274,62 279,27 967.466.493 357,68 339.390.721 357,68 1.306.857.214 DINAS
Ketersediaan Pangan masyarakat (Pangan Setara /tahun KETAHANAN
dan Distribusi Beras/PSB) PANGAN
Pangan
2 Persentase pemenuhan % 197,35 200,70 315,41 315,41 -
kebutuhan pangan utama
3 Cadangan pangan ton 20,00 20,00 0,00 - -
pemerintah setara beras
(PSB)
2.03.16. Program Konsumsi 1 Angka konsumsi pangan RT Juta Rp./ 36,70 40,40 610.756.294 113,40 281.321.670 113,40 892.077.964 DINAS
dan Keamanan pertahun RT/ tahun KETAHANAN
Pangan PANGAN
2 Persentase konsumsi RT non % 81,44 72,88 84,66 84,66 -
pangan
3 Persentase produk pangan % 90,00 100,00 100,00 100,00 -
yang aman
PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -

VI - 76 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


SASARAN/ REALISASI TARGET P-RPJMD
Kondisi Kinerja TARGET AKHIR P-RPJMD PERANGKA
KODE URUSAN/ INDIKATOR KINERJA Satuan 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Awal (2018) T DAERAH
PROGRAM Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp.
2.09.02 PROGRAM 1 Persentase / rasio % 3,00 80.027.697 3,03 5.500.000.000 3,06 4.776.815.963 3,09 4.986.808.674 3,09 15.343.652.334 DINAS
PENGELOLAAN ketersediaan terhadap PERTANIAN
SUMBER DAYA kebutuhan pangan KP
EKONOMI UNTUK
KEDAULATAN DAN
KEMANDIRIAN
PANGAN
2.09.03 PROGRAM 1 Persentase cadangan pangan % 6,40 747.152.337 6,46 286.600.375 6,53 216.413.786 6,59 225.927.512 6,59 1.476.094.010 DINAS
PENINGKATAN kabupaten PERTANIAN
DIVERSIFIKASI DAN KP
KETAHANAN
PANGAN
MASYARAKAT
2.09.04 PROGRAM 2 Persentase daerah rentan % 28,49 18.379.998 28,20 187.406.202 27,92 280.813.988 27,64 293.158.799 27,64 779.758.987 DINAS
PENANGANAN rawan pangan PERTANIAN
KERAWANAN KP
PANGAN
2.09.05 PROGRAM 2 Persentase pangan segar asal % 90,00 20.704.593 90,90 - 91,81 11.174.549 92,37 11.665.791 92,37 43.544.933 DINAS
PENGAWASAN tumbuhan yang memenuhi PERTANIAN
KEAMANAN persyaratan mutu dan KP
PANGAN keamanan pangan

Meningkatnya
Indeks Desa Membangun
S.13 kemajuan dan IS.19 (indeks) 0,580 0,648 0,662 0,682 0,702 0,722 0,740 0,740
(IDM)
kemandirian desa
2.13 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA - -
2.07.15. Program 1 Persentase Lembaga % 100,00 100,00 2.107.828.281 100,00 1.478.001.036 100,00 3.585.829.317 DPMD
Pemberdayaan Kemasyarakatan Desa (LKD)
Kelembagaan yang aktif
Masyarakat
Perdesaan
2.07.16. Program 1 Persentase Badan Usaha % 21,11 32,22 3.251.967.625 90,00 313.134.390 90,00 3.565.102.015 DPMD
pemberdayaan Milik Desa (BUMDesa) yang
Ekonomi dan aktif
Teknologi Tepat
Guna
PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -
2.13 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
2.13.02 PROGRAM 1 Persentase Badan Usaha % 54,44 426.999.095 57,78 154.040.162 61,67 546.752.252 67,78 555.079.061 67,78 1.682.870.570 DPMD
PENATAAN DESA Milik Desa (BUMDesa) yang
berkembang
2.13.03 PROGRAM 1 Persentase BKAD yang aktif % 17,65 - 60,00 37.959.324 80,00 40.000.000 100,00 45.000.000 100,00 122.959.324 DPMD
PENINGKATAN
KERJASAMA DESA
2 Jumlah BUMDesma yang unit 2,00 - 3,00 - 4,00 - 5,00 - 5,00 -
terbentuk
2.13.05 PROGRAM 1 Persentase Lembaga % 100,00 850.741.258 100,00 1.402.140.952 100,00 2.127.276.159 100,00 2.220.792.947 100,00 6.600.951.316 DPMD
PEMBERDAYAAN Kemasyarakatan Desa (LKD)
LEMBAGA yang aktif
KEMASYARAKATAN,
LEMBAGA ADAT
DAN MASYARAKAT
HUKUM ADAT
7,01 KECAMATAN
7.01.03 PROGRAM 1 Persentase partisipasi % 67,00 69.843.082 75,00 69.698.644 86,00 64.585.096 100,00 67.424.309 100,00 271.551.131 KEC. SRESEH
PEMBERDAYAAN masyarakat dalam kegiatan
MASYARAKAT DESA pembangunan
DAN KELURAHAN
(Kecamatan
Sreseh)

VI - 77 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


SASARAN/ REALISASI TARGET P-RPJMD
Kondisi Kinerja TARGET AKHIR P-RPJMD PERANGKA
KODE URUSAN/ INDIKATOR KINERJA Satuan 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Awal (2018) T DAERAH
PROGRAM Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp.
7.01.03 PROGRAM 1 Persentase partisipasi % 64,00 69.272.026 66,00 71.142.155 68,00 66.530.169 70,00 69.454.889 70,00 276.399.239 KEC. TORJUN
PEMBERDAYAAN masyarakat dalam kegiatan
MASYARAKAT DESA pembangunan
DAN KELURAHAN
(Kecamatan
Torjun)

7.01.03 PROGRAM 1 Persentase partisipasi % 90,70 4.415.393.155 100,00 3.689.505.322 100,00 3.601.362.557 100,00 3.759.681.381 100,00 15.465.942.415 KEC.
PEMBERDAYAAN masyarakat dalam kegiatan SAMPANG
MASYARAKAT DESA pembangunan
DAN KELURAHAN
(Kecamatan
Sampang)

7.01.03 PROGRAM 1 Persentase partisipasi % 64,00 71.700.977 66,00 71.359.000 68,00 69.259.831 70,00 72.304.549 70,00 284.624.357 KEC.
PEMBERDAYAAN masyarakat dalam kegiatan CAMPLONG
MASYARAKAT DESA pembangunan
DAN KELURAHAN
(Kecamatan
Camplong)

7.01.03 PROGRAM 1 Persentase partisipasi % 64,00 64.052.822 66,00 79.021.845 68,00 59.900.421 70,00 62.533.693 70,00 265.508.781 KEC. OMBEN
PEMBERDAYAAN masyarakat dalam kegiatan
MASYARAKAT DESA pembangunan
DAN KELURAHAN
(Kecamatan
Omben)

7.01.03 PROGRAM 1 Persentase partisipasi % 64,00 71.072.551 66,00 68.376.176 68,00 66.815.767 70,00 69.753.042 70,00 276.017.536 KEC.
PEMBERDAYAAN masyarakat dalam kegiatan KEDUNGDU
MASYARAKAT DESA pembangunan NG
DAN KELURAHAN
(Kecamatan
Kedungdung)

7.01.03 PROGRAM 1 Persentase partisipasi % 0,20 68.101.730 0,20 70.903.150 0,40 63.687.202 0,40 66.486.943 0,40 269.179.025 KEC.
PEMBERDAYAAN masyarakat dalam kegiatan JRENGIK
MASYARAKAT DESA pembangunan
DAN KELURAHAN
(Kecamatan
Jrengik)

7.01.03 PROGRAM 1 Persentase partisipasi % 68,00 60.002.315 68,00 65.793.869 68,00 56.112.500 100,00 58.579.251 100,00 240.487.935 KEC.
PEMBERDAYAAN masyarakat dalam kegiatan TAMBELANG
MASYARAKAT DESA pembangunan AN
DAN KELURAHAN
(Kecamatan
Tambelangan)

7.01.03 PROGRAM 1 Persentase partisipasi % 1,82 63.839.610 2,00 71.021.617 2,60 69.498.908 3,00 72.554.136 3,00 276.914.271 KEC.
PEMBERDAYAAN masyarakat dalam kegiatan BANYUATES
MASYARAKAT DESA pembangunan
DAN KELURAHAN
(Kecamatan
Banyuates)

VI - 78 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


SASARAN/ REALISASI TARGET P-RPJMD
Kondisi Kinerja TARGET AKHIR P-RPJMD PERANGKA
KODE URUSAN/ INDIKATOR KINERJA Satuan 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Awal (2018) T DAERAH
PROGRAM Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp.
7.01.03 PROGRAM 1 Persentase partisipasi % 67,00 61.415.139 75,00 74.834.857 86,00 74.553.464 100,00 77.830.895 100,00 288.634.355 KEC.
PEMBERDAYAAN masyarakat dalam kegiatan ROBATAL
MASYARAKAT DESA pembangunan
DAN KELURAHAN
(Kecamatan
Robatal)

7.01.03 PROGRAM 1 Persentase partisipasi % 64,00 69.319.300 66,00 70.298.048 68,00 62.120.926 70,00 64.851.813 70,00 266.590.087 KEC.
PEMBERDAYAAN masyarakat dalam kegiatan KETAPANG
MASYARAKAT DESA pembangunan
DAN KELURAHAN
(Kecamatan
Ketapang)

7.01.03 PROGRAM 1 Persentase partisipasi % 67,00 69.517.498 75,00 67.197.194 86,00 64.947.991 100,00 67.803.158 100,00 269.465.841 KEC.
PEMBERDAYAAN masyarakat dalam kegiatan SOKOBANAH
MASYARAKAT DESA pembangunan
DAN KELURAHAN
(Kecamatan
Sokobanah)

7.01.03 PROGRAM 1 Persentase partisipasi % 64,00 62.163.068 66,00 67.812.683 68,00 63.420.373 70,00 66.208.384 70,00 259.604.508 KEC.
PEMBERDAYAAN masyarakat dalam kegiatan PANGARENG
MASYARAKAT DESA pembangunan AN
DAN KELURAHAN
(Kecamatan
Pangarengan)

7.01.03 PROGRAM 1 Persentase partisipasi % 63,00 41.015.626 65,00 86.276.006 67,00 60.807.200 69,00 63.480.334 69,00 251.579.166 KEC.
PEMBERDAYAAN masyarakat dalam kegiatan KARANG
MASYARAKAT DESA pembangunan PENANG
DAN KELURAHAN
(Kecamatan Karang
Penang)

*) Perangkat Daerah Pengampu/Penanggung Jawab Tahun 2023 s/d 2024

VI - 79 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Misi 3 : Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang berkualitas dan berkelanjutan
Kondisi
REALISASI TARGET P-RPJMD
Kinerja
TUJUAN INDIKATOR KINERJA Satuan TARGET AKHIR PRPJMD
Awal
2019 2020 2021 2022 2023 2024
(2018)

Meningkatnya Indeks Kepuasan


kuantitas dan IT.6 Layanan (indeks) 5,50 6,20 6,53 6,93 7,35 7,73 8,12 8,12
kualitas Infrastruktur
pembangunan
T.3
infrastruktur
secara Indeks Risiko
komprehensif dan IT.7 (indeks) 154,80 140,68 127,19 126,25 125,75 124,52 123,25 123,25
Bencana
berkelanjutan

Kondisi REALISASI TARGET P-RPJMD


SASARAN/ TARGET AKHIR P-RPJMD
Kinerja PERANGKAT
KODE URUSAN/ INDIKATOR KINERJA Satuan 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Awal DAERAH
PROGRAM
(2018) Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp.
Meningkatnya
kualitas Indeks Kualitas
S.14 IS.20 (indeks) 52,88 50,16 53,61 57,71 61,81 65,91 70,01 70,01
infrasruktur Pelayanan Jalan
daerah
1.03 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG - -
1.03.15. Program 1 Persentase panjang % 48,82 56,44 141.628.863.033 60,07 129.672.298.522 60,07 271.301.161.555 DPUPR
Penyelenggaraan jalan dalam kondisi
Jalan dan Jembatan baik
2 Persentase jembatan % 56,94 60,62 65,16 65,16 -
dalam kondisi baik
3 Persentase panjang % 32,35 35,59 35,59 35,59 -
saluran drainase
dalam kondisi baik
1.03.19. Program 1 Persentase % 36,67 55,91 463.683.260 50,00 68.591.680 50,00 532.274.940 DPUPR
Pengembangan Data peningkatan data dan
dan Jasa Konstruksi pembinaan jasa
konstruksi
1.03.20. Program Pengelolaan 1 Persentase sarana dan % 95,00 95,00 709.636.771 100,00 419.224.380 100,00 1.128.861.151 DPUPR
Perbekalan dan prasarana pekerjaan
Laboratorium umum dalam kondisi
Pekerjaan Umum baik

1.03.21. Program Pembinaan 1


Persentase panjang % 56,44 4.823.253.000 60,07 11.197.346.213 60,07 16.020.599.213 DPUPR
Lingkungan Sosial jalan dalam kondisi
baik
PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -
1.03.06 PROGRAM 1 Persentase panjang % 40,23 45.032.769.306 42,40 38.836.443.488 49,49 33.394.637.978 54,12 34.862.693.395 54,12 152.126.544.167 DPUPR
PENGELOLAAN DAN saluran drainase
PENGEMBANGAN dalam kondisi baik
SISTEM DRAINASE

1.03.10 PROGRAM 1 Persentase panjang % 64,64 139.537.316.215 68,91 236.304.871.314 73,15 143.070.740.666 77,43 171.609.541.871 77,43 690.522.470.066 DPUPR
PENYELENGGARAAN jalan dalam kondisi
JALAN baik
2 Persentase jembatan % 68,27 71,67 75,07 78,47 78,47
dalam kondisi baik
1.03.11 PROGRAM 1 Persentase % 3,48 16.569.728 4,17 244.744.931 4,84 292.603.389 5,38 305.466.472 5,38 859.384.520 DPUPR
PENGEMBANGAN peningkatan penyedia
JASA KONSTRUKSI jasa konstruksi yang
bersertifikat

- -

VI - 80 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Kondisi REALISASI TARGET P-RPJMD
SASARAN/ TARGET AKHIR P-RPJMD
Kinerja PERANGKAT
KODE URUSAN/ INDIKATOR KINERJA Satuan 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Awal DAERAH
PROGRAM
(2018) Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp.
Indeks Kinerja
IS.21 (indeks) 56,37 59,57 62,05 64,02 66,85 69,69 72,52 72,52
Sumberdaya Air
1.03 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG - -
1.03.16. Program Pengelolaan 1 Persentase % 31,17 37,14 17.628.685.860 36,87 3.704.035.911 36,87 21.332.721.771 DPUPR
Sungai peningkatan
pengelolaan sungai
1.03.17. Program Pengelolaan 1 Persentase Jaringan % 81,57 84,00 5.389.811.230 87,22 4.533.200.532 87,22 9.923.011.762 DPUPR
Irigasi dan Air Baku Irigasi dalam kondisi
baik
2 Persentase % 30,00 33,00 31,27 31,27
ketersediaan sarana
air baku
PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -
1.03.02 PROGRAM 1 Persentase Jaringan % 88,22 6.101.902.694 89,22 6.210.423.469 90,22 13.445.323.935 91,22 13.992.430.487 91,22 39.750.080.585 DPUPR
PENGELOLAAN Irigasi dalam kondisi
SUMBER DAYA AIR baik
(SDA)
2 Persentase embung % 37,58 38,11 39,16 40,42 40,42
dalam kondisi baik
3 Persentase sarana dan % 39,81 44,48 49,15 53,82 53,82
prasaran sungai dalam
kondisi baik
Indeks Layanan
IS.22 (indeks) 7,00 7,20 7,30 8,18 8,20 8,23 8,25 8,25
Perhubungan
2.15 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PERHUBUNGAN - -
2.09.15. Program 1 Persentase angkutan % 95,00 95,29 14.267.424.408 98,94 11.779.202.145 98,94 26.046.626.553 DINAS
Peningkatan darat yang laik jalan PERHUBUNGAN
Pelayanan
Perhubungan Darat
2 Persentase % 84,75 79,61 - 82,72 - 82,72 -
ketersediaan sarana
dan prasarana jalan
dalam kondisi baik
2.09.16. Program 1 Persentase % 81,82 47,14 1.628.838.197 55,71 584.654.413 55,71 2.213.492.610 DINAS
Peningkatan ketersediaan sarana PERHUBUNGAN
Pelayanan dan prasarana
Perhubungan Laut perhubungan laut
dalam kondisi baik
PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -
2.15.02 PROGRAM 1 Persentase angkutan % 98,96 20.692.874.530 98,98 13.562.280.974 99,01 18.865.145.713 99,05 19.694.472.846 99,05 72.814.774.063 DINAS
PENYELENGGARAAN darat yang laik jalan PERHUBUNGAN
LALU LINTAS DAN
ANGKUTAN JALAN
(LLAJ)
2 Persentase % 88,03 91,69 95,16 98,82 98,82 -
ketersediaan sarana
dan prasarana jalan
dalam kondisi baik
2.15.03 PROGRAM 1 Persentase % 57,14 438.424.622 62,86 311.104.212 68,57 748.137.797 74,29 781.026.543 74,29 2.278.693.174 DINAS
PENGELOLAAN ketersediaan sarana PERHUBUNGAN
PELAYARAN dan prasarana
perhubungan laut
dalam kondisi baik
Meningkatnya IS.23
kualitas lingkungan
Indeks Kualitas
S.15 hidup dan (indeks) 73,85 73,88 72,53 58,97 59,71 60,45 61,20 61,20
Lingkungan Hidup
penanganan
bencana
2.11 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP - -

VI - 81 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Kondisi REALISASI TARGET P-RPJMD
SASARAN/ TARGET AKHIR P-RPJMD
Kinerja PERANGKAT
KODE URUSAN/ INDIKATOR KINERJA Satuan 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Awal DAERAH
PROGRAM
(2018) Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp.
2.05.15. Program Penataan 1 Persentase % 100,00 100,00 1.164.099.708 100,00 538.652.201 100,00 1.702.751.909 DINAS
dan Pengendalian pelanggaran LINGKUNGAN
Lingkungan Hidup lingkungan yang HIDUP
diselesaikan
2 Persentase pelaku % 8.75 8,75
usaha yang taat
terhadap peraturan
lingkungan
2.05.16. Program Kebersihan 1 Persentase penurunan % 18,00 20,00 7.053.425.095 4.322.224.673 11.375.649.768 DINAS
dan Persampahan timbulan sampah LINGKUNGAN
HIDUP
2.05.17. Program konservasi, 1 penghijauan wilayah ha. 4,00 4,50 4.371.573.653 2.292.979.941 6.664.553.594 DINAS
rehabilitasi rawan longsor dan LINGKUNGAN
lingkungan dan sumber mata air HIDUP
pertamanan

2 Persentase luas RTH % 9,20 0,80


perkotaan
PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020
2.11.02 PROGRAM 1 Persentase % 100,00 285.908.552 100,00 56.798.360 100,00 258.844.822 100,00 270.223.851 100,00 871.775.585 DLH / DINAS
PERENCANAAN ketersediaan LINGKUNGAN
LINGKUNGAN HIDUP dokumen HIDUP,
perencanaan PERUMAHAN
Lingkungan Hidup RAKYAT DAN
PERMUKIMAN*
2.11.03 PROGRAM 1 Persentase % 56,00 238.912.090 72,00 340.031.512 80,00 430.362.838 100,00 449.281.938 100,00 1.458.588.378 DLH / DINAS
PENGENDALIAN pemenuhan baku LINGKUNGAN
PENCEMARAN mutu air HIDUP,
DAN/ATAU PERUMAHAN
KERUSAKAN RAKYAT DAN
LINGKUNGAN HIDUP PERMUKIMAN*

2 Persentase % 48,49 0 66,67 0 84,85 0 100,00 0 100,00 -


pemenuhan baku
mutu udara
2.11.04 PROGRAM 1 Persentase % 0,82 2.197.677.732 0,86 21.244.115.518 0,90 4.210.729.388 0,94 4.395.672.163 0,94 32.048.194.801 DLH / DINAS
PENGELOLAAN peningkatan luasan LINGKUNGAN
KEANEKARAGAMAN RTH HIDUP,
HAYATI (KEHATI) PERUMAHAN
RAKYAT DAN
PERMUKIMAN*
2.11.05 PROGRAM 1 Persentase limbah B3 % 61,00 8.168.951 62,00 2.470.000 63,00 32.297.986 64,00 33.717.832 64,00 76.654.769 DLH / DINAS
PENGENDALIAN yang dikelola LINGKUNGAN
BAHAN BERBAHAYA HIDUP,
DAN BERACUN (B3) PERUMAHAN
DAN LIMBAH RAKYAT DAN
BAHAN BERBAHAYA PERMUKIMAN*
DAN BERACUN
(LIMBAH B3)

VI - 82 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Kondisi REALISASI TARGET P-RPJMD
SASARAN/ TARGET AKHIR P-RPJMD
Kinerja PERANGKAT
KODE URUSAN/ INDIKATOR KINERJA Satuan 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Awal DAERAH
PROGRAM
(2018) Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp.
2.11.06 PROGRAM 1 Persentase pelaku % 26,00 18.433.579 31,00 137.046.064 36,00 148.225.662 41,00 154.741.783 41,00 458.447.088 DLH / DINAS
PEMBINAAN DAN usaha yang taat LINGKUNGAN
PENGAWASAN terhadap peraturan HIDUP,
TERHADAP IZIN lingkungan PERUMAHAN
LINGKUNGAN DAN RAKYAT DAN
IZIN PERMUKIMAN*
PERLINDUNGAN
DAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
(PPLH)
2.11.08 PROGRAM 1 Jumlah Kelompok kelompo - - 4,00 16.778.602 5,00 24.497.578 6,00 25.574.511 6,00 66.850.691 DLH / DINAS
PENINGKATAN Masyarakat yang k LINGKUNGAN
PENDIDIKAN, Diberi Pendidikan, HIDUP,
PELATIHAN DAN Pelatihan dan PERUMAHAN
PENYULUHAN Penyuluhan RAKYAT DAN
LINGKUNGAN HIDUP PERMUKIMAN*
UNTUK
MASYARAKAT
2.11.09 PROGRAM 1 Jumlah penghargaan kelompo 1,00 173.081.147 5,00 95.739.480 5,00 110.000.000 5,00 115.000.000 5,00 493.820.627DLH / DINAS
PENGHARGAAN yang diberikan kepada k LINGKUNGAN
LINGKUNGAN HIDUP masyarakat masyarak HIDUP,
UNTUK at PERUMAHAN
MASYARAKAT RAKYAT DAN
PERMUKIMAN*
2.11.10 PROGRAM 1 Persentase % 100,00 8.885.119 100,00 19.385.507 100,00 30.243.945 100,00 31.573.493 100,00 90.088.064 DLH / DINAS
PENANGANAN Penyelesaian LINGKUNGAN
PENGADUAN Pengaduan di Bidang HIDUP,
LINGKUNGAN HIDUP Lingkungan Hidup PERUMAHAN
RAKYAT DAN
PERMUKIMAN*
2.11.11 PROGRAM 1 Persentase % 13,00 7.979.165.376 14,00 5.148.672.264 15,00 6.023.237.090 16,00 6.288.023.486 16,00 25.439.098.216 DLH / DINAS
PENGELOLAAN penanganan timbulan LINGKUNGAN
PERSAMPAHAN sampah HIDUP,
PERUMAHAN
RAKYAT DAN
PERMUKIMAN*
1 Persentase % 1,45 4,00 5,00 6,00 6,00 -
pengurangan
timbulan sampah
Indeks Ketahanan
IS.24 (indeks) N/A N/A 0,43 0,53 0,63 0,73 0,83 0,83
Daerah
1.03 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG - -
1.03.18. Program Persentase kepatuhan 100,00 961.881.932 - 961.881.932 DPUPR
Penyusunan pemanfaatan ruang
Pemanfaatan Detail terhadap RTRW
Tata Ruang
1.03.18. Program Tata Ruang 1 Persentase kepatuhan % 100,00 0,00 70,00 468.241.172 70,00 468.241.172 DPUPR
pemanfaatan ruang
terhadap RTRW

PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -


1.03.12 PROGRAM 1 Persentase kepatuhan % 0,00 0,00 - 0,00 - 100,00 305.255.755 100,00 580.530.529 100,00 784.120.586 100,00 818.591.164 100,00 2.488.498.034 DPUPR
PENYELENGGARAAN pemanfaatan ruang
PENATAAN RUANG terhadap RTRW

1.05. URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KETENTERAMAN DAN KETERTIBAN UMUM SERTA PERLINDUNGAN MASYARAKAT - -

VI - 83 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Kondisi REALISASI TARGET P-RPJMD
SASARAN/ TARGET AKHIR P-RPJMD
Kinerja PERANGKAT
KODE URUSAN/ INDIKATOR KINERJA Satuan 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Awal DAERAH
PROGRAM
(2018) Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp.
1.05.17 Program 1 Persentase kejadian % 94,00 94,90 1.480.896.634 841.338.863 - 2.322.235.497 SATUAN POLISI
peningkatan kebakaran yang PAMONG PRAJA
kesiagaan dan ditangani
pencegahan bahaya
kebakaran
4.05.36. Program Pencegahan 1 Persentase desa % n/a 100,00 2.002.396.500 100,00 1.292.653.858 100,00 3.295.050.358 BPBD
Dini dan tangguh bencana
Penanggulangan
Bencana

2
Persentase korban % n/a 100,00 100,00 100,00 - BPBD
bencana alam yang
tertangani
3 Jumlah korban jiwa/ 0,00 0,00 0,00 - -
meninggal, hilang, dan orang
terkena dampak
bencana per 100.000
orang
PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -
1.05.03 PROGRAM 1 Persentase desa % 23,07 5.146.288.012 30,76 1.059.163.989 46,15 1.723.911.140 61,53 1.799.695.675 61,53 9.729.058.816 BPBD
PENANGGULANGAN tangguh bencana
BENCANA
2 Persentase korban % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
bencana alam yang
tertangani
3 Jumlah korban jiwa/ - - - - -
meninggal, hilang, dan orang
terkena dampak
bencana per 100.000
orang
4 Persentase Warga % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Kabupaten yang
memperoleh layanan
informasi rawan
bencana *)
5 Persentase Warga % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Kabupaten yang
memperoleh layanan
pencegahan dan
kesiapsiagaan
terhadap bencana*)
6 Jumlah Warga Negara % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
yang
memperoleh layanan
penyelamatan dan
evakuasi korban
bencana*)
1.05.04 PROGRAM 1 Persentase pelayanan % 97,00 209.146.806 98,00 452.762.741 99,00 737.708.208 100,00 770.138.460 100,00 2.169.756.215 SATUAN POLISI
PENCEGAHAN, pemadaman dan PAMONG PRAJA
PENANGGULANGAN, penyelamatan / DINAS
PENYELAMATAN kebakaran*) PEMADAM
KEBAKARAN DAN KEBAKARAN
PENYELAMATAN DAN
NON KEBAKARAN PENYELAMATA
N DAERAH*
*) Perangkat Daerah Pengampu/Penanggung Jawab Tahun 2023 s/d 2024

VI - 84 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Misi 4: Memperkuat tata kelola pemerintahan dan desa yang transparan, akuntabel dan berorientasi pada pelayanan publik
Kondisi
REALISASI TARGET P-RPJMD
Kinerja
TUJUAN INDIKATOR KINERJA Satuan TARGET AKHIR PRPJMD
Awal
2019 2020 2021 2022 2023 2024
(2018)

Terselenggaranya
reformasi
birokrasi melalui
tata kelola
Indeks Reformasi
T.4 kepemerintahan IT.8 (indeks) N/A 56,00 56,90 60,01 62,01 64,01 70,01 70,01
Birokrasi (IRB)
dan desa yang
profesional dan
berorientasi pada
pelayanan publik

Kondisi REALISASI TARGET P-RPJMD


SASARAN/ TARGET AKHIR P-RPJMD
Kinerja PERANGKAT
KODE URUSAN/ INDIKATOR KINERJA Satuan 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Awal DAERAH
PROGRAM
(2018) Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp.
Meningkatnya
Indeks Kepuasan
S.16 kualitas pelayanan IS.25 (indeks) 80,40 81,30 81,43 81,95 82,47 82,99 83,51 83,51
Masyarakat (IKM)
publik
4.01 SEKRETARIAT DAERAH - -
4.05.48. Program 1 Persentase % 100,00 100,00 63.008.400 100,00 124.746.206 100,00 187.754.606 SETDA (BAG.
Peningkatan dokumen IKM ORGANISASI)
Pelayanan Publik Kabupaten Sampang
yang disusun

PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -


4.01.01 PROGRAM 1 Persentase % 100,00 28.818.259.784 100,00 25.689.355.993 100,00 24.251.953.103 100,00 25.318.088.665 100,00 104.077.657.545 SETDA
PENUNJANG penunjang urusan (BAGIAN
URUSAN pemerintahan UMUM)
PEMERINTAHAN daerah yg
DAERAH difasilitasi
KABUPATEN/KOTA

2 Persentase % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 - SETDA


penataan organisasi (BAGIAN
yang dilaksanakan ORGANISASI)
sesuai peraturan
perundang-
undangan

3 Persentase fasilitasi % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 - SETDA


keprotokoleran dan (BAGIAN
komunikasi PROKOPIM)
pimpinan yang
terlayani

2.12 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL - -


2.06.15. Program penataan 1 Persentase % 94,55 96,48 461.043.700 99,03 209.176.717 99,03 670.220.417 DISPENDUKCA
administrasi penduduk ber KTP - PIL
kependudukan el
2 Presentase % 100,00 100,00 100,00 100,00 -
penduduk ber Kartu
Keluarga
3 Presentase anak % 0,00 4,39 10,51 10,51 -
usia 0-16 tahun ber
KIA

VI - 85 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Kondisi REALISASI TARGET P-RPJMD
SASARAN/ TARGET AKHIR P-RPJMD
Kinerja PERANGKAT
KODE URUSAN/ INDIKATOR KINERJA Satuan 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Awal DAERAH
PROGRAM
(2018) Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp.
4 Presentase % 100,00 100,00 100,00 100,00 -
penduduk
mendapat
pelayanan
pindah/datang
2.06.16. Program Pelayanan 1 Persentase % 83,92 87,16 131.547.000 92,98 89.620.000 92,98 221.167.000 DISPENDUKCA
Pencatatan Sipil penduduk usia 0-18 PIL
tahun ber akta
kelahiran
2 Persentase % 17,51 20,86 22,95 22,95 -
penduduk usia
diatas 18 Tahun ber
akta kelahiran
3 Presentase % 23,03 79,89 79,35 79,35 -
penduduk
meninggal ber-akta
kematian
4 Presentase % 9,08 12,27 18,67 18,67 -
pasangan berstatus
kawin tercatat
2.06.17. Program Penataan 1 Ketersediaan dok 3,00 3,00 3.236.774.892 3,00 3.011.674.927 3,00 6.248.449.819 DISPENDUKCA
Data dan Informasi database PIL
Kependudukan kependudukan
skala kabupaten
2 Ketersediaan % 100,00 83,86 100,00 100,00 -
fasilitas penunjang
SKM
3 Persentase % 0,00 19,08 57,97 57,97 -
pengelolaan
pendokumentasian
berkas
kependudukan dan
pencatatan sipil
PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -
2.12.02 PROGRAM 1 Persentase % 99,20 242.894.660 99,40 435.718.156 99,60 416.151.650 99,75 434.446.014 99,75 1.529.210.480 DISPENDUKCA
PENDAFTARAN penduduk ber KTP - PIL
PENDUDUK el
2 Presentase % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
penduduk ber Kartu
Keluarga
3 Presentase anak % 22,00 32,00 42,00 52,00 52,00
usia 0-16 tahun ber
KIA
4 Presentase % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
penduduk
mendapat
pelayanan
pindah/datang
2.12.03 PROGRAM 1 Persentase cakupan % 93,00 158.396.323 93,50 142.167.100 94,00 140.275.837 95,00 146.442.477 95,00 587.281.737 DISPENDUKCA
PENCATATAN SIPIL kepemilikan akta PIL
kelahiran pada anak
usia 0-17 tahun

2 Persentase cakupan % 27,50 33,00 40,00 48,00 48,00 -


kepemilikan akta
kelahiran usia 18
tahun ke atas

VI - 86 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Kondisi REALISASI TARGET P-RPJMD
SASARAN/ TARGET AKHIR P-RPJMD
Kinerja PERANGKAT
KODE URUSAN/ INDIKATOR KINERJA Satuan 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Awal DAERAH
PROGRAM
(2018) Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp.
3 Persentase cakupan % 80,00 81,00 82,00 83,00 83,00 -
kepemilikan akta
kematian dari
peristiwa kematian
yang dilaporkan

4 Persentase cakupan % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 -


kepemilikan buku
nikah/akta
perkawinan pada
semua pasangan
yang
perkawinannya
dilaporkan

5 Persentase cakupan % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 -


kepemilikan akta
perceraian pada
semua individu
yang perceraiannya
dilaporkan

2.12.04 PROGRAM 1 Pemanfaatan data % 44,00 920.933.828 55,00 672.518.556 68,00 710.730.907 81,50 741.975.215 81,50 3.046.158.506 DISPENDUKCA
PENGELOLAAN kependudukan PIL
INFORMASI
ADMINISTRASI
KEPENDUDUKAN
2 Ketersediaan % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
fasilitas penunjang
SKM
3 Persentase % 60,00 70,00 80,00 90,00 90,00
pengelolaan
pendokumentasian
berkas
kependudukan dan
pencatatan sipil
2.12.05 PROGRAM 1 Penyajian data % 100,00 19.464.607 100,00 17.914.900 100,00 19.638.617 100,00 20.501.947 100,00 77.520.071 DISPENDUKCA
PENGELOLAAN kependudukan PIL
PROFIL skala Kabupaten
KEPENDUDUKAN dalam 1 Tahun
2.18 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENANAMAN MODAL - -
2.12.17. Program 1 Persentase izin yang % 100,00 100,00 233.634.780 100,00 168.447.350 100,00 402.082.130 DPMPTSP
Penyelenggaraan diterbitkan tepat
Pelayanan Perizinan waktu
dan Non Perizinan

2.12.18. Program Pengaduan 1 Persentase % 100,00 100,00 82.140.751 80,00 32.566.400 80,00 114.707.151 DPMPTSP
Kebijakan dan pengaduan
Pelaporan Layanan masyarakat yang
ditindak lanjuti
PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -
2.18.04 PROGRAM 1 Persentase izin yang % 100,00 113.082.729 100,00 204.561.685 100,00 204.310.019 100,00 213.291.653 100,00 735.246.086 DPMPTSP
PELAYANAN diterbitkan tepat NAKER
PENANAMAN waktu /DPMPTSP*
MODAL

VI - 87 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Kondisi REALISASI TARGET P-RPJMD
SASARAN/ TARGET AKHIR P-RPJMD
Kinerja PERANGKAT
KODE URUSAN/ INDIKATOR KINERJA Satuan 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Awal DAERAH
PROGRAM
(2018) Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp.
1 Persentase % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
pengaduan
masyarakat yang
ditindak lanjuti
4.02 SEKRETARIAT DPRD - -
4.05.26. Program Fasilitasi 1 Persentase % 100,00 91,93 2.157.499.000 97,16 10.251.085.753 97,16 12.408.584.753 SEKRETARIAT
Persidangan Pelaksanaan sidang DPRD
Lembaga Perwakilan dan rapat DPRD
Rakyat Daerah yang difasilitasi

2 Persentase fasilitasi % 100,00 75,00 100,00 100,00 -


peningkatan
kapasitas Anggota
DPRD

3 Persentase Fasilitasi % 100,00 100,00 100,00 100,00 -


Aspirasi masyarakat
yang terlayani

4.05.27. Program 1 Persentase 100,00 5.793.022.500 - 5.793.022.500 SEKRETARIAT


Peningkatan Pimpinan dan DPRD
Kapasitas Lembaga Anggota DPRD yang
Perwakilan Daerah mengikuti
peningkatan
kapasitas
4.05.28. Program Fasilitasi 1 Persentase perda % 100,00 99,72 1.639.208.500 100,00 1.943.237.791 100,00 3.582.446.291 SEKRETARIAT
Penyusunan yang difasilitasi DPRD
Perundang-
Undangan Lembaga
Perwakilan Rakyat
Daerah
PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -
4.02.02 PROGRAM 1 Persentase % 100,00 17.480.416.793 100,00 17.996.596.804 100,00 15.128.351.568 100,00 15.793.406.195 100,00 66.398.771.360 SEKRETARIAT
DUKUNGAN Pelaksanaan rapat- DPRD
PELAKSANAAN rapat Alat
TUGAS DAN FUNGSI Kelengkapan DPRD
DPRD yang difasilitasi

2 Persentase fasilitasi % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00


peningkatan
kapasitas Anggota
DPRD

3 Persentase Fasilitasi % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00


Aspirasi masyarakat
yang terlayani

4 Persentase % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00


pembentukan perda
yang difasilitasi

7.01 KECAMATAN - -
KECAMATAN SRESEH - -
4.05.38. Program 1 Persentase % 100,00 100,00 121.595.000 100,00 53.962.725 100,00 175.557.725 KEC. SRESEH
Peningkatan rekomendasi
Pelayanan Publik administrasi
Tingkat Kecamatan pelayanan umum
(Sreseh) yang ditindaklanjuti
tepat waktu

VI - 88 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Kondisi REALISASI TARGET P-RPJMD
SASARAN/ TARGET AKHIR P-RPJMD
Kinerja PERANGKAT
KODE URUSAN/ INDIKATOR KINERJA Satuan 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Awal DAERAH
PROGRAM
(2018) Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp.
2 Persentase % 100,00 100,00 - -
pengaduan
masyarakat yang
ditindaklanjuti
3 Persentase % - 60,00 - -
partisipasi
masyarakat dalam
kegiatan
pembangunan
KECAMATAN TORJUN - -
4.05.38. Program 1 Persentase % 100,00 100,00 124.907.000 100,00 40.475.000 100,00 165.382.000 KEC. TORJUN
Peningkatan rekomendasi
Pelayanan Publik administrasi
Tingkat Kecamatan pelayanan umum
(Torjun) yang ditindaklanjuti
tepat waktu

2 Persentase % 100,00 100,00 100,00 100,00 -


pengaduan
masyarakat yang
ditindaklanjuti
3 Persentase % - 60,00 62,00 62,00 -
partisipasi
masyarakat dalam
kegiatan
pembangunan
KECAMATAN SAMPANG - -
4.05.38. Program 1 Persentase % 100,00 100,00 1.390.843.000 98,06 725.927.050 98,06 2.116.770.050 KEC.
Peningkatan rekomendasi SAMPANG
Pelayanan Publik administrasi
Tingkat Kecamatan pelayanan umum
(Sampang) yang ditindaklanjuti
tepat waktu

2 Persentase % 100,00 100,00 - -


pengaduan
masyarakat yang
ditindaklanjuti
3 Persentase % - 60,00 - -
partisipasi
masyarakat dalam
kegiatan
pembangunan
4.05.39. Program 1 Persentase % - 100,00 7.239.218.540 97,51 7.056.007.925 97,51 14.295.226.465 KEC.
Pembangunan dan pembangunan dan SAMPANG
Pemberdayaan pemberdayaan
Kelurahan masyarakat
kelurahan yang
difasilitasi
KECAMATAN CAMPLONG - -
4.05.38. Program 1 Persentase % 100,00 100,00 175.069.604 99,47 61.765.000 99,47 236.834.604 KEC.
Peningkatan rekomendasi CAMPLONG
Pelayanan Publik administrasi
Tingkat Kecamatan pelayanan umum
(Camplong) yang ditindaklanjuti
tepat waktu

VI - 89 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Kondisi REALISASI TARGET P-RPJMD
SASARAN/ TARGET AKHIR P-RPJMD
Kinerja PERANGKAT
KODE URUSAN/ INDIKATOR KINERJA Satuan 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Awal DAERAH
PROGRAM
(2018) Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp.
2 Persentase % 100,00 100,00 - -
pengaduan
masyarakat yang
ditindaklanjuti
3 Persentase % - 60,00 - -
partisipasi
masyarakat dalam
kegiatan
pembangunan
KECAMATAN OMBEN - -
4.05.38. Program 1 Persentase % 100,00 100,00 189.559.250 97,03 100.023.250 97,03 289.582.500 KEC. OMBEN
Peningkatan rekomendasi
Pelayanan Publik administrasi
Tingkat Kecamatan pelayanan umum
(Omben) yang ditindaklanjuti
tepat waktu

2Persentase % 100,00 100,00 - -


pengaduan
masyarakat yang
ditindaklanjuti
3 Persentase % - 60,00 - -
partisipasi
masyarakat dalam
kegiatan
pembangunan
KECAMATAN KEDUNGDUNG - -
4.05.38. Program 1 Persentase % 100,00 100,00 151.546.900 97,30 31.279.350 97,30 182.826.250 KEC.
Peningkatan rekomendasi KEDUNGDUNG
Pelayanan Publik administrasi
Tingkat Kecamatan pelayanan umum
(Kedungdung) yang ditindaklanjuti
tepat waktu

2 Persentase % 100,00 100,00 - - #VALUE!


pengaduan
masyarakat yang
ditindaklanjuti
3 Persentase % - 60,00 - - #VALUE!
partisipasi
masyarakat dalam
kegiatan
pembangunan
KECAMATAN JRENGIK - -
4.05.38. Program 1 Persentase % 100,00 100,00 144.081.000 99,90 59.715.000 99,90 203.796.000 KEC. JRENGIK
Peningkatan rekomendasi
Pelayanan Publik administrasi
Tingkat Kecamatan pelayanan umum
(Jrengik) yang ditindaklanjuti
tepat waktu

2 Persentase % 100,00 100,00 - -


pengaduan
masyarakat yang
ditindaklanjuti
3 Persentase % - 60,00 - -
partisipasi
masyarakat dalam
kegiatan
pembangunan

VI - 90 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Kondisi REALISASI TARGET P-RPJMD
SASARAN/ TARGET AKHIR P-RPJMD
Kinerja PERANGKAT
KODE URUSAN/ INDIKATOR KINERJA Satuan 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Awal DAERAH
PROGRAM
(2018) Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp.
KECAMATAN TAMBELANGAN - -
4.05.38. Program 1 Persentase % 100,00 100,00 118.483.800 100,00 26.234.200 100,00 144.718.000 KEC.
Peningkatan rekomendasi TAMBELANGA
Pelayanan Publik administrasi N
Tingkat Kecamatan pelayanan umum
(Tambelangan) yang ditindaklanjuti
tepat waktu

2 Persentase % 100,00 100,00 - -


pengaduan
masyarakat yang
ditindaklanjuti
3 Persentase % - 60,00 - -
partisipasi
masyarakat dalam
kegiatan
pembangunan
KECAMATAN BANYUATES - -
4.05.38. Program 1 Persentase % 100,00 100,00 149.751.000 100,00 41.872.600 100,00 191.623.600 KEC.
Peningkatan rekomendasi BANYUATES
Pelayanan Publik administrasi
Tingkat Kecamatan pelayanan umum
(Banyuates) yang ditindaklanjuti
tepat waktu

2 Persentase % 100,00 100,00 - -


pengaduan
masyarakat yang
ditindaklanjuti
3 Persentase % - 60,00 - -
partisipasi
masyarakat dalam
kegiatan
pembangunan
KECAMATAN ROBATAL - -
4.05.38. Program 1 Persentase % 100,00 100,00 71.575.601 90,98 36.912.750 90,98 108.488.351 KEC. ROBATAL
Peningkatan rekomendasi
Pelayanan Publik administrasi
Tingkat Kecamatan pelayanan umum
(Robatal) yang ditindaklanjuti
tepat waktu

2 Persentase % 100,00 100,00 100,00 100,00 -


pengaduan
masyarakat yang
ditindaklanjuti
3 Persentase % - 60,00 97,54 97,54 -
partisipasi
masyarakat dalam
kegiatan
pembangunan
KECAMATAN SOKOBANAH - -
4.05.38. Program 1 Persentase % 100,00 100,00 103.690.500 100,00 47.959.250 100,00 151.649.750 KEC.
Peningkatan rekomendasi SOKOBANAH
Pelayanan Publik administrasi
Tingkat Kecamatan pelayanan umum
(Sokobanah) yang ditindaklanjuti
tepat waktu

VI - 91 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Kondisi REALISASI TARGET P-RPJMD
SASARAN/ TARGET AKHIR P-RPJMD
Kinerja PERANGKAT
KODE URUSAN/ INDIKATOR KINERJA Satuan 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Awal DAERAH
PROGRAM
(2018) Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp.
2 Persentase % 100,00 100,00 - -
pengaduan
masyarakat yang
ditindaklanjuti
3 Persentase % - 60,00 - -
partisipasi
masyarakat dalam
kegiatan
pembangunan
KECAMATAN KETAPANG - -
4.05.38. Program 1 Persentase % 100,00 100,00 141.793.000 97,30 36.873.500 97,30 178.666.500 KEC.
Peningkatan rekomendasi KETAPANG
Pelayanan Publik administrasi
Tingkat Kecamatan pelayanan umum
(Ketapang) yang ditindaklanjuti
tepat waktu

2Persentase % 100,00 100,00 - -


pengaduan
masyarakat yang
ditindaklanjuti
3 Persentase % - 60,00 - -
partisipasi
masyarakat dalam
kegiatan
pembangunan
KECAMATAN PANGARENGAN - -
4.05.38. Program 1 Persentase % 100,00 100,00 80.062.500 100,00 27.955.100 100,00 108.017.600 KEC.
Peningkatan rekomendasi PANGARENGA
Pelayanan Publik administrasi N
Tingkat Kecamatan pelayanan umum
(Pangarengan) yang ditindaklanjuti
tepat waktu

2Persentase % 100,00 100,00 - -


pengaduan
masyarakat yang
ditindaklanjuti
3 Persentase % - 60,00 - -
partisipasi
masyarakat dalam
kegiatan
pembangunan
KECAMATAN KARANG PENANG - -
4.05.38. Program 1 Persentase % 100,00 100,00 89.461.000 100,00 28.643.500 100,00 118.104.500 KEC. KARANG
Peningkatan rekomendasi PENANG
Pelayanan Publik administrasi
Tingkat Kecamatan pelayanan umum
(Karang Penang) yang ditindaklanjuti
tepat waktu

2 Persentase % 100,00 100,00 - -


pengaduan
masyarakat yang
ditindaklanjuti
3 Persentase % - 60,00 - -
partisipasi
masyarakat dalam
kegiatan
pembangunan

VI - 92 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Kondisi REALISASI TARGET P-RPJMD
SASARAN/ TARGET AKHIR P-RPJMD
Kinerja PERANGKAT
KODE URUSAN/ INDIKATOR KINERJA Satuan 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Awal DAERAH
PROGRAM
(2018) Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp.
PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -
7.01.02 PROGRAM 1 Persentase % 100,00 2.097.949 100,00 13.587.432 100,00 1.104.658 100,00 1.153.220 100,00 17.943.259 KEC. SRESEH
PENYELENGGARAA rekomendasi
N PEMERINTAHAN administrasi
DAN PELAYANAN pelayanan umum
PUBLIK yang ditindaklanjuti
(Kecamatan tepat waktu
Sreseh)

7.01.02 PROGRAM 1 Persentase % 100,00 4.522.714 100,00 14.866.373 100,00 2.203.561 100,00 2.300.432 100,00 23.893.080 KEC. TORJUN
PENYELENGGARAA rekomendasi
N PEMERINTAHAN administrasi
DAN PELAYANAN pelayanan umum
PUBLIK yang ditindaklanjuti
(Kecamatan tepat waktu
Torjun)

7.01.02 PROGRAM 1 Persentase % 100,00 20.374.806 100,00 19.954.690 100,00 19.053.953 100,00 19.891.580 100,00 79.275.029 KEC.
PENYELENGGARAA rekomendasi SAMPANG
N PEMERINTAHAN administrasi
DAN PELAYANAN pelayanan umum
PUBLIK yang ditindaklanjuti
(Kecamatan tepat waktu
Sampang)

7.01.02 PROGRAM 1 Persentase % 100,00 3.488.348 100,00 4.369.884 100,00 4.086.594 100,00 4.266.244 100,00 16.211.070 KEC.
PENYELENGGARAA rekomendasi CAMPLONG
N PEMERINTAHAN administrasi
DAN PELAYANAN pelayanan umum
PUBLIK yang ditindaklanjuti
(Kecamatan tepat waktu
Camplong)

7.01.02 PROGRAM 1 Persentase % 100,00 30.164.863 100,00 6.493.788 100,00 28.209.343 100,00 29.449.448 100,00 94.317.442 KEC. OMBEN
PENYELENGGARAA rekomendasi
N PEMERINTAHAN administrasi
DAN PELAYANAN pelayanan umum
PUBLIK yang ditindaklanjuti
(Kecamatan tepat waktu
Omben)

7.01.02 PROGRAM 1 Persentase % 100,00 3.707.024 100,00 4.443.980 100,00 3.466.706 100,00 3.619.105 100,00 15.236.815 KEC.
PENYELENGGARAA rekomendasi KEDUNGDUNG
N PEMERINTAHAN administrasi
DAN PELAYANAN pelayanan umum
PUBLIK yang ditindaklanjuti
(Kecamatan tepat waktu
Kedungdung)

7.01.02 PROGRAM 1 Persentase % 100,00 2.336.354 100,00 4.286.280 100,00 2.287.296 100,00 2.387.847 100,00 11.297.777 KEC. JRENGIK
PENYELENGGARAA rekomendasi
N PEMERINTAHAN administrasi
DAN PELAYANAN pelayanan umum
PUBLIK yang ditindaklanjuti
(Kecamatan tepat waktu
Jrengik)

VI - 93 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Kondisi REALISASI TARGET P-RPJMD
SASARAN/ TARGET AKHIR P-RPJMD
Kinerja PERANGKAT
KODE URUSAN/ INDIKATOR KINERJA Satuan 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Awal DAERAH
PROGRAM
(2018) Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp.
7.01.02 PROGRAM 1 Persentase % 100,00 2.898.348 100,00 5.778.348 100,00 2.710.455 100,00 2.829.608 100,00 14.216.759 KEC.
PENYELENGGARAA rekomendasi TAMBELANGA
N PEMERINTAHAN administrasi N
DAN PELAYANAN pelayanan umum
PUBLIK yang ditindaklanjuti
(Kecamatan tepat waktu
Tambelangan)

7.01.02 PROGRAM 1 Persentase % 100,00 4.402.299 100,00 8.112.424 100,00 4.572.033 100,00 4.773.023 100,00 21.859.779 KEC. ROBATAL
PENYELENGGARAA rekomendasi
N PEMERINTAHAN administrasi
DAN PELAYANAN pelayanan umum
PUBLIK yang ditindaklanjuti
(Kecamatan tepat waktu
Robatal)

7.01.02 PROGRAM 1 Persentase % 100,00 4.615.053 100,00 5.035.397 100,00 4.523.012 100,00 4.721.847 100,00 18.895.309 KEC.
PENYELENGGARAA rekomendasi BANYUATES
N PEMERINTAHAN administrasi
DAN PELAYANAN pelayanan umum
PUBLIK yang ditindaklanjuti
(Kecamatan tepat waktu
Banyuates)

7.01.02 PROGRAM 1 Persentase % 100,00 6.964.161 100,00 14.129.011 100,00 6.508.575 100,00 6.794.698 100,00 34.396.445 KEC.
PENYELENGGARAA rekomendasi SOKOBANAH
N PEMERINTAHAN administrasi
DAN PELAYANAN pelayanan umum
PUBLIK yang ditindaklanjuti
(Kecamatan tepat waktu
Sokobanah)

7.01.02 PROGRAM 1 Persentase % 100,00 5.585.727 100,00 6.930.308 100,00 5.577.369 100,00 5.822.555 100,00 23.915.959 KEC.
PENYELENGGARAA rekomendasi KETAPANG
N PEMERINTAHAN administrasi
DAN PELAYANAN pelayanan umum
PUBLIK yang ditindaklanjuti
(Kecamatan tepat waktu
Ketapang)

7.01.02 PROGRAM 1 Persentase % 100,00 1.333.428 100,00 4.205.080 100,00 1.483.183 100,00 1.548.385 100,00 8.570.076 KEC.
PENYELENGGARAA rekomendasi PANGARENGA
N PEMERINTAHAN administrasi N
DAN PELAYANAN pelayanan umum
PUBLIK yang ditindaklanjuti
(Kecamatan tepat waktu
Pangarengan)

7.01.02 PROGRAM 1 Persentase % 100,00 7.602.368 100,00 34.137.972 100,00 13.130.340 100,00 13.707.561 100,00 68.578.241 KEC. KARANG
PENYELENGGARAA rekomendasi PENANG
N PEMERINTAHAN administrasi
DAN PELAYANAN pelayanan umum
PUBLIK yang ditindaklanjuti
(Kecamatan tepat waktu
Karang Penang)

VI - 94 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Kondisi REALISASI TARGET P-RPJMD
SASARAN/ TARGET AKHIR P-RPJMD
Kinerja PERANGKAT
KODE URUSAN/ INDIKATOR KINERJA Satuan 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Awal DAERAH
PROGRAM
(2018) Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp.
Meningkatnya
penyelenggaraan
S.17 pemerintahan yang IS.26 Opini BPK (opini) WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP
akuntabel, efektif
dan efisien
IS.27 Nilai SAKIP (nilai) 64,23 (B) 64,99 (B) 66,13 (B) 70.01 (BB) 72.01 (BB) 74.01 (BB) 80.01 (A) 80.01 (A)
4.01 SEKRETARIAT DAERAH - -
4.05.15. Program 1 Persentase % 100,00 100,00 2.069.330.268 80,89 1.266.797.431 80,89 3.336.127.699 SETDA
Peningkatan pelayanan (BAGIAN
Pelayanan kedinasan UMUM)
Kedinasan Kepala KDH/WKDH yang
Daerah/Wakil difasilitasi
Kepala Daerah
4.05.16. Program Fasilitasi 1 Persentase fasilitasi % 100,00 100,00 1.349.415.363 98,00 661.894.700 98,00 2.011.310.063 SETDA
Pemerintahan dan Pelaksanaan (BAGIAN POD)
Otonomi Daerah Pemerintahan dan
Otonomi Daerah

4.05.17. Program Penataan 1 Persentase Produk % 100,00 100,00 937.028.891 100,00 654.326.504 100,00 1.591.355.395 SETDA
Peraturan Hukum yang (BAGIAN
Perundang- diundangkan HUKUM)
undangan
2 Persentase % 100,00 100,00 75,00 75,00 -
penyelesaian kasus
hukum perdata
pemerintah daerah
yang ditangani
4.05.18. Program Evaluasi 1 Persentase target % 100,00 100,00 1.143.430.503 100,00 581.149.080 100,00 1.724.579.583 SETDA (BAG.
Penyelenggaraan kinerja ORGANISASI)
Pemerintah Daerah kelembagaan,
ketatalaksanaan,
analisis dan formasi
Jabatan yang sesuai
dengan kebutuhan
dan peraturan
perundang-
undangan

4.05.19. Program Fasilitasi 1 Persentase fasilitasi % 100,00 100,00 1.060.770.007 100,00 512.275.882 100,00 1.573.045.889 SETDA (BAG.
Administrasi Kegiatan PEMBANGUNA
Pembangunan Administrasi N)
Daerah Pembangunan
Daerah
4.05.20. Program Fasilitasi 1 Persentase Paket % 100,00 100,00 722.780.046 100,00 919.320.000 100,00 1.642.100.046 SETDA
Unit Layanan Pengadaan (BAGIAN
Pengadaan Barang/Jasa yang BARJAS)
difasilitasi secara
elektronik
4.05.21. Program Fasilitasi 1 Jumlah pelaku pelaku 30 36 213.109.914 33 123.890.279 33 337.000.193 SETDA (BAG.
Peningkatan ekonomi kreatif PEREKONOMI
Ekonomi Daerah AN)
2 Kontribusi BUMD % 4,71 3,69 3,62 3,62 -
terhadap PAD
4.05.22. Program Hubungan 1 Persentase fasilitasi % 100,00 100,00 592.997.609 - 592.997.609 SETDA
Masyarakat dan penyelenggaraan (BAGIAN
Keprotokolan kehumasan dan HUMAS)
keprotokolan
pemerintah daerah

VI - 95 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Kondisi REALISASI TARGET P-RPJMD
SASARAN/ TARGET AKHIR P-RPJMD
Kinerja PERANGKAT
KODE URUSAN/ INDIKATOR KINERJA Satuan 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Awal DAERAH
PROGRAM
(2018) Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp.
4.05.42. Program Protokol 1 Persentase fasilitasi 100,00 701.715.666 100,00 701.715.666
dan Komunikasi keprotokoleran dan
Pimpinan komunikasi
pimpinan

4.05.23. Program Koordinasi 1 Persentase fasilitasi % 100,00 100,00 2.692.663.189 100,00 2.059.183.000 100,00 4.751.846.189 SETDA (BAG.
dan program bidang KESRA)
Penyelenggaraan kesejahteraan
Bidang rakyat
Kesejahteraan
Rakyat
4.05.24. Program Sosialisasi 1
Persentase peserta % 100,00 100,00 155.452.873 100,00 299.143.956 100,00 454.596.829 SETDA (BAG.
Ketentuan di Bidang sosialisasi yang PEREKONOMI
Cukai memahami AN)
ketentuan di bidang
cukai
4.05.25. Program 1 Persentase % 100,00 100,00 26.198.390 - 26.198.390 SETDA (BAG.
Pemberantasan penurunan PEREKONOMI
Barang Kena Cukai peredaran rokok AN)
Ilegal ilegal
PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -
4.01.01 PROGRAM 1 Persentase % 100,00 28.818.259.784 100,00 25.689.355.993 100,00 24.251.953.103 100,00 25.318.088.665 100,00 104.077.657.545 SETDA
PENUNJANG penunjang urusan (BAGIAN
URUSAN pemerintahan UMUM)
PEMERINTAHAN daerah yg
DAERAH difasilitasi
KABUPATEN/KOTA

2 Persentase % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 - SETDA


penataan organisasi (BAGIAN
yang dilaksanakan ORGANISASI)
sesuai peraturan
perundang-
undangan

3 Persentase fasilitasi % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 - SETDA


keprotokoleran dan (BAGIAN
komunikasi PROKOPIM)
pimpinan yang
terlayani

4.01.02 PROGRAM 1 Cakupan % 100,00 15.252.387.349 100,00 12.973.202.309 100,00 13.504.450.364 100,00 14.098.116.974 100,00 55.828.156.996 SETDA
PEMERINTAHAN Pelaksanaan (BAGIAN
DAN Administrasi Tata PEMERINTAH
KESEJAHTERAAN Pemerintahan yang AN)
RAKYAT terlayani
2 Cakupan pelayanan % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 - SETDA
Fasilitasi dan (BAGIAN
Koordinasi produk HUKUM)
Hukum yang
diundangkan

3 Cakupan pelayanan % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 SETDA


Fasilitasi dan (BAGIAN
Koordinasi kasus HUKUM)
hukum perdata
pemerintah daerah
yang ditangani

VI - 96 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Kondisi REALISASI TARGET P-RPJMD
SASARAN/ TARGET AKHIR P-RPJMD
Kinerja PERANGKAT
KODE URUSAN/ INDIKATOR KINERJA Satuan 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Awal DAERAH
PROGRAM
(2018) Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp.
4 Persentase % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 SETDA
kebijakan (BAGIAN
Kesejahteraan KESEJAHTERA
Rakyat yang AN RAKYAT)
terfasilitasi
4.01.03 PROGRAM 1 % 100,00 12.988.722.746 100,00 4.226.168.210 100,00 11.341.030.547 100,00 11.839.591.464 100,00 40.395.512.967 SETDA
PEREKONOMIAN Persentase kegiatan (BAGIAN
DAN administrasi PENGADAAN
PEMBANGUNAN pembangunan yang BARANG DAN
difasilitasi JASA, BAGIAN
ADMINISTRAS
I
PEMBANGUNA
N DAN BAG.
PEREKONOMI
AN)
2 Persentase paket % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
pengadaan Barjas
yang di fasilitasi
secara elektronik
3 Persentase % 3,65 3,70 3,75 3,80 3,80
kontribusi BUMD
terhadap PAD
4 Persentase % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
kebijakan SDA yang
dipantau
5.01 PERENCANAAN - -
4.01.15. Program 1 Persentase % 100,00 100,00 1.240.198.475 100,00 1.240.198.475 BAPPELITBAN
Perencanaan dokumen GDA
Pembangunan perencanaan
daerah pembangunan yang
ditetapkan dengan
Perda/Perkada

2 Persentase usulan % 100,00 100,00 100,00 -


kegiatan yang
disepakati dalam
musrenbang dan
pokok - pokok
pikiran DPRD yang
dijabarkan ke dalam
RKPD
4.01.16. Program 1 Persentase rencana % 100,00 100,00 909.934.250 100,00 909.934.250 BAPPELITBAN
Perencanaan kegiatan lingkup GDA
Pembangunan bidang ekonomi
Bidang Ekonomi yang tertuang
dalam RKPD secara
konsisten dan
selaras

4.01.17. Program 1 Persentase rencana % 100,00 100,00 1.551.079.294 100,00 1.551.079.294 BAPPELITBAN
Perencanaan kegiatan lingkup GDA
Pembangunan bidang prasarana
Bidang Prasarana wilayah yang
Wilayah tertuang dalam
RKPD secara
konsisten dan
selaras

VI - 97 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Kondisi REALISASI TARGET P-RPJMD
SASARAN/ TARGET AKHIR P-RPJMD
Kinerja PERANGKAT
KODE URUSAN/ INDIKATOR KINERJA Satuan 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Awal DAERAH
PROGRAM
(2018) Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp.
4.01.18. Program 1 Persentase rencana % 100,00 100,00 762.156.536 100,00 762.156.536 BAPPELITBAN
Perencanaan kegiatan lingkup GDA
Pembangunan Sosial bidang sosial
Budaya dan budaya dan
Pemerintahan pemerintahan yang
tertuang dalam
RKPD secara
konsisten dan
selaras
4.01.19. Program 1 Persentase % 100,00 100,00 1.564.778.634 100,00 1.564.778.634 BAPPELITBAN
Pengembangan Data, program/kegiatan GDA
Pengendalian dan Renja Perangkat
Evaluasi Daerah yang
Perencanaan konsisten dan
Pembangunan selaras dengan
Renstra Perangkat
Daerah
2 Persentase % 100,00 100,00 100,00 -
program/kegiatan
dalam Renja PD
yang konsisten dan
selaras dengan
RKPD
4.01.20 Program 1 Persentase % 100,00 2.257.248.042 100,00 2.257.248.042 BAPPELITBAN
Perencanaan, dokumen GDA
Pengendalian dan perencanaan
Evaluasi pembangunan yang
ditetapkan dengan
Perda/Perkada

2 Persentase usulan % 100,00 100,00 -


kegiatan yang
disepakati dalam
musrenbang dan
pokok - pokok
pikiran DPRD yang
dijabarkan ke dalam
RKPD
3 Persentase % 100,00 100,00 -
program/kegiatan
Renja Perangkat
Daerah yang
konsisten dan
selaras dengan
Renstra Perangkat
Daerah
4 Persentase % 100,00 100,00 -
program/kegiatan
dalam Renja PD
yang konsisten dan
selaras dengan
RKPD
4.01.21 Program 1 Persentase % 100,00 404.188.108 100,00 404.188.108 BAPPELITBAN
Perencanaan dokumen rencana GDA
Pembangunan Perangkat Daerah
Bidang lingkup bidang
Pemerintahan dan Pemerintahan dan
Pembangunan Pembangunan
Manusia Manusia yang
difasilitasi

VI - 98 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Kondisi REALISASI TARGET P-RPJMD
SASARAN/ TARGET AKHIR P-RPJMD
Kinerja PERANGKAT
KODE URUSAN/ INDIKATOR KINERJA Satuan 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Awal DAERAH
PROGRAM
(2018) Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp.
4.01.22 Program Persentase % 100,00 940.647.952 100,00 940.647.952 BAPPELITBAN
Perencanaan dokumen rencana GDA
Pembangunan Perangkat Daerah
Bidang lingkup bidang
Perekonomian, SDA, Perekonomian, SDA,
Infrastruktur dan Infrastruktur dan
Kewilayahan Kewilayahan yang
difasilitasi
PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -
5.01.02 PROGRAM 1 Persentase % 100,00 1.156.753.075 100,00 1.184.059.251 100,00 1.273.256.995 100,00 1.329.230.407 100,00 4.943.299.728 BAPPELITBAN
PERENCANAAN, dokumen GDA
PENGENDALIAN perencanaan
DAN EVALUASI pembangunan yang
PEMBANGUNAN ditetapkan dengan
DAERAH Perda/Perkada

2 Persentase usulan % 95,00 100,00 100,00 100,00 100,00 -


kegiatan yang
disepakati dalam
musrenbang dan
pokok - pokok
pikiran DPRD yang
dijabarkan ke dalam
RKPD
3 Persentase % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 -
program/kegiatan
Renja Perangkat
Daerah yang
konsisten dan
selaras dengan
Renstra Perangkat
Daerah
4 Persentase % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 -
program/kegiatan
dalam Renja PD
yang konsisten dan
selaras dengan
RKPD
5.01.03 PROGRAM 1 Persentase % 100,00 1.044.813.408 100,00 1.226.702.462 100,00 1.201.867.540 100,00 1.254.702.613 100,00 4.728.086.023 BAPPELITBAN
KOORDINASI DAN dokumen GDA
SINKRONISASI Perencanaan
PERENCANAAN Perangkat Daerah
PEMBANGUNAN Yang Berkualitas
DAERAH lingkup bidang
Pemerintahan dan
Pembangunan
Manusia Yang
difasilitasi
2 Persentase % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 0
dokumen rencana
Perangkat Daerah
lingkup bidang
Perekonomian, SDA,
Infrastruktur dan
Kewilayahan yang
difasilitasi
5.02 KEUANGAN - -

VI - 99 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Kondisi REALISASI TARGET P-RPJMD
SASARAN/ TARGET AKHIR P-RPJMD
Kinerja PERANGKAT
KODE URUSAN/ INDIKATOR KINERJA Satuan 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Awal DAERAH
PROGRAM
(2018) Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp.
4.02.15. Program 1 Persentase % 100,00 100,00 904.334.563 - 904.334.563 BPPKAD
Pengelolaan Perangkat Daerah
Anggaran dan yang menyusun
Perbendaharaan dokumen RKA/DPA
tepat waktu

4.02.16. Program 1 Persentase PD yang % 100,00 100,00 408.270.216 100,00 407.745.035 100,00 816.015.251 BPPKAD
Pengelolaan menyusun laporan
Akutansi dan keuangan tepat
Pelaporan waktu
4.02.18. Program 1 Persentase % 60,60 100,00 2.213.460.991 - 2.213.460.991 BPPKAD
Peningkatan Dan Penerimaan PBB-P2
Pengelolaan PBB-P2

2Persentase % 92,90 100,00 - -


penyerapan
anggaran SKPD
sesuai dengan
anggaran kas
4.02.19. Program 1 Persentase laporan % 100,00 100,00 548.632.535 100,00 476.051.314 100,00 1.024.683.849 BPPKAD
Pengelolaan Aset BMD yang tepat
Daerah waktu
4.02.20. Program 1 Persentase % - 100,00 877.580.444 100,00 877.580.444 BPPKAD
Pengelolaan Perangkat Daerah
Anggaran Daerah yang menyusun
dokumen
RKA/DPA/DPA
Perubahan tepat
waktu
4.02.21. Program 1 Persentase % - 100,00 367.930.404 100,00 367.930.404 BPPKAD
Penatausahaan penyerapan
Belanja Daerah anggaran SKPD
sesuai dengan
anggaran kas
PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -
5.02.02 PROGRAM 1 Persentase % 100,00 336.789.674.590 100,00 340.299.628.799 100,00 328.158.759.524 100,00 342.584.885.210 100,00 1.347.832.948.123 BPPKAD
PENGELOLAAN Perangkat Daerah
KEUANGAN yang menyusun
DAERAH dokumen RKA/DPA
tepat waktu

2 Persentase % 85,00 87,00 90,00 95,00 95,00 -


penyerapan
anggaran SKPD
sesuai dengan
anggaran kas
3 Persentase PD yang % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 -
menyusun laporan
keuangan tepat
waktu
5.02.03 PROGRAM 4 Persentase laporan % 100,00 1.593.429.307 100,00 953.771.574 100,00 692.927.966 100,00 723.389.642 100,00 3.963.518.489 BPPKAD
PENGELOLAAN BMD yang tepat
BARANG MILIK waktu
DAERAH
6.01 INSPEKTORAT DAERAH - -

VI - 100 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Kondisi REALISASI TARGET P-RPJMD
SASARAN/ TARGET AKHIR P-RPJMD
Kinerja PERANGKAT
KODE URUSAN/ INDIKATOR KINERJA Satuan 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Awal DAERAH
PROGRAM
(2018) Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp.
4.05.29. Program Penataan 1 Persenatse % 100,00 100,00 88.347.600 100,00 126.034.800 100,00 214.382.400 INSPEKTORAT
dan Penyempurnaan Penataan dan
Kebijakan Sistem Penyempurnaan
dan Prosedur Kebijakan Sistem
Pengawasan dan Prosedur
Pengawasan
4.05.30. Program 1 Jumlah pelaksanaan % 97,00 100,00 1.767.438.770 100,00 1.788.557.190 100,00 3.555.995.960 INSPEKTORAT
Peningkatan Sistem Program Kerja
Pengawasan Pengawasan
Internal dan Tahunan berbasis
pengendalian resiko
pelaksanaan
kebijakan KDH
4.05.31. Program 1 Persentase OPD % 4,76 0,00 198.455.000 264.354.600 - 462.809.600 INSPEKTORAT
Peningkatan dengan kategori
pembinaan dan nilai SAKIP A
pengawasan dalam
peningkatan
akuntabilitas kinerja

2Nilai LPPD baik Nilai C - -


3Persentase kasus % 100,00 0,00 100,00 100,00 -
dan dumas yang
selesai
ditindaklanjuti
4.05.32. Program 1 Hasil penilaian Nilai - 71,00 144.278.400 71,00 144.278.400 INSPEKTORAT
Pencegahan korupsi lembar kerja
evaluasi reformasi
birokrasi
PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -
6.01.02 PROGRAM 1 Persentase % 100,00 1.625.381.983 100,00 1.585.965.500 100,00 2.488.937.632 100,00 2.598.353.353 100,00 8.298.638.468 INSPEKTORAT
PENYELENGGARAA pelaksanaan
N PENGAWASAN Program Kerja
Pengawasan
Tahunan (PKPT)
berbasis resiko dan
non PKPT
6.01.03 PROGRAM 1 Pemenuhan 25 % level 3 553.292.680 level 3 703.206.500 level 3 843.139.327 level 3 880.204.417 level 3 2.979.842.924 INSPEKTORAT
PERUMUSAN kriteria Sub Unsur
KEBIJAKAN, SPIP Level 3
PENDAMPINGAN
DAN ASISTENSI
2 Dukungan % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 -
manajemen dan
pelaksanaan tugas
teknis lainnya
3 Penjaminan % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 -
validitas data
kinerja
4 Skor Kapabilitas 0 level 3 level 3 level 3 level 3 level 3 -
APIP Level 3
Indeks
IS.28 Profesionalitas (indeks) 56,00 62,21 62,99 63,77 64,54 65,31 66,08 66,08
ASN
5.03 KEPEGAWAIAN - -

VI - 101 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Kondisi REALISASI TARGET P-RPJMD
SASARAN/ TARGET AKHIR P-RPJMD
Kinerja PERANGKAT
KODE URUSAN/ INDIKATOR KINERJA Satuan 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Awal DAERAH
PROGRAM
(2018) Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp.
4.03.15. Program 1 Persentase % 77,89 - 850.964.361 97,24 1.488.384.888 97,24 2.339.349.249 BKPSDM
Pengembangan pemenuhan
Informasi dan kebutuhan aparatur
Pembinaan Aparatur sesuai formasi yang
ditetapkan

2 Persentase data % 85,00 90,16 100,00 100,00


ASN yang akurat
3 Persentase ASN % 99,58 99,51 99,79 99,79
yang tidak
melakukan
pelanggaran disiplin

4.03.16. Program Mutasi 1 Persentase % 100,00 100,00 592.161.670 100,00 626.283.504 100,00 1.218.445.174 BKPSDM
Kepegawaian pelayanan
administrasi
kepegawaian tepat
waktu
PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -
5.03.02 PROGRAM 1 Persentase % - - - - - 100,00 1.632.161.226 100,00 1.617.697.785 100,00 2.174.780.342 100,00 2.270.385.452 100,00 7.695.024.805 BKPSDM
KEPEGAWAIAN pelayanan
DAERAH administrasi
kepegawaian tepat
waktu
5.04 PENDIDIKAN DAN PELATIHAN - -
4.03.17. Program 1 Persentase ASN % 3,58 3,88 1.476.291.863 3,4 624.462.699 3,44 2.100.754.562 BKPSDM
Pendidikan, yang meningkatkan
Pelatihan dan kompetensinya
Pengembangan
Karir
PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -
5.04.02 PROGRAM 1 Persentase ASN % 0,00 0,0 - 0,0 - 4,15 1.862.639.040 4,50 889.460.880 4,60 1.920.796.836 4,70 2.005.236.626 4,70 6.678.133.382 BKPSDM
PENGEMBANGAN yang meningkatkan
SUMBER DAYA kompetensinya
MANUSIA
IS.29 Indeks SPBE (indeks) 1,50 1,81 1,81 2,21 2,61 3,01 3,41 3,41
2.16 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA - -
2.10.15. Program Fasilitasi 1 Persentase PPID % 15,79 71,00 2.432.721.190 89,29 1.558.227.030 89,29 3.990.948.220 DISKOMINFO
Informasi dan Pembantu dengan
Komunikasi Publik kinerja baik
2 Persentase KIM % 60,00 54,00 92,86 92,86 -
berbasis IT
2.10.16. Program 1 Persentase sistem % 10,00 53,50 3.878.753.407 64,00 3.203.662.090 64,00 7.082.415.497 DISKOMINFO
Pengembangan informasi perangkat
Teknologi Informasi daerah yang
terintegrasi
2 Jumlah pengunjung Orang 324.225 394.272 778.140 778.140,00 -
Website
sampangkab.go.id
PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -
2.16.02 PROGRAM 1 Persentase PPID % 73,68 2.280.790.978 78,95 1.447.800.000 86,84 2.441.126.125 100,00 2.548.440.013 100,00 8.718.157.116 DISKOMINFO
INFORMASI DAN Pembantu dengan
KOMUNIKASI kinerja baik
PUBLIK
2 Persentase KIM % 80,00 85,00 90,00 95,00 95,00
berbasis IT
3 Persentase kegiatan % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
kehumasan
yang terlaksana

VI - 102 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Kondisi REALISASI TARGET P-RPJMD
SASARAN/ TARGET AKHIR P-RPJMD
Kinerja PERANGKAT
KODE URUSAN/ INDIKATOR KINERJA Satuan 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Awal DAERAH
PROGRAM
(2018) Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp.
2.16.03 PROGRAM APLIKASI 1 Persentase sistem % 76,00 4.019.979.280 85,00 7.954.026.269 92,00 5.564.498.264 100,00 5.809.118.129 100,00 23.347.621.942 DISKOMINFO
INFORMATIKA informasi perangkat
daerah yang
terintegrasi
2 Jumlah pengunjung Orang 389.076,00 447.500,00 510.866,00 568.504,00 568.504,00 DISKOMINFO
Website
sampangkab.go.id
2.20 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG STATISTIK - -
2.14.15. Program Statistik 1 Persentase % 100,00 100,00 171.500.000 100,00 97.150.500 100,00 268.650.500 DISKOMINFO
dan Pengolahan penyediaan data
Data statistik dalam
pembangunan
PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -
2.20.02 PROGRAM 1 Persentase 100,00 175.105.973 100,00 144.185.155 100,00 354.427.057 100,00 370.007.958 100,00 1.043.726.143 DISKOMINFO
PENYELENGGARAA penyediaan data
N STATISTIK statistik dalam
SEKTORAL pembangunan
2.21 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PERSANDIAN - -
PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -
2.21.02 PROGRAM 1 Prosentase tingkat % 80,00 39.324.334 82,00 35.565.973 82,00 137.934.341 85,00 143.998.046 85,00 356.822.694 DISKOMINFO
PENYELENGGARAA keamanan
N PERSANDIAN informasi
UNTUK Pemerintah Daerah
PENGAMANAN
INFORMASI
Indeks Inovasi
IS.30 (indeks) N/A 860,00 2454 65* 70* 75* 80* 80*
Daerah
5.05 PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN - -
4.04.15. Program Penelitian 1 Persentase hasil % 100,00 100,00 597.131.099 100,00 490.537.238 100,00 1.087.668.337 BAPPELITBAN
dan Pengembangan litbang yang GDA
dimanfaatkan dalam
perencanaan
pembangunan

PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -


5.05.02 PROGRAM 1 Persentase Inovasi % 100,00 617.997.832 100,00 499.999.271 100,00 602.736.915 100,00 629.233.720 100,00 2.349.967.738 BAPPELITBAN
PENELITIAN DAN dan Teknologi yang GDA
PENGEMBANGAN di implemtasikan
DAERAH
2 Persentase hasil % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 -
litbang yang di
implementasikan
Nilai Audit
IS.31 (nilai) N/A 50,45 73,23 75,00 78,00 80,00 82,00 82,00
Kearsipan
2.24 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KEARSIPAN - -
2.18.15. Program 1 Jumlah kunjungan pengunju - 10.000 500.677.000 1.631 236.121.845 1.631,00 736.798.845 DISARPUS
Pengelolaan layanan kearsipan ng
Kearsipan
PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -
2.24.02 PROGRAM 1 Tingkat % 22 223.748.713 24 196.414.799 26 245.203.632 28 255.982.983 28 921.350.127 DISPUSIP
PENGELOLAAN Ketersediaan Arsip
ARSIP
2.24.03 PROGRAM 2 Tingkat % 30 16.000.000 33 23.198.806 36 24.086.060 39 25.144.903 39 88.429.769 DISPUSIP
PERLINDUNGAN Keberadaan dan
DAN Keutuhan Arsip
PENYELAMATAN sebagai Bahan
ARSIP Pertanggungjawaba
n

VI - 103 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Kondisi REALISASI TARGET P-RPJMD
SASARAN/ TARGET AKHIR P-RPJMD
Kinerja PERANGKAT
KODE URUSAN/ INDIKATOR KINERJA Satuan 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Awal DAERAH
PROGRAM
(2018) Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp.
2.24.04 PROGRAM 3 Persentase % - - 100 - 100 4.227.586 100 4.413.435 100 8.641.021 DISPUSIP
PERIZINAN Pengguna Arsip
PENGGUNAAN yang sesuai dengan
ARSIP SOP
Persentase desa
Meningkatnya tata
dengan tata kelola
S.18 kelola IS.32 % 55,50 66,67 77,70 83,33 88,89 94,44 100,00 100,00
pemerintahan
pemerintahan desa
desa yang baik
2.13 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA - -
2.07.17. Program Bina 1 Persentase desa % 55,50 100,00 1.850.295.749 100,00 1.410.247.066 100,00 3.260.542.815 DPMD
Pemerintahan Desa dengan
perencanaan dan
penganggaran yang
baik
2 Persentase desa % 55,50 100,00 100,00 100,00 -
dengan pengelolaan
keuangan dan aset
berbasis IT

PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -


2.13.04 PROGRAM 1 Persentase desa % 100,00 3.110.286.861 100,00 2.532.625.668 100,00 748.213.461 100,00 781.105.533 100,00 7.172.231.523 DPMD
ADMINISTRASI dengan
PEMERINTAHAN perencanaan dan
DESA penganggaran yang
baik
2 Persentase desa % 67,22 0 77,78 0 88,89 0 100,00 0 100,00 -
dengan pengelolaan
aset berbasis IT

3 Persentase desa % 21,67 - 61,67 - 100,00 - 100,00 - 100,00 -


dengan pelayanan
administrasi
pemerintahan yang
baik
7.01.06 PROGRAM 1 Persentase kualitas % 100,00 5.775.262 100,00 10.601.974 100,00 66.497.386 100,00 69.420.665 100,00 152.295.287 KEC. SRESEH
PEMBINAAN DAN tata kelola penataan
PENGAWASAN desa
PEMERINTAHAN
DESA (Kecamatan
Sreseh)
7.01.06 PROGRAM 1 Persentase kualitas % 75,00 13.009.675 80,00 19.889.493 100,00 32.802.777 100,00 34.244.814 100,00 99.946.759 KEC. TORJUN
PEMBINAAN DAN tata kelola penataan
PENGAWASAN desa
PEMERINTAHAN
DESA (Kecamatan
Torjun)
7.01.06 PROGRAM 1 Persentase kualitas % 100,00 - 100,00 19.349.677 100,00 19.591.557 100,00 20.452.817 100,00 59.394.051 KEC.
PEMBINAAN DAN tata kelola penataan SAMPANG
PENGAWASAN desa
PEMERINTAHAN
DESA (Kecamatan
Sampang)
7.01.06 PROGRAM 1 Persentase kualitas % 100,00 14.305.636 100,00 19.675.823 100,00 34.455.934 100,00 35.970.645 100,00 104.408.038 KEC.
PEMBINAAN DAN tata kelola penataan CAMPLONG
PENGAWASAN desa
PEMERINTAHAN
DESA (Kecamatan
Camplong)

VI - 104 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Kondisi REALISASI TARGET P-RPJMD
SASARAN/ TARGET AKHIR P-RPJMD
Kinerja PERANGKAT
KODE URUSAN/ INDIKATOR KINERJA Satuan 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Awal DAERAH
PROGRAM
(2018) Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp.
7.01.06 PROGRAM 1 Persentase kualitas % 100,00 38.876.725 100,00 20.298.750 100,00 87.544.841 100,00 91.393.383 100,00 238.113.699 KEC. OMBEN
PEMBINAAN DAN tata kelola penataan
PENGAWASAN desa
PEMERINTAHAN
DESA (Kecamatan
Omben)
7.01.06 PROGRAM 1 Persentase kualitas % 100,00 24.310.252 100,00 17.916.796 100,00 29.176.319 100,00 30.458.934 100,00 101.862.301 KEC.
PEMBINAAN DAN tata kelola penataan KEDUNGDUNG
PENGAWASAN desa
PEMERINTAHAN
DESA (Kecamatan
Kedungdung)
7.01.06 PROGRAM 1 Persentase kualitas % 57,00 25.615.262 71,00 25.464.278 85,00 27.739.790 100,00 28.959.254 100,00 107.778.584 KEC. JRENGIK
PEMBINAAN DAN tata kelola penataan
PENGAWASAN desa
PEMERINTAHAN
DESA (Kecamatan
Jrengik)
7.01.06 PROGRAM 1 Persentase kualitas % 70,00 1.867.840 70,00 24.535.680 78,00 14.339.856 100,00 14.970.248 100,00 55.713.624 KEC.
PEMBINAAN DAN tata kelola penataan TAMBELANGA
PENGAWASAN desa N
PEMERINTAHAN
DESA (Kecamatan
Tambelangan)
7.01.06 PROGRAM 1 Persentase kualitas % 30,00 16.257.692 50,00 19.946.331 60,00 15.203.749 80,00 15.872.118 80,00 67.279.890 KEC.
PEMBINAAN DAN tata kelola penataan BANYUATES
PENGAWASAN desa
PEMERINTAHAN
DESA (Kecamatan
Banyuates)
7.01.06 PROGRAM 1 Persentase kualitas % 44,00 25.119.465 67,00 35.954.151 78,00 82.158.567 100,00 85.770.325 100,00 229.002.508 KEC. ROBATAL
PEMBINAAN DAN tata kelola penataan
PENGAWASAN desa
PEMERINTAHAN
DESA (Kecamatan
Robatal)
7.01.06 PROGRAM 1 Persentase kualitas % 100,00 77.793.712 100,00 16.067.182 100,00 15.025.583 100,00 15.686.120 100,00 124.572.597 KEC.
PEMBINAAN DAN tata kelola penataan SOKOBANAH
PENGAWASAN desa
PEMERINTAHAN
DESA (Kecamatan
Sokobanah)
7.01.06 PROGRAM 1 Persentase kualitas % 100,00 5.560.000 100,00 18.231.060 100,00 18.777.563 100,00 19.603.040 100,00 62.171.663 KEC.
PEMBINAAN DAN tata kelola penataan KETAPANG
PENGAWASAN desa
PEMERINTAHAN
DESA (Kecamatan
Ketapang)
7.01.06 PROGRAM 1 Persentase kualitas % 83,33 - 100,00 2.024.817 100,00 4.779.571 100,00 4.989.685 100,00 #VALUE! KEC.
PEMBINAAN DAN tata kelola penataan PANGARENGA
PENGAWASAN desa N
PEMERINTAHAN
DESA (Kecamatan
Pangarengan)
7.01.06 PROGRAM 1 Persentase kualitas % 100,00 12.062.948 100,00 29.701.458 100,00 24.919.649 100,00 26.015.137 100,00 92.699.192 KEC. KARANG
PEMBINAAN DAN tata kelola penataan PENANG
PENGAWASAN desa
PEMERINTAHAN
DESA (Kecamatan
Karang Penang)
*) Perangkat Daerah Pengampu/Penanggung Jawab Tahun 2023 s/d 2024

VI - 105 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Misi 5 : Mewujudkan harmonisasi kehidupan masyarakat yang waspada, tanggap, tertib, damai dan bersatu
Kondisi REALISASI TARGET P-RPJMD
Kinerja
TUJUAN INDIKATOR KINERJA Satuan TARGET AKHIR PRPJMD
Awal
(2018) 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Meningkatnya
toleransi
kehidupan
masyarakat untuk
T.5 IT.9 Indeks Toleransi (indeks) 3,52 3,65 3,67 3,75 3,77 3,79 3,82 3,82
mewujudkan
suasana waspada,
tanggap, tertib,
damai dan bersatu

Kondisi REALISASI TARGET P-RPJMD


SASARAN/ TARGET AKHIR P-RPJMD
Kinerja PERANGKAT
KODE URUSAN/ INDIKATOR KINERJA Satuan 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Awal DAERAH
PROGRAM
(2018) Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp.
Meningkatnya
ketentraman
Persentase
masyarakat dan
Penyelesaian
S.19 ketertiban umum IS.33 % 100,00 100,00 85,71 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Konflik Sosial
serta penyelesaian
Politik
konflik sosial
politik
8.01 KESATUAN BANGSA DAN POLITIK - -
4.05.33. Program 1 Persentase % 100,00 90,00 685.246.610 90,00 557.573.743 90,00 1.242.820.353 BAKESBANGPOL
Peningkatan penurunan kejadian
Kewaspadaan Dini terkait konflik sosial
4.05.34. Program 1 Persentase lembaga % 100,00 100,00 411.589.640 69,00 77.790.029 69,00 489.379.669 BAKESBANGPOL
Pemantapan dan demokrasi yang
Penguatan dilegalisasi
Kelembagaan
Demokrasi
4.05.35. Program 1 Persentase % N/A 0,03 138.450.800 0,06 144.481.705 0,06 282.932.505 BAKESBANGPOL
Pengembangan Etika masyarakat yang
dan Budaya politik mendapatkan
pemahaman etika dan
budaya politik
4.05.36. Program Integrasi 1 Jumlah kelompok klp. 2 2 296.052.756 2 131.537.726 2,00 427.590.482 BAKESBANGPOL
Kebangsaan yang mendapatkan
peningkatan wawasan
kebangsaan

PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -


8.01.02 PROGRAM 1 Persentase kelompok % 4,00 118.791.870 32,00 150.964.262 32,00 282.038.783 32,00 294.437.437 32,00 846.232.352 BAKESBANGPOL
PENGUATAN yang mendapatkan
IDEOLOGI peningkatan wawasan
PANCASILA DAN kebangsaan
KARAKTER
KEBANGSAAN

VI - 106 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Kondisi REALISASI TARGET P-RPJMD
SASARAN/ TARGET AKHIR P-RPJMD
Kinerja PERANGKAT
KODE URUSAN/ INDIKATOR KINERJA Satuan 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Awal DAERAH
PROGRAM
(2018) Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp.
8.01.03 PROGRAM 1 Persentase % 25,00 1.540.695.128 25,00 1.840.901.301 25,00 1.270.608.308 25,00 1.326.465.281 25,00 5.978.670.018 BAKESBANGPOL
PENINGKATAN Masyarakat yang
PERAN PARTAI mendapatkan
POLITIK DAN pemahaman etika dan
LEMBAGA budaya politik
PENDIDIKAN
MELALUI
PENDIDIKAN
POLITIK DAN
PENGEMBANGAN
ETIKA SERTA
BUDAYA POLITIK
8.01.04 PROGRAM 1 Persentase lembaga % 6,60 38.301.476 6,60 247.499.322 6,60 102.394.639 6,60 106.895.990 6,60 495.091.427 BAKESBANGPOL
PEMBERDAYAAN demokrasi yang
DAN PENGAWASAN dilegalisasi
ORGANISASI
KEMASYARAKATAN

8.01.05 PROGRAM 1 Cakupan masyarakat % 6,67 50.923.364 31,11 193.244.724 31,11 136.751.435 31,11 142.763.139 31,11 523.682.662 BAKESBANGPOL
PEMBINAAN DAN yang mendapatkan
PENGEMBANGAN sosialisasi
KETAHANAN Pencegahan Penyakit
EKONOMI, SOSIAL, Masyarakat
DAN BUDAYA
8.01.06 PROGRAM 1 Persentase potensi % 100,00 1.126.534.211 100,00 1.777.014.077 100,00 1.327.243.675 100,00 1.385.590.385 100,00 5.616.382.348 BAKESBANGPOL
PENINGKATAN konflik sosial yang
KEWASPADAAN ditangani
NASIONAL DAN
PENINGKATAN
KUALITAS DAN
FASILITASI
PENANGANAN
KONFLIK SOSIAL
Persentase
Penurunan
Gangguan
IS.34 % 9,52 -71,05 40,00 9,65 10,70 20,00 25,00 25,00
Ketentraman
Masyarakat dan
Ketertiban Umum
1.05. URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KETENTERAMAN DAN KETERTIBAN UMUM SERTA PERLINDUNGAN MASYARAKAT - -
1.05.15. Program Penegakan 1 Persentase % 100,00 100,00 662.444.730 603.554.375 - 1.265.999.105 SATUAN POLISI
Peraturan Daerah penanganan PAMONG PRAJA
dan Ketertiban pelanggaran perda
Umum dan Ketertiban Umum

1.05.16. Program 1 Persentase desa % 13,98 30,00 592.217.790 191.079.592 - 783.297.382 SATUAN POLISI
Perlindungan dengan Satuan PAMONG PRAJA
Masyarakat Perlindungan
Masyarakat yang aktif

1.05.18. Program 1 Persentase % 100,00 37.145.000 100,00 37.145.000 SATUAN POLISI


Pemberantasan penurunan peredaran PAMONG PRAJA
Barang Kena Cukai rokok ilegal
Ilegal
PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -

VI - 107 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Kondisi REALISASI TARGET P-RPJMD
SASARAN/ TARGET AKHIR P-RPJMD
Kinerja PERANGKAT
KODE URUSAN/ INDIKATOR KINERJA Satuan 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Awal DAERAH
PROGRAM
(2018) Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp.
1.05. URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KETENTERAMAN DAN KETERTIBAN UMUM SERTA PERLINDUNGAN MASYARAKAT
1.05.02 PROGRAM 1 Persentase % 100,00 4.890.959.764 100,00 522.574.925 100,00 1.026.533.738 100,00 1.071.660.995 100,00 7.511.729.422 SATUAN POLISI
PENINGKATAN penanganan PAMONG PRAJA
KETENTERAMAN pelanggaran perda
DAN KETERTIBAN dan Ketertiban Umum
UMUM
2 Persentase desa % 55,91 70,97 86,02 100,00 100,00
dengan Satuan
Perlindungan
Masyarakat yang aktif

3 Warga Kabupaten % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00


yang memperoleh
layanan akibat dari
penegakan hukum
Perda dan perkada *)
7,01 KECAMATAN
7.01.04 PROGRAM Persentase % 25,00 37.925.000 30,00 24.150.000 35,00 1.987.241 50,00 2.074.602 50,00 66.136.843 KEC. SRESEH
KOORDINASI Penurunan Gangguan
KETENTRAMAN Kamtibmas
DAN KETERTIBAN
UMUM (Kecamatan
Sreseh)

7.01.04 PROGRAM Persentase % 34,00 38.160.000 58,00 56.550.000 83,30 6.367.086 100,00 6.646.988 100,00 107.724.074 KEC. TORJUN
KOORDINASI Penurunan Gangguan
KETENTRAMAN Kamtibmas
DAN KETERTIBAN
UMUM (Kecamatan
Torjun)

7.01.04 PROGRAM Persentase % 20,00 474.546.590 20,00 16.530.000 20,00 17.014.524 20,00 17.762.496 20,00 525.853.610 KEC. SAMPANG
KOORDINASI Penurunan Gangguan
KETENTRAMAN Kamtibmas
DAN KETERTIBAN
UMUM (Kecamatan
Sampang)

7.01.04 PROGRAM 1 Persentase % 20,00 45.750.000 20,00 44.100.000 20,00 15.710.894 20,00 16.401.557 20,00 121.962.451 KEC. CAMPLONG
KOORDINASI Penurunan Gangguan
KETENTRAMAN Kamtibmas
DAN KETERTIBAN
UMUM (Kecamatan
Camplong)

7.01.04 PROGRAM 1 Persentase % 20,00 77.330.000 20,00 30.117.558 20,00 27.943.001 20,00 29.171.398 20,00 164.561.957 KEC. OMBEN
KOORDINASI Penurunan Gangguan
KETENTRAMAN Kamtibmas
DAN KETERTIBAN
UMUM (Kecamatan
Omben)

VI - 108 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Kondisi REALISASI TARGET P-RPJMD
SASARAN/ TARGET AKHIR P-RPJMD
Kinerja PERANGKAT
KODE URUSAN/ INDIKATOR KINERJA Satuan 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Awal DAERAH
PROGRAM
(2018) Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp.
7.01.04 PROGRAM 1 Persentase % 20,00 54.450.000 20,00 15.420.000 20,00 7.406.564 20,00 7.732.163 20,00 85.008.727 KEC.
KOORDINASI Penurunan Gangguan KEDUNGDUNG
KETENTRAMAN Kamtibmas
DAN KETERTIBAN
UMUM (Kecamatan
Kedungdung)

7.01.04 PROGRAM Persentase 0 0,50 44.070.000 0,70 23.120.000 0,80 6.284.357 0,90 6.560.623 0,90 80.034.980 KEC. JRENGIK
KOORDINASI penurunan gangguan
KETENTRAMAN kamtibmasy
DAN KETERTIBAN
UMUM (Kecamatan
Jrengik)

7.01.04 PROGRAM Persentase % 35,00 34.550.000 40,00 18.675.000 100,00 6.639.723 100,00 6.931.611 100,00 66.796.334 KEC.
KOORDINASI penurunan gangguan TAMBELANGAN
KETENTRAMAN kamtibmasy
DAN KETERTIBAN
UMUM (Kecamatan
Tambelangan)

7.01.04 PROGRAM Persentase % 0,33 58.301.760 0,31 19.505.572 0,30 5.706.197 0,20 5.957.046 0,20 89.470.575 KEC. BANYUATES
KOORDINASI penurunan gangguan
KETENTRAMAN kamtibmasy
DAN KETERTIBAN
UMUM (Kecamatan
Banyuates)

7.01.04 PROGRAM Persentase % 25,00 39.125.923 33,00 48.098.121 50,00 19.569.997 100,00 20.430.310 100,00 127.224.351 KEC. ROBATAL
KOORDINASI penurunan gangguan
KETENTRAMAN kamtibmasy
DAN KETERTIBAN
UMUM (Kecamatan
Robatal)

7.01.04 PROGRAM Persentase % 25,00 45.620.040 33,00 23.460.000 50,00 10.660.964 100,00 11.129.628 100,00 90.870.632 KEC. SOKOBANAH
KOORDINASI penurunan gangguan
KETENTRAMAN kamtibmasy
DAN KETERTIBAN
UMUM (Kecamatan
Sokobanah)

7.01.04 PROGRAM Persentase % 20,00 44.430.000 20,00 11.479.273 20,00 7.431.533 20,00 7.758.230 20,00 71.099.036 KEC. KETAPANG
KOORDINASI penurunan gangguan
KETENTRAMAN kamtibmasy
DAN KETERTIBAN
UMUM (Kecamatan
Ketapang)

VI - 109 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Kondisi REALISASI TARGET P-RPJMD
SASARAN/ TARGET AKHIR P-RPJMD
Kinerja PERANGKAT
KODE URUSAN/ INDIKATOR KINERJA Satuan 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Awal DAERAH
PROGRAM
(2018) Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp.
7.01.04 PROGRAM Persentase % 20,00 24.726.960 25,00 11.255.055 30,00 5.611.033 35,00 5.857.699 35,00 47.450.747 KEC.
KOORDINASI penurunan gangguan PANGARENGAN
KETENTRAMAN kamtibmasy
DAN KETERTIBAN
UMUM (Kecamatan
Pangarengan)

7.01.04 PROGRAM Persentase % 20,00 28.349.828 25,00 24.372.445 30,00 13.399.241 35,00 13.988.282 35,00 80.109.796 KEC. KARANG
KOORDINASI penurunan gangguan PENANG
KETENTRAMAN kamtibmasy
DAN KETERTIBAN
UMUM (Kecamatan
Karang Penang)

Meningkatnya nilai-
Persentase Budaya
nilai budaya
S.20 IS.35 Daerah yang % 35,71 40,48 45,24 50,00 54,76 59,52 64,29 64,29
daerah yang
Dilestarikan
dilestarikan
2.22 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KEBUDAYAAN - -
2.16.15. Program 1 Persentase kelompok % 15,60 28,39 1.772.586.866 10,74 568.032.162 10,74 2.340.619.028 DISPORABUDPAR
pengelolaan budaya budaya daerah yang
daerah aktif
PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -
2.22.02 PROGRAM 1 Jumlah budaya daerah budaya 21,00 532.614.510 23,00 258.543.707 25,00 779.887.042 27,00 814.171.510 27,00 2.385.216.769 DISPORABUDPAR
PENGEMBANGAN yang dilestarikan
KEBUDAYAAN
2.22.03 PROGRAM 1 Jumlah tradisi budaya tradisi 2,00 67.108.088 5,00 106.185.620 7,00 347.964.127 9,00 363.260.913 9,00 884.518.748 DISPORABUDPAR
PENGEMBANGAN yang dibina budaya
KESENIAN
TRADISIONAL
2.22.05 PROGRAM 1 Persentase cagar % 62,50 502.703.376 75,00 393.135.815 87,50 439.223.069 100,00 458.531.672 100,00 1.793.593.932 DISPORABUDPAR
PELESTARIAN DAN budaya yang
PENGELOLAAN dilestarikan
CAGAR BUDAYA
2.22.06 PROGRAM 1 Persentase benda % 82,69 60.750.445 88,46 17.333.426 94,23 67.377.524 100,00 70.339.494 100,00 215.800.889 DISPORABUDPAR
PENGELOLAAN cagar budaya yang
PERMUSEUMAN dikelola museum
*) Perangkat Daerah Pengampu/Penanggung Jawab Tahun 2023 s/d 2024

VI - 110 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Kerangka Pendanaan Pembangunan
Dan Program Perangkat Daerah

BAB VII
KERANGKA PENDANAAN PEMBANGUNAN DAN PROGRAM
PERANGKAT DAERAH

7.1 Indikasi Program Prioritas disertai Indikator Kinerja dan Kebutuhan


Pendanaan
Program pembangunan daerah disusun untuk menggambarkan
keterkaitan program perangkat daerah dalam mencapai sasaran pembangunan
melalui strategi dan arah kebijakan yang dipilih. Perencanaan program perangkat
daerah dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal, yaitu: 1) pemenuhan
pelayanan wajib dasar masyarakat berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM); 2)
penjabaran visi dan misi bupati dan wakil bupati terpilih; 3) berbasis permasalahan
serta isu strategis daerah; 4) peningkatan dan pemerataan pendapatan masyarakat,
kesempatan kerja, lapangan berusaha, meningkatkan akses dan kualitas pelayanan
publik dan daya saing daerah serta kualitas lingkungan hidup; 5) peningkatan
koordinasi lintas Organisasi Perangkat Daerah.
Indikasi rencana program prioritas merupakan program
penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah yang diarahkan untuk
mewujudkan visi dan misi kepala daerah Kabupaten Sampang Tahun 2019-
2024. Dalam rangka melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi tanggung
jawab daerah, pemerintah Kabupaten Sampang menyusun berbagai program yang
disesuaikan dengan prioritas dan kebutuhan daerah dalam rangka mewujudkan visi
dan misi Kabupaten Sampang. Program-program tersebut disertai dengan kebutuhan
pendanaan indikatif dan target kinerja terukur yang akan dilaksanakan oleh semua
Organisasi Perangkat Daerah di lingkup Pemerintah Kabupaten Sampang.
Visi dan misi pembangunan Kabupaten Sampang yang terdapat dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sampang Tahun
2019–2024 diimplementasikan melalui berbagai bentuk program
pembangunan. Program tersebut harus mencerminkan kebutuhan pembangunan
yang mendesak sehingga perlu dituangkan kedalam kebijakan umum dan program

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | VII - 1
Kerangka Pendanaan Pembangunan
dan Program Perangkat Daerah

prioritas disertai kebutuhan pendanaan yang merupakan program unggulan


Pemerintah Kabupaten Sampang. Dengan demikian, kebijakan umum dan program
unggulan yang disampaikan dalam P-RPJMD ini hanya yang bersifat prioritas,
sementara untuk kebijakan umum dan program yang terkait penyelenggaraan
maupun operasional pemerintahan dituangkan dalam Rencana Strategis (Renstra)
Perangkat Daerah. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemilahan program-program
pembangunan guna tersusunnya program prioritas yang berorientasi pada
pemenuhan kebutuhan dan hak-hak dasar masyarakat serta pencapaian keadilan yang
berkesinambungan dan berkelanjutan.
Program prioritas pembangunan daerah dibagi menjadi tiga prioritas. Prioritas
I, dialokasikan untuk membiayai pemenuhan Urusan Wajib Pelayanan Dasar, antara
lain kebutuhan urusan Pendidikan, Urusan Kesehatan, Urusan Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang, Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Urusan
Ketertiban Umum dan Pelindungan Masyarakat serta Urusan Sosial. Prioritas II,
dialokasikan untuk pendanaan program prioritas dalam rangka pencapaian visi dan
misi Bupati dan wakil Bupati Sampang periode 2019-2024, yang merupakan program
pembangunan daerah dengan tema atau program unggulan Kepala daerah
sebagaimana diamanatkan dalam RPJMN dan amanat/kebijakan nasional yang
definitif harus dilaksanakan oleh daerah pada tahun rencana. Program tersebut harus
berhubungan langsung dengan kepentingan publik, bersifat monumental, berskala
besar, dan memiliki kepentingan dan nilai manfaat yang tinggi, memberikan dampak
luas pada masyarakat dengan daya ungkit yang tinggi pada capaian visi/misi daerah.
Prioritas III, merupakan prioritas yang dimaksudkan untuk alokasi belanja-belanja
pada Urusan Pemerintah Lainnya. Rincian mengenai program prioritas beserta
anggarannya dapat dilihat dalam Tabel 7.1.

VII - 2 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Tabel 7.1
Prioritas Alokasi Program Prioritas Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024
REALISASI TARGET
PRIORITAS
2019 2020 2021 2022 2023 2024

KAPASITAS RIIL 938.822.000.367 874.654.230.328 855.572.131.984 883.532.787.337 779.501.065.098 835.804.884.220

PRIORITAS 1 599.540.025.274 546.946.106.447 638.386.468.922 599.316.326.702 525.109.026.707 552.487.996.798

% terhadap Kapasitas Riil 63,86 62,53 74,62 67,83 67,36 66,10

PRIORITAS 2 277.665.459.755 269.269.423.232 187.904.986.075 254.731.451.313 228.104.223.521 254.531.168.813

% terhadap Kapasitas Riil 29,58 30,79 21,96 28,83 29,26 30,45

PRIORITAS 3 61.616.515.338 58.438.700.649 29.280.676.987 29.485.009.322 26.287.814.870 28.785.718.610

% terhadap Kapasitas Riil 6,56 6,68 3,42 3,34 3,37 3,44


TOTAL BELANJA
938.822.000.367 874.654.230.328 855.572.131.984 883.532.787.337 779.501.065.098 835.804.884.220
PRIORITAS

VII - 3 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Kerangka Pendanaan Pembangunan
dan Program Perangkat Daerah

Kerangka pendanaan pembangunan daerah perlu memperhatikan


kapasitas riil kemampuan keuangan. Hal ini diperlukan untuk memastikan bahwa
program pembangunan daerah dapat didanai dengan baik. Idealnya Kapasitas Riil
suatu daerah harus mampu memenuhi kebutuhan program pembangunan dalam
kerangka pendanaan. Tabel 7.2. menunjukan proyeksi Kapasitas Riil beserta proporsi
Belanja Daerah.

Kapasitas riil keuangan daerah adalah total penerimaan daerah setelah


dikurangkan dengan berbagai pos atau belanja pengeluaran pembiayaan yang wajib
dan mengikat serta menjadi prioritas utama. Berdasarkan tabel tersebut dapat
diketahui bahwa proyeksi kapasitas riil kemampuan keuangan daerah Kabupaten
Sampang tahun 2019–2024 adalah realisasi tahun 2019 dan 2020 masing-masing
sebesar Rp938,82 miliar dan Rp874,65 miliar. Selanjutnya untuk tahun 2021 sebesar
Rp855,57 miliar; tahun 2022 sebesar Rp883,53 miliar; pada tahun 2023 adalah
sebesar Rp779,50 miliar; dan pada tahun 2024 sebesar Rp835,80 miliar. Kapasitas
riil keuangan daerah tahun 2021 dan 2022 relatif tinggi karena adanya Penerimaan
Pinjaman PEN Daerah Tahun 2021. Sedangkan pada tahun 2023 dan 2024 Kapasitas
riil keuangan daerah diproyeksikan menurun karena adanya pembayaran pokok
pinjaman atas Pinjaman PEN Daerah tersebut.

Rencana penggunaan kapasitas riil kemampuan keuangan daerah di


Kabupaten Sampang sama dengan total belanja prioritas. Indikasi Rencana Program
Prioritas RPJMD yang disertai Kebutuhan Pendanaan Kabupaten Sampang 2019-
2024 memuat Belanja Prioritas maupun Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang
wajib dan mengikat serta prioritas utama ditunjukkan pada Tabel 7.3.

VII - 4 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Tabel 7.2
Kerangka Pendanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sampang 2019 -2024
REALISASI
KODE URAIAN APBD 2021 PROYEKSI 2022 PROYEKSI 2023 PROYEKSI 2024
2019 2020
KAPASITAS
RIILKEMAMPUAN
938.822.000.367,00 874.654.230.328,00 855.572.131.984,00 883.532.787.337,00 779.501.065.098 835.804.884.220,00
KEUANGAN
DAERAH
BELANJA
5 1.802.318.646.935,76 1.730.665.330.381,74 2.111.256.312.020,00 2.071.543.778.686,00 1.895.280.165.012,65 1.978.598.220.913,08
DAERAH
5.1 Belanja Operasi 1.102.356.478.893,25 1.065.416.310.660,99 1.295.151.759.482,00 1.311.216.501.514,00 1.171.260.405.567,36 1.246.733.117.090,32
5.1.01 Belanja Pegawai 630.006.584.819,00 621.526.702.459,00 765.509.155.162,00 786.009.253.321,00 799.571.674.134,42 815.563.107.617,11
Belanja Barang 433.701.164.135,00
5.1.02 376.220.941.625,25 397.726.925.698,99 430.535.265.211,00 298.669.680.717,94 318.433.533.182,21
dan Jasa
5.1.03 Belanja Bunga - 28.120.000,00 810.220.000,00 8.822.644.331,00 10.312.439.938,00 12.216.282.722,00
5.1.05 Belanja Hibah 88.172.134.488,00 42.154.011.000,00 81.048.435.609,00 78.604.499.727,00 58.000.890.527,00 95.814.473.319,00
Belanja Bantuan 4.078.940.000,00
5.1.06 7.956.817.961,00 3.980.551.503,00 17.248.683.500,00 4.705.720.250,00 4.705.720.250,00
Sosial
5.2 Belanja Modal 361.797.246.071,51 295.428.275.565,00 352.754.851.885,00 431.172.730.572,00 365.040.720.877,49 389.196.540.556,03
Belanja Tidak
5.3 1.369.597.136,00 47.247.924.797,00 7.903.978.037,00 9.489.445.800,00 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00
Terduga
Belanja Tidak 9.489.445.800,00
5.3.01 1.369.597.136,00 47.247.924.797,00 7.903.978.037,00 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00
Terduga
5.4 Belanja Transfer 336.795.324.835,00 322.554.580.083,00 325.097.455.352,00 319.665.100.800,00 328.078.430.720,00 335.337.122.344,60
5.4.01 Belanja Bagi Hasil 3.286.447.623,00 5.065.362.000,00 6.578.535.352,00 4.331.476.800,00 5.157.850.000,00 4.606.100.000,00
Belanja Bantuan 315.333.624.000,00
5.04.02 333.508.877.212,00 317.489.218.083,00 318.518.920.000,00 322.920.580.720,00 330.731.022.344,60
Keuangan
JUMLAH BELANJA
1.802.318.646.935,76 1.730.647.091.105,99 1.980.908.044.756,00 2.071.543.778.686,00 1.869.379.557.164,85 1.976.266.779.990,95
DAN TRANSFER

VII - 5 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Tabel 7.3
Indikasi Rencana Program Prioritas P-RPJMD yang disertai Kebutuhan Pendanaan Kabupaten Sampang 2019-2024

Bidang Urusan Kondisi REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN TARGET KINERJA DAN ANGGARAN
PERANGKAT
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target Akhir P-RPJMD
Kode Satuan DAERAH
Program Prioritas Program (Outcome) Awal Target Target Target Target Target
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. PENGAMPU
Pembangunan (2018) Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
1 URUSAN PEMERINTAHAN WAJIB YANG BERKAITAN DENGAN PELAYANAN DASAR
1.01 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN
P.1 1.01.15 Program Pendidikan 1 Rasio Siswa PAUD per - 16,23 34,53 10.164.674.675 17,44 8.088.570.557 17,44 18.253.245.232 DINAS
. Anak Usia Dini, Rombel (1:15) PENDIDIKAN
Pendidikan Non
Formal dan Informal
2 Persentase Peserta % 80,23 92,75 80,75 80,75 -
pendidikan
keaksaraan yang
melek huruf
3 Persentase peserta % 90,34 90,85 100,00 100,00 -
pendidikan
kesetaraan yang lulus
ujian
P.1 1.01.16 Program Pembinaan 1 Angka Partisipasi % 109,32 105,08 80.404.213.384 103,78 80.372.281.874 103,78 160.776.495.258 DINAS
. Sekolah Dasar kasar SD/MI/ Paket A PENDIDIKAN

2 Rasio Siswa SD/MI - 15 101,22 17,00 17,00 -


per Rombel (1:32)
3 Persentase Bangunan % 77,48 77,92 98,52 98,52 -
SD kondisi bangunan
baik
4 Angka kelulusan (AL) % 99,53 99,66 98,40 98,40 -
SD/MI
5 Angka melanjutkan % 96,72 89,76 94,44 94,44 -
(AM) dari SD/MI ke
SMP/MTs
6 Persentase SD % 66,30 72,67 72,77 72,77 -
Berakreditasi Minimal
B
P.1 1.01.17 Program Pembinaan 1 Angka Partisipasi % 102,11 102,22 30.462.480.793 100,31 31.247.012.403 100,31 61.709.493.196 DINAS
. Sekolah Menengah kasar PENDIDIKAN
Pertama (SMP) SMP/MTs/Paket B
2 Rasio Siswa SMP/MTs - 27 102,61 28,00 28,00 -
per Rombel (1:36)

3 Persentase bangunan % 87,12 90,23 72,61 72,61 -


SMP kondisi
bangunan baik
4 Angka kelulusan (AL) % 97,53 99,65 96,18 96,18 -
SMP/MTs
5 Angka melanjutkan % 77,87 81,74 85,04 85,04 -
(AM) dari SMP/MTs
ke SMA/SMK
6 Persentase SMP % 25,84 34,77 38,87 38,87 -
Berakreditasi Minimal
B
P.1 1.01.18 Program Peningkatan 1 Rasio guru terhadap - 13,00 12,00 9.886.811.283 12,00 9.042.443.525 12,00 18.929.254.808 DINAS
. Mutu Pendidikan dan murid SD/MI (1:15) PENDIDIKAN
Tenaga Kependidikan
2 Rasio guru terhadap - 13,00 12,00 11,00 11,00 -
murid SMP/MTs
(1:20)
3 Prosentase guru % 89,86 77,85 92,00 92,00 -
memenuhi standar
kualifikasi

VII - 6 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Bidang Urusan Kondisi REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN TARGET KINERJA DAN ANGGARAN
PERANGKAT
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target Akhir P-RPJMD
Kode Satuan DAERAH
Program Prioritas Program (Outcome) Awal Target Target Target Target Target
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. PENGAMPU
Pembangunan (2018) Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
P.1 1.01.19 Program Manajemen 1 Persentase % 96,90 97,20 290.896.965 - 290.896.965 DINAS
. Pelayanan Pendidikan informasi/data base PENDIDIKAN
pendidikan yang
terupdate
1.00.01 Program Pelayanan 1 Persentase % 100,00 100,00 2.203.559.239 100,00 1.988.353.115 100,00 4.191.912.354 DINAS
. Administrasi dan Jasa pemenuhan PENDIDIKAN
Perkantoran kebutuhan
administrasi
perkantoran
1.00.02 Program Peningkatan 1 Persentase sarana dan % 100,00 100,00 1.029.658.070 100,00 433.708.928 100,00 1.463.366.998 DINAS
. Sarana dan Prasarana prasarana aparatur PENDIDIKAN
Aparatur dalam
kondisi baik

1.00.03 Program Peningkatan 1 Presentase aparatur % 100,00 0,00 - -


. Kapasitas Sumber yang
Daya Aparatur mengikuti
peningkatan
kapasitas aparatur
1.00.04 Program Peningkatan 1 Persentase % 100,00 100,00 173.286.145 100,00 246.183.257 100,00 419.469.402 DINAS
. Sistem Perencanaan, pemenuhan dokumen PENDIDIKAN
Penganggaran, perencanaan,
Pelaporan dan penganggaran,
Pelayanan Infomasi pelaporan kinerja dan
Publik pelayanan publik yang
baik dan tepat waktu

PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 -


1.01.01 PROGRAM 1 Persentase penunjang % 100,00 416.181.057.548 100,00 434.787.693.910 100,00 420.637.421.341 100,00 451.412.994.586 100,00 ############ DINAS
PENUNJANG URUSAN urusan pemerintah PENDIDIKAN
PEMERINTAHAN daerah yang
DAERAH difasilitasi
KABUPATEN/KOTA
P.1 1.01.02 PROGRAM 1 Tingkat partisipasi % 100,00 150.775.726.402 100,00 190.016.267.770 100,00 157.531.915.913 100,00 158.797.734.738 100,00 657.121.644.823 DINAS
PENGELOLAAN warga negara usia 7- PENDIDIKAN
PENDIDIKAN 15 tahun yang
berpartisipasi dalam
pendidikan dasar *)
2 Tingkat partisipasi % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 -
warga negara usia 7-
18 tahun dalam
Pendidikan
kesetaraan *)
3 Tingkat partisipasi % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 -
warga negara usia 5-6
Tahun Yang
berpartisipasi dalam
pendidikan PAUD *)
P.1 1.01.03 PROGRAM 1 Persentase Penetapan % - - 100,00 61.994.000,00 100,00 205.034.449 100,00 210.256.636 100,00 477.285.085 DINAS
PENGEMBANGAN Kurikulum Muatan PENDIDIKAN
KURIKULUM Lokal Dikdas

2 Persentase Penetapan % - 100,00 100,00 100,00 100,00 -


Kurikulum Muatan
Lokal PAUD/PNFI

P.1 1.01.04 PROGRAM PENDIDIK 1 Rasio guru terhadap - 13,70 8.950.082.805 14,00 6.711.180.000 14,20 11.198.259.109 15,00 11.646.582.865 15,00 38.506.104.779 DINAS
DAN TENAGA murid SD/MI (1:15) PENDIDIKAN
KEPENDIDIKAN

VII - 7 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Bidang Urusan Kondisi REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN TARGET KINERJA DAN ANGGARAN
PERANGKAT
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target Akhir P-RPJMD
Kode Satuan DAERAH
Program Prioritas Program (Outcome) Awal Target Target Target Target Target
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. PENGAMPU
Pembangunan (2018) Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
2 Rasio guru terhadap - 13,90 15,00 17,00 20,00 20,00 -
murid SMP/MTs
(1:20)
P.1 1.01.05 PROGRAM 1 Persentase % - - 0,25 26.435.000 0,25 187.034.449 0,25 195.256.636 0,25 408.726.085 DINAS
PENGENDALIAN Pengendalian PENDIDIKAN
PERIZINAN Rekomendasi
PENDIDIKAN Perizinan lembaga
Pendidikan Dasar
2 Persentase % - 8,00 8,00 8,00 8,00 -
Pengendalian
Rekomendasi
Perizinan lembaga
PAUD dan Pendidikan
Nonformal

P.1 1.01.06 PROGRAM 1 Persentase % - - 100,00 37.758.712 100,00 140.275.837 100,00 146.442.477 100,00 324.477.026 DINAS
PENGEMBANGAN Pengembangan PENDIDIKAN
BAHASA DAN SASTRA bahasa dan sastra
daerah
- -
1.02 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KESEHATAN - -
P.1 1.02.15 Program Kesehatan 1 Persentase Ibu hamil % 100,00 93,96 5.454.746.411 91,22 3.412.680.851 91,22 8.867.427.262 DINAS
. Masyarakat mendapatkan KESEHATAN
pelayanan kesehatan
ibu hamil
2 Persentase Ibu % 100,00 99,61 97,09 97,09 -
bersalin mendapatkan
pelayanan persalinan

3 Persentase bayi baru % 100,00 101,86 104,73 104,73 -


lahir mendapatkan
pelayanan kesehatan
bayi baru lahir
4 Persentase anak usia % 100,00 64,92 68,35 68,35 -
0-59 bulan yang
mendapatkan
pelayanan kesehatan
balita sesuai standar
5 Persentase anak usia % 100,00 113,42 5,11 5,11 -
pendidikan dasar
yang mendapatkan
pelayanan kesehatan
sesuai standar
6 Persentase warga % 100,00 39,58 15,71 15,71 -
negara usia >60 tahun
mendapatkan
skrining kesehatan
sesuai standar
7 Cakupan ASI eksklusif % 46,50 0,00 - -

8 Persentase balita gizi % 56,37 0,05 0,80 0,80 -


Buruk
9 Persentase Desa ODF % 76,84 76,84 -
10 Persentase % 100,00 100,00 -
Puskesmas yang
melaksnaakan
kesehatan olahraga
sesuai standar

VII - 8 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Bidang Urusan Kondisi REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN TARGET KINERJA DAN ANGGARAN
PERANGKAT
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target Akhir P-RPJMD
Kode Satuan DAERAH
Program Prioritas Program (Outcome) Awal Target Target Target Target Target
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. PENGAMPU
Pembangunan (2018) Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
11 Persentase % 100,00 100,00 -
puskesmas yang
melaksnaakan
program kesehatan
kerja sesuai standar
P.1 1.02.16 Program 1 Persentase Desa ODF % 23,12 51,10 3.331.067.345 - 3.331.067.345 DINAS
. Pengembangan KESEHATAN
Lingkungan Sehat,
Kesehatan Kerja, dan
Olah Raga
2 Persentase % 75,00 100,00 - - -
Puskesmas yang
melaksnaakan
kesehatan olahraga
sesuai standar
3 Persentase % 75,00 100,00 - - -
puskesmas yang
melaksnaakan
program kesehatan
kerja sesuai standar
P.1 1.02.17 Program Pencegahan 1 Persentase orang usia % 100,00 15,31 4.191.259.762 15,19 900.975.324 15,19 5.092.235.086 DINAS
. dan Pengendalian 15–59 tahun KESEHATAN
Penyakit mendapatkan
skrining kesehatan
sesuai standar
2 Persentase penderita % 100,00 3,32 11,96 11,96 -
HT mendapatkan
pelayanan kesehatan
sesuai standar
3 Persentase penderita % 100,00 1,16 84,79 84,79 -
DM mendapatkan
pelayanan kesehatan
sesuai standar
4 Persentase ODGJ % 100,00 3,38 68,97 68,97 -
berat mendapatkan
pelayanan kesehatan
sesuai standar
5 Persentase Orang % 100,00 91,72 39,22 39,22 -
terduga TBC
mendapatkan
pelayanan sesuai
standar
6 Persentase orang persen 100,00 48,00 1,24 1,24 -
dengan risiko
terinfeksi HIV
mendapatkan
pelayanan sesuai
standar
7 Prevalensi kusta per 3,24 0,00 - -
10.000
Pendud
uk
8 Persentase KLB persen 100,00 0,00 - -
ditangani <24 jam
9 Cakupan Desa UCI persen 68,28 73,66 - -
10 Persentase PKM yang % 4,76 0,00 - -
menyelenggarakan
upaya kesehatan jiwa
P.1 1.02.18 Program Pelayanan 1 Cakupan Pelayanan % 60,00 100,00 22.099.565.269 100,00 20.987.276.042 100,00 43.086.841.311 DINAS
. Kesehatan Kesehatan Dasar KESEHATAN
Masyrakat sesuai
standar

VII - 9 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Bidang Urusan Kondisi REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN TARGET KINERJA DAN ANGGARAN
PERANGKAT
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target Akhir P-RPJMD
Kode Satuan DAERAH
Program Prioritas Program (Outcome) Awal Target Target Target Target Target
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. PENGAMPU
Pembangunan (2018) Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
2 Persentase rujukan % 4,90 0,00 - -
non spesialistik
3 Persentase % 100,00 0,00 - -
Puskesmas yang
menyelenggarakan
pelayanan kesehatan
tradisional
P.1 1.02.19 Program Sumber Daya 1 Persentase % 100,00 100,00 46.952.373.000 100,00 32.091.140.741 100,00 79.043.513.741 DINAS
. Kesehatan Ketersediaan Obat KESEHATAN
PKD dan Perbekalan
Kesehatan
2 Persentase Sumber % 40,00 86,36 86,36 86,36 -
Daya Manusia
Kesehatan di fasilitas
kesehatan yang sesuai
standar
3 Persentase Fasyankes % 48,00 14,28 60,00 60,00 -
yang memiliki alat
kesehatan sesuai
standar

4 Persentase % 54,00 72,40 72,40 72,40 -


tersedianya fasilitas
kesehatan di
puskesmas dan
jaringannya sesuai
standar
P.1 1.02.20 Program Peningkatan 1 Pencapaian BOR % 72,80 70,60 63.932.144.561 70,60 72.855.995.810 70,60 136.788.140.371 DINAS
. Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit sesuai KESEHATAN
Rujukan standar Nasional
(65Persentase-
85Persentase)
2 GDR <45Persentase % 24,14 27,00 27,00 27,00 -
3 NDR <25Persentase % 8,00 9,20 9,20 9,20 -
P.1 1.02.21 Program Fasilitasi 1 Persentase % 100,00 100,00 66.303.071.337 100,00 75.647.671.266 100,00 141.950.742.603 DINAS
. Kegiatan pada Fasilitas Puskesmas KESEHATAN
Kesehatan Tingkat Melaksanakan
Pertama Pelayanan UKM dan
UKP
P.1 1.02.22 Program Pembinaan 1 Cakupan penyediaan % 100,00 100,00 3.597.306.316 100,00 17.726.669.839 100,00 21.323.976.155 DINAS
. Lingkungan Sosial fasilitas kesehatan KESEHATAN
terkait dampak buruk
rokok
P.1 1.02.23 Program Manajemen 1 Persentase fasilitas % 100,00 100,00 194.350.836 100,00 327.159.647 100,00 521.510.483 DINAS
. Pelayanan Kesehatan pelayanan kesehatan KESEHATAN
memiliki sistem
informasi kesehatan
1.00.01 Program Pelayanan 1 Persentase % 100,00 100,00 1.424.639.671 100,00 4.081.002.758 100,00 5.505.642.429 DINAS
. Administrasi dan Jasa pemenuhan KESEHATAN
Perkantoran kebutuhan
administrasi
perkantoran
1.00.02 Program Peningkatan 1 Persentase sarana dan % 100,00 100,00 2.816.852.773 100,00 1.891.598.943 100,00 4.708.451.716 DINAS
. Sarana dan Prasarana prasarana aparatur KESEHATAN
Aparatur dalam
kondisi baik

1.00.03 Program Peningkatan 1 Persentase aparatur % 100,00 100,00 32.975.000 100,00 6.000.000 100,00 38.975.000 DINAS
. Kapasitas Sumber yang mengikuti KESEHATAN
Daya Aparatur peningkatan kapasitas
aparatur

VII - 10 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Bidang Urusan Kondisi REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN TARGET KINERJA DAN ANGGARAN
PERANGKAT
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target Akhir P-RPJMD
Kode Satuan DAERAH
Program Prioritas Program (Outcome) Awal Target Target Target Target Target
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. PENGAMPU
Pembangunan (2018) Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
1.00.04 Program Peningkatan 1 Persentase % 100,00 100,00 57.274.899 100,00 62.135.634 100,00 119.410.533 DINAS
. Sistem Perencanaan, pemenuhan dokumen KESEHATAN
Penganggaran, perencanaan,
Pelaporan dan penganggaran,
Pelayanan Infomasi pelaporan kinerja dan
Publik pelayanan publik yang
baik dan tepat waktu

PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -


1.02.01 PROGRAM 1 Persentase penunjang % 100,00 167.063.398.371 100,00 162.069.664.279 100,00 155.281.559.471 100,00 162.107.862.986 100,00 646.522.485.107 DINKES KB
PENUNJANG URUSAN urusan pemerintah
PEMERINTAHAN daerah yang
DAERAH difasilitasi
KABUPATEN/KOTA
P.1 1.02.02 PROGRAM 1 Persentase Fasilitas % 100,00 203.532.479.687 100,00 167.328.846.220 100,00 135.322.976.548 100,00 137.260.785.855 100,00 643.445.088.310 DINKES KB
PEMENUHAN UPAYA Kesehatan yang
KESEHATAN Melaksanakan UKP
PERORANGAN DAN dan UKM
UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT
2 Jumlah kasus Covid- Kasus 926,00 200,00 100,00 50,00 1.276,00 -
19 yang ditangani
3 Persentase sasaran % 20,00 50,00 75,00 100,00 100,00 -
penduduk yang telah
divaksinasi Covid-19
4 Persentase pelayanan % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 -
Kesehatan Ibu Hamil*

5 Persentase Pelayanan % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 -


ibu melahirkan*

6 Persentase Pelayanan % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 -


kesehatan Bayi Baru
Lahir*
7 Persentase Pelayanan % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 -
Kesehatan Balita*

8 Persentase Pelayanan % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 -


Kesehatan Pada Usia
Pendidikan Dasar*

9 Persentase Pelayanan % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 -


Kesehatan Pada Usia
Produktif*
10 Persentase Pelayanan % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 -
Kesehatan pada Usia
Lansia*
11 Persentase Pelayanan % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 -
Kesehatan Penderita
Hipertensi*

12 Persentase Pelayanan % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 -


Kesehatan Penderita
Diabetes Melitus *

13 Persentase Pelayanan % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 -


Kesehatan Orang
Dengan gangguan
Jiwa (ODGJ) Berat*

VII - 11 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Bidang Urusan Kondisi REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN TARGET KINERJA DAN ANGGARAN
PERANGKAT
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target Akhir P-RPJMD
Kode Satuan DAERAH
Program Prioritas Program (Outcome) Awal Target Target Target Target Target
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. PENGAMPU
Pembangunan (2018) Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
14 Persentase Pelayanan % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 -
Kesehatan Orang
terduga Tuberkulosis*

15 Persentase pelayanan % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 -


Kesehatan Orang
dengan Risiko
Terinfeksi virus yang
melemahkan daya
tahan tubuh manusia
(Human
Immunodeficiency
Virus)*
P.1 1.02.03 PROGRAM 1 Persentase SDM % 60,00 8.361.594.232 70,00 2.444.085.145 80,00 2.566.860.576 90,00 2.679.701.853 90,00 16.052.241.806 DINKES KB
PENINGKATAN Kesehatan yang
KAPASITAS SUMBER Memenuhi Standar
DAYA MANUSIA
KESEHATAN
P.1 1.02.04 PROGRAM SEDIAAN 1 Persentase % 95,00 205.865.988 98,00 271.545.759 100,00 590.724.042 100,00 601.362.827 100,00 1.669.498.616 DINKES KB
FARMASI, ALAT Ketersediaan Obat
KESEHATAN DAN dan Perbekalan
MAKANAN MINUMAN Kesehatan

2 Persentase % 50,00 60,00 70,00 80,00 80,00 -


Ketersediaan Alat
Kesehatan yang
Memenuhi Standar
3 Persentase PIRT yang % 14,60 20,00 25,00 30,00 30,00 -
Memiliki Ijin
P.1 1.02.05 PROGRAM 1 Persentase Posyandu % 65,00 1.903.614.695 70,00 1.602.385.784 75,00 1.080.995.687 80,00 1.094.121.054 80,00 5.681.117.220 DINKES KB
PEMBERDAYAAN berstatus Purnama
MASYARAKAT dan Mandiri
BIDANG KESEHATAN
- -
1.03 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG - -
P.1 1.03.15. Program 1 Persentase panjang % 48,82 56,44 141.628.863.033 60,07 129.672.298.522 60,07 271.301.161.555 DPUPR
Penyelenggaraan Jalan jalan dalam kondisi
dan Jembatan baik
2 Persentase jembatan % 56,94 60,62 65,16 65,16 -
dalam kondisi baik
3 Persentase panjang % 32,35 35,59 35,59 35,59 -
saluran drainase
dalam kondisi baik
P.1 1.03.16. Program Pengelolaan 1 Persentase % 31,17 37,14 17.628.685.860 36,87 3.704.035.911 36,87 21.332.721.771 DPUPR
Sungai peningkatan
pengelolaan sungai
P.1 1.03.17. Program Pengelolaan 1 Persentase Jaringan % 81,57 84,00 5.389.811.230 87,22 4.533.200.532 87,22 9.923.011.762 DPUPR
Irigasi dan Air Baku Irigasi dalam kondisi
baik
2 Persentase % 30,00 33,00 31,27 31,27 -
ketersediaan sarana
air baku
P.1 1.03.18. Program Tata Ruang 1 Persentase kepatuhan % 100,00 0,00 70,00 468.241.172 70,00 468.241.172 DPUPR
pemanfaatan ruang
terhadap RTRW

P.1 1.03.18. Program Penyusunan 1 Persentase kepatuhan 100,00 961.881.932 - 961.881.932 DPUPR
Pemanfaatan Detail pemanfaatan ruang
Tata Ruang terhadap RTRW

VII - 12 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Bidang Urusan Kondisi REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN TARGET KINERJA DAN ANGGARAN
PERANGKAT
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target Akhir P-RPJMD
Kode Satuan DAERAH
Program Prioritas Program (Outcome) Awal Target Target Target Target Target
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. PENGAMPU
Pembangunan (2018) Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
P.1 1.03.19. Program 1 Persentase % 36,67 55,91 463.683.260 50,00 68.591.680 50,00 532.274.940 DPUPR
Pengembangan Data peningkatan data dan
dan Jasa Konstruksi pembinaan jasa
konstruksi
P.1 1.01.20. Program Pengelolaan 1 Persentase sarana dan % 95,00 95,00 709.636.771 100,00 419.224.380 100,00 1.128.861.151 DPUPR
Perbekalan dan prasarana pekerjaan
Laboratorium umum dalam kondisi
Pekerjaan Umum baik
P.1 1.03.21. Program Pembinaan 1 Persentase panjang % 0,00 56,44 4.823.253.000 60,07 11.197.346.213 60,07 16.020.599.213 DPUPR
Lingkungan Sosial jalan dalam kondisi
baik
1.00.01. Pelayanan 1 Persentase % 100,00 100,00 703.278.046 100,00 776.848.900 100,00 1.480.126.946 DPUPR
Administrasi dan Jasa pemenuhan
Perkantoran kebutuhan
administrasi
perkantoran
1.00.02. Peningkatan Sarana 1 Persentase sarana dan % 100,00 100,00 398.169.688 100,00 330.220.638 100,00 728.390.326 DPUPR
dan Prasarana prasarana aparatur
Aparatur dalam kondisi baik

1.00.03. Program Peningkatan 1 Presentase aparatur % 100,00 36,00 10.375.000 100,00 6.950.000 100,00 17.325.000 DPUPR
Kapasitas Sumber yang mengikuti
Daya Aparatur peningkatan kapasitas
aparatur
1.00.04. Program Peningkatan 1 Persentase % 100,00 100,00 42.803.664 100,00 19.583.084 100,00 62.386.748 DPUPR
Sistem Perencanaan, pemenuhan dokumen
Penganggaran, perencanaan,
Pelaporan dan penganggaran,
Pelayanan Infomasi pelaporan kinerja dan
Publik pelayanan publik yang
baik dan tepat waktu

PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -


1.03.01 PROGRAM 1 Persentase penunjang % 100,00 9.249.806.475 100,00 9.854.904.824 100,00 10.373.516.375 100,00 10.829.544.583 100,00 40.307.772.257 DPUPR
PENUNJANG URUSAN urusan pemerintah
PEMERINTAHAN daerah yang
DAERAH difasilitasi
KABUPATEN/KOTA
P.1 1.03.02 PROGRAM 1 Persentase Jaringan % 88,22 6.101.902.694 89,22 6.210.423.469 90,22 13.445.323.935 91,22 13.992.430.487 91,22 39.750.080.585 DPUPR
PENGELOLAAN Irigasi dalam kondisi
SUMBER DAYA AIR baik
(SDA)
2 Persentase embung % 37,58 38,11 39,16 40,42 40,42 -
dalam kondisi baik
3 Persentase sarana dan % 39,81 44,48 49,15 53,82 53,82 -
prasaran sungai
dalam kondisi baik
P.1 1.03.03 PROGRAM 1 Persentase RT yang % 90,07 30.752.156.633 92,25 19.419.480.228 93,16 24.306.613.091 94,88 25.287.229.926 94,88 99.765.479.878 DPRKP / DPUPR*
PENGELOLAAN DAN menempati hunian
PENGEMBANGAN dengan akses air
SISTEM PENYEDIAAN minum aman*)
AIR MINUM

P.1 1.03.05 PROGRAM 1 Persentase RT yang % 75,64 9.823.523.003 77,36 9.070.471.207 78,08 10.029.772.846 78,89 10.470.689.809 78,89 39.394.456.865 DPRKP / DPUPR*
PENGELOLAAN DAN menempati hunian
PENGEMBANGAN dengan akses sanitasi
SISTEM AIR LIMBAH (air limbah domestik)
layak dan aman)*)

VII - 13 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Bidang Urusan Kondisi REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN TARGET KINERJA DAN ANGGARAN
PERANGKAT
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target Akhir P-RPJMD
Kode Satuan DAERAH
Program Prioritas Program (Outcome) Awal Target Target Target Target Target
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. PENGAMPU
Pembangunan (2018) Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
P.1 1.03.06 PROGRAM 3 Persentase panjang % 40,23 45.032.769.306 42,40 38.836.443.488 49,49 33.394.637.978 54,12 34.862.693.395 54,12 152.126.544.167 DPUPR
PENGELOLAAN DAN saluran drainase
PENGEMBANGAN dalam kondisi baik
SISTEM DRAINASE
P.1 1.03.07 PROGRAM 1 Persentase % 56,00 4.448.809.171 57,00 4.699.181.266 58,00 3.334.880.758 60,00 3.568.296.582 60,00 16.051.167.777 DPRKP / DPUPR*
PENGEMBANGAN Penyediaan
PERMUKIMAN Infrastruktur
Permukiman
P.1 1.03.08 PROGRAM PENATAAN 1 Persentase Bangunan % 65,78 5.745.012.684 66,33 9.931.555.355 66,67 1.619.005.740 67,00 1.690.178.548 67,00 18.985.752.327 DPRKP / DPUPR*
BANGUNAN GEDUNG Gedung Pemerintah
yg Layak
P.1 1.03.10 PROGRAM 1 Persentase panjang % 64,64 139.537.316.215 68,91 236.304.871.314 73,15 143.070.740.666 77,43 171.609.541.871 77,43 690.522.470.066 DPUPR
PENYELENGGARAAN jalan dalam kondisi
JALAN baik
2 Persentase jembatan % 68,27 71,67 75,07 78,47 78,47 -
dalam kondisi baik
P.1 1.03.11 PROGRAM 1 Persentase % 3,48 16.569.728 4,17 244.744.931 4,84 292.603.389 5,38 305.466.472 5,38 859.384.520 DPUPR
PENGEMBANGAN peningkatan penyedia
JASA KONSTRUKSI jasa konstruksi yang
bersertifikat

P.1 1.03.12 PROGRAM 1 Persentase kepatuhan % 100,00 305.255.755 100,00 580.530.529 100,00 784.120.586 100,00 818.591.164 100,00 2.488.498.034 DPUPR
PENYELENGGARAAN pemanfaatan ruang
PENATAAN RUANG terhadap RTRW

- -
1.04 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN - -
P.1 1.04.15 Program 1 Cakupan perumahan % 39,13 39,13 12.741.533.133 43,48 2.758.005.851 43,48 15.499.538.984 DPRKP
. Pengembangan yang sehat yang
Perumahan didukung PSU
2 Persentase % 2,56 2,60 2,63 2,63 -
penyediaan rumah
layak huni
P.1 1.04.16 Program Penataan 1 Persentase jalan % 42,13 44,11 6.774.522.519 46,91 5.984.770.056 46,91 12.759.292.575 DPRKP
. Kawasan Permukiman lingkungan dalam
kondisi baik
2 Persentase drainase % 43,25 43,68 46,14 46,14 -
dalam kondisi baik
P.1 1.04.17 Program 1 Persentase RT % 43,55 33,85 37.752.517.332 45,00 16.577.008.574 45,00 54.329.525.906 DPRKP
. Pengembangan Air berakses air minum
Minum dan
Penyehatan
Lingkungan
Permukiman
2 Persentase RT % 64,52 37,14 65,92 65,92 -
berakses sanitasi
P.1 2.04.19 Program Pembinaan 1 Persentase jalan % - 43,48 645.114.600 - 645.114.600 DPRKP
. Lingkungan Sosial lingkungan dalam
kondisi baik
1.00.01 Program Pelayanan 1 Persentase % 100,00 100,00 449.097.072 50,00 471.196.030 50,00 920.293.102 DPRKP
. Administrasi dan Jasa pemenuhan
Perkantoran kebutuhan
administrasi
perkantoran
1.00.02 Program Peningkatan 1 Persentase sarana dan % 100,00 100,00 245.161.942 100,00 256.465.872 100,00 501.627.814 DPRKP
. Sarana dan Prasarana prasarana aparatur
Aparatur dalam kondisi baik

1.00.03 Program Peningkatan 1 Persentase aparatur % 100,00 34,00 113.551.863 - 113.551.863 DPRKP
. Kapasitas Sumber yang mengikuti
Daya Aparatur peningkatan kapasitas
aparatur

VII - 14 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Bidang Urusan Kondisi REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN TARGET KINERJA DAN ANGGARAN
PERANGKAT
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target Akhir P-RPJMD
Kode Satuan DAERAH
Program Prioritas Program (Outcome) Awal Target Target Target Target Target
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. PENGAMPU
Pembangunan (2018) Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
1.00.04 Program Peningkatan 1 Persentase % 100,00 100,00 44.960.000 100,00 29.509.458 100,00 74.469.458 DPRKP
. Sistem Perencanaan, pemenuhan dokumen
Penganggaran, perencanaan,
Pelaporan dan penganggaran,
Pelayanan Informasi pelaporan kinerja dan
Publik pelayanan publik yang
baik dan tepat waktu

PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -


1.04.01 PROGRAM 1 Persentase penunjang % 100,00 5.402.173.270 100,00 5.035.431.111 100,00 4.997.744.141 100,00 5.217.449.034 100,00 20.652.797.556 DPRKP / DINAS
PENUNJANG URUSAN urusan pemerintah LINGKUNGAN
PEMERINTAHAN daerah yang HIDUP,
DAERAH difasilitasi PERUMAHAN
KABUPATEN/KOTA RAKYAT DAN
PERMUKIMAN*
P.1 1.04.03 PROGRAM KAWASAN 1 Persentase % 4,29 4.871.301.457 5,69 1.990.162.603 7,09 2.094.771.982 8,49 2.186.859.860 8,49 11.143.095.902 DPRKP / DINAS
PERMUKIMAN Penyediaan LINGKUNGAN
Infrastruktur HIDUP,
Kawasan Kumuh PERUMAHAN
RAKYAT DAN
PERMUKIMAN*
2 Persentase % 2,89 2,89 3,07 3,15 3,15 -
Penyediaan rumah
layak huni
3 Persentase warga % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
negara korban
bencana kab./kota
yang memperoleh
rumah layak huni *)
P.1 1.04.05 PROGRAM 1 Persentase % 15,10 924.853.468 22,00 1.550.786.292 24,00 1.285.628.871 28,2 1.342.146.160 28,2 5.103.414.791 DPRKP / DINAS
PENINGKATAN Penyediaan LINGKUNGAN
PRASARANA, SARANA Infrastruktur HIDUP,
DAN UTILITAS UMUM Perumahan PERUMAHAN
(PSU) RAKYAT DAN
PERMUKIMAN*
- -
- -
1.05. URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KETENTERAMAN DAN KETERTIBAN UMUM SERTA PERLINDUNGAN MASYARAKAT - -
P.1 1.05.15. Program Penegakan 1 Persentase % 100,00 100,00 662.444.730 603.554.375 - 1.265.999.105 SATUAN POLISI
Peraturan Daerah dan penanganan PAMONG PRAJA
Ketertiban Umum pelanggaran perda
dan Ketertiban Umum

P.1 1.05.16. Program Perlindungan 1 Persentase desa % 13,98 30,00 592.217.790 191.079.592 - 783.297.382 SATUAN POLISI
Masyarakat dengan Satuan PAMONG PRAJA
Perlindungan
Masyarakat yang aktif

P.1 1.05.17 Program peningkatan 1 Persentase kejadian % 94,00 94,90 1.480.896.634 841.338.863 - 2.322.235.497 SATUAN POLISI
kesiagaan dan kebakaran yang PAMONG PRAJA
pencegahan bahaya ditangani
kebakaran
P.1 1.05.18. Program 1 Persentase % 100,00 37.145.000 100,00 37.145.000 SATUAN POLISI
Pemberantasan penurunan peredaran PAMONG PRAJA
Barang Kena Cukai rokok ilegal
Ilegal
1.00.01. Pelayanan 1 Persentase % 100,00 100,00 1.412.985.179 54,00 1.426.560.638 54,00 2.839.545.817 SATUAN POLISI
Administrasi dan Jasa pemenuhan PAMONG PRAJA
Perkantoran kebutuhan
administrasi
perkantoran

VII - 15 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Bidang Urusan Kondisi REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN TARGET KINERJA DAN ANGGARAN
PERANGKAT
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target Akhir P-RPJMD
Kode Satuan DAERAH
Program Prioritas Program (Outcome) Awal Target Target Target Target Target
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. PENGAMPU
Pembangunan (2018) Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
1.00.02. Peningkatan Sarana 1 Persentase sarana dan % 100,00 100,00 633.725.909 72,00 386.820.133 72,00 1.020.546.042 SATUAN POLISI
dan Prasarana prasarana aparatur PAMONG PRAJA
Aparatur dalam kondisi baik

1.00.03. Program Peningkatan 1 Presentase aparatur % 100,00 100,00 277.497.954 100,00 42.545.852 100,00 320.043.806 SATUAN POLISI
Kapasitas Sumber yang mengikuti PAMONG PRAJA
Daya Aparatur peningkatan kapasitas
aparatur
1.00.04. Program peningkatan 1 Persentase % 100,00 100,00 40.659.000 100,00 18.660.000 100,00 59.319.000 SATUAN POLISI
sistem perencanaan, pemenuhan dokumen PAMONG PRAJA
penganggaran, perencanaan,
pelaporan dan penganggaran,
pelayanan informasi pelaporan kinerja dan
publik pelayanan publik yang
baik dan tepat waktu

BPBD - -
P.1 4.05.36. Program Pencegahan 1 Persentase desa % n/a 100,00 2.002.396.500 100,00 1.292.653.858 100,00 3.295.050.358 BPBD
Dini dan tangguh bencana
Penanggulangan
Bencana
2 Persentase korban % n/a 100,00 100,00 100,00 - BPBD
bencana alam yang
tertangani
3 Jumlah korban jiwa/ 0,00 0,00 0,00 - -
meninggal, hilang, dan orang
terkena dampak
bencana per 100.000
orang
1.00.01. Program Pelayanan 1 Persentase % 100,00 100,00 296.039.852 100,00 277.053.566 100,00 573.093.418 BPBD
Administrasi dan Jasa pemenuhan
Perkantoran kebutuhan
administrasi
perkantoran
1.00.02. Program Peningkatan 1 Persentase sarana dan % 100,00 100,00 377.184.386 100,00 272.152.588 100,00 649.336.974 BPBD
Sarana dan Prasarana prasarana aparatur
Aparatur dalam
kondisi baik

1.00.03. Peningkatan Kapasitas 1 Persentase aparatur % 100,00 100,00 16.349.917 - 16.349.917 BPBD
Sumber Daya Aparatur yang mengikuti
peningkatan kapasitas
aparatur
1.00.04. Program Peningkatan 1 Persentase % 100,00 100,00 32.357.800 100,00 12.825.792 100,00 45.183.592 BPBD
Sistem Perencanaan, pemenuhan dokumen
Penganggaran, perencanaan,
Pelaporan dan penganggaran,
Pelayanan Informasi pelaporan kinerja dan
Publik pelayanan publik yang
baik dan tepat waktu

PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -


1.05.01 PROGRAM 1 Persentase penunjang % 100,00 10.200.275.600 100,00 11.074.368.994 100,00 11.363.804.842 100,00 11.863.366.935 100,00 44.501.816.371 SATUAN POLISI
PENUNJANG URUSAN urusan pemerintah PAMONG PRAJA,
PEMERINTAHAN daerah yang BPBD dan DINAS
DAERAH difasilitasi PEMADAM
KABUPATEN/KOTA KEBAKARAN DAN
PENYELAMATAN
DAERAH**

VII - 16 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Bidang Urusan Kondisi REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN TARGET KINERJA DAN ANGGARAN
PERANGKAT
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target Akhir P-RPJMD
Kode Satuan DAERAH
Program Prioritas Program (Outcome) Awal Target Target Target Target Target
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. PENGAMPU
Pembangunan (2018) Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
P.1 1.05.02 PROGRAM 1 Persentase % 100,00 4.890.959.764 100,00 522.574.925 100,00 1.026.533.738 100,00 1.071.660.995 100,00 7.511.729.422 SATUAN POLISI
PENINGKATAN penanganan PAMONG PRAJA
KETENTERAMAN DAN pelanggaran perda
KETERTIBAN UMUM dan Ketertiban Umum

2 Persentase desa % 55,91 70,97 86,02 100,00 100,00 -


dengan Satuan
Perlindungan
Masyarakat yang aktif

3 Warga Kabupaten % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 -


yang memperoleh
layanan akibat dari
penegakan hukum
Perda dan perkada *)
P.1 1.05.03 PROGRAM 1 Persentase desa % 23,07 5.146.288.012 30,76 1.059.163.989 46,15 1.723.911.140 61,53 1.799.695.675 61,53 9.729.058.816 BPBD
PENANGGULANGAN tangguh bencana
BENCANA
2 Persentase korban % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 -
bencana alam yang
tertangani
3 Jumlah korban jiwa/ - - - - - -
meninggal, hilang, dan orang
terkena dampak
bencana per 100.000
orang
4 Persentase Warga % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 -
Kabupaten yang
memperoleh layanan
informasi rawan
bencana *)
5 Persentase Warga % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 -
Kabupaten yang
memperoleh layanan
pencegahan dan
kesiapsiagaan
terhadap bencana*)
6 Jumlah Warga Negara % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
yang
memperoleh layanan
penyelamatan dan
evakuasi korban
bencana*)
P.1 1.05.04 PROGRAM 1 Persentase pelayanan % 97,00 209.146.806 98,00 452.762.741 99,00 737.708.208 100,00 770.138.460 100,00 2.169.756.215 SATUAN POLISI
PENCEGAHAN, pemadaman dan PAMONG PRAJA /
PENANGGULANGAN, penyelamatan DINAS PEMADAM
PENYELAMATAN kebakaran*) KEBAKARAN DAN
KEBAKARAN DAN PENYELAMATAN
PENYELAMATAN NON DAERAH*
KEBAKARAN

- -
1.06 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG SOSIAL - -
P.1 1.06.15 Program Pelayanan 1 Persentase PMKS % 0,68 2,77 691.720.528 26,26 343.905.026 26,26 1.035.625.554 DINAS SOSIAL
. dan Rehabilitasi yang menerima
Kesejahteraan Sosial pelayanan dan
rehabilitasi sosial

VII - 17 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Bidang Urusan Kondisi REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN TARGET KINERJA DAN ANGGARAN
PERANGKAT
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target Akhir P-RPJMD
Kode Satuan DAERAH
Program Prioritas Program (Outcome) Awal Target Target Target Target Target
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. PENGAMPU
Pembangunan (2018) Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
P.1 1.06.16 Program Penanganan 1 Persentase fakir % 0,03 39,31 1.664.687.900 99,95 763.767.700 99,95 2.428.455.600 DINAS SOSIAL
. Fakir Miskin dan miskin yang
Pemberdayaaan Sosial mendapatkan
pembinaan dalam
penyelenggaraan
pemberdayaan sosial
P.1 1.06.17 Program Perlindungan 1 Persentase PMKS % 47,80 13,42 2.061.007.186 74,66 1.128.753.918 74,66 3.189.761.104 DINAS SOSIAL
. dan Jaminan Sosial penerima program
perlindungan dan
jaminan sosial
1.00.01 Program Pelayanan 1 Persentase % 100,00 100,00 386.788.647 100,00 402.260.868 100,00 789.049.515 DINAS SOSIAL
. Administrasi dan Jasa pemenuhan
Perkantoran kebutuhan
administrasi
perkantoran
1.00.02 Program Peningkatan 1 Persentase sarana dan % 100,00 100,00 316.788.683 100,00 198.293.866 100,00 515.082.549 DINAS SOSIAL
. Sarana dan Prasarana prasarana aparatur
Aparatur dalam kondisi baik

1.00.03 Program Peningkatan 1 Persentase aparatur % 100,00 100,00 24.171.500 100,00 5.850.000 100,00 30.021.500 DINAS SOSIAL
. Kapasitas Sumber yang mengikuti
Daya Aparatur peningkatan kapasitas
aparatur
1.00.04 Program Peningkatan 1 Persentase % 100,00 100,00 39.997.500 100,00 18.527.425 100,00 58.524.925 DINAS SOSIAL
. Sistem Perencanaan, pemenuhan dokumen
Penganggaran, perencanaan,
Pelaporan dan penganggaran,
Pelayanan Infomasi pelaporan kinerja dan
Publik pelayanan publik yang
baik dan tepat waktu

PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -


1.06.01 PROGRAM 1 Persentase penunjang % 100,00 5.224.084.602 100,00 5.423.920.400 100,00 7.054.838.219 100,00 7.364.974.639 100,00 25.067.817.860 DINSOS PPPA
PENUNJANG URUSAN urusan pemerintah
PEMERINTAHAN daerah yang
DAERAH difasilitasi
KABUPATEN/KOTA
P.1 1.06.02 PROGRAM 2 Persentase fakir % 0,75 452.024.325 0,75 2.759.290.712 2,50 528.222.682 4,99 551.443.781 4,99 4.290.981.500 DINSOS PPPA
PEMBERDAYAAN miskin yang
SOSIAL mendapatkan
pembinaan dalam
penyelenggaraan
pemberdayaan sosial
P.1 1.06.04 PROGRAM 1 Persentase PMKS % 32,48 5.080.253.503 32,49 1.727.356.099 39,90 1.927.297.184 43,22 2.012.022.734 43,22 10.746.929.520 DINSOS PPPA
REHABILITASI SOSIAL yang menerima
pelayanan dan
rehabilitasi sosial
2 Persentase % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 -
penyandang
disabilitas terlantar
yang terpenuhi
kebutuhan dasarnya
di luar panti*
3 Persentase Anak % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 -
Terlantar yang
terpenuhi kebutuhan
dasarnya di luar
panti*

VII - 18 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Bidang Urusan Kondisi REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN TARGET KINERJA DAN ANGGARAN
PERANGKAT
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target Akhir P-RPJMD
Kode Satuan DAERAH
Program Prioritas Program (Outcome) Awal Target Target Target Target Target
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. PENGAMPU
Pembangunan (2018) Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
4 Persentase lanjut usia % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 -
terlantar yang
terpenuhi kebutuhan
dasarnya di luar
panti*
5 Persentase % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 -
Gelandangan dan
Pengemis yang
terpenuhi kebutuhan
dasarnya di luar
panti*
P.1 1.06.05 PROGRAM 1 Persentase PMKS % 97,39 723.110.836 87,51 744.045.995 76,76 1.396.149.886 72,74 1.457.525.769 72,74 4.320.832.486 DINSOS PPPA
PERLINDUNGAN DAN penerima program
JAMINAN SOSIAL perlindungan dan
jaminan sosial
P.1 1.06.06 PROGRAM 1 Persentase bantuan % 100,00 535.985.471 100,00 429.113.230 100,00 548.271.826 100,00 572.374.301 100,00 2.085.744.828 DINSOS PPPA
PENANGANAN KSB korban bencana
BENCANA alam dan Korban
Sosial yg tertangani
2 Jumlah Korban % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 -
Bencana Sosial yang
Mendapatkan
Bantuan
Perlindungan Sosial *
P.1 1.06.07 PROGRAM 5 Persentase Taman % 100,00 59.866.282 100,00 266.362.265 100,00 312.047.985 100,00 325.765.868 100,00 964.042.400 DINSOS PPPA
PENGELOLAAN Makam Pahlawan
TAMAN MAKAM (TMP) yang dikelola
PAHLAWAN
- -
2 URUSAN PEMERINTAHAN WAJIB YANG TIDAK BERKAITAN DENGAN PELAYANAN DASAR - -
2.07 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG TENAGA KERJA - -
P.2 2.01.15. Program Penempatan 1 Persentase pencari % 74,33 75,12 419.997.035 97,94 123.657.645 97,94 543.654.680 DISKUM NAKER
dan Pengembangan kerja yang
Tenaga Kerja ditempatkan
2 Angka sengketa % 0,67 1,33 0,00 0 -
pengusaha pekerja
pertahun
P.2 2.01.16. Program Pembinaan 1 Persentase pencari % 80,00 97,50 704.502.240 46,33 979.924.056 46,33 1.684.426.296 DISKUM NAKER
Lingkungan Sosial kerja yang dilatih di
BLK
PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -
P.2 2.07.03 PROGRAM 1 Persentase pencari % - - 68,75 581.062.744 69,23 833.358.207 69,29 869.993.311 69,29 2.284.414.262 DPMPTSP NAKER
PELATIHAN KERJA kerja yang dilatih di / DISNAKER*
DAN PRODUKTIVITAS BLK
TENAGA KERJA

P.2 2.07.04 PROGRAM 2 Persentase pencari % 76,57 584.089.608 77,23 301.057.786 77,85 408.691.523 78,44 426.657.934 78,44 1.720.496.851 DPMPTSP NAKER
PENEMPATAN kerja yang difasilitasi / DISNAKER*
TENAGA KERJA
P.2 2.07.05 PROGRAM 3 Persentase sengketa % 100,00 32.400.973 100,00 9.225.000 100,00 47.116.659 100,00 49.187.946 100,00 137.930.578 DPMPTSP NAKER
HUBUNGAN pengusaha-pekerja / DISNAKER*
INDUSTRIAL yang diselesaikan
2.08 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK - -
P.2 2.02.15. Program 1 Persentase % - 25,00 665.626.071 0 343.308.883 0 1.008.934.954 DKBPPPA
Pemberdayaan kelembagaan
Perempuan dan pengarustamaan
Perlindungan Anak gender dan hak anak
yang dibina
2 Persentase korban % - 75,00 100,00 100,00 -
kekerasan terhadap
perempuan dan anak
yang tertangani

VII - 19 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Bidang Urusan Kondisi REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN TARGET KINERJA DAN ANGGARAN
PERANGKAT
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target Akhir P-RPJMD
Kode Satuan DAERAH
Program Prioritas Program (Outcome) Awal Target Target Target Target Target
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. PENGAMPU
Pembangunan (2018) Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -
P.2 2.08.02 PROGRAM 1 Persentase Perangkat % 100,00 179.411.643 100,00 100.673.360 100,00 230.280.555 100,00 240.403.875 100,00 750.769.433 DINSOS PPPA
PENGARUSUTAMAAN Daerah yang
GENDER DAN melaksanakan
PEMBERDAYAAN perencanaan dan
PEREMPUAN penganggaran yang
resposif gender (
PPRG )
P.2 2.08.03 PROGRAM 1 Persentase korban % 100,00 233.105.965 100,00 225.883.522 100,00 217.994.229 100,00 227.577.432 100,00 904.561.148 DINSOS PPPA
PERLINDUNGAN kekerasan terhadap
PEREMPUAN perempuan yang
tertangani
P.2 2.08.04 PROGRAM 1 Persentase Organisasi % 40,00 1.240.000 50,00 28.929.195 60,00 29.491.485 70,00 30.787.955 70,00 90.448.635 DINSOS PPPA
PENINGKATAN Perempuan yang
KUALITAS KELUARGA dibina

P.2 2.08.05 PROGRAM 1 Persentase OPD yang % 100,00 121.902.874 100,00 145.865.254 100,00 172.105.979 100,00 179.671.897 100,00 619.546.004 DINSOS PPPA
PENGELOLAAN memanfatkan Data
SISTEM DATA Gender dan Anak
GENDER DAN ANAK
P.2 2.08.06 PROGRAM 1 Persentase % 100,00 148.915.675 100,00 128.545.000 100,00 139.261.806 100,00 145.383.868 100,00 562.106.349 DINSOS PPPA
PEMENUHAN HAK Kelembagaan PUHA
ANAK (PHA) yang dibina
P.2 2.08.07 PROGRAM 1 Persentase Anak yang 100,00 64.629.008 100,00 56.012.758 100,00 63.653.795 100,00 66.452.068 100,00 250.747.629 DINSOS PPPA
PERLINDUNGAN memerlukan
KHUSUS ANAK Perlindungan Khusus
yang ditangani
2.09 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PANGAN - -
P.2 2.03.15. Program Ketersediaan 1 Ketersediaan pangan kg/kapi 274,62 279,27 967.466.493 357,68 339.390.721 357,68 1.306.857.214 DINAS
Pangan dan Distribusi utama masyarakat ta/tahu KETAHANAN
Pangan (Pangan Setara n PANGAN
Beras/PSB)
2 Persentase % 197,35 200,70 315,41 315,41 -
pemenuhan
kebutuhan pangan
utama
3 Cadangan pangan ton 20,00 20,00 0,00 - -
pemerintah setara
beras (PSB)
P.2 2.03.16. Program Konsumsi 1 Angka konsumsi Juta 36,70 40,40 610.756.294 113,40 281.321.670 113,40 892.077.964 DINAS
dan Keamanan Pangan pangan RT pertahun Rp./ KETAHANAN
RT/ PANGAN
tahun
2 Persentase konsumsi % 81,44 72,88 84,66 84,66 -
RT non pangan
3 Persentase produk % 90,00 100,00 100,00 100,00 -
pangan yang aman
1.00.01. Program Pelayanan 1 Persentase % 100,00 100,00 274.118.744 100,00 275.942.880 100,00 550.061.624 DINAS
Administrasi dan Jasa Pemenuhan KETAHANAN
Perkantoran Kebutuhan PANGAN
Administrasi dan Jasa
Perkantoran
1.00.02. Program Peningkatan 1 Persentase sarana dan % 100,00 100,00 215.492.183 100,00 60.600.546 100,00 276.092.729 DINAS
Sarana Dan Prasarana prasarana aparatur KETAHANAN
Aparatur dalam kondisi baik PANGAN

1.00.03. Program Peningkatan 1 Persentase aparatur % 100,00 100,00 3.600.000 - 3.600.000 DINAS
Kapasitas Sumber yang mengikuti KETAHANAN
Daya Aparatur peningkatan kapasitas PANGAN
aparatur

VII - 20 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Bidang Urusan Kondisi REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN TARGET KINERJA DAN ANGGARAN
PERANGKAT
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target Akhir P-RPJMD
Kode Satuan DAERAH
Program Prioritas Program (Outcome) Awal Target Target Target Target Target
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. PENGAMPU
Pembangunan (2018) Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
1.00.04. Program Peningkatan 1 Persentase % 100,00 100,00 40.856.263 100,00 21.319.483 100,00 62.175.746 DINAS
Sistem Perencanaan, pemenuhan dokumen KETAHANAN
Penganggaran, perencanaan, PANGAN
Pelaporan dan penganggaran,
Pelayanan Infomasi pelaporan kinerja dan
Publik pelayanan publik yang
baik dan tepat waktu

PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -


P.2 2.09.02 PROGRAM 1 Persentase / rasio % 3,00 80.027.697 3,03 5.500.000.000 3,06 4.776.815.963 3,09 4.986.808.674 3,09 15.343.652.334 DINAS
PENGELOLAAN ketersediaan terhadap PERTANIAN KP
SUMBER DAYA kebutuhan pangan
EKONOMI UNTUK
KEDAULATAN DAN
KEMANDIRIAN
PANGAN
P.2 2.09.03 PROGRAM 2 Persentase cadangan % 6,40 747.152.337 6,46 286.600.375 6,53 216.413.786 6,59 225.927.512 6,59 1.476.094.010 DINAS
PENINGKATAN pangan PERTANIAN KP
DIVERSIFIKASI DAN kabupaten
KETAHANAN PANGAN
MASYARAKAT

P.2 2.09.04 PROGRAM 3 Persentase daerah % 28,49 18.379.998 28,20 187.406.202 27,92 280.813.988 27,64 293.158.799 27,64 779.758.987 DINAS
PENANGANAN rentan PERTANIAN KP
KERAWANAN rawan pangan
PANGAN
P.2 2.09.05 PROGRAM 4 Persentase pangan % 90,00 20.704.593 90,90 - 91,81 11.174.549 92,37 11.665.791 92,37 43.544.933 DINAS
PENGAWASAN segar asal tumbuhan PERTANIAN KP
KEAMANAN PANGAN yang memenuhi
persyaratan mutu dan
keamanan pangan

2.10 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PERTANAHAN - -


P.2 2.04.15 Program Pengelolaan 1 Persentase % 17,86 26,67 67.266.806 36,67 38.154.200 36,67 105.421.006 DPRKP
. Pertanahan penyelesaian
pengaduan
masyarakat tentang
pertanahan
PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -
P.2 2.10.04 PROGRAM 1 Persentase % 46,67 21.065.178 56,67 39.127.114 66,67 46.673.601 76,67 48.725.411 76,67 155.591.304 DPRKP /DPUPR
PENYELESAIAN Penyelesaian
SENGKETA TANAH Pengaduan
GARAPAN masyarakat tentang
pertanahan
P.2 2.10.05 PROGRAM 1 Persentase ganti rugi % 22,83 89.031.071 22,93 144.572.911 23,03 421.649.837 23,12 440.185.906 23,12 1.095.439.725 DPRKP / DPUPR
PENYELESAIAN tanah Pemkab yang
GANTI KERUGIAN diselesaikan
DAN SANTUNAN
TANAH UNTUK
PEMBANGUNAN
2.11 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP - -
P.2 2.05.15. Program Penataan dan 1 Persentase % 100,00 100,00 1.164.099.708 100,00 538.652.201 100,00 1.702.751.909 DINAS
Pengendalian pelanggaran LINGKUNGAN
Lingkungan Hidup lingkungan yang HIDUP
diselesaikan
2 Persentase pelaku % 8.75 8,75 - -
usaha yang taat
terhadap peraturan
lingkungan

VII - 21 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Bidang Urusan Kondisi REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN TARGET KINERJA DAN ANGGARAN
PERANGKAT
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target Akhir P-RPJMD
Kode Satuan DAERAH
Program Prioritas Program (Outcome) Awal Target Target Target Target Target
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. PENGAMPU
Pembangunan (2018) Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
P.2 2.05.16. Program Kebersihan 1 Persentase % 18,00 20,00 7.053.425.095 4.322.224.673 - 11.375.649.768 DINAS
dan Persampahan penurunan timbulan LINGKUNGAN
sampah HIDUP
P.2 2.05.17. Program konservasi, 1 penghijauan wilayah ha. 4,00 4,50 4.371.573.653 2.292.979.941 - 6.664.553.594 DINAS
rehabilitasi lingkungan rawan longsor dan LINGKUNGAN
dan pertamanan sumber mata air HIDUP

2 Persentase luas RTH % 9,20 0,80 - -


perkotaan
1.00.01. Program pelayanan 1 Persentase % 100,00 100,00 677.541.660 100,00 680.864.780 100,00 1.358.406.440 DINAS
administrasi dan jasa pemenuhan LINGKUNGAN
perkantoran kebutuhan HIDUP
administrasi
perkantoran
1.00.02. Program peningkatan 1 Persentase sarana dan % 100,00 100,00 1.361.181.301 100,00 1.000.497.238 100,00 2.361.678.539 DINAS
sarana dan prasarana prasarana aparatur LINGKUNGAN
aparatur dalam kondisi baik HIDUP

1.00.03. Program peningkatan 1 Presentase aparatur % 100,00 100,00 68.176.240 100,00 20.613.870 100,00 88.790.110 DINAS
kapasitas sumber daya yang mengikuti LINGKUNGAN
apaparatur peningkatan kapasitas HIDUP
aparatur
1.00.04. Program peningkatan 1 Persentase % 100,00 100,00 40.899.600 100,00 15.719.644 100,00 56.619.244 DINAS
sistem perencanaan, pemenuhan dokumen LINGKUNGAN
penganggaran, perencanaan, HIDUP
pelaporan dan penganggaran,
pelayanan informasi pelaporan kinerja dan
publik pelayanan publik yang
baik dan tepat waktu

PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -


2.11.01 PROGRAM 1 Persentase penunjang % 100,00 10.911.032.466 100,00 8.741.584.120 100,00 9.706.683.424 100,00 10.133.397.114 100,00 39.492.697.124 DLH / DINAS
PENUNJANG URUSAN urusan pemerintah LINGKUNGAN
PEMERINTAHAN daerah yang HIDUP,
DAERAH difasilitasi PERUMAHAN
KABUPATEN/KOTA RAKYAT DAN
PERMUKIMAN*
P.2 2.11.02 PROGRAM 1 Persentase % 100,00 285.908.552 100,00 56.798.360 100,00 258.844.822 100,00 270.223.851 100,00 871.775.585 DLH / DINAS
PERENCANAAN ketersediaan LINGKUNGAN
LINGKUNGAN HIDUP dokumen HIDUP,
perencanaan PERUMAHAN
Lingkungan Hidup RAKYAT DAN
PERMUKIMAN*
P.2 2.11.03 PROGRAM 1 Persentase % 56,00 238.912.090 72,00 340.031.512 80,00 430.362.838 100,00 449.281.938 100,00 1.458.588.378 DLH / DINAS
PENGENDALIAN pemenuhan baku LINGKUNGAN
PENCEMARAN mutu air HIDUP,
DAN/ATAU PERUMAHAN
KERUSAKAN RAKYAT DAN
LINGKUNGAN HIDUP PERMUKIMAN*
2 Persentase % 48,49 66,67 84,85 100,00 100,00 -
pemenuhan baku
mutu udara
P.2 2.11.04 PROGRAM 1 Persentase % 0,82 2.197.677.732 0,86 21.244.115.518 0,90 4.210.729.388 0,94 4.395.672.163 0,94 32.048.194.801 DLH / DINAS
PENGELOLAAN peningkatan luasan LINGKUNGAN
KEANEKARAGAMAN RTH HIDUP,
HAYATI (KEHATI) PERUMAHAN
RAKYAT DAN
PERMUKIMAN*

VII - 22 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Bidang Urusan Kondisi REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN TARGET KINERJA DAN ANGGARAN
PERANGKAT
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target Akhir P-RPJMD
Kode Satuan DAERAH
Program Prioritas Program (Outcome) Awal Target Target Target Target Target
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. PENGAMPU
Pembangunan (2018) Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
P.2 2.11.05 PROGRAM 1 Persentase limbah B3 % 61,00 8.168.951 62,00 2.470.000 63,00 32.297.986 64,00 33.717.832 64,00 76.654.769 DLH / DINAS
PENGENDALIAN yang dikelola LINGKUNGAN
BAHAN BERBAHAYA HIDUP,
DAN BERACUN (B3) PERUMAHAN
DAN LIMBAH BAHAN RAKYAT DAN
BERBAHAYA DAN PERMUKIMAN*
BERACUN (LIMBAH
B3)
P.2 2.11.06 PROGRAM 1 Persentase pelaku % 26,00 18.433.579 31,00 137.046.064 36,00 148.225.662 41,00 154.741.783 41,00 458.447.088 DLH / DINAS
PEMBINAAN DAN usaha yang taat LINGKUNGAN
PENGAWASAN terhadap peraturan HIDUP,
TERHADAP IZIN lingkungan PERUMAHAN
LINGKUNGAN DAN RAKYAT DAN
IZIN PERLINDUNGAN PERMUKIMAN*
DAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
(PPLH)
P.2 2.11.08 PROGRAM 1 Jumlah Kelompok kelomp - - 4,00 16.778.602 5,00 24.497.578 6,00 25.574.511 6,00 66.850.691 DLH / DINAS
PENINGKATAN Masyarakat yang ok LINGKUNGAN
PENDIDIKAN, Diberi Pendidikan, HIDUP,
PELATIHAN DAN Pelatihan dan PERUMAHAN
PENYULUHAN Penyuluhan RAKYAT DAN
LINGKUNGAN HIDUP PERMUKIMAN*
UNTUK MASYARAKAT

P.2 2.11.09 PROGRAM 1 Jumlah penghargaan kelomp 1,00 173.081.147 5,00 95.739.480 5,00 110.000.000 5,00 115.000.000 5,00 493.820.627 DLH / DINAS
PENGHARGAAN yang diberikan ok LINGKUNGAN
LINGKUNGAN HIDUP kepada masyarakat masyar HIDUP,
UNTUK MASYARAKAT akat PERUMAHAN
RAKYAT DAN
PERMUKIMAN*
P.2 2.11.10 PROGRAM 1 Persentase % 100,00 8.885.119 100,00 19.385.507 100,00 30.243.945 100,00 31.573.493 100,00 90.088.064 DLH / DINAS
PENANGANAN Penyelesaian LINGKUNGAN
PENGADUAN Pengaduan di Bidang HIDUP,
LINGKUNGAN HIDUP Lingkungan Hidup PERUMAHAN
RAKYAT DAN
PERMUKIMAN*
P.2 2.11.11 PROGRAM 1 Persentase % 13,00 7.979.165.376 14,00 5.148.672.264 15,00 6.023.237.090 16,00 6.288.023.486 16,00 25.439.098.216 DLH / DINAS
PENGELOLAAN penanganan timbulan LINGKUNGAN
PERSAMPAHAN sampah HIDUP,
PERUMAHAN
RAKYAT DAN
PERMUKIMAN*
2 Persentase % 1,45 4,00 5,00 6,00 6,00 -
pengurangan
timbulan sampah
2.12 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL - -
P.2 2.06.15. Program penataan 1 Persentase penduduk % 94,55 96,48 461.043.700 99,03 209.176.717 99,03 670.220.417 DISPENDUKCAPIL
administrasi ber KTP -el
kependudukan
2 Presentase penduduk % 100,00 100,00 100,00 100,00 -
ber Kartu Keluarga
3 Presentase anak usia % 0,00 4,39 10,51 10,51 -
0-16 tahun ber KIA
4 Presentase penduduk % 100,00 100,00 100,00 100,00 -
mendapat pelayanan
pindah/datang
P.2 2.06.16. Program Pelayanan 1 Persentase penduduk % 83,92 87,16 131.547.000 92,98 89.620.000 92,98 221.167.000 DISPENDUKCAPIL
Pencatatan Sipil usia 0-18 tahun ber
akta kelahiran

VII - 23 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Bidang Urusan Kondisi REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN TARGET KINERJA DAN ANGGARAN
PERANGKAT
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target Akhir P-RPJMD
Kode Satuan DAERAH
Program Prioritas Program (Outcome) Awal Target Target Target Target Target
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. PENGAMPU
Pembangunan (2018) Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
2 Persentase penduduk % 17,51 20,86 22,95 22,95 -
usia diatas 18 Tahun
ber akta kelahiran
3 Presentase penduduk % 23,03 79,89 79,35 79,35 -
meninggal ber-akta
kematian
4 Presentase pasangan % 9,08 12,27 18,67 18,67 -
berstatus kawin
tercatat
P.2 2.06.17. Program Penataan 1 Ketersediaan dok 3,00 3,00 3.236.774.892 3,00 3.011.674.927 3,00 6.248.449.819 DISPENDUKCAPIL
Data dan Informasi database
Kependudukan kependudukan skala
kabupaten
2 Ketersediaan fasilitas % 100,00 83,86 100,00 100,00 -
penunjang SKM
3 Persentase % 0,00 19,08 57,97 57,97 -
pengelolaan
pendokumentasian
berkas kependudukan
dan pencatatan sipil

1.00.01 Program Pelayanan 1 Persentase % 100,00 100,00 434.736.729 100,00 388.561.001 100,00 823.297.730 DISPENDUKCAPIL
. Administrasi dan Jasa pemenuhan
Perkantoran kebutuhan
administrasi
perkantoran
1.00.02 Program Peningkatan 1 Persentase sarana dan % 100,00 100,00 197.620.500 100,00 92.109.000 100,00 289.729.500 DISPENDUKCAPIL
. Sarana dan Prasarana prasarana aparatur
Aparatur dalam kondisi baik

1.00.03 Program Peningkatan 1 Persentase aparatur % 100,00 100,00 6.250.000 100,00 1.150.000 100,00 7.400.000 DISPENDUKCAPIL
. Kapasitas Sumber yang mengikuti
Daya Aparatur peningkatan kapasitas
aparatur
1.00.04 Program Peningkatan 1 Persentase % 100,00 100,00 47.950.000 100,00 2.983.000 100,00 50.933.000 DISPENDUKCAPIL
. Sistem Perencanaan, pemenuhan dokumen
Penganggaran, perencanaan,
Pelaporan dan penganggaran,
Pelayanan Infomasi pelaporan kinerja dan
Publik pelayanan publik yang
baik dan tepat waktu

PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -


2.12.01 PROGRAM 1 Persentase penunjang % 100,00 6.268.357.992 100,00 5.814.501.406 100,00 3.848.177.378 100,00 4.017.346.382 100,00 19.948.383.158 DISPENDUKCAPIL
PENUNJANG URUSAN urusan pemerintah
PEMERINTAHAN daerah yang
DAERAH difasilitasi
KABUPATEN/KOTA
P.2 2.12.02 PROGRAM 1 Persentase penduduk % 99,20 242.894.660 99,40 435.718.156 99,60 416.151.650 99,75 434.446.014 99,75 1.529.210.480 DISPENDUKCAPIL
PENDAFTARAN ber KTP -el
PENDUDUK
2 Presentase penduduk % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 -
ber Kartu Keluarga
3 Presentase anak usia % 22,00 32,00 42,00 52,00 52,00 -
0-16 tahun ber KIA
4 Presentase penduduk % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 -
mendapat pelayanan
pindah/datang

VII - 24 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Bidang Urusan Kondisi REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN TARGET KINERJA DAN ANGGARAN
PERANGKAT
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target Akhir P-RPJMD
Kode Satuan DAERAH
Program Prioritas Program (Outcome) Awal Target Target Target Target Target
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. PENGAMPU
Pembangunan (2018) Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
P.2 2.12.03 PROGRAM 1 Persentase cakupan % 93,00 158.396.323 93,50 142.167.100 94,00 140.275.837 95,00 146.442.477 95,00 587.281.737 DISPENDUKCAPIL
PENCATATAN SIPIL kepemilikan akta
kelahiran pada anak
usia 0-17 tahun
2 Persentase cakupan % 27,50 33,00 40,00 48,00 48,00 -
kepemilikan akta
kelahiran usia 18
tahun ke atas
3 Persentase cakupan % 80,00 81,00 82,00 83,00 83,00 -
kepemilikan akta
kematian dari
peristiwa kematian
yang dilaporkan
4 Persentase cakupan % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 -
kepemilikan buku
nikah/akta
perkawinan pada
semua pasangan yang
perkawinannya
dilaporkan
5 Persentase cakupan % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 -
kepemilikan akta
perceraian pada
semua individu yang
perceraiannya
dilaporkan
P.2 2.12.04 PROGRAM 1 Pemanfaatan data % 44,00 920.933.828 55,00 672.518.556 68,00 710.730.907 81,50 741.975.215 81,50 3.046.158.506 DISPENDUKCAPIL
PENGELOLAAN kependudukan
INFORMASI
ADMINISTRASI
KEPENDUDUKAN
2 Ketersediaan fasilitas % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 -
penunjang SKM
3 Persentase % 60,00 70,00 80,00 90,00 90,00 -
pengelolaan
pendokumentasian
berkas kependudukan
dan pencatatan sipil

P.2 2.12.05 PROGRAM 1 Penyajian data % 100,00 19.464.607 100,00 17.914.900 100,00 19.638.617 100,00 20.501.947 100,00 77.520.071 DISPENDUKCAPIL
PENGELOLAAN kependudukan skala
PROFIL Kabupaten dalam 1
KEPENDUDUKAN Tahun
- -
2.13 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA - -
P.2 2.07.15. Program 1 Persentase Lembaga % 100,00 100,00 2.107.828.281 100,00 1.478.001.036 100,00 3.585.829.317 DPMD
Pemberdayaan Kemasyarakatan Desa
Kelembagaan (LKD) yang aktif
Masyarakat Perdesaan

P.2 2.07.16. Program 1 Persentase Badan % 21,11 32,22 3.251.967.625 90,00 313.134.390 90,00 3.565.102.015 DPMD
pemberdayaan Usaha Milik Desa
Ekonomi dan (BUMDesa) yang aktif
Teknologi Tepat Guna
P.2 2.07.17. Program Bina 1 Persentase desa % 55,50 100,00 1.850.295.749 100,00 1.410.247.066 100,00 3.260.542.815 DPMD
Pemerintahan Desa dengan perencanaan
dan penganggaran
yang baik
2 Persentase desa % 55,50 100,00 100,00 100,00 -
dengan pengelolaan
keuangan dan aset
berbasis IT

VII - 25 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Bidang Urusan Kondisi REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN TARGET KINERJA DAN ANGGARAN
PERANGKAT
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target Akhir P-RPJMD
Kode Satuan DAERAH
Program Prioritas Program (Outcome) Awal Target Target Target Target Target
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. PENGAMPU
Pembangunan (2018) Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
1.00.01. Program Pelayanan 1 Persentase % 100,00 100,00 350.646.631 100,00 370.122.956 100,00 720.769.587 DPMD
Administrasi dan Jasa Pemenuhan
Perkantoran Kebutuhan
Administrasi dan Jasa
Perkantoran
1.00.02. Program Peningkatan 1 Persentase sarana dan % 100,00 100,00 288.284.850 100,00 343.570.775 100,00 631.855.625 DPMD
Sarana Dan Prasarana prasarana aparatur
Aparatur dalam kondisi baik

1.00.03. Program Peningkatan 1 Persentase aparatur % 100,00 100,00 16.324.350 100,00 21.089.000 100,00 37.413.350 DPMD
Kapasitas Sumber yang mengikuti
Daya Aparatur peningkatan kapasitas
aparatur
1.00.04. Program Peningkatan 1 Persentase % 100,00 100,00 44.072.500 100,00 11.074.160 100,00 55.146.660 DPMD
Sistem Perencanaan, pemenuhan dokumen
Penganggaran, perencanaan,
Pelaporan dan penganggaran,
Pelayanan Infomasi pelaporan kinerja dan
Publik pelayanan publik yang
baik dan tepat waktu

PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -


2.13.01 PROGRAM 1 Persentase penunjang % 100,00 4.071.657.643 100,00 3.664.672.590 100,00 4.410.383.082 100,00 4.604.267.105 100,00 16.750.980.420 DPMD
PENUNJANG URUSAN urusan pemerintah
PEMERINTAHAN daerah yang
DAERAH difasilitasi
KABUPATEN/KOTA
P.2 2.13.02 PROGRAM PENATAAN 1 Persentase Badan % 54,44 426.999.095 57,78 154.040.162 61,67 546.752.252 67,78 555.079.061 67,78 1.682.870.570 DPMD
DESA Usaha Milik Desa
(BUMDesa) yang
berkembang
P.2 2.13.03 PROGRAM 1 Persentase BKAD % 17,65 - 60,00 37.959.324 80,00 40.000.000 100,00 45.000.000 100,00 122.959.324 DPMD
PENINGKATAN yang aktif
KERJASAMA DESA
2 Jumlah BUMDesma unit 2,00 3,00 4,00 5,00 5,00 -
yang terbentuk
P.2 2.13.04 PROGRAM 1 Persentase desa % 100,00 3.110.286.861 100,00 2.532.625.668 100,00 748.213.461 100,00 781.105.533 100,00 7.172.231.523 DPMD
ADMINISTRASI dengan perencanaan
PEMERINTAHAN dan penganggaran
DESA yang baik
2 Persentase desa % 67,22 77,78 88,89 100,00 100,00 -
dengan pengelolaan
aset berbasis IT
3 Persentase desa % 21,67 61,67 100,00 100,00 100,00
dengan pelayanan
administrasi
pemerintahan yang
baik
P.2 2.13.05 PROGRAM 1 Persentase Lembaga % 100,00 850.741.258 100,00 1.402.140.952 100,00 2.127.276.159 100,00 2.220.792.947 100,00 6.600.951.316 DPMD
PEMBERDAYAAN Kemasyarakatan Desa
LEMBAGA (LKD) yang aktif
KEMASYARAKATAN,
LEMBAGA ADAT DAN
MASYARAKAT
HUKUM ADAT
- -
2.14 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA - -
P.2 2.08.15 Program Penyuluhan 1 Persentase capaian % 50,88 55,00 3.145.060.177 7,55 1.355.092.196 7,55 4.500.152.373 DKBPPPA
. dan Penggerakan akseptor KB
Masyarakat

VII - 26 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Bidang Urusan Kondisi REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN TARGET KINERJA DAN ANGGARAN
PERANGKAT
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target Akhir P-RPJMD
Kode Satuan DAERAH
Program Prioritas Program (Outcome) Awal Target Target Target Target Target
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. PENGAMPU
Pembangunan (2018) Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
P.2 2.08.16 Program Pelayanan 1 Persentase % 20,88 10,73 545.441.350 72,41 72,41 545.441.350 DKBPPPA
. Keluarga Berencana kesetaraaan ber KB
MKJP
2 Persentase kesertaan % 75,09 76,05 12,18 12,18 -
KB aktif (CPR)
3 Cakupan PUS yang % 10,07 10,00 48,00 48,00 -
ingin ber KB tidak
terpenuhi (Unmet
need)
4 Persentase PIKR dan % 29,00 11,00 60,00 3.008.986.600 60,00 3.008.986.600 DKBPPPA
saka kencana yang
aktif
1.00.01 Program Pelayanan 1 Persentase % 100,00 100,00 466.871.456 100,00 480.660.053 100,00 947.531.509 DKBPPPA
. Administrasi dan Jasa Pemenuhan
Perkantoran Kebutuhan
Administrasi
Perkantoran
1.00.02 Program Peningkatan 1 Persentase Sarana % 100,00 100,00 1.031.664.720 100,00 1.412.310.950 100,00 2.443.975.670 DKBPPPA
. Sarana dan Prasarana dan Prasarana
Aparatur Aparatur dalam
Kondisi Baik
1.00.03 Program Peningkatan 1 Persentase aparatur % 0,00 - -
. Kapasitas Sumber yang mengikuti
Daya Aparatur peningkatan kapasitas
aparatur
1.00.04 Program Peningkatan 1 Persentase % 100,00 100,00 30.113.500 100,00 8.711.250 100,00 38.824.750 DKBPPPA
. Sistem Perencanaan, pemenuhan dokumen
Penganggaran, perencanaan,
Pelaporan, dan penganggaran,
Pelayanan Informasi pelaporan kinerja dan
Publik pelayanan publik yang
baik dan tepat waktu

PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -


P.2 2.14.02 PROGRAM 1 Angka Kelahiran Anak 200,00 18.200.000 175,00 147.199.751 150,00 1.087.605.323 125,00 1.135.417.336 125,00 2.388.422.410 DINKES KB
PENGENDALIAN Remaja Umur 15-19
PENDUDUK tahun/Age Speciic
Fertility Ratio (ASFR)
15-19 tahun
P.2 2.14.03 PROGRAM 1 Angka Prevalensi % 75,00 6.186.169.160 78,00 3.617.490.672 81,00 3.680.837.962 84,00 3.842.650.589 84,00 17.327.148.383 DINKES KB
PEMBINAAN Pemakaian
KELUARGA Kontrasepsi (CPR)
BERENCANA (KB) Semua Metode
P.2 2.14.04 PROGRAM 1 Persentase Baduta % 8,00 1.123.896.569 7,00 5.151.022.642 6,00 1.689.589.924 5,00 1.763.865.670 5,00 9.728.374.805 DINKES KB
PEMBERDAYAAN DAN Stunting
PENINGKATAN
KELUARGA
SEJAHTERA (KS)
- -
2.15 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PERHUBUNGAN - -
P.2 2.09.15. Program Peningkatan 1 Persentase angkutan % 95,00 95,29 14.267.424.408 98,94 11.779.202.145 98,94 26.046.626.553 DINAS
Pelayanan darat yang laik jalan PERHUBUNGAN
Perhubungan darat
2 Persentase % 84,75 79,61 82,72 82,72 -
ketersediaan sarana
dan prasarana jalan
dalam kondisi baik

VII - 27 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Bidang Urusan Kondisi REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN TARGET KINERJA DAN ANGGARAN
PERANGKAT
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target Akhir P-RPJMD
Kode Satuan DAERAH
Program Prioritas Program (Outcome) Awal Target Target Target Target Target
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. PENGAMPU
Pembangunan (2018) Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
P.2 2.09.16. Program Peningkatan 1 Persentase % 81,82 47,14 1.628.838.197 55,71 584.654.413 55,71 2.213.492.610 DINAS
Pelayanan ketersediaan sarana PERHUBUNGAN
Perhubungan Laut dan prasarana
perhubungan laut
dalam kondisi baik
1.00.01. Program Pelayanan 1 Persentase % 100,00 100,00 820.610.996 100,00 1.049.138.182 100,00 1.869.749.178 DINAS
Administrasi dan Jasa pemenuhan PERHUBUNGAN
Perkantoran kebutuhan
administrasi
perkantoran
1.00.02. Program Peningkatan 1 Persentase sarana dan % 100,00 100,00 442.923.241 100,00 503.611.338 100,00 946.534.579 DINAS
Sarana dan Prasarana prasarana aparatur PERHUBUNGAN
Aparatur dalam
kondisi baik

1.00.03. Program Peningkatan 1 Presentase aparatur % 100,00 100,00 15.198.820 100,00 15.198.820 DINAS
Kapasitas Sumber yang PERHUBUNGAN
Daya Aparatur mengikuti
peningkatan
kapasitas aparatur
1.00.04. Program Peningkatan 1 Persentase % 100,00 100,00 44.647.104 100,00 19.553.440 100,00 64.200.544 DINAS
Sistem Perencanaan, pemenuhan dokumen PERHUBUNGAN
Penganggaran, perencanaan,
Pelaporan dan penganggaran,
Pelayanan Infomasi pelaporan kinerja dan
Publik pelayanan publik yang
baik dan tepat waktu

PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -


2.15.01 PROGRAM 1 Persentase penunjang % 100,00 5.874.428.063 100,00 5.915.089.541 100,00 7.002.007.919 100,00 7.309.821.876 100,00 26.101.347.399 DINAS
PENUNJANG URUSAN urusan pemerintah PERHUBUNGAN
PEMERINTAHAN daerah yang
DAERAH difasilitasi
KABUPATEN/KOTA
P.2 2.15.02 PROGRAM 1 Persentase angkutan % 98,96 20.692.874.530 98,98 13.562.280.974 99,01 18.865.145.713 99,05 19.694.472.846 99,05 72.814.774.063 DINAS
PENYELENGGARAAN darat yang laik jalan PERHUBUNGAN
LALU LINTAS DAN
ANGKUTAN JALAN
(LLAJ)
2 Persentase % 88,03 91,69 95,16 98,82 98,82 -
ketersediaan sarana
dan prasarana jalan
dalam kondisi baik
P.2 2.15.03 PROGRAM 1 Persentase % 57,14 438.424.622 62,86 311.104.212 68,57 748.137.797 74,29 781.026.543 74,29 2.278.693.174 DINAS
PENGELOLAAN ketersediaan sarana PERHUBUNGAN
PELAYARAN dan prasarana
perhubungan laut
dalam kondisi baik
2.16 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA - -
P.3 2.10.15. Program Fasilitasi 1 Persentase PPID % 15,79 71,00 2.432.721.190 89,29 1.558.227.030 89,29 3.990.948.220 DISKOMINFO
Informasi dan Pembantu dengan
Komunikasi Publik kinerja baik
2 Persentase KIM % 60,00 54,00 92,86 92,86 -
berbasis IT
P.3 2.10.16. Program 1 Persentase sistem % 10,00 53,50 3.878.753.407 64,00 3.203.662.090 64,00 7.082.415.497 DISKOMINFO
Pengembangan informasi perangkat
Teknologi Informasi daerah yang
terintegrasi
2 Jumlah pengunjung Orang 324.225 394.272 778.140 778.140,00 -
Website
sampangkab.go.id

VII - 28 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Bidang Urusan Kondisi REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN TARGET KINERJA DAN ANGGARAN
PERANGKAT
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target Akhir P-RPJMD
Kode Satuan DAERAH
Program Prioritas Program (Outcome) Awal Target Target Target Target Target
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. PENGAMPU
Pembangunan (2018) Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
1.00.01. Program Pelayanan 1 Presentase % 100,00 100,00 788.932.060,00 100,00 899.562.941,00 100,00 1.688.495.001 DISKOMINFO
Administrasi dan Jasa pemenuhan
Perkantoran kebutuhan
administrasi
perkantoran
1.00.02. Program Peningkatan 1 Persentase sarana dan % 100,00 100,00 429.509.100,00 100,00 451.187.000,00 100,00 880.696.100 DISKOMINFO
Sarana dan Prasarana prasarana aparatur
Aparatur dalam kondisi baik

1.00.03. Program Peningkatan 1 Presentase aparatur % 100,00 100,00 80.135.000,00 100,00 29.250.000,00 100,00 109.385.000 DISKOMINFO
Kapasitas Sumber yang mengikuti
Daya Aparatur peningkatan kapasitas
aparatur

1.00.04. Program Peningkatan 1 Persentase % 100,00 100,00 45.960.000 100,00 12.870.000 100,00 58.830.000 DISKOMINFO
Sistem Perencanaan, pemenuhan dokumen
Penganggaran, perencanaan,
Pelaporan dan penganggaran,
Pelayanan Informasi pelaporan kinerja dan
Publik pelayanan publik yang
baik dan tepat waktu

PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -


P.2 2.16.01 PROGRAM 1 Persentase penunjang % 100,00 6.837.279.307 100,00 7.510.150.768 100,00 6.412.614.591 100,00 6.694.518.338 100,00 27.454.563.004 DISKOMINFO
PENUNJANG URUSAN urusan pemerintah
PEMERINTAHAN daerah yang
DAERAH difasilitasi
KABUPATEN/KOTA
P.2 2.16.02 PROGRAM INFORMASI 1 Persentase PPID % 73,68 2.280.790.978 78,95 1.447.800.000 86,84 2.441.126.125 100,00 2.548.440.013 100,00 8.718.157.116 DISKOMINFO
DAN KOMUNIKASI Pembantu dengan
PUBLIK kinerja baik

2 Persentase KIM % 80,00 85,00 90,00 95,00 95,00 -


berbasis IT
3 Persentase kegiatan kehumasan
% 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 -
P.2 2.16.03 PROGRAM APLIKASI 1 Persentase sistem % 76,00 4.019.979.280 85,00 7.954.026.269 92,00 5.564.498.264 100,00 5.809.118.129 100,00 23.347.621.942 DISKOMINFO
INFORMATIKA informasi perangkat
daerah yang
terintegrasi
2 Jumlah pengunjung Orang ###### ###### ###### ###### 568.504,00 - DISKOMINFO
Website
sampangkab.go.id
- -
2.17 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KOPERASI, USAHA KECIL, DAN MENENGAH - -
P.2 2.11.15. Program Kelembagaan 1 Persentase Koperasi % 46,67 - - DISKUM NAKER
dan Pengawasan yang melaksanakan
Koperasi dan Usaha RAT
Mikro
P.2 2.11.15. Program Kelembagaan 1 Persentase Koperasi % 78,57 81,00 466.597.516,00 60,29 703.827.317 60,29 1.170.424.833 DISKUM NAKER
dan Pengawasan yang melaksanakan
Koperasi dan Usaha RAT
Mikro
2 Persentase UM yang % 0,28 0,30 0,85 0,85 -
berlegalitas
P.2 2.11.16. Program 1 Persentase KUM yang % 0,39 1,63 962.797.028 2,10 700.692.176 2,10 1.663.489.204 DISKUM NAKER
Pengembangan Usaha produknya
Koperasi dan Usaha terstandarisasi
Mikro
2 Persentase Akses % 97,14 96,67 57,67 57,67 -
permodalan bagi KUM

VII - 29 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Bidang Urusan Kondisi REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN TARGET KINERJA DAN ANGGARAN
PERANGKAT
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target Akhir P-RPJMD
Kode Satuan DAERAH
Program Prioritas Program (Outcome) Awal Target Target Target Target Target
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. PENGAMPU
Pembangunan (2018) Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
1.00.01. Program Pelayanan 1 Persentase % 100,00 100,00 592.525.948 96,79 552.361.673 96,79 1.144.887.621 DISKUM NAKER
Administrasi dan Jasa pemenuhan
Perkantoran kebutuhan
administrasi
perkantoran
1.00.02. Program Peningkatan 1 Persentase sarana dan % 56,37 100,00 296.801.180 100,00 157.382.000 100,00 454.183.180 DISKUM NAKER
Sarana dan Prasarana prasarana aparatur
Aparatur dalam kondisi baik

1.00.03. Program Peningkatan 1 Presentase aparatur % 100,00 100,00 15.700.000 - 15.700.000 DISKUM NAKER
Kapasitas Sumber yang mengikuti
Daya Aparatur peningkatan kapasitas
aparatur
1.00.04. Program Peningkatan 1 Persentase % 100,00 100,00 36.374.975 83,33 21.997.200 83,33 58.372.175 DISKUM NAKER
Sistem Perencanaan, pemenuhan dokumen
Penganggaran, perencanaan,
Pelaporan dan penganggaran,
Pelayanan Infomasi pelaporan kinerja dan
Publik pelayanan publik yang
baik dan tepat waktu

PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -


P.2 2.17.03 PROGRAM 1 Persentase Koperasi % 70,07 142.636.174 70,50 149.999.155 71,17 140.275.862 72,08 146.442.503 72,08 579.353.694 DISKOPINDAG
PENGAWASAN DAN yang melaksanakan
PEMERIKSAAN RAT
KOPERASI
P.2 2.17.05 PROGRAM 1 Persentase % 11,64 459.180.503 11,66 404.199.236 12,09 429.413.327 12,25 448.290.686 12,25 1.741.083.752 DISKOPINDAG
PENDIDIKAN DAN Peningkatan kualitas
LATIHAN kelembagaan
PERKOPERASIAN
P.2 2.17.08 PROGRAM 2 Persentase % 5,78 327.797.478 5,84 324.999.747 5,90 509.779.353 5,97 532.189.667 5,97 1.694.766.245 DISKOPINDAG
PENGEMBANGAN Meningkatnya Usaha
UMKM Kecil yang menjadi
wirausaha
P.2 2.17.07 PROGRAM 3 Persentase Akses % 80,67 197.355.216 79,44 307.125.734 78,28 303.930.980 77,15 317.292.033 77,15 1.125.703.963 DISKOPINDAG
PEMBERDAYAAN permodalan bagi KUM
USAHA MENENGAH,
USAHA KECIL, DAN
USAHA MIKRO
(UMKM)
2.18 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENANAMAN MODAL - -
P.2 2.12.15. Program Perencanaan, 1 Jumlah Investor investor 822 840 248.539.200 2.523 136.411.280 2.523,00 384.950.480 DPMPTSP
Pengembangan Iklim (PMDN/PMA)
dan Promosi
Penanaman Modal

P.2 2.12.16.Program 1 Nilai investasi PMDN Juta Rp. 385.297 504.468 366.913.563 629.179 129.881.009 629.179,00 496.794.572 DPMPTSP
Pengendalian,
Pelaksanaan dan
Informasi Penanaman
Modal
P.2 2.12.17. Program 1 Persentase izin yang % 100,00 100,00 233.634.780 100,00 168.447.350 100,00 402.082.130 DPMPTSP
Penyelenggaraan diterbitkan tepat
Pelayanan Perizinan waktu
dan Non Perizinan
P.2 2.12.18. Program Pengaduan 1 Persentase % 100,00 100,00 82.140.751 80,00 32.566.400 80,00 114.707.151 DPMPTSP
Kebijakan dan pengaduan
Pelaporan Layanan masyarakat yang
ditindak lanjuti

VII - 30 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Bidang Urusan Kondisi REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN TARGET KINERJA DAN ANGGARAN
PERANGKAT
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target Akhir P-RPJMD
Kode Satuan DAERAH
Program Prioritas Program (Outcome) Awal Target Target Target Target Target
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. PENGAMPU
Pembangunan (2018) Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
1.00.01. Program Pelayanan 1 Persentase % 100,00 100,00 366.395.418 97,76 310.436.868 97,76 676.832.286 DPMPTSP
Administrasi pemenuhan
Perkantoran dan Jasa kebutuhan
Perkantoran administrasi
prerkantoran
1.00.02. Program Peningkatan 1 Persentase Sarana % 100,00 100,00 1.104.180.025 86,75 315.739.490 86,75 1.419.919.515 DPMPTSP
Sarana dan Prasarana dan Prasarana
Aparatur Aparatur dalam
kondisi baik
1.00.03. Program Peningkatan 1 Persentase Aparatur % 100,00 100,00 31.408.624 100,00 1.900.000 100,00 33.308.624 DPMPTSP
Kapasitas Sumber yang mengikuti
Daya Aparatur Peningkatan
Kapasitas Aparatur
1.00.04. Program Peningkatan 1 Persentase % 100,00 100,00 48.076.590 91,67 19.008.000 91,67 67.084.590 DPMPTSP
Sistem Perencanaan, pemenuhan dokumen
Penganggaran, perencanaan,
Pelaporan dan penganggaran,
Pelayanan Infomasi pelaporan kinerja dan
Publik pelayanan publik yang
baik dan tepat waktu

PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -


2.18.01 PROGRAM 1 Persentase penunjang % 100,00 5.047.587.496 100,00 4.793.534.432 100,00 5.452.050.458 100,00 5.691.727.026 100,00 20.984.899.412 DPMPTSP NAKER
PENUNJANG URUSAN urusan pemerintah /DPMPTSP*
PEMERINTAHAN daerah yang
DAERAH difasilitasi
KABUPATEN/KOTA
P.2 2.18.02 PROGRAM 1 Jumlah Potensi Jenis 1,00 13.849.852 2,00 81.652.790 4,00 202.867.576 6,00 211.785.799 6,00 510.156.017 DPMPTSP NAKER
PENGEMBANGAN Investasi /DPMPTSP*
IKLIM PENANAMAN
MODAL
P.2 2.18.03 PROGRAM PROMOSI 2 Jumlah Investor investor 2.600,00 13.450.251 2.700,00 112.074.851 2.800,00 151.788.005 2.900,00 158.460.729 2.900,00 435.773.836 DPMPTSP NAKER
PENANAMAN MODAL (PMDN/PMA) /DPMPTSP*
P.2 2.18.04 PROGRAM 1 Persentase izin yang % 100,00 113.082.729 100,00 204.561.685 100,00 204.310.019 100,00 213.291.653 100,00 735.246.086 DPMPTSP NAKER
PELAYANAN diterbitkan tepat /DPMPTSP*
PENANAMAN MODAL waktu
1 Persentase % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 -
pengaduan
masyarakat yang
ditindak lanjuti
P.2 2.18.05 PROGRAM 3 Jumlah pelaku usaha Pelaku 120,00 438.270.940 180,00 408.874.926 185,00 511.115.565 190,00 533.584.621 675,00 1.891.846.052 DPMPTSP NAKER
PENGENDALIAN yang melapor di LKPM Usaha /DPMPTSP*
PELAKSANAAN
PENANAMAN MODAL
P.2 2.18.06 PROGRAM 4 Nilai investasi PMDN Juta Rp. ####### 77.952.409 ####### 133.872.580 ####### 225.293.173 ####### 235.197.243 967.865,73 672.315.405 DPMPTSP NAKER
PENGELOLAAN DATA /DPMPTSP*
DAN SISTEM
INFORMASI
PENANAMAN MODAL
- -
2.19 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA - -
P.2 2.13.15 Program Pembinaan 1 Persentase organisasi % 80,65 83,87 1.338.165.700 83,87 111.626.300 83,87 1.449.792.000 DISPORABUDPAR
. dan Pengembangan kepemudaan aktif
Kepemudaan
2 Jumlah pemuda yang pemuda 8 11 4 4,00 -
berprestasi di tingkat
regional, nasional dan
internasional

VII - 31 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Bidang Urusan Kondisi REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN TARGET KINERJA DAN ANGGARAN
PERANGKAT
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target Akhir P-RPJMD
Kode Satuan DAERAH
Program Prioritas Program (Outcome) Awal Target Target Target Target Target
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. PENGAMPU
Pembangunan (2018) Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
P.2 2.13.16 Program Pembinaan 1 Jumlah prestasi olah prestasi 78 80 16.223.371.682 6 20.232.438.490 6,00 36.455.810.172 DISPORABUDPAR
. dan Pengembangan raga tingkat regional,
Olahraga nasional dan
internasional
1.00.01 Program Pelayanan 1 Persentase % 100,00 100,00 572.009.211 100,00 686.856.651 100,00 1.258.865.862 DISPORABUDPAR
. Administrasi dan Jasa pemenuhan
Perkantoran kebutuhan
administrasi
perkantoran
1.00.02 Program Peningkatan 1 Persentase sarana dan % 100,00 100,00 127.776.900 100,00 81.114.986 100,00 208.891.886 DISPORABUDPAR
. Sarana dan Prasarana prasarana aparatur
Aparatur dalam kondisi baik

1.00.03 Program Peningkatan 1 Persentase aparatur % 100,00 - -


. Kapasitas Sumber yang mengikuti
Daya Aparatur peningkatan kapasitas
aparatur
1.00.04 Program Peningkatan 1 Persentase % 100,00 100,00 43.106.000 100,00 29.977.500 100,00 73.083.500 DISPORABUDPAR
. Sistem Perencanaan, pemenuhan dokumen
Penganggaran, perencanaan,
Pelaporan dan penganggaran,
Pelayanan Infomasi pelaporan kinerja dan
Publik pelayanan publik yang
baik dan tepat waktu

PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -


2.19.01 PROGRAM 1 Persentase penunjang % 100,00 4.266.129.113 100,00 5.241.513.012 100,00 4.291.407.449 100,00 4.480.061.207 100,00 18.279.110.781 DISPORABUDPAR
PENUNJANG URUSAN urusan pemerintah
PEMERINTAHAN daerah yang
DAERAH difasilitasi
KABUPATEN/KOTA
P.2 2.19.02 PROGRAM 1 Jumlah organisasi OKP 18,00 678.907.886 20,00 453.692.639 21,00 746.750.389 22,00 779.578.142 22,00 2.658.929.056 DISPORABUDPAR
PENGEMBANGAN kepemudaan aktif
KAPASITAS DAYA
SAING KEPEMUDAAN
2 Jumlah pemuda yang pemuda 2,00 6,00 7,00 8,00 8,00 -
berprestasi di tingkat
regional, nasional dan
internasional
P.3 2.19.03 PROGRAM 1 Jumlah prestasi prestasi 6,00 9.630.970.443 25,00 5.258.488.973 35,00 2.292.099.070 45,00 2.392.861.607 45,00 19.574.420.093 DISPORABUDPAR
PENGEMBANGAN olahraga tingkat
KAPASITAS DAYA regional, nasional dan
SAING internasional
KEOLAHRAGAAN
- -
2.20 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG STATISTIK - -
P.2 2.14.15. Program Statistik dan
1 Persentase % 100,00 100,00 171.500.000 100,00 97.150.500 100,00 268.650.500 DISKOMINFO
Pengolahan Data penyediaan data
statistik dalam
pembangunan
PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -
P.2 2.20.02 PROGRAM 1 Persentase 100,00 175.105.973 100,00 144.185.155 100,00 354.427.057 100,00 370.007.958 100,00 1.043.726.143 DISKOMINFO
PENYELENGGARAAN penyediaan data
STATISTIK SEKTORAL statistik dalam
pembangunan
- -
2.21 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PERSANDIAN - -
PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -

VII - 32 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Bidang Urusan Kondisi REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN TARGET KINERJA DAN ANGGARAN
PERANGKAT
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target Akhir P-RPJMD
Kode Satuan DAERAH
Program Prioritas Program (Outcome) Awal Target Target Target Target Target
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. PENGAMPU
Pembangunan (2018) Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
P.2 2.21.02 PROGRAM 1 Prosentase tingkat % 80,00 39.324.334 82,00 35.565.973 82,00 137.934.341 85,00 143.998.046 85,00 356.822.694 DISKOMINFO
PENYELENGGARAAN keamanan informasi
PERSANDIAN UNTUK Pemerintah Daerah
PENGAMANAN
INFORMASI
- -
2.22 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KEBUDAYAAN - -
P.2 2.16.15. Program pengelolaan 1 Persentase kelompok % 15,60 28,39 1.772.586.866 10,74 568.032.162 10,74 2.340.619.028 DISPORABUDPAR
budaya daerah budaya daerah yang
aktif
PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -
P.2 2.22.02 PROGRAM 1 Jumlah budaya daerah budaya 21,00 532.614.510 23,00 258.543.707 25,00 779.887.042 27,00 814.171.510 27,00 2.385.216.769 DISPORABUDPAR
PENGEMBANGAN yang dilestarikan
KEBUDAYAAN
P.2 2.22.03 PROGRAM 1 Jumlah tradisi budaya tradisi 2,00 67.108.088 5,00 106.185.620 7,00 347.964.127 9,00 363.260.913 9,00 884.518.748 DISPORABUDPAR
PENGEMBANGAN yang dibina budaya
KESENIAN
TRADISIONAL
P.2 2.22.05 PROGRAM 1 Persentase cagar % 62,50 502.703.376 75,00 393.135.815 87,50 439.223.069 100,00 458.531.672 100,00 1.793.593.932 DISPORABUDPAR
PELESTARIAN DAN budaya yang
PENGELOLAAN dilestarikan
CAGAR BUDAYA
P.2 2.22.06 PROGRAM 1 Persentase benda % 82,69 60.750.445 88,46 17.333.426 94,23 67.377.524 100,00 70.339.494 100,00 215.800.889 DISPORABUDPAR
PENGELOLAAN cagar budaya yang
PERMUSEUMAN dikelola museum
2.23 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PERPUSTAKAAN - -
P.2 2.17.15 Program Pengelolaan 1 Jumlah kunjungan pengunj 24.355 26.355 700.566.958 18.062 395.538.005 18.062,00 1.096.104.963 DISARPUS
. Perpustakaan layanan perpustakaan ung

PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -


2.23.01 PROGRAM 1 Persentase penunjang % 100,00 3.326.251.963 100,00 3.496.284.499 100,00 3.785.770.145 100,00 3.952.195.676 100,00 14.560.502.283 DISPUSIP
PENUNJANG URUSAN urusan pemerintah
PEMERINTAHAN daerah yang
DAERAH difasilitasi
KABUPATEN/KOTA
P.2 2.23.02 PROGRAM 1 Jumlah Perpustakaan Perpust - - - 1 450.597.854 3 10.597.643.961 6 888.413.634 10 927.469.019 10,00 12.864.124.468 DISPUSIP
PEMBINAAN Sesuai Stadar akaan
PERPUSTAKAAN
- -
2.24 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KEARSIPAN - -
P.2 2.18.15.Program Pengelolaan 1 Jumlah kunjungan pengunj - 10.000 500.677.000 1.631 236.121.845 1.631,00 736.798.845 DISARPUS
Kearsipan layanan kearsipan ung
1.00.01 Program pelayanan 2 Persentase % 100,00 100,00 541.339.289 96,65 512.847.758 96,65 1.054.187.047 DISARPUS
. adminitrasi pemenuhan
perkantoran kebutuhan
administrasi
perkantoran
1.00.02 Program Peningkatan 3 Persentase sarana dan % 100,00 100,00 699.792.775 100,00 386.935.525 100,00 1.086.728.300 DISARPUS
. sarana dan Prasrana prasarana aparatur
aparatur dalam kondisi baik

1.00.03 Program Peningkatan 4 Persentase aparatur % 100,00 34,00 7.050.000 100,00 3.763.300 100,00 10.813.300 DISARPUS
. Kapasitas Sumber yang mengikuti
daya aparatur peningkatan kapasitas
aparatur

VII - 33 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Bidang Urusan Kondisi REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN TARGET KINERJA DAN ANGGARAN
PERANGKAT
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target Akhir P-RPJMD
Kode Satuan DAERAH
Program Prioritas Program (Outcome) Awal Target Target Target Target Target
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. PENGAMPU
Pembangunan (2018) Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
1.00.04 Program Peningkatan 1 Persentase % 100,00 100,00 48.000.000 100,00 32.893.350 100,00 80.893.350 DISARPUS
. Sistem Perencanaan, pemenuhan dokumen
Penganggaran, perencanaan,
Pelaporan dan penganggaran,
Pelayanan Infomasi pelaporan kinerja dan
Publik pelayanan publik yang
baik dan tepat waktu

PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -


P.2 2.24.02 PROGRAM 1 Tingkat Ketersediaan % 22,00 223.748.713 24,00 196.414.799 26,00 245.203.632 28,00 255.982.983 28,00 921.350.127 DISPUSIP
PENGELOLAAN ARSIP Arsip

P.2 2.24.03 PROGRAM 1 Tingkat Keberadaan % 30,00 16.000.000 33,00 23.198.806 36,00 24.086.060 39,00 25.144.903 39,00 88.429.769 DISPUSIP
PERLINDUNGAN DAN dan Keutuhan Arsip
PENYELAMATAN sebagai Bahan
ARSIP Pertanggungjawaban
P.2 2.24.04 PROGRAM PERIZINAN 1 Persentase Pengguna % - - 100,00 - 100,00 4.227.586 100,00 4.413.435 100,00 8.641.021 DISPUSIP
PENGGUNAAN ARSIP Arsip yang sesuai
dengan SOP
- -
3 URUSAN PEMERINTAHAN PILIHAN - -
3.25 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN - -
P.2 3.01.15. Program 1 Jumlah produksi Laut: 9.336,25 14.133,50 1.344.920.300 15.151,50 598.858.050 15.151,50 1.943.778.350 DINAS
Pengembangan perikanan tangkap ton PERIKANAN
Perikanan Tangkap PUD: 18,20 20,70 15,60 15,60 -
ton
P.2 3.01.16. Program 1 Jumlah produksi ton 800,00 909,51 2.079.893.495 1.050,23 574.707.400 1.050,23 2.654.600.895 DINAS
Pengembangan perikanan budidaya PERIKANAN
Perikanan Budidaya
dan Garam
2 Jumlah Produksi ribu 260,00 307.714 174,60 174,60 -
Garam Rakyat ton
P.2 3.01.18. Program 1 Persentase produksi % 2,63 n/a 36,85 222.856.000 36,85 222.856.000 DINAS
Pengembangan Usaha perikanan yang diolah PERIKANAN
dan Data Perikanan
2 Konsumsi ikan kg/kapi 26,82 n/a 31,58 31,58 -
perkapita ta/tahu
n
1.00.01. Program Pelayanan 1 Persentase % 100,00 100,00 495.201.006 100,00 585.619.643 100,00 1.080.820.649 DINAS
Administrasi dan Jasa pemenuhan PERIKANAN
Perkantoran kebutuhan
administrasi
perkantoran
1.00.02. Program Peningkatan 1 Persentase sarana dan % 100,00 100,00 286.112.793 100,00 139.692.888 100,00 425.805.681 DINAS
Sarana dan Prasarana prasarana aparatur PERIKANAN
Aparatur dalam kondisi baik

1.00.03. Program Peningkatan 1 Persentase Aparatur % 100,00 100,00 - - - DINAS


Kapasitas Sumber yang mengikuti PERIKANAN
Daya Aparatur Peningkatan
Kapasitas Aparatur
1.00.04. Program Peningkatan 1 Persentase % 100,00 100,00 38.132.500 - 38.132.500 DINAS
Sistem Perencanaan, pemenuhan dokumen PERIKANAN
Penganggaran, perencanaan,
Pelaporan dan penganggaran,
Pelayanan Infomasi pelaporan kinerja dan
Publik pelayanan publik yang
baik dan tepat waktu

PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -

VII - 34 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Bidang Urusan Kondisi REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN TARGET KINERJA DAN ANGGARAN
PERANGKAT
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target Akhir P-RPJMD
Kode Satuan DAERAH
Program Prioritas Program (Outcome) Awal Target Target Target Target Target
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. PENGAMPU
Pembangunan (2018) Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
3.25.01 PROGRAM 1 Persentase penunjang % 100,00 3.720.746.331 100,00 3.582.848.028 100,00 3.465.045.091 100,00 3.617.371.288 100,00 14.386.010.738 DINAS
PENUNJANG URUSAN urusan pemerintah PERIKANAN
PEMERINTAHAN daerah yang
DAERAH difasilitasi
KABUPATEN/KOTA
P.2 3.25.03 PROGRAM 1 Jumlah produksi Laut: 15.530,50 730.792.916 15.934,29 583.624.588 16.364,51 498.617.657 16.822,72 520.537.294 16.822,72 2.333.572.455
PENGELOLAAN perikanan tangkap ton
PERIKANAN
TANGKAP
PUD: 15,96 16,60 17,59 19,00 19,00 -
ton
P.2 3.25.04 PROGRAM 1 Jumlah produksi ton 979,00 2.054.369.445 1.057,00 1.580.121.259 1.141,00 3.362.071.533 1.228,00 3.509.870.929 1.228,00 10.506.433.166 DINAS
PENGELOLAAN perikanan budidaya PERIKANAN
PERIKANAN
BUDIDAYA
2 Jumlah Produksi Ribu 291,00 300,00 309,00 318,00 318,00 -
Garam Rakyat ton
P.2 3.25.06 PROGRAM 1 Persentase produksi % 19,50 313.562.947 19,75 297.569.185 20,00 93.517.225 20,20 97.628.318 20,20 802.277.675 DINAS
PENGOLAHAN DAN perikanan yang diolah PERIKANAN
PEMASARAN HASIL
PERIKANAN
2 Konsumsi ikan kg/kapi 32,89 33,50 34,40 35,50 35,50 -
perkapita ta/tahu
n
3 Jumlah produk olahan Produk 3,00 6,00 10,00 15,00 34,00 -
ikan yang bermutu

- -
3.26 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PARIWISATA - -
P.2 3.02.15. Program 1 Persentase pokdarwis % 25,00 37,50 3.044.650.727 75,00 2.965.367.642 75,00 6.010.018.369 DISPORABUDPAR
pengembangan aktif
pariwisata daerah
2 Jumlah obyek destinas 9 9 8 8,00 -
destinasi tujuan i
wisata (ODTW) baru
3 Persentase % 16,67 21,43 -29,17 (29,17) -
pertumbuhan pelaku
usaha wisata
PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -
P.2 3.26.02 PROGRAM 1 Jumlah obyek destinas 10 688.102.862 12 643.723.197 14 1.147.830.415 16 1.198.289.973 16,00 3.677.946.447 DISPORABUDPAR
PENINGKATAN DAYA destinasi wisata i
TARIK DESTINASI
PARIWISATA
P.2 3.26.03 PROGRAM 1 Jumlah promosi dan tayang 62 520.324.513 125 163.249.664 130 570.028.908 137 595.087.842 137,00 1.848.690.927 DISPORABUDPAR
PEMASARAN informasi pariwisata
PARIWISATA
P.2 3.26.05 PROGRAM 1 Persentase % 5,88 411.563.745 11,11 222.479.935 37,50 479.800.995 38,18 500.893.437 38,18 1.614.738.112 DISPORABUDPAR
PENGEMBANGAN pertumbuhan pelaku
SUMBER DAYA usaha wisata
PARIWISATA DAN
EKONOMI KREATIF
2 Persentase pokdarwis % 75,00 83,33 91,67 100,00 100,00 -
aktif
3 Jumlah pelatihan pelatiha 1,00 1,00 2,00 3,00 7,00 -
keterampilan SDM n
pariwisata
3.27 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PERTANIAN - -
P.2 3.03.15. Program Peningkatan 1 Persentase % 14,23 14,87 5.772.656.883 3.307.700.600 - 9.080.357.483 DINAS
Produksi, Pengolahan peningkatan produksi PERTANIAN
hasil dan Pemasaran tanaman pangan dan
Tanaman Pangan dan hortikultura
Hortikultura

VII - 35 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Bidang Urusan Kondisi REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN TARGET KINERJA DAN ANGGARAN
PERANGKAT
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target Akhir P-RPJMD
Kode Satuan DAERAH
Program Prioritas Program (Outcome) Awal Target Target Target Target Target
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. PENGAMPU
Pembangunan (2018) Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
2 Persentase kenaikan % 3,18 3,72 - -
pengolahan hasil
pertanian tanaman
pangan dan
hortikultura
3 Persentase kenaikan % 6,53 7,07 - -
pemasaran hasil
pertanian tanaman
pangan dan
hortikultura
P.2 3.03.16. Program Peningkatan 1 Persentase kenaikan % 9,14 9,68 535.341.408 - 535.341.408 DINAS
Produksi, Pengolahan produksi tanaman PERTANIAN
hasil dan Pemasaran Perkebunan
Tanaman Perkebunan
2 Persentase kenaikan % 2,04 2,58 - -
pengolahan hasil
pertanian tanaman
perkebunan
3 Persentase kenaikan % 4,194 4,73 - -
pemasaran hasil
pertanian tanaman
perkebunan
P.2 3.03.19. Program Peningkatan 1 Persentase % 3,21 3,54 1.542.588.800 1.528.333.200 - 3.070.922.000 DINAS
Kualitas Bahan Baku Peningkatan Kualitas PERTANIAN
Tembakau
P.2 3.03.17. Program 1 Persentase kenaikan % 12,94 13,40 2.020.838.558 2.130.233.300 - 4.151.071.858 DINAS
pengembangan produksi peternakan PERTANIAN
agribisnis peternakan,
kesehatan hewan dan
kesehatan masyarakat
veteriner

2 Persentase kenaikan % 2,89 3,43 - -


pelayanan kesehatan
ternak
3 Persentase kenaikan % 0,80 0,92 - -
pengolahan hasil
peternakan
4 Persentase kenaikan % 5,94 6,48 - -
pemasaran hasil
peternakan
5 Persentase kenaikan % 5,00 5,54 - -
keamanan produk
pangan asal hewan
yang ASUH (Aman,
Sehat Utuh, Halal)
P.2 3.03.18. Program 1 Persentase % 2,00 2,00 1.828.249.100 827.585.500 - 2.655.834.600 DINAS
Pemberdayaan peningkatan kapasitas PERTANIAN
penyuluhan Pertanian SDM pertanian dan
dan peternakan peternakan

1.00.01. Program Pelayanan 1 Persentase % 100,00 100,00 892.691.810 844.873.041 - 1.737.564.851 DINAS
Administrasi dan Jasa pemenuhan PERTANIAN
Perkantoran kebutuhan
administrasi
perkantoran (%)
1.00.02. Program Peningkatan 1 Persentase sarana dan % 100,00 100,00 823.111.454 287.638.697 - 1.110.750.151 DINAS
Sarana dan Prasarana prasarana aparatur PERTANIAN
Aparatur dalam kondisi baik
(%)

VII - 36 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Bidang Urusan Kondisi REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN TARGET KINERJA DAN ANGGARAN
PERANGKAT
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target Akhir P-RPJMD
Kode Satuan DAERAH
Program Prioritas Program (Outcome) Awal Target Target Target Target Target
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. PENGAMPU
Pembangunan (2018) Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
1.00.03. Program Peningkatan 1 Persentase aparatur % 0,00 100,00 83.930.673 54.775.812 - 138.706.485 DINAS
Kapasitas Sumber yang mengikuti PERTANIAN
Daya Aparatur peningkatan kapasitas
aparatur
1.00.04. Program Peningkatan 1 Persentase % 100,00 100,00 37.519.000 19.969.550 - 57.488.550 DINAS
Sistem Perencanaan, pemenuhan dokumen PERTANIAN
Penganggaran, perencanaan,
Pelaporan dan penganggaran,
Pelayanan Informasi pelaporan kinerja dan
Publik pelayanan publik yang
baik dan tepat waktu

PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -


3.27.01 PROGRAM 1 Persentase penunjang % 100,00 15.191.905.554 100,00 14.971.246.665 100,00 15.830.647.674 100,00 16.526.575.807 100,00 62.520.375.700 DINAS
PENUNJANG URUSAN urusan pemerintah PERTANIAN DAN
PEMERINTAHAN daerah yang KETAHANAN
DAERAH difasilitasi PANGAN
KABUPATEN/KOTA
P.2 3.27.02 PROGRAM 1 Persentase % 5,25 8.433.668.811 5,30 3.172.705.676 5,35 6.055.505.164 5,40 6.321.710.091 5,40 23.983.589.742 DINAS
PENYEDIAAN DAN peningkatan PERTANIAN DAN
PENGEMBANGAN produktivitas KETAHANAN
SARANA PERTANIAN tanaman pangan dan PANGAN
hortikultura
2 Persentase kenaikan % 4,47 4,70 4,86 5,02 5,02 -
pengolahan hasil
pertanian tanaman
pangan dan
hortikultura
3 Persentase kenaikan % 7,82 8,05 8,21 8,37 8,37 -
pemasaran hasil
pertanian tanaman
pangan dan
hortikultura
4 Persentase kenaikan % 3,13 3,64 4,09 4,49 4,49 -
produktivitas
tanaman Perkebunan
5 Persentase kenaikan % 3,33 3,56 3,72 3,88 3,88 -
pengolahan hasil
pertanian tanaman
perkebunan
6 Persentase kenaikan % 5,48 5,71 5,87 6,03 6,03 -
pemasaran hasil
pertanian tanaman
perkebunan
7 persentase % 3,13 3,64 4,09 4,49 4,49 -
peningkatan
produktivitas
peternakan
P.2 3.27.03 PROGRAM 1 Persentase kenaikan % 65,00 908.475.407 67,00 3.950.749.004 68,00 3.708.390.676 70,00 3.871.414.543 70,00 12.439.029.630 DINAS
PENYEDIAAN DAN luas tanam pertanian PERTANIAN DAN
PENGEMBANGAN KETAHANAN
PRASARANA PANGAN
PERTANIAN
P.2 3.27.04 PROGRAM 1 Persentase wilayah % 100,00 3.660.031.927 100,00 2.701.000.199 100,00 1.412.067.114 100,00 1.474.142.732 100,00 9.247.241.972 DINAS
PENGENDALIAN yang terkendali dari PERTANIAN DAN
KESEHATAN HEWAN penyakit hewan KETAHANAN
DAN KESEHATAN menular strategis PANGAN
MASYARAKAT
VETERINER

VII - 37 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Bidang Urusan Kondisi REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN TARGET KINERJA DAN ANGGARAN
PERANGKAT
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target Akhir P-RPJMD
Kode Satuan DAERAH
Program Prioritas Program (Outcome) Awal Target Target Target Target Target
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. PENGAMPU
Pembangunan (2018) Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
2 Persentase kenaikan % 1,16 1,28 1,40 1,52 1,52 -
pengolahan hasil
peternakan (%)
3 Persentase kenaikan % 7,23 7,46 7,62 7,78 7,78 -
pemasaran hasil
peternakan (%)
4 Persentase kenaikan % 6,29 6,52 6,68 6,84 6,84 -
keamanan produk
pangan asal hewan
yang ASUH (Aman,
Sehat Utuh, Halal) (%)

P.2 3.27.05 PROGRAM 1 Persentase % 100,00 94.416.800 100,00 120.267.984 100,00 131.849.234 100,00 137.645.433 100,00 484.179.451 DINAS
PENGENDALIAN DAN pengendalian dan PERTANIAN DAN
PENANGGULANGAN penanggulangan KETAHANAN
BENCANA PERTANIAN bencana pertanian PANGAN

P.2 3.27.07 PROGRAM 1 Persentase % 85,00 2.736.716.487 87,00 1.851.048.945 90,00 1.064.219.914 90,00 1.111.003.887 90,00 6.762.989.233 DINAS
PENYULUHAN peningkatan petani PERTANIAN DAN
PERTANIAN dan peternak yang KETAHANAN
mengikuti program PANGAN
penyuluhan pertanian

2.28 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KEHUTANAN - -


- - -
2.29 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL - -
- - -
2.30 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PERDAGANGAN - -
P.2 3.06.15. Program Peningkatan 1 Persentase % 15,57 15,60 2.027.801.510 684.012.912 - 2.711.814.422 DISPERDAGPRIN
dan Pengembangan pertumbuhan jumlah
Perdagangan pelaku usaha
perdagangan besar
dan eceran
P.2 3.06.16. Program 1 Persentase pasar % 12,00 100,00 7.361.854.844 3.272.178.210 - 10.634.033.054 DISPERDAGPRIN
Pengembangan dan kabupaten yang
Pengelolaan Pasar bersih dan sehat
Daerah
P.2 3.06.17. Program 1 Volume usaha miliar rupiah
N/A 291 1.116.297.000 376,37 6.288.000 376,37 1.122.585.000 DISPERDAGPRIN
Pengembangan perdagangan sektor
Perdagangan agribisnis
Agribisnis
P.2 3.06.18. Program Pembinaan 1 Persentase pasar % - 8,00 686.864.000 8,00 686.864.000 DISPERDAGPRIN
Lingkungan Sosial kabupaten yang
dibangun/ direhab/
dipelihara
1.00.01. Program Pelayanan 1 Persentase % 100,00 100,00 1.211.246.042 100,00 1.259.573.955 100,00 2.470.819.997 DISPERDAGPRIN
Administrasi dan Jasa pemenuhan
Perkantoran kebutuhan
administrasi
perkantoran
1.00.02. Program Peningkatan 1 Persentase sarana dan % 100,00 100,00 180.289.905 100,00 99.901.400 100,00 280.191.305 DISPERDAGPRIN
Sarana dan Prasarana prasarana aparatur
Aparatur dalam
kondisi baik

1.00.03. Program Peningkatan 1 Presentase aparatur % 100,00 100,00 33.019.000 - 33.019.000 DISPERDAGPRIN
Kapasitas Sumber yang
Daya Aparatur mengikuti
peningkatan
kapasitas aparatur

VII - 38 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Bidang Urusan Kondisi REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN TARGET KINERJA DAN ANGGARAN
PERANGKAT
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target Akhir P-RPJMD
Kode Satuan DAERAH
Program Prioritas Program (Outcome) Awal Target Target Target Target Target
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. PENGAMPU
Pembangunan (2018) Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
1.00.04. Program Peningkatan 1 Persentase % 100,00 100,00 44.935.000 100,00 19.990.000 100,00 64.925.000 DISPERDAGPRIN
Sistem Perencanaan, pemenuhan dokumen
Penganggaran, perencanaan,
Pelaporan dan penganggaran,
Pelayanan Infomasi pelaporan kinerja dan
Publik pelayanan publik yang
baik dan tepat waktu

PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -


3.30.01 PROGRAM 1 Persentase penunjang % 100,00 13.062.261.091 100,00 12.773.442.184 100,00 13.848.505.940 100,00 14.457.297.512 100,00 54.141.506.727 DISKOPINDAG
PENUNJANG URUSAN urusan pemerintah
PEMERINTAHAN daerah yang
DAERAH difasilitasi
KABUPATEN/KOTA
P.2 3.30.03 PROGRAM 2 Persentase pasar % 24,00 2.355.726.300 24,00 3.106.770.197 28,00 2.904.949.207 32,00 3.032.653.134 32,00 11.400.098.838 DISKOPINDAG
PENINGKATAN kabupaten yang
SARANA DISTRIBUSI bersih dan sehat
PERDAGANGAN
P.2 3.30.04 PROGRAM 1 Persentase komoditi % 30,89 132.531.249 30,32 97.999.589 29,75 116.896.333 29,18 122.035.190 29,18 469.462.361 DISKOPINDAG
STABILISASI HARGA potensial yang sesuai
BARANG KEBUTUHAN dengan ketentuan
POKOK DAN BARANG berlaku
PENTING

2 Persentase stabilitas % 136,51 132,64 128,77 124,90 124,90 -


harga dan jumlah
ketersediaan harga
barang kebutuhan
pokok
P.2 3.30.06 PROGRAM 1 Persentase % 100,00 173.899.572 100,00 121.994.944 100,00 88.844.169 100,00 92.749.831 100,00 477.488.516 DISKOPINDAG
STANDARDISASI DAN penanganan
PERLINDUNGAN pengaduan konsumen
KONSUMEN
2 Persentase barang % 26,74 26,85 26,96 27,07 27,07 -
beredar yang diawasi
yang sesuai dengan
ketentuan perundang-
undangan
P.2 3.30.07 PROGRAM 1 Pertumbuhan nilai % 0,69 311.227.928 0,82 218.025.277 2,33 187.058.251 3,84 195.281.484 3,84 911.592.940 DISKOPINDAG
PENGGUNAAN DAN ekspor non migas
PEMASARAN PRODUK
DALAM NEGERI

- -
3.31 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PERINDUSTRIAN - -
P.2 3.07.15. Program Penataan dan 1 Persentase IKM yang % 9,92 100 1.215.604.746 604.468.050 - 1.820.072.796 DISPERDAGPRIN
Pengembangan memiliki standarisasi
Industri industri
P.2 3.07.16. Program Pembinaan 1 Persentase IKM % 3,15 100,00 124.017.000 2,90 146.641.000 2,90 270.658.000 DISPERDAGPRIN
Lingkungan Sosial formal yang dibina
PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -
P.2 3.31.02 PROGRAM 1 Persentase IKM yang % 32,53 4.300.579.447 39,97 412.024.367 47,37 490.076.187 54,72 511.620.335 54,72 5.714.300.336 DISKOPINDAG
PERENCANAAN DAN memiliki produk
PEMBANGUNAN berstandarisasi
INDUSTRI industri
P.2 3.31.03 PROGRAM 1 Persentase IKM yang % 0,23 21.508.838 0,69 15.205.447 0,92 14.219.879 1,15 14.844.997 1,15 65.779.161 DISKOPINDAG
PENGENDALIAN IZIN memiliki izin usaha
USAHA INDUSTRI industri (IUI)
KABUPATEN/KOTA

VII - 39 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Bidang Urusan Kondisi REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN TARGET KINERJA DAN ANGGARAN
PERANGKAT
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target Akhir P-RPJMD
Kode Satuan DAERAH
Program Prioritas Program (Outcome) Awal Target Target Target Target Target
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. PENGAMPU
Pembangunan (2018) Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
P.2 3.31.04 PROGRAM 1 Persentase data % 0,55 80.224.269 1,01 20.769.388 1,48 19.423.091 1,94 20.276.946 1,94 140.693.694 DISKOPINDAG
PENGELOLAAN perusahaan industri
SISTEM INFORMASI kecil, menengah yang
INDUSTRI NASIONAL masuk dalam SIINas
- -
3.32 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG TRANSMIGRASI - -
PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -

4. UNSUR PENDUKUNG URUSAN PEMERINTAHAN - -


4.01 SEKRETARIAT DAERAH - -
P.3 4.05.15. Program Peningkatan 1 Persentase pelayanan % 100,00 100,00 2.069.330.268 80,89 1.266.797.431 80,89 3.336.127.699 SETDA (BAGIAN
Pelayanan Kedinasan kedinasan UMUM)
Kepala Daerah/Wakil KDH/WKDH yang
Kepala Daerah difasilitasi
P.3 4.05.16. Program Fasilitasi 1 Persentase fasilitasi % 100,00 100,00 1.349.415.363 98,00 661.894.700 98,00 2.011.310.063 SETDA (BAGIAN
Pemerintahan dan Pelaksanaan POD)
Otonomi Daerah Pemerintahan dan
Otonomi Daerah
P.3 4.05.17. Program Penataan 1 Persentase Produk % 100,00 100,00 937.028.891 100,00 654.326.504 100,00 1.591.355.395 SETDA (BAGIAN
Peraturan Perundang- Hukum yang HUKUM)
undangan diundangkan
2 Persentase % 100,00 100,00 75,00 75,00 -
penyelesaian kasus
hukum perdata
pemerintah daerah
yang ditangani
P.3 4.05.18. Program Evaluasi 1 Persentase target % 100,00 100,00 1.143.430.503 100,00 581.149.080 100,00 1.724.579.583 SETDA (BAG.
Penyelenggaraan kinerja kelembagaan, ORGANISASI)
Pemerintah Daerah ketatalaksanaan,
analisis dan formasi
Jabatan yang sesuai
dengan kebutuhan
dan peraturan
perundang-undangan
P.3 4.05.19. Program Fasilitasi 1 Persentase fasilitasi % 100,00 100,00 1.060.770.007 100,00 512.275.882 100,00 1.573.045.889 SETDA (BAG.
Administrasi Kegiatan Administrasi PEMBANGUNAN)
Pembangunan Daerah Pembangunan Daerah

P.3 4.05.20. Program Fasilitasi Unit 1 Persentase Paket % 100,00 100,00 722.780.046 100,00 919.320.000 100,00 1.642.100.046 SETDA (BAGIAN
Layanan Pengadaan Pengadaan BARJAS)
Barang/Jasa yang
difasilitasi secara
elektronik
P.3 4.05.21. Program Fasilitasi 1 Jumlah pelaku pelaku 30 36 213.109.914 33 123.890.279 33 337.000.193 SETDA (BAG.
Peningkatan Ekonomi ekonomi kreatif PEREKONOMIAN)
Daerah
2 Kontribusi BUMD % 4,71 3,69 3,62 3,62 -
terhadap PAD
P.3 4.05.22. Program Hubungan 1 Persentase fasilitasi % 100,00 100,00 592.997.609 - 592.997.609 SETDA (BAGIAN
Masyarakat dan penyelenggaraan HUMAS)
Keprotokolan kehumasan dan
keprotokolan
pemerintah daerah
P.3 4.05.42. Program Protokol dan 1 Persentase fasilitasi 100,00 701.715.666 100,00 701.715.666
Komunikasi Pimpinan keprotokoleran dan
komunikasi pimpinan

P.3 4.05.23. Program Koordinasi 1 Persentase fasilitasi % 100,00 100,00 2.692.663.189 100,00 2.059.183.000 100,00 4.751.846.189 SETDA (BAG.
dan Penyelenggaraan program bidang KESRA)
Bidang Kesejahteraan kesejahteraan rakyat
Rakyat

VII - 40 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Bidang Urusan Kondisi REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN TARGET KINERJA DAN ANGGARAN
PERANGKAT
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target Akhir P-RPJMD
Kode Satuan DAERAH
Program Prioritas Program (Outcome) Awal Target Target Target Target Target
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. PENGAMPU
Pembangunan (2018) Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
P.3 4.05.24. Program Sosialisasi 1 Persentase peserta % 100,00 100,00 155.452.873 100,00 299.143.956 100,00 454.596.829 SETDA (BAG.
Ketentuan di Bidang sosialisasi yang PEREKONOMIAN)
Cukai memahami ketentuan
di bidang cukai

P.3 4.05.25. Program 1 Persentase % 100,00 100,00 26.198.390 - 26.198.390 SETDA (BAG.
Pemberantasan penurunan peredaran PEREKONOMIAN)
Barang Kena Cukai rokok ilegal
Ilegal
P.3 4.05.48. Program Peningkatan 1 Persentase dokumen % 100,00 100,00 63.008.400 100,00 124.746.206 100,00 187.754.606 SETDA (BAG.
Pelayanan Publik IKM Kabupaten ORGANISASI)
Sampang yang
disusun
1.00.01. Program Pelayanan 1 Persentase % 100,00 100,00 5.706.291.950 100,00 5.968.105.393 100,00 11.674.397.343 SETDA (BAGIAN
Administrasi dan Jasa Pemenuhan UMUM)
Perkantoran Kebutuhan
Administrasi
Perkantoran
1.00.02. Program Peningkatan 1 Persentase sarana dan % 100,00 100,00 5.283.750.452 100,00 6.191.624.240 100,00 11.475.374.692 SETDA (BAGIAN
Sarana dan Prasarana prasarana aparatur UMUM)
Aparatur dalam
kondisi baik

1.00.03. Program Peningkatan 1 Presentase aparatur % 100,00 100,00 373.996.800 100,00 131.800.338 100,00 505.797.138 SETDA (BAGIAN
Kapasitas Sumber yang UMUM)
Daya Aparatur mengikuti
peningkatan
kapasitas aparatur
1.00.04. Program peningkatan 1 Persentase % 100,00 100,00 40.118.236 100,00 24.460.748 100,00 64.578.984 SETDA (BAGIAN
sistem perencanaan, pemenuhan dokumen UMUM)
penganggaran, perencanaan,
pelaporan dan penganggaran,
pelayanan informasi pelaporan kinerja dan
publik pelayanan publik yang
baik dan tepat waktu

PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -


4.01.01 PROGRAM 1 Persentase penunjang % 100,00 28.818.259.784 100,00 25.689.355.993 100,00 24.251.953.103 100,00 25.318.088.665 100,00 104.077.657.545 SETDA (BAGIAN
PENUNJANG URUSAN urusan pemerintahan UMUM)
PEMERINTAHAN daerah yg difasilitasi
DAERAH
KABUPATEN/KOTA
2 Persentase penataan % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 - SETDA (BAGIAN
organisasi yang ORGANISASI)
dilaksanakan sesuai
peraturan perundang-
undangan
3 Persentase fasilitasi % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 - SETDA (BAGIAN
keprotokoleran dan PROKOPIM)
komunikasi pimpinan
yang terlayani

P.3 4.01.02 PROGRAM 1 Cakupan Pelaksanaan % 100,00 15.252.387.349 100,00 12.973.202.309 100,00 13.504.450.364 100,00 14.098.116.974 100,00 55.828.156.996 SETDA (BAGIAN
PEMERINTAHAN DAN Administrasi Tata PEMERINTAHAN)
KESEJAHTERAAN Pemerintahan yang
RAKYAT terlayani

VII - 41 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Bidang Urusan Kondisi REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN TARGET KINERJA DAN ANGGARAN
PERANGKAT
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target Akhir P-RPJMD
Kode Satuan DAERAH
Program Prioritas Program (Outcome) Awal Target Target Target Target Target
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. PENGAMPU
Pembangunan (2018) Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
2 Cakupan pelayanan % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 - SETDA (BAGIAN
Fasilitasi dan HUKUM)
Koordinasi produk
Hukum yang
diundangkan
3 Cakupan pelayanan % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 - SETDA (BAGIAN
Fasilitasi dan HUKUM)
Koordinasi kasus
hukum perdata
pemerintah daerah
yang ditangani
4 Persentase kebijakan % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 - SETDA (BAGIAN
Kesejahteraan Rakyat KESEJAHTERAAN
yang terfasilitasi RAKYAT)

P.3 4.01.03 PROGRAM 1 % 100,00 12.988.722.746 100,00 4.226.168.210 100,00 11.341.030.547 100,00 11.839.591.464 100,00 40.395.512.967 SETDA (BAGIAN
PEREKONOMIAN DAN Persentase kegiatan PENGADAAN
PEMBANGUNAN administrasi BARANG DAN
pembangunan yang JASA, BAGIAN
difasilitasi ADMINISTRASI
PEMBANGUNAN
DAN BAG.
PEREKONOMIAN)
2 Persentase paket % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 -
pengadaan Barjas
yang di fasilitasi
secara elektronik
3 Persentase kontribusi % 3,65 3,70 3,75 3,80 3,80
BUMD terhadap PAD
4 Persentase kebijakan % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
SDA yang dipantau
- -
4.02 SEKRETARIAT DPRD - -
P.3 4.05.26. Program Fasilitasi 1 Persentase % 100,00 91,93 2.157.499.000 97,16 10.251.085.753 97,16 12.408.584.753 SEKRETARIAT
Persidangan Lembaga Pelaksanaan sidang DPRD
Perwakilan Rakyat dan rapat DPRD yang
Daerah difasilitasi
2 Persentase fasilitasi % 100,00 75,00 100,00 100,00 -
peningkatan kapasitas
Anggota DPRD

3 Persentase Fasilitasi % 100,00 100,00 100,00 100,00 -


Aspirasi masyarakat
yang terlayani
P.3 4.05.27. Program Peningkatan 1 Persentase Pimpinan 100,00 5.793.022.500 - 5.793.022.500 SEKRETARIAT
Kapasitas Lembaga dan Anggota DPRD DPRD
Perwakilan Daerah yang mengikuti
peningkatan kapasitas

P.3 4.05.28. Program Fasilitasi 1 Persentase perda % 100,00 99,72 1.639.208.500 100,00 1.943.237.791 100,00 3.582.446.291 SEKRETARIAT
Penyusunan yang difasilitasi DPRD
Perundang-Undangan
Lembaga Perwakilan
Rakyat Daerah
1.00.01. Program Pelayanan 1 Persentase % 100,00 100,00 4.552.028.702 93,00 3.968.801.858 93,00 8.520.830.560 SEKRETARIAT
Administrasi dan Jasa pemenuhan DPRD
Perkantoran kebutuhan
administrasi
perkantoran

VII - 42 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Bidang Urusan Kondisi REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN TARGET KINERJA DAN ANGGARAN
PERANGKAT
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target Akhir P-RPJMD
Kode Satuan DAERAH
Program Prioritas Program (Outcome) Awal Target Target Target Target Target
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. PENGAMPU
Pembangunan (2018) Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
1.00.02. Program Peningkatan 1 Persentase sarana dan % 100,00 100,00 1.346.734.875 100,00 3.334.452.623 100,00 4.681.187.498 SEKRETARIAT
Sarana dan Prasarana prasarana aparatur DPRD
Aparatur dalam
kondisi baik

1.00.03. Program Peningkatan 1 Presentase aparatur % 100,00 100,00 267.639.200 100,00 218.450.700 100,00 486.089.900 SEKRETARIAT
Kapasitas Sumber yang DPRD
Daya Aparatur mengikuti
peningkatan
kapasitas aparatur
1.00.04. Program Peningkatan 1 Persentase % 100,00 100,00 43.577.000 100,00 19.665.000 100,00 63.242.000 SEKRETARIAT
Sistem Perencanaan, pemenuhan dokumen DPRD
Penganggaran, perencanaan,
Pelaporan dan penganggaran,
Pelayanan Informasi pelaporan kinerja dan
Publik pelayanan publik yang
baik dan tepat waktu

PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -


4.02.01 PROGRAM 1 Persentase penunjang % 100,00 31.449.408.633 100,00 32.117.442.074 100,00 29.866.563.715 100,00 31.179.522.121 100,00 124.612.936.543 SEKRETARIAT
PENUNJANG URUSAN urusan pemerintah DPRD
PEMERINTAHAN daerah yang
DAERAH difasilitasi
KABUPATEN/KOTA
P.3 4.02.02 PROGRAM 1 Persentase % 100,00 17.480.416.793 100,00 17.996.596.804 100,00 15.128.351.568 100,00 15.793.406.195 100,00 66.398.771.360 SEKRETARIAT
DUKUNGAN Pelaksanaan rapat- DPRD
PELAKSANAAN rapat Alat
TUGAS DAN FUNGSI Kelengkapan DPRD
DPRD yang difasilitasi
2 Persentase fasilitasi % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 -
peningkatan kapasitas
Anggota DPRD

3 Persentase Fasilitasi % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 -


Aspirasi masyarakat
yang terlayani
4 Persentase % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 -
pembentukan perda
yang difasilitasi
- -
5 UNSUR PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN - -
5.01 PERENCANAAN - -
P.3 4.01.15. Program Perencanaan 1 Persentase dokumen % 100,00 100,00 1.240.198.475 100,00 1.240.198.475 BAPPELITBANGD
Pembangunan daerah perencanaan A
pembangunan yang
ditetapkan dengan
Perda/Perkada
2 Persentase usulan % 100,00 100,00 100,00 -
kegiatan yang
disepakati dalam
musrenbang dan
pokok - pokok pikiran
DPRD yang dijabarkan
ke dalam RKPD
P.3 4.01.16. Program Perencanaan 1 Persentase rencana % 100,00 100,00 909.934.250 100,00 909.934.250 BAPPELITBANGD
Pembangunan Bidang kegiatan lingkup A
Ekonomi bidang ekonomi yang
tertuang dalam RKPD
secara konsisten dan
selaras

VII - 43 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Bidang Urusan Kondisi REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN TARGET KINERJA DAN ANGGARAN
PERANGKAT
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target Akhir P-RPJMD
Kode Satuan DAERAH
Program Prioritas Program (Outcome) Awal Target Target Target Target Target
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. PENGAMPU
Pembangunan (2018) Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
P.3 4.01.17. Program Perencanaan 1 Persentase rencana % 100,00 100,00 1.551.079.294 100,00 1.551.079.294 BAPPELITBANGD
Pembangunan Bidang kegiatan lingkup A
Prasarana Wilayah bidang prasarana
wilayah yang tertuang
dalam RKPD secara
konsisten dan selaras
P.3 4.01.18. Program Perencanaan 1 Persentase rencana % 100,00 100,00 762.156.536 100,00 762.156.536 BAPPELITBANGD
Pembangunan Sosial kegiatan lingkup A
Budaya dan bidang sosial budaya
Pemerintahan dan pemerintahan
yang tertuang dalam
RKPD secara
konsisten dan selaras
P.3 4.01.19. Program 1 Persentase % 100,00 100,00 1.564.778.634 100,00 1.564.778.634 BAPPELITBANGD
Pengembangan Data, program/kegiatan A
Pengendalian dan Renja Perangkat
Evaluasi Perencanaan Daerah yang
Pembangunan konsisten dan selaras
dengan Renstra
Perangkat Daerah
2 Persentase % 100,00 100,00 100,00 -
program/kegiatan
dalam Renja PD yang
konsisten dan selaras
dengan RKPD
P.3 4.01.20 Program Perencanaan, 1 Persentase dokumen % 100,00 2.257.248.042 100,00 2.257.248.042 BAPPELITBANGD
Pengendalian dan perencanaan A
Evaluasi pembangunan yang
ditetapkan dengan
Perda/Perkada
2 Persentase usulan % 100,00 100,00 -
kegiatan yang
disepakati dalam
musrenbang dan
pokok - pokok pikiran
DPRD yang dijabarkan
ke dalam RKPD

3 Persentase % 100,00 100,00 -


program/kegiatan
Renja Perangkat
Daerah yang
konsisten dan selaras
dengan Renstra
Perangkat Daerah
4 Persentase % 100,00 100,00 -
program/kegiatan
dalam Renja PD yang
konsisten dan selaras
dengan RKPD
P.3 4.01.21 Program Perencanaan 1 Persentase dokumen % 100,00 404.188.108 100,00 404.188.108 BAPPELITBANGD
Pembangunan Bidang rencana Perangkat A
Pemerintahan dan Daerah lingkup
Pembangunan bidang Pemerintahan
Manusia dan Pembangunan
Manusia yang
difasilitasi

VII - 44 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Bidang Urusan Kondisi REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN TARGET KINERJA DAN ANGGARAN
PERANGKAT
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target Akhir P-RPJMD
Kode Satuan DAERAH
Program Prioritas Program (Outcome) Awal Target Target Target Target Target
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. PENGAMPU
Pembangunan (2018) Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
P.3 4.01.22 Program Perencanaan Persentase dokumen % 100,00 940.647.952 100,00 940.647.952 BAPPELITBANGD
Pembangunan Bidang rencana Perangkat A
Perekonomian, SDA, Daerah lingkup
Infrastruktur dan bidang Perekonomian,
Kewilayahan SDA, Infrastruktur
dan Kewilayahan yang
difasilitasi
1.00.01. Program Pelayanan 1 Persentase % 100,00 100,79 597.475.913 100,00 598.564.539 100,00 1.196.040.452 BAPPELITBANGD
Administrasi dan Jasa Pemenuhan A
Perkantoran Kebutuhan
Administrasi
Perkantoran
1.00.02. Program Peningkatan 1 Persentase sarana dan % 100,00 100,00 486.777.400 100,00 205.186.301 100,00 691.963.701 BAPPELITBANGD
Sarana dan Prasarana prasarana aparatur A
Aparatur dalam
kondisi baik

1.00.03. Program Peningkatan 1 Presentase aparatur % 26,67 100,00 50.127.790 100,00 121.250.000 100,00 171.377.790 BAPPELITBANGD
Kapasitas Sumber yang A
Daya Aparatur mengikuti
peningkatan
kapasitas aparatur
1.00.04. Program peningkatan 1 Persentase % 100,00 100,00 44.854.650 100,00 20.548.220 100,00 65.402.870 BAPPELITBANGD
sistem perencanaan, pemenuhan dokumen A
penganggaran, perencanaan,
pelaporan dan penganggaran,
pelayanan informasi pelaporan kinerja dan
publik pelayanan publik yang
baik dan tepat waktu

PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -


5.01.01 PROGRAM 1 Persentase penunjang % 100,00 4.240.514.916 100,00 4.567.935.972 100,00 4.825.500.884 100,00 5.037.633.824 100,00 18.671.585.596 BAPPELITBANGD
PENUNJANG URUSAN urusan pemerintah A
PEMERINTAHAN daerah yang
DAERAH difasilitasi
KABUPATEN/KOTA
P.3 5.01.02 PROGRAM 1 Persentase dokumen % 100,00 1.156.753.075 100,00 1.184.059.251 100,00 1.273.256.995 100,00 1.329.230.407 100,00 4.943.299.728 BAPPELITBANGD
PERENCANAAN, perencanaan A
PENGENDALIAN DAN pembangunan yang
EVALUASI ditetapkan dengan
PEMBANGUNAN Perda/Perkada
DAERAH
2 Persentase usulan % 95,00 100,00 100,00 100,00 100,00 -
kegiatan yang
disepakati dalam
musrenbang dan
pokok - pokok pikiran
DPRD yang dijabarkan
ke dalam RKPD

3 Persentase % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 -


program/kegiatan
Renja Perangkat
Daerah yang
konsisten dan selaras
dengan Renstra
Perangkat Daerah

VII - 45 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Bidang Urusan Kondisi REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN TARGET KINERJA DAN ANGGARAN
PERANGKAT
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target Akhir P-RPJMD
Kode Satuan DAERAH
Program Prioritas Program (Outcome) Awal Target Target Target Target Target
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. PENGAMPU
Pembangunan (2018) Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
4 Persentase % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 -
program/kegiatan
dalam Renja PD yang
konsisten dan selaras
dengan RKPD
P.3 5.01.03 PROGRAM 1 Persentase dokumen % 100,00 1.044.813.408 100,00 1.226.702.462 100,00 1.201.867.540 100,00 1.254.702.613 100,00 4.728.086.023 BAPPELITBANGD
KOORDINASI DAN Perencanaan A
SINKRONISASI Perangkat Daerah
PERENCANAAN Yang Berkualitas
PEMBANGUNAN lingkup bidang
DAERAH Pemerintahan dan
Pembangunan
Manusia Yang
difasilitasi
2 Persentase dokumen % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 -
rencana Perangkat
Daerah lingkup
bidang Perekonomian,
SDA, Infrastruktur
dan Kewilayahan yang
difasilitasi

5.02 KEUANGAN - -
P.3 4.02.15. Program Pengelolaan 1 Persentase Perangkat % 100,00 100,00 904.334.563 - 904.334.563 BPPKAD
Anggaran dan Daerah yang
Perbendaharaan menyusun dokumen
RKA/DPA tepat waktu

P.3 4.02.16. Program Pengelolaan 1 Persentase PD yang % 100,00 100,00 408.270.216 100,00 407.745.035 100,00 816.015.251 BPPKAD
Akutansi dan menyusun laporan
Pelaporan keuangan tepat waktu

P.3 4.02.17. Program Peningkatan 1 Persentase realisasi % 100,00 103,50 938.582.485 97,74 1.484.031.334 97,74 2.422.613.819 BPPKAD
dan Pengelolaan PAD Terhadap target
Pendapatan Daerah PAD
P.3 4.02.18. Program Peningkatan 1 Persentase % 60,60 100,00 2.213.460.991 - 2.213.460.991 BPPKAD
Dan Pengelolaan PBB- Penerimaan PBB-P2
P2
2 Persentase % 92,90 100,00 - -
penyerapan anggaran
SKPD sesuai dengan
anggaran kas

P.3 4.02.19. Program Pengelolaan 1 Persentase laporan % 100,00 100,00 548.632.535 100,00 476.051.314 100,00 1.024.683.849 BPPKAD
Aset Daerah BMD yang tepat
waktu
P.3 4.02.20. Program Pengelolaan 1 Persentase Perangkat % - 100,00 877.580.444 100,00 877.580.444 BPPKAD
Anggaran Daerah Daerah yang
menyusun dokumen
RKA/DPA/DPA
Perubahan tepat
waktu
P.3 4.02.21. Program 1 Persentase % - 100,00 367.930.404 100,00 367.930.404 BPPKAD
Penatausahaan Belanja penyerapan anggaran
Daerah SKPD sesuai dengan
anggaran kas

VII - 46 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Bidang Urusan Kondisi REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN TARGET KINERJA DAN ANGGARAN
PERANGKAT
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target Akhir P-RPJMD
Kode Satuan DAERAH
Program Prioritas Program (Outcome) Awal Target Target Target Target Target
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. PENGAMPU
Pembangunan (2018) Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
1.00.01. Program Pelayanan 1 Persentase % 100,00 100,00 1.603.086.026 100,00 1.783.421.623 100,00 3.386.507.649 BPPKAD
Administrasi dan Jasa pemenuhan
Perkantoran kebutuhan
administrasi
perkantoran
1.00.02. Program Peningkatan 1 Persentase sarana dan % 100,00 100,00 1.302.903.596 100,00 790.303.655 100,00 2.093.207.251 BPPKAD
Sarana dan Prasarana prasarana aparatur
Aparatur dalam kondisi baik

1.00.03. Program Peningkatan 1 Presentase aparatur % 100,00 100,00 68.998.907 100,00 10.848.893 100,00 79.847.800 BPPKAD
Kapasitas Sumber yang mengikuti
Daya Aparatur peningkatan kapasitas
aparatur
1.00.04. Program peningkatan 1 Persentase % 100,00 100,00 42.137.588 100,00 27.712.330 100,00 69.849.918 BPPKAD
sistem perencanaan, pemenuhan dokumen
penganggaran, perencanaan,
pelaporan dan penganggaran,
pelayanan informasi pelaporan kinerja dan
publik pelayanan publik yang
baik dan tepat waktu

PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -


5.02.01 PROGRAM 1 Persentase penunjang % 100,00 28.234.084.584 100,00 31.173.954.676 100,00 34.731.242.493 100,00 36.258.056.131 100,00 130.397.337.884 BPPKAD
PENUNJANG URUSAN urusan pemerintah
PEMERINTAHAN daerah yang
DAERAH difasilitasi
KABUPATEN/KOTA
P.3 5.02.02 PROGRAM 1 Persentase Perangkat % 100,00 336.789.674.590 100,00 340.299.628.799 100,00 328.158.759.524 100,00 342.584.885.210 100,00 ############ BPPKAD
PENGELOLAAN Daerah yang
KEUANGAN DAERAH menyusun dokumen
RKA/DPA tepat waktu

2 Persentase % 85,00 87,00 90,00 95,00 95,00 -


penyerapan anggaran
SKPD sesuai dengan
anggaran kas

3 Persentase PD yang % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 -


menyusun laporan
keuangan tepat waktu

P.3 5.02.03 PROGRAM 4 Persentase laporan % 100,00 1.593.429.307 100,00 953.771.574 100,00 692.927.966 100,00 723.389.642 100,00 3.963.518.489 BPPKAD
PENGELOLAAN BMD yang tepat
BARANG MILIK waktu
DAERAH
P.3 5.02.04 PROGRAM 1 Persentase realisasi % 100,00 1.713.791.643 100,00 1.711.164.618 100,00 1.246.767.282 100,00 1.301.576.185 100,00 5.973.299.728 BPPKAD
PENGELOLAAN PAD Terhadap target
PENDAPATAN PAD
DAERAH
- -
5.03 KEPEGAWAIAN - -
P.3 4.03.15. Program 1 Persentase % 77,89 - 850.964.361 97,24 1.488.384.888 97,24 2.339.349.249 BKPSDM
Pengembangan pemenuhan
Informasi dan kebutuhan aparatur
Pembinaan Aparatur sesuai formasi yang
ditetapkan
2 Persentase data ASN % 85,00 90,16 100,00 100,00 -
yang akurat
3 Persentase ASN yang % 99,58 99,51 99,79 99,79 -
tidak melakukan
pelanggaran disiplin

VII - 47 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Bidang Urusan Kondisi REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN TARGET KINERJA DAN ANGGARAN
PERANGKAT
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target Akhir P-RPJMD
Kode Satuan DAERAH
Program Prioritas Program (Outcome) Awal Target Target Target Target Target
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. PENGAMPU
Pembangunan (2018) Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
P.3 4.03.16. Program Mutasi 1 Persentase pelayanan % 100,00 100,00 592.161.670 100,00 626.283.504 100,00 1.218.445.174 BKPSDM
Kepegawaian administrasi
kepegawaian tepat
waktu

1.00.01. Program Pelayanan 1 Persentase % 100,00 100,00 569.635.445 100,00 644.257.223 100,00 1.213.892.668 BKPSDM
Administrasi dan Jasa pemenuhan
Perkantoran kebutuhan
administrasi
perkantoran
1.00.02. Program Peningkatan 1 Persentase sarana dan % 100,00 99,19 359.876.142 100,00 224.777.170 100,00 584.653.312 BKPSDM
Sarana dan Prasarana prasarana aparatur
Aparatur dalam kondisi baik

1.00.03. Program Peningkatan 1 Persentase aparatur % 100,00 100,00 71.268.000 - 71.268.000 BKPSDM
Kapasitas Sumber yang mengikuti
Daya Aparatur peningkatan kapasitas
aparatur
1.00.04. Program peningkatan 1 Persentase % 100,00 100,00 43.364.800 100,00 16.462.500 100,00 59.827.300 BKPSDM
sistem perencanaan, pemenuhan dokumen
penganggaran, perencanaan,
pelaporan dan penganggaran,
pelayanan informasi pelaporan kinerja dan
publik pelayanan publik yang
baik dan tepat waktu

PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -


5.03.01 PROGRAM 1 Persentase penunjang % 100,00 4.429.700.234 100,00 5.425.237.660 100,00 4.744.460.438 100,00 4.953.030.773 100,00 19.552.429.105 BKPSDM
PENUNJANG URUSAN urusan pemerintah
PEMERINTAHAN daerah yang
DAERAH difasilitasi
KABUPATEN/KOTA
P.3 5.03.02 PROGRAM 1 Persentase pelayanan % 100,00 1.632.161.226 100,00 1.617.697.785 100,00 2.174.780.342 100,00 2.270.385.452 100,00 7.695.024.805 BKPSDM
KEPEGAWAIAN administrasi
DAERAH kepegawaian tepat
waktu

- -
5.04 PENDIDIKAN DAN PELATIHAN - -
P.3 4.03.17. Program Pendidikan,
1 Persentase ASN yang % 3,58 3,88 1.476.291.863 3,4 624.462.699 3,44 2.100.754.562 BKPSDM
Pelatihan dan meningkatkan
Pengembangan Karir kompetensinya
PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -
P.3 5.04.02 PROGRAM 1 Persentase ASN yang % 4,15 1.862.639.040 4,50 889.460.880 4,60 1.920.796.836 4,70 2.005.236.626 4,70 6.678.133.382 BKPSDM
PENGEMBANGAN meningkatkan
SUMBER DAYA kompetensinya
MANUSIA
- -
5.05 PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN - -
P.3 4.04.15. Program Penelitian1 Persentase hasil % 100,00 100,00 597.131.099 100,00 490.537.238 100,00 1.087.668.337 BAPPELITBANGD
dan Pengembangan litbang yang A
dimanfaatkan dalam
perencanaan
pembangunan
PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -
P.3 5.05.02 PROGRAM 1 Persentase Inovasi % 100,00 617.997.832 100,00 499.999.271 100,00 602.736.915 100,00 629.233.720 100,00 2.349.967.738 BAPPELITBANGD
PENELITIAN DAN dan Teknologi yang di A
PENGEMBANGAN implemtasikan
DAERAH

VII - 48 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Bidang Urusan Kondisi REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN TARGET KINERJA DAN ANGGARAN
PERANGKAT
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target Akhir P-RPJMD
Kode Satuan DAERAH
Program Prioritas Program (Outcome) Awal Target Target Target Target Target
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. PENGAMPU
Pembangunan (2018) Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
2 Persentase hasil % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 -
litbang yang di
implementasikan
- -
5.06 PENGELOLAAN PERBATASAN - -
- - -
6 UNSUR PENGAWASAN URUSAN PEMERINTAHAN - -
6.01 INSPEKTORAT DAERAH - -
P.3 4.05.29. Program Penataan dan 1 Persenatse Penataan % 100,00 100,00 88.347.600 100,00 126.034.800 100,00 214.382.400 INSPEKTORAT
Penyempurnaan dan Penyempurnaan
Kebijakan Sistem dan Kebijakan Sistem dan
Prosedur Pengawasan Prosedur Pengawasan

P.3 4.05.30. Program Peningkatan 1 Jumlah pelaksanaan % 97,00 100,00 1.767.438.770 100,00 1.788.557.190 100,00 3.555.995.960 INSPEKTORAT
Sistem Pengawasan Program Kerja
Internal dan Pengawasan Tahunan
pengendalian berbasis resiko
pelaksanaan kebijakan
KDH
P.3 4.05.31. Program Peningkatan 1 Persentase OPD % 4,76 0,00 198.455.000 264.354.600 - 462.809.600 INSPEKTORAT
pembinaan dan dengan kategori nilai
pengawasan dalam SAKIP A
peningkatan
akuntabilitas kinerja
2 Nilai LPPD baik Nilai C 0,00 - -
3 Persentase kasus dan % 100,00 0,00 100,00 100,00 -
dumas yang selesai
ditindaklanjuti
P.3 4.05.32. Program Pencegahan 1 Hasil penilaian lembar Nilai - 71,00 144.278.400 71,00 144.278.400 INSPEKTORAT
korupsi kerja evaluasi
reformasi birokrasi

1.00.01. Program Pelayanan 1 Persentase % 100,00 100,00 601.689.330 90,31 522.560.603 90,31 1.124.249.933 INSPEKTORAT
Administrasi dan pemenuhan
Perkantoan kebutuhan
administrasi
perkantoran
1.00.02. Program Peningkatan 1 Persentase sarana dan % 100,00 100,00 355.002.128 100,00 326.285.992 100,00 681.288.120 INSPEKTORAT
Sarana dan Prasarana prasarana aparatur
Aparatur dalam kondisi baik

1.00.03. Program Peningkatan 1 Persentase Tenaga % 100,00 100,00 542.292.413 80,77 393.346.000 80,77 935.638.413 INSPEKTORAT
Kapasitas Sumber Pemeriksa yang
Daya Aparatur memiliki standar
kompetensi
1.00.04. Program Peningkatan 1 Persentase % 100,00 100,00 34.754.200 100,00 28.732.500 100,00 63.486.700 INSPEKTORAT
Sistem pemenuhan dokumen
Perencanaan,Pengang perencanaan,
garaan, Pelaporan dan penganggaran,
Pelayanan Informasi pelaporan kinerja dan
Publik pelayanan publik yang
baik dan tepat waktu

PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -


6.01.01 PROGRAM 1 Persentase penunjang % 100,00 6.097.156.440 100,00 6.983.814.991 100,00 5.842.354.477 100,00 6.099.189.126 100,00 25.022.515.034 INSPEKTORAT
PENUNJANG URUSAN urusan pemerintah
PEMERINTAHAN daerah yang
DAERAH difasilitasi
KABUPATEN/KOTA

VII - 49 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Bidang Urusan Kondisi REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN TARGET KINERJA DAN ANGGARAN
PERANGKAT
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target Akhir P-RPJMD
Kode Satuan DAERAH
Program Prioritas Program (Outcome) Awal Target Target Target Target Target
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. PENGAMPU
Pembangunan (2018) Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
P.3 6.01.02 PROGRAM 1 Persentase % 100,00 1.625.381.983 100,00 1.585.965.500 100,00 2.488.937.632 100,00 2.598.353.353 100,00 8.298.638.468 INSPEKTORAT
PENYELENGGARAAN pelaksanaan Program
PENGAWASAN Kerja Pengawasan
Tahunan (PKPT)
berbasis resiko dan
non PKPT

P.3 6.01.03 PROGRAM 1 Pemenuhan 25 % level 3 553.292.680 level 3 703.206.500 level 3 843.139.327 level 3 880.204.417 level 3 2.979.842.924 INSPEKTORAT
PERUMUSAN kriteria Sub Unsur
KEBIJAKAN, SPIP Level 3
PENDAMPINGAN DAN
ASISTENSI
2 Dukungan % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 -
manajemen dan
pelaksanaan tugas
teknis lainnya
3 Penjaminan validitas % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 -
data kinerja
4 Skor Kapabilitas APIP level 3 level 3 level 3 level 3 level 3 -
Level 3
- -
7 UNSUR KEWILAYAHAN - -
7.01 KECAMATAN - -
KECAMATAN SRESEH - -
P.3 4.05.38. Program Peningkatan 1 Persentase % 100,00 100,00 121.595.000 100,00 53.962.725 100,00 175.557.725 KEC. SRESEH
Pelayanan Publik rekomendasi
Tingkat Kecamatan administrasi
(Sreseh) pelayanan umum
yang ditindaklanjuti
tepat waktu
2 Persentase % 100,00 100,00 - -
pengaduan
masyarakat yang
ditindaklanjuti
3 Persentase partisipasi % - 60,00 - -
masyarakat dalam
kegiatan
pembangunan

1.00.01. Program Pelayanan 1 Persentase % 100,00 100,00 162.582.674 96,87 138.120.023 96,87 300.702.697 KEC. SRESEH
Administrasi dan Jasa pemenuhan
Perkantoran kebutuhan
administrasi
perkantoran
1.00.02. Program Peningkatan 1 Persentase sarana dan % 100,00 100,00 197.123.000 99,29 153.228.875 99,29 350.351.875 KEC. SRESEH
Sarana dan Prasarana prasarana aparatur
Aparatur dalam
kondisi baik

1.00.03. Program Peningkatan 1 Persentase aparatur % 100,00 100,00 2.000.000 - 2.000.000 KEC. SRESEH
Kapasitas Sumber yang mengikuti
Daya Aparatur peningkatan kapasitas
aparatur
1.00.04. Program peningkatan 1 Persentase % 100,00 100,00 49.690.000 97,54 13.323.400 97,54 63.013.400 KEC. SRESEH
sistem perencanaan, pemenuhan dokumen
penganggaran, perencanaan,
pelaporan dan penganggaran,
pelayanan informasi pelaporan kinerja dan
publik pelayanan publik yang
baik dan tepat waktu

VII - 50 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Bidang Urusan Kondisi REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN TARGET KINERJA DAN ANGGARAN
PERANGKAT
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target Akhir P-RPJMD
Kode Satuan DAERAH
Program Prioritas Program (Outcome) Awal Target Target Target Target Target
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. PENGAMPU
Pembangunan (2018) Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -
7.01.01 PROGRAM 1 Persentase penunjang % 100,00 2.696.111.375 100,00 2.810.008.687 100,00 2.756.550.181 100,00 2.877.730.366 100,00 11.140.400.609 KEC. SRESEH
PENUNJANG URUSAN urusan pemerintah
PEMERINTAHAN daerah yang
DAERAH difasilitasi
KABUPATEN/KOTA
P.3 7.01.02 PROGRAM 1 Persentase % 100,00 2.097.949 100,00 13.587.432 100,00 1.104.658 100,00 1.153.220 100,00 17.943.259 KEC. SRESEH
PENYELENGGARAAN rekomendasi
PEMERINTAHAN DAN administrasi
PELAYANAN PUBLIK pelayanan umum
yang ditindaklanjuti
tepat waktu

P.3 7.01.03 PROGRAM 1 Persentase partisipasi % 67,00 69.843.082 75,00 69.698.644 86,00 64.585.096 100,00 67.424.309 100,00 271.551.131 KEC. SRESEH
PEMBERDAYAAN masyarakat dalam
MASYARAKAT DESA kegiatan
DAN KELURAHAN pembangunan

P.3 7.01.04 PROGRAM 1 Persentase % 25,00 37.925.000 30,00 24.150.000 35,00 1.987.241 50,00 2.074.602 50,00 66.136.843 KEC. SRESEH
KOORDINASI Penurunan Gangguan
KETENTRAMAN DAN Kamtibmas
KETERTIBAN UMUM
P.3 7.01.06 PROGRAM 1 Persentase kualitas % 100,00 5.775.262 100,00 10.601.974 100,00 66.497.386 100,00 69.420.665 100,00 152.295.287 KEC. SRESEH
PEMBINAAN DAN tata kelola penataan
PENGAWASAN desa
PEMERINTAHAN
DESA
KECAMATAN TORJUN - -
P.3 4.05.38. Program Peningkatan 1 Persentase % 100,00 100,00 124.907.000 100,00 40.475.000 100,00 165.382.000 KEC. TORJUN
Pelayanan Publik rekomendasi
Tingkat Kecamatan administrasi
(Torjun) pelayanan umum
yang ditindaklanjuti
tepat waktu
2 Persentase % 100,00 100,00 100,00 100,00 -
pengaduan
masyarakat yang
ditindaklanjuti
3 Persentase partisipasi % - 60,00 62,00 62,00 -
masyarakat dalam
kegiatan
pembangunan

1.00.01. Program Pelayanan 1 Persentase % 100,00 100,00 164649263 134,00 167.629.032 134,00 332.278.295 KEC. TORJUN
Administrasi dan Jasa pemenuhan
Perkantoran kebutuhan
administrasi
perkantoran
1.00.02. Program Peningkatan 1 Persentase sarana dan % 56,37 100,00 212.821.160 100,00 86.320.000 100,00 299.141.160 KEC. TORJUN
Sarana dan Prasarana prasarana aparatur
Aparatur dalam
kondisi baik

1.00.03. Program Peningkatan 1 Persentase aparatur % 100,00 3,33 - -


Kapasitas Sumber yang mengikuti
Daya Aparatur peningkatan kapasitas
aparatur

VII - 51 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Bidang Urusan Kondisi REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN TARGET KINERJA DAN ANGGARAN
PERANGKAT
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target Akhir P-RPJMD
Kode Satuan DAERAH
Program Prioritas Program (Outcome) Awal Target Target Target Target Target
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. PENGAMPU
Pembangunan (2018) Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
1.00.04. Program peningkatan 1 Persentase % 100,00 100,00 48.760.000 100,00 5.867.000 100,00 54.627.000 KEC. TORJUN
sistem perencanaan, pemenuhan dokumen
penganggaran, perencanaan,
pelaporan dan penganggaran,
pelayanan informasi pelaporan kinerja dan
publik pelayanan publik yang
baik dan tepat waktu

PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -


7.01.01 PROGRAM 1 Persentase penunjang % 100,00 2.991.517.997 100,00 2.990.290.109 100,00 2.979.896.500 100,00 3.110.895.172 100,00 12.072.599.778 KEC. TORJUN
PENUNJANG URUSAN urusan pemerintah
PEMERINTAHAN daerah yang
DAERAH difasilitasi
KABUPATEN/KOTA
P.3 7.01.02 PROGRAM 1 Persentase % 100,00 4.522.714 100,00 14.866.373 100,00 2.203.561 100,00 2.300.432 100,00 23.893.080 KEC. TORJUN
PENYELENGGARAAN rekomendasi
PEMERINTAHAN DAN administrasi
PELAYANAN PUBLIK pelayanan umum
yang ditindaklanjuti
tepat waktu

P.3 7.01.03 PROGRAM 1 Persentase partisipasi % 40,00 69.272.026 50,00 72.780.128 60,00 66.530.169 70,00 69.454.889 70,00 278.037.212 KEC. TORJUN
PEMBERDAYAAN masyarakat dalam
MASYARAKAT DESA kegiatan
DAN KELURAHAN pembangunan

P.3 7.01.04 PROGRAM 1 Persentase % 34,00 38.160.000 58,00 56.550.000 83,30 6.367.086 100,00 6.646.988 100,00 107.724.074 KEC. TORJUN
KOORDINASI Penurunan Gangguan
KETENTRAMAN DAN Kamtibmas
KETERTIBAN UMUM
P.3 7.01.06 PROGRAM 1 Persentase kualitas % 75,00 13.009.675 80,00 19.889.493 100,00 32.802.777 100,00 34.244.814 100,00 99.946.759 KEC. TORJUN
PEMBINAAN DAN tata kelola penataan
PENGAWASAN desa
PEMERINTAHAN
DESA
KECAMATAN SAMPANG - -
P.3 4.05.38. Program Peningkatan 1 Persentase % 100,00 100,00 1.390.843.000 98,06 725.927.050 98,06 2.116.770.050 KEC. SAMPANG
Pelayanan Publik rekomendasi
Tingkat Kecamatan administrasi
(Sampang) pelayanan umum
yang ditindaklanjuti
tepat waktu
2 Persentase % 100,00 100,00 - -
pengaduan
masyarakat yang
ditindaklanjuti
3 Persentase partisipasi % - 60,00 - -
masyarakat dalam
kegiatan
pembangunan

P.3 4.05.39. Program 1 Persentase % - 100,00 7.239.218.540 97,51 7.056.007.925 97,51 14.295.226.465 KEC. SAMPANG
Pembangunan dan pembangunan dan
Pemberdayaan pemberdayaan
Kelurahan masyarakat kelurahan
yang difasilitasi

VII - 52 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Bidang Urusan Kondisi REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN TARGET KINERJA DAN ANGGARAN
PERANGKAT
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target Akhir P-RPJMD
Kode Satuan DAERAH
Program Prioritas Program (Outcome) Awal Target Target Target Target Target
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. PENGAMPU
Pembangunan (2018) Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
1.00.01. Program Pelayanan 1 Persentase % 100,00 100,00 464.259.795 88,00 542.053.888 88,00 1.006.313.683 KEC. SAMPANG
Administrasi dan Jasa Pemenuhan
Perkantoran kebutuhan
administrasi
perkantorann
1.00.02. Program Peningkatan 1 Persentase Sarana % 100,00 100,00 359.331.500 98,84 293.288.000 98,84 652.619.500 KEC. SAMPANG
Sarana dan Prasarana dan Prasarana
Aparatur aparatur dalam
kondisi baik
1.00.03. Program Peningkatan 1 Persentase aparatur % - - -
Kapasitas Sumber yang mengikuti
Daya Aparatur peningkatan kapasitas
aparatur
1.00.04. Program Peningkatan 1 Persentase % 100,00 100,00 38.840.000 89,94 8.611.600 89,94 47.451.600 KEC. SAMPANG
Sistem Perencanaan, pemenuhan dokumen
Penganggaran, perencanaan,
Pelaporan dan penganggaran,
Pelayanan Informasi pelaporan kinerja dan
Publik pelayanan publik yang
baik dan tepat waktu

PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -


7.01.01 PROGRAM 1 Persentase penunjang % 100,00 9.536.814.521 100,00 10.009.384.450 100,00 9.208.551.816 100,00 9.613.367.235 100,00 38.368.118.022 KEC. SAMPANG
PENUNJANG URUSAN urusan pemerintah
PEMERINTAHAN daerah yang
DAERAH difasilitasi
KABUPATEN/KOTA
P.3 7.01.02 PROGRAM 1 Persentase % 100,00 20.374.806 100,00 19.954.690 100,00 19.053.953 100,00 19.891.580 100,00 79.275.029 KEC. SAMPANG
PENYELENGGARAAN rekomendasi
PEMERINTAHAN DAN administrasi
PELAYANAN PUBLIK pelayanan umum
yang ditindaklanjuti
tepat waktu

P.3 7.01.03 PROGRAM 1 Persentase partisipasi % 90,70 4.415.393.155 100,00 3.689.505.322 100,00 3.601.362.557 100,00 3.759.681.381 100,00 15.465.942.415 KEC. SAMPANG
PEMBERDAYAAN masyarakat dalam
MASYARAKAT DESA kegiatan
DAN KELURAHAN pembangunan

P.3 7.01.04 PROGRAM 1 Persentase % 20,00 474.546.590 20,00 16.530.000 20,00 17.014.524 20,00 17.762.496 20,00 525.853.610 KEC. SAMPANG
KOORDINASI Penurunan Gangguan
KETENTRAMAN DAN Kamtibmas
KETERTIBAN UMUM
P.3 7.01.06 PROGRAM 1 Persentase kualitas % 100,00 - 100,00 19.349.677 100,00 19.591.557 100,00 20.452.817 100,00 59.394.051 KEC. SAMPANG
PEMBINAAN DAN tata kelola penataan
PENGAWASAN desa
PEMERINTAHAN
DESA
KECAMATAN CAMPLONG - -
P.3 4.05.38. Program Peningkatan 1 Persentase % 100,00 100,00 175.069.604 99,47 61.765.000 99,47 236.834.604 KEC. CAMPLONG
Pelayanan Publik rekomendasi
Tingkat Kecamatan administrasi
(Camplong) pelayanan umum
yang ditindaklanjuti
tepat waktu
2 Persentase % 100,00 100,00 - -
pengaduan
masyarakat yang
ditindaklanjuti

VII - 53 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Bidang Urusan Kondisi REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN TARGET KINERJA DAN ANGGARAN
PERANGKAT
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target Akhir P-RPJMD
Kode Satuan DAERAH
Program Prioritas Program (Outcome) Awal Target Target Target Target Target
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. PENGAMPU
Pembangunan (2018) Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
3 Persentase partisipasi % - 60,00 - -
masyarakat dalam
kegiatan
pembangunan

1.00.01. Program Pelayanan 1 Persentase % 100,00 100,00 138.928.396 98,76 126.563.500 98,76 265.491.896 KEC. CAMPLONG
Administrasi dan Jasa pemenuhan
Perkantoran kebutuhan
administrasi
perkantoran
1.00.02. Program Peningkatan 1 Persentase sarana dan % 100,00 100,00 217.880.000 99,25 172.475.000 99,25 390.355.000 KEC. CAMPLONG
Sarana dan Prasarana prasarana aparatur
Aparatur dalam kondisi baik

1.00.03. Program Peningkatan 1 Persentase aparatur % 100,00 0,00 100,00 2.500.000 100,00 2.500.000 KEC. CAMPLONG
Kapasitas Sumber yang mengikuti
Daya Aparatur peningkatan kapasitas
aparatur
1.00.04. Program peningkatan 1 Persentase % 100,00 100,00 49.136.000 99,47 20.012.500 99,47 69.148.500 KEC. CAMPLONG
sistem perencanaan, pemenuhan dokumen
penganggaran, perencanaan,
pelaporan dan penganggaran,
pelayanan informasi pelaporan kinerja dan
publik pelayanan publik yang
baik dan tepat waktu

PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -


7.01.01 PROGRAM 1 Persentase penunjang % 100,00 2.803.951.675 100,00 2.916.334.320 100,00 2.884.068.585 100,00 3.010.854.583 100,00 11.615.209.163 KEC. CAMPLONG
PENUNJANG URUSAN urusan pemerintah
PEMERINTAHAN daerah yang
DAERAH difasilitasi
KABUPATEN/KOTA
P.3 7.01.02 PROGRAM 1 Persentase % 100,00 3.488.348 100,00 4.369.884 100,00 4.086.594 100,00 4.266.244 100,00 16.211.070 KEC. CAMPLONG
PENYELENGGARAAN rekomendasi
PEMERINTAHAN DAN administrasi
PELAYANAN PUBLIK pelayanan umum
yang ditindaklanjuti
tepat waktu
P.3 7.01.03 PROGRAM 1 Persentase partisipasi % 64,00 71.700.977 66,00 71.359.000 68,00 69.259.831 70,00 72.304.549 70,00 284.624.357 KEC. CAMPLONG
PEMBERDAYAAN masyarakat dalam
MASYARAKAT DESA kegiatan
DAN KELURAHAN pembangunan

P.3 7.01.04 PROGRAM 1 Persentase % 20,00 45.750.000 20,00 44.100.000 20,00 15.710.894 20,00 16.401.557 20,00 121.962.451 KEC. CAMPLONG
KOORDINASI Penurunan Gangguan
KETENTRAMAN DAN Kamtibmas
KETERTIBAN UMUM
P.3 7.01.06 PROGRAM 1 Persentase kualitas % 100,00 14.305.636 100,00 19.675.823 100,00 34.455.934 100,00 35.970.645 100,00 104.408.038 KEC. CAMPLONG
PEMBINAAN DAN tata kelola penataan
PENGAWASAN desa
PEMERINTAHAN
DESA
KECAMATAN OMBEN - -
P.3 4.05.38. Program Peningkatan 1 Persentase % 100,00 100,00 189.559.250 97,03 100.023.250 97,03 289.582.500 KEC. OMBEN
Pelayanan Publik rekomendasi
Tingkat Kecamatan administrasi
(Omben) pelayanan umum
yang ditindaklanjuti
tepat waktu

VII - 54 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Bidang Urusan Kondisi REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN TARGET KINERJA DAN ANGGARAN
PERANGKAT
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target Akhir P-RPJMD
Kode Satuan DAERAH
Program Prioritas Program (Outcome) Awal Target Target Target Target Target
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. PENGAMPU
Pembangunan (2018) Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
2 Persentase % 100,00 100,00 - -
pengaduan
masyarakat yang
ditindaklanjuti
3 Persentase partisipasi % - 60,00 - -
masyarakat dalam
kegiatan
pembangunan

1.00.01. Program pelayanan 1 Persentase % 100,00 100,00 147.719.198 96,12 176.689.865 96,12 324.409.063 KEC. OMBEN
administrasi dan jasa pemenuhan
perkantoran kebutuhan
administrasi
perkantoran
1.00.02. Program peningkatan 1 Persentase sarana dan % 100,00 100,00 493.425.100 98,30 134.890.400 98,30 628.315.500 KEC. OMBEN
sarana dan Prasarana prasarana aparatur
Aparatur dalam kondisi baik

1.00.03. Program Peningkatan 1 Persentase aparatur % 100,00 100,00 6.050.000 - 6.050.000 KEC. OMBEN
kapasitas Aparatur yang mengikuti
peningkatan kapasitas
aparatur
1.00.04. Program Peningkatan 1 Persentase % 100,00 100,00 38.247.500 97,54 5.069.400 97,54 43.316.900 KEC. OMBEN
Sistem Perencanaan, pemenuhan dokumen
Penganggaran, perencanaan,
Pelaporan dan penganggaran,
Pelayanan Informasi pelaporan kinerja dan
Publik pelayanan publik yang
baik dan tepat waktu

PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -


7.01.01 PROGRAM 1 Persentase penunjang % 100,00 3.195.416.048 100,00 3.538.528.633 100,00 3.158.889.447 100,00 3.297.756.793 100,00 13.190.590.921 KEC. OMBEN
PENUNJANG URUSAN urusan pemerintah
PEMERINTAHAN daerah yang
DAERAH difasilitasi
KABUPATEN/KOTA
P.3 7.01.02 PROGRAM 1 Persentase % 100,00 30.164.863 100,00 6.493.788 100,00 28.209.343 100,00 29.449.448 100,00 94.317.442 KEC. OMBEN
PENYELENGGARAAN rekomendasi
PEMERINTAHAN DAN administrasi
PELAYANAN PUBLIK pelayanan umum
yang ditindaklanjuti
tepat waktu
P.3 7.01.03 PROGRAM 1 Persentase partisipasi % 64,00 64.052.822 66,00 79.021.845 68,00 59.900.421 70,00 62.533.693 70,00 265.508.781 KEC. OMBEN
PEMBERDAYAAN masyarakat dalam
MASYARAKAT DESA kegiatan
DAN KELURAHAN pembangunan

P.3 7.01.04 PROGRAM 1 Persentase % 20,00 77.330.000 20,00 30.117.558 20,00 27.943.001 20,00 29.171.398 20,00 164.561.957 KEC. OMBEN
KOORDINASI Penurunan Gangguan
KETENTRAMAN DAN Kamtibmas
KETERTIBAN UMUM
P.3 7.01.06 PROGRAM 1 Persentase kualitas % 100,00 38.876.725 100,00 20.298.750 100,00 87.544.841 100,00 91.393.383 100,00 238.113.699 KEC. OMBEN
PEMBINAAN DAN tata kelola penataan
PENGAWASAN desa
PEMERINTAHAN
DESA
KECAMATAN KEDUNGDUNG - -

VII - 55 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Bidang Urusan Kondisi REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN TARGET KINERJA DAN ANGGARAN
PERANGKAT
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target Akhir P-RPJMD
Kode Satuan DAERAH
Program Prioritas Program (Outcome) Awal Target Target Target Target Target
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. PENGAMPU
Pembangunan (2018) Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
P.3 4.05.38. Program Peningkatan 1 Persentase % 100,00 100,00 151.546.900 97,30 31.279.350 97,30 182.826.250 KEC.
Pelayanan Publik rekomendasi KEDUNGDUNG
Tingkat Kecamatan administrasi
(Kedungdung) pelayanan umum
yang ditindaklanjuti
tepat waktu
2 Persentase % 100,00 100,00 - -
pengaduan
masyarakat yang
ditindaklanjuti
3 Persentase partisipasi % - 60,00 - -
masyarakat dalam
kegiatan
pembangunan

1.00.01. Program Pelayanan 1 Persentase % 100,00 100,00 136.211.500 95,78 158.519.000 95,78 294.730.500 KEC.
Administrasi dan Jasa pemenuhan KEDUNGDUNG
Perkantoran kebutuhan
administrasi
perkantoran
1.00.02. Program Peningkatan 1 Persentase sarana dan % 100,00 100,00 271.058.970 99,62 230.477.100 99,62 501.536.070 KEC.
Sarana dan Prasarana prasarana aparatur KEDUNGDUNG
Aparatur dalam kondisi baik

1.00.03. Program Peningkatan 1 Persentase aparatur % 100,00 0,00 - -


Kapasitas Sumber yang mengikuti
Daya Aparatur peningkatan kapasitas
aparatur
1.00.04. Program peningkatan 1 Persentase % 100,00 100,00 47.230.000 99,95 16.600.650 99,95 63.830.650 KEC.
sistem perencanaan, pemenuhan dokumen KEDUNGDUNG
penganggaran, perencanaan,
pelaporan dan penganggaran,
pelayanan informasi pelaporan kinerja dan
publik pelayanan publik yang
baik dan tepat waktu

PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -


7.01.01 PROGRAM 1 Persentase penunjang % 100,00 3.433.511.907 100,00 3.481.312.209 100,00 3.575.136.870 100,00 3.732.302.791 100,00 14.222.263.777 KEC.
PENUNJANG URUSAN urusan pemerintah KEDUNGDUNG
PEMERINTAHAN daerah yang
DAERAH difasilitasi
KABUPATEN/KOTA
P.3 7.01.02 PROGRAM 1 Persentase % 100,00 3.707.024 100,00 4.443.980 100,00 3.466.706 100,00 3.619.105 100,00 15.236.815 KEC.
PENYELENGGARAAN rekomendasi KEDUNGDUNG
PEMERINTAHAN DAN administrasi
PELAYANAN PUBLIK pelayanan umum
yang ditindaklanjuti
tepat waktu
P.3 7.01.03 PROGRAM 1 Persentase partisipasi % 64,00 71.072.551 66,00 68.376.176 68,00 66.815.767 70,00 69.753.042 70,00 276.017.536 KEC.
PEMBERDAYAAN masyarakat dalam KEDUNGDUNG
MASYARAKAT DESA kegiatan
DAN KELURAHAN pembangunan

P.3 7.01.04 PROGRAM 1 Persentase % 20,00 54.450.000 20,00 15.420.000 20,00 7.406.564 20,00 7.732.163 20,00 85.008.727 KEC.
KOORDINASI Penurunan Gangguan KEDUNGDUNG
KETENTRAMAN DAN Kamtibmas
KETERTIBAN UMUM

VII - 56 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Bidang Urusan Kondisi REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN TARGET KINERJA DAN ANGGARAN
PERANGKAT
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target Akhir P-RPJMD
Kode Satuan DAERAH
Program Prioritas Program (Outcome) Awal Target Target Target Target Target
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. PENGAMPU
Pembangunan (2018) Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
P.3 7.01.06 PROGRAM 1 Persentase kualitas % 100,00 24.310.252 100,00 17.916.796 100,00 29.176.319 100,00 30.458.934 100,00 101.862.301 KEC.
PEMBINAAN DAN tata kelola penataan KEDUNGDUNG
PENGAWASAN desa
PEMERINTAHAN
DESA
KECAMATAN JRENGIK - -
P.3 4.05.38. Program Peningkatan 1 Persentase % 100,00 100,00 144.081.000 99,90 59.715.000 99,90 203.796.000 KEC. JRENGIK
Pelayanan Publik rekomendasi
Tingkat Kecamatan administrasi
(Jrengik) pelayanan umum
yang ditindaklanjuti
tepat waktu
2 Persentase % 100,00 100,00 - -
pengaduan
masyarakat yang
ditindaklanjuti
3 Persentase partisipasi % - 60,00 - -
masyarakat dalam
kegiatan
pembangunan

1.00.01. Program Pelayanan 1 Persentase % 100,00 100,00 118.967.143 99,97 164.654.300 99,97 283.621.443 KEC. JRENGIK
Administrasi dan Jasa pemenuhan
Perkantoran kebutuhan
administrasi
perkantoran
1.00.02. Program Peningkatan 1 Persentase sarana dan % 100,00 100,00 259.412.300 100,00 144.674.750 100,00 404.087.050 KEC. JRENGIK
Sarana dan Prasarana prasarana aparatur
Aparatur dalam kondisi baik

1.00.03. Program Peningkatan 1 Persentase aparatur % 100,00 0,00 - -


Kapasitas Sumber yang mengikuti
Daya Aparatur peningkatan kapasitas
aparatur
1.00.04. Program peningkatan 1 Persentase % 100,00 100,00 48.800.000 100,00 12.659.900 100,00 61.459.900 KEC. JRENGIK
sistem perencanaan, pemenuhan dokumen
penganggaran, perencanaan,
pelaporan dan penganggaran,
pelayanan informasi pelaporan kinerja dan
publik pelayanan publik yang
baik dan tepat waktu

PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -


7.01.01 PROGRAM 1 Persentase penunjang % 100,00 2.691.076.692 100,00 2.795.049.863 100,00 2.808.329.937 100,00 2.931.786.402 100,00 11.226.242.894 KEC. JRENGIK
PENUNJANG URUSAN urusan pemerintah
PEMERINTAHAN daerah yang
DAERAH difasilitasi
KABUPATEN/KOTA
P.3 7.01.02 PROGRAM 1 Persentase % 100,00 2.336.354 100,00 4.286.280 100,00 2.287.296 100,00 2.387.847 100,00 11.297.777 KEC. JRENGIK
PENYELENGGARAAN rekomendasi
PEMERINTAHAN DAN administrasi
PELAYANAN PUBLIK pelayanan umum
yang ditindaklanjuti
tepat waktu
P.3 7.01.03 PROGRAM 1 Persentase partisipasi % 0,20 68.101.730 0,20 70.903.150 0,40 63.687.202 0,40 66.486.943 0,40 269.179.025 KEC. JRENGIK
PEMBERDAYAAN masyarakat dalam
MASYARAKAT DESA kegiatan
DAN KELURAHAN pembangunan

VII - 57 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Bidang Urusan Kondisi REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN TARGET KINERJA DAN ANGGARAN
PERANGKAT
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target Akhir P-RPJMD
Kode Satuan DAERAH
Program Prioritas Program (Outcome) Awal Target Target Target Target Target
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. PENGAMPU
Pembangunan (2018) Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
P.3 7.01.04 PROGRAM 1 Persentase 0,50 44.070.000 0,70 23.120.000 0,80 6.284.357 0,90 6.560.623 0,90 80.034.980 KEC. JRENGIK
KOORDINASI penurunan gangguan
KETENTRAMAN DAN kamtibmasy
KETERTIBAN UMUM
P.3 7.01.06 PROGRAM 1 Persentase kualitas % 57,00 25.615.262 71,00 25.464.278 85,00 27.739.790 100,00 28.959.254 100,00 107.778.584 KEC. JRENGIK
PEMBINAAN DAN tata kelola penataan
PENGAWASAN desa
PEMERINTAHAN
DESA
KECAMATAN TAMBELANGAN - -
P.3 4.05.38. Program Peningkatan 1 Persentase % 100,00 100,00 118.483.800 100,00 26.234.200 100,00 144.718.000 KEC.
Pelayanan Publik rekomendasi TAMBELANGAN
Tingkat Kecamatan administrasi
(Tambelangan) pelayanan umum
yang ditindaklanjuti
tepat waktu
2 Persentase % 100,00 100,00 - -
pengaduan
masyarakat yang
ditindaklanjuti
3 Persentase partisipasi % - 60,00 - -
masyarakat dalam
kegiatan
pembangunan

1.00.01. Program Pelayanan 1 Persentase % 100,00 100,00 128.168.794 79,00 139.317.014 79,00 267.485.808 KEC.
Administrasi dan Jasa pemenuhan TAMBELANGAN
Perkantoran kebutuhan
administrasi
perkantoran
1.00.02. Program Peningkatan 1 Persentase sarana dan % 100,00 100,00 181.026.600 90,00 106.122.600 90,00 287.149.200 KEC.
Sarana dan Prasana prasarana aparatur TAMBELANGAN
Aparatur dalam
kondisi baik

1.00.03. Program Peningkatan 1 Persentase aparatur % - - -


Kapasitas Sumber yang mengikuti
Daya Aparatur peningkatan kapasitas
aparatur
1.00.04. Program Peningkatan 1 Persentase % 100,00 100,00 38.410.000 90,00 8.470.000 90,00 46.880.000 KEC.
Sistem Perencanaan, pemenuhan dokumen TAMBELANGAN
Penganggaran, perencanaan,
Pelaporan dan penganggaran,
Pelayanan Informasi pelaporan kinerja dan
Publik pelayanan publik yang
baik dan tepat waktu

PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -


7.01.01 PROGRAM 1 Persentase penunjang % 100,00 2.249.213.754 100,00 2.342.543.398 100,00 2.867.033.157 100,00 2.993.070.264 100,00 10.451.860.573 KEC.
PENUNJANG URUSAN urusan pemerintah TAMBELANGAN
PEMERINTAHAN daerah yang
DAERAH difasilitasi
KABUPATEN/KOTA
P.3 7.01.02 PROGRAM 1 Persentase % 100,00 2.898.348 100,00 5.778.348 100,00 2.710.455 100,00 2.829.608 100,00 14.216.759 KEC.
PENYELENGGARAAN rekomendasi TAMBELANGAN
PEMERINTAHAN DAN administrasi
PELAYANAN PUBLIK pelayanan umum
yang ditindaklanjuti
tepat waktu

VII - 58 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Bidang Urusan Kondisi REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN TARGET KINERJA DAN ANGGARAN
PERANGKAT
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target Akhir P-RPJMD
Kode Satuan DAERAH
Program Prioritas Program (Outcome) Awal Target Target Target Target Target
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. PENGAMPU
Pembangunan (2018) Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
P.3 7.01.03 PROGRAM 1 Persentase partisipasi % 68,00 60.002.315 68,00 65.793.869 68,00 56.112.500 100,00 58.579.251 100,00 240.487.935 KEC.
PEMBERDAYAAN masyarakat dalam TAMBELANGAN
MASYARAKAT DESA kegiatan
DAN KELURAHAN pembangunan

P.3 7.01.04 PROGRAM 1 Persentase % 35,00 34.550.000 40,00 18.675.000 100,00 6.639.723 100,00 6.931.611 100,00 66.796.334 KEC.
KOORDINASI penurunan gangguan TAMBELANGAN
KETENTRAMAN DAN kamtibmasy
KETERTIBAN UMUM
P.3 7.01.06 PROGRAM 1 Persentase kualitas % 70,00 1.867.840 70,00 24.535.680 78,00 14.339.856 100,00 14.970.248 100,00 55.713.624 KEC.
PEMBINAAN DAN tata kelola penataan TAMBELANGAN
PENGAWASAN desa
PEMERINTAHAN
DESA
KECAMATAN BANYUATES - -
P.3 4.05.38. Program Peningkatan 1 Persentase % 100,00 100,00 149.751.000 100,00 41.872.600 100,00 191.623.600 KEC. BANYUATES
Pelayanan Publik rekomendasi
Tingkat Kecamatan administrasi
(Banyuates) pelayanan umum
yang ditindaklanjuti
tepat waktu
2 Persentase % 100,00 100,00 - -
pengaduan
masyarakat yang
ditindaklanjuti
3 Persentase partisipasi % - 60,00 - -
masyarakat dalam
kegiatan
pembangunan

1.00.01. Program Pelayanan 1 Persentase % 100,00 100,00 232.869.697 97,04 252.111.020 97,04 484.980.717 KEC. BANYUATES
Administrasi dan Jasa pemenuhan
Perkantoran kebutuhan
administrasi
perkantoran
1.00.02. Program Peningkatan 1 Persentase sarana dan % 100,00 100,00 337.811.500 99,99 224.994.500 99,99 562.806.000 KEC. BANYUATES
Sarana dan Prasarana prasarana aparatur
Aparatur dalam
kondisi baik

1.00.03. Program Peningkatan 1 Persentase aparatur % 100,00 - -


Kapasitas Sumber yang mengikuti
Daya Aparatur peningkatan kapasitas
aparatur
1.00.04. Program peningkatan 1 Persentase % 100,00 100,00 49.895.000 100,00 20.450.000 100,00 70.345.000 KEC. BANYUATES
sistem perencanaan, pemenuhan dokumen
penganggaran, perencanaan,
pelaporan dan penganggaran,
pelayanan informasi pelaporan kinerja dan
publik pelayanan publik yang
baik dan tepat waktu

PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -


7.01.01 PROGRAM 1 Persentase penunjang % 100,00 2.687.362.762 100,00 2.884.052.715 100,00 3.052.141.295 100,00 3.186.315.906 100,00 11.809.872.678 KEC. BANYUATES
PENUNJANG URUSAN urusan pemerintah
PEMERINTAHAN daerah yang
DAERAH difasilitasi
KABUPATEN/KOTA

VII - 59 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Bidang Urusan Kondisi REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN TARGET KINERJA DAN ANGGARAN
PERANGKAT
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target Akhir P-RPJMD
Kode Satuan DAERAH
Program Prioritas Program (Outcome) Awal Target Target Target Target Target
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. PENGAMPU
Pembangunan (2018) Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
P.3 7.01.02 PROGRAM 1 Persentase % 100,00 4.615.053 100,00 5.035.397 100,00 4.523.012 100,00 4.721.847 100,00 18.895.309 KEC. BANYUATES
PENYELENGGARAAN rekomendasi
PEMERINTAHAN DAN administrasi
PELAYANAN PUBLIK pelayanan umum
yang ditindaklanjuti
tepat waktu
P.3 7.01.03 PROGRAM 1 Persentase partisipasi % 1,82 63.839.610 2,00 71.021.617 2,60 69.498.908 3,00 72.554.136 3,00 276.914.271 KEC. BANYUATES
PEMBERDAYAAN masyarakat dalam
MASYARAKAT DESA kegiatan
DAN KELURAHAN pembangunan

P.3 7.01.04 PROGRAM 1 Persentase % 0,33 58.301.760 0,31 19.505.572 0,30 5.706.197 0,20 5.957.046 0,20 89.470.575 KEC. BANYUATES
KOORDINASI penurunan gangguan
KETENTRAMAN DAN kamtibmasy
KETERTIBAN UMUM
P.3 7.01.06 PROGRAM 1 Persentase kualitas % 30,00 16.257.692 50,00 19.946.331 60,00 15.203.749 80,00 15.872.118 80,00 67.279.890 KEC. BANYUATES
PEMBINAAN DAN tata kelola penataan
PENGAWASAN desa
PEMERINTAHAN
DESA
KECAMATAN ROBATAL - -
P.3 4.05.38. Program Peningkatan 1 Persentase % 100,00 100,00 71.575.601 90,98 36.912.750 90,98 108.488.351 KEC. ROBATAL
Pelayanan Publik rekomendasi
Tingkat Kecamatan administrasi
(Robatal) pelayanan umum
yang ditindaklanjuti
tepat waktu
2 Persentase % 100,00 100,00 100,00 100,00 -
pengaduan
masyarakat yang
ditindaklanjuti
3 Persentase partisipasi % - 60,00 97,54 97,54 -
masyarakat dalam
kegiatan
pembangunan

1.00.01. Program Pelayanan 1 Persentase % 100,00 100,00 99.553.113 99,78 130.601.977 99,78 230.155.090 KEC. ROBATAL
Administrasi dan Jasa pemenuhan
Perkantoran kebutuhan
administrasi
perkantoran
1.00.02. Program Peningkatan 1 Persentase sarana dan % 100,00 100,00 152.592.830 100,00 118.584.070 100,00 271.176.900 KEC. ROBATAL
Sarana dan Prasarana prasarana aparatur
Aparatur dalam
kondisi baik

1.00.03. Program Peningkatan 1 Persentase aparatur % 100,00 0,00 100,00 2.950.000 100,00 2.950.000 KEC. ROBATAL
Kapasitas Sumber yang mengikuti
Daya Aparatur peningkatan kapasitas
aparatur
1.00.04. Program peningkatan 1 Persentase % 100,00 100,00 40.889.100 100,00 12.472.000 100,00 53.361.100 KEC. ROBATAL
sistem perencanaan, pemenuhan dokumen
penganggaran, perencanaan,
pelaporan dan penganggaran,
pelayanan informasi pelaporan kinerja dan
publik pelayanan publik yang
baik dan tepat waktu

PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -

VII - 60 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Bidang Urusan Kondisi REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN TARGET KINERJA DAN ANGGARAN
PERANGKAT
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target Akhir P-RPJMD
Kode Satuan DAERAH
Program Prioritas Program (Outcome) Awal Target Target Target Target Target
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. PENGAMPU
Pembangunan (2018) Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
7.01.01 PROGRAM 1 Persentase penunjang % 100,00 2.039.760.815 100,00 2.055.572.040 100,00 2.291.911.061 100,00 2.392.665.333 100,00 8.779.909.249 KEC. ROBATAL
PENUNJANG URUSAN urusan pemerintah
PEMERINTAHAN daerah yang
DAERAH difasilitasi
KABUPATEN/KOTA
P.3 7.01.02 PROGRAM 1 Persentase % 100,00 4.402.299 100,00 8.112.424 100,00 4.572.033 100,00 4.773.023 100,00 21.859.779 KEC. ROBATAL
PENYELENGGARAAN rekomendasi
PEMERINTAHAN DAN administrasi
PELAYANAN PUBLIK pelayanan umum
yang ditindaklanjuti
tepat waktu

P.3 7.01.03 PROGRAM 1 Persentase partisipasi % 67,00 61.415.139 75,00 74.834.857 86,00 74.553.464 100,00 77.830.895 100,00 288.634.355 KEC. ROBATAL
PEMBERDAYAAN masyarakat dalam
MASYARAKAT DESA kegiatan
DAN KELURAHAN pembangunan

P.3 7.01.04 PROGRAM 1 Persentase % 25,00 39.125.923 33,00 48.098.121 50,00 19.569.997 100,00 20.430.310 100,00 127.224.351 KEC. ROBATAL
KOORDINASI penurunan gangguan
KETENTRAMAN DAN kamtibmasy
KETERTIBAN UMUM
P.3 7.01.06 PROGRAM 1 Persentase kualitas % 44,00 25.119.465 67,00 35.954.151 78,00 82.158.567 100,00 85.770.325 100,00 229.002.508 KEC. ROBATAL
PEMBINAAN DAN tata kelola penataan
PENGAWASAN desa
PEMERINTAHAN
DESA
KECAMATAN SOKOBANAH - -
P.3 4.05.38. Program Peningkatan 1 Persentase % 100,00 100,00 103.690.500 100,00 47.959.250 100,00 151.649.750 KEC. SOKOBANAH
Pelayanan Publik rekomendasi
Tingkat Kecamatan administrasi
(Sokobanah) pelayanan umum
yang ditindaklanjuti
tepat waktu
2 Persentase % 100,00 100,00 - -
pengaduan
masyarakat yang
ditindaklanjuti
3 Persentase partisipasi % - 60,00 - -
masyarakat dalam
kegiatan
pembangunan

1.00.01. Program Pelayanan 1 Persentase % 100,00 100,00 121.107.245 96,51 157.398.537 96,51 278.505.782 KEC. SOKOBANAH
Administrasi dan Jasa pemenuhan
Perkantoran kebutuhan
administrasi
perkantoran
1.00.02. Program Peningkatan 1 Persentase sarana dan % 100,00 100,00 224.778.400 100,00 96.070.000 100,00 320.848.400 KEC. SOKOBANAH
Sarana dan Prasarana prasarana aparatur
Aparatur dalam
kondisi baik

1.00.03. Program Peningkatan 1 Persentase aparatur % 100,00 0,00 - -


Kapasitas Sumber yang mengikuti
Daya Aparatur peningkatan kapasitas
aparatur

VII - 61 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Bidang Urusan Kondisi REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN TARGET KINERJA DAN ANGGARAN
PERANGKAT
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target Akhir P-RPJMD
Kode Satuan DAERAH
Program Prioritas Program (Outcome) Awal Target Target Target Target Target
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. PENGAMPU
Pembangunan (2018) Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
1.00.04. Program peningkatan 1 Persentase % 100,00 100,00 40.454.000 100,00 7.805.500 100,00 48.259.500 KEC. SOKOBANAH
sistem perencanaan, pemenuhan dokumen
penganggaran, perencanaan,
pelaporan dan penganggaran,
pelayanan informasi pelaporan kinerja dan
publik pelayanan publik yang
baik dan tepat waktu

PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -


7.01.01 PROGRAM 1 Persentase penunjang % 100,00 2.460.288.669 100,00 2.512.683.431 100,00 2.637.893.116 100,00 2.753.857.041 100,00 10.364.722.257 KEC. SOKOBANAH
PENUNJANG URUSAN urusan pemerintah
PEMERINTAHAN daerah yang
DAERAH difasilitasi
KABUPATEN/KOTA
P.3 7.01.02 PROGRAM 1 Persentase % 100,00 6.964.161 100,00 14.129.011 100,00 6.508.575 100,00 6.794.698 100,00 34.396.445 KEC. SOKOBANAH
PENYELENGGARAAN rekomendasi
PEMERINTAHAN DAN administrasi
PELAYANAN PUBLIK pelayanan umum
yang ditindaklanjuti
tepat waktu

P.3 7.01.03 PROGRAM 1 Persentase partisipasi % 67,00 69.517.498 75,00 67.197.194 86,00 64.947.991 100,00 67.803.158 100,00 269.465.841 KEC. SOKOBANAH
PEMBERDAYAAN masyarakat dalam
MASYARAKAT DESA kegiatan
DAN KELURAHAN pembangunan

P.3 7.01.04 PROGRAM 1 Persentase % 25,00 45.620.040 33,00 23.460.000 50,00 10.660.964 100,00 11.129.628 100,00 90.870.632 KEC. SOKOBANAH
KOORDINASI penurunan gangguan
KETENTRAMAN DAN kamtibmasy
KETERTIBAN UMUM
P.3 7.01.06 PROGRAM 1 Persentase kualitas % 44,00 15.291.922 67,00 16.924.682 78,00 15.025.583 100,00 15.686.120 100,00 62.928.307 KEC. SOKOBANAH
PEMBINAAN DAN tata kelola penataan
PENGAWASAN desa
PEMERINTAHAN
DESA
KECAMATAN KETAPANG - -
P.3 4.05.38. Program Peningkatan 1 Persentase % 100,00 100,00 141.793.000 97,30 36.873.500 97,30 178.666.500 KEC. KETAPANG
Pelayanan Publik rekomendasi
Tingkat Kecamatan administrasi
(Ketapang) pelayanan umum
yang ditindaklanjuti
tepat waktu
2 Persentase % 100,00 100,00 - -
pengaduan
masyarakat yang
ditindaklanjuti
3 Persentase partisipasi % - 60,00 - -
masyarakat dalam
kegiatan
pembangunan

1.00.01. Program Pelayanan 1 Persentase % 100,00 100,00 161.092.703 96,12 213.463.000 96,12 374.555.703 KEC. KETAPANG
Administrasi dan Jasa pemenuhan
Perkantoran kebutuhan
administrasi
perkantoran
1.00.02. Program Peningkatan 1 Persentase sarana dan % 100,00 100,00 206.827.800 98,30 140.258.000 98,30 347.085.800 KEC. KETAPANG
Sarana dan Prasarana prasarana aparatur
Aparatur dalam
kondisi baik

VII - 62 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Bidang Urusan Kondisi REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN TARGET KINERJA DAN ANGGARAN
PERANGKAT
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target Akhir P-RPJMD
Kode Satuan DAERAH
Program Prioritas Program (Outcome) Awal Target Target Target Target Target
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. PENGAMPU
Pembangunan (2018) Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
1.00.03. Program Peningkatan 1 Persentase aparatur % 0,00 0,00 - -
Kapasitas Sumber yang mengikuti
Daya Aparatur peningkatan kapasitas
aparatur
1.00.04. Program peningkatan 1 Persentase % 100,00 100,00 49.645.000 97,54 12.818.500 97,54 62.463.500 KEC. KETAPANG
sistem perencanaan, pemenuhan dokumen
penganggaran, perencanaan,
pelaporan dan penganggaran,
pelayanan informasi pelaporan kinerja dan
publik pelayanan publik yang
baik dan tepat waktu

PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -


7.01.01 PROGRAM 1 Persentase penunjang % 100,00 3.030.697.509 100,00 3.192.313.158 100,00 2.973.974.248 100,00 3.104.712.572 100,00 12.301.697.487 KEC. KETAPANG
PENUNJANG URUSAN urusan pemerintah
PEMERINTAHAN daerah yang
DAERAH difasilitasi
KABUPATEN/KOTA
P.3 7.01.02 PROGRAM 1 Persentase % 100,00 5.585.727 100,00 6.930.308 100,00 5.577.369 100,00 5.822.555 100,00 23.915.959 KEC. KETAPANG
PENYELENGGARAAN rekomendasi
PEMERINTAHAN DAN administrasi
PELAYANAN PUBLIK pelayanan umum
yang ditindaklanjuti
tepat waktu
P.3 7.01.03 PROGRAM 1 Persentase partisipasi % 64,00 69.319.300 66,00 70.298.048 68,00 62.120.926 70,00 64.851.813 70,00 266.590.087 KEC. KETAPANG
PEMBERDAYAAN masyarakat dalam
MASYARAKAT DESA kegiatan
DAN KELURAHAN pembangunan

P.3 7.01.04 PROGRAM Persentase % 20,00 44.430.000 20,00 11.479.273 20,00 7.431.533 20,00 7.758.230 20,00 71.099.036 KEC. KETAPANG
KOORDINASI penurunan gangguan
KETENTRAMAN DAN kamtibmasy
KETERTIBAN UMUM
P.3 7.01.06 PROGRAM 1 Persentase kualitas % 100,00 5.560.000 100,00 18.231.060 100,00 18.777.563 100,00 19.603.040 100,00 62.171.663 KEC. KETAPANG
PEMBINAAN DAN tata kelola penataan
PENGAWASAN desa
PEMERINTAHAN
DESA
KECAMATAN PANGARENGAN - -
P.3 4.05.38. Program Peningkatan 1 Persentase % 100,00 100,00 80.062.500 100,00 27.955.100 100,00 108.017.600 KEC.
Pelayanan Publik rekomendasi PANGARENGAN
Tingkat Kecamatan administrasi
(Pangarengan) pelayanan umum
yang ditindaklanjuti
tepat waktu
2 Persentase % 100,00 100,00 - -
pengaduan
masyarakat yang
ditindaklanjuti
3 Persentase partisipasi % - 60,00 - -
masyarakat dalam
kegiatan
pembangunan

1.00.01. Program Pelayanan 1 Persentase % 100,00 100,00 93.683.128 100,00 129.197.450 100,00 222.880.578 KEC.
Administrasi dan Jasa pemenuhan PANGARENGAN
Perkantoran kebutuhan
administrasi
perkantoran

VII - 63 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Bidang Urusan Kondisi REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN TARGET KINERJA DAN ANGGARAN
PERANGKAT
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target Akhir P-RPJMD
Kode Satuan DAERAH
Program Prioritas Program (Outcome) Awal Target Target Target Target Target
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. PENGAMPU
Pembangunan (2018) Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
1.00.02. Program Peningkatan 1 Persentase sarana dan % 100,00 100,00 179.826.000 100,00 84.005.150 100,00 263.831.150 KEC.
Sarana dan Prasarana prasarana aparatur PANGARENGAN
Aparatur dalam
kondisi baik

1.00.03. Program Peningkatan 1 Persentase aparatur % 100,00 0,00 - -


Kapasitas Sumber yang mengikuti
Daya Aparatur peningkatan kapasitas
aparatur
1.00.04. Program peningkatan 1 Persentase % 100,00 100,00 47.012.500 100,00 11.144.500 100,00 58.157.000 KEC.
sistem perencanaan, pemenuhan dokumen PANGARENGAN
penganggaran, perencanaan,
pelaporan dan penganggaran,
pelayanan informasi pelaporan kinerja dan
publik pelayanan publik yang
baik dan tepat waktu

PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -


7.01.01 PROGRAM 1 Persentase penunjang % 100,00 2.161.548.191 100,00 2.318.275.710 100,00 2.140.023.057 100,00 2.234.100.210 100,00 8.853.947.168 KEC.
PENUNJANG URUSAN urusan pemerintah PANGARENGAN
PEMERINTAHAN daerah yang
DAERAH difasilitasi
KABUPATEN/KOTA
P.3 7.01.02 PROGRAM 1 Persentase % 100,00 1.333.428 100,00 4.205.080 100,00 1.483.183 100,00 1.548.385 100,00 8.570.076 KEC.
PENYELENGGARAAN rekomendasi PANGARENGAN
PEMERINTAHAN DAN administrasi
PELAYANAN PUBLIK pelayanan umum
yang ditindaklanjuti
tepat waktu
P.3 7.01.03 PROGRAM 1 Persentase partisipasi % 64,00 62.163.068 66,00 67.812.683 68,00 63.420.373 70,00 66.208.384 70,00 259.604.508 KEC.
PEMBERDAYAAN masyarakat dalam PANGARENGAN
MASYARAKAT DESA kegiatan
DAN KELURAHAN pembangunan

P.3 7.01.04 PROGRAM 1 Persentase % 20,00 24.726.960 25,00 11.255.055 30,00 5.611.033 35,00 5.857.699 35,00 47.450.747 KEC.
KOORDINASI penurunan gangguan PANGARENGAN
KETENTRAMAN DAN kamtibmasy
KETERTIBAN UMUM
P.3 7.01.06 PROGRAM 1 Persentase kualitas % 83,33 - 100,00 2.024.817 100,00 4.779.571 100,00 4.989.685 100,00 #VALUE! KEC.
PEMBINAAN DAN tata kelola penataan PANGARENGAN
PENGAWASAN desa
PEMERINTAHAN
DESA
KECAMATAN KARANG PENANG - -
P.3 4.05.38. Program Peningkatan 1 Persentase % 100,00 100,00 89.461.000 100,00 28.643.500 100,00 118.104.500 KEC. KARANG
Pelayanan Publik rekomendasi PENANG
Tingkat Kecamatan administrasi
(Karang Penang) pelayanan umum
yang ditindaklanjuti
tepat waktu
2 Persentase % 100,00 100,00 - -
pengaduan
masyarakat yang
ditindaklanjuti
3 Persentase partisipasi % - 60,00 - -
masyarakat dalam
kegiatan
pembangunan

VII - 64 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Bidang Urusan Kondisi REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN TARGET KINERJA DAN ANGGARAN
PERANGKAT
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target Akhir P-RPJMD
Kode Satuan DAERAH
Program Prioritas Program (Outcome) Awal Target Target Target Target Target
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. PENGAMPU
Pembangunan (2018) Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
1.00.01. Program Pelayanan 1 Persentase % 100,00 100,00 297.684.276 100,00 257.141.550 100,00 554.825.826 KEC. KARANG
Administrasi dan Jasa pemenuhan PENANG
Perkantoran kebutuhan
administrasi
perkantoran
1.00.02. Program Peningkatan 1 Persentase sarana dan % 100,00 100,00 178.150.000 100,00 138.117.500 100,00 316.267.500 KEC. KARANG
Sarana dan Prasarana prasarana aparatur PENANG
Aparatur dalam
kondisi baik

1.00.03. Program Peningkatan 1 Persentase aparatur % 100,00 100,00 5.000.000 - 5.000.000 KEC. KARANG
Kapasitas Sumber yang mengikuti PENANG
Daya Aparatur peningkatan kapasitas
aparatur
1.00.04. Program peningkatan 1 Persentase % 100,00 100,00 47.340.000 100,00 6.194.500 100,00 53.534.500 KEC. KARANG
sistem perencanaan, pemenuhan dokumen PENANG
penganggaran, perencanaan,
pelaporan dan penganggaran,
pelayanan informasi pelaporan kinerja dan
publik pelayanan publik

PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -


7.01.01 PROGRAM 1 Persentase penunjang % 100,00 2.487.244.293 100,00 2.022.887.457 100,00 1.990.715.655 100,00 2.078.229.133 100,00 8.579.076.538 KEC. KARANG
PENUNJANG URUSAN urusan pemerintah PENANG
PEMERINTAHAN daerah yang
DAERAH difasilitasi
KABUPATEN/KOTA
P.3 7.01.02 PROGRAM 1 Persentase % 100,00 7.602.368 100,00 34.137.972 100,00 13.130.340 100,00 13.707.561 100,00 68.578.241 KEC. KARANG
PENYELENGGARAAN rekomendasi PENANG
PEMERINTAHAN DAN administrasi
PELAYANAN PUBLIK pelayanan umum
yang ditindaklanjuti
tepat waktu
P.3 7.01.03 PROGRAM 1 Persentase partisipasi % 63,00 41.015.626 65,00 86.276.006 67,00 60.807.200 69,00 63.480.334 69,00 251.579.166 KEC. KARANG
PEMBERDAYAAN masyarakat dalam PENANG
MASYARAKAT DESA kegiatan
DAN KELURAHAN pembangunan

P.3 7.01.04 PROGRAM 1 Persentase % 20,00 28.349.828 25,00 24.372.445 30,00 13.399.241 35,00 13.988.282 35,00 80.109.796 KEC. KARANG
KOORDINASI penurunan gangguan PENANG
KETENTRAMAN DAN kamtibmasy
KETERTIBAN UMUM
P.3 7.01.06 PROGRAM 1 Persentase kualitas % 100,00 12.062.948 100,00 29.701.458 100,00 24.919.649 100,00 26.015.137 100,00 92.699.192 KEC. KARANG
PEMBINAAN DAN tata kelola penataan PENANG
PENGAWASAN desa
PEMERINTAHAN
DESA
- -
8 UNSUR PEMERINTAHAN UMUM - -
8.01 KESATUAN BANGSA DAN POLITIK - -
P.3 4.05.33. Program Peningkatan 1 Persentase % 100,00 90,00 685.246.610 90,00 557.573.743 90,00 1.242.820.353 BAKESBANGPOL
Kewaspadaan Dini penurunan kejadian
terkait konflik sosial
P.3 4.05.34. Program Pemantapan 1 Persentase lembaga % 100,00 100,00 411.589.640 69,00 77.790.029 69,00 489.379.669 BAKESBANGPOL
dan Penguatan demokrasi yang
Kelembagaan dilegalisasi
Demokrasi

VII - 65 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Bidang Urusan Kondisi REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN TARGET KINERJA DAN ANGGARAN
PERANGKAT
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target Akhir P-RPJMD
Kode Satuan DAERAH
Program Prioritas Program (Outcome) Awal Target Target Target Target Target
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. PENGAMPU
Pembangunan (2018) Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
P.3 4.05.35. Program 1 Persentase % N/A 0,03 138.450.800 0,06 144.481.705 0,06 282.932.505 BAKESBANGPOL
Pengembangan Etika masyarakat yang
dan Budaya politik mendapatkan
pemahaman etika dan
budaya politik
P.3 4.05.36. Program Integrasi 1 Jumlah kelompok klp. 2 2 296.052.756 2 131.537.726 2,00 427.590.482 BAKESBANGPOL
Kebangsaan yang mendapatkan
peningkatan wawasan
kebangsaan

1.00.01. Program Pelayanan 1 Persentase % 100,00 100,00 250.893.091 93,00 222.186.863 93,00 473.079.954 BAKESBANGPOL
Administrasi dan Jasa pemenuhan
Perkantoran kebutuhan
administrasi
perkantoran
1.00.02. Program Peningkatan 1 Persentase sarana dan % 100,00 100,00 223.546.775 100,00 83.681.659 100,00 307.228.434 BAKESBANGPOL
Sarana dan Prasarana prasarana aparatur
Aparatur dalam kondisi baik

1.00.03. Program Peningkatan 1 Presentase aparatur % 100,00 100,00 10.785.000 - 10.785.000 BAKESBANGPOL
kapasitas sumber daya yang mengikuti
aparatur peningkatan kapasitas
aparatur
1.00.04. Program Peningkatan 1 Persentase % 100,00 100,00 41.350.000 85,71 15.769.800 85,71 57.119.800 BAKESBANGPOL
Sistem Perencanaan, pemenuhan dokumen
Penganggaran, perencanaan,
Pelaporan dan penganggaran,
Pelayanan Informasi pelaporan kinerja dan
Publik pelayanan publik yang
baik dan tepat waktu

PROGRAM SESUAI KEPMENDAGRI 050-3708/2020 - -


8.01.01 PROGRAM 1 Persentase penunjang % 100,00 3.269.131.734 100,00 2.897.239.911 100,00 3.142.117.225 100,00 3.280.247.251 100,00 12.588.736.121 BAKESBANGPOL
PENUNJANG URUSAN urusan pemerintah
PEMERINTAHAN daerah yang
DAERAH difasilitasi
KABUPATEN/KOTA
P.3 8.01.02 PROGRAM 1 Persentase kelompok % 4,00 118.791.870 32,00 150.964.262 32,00 282.038.783 32,00 294.437.437 32,00 846.232.352 BAKESBANGPOL
PENGUATAN yang mendapatkan
IDEOLOGI PANCASILA peningkatan wawasan
DAN KARAKTER kebangsaan
KEBANGSAAN

P.3 8.01.03 PROGRAM 1 Persentase % 25,00 1.540.695.128 25,00 1.840.901.301 25,00 1.270.608.308 25,00 1.326.465.281 25,00 5.978.670.018 BAKESBANGPOL
PENINGKATAN Masyarakat yang
PERAN PARTAI mendapatkan
POLITIK DAN pemahaman etika dan
LEMBAGA budaya politik
PENDIDIKAN
MELALUI
PENDIDIKAN POLITIK
DAN PENGEMBANGAN
ETIKA SERTA BUDAYA
POLITIK
P.3 8.01.04 PROGRAM 1 Persentase lembaga % 6,60 38.301.476 6,60 247.499.322 6,60 102.394.639 6,60 106.895.990 6,60 495.091.427 BAKESBANGPOL
PEMBERDAYAAN DAN demokrasi yang
PENGAWASAN dilegalisasi
ORGANISASI
KEMASYARAKATAN

VII - 66 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Bidang Urusan Kondisi REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN TARGET KINERJA DAN ANGGARAN
PERANGKAT
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target Akhir P-RPJMD
Kode Satuan DAERAH
Program Prioritas Program (Outcome) Awal Target Target Target Target Target
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. PENGAMPU
Pembangunan (2018) Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
P.3 8.01.05 PROGRAM 1 Cakupan masyarakat % 6,67 50.923.364 31,11 193.244.724 31,11 136.751.435 31,11 142.763.139 31,11 523.682.662 BAKESBANGPOL
PEMBINAAN DAN yang mendapatkan
PENGEMBANGAN sosialisasi
KETAHANAN Pencegahan Penyakit
EKONOMI, SOSIAL, Masyarakat
DAN BUDAYA
P.3 8.01.06 PROGRAM 1 Persentase potensi % 100,00 1.126.534.211 100,00 1.777.014.077 100,00 1.327.243.675 100,00 1.385.590.385 100,00 5.616.382.348 BAKESBANGPOL
PENINGKATAN konflik sosial yang
KEWASPADAAN ditangani
NASIONAL DAN
PENINGKATAN
KUALITAS DAN
FASILITASI
PENANGANAN
KONFLIK SOSIAL TOTAL 803.043.493.796 712.980.991.264 1.980.908.044.756 2.071.543.778.686 1.869.379.557.164 1.976.266.779.990 9.414.122.645.656 -
*) Perangkat Daerah Pengampu/Penanggung Jawab Tahun 2023 s/d 2024

VII - 67 | P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


Kinerja Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah

BAB VIII
KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN DAERAH

8.1 Indikator Kinerja Utama


Indikator kinerja berfungsi sebagai alat ukur pencapaian kinerja suatu
kegiatan, program atau sasaran dan tujuan dalam bentuk keluaran (output),
hasil (outcome), dampak (impact). Dampak (impact) adalah kondisi yang ingin
diubah menjadi berupa hasil pembangunan/layanan yang diperoleh dari pencapaian
hasil (outcome) beberapa program. Sementara hasil (outcome) adalah keadaan yang
ingin dicapai atau dipertahankan pada penerima manfaat dalam periode waktu
tertentu yang mencerminkan berfungsinya keluaran dari beberapa kegiatan dalam
satu program.

Tujuan dalam penetapan Indikator Kinerja Daerah adalah memberikan


gambaran tentang pencapaian visi dan misi bupati dan wakil bupati periode
2019 – 2024. Oleh karena itu, Indikator Kinerja Daerah juga dapat dikatakan sebagai
Indikator Kinerja Utama bagi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih karena
dapat menunjukkan kondisi yang diharapkan tercapai pada akhir periode RPJMD.
Indikator Kinerja Utama (IKU) adalah alat ukur kuantitatif untuk mengetahui hasil
dari pelaksanaan sasaran pembangunan daerah oleh Kepala Perangkat Daerah.
Tujuan dalam penetapan IKU Kepala PD adalah memberikan gambaran tentang
keberhasilan pencapaian target indikator sasaran daerah (outcome). Pencapaian
indikator sasaran tersebut merupakan akumulasi dari pencapaian beberapa target
indikator program.

Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberi


gambaran tentang ukuran keberhasilan pembangunan daerah, khususnya
dalam pencapaian visi, misi, tujuan, sasaran, dan program pembangunan
daerah, yang meliputi aspek kesejahteraan, layanan, dan daya saing. Hal ini
ditunjukan dari akumulasi pencapaian indikator outcome program pembangunan
daerah setiap tahun atau indikator capaian yang bersifat mandiri setiap tahun

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | VIII - 1
Kinerja Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah

sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir periode RPJMD dapat dicapai.
Penetapan indikator kinerja daerah ditetapkan menjadi Indikator Kinerja Utama
(IKU) daerah dan indikator kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah yang
ditetapkan menjadi Indikator Kinerja Kunci (IKK) pada akhir periode masa jabatan.

Indikator kinerja utama pemerintah Kabupaten Sampang memuat


indikator kinerja tujuan dan/atau sasaran sebagai tolok ukur penilaian kinerja
bupati dan Wakil bupati periode 2019-2024. IKU daerah dicapai dengan
dukungan pencapaian IKU perangkat daerah, baik secara langsung maupun tidak
langsung. IKU perangkat daerah yang secara langsung mendukung pencapaian IKU
daerah memiliki makna bahwa perangkat daerah tersebutlah secara tugas dan fungsi
memiliki peran lebih dominan dibandingkan dengan IKU perangkat daerah dalam
pencapaian indikator kinerja tujuan dan/atau sasaran dari setiap misi pembangunan
jangka menengah Kabupaten Sampang. IKU daerah maupun IKU perangkat daerah
merupakan indikator kinerja dampak (impact) untuk mengukur tujuan dan/atau
sasaran RPJMD. Penetapan IKU Kabupaten Sampang tahun 2019 – 2024 dapat dilihat
dalam tabel berikut

Tabel 8.1
Penetapan Indikator Kinerja Utama Kabupaten Sampang 2019 – 2024
Kondisi
Kinerja Realisasi Target
No Indikator
baseline
(2018) 2019 2020 2021 2022 2023 2024
1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 61,00 61,94 62,7 64,04 65,38 66,72 68,06
2 Angka Kemiskinan (%) 21,21 20,71 22,78 22,28 20,85 19,42 17,99
3 Pertumbuhan Ekonomi (%) 4,44 4,76 -0,11 3,75 4,51 5,01 5,25
4 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 2,48 2,81 3,35 3,22 3,08 2,78 2,35
5 Indeks Gini 0,258 0,267 0,262 0,262 0,261 0,261 0,260
6 Indeks Kepuasan Layanan Infrastruktur (IKLI) 5,5 6,2 6,53 6,93 7,35 7,73 8,12
7 Indeks Resiko Bencana 154,8 140,68 127,19 126,25 125,75 124,52 123,25
8 Indeks Reformasi Birokrasi (IRB) N/A 56 56,9 60,01 62,01 64,01 70,01
9 Indeks Toleransi 3,52 3,65 3,67 3,75 3,77 3,79 3,82

Terdapat 9 indikator kinerja utama dalam P-RPJMD Kabupaten Sampang


2019-2024. Penetapan sembilan IKU tersebut didasarkan kondisi objektif Kabupaten
Sampang untuk mencapai kesejahteraan pada masa yang akan datang. Delapan IKU
tersebut setidaknya dapat memberi gambaran kualitas pembangunan lima tahun
kedepan yang meliputi aspek kualitas sumber daya manusia, pembangunan ekonomi

VIII - 2 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Kinerja Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah

berkualitas, dan kondisi masyarakat yang harmonis, yang didukung oleh ketersediaan
infrastruktur yang memadai dan tata kelola pemerintahan yang profesional.
Indikator kinerja utama selama periode P-RPJMD diprediksikan
meningkat tiap tahun dengan peningkatan yang moderat. Kinerja IPM pada
kondisi awal tahun 2018 sebesar 61,00 diprediksikan meningkat menjadi 68,06 pada
akhir periode RPJMD. Angka kemiskinan diproyeksikan menurun 3,39 persen selama
periode RPJMD yaitu dari tahun 2018 sebesar 21,21 persen menjadi 17,99 persen.
Kinerja pertumbuhan ekonomi diproyeksikan meningkat setelah mengalami
perlambatan akibat covid-19. Kondisi pertumbuhan ekonomi pada tahun 2020
sebesar -0,11 persen diprediksikan meningkat hingga 4,50 persen tahun 2024. Tingkat
pengangguran Terbuka (TPT) diprediksikan menurur sebesar 0,13 yaitu dari 2,48
pada tahun 2018 sebagai tahun dasar menjadi 2,35 di tahun 2024. Rasio gini
diprediksikan menurun sebesar 0,03 yaitu dari 0,29 tahun 2019 menjadi 0,260 tahun
2024. Indeks Kepuasan Layanan Infrastruktur diprediksikan meningkat dari 5,5 tahun
2018 menjadi 8,12 tahun 2024.
Dari sisi kinerja sosial dan pelayanan publik, IKU diproyeksikan
mengalami peningkatan selama periode P-RPJMD. Indeks Toleransi diprediksikan
meningkat 0,30 selama periode RPJMD yaitu sebesar 3,52 tahun 2018 menjadi 3,82
tahun 2018. Indeks resiko bencana ditargetkan mengalami penurunan dari 154,80
tahun 2018 menjadi 130 pada akhir periode RPJMD. Selanjutnya Indeks Reformasi
Birokrasi juga ditargetkan mengalami peningkatan tiap tahunnya. Kondisi Indeks
Reformasi Birokrasi tahun 2019 sebesar 56, ditargetkan menjadi 65 tahun 2024.

8.2 Indikator Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan


Selain dari IKU, kinerja pemerintah Kabupaten Sampang tahun 2019-
2024 dapat dilihat dari target indikator kinerja penyelenggaraan urusan
pemerintahan. Kinerja penyelenggaraan urusan pemerintahan dapat dilihat dari tiga
aspek utama yaitu Aspek Kesejahteraan Masyarakat, Aspek Pelayanan Umum, dan
Aspek Daya Saing Daerah. Aspek Kesejahteraan Masyarakat meliputi kinerja utama
penyelenggaraan pemerintah daerah seperti Indeks Pembangunan Manusia, Angka
Kemiskinan, Pertumbuhan Ekonomi, Indeks Gini, dan lain sebagainya. Aspek
Pelayanan Umum meliputi empat fokus yaitu Urusan Wajib Layanan Dasar, Urusan

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | VIII - 3
Kinerja Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah

Wajib Bukan Layanan Dasar, Urusan Pilihan, dan Unsur Penunjang Urusan
Pemerintahan. Aspek Daya Saing Daerah meliputi empat fokus yaitu Kemampuan
Ekonomi Daerah, Iklim Berinvestasi, Fasilitas Wilayah/Infrastuktur, dan Sumber Daya
Manusia. Rincian menganai indikator dan target capain tiap tahun kinerja
penyelenggaraan urusan pemerintahan dapat dilihat dalam tabel berikut:

VIII - 4 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Tabel 8.2
Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Sampang 2019-2024

Kondisi
Aspek/Fokus/Bidang Realisasi Target pada Perubahan RPJMD 2019-2024
Kinerja pada Target Akhir
No. Urusan/Indikator Kinerja Satuan
awal periode Kinerja RPJMD
Pembangunan Daerah
RPJMD
2019 2020 2021 2022 2023 2024
ASPEK KESEJAHTERAAN
A.
MASYARAKAT
Fokus Kesejahteraan dan
1
Pemerataan Ekonomi
PDRB ADHB (TANPA MIGAS) juta rupiah 16.538.931,00 17.606.056,30 17.857.896,30 20.450.620,90 21.823.398,50 23.189.264,40 24.668.839,90 24.668.839,90
PDRB ADHK (TANPA MIGAS) juta rupiah 11.382.306,80 11.924.253,90 11.910.655,10 12.357.304,67 12.914.619,11 13.561.641,52 14.273.627,70 14.273.627,70
Pertumbuhan Ekonomi % 4,44 4,76 -0,11 3,75 4,51 5,01 5,25 5,25
Laju Inflasi % 3,05 1,61 1,72 2-4 2-4 2-4 2-4 2-4
PDRB Perkapita (ADHB) juta rupiah 17,08 17,99 18,06 22,27 23,23 24,19 25,14 25,14
PDRB Perkapita (ADHK) juta rupiah 11,75 12,18 12,04 12,75 13,09 13,44 13,79 13,79
Angka Kemiskinan % 21,21 20,71 22,78 22,28 20,85 19,42 17,99 17,99
Indeks Gini (indeks) 0,258 0,267 0,26 0,26 0,26 0,26 0,26 0,26
Pengeluaran per Kapita ribu rupiah 8.569,00 8.760,00 8.739,00 8.689,00 8.837,00 8.985,00 9.133,00 9.133,00
Jumlah Penduduk Miskin jiwa 204.820 178.240 202.210 226.180,00 227.190,00 203.220,00 179.250,00 179.250,00
Fokus Kesejahreraan
2
Masyarakat
Indeks Pembangunan
(indeks) 61 61,94 62,7 64,04 65,38 66,72 68,06 68,06
Manusia (IPM)
Indeks Pembangunan Gender
(indeks) 84,25 84,79 85,5 86,04 86,58 87,12 87,66 87,66
(IPG)
Indeks Pemberdayaan Gender
(indeks) 49,67 55,99 55,91 57,50 60 65 70 70
(IDG)
Pendidikan :
Rata-rata Lama Sekolah (RLS) tahun 4,36 4,55 4,85 5,07 5,33 5,6 5,88 5,88
Harapan Lama Sekolah (HLS) tahun 11,76 12,08 12,37 12,84 13,23 13,63 14,02 14,02

VIII - 5 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
VIII - 6 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4

Kondisi
Aspek/Fokus/Bidang Realisasi Target pada Perubahan RPJMD 2019-2024
Kinerja pada Target Akhir
No. Urusan/Indikator Kinerja Satuan
awal periode Kinerja RPJMD
Pembangunan Daerah
RPJMD
2019 2020 2021 2022 2023 2024
APK SD % 109,32 108,5 108 107,5 107 106,5 106 106

APK SMP % 102,11 102,2 102,22 102,24 102,26 102,28 102,3 102,3

APM SD % 97,4 97,9 94,41 98,7 99,1 99,6 100 100

APM SMP % 74,76 75,76 81,76 77,74 78,65 79,55 80,5 80,5
Kesehatan :
Angka Harapan Hidup (AHH) tahun 67,79 67,96 68,03 69 69,5 70 70,5 70,5
Persentase Balita Gizi Buruk % 1,72 1,7 1,5 1,3 1,1 0,9 0,7 0,7
Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000
7,02 5,9 3,9 3,5 3,4 3,3 3,2 3,2
per 1.000 kelahiran hidup KH

Angka kematian ibu (AKI)


per
(per 100.000 kelahiran 91,5 66,3 60,54 60 59 58 57 57
100.000 KH
hidup)*

Tenaga Kerja
Tingkat Pengangguran
% 2,38 2,81 3,35 3,22 3,08 2,78 2,35 2,35
Terbuka (TPT)
TPAK % 69,04 66,42 69,96 75 77,23 77,85 78,44 78,44
Fokus Seni Budaya dan Olah
3
Raga
Persentase Budaya Daerah
% 35,71 40,48 45,24 50 54,76 59,52 64,29 64,29
yang Dilestarikan
Persentase peningkatan
prestasi kepemudaan dan
% 550 107,69 -94,44 33,33 50 66,67 70 70
keolahragaan di tingkat
nasional
Kondisi
Aspek/Fokus/Bidang Realisasi Target pada Perubahan RPJMD 2019-2024
Kinerja pada Target Akhir
No. Urusan/Indikator Kinerja Satuan
awal periode Kinerja RPJMD
Pembangunan Daerah
RPJMD
2019 2020 2021 2022 2023 2024
B. ASPEK PELAYANAN UMUM
Fokus Urusan
Pemerintahan Wajib yang
I.
Berkaitan dengan
Pelayanan Dasar
1 Pendidikan
Indeks Pendidikan (indeks) 0,47 0,485 0,505 0,52 0,53 0,55 0,56 0,56
Pesentase siswa dengan nilai
kompetensi literasi yang
% - - - 46,85 47,24 47,5 47,75 47,75
memenuhi kompetensi
minimum*
Persentase siswa dengan nilai
kompetensi numerasi yang
% - - - 25,15 25,56 25,75 25,95 25,95
memenuhi kompetensi
minimum*
Tingkat partisipasi warga
negara usia 5-6 tahun dalam % 90 88 88,11 90,25 90,5 90,75 91 91
pendidikan usia dini*
Tingkat partisipasi warga
negara usia 7-15 tahun dalam % 95,9 104 96,79 97 97,25 97,5 97,75 97,75
Pendidikan dasar*
Tingkat partisipasi warga
negara usia 7-18 tahun dalam % 42,63 10 10,08 10,25 10,35 1,45 10,55 10,55
Pendidikan kesetaraan*
2 Kesehatan
Indeks Kesehatan (indeks) 0,74 0,738 0,739 0,74 0,741 0,742 0,743 0,743
Rasio daya tampung RS per 1000
- - 0,17 0,2 0,25 0,3 0,35 0,35
terhadap jumlah penduduk* penduduk

VIII - 7 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
VIII - 8 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4

Kondisi
Aspek/Fokus/Bidang Realisasi Target pada Perubahan RPJMD 2019-2024
Kinerja pada Target Akhir
No. Urusan/Indikator Kinerja Satuan
awal periode Kinerja RPJMD
Pembangunan Daerah
RPJMD
2019 2020 2021 2022 2023 2024
Persentase rumah sakit
rujukan tingkat
% 100 100 50 50 50 100 100 100
Kabupaten/kota yang
terakreditasi*
Pelayanan Kesehatan Ibu
% 105,43 91 91,22 100 100 100 100 100
Hamil.*
Pelayanan kesehatan ibu
% 99,84 95,41 101,45 100 100 100 100 100
melahirkan*
Pelayanan Kesehatan Bayi
% 112,47 96,06 115,16 100 100 100 100 100
Baru Lahir*
Pelayanan Kesehatan Balita* % 79,92 84,38 68,4 100 100 100 100 100
Pelayanan Kesehatan pada
% 97,47 78,1 5,11 100 100 100 100 100
Usia Pendidikan Dasar*
Pelayanan Kesehatan pada
% 87,82 78,13 4,1 100 100 100 100 100
Usia Produktif*
Pelayanan Kesehatan pada
% 40,54 51,88 14,06 100 100 100 100 100
Usia Lansia*
Pelayanan Kesehatan
% 13,34 82,52 1,1 100 100 100 100 100
Penderita Hipertensi*
Pelayanan Kesehatan
% 16,75 71,3 49,94 100 100 100 100 100
Penderita Diabetes Melitus*
Pelayanan Kesehatan Orang
Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) % 18,12 100 44,9 100 100 100 100 100
Berat*
Pelayanan Kesehatan Orang
% 56,48 50,47 38,64 100 100 100 100 100
Terduga Tuberkulosis*
Kondisi
Aspek/Fokus/Bidang Realisasi Target pada Perubahan RPJMD 2019-2024
Kinerja pada Target Akhir
No. Urusan/Indikator Kinerja Satuan
awal periode Kinerja RPJMD
Pembangunan Daerah
RPJMD
2019 2020 2021 2022 2023 2024

Pelayanan Kesehatan Orang


dengan Risiko Terinfeksi virus
yang melemahkan daya tahan % 100 77,67 1,24 100 100 100 100 100
tubuh manusia (Human
Immunodeficiency Virus)*

Penurunan jumlah kematian


% 98 66 12 12,5 13 13,5 14 14
ibu (AKI) per tahun*
Persentase persalinan di
% 96,05 95,41 97,1 97 97,5 98 98,5 98,5
fasilitas pelayanan kesehatan*
Prevalensi stunting (pendek
dan sangat pendek) pada % 20 9,92 8 8 7,5 7 6,5 6,5
balita*
Prevalensi wasting (kurus dan
sangat kurus) pada balita % 5,72 5,02 5,56 5 4,8 4,5 4,2 4,2
(persen)*
per
Insidensi TB per 100.000
100.000 270 207 204 200 190 180 170 170
penduduk*
penduduk
Insidensi HIV per 1.000
per 1000
penduduk yang tidak rerinfeki 0 0 83 80 70 60 50 50
penduduk
HIV*
Temuan kasus TB baru
menggunakan indikator SPM orang 3942 4157 3547 3800 4100 4300 4500 4500
(terduga TB)*
Treatment coverage pada
% 41 55 41 40 45 50 55 55
pasien TB*
Persentase imunisasi dasar
lengkap pada usia 12-23 % 63,4 91,6 80,1 80 82 85 88 88
bulan*

VIII - 9 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
VIII - 10 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4

Kondisi
Aspek/Fokus/Bidang Realisasi Target pada Perubahan RPJMD 2019-2024
Kinerja pada Target Akhir
No. Urusan/Indikator Kinerja Satuan
awal periode Kinerja RPJMD
Pembangunan Daerah
RPJMD
2019 2020 2021 2022 2023 2024
Persentase Puskesmas
dengan 9 jenis tenaga % - - 33,33 33,33 40 45 50 50
kesehatan sesuai standar*
Persentase merokok
% - - 8 7 6 5 4 14
penduduk usia 10-18 tahun*
Jumlah Puskesmas
melaksanakan layanan Upaya % 100 100 100 100 100 100 100 100
Berhenti Merokok (UBM)*

Implementasi KTR pada 9


tempat (pendidikan, lokasi - - 50 60 70 80 90 90
transportasi, kesehatan, dll)*
Persentase Fasilitas
Pelayanan Kefarmasian
(Apotek dan Toko Obat) yang % - - 100 100 100 100 100 100
Memenuhi Standar dan
Persyaratan Perizinan*
Persentase Sarana Produksi
% - - 100 100 100 100 100 100
UMOT*
Pekerjaan Umum dan
3
Penataan Ruang
Indeks Kualitas Pelayanan
(indeks) 52,88 50,16 53,61 57,71 61,81 65,91 70,01 70,01
Jalan
Indeks Kinerja Sumberdaya
(indeks) 56,37 59,57 62,05 64,02 66,85 69,69 72,52 72,52
Air
Persentase Kepatuhan
Pemanfaatan Ruang terhadap % 100 100 100 100 100 100 100 100
RTRW
Persentase luas sawah
% 67,62 67,62 67,79 68,12 68,29 68,47 68,65 68,65
beririgasi*
Kondisi
Aspek/Fokus/Bidang Realisasi Target pada Perubahan RPJMD 2019-2024
Kinerja pada Target Akhir
No. Urusan/Indikator Kinerja Satuan
awal periode Kinerja RPJMD
Pembangunan Daerah
RPJMD
2019 2020 2021 2022 2023 2024
Luas jaringan irigasi
permukaan kewenangan ha - - - 36 36 90 90 90
daerah yang dibangun*
Luas jaringan daerah irigasi
permukaan kewenangan ha 3402,07 3402,18 3410,51 3426,89 3435,61 3444,52 3453,62 3453,62
daerah yang direhabilitasi*
Panjang Infrastruktur
pengendali banjir wilayah
km - - - 19,975 20,355 20,815 21,235 21,235
sungai kewenangan daerah
yang dibangun*
Persentase rumah tangga
yang menempati hunian
% 65,02 64,87 64,18 61,50 61,27 60,44 59,60 59,60
dengan akses air minum
layak*
Persentase rumah tangga
dengan akses air minum % 87,06 82,71 89,89 83,45 84,18 84,89 85,78 85,78
jaringan perpipaan*
Persentase rumah tangga
yang menempati hunian
% 24,36 25,13 25,70 26,50 27,36 28,22 29,07 29,07
dengan akses air minum
aman*
Persentase PDAM dengan
% 89 90 92 93 94 94 95 95
kinerja sehat*
Persentase rumah tangga
yang menempati hunian
dengan akses sanitasi (air % 69,83 73,04 81,85 79,52 80,11 80,91 81,72 81,72
limbah domestik) layak dan
aman*
Persentase angka BABS di
% 30,17 26,96 18,15 17,30 18,30 18,00 17,30 17,30
tempat terbuka*

VIII - 11 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
VIII - 12 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4

Kondisi
Aspek/Fokus/Bidang Realisasi Target pada Perubahan RPJMD 2019-2024
Kinerja pada Target Akhir
No. Urusan/Indikator Kinerja Satuan
awal periode Kinerja RPJMD
Pembangunan Daerah
RPJMD
2019 2020 2021 2022 2023 2024
Persentase rumah tangga
yang menempati hunian
dengan akses sampah yang % 68 69 70 71 72 73 74 74
terkelola dengan baik di
perkotaan*
Persentase kondisi mantap
% 48,82 56,44 60,07 64,64 71,02 76,05 82,8 82,8
jalan kabupaten/kota*
Pembangunan Jalan daerah
mendukung Kawasan
Prioritas (KI, KEK, KSPN,
km - 1 1 2 3 4 5 5
Trans pada 18 Pulau
Tertinggal, Terluar, dan
Terdepan*
Penyelesaian Materi Teknis materi
- 1 1 2 3 4 5 5
dari Bantuan Teknis RDTR* teknis
Pelaksanaan dan Perse-
Pendampingan Persetujuan tujuan - 3 5 6 7 8 9 9
Substansi Teknis RTR* substansi
Penyelesaian Materi Teknis
materi
dari Bimbingan Teknis - - 1 1 0 0 0 1
teknis
RTRW*
Jumlah objek penyusunan
instrumen pengendalian
pemanfaatan ruang di
DAS - - 0 0 1 1 1 1
kawasan sekitar Situ, Danau,
Embung, Waduk (SDEW)
(DAS diluar kawasan hutan)*
Pelaksanaan Fasilitasi
penertiban pelanggaran
pemanfaatan ruang di DAS - - 0 0 0 1 1 2
kawasan sekitar SDEW (DAS
diluar kawasan hutan)*
Kondisi
Aspek/Fokus/Bidang Realisasi Target pada Perubahan RPJMD 2019-2024
Kinerja pada Target Akhir
No. Urusan/Indikator Kinerja Satuan
awal periode Kinerja RPJMD
Pembangunan Daerah
RPJMD
2019 2020 2021 2022 2023 2024
Pelaksanaan pengendalian
kabupaten - - 0 1 1 1 1 3
alih fungsi lahan sawah*
Pelaksanaan fasilitasi
penertiban alih fungsi lahan kabupaten - - 0 0 1 1 1 3
sawah*
Perumahan Rakyat dan
4
Kawasan Permukiman
Persentase Perumahan dan
% 52,03 63,17 67,13 69,65 72,16 74,68 77,19 77,19
Permukiman Sehat
Persentase warga negara
korban bencana
kabupaten/kota yang % - 100 100 100 100 100 100 100
memperoleh rumah layak
huni*
Persentase warga negara yang
terkena relokasi akibat
program Pemerintah Daerah
kabupaten/kota yang % - 100 100 100 100 100 100 100
memperoleh fasilitasi
penyediaan rumah yang layak
huni*
Luas Kawasan permukiman
kumuh dibawah 10 Ha yang ha 6,07 11,31 11,93 27,73 28,31 29,31 29,81 29,81
ditangani*
Berkurangnya jumlah unit
RTLH (Rumah tidak layak unit 113.113 112.967 112.896 112.629 112.590 112.550 112.510 112.510
huni)*
Persentase perumahan yang
% 37 34,62 34,62 38,46 42,31 46,15 50 50
sudah dilengkapi PSU*

VIII - 13 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
VIII - 14 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4

Kondisi
Aspek/Fokus/Bidang Realisasi Target pada Perubahan RPJMD 2019-2024
Kinerja pada Target Akhir
No. Urusan/Indikator Kinerja Satuan
awal periode Kinerja RPJMD
Pembangunan Daerah
RPJMD
2019 2020 2021 2022 2023 2024
Ketentraman dan
5 Ketertiban Umum serta
Perlindungan Masyarakat
Indeks Ketahanan Daerah % - - 0,43 0,53 0,63 0,73 0,83 0,83
Persentase gangguan
Trantibum yang dapat % 87 90 81 82 92 95 100 100
diselesaikan*
Persentase Perda dan Perkada
% 88 90 80 81 90 96 100 100
yang di tegakkan*
Warga Kabupaten yang
memperoleh layanan akibat
% 100 100 100 100 100 100 100 100
dari penegakan hokum Perda
dan Perkada**
Persentase penanganan pra
% - - - 100 100 100 100 100
bencana*
Persentase penanganan
% - - - 100 100 100 100 100
tanggap darurat bencana*
Persentase penanganan pasca
% - - - 100 100 100 100 100
bencana*
Persentase penyelesaian
dokumen kebencanaan
% - - - 100 100 100 100 100
sampai dengan dinyatakan
sah/legal*
Persentase pelayanan
pemadaman dan % - - 94 97 98 99 100 100
penyelamatan kebakaran*
Persentase pembentukan
relawan pemadam kebakaran % - 0 0 0 15,5 20,5 25,5 25,5
di desa/kelurahan*
Kondisi
Aspek/Fokus/Bidang Realisasi Target pada Perubahan RPJMD 2019-2024
Kinerja pada Target Akhir
No. Urusan/Indikator Kinerja Satuan
awal periode Kinerja RPJMD
Pembangunan Daerah
RPJMD
2019 2020 2021 2022 2023 2024
Persentase pembentukan pos
pemadam kebakaran di % - 7,14 14,29 14,29 21,43 28,57 42,86 42,86
kecamatan*
6 Sosial
Persentase PMKS % 9,68 8,77 9,07 8,87 8,67 8,47 8,27 8,27
Persentase daerah yang aktif
melakukan pemutakhiran
% 60 40 0 7,2 9 4 5 5
data terpadu penanggulangan
kemiskinan*
Peningkatan kapasitas bagi
Pekerja Sosial Masyarakat orang 0 0 0 3 3 3 3 3
(PSM)*
Peningkatan kapasitas bagi
Tenaga Kesejahteraan Sosial orang 0 14 14 14 14 14 14 14
Kecamatan (TKSK)*
Jumlah layanan data dan
% 100 100 100 100 100 100 100 100
pengaduan yang dimiliki*
Penguatan Forum Tanggung badan
3 3 3 3 3 3 3 3
Jawab Sosial Perusahaan* usaha
Bantuan Sosial Ekonomi
KPM 0 40 0 50 100 100 100 100
Produktif Bagi Fakir Miskin*
Keluarga Yang Mendapat
KPM 73318 73803 79596 75534 80000 81000 82000 82000
Bantuan Sosial Bersyarat*
Peningkatan kapasitas
orang 187 235 234 217 297 300 310 315
pendamping PKH*
Peningkatan kualitas
pelayanan lembaga di bidang lembaga 0 5 5 5 5 5 5 5
kesos*

VIII - 15 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
VIII - 16 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4

Kondisi
Aspek/Fokus/Bidang Realisasi Target pada Perubahan RPJMD 2019-2024
Kinerja pada Target Akhir
No. Urusan/Indikator Kinerja Satuan
awal periode Kinerja RPJMD
Pembangunan Daerah
RPJMD
2019 2020 2021 2022 2023 2024
Peningkatan kompetensi dan
orang 0 0 0 0 3 3 3 3
profesionalisme SDM Kesos*
Jumlah Korban Bencana Alam
Yang Mendapatkan
jiwa - - - 500 500 500 500 500
Pemenuhan Kebutuhan
Dasar*
Jumlah Warga Masyarakat
Rawan Bencana Alam Yang
jiwa - - - 30 30 30 30 30
Mendapatkan Kesiapsiagaan
Dan Mitigasi*
Jumlah Warga Masyarakat
Rawan Bencana Alam Yang kelompok
- 1 1 1 1 1 1 1
Mendapatkan Kesiapsiagaan masyarakat
Dan Mitigasi*
Jumlah Kelompok Masyarakat
di Lokasi Rawan Bencana kelompok
- - - 2 2 2 2 2
yang Mendapatkan masyarakat
Pencegahan Konflik Sosial*

Jumlah Korban Bencana Sosial


yang Mendapatkan Bantuan orang - 72 72 0 69 150 200 200
Perlindungan Sosial*
Jumlah Tenaga Pelopor
Perdamaian yang Siap orang 6 6 6 6 6 6 6 6
Ditugaskan*
Persentase penyandang
disabilitas terlantar yang
% 100 8,42 20,5 100 100 100 100 100
terpenuhi kebutuhan
dasarnya di luar panti*
Kondisi
Aspek/Fokus/Bidang Realisasi Target pada Perubahan RPJMD 2019-2024
Kinerja pada Target Akhir
No. Urusan/Indikator Kinerja Satuan
awal periode Kinerja RPJMD
Pembangunan Daerah
RPJMD
2019 2020 2021 2022 2023 2024
Persentase Anak Terlantar
yang terpenuhi kebutuhan % 100 100 0 100 100 100 100 100
dasarnya di luar panti*
Persentase lanjut usia
terlantar yang terpenuhi
% 100 2,88 0 100 100 100 100 100
kebutuhan dasarnya di luar
panti*
Persentase Gelandangan dan
Pengemis yang terpenuhi
% 100 100 0 100 100 100 100 100
kebutuhan dasarnya di luar
panti*
Fokus Urusan
Pemerintahan Wajib yang
II.
Tidak Berkaitan dengan
Pelayanan Dasar
1 Tenaga Kerja
Persentase Pencari Kerja yang
% 69,04 97,5 38 68,18 68,75 69,23 69,29 69,29
Dilatih di BLK
Persentase Perusahaan yang
menerapkan tata kelola kerja
yang layak (PP/PKB, LKS
% - 50 50 80% 82% 85% 87% 87%
Bipartit, Struktur Skala Upah,
dan terdaftar peserta BPJS
Ketenagakerjaan)*
Jumlah tenaga kerja yang
orang - 346 647 550 566 575 580 580
ditempatkan di dalam negeri*
Jumlah Pekerja yang
orang - - - 15 20 25 30 30
meningkat produktivitasnya*

VIII - 17 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
VIII - 18 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4

Kondisi
Aspek/Fokus/Bidang Realisasi Target pada Perubahan RPJMD 2019-2024
Kinerja pada Target Akhir
No. Urusan/Indikator Kinerja Satuan
awal periode Kinerja RPJMD
Pembangunan Daerah
RPJMD
2019 2020 2021 2022 2023 2024
Jumlah tenaga kerja yang
mendapat pelatihan berbasis
orang - - - 160 400 400 400 400
kompetensi dan pelatihan
pemagangan dalam negeri*
Pemberdayaan Perempuan
2
dan Perlindungan Anak
Persentase ARG pada belanja
% 75 80 82 83 85 87 88 88
langsung APBD*

Persentase Perempuan
Korban Kekerasan dan TPPO
% 100 100 100 100 100 100 100 100
yang Mendapatkan Layanan
Komprehensif*
Indeks Pemberdayaan Gender
(indeks) 49,67 55,99 56 56,8 56,9 57 57,1 57,5
(IDG)*
Persentase anak memerlukan
perlindungan khusus yang
% 100 100 100 100 100 100 100 100
mendapatkan layanan
komprehensif*
3 Pangan
Indeks Ketahanan Pangan (indeks) 68,69 69,15 65,34 65,69 66,04 66,39 66,74 66,74
Persentase cadangan pangan
% 38,6 4 4,5 5 5,5 6 6,5 7
masyarakat*

Persentase daerah rentan


% 60,22 60,22 60,22 59,01 57,83 56,67 55,54 54,43
rawan pangan*

Skor Pola Pangan Harapan:*


- Skor PPH Ketersediaan (skor) 79,47 83,56 81,16 85,58 87,72 89,91 92,16 92,16
Kondisi
Aspek/Fokus/Bidang Realisasi Target pada Perubahan RPJMD 2019-2024
Kinerja pada Target Akhir
No. Urusan/Indikator Kinerja Satuan
awal periode Kinerja RPJMD
Pembangunan Daerah
RPJMD
2019 2020 2021 2022 2023 2024
- Skor PPH Konsumsi (skor) 81,5 85,38 87,7 90,75 93,83 96,92 100 100
Persentase pangan segar asal
tumbuhan yang memenuhi
% 100 100 100 90 91 92 93 94
persyaratan mutu dan
keamanan pangan*
4 Pertanahan
Persentase penyelesaian
pengaduan masyarakat % 17,86 26,67 36,67 46,67 56,67 66,67 76,67 76,67
tentang pertanahan
Jumlah Kepala Keluarga
penerima akses Reforma KK 11.210 17.333 8.600 15.000 15.000 15.000 15.000 15000
Agraria*
Jumlah bidang tanah yang
bidang - - 0 17 10 10 10 10
diredistribusi*
Realisasi Luas Tanah yang
disediakan bagi
pembangunan untuk ha - - 12 12 12 12 12 12
Kepentingan Umum dan
Kepentingan Lainnya*
5 Lingkungan Hidup
Indeks Kualitas Lingkungan
(indeks) 73,85 73,88 72,53 58,97 59,71 60,45 61,2 61,2
Hidup
Ketaatan penanggung jawab
usaha dan/atau kegiatan
terhadap izin lingkungan, izin lembaga 150 178 205 235 269 295 325 325
PPLH dan PUU LH yang
diterbitkan*
Terlaksananya pengelolaan
sampah di wilayah kab/kota,
meliputi:

VIII - 19 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
VIII - 20 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4

Kondisi
Aspek/Fokus/Bidang Realisasi Target pada Perubahan RPJMD 2019-2024
Kinerja pada Target Akhir
No. Urusan/Indikator Kinerja Satuan
awal periode Kinerja RPJMD
Pembangunan Daerah
RPJMD
2019 2020 2021 2022 2023 2024
a. Jumlah pengurangan
% 1,7 2,05 2,45 3 4 5 6 6
timbulan sampah
b. Jumlah penanganan
% 10 11 12 13 14 15 16 16
timbulan sampah*
Administrasi
6 Kependudukan dan
Pencatatan Sipil
Persentase penduduk yang
memiliki dokumen % 69,61 69,71 72,5 76,5 82 88 94 94
kependudukan
Persentase penduduk yang
memiliki dokumen % 37,08 41,98 44,89 50 55 62 70 70
pencatatan sipil
Penyajian data kependudukan
skala kabupaten dalam 1 % 100 100 100 100 100 100 100 100
Tahun*
Persentase cakupan
kepemilikan akta kelahiran % 83,92 87,16 92,98 93 93,5 94 95 95
pada anak usia 0-17 tahun*
Persentase cakupan
kepemilikan akta kematian
% 23,03 79,89 79,35 80 81 82 83 83
dari peristiwa kematian yang
dilaporkan*
Persentase cakupan
kepemilikan buku nikah/akta
perkawinan pada semua % 100 100 100 100 100 100 100 100
pasangan yang
perkawinannya dilaporkan*

Persentase cakupan
% 100 100 100 100 100 100 100 100
kepemilikan akta perceraian
Kondisi
Aspek/Fokus/Bidang Realisasi Target pada Perubahan RPJMD 2019-2024
Kinerja pada Target Akhir
No. Urusan/Indikator Kinerja Satuan
awal periode Kinerja RPJMD
Pembangunan Daerah
RPJMD
2019 2020 2021 2022 2023 2024
pada semua individu yang
perceraiannya dilaporkan*

Pemanfaatan data
% 36,84 36,84 36,84 44 55 68 81,5 81,5
kependudukan*
Pemberdayaan Masyarakat
7
dan Desa
Indeks Desa Membangun
(indeks) 0,58 0,648 0,662 0,682 0,702 0,722 0,74 0,74
(IDM)
Persentase Desa dengan Tata
Kelola Pemerintahan Desa % 55,5 66,67 77,7 83,33 88,89 94,44 100 100
yang Baik
Jumlah aparatur dan
pengurus kelembagaan desa
orang - - - 150 160 170 180 180
yang memiliki kompetensi
dalam tata kelola pemdes*

Jumlah kelembagaan desa


lembaga - 100 100 100 100 100 100 100
yang ditata sesuai standar*
Jumlah sistem pelayanan
administrasi kelembagaan sistem
- - - 186 186 186 186 186
desa yang ditata sesuai pelayanan
standar*
Jumlah Desa Mandiri* desa 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah Desa Maju desa 7 16 18 26 30 35 40 40
Jumlah Desa Berkembang* desa 75 147 162 154 150 145 140 140
Jumlah Desa Tertinggal* desa 82 17 0 0 0 0 0 0
Jumlah Badan Usaha Milik
BUMDes 165 60 66 67 67 67
Desa (Bumdes) Berkembang*

VIII - 21 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
VIII - 22 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4

Kondisi
Aspek/Fokus/Bidang Realisasi Target pada Perubahan RPJMD 2019-2024
Kinerja pada Target Akhir
No. Urusan/Indikator Kinerja Satuan
awal periode Kinerja RPJMD
Pembangunan Daerah
RPJMD
2019 2020 2021 2022 2023 2024
Pengendalian Penduduk
8
dan Keluarga Berencana
Laju pertumbuhan penduduk % 0,99 0,87 1,19 1,44 1,41 1,39 1,37 1,37
Indeks Pembangunan
(indeks) - - 50 51 52 53 54 54
Keluarga (iBangga)*
Angka prevalensi kontrasepsi
modern/modern % 74,79 73,51 72,41 70 73 75 78 78
Contraceptive (mCPR)*
Persentase kebutuhan ber-KB
yang tidak terpenuhi (unmet % 10,26 12,45 13,09 13,5 14 14,5 15 15
need)*
9 Perhubungan
Indeks Layanan Perhubungan (indeks) 7 7,2 7,3 8,18 8,2 8,23 8,25 8,25
Indeks Kepuasan Masyarakat
Terhadap Pelayanan Publik (indeks) 79,6 79,7 81,5 81,75 82 82,25 82,5 82,5
Sektor Transportasi*
On Time Performance
% 70,5 70,75 71 71,25 71,5 71,75 72 72
Layanan Transportasi*
Rasio Konektivitas Nasional* rasio 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3
Rasio Kejadian Kecelakaan
Transportasi per 10 ribu rasio 1,12 1,31 1,07 0,85 0,80 0,75 0,70 0,70
Keberangkatan*
Komunikasi dan
10
Informatika
Indeks SPBE (indeks) 1,38 1,81 1,81 2,21 2,61 3,01 3,41 3,41
Kondisi
Aspek/Fokus/Bidang Realisasi Target pada Perubahan RPJMD 2019-2024
Kinerja pada Target Akhir
No. Urusan/Indikator Kinerja Satuan
awal periode Kinerja RPJMD
Pembangunan Daerah
RPJMD
2019 2020 2021 2022 2023 2024
Persentase OPD yang
memiliki akses internet dan
% 100 100 100 100 100 100 100 100
terhubung dengan jaringan
intra pemerintah*
Persentase layanan publik
(G2B) yang diselenggarakan
secara online dan terhubung % 0 0 0 100 100 100 100 100
dengan sistem penghubung
layanan*
Persentase layanan
administrasi pemerintahan
% 100 100 100 100 100 100 100 100
(G2G) yang
diimplementasikan*
Persentase UPT (bidang
pendidikan, bidang kesehatan,
pasar) dan UMKM yang
% - - 12,11 14,53 18,89 23,42 35,14 35,14
difasilitasi untuk
implementasi adopsi
teknologi digital*
Persentase (%) Perangkat
Daerah yang
mengimplementasi/replikasi
% - - 15 37,5 62,5 81,25 100 100
inovasi yang mendukung
smart city sesuai dengan
Masterplan*
Jumlah ASN yang mengikuti
kegiatan literasi digital atau
program pelatihan bidang orang - - 1124 1400 1500 1700 2000 2000
digital yang difasilitasi oleh
Pemerintah Daerah*

VIII - 23 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
VIII - 24 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4

Kondisi
Aspek/Fokus/Bidang Realisasi Target pada Perubahan RPJMD 2019-2024
Kinerja pada Target Akhir
No. Urusan/Indikator Kinerja Satuan
awal periode Kinerja RPJMD
Pembangunan Daerah
RPJMD
2019 2020 2021 2022 2023 2024
Jumlah masyarakat yang
mengikuti kegiatan literasi
digital atau program pelatihan orang - - 16.144 30.000 45.000 65.000 75.000 75.000
bidang digital yang difasilitasi
oleh Pemerintah Daerah*
Persentase (%) konten
infomasi terkait program dan
kebijakan Pemerintah Daerah,
termasuk program prioritas
nasional yang termasuk isu
% - - 65 80 85 87 90 100
strategis Pemerintah Daerah
(tema: protokol kesehatan,
vaksin, stunting) yang
didiseminasikan sesuai
strategi komunikasi*

Persentase tingkat kepuasan


masyarakat terhadap akses
% - - 11 20 42 75 84 84
dan kualitas konten informasi
publik Pemerintah Daerah*
Persentase Informasi Publik
yang disediakan dan
diumumkan oleh Dinas
Provinsi dan Kab/kota sesuai % 65 70 75 80 85 90 90 100
amanat UU No.14Tahun 2008
tentang Keterbukaan
Informasi Publik.*
Kondisi
Aspek/Fokus/Bidang Realisasi Target pada Perubahan RPJMD 2019-2024
Kinerja pada Target Akhir
No. Urusan/Indikator Kinerja Satuan
awal periode Kinerja RPJMD
Pembangunan Daerah
RPJMD
2019 2020 2021 2022 2023 2024
Persentase mitra strategis
Pemda (media komunitas
seperti KIM dll)termasuk
media lokal yang
% - 75 - 85 85 90 95 100
melaksanakan diseminasi
informasi Kebijakan dan
Program Prioritas Nasional
dan prioritas daerah*
Koperasi Usaha Kecil dan
11
Menengah
Persentase Koperasi Aktif
% 55,38 47,06 50,9 51,97 53,02 53,9 55,12 55,12
Bersertifikat
Persentase Pertumbuhan UM
% 2,58 3,01 3,36 3,42 3,48 3,54 3,6 3,6
Mandiri
Meningkatnya Koperasi yang
% 10,28 11,02 11,45 11,64 11,66 12,09 12,25 12,25
berkualitas*
Meningkatnya Usaha Kecil
% - 4,98 5,32 5,78 5,84 5,9 5,97 5,97
yang menjadi wirausaha*
12 Penanaman Modal
Persentase Kenaikan Realisasi
% 13,88 9,6 -29,69 0,08 0,16 0,24 0,32 0,32
Investasi
Tercapainya Realisasi
juta rupiah 385.577 422.584 297.115 299.943.870 303.257.158 306.687.934 310.223.389 310.223.389
Penanaman Modal*
13 Kepemudaan dan Olahraga
Tingkat partisipasi pemuda
dalam organisasi kepemudaan
% - - - 4,25 4,35 4,37 4,38 4,38
dan organisasi sosial
kemasyarakatan*

VIII - 25 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
VIII - 26 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4

Kondisi
Aspek/Fokus/Bidang Realisasi Target pada Perubahan RPJMD 2019-2024
Kinerja pada Target Akhir
No. Urusan/Indikator Kinerja Satuan
awal periode Kinerja RPJMD
Pembangunan Daerah
RPJMD
2019 2020 2021 2022 2023 2024
Tingkat partisipasi pemuda
dalam kegiatan ekonomi % - - - 0,2 0,3 0,32 0,33 0,33
mandiri*
Peningkatan prestasi (medali
18 19 2 4 12 14 16 16
olahraga* emas)
14 Statistik
Persentase Penyediaan Data
% 100 100 100 100 100 100 100 100
Statistik dalam Pembangunan
Persentase Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) yang
menggunakan data statistik
% - - 8,1 8,11 8,12 8,12 8,25 8,25
dalam menyusun
perencanaan pembangunan
daerah*
Persentase OPD yang
menggunakan data statistik
% - - 8,1 8,11 8,12 8,12 8,25 8,25
dalam melakukan evaluasi
pembangunan daerah*
15 Persandian
Jumlah lulusan peningkatan
kompetensi SDM pengelola
orang - - 1 2 2 3 3 3
keamanan siber untuk
K/L/D*
Jumlah Lulusan sertifikasi
yang mengikuti peningkatan
kompetensi SDM pengelola orang - - 1 1 2 3 5 5
keamanan Sistem Pemerintah
Berbasis Elektronik (SPBE) )*

16 Kebudayaan
Kondisi
Aspek/Fokus/Bidang Realisasi Target pada Perubahan RPJMD 2019-2024
Kinerja pada Target Akhir
No. Urusan/Indikator Kinerja Satuan
awal periode Kinerja RPJMD
Pembangunan Daerah
RPJMD
2019 2020 2021 2022 2023 2024
Jumlah Cagar Budaya dan
Warisan Budaya yang unit - - - 15 23 30 42 42
dilindungi*
Persentase penduduk usia 10
tahun ke atas yang menonton
% - - - 0 40 65 80 80
secara langsung pertunjukan
seni*
Jumlah Cagar Budaya dan
Warisan Budaya Tak Benda unit - - - 0 4 4 4 4
yang ditetapkan*
Persentase penduduk usia 10
tahun ke atas yang pernah
terlibat sebagai % - - - 0 30 60 80 80
pelaku/pendukung
pertunjukan seni*
Persentase penduduk usia 10
tahun ke atas yang
% - - - 15 40 70 80 80
mengunjungi peninggalan
sejarah*
Register cagar budaya
(pendaftaran, pengjasian,
penetapan, pencatatan, unit - - - 15 40 70 80 80
pemeringkatan,
penghapusan)*
Pembentukan tim
orang - - - 0 5 8 12 12
pendaftaran cagar budaya*
Pembentukan tim ahli cagar
orang - - - 0 5 5 5 5
budaya Provinsi*
Persentase penduduk usia 10
tahun ke atas yang menonton
% - - - 0 40 65 80 80
secara langsung pertunjukan
seni*

VIII - 27 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
VIII - 28 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4

Kondisi
Aspek/Fokus/Bidang Realisasi Target pada Perubahan RPJMD 2019-2024
Kinerja pada Target Akhir
No. Urusan/Indikator Kinerja Satuan
awal periode Kinerja RPJMD
Pembangunan Daerah
RPJMD
2019 2020 2021 2022 2023 2024
Persentase penduduk yang
pernah terlibat sebagai
pelaku/pendukung
pertunjukan seni yang
% - - - 0 80 60 30 30
menjadikan keterlibatan
sebagai sumber penghasilan
(terhadap penduduk usia 15
tahun ke atas)*
Persentase rumah tangga
yang menyelenggarakan % - - - 60 70 80 90 90
upacara adat*
17 Perpustakaan
Indeks Pembangunan Literasi
(indeks) - - 5,98 6,48 7,48 9,48 11,98 11,98
Masyarakat
Nilai tingkat kegemaran
(nilai) - 30 32 35 40 45 50 50
membaca masyarakat*
18 Kearsipan
Nilai Audit Kearsipan (nilai) - 50,45 73,23 75 78 80 82 82
Jumlah arsip terjaga dan arsip
statis sebagai warisan budaya arsip - 1968 2068 2100 2150 2200 2250 2250
yang dipreservasi*

Jumlah pengguna pelayanan


arsip sebagai memori kolektif orang - 2848 1631 1700 1900 2100 2300 2300
dan jati diri bangsa*
Fokus Urusan
III
Pemerintahan Pilihan
1 Kelautan dan Perikanan
Kondisi
Aspek/Fokus/Bidang Realisasi Target pada Perubahan RPJMD 2019-2024
Kinerja pada Target Akhir
No. Urusan/Indikator Kinerja Satuan
awal periode Kinerja RPJMD
Pembangunan Daerah
RPJMD
2019 2020 2021 2022 2023 2024
Persentase Pertumbuhan
% 4,13 -0,24 4,82 5,71 6,01 6,36 6,76 6,76
PDRB Sektor Perikanan
Produksi Perikanan Tangkap* ton 9.354,45 14.154,20 15.167,10 15.546,46 15.950,89 16.382,10 16.841,72 16.841,72
Produksi Perikanan
ton 800 840,42 1.050,52 979 1.057 1.141 1.228 1.228
Budidaya*
2 Pariwisata
Persentase Pertumbuhan
% 154,11 167,76 -93,28 76,58 78,55 78,99 79,01 79,01
Kunjungan Wisata
Nilai Tambah Ekonomi
rupiah - - 2.543.750 2.450.000 2.600.000 2.750.000 3.000.000 3.000.000
Kreatif*
Jumlah Pergerakan
orang 314,552 842,241 56,633 100 178,55 319,588 572,102 572,102
Wisatawan Nusantara*
Kontribusi PDB Pariwisata* % 27,37 15,34 27,37 15,34 27,37 15,34 27,37 27,37
3 Pertanian
Persentase pertumbuhan
% -1,7 -1,45 3,85 6,75 7,08 7,31 7,47 7,47
PDRB sektor pertanian
Indeks Kinerja Agribisnis (indeks) 74,25 76,59 67,2 69,5 71,81 74,12 76,53 76,53
Persentase peningkatan
produktivitas tanaman %
pangan (padi dan jagung)*
- Padi* % 5,98 5,76 5,71 5,74 5,79 5,85 5,9 5,9
- Jagung* % 2,94 3,83 2,98 3,00 3,03 3,06 3,09 3,09
Persentase peningkatan
produktivitas tanaman
%
hortikultura (cabai dan
bawang merah)*
- Bawang Merah* % 7,98 7,9 8,53 8,55 8,57 8,59 8,62 8,62

VIII - 29 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
VIII - 30 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4

Kondisi
Aspek/Fokus/Bidang Realisasi Target pada Perubahan RPJMD 2019-2024
Kinerja pada Target Akhir
No. Urusan/Indikator Kinerja Satuan
awal periode Kinerja RPJMD
Pembangunan Daerah
RPJMD
2019 2020 2021 2022 2023 2024
- Cabai* % 8,41 10,26 10,86 10,89 10,93 10,95 10,98 10,98
Persentase peningkatan
% 3,71 2,5 10,8 3,13 3,64 4,09 4,49 4,49
produktivitas perkebunan*
persentase peningkatan
% 3,71 2,5 10,8 3,13 3,64 4,09 4,49 4,49
produktivitas peternakan*
Presentase luas areal
pengendalian dan
% 100 100 100 100 100 100 100 100
penanggulangan bencana
OPT*
Persentase wilayah yang
terkendali dari penyakit % 100 100 100 100 100 100 100 100
hewan menular strategis*
4 Perdagangan
Persentase Pertumbuhan
% 4,57 8,99 -5,53 9,76 10,5 11,24 11,98 11,98
PDRB Sektor Perdagangan
Pertumbuhan nilai ekspor
% 4,22 0,73 4,78 0,69 0,82 2,33 3,84 3,84
non migas*
Tertib Usaha* % 19,46 20,31 30,41 29,1 31,86 34,54 37,13 37,13
Persentase barang beredar
yang diawasi yang sesuai
% 34,78 30,43 21,74 26,74 26,85 26,96 27,07 27,07
dengan ketentuan perundang-
undangan*
Persentase kinerja realisasi
% - 19,55 11,5 11,63 12 12,25 12,5 12,5
pupuk*
Persentase komoditi potensial
yang sesuai dengan ketentuan % 31,86 30,93 32,55 30,89 30,32 29,75 29,18 29,176
berlaku*
Persentase penanganan
% - - - 90 90 90 90 90
pengaduan konsumen*
Kondisi
Aspek/Fokus/Bidang Realisasi Target pada Perubahan RPJMD 2019-2024
Kinerja pada Target Akhir
No. Urusan/Indikator Kinerja Satuan
awal periode Kinerja RPJMD
Pembangunan Daerah
RPJMD
2019 2020 2021 2022 2023 2024
Persentase stabilitas dan
jumlah ketersediaan harga % - 49,91 37,5 37,95 38,49 39,05 39,42 39,42
barang kebutuhan pokok*
Inflasi Pangan bergejolak* % - - - 3,01 3,02 3,11 3,15 3,15
5 Perindustrian
Persentase Pertumbuhan
% 5,8 4,85 -1,75 5,44 5,58 5,73 5,88 5,88
PDRB Sektor Industri
Persentase Pertumbuhan PDB
Sektor Industri Pengolahan % 5,8 4,85 -1,75 5,44 5,58 5,73 5,88 5,88
Nonmigas*
Persentase Kontribusi Sektor
Industri Pengolahan % 3,5 3,61 3,61 3,67 3,72 3,77 3,81 3,81
Nonmigas Terhadap PDB*
Nilai Ekspor Produk Industri
Pengolahan Nonmigas (Rp juta rupiah 6,75 95,45 85 80 95,15 99 117 117
Juta)*
Jumlah Tenaga Kerja Sektor
Industri Pengolahan orang 8.895 5.056 1.561 832 1.256 2.094 2.932 2.932
Nonmigas*
Nilai Investasi Sektor Industri
milyar
Pengolahan Non Migas (Rp. 60,92 20,47 14,88 9,02 13,16 17,3 21,44 21,44
rupiah
Milyar)*
Fokus Unsur Pendukung
IV
Urusan Pemerintahan
1 Sekretariat Daerah
Indeks Reformasi Birokrasi (indeks) - 56 56,9 60,01 62,01 64,01 70,01 70,01
Indeks Kepuasan Masyarakat
(nilai) 80,4 81,3 81,43 81,95 82,47 82,99 83,51 83,51
(IKM)
Nilai SAKIP (nilai) 64,23 64,99 66,13 70.01 (BB) 72.01 (BB) 74.01 (BB) 80.01 (A) 80.01 (A)

VIII - 31 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
VIII - 32 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4

Kondisi
Aspek/Fokus/Bidang Realisasi Target pada Perubahan RPJMD 2019-2024
Kinerja pada Target Akhir
No. Urusan/Indikator Kinerja Satuan
awal periode Kinerja RPJMD
Pembangunan Daerah
RPJMD
2019 2020 2021 2022 2023 2024
2 Sekretariat DPRD
Nilai IKM Sekretariat DPRD (nilai) 74,8 76,73 77,67 77 78 79 80 80
Unsur Penunjang Urusan
V
Pemerinatahan
1 Perencanaan
Persentase Dokumen
Perencanaan Pembangunan % 100 100 100 100 100 100 100 100
Daerah yang Berkualitas
2 Keuangan
Nilai Opini BPK (opini) WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP
Kepegawaian, pendidikan
3
dan pelatihan
Indeks Profesionalitas ASN (indeks) 56 62,21 62,99 63,77 64,54 65,31 66,08 66,08
Penelitian dan
4
Pengembangan
Persentase Hasil Litbang yang
Dimanfaatkan dalam % 100 100 100 100 100 100 100 100
Perencanaan Pembangunan
Indeks Inovasi Daerah (indeks) 0 0 2.454 3.000 3.500 3.800 4.000 4.000
Unsur Pengawasan Urusan
VI
pemerintahan
Tingkat Kapabilitas APIP
Level 2 Level 2 Level 3 Level 3 Level 3 Level 3 Level 3 Level 3
menurut IACM
Persentase maturitas SPIP
Perangkat Daerah sampai % - - 21,43 20,51 35,9 51,3 61,5 62
tingkat terdefinisi
VII Unsur Kewilayahan
Kondisi
Aspek/Fokus/Bidang Realisasi Target pada Perubahan RPJMD 2019-2024
Kinerja pada Target Akhir
No. Urusan/Indikator Kinerja Satuan
awal periode Kinerja RPJMD
Pembangunan Daerah
RPJMD
2019 2020 2021 2022 2023 2024
Nilai IKM Kecamatan
1 Kecamatan Sampang (nilai) 81 81,5 82,00 82,00 82,00 82,00 83,00 83,00
2 Kecamatan Torjun (nilai) 81,28 81,05 82,00 82,00 82,00 82,00 83,00 83,00
3 Kecamatan Jrengik (nilai) 80,75 81,05 82,00 82,00 82,00 82,00 83,00 83,00
4 Kecamatan Pangarengan (nilai) 80,4 79,07 80,00 82,00 82,00 82,00 83,00 83,00
5 Kecamatan Sreseh (nilai) 80,4 81,05 82,00 82,00 82,00 82,00 83,00 83,00
6 Kecamatan Tambelangan (nilai) 79 80,45 81,00 82,00 82,00 82,00 83,00 83,00
7 Kecamatan Kedungdung (nilai) 75,4 74,77 81,00 82,00 82,00 82,00 83,00 83,00
8 Kecamatan Robatal (nilai) 81,06 81,06 79,00 82,00 82,00 82,00 83,00 83,00
9 Kecamatan Ketapang (nilai) 82 82,52 88,00 82,00 82,00 82,00 83,00 83,00
10 Kecamatan Banyuates (nilai) 80,27 80,5 81,00 82,00 82,00 82,00 83,00 83,00
11 Kecamatan Sokobanah (nilai) 81,15 82,59 82,00 81,95 82,47 82,99 83,51 83,51
12 Kecamatan Omben (nilai) 78,36 79,47 81,00 82,00 82,00 82,00 83,00 83,00
13 Kecamatan Karang Penang (nilai) 79,26 75,25 80,00 82,00 82,00 82,00 83,00 83,00
14 Kecamatan Camplong (nilai) 77,12 80,96 67,00 82,00 82,00 82,00 83,00 83,00
VIII Unsur Pemerintahan Umum
Persentase Penyelesaian
% 90 90 85,71 100 100 100 100 100
Konflik Sosial Politik
ASPEK DAYA SAING
C
DAERAH
Fokus Kemampuan
I
Ekonomi Daerah
Pengeluaran Konsumsi
rupiah 662.441 646.386 667.972 677.984 687.996 698.008 708.020 708.020
Rumah Tangga per Kapita
Derajat Desentralisasi Fiskal
% 8,22 9,1 9,99 10,68 9,53 10,19 10,71 10,71
(DDF)

VIII - 33 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
VIII - 34 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4

Kondisi
Aspek/Fokus/Bidang Realisasi Target pada Perubahan RPJMD 2019-2024
Kinerja pada Target Akhir
No. Urusan/Indikator Kinerja Satuan
awal periode Kinerja RPJMD
Pembangunan Daerah
RPJMD
2019 2020 2021 2022 2023 2024
Persentase Pertumbuhan
% 11,11 20 83,3 26,19 28,3 32,35 38,89 38,89
Pelaku Ekonomi Kreatif
Fokus Fasilitas
II
Wilayah/Infrastuktur
Indeks Kepuasan Layanan
(indeks) 5,5 6,2 6,53 6,93 7,35 7,73 8,12 8,12
Infrastruktur
Persentase Panjang Jalan
% 48,82 54,27 60,07 64,64 68,91 73,15 77,43 77,43
dalam Kondisi Baik
Persentase Jembatan dalam
% 56,94 60,62 65,16 68,27 71,67 75,07 78,47 78,47
Kondisi Baik
Persentase Panjang Saluran
% 32,35 35,59 35,59 40,23 44,86 49,49 54,12 54,12
Drainase dalam Kondisi Baik
Persentase Jaringan Irigasi
% 81,57 82 87,22 88,22 89,22 90,22 91,22 91,22
dalam kondisi baik
Persentase Ketersediaan
% 30,02 30,02 31,27 46,00 47,00 48,00 49,00 49,00
Sarana Air Baku
III Fokus Iklim Berinvestasi
Indeks Toleransi (indeks) 3,52 3,65 3,67 3,75 3,77 3,79 3,82 3,82
Indeks Risiko Bencana (skor) 154,8 140,68 127,19 126,25 125,75 124,52 123,25 123,25
Persentase Penurunan
Gangguan Ketentraman
% 9,52 -71,05 40 9,65 10,7 20 25 25
Masyarakat dan Ketertiban
Umum
Persentase izin yang
% 100 100 100 100 100 100 100 100
diterbitkan tepat waktu
Nilai investasi PMDN juta rupiah 385.297 422.584 408.514 654.171,00 745.128 849.046 967.866 967.866
Kondisi
Aspek/Fokus/Bidang Realisasi Target pada Perubahan RPJMD 2019-2024
Kinerja pada Target Akhir
No. Urusan/Indikator Kinerja Satuan
awal periode Kinerja RPJMD
Pembangunan Daerah
RPJMD
2019 2020 2021 2022 2023 2024
Fokus Sumber Daya
IV
Manusia
a. Tingkat Ketergantungan
Rasio Ketergantungan % 40,92 44,91 47,59 47,59 46,28 45,17 44,5 44,5
b Kualitas Tenaga Kerja
Persentase Tenaga Kerja yang
% 94,66 95,73 56,91 75 77,23 77,85 78,44 78,44
ditempatkan
Rasio lulusan S1, S2, S3 (rasio) 2,57 2,77 4,92 5,67 6,42 7,17 7,92 7,92
Ket: *) Indikator PMDN No. 17 Tahun 2021; **) Indikator Standart Pelayanan Minimal (SPM)

VIII - 35 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Penutup

BAB IX
PENUTUP

9.1 Pedoman Transisi


Penyusunan Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menenagah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Sampang 2019-2024 berpedoman pada ketentuan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017. P-RPJMD Kabupaten
Sampang Periode 2019-2024 merupakan Tahap III dan IV dari Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Sampang Tahun 2005-2025. Kedudukan
RPJMD dalam RPJPD sangat penting untuk menjaga kesinambungan dari suatu
periode 5 (lima) tahun pemerintahan ke periode 5 (lima) tahun berikutnya. RPJPD
tahun 2005-2025 dilaksanakan dalam empat tahapan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah daerah (RPJMD), yang masing-masing tahapan telah pula memuat rumusan
indikatif arahan prioritas kebijakan. Kedudukan P-RPJMD 2019-2024 Kabupaten
Sampang juga merupakan pedoman untuk penyusunan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) Kabupaten Sampang setiap tahunnya. P-RPJMD juga merupakan
pedoman bagi Perangkat Daerah dalam menyusun Rencana Strategis Perangkat
Daerah (Renstra-PD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa)
dalam rangka pencapaian sasaran pembangunan daerah.
Kaidah peralihan diperlukan untuk mengantisipasi kondisi pada saat
periode transisi berakhirnya masa jabatan kepala daerah. Masa bakti Bupati
dan Wakil Bupati Kabupaten Sampang periode 2019–2024 berakhir pada tanggal
30 Januari 2024. Sehubungan dengan itu, dalam rangka menjaga kesinambungan
pembangunan maka Pemerintah Kabupaten Sampang menyusun Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2024 dan proses penyusunan/penetapan APBD
Tahun 2024 sesuai dengan jadwal. Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Sampang
terpilih periode 2024–2029 dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten
Sampang tetap memiliki kewenangan dan keleluasaan untuk menyempurnakannya
melalui Perubahan APBD Tahun 2024.

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | IX - 1
Penutup

9.2 Kaidah Pelaksanaan


Kaidah pelaksanaan diperlukan untuk menjamin pemerintahan dan
pembangunan berjalan dengan baik, konsisten, tidak tumpang tindih, dan fokus
pada arah kebijakan yang sudah ditetapkan. P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun
2019-2024 dijadikan pedoman atau acuan bagi Perangkat Daerah di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Sampang maupun masyarakat termasuk dunia usaha dalam
pelaksanaan program pembangunan sehingga tercapai sinergi antar pelaku
pembangunan dalam rangka pencapaian visi Kabupaten Sampang. Untuk itu perlu
ditetapkan kaidah-kaidah pelaksanaan, sebagai berikut:
1. Pemerintah Kabupaten Sampang wajib menyusun Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) yang merupakan dokumen operasional pelaksanaan
pembangunan tahunan sebagai acuan dalam penyusunan APBD Kabupaten
Sampang;
2. Perangkat Daerah berkewajiban untuk menyusun Rencana Strategis Perangkat
Daerah (Renstra-PD) yang memuat tujuan, strategi, kebijakan, program, dan
kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing Perangkat Daerah
dan menjadi pedoman dalam menyusun Rencana Kerja Perangkat Daerah (Renja-
PD), dan menjamin konsistensi antara P-RPJMD dengan Renstra Perangkat
Daerah dan Renja Perangkat Daerah;
3. Pemerintah dan seluruh komponen masyarakat termasuk dunia usaha, akademisi,
media, dan organisasi maszarakat (pentha helix) dapat berperan serta dalam
perancangan dan perumusan kebijakan yang nantinya akan dituangkan dalam
produk Peraturan Daerah. Berkaitan dengan pendanaan pembangunan
masyarakat termasuk dunia usaha dapat berperan serta dalam pembangunan
yang direncanakan melalui program-program pembangunan berdasarkan
rencana peran serta masyarakat dalam kegiatan yang bersangkutan sesuai
dengan ketentuan peraturan yang berlaku. Masyarakat dapat berperan serta
dalam pengawasan dalam pelaksanaan kebijakan dan kegiatan dalam program-
program pembangunan;
4. Pada akhir tahun Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Sampang wajib melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan yang meliputi evaluasi
terhadap pencapaian sasaran kegiatan yang ditetapkan, maupun kesesuaiannya

IX - 2 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
LAMPIRAN
P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024

1. Penyelarasan Target Indikator Makro


2. Penyelarasan Program Prioritas

BERDASARKAN SURAT EDARAN BERSAMA

MENTERI DALAM NEGERI


DAN
MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

NOMOR : 050/3499/SJ
NOMOR : 3 TAHUN 2021

TENTANG

PENYELARASAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH DENGAN


RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL
TAHUN 2020-2024
LAMPIRAN 1 Penyelarasan Target Indikator Makro Kabupaten/Kota, Provinsi, dan Nasional
RPJMN Tahun 2020-2024 RPJMD Provinsi Jawa Timur RPJMD Kabupaten Sampang
Indikator Indikator Indikator
No Target/Realisasi Target/Realisasi Target/Realisasi
Pembangunan Pembangunan Pembangunan
2020R 2021 2022 2023 2024 2020R 2021 2022 2023 2024 2020R 2021 2022 2023 2024

Laju Pertumbuhan 5,4- 5,7- 6,0- Pertumbuhan 5,56- 5,59- 5,62- 5,65- Pertumbuhan
1 -2,07 6,2-6,5 -2,39 -0,11 3,75 4,51 5,01 5,25
Ekonomi (%) 5,7 6,0 6,3 Ekonomi 5,58 5,61 5,64 5,67 Ekonomi

Tingkat Persentase Penduduk 10,19- 9,76- 9,33- 8,90-


2 10,19 6,0-7,0 11,46 Angka Kemiskinan 22,78 22,28 20,85 19,42 17,99
Kemiskinan Miskin 9,77 9,34 8,91 8,44

Tingkat Persentase Tingkat Tingkat


3,77- 3,74- 3,70- 3,67-
3 Pengangguran 7,07 3,6-4,3 Pengangguran 5,84 Pengangguran 3,35 3,22 3,08 2,78 2,35
3,75 3,71 3,68 3,64
Terbuka (%) Terbuka (TPT) Terbuka (TPT)
Indeks Indeks
Indeks Pembangunan 71,58- 72,08- 72,58- 73,08-
4 Pembangunan 71,94 75,54 71,71 Pembangunan 62,70 64,04 65,38 66,72 68,06
Manusia (IPM) 72,07 72,57 73,07 73,57
Manusia (IPM) Manusia

0,360- 0,3688- 0,3682- 0,3676- 0,3670-


5 Rasio Gini 0,399 Indeks Gini 0,364 Indeks Gini 0,262 0,262 0,261 0,261 0,260
0,374 0,3683 0,3677 0,3671 0,3665

Indeks Kualitas
Penurunan Emisi Indeks Kualitas 67,11- 67,48- 67,85- 68,22-
6 27,3 70,27 Lingkungan Hidup 72,53 58,97* 59,71* 60,45* 61,20*
GRK (%) Lingkungan Hidup 67,47 67,84 68,21 68,58
(IKLH)*
Ket: * Target IKLH Tahun 2021 dan seterusnya disesuaikan dengani Surat Edaran Menteri LHK Noomor SE.4/Menlhk/Setjen/KUM.1/4/2021

1 | LAMPIRAN P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


2| LAMPIRAN P-RPJMD Kabupaten Sampa ng Tahu n 2019 -20 24

LAMPIRAN 2 Penyelarasan Dukungan Program Prioritas Pembangunan Kabupaten/Kota terhadap Program Prioritas Nasional
RPJMN Tahun 2020-2024 RPJMD Kabupaten Sampang
Target/Realisasi Bidang Urusan Target/Realisasi
Prioritas Indikator
Pemerintahan
No Kode Nasional/ Kinerja
Indikator dan Program
(PN/PP) Program 2020R 2021 2022 2023 2024 Program 2020R 2021 2022 2023 2024
Prioritas
Prioritas (Outcome)
Pembangunan
MEMPERKUAT
KETAHANAN
EKONOMI
UNTUK
PERTUMBUHAN
YANG
BERKUALITAS
1 PP : Pemenuhan Porsi EBT dalam 14,5 15,7 17,9 19,5 3.29 URUSAN
kebutuhan Bauran Energi PEMERINTAHAN
energidengan Nasional* (Persen) BIDANG ENERGI
mengutamakan DAN SUMBER
peningkatan DAYA MINERAL
Energi Baru
Terbarukan (EBT)
2 Indeks Ketahanan 68 68,8 69,2 70,3
Energi (Indeks)
3 PP : Peningkatan Produktivitas air 4,4 4,7 5,1 5,4 3.28 URUSAN
kuantitas/ketahan (water productivity) PEMERINTAHAN
an air untuk (US$/m³) BIDANG
mendukung KEHUTANAN
pertumbuhan
ekonomi
PP : Peningkatan Skor Pola Pangan 91,6 92,8 94 95,2 2.09 URUSAN
ketersediaan, Harapan (2.2.2(c)) PEMERINTAHAN
akses dan kualitas BIDANG
konsumsi pangan PANGAN
Angka Kecukupan 2100 2100 2100 2100 2.09.02 Rasio 3 3,03 3,06 3,09
Energi (AKE) PROGRAM ketersediaan
(2.1.2(a)) PENGELOLAAN terhadap
(kkal/hari) SUMBER DAYA kebutuhan
EKONOMI pangan
UNTUK
KEDAULATAN
DAN
KEMANDIRIAN
PANGAN
RPJMN Tahun 2020-2024 RPJMD Kabupaten Sampang
Target/Realisasi Bidang Urusan Target/Realisasi
Prioritas Indikator
Pemerintahan
No Kode Nasional/ Kinerja
Indikator dan Program
(PN/PP) Program 2020R 2021 2022 2023 2024 Program 2020R 2021 2022 2023 2024
Prioritas
Prioritas (Outcome)
Pembangunan
Angka Kecukupan 57 57 57 57 2.09.03 Persentase 4,5 6,4 6,46 6,53 6,59
Protein (AKP) PROGRAM cadangan
(gram/ kapita/hari) PENINGKATAN pangan
DIVERSIFIKASI kabupaten
DAN
KETAHANAN
PANGAN
MASYARAKAT
Prevalensi 5,8 5,5 5,2 5 2.09.04 Persentase 60,22 28,49 28,2 27,92 27,64
Ketidakcukupan PROGRAM daerah rentan
Konsumsi PENANGANAN rawan pangan
Pangan (Prevelence KERAWANAN
of PANGAN
Undernourishment/
PoU)
Prevalensi 4,8 4,5 4,2 4 2.09.05 Persentase 100 90 90,9 91,81 92,37
Penduduk dengan PROGRAM pangan segar
Kerawanan Pangan PENGAWASAN asal tumbuhan
Sedang atau Berat KEAMANAN yang
(Food Insecutiry PANGAN memenuhi
Experience persyaratan
Scale/FIES) mutu dan
keamanan
pangan
PP : Peningkatan Konservasi kawasan 24,2 25,1 26 26,9 3.25 URUSAN
pengelolaan kelautan PEMERINTAHAN
kemaritiman, (14.5.1*) (Juta ha) BIDANG
perikanan dan KELAUTAN DAN
kelautan PERIKANAN
Proporsi tangkapan <67 <72 <76 <=80 Pengelolaan Jumlah ##### 979 #### #### ####
jenis ikan yang Perikanan Produksi # # #
berada dalam Budidaya Perikanan
batasan biologis Budidaya
yang aman (14.4.1*)
(%) (Persen)
Jumlah ##### 291 300 309 318
produksi
Garam Rakyat

3 | LAMPIRAN P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


4| LAMPIRAN P-RPJMD Kabupaten Sampa ng Tahu n 2019 -20 24

RPJMN Tahun 2020-2024 RPJMD Kabupaten Sampang


Target/Realisasi Bidang Urusan Target/Realisasi
Prioritas Indikator
Pemerintahan
No Kode Nasional/ Kinerja
Indikator dan Program
(PN/PP) Program 2020R 2021 2022 2023 2024 Program 2020R 2021 2022 2023 2024
Prioritas
Prioritas (Outcome)
Pembangunan
Pengolahan dan Prosentase 19,31 19,5 19,75 20 20,2
Pemasaran Hasil produksi
Perikanan perikanan yang
di olah
Angka 31,59 32,89 33,5 34,4 35,5
Konsumsi ikan
perkapita
Jumlah produk n/a 3 6 10 15
olahan ikan
yang bermutu
Pengelolaan Jumlah ##### #### #### #### ####
Perikanan Produksi # # # #
Tangkap Perikanan
Tangkap (laut)
Jumlah 15,6 15,96 16,6 17,59 19
Produksi
Perikanan
Tangkap (PUD)
PP : Penguatan Rasio 3,7 3 3,9 4 2.17 URUSAN
kewirausahaan, kewirausahaan PEMERINTAHAN
Usaha Mikro, Kecil nasional BIDANG
Menengah (Persen) KOPERASI,
(UMKM), dan USAHA KECIL,
koperasi DAN MENENGAH
Kontribusi UMKM 62 63 64 65 PROGRAM Persentase 60,29 70,07 70,5 71,17 72,08
terhadap PDB PENGAWASAN Koperasi yang
(Persen ) DAN melaksanakan
PEMERIKSAAN RAT
KOPERASI
Kontribusi koperasi 5,2 5,3 5,4 5,5 PROGRAM Persentase 11,45 11,64 11,66 12,09 12,25
terhadap PDB PENDIDIKAN Peningkatan
(Persen ) DAN LATIHAN kualitas
PERKOPERASIAN kelembagaan
PROGRAM Persentase 5,32 5,78 5,84 5,9 5,97
PENGEMBANGAN Meningkatnya
UMKM Usaha Kecil
yang menjadi
wirausaha
RPJMN Tahun 2020-2024 RPJMD Kabupaten Sampang
Target/Realisasi Bidang Urusan Target/Realisasi
Prioritas Indikator
Pemerintahan
No Kode Nasional/ Kinerja
Indikator dan Program
(PN/PP) Program 2020R 2021 2022 2023 2024 Program 2020R 2021 2022 2023 2024
Prioritas
Prioritas (Outcome)
Pembangunan
PROGRAM Persentase 97,19 80,67 79,44 78,28 77,15
PEMBERDAYAAN Akses
USAHA permodalan
MENENGAH, bagi KUM
USAHA KECIL,
DAN USAHA
MIKRO (UMKM)
PP : Peningkatan Pertumbuhan PDB 3,7 3,9 4 4,1 3.27 URUSAN
nilai tambah, pertanian (Persen) PEMERINTAHAN
lapangan kerja, BIDANG
dan investasi di PERTANIAN
sektor riil, dan
industrialisasi
Program Persentase 5,22 5,25 5,3 5,35 5,4
Penyediaan dan peningkatan
Pengembangan produktivitas
Sarana Pertanian tanaman
pangan dan
hortikultura
Persentase 2,63 4,47 4,7 4,86 5,02
kenaikan
pengolahan
hasil pertanian
tanaman
pangan dan
hortikultura
Persentase 3,09 7,82 8,05 8,21 8,37
kenaikan
pemasaran
hasil pertanian
tanaman
pangan dan
hortikultura
Persentase 10,8 3,13 3,64 4,09 4,49
kenaikan
produktivitas
tanaman
Perkebunan

5 | LAMPIRAN P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


6| LAMPIRAN P-RPJMD Kabupaten Sampa ng Tahu n 2019 -20 24

RPJMN Tahun 2020-2024 RPJMD Kabupaten Sampang


Target/Realisasi Bidang Urusan Target/Realisasi
Prioritas Indikator
Pemerintahan
No Kode Nasional/ Kinerja
Indikator dan Program
(PN/PP) Program 2020R 2021 2022 2023 2024 Program 2020R 2021 2022 2023 2024
Prioritas
Prioritas (Outcome)
Pembangunan
Persentase 1,51 3,33 3,56 3,72 3,88
kenaikan
pengolahan
hasil pertanian
tanaman
perkebunan
Persentase 2,96 5,48 5,71 5,87 6,03
kenaikan
pemasaran
hasil pertanian
tanaman
perkebunan
persentase 10,8 3,13 3,64 4,09 4,49
peningkatan
produktivitas
peternakan
3.27.03 Persentase 76,57 65 67 68 70
PROGRAM kenaikan luas
PENYEDIAAN tanam
DAN pertanian
PENGEMBANGAN
PRASARANA
PERTANIAN
3.27.04 Persentase 100 100 100 100 100
PROGRAM wilayah yang
PENGENDALIAN terkendali dari
KESEHATAN penyakit
HEWAN DAN hewan menular
KESEHATAN strategis
MASYARAKAT
VETERINER
Persentase 2,96 2 2 2 2
kenaikan
pengolahan
hasil
peternakan
(%)
RPJMN Tahun 2020-2024 RPJMD Kabupaten Sampang
Target/Realisasi Bidang Urusan Target/Realisasi
Prioritas Indikator
Pemerintahan
No Kode Nasional/ Kinerja
Indikator dan Program
(PN/PP) Program 2020R 2021 2022 2023 2024 Program 2020R 2021 2022 2023 2024
Prioritas
Prioritas (Outcome)
Pembangunan
Persentase 100 100 100 100 100
kenaikan
pemasaran
hasil
peternakan
(%)
Persentase 3,67 1,16 1,28 1,4 1,52
kenaikan
keamanan
produk pangan
asal hewan
yang ASUH
(Aman, Sehat
Utuh, Halal)
(%)
3.27.05 Persentase 7,17 7,23 7,46 7,62 7,78
PROGRAM pengendalian
PENGENDALIAN dan
DAN penanggulanga
PENANGGULANG n bencana
AN BENCANA pertanian
PERTANIAN
Kontribusi PDB 6,9 7,2 7,5 7,8 3.27.07 Persentase 80 85 87 90 90
kemaritiman PROGRAM peningkatan
(Persen) PENYULUHAN petani dan
PERTANIAN peternak yang
mengikuti
program
penyuluhan
pertanian

Pertumbuhan PDB 5,5 6,5 7,5 8,1 3.31 URUSAN


Industri PEMERINTAHAN
Pengolahan BIDANG
(9.2.1(a)) (Persen) PERINDUSTRIA
N
PROGRAM Persentase IKM 23,81 32,53 39,97 47,37 54,72
PERENCANAAN yang memiliki

7 | LAMPIRAN P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


8| LAMPIRAN P-RPJMD Kabupaten Sampa ng Tahu n 2019 -20 24

RPJMN Tahun 2020-2024 RPJMD Kabupaten Sampang


Target/Realisasi Bidang Urusan Target/Realisasi
Prioritas Indikator
Pemerintahan
No Kode Nasional/ Kinerja
Indikator dan Program
(PN/PP) Program 2020R 2021 2022 2023 2024 Program 2020R 2021 2022 2023 2024
Prioritas
Prioritas (Outcome)
Pembangunan
DAN produk
PEMBANGUNAN berstandarisasi
INDUSTRI industri
3.31.03 Persentase IKM 0 0,46 0,92 1,38 1,84
PROGRAM yang memiliki
PENGENDALIAN izin usaha
IZIN USAHA industri (IUI)
INDUSTRI
KABUPATEN/KO
TA
3.31.04 Persentase 0,09 1,01 1,94 2,86 3,78
PROGRAM data
PENGELOLAAN perusahaan
SISTEM industri kecil,
INFORMASI menengah yang
INDUSTRI masuk dalam
NASIONAL SIINas
Kontribusi PDB 5 5,2 5,3 5,5 3.26 URUSAN
pariwisata (8.9.1*) PEMERINTAHAN
(Persen) BIDANG
PARIWISATA
Peningkatan Daya Jumlah obyek 8 10 12 14 16
Tarik Destinasi destinasi
Pariwisata wisata
Nilai tambah 1314- 1439- 1564- 1689 Pemasaran Jumlah 14 62 125 130 137
ekonomi kreatif (Rp 1333 1452 1570 Pariwisata promosi dan
triliun) informasi
pariwisata
Pengembangan Persentase -29,17 5,88 11,11 37,5 38,18
Sumber Daya pertumbuhan
Pariwisata dan pelaku usaha
Ekonomi Kreatif wisata
Persentase 75 75 83,33 91,67 100
pokdarwis aktif
Jumlah 2 1 1 2 3
pelatihan
keterampilan
RPJMN Tahun 2020-2024 RPJMD Kabupaten Sampang
Target/Realisasi Bidang Urusan Target/Realisasi
Prioritas Indikator
Pemerintahan
No Kode Nasional/ Kinerja
Indikator dan Program
(PN/PP) Program 2020R 2021 2022 2023 2024 Program 2020R 2021 2022 2023 2024
Prioritas
Prioritas (Outcome)
Pembangunan
SDM
pariwisata
Pertumbuhan 6,2 6,9 7,8 8,4 2.18 URUSAN
investasi (PMTB) PEMERINTAHAN
(Persen) BIDANG
PENANAMAN
MODAL
PROGRAM Jumlah Potensi n/a 1 2 4 6
PENGEMBANGAN Investasi
IKLIM
PENANAMAN
MODAL
PROGRAM Jumlah 2523 2600 2700 2800 2900
PROMOSI Investor
PENANAMAN (PMDN/PMA)
MODAL
PROGRAM Jumlah LKPM 0 120 180 185 190
PENGENDALIAN Pertahun
PELAKSANAAN
PENANAMAN
MODAL
PROGRAM Nilai Investasi 629.178 654.1 745.1 849.0 967.8
PENGOLAHAN PMDN 71 28 46 66
DATA DAN
SISTEM
INFORMASI
PENANAMAN
MODAL
PROGRAM Persentase Izin 100 100 100 100 100
PELAYANAN yang
PENANAMAN diterbitkan
MODAL Tepat Waktu
Persentase 80 100 100 100 100
Pengaduan
Masyarakat
yang
ditindaklanjuti

9 | LAMPIRAN P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024


10 | L A M P I R A N P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4

RPJMN Tahun 2020-2024 RPJMD Kabupaten Sampang


Target/Realisasi Bidang Urusan Target/Realisasi
Prioritas Indikator
Pemerintahan
No Kode Nasional/ Kinerja
Indikator dan Program
(PN/PP) Program 2020R 2021 2022 2023 2024 Program 2020R 2021 2022 2023 2024
Prioritas
Prioritas (Outcome)
Pembangunan
Penyediaan 2,7-3,0 2,7-3,0 2,7-3,0 2,7-3,0 2.07 URUSAN
lapangan kerja per PEMERINTAHAN
tahun BIDANG
(Juta orang) TENAGA KERJA
Laju pertumbuhan 3,1-3,5 3,2-3,7 3,2-4,0 3,5-4,5 PROGRAM Persentase 46,33 0 68,75 69,23 69,29
PDB per tenaga PELATIHAN Pencari Kerja
kerja (8.2.1*) KERJA DAN yang dilatih di
(Persen) PRODUKTIVITAS BLK
TENAGA KERJA
Kontribusi tenaga 14,6 15 15,3 15,7 PROGRAM Persentase 76,09 76,57 77,23 77,85 78,44
kerja industri PENEMPATAN Pencari Kerja
(9.2.2*) (Persen) TENAGA KERJA yang di
Fasilitasi
Jumlah tenaga kerja 20,3 20,9 21,4 22 PROGRAM Persentase 100 100 100 100 100
industri (Juta HUBUNGAN sengketa
orang) INDUSTRIAL pengusaha-
pekerja yang
diselesaikan
Jumlah tenaga kerja 13,5 14 14,5 15
pariwisata
(8.9.2*) (Juta orang)
Jumlah tenaga kerja 20 20 21 21
ekonomi kreatif
(Juta orang)
PP : Peningkatan Pertumbuhan 4,2 4,8 5,5 6,2
ekspor bernilai ekspor barang dan
tambah jasa (Persen)
tinggi dan
penguatan
Tingkat
Kandungan
Dalam Negeri
(TKDN)
Neraca perdagangan 1 2 7,5 15
barang (USD
miliar)
Nilai devisa 23 25 27,5 30
pariwisata (8.9.1(c))
RPJMN Tahun 2020-2024 RPJMD Kabupaten Sampang
Target/Realisasi Bidang Urusan Target/Realisasi
Prioritas Indikator
Pemerintahan
No Kode Nasional/ Kinerja
Indikator dan Program
(PN/PP) Program 2020R 2021 2022 2023 2024 Program 2020R 2021 2022 2023 2024
Prioritas
Prioritas (Outcome)
Pembangunan
(USD
miliar) (USD miliar)

PP : Penguatan Kontribusi sektor 4,3 4,3 4,4 4,4


Pilar jasa keuangan/PDB
Pertumbuhan dan (Persen)
Daya Saing
Ekonomi
Biaya logistik 22,2 21,1 20,1 18
terhadap PDB
(Persen)
Peringkat Travel 34-39 n/a 29-34 n/a
and Tourism
Competitiveness
Index (TTCI)
(Peringkat)
MENINGKATKAN
SDM
BERKUALITAS
DAN BERDAYA
SAING
PP : Proporsi penduduk n/a n/a n/a 98 2.12 URUSAN
PERLINDUNGAN yang tercakup PEMERINTAHAN
SOSIAL DAN TATA dalam program BIDANG
KELOLA jaminan sosial (%) ADMINISTRASI
KEPENDUDUKAN KEPENDUDUKA
N DAN
PENCATATAN
SIPIL
Angka kelahiran 2,24 2,21 2,19 2,1 1. Program 1.1. Persentase 99,03 99,2 99,4 99,6 99,75
total (Total fertility Pendaftaran penduduk ber
rate/TFR) Penduduk KTP -el
Proporsi rumah n/a n/a n/a 80 1.2. Presentase 100 100 100 100 100
tangga miskin dan penduduk ber
rentan yang Kartu Keluarga
memperoleh
bantuan

11 | L A M P I R A N P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
12 | L A M P I R A N P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4

RPJMN Tahun 2020-2024 RPJMD Kabupaten Sampang


Target/Realisasi Bidang Urusan Target/Realisasi
Prioritas Indikator
Pemerintahan
No Kode Nasional/ Kinerja
Indikator dan Program
(PN/PP) Program 2020R 2021 2022 2023 2024 Program 2020R 2021 2022 2023 2024
Prioritas
Prioritas (Outcome)
Pembangunan
sosial pemerintah
(%)
1.3. Presentase 10,51 22 32 42 52
anak usia 0-16
tahun ber KIA
1.4. Presentase 100 100 100 100 100
penduduk
mendapat
pelayanan
pindah/datang
2. Program 2.1. Persentase 92,98 93 93,5 94 95
Pencatatan Sipil cakupan
kepemilikan
akta kelahiran
pada anak usia
0-17 tahun
2.2. Persentase 22,95 27,5 33 40 48
cakupan
kepemilikan
akta kelahiran
usia 18 tahun
ke atas
2.3. Persentase 79,35 80 81 82 83
cakupan
kepemilikan
akta kematian
dari peristiwa
kematian yang
dilaporkan
2.4. Persentase 100 100 100 100 100
cakupan
kepemilikan
buku
nikah/akta
perkawinan
pada semua
pasangan yang
RPJMN Tahun 2020-2024 RPJMD Kabupaten Sampang
Target/Realisasi Bidang Urusan Target/Realisasi
Prioritas Indikator
Pemerintahan
No Kode Nasional/ Kinerja
Indikator dan Program
(PN/PP) Program 2020R 2021 2022 2023 2024 Program 2020R 2021 2022 2023 2024
Prioritas
Prioritas (Outcome)
Pembangunan
perkawinannya
dilaporkan
2.5. Persentase 100 100 100 100 100
cakupan
kepemilikan
akta perceraian
pada semua
individu yang
perceraiannya
dilaporkan
3. Program 3.1. 36,84 44 55 68 81,5
Pengelolaan Pemanfaatan
Informasi data
Administrasi kependudukan
Kependudukan
3.2. 100 100 100 100 100
Ketersediaan
fasilitas
penunjang SKM
3.3. Persentase 57,97 60 70 80 90
pengelolaan
pendokumenta
sian berkas
kependudukan
dan pencatatan
sipil
4. Program 4.1. Penyajian 100 100 100 100 100
Pengelolaan data
Profil kependudukan
Kependudukan skala
Kabupaten
dalam 1 Tahun
PP : PENGUATAN Proporsi penduduk 78,7 n/a n/a 98 1.06 URUSAN
PELAKSANAAN yang tercakup PEMERINTAHAN
PERLINDUNGAN dalam program BIDANG SOSIAL
SOSIAL jaminan sosial
Proporsi rumah 65,2 n/a n/a 80 PROGRAM Persentase 4,4 97,39 87,51 76,76 72,74
tangga miskin dan PERLINDUNGAN PMKS

13 | L A M P I R A N P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
14 | L A M P I R A N P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4

RPJMN Tahun 2020-2024 RPJMD Kabupaten Sampang


Target/Realisasi Bidang Urusan Target/Realisasi
Prioritas Indikator
Pemerintahan
No Kode Nasional/ Kinerja
Indikator dan Program
(PN/PP) Program 2020R 2021 2022 2023 2024 Program 2020R 2021 2022 2023 2024
Prioritas
Prioritas (Outcome)
Pembangunan
rentan yang DAN JAMINAN penerima
memperoleh SOSIAL program
bantuan perlindungan
sosial pemerintah dan jaminan
sosial
PP : Peningkatan Angka kematian ibu 230 217 205 194 183 1.02 URUSAN
Akses dan Mutu (AKI) (per PEMERINTAHAN
Pelayanan 100.000 kelahiran BIDANG
Kesehatan hidup) KESEHATAN
Angka kematian 20,6 19,5 18,6 17,6 16 PROGRAM 1. Persentase 100 100 100 100 100
bayi (AKB) (per PEMENUHAN Fasilitas
1000 UPAYA Kesehatan yang
kelahiran hidup) KESEHATAN Melaksanakan
PERORANGAN UKP dan UKM
DAN UPAYA
KESEHATAN
MASYARAKAT
Angka kematian 12,9 12,2 11,6 11 10 2. Jumlah kasus 519 926 200 100 50
neonatal (per 1.000 Covid-19 yang
kelahiran hidup) ditangani
Angka prevalensi 61,8 62,2 62,5 62,9 63,4 3. Persentase 20 50 75 100
kontrasepsi sasaran
modern/modern penduduk yang
Contraceptive telah
Prevelance Rate divaksinasi
(mCPR) Covid-19
Persentase 8,6 8,3 8 7,7 7,4 4. Persentase 100 100 100 100
kebutuhan ber-KB pelayanan
yang Kesehatan Ibu
tidak terpenuhi Hamil*
(unmet need)
Angka kelahiran 25 24 21 20 18 5. Persentase 100 100 100 100
remaja umur 15-19 Pelayanan ibu
tahun/Age Specific melahirkan*
Fertility Rate
(ASFR 15-19)
(kelahiran hidup per
1000 perempuan)
RPJMN Tahun 2020-2024 RPJMD Kabupaten Sampang
Target/Realisasi Bidang Urusan Target/Realisasi
Prioritas Indikator
Pemerintahan
No Kode Nasional/ Kinerja
Indikator dan Program
(PN/PP) Program 2020R 2021 2022 2023 2024 Program 2020R 2021 2022 2023 2024
Prioritas
Prioritas (Outcome)
Pembangunan
Prevalensi stunting 24,1 21,1 18,4 16 14 6. Persentase 100 100 100 100
(pendek dan Pelayanan
sangat pendek) kesehatan Bayi
pada balita (persen) Baru Lahir*
Prevalensi wasting 8,1 7,8 7,5 7,3 7 7. Persentase 100 100 100 100
(kurus dan sangat Pelayanan
kurus) pada balita Kesehatan
(persen) Balita*
Insidensi HIV (per 0,21 0,21 0,19 0,19 0,18 8. Persentase 100 100 100 100
1.000 penduduk Pelayanan
yang tidak terinfeksi Kesehatan
HIV) Pada Usia
Pendidikan
Dasar*
Insidensi 272 252 231 211 190 9. Persentase 100 100 100 100
tuberkulosis (per Pelayanan
100.000 Kesehatan
penduduk) Pada Usia
Produktif*
Jumlah 325 345 265 285 405 10. Persentase 100 100 100 100
kabupaten/kota Pelayanan
yang Kesehatan
mencapai eliminasi pada Usia
malaria Lansia*
Insidensi hepatitis B 1,68 1,54 1,39 1,24 1,09 11. Persentase 100 100 100 100
(persen) Pelayanan
Kesehatan
Penderita
Hipertensi*
Persentase merokok 9,1 9 8,9 8,8 8,7 12. Persentase 100 100 100 100
penduduk usia Pelayanan
10-18 tahun Kesehatan
Penderita
Diabetes
Melitus *
Prevalensi obesitas 21,8 21,8 21,8 21,8 21,8 13. Persentase 100 100 100 100
pada penduduk Pelayanan
Kesehatan

15 | L A M P I R A N P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
16 | L A M P I R A N P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4

RPJMN Tahun 2020-2024 RPJMD Kabupaten Sampang


Target/Realisasi Bidang Urusan Target/Realisasi
Prioritas Indikator
Pemerintahan
No Kode Nasional/ Kinerja
Indikator dan Program
(PN/PP) Program 2020R 2021 2022 2023 2024 Program 2020R 2021 2022 2023 2024
Prioritas
Prioritas (Outcome)
Pembangunan
usia > 18 tahun Orang Dengan
(persen) gangguan Jiwa
(ODGJ) Berat*
Persentase tekanan 34,1 34,1 34,1 34,1 34,1 14. Persentase 100 100 100 100
darah tinggi Pelayanan
Kesehatan
Orang terduga
Tuberkulosis*
Persentase fasilitas 65 70 80 90 100 15. Persentase 100 100 100 100
kesehatan tingkat pelayanan
pertama Kesehatan
terakreditasi Orang dengan
Risiko
Terinfeksi
virus yang
melemahkan
daya tahan
tubuh manusia
(Human
Immunodeficie
ncy Virus)*
Persentase rumah 80 85 90 95 100
sakit terakreditasi
PP : Nilai rata-rata hasil NA 399,1 NA NA 399,7 1.01 URUSAN
PENINGKATAN PISA: NA 388,7 NA NA 392,3 PEMERINTAHAN
PEMERATAAN a. Membaca NA 400,4 NA NA 406,2 BIDANG
LAYANAN b. Matematika PENDIDIKAN
PENDIDIKAN c. Sains
BERKUALITAS
Proporsi Anak di NA 34,4 NA NA 35,6 PROGRAM Tingkat 96,79 100 100 100 100
Atas Batas NA 46,6 NA NA 47,4 PENGELOLAAN partisipasi
Kompetensi NA 49 NA NA 51 PENDIDIKAN warga negara
Minimal dalam Test usia 7-15 tahun
PISA yang
(Persen): berpartisipasi
a. Membaca dalam
b. Matematika pendidikan
c. Sains dasar
RPJMN Tahun 2020-2024 RPJMD Kabupaten Sampang
Target/Realisasi Bidang Urusan Target/Realisasi
Prioritas Indikator
Pemerintahan
No Kode Nasional/ Kinerja
Indikator dan Program
(PN/PP) Program 2020R 2021 2022 2023 2024 Program 2020R 2021 2022 2023 2024
Prioritas
Prioritas (Outcome)
Pembangunan
Rata-rata Lama 8,75 8,85 8,95 9,06 9,16 Tingkat 10,08 100 100 100 100
Sekolah Penduduk Partisipasi
Usia 15 Tahun Warga Negara
Keatas (Tahun) Usia 7-18
Tahun yang
belum
menyelesaikan
pendidikan
dasar dan atau
menengah yang
berpartisipasi
dalam
pendidikan
kesataraan
Harapan Lama 13,41 13,6 13,79 13,97 14,16 Tingkat 88,11 100 100 100 100
Sekolah Penduduk Partisipasi
Usia Warga Negara
25 Tahun Usia 5-6 Tahun
Keatas(Tahun) Yang
berpartisipasi
dalam
pendidikan
PAUD
PP : Indeks 66,34 68,1 69,87 71,66 73,49 2.08 URUSAN
PENINGKATAN Perlindungan Anak PEMERINTAHAN
KUALITAS ANAK, (IPA) BIDANG
PEREMPUAN DAN PEMBERDAYAA
PEMUDA N PEREMPUAN
DAN
PERLINDUNGAN
ANAK
Prevalensi anak usia Laki-laki: Menurun Menurun Menurun Menurun PROGRAM Persentase 35 100 100 100 100
13-17 tahun 61,7; PENGARUSUTAM Perangkat
yang pernah Perempua AAN GENDER Daerah yang
mengalami n: DAN melaksanakan
kekerasan 62 PEMBERDAYAAN perencanaan
sepanjang hidupnya (Baseline PEREMPUAN dan
(%) 2018) penganggaran

17 | L A M P I R A N P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
18 | L A M P I R A N P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4

RPJMN Tahun 2020-2024 RPJMD Kabupaten Sampang


Target/Realisasi Bidang Urusan Target/Realisasi
Prioritas Indikator
Pemerintahan
No Kode Nasional/ Kinerja
Indikator dan Program
(PN/PP) Program 2020R 2021 2022 2023 2024 Program 2020R 2021 2022 2023 2024
Prioritas
Prioritas (Outcome)
Pembangunan
yang resposif
gender ( PPRG
)
Indeks 91,21 91,28 91,28 91,33 91,39 PROGRAM Persentase 100 100 100 100 100
Pembangunan PERLINDUNGAN korban
Gender (IPG) PEREMPUAN kekerasan
terhadap
perempuan
yang tertangani
Indeks 73,24 73,5 73,74 73,97 74,18 PROGRAM Persentase 40 50 60 70
Pemberdayaan PENINGKATAN Organisasi
Gender (IDG) KUALITAS Perempuan
KELUARGA yang dibina
Tingkat Partisipasi 52,51 53,13 53,76 54,38 55 PROGRAM Persentase 100 100 100 100
Angkatan Kerja PENGELOLAAN OPD yang
(TPAK) Perempuan SISTEM DATA memanfatkan
GENDER DAN Data Gender
ANAK dan Anak
Prevalensi Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun PROGRAM Persentase 100 100 100 100
kekerasan terhadap dari 9,4 PEMENUHAN Kelembagaan
perempuan usia 15- (Baseline HAK ANAK (PHA) PUHA yang
64 tahun di 12 2016) dibina
bulan terakhir
Indeks 55,33 56,5 56,5 58,17 57,67 PROGRAM Persentase 100 100 100 100
Pembangunan PERLINDUNGAN Anak yang
Pemuda (IPP) KHUSUS ANAK memerlukan
Perlindungan
Khusus yang
ditangani
2.19 URUSAN
PEMERINTAHAN
BIDANG
KEPEMUDAAN
DAN OLAHRAGA
2.19.02 Jumlah 26 18 20 21 22
PROGRAM organisasi
PENGEMBANGAN kepemudaan
KAPASITAS DAYA aktif
RPJMN Tahun 2020-2024 RPJMD Kabupaten Sampang
Target/Realisasi Bidang Urusan Target/Realisasi
Prioritas Indikator
Pemerintahan
No Kode Nasional/ Kinerja
Indikator dan Program
(PN/PP) Program 2020R 2021 2022 2023 2024 Program 2020R 2021 2022 2023 2024
Prioritas
Prioritas (Outcome)
Pembangunan
SAING
KEPEMUDAAN
Jumlah pemuda 4 2 6 7 8
yang
berprestasi di
tingkat
regional,
nasional dan
internasional

PP : Persentase rumah 27,9 40 1.06 URUSAN


PENGENTASAN tangga miskin dan PEMERINTAHAN
KEMISKINAN rentan yang BIDANG SOSIAL
memiliki asset
produktif
(layanan keuangan,
modal, lahan,
pelatihan)
Persentase rumah 25,6 50 PROGRAM Persentase 39,31 0,75 0,75 2,5 4,99
tangga miskin dan PEMBERDAYAAN fakir miskin
rentan yang SOSIAL yang
mengakses mendapatkan
pendanan pembinaan
usaha dalam
penyelenggara
an
pemberdayaan
sosial
Luas kawasan hutan ##### ##### ##### ##### ##### PROGRAM Persentase 2,76 32,48 32,49 39,9 43,22
yang dikelola REHABILITASI PMKS yang
oleh masyarakat SOSIAL menerima
dan dilepaskan pelayanan dan
untuk TORA (Ha) rehabilitasi
sosial
Bidang tanah yang 750.000 ##### Persentase 20,8 100 100 100 100
diredistribusi penyandang
disabilitas
terlantar yang

19 | L A M P I R A N P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
20 | L A M P I R A N P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4

RPJMN Tahun 2020-2024 RPJMD Kabupaten Sampang


Target/Realisasi Bidang Urusan Target/Realisasi
Prioritas Indikator
Pemerintahan
No Kode Nasional/ Kinerja
Indikator dan Program
(PN/PP) Program 2020R 2021 2022 2023 2024 Program 2020R 2021 2022 2023 2024
Prioritas
Prioritas (Outcome)
Pembangunan
terpenuhi
kebutuhan
dasarnya di
luar panti*
Bidang tanah yang ##### ##### Persentase 0 100 100 100 100
dilegalisasi Anak Terlantar
yang terpenuhi
kebutuhan
dasarnya di
luar panti*
Persentase 0 100 100 100 100
lanjut usia
terlantar yang
terpenuhi
kebutuhan
dasarnya di
luar panti*
PP : Persentase 45 47 48 50 52 Persentase 0 100 100 100 100
PENINGKATAN angkatan kerja Gelandangan
PRODUKTIVITAS berpendidikan dan Pengemis
DAN DAYA SAING menengah ke atas yang terpenuhi
kebutuhan
dasarnya di
luar panti*
Jumlah PT yang
Masuk ke dalam
World Class
University
a. Top 200 0 0 0 0 1
b. Top 300 1 1 1 1 2
c. Top 500 2 2 2 2 3
Proporsi pekerja 43 45 47 48 50
berkeahlian
menengah dan
tinggi (%)
REVOLUSI
MENTAL DAN
RPJMN Tahun 2020-2024 RPJMD Kabupaten Sampang
Target/Realisasi Bidang Urusan Target/Realisasi
Prioritas Indikator
Pemerintahan
No Kode Nasional/ Kinerja
Indikator dan Program
(PN/PP) Program 2020R 2021 2022 2023 2024 Program 2020R 2021 2022 2023 2024
Prioritas
Prioritas (Outcome)
Pembangunan
PEMBANGUNAN
KEBUDAYAAN
PP : REVOLUSI -
MENTAL DAN
PEMBINAAN
IDEOLOGI
PANCASILA
UNTUK
MEMPERKUKUH
KETAHANAN
BUDAYA BANGSA
DAN
MEMBENTUK
MENTALITAS
BANGSA YANG
MAJU, MODERN,
DAN
BERKARAKTER
PP : -
MENINGKATKAN
PEMAJUAN DAN
PELESTARIAN
KEBUDAYAAN
UNTUK
MEMPERKUAT
KARAKTER DAN
MEMPERTEGUH
JATI DIRI
BANGSA,
MENINGKATKAN
KESEJAHTERAAN
RAKYAT, DAN
MEMPENGARUHI
ARAH
PERKEMBANGAN
PERADABAN
DUNIA

21 | L A M P I R A N P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
22 | L A M P I R A N P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4

RPJMN Tahun 2020-2024 RPJMD Kabupaten Sampang


Target/Realisasi Bidang Urusan Target/Realisasi
Prioritas Indikator
Pemerintahan
No Kode Nasional/ Kinerja
Indikator dan Program
(PN/PP) Program 2020R 2021 2022 2023 2024 Program 2020R 2021 2022 2023 2024
Prioritas
Prioritas (Outcome)
Pembangunan
PP : Indeks Kerukunan 8.01 KESATUAN
MEMPERKUAT Umat Beragama BANGSA DAN
MODERASI POLITIK
BERAGAMA
UNTUK
MENGUKUHKAN
TOLERANSI,
KERUKUNAN DAN
HARMONI SOSIAL
PP : - Program Cakupan 6,67 6,67 31,11 31,11 31,11
PENINGKATAN Pembinaan dan Pencegahan
BUDAYA Pengembangan Penyakit
LITERASI, Ketahanan Masyarakat
INOVASI DAN Ekonomi, Sosial,
KREATIVITAS dan Budaya
BAGI
TERWUJUDNYA
MASYARAKAT
BERPENGETAHU
AN, DAN
BERKARAKTER
MEMPERKUAT 2.23 URUSAN
INFRASTRUKTUR PEMERINTAHAN
UNTUK BIDANG
MENDUKUNG PERPUSTAKAAN
PENGEMBANGAN
EKONOMI DAN
PELAYANAN
DASAR
PP : Persentase rumah 92,84 93,44 94 94,63 95 2.23.02 Jumlah 1 3 6 10
INFRASTRUKTUR tangga yang PROGRAM Perpustakaan
PELAYANAN menempati hunian PEMBINAAN Sesuai Standar
DASAR dengan kecukupan PERPUSTAKAAN
luas lantai per
kapita (%)
Persentase rumah 82,35 83,5 84,8 86 87 1.03 URUSAN
tangga yang PEMERINTAHAN
menempati hunian BIDANG
RPJMN Tahun 2020-2024 RPJMD Kabupaten Sampang
Target/Realisasi Bidang Urusan Target/Realisasi
Prioritas Indikator
Pemerintahan
No Kode Nasional/ Kinerja
Indikator dan Program
(PN/PP) Program 2020R 2021 2022 2023 2024 Program 2020R 2021 2022 2023 2024
Prioritas
Prioritas (Outcome)
Pembangunan
dengan ketahanan PEKERJAAN
bangunan (atap, UMUM DAN
lantai, dinding) (%) PENATAAN
RUANG
Persentase rumah 55,46 56,85 58,23 59,62 60 1.03.07 Persentase 55 56 57 58 60
tangga yang PROGRAM Penyediaan
memiliki sertifikat PENGEMBANGAN Infrastruktur
hak atas tanah PERMUKIMAN Permukiman &
untuk perumahan Perumahan
(%)
Rasio outstanding 3,05 3,1 3,3 3,6 4 1.03.03 Persentase RT 45 90,07 92,25 93,16 94,88
KPR terhadap PDB PROGRAM yang
(%) PENGELOLAAN menempati
DAN hunian dengan
PENGEMBANGAN akses air
SISTEM minum aman
PENYEDIAAN AIR
MINUM
Persentase rumah 78,1% 79,43% 82,07% 86,03% 90% akses 1.03.05 Persentase RT 65,92 75,64 77,36 78,08 78,89
tangga yang akses akses akses akses layak PROGRAM yang
menempati hunian layak layak layak layak (termasuk PENGELOLAAN menempati
dengan akses (termasuk (termasuk (termasuk (termasuk 15% akses DAN hunian dengan
sanitasi (air limbah) 9,65% 11% akses 13% akses 14% akses aman) PENGEMBANGAN akses sanitasi
layak dan aman akses aman aman aman SISTEM AIR (air limbah
(%) aman LIMBAH domestik)
layak dan
aman)
Persentase rumah 5,95 4,46 2,98 1,49 0 1.04 URUSAN
tangga yang masih PEMERINTAHAN
mempraktikkan BIDANG
buang air besar PERUMAHAN
sembarangan (%) DAN KAWASAN
PERMUKIMAN
Persentase rumah 72.92% 73.70% 75.28% 77.64% 80% 1.04.03 Persentase 1,31 4,29 5,69 7,09 8,49
tangga yang penangan penangan penangan penangan penangan PROGRAM Penyediaan
menempati hunian an; an; an; an; an; KAWASAN Infrastruktur
dengan akses 3.70% 5.51% 9.13% 14.57% 20% PERMUKIMAN Kawasan
sampah yang Kumuh

23 | L A M P I R A N P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
24 | L A M P I R A N P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4

RPJMN Tahun 2020-2024 RPJMD Kabupaten Sampang


Target/Realisasi Bidang Urusan Target/Realisasi
Prioritas Indikator
Pemerintahan
No Kode Nasional/ Kinerja
Indikator dan Program
(PN/PP) Program 2020R 2021 2022 2023 2024 Program 2020R 2021 2022 2023 2024
Prioritas
Prioritas (Outcome)
Pembangunan
terkelola dengan pengurang pengurang pengurang pengurang pengurang
baik an an an an an
(%)
Persentase rumah 91.8% 93.8% 95.9% 97.9% 100% Persentase 2,81 2,89 2,98 3,07 3,15
tangga yang (JP: (JP: 25.4% (JP: 27.1% (JP: (JP: Penyediaan
menempati hunian 23.6%, BJP: BJP: 28.9%, 30.4%, rumah layak
dengan akses air BJP: 68.4%) 68.7%) BJP: BJP: huni
minum layak (%) 68.2%) 69.0%) 69.5%)
Persentase rumah 7,3 8,4 10 12,2 15 Persentase 100 100 100 100 100
tangga yang warga negara
menempati hunian korban
dengan akses air bencana
minum aman (%) kab./kota yang
memperoleh
rumah layak
huni *)
Volume tampungan 52,5 55,18 57,06 58,1 58,5
air per kapita
(m3/kapita)
Jumlah Daerah 1 2 3 2 1
Irigasi yang
dimodernisasi
Luas lahan ##### ##### ##### ##### #####
pertanian padi dan
nonpadi yang
beririgasi
meningkat
(Hektare)
Provinsi dengan 20 20 20 20 20
penurunan risiko
bencana di wilayah
risiko bencana
Penyediaan air baku 4,27 11,43 11,43 11,43 11,43
untuk kebutuhan
air minum, industri,
dan kawasan
unggulan
(m3/detik)
RPJMN Tahun 2020-2024 RPJMD Kabupaten Sampang
Target/Realisasi Bidang Urusan Target/Realisasi
Prioritas Indikator
Pemerintahan
No Kode Nasional/ Kinerja
Indikator dan Program
(PN/PP) Program 2020R 2021 2022 2023 2024 Program 2020R 2021 2022 2023 2024
Prioritas
Prioritas (Outcome)
Pembangunan
Rasio fatalitas 53 55 57 60 65
kecelakaan jalan per
10.000 kendaraan
(terhadap informasi
dasar 2010)
(persen)
PP : Panjang jalan tol 1.03 URUSAN
INFRASTRUKTUR baru yang PEMERINTAHAN
EKONOMI beroperasi BIDANG
dalam 5 tahun PEKERJAAN
(2.500 km) UMUM DAN
PENATAAN
RUANG
Jumlah pelabuhan 1.03.10 Persentase 60,07 64,64 68,91 73,15 77,43
utama (hub) yang PROGRAM panjang jalan
memenuhi standar PENYELENGGAR dalam kondisi
(7 pelabuhan) AAN JALAN baik
Kinerja tepat waktu Persentase 65,16 68,27 71,67 75,07 78,47
(on time jembatan
performance) dalam kondisi
penerbangan (90%) baik
Panjang jaringan KA
yang beroperasi
(7.635 km's)
PP : Jumlah layanan
INFRASTRUKTUR angkutan umum
PERKOTAAN masal perkotaan
yang dibangun dan
dikembangkan
(Kota)
PP : ENERGI DAN Rasio elektrifikasi 100 100 100 100 100
KETENAGALISTRI (%)
KAN
Pemenuhan 1142 1203 1268 1336 1408
Kebutuhan
(Konsumsi)
Listrik (kWh)

25 | L A M P I R A N P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
26 | L A M P I R A N P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4

RPJMN Tahun 2020-2024 RPJMD Kabupaten Sampang


Target/Realisasi Bidang Urusan Target/Realisasi
Prioritas Indikator
Pemerintahan
No Kode Nasional/ Kinerja
Indikator dan Program
(PN/PP) Program 2020R 2021 2022 2023 2024 Program 2020R 2021 2022 2023 2024
Prioritas
Prioritas (Outcome)
Pembangunan
Penurunan Emisi 4,71 4,92 5,36 5,91 6,07
CO2 Pembangkit
(juta ton)
PP : Persentase 8,8 8,8 8,8 8,8 8,8 2.16 URUSAN
TRANSFORMASI pertumbuhan sektor PEMERINTAHAN
DIGITAL TIK BIDANG
(rata-rata) KOMUNIKASI
DAN
INFORMATIKA
Persentase 72,6 74,2 79,2 80,7 82,3 2.16.02 Persentase 81,25 73,68 78,95 86,84 100
pengguna internet PROGRAM PPID Pembantu
(Persentase) INFORMASI DAN dengan kinerja
KOMUNIKASI baik
PUBLIK
Persentase populasi 72,6 74,2 79,2 80,7 82,3 Persentase KIM 89,29 80 85 90 95
yang dijangkau berbasis IT
oleh jaringan
bergerak pitalebar
(4G)
Existing Q2 2019 :
97,59%
Proporsi individu 72,6 74,2 79,2 80,7 82,3 Persentase n/a 100 100 100 100
yang kegiatan
menguasai/memilik kehumasan
i telepon genggam yang
(Persentase) terlaksana
MEMBANGUN
LINGKUNGAN
HIDUP,
MENINGKATKAN
KETAHANAN
BENCANA, DAN
PERUBAHAN
IKLIM
PP : Indeks Kualitas 84,1 84,2 84,3 84,4 84,5 2.11 URUSAN
PENINGKATAN Udara (IKU) PEMERINTAHAN
KUALITAS BIDANG
RPJMN Tahun 2020-2024 RPJMD Kabupaten Sampang
Target/Realisasi Bidang Urusan Target/Realisasi
Prioritas Indikator
Pemerintahan
No Kode Nasional/ Kinerja
Indikator dan Program
(PN/PP) Program 2020R 2021 2022 2023 2024 Program 2020R 2021 2022 2023 2024
Prioritas
Prioritas (Outcome)
Pembangunan
LINGKUNGAN LINGKUNGAN
HIDUP HIDUP
Indeks Kualitas Air 55,1 55,2 55,3 55,4 55,5 2.11.02 Persentase 100 100 100 100 100
(IKA) PROGRAM Tersedianya
PERENCANAAN Dokumen
LINGKUNGAN Pengendalian
HIDUP dan
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
2.11.03 Persentase 56 72 80 100 100
PROGRAM pemenuhan
PENGENDALIAN baku mutu air
PENCEMARAN
DAN/ATAU
KERUSAKAN
LINGKUNGAN
HIDUP
Indeks Kualitas Air 58,5 59 59,5 60 60,5 Persentase 150 48,49 66,67 84,85 100
Laut (IKAL) pemenuhan
baku mutu
udara
Indeks Kualitas 61,6 62,5 63,5 64,5 65,5 2.11.04 Persentase 31,6 0,82 0,86 0,9 0,94
Tutupan Lahan dan PROGRAM peningkatan
Ekosistem Gambut PENGELOLAAN luasan RTH
(IKTL) KEANEKARAGAM
AN HAYATI
(KEHATI)
2.11.05 Persentase 5 61 62 63 64
PROGRAM limbah B3 yang
PENGENDALIAN dikelola
BAHAN
BERBAHAYA
DAN BERACUN
(B3) DAN
LIMBAH BAHAN
BERBAHAYA

27 | L A M P I R A N P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
28 | L A M P I R A N P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4

RPJMN Tahun 2020-2024 RPJMD Kabupaten Sampang


Target/Realisasi Bidang Urusan Target/Realisasi
Prioritas Indikator
Pemerintahan
No Kode Nasional/ Kinerja
Indikator dan Program
(PN/PP) Program 2020R 2021 2022 2023 2024 Program 2020R 2021 2022 2023 2024
Prioritas
Prioritas (Outcome)
Pembangunan
DAN BERACUN
(LIMBAH B3)
2.11.06 Persentase 42 26 31 36 41
PROGRAM pelaku usaha
PEMBINAAN DAN yang taat
PENGAWASAN terhadap
TERHADAP IZIN peraturan
LINGKUNGAN lingkungan
DAN IZIN
PERLINDUNGAN
DAN
PENGELOLAAN
LINGKUNGAN
HIDUP (PPLH)
2.11.08 Jumlah 0 0 4 5 6
PROGRAM Kelompok
PENINGKATAN Masyarakat
PENDIDIKAN, yang Diberi
PELATIHAN DAN Pendidikan,
PENYULUHAN Pelatihan dan
LINGKUNGAN Penyuluhan
HIDUP UNTUK
MASYARAKAT
2.11.09 Jumlah 5 1 5 5 5
PROGRAM penghargaan
PENGHARGAAN yang diberikan
LINGKUNGAN kepada
HIDUP UNTUK masyarakat
MASYARAKAT
2.11.10 Persentase 100 100 100 100 100
PROGRAM Penyelesaian
PENANGANAN Pengaduan di
PENGADUAN Bidang
LINGKUNGAN Lingkungan
HIDUP Hidup
2.11.11 Persentase 12 13 14 15 16
PROGRAM penanganan
RPJMN Tahun 2020-2024 RPJMD Kabupaten Sampang
Target/Realisasi Bidang Urusan Target/Realisasi
Prioritas Indikator
Pemerintahan
No Kode Nasional/ Kinerja
Indikator dan Program
(PN/PP) Program 2020R 2021 2022 2023 2024 Program 2020R 2021 2022 2023 2024
Prioritas
Prioritas (Outcome)
Pembangunan
PENGELOLAAN timbulan
PERSAMPAHAN sampah
Persentase 2,45 1,45 4 5 6
pengurangan
timbulan
sampah
PP : Persentase potensi 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 1.05 URUSAN
PENINGKATAN kehilangan PDB PEMERINTAHAN
KETAHANAN akibat dampak BIDANG
BENCANA DAN bencana (persen) KETENTERAMA
IKLIM N DAN
KETERTIBAN
UMUM SERTA
PERLINDUNGAN
MASYARAKAT
Persentase 0,34 0,59 0,81 1 1,15 1.05.03 Persentase 7,7 23,07 30,76 46,15 61,53
penurunan potensi PROGRAM desa tangguh
kehilangan PDB PENANGGULANG bencana
sektor terdampak AN BENCANA
bahaya iklim
(persen)
Kecepatan 5 4,5 4 3,5 3 Persentase 100 100 100 100 100
penyampaian korban
informasi bencana alam
peringatan dini yang tertangani
bencana kepada
masyarakat (menit)
Jumlah korban 0 0 0 0 0
meninggal,
hilang, dan
terkena
dampak
bencana per
100.000 orang
Persentase 100 100 100 100 100
Warga
Kabupaten
yang

29 | L A M P I R A N P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
30 | L A M P I R A N P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4

RPJMN Tahun 2020-2024 RPJMD Kabupaten Sampang


Target/Realisasi Bidang Urusan Target/Realisasi
Prioritas Indikator
Pemerintahan
No Kode Nasional/ Kinerja
Indikator dan Program
(PN/PP) Program 2020R 2021 2022 2023 2024 Program 2020R 2021 2022 2023 2024
Prioritas
Prioritas (Outcome)
Pembangunan
memperoleh
layanan
informasi
rawan bencana
*)
PP : Persentase 11,8 12,5 12,8 12,8 13,2 Persentase 100 100 100 100 100
PEMBANGUNAN penurunan emisi Warga
RENDAH KARBON GRK Kabupaten
terhadap baseline yang
pada sektor energi memperoleh
(persen) layanan
pencegahan
dan
kesiapsiagaan
terhadap
bencana*)
Persentase 45,8 50,7 53,1 57,2 58,3 Jumlah Warga 100 100 100 100 100
penurunan emisi Negara yang
GRK memperoleh
terhadap baseline layanan
pada sektor lahan penyelamatan
(persen) dan
evakuasi
korban
bencana*)
Persentase 8,5 9 9,3 9,4 9,4
penurunan emisi
GRK
terhadap baseline
pada sektor limbah
(persen)
Persentase 8,5 9 9,3 9,4 9,4
penurunan emisi
GRK
terhadap baseline
pada sektor IPPU
(persen)
RPJMN Tahun 2020-2024 RPJMD Kabupaten Sampang
Target/Realisasi Bidang Urusan Target/Realisasi
Prioritas Indikator
Pemerintahan
No Kode Nasional/ Kinerja
Indikator dan Program
(PN/PP) Program 2020R 2021 2022 2023 2024 Program 2020R 2021 2022 2023 2024
Prioritas
Prioritas (Outcome)
Pembangunan
Persentase 6,5 6,6 6,8 7 7,3
penurunan emisi
GRK
terhadap baseline
pada sektor pesisir
dan kelautan
(persen)
MEMPERKUAT
STABILITAS
POLHUKHANKAM
DAN
TRANSFORMASI
PELAYANAN
PUBLIK
PP : KONSOLIDASI - 8.01 KESATUAN
DEMOKRASI BANGSA DAN
POLITIK
8.01.03 Persentase 25 25 25 25 25
PROGRAM Masyarakat
PENINGKATAN yang
PERAN PARTAI mendapatkan
POLITIK DAN pemahaman
LEMBAGA etika dan
PENDIDIKAN budaya politik
MELALUI
PENDIDIKAN
POLITIK DAN
PENGEMBANGAN
ETIKA SERTA
BUDAYA POLITIK
PP : Indeks pengaruh 95,07 95,27 95,47 95,67 95,67
OPTIMALISASI dan peran Indonesia
KEBIJAKAN LUAR di dunia
NEGERI internasional
PP : PENEGAKAN Indeks 0,65 0,67 0,69 0,71 0,73
HUKUM Pembangunan
NASIONAL Hukum

31 | L A M P I R A N P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
32 | L A M P I R A N P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4

RPJMN Tahun 2020-2024 RPJMD Kabupaten Sampang


Target/Realisasi Bidang Urusan Target/Realisasi
Prioritas Indikator
Pemerintahan
No Kode Nasional/ Kinerja
Indikator dan Program
(PN/PP) Program 2020R 2021 2022 2023 2024 Program 2020R 2021 2022 2023 2024
Prioritas
Prioritas (Outcome)
Pembangunan
PP : REFORMASI Persentase Instansi 70 75 80 85 85 4.01
BIROKRASI DAN Pemerintah Pusat SEKRETARIAT
TATA KELOLA (Kementerian/Lemb DAERAH
aga) dengan Indeks
RB Baik Keatas*
PersentaseInstansi 50 60 70 80 85 4.01.01 Persentase 100 100 100 100 100
Pemerintah PROGRAM penunjang
Daerah (Provinsi) PENUNJANG urusan
dengan Indeks RB URUSAN pemerintahan
Baik Keatas* PEMERINTAHAN daerah yg
DAERAH difasilitasi
KABUPATEN/KO
TA
Persentase Instansi 30 35 45 55 70 Persentase 100 100 100 100 100
Pemerintah penataan
Daerah organisasi yang
(Kabupaten/Kota) dilaksanakan
dengan sesuai
Indeks RB Baik peraturan
Keatas* perundang-
undangan
Persentase 100 100 100 100 100
fasilitasi
keprotokoleran
dan
komunikasi
pimpinan yang
terlayani
PP : Menjaga Global Fire Power 0,26 0,25 0,24 0,22 00.20 1.05 URUSAN
Stabilitas Index PEMERINTAHAN
Keamanan BIDANG
Nasional KETENTERAMA
N DAN
KETERTIBAN
UMUM SERTA
PERLINDUNGAN
MASYARAKAT
RPJMN Tahun 2020-2024 RPJMD Kabupaten Sampang
Target/Realisasi Bidang Urusan Target/Realisasi
Prioritas Indikator
Pemerintahan
No Kode Nasional/ Kinerja
Indikator dan Program
(PN/PP) Program 2020R 2021 2022 2023 2024 Program 2020R 2021 2022 2023 2024
Prioritas
Prioritas (Outcome)
Pembangunan
Global Terorism 04.44 04.39 04.34 04.29 04.24 1.05.02 Persentase 31 100 100 100 100
Index PROGRAM penanganan
PENINGKATAN pelanggaran
KETENTERAMAN perda dan
DAN Ketertiban
KETERTIBAN Umum
UMUM
Proporsi orang ya >55% >55% >55% >60% >60% Persentase 67 55,91 70,97 86,02 100
desa dengan
Satuan
Perlindungan
Masyarakat
yang aktif
Indeks Keamanan 3,1 3,2 3,2 3,3 3,4 Warga 81 100 100 100 100
dan Ketertiban Kabupaten
Nasional yang
memperoleh
layanan akibat
dari penegakan
hukum Perda
dan perkada *)

33 | L A M P I R A N P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4

Anda mungkin juga menyukai