178 PROSES DAN BENTUK

Catenas di iklim lembab dapat diharapkan untuk mengembangkan

tanah tebal di posisi lereng bawah tapi di semi-kering

daerah, di mana mencuci terus tanah tipis kecuali pada termurah

gradien, catenas dapat diharapkan untuk memiliki tanah lebih dalam

upslope dan tanah tipis lereng bawah.

Sebuah kelemahan dengan perubahan jangka panjang-pemodelan adalah

asumsi bahwa iklim tetap konstan.

Namun, adalah mungkin untuk memungkinkan perubahan iklim di

model. Kirkby (1984), misalnya, termasuk perubahan

iklim di modelnya tebing mundur di South Wales,

sebagai awalnya dipelajari oleh Savigear (1952) dan sering

dikutip sebagai contoh dari substitusi lokasi-waktu

(p. 25). Kirkby berlari model untuk tiga tahap. Pertama,

untuk jangka waktu, mulai 500.000 tahun yang lalu dan berakhir

50.000 tahun yang lalu, sesuai kira-kira untuk pengembangan val-ley pedalaman

dengan tingkat dasar tetap di bawah terutama

kondisi periglacial; kedua, untuk jangka waktu tebing

mundur dari 50.000 sampai 10.000 tahun yang lalu; dan, ketiga,

untuk jangka waktu penghapusan basal meliputi terakhir 10.000

tahun (Gambar 7.8). Convexities atas yang diamati

profil kemiringan yang disurvei oleh Savigear dapat, sesuai-ing untuk themodel,

hanya terbentuk selama periglacial yang

fase dan membutuhkan setidaknya 100.000 tahun untuk membentuk. Mereka

hari ini fitur randa.

konservasi, tapi sekarang menerapkan didirikan cukup baik

hukum transportasi geomorfik (misalnya Dietrich dan Perron

2006). Gambar 7.9 menunjukkan bagaimana tiga dimensi bukit-lopemodel

menjelaskan pengembangan ridge-dan-lembah

topografi di medan tanah berjubah.

MANUSIA DAN hillslopes

Hillslopes adalah lokasi banyak aktivitas manusia,

dan studi mereka memiliki aplikasi praktis. Pengetahuan

limpasan dan erosi pada lereng penting bagi rencana-ning pertanian, rekreasi, dan

lain kegiatan. Tanah

manajemen sering panggilan untuk lereng dirancang untuk jangka panjang

stabilitas. Tambang tailing tumpukan, terutama yang mengandung

bahan beracun, dan reklamasi daerah strip-ditambang

juga panggilan untuk desain lereng stabil. Bagian akhir ini

akan mempertimbangkan efek dari manusia pada tanah lereng

erosi.

Pemodelan erosi tanah

Erosi tanah telah menjadi isu global karena yang

konsekuensi lingkungan, termasuk polusi dan

pengendapan. Masalah pencemaran utama dapat terjadi

dari peristiwa erosi relatif moderat dan sering di

baik beriklim sedang dan tropis iklim. Di hampir setiap

countryof theworldunder hampir semua jenis tanah penutup

kontrol dan pencegahan erosi yang diperlukan. Pencegahan

erosi tanah berarti mengurangi laju kehilangan tanah untuk

sekitar tingkat yang akan ada dalam kondisi natu-ral. Hal ini sangat penting dan

tergantung

pada pelaksanaan konservasi tanah yang cocok

strategi (Morgan 1995) strategi konservasi .Soil

menuntut pemahaman yang menyeluruh tentang proses

erosi dan kemampuan untuk memberikan prediksi kerugian tanah,

yang mana Ahli Geomorfologi memiliki peran penting untuk bermain.

Faktor-faktor yang mempengaruhi laju erosi tanah meliputi curah hujan,

limpasan, angin, tanah, kemiringan, tutupan lahan, dan kehadiran atau

tidak adanya strategi konservasi.

Erosi tanah adalah proses geomorfologi areawhere

modellinghas memiliki tingkat success.One yang pertama dan

yang paling banyak digunakan adalah model empiris theUniversal

Rugi Tanah Persamaan (USLE) (Box 7.2). The USLE memiliki

telah banyak digunakan, terutama di Amerika Serikat, untuk memprediksi

lembar dan erosi rill dalam penilaian nasional tanah ero-sion. Namun, model

empiris memprediksi erosi tanah pada

lereng tunggal menurut hubungan statistik antara

faktor penting dan agak perkiraan. Model

berdasarkan fisika erosi tanah dikembangkan dur-ing tahun 1980 untuk

memberikan hasil yang lebih baik. Dua jenis

fisik model berbasis telah berevolusi - disamakan mod-els dan didistribusikan

model (lihat Huggett dan Cheesman

2002, 156-9) .Lumped modelsare non-spasial, pra-dicting respon keseluruhan atau

rata-rata DAS.

Didistribusikan modelsare spasial, yang berarti bahwa mereka

memprediksi distribusi spasial limpasan dan sedimen

gerakan di atas permukaan tanah selama badai individu