Anda di halaman 1dari 4

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

IBNU SUTOWO BATURAJA PENATALAKSANAAN TERTUSUK JARUM


ATAU BENDA TAJAM DAN TERPAPAR
CAIRAN TUBUH
No. Dokumen No. Revisi Halaman
Jl. Dr. Moh Hatta No.1
Telp.(0735)320118, 320298
Fax. (0735) 327096,Email: 1/4
ibnusutoworsud@yahoo.co.id

STANDAR Tanggal Terbit Disahkan Oleh


Direktur
OPRASIONAL
RSUD Dr. H. Ibnu Sutowo Baturaja
PROSEDUR
(SPO)
dr. RYNNA DYANA. R
Penata Tk. I
NIP. 198208212010012007
Tertusuk jarum dan benda tajam adalah suatu kejadian
yang tanpa disengaja yang dapat menyebabkan infeksi
dari benda yang memiliki sudut tajam atau runcing yang
menusuk, memotong, melukai kulit seperti jarum suntik,
jarum jahit bedah, pisau, gunting, pecahan ampul atau
PENGERTIAN
benang kawat bekas pasien.
Terpapar cairan Tubuh Pasien adalah suatu kejadian yang
tanpa disengaja yang dapat menyebabkan terinfeksi oleh
Mikroorganisme dari darah (Bloodborne Pathogen) atau
cairan tubuh lain.
Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk
melindungi petugas kesehatan, petugas kebersihan,
TUJUAN
pengunjung dari perlukaan dan tertular penyakit seperti
Hepatitis B, Hepatitis C dan HIV.
Keputusan Direktur RSUD Dr. H. Ibnu Sutowo Nomor: 800/
KEBIJAKAN 391.B/XLV/1.2/2019 tentang kebijakan kesehatan
lingkungan rumah sakit..
Prosedur penatalaksanaan tertusuk jarum bekas pakai dan
benda tajam:
1. Pertolongan Pertama:
a. Jangan Panik;
b. Penatalaksanaan lokasi terpapar:
1) Segera cuci bagian yang terpapar dengan
PROSEDUR sabun antiseptik dan air mengalir;
2) Bilas dengan air bila terpapar pada daerah
membran mukosa.
c. Bilas dengan air atau cairan NaCl bila terpapar
pada daerah mata.
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
IBNU SUTOWO BATURAJA PENATALAKSANAAN TERTUSUK JARUM
ATAU BENDA TAJAM DAN TERPAPAR
CAIRAN TUBUH
No. Dokumen No. Revisi Halaman
Jl. Dr. Moh Hatta No.1
Telp.(0735)320118, 320298
Fax. (0735) 327096,Email: 2/4
ibnusutoworsud@yahoo.co.id

2. Penanganan Lanjutan:
a. Bila terjadi diluar jam kerja segera ke Instalasi
Gawat Darurat Rumah Sakit terdekat untuk
penatalaksanaan selanjutnya;
b. Bila terjadi pada jam kerja segera ke Instalasi
Gawat Darurat untuk penatalaksanaan selanjutnya
oleh Dokter jaga.
3. Laporan dan Pendokumentasian:
a. Laporan meliputi: hari, tanggal, jam, dimana,
bagaimana kejadian, bagian mana yang terkena,
penyebab, jenis sumber (darah, urin, feses) dan
jumlah sumber yang mencemari (banyak/ sedikit);
b. Tentukan status pasien sebagai sumber jarum dan
benda tajam (pasien dengan riwayat sakit apa);
c. Tentukan status petugas yang terpapar : Apakah
menderita Hepatitis B, apakah pernah
mendapatkan imunisasi Hepatitis B, apakah
PROSEDUR
sedang hamil/ menyusui;
d. Jika tidak diketahui sumber paparannya. Petuags
yang terpapar diperiksa status HIV, HBV, HCV;
e. Bila status pasien bebas HIV, HBV, HCV dan
bukan dalam masa inkuasi tidak perlu tindakan
khusus untuk petugas, tetapi bila diragukan dapat
dilakukan konseling;
f. Pemberian Propilaksis Pasca Pajanan
1) Pasca Pajanan HIV: Apabila Status pasien
HIV harus diberikan Prolaksis pasca pajanan
berupa obat ARV 4 jam setelah paparan,
maksimal 48 – 72 jam diberikan selama 28
hari dan Tes HIV diulang setelah 6 minggu, 3
bulan, dan 6 bulan.
2) Pasca Pajanan Hepatitis B
a) Jika pernah diperiksa anti HBs yang
meliputi: Anti HBs (+), titer ≤ 10, lakukan
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
IBNU SUTOWO BATURAJA PENATALAKSANAAN TERTUSUK JARUM
ATAU BENDA TAJAM DAN TERPAPAR
CAIRAN TUBUH
No. Dokumen No. Revisi Halaman
Jl. Dr. Moh Hatta No.1
Telp.(0735)320118, 320298
Fax. (0735) 327096,Email: 3/4
ibnusutoworsud@yahoo.co.id

Booster dan Anti HBs (+), titer ≥ 10


lakukan observasi;
b) Jika belum pernah vaksinasi maka:
Segera vaksinasi sesuai standar, Cek
HbsAg bulan kesatu (1), bulan ketiga (3),
bulan keenam (6), Jika HbsAg (+), rujuk ke
Gastrohepatologi Penyakit Dalam untuk
penanganan lebih lanjut
3) Evaluasi pencemaran berdasarkan mode, rute,
beratnya, yang terpapar
a) Cairan resiko tinggi yang perlu diwaspadai
dan dapat menimbulkan pencemaran
adalah darah, cairan sperma, sekret
vagina, cairan cerebro spinal;
b) Cairan tubuh yang tidak menimbulkan
pencemaran: urine, sputum non purulen,
PROSEDUR
ingus, air mata, keringat, feses, sekret
vagina, cairan cerebro spinal;
c) Cairan tubuh yang tidak menimbulkan
pencemaran: urin, sputum non purulen,
ingus, air mata, keringat, feses;
d) Evaluasi yang terpapar pasien terinfeksi
Hepatitis B dan HIV, yang perlu di follow
up, dengan indikasi seperti terpapar cairan
tubh pada mukosa, terpapar pada kulit
yang tidak utuh/ bekas luka, terpapar
serangga yang bekas menggigit pasien
tertusuk jarum, dan dengan kasus HIV,
Hepatitis B.
4) Laporan kejadian dilakukan oleh unit kerja
tempat terjadinya kecelakaan kepada Panitia
PPI.
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
IBNU SUTOWO BATURAJA PENATALAKSANAAN TERTUSUK JARUM
ATAU BENDA TAJAM DAN TERPAPAR
CAIRAN TUBUH
No. Dokumen No. Revisi Halaman
Jl. Dr. Moh Hatta No.1
Telp.(0735)320118, 320298
Fax. (0735) 327096,Email: 4/4
ibnusutoworsud@yahoo.co.id

Instalasi Gawat Darurat


Rawat Jalan
Rawat Inap
Kamar Bayi Kamar Bersalin
UNIT TERKAIT Kamar Bedah
Perawatan Intensif (NICU/ PICU/ HCU)
Laboratorium
Cleaning Service
Laundry

Anda mungkin juga menyukai