Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN TERTUSUK JARUM

SUNTIK
No.Dokumen : 440/0692.SOP/436.7.2.3.16/2022
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 04 Januari 2022
Halaman : 1/2

UPTD
dr. Tita Pusparini, M.Kes
Puskesmas Gundih
NIP. 198011202006042021

1. Pengertian Penatalaksanaan tertususk jarum adalah salah satu upaya pencegahan dan
pengendalian infeksi terhadap petugas yang tertusuk benda yang memiliki
sudut yang tajam atau runcing yang menusuk, memotong, melukai kulit
seperti jarum suntik, jarum jahit bedah
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk melindungi petugas dari
infeksi akibat tertusuk jarum suntik
3. Kebijakan Surat Penetapan tentang Kebijakan Pelaksanaan Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi Di UPTD Puskesmas Gundih No.
440/0145.SP/436.7.3.2.16/2022
4. Referensi 4.1 Peraturan Menteri Kesehatan No. 27 Tahun 2017 tentang Pedoman
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan.
4.2 Pedoman Teknis Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama Tahun 2020
5. Prosedur 1. Pertolongan Pertama
a. Jangan Panik
b. Penatalaksanaan lokasi terpapar
- Segera cuci bagian tubuh yang terpapar dengan sabun anti septik
dan air mengalir
- Bilas dengan air bila terpapar pada daerah membaran mukosa
- Bilas dengan air atau cairan NaCl bila terpapar pada daerah mata
2. Penanganan Lanjutan
Bila terjadi diluar jam kerja atau dalam jam kerja segera ke IGD untuk
penatalaksanaan selanjutnya
3. Laporan dan Pendokumentasian
a. Laporan meliputi: hari, tanggal, jam, dimana, bagaimana kejadian,
bagian mana yang terkena, penyebab, jenis sumber (darah, urin, feces)
dan jumlah sumber yang mencemari (banyak/sedikit)
b. Tentukan status pasien sebagai sumber jarum (pasien dengan riwayat
sakit apa)
c. Tentukan status petugas yang terpapar, apakah menderita Hepatitis B,
apakah pernah mendapat Imunisasi Hepatitis B, jika wanita apakah
sedang hamil atau menyusui
d. Jika tidak diketahui sumber paparannya, petugas yang terpapar
(konsul ke penyakit dalam)
e. Bila status pasien HIV, HBV, HCV dan bukan dalam masa inkubasi
tidak perlu tindakan khusus untuk petugas, tetapi bila diragukan dapat
melakukan konseling
f. Pemberian Profilaksis sesuai indikasi
g. Lakukan evaluasi 3,6, 12 bulan
6. Diagram Alir
Mulai

Pertolongan Pertama

a. Jangan Panik
b. Penatalaksanaan lokasi terpapar
- Segera cuci bagian tubuh yang terpapar dengan sabun anti septik dan
air mengalir
- Bilas dengan air bila terpapar pada daerah membaran mukosa

Penanganan Lanjutan
Bila terjadi diluar jam kerja atau dalam jam kerja segera ke IGD
untuk penatalaksanaan selanjutnya

Laporan dan Pendokumentasian


a. Laporan meliputi: hari, tanggal, jam, dimana, bagaimana
kejadian, bagian mana yang terkena, penyebab, jenis sumber
(darah, urin, feces) dan jumlah sumber yang mencemari
(banyak/sedikit)
b. Tentukan status pasien sebagai sumber jarum (pasien dengan
riwayat sakit apa)
c. Tentukan status petugas yang terpapar, apakah menderita
Hepatitis B, apakah pernah mendapat Imunisasi Hepatitis B,
jika wanita apakah sedang hamil atau menyusui
d. Jika tidak diketahui sumber paparannya, petugas yang
terpapar (konsul ke penyakit dalam)
e. Bila status pasien HIV, HBV, HCV dan bukan dalam masa
inkubasi tidak perlu tindakan khusus untuk petugas, tetapi bila
diragukan dapat melakukan konseling
f. Pemberian Profilaksis sesuai indikasi

Selesai

7. Unit terkait 1. Poli Umum;


2. Poli KIA;

2/2
3. Poli Gigi;
4. Laboratorium

8. Rekaman historis perubahan

No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan


1 Lambang Lambang Puskesmas dihapus sesuai 02 Oktober 2019
Puskesmas SK Kepala Dinas Kesehatan Kota
Surabaya
No.800/3617/436.7.2/2017
2 Diagram Alir Penambahan diagram alir sesuai 02 Oktober 2019
pedoman penyusunan dokumen
akreditasi fktp
3 Nomor SOP Perubahan Nomor SOP sesuai 02 Oktober 2019
keputusan Kepala Dinas Kesehatan
Kota Surabaya
No.800/19753/436.7.2/2019

3/2

Anda mungkin juga menyukai