Anda di halaman 1dari 2

PENATALAKSANAAN TERTUSUK

JARUM / BENDA TAJAM


No. Dokumen : 027/PMKP/I/2023
No. Revisi : 0
SOP Tanggal Terbit : 18 Januari 2023
Halaman : 1/2

KLINIK BHAYANGKARA
POLRES BADUNG dr. NI WAYAN IRMAWATI
JL. Kebo Iwo no 1 IPDA NRP 88090898
Mengwi

1. Pengertian Penatalaksanaan tertusuk jarum atau benda tajam adalah salah satu
upaya pencegahan infeksi terhadap petugas yang tertusuk benda
yang memiliki sudut tajam atau runcing yang menusuk, memotong,
melukai kulit seperti jarum suntik, jarum jahit bedah, pisau, scalpel,
gunting, atau benang kawat.
2. Tujuan Sebagai pedoman / acuan penerapan Langkah-langkah untuk
mencegah dan mengendalikan infeksi, serta melindungi petugas
Kesehatan, petugas kebersihan, pengunjung dari perlukaan dan
tertular penyakit seperti hepatitis B, hepatitis C atau HIV di lingkungan
Klinik Pratama Bhayangkara Polres Gianyar.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Klinik Polres Badung Nomor
Kep/017/PMKP/I/2023 tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
di Klinik Polres Badung.

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27


Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
5. Prosedur a. Pertolongan Pertama
1) Petugas segera mencuci bagian tubuh yang tertusuk benda
tajam menggunakan air mengalir dan sabun antiseptic.
2) Petugas membilas bagian tubuh yang tertusuk dengan air
apabila terpapar pada daerah membrane mukosa.
3) Petugas membilas dengan air atau cairan NaCl bila terpapar
pada daerah mata.
b. Pelaporan
1) Petugas menentukan status pasien sebagai sumber dan
benda tajam
2) Petugas terkait menulis laporan insiden dan
menyampaikannya kepada Tim Keselamatan (Tim PPI dan
atau K3). Laporan meliputi :
a) Hari, tanggal, jam, tempat, bagaimana kejadian (kronolofi),
bagian yang terkena jarum suntik/benda tajam, jenis
sumber (darah, urin, feses) dan jumlah yang terkena
b) Status pasien sebagai sumber suntikan, dan status
petugas yang terkena
c. Tindak Lanjut
1) Petugas melakukan tindak lanjut sesuai dengan kejadian,
meliputi :
a) Apabila status paparan tidak diketahui, maka petugas
diperiksa status HIV, HBV, HCV
b) Apabila status pasien bebas dari HIB, HBV, dan HCV dan
tidak dalam masa inkubasi, maka tidak perlu Tindakan
khusus, tetapi bila diragukan maka diberi konseling.
c) Apabila status pasien terkena HIV, HBV atau HCV maka
dilakukan tindak lanjut khusus sesuai dengan tipe
pencemaran.
6. Unit Terkait 1. Ruang Pemeriksaan Umum
2. Ruang pemeriksaan Gigi
3. Ruang Pemeriksaan KIA/KB

Anda mungkin juga menyukai