Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Cabang Ilmu : Keperawatan Medial Bedah


Topik : Hematemesis Melena
Hari/Tanggal : ….., Maret 2018
Waktu : 09.00 WIB / 30 menit
Tempat : Ruang
Sasaran : Pasien dan Keluarga
Metode : Ceramah dan Diskusi
Media : Leaflet, Lembar balik
Materi : Terlampir

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan pasien dan keluarga mampu memahami
tentang Hematemesis Melena
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan pasien dan keluarga dapat :
1. Menjelaskan pengertian Hematemesis Melena
1. Menjelaskan Tanda dan Gejala Hematemesis Melena
2. Menjelaskan Penyebab Hematemesis Melena
3. Menjelaskan Komplikasi pada pasien Hematemesis Melena
4. Menjelaskan penatalaksanaan pada Hematemesis Melena

B. Metode
1. Ceramah : memberikan penyuluhan/penjelasan tentang Hematemesis
Melena
2. Diskusi tanya Jawab

C. Media
1. Leaflet
2. Lembar balik
D. Kegiatan Penyuluhan
Penanggung
N Tahap dan Kegiatan
jawab
o waktu
Pembicara Peserta
1 Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjawab Moderator
(5 Menit) 2. Memperkenalkan diri salam
3. Menyampaikan topik 2. Mendengarkan
4. Menjelaskan tujuan 3. Mendengarkan
5. Mengontrak waktu 4. Mendengarkan
5. Mendengarkan
2 Pelaksanaan 1. Menyampaikan materi : 1. Mendengarkan Penyaji
(20 Menit) a. Pengertian hematemesis melena; 2. Bertanya
b. Penyebab hematemesis melena; 3. Menjawab
c. Tanda dan gejala hematemesis
melena;
d. Komplikasi hematemesis melena
e. Penatalaksanaan hematemesis
melena.
2. Memberi kesempatan pada keluarga
untuk bertanya
3. Evaluasi
3 Penutup 1. Menyimpulkan materi 1. Mendengar Moderator
(5 Menit) 2. Salam penutup 2. Menjawab
salam

E. Evaluasi
1. Menyebutkan Pengertian Hematemesis Melena
Score 1 : Tidak dapat menyebutkan
2 : Menyebutkan tapi tidak benar
3 : Menyebutkan sebagian benar
4 : Menyebutkan dengan baik dan benar
2. Menyebutkan tanda dan gejala Hematemesis Melena
Score 1 : Tidak dapat meyebutkan
2 : Menyebutkan tapi tidak benar
3 : Menyebutkan salah satu dan benar
4 : Menyebutkan keduanya dengan baik dan benar
3. Menjelaskan penyebab Hematemesis Melena
Score 1 : Tidak dapat menjelaskan
2 : Menjelaskan tapi tidak benar
3 : Menjelaskan sebagian benar
4 :Menjelaskan seluruhnya dengan baik dan benar
4. Menyebutkan Komplikasi pada pasien Hematemesis Melena
Score 1 : Tidak dapat menyebutkan
2 : Menyebutkan tapi tidak benar
3 : Menyebutkan sebagian benar
4 :Menyebutkan dengan baik dan benar
5. Menyebutkan penatalaksaan Hematemesis Melena
Score 1 : Tidak dapat menyebutkan
2 : Menyebutkan tapi tidak benar
3 : Menyebutkan sebagian benar
4 : Menyebutkan dengan baik dan benar

Kriteria hasil :
Score : 20 sangat baik
Score : 15 - 19 Baik
Score : 10 - 14 cukup
Score : < 10 kurang
Hasil : .........................
MATERI

A. PENGERTIAN
Hematemesis melena adalah suatu kondisi di mana pasien mengalami
muntah darah yang disertai dengan buang air besar (BAB) berdarah dan
berwarna hitam. Hematemesis melena merupakan suatu perdarahan yang
terjadi pada saluran cerna bagian atas (SCBA) dan merupakan keadaan gawat
darurat yang sering dijumpai di tiap rumah sakit di seluruh dunia termasuk
Indonesia. Pendarahan dapat terjadi karena pecahnya varises esofagus,
gastritis erosif atau ulkus peptikum.

B. PENYEBAB
 Kelainan esofagus : varises, esofagitis, keganasan.
 Kelainan lambung dan duodenum: tukak lambung dan duodenum,
keganasan dan lain-lain.
 Penyakit darah: leukemia, DIC (disseminated intravascular coagulation),
purpura trombositopenia dan lain-lain.
 Penyakit sistemik lainnya: uremik, dan lain-lain.
 Pemakaian obat-obatan yang ulserogenik: golongan salisilat,
kortikosteroid, alkohol, dan lain-lain.

C. TANDA DAN GEJALA


1. Gejala-gejala intestinal yang tidak khas seperti anoreksia, mual, muntah
dan diare.
2. Demam, berat badan turun, lekas lelah.
3. Ascites, hidratonaks dan edemo.
4. Ikterus, kadang-kadang urin menjadi lebih tua warnanya atau kecoklatan.
5. Hematomegali, bila telah lanjut hati dapat mengecilkarena fibrosis. Bila
secara klinis didapati adanya demam, ikterus dan asites, dimana demam
bukan oleh sebab-sebab lain, ditambahkan sirosis dalam keadaan aktif.
Hati-hati akan kemungkinan timbulnya prekoma dan koma hepatikum.
6. Kelainan pembuluh darah seperti kolateral-kolateral didinding, koput
medusa, wasir dan varises esofagus.
7. Kelainan endokrin yang merupakan tanda dari hiperestrogenisme yaitu:
o Impotensi, atrosi testis, ginekomastia, hilangnya rambut axila dan pubis.
o Amenore, hiperpigmentasi areola mamae
o Spider nevi dan eritema
o Hiperpigmentasi
D. KOMPLIKASI
1. Syok hipovolemik
2. CKD
3. Penurunan kesadaran
4. Ensefalopati

E. PENATALAKSANAAN
1. Istirahat cukup di tempat tidur
2. Diet rendah protein, rendah garam, diit tinggi kalori
3. Antibiotik
4. Memperbaiki keadaan gizi, bila perlu dengan pemberian asam amino
esensial berantai cabang dan glukosa.
5. Robansia vitamin B kompleks
DAFTAR PUSTAKA

Brunner dan Suddart. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC.

Doenges E.M. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC.

Guyton dan Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 11. Jakarta : EGC.

Mansjoer Arif et.al. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius.

Anda mungkin juga menyukai