024 - Alfarin Nur Annisa - 2019B - RPL Bidang Belajar
024 - Alfarin Nur Annisa - 2019B - RPL Bidang Belajar
DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH III
SMA NEGERI 4 TAMBUN SELATAN
jl. Raya Perum Bekasi Griya Asri 2 Blok F Kec. Tambun Selatan
(021)88369008 website: sman4tamsel.sch.id, e-mail: sman4.school@gmail.com
Kabupaten Bekasi, 17519
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
I. Waktu 1X45
M. Pelaksanaan
1. Tahap Awal/ Pendahuluan
- Guru BK atau Konselor membuka dengan salam dan
Berdoa.
- Membina hubungan baik dengan peserta didik
a. Pernyataan (menanyakan kabar dan ice breaking).
Tujuan - Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan
dicapai.
2. Tahap Inti
- Menampilkan materi dalam bentuk daring
- Membuka link dan menyaksikan video sesuai waktu
yang ditentukan
- Melakukan diskusi dan tanya jawab terkait dengan
a. Kegiatan peserta materi yang disajikan
didik - Memberikan kesempatan kepada beberapa anak
untuk menyampaikan pendapatnya dengan cara
memunculkan emoji tangan atau tunjuk jari pada
WA grup kelas.
3. Tahap Penutup
N. Evaluasi
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH III
SMA NEGERI 4 TAMBUN SELATAN
jl. Raya Perum Bekasi Griya Asri 2 Blok F Kec. Tambun Selatan
(021)88369008 website: sman4tamsel.sch.id, e-mail: sman4.school@gmail.com
Kabupaten Bekasi, 17519
Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi.
Menyimak proses jalannya layanan via whatsapp
1. Evaluasi Proses
group tentang sikap dan keaktifan para peserta dalam
mengikuti layanan
Lampiran :
URAIAN MATERI
I. Manajemen Waktu
Menurut Dewi (2011:7) mengatakan bahwa manajemen waktu adalah
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan produktivitas waktu.
Waktu menjadi salah satu sumber daya unjuk kerja. Sumber daya yang mesti dikelola
agar sebuah tugas dapat dikerjakan secara efektif dan efisien. Widyaastuti (2004:43)
mengatakan bahwa manajemen waktu adalah kemampuan memprioritaskan,
menjadwalkan, melaksanakan tanggung jawab individu demi kepuasaan individu
tersebut. Pendapat lain mengatakan bahwa manajemen waktu (Taylor, 1990) adalah
pencapaian sasaran utama kehidupan sebagai hasil utama kehidupan sebagai hasil dari
menyisihkan kegiatan-kegiatan yang tidak berarti yang sering memakan banyak
waktu. Dari beberapa penjelasan terkait dengan manajemen waktu, maka dapat
disimpulkan bahwa manajemen waktu adalah kemampuan atau cara bagaimana
membuat waktu menjadi terkendali demi kepuasaan individu sehingga terciptanya
keefektifan dan efisiensi sebagai hasil utama kehidupan.
Atkinson (1994) mengatakan bahwa manajemen waktu terdiri dari beberapa
aspek, yaitu :
Menetapkan tujuan
Menetapkan tujuan bertujuan untuk membantu individu untuk
memfokuskan perhatian terhadap pekerjaan yang akan dijalankan, fokus
terhadap tujuan dan sasaran yang ingin dicapai serta mampu
merencanakan suatu pekerjaan dalam batasan waktu yang disediakan.
Menyusun prioritas
Dalam aspek ini, perlu kita mengingat waktu yang tersedia. Karena waktu
yang dimiliki terbatas dan tidak semua pekerjaan memiliki nilai
kepentingan yang sama. Untuk menyusun prioritas kita buat berdasar
peringkat, yaitu dari prioritas terendah hingga pada prioritas tertinggi.
Urutan prioritas dibuat dengan mempertimbangkan hal mana yang dirasa
penting, mendesak, maupun vital yang harus dikerjakan terlebih dahulu.
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH III
SMA NEGERI 4 TAMBUN SELATAN
jl. Raya Perum Bekasi Griya Asri 2 Blok F Kec. Tambun Selatan
(021)88369008 website: sman4tamsel.sch.id, e-mail: sman4.school@gmail.com
Kabupaten Bekasi, 17519
Menyusun jadwal
Aspek ini memiliki fungsi yaitu menghindari bentrokan kegiatan,
menghindari kelupaan, dan mengurangi ketergesaan.
Bersikap asertif
Sikap asertif dapat diartikan sebagai sikap tegas untuk berkata tidak atau
menolak suatu permintaan atau tugas dari orang lain dengan cara positif
tanpa harus merasa bersalah dan menjadi agresif.
Bersikap tegas
Aspek ini merupakan strategi yang diterapkan untuk menghindari
pelanggaran hak dan memastikan bahwa orang lain tidak mengurangi
efektivitas penggunaan waktu.
Menghindari penundaan
Aspek ini termasuk aspek yang penting karena penundaan dalam
pekerjaan tugas dapat menyebabkan ketidakberhasilan dalam
menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, kemudian merusak jadwal kegiatan
yang telah disusun secara apik serta mengganggu tercapainya tujuan yang
telah ditetapkan.
Meminimalkan waktu terbuang
Aspek ini sering menjadi penghalang bagi individu untuk mencapai
keberhasilannya karena sering membuat individu menunda melakukan
kegiatan yang penting.
II. Pengelolaan Manajemen Waktu
Menurut Haynes (1994), pengelolaan waktu secara efektif dan efisien dapat
dilakukan dengan beberapa langkah sebagai berikut:
Perencanaan Waktu
Perencanaan diartikan sebagai suatu proses untuk menentukan tujuan dan
sasaran yang ingin dicapai dengan mengambil langkah-langkah yang tepat
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perencanaan waktu
merupakan penentukan waktu yang tepat agar sesuai dan tepat dengan
tujuan yang direncanakan berkaitan dengan waktu, maka rencana
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH III
SMA NEGERI 4 TAMBUN SELATAN
jl. Raya Perum Bekasi Griya Asri 2 Blok F Kec. Tambun Selatan
(021)88369008 website: sman4tamsel.sch.id, e-mail: sman4.school@gmail.com
Kabupaten Bekasi, 17519
membuat jadwal bisa harian, mingguan, dan bulanan, dalam tahap ini
perencanaan waktu memiliki ciri-ciri, yaitu:
Jelas, dalam mengidentifikasi pekerjaan yang dilakukan harus
memiliki kejelasan. Jadwal kegiatan harus dibagikan secara harian,
mingguan dan bulanan.
Realistis, maksud dalam realistis ini jadwal yang dibuat harus
berdasarkan pemikiran dalam mengatur jadwal. Misalnya, ketika kita
baru selesai mengerjakam tugas maka kita tidak memaksakan diri
untuk menyelesaikan tugas yang selanjutnya.
Fleksibel, dalam membuat jadwal kegiatan hendaknya kita membuat
jadwal yang dapat diubah sesuai dengan situasi dan kondisi yang
terjadi serta dapat mengantisipasi perubahan yang ada.
Berkesinambungan, artinya dalam perencanaan jadwal kegiatan kita
harus lakukan terus menerus sehingga nantinya akan berhenti pada
periode tertentu.,
Pengorganisasian Waktu
Pengorganisasian waktu adalah kegiatan mengidentifikasi,
mengelompokkan, menganalisis kegiatan dan mengelola waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan kegiatan dan mengelola waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Dalam hal ini ada
yang harus diperhatikan dalam mengorganisasikan waktu yang dimiliki,
yaitu:
Membuat daftar kerja yang dilakukan
Menetapkan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan
tersebut
Mengatur jumlah yang terlibat dalam tugas tersebut
Menetapkan atau menentukan skala prioritas pada kegiatan penting
dan mendesak, juga terhadap kegiatan yang tidak mendesak atau dapat
ditunda.
Pengkoordinasikan Waktu
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH III
SMA NEGERI 4 TAMBUN SELATAN
jl. Raya Perum Bekasi Griya Asri 2 Blok F Kec. Tambun Selatan
(021)88369008 website: sman4tamsel.sch.id, e-mail: sman4.school@gmail.com
Kabupaten Bekasi, 17519
Pengkoordinasikan adalah suatu usaha untuk mengkoordinasikan dan
mengarahkan orang lain atau diri sendiri agar mau bekerja secara efektif
dan efisien sesuai dengan rencana dan tujuan yang diinginkan. Maka
pengkoordinasikan waktu adalah kegiatan untuk mengkoordinasikan dan
menyelaraskan kegiatan agar kegiatan dapat tercapai secara efektif dan
efisien serta sesuai dengan perencanaan waktu yang telah dibuat serta
tujuan yang diinginkan
Pengawasan Waktu
Dalam hal ini pengawasan waktu adalah kegiatan untuk menyesuaikan
jadwal kegiatan dengan yang telah direncanakan sebelumnya. Tujuan dari
pengawasan waktu ini adalah untuk mengoreksi jadwal yang tidak sesuai
dengan rencana, ketepatan waktu dan kualitas pekerjaan yang dihasilkan
pada masing-masing kegiatan dan akan menjadi bahan evaluasi dalam
menyusun jadwal selanjutnya.
III. Hambatan dalam Memanajemen Waktu
Herawati, 2008 mengatakan bahwa terdapat beberapa hambatan yang sering
ditemukan dalam memanejemen waktu, yaitu:
Mendahulukan pekerjaan yang dicintainya, baru kemudian mengerjakan
pekerjaan yang kurang diminatinya
Mendahulukan pekerjaan yang cepat penyelesaiannya, sebelum
menyelesaikan pekerjaan yang membutuhkan waktu yang lama
Mendahulukan pekerjaan darurat/mendesak sebelum menyelesaikan
pekerjaan-pekerjaan penting
Melakukan aktivitas yang mendekatkan mereka pada tujuan atau
mendatangkan kemaslahatan bagi diri mereka
Menunggu batas waktu atau mepet dalam kata lain untuk menyelesaikan
pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya
Skala prioritas disusun tidak berdasarkan kepentingannya, tetapi
berdasarkan urutan
Terperangkap pada tuntutan yang mendesak dan memaksa.