Anda di halaman 1dari 4

KOMPONEN EKOSISTEM

Salah satu contoh dari banyaknya ekosistem di muka bumi ini yang paling
sederhana adalah” ekosistem kolam “ . Di dalam kolam terdapat empat komponen
yang saling berinteraksi dan menunjang berlangsungnya aktifitas di dalam
kolam tersebut, komponen-komponennya adalah :
A. Senyawa-senyawa abiotik adalah : senyawa-senyawa anorganik dasar
seperti air, karbon dioksida,oksigen, kalsium, nitrogen, dan garam-garam
posfor,asam amino dan humus. Sebahagian kecil dari bahan makanan yang
penting berada di dalam larutan yang siap dimakan oleh konsumen-konsumen
kolam, dan sebagian besar terdapat di dasar kolam dalam bentuk sedimen.

B. Organisme-Organisme Produsen : Di dalam kolam yang berperan sebagai


produsen adalah tumbuhan berakar yang terdapat di dalam kolam, dan
tumbuhan besar yang terapung di permukaan kolam biasanya pada kolam
yang dangkal, kemudian tumbuhan kecil yang melayang di permukaan kolam
yaitu Fitoplankton, seperti Algae atau Ganggang yang hidup pada laaut yang
dangkal yang dapat ditembusi oleh cahaya matahari. Dalam jumlah yang
banyak, fitoplankton ini dapat menyebabkan air kelihatan hijau.

C. Organisme –organisme Makrokonsumen yaitu hewan-hewan yang


memakan tumbuhan (herbivora) yang terdiri dari Zooplankton dan bentos.
Konsumen kedua terdiri dari karnivora seranggapemangsa dan ikan-ikan
yang memakan konsumen primer dan konsumen sekudar. Konsumen yang lain
adalah Detritivor yang hidup dari hasil pembusukan bahan organic.

D. Organisme Saprotrofik yaitu mikro organisme seperti Bakteri air,


Flagellata-Flagellata dan cendawan yang tersebar di seluruh permukaan
kolam, dan juga terdapat di dasar kolam bersama dengan Lumpur yang
menjadi tempat tumbuhan daaaan hewan .
Tingkat stratafikasi di dalam kolam dapat dilihat mulai dari tingkat
prodsen, yaitu pada daerah paling atas sampai pada tingkat paling bawah dimana
terjadinya proses-proses pembusukan di dalam kolam, dapat dilakukan
pengukuran – pengukuran sederhana yaitu dengan teknik “botol gelap dan botol
terang”.

Di bawah ini adalah diagram ekosistem kolam yang terdiri dari satuan :
senyawa organic, produsen ,konsumen,dan saprotrop-saprotrop, system
metabolisme di dalam kolam berlangsung dengan bantuan energi sinar
matahari,sedangkan laju metabolisme dan kemantapan nisbi kolam tergantung
pada arus masuk, bahan-bahan dari hujan dan dari daerah pangairan kolam.
Berdasarkan dari fungsional suatu ekosistem maka dapat dikatagorikan beberapa
komponen yaitu :
1. Rantai-rantai makanan
2. Siklus-siklus energi
3. Pola-pola keanekaragaman dalam waktu dan ruang
4. Daur-daur makanan (Siklus Biogeokimia)
5. Pengendalian (Cybernetics).

Ekosistem adalah satuan fungsional dasar dalam ekologi, karena


merupakan su yang sangat erat dan tidak dapat dipisahkan antara organisme-
organisme ,komunitas-komunitas, (unsure biotic) dengan lingkugan abiotiknya.
Masing-masing saling mempengaruhi dan membentuk suatu keteraturan dan
saling memelihara kehidupan secara terus menerus.
Konsep ekosistem pertama sekali dikemukakan oleh seorang ahli Ekologi
berkebangsaan Inggris yaitu : A.G. Tansley pada tahun 1935, yang mengambil
rujukannya dari berbagai ahli ekologi lainnya seperti, Karl Mobius pada tahun
1877, menulis tentang komunitas-komunitan organisme dalam karang Oyster
sebagai suatu Biocoenosis (dalam bahasa Jerman}, banyak lagi para ahli ekologi
lainnya, G.F. Morozov (1846-1903) bangsa Rusia yang menulis tentang
Ekologi hutan. Yang memberikan penekanan pada Biocoenosis, yang kemudian
dikembangkan oleh ahli-ahli Ekologi Rusia menjadi Geobiocoenosis.
F aktor yang mempengaruhi distribusi organisme, yaitu:

1. Suhu. Proses biologi dipengaruhi suhu. Mamalia dan unggas


membutuhkan energi untuk meregulasi temperatur dalam tubuhnya.
2. Air. Ketrsediaan air mempengaruhi distribusi organisme. Organisme di
gurun beradaptasi terhadap ketersediaan air di gurun.
3. Garam. konsentrasi garam mempengaruhi kesetimbangan air dalam
organisme melalui osmosis. Beberapa organisme terestrial beradaptasi
dengan lingkungan dengan kandungan garam tinggi.
4. Cahaya matahari. Intensitas dan kualitas cahaya mempengaruhi proses
fotosintesis. Air dapat menyerap cahaya sehingga pada lingkungan air,
fotosintesis terjadi di sekitar permukaan yang terjangkau cahaya matahari.
Di gurun, intensitas cahaya yang besar membuat peningkatan suhu
sehingga hewan dan tumbuhan tertekan.
5. Tanah dan batu. Beberapa karakteristik tanah yang meliputi struktur fisik,
pH, dan komposisi mineral membatasi penyebaran organisme berdasarkan
pada kandungan sumber makanannya di tanah.
6. Iklim. Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu lama dalam suatu
area. Iklim makro meliputi iklim global, regional dan lokal. Iklim mikro
meliputi iklim dalam suatu daerah yang dihuni komunitas tertentu.

 Komponen autotrof

Terdiri dari organisme yang dapat membuat makanannya sendiri dari bahan
anorganik dengan bantuan energi seperti sinar matahari (fotoautotrof) dan bahan
kimia (kemoautotrof).Komponen autotrof berperan sebagai produsen. Yang
tergolong autotrof adalah tumbuhan berklorofil.

 Komponen heterotrof

Terdiri dari organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik yang disediakan


oleh organisme lain sebagai makanannya. Komponen heterotrof disebut juga
konsumen makro (fagotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih kecil.
Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.

Anda mungkin juga menyukai