Anda di halaman 1dari 2

1.

2 Central Sleep Apnea (CSA)


1.2.1 Definisi
Central sleep apnea adalah terjadinya henti napas yang terjadi saat tidur yang timbul
karena otak tidak mengirim sinyal yang sesuai ke otot untuk mengatur pernapasan.

2.2.2 Epidemiologi
Predominan CSA tidak biasa terjadi dan terlihat pada lebih kurang 10% pasien yang
dilakukan PSG. Pada umumnya, prevalensi CSA <1%. Dilaporkan, CSA terdapat pada 25 –
40% pasien dengan gagal jantung dan 10% pasien dengan stroke. Pasien yang menderita
gagal jantung dan CSA memiliki mortalitas yang lebih tinggi dibandingkan yang tidak
menderita gagal jantung. CSA lebih dominan terjadi pada laki-laki dan jarang terjadi pada
wanita premenopause. CSA paling banyak terjadi pada usia pertengahan atau lansia dan
meningkat pada usia lebih dari 60 tahun.

2.2.3 Etiologi
a. Neurologik
Gangguan pada kemoreseptor CO di medulla oblongata, kerusakan medulla oblongata
karena infeksi ensefalitis, disfungsi saraf otonom (Sindrom Shy-Drager),
distrofi muscular otot dada (Duchene Muscular Dystrophy).
b. Pernapasan Cheyne-Stoke: gagal jantung kongestif, lesi bilateral saraf pusat,
ketinggian ekstrim (lebih dari 3000 m dari permukaan laut).
c. Sindrom CSA idiopatik: CSA hiperkapnea (gagal napas), CSA nonhiperkapnea
(hipersomnolen).

2.2.4 Patofisiologi
Pengetahuan mengenai mekanisme pengaturan ventilasi normal sangat penting untuk
dapat mengerti patofisiologi CSA. Ventilasi normal diatur secara ketat untuk
mempertahankani level oksigen di arteri (PaO2) dan PaCO2 dengan jarak dekat. Hal ini
dicapai dengan mekanisme feedback yang mempengaruhi kemoreseptor perifer dan sentral,
reseptor vagal intrapulmonal, pusat pernapasan di batang otak, dan otot-otot pernapasan.
Selama terjaga sinyal dari area cortical otak mempengaruhi respirasi, mekanisme tersebut
disebut kontrol perilaku.
Banyak rangsangan non kimia, yang meliputimekanorespiratori pulmo dan stimulasi
perilaku atau terjaga, yang dikenal untuk memodulasi fenomena ini. Selama tidur, pengaturan
perilaku hilanng dan pengaturan secara kimiawi merupakan mekanisme utama untuk
pengaturan ventilasi, PaCO2 termasuk stimulus mayor untuk ventilasi. CSA paling sering
terlihat selama gerakan mata lambat (NREM) saat tidur, saat pengaruh perilaku hilang, diikuti
oleh gerakan mata cepat (REM) saat tidur, sementara orang yang sepenuhnya terjaga tidak
mungkin menunjukkan manisfestasi tersebut. Meskipun perubahan ini, pengaturan ventilasi
selama tidur tetap sama dengan yang selama terjaga.

2.2.5 Manajemen CSA


Manajemen lebih ditujukan pada penyebab utama dari CSA. Prinsipnya adalah
merangsang terjadinya impuls pernapasan, memberikan ventilasi yang adekuat, dan tidak
menggunakan obat sedative. Pengobatan CSA dapat dimulai dengan oksigen nasal sampai
dengan intermitten positive pressure ventilation (IPPV). CPAP dapat digunakan pada
pengobatan CSA idiopatik.

Anda mungkin juga menyukai