Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KELOMPOK

ANALISIS ISU GLOBAL/ KONTEMPORER


KELOMPOK II ANGKATAN III
CPNS 2019 TAHUN ANGGARAN 2022
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HILIR

Pembimbing : Hj.Yuniarti Ramli, SE, MSi.

Ketua : dr. Hizzul Rahmah


Notulen : Rossy Pratiwi, S.Gz
Anggota :
1. dr. Zulfahmi
2. Ns. Sintia S.Kep
3. Ns. Irham Nasution, S.Kep
4. Maya Leurentina Hasibuan, SKM
5. Novayanti Lubis, S.Pd
6. Dewi Sutriani Saragih, S.Pd
TUGAS KELOMPOK
ANALISIS ISU GLOBAL/ KONTEMPORER

A. PENDAHULUAN

Isu kontemporer adalah adalah suatu masalah pokok yang terjadi pada masa sekarang
atau menjadi trending topik pada saat ini yang solusi penyelesaiannya harus sesuai dengan
masa sekarang yaitu masa modern. Isu kontemporer dapat berkembang karena banyaknya
masalah yang timbul akibat berbagai faktor baik dari internal maupun eksternal. Berdasarkan
video yang telah di pilih https://www.youtube.com/watch?v=JNcYNfmotUAterdapat
beberapa isu kontemporer berserta faktor penyebab dan dampaknya, sebagai berikut :
1. Tingginya jumlah Anak Indonesia yang putus sekolah di era pandemi
Sepanjang tahun 2020 sejumlah 83.724 anak putus sekolah dimana provinsi jawa
barat berada diposisi pertama yakni sebanyak 11.000 anak putus sekolah, jika
dibandingkan dengan tahun 2019 terjadi kenaikan anak SD yang putus sekolah 10 kali
lipat ditahun 2020. Selain itu, terdapat 4,1 juta Anak Indonesia usia 7-18 tahun putus
sekolah.
2. Kondisi perekonomian di Indonesia yang semakin sulit
Setelah terjadi pandemi covid-19, perekonomian semakin menurun diakibatkan
banyaknya orang tua yang kehilangan pekerjaan dan sulitnya mencari penghasilan
tambahan serta tekanan dari orang tua yang memaksa anak untuk membantu orang tua
mencari penghasilan
3. Keterbatasan fasilitas anak sekolah untuk mengikuti pembelajaran jarak jauh
Selama masa pandemi anak sekolah diharuskan untuk belajar jarak jauh dengan
menggunakan handphone secara mandiri, namun tidak semua orang tua sanggup
memenuhi hal tersebut sehingga anak kesulitan untuk bisa mengikuti pembelajaran
online
4. Kehamilan diluar pernikahan
Kebijakan penutupan sekolah dan pemberlakuan pembelajaran jarak jauh serta
kurangnya kontrol orang tua terhadap anak dalam penggunaan gawai, mengakibatkan
anak usia remaja khususnya, memiliki keleluasaan dalam bergaul dan mengkases
berbagai konten-konten negatif, hal ini berdampak pada meningkatnya kasus
kehamilan diluar pernikahan di kalangan remaja.
5. Pernikahan dini
Kesulitan ekonomi di era pandemi memaksa orang tua untuk mengambil alternatif
jalan pintas dengan menikahkan anaknya pada usia dini karena dianggap dapat
meringankan beban keluarga.

Pandemi covid-19 berdampak besar sekali terhadap berbagai sektor kehidupan, salah
satunya adalah sektor pendidikan, demi menekan laju penyebaran virus covid-19, maka
terjadi perubahan sistem pembelajaran yang mengharuskan dilakukannya pembelajaran jarak
jauh, hal ini berdampak pada banyaknya anak-anak yang putus sekolah dikarenakan berbagai
hal, salah satunya adalah karena tidak tersedianya fasilitas untuk mengikuti pembelajaran
jarak jauh tersebut. Pandemi covid-19 sendiri sudah sangat memukul perekonomian
masyarakat, banyak orang tua yang kehilangan pekerjaannya sehingga berkurangnya
penghasilan, hal ini lah yang menjadi alasan banyak orang tua yang tidak mampu
memfasilitasi anak mereka untuk melakukan pembelajaran jarak jauh.
Tingginya angka putus sekolah pada anak-anak usia sekolah tentu menjadi
kekhawatiran kita bersama, dengan tingkat pendidikan yang rendah, akan sulit dalam mencari
pekerjaan, sehingga akan meningkatkan angka pengangguran, dengan tidak adanya
penghasilan yang cukup maka akan berdampak pula pada meningkatnya angka kemiskinan di
Indonesia. Kurangnya pendidikan dan kemiskinan juga sangat mempengaruhi kesehatan,
dikarenakan kurangnya pengetahuan dan kepedulian masyarakat untuk hidup bersih dan
sehat, diperparah dengan tidak tersedianya fasilitas sanitasi yang baik, sehingga
mengakibatkan angka kesakitan meningkat, yang mana akan menjadi beban tambahan bagi
negara.

B. Analisis Isu
Adapun tekhnik analisis isu dengan APKL yaitu :
Tabel 1. Analisis Isu Strategis berdasarkan metode APKL
No Identifikasi Isu Kriteria APKL jumlah Prioritas
A P K L
1 Tingginya jumlah Anak 5 5 5 5 20 I
Indonesia yang putus sekolah
di era pandemi
2 Kondisi perekonomian di 5 5 5 4 19 II
Indonesia yang semakin sulit
3 Keterbatasan fasilitas anak 5 5 4 4 18 III
sekolah untuk mengikuti
pembelajaran jarak jauh
4 Kehamilan diluar pernikahan 5 4 4 4 17 IV

5 Pernikahan dini 5 4 4 3 16 V

Berdasarkan hasil analisis seleksi isu APKL pada tabel di atas, terdapat 3 isu yakni:
1. Tingginya jumlah Anak Indonesia yang putus sekolah di era pandemi
2. Kondisi perekonomian di Indonesia yang semakin sulit
3. Keterbatasan fasilitas anak sekolah untuk mengikuti pembelajaran jarak jauh
Maka selanjutnya, isu yang memenuhi kriteria dianalisis menggunakan metode USG
yaitu kependekan dari Urgency, Seriousness, Growth.Penilaian tersebut dilakukan dengan
menentukan nilai scoring mulai dari 1 – 5, demi menjaga keobjektifan pemilihan isu, isu yang
memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas.

Tabel 2. Analisis Isu Prioritas berdasarkan metode USG


No Identifikasi Isu Kriteria APKL Peringkat
U S G ∑
1 Tingginya jumlah Anak Indonesia yang 5 5 5 15 I
putus sekolah di era pandemi
2 Kondisi perekonomian di Indonesia 4 4 5 13 II
yang semakin sulit
3 Keterbatasan fasilitas anak sekolah 4 4 4 12 III
untuk mengikuti pembelajaran jarak
jauh

Berdasarkan Teknik analisis USG diatas, maka isu yang di pilih adalah sebagai berikut
“Tingginya jumlah Anak Indonesia yang putus sekolah di era pandemi”, dengan rumusan isu:
“Tingginya Jumlah Anak Indonesia yang Putus Sekolah di Era Pandemi di Provinsi Jawa
Barat Pada Tahun 2020”

C. Rekomendasi Kegiatan
Berdasarkan isu prioritas di atas maka terdapat beberapa kegiatan yang bisa dilakukan adalah
sebagai berikut:
No Kegiatan Tahapan Setiap Alternatif Hasil Yang Para Pihak
Diharapkan
1 Memberikan a. Meminta izin pada atasan untuk a. Mendapat izin a.Kepala
Edukasi Kepada melakukan kegiatan edukasi atasan Sekolah
Orang Tua dan b. Mendata murid yang tidak melanjutkan b. Data anak yang b.Orang tua
Anak Pentingnya Sekolah putus sekolah dan siswa
Melanjutkan c. Menyusun materi edukasi yang dapat c. Materi edukasi
Sekolah Demi memotivasi orang tua dan anak d. Orang tua dan anak
Masa Depan Anak d. Mendatangi rumah orang tua/wali anak, termotivasi untuk
yang Lebih Baik menjelaskan maksud dan tujuan melanjutkan sekolah
kedatangan serta memberikan edukasi e. foto
pentingnya bagi anak untuk tetap
melanjutkan sekolah
e. Membuat dokumentasi kegiatan

2 Bekerjasama a. Melaporkan data siswa yang putus a. Atasan meneruskan a. Kepala


dengan pemerintah sekolah kepada atasan data tersebut ke dinas
untuk dapat b. Melengkapi data anak seperti KTP dinas pendidikan pendidika
memberikan orang tua dan surat tidak mampu dari untuk ditindalanjuti n
bantuan kartu desa b. Data anak lengkap b. kepala
Indonesia Pintar c. Melakukan pengawasan agar bantuan c. Bantuan tepat Sekolah
pada anak sekolah tepat sasaran dan di gunakan untuk sasaran c. Perangkat
yang mempunyai keperluan sekolah d. Laporan desa
ekonomi rendah d. Membuat laporan anak yang menerima e. foto d. Orang tua
bantuan dan siswa
e. dokumentasi

3 Menyediakan a. Melakukan kegiatan Rencana a. RPP tersusun a. Kepala


pedoman panduan Pelaksanaan Pembelajaran guru b. Mendapat izin Sekolah
buku yang diberi b. Meminta persetujuan atasan atasan b. Guru
dari sekolah untuk c. Membagi materi yang harus dipelajari c. Materi perhari Kelas
pembelajaran anak anak setiap hari tersusun dan c. Orang tua
dirumah d. Membentuk kelompok kecil ( 5 Orang) terjadwal dan siswa
untuk mengerjakan tugas dan bergantian d. Terbentuk
kesekolah seminggu sekali untuk kelompok kecil
mecegah kerumunan e. Tugas kreatif
e. Tugas yang diberikan sekreatif mungkin f. foto
agar anak tidak jenuh dan bosan
f. Dokumentasi kegiatan

Anda mungkin juga menyukai