Anda di halaman 1dari 4

Tugas Pendidikan Kewarganegaraan

Nama:Akbar Ramdani Abdullah


NIM: 212201001
1. Masalah Korupsi di Indonesia
Korupsi atau rasuah (bahasa Latin: corruptio dari kata kerja corrumpere yang
bermakna busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok) adalah tindakan
pejabat publik, baik politisi maupun pegawai negeri, serta pihak lain yang terlibat dalam
tindakan itu yang secara tidak wajar dan tidak legal menyalahgunakan kepercayaan
publik yang dikuasakan kepada mereka untuk mendapatkan keuntungan sepihak
Dari sudut pandang hukum, tindak pidana korupsi secara garis besar memenuhi unsur-
unsur sebagai berikut:
➢ perbuatan melawan hukum,
➢ penyalahgunaan kewenangan, kesempatan, atau sarana,
➢ memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi, dan
➢ merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.
Jenis tindak pidana korupsi di antaranya, tetapi bukan semuanya, adalah
➢ memberi atau menerima hadiah atau janji (penyuapan),
➢ penggelapan dalam jabatan,
➢ pemerasan dalam jabatan,
➢ ikut serta dalam pengadaan (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara), dan
➢ menerima gratifikasi (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara).
Data Korupsi menurut undang-undang
a. Uu no 31 tahun 1999 : tentang pemberantasan korupsi tindak pidana korupsi
adalah setiap orang yang dikategorikan melawan hukum, melakukan perbuatan
memperkaya diri sendiri, menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu
korporasi, menyalagunakan, menyalagunakan kewenangan maupun
kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan
yang dapat merugikan keungan Negara.
b. Uu No 20 Tahun 2001 : adalah tindakan melawan hukum dengan maksud
memperkaya diri sendiri, orang lain atau korupsi yang berakibat merugikan
Negara.
c. Uu No 24 Tahun 1960 : adalah perbuatan seseorang yang dengan atau karena
melakukan sesuatu kejahatan dengan menyalahgunakan jabatan atau
kedudukan.
Akar Permasalahan Terjadinya Korupsi
Korupsi terjadi akibat tindahkan melawan hukum, melakukan perbuatan
memperkaya diri sendiri, menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu
korporasi, menyalagunakan, menyalagunakan kewenangan maupun kesempatan atau
sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan
keungan Negara.
Terjadi karena adanya 3 (tiga unsur) yaitu:
1) Niat
2) Kemampuan
3) Peluang
Faktor terjadinya korupsi
1) Sistem negara yang buruk
2) Kemiskinan
3) Sifat rakus dan tamak yang dimiliki oleh manusia
4) Gaya hidup konsumtif
Hubungan dengan pendidikan kewarganegaraan
Hubungannya dengan Pendidikan kewarganegaraan yaitu :
Tindakan yang melangar, melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri,
merugikan orang lain ataupun keuangan Negara. Hubungannya dengan pendidikan
kewarganegaraan mengajarkan kita tentang moral dalam kehidupan dan mengamalkan
pancasilah dalam kehidupan, bahkan undang undang yang mengatur.
2. Mencari Data
a. Jawa Timur rawan korupsi 1.772 laporan, 35 pengaduan terverifikasi KPK. KPK
selama periode 2015-2018 telah menerima 1.772 laporan dan atau pengaduan
dari masyarakat Jawa Timur. Pengaduan itu di tindaklanjuti dan dilakukan
verifikasi hasilnya 35 pengaduan telah terverifikasi.
b. Kasus BLBI (Bantuan Likuiditas Nak Indonesia) satu dasarwarsa ini juga menjadi
salah satu kasus korupsi terbesar yang pernah ada di Indonesia ( tanah air ).
Menurut KPK kerugian Negara akibat kosupsi ini mencapai Rp. 3,7 triliun.
c. Kasus E-KTP menjadi kasus korupsi yang fenomenal. Kasus ini menyeret
mantan ketua Partai Golkar (Satya Novanto) yang bergulir sejak 2011 dengan
total kerugian mecapai Rp. 2,3 triliun.

3. Program Pendidikan Kewarganegaraan yang akan dilakukan


Yang akan dilakukan guna mengatasi masalah korupsi di Indonesia yaitu dengan cara :
a. Memperbaiki pendidikan karakter bangsa.
b. Pendidikan anti korupsi
c. Menerbitkan panduan pencegahan korupsi
d. Memberikan pemahaman tentang korupsi
e. Memperkuat pendidikan kewarganegaran
f. Memberikan sosialisasi tentang anti Korupsi

4. Susunan Program
a. Memperbaiki pendidikan karakter bangsa : melalui pendidikan karakter bangsa
Indonesia dapat di ajarkan tentang pentingnya karakter berbangsa dan
bernegara. Sejalan dengan perkembangan perkembangan zaman, pendidikan
dilaksanakan secara sistematis dalam bentuk formal di sekolah atau madrasah.
Dengan memperbaiki pendidikan karakter membentuk watak, sikap serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka memberi pemahaman
tentang korupsi.
b. Pendidikan anti korupsi : pendidikan anti korupsi bertujuan untuk memberikan
pengetahuan yang cukup tentang seluk-beluk korupsi dan pemberantasan serta
menanamkan nilai-nilai anti korupsi.
c. Menerbitkan panduan pencegahan : dengan cara ini kita dapat memberikan
suatu modul yang nantinya apabilah nnti yang mengunakan dapat memberikan
pemahaman kepada sesorang. Dengan ini kita dapat memberikan cara
pencegahannya.
d. Memberikan pemahaman tentang korupsi :untuk memiliki pengetahuan yang
benar dan tepat kita perlu mendapat informasi terutama mengenal tindakan
pencegahan korupsi.
e. Memperkuat pendidikan kewarganegaraan : dengan memperkuat pendidikan
kewarganegaraan cukup memperkuat karakter dan moral setiap individu. Dan
implementasinya yang cukup sempurna.
f. Memberikan sosialisasi tentang anti korupsi : yang dimaksut ialah memberikan
sosialisasi bertujuan dan bermaksud untuk memberikan pengetahuan dan
wawasan tentang atau mengenai korupsi.

Anda mungkin juga menyukai