MATERI
MUSKO
DEWAN PENGURUS
KOMISARIAT
GERAKAN MAHASISWA
NASIONAL INDONESIA
(GMNI)
SAMPANG
NAMA TTD
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
KETETAPAN MUSKOM IV
DEWAN PENGURUS KOMISARIAT
GERAKAN MAHASISWA NASIONAL INONESIA
SAMPANG
NO : ….. /TAP/RAPIMCAB-I/DPK.GMNI-SAMPANG/IV/2022
Tentang:
PESERTA
MUSKOM I1 DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA SAMPANG
MUSKOM II DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA SAMPANG, setelah:
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Peserta MUSKOM II DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA
SAMPANG
Kedua : Peserta MUSKOM II DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA
SAMPANG yang dimaksud dalam ketetapan ini sebagai mana terlampir
dan menyatu dalam surat ketetapan ini.
Ketiga : Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau
dikemudian hari apabila terdapat kekeliruan didalamnya.
Ditetapkan di : …………….
Pada Tanggal : …………….
Pukul :……….. WIB
AGENDA ACARA
MUSKOM II DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA SAMPANG
Tanggal Hari Waktu Kegiatan
Tentang:
AGENDA ACARA
MUSKOM II DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA SAMPANG
MUSKOM II DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA SAMPANG, setelah:
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Agenda Acara MUSKOM II DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES
NATA SAMPANG
Kedua : Agenda Acara MUSKOM II DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES
NATA SAMPANG yang dimaksud dalam ketetapan ini sebagai mana
terlampir dan menyatu dalam surat ketetapan ini.
Ketiga : Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau
dikemudian hari apabila terdapat kekeliruan didalamnya.
Ditetapkan di : …………….
Pada Tanggal : …………….
Pukul :……….. WIB
Pasal 2
WAKTU DAN TEMPAT
1. MUSKOM II DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA SAMPANG
diselenggarakan pada tanggal 20 Februari 2022.
2. Tempat penyelenggaraan MUSKOM II DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA
SAMPANG adalah Disporabudpar Kabupaten SAMPANG.
Pasal 3
TUJUAN
Tujuan diselenggarakan MUSKOM II DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA
SAMPANG adalah:
1. Evaluasi Kinerja DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA SAMPANG
2. Merumuskan dan menetapkan program DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA
SAMPANG
Pasal 4
TUGAS DAN WEWENANG
1. Menyusun dan menetapkan program umum DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES
NATA SAMPANG untuk 1 (satu) tahun berikutnya.
2. Menilai laporan pertanggung jawaban DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA
SAMPANG periode 2020-2022
3. Menetapkan Strategi perjuangan Organisasi untuk periode 2022-2023.
4. Memilih dan menetapkan DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA SAMPANG
periode 2022-2023
BAB II
KEABSAHAN MUSKOM
Pasal 5
MUSKOM II DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA SAMPANG dianggap sah
apabila penyelenggaraan memenuhi ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
GMNI dan dihadiri oleh minimal 2/3 (dua per tiga) jumlah kader.
Pasal 6
PESERTA, PENINJAU, DAN UNDANGAN
1. Peserta MUSKOM II DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA SAMPANG adalah
Kader Asli DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA SAMPANG
2. Peninjau MUSKOM II DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA SAMPANG
adalah:
a. Pengurus DPC GMNI SAMPANG.
b. Pengurus DPK GMNI Se-kabupaten sampang
c. Delegasi Komisariat Caretaker yang jumlahnya ditetapkan oleh DPK.
d. Undangan ditentukan oleh DPK.
3. Undangan MUSKOM II DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA SAMPANG
adalah diundang secara khusus oleh panitia pelaksana yang disetujui sebagai pengamat,
peliput dan lain-lain yang berguna bagi kepentingan organisasi.
Pasal 7
HAK DAN KEWAJIBAN
1. Peserta MUSKOM II DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA SAMPANG
mempunyai hak suara dan hak bicara serta hak memilih dan dipilih.
2. Peninjau MUSKOM II DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA SAMPANG hanya
mempunyai hak bicara.
3. Undangan MUSKOM II DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA SAMPANG
hanya mepunyai hak menghadiri dan memantau kegiatan tanpa mempunyai hak bicara dan
hak suara.
4. Peserta dan Peninjau MUSKOM II DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA
SAMPANG berhak mengajukan pendapat, pertanyaan, dan saran-saran yang berkaitan
dengan materi persidangan yang sedang dibahas dan dilakukan secara tertib dan teratur
sesuai dengan mekanisme yang berlaku.
5. Peserta dan Peninjau MUSKOM II DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA
SAMPANG wajib mengikuti setiap acara persidangan.
6. Peserta dan Peninjau MUSKOM II DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA
SAMPANG wajib hadir 15 menit sebelum acara persidangan dimulai.
7. Peserta dan Peninjau MUSKOM II DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA
SAMPANG wajib menjaga ketertiban di dalam dan di luar persidangan tanpa terkecuali.
8. Peserta, Peninjau dan undangan MUSKOM II DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES
NATA SAMPANG wajib memakai tanda pengenal dan mengisi daftar hadir yang telah
disediakan oleh Panitia.
BAB I
KELENGKAPAN SIDANG
Pasal 8
1. Persidangan MUSKOM II DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA SAMPANG
terdiri dari sidang-sidang pleno dan sidang-sidang komisi.
2. Sidang pleno dihadiri oleh peserta dan atau peninjau MUSKOM II DPK GMNI RUBRA
DAN DPK STIKES NATA SAMPANG dengan membahas materi-materi sebagai berikut :
a) Penetapan Peserta MUSKOM II DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA
SAMPANG dipimpin oleh pimpinan sidang pleno sementara,
b) Pembahasan dan penetapan jadwal dan acara persidangan Peserta MUSKOM II DPK
GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA SAMPANG dipimpin oleh pimpinan sidang
pleno sementara,
c) Pembahasan dan penetapan Tata tertib Peserta MUSKOM II DPK GMNI RUBRA DAN
DPK STIKES NATA SAMPANG mempunyai hak suara dan hak bicara dipimpin oleh
pimpinan sidang pleno sementara,
d) Pemilihan dan Penetapan Pimpinan sidang Pleno Tetap MUSKOM II DPK GMNI
RUBRA DAN DPK STIKES NATA SAMPANG dipimpin oleh Pimpinan Sidang Pleno
Sementara, serta penyerahan Palu Sidang dari Pimpinan Sidang Pleno Sementara ke
pimpinan sidang pleno tetap,
e) Pembacaan Laporan Pertanggung Jawaban DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES
NATA SAMPANG, pandangan umum kader, Penyerahan Laporan Pertanggung
Jawaban tersebut kepada DPC GMNI, dan Penetapan pendemisioneran DPK GMNI
RUBRA DAN DPK STIKES NATA SAMPANG dipimpin oleh pimpinan sidang pleno
tetap,
f) Pemilihan dan Penetapan Pimpinan sidang komisi Peserta MUSKOM II DPK GMNI
RUBRA DAN DPK STIKES NATA SAMPANG dipimpin oleh pimpinan sidang pleno
tetap,
g) Pembahasan, Pembacaan, dan Penetapan hasil-hasil sidang komisi dipimpin oleh
Pimpinan Sidang komisi,
h) Pemilihan Ketua DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA SAMPANG periode
2022-2023 dipimpin oleh pimpinan sidang pleno tetap,
i) Pemilihan Tim Formatur dipimpin oleh pimpinan sidang pleno tetap.
3. Pimpinan sidang pleno tetap dipimpin oleh ketua, wakil Ketua dan Sekretaris pimpinan
sidang pleno tetap.
4. Pimpinan sidang komisi dipimpin oleh ketua dan sekretaris pimpinan sidang komisi.
5. Sidang-sidang komisi terdiri dari :
a) Komisi Kaderisasi dan Program yang membahas materi Garis-Garis Besar Kaderisasi
DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA SAMPANG dan merumuskan program
Umum DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA SAMPANG.
b) Komisi Sosial dan Politik DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA SAMPANG
dan menyusun rekomendasi tentang kebijakan Sosial dan Politik dalam wilayah regional
maupun nasional.
c) Komisi Organisasi membahas materi tentang Koordinasi dan Konsolidasi Organisasi di
SAMPANG, tata cara pemilihan DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA
SAMPANG, serta hal-hal lain yang dianggap perlu bagi organisasi.
6. Pembagian peserta untuk masing masing sidang komisi didasarkan pada ketentuan bahwa
dalam setiap komisi terdapat peserta dari masing-masing komisariat.
7. Pembagian peninjau atas masing-masing sidang komisi didasarkan pada ketentuan bahwa
dalam komisi yang sama tidak diperkenankan terdapat lebih dari satu peninjau yang sama.
8. Pembagian peserta dan peninjau dalam sidang-sidang komisi ditentukan sepenuhnya oleh
Komisariat bersangkutan.
Pasal 10
PENGGUNAAN PALU SIDANG DAN INTRUPSI
1. Penggunaan ketukan palu sidang:
a) Pada pembukaan dan penutupan persidangan serta pengesahan atau ketetapan ketukan
palu sebanyak 3 (tiga) kali
b) Sidang diskors dan atau ditunda serta pergantian pimpinan sidang, ketukan palu sidang
sebanyak 2 (dua) kali
c) Pengesahan setiap pemufakatan/keputusan, ketukan palu sidang sebanyak 1 (satu) kali
2. Instrupsi dilakukan guna dan hanya untuk menanggapi pembicaraan orang lain atas
persetujuan pimpinan sidang. Adapun Instruksi terdiri dari:
a) Point Of Clearen digunakan untuk menjernihkan dan atau memberikan klarifikasi
terhadap pokok persoalan atau pokok pembahasan
b) Point Of Information digunakan untuk memberikan informasi yang berhubungan dengan
pokok persidangan
c) Point Of Order digunakan untuk memberikan penegasan atas pokok persoalan
Pasal 11
KEABSAHAN SIDANG
1. Persidangan dianggap sah (quorum) apabila dihadiri oleh 2/3 dari jumlah peserta yang hadir.
2. Apabila ketentuan pada point 1 tersebut diatas belum dapat dipenuhi, maka sidang dapat
ditunda maksimal 2 IV 15 menit.
3. Apabila ketentuan pada point 2 diatas juga belum terpenuhi, sidang dapat dilanjutkan dan
dianggap sah apabila dihadiri ½ n + 1 dari peserta yang hadir.
Pasal 12
TATA CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. Semua keputusan pada dasarnya diambil dengan mengedepankan prinsip musyawarah untuk
mufakat, namun apabila musyawarah untuk mufakat tidak juga mencapai hasil, maka
keputusan dapat diambil dengan cara menempuh mekanisme votting.
2. Satu peserta dan atau blok delegasi (komisariat) hanya mempunyai satu hak suara.
3. penggunaan suara tidak dapat diwakilkan kepada siapapun tanpa terkecuali.
4. Keputusan dianggap sah apabila disetujui oleh mayoritas suara dari peserta yang hadir.
Pasal 13
TATA CARA PEMILIHAN PIMPINAN SIDANG PLENO DAN KOMISI
1. Pemilihan pimpinan sidang pleno :
a) Pimpinan sidang pleno dipilih diantara peserta oleh para peserta forum MUSKOM II
DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA SAMPANG dengan dipimpin oleh
pimpinan sidang sementara.
b) Setiap peserta sidang berhak mengajukan calon pimpinan sidang pleno.
c) Setiap calon pimpinan sidang pleno diajukan dalam bentuk nama komisariat bukan nama
perorangan.
d) Bila terdapat lebih dari satu (1) calon pimpinan sidang pleno maka ditempuh mekanisme
musyawarah mufakat. Bila terjadi deadlock, pemilihan dilakukan berdasarkan suara
terbanyak.
e) Bila hanya terdapat satu (1) calon pimpinan sidang pleno maka dilakukan mekanisme
pemilihan seperti semula sampai dengan terpilihnya wakil ketua dan sekertaris pimpinan
sidang pleno.
f) Calon pimpinan sidang pleno yang memperoleh suara terbanyak pertama, kedua, dan
ketiga secara berturut turut langsung terpilih sebagai ketua, wakil ketua dan sekretaris
sidang pleno.
2. Pemilihan pimpinan sidang komisi
a) Pimpinan sidang sidang komisi dipilih diantara peserta oleh para peserta forum
MUSKOM II DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA SAMPANG dengan
dipimpin oleh pimpinan sidang pleno tetap.
b) Setiap Peserta sidang berhak mengajukan calon pimpinan sidang komisi.
c) Setiap calon pimpinan sidang komisi diajukan dalam bentuk nama komisariat bukan
nama perorangan.
d) Bila terdapat lebih dari satu (1) calon pimpinan sidang komisi maka ditempuh mekanisme
musyawarah mufakat. Bila terjadi deadlock, pemilihan dilakukan berdasarkan suara
terbanyak dengan ketentuan satu (1) komisariat satu (1) suara (votting block).
e) Bila hanya terdapat satu (1) calon pimpinan sidang komisi maka dilakukan mekanisme
pemilihan seperti semula sampai dengan terpilihnya sekertaris pimpinan sidang komisi.
f) Calon pimpinan sidang komisi yang memperoleh suara terbanyak pertama dan
kedua,secara berturut-turut juga langsung terpilih sebagai ketua dan sekertaris sidang
komisi.
Pasal 14
TATA CARA PEMILIHAN KETUA DPK GMNI STKIP- PGRI SAMPANG
1. Pemilihan Ketua DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA SAMPANG periode
2022-2023 dilakukan secara langsung melalui sidang pleno.
2. Tata cara pemilihan Ketua DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA SAMPANG
periode 2022-2023 yang meliputi syarat-syarat dan mekanisme pemilihan ditentukan melalui
sidang komisi organisasi.
Pasal 15
TERTIB PESERTA/PENINJAU PERSIDANGAN
1. Peserta/peninjau yang tidak tercantum namanya di daftar absensi tidak diperkenankan
memasuki ruang sidang.
2. Setiap peserta/peninjau wajib menjaga ketertiban didalam dan diluar persidangan tanpa
kecuali.
3. Setiap peserta/peninjau dilarang meninggalkan sidang yang sedang berlangsung tanpa
meminta izin dari pimpinan sidang terlebih dahulu.
4. Apabila peserta/peninjau tidak mengikuti 2 pleno secara berturut-turut tanpa seizin pimpinan
sidang maka akan dicabut status kepesertaannya di MUSKOM II DPK GMNI RUBRA DAN
DPK STIKES NATA SAMPANG dengan perlu dimintakan lagi persetujuan dari peserta
forum Sidang.
Pasal 16
SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN
1. Apabila peserta/peninjau melakukan pelanggaran terhadap tata tertib ini akan diperingatkan
secara lisan ataupun tertulis oleh pimpinan sidang selama berada di dalam persidangan dan
oleh panitia apabila terjadi di luar persidangan.
2. Apabila peringatan pada poin 1 diatas tidak diindahkan, maka peserta/peninjau tersebut akan
dicabut haknya di MUSKOM II DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA
SAMPANG dan harus meninggalkan lokasi persidangan setelah mendapat persetujuan dari
sidang.
Pasal 17
ATURAN TAMBAHAN
1. Seluruh peserta atau peninjau wajib mentaati tata tertib ini.
2. Tata tertib ini berlaku sejak waktu ditetapkan sampai dengan berakhirnya MUSKOM II DPK
GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA SAMPANG
Ditetapkan di : .......................
Pada Tanggal : .......................
Pukul : ……….. WIB
Tentang:
TATA TERTIB
RAPIMCAB CABANG I DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA SAMPANG
MUSKOM II DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA SAMPANG, setelah:
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Tata Tertib MUSKOM II DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES
NATA SAMPANG
Kedua : Tata Tertib MUSKOM II DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES
NATA SAMPANG yang dimaksud dalam ketetapan ini sebagai mana
terlampir dan menyatu dalam surat ketetapan ini.
Ketiga : Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau
dikemudian hari apabila terdapat kekeliruan didalamnya.
Ditetapkan di : …………….
Pada Tanggal : ………….....
Pukul :……….. WIB
Pertama-tama marilah kita ucapkan rasa puji dan puja syukur kehadirat Tuhan yang maha
kuasa karena atas karunia-NYAlah kita dapat melaksanakan RAPIMCAB cabang yang ke I
Perjalanan DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA SAMPANG sudah genap 4
tahun semenjak pertama kalinya di deklarasikan pada awal 2017, DPK GMNI RUBRA DAN
DPK STIKES NATA SAMPANG tidak lepas dari dinamika Pergerakan yang ada. Evaluasi dan
Dalam menjalankan sebuah roda organisasi tentunya perlu sebuah komitmen yang harus
dimiliki oleh setiap kader GMNI sebagai pejuang pemikir-pemikir pejuang terutama
kepengurusan DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA SAMPANG periode 2021-2022.
Bagi kami amanah adalah tugas mulia yang harus dilaksanakan, terlepas persoalan hasil yang
sempurna atau tidak. Karena yang lebih penting adalah proses dan usaha yang dilalui sebagai
Oleh Karena itu kami DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA SAMPANG
menyusun Laporan ini sebagai bentuk pertanggungjawaban kami selama masa periode 2021-
2022 sehingga dapat dijadikan bahan evaluasi untuk masa periode selanjutnya.
Adapun visi dan misi DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA SAMPANG
“GmnI sebagai organisasi gerakan dengan basis kader Mahasiswa yang berkualitas sebagai
agen of change dan agen of control dengan karakter intelektual yang kerakyatan dan dekat
2. MISI
a. Melaksanakan proses pendidikan kader yang berkarakter dan kritis serta memiliki
c. Mendorong seluruh kader GmnI untuk selalu tanggap serta mengambil peran aktif dan
memanfaatkan segala potensi yang dimiliki guna menyelesaikan permasalahan rakyak dan
bangsa.
kebijakan politik, ekonomi, dan kebudayaan yang merugikan serta merugikan rakyat.
C. SUSUNAN PENGURUS
Adapun susunan pengurus DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA
Ketua :
Kabid Organisasi :
Kabid Politik :
Kabid Kaderisasi :
Sekretaris :
Bendahara :
Beberapa masalah dan tantangan internal pengurus DPK GMNI RUBRA DAN DPK
1. Tidak aktifnya beberapa pengurus DPK akibat dari ketatnya study yang tidak bisa
ditinggalkan dan selesainya masa study (lulus kuliah) serta tuntutan pekerjaan yang juga
studi dibangku kuliyah dan banyak yang telah lulus kuliah pada pertengahan masa jabatan
sehingga waktu tersita untuk konsentrsi menyelesaikan study dan ada sebagian pengurus
3. Kurang tegasnya ketua serta kurangnya koordinasi antar pengurus DPK berdampak tidak
maksimalnya dalam menjalankan tugas dan wewenang dan membuat beberapa program
a. Pengurus Komisariat terpilih sebelum mengadakan rapat kerja, harus lebih dahulu
mengadakan hearing (dengar pendapat) ke angota kader dengan tujuan dan harapan
mengakses segala usaha, upaya, himbauan, usulan dan kebutuhan kader serta komisariat
5.
c. Meningkatkan kualitas kader DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA
SAMPANG
Berdasarkan rekomendasi dari MUSKOM II maka kami pengurus DPK GMNI RUBRA DAN
DPK STIKES NATA SAMPANG periode 2021 – 2022 merangkum dalam program kerja yang
dibahas dalam Rapat Kerja. Berikut langkah dan kebijakan yang diambil yang kami sebut
program kerja :
a. Memimpin dan bertanggung jawab terhadap seluruh aktifitas kegiatan organisasi baik
3. Bendahara
a. Melakukan inventarisir kakayaan organisasi ditingkat DPK GMNI RUBRA DAN DPK
4. Kabid Organisasi
1) Pengarsipan Dokumen
5. Kabid Kaderisasi
c. Aplikasi lapang Advokasi dan baksos sebagai penguatan daya gerak kader dan greget
internal
d. Penegasan antara anggota dan kader akan terus diperjuangkan pada saat kongres
e. Mendistribusikan kader pada lembaga taktis intra kampus yang disenergikan dengan
6. Kabid Politik
E.PENUTUP
NATA SAMPANG periode 2021-2022. Apabila terdapat kesalahan maupun kekurangan dalam
masa periode tersebut kami memohon maaf dan bisa dijadikan bahan evaluasi masa periode
selanjutnya.
Tentang:
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA SAMPANG PERIODE 2021-2022
MUSKOM II DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA SAMPANG, setelah:
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Berdasarkan pandangan-pandangan komesariat maka dapat disimpulkan
bahwa Laporan Pertanggungjawaban DPK GMNI RUBRA DAN DPK
STIKES NATA SAMPANG Periode 2021-2022
dinyatakan............................................
Kedua : Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau
dikemudian hari apabila terdapat kekeliruan dikemudian hari.
Ditetapkan di : …………….
Pada Tanggal : …………….
Pukul :……….. WIB
Tentang:
PIMPINAN SIDANG KOMISI
MUSKOM II DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA SAMPANG
MUSKOM II DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA SAMPANG, setelah:
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Komisi Kaderisasi dan Program
1..................................................
2..................................................
Komisi Organisasi
1..................................................
2..................................................
Kedua : Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau
dikemudian hari apabila terdapat kekeliruan dikemudian hari.
Ditetapkan di : …………….
Pada Tanggal : …………….
Pukul :……….. WIB
PIMPINAN SIDANG PLENO TETAP
A. KADERISASI
1. Pendahuluan
Kaderisasi pada hakekatnya adalah sebuah Roh nya dalam organisasi yang dimana
kaderisasi mengambil peran penting dalam dinamika gerakan organisasi, kemudian kaderisasi
sebuah totalitas usaha yang harus dilakukan secara sistematis dan bekerlanjutan untuk membina
itulah proses pembentukan para anggota menjadi kader-kader yang progresive revolusioner serta
mengerti dan memahami sifat, karakter, kedudukan, orientasi dan cita-cita GMNI sebagai
organisasi, selain itu melalui kaderisasi para anggota memiliki kemauan, kemampuan dan
kematangan cara berfikir, sikap, perilaku dan tindakan berdasarkan asas organisasi.
Sedangkan pada program kerja DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA
SAMPANG kedepan ada beberapa hal yang mutlak dilakukan untuk menjaga eksistensi
2. Format Pengkaderan
Ada beberapa hal yang harus dilalui dalam kerangka sistem kaderisasi, antara lain (1)
pengkaderan formal, (2) pengkaderan non formal dan (3) pengkaderan informal. Pada persoalan
ini kita harus merumuskan bagaimana format pengkaderan yang ideal, bagaimana landasan
material, faktor pendukung dan infrastruktur yang akan mampu memainkan peran yang
signifikan untuk pola pengkaderan yang efektif, efisien, terukur dan tepat sasaran.
3. Tipologi Kader
Sampai sekarang belum ada database yang jelas tentang tipologi kader. Namun secara
umum, ada 5 tipologi kader saat ini yaitu pertama politisi, kedua ekonom, ketiga eIVcacta,
keempat social science, kelima gerakan ekstraperlementer (jalanan). Pembacaan tipologi kader
ini akan menjadi landasan untuk mengetahui sejauh mana keinginan dan potensi kader untuk
bahan pertimbangan kerangka landasan tingkat kebutuhan dan aktualisasi kader untuk penguatan
karakter (character building), dan kapasitas keilmuan seorang kader (capacity building).
4. Rekomendasi-Rekomendasi
Dalam hal kaderisasi, DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA SAMPANG
perlu melakukan:
c. Meningkatkan kualitas kader DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA
SAMPANG
B. PROGRAM
Kemudian terkait masalah program kerja tentunya hal ini hanya bisa dirumuskan bila
(DPK GMNI) SAMPANG periode 2022-2022 sudah terbentuk. Dan yang patut dipahami juga
dalam adalah bahwa dalam forum MUSKOM II ini semua program yang dirumuskan sifatnya
hanyalah garis besar, karena mengenai detailnya akan dibahas pada tingkatan Rapat Kerja
Cabang (Rakercab).
Dalam hal program, DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA SAMPANG
secara garis besar harus melakukan beberapa item kegiatan, antara lain:
Demikian hasil-hasil sidang Komisi A. Ini semua merupakan upaya dari kami sebagai
bagian dari keluarga GMNI untuk mencoba ikut membesarkan organisasi DPK GMNI
RUBRA DAN DPK STIKES NATA SAMPANG kedepan. Sehingga setiap pemikiran dan
tingkah laku organisasi kita nantinya benar-benar mendasarkan pada kepentingan organisasi dan
demi pengembangan dan eksistensi DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA
Ditetapkan di :
PadaTanggal :
Pukul :
...................................... ......................................
Ketua Sekretaris
DRAFT
SIDANG KOMISI B
(BIDANG SOSIAL DAN POLITIK)
A. PENDAHULUAN
Seiring dengan tuntutan zaman dengan semangat perubahan, GMNI yang telah mengaku
sebagai bagian dari actor perubahan, mau tidak mau harus bersikap aktif melakukan pembacaan
sampai pada tingkatan local. Tentunya tantangan diatas harus dijawab dengan melakukan
refleksi atas segenap aktItas gerakan yang selama ini telah dilalui dan dilakukan.
Dalam konteks lokal, DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA SAMPANG
sebagai bagian dari GMNI secara nasional harus berbenah diri. Dalam rangka mewujudkan
GMNI sebagai organisasi pengkaderan yang professional, maka kebutuhan kader dalam
berekspresi politik maupun dalam bentuk kerjasama dengan pihak ekstern lainnya merupakan hal
yang mesti dijawab. Dengan berdasar pada realitas, bahwa kebutuhan kader akan wahana
berekspresi berjejaringan sangatlah dirasa kurang. sementara itu kalau digali dari akar
permasalahannya adalah:
sebagai asset, bukan perbedaan yang justru akan memilah kader dari latar belakang keilmuan.
Dalam ranah progresifitas, muncul dikotomi antara gerakan jalanan dan gerakan
memadukan keduanya untuk bersama-samaber gerak merupakan tantangan yang harus dijawab
Dalam internal GMNI, selama ini masih kuat sekali pembedaan antara ’Gerakan’ dan
’Politik’. Meskipun pada dasarnya manusia adalah mahluk politik (zoon politicon), namun harus
disadari bahwa GMNI bukanlah organisasi politik, tetapi organisasi kader. Sehingga
bagaimanapun, kader GMNI maupun secara kolektif organisasi, harus tetap peka dan mampu
keduanya (dunia gerakan dan dunia poolitik), itu yang menjadi tantangan secara kolektif.
Dengan memakai analog “GMNI merupakan sebuah pabrik yang menghasilkan Sumber
Daya Manusia yang handal dalam bingkai nasionalisme dan ke-Indonesiaan”, maka mesti
Gerakan dalam berpolitik dari organisasi GMNI diarahkan sebagai: pertama, dapur
perumus kebijakan baik yang bersifat internal maupun eksternal; kedua,pembinaan pemeran
politik, penyaluran pendapat dan kepentingan politik, serta komunikasi politik yang ditempuh
melakukan upaya pendewasaan wacana politik, perumusan isi politik dan membangun jaringan
informasi politik.
Sedangkan strategi yang dimaksud disini adalah suatu kondisi serta langkah-langkah
yang mendasar, konsisten dan aplikatif. Dari pemahaman itulah maka strategi yang diperlukan
1. Iklim yang mampu menciptakan suasana yang sehat, dinamis dan kompetitif dan selalu
2. kepemimpinan harus dipahami sebagai amanah yang menempatkan kader GMNI sebagai
pemimpin nagi dirinya sendiri. Sehingga dengan demikian kepemimpinan selalu penuh
3. Struktur dan kelengkapan organisasi yang tertata baik sehingga dapat mewujudkan sistem
dan mekanisme organisasi yang efektif dan efisien, mampu mewadahi dinamika intern
4. produk dan aturan organisasi yang konsisten dan tegas menjadi panduan knstitusif, sehingga
tercipta auatu organisasi yang teratur dan mempunyai kepastian hukum darti tingkat cabang
sampai komisatriat.
5. pola komunikasi yang dibuat adalah komunikasi timbal balik dan berdaulat serta mampu
6. pola kaderisasi yang dikembangkan selaras dengan tuntutan perkembangan jaman kini dan
mendatang.
7. menambah pola pemahaman dan penyamaan (Upgrading) wacana politik pada kader
8. Penguatan wacana secara komprehensif dan kritis dalam menyikapi segala situasi nasional
dan daerah, dari konteks analisis terhadap kebijakan-kebijakan yang tidak berpihak pada
rakyat.
C. REKOMENDASI-REKOMENDASI
Dalam hal Politik, DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA SAMPANG perlu
melakukan:
D. PROGRAM
program kerja hanya bisa dirumuskan bila susunan pengurus Dewan PENGURUS
2022-2022 sudah terbentuk. Dan yang patut dipahami juga dalam forum MUSKOM II ini, semua
program yang dirumuskan sifatnya hanyalah garis besar, karena mengenai detailnya akan
dibahas pada Rapat Kerja Cabang (Rakercab). Dalam hal program, DPK GMNI RUBRA DAN
DPK STIKES NATA SAMPANG secara garis besar harus melakukan beberapa item kegiatan,
antara lain:
Demikian hasil-hasil sidang Komisi B dan merupakan upaya dari kami sebagai bagian
dari keluarga GMNI untuk mencoba ikut membesarkan organisasi GMNI RUBRA DAN
GMNI STIKES NATA SAMPANG kedepan. Sehingga setiap pemikiran dan tingkah laku
organisasi kita nantinya benar-benar mendasarkan pada kepentingan organisasi dan demi
pengembangan dan eksistensi DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA SAMPANG.
Ditetapkan di :
PadaTanggal :
Pukul : WIB
PIMPINAN SIDANG KOMISI
……………………………. ………………………………
Ketua Sekretaris
DRAFT
SIDANG KOMISI C
(BIDANG ORGANISASI)
Perjalanan DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA SAMPANG sudah genap 6
tahun semenjak pertama kalinya dideklrasikan pada awal 2014, DPK GMNI RUBRA DAN DPK
STIKES NATA SAMPANG tidak lepas dari dinamika Pergerakan yang ada. Evaluasi dan
AD/ART adalah rel dari yeng seharusnya kita laksanakan terkadang sulit kita jalankan,
garis komando, garis koordinasi, etika organisasi serta jenjang struktural tidak berjalan
sebagaimana mestinya. Sehingga itu berpengaruh pada berjalanya roda organisasi secara
keseluruhan. Terbatasnya akses informasi serta terbatasnya komunikasi dalam organisasi ini
Melihat kondisi tersebut dibawah ini beberapa hal yang perlu kita jadikan bahasan dalam
komisi organisasi agar kedepan DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA SAMPANG
mampu berjalan secara massive. Untuk itulah perlu dibahas hal-hal yang berhubungan dengan
1. Susunan struktur kepengurusan serta Tugas dan wewenang Pengurus DPK GMNI RUBRA
2. Arah koordinasi dan kebijakan pengurus DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA
3. Mekanisme pemilihan Ketua dan Formatur DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA
2021-2022.
Terkait dengan permasalahan struktural kepengurusan DPK GMNI RUBRA DAN DPK
STIKES NATA SAMPANG tentunya kita semua sepakat untuk menjadikan DPK GMNI
RUBRA DAN DPK STIKES NATA SAMPANG sebagai sebuah wadah organisasi yang
mempunya jalur koordinasi yang jelas. Sudah sepatutnya MUSKOM II memiliki kewenangan
untuk mengusulkan susunan kepungurusan DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA
SAMPANG agar nantinya mampu berjalan secara baik dan komprehensif berdasarkan usulan-
usulan dari hasil MUSKOM II dalam menjalankan roda organisasi kedepan, mereka juga
mengemban tugas dan mempunyai wewenang secara kewilayahan sesuai keputusan hasil
MUSKOM II.
RUBRA DAN DPK STIKES NATA SAMPANG tidak perlu mengekor pada susunan pengurus
di Dewan Pimpinan Daerah atau Presidium, melainkan ada kewenangan bagi cabang untuk
merumuskan susunan kepengurusan yang disesuaikan dengan tingkat kebutuhan dan pembacaan
konstelasi daerah yang merupakan garis territorial dimana cabang berada. Selain untuk
globalisasi tugas, hal itu juga untuk perampingan pengurus karena jumlah kader yang masih
sangat minim.
Terkait paparan diatas, dalam forum MUSKOM II Ini perlu dilakukan perumusan ulang
mengenai susunan pengurus yang sesuai dengan kebutuhan dan konstelasi saat ini. Namun
dengan tetap berpedoman pada Konstitusi GMNI. Sedangkan tugas dan wewenang personalia
pengurus sangat perlu guna adanya spesifikasi masing-masing personalia. Sehingga terbentuk
tanggung jawab kolektif dengan pembagian tugas dan batasan kewenangan yang jelas.
Dalam kegiatan koordinasi diletakkan pada beberapa ranah, yaitu : penajaman pada aspek
komunikasi, konsolidasi, partisipasi, system kontrol. Disini bisa dibuat pijakan tentang
mekanisme system koordinasi kedepan Pengurus DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES
NATA SAMPANG:
1. Pengurus cabang terpilih sebelumnya mengadakan rapat kerja dengan beberapa Dewan
Pengurus Komisariat (Ketua DPK) dalam melaksanakan program kerja DPK GMNI RUBRA
4. Ketua mensosialisasikan program kerja pada Dewan Pengurus Komisariat yang akan
5. Dalam pengambilan keputusan dalam forum minimal harus dihadiri ½ n + 1 dari pengurus
DPK
6. Setiap keputusan yang diambil wakil ketua bidang harus melalui koordinasi lebih dahulu
dengan ketua.
7. Setiap ketua bidang memiliki tanggung jawab penuh terhadap jalannya program perbidang
masing-masing.
8. Komisariat selain mempunyai hak untuk mengontrol melalui pernyataan sikap, justifikasi
pengurus cabang melalui mekanisme yang ditentukan, kemudian komisariat mempunyai hak
otonomisasi secara penuh dalam melaksanakan program komisariat dan kebijakan yang
dibuat oleh pengurus komisariat tanpa ada intervensi dari DPK perihal pengambilan
keputusan.
9. Kader berhak melakukan usulan, imbauan melalui media keputusan (surat) yang diajukan
10. setiap anggota pengurus cabang, pengurus komisariat, dan setiap kader mempunyai
kedudukan yang sama, mempunyai hak kontrol yang sama dan berekspresi yang sama.
Adapun Tata Tertib pemilihan Ketua dan Formatur dalam MUSKOM II DPK GMNI
2) Calon Ketua DPK menanda tangani surat pernyataan bermatrai yang berisi Mampu
mengemban tugas dan tanggung jawab selama masa jabatan sampai selesai.
5) uti KTD, dengan minimal telah berproses selama 1 (satu) tahun terhitung sejak waktu
pelaksanaan KTD.
6) Calon Ketua DPK harus memahami perkembangan DPK GMNI RUBRA DAN DPK
keanggotaan GMNI
b. Tahap perkenalan, penyampaian visi-misi selama 5 menit calon Ketua DPK dengan
1) Calon Ketua DPK direkomendasikan dari komisariat definitif DPK GMNI RUBRA
2) Bakal Calon Ketua DPK sah menjadi Calon Ketua DPK apabila didukung sekurang-
kurangnya 1 rekomendasi.
4) Apabila terdapat seorang calon ketua DPK, maka langsung ditetapkan sebagai Ketua
a. Ketua terpilih
b. Ketua demisioner
Demikian hasil-hasil sidang Komisi C. Ini semua merupakan upaya dari kami sebagai
bagian dari keluarga GMNI untuk mencoba ikut membesarkan organisasi DPK GMNI
RUBRA DAN DPK STIKES NATA SAMPANG kedepan. Sehingga setiap pemikiran dan
tingkah laku organisasi kita nantinya benar-benar mendasarkan pada kepentingan organisasi dan
demi pengembangan dan eksistensi DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA
Ditetapkan di :
PadaTanggal :
Pukul :
............................ .............................
Ketua Sekretaris
KETETAPAN MUSKOM II
DEWAN PENGURUS KOMISARIAT
GERAKAN MAHASISWA NASIONAL INDONESIA
SAMPANG
NO : ….. /TAP/RAPIMCAB-I/DPK.GMNI-SAMPANG/IV/2022
Tentang:
HASIL-HASIL SIDANG KOMISI
RAPIMCAB CABANG I DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA SAMPANG
MUSKOM II DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA SAMPANG setelah:
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Hasil-hasil Sidang Komisi MUSKOM II DPK GMNI RUBRA DAN DPK
STIKES NATA SAMPANG
Kedua : Hasil Sidang Komisi dalam MUSKOM II DPK GMNI RUBRA DAN
DPK STIKES NATA SAMPANG yang dimaksud dalam ketetapan ini
sebagai mana terlampir dan menyatu dalam surat ketetapan ini.
Ketiga : Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau
dikemudian hari apabila terdapat kekeliruan didalamnya.
Ditetapkan di : …………….
Pada Tanggal : ……...……..
Pukul : …….. WIB
KETETAPAN MUSKOM II
DEWAN PENGURUS KOMISARIAT
GERAKAN MAHASISWA NASIONAL INDONESIA
SAMPANG
NO : ….. /TAP/RAPIMCAB-I/DPK.GMNI-SAMPANG/IV/2022
Tentang:
KETUA DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA SAMPANG
PERIODE 2022-2022
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Ketua terpilih DPK GMNI RUBRA DAN DPK STIKES NATA
SAMPANG Periode 2022-2023 adalah
...................................................................
Kedua : Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau
dikemudian hari apabila terdapat kekeliruan dikemudian hari.
Ditetapkan di : …………….
Pada Tanggal : …………….
Pukul : …….. WIB