Anda di halaman 1dari 11

ANALISA DATA

Nama Klien : Tn. Y


Umur : 70 tahun
No. Data Problem Etiologi
1. DS :
 Tn. Y mengatakan memiliki penyakit Nyeri Kronis Agen cedera
hipertensi biologis

 Tn. Y mengatakan sering merasakan pegal (Hipertensi)

– pegal pada punggung dan nyeri dibagian


tengkuk.
P: Tn. Y menderita penyakit hipertensi
Q: Tn. Y mengatakan rasa nyerinya seperti
ditusuk – tusuk
R: Tn. Y mengatakan letak sakitnya
dibagian tengkuk
S: Skala nyeri 5
T: nyeri terasa setiap saat

DO :
 TD Tn. Y : 220 / 100 mmHg,
 Nadi : 86 x/ menit
 Tn. Y tampak meringis menahan
rasa nyeri di tengkuk.
2. DS :
 Tn. Y mengatakan sulit untuk berjalan dan Resiko cedera Penurunan fungsi
mengikuti seluruh kegiatan di panti tubuh dan faktor
lingkungan
DO :
 Reaksi pergerakan lambat.
 Tn. Y tampak sempoyongan dan tremor
saat berjalan.
 Kekuatan otot ekstremitas bawah
berkurang :
5 5 atas
4 4 bawah

3. DS : Defisit perawatan Kelemahan fisik


 Tn. Y mengatakan mandinya 1 x dalam diri
sehari.

DO :
 Tn. Y tampak kurang bersih dan rapi.
 Pakaian yang digunakan tampak kotor
dan berbau. kuku terlihat panjang dan
kotor.

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri Kronis Berhubungan Dengan Agen Injury Biologis (Hipertensi)


2. Resiko Cedera Berhubungan Dengan Penurunan Fungsi Tubuh Dan Faktor
Lingkungan
3. Defisit Perawatan Diri Berhubungan Dengan Kelemahan Fisik.
RENCANA KEPERAWATAN
DIAGNOSA
No.
KEPERAWATAN INTERVENSI
TUJUAN
4. 1.5. Nyeri Kronis Berhubungan NOC : NIC : Pain Management
Dengan Agen Injury  Pain level
Biologis (Hipertensi)  Pain control
 Comfort level

Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1. Bina hubungan saling percaya antara perawat dan klien.
selama 3 x 8 jam diharapkan masalah 2. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif (PQRST).
nyeri kronis teratasi. 3. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan klien
Dengan kriteria hasil: 4. Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui
- nyeri berkurang menjadi skala 2 pengalaman nyeri klien
- mampu mengontrol nyeri (tahu 5. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri
penyebab nyeri, mampu menggunakan seperti suhu ruangan, pencahayaan, dan kebisingan.
teknik nonfarmakologi untuk 6. Ajarkan tentang teknik nonfarmakologi untuk nyeri
mengurangi nyeri, mencari bantuan) 7. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat
- melaporkan bahwa nyeri berkurang penghilang rasa sakit.
dengan menggunakan manajemen nyeri.

2. Resiko injury NOC : Risk Kontrol NIC : Environment management (manajemen lingkungan)
berhubungan dengan
penurunan fungsi tubuh Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1. Bina hubungan saling percaya antara perawat dan klien
dan faktor lingkungan selama 3 x 8 jam diharapkan masalah 2. Sediakan lingkungan yang aman dan nyaman untuk klien
resiko injury pada Tn. Y tidak terjadi 3. Identifikasi kebutuhan keamanan pasien, sesuai dengan
Dengan kriteria hasil : kondisi fisik dan fungsi kognitif klien dan riwayat
-klien terbebas dari cidera penyakit terdahulu klien
-klien mampu menjelaskan faktor resiko 4. Sediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih
dari lingkungan / perilaku personal 5. Berikan penerangan yang cukup
-menggunakan fasilitas kesehatan yang 6. Kontrol lingkungan dari kebisingan
ada 7. Berikan penjelasan pada klien adanya perubahan status
-mampu mengenali perubahan status kesehatan dan penyebab penyakit.
kesehatan

6. Defisit Perawatan Diri NOC : NIC :


Berhubungan Dengan  Self Care : Activity Of Daily  Self Care Assistance : ADLs
Kelemahan Fisik living (ADLs)
1. Bina hubungan saling percaya antara perawat dan klien.
Setelah dilakukan asuhan keperawatan 2. Monitor kemampuan klien untuk perawatan diri secara
selama 3 x 8 jam diharapkan masalah mandiri
defisit perawatan diri teratasi. 3. Monitor kebutuhan klien untuk alat – alat bantu kebersihan
Dengan kriteria hasil: diri, berpakaian, toileting, dan makan
-klien terbebas dari bau badan 4. Sediakan bantuan sampai klien mampu secara utuh untuk
-menyatakan kenyamanan terhadap melakukan self care.
kemampuan untuk melakukan ADLs. 5. Motivasi klien untuk melakukan aktivitas sehari – hari
-dapat melakukan ADLs dengan bantuan yang normal sesuai kemampuan yang dimiliki.
6. Motivasi untuk melakukan secara mandiri, tapi beri
bantuan ketika klien tidak mampu melakukannya.
7. pertimbangkan usia klien jika mendorong pelaksanaan
aktivitas sehari – hari.
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama klien : Tn. Y

Diagnosa : Nyeri Kronis Berhubungan Dengan Agen Injury Biologis (Hipertensi)


NO
WAKTU IMPLEMENTASI EVALUASI Paraf
.
1. Rabu, 7 1. Membina hubungan saling percaya antara S:
November perawat dan klien  Tn. Y merasa senang berkenalan dan
2012 2. Melakukan pengkajian nyeri secara berbincang dengan perawat.
komprehensif (PQRST)  Tn. Y mengatakan masih merasa nyeri
3. Mengobservasi reaksi nonverbal dari ditengkuk.
ketidaknyamanan klien P: Tn. Y menderita penyakit hipertensi
4. Menggunakan teknik komunikasi terapeutik Q: Tn. Y mengatakan rasa nyerinya seperti
untuk mengetahui pengalaman nyeri klien ditusuk – tusuk
5. Mengontrol lingkungan yang dapat R: Tn. Y mengatakan letak sakitnya
mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, dibagian tengkuk
pencahayaan, dan kebisingan. S: Skala nyeri 5
6. Mengajarkan tentang tekhnik nonfarmakologi T: nyeri terasa setiap saat.
untuk nyeri O:
7. Berkolaborasi dengan dokter untuk pemberian  TD Tn. Y : 220 / 100 mmHg,
obat penghilang rasa sakit.  Nadi : 86 x/ menit
 Tn. Y tampak meringis menahan rasa
nyeri di tengkuk.
A:
 Masalah nyeri kronis belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
1. Lakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif (PQRST).
2. Kontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
pencahayaan, dan kebisingan.

3. Ajarkan tentang teknik nonfarmakologi


untuk nyeri
4. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian
obat penghilang rasa sakit.

2. Kamis, 8 1. Melakukan pengkajian nyeri secara S:


November komprehensif (PQRST).  Tn. Y mengatakan pegal – pegal pada
2012 2. mengontrol lingkungan yang dapat punggung dan nyeri dibagian tengkuk
mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, berkurang.
pencahayaan, dan kebisingan.  Tn. Y mengatakan telah mampu
3. Mengajarkan tentang teknik nonfarmakologi mengontrol rasa nyeri.
untuk nyeri O:
4. Berkolaborasi dengan dokter untuk  Tn. Y tampak rileks / tenang.
pemberian obat penghilang rasa sakit.  Tn. Y dapat diajak bekerja sama /
kooperatif
 Tn. Y dapat mempraktekkan tekhnik
nonfarmakologi untuk nyeri
A:
 Masalah nyeri kronis teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
 Lakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif (PQRST).
 Motivasi klien untuk menerapkan teknik
nonfarmakologi pada nyeri
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Klien : Tn. Y
Diagnosa : Resiko injury berhubungan dengan penurunan fungsi tubuh dan faktor lingkungan
NO WAKTU IMPLEMENTASI EVALUASI Paraf
1. Rabu, 7 1. Membina hubungan saling percaya antara S :
November perawat dan klien
 Tn. Y mengatakan merasa senang
2012 2. Menyediakan lingkungan yang aman dan
mendapat perhatian dari perawat.
nyaman untuk klien
3. Mengidentifikasi kebutuhan keamanan pasien,  Tn. Y mengatakan dapat mengikuti
sesuai dengan kondisi fisik dan fungsi kognitif kegiatan dipanti dengan menggunakan
klien dan riwayat penyakit terdahulu klien tongkat.
4. Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan O :
bersih  Kekuatan otot ekstremitas bawah
5. Memberikan penerangan yang cukup berkurang :
6. Mengontrol lingkungan dari kebisingan 5 5 atas
7. Memberikan penjelasan pada klien adanya
perubahan status kesehatan dan penyebab 4 4 bawah
penyakit. A : resiko injury teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
1. Identifikasi kebutuhan keamanan pasien,
sesuai dengan kondisi fisik dan fungsi
kognitif klien dan riwayat penyakit
terdahulu klien
2. Berikan penerangan yang cukup
3. Kontrol lingkungan dari kebisingan
4. Berikan penjelasan pada klien adanya
perubahan status kesehatan dan penyebab
penyakit.

2. Kamis, 8 1. Mengidentifikasi kebutuhan keamanan pasien, S :


November sesuai dengan kondisi fisik dan fungsi kognitif  Tn. Y mengatakan merasa senang
2012 klien dan riwayat penyakit terdahulu klien mendapat perhatian dari perawat.
2. Memberikan penerangan yang cukup  Tn. Y mengatakan telah mampu
3. Mengontrol lingkungan dari kebisingan mengenali perubahan status kesehatan
4. Memberikan penjelasan pada klien adanya  Tn. Y mengatakan dapat mengikuti
perubahan status kesehatan dan penyebab kegiatan dipanti dengan menggunakan
penyakit. tongkat.
 Tn. Y mengatakan telah mampu
menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
O:
 Tn. Y tampak rileks / tenang
 Tn. Y dapat diajak bekerja sama /
kooperatif
 Tn. Y tampak berhati-hati sekali saat
berjalan
 Ruangan wisma, kamar / lingkungan
tertata dengan rapi.
A:
 resiko cidera berhubungan dengan
penurunan fungsi tubuh dan faktor
lingkungan teratasi sebagian.
P : lanjutkan intervensi
 Identifikasi kebutuhan keamanan pasien,
sesuai dengan kondisi fisik dan fungsi
kognitif klien dan riwayat penyakit
terdahulu klien
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Klien : Tn. Y
Diagnosa : Defisit Perawatan Diri Berhubungan Dengan Kelemahan Fisik
NO WAKTU IMPLEMENTASI EVALUASI Paraf
1. Rabu, 7 1. Membina hubungan saling percaya antara S:
November perawat dan klien
 Tn. Y mengatakan sulit untuk merawat diri
2012 2. Memonitor kemampuan klien untuk
terutama kebutuhan mandi.
perawatan diri secara mandiri
3. Memonitor kebutuhan klien untuk alat – alat  Tn. Y mengatakan mandinya 1 x dalam
bantu kebersihan diri, berpakaian, toileting, sehari.
dan makan O:
4. Menyediakan bantuan sampai klien mampu  Tn. Y tampak kurang bersih dan rapi.
secara utuh untuk melakukan self care.
5. Memotivasi klien untuk melakukan aktivitas  Tn. Y dapat diajak bekerja sama /
sehari–hari yang normal sesuai kemampuan kooperatif
yang dimiliki. A:
6. Memotivasi klien untuk melakukan secara  masalah defisit perawatan diri belum
mandiri, tapi beri bantuan ketika klien tidak teratasi
mampu melakukannya. P: lanjutkan intervensi
7. Mempertimbangkan usia klien jika 1. Monitor kebutuhan klien untuk alat – alat
mendorong pelaksanaan aktivitas sehari – bantu kebersihan diri, berpakaian,
hari. toileting, dan makan
2. Sediakan bantuan sampai klien mampu
secara utuh untuk melakukan self care.
3. Motivasi klien untuk melakukan aktivitas
sehari – hari yang normal sesuai
kemampuan yang dimiliki.
4. Motivasi klien untuk melakukan secara
mandiri, tapi beri bantuan ketika klien
tidak mampu melakukannya.
5. pertimbangkan usia klien jika mendorong
pelaksanaan aktivitas sehari – hari.

Kamis, 8 1. Memonitor kebutuhan klien untuk alat – alat S :


November bantu kebersihan diri, berpakaian, toileting,  Tn. Y mengatakan merasa senang
2012 dan makan mendapat perhatian dari perawat.
2. Menyediakan bantuan sampai klien mampu  Tn. Y mengatakan akan berusaha
secara utuh untuk melakukan self care. memenuhi kebutuhan mandi 2 x sehari
3. Memotivasi klien untuk melakukan aktivitas dengan mandiri sesuai kemampuan
sehari –hari yang normal sesuai kemampuan ataupun dengan bantuan perawat.
yang dimiliki. O:
4. Memotivasi klien untuk melakukan secara  Tn. Y dapat diajak bekerja sama /
mandiri, tapi beri bantuan ketika klien tidak kooperatif
mampu melakukannya.  Tn. Y terbebas dari bau badan.
5. Mempertimbangkan usia klien jika A :
mendorong pelaksanaan aktivitas sehari –  masalah defisit perawatan diri teratasi
hari. sebagian
P : lanjutkan intervensi
 Sediakan bantuan sampai klien mampu
secara utuh untuk melakukan self care.

Anda mungkin juga menyukai