Anda di halaman 1dari 5

Keperawatan Gerontik 9

DEMENSIA
DEFINISI :
Demensia adalah,
Adalah suatu kondisi sakit (medical illness) yang disebabkan oleh kematian
atau rusaknya sel-sel otak.

Adalah suatu yang terdiri atas penurunan kemampuan mengingat hal-hal


baru (gangguan memori); yang disertai oleh salah satu gejala berikut :
 Penurunan kemampuan berbahasa : sulit mencari kata-kata,
menyebutkan sesuatu (afasia), dst.
 Ketidakmampuan melakukan ketrampilan yang dimilikinya ketika
diminta (apraksia).
 Ketidakmampuan mengenali benda atau mengartikan Persepsi
sensorik (agnosia).
 Gangguan fungsi eksekusi : perencanaan, pengaturan.

ETIOLOGI :
♥ Penyakit Alzaimer (60%)
♥ Gangguan pembuluh darah otak / stroke
♥ Alkoholisme
♥ AIDS
♥ Penyakit Parkinson

GEJALA & TANDA DEMENSIA


1. Lupa kejadian yang baru dialami
Tidak dapat mengingat kembali kejadian yang baru dialaminya sekalipun
dicoba mengingat kembali.
2. Kesulitan melakukan pekerjaan sehari – hari
Seorang dengan demensia Alzaiemer mungkin dapat menyiapkan makanan
di dapur ----- bukan hanya tidak ingat untuk menghidangkannya dimeja
makan bahkan ia juga lupa bahwa ia telah memasak makanan didapur.
3. Kesulitan dalam berbahasa
♥ Kesulitan untuk mencari kata yang tepat untuk
berbicara
♥ Dapat lupa kata-kata yang sederhana atau
menggantikannya dengan kata yang tidak sesuai ----- kata yang
diucapkannya tidak dapat dimengerti.

Presented By : Ahmad Kholid, S.Kep. Ns.


Keperawatan Gerontik 10

4. Disorientasi waktu dan tepat


Lupa tempat dimana ia berada, tersesat dijalan yang biasa dikenal.
5. Tidak mampu membuat keputusan
6. Kesulitan berpikir abstrak
Mengalami kesulitan dalam hitung menghitung, kalimat majemuk &
berbahasa maupun konsep.
7. Salah menaruh barang
8. Perubahan suasana perasaan dan perilaku
Perubahan secara tiba-tiba.
9. Perubahan kepribadian
Secara drastic, menjadi pencuriga, penakut, atau mudah bimbang dan
kebingungan.
10. Kehilangan Inisiatif
Sangat Pasif dan apatis

PENCEGAHAN DEMENSIA
♥ Olah raga
♥ Sosialisasi
♥ Berkarya
♥ Makanan yang sehat dan bergizi
♥ Sehat fisik dan mental
♥ Pemakaian hormon estrogen
♥ Penggunaan obat anti inflamasi
♥ Penggunaan hormon pemacu pertumbuhan

PEMERIKSAAN
Langkah – langkah yang harus diikuti jika ditemukan keluhan gangguan memori :
1. Apakah gangguan bersifat jinak sesuai dengan pertumbuhan usia ?

2. Apakah ada gangguan psikopatologi seperti depresi, maniak, ansietas,


skizopfrenia, dll.
3. Apakah gangguan bersifat akut

4. Jika gangguan bersifat kronis (menahun), adakah gangguan fokal


(sindrom lobus frontal, sindrom lobus parietal, disfagia ?).
5. Jika gangguan merupakan demensia, cari penyebab apakah reversible
atau irreversible ?
6. Identifikasi defisit yang terjadi : bahasa, kepribadian, tidak tereksekusi.

7. Adakah gangguan patologi fisik, sensorik dan psikiatrik.

Presented By : Ahmad Kholid, S.Kep. Ns.


Keperawatan Gerontik 11

8. Identifikasi kemampuan pasien yang dimiliki.

9. Eksplorasi dampak gangguan terhadap keluarga.


PRINSIP – PRINSIP PENATALAKSANAAN DEMENSIA
Hal – hal yang harus diperhatikan adalah :
1. Kualitas hidup pasien dan caregiver /pramuwerda.

2. Perlakuan pasien pasien sebagai individu

3. Demensia tidak berarti tiba-tiba seluruh kemampuan hilang total. Tetapi


kemampuan pasien menurun sedikit demi sedikit sampai stadium akhir.
4. Ada pasien kedua yang tersembunyi yakni pramuwerda / pramurawat.

5. Pasien dengan demensia rentan terhadap penyakit lain (infeksi,


kecelakaan, abuse).
6. Perlu kerja sama dengan berbagai institusi pelayanan lainnya.

7. Perhatikan hal-hal yang Berhubungan dengan medikolegal

8. Kenikmatan / kesenangan tidak selalu memerlukan daya ingat

9. Informasi yang terakhir cepat terlupakan

10. Lakukan stimulasi tetapi jangan sampai berlebihan


11. Orang dengan demensia “tumbuh surut”.
12. Selesaikan masalah dengan kreatif
13. Sesuaikan lingkungan terhadap pasien, jangan sebaliknya
14. Sikap keluarga akan mempengaruhi kondisi demensia pasien
15. Pramuwerda sebagai terapis.

PENATALAKSANAAN DEMENSIA STADIUM DINI


1. Pengkajian :
Akurasi diagnosis, defisit, asset / kemampuan yang masih ada dan kondisi
kesehatan lainnya.
2. Konseling :
Untuk pasien & pramuwerda (pemberitahuan diagnosis, Reaksi duka cita,
resiko genetic/keturunan).
3. Edukasi dan informasi tentang demensia : terhadap pasien dan
pramuwerdanya.
4. Wawancara dengan seluruh anggota keluarga pasien
5. Rencana dibidang hokum : pengampunan hak milik
6. Rencana dibidang keuangan : warisan, tabungan, asuransi.
7. Pengaturan hal-hal yang Berhubungan dengan pekerjaan pasien

Presented By : Ahmad Kholid, S.Kep. Ns.


Keperawatan Gerontik 12

8. Mengemudi : pembatasan mengemudi


9. Dukungan moril dari keluarga, teman, dll
10. Program pelatihan / pendidikan / untuk pramuwerda
11. Medikasi
PENANGGULANGAN DEMENSIA STANDIUM PERTENGAHAN
1. Dukungan moril untuk pasien
2. Dukungan moril untuk pramuwerda
3. Atasi bertambahnya ketergantungan pasien
4. Menyikapi perubahan kepribadian pasien
5. Mengatasi gejala perilaku dan psikiatrik
6. Tanggulangi gangguan psikiatri
7. Pusat pelayanan usia lanjut
8. Program kepedulian masyarakat
9. Respire care : agar pengasuh dapat istirahat
10. Obat-obatan khusus : untuk mengatasi gejala, mempertahankan kemandirian
dan memperbaiki kualitas hidup pasien.

JENIS PELAYAN YANG TERSEDIA DI MASYARAKAT MELIPUTI


1. Informasi, advokasi dan koordinasi
2. Perawatan diri pasien
3. Bantuan dirumah
4. Pemeliharaan rumah
5. Hantaran makanan
6. Pelayanan kesehatan usia lanjut
7. Program perawatan dalam masyarakat
8. Layanan antar jemput
9. Respite care : day care centers
10. Paket perawatan usia lanjut komunitas

PENATALAKSANAAN DEMENSIA STADIUM AKHIR


1. Konseling untuk pramuwerda
2. Atasi meningkatnya ketergantungan pasien
3. Residential care : kapan sebaiknya pasien masuk panti rawat werda, jenis
nursing home yang sesuai, peran dokter, hal – hal yang berkaitan dengan
etik, kematian, berkabung.

THERAPI OBAT – OBATAN UNTUK DIMENSIA


1. PENCEGAHAN PRIMER

Presented By : Ahmad Kholid, S.Kep. Ns.


Keperawatan Gerontik 13

 Edukasi / pendidikan : latihan dan pengaktifan fungsi otak secara terus


menerus akan dapat mencegah terjadinya kepikunan.
 Anti oksidan : vitamin E
 Obat anti inflamasi
 Estrogen
2. PENCEGAHAN SEKUNDER
 Kelompok penghambat Asetilkolin esterase, obat yang tersedia saat ini
adalah :
- Donopezil (aricept) : dosis 1 X 5 mg sekali sehari sebelum
tidur malam
- Rivastigmin (exelon) : dosis mulai 2 X 1,5 mg sehari sesudah
makan, ditingkatkan perlahan – lahan sampai dosis efektif dicapai
(maksimal 2 X 5 mg)
 Kelompok Monoaminergik
Citalopram (cipram) dosis mulai 10 – 30 mg/hari
 Terapi dengan faktor pertumbuhan : Vit. E, zat – zat neuroprotektif.
3. PENCEGAHAN TERSIER
 Program stimulasi & aktivitas
 Latihan orientasi realitas
 Terapi Validasi
 Terapi kenangan
 Latihan memori
 Adaptasi / penyesuaian lingkungan

Presented By : Ahmad Kholid, S.Kep. Ns.

Anda mungkin juga menyukai