N mutu
UNIT
KAMAR
OPERAS
RUMAH SAKIT
UMUM
DHARMA YADNYA
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkaan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa /
Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan rahmat – Nya, sehingga Panduan Mutu
Unit Kamar Operasi RSU Dharma Yadnya ini dapat disusun dengan baik.
Penyusunan Panduan Mutu Unit Kamar Operasi RSU Dharma Yadnya ini
sebagai bagian dari salah satu program kerja Komite Mutu RSU Dharma Yadnya
dan merupakan kelanjutan dari proses pemilihan dan penentuan indikator mutu
prioritas di Kamar Operasi RSU Dharma Yadnya. Untuk tahun ini, sebanyak 4
indikator mutu wajib nasional, indikator mutu prioritas rumah sakit yang terbagi
atas 4 sasaran keselamatan pasien dan 1 manajemen resiko dan 1 indikator
prioritas unit kamar operasi telah terpilih untuk menjadi prioritas perbaikan.
Selanjutnya, kami mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih banyak kepada
semua pihak yang telah menyumbangkan pemikiran, ide, dan saran sehingga
Panduan Mutu Unit Kamar Operasi RSU Dharma Yadnya ini dapat diselesaikan
untuk menjadi gambaran singkat indikator mutu prioritas di RSU Dharma
Yadnya.
Kami menyadari bahwa Panduan Mutu Unit Kamar Operasi RSU Dharma
Yadnya ini masih kurang dari sempurna, untuk itu kami berharap dukungan/saran
dan masukan dari semua pihak untuk perbaikan dan penyempurnaan Panduan
Mutu Unit Kamar Operasi RSU Dharma Yadnya.
Denpasar, 2022
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
PANDUAN MUTU UNIT KAMAR OPERASI
RSU DHARMA YADNYA
BAB I
DEFINISI
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) adalah keseluruhan
upaya dan kegiatan yang komprehensif dan integratif yang menyangku input,
proses dan output secara objektif, sisematik dan berlanjut memantau dan
menilai mutu dan kewajaran pelayanan terhadap pasien, dan memecahkan
masalah-masalah yang terungkapkan sehingga pelayanan yang diberikan
berdaya guna dan berhasil guna.
A. PENDAHULUAN
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di rumah sakit mempunyai
karakteristik dan organisasi yang sangat kompleks. Berbagai jenis tenaga
kesehatan dengan perangkat keilmuan yang beragam, berinteraksi satu sama
lain. Ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran yang berkembang sangat
pesat yang perlu diikuti oleh tenaga kesehatan dalam rangka pemberian
pelayanan yang bermutu standar, membuat semakin kompleksnya
permasalahan di rumah sakit.
Ditinjau dari aspek praktis, pelayanan bermutu memiliki beberapa kriteria.
Yang pertama adalah masalah kesederhanaan pelayanan yang sesegera
mungkin pasien mendapat pelayanan. Kriteria kedua adalah kejelasan dan
kepastian pelayanan yang sesuai dengan informasi dari rumah sakit mengenai
pelayanan rumah sakit. Yang ketiga adalah bagaimana keamanan dan
kenyamanan pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit. Keamanan dan
kenyamanan ini terkait dengan bagaimana fasilitas yang terdapat di rumah
sakit yang menjamin keselamatan pasien, termasuk peralatan yang ada harus
memenuhi standar, ruang tunggu yang nyaman, pelayanan yang yang sesuai
dengan standar. Kriteria keempat adalah bagaimana rumah sakit itu
memberikan keterbukaan informasi kepada pasien. Baik informasi mengenai
1
instrumen pelayanan yang ada di rumah sakit tersebut, maupun mengenai hal-
hal yang terkait dengan pelayanan per individual.
B. LATAR BELAKANG
Kualitas dan mutu selayaknya menjadi titik pokok perhatian utama bagi
suatu organisasi. Kualitas merupakan tolak ukur keberhasilan organisasi
manapun, termasuk Rumah Sakit. Kualitas dalam rumah sakit dapat berarti
banyak hal, salah satunya kualitas dalam jasa dan pelayanan masyarakat yang
mengacu pada suatu titik yaitu Kepuasan Pelanggan dan mutu kinerja
pelayanan rumah sakit. Dan kualitas pelayanan menjadi tanggung jawab setiap
anggota rumah sakit. Untuk mencapai pelayanan yang bermutu dan
berkualitas maka dibuatlah Panduan Peningkatan Mutu dan Keselamatan
Pasien di unit kamar operasi RSU Dharma Yadnya.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mendorong pelaksanaan kegiatan pelayanan kepada pasien yang
aman dan bermutu dan difokuskan pada koordinasi dan kesinambungan
sistem secara menyeluruh sehingga dapat mendorong perbaikan dalam
pelayanan kepada pasien dan memuaskan pelanggan.
2. Tujuan Khusus
a. Memastikan bahwa pelayanan diberikan sesuai dengan standar
pelayanan medis dan keperawatan.
b. Menjamin pemberian pelayanan sesuai dengan standar pelayanan
medik, keselamatan pasien, dan dilaksanakan secara terpadu dan
kontinue sesuai dengan kebutuhan pasien.
c. Terlaksananya perbaikan pelayanan medis dan perawatan secara
berkelanjutan terutama bagian-bagian yang bermasalah dalam
pelayanan kesehatan yang berdasarkan data dan bukti yang ada
d. Meningkatkan kepuasan dan harapan pelanggan terhadap pelayanan
medis dan perawatan di rumah sakit.
2
e. Mengupayakan peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan pasien
melalui peningkatan kemampuan dan ketrampilan pemberi pelayanan
kesehatan dirumah sakit.
f. Monitoring upaya peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan
pasien melalui penggunaan indikator program peningkatan mutu yang
ditetapkan di unit kamar operasi.
3
BAB II
RUANG LINGKUP
B. RINCIAN KEGIATAN
1. Pemantauan Indikator Mutu Wajib Nasional di kamar Operasi
a. Kepatuhan cuci tangan
b. Kepatuhan penggunaan alat pelindung diri
c. Kepatuhan identifikasi pasien
d. Penundaan operasi elektif
b. Manajemen Resiko
1) Kejadian reaksi transfusi
4
C. PROFIL INDIKATOR MUTU KAMAR OPERASI
1. Kepatuhan Cuci Tangan
5
Penanggung Kepala Unit kamar operasi
jawab
2. Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
6
atau penilaian xkepatuhan dengan metode dan
tool yang telah ditentukan
6. Periode observasi adalah waktu yang ditentukan
sebagai periode yang ditetapkan dalam proses
observasi kepatuhan.
Ruang Lingkup Semua petugas kamar operasi yang melakukan
tindakan medis dan non medis
Jenis Indikator Proses
Numerator Jumlah petugas yang patuh menggunakan APD
(Pembilang) sesuai dengan indikasidalam periode observasi
2) Eksklusi:
Tidak ada
Cara
penghitungan jumlah petugas yang patuh menggunakan
(rumus) APD indikasi dala periode
observasi
x 100 %
jumlah seluruh petugas yang terindikasi
menggunakan APD dalam periode
observasi
Target 100 %
pencapaian
Metode Observasi
pengumpulan
data
Instrument Formular obsesrvasi kepatuha penggunaan APD
pengambilan
data
Besar sample 1. Total sample (apabila jumlah populasi ≤30 0rang)
2. Rumus slovin (apabila jumlah populasi > 30
orang)
Cara NonProbability Sampling – Consecutive sampling
pengambilan
sample
Periode Bulanan
pengumpulan
data
Penyajian data Tabel, Run chart
Penanggung Kepala Unit kamar operasi
jawab
7
3. Kepatuhan Identifikasi Pasien
4) Eksklusi:
Seemua pasien
Cara
penghitungan Jumlah proses identifikasi pasien
(rumus) yang dilakukan secarabenar
x 100 %
Jumlah proses pelayanan
yang diobservasi
Target 100 %
pencapaian
Metode concurent
pengumpulan
8
data
Instrument Formular obsesrvasi kepatuhan identifikasi pasien
pengambilan
data
Besar sample Besar sample disesuaikan dengan kaidah – kaidah
statistic
Cara NonProbability Sampling – Consecutive sampling
pengambilan
sample
Periode Bulanan
pengumpulan
data
Penyajian data Tabel, Run chart
Penanggung Kepala Unit kamar operasi
jawab
4. Eksklusi:
tidak ada
9
Cara Jumlah prosedur operasi elektif yang
penghitungan dilakukan penundaan lebih
(rumus) dari 2 jam dalam 1bulan
x 100 %
Jumlah operasi elektif dalam 1bulan
Target 100 %
pencapaian
Metode Observasi
pengumpulan
data
Instrument Formulir penundaan operasi elektif lebih dari 2 jam
pengambilan dalam satu bulan
data
Besar sample Besar sample disesuaikan dengan kaidah – kaidah
statistic
Cara NonProbability Sampling – Consecutive sampling
pengambilan
sample
Periode Bulanan
pengumpulan
data
Penyajian data Tabel, Run chart
Penanggung Kepala Unit kamar operasi
jawab
10
ditetapkan secara lengkap, sesuai format dan
ditandatangani oleh kedua belah pihak
Jenis Indikator Proses
Numerator Jumlah pendokumentasian pelaksanaan hand over
(Pembilang) antar PPA, antar tingkat layanan, dan antar penunjang
oleh petugas kesehatan yang sesuai dengan prosedur
Denumerator Jumlah pasien yang seharusnya dilakukan handover
(Penyebut) dalam satu bulan
Cara
penghitungan Jumlah pendokumentasian pelaksanaan
(rumus) hand
PPA , antar tingkat layanan
antar
dan antar penunjang oleh
petugas kesehatan
yang sesuai dengan prosedur
x 100 %
Jumlah pasien yang seharusnya
dilakukan
handover dalam satu bulan
Target 100 %
pencapaian
Kriteria 1. Inklusi
Pelaksanaan hand over yang melibatkan
dokter,perawat, profesi penunjang medis
Sumber data Unit kamar operasi
Frekuensi Harian
pengumpulan
data
Periode 3 Bulan
Analisa data
Cara Retrospectif
Pengumpulan
Sumber data Rekam medis
Penanggung Kepala Unit kamar operasi
jawab
11
rencana yang telah ditetapkan
Definisi Surgical Safety Checklist adalah daftar list klasifikasi
Operasional keselamatan pasien yang dibacakan / dicatat sebelum
insisi, selama operasi dan sesudah operasi,
memastikan benar pasien, benar area dan benar
tindakan / prosedur operasi sesuai dengan yang
direncanakan.
Jenis Indikator Proses
Numerator Jumlah pasien operasi yang tidak dilengkapi dengan
(Pembilang) surgical safety checklist
Denumerator Jumlah pasien operasi
(Penyebut)
Cara
penghitungan jumlah pasien operasi yang
(rumus) tidak dilengkapi surgical
safety checklist
x 100 %
jumlah pasien operasi dalam1 bulan
Target 0%
pencapaian
Kriteria 1. Inklusi
Semua pasien operasi
Sumber data Unit kamar operasi
Frekuensi Harian
pengumpulan
data
Periode Analisa 3 Bulan
data
Cara Concurrent
Pengumpulan
Sampel ≥ 640 = 128 sampel
320 – 639 = 20% sampel
64 – 319 = 64 sampel
< 64 = 100% sampel
Penanggung Kepala Unit kamar operasi
jawab
12
bentuk reaksi alergi, infeksi akibat transfusi,
hemolisis akibat golongan darah tidak sesuai, atau
gangguan system imun sebagai akibat dari pemberian
transfuse darah.
Jenis Indikator Proses
Target 0%
pencapaian
Kriteria 2. Inklusi
Semua pasien yang menerima transfusi
Sumber data Unit kamar operasi
Frekuensi Harian
pengumpulan
data
Periode Analisa 3 Bulan
data
Cara Concurrent
Pengumpulan
Sampel
Penanggung Kepala Unit kamar operasi
jawab
13
operasi.
Jenis Indikator Proses
Numerator Jumlah pasien operasi yang waktu mulainya
(Pembilang) terlambat > 30 menit
Denumerator Jumlah papien operasi dalam 1 bulan
(Penyebut)
Cara jumlah pasien operasi yang
penghitungan waktu mulainya terlambat
(rumus) ¿30 menit
x 100 %
jumlaj pasien operasi
dalam 1 bulan
Target 0%
pencapaian
Kriteria 1. Inklusi
Semua pasien operasi
Sumber data Unit kamar operasi
Frekuensi Harian
pengumpulan
data
Periode Analisa 3 Bulan
data
Cara Concurrent
Pengumpulan
Sampel
Penanggung Kepala Unit kamar operasi
jawab
14
BAB III
TATALAKSANA
15
4. Data indicator dilakukan pengupulan oleh penanggungjawab masing –
masing ruangan untuk dikaji terlebih dahulu dan bila perlu dapat dilakukan
perbaikan secepatnya.
16
BAB IV
DOKUMENTASI
17
1 Sebelum kontak Handrub
dengan pasien Hand Wash
Sebelum Tindakan Gloves
aseptic Missed
Sesudah kontak
dengan pasien
Sesudah kontak
dengan cairan tubuh
pasien
Sesudah kontak
dengan lingkungan
pasien
2 Sebelum kontak Handrub
dengan pasien Hand Wash
Sebelum Tindakan Gloves
aseptic Missed
Sesudah kontak
dengan pasien
Sesudah kontak
dengan cairan tubuh
pasien
Sesudah kontak dengan
lingkungan pasien
3 Sebelum kontak Handrub
dengan pasien Hand Wash
Sebelum Tindakan Gloves
aseptic Missed
Sesudah kontak
dengan pasien
Sesudah kontak
dengan cairan tubuh
pasien
Sesudah kontak
dengan lingkungan
pasien
Gaun /
tangan
mata /
Nurse
Luput
Tepat
Kaca
scot
Cap
18
3. Kepatuhan Identifikasi Pasien
Kepatuhan Identifikasi Pasien
Tanggal No. RM Gelang Moment Prosedur PPA Ket.
identitas Identifikasi Sebelum
(ya / tidak)
Y T
Pengambilan darah
Pemberian obat
Transfusi darah
Tindakan
Profesi
Nama
19
5. Kepatuhan Pengisian Hand Over Antar Unit Perawat
Kepatuhan Pengisian Hand Over Antar Unit Perawat
Tanggal No. Momen Hand Over Kesesuaian
RM Dan
Kelengkapan
Pengisian
Form
Timbang
Terima
Profesi
Anta Antar Dari Unit Ya Tidak
Ket.
r Berbagai RI ke Unit
PPA Staf, Layanan
Berbagai Diagnostik
Tingkat Atau Unit
Layanan Tindakan
Atau Unit
Terapi
Fisik
20
7. Kejadian Reakasi Transfusi
Kejadian Reakasi Transfusi
No. No. Reaksi Dilakukan Ket.
Jenis Transfusi
RM
Nama Pasien
Saat pelaporan Jenis
Kantong Ke-
Tanggal
21
BAB V
PENUTUP
22