Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH ADAPTIF

DEMOGRAFI GLOBAL

OLEH
KELOMPOK 1

NAMA KELOMPOK

ADELBERTUS P. LEWONIRON, S. Kep.,Ns (1)


apt. SOFIA AGUSTINA WEA, S. Farm (5)
ENO MARIA Y. ANDRIANI, S.Kom. (13)
HERIBERTUS MARIANUS LAKO, S.K.M (17)
MARIA GORETI, S. Kep., Ns (21)
MARIA MISTIKA ITO LEA, S. Farm (25)
MIKHAEL SEVERINUS DJAWA, S.Sos (29)
ROSWITA BHALA, S. Tr. M (33)
THOMAS AQUINO BHAJO, S. Kep (37)
YOHANA BHENA, S. Sos (39)

PESERTA PELATIHAN DASAR (LATSAR)


ANGKATAN 183, GOLONGAN III, GELOMBANG V
KAB. NAGEKEO, SUMBA TENGAH, MANGGARAI TIMUR, FLORES TIMUR
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Penduduk dunia diperkirakan akan mengalami pertambahan populasi yang
diperkirakan terbesar berasal dari wilayah Asia dan Afrika. Merujuk pada data dari
BPS, Indonesia pada sekitar tahun 2040-an akan mendapatkan bonus demografi berupa
angkatan kerja pada rentang usia 15 s.d. 64 tahun yang cukup banyak. Ini adalah
momentum penting dalam milestone pembangunan Indonesia yang tidak bisa diabaikan
oleh pelaku kebijakan maupun pelaku dunia usaha.
Visi Indonesia Emas 2045 adalah sebuah gagasan dan harapan bahwa negara
Indonesia dapat menjadi negara yang berdaulat, maju, adil, dan makmur saat
memperingati 100 tahun kemerdekaannya. Visi tersebut disusun dan disampaikan
kepada publik pada tnggal 9 Mei 2019 oleh Presiden Joko Widodo. Usia 100 tahun
merupakan sebuah perjalanan panjang dalam proses pembangunan sebuah bangsa dan
negara. Seluruh rakyat Indonesia pasti berharap bahwa negara Indonesia kelak menjadi
negara yang maju dan mampu menjadi lokomotif peradaban dunia
Dalam rangka mewujudkan visi tersebut terdapat banyak tantangan yang akan
dihadapi di semua sektor pembangunan. Kondisi global yang dinamis dan kekurangan
yang dimiliki Indonesia saat ini menuntut upaya perbaikan dan peningkatan pada
berbagai aspek. Pemerintah perlu mempersiapkan strategi khusus dan terencana untuk
mengatasi kendala tersebut

1.2. RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan bonus demografi?
2. Bagaimana pendekatan adaptif pemerintah dalam memaksimalkan bonus
demografi?

1.3. TUJUAN
1. Untuk mengetahui arti bonus demografi
2. Untuk mengetahui pendekatan adaptif pemerintah dalam memaksimalkan bonus
demografi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Bonus Demografi
Secara etimology, demografi ini berasal bahasa Latin, yakni dari kata
‘demograhie’ yang terdiri dari dua kata “demos” serta “raphien”. Demos ini artinya
adalah penduduk sedangkan graphien itu adalah catatan atau bahasan mengenai sesuatu.
Maka secara etimology makna demografi ini merupakan sebuah catatan atau bahasan
mengenai penduduk pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu.
Bonus demografi adalah percepatan pertumbuhan ekonomi sebagai hasil dari
penurunan tingkat kematian dan kesuburan di suatu negara dan merupakan
perubahan selanjutnya dari perubahan struktur usia dari sebuah populasi. Dengan
tingkat kelahiran yang lebih kecil setiap tahunnya, jumlah penduduk usia di bawah
produktif akan tumbuh lebih kecil. Dengan lebih sedikit jumlah penduduk lanjut
usia, maka negara memiliki jendela peluang untuk pertumbuhan ekonomi yang
cepat jika kebijakan sosial dan ekonomi dapat dirumuskan dengan tepat serta
melakukan investasi pada hal yang diperlukan.
Pengertian demografi secara umum ini ialah suatu cabang ilmu yang
mempelajari jumlah, persebaran wilayah, serta juga komposisi penduduk. Perubahan
serta sebab perubahan itu yang biasanya timbul disebabkan karena kelahiran,
perpindahan penduduk, dan mobilitas sosial.
Demografi secara umum dilakukan guna mencapai empat tujuan pokok, yang
diantaranya ialah sebagai berikut.
1. menerangkan dari setiap adanya perkembangan dari penduduk, misalnya seperti
mengetahui apa masa lalu mereka, bagaimana tingkat perkembangannya, dan
bagaimana tingkat persebarannya dengan cara menggunakan sejumlah data yang
tersedia.
2. memahami tingkat kuantitas dan distribusi penduduk yang terdapat pada suatu
daerah atau wilayah tertentu.
3. bertujuan untuk memprediksikan peningkatan atas pertumbuhan penduduk yang
akan terjadi di masa yang akan datang serta kemungkinan konsekuensinya.
4. bertujuan untuk menentukan adanya hubungan akan adanya sebab akibat antara
perkembangan penduduk dengan beberapa jenis aspek organisasi sosial.
2.2 Dampak dan Tantangan Bonus Demografi
a) Dampak Bonus Demografi
Bonus demografi memberikan dampak positif untuk setiap negara yang
memilikinya. Dalam jurnal Visioner 12(2), disebutkan beberapa dampak bonus
demografi seperti berikut: Jumlah penduduk usia kerja yang tinggi dan bisa
diserap pasar kerja dapat meningkatkan total output, meningkatkan tabungan
masyarakat serta tersedianya sumber daya manusia dalam pembangunan ekonomi.
Sementara itu, dalam buku “Pasti Bisa Geografi” juga menjelaskan tentang
beberapa dampak bonus demografi Indonesia, antara lain: membentuk generasi
muda yang bertanggung jawab, bersedia mengabdi, berkorban, membangun dan
mengelola bangsa serta negara. menambah laju perekonomian indonesia yang
memberikan pengaruh besar terhadap kesejahteraan bangsa dan negara.
menumbuhkan roda ekonomi dan menyiapkan persaingan di dunia internasional.
menyediakan tenaga kerja usia produktif.

b) Tantangan Bonus Demografi


Tingginya jumlah penduduk usia produktif, tidak hanya memberikan manfaat
juga masih ada tantangan yang dihadapi. Kondisi tersebut masih sering terhambat
oleh beberapa faktor yaitu sebagai berikut:
1. Banyak penduduk usia produktif yang menjadi pengangguran
Pengangguran menjadi penghambat bonus demografi. Di masa pandemi saat
ini, tingkat pengangguran semakin tinggi. Banyak anak muda produktif yang
terpaksa menganggur karena lowongan pekerjaan menurun di saat pandemi.
BPS mencatat adanya penurunan iklan lowongan pekerjaan yang turun 66 %,
dari 34.056 pada kuartal I-2020 menjadi 11.427 pada kuartal III-2020. Di
samping itu, bonus demografi bisa menambah angkatan kerja di Indonesia.
Bulan Agustus 2022, jumlah angkatan kerja naik 1,74 % secara tahunan (year
on year/yoy). Kondisi ekonomi yang sulit membuat angkatan kerja tersebut
sulit terserap dan membuat pengangguran meningkat.  
2. Transformasi digital dan revolusi industri
Digitalisasi yang dilakukan di berbagai sektor memang bisa meningkatkan
kemajuan di sektor tersebut. Namun untuk beberapa hal, transformasi digital
dan revolusi industri ternyata bisa menghambat bonus demografi. Sebab
transformasi digital dan revolusi industri dapat membuat banyak orang
kehilangan pekerjaan.  Untuk mencegah terjadinya pengangguran akibat
digitalisasi, maka kita perlu meningkatkan ekosistem digital termasuk
peningkatan kualitas sumber daya manusia. Sebuah riset yang dilakukan
Lazada dan YCP Solidiance menilai Indonesia perlu lebih agresif untuk
menciptakan talenta digital lewat kolaborasi, penciptaan ekosistem, dan
pelatihan. Persiapan tersebut penting untuk menyambut bonus demografi pada
tahun 2030 nanti.  

2.3 Pendekatan Adaptif Pemerintah dalam Memaksimalkan Bonus Demografi


Perilaku adaptif adalah kematangan diri dan sosial seseorang dalam melakukan
kegiatan umum sehari-hari sesuai dengan usia dan berkaitan dengan budaya
kelompoknya (Kelly,1978; Patton,1986; Reynolds,1987). Strategi adaptif (adaptive
strategy) adalah jenis strategi yang melibatkan penyesuaian berdasarkan kondisi
lingkungan baru. Sementara strategi bisnis dan pemasaran sering dicirikan dengan
konsistensi dalam arah dan berorientasi dalam jangka panjang, gagasan tentang strategi
adaptif menggabungkan pandangan bahwa pendekatan strategis sampai batas tertentu
sangat tergantung pada kondisi lingkungan yang dihadapi.
Sedangkan, bonus demografi adalah sebuah fenomena atau kondisi dimana
jumlah penduduk usia produktif di suatu negara lebih banyak dibanding penduduk
dengan usia tidak produktif. Kondisi ini tentu amat menguntungkan suatu negara
apabila dikelola dengan benar, sebab makin banyak Sumber Daya Manusia (SDM)
dengan keahlian tinggi tentu akan berimbas baik bagi pendapatan suatu negara.
Upaya untuk memanfaatkan bonus demografi yaitu membangun sumber daya
manusia serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat dilakukan
melalui:
1. Pendidikan
Salah satu upaya pemerintah untuk menghadapi era bonus demografi ini melalui
pemerataan pendidikan dasar bagi seluruh penduduk Indonesia dengan memberikan
beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Pemerataan akses
pendidikan dasar terutama bagi penduduk yang ada di pelosok dan kurang mampu
secara tidak langsung akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Selain akses pendidikan dasar bagi penduduk kurang mampu, akses terhadap
pentingnya pendidikan kependudukan juga menjadi point penting dalam menghadapi
era bonus demografi ini. Selain itu, dicanangkannya pendidikan kependudukan oleh
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menjadi salah satu upaya untuk memberikan
pengetahuan, kesadaran, dan tingkah laku tentang komponen-komponen dalam
demografi dan kependudukan. Dengan mengetahui, setidaknya penduduk usia non
produktif (penduduk usia sekolah sampai 15 tahun) menjadi sadar dan akhirnya akan
mempengaruhi perilaku mereka yang serba bertanggung jawab terhadap pertambahan
penduduk di Indonesia.

2. Memperluas Pasar Tenaga Kerja.


Jumlah tenaga kerja yang besar bisa menjadi beban bagi pertumbuhan ekonomi
jika bursa tenaga kerja yang tersedia tidak mampu menampung mereka.
Dampak buruk yang timbul adalah pengangguran yang tinggi, yang pada
gilirannya menyebabkan tingkat kriminalitas semakin tinggi serta meningkatkan tingkat
kemiskinan. Maka pasar tenaga kerja perlu ditingkatkan dan diperluas agar sebanyak
mungkin penduduk usia produktif dapat terserap di pasar tenaga kerja. Hal ini akan
meningkatkan produksi dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Pemetaan penduduk
usia produktif sesuai keahliannya untuk menyesuaikan dengan kebutuhan yang ada,
melindungi penduduk yang sudah bekerja agar dapat terus bekerja dengan produktifitas
tinggi, persiapan SDM untuk angkatan kerja yang baru agar kompetensi mereka sesuai
dengan yang dibutuhkan pasar, dan membuka kesempatan kerja baru agar angkatan
kerja yang baru dapat memperoleh pekerjaan. 

3. Mengelola Pertumbuhan Populasi.


Bonus demografi yang ada perlu dijaga dengan baik, sehingga pertumbuhan
populasi perlu dikontrol untuk menjaga agar rasio ketergantungan (dependency
ratio) tetap berada dititik yang optimal. Rasio ketergantungan yang terlalu tinggi dapat
membebani pertumbuhan ekonomi, sehingga perlu dijaga dengan baik. Hal ini bisa
dilakukan salah satunya melalui program Keluarga Berencana (KB).
4. Meningkatkan Tingkat Kesehatan Penduduk.
Penduduk di usia produktif yang tidak sehat tidak akan mendukung produksi dan
akan menghambat pertumbuhan ekonomi suatu negara. Maka melimpahnya penduduk
usia produktif perlu didukung dengan tingkat kesehatan yang tinggi. Dalam hal
ini, pemerintah dapat mendukung dengan meningkatkan kualitas asuransi kesehatan
dan mengeluarkan kebijakan yang dapat mendukung kesehatan masyarakat.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Demografi merupakan suatu ilmu yang memberikan gambaran menarik dari
penduduk yang digambarkan dengan secara statistika. Bonus demografi yang terjadi di
berbagai negara di dunia menunjukkan korelasi yang positif dengan pertumbuhan
ekonomi. Upaya yang dapat dilakukan pemerintah untuk memanfaatkan bonus
demografi yaitu dengan membangun sumber daya manusia serta penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi
DAFTAR PUSTAKA

https://www.bing.com/search?
form=MOZLBR&pc=MOZD&q=PENGERTIAN+DEMOGRAFI
https://www.psychologymania.com/2012/06/perilaku-adaptif-adaptive-behavior.html
https://doi.org/10.37145/jak.v2i2.34
https://www.esri.com/id-id/arcgis/products/data/data-portfolio/demographics

Anda mungkin juga menyukai