Anda di halaman 1dari 2

Sebuah Pemikiran dari Gaarder

Siapa yang tidak mengenal Jostein Gaarder? Pasti kawan-kawan mahasiswa yang sering
mengikuti kajian lembaga pernah mendengar, atau direkomendasikan membaca buku “Dunia
Sophie”. Jostein adalah seorang penulis kebangsaan Norwegia. Setelah menulis dan
menerbitkan buku Shopie’s World tahun 1995 dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia
tahun berikutnya, nama Gaarder makin melejit di kalangan penikmat buku seluruh dunia. Bahkan
Dunia Sophie merupakan buku fiksi terlaris didunia pada tahun yang sama saat buku ini
diterbitkan, dan diterbitkan kedalam 50 bahasa dunia.
Selain aktif menjadi seorang penulis, Gaarder dan istrinya juga aktif dalam kegiatan pecinta
lingkungan. Kekhawatiran Gaarder tentang kondisi bumi untuk generasi selanjutnya ia tuangkan
dalam buku Dunia Anna, yang menjadi dorongan saya untuk menuliskan tulisan ini. Setelah
karya Dunia Sophie, karya-karya Gaarder lainnya rutin diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia. Saya salah satu penggemar Gaarder namun belum membaca semua buku-buku
karyanya. Saya membaca buku-buku terkenal Gaarder diantaranya:
1. Dunia Sophie,
2. Magic Library,
3. Vita Brevis,
4. Dunia Maya,
5. The orange girl,
6. Dunia anna,
7. Putri sirkus
8. Dunia Cecilia.
9. Misteri soliter.
10. The Puppeteer
Setidaknya ada belasan buku Gaarder yang belum sempat saya nikmati, tapi saya benar-benar
jatuh cinta dengan bagaimana pemikiran Gaarder yangmenakjubkan, dan bagaimana lelaki ini
bercerita dan menuangkan semuanya dalam kata-kata yang tersusun indah. Pertama kali saya
membaca Gaarder dalam bukunya Dunia Sophie. Namun, jujur saya benar-benar memaksa otak
saya untuk menyelaikan buku yang sarat akan pengetahuan tentang Socrates, Plato, dan
Aristoteles, juga filsuf-filsuf sebelum mereka.
Awalnya saya berpikir Jostein bukan cerita yang cocok dengan selera saya. Namun, buku
kedua gaarder yang saya baca, berjudul The orange girl menjadi titik dimana saya benar-benar
mencintai karya-karya Gaarder. The orange girl menceritakan tentang komet dan batu pijakan
dunia untuk memahami alam semesta lebih luas pada akhir tahun 1990an. Saya belajar tentang
banyak hal dalam kisah romansa sederhana ini, tentang tidak ada hal yang benar-benar identik di
dunia ini. Bahkan satu buah jeruk tidak benar-benar indentik dengan jeruk lainnya.
Seperti kehidupan manusia, yang membuat pembacanya kembali memperhitungkan sesuatu
yang mahadahsyat, sesuatu diluar nalar yang bisa menciptakan sesuatu yang hebat ini:
kehidupan.
Saya juga menikmari buku Misteri Soliter, buku pertama yang membawa gagasan tentang
badut kurcaci yang terus terbawa di beberapa buku gaarder selanjutnya. Tidak seperti buku-buku
gaarder yang membawa pembacanya menelaah tentang hakikah kehidupan manusia, buku Dunia
Anna membawa gagasan yang lebih urgent dan nyata (tentu saja dibungkus dengan cerita yang
sangat menarik dari gaarder). Dunia Anna adalah buku gaarder yang saya baca pada liburan kali
ini, sekaligus membaca ulang buku dunia maya yang mengajak kita berasumsi, berpikir dan
terlena dalam pengetahuan dunia.
Anna dengan cara sederhana membuat saya berpikir dunia butuh perhatian yang lebih serius.
Tentang suatu saat nanti sepesies burung-burung eksotik atau mamalia-mamalia kutub akan
sepernuhnya punah dan cicit-cicit kita hanya bisa membayangkan mereka lewat tayangan
national geographic, atau dari dokumenter-dokumenter. Iklim akan kacau dan sebagian besat
pesisir serta pulau-pulau di laut mediterania akan tenggelam tak bersisa.
Saya membaca Joisten sejak dua tahun lalu. Saya memang belum membaca karya dari pria
dengan pemikiran mengagumkan ini, tapi sedikit-banyak Jostein telah membuat saya lebih
mengerti tentang banyak fenomena, juga membuaka pemahaman tentang bagaimana bersikap
dan menerima orang lain. tidak selalu mudah, tapi tidak selamanya sulit juga.
Buku-buku dari jostein membuat saya lebih menghargai hidup yang sangat singkat ini.
Seperti kutipan yang selalu pria ini ulang dalam buku Dunia Maya: butuh 8 milyar tahun untuk
menciptakan manusia, dan hanya beberapa detik untuk mati, saya menyadari pentingnya untuk
meninggalkan suatu kesan yang baik untuk dunia.
Seorang penyembah yang menyembah tuhannya,
Seorang anak yang baik bagi orang tuanya,
Seorang istri yang santun kepada suaminya,
Seorang ibu yang melindungi anaknya,
Seorang akademisi yang bersumbangsih bagi pendidikan bangsanya,
Dan seorang manusia yang meninggalkan jejak abadi bagi dunia.
Buku jostein seperti kumpulan buku petunjuk saat membeli barang elektronik baru.
Membaca buku petunjuk tentu penting, tapi yang terpenting adalah belajar menggunakan
barang itu langsung. Begitu juga kehidupan.
Salam bahagia, jangan lupa membaca 

Anda mungkin juga menyukai