KEBIDANAN KELUARGA IV
Oleh :
KELOMPOK 5
TAHUN 2021/2022
1. IDENTIFIKASI MASALAH
2. KELENGKAPAN DATA
Untuk mengukur peningkatan motorik halus anak pada masing-masing
kelompok, mengunakan instrumen atau Kuesioner Pra Skrining
Perkembangan (KPSP) usia 48-60 bulan, dengan dua (2) kali pengukuran
yaitu pengukuran pertama sebelum diberikan senam otak dan bermain puzzle,
terlebih dahulu penelitimelakukan pengukuran perkembangan motorik halus
menggunakan kuesioner, setelah itu peneliti memberikan senam otak dan
bermain puzzle, selama 30 menit masing-masing intervensi, selama 4 minggu
dengan 14 kali waktu pertemuan. Pengukuran ke II dilakukan setelah 15 menit
diberikan senam otak dan bermain puzzle pada pertemuan ke 14, peneliti
kembali melakukan penilaian dengan menggunakan kuesioner yang sama
ketika pengukuran diawal.
3. PEMAHAMAN PROGRAM
Penelitian ini sangat penting dalam memahami dan mengidentifikasi
penghambat dan pendorong dari pelaksanaan palliative care dalam
perkembangan anak. Harapan nantinya petugas puskesmas atau ibu dapat
mengukur perkembangan motorik pada anak usia pra sekolah dengan bermain
puzzle dan brain gym. Hasil dari penelitian ini memberikan kontribusi petugas
puskesmas atau ibu untuk mengidentifikasi perkembangan motoric pada anak
usia pra sekolah
4. ANALISA (EFEKTIFITAS, KELEBIHAN, KEKURANGAN)
a. Efektifitas
Berdasarkan survei dan wawancara awal yang peneliti lakukan di
wilayah kerja Puskesmas Basuki Rahmad Kota Bengkulu pada Februari
2020, hasil wawancara dengan 6 orangtua, semua responden menjelaskan
bahwa belum tahu apa itu senam otak, dan belum pernah terdengar senam
otak di lakukan di wilayah kerja Puskesmas Basuki Rahmad tersebut.
Begitupun hasil wawancara dengan petugas puskesmas bagian tumbuh
kembang. Sedangkan untuk bermain puzzle sudah ada tetapi jarang
dilakukan atau di terapkan, oleh karena sebagian anak responden lebih
memilih menonton gadget seperti HP dari pada merangkai puzzle.
b. Kelebihan
Kelebihan penelitian ini yaitu belum ada penelitian sebelumnya yang
membandingkan dua intervensi sekaligus seperti brain gym dan bermain
puzlle terhadap perkembangan motorik halus pada anak usia prasekolah.
c. Kekurangan
Peneliti tidak menyarankan kepada orangtua pada anak yang
mengalami perkembangan yang meragukan, untuk melakukan stimulasi
perkembangan anak untuk mengatasi penyimpangan/mengejar
ketertinggalannya dan Melakukan pemeriksaan ulang 2 minggu
kemudian.
Sumber
https://journal.ipm2kpe.or.id/index.php/JKS/article/view/1120
https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=dyEqEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA1&dq=peraturan+pemerint
ah+tentang+kesehatan+paud+dan+prasekolah&ots=eYl217j2PY&sig=YS-
B0FJ5_VFEsjNin_YU4xLndwg&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false