Anda di halaman 1dari 2

Psoriasis adalah suatu penyakit kulit kronik residif yang etiologi dan patogenesisnya belum

diketahui dengan pasti. Pengobatan psoriasis membutuhkan waktu yang lama, dan obat-
obatan yang selama ini digunakan menyebabkan efek samping yang buruk antara lain
hepatotoksik dan nefrotoksik, teratogenik dan kanker kulit.

Penatalaksanaan psoriasis harus ditujukan untuk tujuan jangka panjang karena penyakit ini
adalah penyakit kronis. Secara garis besar, penatalaksanaan psoriasis dapat dibagi menjadi 4
yaitu pengobatan topikal, pengobatan sistemik, fototerapi, dan agen biologi. Terdapat
beberapa terapi tambahan yang bisa digunakan, seperti pengurangan stress, klimatoterapi,
moisturizer, asam salisilat, dan keratolitik lainnya seperti urea.

Terapi konvensional :

1. topical :
• lini pertama (Keratolitik- As. Salisilat), Mengganggu kohesi antara korneosit-korneosit pada
lapisan kulit abnormal dan pasien psoriasis

• lini kedua TER (batu bara), Sinar UV-B (ultraviolet B) mengaktivasi fotoaduksi antara ter batu
bara dengan epidermal DNA serta menginhibisi sintesis DNA

Penggunaan agen topikal tidak dianjurkan sebagai monoterapi pada kasus psoriasis luas dan
berat, dan sulit untuk diatasi.

2. Sistemik : Agen sistemik konvensional untuk terapi sistemik psoriasis seperti


Methotrexate (MTX), cyclosporine A (CSA), dan acitretin digunakan pada psoriasis yang
luas dan sulit diatasi dengan terapi topikal.
 Lini pertama: Acitretin (Soriatane), merupakan derivat asam retinoat dan
metabolit aktif retinoat. Senyawa ini diindikasikan untuk psoriasis yang parah,
meliputi tipe eritrodermik dan pustular yang menyebar
 Terapi Sistemik Lini Kedua. Siklosporin menunjukkan aktivitas imunosupresif
dengan mengihibisi fase pertama aktivasi sel T. Biasanya digunakan dalam
penanganan manifestasi kutan dan artritis akibat psoriasis yang parah.
3. Fototerapi
 Pasien yang akan mendapat fototerapi harus dilakukan anamnesa dan pemeriksaan
fisik yang lengkap dan mendetail sebelumnya, karena fototerapi dikaitkan dengan
peningkatan risiko kanker, Pasien dengan riwayat lupus eritematosus atau xeroderma
pigmentosum tidak boleh diterapi dengan fototerapi.

4. Agen biologis (untuk psoriasis sedang-berat)


Secara garis besar, tujuan penggunaan terapi biologik adalah:9
 Mentarget sel T patogenik,
 Memblok aktivasi dan/migrasi sel T,
 Menginduksi deviasi imun (induce immune deviation),
 Memblok kerja sitokin.
Kandidat biologis mungkin termasuk pasien yang telah menjalani terapi siklosporin
selama lebih dari 1 tahun, memiliki riwayat kanker kulit atau memiliki biopsi hati
abnormal dengan metotreksat.
Jenis agen biologis :
- Alefacept
- Infliximab
- Etanercept
- Adalimumab
- Belatacept
- ABT-874 ABT-874,
-

Anda mungkin juga menyukai