Anda di halaman 1dari 2

2.

1 Struma Nodusa Non Toksik (SNNT)


2.1.1 Definisi
Penyakit tiroid terjadi bila terdapat gangguan sekresi hormon tiroid,
pembesaran kelenjar tiroid, maupun keduanya.1 Di antara berbagai penyakit
tiroid salah satunya dikenal dengan struma atau goiter yang merupakan
penyakit kelenjar tiroid tersering di dunia. Struma adalah setiap pembesaran
kelenjar tiroid yang disebabkan oleh penambahan jaringan kelenjar tiroid.
Struma dapat diklasifikasikan berdasarkan fisiologis, yaitu eutirodisme,
hipotiroidisme, dan hipertiroidisme; berdasarkan morfologi yaitu struma difus
dan struma nodular/ multinodular; serta berdasarkan klinis, yaitu struma
toksik dan non toksik.
Struma Nodusa non toksik atau goiter adalah pembesaran kelenjar tiroid
karena adanya nodul yang tidak disertai gejala hipertioridisme (Tarwoto,
2013). Menurut World Health Organization (2016), pembesaran ini bisa
disebabkan adanya kelainan fungsi hormonal. Penyebab yang sering
menimbulkan struma adalah dikarenakan kekurangan zat yodium.
2.1.2 Etiologi
Adanya gangguan fungsional dalam pembentukan hormon tiroid
merupakan faktor penyebab pembedaran tiroid antara lain:
a) Defisiensi iodium : Pada umumnya, penderita penyakit struma
sering terdapat di daerah yang kondisi air minum dan tanahnya
kurang mengandung iodium, misalnya daerah pegunungan.
b) Kelainan metabolik kongenital yang menghambat hormon tiroid
c) Penghambatan sintesis hormon oleh zat kimia (seperti substansi
dalam kol, lobal. dan kacang kedelai)
d) Penghambatan sintesis hormon oleh obat-obatan (thiocarbamide,
sulfonylyurea).3
2.1.3 Manifestasi klinis
Biasanya penderita struma tidak mengalami keluhan karena tidak ada
hipo atau hipertiroidisme. Nodul mungkin tunggal tapi kebanyakan akan
berkembang menjadi multinoduler yang tidak berfungsi. Degenerasi jaringan
menyebabkan kista atau adenoma. Karena pertumbuhannya sering berangsur-
angsur, struma dapat menjadi besar tanpa gejala kecuali benjolan di leher.
Sebagian penderita dengan struma nodosa dapat hidup dengan strumanya
tanpa keluhan.
Walaupun sebagian struma nodosa tidak mengganggu pernapasan
karena menonjol ke depan, sebagian yang lain dapat menyebabkan
penyempitan trakea jika pembesarannya bilateral. Struma nodosa unilateral
dapat menyebabkan pendorongan sampai jauh kearah kontralateral.
Pendorongan demikian mungkin tidak mengakibatkan gangguan pernapasan.
Penyempitan yang berarti menyebabkan gangguan pernapasan sampai
akhirnya terjadi dispnoe dengan stridor inspiratoar.3
2.2 Tiroidektomi
Tiroidektomi adalah prosedur yang dijelaskan dengan baik yang
digunakan untuk mengeluarkan kelenjar tiroid. Ini adalah prosedur umum
dalam pengobatan modern dan dapat digunakan untuk sejumlah kondisi jinak
dan ganas termasuk nodul tiroid, hipertiroidisme, gondok obstruktif atau
substernal, kanker tiroid terdiferensiasi (papiler atau folikular), kanker tiroid
meduler (MTC), kanker tiroid anaplastik, limfoma tiroid primer
(pembedahan terbatas untuk mendapatkan biopsi jaringan), dan metastasis ke
tiroid dari kanker primer ekstratiroid (paling sering sel ginjal dan kanker
paru-paru).3

Prosedur bedah umum untuk tiroidektomi adalah sebagai berikut:


a) Thyroid Lobectomy: Hanya satu lobus dari kelenjar tiroid yang di
angkat termasuk juga isthmus.
b) Near- total Lobectomy: Jumlah lobektomi ditinggal kurang dari 1 gram
pada jaringan tiroid belakang, untuk melindungi saraf laring
c) Near- total Thyroidectomy: ini adalah penghapusan lengkap satu lobus
tiroid dan pembedahan near-total lobectomy pada sisi kontralateral.
Keuntungan dari prosedur pembedahan ini adalah kelenjar tiroid pasien
masih tersisa utuh yang memungkinkan produksi hormon tiroid. Selain
itu, ini juga mengurangi kebutuhan untuk hormon pengganti tiroid pasca
operasi.
d) Total Thyroidectomy: ini adalah pengangkatan kedua lobus termasuk
isthmus pada tiroid.

Anda mungkin juga menyukai